STUDI GANGGUAN KOBALT, NIKEL DAN TEMBAGAPADA PENETAPAN BESI DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

DALAM NYALA UDARA - ASETILEN

T 546.621 65 BUD

ABSTRAK

Terdapatnya gangguan dalam analisa secara spektros-

kopi serapan atom akan mempengaruhi keakuratan hasil pe-

netapan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban

masalah : "Bagaimana pengaruh (gangguan) unsur-unsur logam

kobalt, nikel dan tembaga, jika masing-masing unsur ter-

sebut berada dalam satu campuran dengan besi, serta bagai-

mana mengatasi gangguan itu".

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah me-

netapkan kondisi optimum analisa besi, mengetahui pengaruh

variasi konsentrasi logam-logam pengganggu terhadap nilai

absorbans besi pada konsentrasi tertentu dalam medium HCl,

HNO3 dan H2SO4, mengetahui Pengaruh kondisi nyala terhadap

nilai absorbans besi, serta mengetahui pengaruh penambahan

zat organik tertentu ke dalam matriks larutan sebagai upaya

untuk mengatasi gangguan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga unsur tersebut

di atas memberikan gangguan yang cukup serius, yaitu me-

nurunkan nilai absorbans besi pada kondisi optimum analisa-

nya. Besarnya gangguan tersebut sangat tergantung pada kon-

disi nyala yang berhubungan dengan laju alir gas asetilen,

tinggi pembakar, dan juga tergantung pada jenis anion yang

terdapat dalam larutan. Diketahui bahwa dalam medium HNO3

dan H2SO4 gangguan yang terjadi lebih besar bila dibanding

dalam medium HCl.

Diketahui pula bahwa senyawa 8-Tidroksikuinolia (aksin)

dapat berfungsi sebagai zat pembebas gangguan yang efek-

tip pada konsentrasi yang lebih besar dari konsentrasi

logam-logam pengganggu.

Dari segi pandangan aplikasi, menunjukkan bahwa me-

tode analisa secara spektroskopi serapan atom memiliki

kecermatan cukup tinggi, yang dapat terlihat dari nilai

simpangan baku (s) yang diperoleh. Pada penetapan besidalam contoh kawat tembaga, diperoleh nilai simpangan

baku 2,5 untuk penetapan tanpa penambahan oksin ,

dan 1,09 untuk penetapan dengan penambahan oksin. Pada

penetapan besi dalam contoh kawat kasa, diperoleh nilai

simpangan baku 0,18 untuk penetapan tanpa penambahan

oksin, dan 1,98 untuk penetapan dengan penambahan

oksin.

ABSTRACT

The presence of the interference in the analysis

with the atomic absorption spectroscopy will influencethe accuracy of the result.

The aim of this investigation is to find the answerof the problems :" How is the effect (thee interference)

of the elements cobalt, nickel and copper, when each e-lement is in one mixture with iron, and how do we over—

come that interference ?"

The steps in this investigation are carried out

by determining the optimum analytical condition of iron;

to know the effect of the concentration variation of the

interfering elements towards iron absorbance at a certain

concentration in HCl, HNO 3 and H2SO4 medium; to know the

effect of the flame condition towards iron absorbance ;

and to know the effect of adding certain organic agent to

the matrix solution as a means to overcome the inter

ference.

The result of this investigation showed that those

three elements interfered seriously, they decreased the

iron absorbance at optimum analytical condition. The

magnitude of those interferences strongly depends on the

flame condition with respect to acetylene gas flows rate,

the height of the burner and is also depends on the anion

present in solution. It was known that in HN03 and H2SO4

lx

medium, the interference observed was greater than in Hcl

medium. It was also known that 8-hydroxyquinoline (oxine)

can also function as an effective releasing agent at a

greater concentration than the interfering elements

concentration.

From the application of view point, showed that the

anaysis method by way of atomic absortion spectroscopy

has a high precision that could be seen from the standard

deviation (s) value. On the iron determination in copperwire sample, the standard deviation value was 2,5 for the

determination without oxine, and 1,09 for the determina-

tion with oxine. On the iron determination in netting

wire sample, the standard deviation value was 0,18 for

the determination without oxine, and 1,98 for the deter

mination with oxine.