Studi Kasus Atika Gizi 1
-
Upload
atika-putri -
Category
Documents
-
view
47 -
download
1
Transcript of Studi Kasus Atika Gizi 1
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Gizi Kurang dengan Ispa pada Anak
dengan Menggunakan Pendekatan Kedokteran Keluarga Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok Periode 18 Maret - 17 April 2014 telah disetujui oleh pembimbing untuk di
presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Jakarta, 2014
Pembimbing,
Kholis Ernawati, S.Si. Mkes
KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan
terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Gizi Kurang dengan Ispa pada Anak
dengan Menggunakan Pendekatan Kedokteran Keluarga Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
Periode 17 Maret – 18 April 2014. Tujuan penulis menyusun laporan ini adalah dalam rangka
memenuhi tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
~ Kholis Ernawati,S.Si.Mkes selaku Dosen Pembimbing, Sekretaris Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas dan Staf Pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ Dr. Sugma Agung P, MARS, selaku selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga dan staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes selaku Dekan 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi dan sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ Dr. Citra Dewi, M. Kes selaku Koordinator Kepanitraan Ilmu Kedokteran Komunitas dan
Staf Pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
~ Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ Dr. Dian Mardiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ Dr. Fathul Jannah, M.Si selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ Rifqatussa'adah, SKM, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ dr. Yusnita, M. Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
~ Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta
Utara.
~ Orang Tua kami, terima kasih atas dukungan moral, materiil dan perhatiannya yang telah
diberikan kepada kami.
~ Teman-teman seperjuangan di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Semoga kita dapat menjadi dokter muslim yang baik dan berguna
bagi masyarakat, bangsa, dan agama.
~ Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta
Utara.
~ Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun
laporan ini.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait. Wassalamu`alaikum, Wr.
Wb
Jakarta, 2014
Penulis
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIENA. Identitas Pasien
Nama : An. RJenis Kelamin : Laki - LakiUsia : 19 bulanNama Ayah : Tn. BNama Ibu : Ny. SPekerjaan Orang tua : PedagangPendidikan Orang tua : SDAgama : IslamAlamat : Jl. Kayu mas RT 07 / RW 09 Kebon BawangTanggal Berobat : 20 Maret 2014
B. AnamnesaDilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 20 Maret 2014 pukul 10.00 WIB.
1. Keluhan Utama : Batuk
2. Keluhan Tambahan : Demam, pilek, susah makan dan berat badan tidak
kunjung naik.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok dengan keluhan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu. Keluhan demam dan pilek
yang menyebabkan pasien sulit bernafas sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya pasien belum
pernah dibawa ibu nya untuk berobat ke dokter. Keluhan seperti adanya batuk yang
berlangsung lama dan hilang timbul disangkal, batuk disertai darah disangkal oleh ibu
pasien. Keluhan mual dan muntah di sangkal. Namun pasien tidak nafsu makan dan pasien
sering rewel pada malam hari.
Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan anak pertama dari 1 bersaudara, lahir
normal di bidan dengan berat badan lahir 3000 gram dan panjang badan 50 cm. Selama
kehamilan ibu mengaku tidak mengalami keluhan apapun, ibu mengatakan selalu kontrol
rutin ke bidan hampir tiap bulannya dan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi agar
pertumbuhan anaknya baik. Ibu pasien mengatakan An.R diimunisasi sejak lahir dan sudah
lengkap. An. R mendapatkan ASI hingga saat ini yaitu 20 bulan , namun selama pemberian
ASI anak diberi minum tambahan berupa air putih serta makanan tambahan seperti bubur
tim. Namun, pasien susah sekali makan, anak lebih memilih minum ASI dibandingkan
makan. Anak tampak kurus dan berat badannya hanya bertambah sedikit seiring
pertambahan usianya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat penyakit yang terkait dengan keluhan seperti ini sebelumnya disangkal.
- Riwayat Kejang Demam
- Riwayat penyakit asma disangkal
- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
- Riwayat TB paru disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat diabetes mellitus disangkal
- Riwayat asma disangkal
- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
- Riwayat TB Paru disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi:
Status ekonomi pasien adalah menengah ke bawah. Kebutuhan pasien dan keluarga
dicukupi dari pendapatan ayahnya yang bekerja sebagai pedagang, sebesar kurang lebih
Rp 1.500.000-/bulan.
7. Riwayat Kebiasaan:
Ibu pasien terkadang memberikan makanan selingan seperti biskuit atau buah dan menu
untuk satu hari belum memenuhi syarat gizi seimbang. Untuk sarapan pagi biasanya
membeli bubur ayam atau ibu pasien membuat nasi tim. Untuk makan siang dan makan
malam, biasanya pasien diberi nasi dengan sayur, tempe goreng, ayam, ikan serta ASI.
8. Riwayat Imunisasi
Imunisasi Jumlah
Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)
BCG I (usia 1 bulan)
DPT I, II, III (usia 2, 4, 6 bulan)
Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)
Campak I (usia 9 bulan)
Kesan : imunisasi lengkap
9. Riwayat Perkembangan
Usia Motorik kasar Motorik halus
Bicara Sosial
4 bulan
6 bulan
12 bulan
15 bulan
19 bulan
Tengkurap, mengangkat kepala.
Merangkak,duduk dibantu
Berdiri sendiri tanpa dibantu, berjalan dengan dituntunBerjalan naik tangga
Melempar bola dengan lengan atas
Meraih benda, mengikuti objek dengan mata
Memegang benda kecil
Dapat menyusun balok dan mainan
Menyusun menara dengan 2 kubusMenyusun menara dengan 4 kubus
MengocehKata tanpa arti
Menirukan suara,
menyatakan satu atau dua kata
menyatakan 6 kata
Bicara dengan dimengerti
Bereaksi terhadap suara
Tepuk tanganEkspresif
memasukan benda ke mulut
menyuapi boneka
gosok gigi dengan bantuan
Kesan : Tumbuh kembang tidak terdapat kelainan
Gambar 1. Denver II
10. Riwayat Kelahiran
Kehamilan
Morbiditas Kehamilan Perawatan Antenatal
Ibu pasien ketika hamil tidak mengalami sakit yang berat
ibu pasien rajin kontrol ke bidan
Kelahiran
Tempat kelahiran
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
Keadaan Bayi
Tempat praktek bidan
Bidan Lahir norman spontan
Cukup bulan
Berat lahir: 3000 gram, Panjang: 50 cm, Lingkar
Kepala 31 cm, Langsung menangis, tidak ada kelainan.
Kesan : kehamilan dan persalinan di tolong oleh bidan, bayi lahir normal spontan,
cukup bulan, PB 50 cm dan BB 3000 gram.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Vital sign Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Frek. Nadi : 105 x/menit
Frek Pernapasan : 38 x/menit
Suhu : 37 C
Status Gizi BB : 8 kg
TB : 75,5 cm
3. Mengunakan Z-score indeks yang dipakai :
BB/U : ≥-3 SD sampai < -2 SD
Kesan : Gizi Kurang
BB/TB : - 2 SD
Kesan : kurus
TB/U : - 2 SD
Kesan : pendek
Gambar 2. Tinggi Badan Menurut Umur
Kesan : Pendek
Gambar 3. Berat Badan Menurut Umur
Kesan : Berat Badan Kurang (Gizi Kurang)
Gambar 4. Berat Badan Menurut Tinggi Badan
Kesan : Kurus
3. Status Generalis:
Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam tidak mudah
dicabut, ubun-ubun tidak cekung
Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kelopak mata tidak
cekung, airmata (+)
Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat secret
Telinga : MT intak, Sekret (-), serumen (-)
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, Uvula berada di tengah,
Tonsil T1-T1
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thoraks : Cor : BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) meningkat, hepar dan lien tidak
teraba, Turgor kembali cepat
Ekstremitas :
Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan
Tonus
Trofi
Edema
Bebas
Normal
Eutrofi
-
Bebas
Normal
Eutrofi
-
Bebas
Normal
Eutrofi
-
Bebas
Normal
Eutrofi
-
4. Status neurologis:
GCS : E4 M6 V5 = 15
D. Pemeriksaan Penunjang
Usulan Pemeriksaan: -
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Ayah pasien Tn. B berusia 35 tahun
b. Identitas Pasangan : Ibu pasien Ny. S berusia 30 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Keluarga terdiri atas Tn. B (35 tahun) sebagai kepala keluarga, Ny. S (30 tahun)
sebagai istri. Memiliki 1 orang anak perempuan, An. R (19 bulan) sebagai anak
pertama. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Tn.B dengan riwayat pendidikan
terakhir SD saat ini bekerja sebagai pedagang. Penghasilan sebulan ± Rp.1.500.000,-
masih tercukupi kebutuhan keluarga tiap bulannya.
Ny.S usia 30 tahun berperan sebagai ibu rumah tangga. pendidikan terakhir SD hanya
fokus menjaga An.R dan mengurus rumah tangga.
An.R saat ini berusia 19 bulan merupakan anak tunggal dari pasangan Tn.B dan Ny.S,
dimana An.R saat ini sedang mengalami sakit Gizi kurang dengan ISPA.
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No. NamaStatus
keluargaGender Usia Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. Tn. DKepala
keluargaL 36 th SD
Buruh bangunan
-
2. Ny. S Istri P 32 th SD IRT -
3. An. RAnak ke-
1L
1 thn 5 bln
- - -
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : milik sendiriDaerah perumahan : padat bersih
Karakteristik rumah dan lingkungan
Kesimpulan
Luas rumah : 6x8 m Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 3 orang. Ventilasi udara belum dioptimalkan dengan baik, penerangan cukup, terdapat jamban keluarga, tempat pembuangan sampah dan air bersih tersedia serta kondisi lingkungan tempat tinggal pasien padat penduduk.Kesan :Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orangBertingkat/ tidak bertingkat: Tidak bertingkatLantai rumah dari : Semen
Dinding rumah dari : Batu bata
Jamban keluarga: ada
Penerangan listrik : 400 watt
Ketersediaan air bersih: ada
Tempat pembuangan sampah: ada
b. Kepemilikan barang-barang berharga : (Kendaraan, elektronik, alat-alat rumah
tangga)
1) 1 buah TV.
2) 1 buah handphone.
3) 1 buah kipas angin.
4) 1 buah kompor gas.
5) Beberapa buah piring kaca dan gelas serta peralatan memasak dan makan lainnya.
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga
3. Penilaian Perilaku KesehatanKeluarga
a. Jenis tempat berobat
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. B yang sakit, maka berobat ke bidan dekat
rumah atau Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok. Karena jaminan pembayaran
kesehatan gratis dengan KMS untuk anaknya dan KJS untuk anggota keluarga lainnya,
serta tempatnya terjangkau dari rumah, sehingga dapat ditempuh dengan angkutan
umum.
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi/Jaminan kesehatan : KJS (+)
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai
pusat pelayanan
kesehatan
Keluarga
menggunakan
kendaraan umum ke
puskesmas
Letak Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
yang berlokasi tidak begitu jauh dengan
tempat tinggal pasien, sehingga pasien ke
Puskesmas dengan menggunakan kendaraan
umum. Tarif Pelayanan kesehatan di
puskesmas Gratis karena menurut keluarga
mereka menggunakan Kartu Jakarta Sehat,
kualitas pelayanannya pun dinilai cukup
memuaskan.
Kesan : sarana pelayanan kesehatan baik
Tarif pelayanan
kesehatan
Gratis
Kualitas pelayanan
kesehatan
cukup memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan Makanan
Dalam kesehariannya pasien dan keluarganya makan sebanyak tiga kali sehari yaitu
pagi, siang dan malam dengan menu nasi ditambah sayur, tempe, tahu dan kadang sesekali
dengan ikan atau ayam, serta Ny. S sendiri yang biasanya memasak serta menyediakan
makanan tersebut. An. R juga diberi makan selain ASI yaitu bubur dengan sayur, pisang
serta biskuit. Keluarga Tn. B jarang mengonsumsi buah-buahan. Karena keterbatasaan
biaya, menu makanan sehari-hari tidak terlalu bervariasi.
b. Menerapkan pola gizi seimbang.
Keluarga Tn. B belum dapat memenuhi pola gizi seimbang dalam mengkonsumsi
makanan sehari-hari, misalnya jarang mengonsumsi buah, daging dan susu. Hal ini
dikarenakan pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi seimbang dan
keterbatasan ekonomi
Tabel 1. Food Recall An. R dalam 3 Hari dan penilaian gizi
a) Tanggal 20 Maret 2014
Pagi hari : 310 kkal
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi Tim 100 gr = 175 kkal
4 gr 40 gr 0
Telur puyuh (6 butir)
Pisang ambon
60 gr = 95 kkal
50 gr = 40 kkal
10 gr
0
0
10 gr
6 gr
0
Siang hari : 339 kkal
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi 100 gr = 175 kkal
4 gr 40 gr 0 gr
Sayur Sop 100 gr = 88 kkal
3,5 gr 6,5 gr 0,5 gr
ASI 100 gr = 76 kkal
1,1gr 7,7 gr 4,5 gr
Malam hari : 434 kalori
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi 100 gr = 175
kkal4 gr 40 gr 0 gr
Sayur bayamIkan goreng
ASI
100 gr = 88 kkal
50 gr = 95 kkal
100 gr= 76 kkal
3,5 gr10 gr1,1 gr
6,5 gr0
7,7 gr
0,5 gr6 gr
4,5 gr
Total kalori : 1.083 kalori
b) Tanggal 21 Maret 2014
Pagi hari : 171 kalori
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Bubur ayam 100 gr = 76
kkal1,2 gr 1,3 gr 2,5 gr
Sebutir telur ayam rebus
60 gr= 95 kkal 10 gr 0 gr 6 gr
Siang hari : 521 kkal
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi 100 gr = 175
kkal4 gr 40 gr 0 gr
Ayam gorengASI
Biskuit
50 gr = 95 kkal
100 gr= 76 kkal
50 gr= 175 kkal
10 gr1,1 gr4 gr
0 gr7,7 gr40 gr
6 gr4,5 gr0 gr
Malam hari : 251 kalori
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi tim 100 gr = 175
kkal4 gr 40 gr 0 gr
ASI 100 gr = 76 kkal
1,1 gr 7,7 gr 4,5 gr
i. Total kalori : 943 kkal
c) Tanggal 22 Maret 2014
Pagi hari : 263 kalori
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi tim 100 gr = 175
kkal4 gr 40 gr 0 gr
Sayur sop 100 gr = 88 kkal
3,5 gr 6,5 gr 0,5 gr
Siang hari : 402 kalori
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi 100 gr
=175kkal 4 gr 40 gr 0 gr
Sayur bayam 100 gr = 88 kkal
3,5 gr 6,5 gr 0,5 gr
Tempe goreng
( 1 potong)ASI
25 gr = 63 kkal
100 gr= 76 kkal
4 gr
1,1 gr
0
7,7 gr
0
4,5 gr
Malam hari : 346 kkal
Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak
Nasi 100 gr = 175 kkal
4 gr 40 gr 0 gr
Ayam goreng 50 gr= 95 kkal 10 gr 0 gr 6 grASI 100 gr = 76
kkal1,1gr 7,7 gr 4,5 gr
Total kalori : 1101 kkal
Kesan : Menu makanan kurang memenuhi kebutuhan gizi dan tidak sesuai dengan
kebutuhan kalori per hari.
Kebutuhan Energi dan zat Gizi
~ Kebutuhan energi /kalori : 100 kalori/kg BBIu/ anak dibawah 12 bulan
BBI : (n : 2) + 4 atau (umur/bulan : 2) + 4 u/ anak 1-10 tahun
BBI = (2 x n) + 8 atau 2 x umur (tahun)) + 82 x 1,5 = 3 + 8 = 11 kg = 11 kg x 100 kkalori = 1100 kkal/hari
Jadi berdasarkan perhitungan dan tabel kebutuhan kalori yang dibutuhkan adalah sekitar 1100 - 1250 kkal/hari
~ Kebutuhan Zat Gizi Protein : (15% x Total Energi Harian) : 4 = (15% x 1.250 kkal) : 4 gram = 46,87 gram. Lemak : (20% x Total Enegi Harian) : 9 = (20% x 1250 kkal ) : 9 gram = 27,78 gram.
Karbohidrat : (65% x Total Eenergi Harian) : 4 gram = (65 % x 1250 k kal) : 4 gram = 203,125 gram
~ Pembagian Makanan Sehari Diet 1250 kalori. Nasi : 300 gram (2 ½ gelas) Protein hewani : 150 gram (3 ½ potong sedang) Protein nabati : 100 gram (2 potong tempe) Sayuran : 150 gram (1 ½ gelas sayuran masak) Buah : ± 350 gram Minyak : 12, 5 gram (3 sendok teh)
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Orang tua pasien sadar akan penyakit yang diderita oleh anaknya sehingga tiap
pasien sakit orangtuanya selalu memeriksakan anaknya ke Puskesmas. Keluarga ini
biasanya berobat ke Puskesmas karena biaya pengobatannya gratis dan tempatnya tidak
terlalu jauh dari rumah.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien.
Pola konsumsi makanan sehari-hari keluarga Ny. S belum memenuhi gizi seimbang yaitu
jarang mengkonsumsi seprti daging, buah-buahan serta susu, dikarenakan tidak
bervariasinya menu makanan setiap harinya, hal ini menjadikan pasien susah makan
sehingga berat badan hanya mengalami kenaikan sedikit. Dalam penatalaksanaan penyakit
pasien sangat diperlukan peran serta yang aktif dari seluruh anggota keluarga terutama
ibu pasien dalam merawat dan memperhatikan pasien terutama masalah makanan. Peran
keluarga pada saat ini kurang memperhatikan keadaan kesehatan pasien. Ny. S
membiarkan pasien makan makanan yang kurang bersih, serta tidak menerapkan pada anak-
anaknya kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun dan air bersih
yang mengalir serta mengeringkannya dengan lap bersih.
B. GENOGRAM
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga terdiri dari Tn. B
sebagai kepala keluarga, Ny. S adalah seorang istri, seorang anak laki laki bernama An.R.
Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu rumah.
2. Tahapan siklus keluarga:
Tahapan siklus keluarga Tn. B dan Ny. S termasuk ke dalam tahap keluarga dengan
anak usia balita dimana Tn.B adalah sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Ny. S,
mereka mempunyai seorang anak bernama An. R.
3. Family Map
Keterangan: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
: Hubungan Keluarga
: Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
1. Masalah dalam fungsi biologis:
Saat ini pasien menderita penyakit gizi kurang dengan ispa. Selain itu pasien juga susah
makan dan berat badan pasien hanya mengalami sedikit kenaikan.
2. Masalah dalam fungsi psikologis:
Pasien adalah seorang balita yang berusia 19 bulan. Pasien belum mengerti akan penyakit
yang dideritanya. Ayah pasien adalah seorang yang sibuk dalam pekerjaannya ini
disebabkan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan Ibu pasien adalah seorang ibu
rumah tangga dimana setiap hari mengurus rumah dan menjaga kedua anaknya. Tetapi ibu
pasien tidak mengetahui makanan apa saja yang harus diberikan serta kurang mengerti bila
anaknya membutuhkan gizi yang cukup karena anaknya sedang dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan. Dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien masih kurang akibat
kurangnya pengetahuan orang tua pasien akan pentingnya gizi yang tercukupi.
3. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan:
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah terutama dari ayah pasien yang bekerja
sebagai pedagang, sebesar kurang lebih Rp 1.500.000,-/bulan. Status ekonomi keluarga
pasien adalah termasuk menengah kebawah. Hal ini membuat belum dapat terepenuhinya
kebutuhan keluarga secara maksimal termasuk kebutuhan konsumsi makanan yang sehat
dan bergizi untuk pengobatan pasien.
4. Masalah lingkungan :
Pasien tinggal di lingkungan rumah padat penduduk, serta sedikit kumuh. Kebersihan
lingkungan di sekitar rumah kurang terjaga dengan baik. Untuk sistem pencahayaan dan
sirkulasi udara di rumah tergolong masih kurang serta belum dioptimalkan karena hanya
terdapat 1 jendela di ruang tamu dan 1 jendela di dapur.
5. Masalah perilaku kesehatan :
Pasien tidak terbiasa mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun dan air
mengalir serta mengeringkan dengan lap bersih, baik sebelum atau sesudah makan.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
- Alasan kedatangan
Jarak yang dekat serta biaya yang gratis dengan adanya jaminan kesehatan yang di buat
oleh pemerintah menjadi salah satu faktor pendukung kedatangan pasien ke Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok.
- Kekhawatiran
Ibu datang ke Puskesmas karena khawatir dengan penyakit anaknya
- Harapan
Mempunyai harapan mendapatkan kesembuhan bagi anaknya. Serta ingin mengetahui
apakah anaknya mengalami kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan :
Diagnosa Kerja : Gizi kurang dengan ISPA
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien)
- Genetik : Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang tua
pasien.
- Pola makan : Pola makan pasien belum memenuhi pola gizi seimbang.
- Lingkungan : Kurangnya kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah.
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien
menyebabkan kurangnya dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien.
Status ekonomi keluarga yang termasuk ekonomi menengah ke bawah,
mengakibatkan sulitnya pemenuhan kehidupan sehari-hari termasuk makanan gizi
seimbang, sehingga keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi.
Ibu pasien kurang memperhatikan variasi menu makanan untuk sehari-hari, sehingga
makanan yang disajikan kurang menarik bagi anak-anaknya, akibatnya anaknya kurang
menyukainya.
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di
dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Dengan kondisi fisik seperti ini pasien kurang dapat menjalankan aktivitas
bermainnya dan fungsi sosial dengan seharusnya termasuk kedalam grade 4. Karena
penyakit ispa yang dimilikinya sehingga pasien menjadi mudah terserang penyakit akibat
kondisi tubuhnya yang sedang menurun.
D. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan
Aspek Individu
Memberikan edukasi pada orang tua pasien serta motivasi terhadap pentingnya pengawasan pertumbuhan dan perkembangan anak, menjaga pola makan sesuai dengan ISPA serta bagaimana penanganannya.
Orang tua
pasien
Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan ke rumah pasien sebanyak 2 kali
Orang tua mengerti pertumbuhan yang baik seperti apa, serta mengerti pencegahan dan pengobatan ISPA.
Aspek
Keluarga
- Mengajarkan ibu untuk memperhatikan variasi menu makanan sehari-hari sehingga menarik.
- Mengajarkan ibu untuk menjaga kebersihan makanan, seperti mencuci bahan makanan sebelum dimasak serta menutup makanan dengan tudung saji.
Orang tua pasien
Pada saat kunjungan ke rumah
Orang tua lebih memperhatikan variasi dan kebersihan makanan guna membantu kesembuhan pasien.
Aspek
Komunitas
Tatalaksana terapi
Ispa
paracetamol 3 x 1 cth apabila demam
ambroxol 3 x ¾ cth selama 5 hari sampai gejala hilang
E. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam