KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
-
Upload
muhammad-nur-udpa -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
1/26
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2/26
2
[email protected] 085255391161
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.............................................................................................. 1
Lembar Persetujuan........................................................................................ 2Halaman Judul.................................................................................................. 3
Daftar Isi........................................................................................................... 4
Latar Belakang................................................................................................. 5
Permasalahan/Rumusan Masalah..................................................................... 9
Maksud dan Tujuan.......................................................................................... 9
Sasaran............................................................................................................. 9
Ruang Lingkup/Batasan Kajian........................................................................ 10
Tinjauan Pustaka.............................................................................................. 11
Lokasi dan Waktu.......................................................................................... 22
Jenis/Sifat Kajian......................................................................... 22
Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 22
Metode Pengolahan dan Analisis Data............................................................. 23
Instrumen Survei
Daftar Pustaka
24
27
BAB 1
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
3/26
3
[email protected] 085255391161
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat
(3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang. Oleh sebab itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan
kehidupan bangsa yangmerupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan
tinggi dapat berbentuk oleh akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau
universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat
menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan tinggi serta pemeliharaan, pembinaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan/atau kesenian sebagai suatu
masyarakat ilmiah yang penuh cita-cita luhur, masyarakat berpendidikan yang
gemar belajar dan mengabdi kepada masyarakat serta melaksanakan penelitian
yang menghasilkan manfaat yang meningkatkan mutu kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan salah
satuLembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan mempersiapkan kader
pemerintah, baik di tingkatdaerah maupun di tingkat pusat. Pendidikan IPDN
bertujuan membentuk kader pamong praja, yang memiliki triple-competenceyaitu
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan#Pendidikan_Tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Departemen_Dalam_Negeri_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Departemen_Dalam_Negeri_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Departemen_Dalam_Negeri_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Departemen_Dalam_Negeri_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan#Pendidikan_Tinggi -
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
4/26
4
[email protected] 085255391161
: Kemampuan untuk mengelola kebhinekaan bangsa dan nusantara menjadi
kekuatan nasional (tunggal ika), memproses persatuan dan melestarikan kesatuan
bangsa (Bhineka Tunggal Ika); Kemampuan untuk berfungsi sebagai conductor
(dirigent), yaitu kemampuan untuk mengelola berbagai fungsi dan tugas yang
berbeda-beda, mengidentifikasi konflik atau nada sumbang sekecil apapun dan
mengoreksinya sehingga tercipta harmoni antar pihak dan pada gilirannya
menghasilkan kinerja maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. Kemampuan
untuk berkoordinasi dengan pihak lain yang fungsinya berbeda dan berfungsi
sebagai koordinator antar berbagai satuan kerja yang berlainan yang beroperasi
dalam suatu wilayah/daerah.
IPDN menganut sistem Tritunggal Terpusat yaitu Pengajaran, Pelatihan,
dan Pengasuhan (JARLATSUH). Bagian/bidang yang melaksanakan Fungsi
Pengajaran bertugas memberikan bekal pengetahuan (knowledge) kepada siswa
didik. Bagian/bidang yang melaksanakan fungsi Pelatihan memberikan
kemampuan motorik berupa ketrampilan tertentu yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas kepamongan. Serta bagian/bidang Pengasuhan memberikan dan
menginternalisasi nilai-nilai kepamongprajaan kepada siswa didik yang
merupakan calon pamong praja
Aspek pengajaran menuntut praja memiliki kemampuan dalam
penguasaan teori dan konsep di bidang pemerintahan. Kemampuan intelektual
tersebut perlu didukung oleh aspek pelatihan yang menuntut
praja memiliki keterampilan (skill) dalam melakukan setiap pekerjaan yang
bersifat teknis. Berbeda dengan pengasuhan, untuk mengukur penguasaan praja
terhadap aspek pengajaran dan pelatihan, maka penilaian dilakukan lewat Indeks
Prestasi (IP) setiap semester. Indikator penentuan IP akan dilihat dari nilai yangdiperoleh dari setiap mata kuliah dan pelatihan yang diikuti praja.
Pendidikan di IPDN dilaksanakan melalui Tri Tunggal Terpusat
pendidikan yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, sehingga mutlak
adanya kerja sama yang terpadu secara harmonis, bulat dan terintegrasi. Berikut
Tri Tunggal Terpusat pendidikan tersebut adalah:
a. Pengajaran yaitu upaya pendidikan yang berbentuk kuliah, ceramah dan
instruksional di kelas dengan sasaran untuk memberikan pengertian,
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
5/26
5
[email protected] 085255391161
pemahaman dan pendalaman pengetahuan teoritik dan pragmatis yang
memberikan dasar bagi keahlian professional bidang pemerintahan dalam
negeri pada umumnya dan pemerintah wilayah/daerah pada khususnya dan
tekhnik penyajian secara deduktif psikologis.
b. Pelatihan yaitu upaya pendidikan yang berbentuk aplikasi yang dilakukan
baik di kelas, laboratorium maupun di lapangan yang sasarannya ditujukan
untuk membentuk kemampuan, penguasaan dan analisis masalah praktis
dalam keterampilan profesional dan sekaligus dalam pembentukan
keterampilan kader pemerintahan.
c. Pengasuhan yaitu upaya pendidikan yang berbentuk pendidikan dan
penyuluhan di lingkungan pendidikan dengan sasaran utama untuk
menanamkan nilai-nilai positif yang selaras, dengan penguasaan
pengetahuan kader-kader pimpinan. dalam proses pengasuhan peserta
didik (praja) di harapkan dapat memahami dan menerapkan prinsip
kepemimpinan Astha Brata.
Ketiga jalur dan upaya pendidikan tersebut merupakan implementasi dan
analogi dari ketiga pengaruh lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat. Pangajaran merupakan analogi pengaruh sekolah/guru yang titik berat
sasaranya pada aspek intelek/ilmu pengetahuan. Pelatihan merupakan analogi dari
pengaruh lingkungan masyarakat yang titik berat pengaruh aspeknya pada aspek
visualisasi/ uji coba dari hasil kedua lingkungan. Pengasuhan merupakan analogi
dari keluarga/orang tua yang titik berat pengaruhnya pada aspek
mental/kepribadian.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diridan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang
peranan strategis, terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dalam organisasi
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
6/26
6
[email protected] 085255391161
pendidikan tenaga pendidik dan kepedidikan ini merupakan sumber daya manusia
yang potensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang
harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam
organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM,
perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaaan,
pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian.
Secara teori kurikulum JarLatSuh ini sangat ideal dalam membentuk
seorang kader aparatur pemerintahan dalam negeri. Tapi dalam praktek nya
dilapangan, ketiga komponen tadi belum mampu untuk disinergikan dan yang
terjadi adalah komponen Pengasuhan masih menjadi yang utama, mengalahkan
komponen Pengajaran dan Pelatihan. Kesalahan yang terjadi disini adalah
kuarangnya kordinasi dari setiap komponen tadi, yang terjadi adalah ketiga
komponen tadi seperti berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya visi misi yang sama.
Inilah yang menjadi kultur di IPDN, sebuah kultur yang kurang kondusif. Praja
lebih disibukan dengan bidang Pengasuhan daripada Pengajaran dan Pelatihan.
Tidak dipungkiri memang, Pengasuhan dengan segala aturannya, berusaha untuk
menanamkan rasa korsa (komando satu rasa), performance, disiplin, loyal dan
respect di dalam diri setiap praja. Oleh karena itu, setiap kesalahan yang ada,
maka hukuman kolektif yang akan diperlakukan. Disiplin, loyal dan respect
memang sangat diperlukan, tapi ketiga hal itu harus diimbangi dengan ilmu dan
skill yang mumpuni dari setiap praja. Karena tanpa ilmu, disiplin, loyal dan
respect yang ada hanyalah semu dan kosong. Fisik menjadi yang utama daripada
otak, itulah kesan yang ada di IPDN.1
Pada lingkungan Kampus IPDN, pengasuh dan dosen termasuk kategorikependidikan. Kedua pendidik tersebut memegang peranan penting dalam
mencetak alumni-alumni berkualitas yang sesuai harapan dalam misi didirikannya
IPDN. Namun, deretan kasus meninggalnya praja IPDN dari beberapa tahun
terakhir ini terus menjadi sebuah polemik di masyarakat akan citra IPDN. Pada
kasus Onolo Untajana, Praja IPDN Kampus Manado, meninggal dunia setelah
mengikuti kegiatan Pra-Resismen Mahasiswa di kampus IPDN, Remboken,
1http://noorzandhislife.blogspot.com/2011/02/catatan-ringan-keluhan-dan-harapan.html
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
7/26
7
[email protected] 085255391161
Minahasa. Kegiatan yang seharusnya tetap menjadi sebuah pengawasan tenaga
pendidik, pengasuh, untuk tetap mengkontrol kegiatan kemahasiswaan.
Kekurangan jumlah pengasuh dan tidak berkompetennya tenaga pendidik tersebut,
diduga menjadi sebuah alasan mengapa kasus tersebut tetap terjadi di Kampus
IPDN.2
Tidak hanya dari segi pengasuhan, pendidikan yang harusnya diterima
praja secara maksimal sesuai dengan harapan IPDN didirikan menjadi sebuah
permasalahan. Jumlah dosen yang tidak memadai dengan rasio dosen dan
mahasiswa yang tidak ideal lagi. Kompetensi keilmuan yang linear tenaga
pendidik dan kurangnya kuantitas tenaga pendidik bergelar magister dan doktor.
Serta permasalahan banyaknya dosen yang lebih memilih menghabiskan
waktunya mengajar di luar Kampus IPDN merupakan sebuah dugaan kualitas
alumni IPDN tak lagi berkualitas seperti yang diharapkan.
1.2. Maksud dan Tujuan
a. Untuk mengetahui pengaruh kapasitas tenaga pendidik, pengasuh dan
dosen, terhadap kesiapan alumni IPDN
b. Untuk mendapatkan rekomendasi kebijakan terkait peningkatan kapasitas
sumber daya manusia, tenaga pendidik, untuk mencapai visi didirikannya
IPDN?
1.3Sasaran
a. Teridentifikasi pengaruh kapasitas tenaga pendidik, pengasuh dan dosen,
terhadap kesiapan alumni IPDN.
b.Menghasilkan sebuah kebijakan untuk meningkatkan kapasitas sumber
daya manusia demi tercapainnya visi IPDN.
1.5. Ruang Lingkup/ Batasan Kajian
a) Tenaga Pendidik yaitu pengasuh dan dosen di lingkungan IPDN.
b) Peran Pemerintah dalam mengkontrol kompetensi tenaga pendidik.
2
http://regional.kompas.com/read/2013/01/26/1024374/Praja.IPDN.Tewas.Saat.Melewati.Rintangan.Air.dan.Lumpur
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
8/26
8
[email protected] 085255391161
c) Kualitas dan kesiapan Alumni IPDN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
9/26
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
10/26
10
[email protected] 085255391161
Bukittinggi, Pontianak, Makasar, Palangkaraya dan Mataram. Sejalan dengan
perkembangan penyelenggaraan pemerintahan yang semakin kompleks, luas dan
dinamis, maka pendidikan aparatur di lingkungan Kementerian Dalam Negeri
dengan tingkatan kursus dinilai sudah tidak memadai. Berangkat dari kenyataan
tersebut, mendorong pemerintah mendirikan Akademi Pemerintahan Dalam
Negeri (APDN) pada tanggal 17 Maret 1956 di Malang, Jawa Timur. APDN di
Malang bersifat APDN Nasional berdasarkan SK Mendagri No. Pend.1/20/56
tanggal 24 September 1956 yang diresmikan oleh Presiden Soekarno di Malang,
dengan Direktur pertama Mr. Raspio Woerjodiningrat. Mahasiswa APDN
Nasional Pertama ini adalah lulusan KDC yang direkrut secara selektif dengan
tetap mempertimbangkan keterwakilan asal provinsi selaku kader
pemerintahan pamong praja yang lulusannya dengan gelar Sarjana Muda (BA).4
Pada perkembangan selanjutnya, lulusan APDN dinilai masih perlu
ditingkatkan dalam rangka upaya lebih menjamin terbentuknya kader-kader
pemerintahan yang qualified leadership and manager administrative , terutama
dalam menyelenggarakan tugas-tugas urusan pemerintahan umum. Kebutuhan ini
mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan aparatur di
lingkungan Departemen Dalam Negeri setingkat Sarjana, maka dibentuklah
Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP ) yang berkedudukan di Kota Malang Jawa Timur
berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 8 Tahun 1967, selanjutnya dikukuhkan dengan Keputusan
Presiden Nomor 119 Tahun 1967. Peresmian berdirinya IIP di Malang ditandai
dengan peresmian oleh Presiden Soekarno pada tanggal 25 Mei 1967.5
Pada tahun 1972 Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP) yang berkedudukan di
Malang Jawa Timur dipindahkan ke Jakarta melalui Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 94 Tahun 1972. Pada tanggal 9 Maret 1972, kampus IIP yang
terletak di Jakarta di resmikan oleh Presiden Soeharto yang dinyatakan : Dengan
peresmian kampus Institut Ilmu Pemerintahan, mudah-mudahan akan merupakan
kawah candradimukanya Departemen Dalam Negeri untuk menggembleng kader-
4
Ibid5Ibid
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
11/26
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
12/26
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
13/26
13
[email protected] 085255391161
pembangunan pada lima tahun terakhir (2005-2009), serta kondisi internal dan
dinamika ekternal lingkup IPDN.9
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 April 2007 mengeluarkan
kebijakan dengan menetapkan 6 (enam) langkah pembenahan yang segera
dilakukan untuk membangun budaya organisasi yang barn bagi IPDN. Kebijakan
Presiders memperoleh dukungan dad DPR-RI. Untuk melaksanakan kebijakan
pembenahan, Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan serangkaian kebijakan
yaku:
1. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pembenahan
IPDN;
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 890.05-506 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Tim Implementasi Pendidikan Kader Pemerintahan;
Pada tahap selanjutnya, ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun
2009 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang
Penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri Ke Dalam Institut
Ilmu Pemerintahan menjadi IPDN mengamanatkan penataan sistem pendidikan
tinggi kepamongprajaan meliputi jenis pendidikan, pola pendidikan, kurikulum,
organisasi penyelenggara pendidikan, tenaga kependidikan dan peserta didik serta
pembiayaan. Pendidikan tinggi kepamongprajaan selain diselenggarakan di
Kampus IPDN Pusat Jatinangor, serta Kampus IPDN di Cilandak Jakarta, jugs
diselenggarakan di Kampus IPDN Daerah yang menyelenggarakan program studi
tertentu sebagai satu kesatuan yang ticlak terpisahkan.
Untuk memenuhi persyaratan menjadi Institut, di IPDN telah dibentuk 2
(dua) Fakultas yaitu Fakultas Politik Pemerintahan yang terdiri dari 2 (dua)
jurusan yaitu jurusan Kebijakan Pemerintahan dan Jurusan Pemberdayaan
Masyarakat; Fakultas Manajemen Pemerintahan yang terdiri dari 4 (empat)
jurusan yaitu Jurusan Manajemen Sumber Daya Aparatur, Jurusan Pembangunan
Daerah, Jurusan Keuangan Daerah, dan Jurusan Kependudukan dan Catatan Sipil.
9Ibid
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
14/26
14
[email protected] 085255391161
Kampus IPDN di daerah tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPDN
ditetapkan: Kampus IPDN Manado, Kampus IPDN Kampus Makassar, Kampus
IPDN Pekanbaru, dan Kampus IPDN Bukittinggi, yang selanjutnya berdasarkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 892.1829 Tahun 2009 ditetapkan lokasi
pembangunan kampus IPDN di daerah yaitu: di Kabupaten Minahasa Provinsi
Sulawesi Utara, di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, di Kabupaten
Rokan Hilir Provinsi Riau, dan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat,
serta pada saat ini sedang dipersiapkan pengembangan Kampus IPDN di
Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, Kampus IPDN di Mataram diProvinsi
Nusa Tenggara Barat dan Kampus IPDN di Jayapura Provinsi Papua.
Kampus IPDN di daerah sejak tahun 2009 telah melaksanakan operasional
pendidikan dengan kapasitas Praja 100 Praja setiap kampus dengan penetapan
Jurusan/Program Studi yaitu: pertama, Kampus IPDN di Kab. Agam
menyelenggarakan Program Studi Keuangan Daerah, Kampus IPDN di Kab.
Rokan Hilir menyelenggarakan program studi pembangunan daerah, Kampus
IPDN di Kab. Gowa menyelenggarakan Program Studi Pemberdayaan
Masyarakat, sedangkan kampus IPDN di Minahasa direncanakan
menyelenggarakan Program Studi Kependudukan dan Catatan Sipil.
Mulai tahun 2010 kebijakan Pendidikan Kepamongprajaan
dikonsentrasikan pada Program Diploma IV (D-IV) pada semester I, II, 111, IV,
V dan VI setelah masuk semester VI I dan VIII dilaksanakan penjurusan dan
pengalihan ke Program Strata Satu (S-1). Pada Kampus IPDN di Cilandak Jakarta
diselenggarakan Program Pascasarjana Strata Dua (S-2) dan Strata Tiga (S-3),
program profesi kepamongprajaan serta kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Pendidikan IPDN bertujuan membentuk kader pamong praja, yang
memiliki triple-competencesebagai berikut:10
10
http://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Itemid=53&lang=en
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
15/26
15
[email protected] 085255391161
1. Kemampuan untuk mengelola kebhinekaan bangsa dan nusantara menjadi
kekuatan nasional (tunggal ika), memproses persatuan dan melestarikan kesatuan
bangsa (Bhineka Tunggal Ika).
2. Kemampuan untuk berfungsi sebagai conductor (dirigent), yaitu kemampuan
untuk mengelola berbagai fungsi dan tugas yang berbeda-beda, mengidentifikasi
konflik atau nada sumbang sekecil apapun dan mengoreksinya sehingga tercipta
harmoni antar pihak dan pada gilirannya menghasilkan kinerja maksimal untuk
kesejahteraan masyarakat.
3. Kemampuan untuk berkoordinasi dengan pihak lain yang fungsinya berbeda dan
berfungsi sebagai koordinator antar berbagai satuan kerja yang berlainan yang
beroperasi dalam suatu wilayah/daerah.
Visi yang ditetapkan Institut Pemerintahan Dalam Negeri dalam
mewujudkan cita-cita tersebut dalam waktu sepuluh tahun ke depan
adalahMenjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan yang terpercaya
dalam mengemban tugas pengembangan ilmu, pembentukan perilaku
kepamongan dan penyedia kader pemerintahan yang terampil. Untuk
mencapai visi tersebut, maka misi Institut Pemerintahan Dalam Negeri ditetapkan
sebagai berikut:
11
1.Mensinergikan kekuatan sivitas akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
2. Mengembangkan kurikulum berbasis pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan (Jar-Lat-
Suh).
3. Membangun jaringan kerjasama dengan berbagai kalangan yang mampu mendukung
pengembangan kurikulum dan implementasinya.
4. Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
Masyarakat).5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
6. Memberdayakan praja sebagai subyek pendidikan dan aset nasional.
11Ibid
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
16/26
16
[email protected] 085255391161
2.2. Kapasitas Sumber Daya Manusia
Manusia selalu berperan aktif dalam setiap organisasi, karena manusia
menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan
ini tidak mungkin tercapai tanpa peran aktif karyawan bagaimanapun canggihnya
alat-alat yang dimiliki tidak ada artinya bagi perusahaan jika peranan aktif sumber
daya yang satu ini tidak diikutsertakan. Faktor manusia merupakan sumber daya
sebagai titik sentral berpikir, perencanaan, perekayasa, perancang bangunan dan
pelaksana ataupun penyelenggara pembangunan dan atau pelaku pembangunan.
Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia bukan hanya sebagai alat
dalam produksi tetapi memiliki peran penting dalam kegiatan produksi suatuorganisasi. Kedudukan SDM saat ini bukan hanya sebagai alat produksi tetapi juga
sebagai penggerak dan penentu berlangsungnya proses produksi dan segala aktivitas
organisasi. SDM memiliki andil besar dalam menentukan maju atau berkembangnya
sutau organisasi. Oleh karena itu, kemajuan suatu organisasi ditentukan pula
bagaimana kualitas dan kapabilitas SDM di dalamnya.
Organisasi yang dimaksud tidak terkecuali organisasi pemerintahan. Baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sama-sama memerlukan SDM yangberkualitas dan memiliki kapabilitas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan memajukan daerahnya dengan meningkatkan daya saing daerah.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menigkatkan daya saing
daerah, diperlukan SDM yang mampu memahami bagaimana menciptakan metode
pelayanan yang maksimal sehingga dicapai pelayanan yang prima bagi masyarakat
dan mampu melihat potensi yang dimiliki daerah kemudian menciptakan inovasi
dalam memanfaatkan potensi daerah.
Kata Sumber Daya menurut Poerwadarminta (1984 : 223,974),
menjelaskan bahwa dari sudut pandang etimologis kata sumber diberi arti asal
sedangkan kata daya berarti kekuatan atau kemampuan. Dengan demikian
sumber daya artinya kemampuan, atau asal kekuatan. Pendapat lain
mengatakan bahwa Sumber Daya diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan
atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan tertentu,
atau meloloskan diri dari kesukaran sehingga perkataan sumber daya tidak
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
17/26
17
[email protected] 085255391161
menunjukkan suatu benda, tetapi dapat berperan dalam suatu proses atau operasi
yakni suatu fungsi operasional untuk mencapai tujuan tertentu seperti memenuhi
kepuasan. Dengan kata lain sumber daya manusia merupakan suatu abstraksi yang
mencerminkan aspirasi manusia dan berhubungan dengan suatu fungsi atau
operasi (Martoyo, 1992 :2).12
Marimin dkk (2004) mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan
salah satu aset organisasi yang menjadi tulang punggung suatu organisasi dalam
menjalankan aktivitasnya dan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kemajuan
organisasi. Sinurat (2008) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah satu-
satunya sumber daya perusahaan yang memiliki kekuasaan untuk merencanakan
dan mengendalikan sumber daya yang lain dalam organisasi. Sumber daya
manusia adalah satu-satunya sumber daya yang memiliki kekuasaan untuk
merencanakan dan mengendalikan kegiatannya sendiri. Siagian (2002)
mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Aziz (2005)
mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya
pembangunan bangsa. Supriatin dkk (2006) mengatakan bahwa sumber daya
manusia merupakan kekuatan atau tenaga yang dimiliki manusia baik jasmani
maupun rohani. Pendapat lain mengatakan bahwa sumber daya manusia
merupakan salah satu unsur penunjang organisasi dapat diartikan sebagai manusia
yang bekerja dalam suatu organisasi (personil, tenaga kerja atau karyawan).13
Kapasitas sumber daya manusia adalah kemamapuan seseorang atau
individu, suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu sistem untuk melaksanakan
fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk
menghasilkan keluaran-keluaran (outputs) dan hasil-hasil (outcomes). Menurut
Tjiptoherijanto (2001) dalam Alimbudiono dan Fidelis (2004) dalam Desi dan
Ertambang (2008), untuk menilai kapasitas dan kualitas sumber daya manusia
12Geraldo Takapente, 2013, Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kinerja
Aparatur Pemerintah (Suatu Studi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa
Selatan), hlm. 313
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3O
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3O -
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
18/26
18
[email protected] 085255391161
dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihay dari level of
responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut. tanggung jawab dapat
dilihat dari atau tertuang dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan merupakan
dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan
yang jelas, sumber daya tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sedangkan kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan-
pelatihan yang pernah diikuti dan dari keterampilan yang dinyatakan dalam
pelaksanaan tugas.14
Dalam Buku The Capacity Building For Local Government Toward Good
Governance yang ditulis oleh Prof. Dr. H.R. Riyadi Soeprapto, MS, juga
menyampaikan bahwa World Bank menekankan perhatian capacity building pada
:15
a. Pengembangan sumber daya manusia; training, rekruitmen dan pemutusan
pegawai profesional, manajerial dan teknis,
b. Keorganisasian, yaitu pengaturan struktur, proses, sumber daya dan gaya
manajemen,
c. Jaringan kerja (network), berupa koordinasi, aktifitas organisasi, fungsi
network, serta interaksi formal dan informal,
d. Lingkungan organisasi, yaitu aturan (rule) dan undang-
undang (legislation) yang mengatur pelayanan publik, tanggung jawab
dan kekuasaan antara lembaga, kebijakan yang menjadi hambatan
bagi development tasks, serta dukungan keuangan dan anggaran.
e. Lingkungan kegiatan lebih luas lainnya, meliputi faktor-faktor politik,
ekonomi dan situasi-kondisi yang mempengaruhi kinerja.
Sedangkan UNDP memfokuskan pada tiga dimensi, yaitu;
a. Tenaga kerja (dimensi human resources), yaitu kualitas SDM dan cara
SDM dimanfaatkan
14http://pengembangan-kapasitas.blogspot.com/2012/08/konsep-umum-pengembangan-
kapasitas.html15Ibid.
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
19/26
19
[email protected] 085255391161
b. Modal (dimensi fisik), menyangkut sarana material, peralatan, bahan-
bahan yang diperlukan dan ruang/gedung,
c. Teknologi, yaitu organisasi dan gaya manajemen, fungsi perencanaan,
penentuan kebijakan, pengendalian dan evaluasi, komunikasi, serta sistem
informasi manajemen.( lihat Edralin, 1997:148).
Dengan demikian dapat disampaikan bahwa upaya pengembangan kapasitas
dilaksanakan di berbagai tingkatan yang mencakup berbagai macam aspek, mulai
dari sumberdaya manusianya maupun juga sistem-sistem yang mengatur proses
kerja di dalamnya.
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
20/26
20
[email protected] 085255391161
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Berdasarkan pertimbangan kajian yang akan diteliti oleh penulis maka
lokasi penelitian akan dititikfokuskan kepada dua kampus yaitu Kampus IPDN
Jatinangor dan Kampus IPDN Gowa. Pengambilan lokasi Kampus IPDN Gowa
sebagai sampel dari berbagai kampus regional dan Kampus IPDN Jatinangor
sebagai kampus pusat. Waktu kajian ini selama tiga bulan.
3.2 Jenis/Sifat Kajian
Seluruh data yang diperoleh dalam penelitian, baik data primer dan data
sekunder, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Setelah itu
dideskripsikan, dengan menelaah permasalahan yang ada, menggambarkan,
menguraikan, hingga menjelaskan permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan penelitian ini. Penggunaan metode deskriptif ini dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran yang baik, jelas, dan dapat memberikan data sedetail
mungkin tentang objek yang diteliti, dalam hal ini untuk menggambarkan
bagaimana pengaruh kapasitas tenaga pendidik dan tenaga pendidikan terhadap
kesiapan alumni IPDN.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data primer dan sekunder yang penulis gunakan
antara lain:
a) Studi Kepustakaan/ Dokumentasi:
Yaitu menelaah bahan-bahan tertulis berupa buku-buku, dokumen resmi
peraturan perundang-undangan, serta sumber tertulis lain yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Keseluruhan data yang diperoleh kemudian
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
21/26
21
[email protected] 085255391161
diolah dengan teknik content analysis untuk menghasilkan suatu
kesimpulan.
b) Teknik Wawancara
Wawancara yaitu usaha pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan tanya jawab berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Wawancara dalam pengumpulan data primer dilakukan terhadap
narasumber dari masing-masing lokasi penelitian.
c) Kuesioner
kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain
yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data yang dilakukan dalam pendekatan kualitatif ini adalah
dengan menggunakan kategorisasi untuk mengangkat data yang penting dari hasil
studi kepustakaan, wawancara, dan kuesioner agar sesuai dengan tujuan dari
kajian ini serta mengaitkannya dalam kerangka analisis data. Analisis data
kualitatif didasarkan atas interpretasi terhadap data seperti apa, mengapa, siapa,
dimana, dan bagaimana yang diperoleh dari hasil pengolahan data.
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
22/26
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
23/26
23
[email protected] 085255391161
Permasalahan-permasalahan apa yang terjadi di Kampus IPDN Jatinangor
dan Kampus IPDN Bukittinggi?
Faktor-faktor penyebab permasalahan dalam proses pengajaran dan
pengasuhan ?
Prosedur perekrutan tenaga pendidik baik pengasuh dan dosen?
Bentuk-bentuk fasilitasi yang perlu dilakukan dalam peningkatan Sumber
Daya Manusia tenaga pendidik dan tenaga pendidikan di lingkungan
IPDN?
Struktur sumber daya manusia, pengasuh dan dosen di Lingkungan IPDN?
Standar kerja pengasuh dan dosen di Lingkungan IPDN?
Sarana material, peralatan, bahan-bahan pendukung proses belajar
mengajar?
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Pendidikan dan pelatihan
Dalam pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan SDM tenaga pendidik di
wilayah Saudara, permasalahan-permasalahan apa yang terjadi ?
Faktor-faktor penyebab apa saja yang timbul di dalam pendidikan danpelatihan untuk peningkatan SDM tenaga pendidik?
Kebijakan apa saja yang telah dilakukan Pemerintah dan Rektor IPDN
dalam pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan SDM tenaga pendidik di
wilayah Saudara?
Solusi/Rekomendasi apa saja dalam pendidikan dan pelatihan untuk
peningkatan SDM tenaga pendidik ?
b.
PemaganganDalam pemagangan untuk peningkatan SDM tenaga pendidik di wilayah
Saudara, permasalahan-permasalahan apa yang terjadi ?
Faktor-faktor penyebab apa saja yang timbul di dalam pemagangan untuk
peningkatan SDM tenaga pendidik ?
Kebijakan apa saja yang telah dilakukan Pemerintah dan Rektor IPDN
dalam pemagangan untuk peningkatan SDM tenaga pendidik di wilayah
Saudara?
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
24/26
24
[email protected] 085255391161
Solusi/Rekomendasi apa saja dalam pemagangan untuk peningkatan SDM
tenaga pendidik?
c. Kursus
Dalam kursus untuk peningkatan SDM tenaga pendidik di wilayah Saudara,
permasalahan-permasalahan apa yang terjadi ?
Faktor-faktor penyebab apa saja yang timbul di dalam kursus untuk
peningkatan SDM tenaga pendidik?
Kebijakan apa saja yang telah dilakukan Pemerintah dan Rektor IPDN
dalam kursus untuk peningkatan SDM tenaga pendidik di wilayah Saudara?
Solusi/Rekomendasi apa saja dalam kursus untuk peningkatan SDM tenaga
pendidik?
4.4 Alat yang diperlukan dalam proses pengumpulan data
a. Alat perekam
b. Panduan Pedoman Wawancara
-
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
25/26
25
[email protected] 085255391161
DAFTAR PUSTAKA/ACUAN
Geraldo Takapente, 2013, Pengembangan Sumber Daya Manusia DalamMeningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah (Suatu Studi di Kantor Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan)
Dokumen perundangan
Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan
Tata Keda Institut Pemerintahan Dalam Negeri;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pembinaan Praja
Institut Pemerintahan Dalam Negeri;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2009 tentang Standar
Kompetensi Pengasuh;
Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-18 Tahun 2009
tentang Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik
IPDN
Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 10 Tahun 2010 tentang
Rincian Tugas Jabatan pada Satuan Kerja di Lingkungan IPDN
Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 14 Tahun 2010 tentang
Tatacara Pengangkatan dan Pemberhentian Dosen Tetap di Lingkungan
IPDN
Dokumen elektronik:
http://noorzandhislife.blogspot.com/2011/02/catatan-ringan-keluhan-dan-
harapan.htmlhttp://regional.kompas.com/read/2013/01/26/1024374/Praja.IPDN.Tewas.Saat.Me
lewati.Rintangan.Air.dan.Lumpur
http://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=56&Ite
mid=62&lang=en
http://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Ite
mid=53&lang=en
http://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Itemid=53&lang=enhttp://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Itemid=53&lang=enhttp://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Itemid=53&lang=enhttp://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Itemid=53&lang=enhttp://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Itemid=53&lang=en -
8/11/2019 KAJIAN KAPASITAS SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM LINGKUNGAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
26/26
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-
pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3O
http://pengembangan-kapasitas.blogspot.com/2012/08/konsep-umum-pengembangan-kapasitas.html
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3Ohttp://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2358474-pengertian-sumber-daya-manusia-menurut/#ixzz37n7LVv3O