STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk...

85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL (KASUS DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta OLEH: TITIK SETYANINGSIH NIM: S4311012 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk...

Page 1: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP

STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL (KASUS DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA)

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

OLEH: TITIK SETYANINGSIH

NIM: S4311012

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tulisan ini terwujud karena pertolongan dan hidayah yang berkenan diberikan

Allah SWT kepada hamba-Nya. Setitik rahmat yang Kau beri lebih berarti dari

segalanya.

Setiap goresannya sebagai wujud cinta kepada tauladanku Nabi Muhammad

SAW, sesungguhnya dalam dirimu ya Rasul terdapat suri tauladan yang baik.

Setiap katanya berasal dari doa Mbokwoku Parso Iyah. Kasih sayangmu yang

tulus akan selalu menempati tempat teristimewa di dalam hatiku, semoga

kesehatan dan kebahagiaan bersamamu.

Setiap kalimatnya adalah ketulusan doa Ayah Ibu, kakak, adik, sahabat, dan

teman-teman yang senantiasa mengiringi langkahku meraih cita.

Setiap paragrafnya dibantu ridho suamiku R. Daromez Setiar Budi, SP, serta

ditemani pengorbanan waktu anak-anakku: R. Romiz Aisy dan R. Romez Aisy.

Setiap coretan pena dalam setiap babnya merupakan bangunan kritik dan saran

dari pembimbingku, yang selalu menginspirasiku untuk terus belajar.

Setiap menuliskannya kembali, menghempaskan aku pada titik tertentu dalam

hidup ini, yang maknanya hanya aku dan Allah SWT saja yang tahu.

Karya ini untuk almamater tercinta.

Page 6: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Alam Nasyrah:6)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

(Al Baqarah: 286) Menulislah dengan HATI (Hasan Fauzi)

Writing is all about rewriting (Bill Gilham)

It’s not how you start out; it’s how you finish up (Unknown)

Kesuksesan itu bukan diukur dari materi, prestasi dan pencapaian sukses, melainkan pada keikhlasan untuk berbagi sukses dengan orang lain. (R Daromez SB) Aku ingin menjadi yang terbaik, kalau orang lain melakukan 100%, aku harus melakukan 200% kalau perlu 300%. (Agnes Monica dalam Kick Andy) Sedalam harapan, sejauh apa kumenggapai, aku hanyalah titik kecil yang berharap semua yang kulakukan dalam rangka ibadah kepada-Mu (Titik S) Demi masa Sesungguhnya manusia kerugian Melainkan yang beriman dan yang beramal sholeh Melainkan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran Gunakan kesempatan yang masih diberi semoga kita takkan menyesal Masa usia kita kelak ditinggalkan karena ia takkan kembali Ingat lima perkara sebelum lima perkara: Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati… (Nasyid Raihan diinspirasi dari Alquran Surat Al Ashr dan HR Abu Dunya)

Page 7: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, Segala puji hanya bagi-Mu Ya Allah,

karena rahmat, ampunan, karunia dan hidayah-Mu maka penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang

selalu menjadi tauladan terbaik bagi manusia di muka bumi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini bukan hasil dari jerih

payah sendiri, akan tetapi banyak pihak yang telah membantu. Pada kesempatan

ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada semua pihak

yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan

kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang telah berkenan

memberikan bantuan kepada penulis berupa Beasiswa Unggulan Diknas

konsentrasi Akuntansi Sektor Publik studi di program studi Magister

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS. selaku ketua program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Dr. Payamta, M.Si, Ak. CPA selaku Ketua Program Magister

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 8: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Ibu Dra. Y. Anni Aryani M.Prof.Acc.,Ph.D., Ak., selaku sekretaris program

Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Bapak Drs. Hasan Fauzi, M.B.A., Ph.D., Ak selaku pembimbing penulis

yang telah meluangkan waktu, pikiran, kritik dan saran yang selalu

menginspirasi penulis untuk terus belajar, menyediakan bahan ajar

pendukung, serta mendidik dan memotivasi penulis dengan tahap

pembelajaran yang terbaik. You are great, Sir!

8. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si, Ak. CPA, selaku ketua program

Diploma Perpajakan Fakultas Ekonomi UNS, terimakasih atas waktu untuk

berdiskusi bersama.

9. Bapak Ibu dosen pengajar di Program Studi Magister Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu

yang bermanfaat kepada penulis.

10. Staf Admisi Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

untuk kehangatan komunikasi yang penulis butuhkan setiap saat.

11. Ibuku Sri Rahayu, Ayahanda Sriyanto (alm), Ayahanda Mulyono, Mamak

Lilis Endarwati, keluarga Kartasura dan Wiroragen, terimakasih doanya.

12. Ayahku R Rahardjo Udiyanto dan Ibundaku Sri Hartati, Kakak-kakakku,

terimakasih atas ketulusan doa dan selalu menyemangatiku.

13. Teman pengajar di Diploma Perpajakan Fakultas Ekonomi UNS (Bu Ninik,

Bu Arum, Bu Julie, Pak Eri, dan juga Pak Iyant) terimakasih atas dukungan,

masukan dan saran-sarannya.

Page 9: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

14. Teman-teman Magister Akuntansi: Putu S, Pak Singgih, Ahmad Ridwan, St

Sutrisno, Nur Andrianita, Abram Vivian, Dewi M, Danang Mujoko, Oktavia

Tri Sulistyawati, Kun Ismawati, Sweaty Retna, Erlangga (Peka), Hernani,

Ambang, Fitri, Indah, Sari, Yunus Harjito, dan kru teman kelas sebelah (Kru

Pak Handoko) terimakasih untuk hari bersama meraih cita.

15. Sri Marjani, Amina S Dewi, Pak Kim, Titiek Pujiastuti, Emy Indrawati,

Sholikhah Retno Utami, dan dik Antin Okfitasari yang telah memberi doa

serta semangat pada penulis.

16. Seluruh tenaga kependidikan dan kru perpustakaan Fakultas Ekonomi UNS

Surakarta yang telah memberikan pelayanan terbaik.

17. Teman-teman CV Romiz Aisy: R. Daromez SB, Heri Mahartha, Kayika

Satria Jarot, Agus Ashadi, Jefri K, Revi Ilham, Yuli, Daniel, Steffy, Iskak

dan Partin.

Tiada kesempurnaan melainkan hanya milik Allah Swt semata. Seperti

halnya tesis ini yang memerlukan saran dan kritik sebagai masukan bagi

perbaikan penelitian di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap

semoga tesis ini dapat memberikan manfaat terutama bagi pemerintah kota

Surakarta. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Surakarta, 17 Agustus 2012

Titik Setyaningsih

Page 10: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…….…………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI………………………….. .. iii

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….. . . v

HALAMAN MOTTO………………………………………………. .. . vi

KATA PENGANTAR………………………………………………. .. . vii

DAFTAR ISI………………………………………………………...... . x

DAFTAR TABEL……………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xv

ABSTRAK….....……………………………………………………….. xvi

ABSTRACT…………………………………………………………… .. xvii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… ...... .. 1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1

1.2 Perumusan Masalah….………………………………………….. 5

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………. 5

1.4 Kontribusi Penelitian………………………………………………. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………… 7

2.1 Reformasi Sektor Publik………………………………………….. 7

2.2 Sistem Akuntansi Akrual…………………………………………. 8

Page 11: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.3 Penyajian Laporan Keuangan Daerah menurut SAP 2010………… 12

2.4 Anggota DPRD sebagai Pengguna Laporan Keuangan Daerah…… 12

2.5 Penelitian Terdahulu ..………………………………………….. 13

2.6 Kerangka Berpikir…………………………………………………. 15

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………. 17

3.1 Metode Penelitian………………………………………………… 17

3.2 Tujuan Penelitian…..…..………..…..………………………………. 18

3.3 Strategi Penelitian…………………………………………………… 19

3.4 Pengumpulan Data…………………………………………………. 20

3.5 Analisis Data………………………………………………………. 23

3.6 Keabsahan dan Keandalan Data…………………………………… 24

3.7 Diagram Alur Penelitian..………………………………………… 25

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………… 28

4.1 Deskripsi Data……………………………………………………. 28

4.1.1 Obyek Penelitian……………………………………….. 28

4.1.2 Pengumpulan Data Partisipan………………………….. 28

4.1.3 Pendidikan Partisipan…………………………………... 30

4.1.4 Pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan………… 30

4.2 Analisis Data……………………………………………………… 31

4.2.1 Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

terhadap SAP 2010……………………………………… 31

4.2.2 Pemahaman Anggota DPRD Kota Surakarta

terhadap SAP 2010……………………………………… 37

Page 12: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

4.3 Pembahasan………………………………………………………. 41

4.3.1 Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

terhadap SAP 2010……………………………………… 41

4.3.2 Tingkat Pemahaman Anggota DPRD Kota Surakarta

terhadap SAP 2010……………………………………… 43

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………. 47

5.1 Kesimpulan………………………………………………………. 47

5.2 Keterbatasan……………………………………………………… 48

5.3 Rekomendasi……..………………………………………………. 48

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 50

LAMPIRAN

Page 13: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1 Perbandingan isi kerangka konseptual SAP 2005 dengan SAP 2010.... 11

2 Pendidikan Partisipan ............................................................................. 30

3 Pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan. .................................... 31

4 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah kota Surakarta

terhadap SAP (Pemahaman Umum SAP 2010) ..................................... 32

5 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah kota Surakarta

terhadap SAP (Pemahaman Struktur SAP 2010) .................................. 33

6 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah kota Surakarta

terhadap SAP (Pelaksanaan SAP 2010) ................................................ 35

7 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah kota Surakarta

terhadap SAP (Faktor Penghambat SAP 2010) ..................................... 36

8 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Anggota DPRD kota Surakarta

terhadap SAP (Pemahaman Umum SAP 2010) ..................................... 37

9 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Anggota DPRD kota Surakarta

terhadap SAP (Pemahaman struktur isi SAP 2010) .............................. 39

10 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Anggota DPRD kota Surakarta

terhadap SAP (Faktor Penghambat SAP 2010) ..................................... 40

Page 14: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

1 Kerangka Berpikir..... .................................................................................. 15

2 Proses descriptive practice-oriented research ........................................... 25

3 Diagram Alur Penelitian ............................................................................ 26

Page 15: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner penelitian

2. Daftar partisipan dan Pola Partisipan

3. Daftar Dokumen

4. Pernyataan Wawancara SAP 2010 Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

5. Pernyataan Wawancara SAP 2010 Anggota DPRD Kota Surakarta

Page 16: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ABSTRAK

Titik Setyaningsih NIM: S4311012

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR

PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

(KASUS DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA)

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 71 Tahun 2010 menggunakan basis akrual dan akan diberlakukan mulai tahun 2014. Aparatur pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diharapkan memiliki pemahaman terhadap SAP 2010. Penelitian ini mengeksplorasi pemahaman aparatur pemerintah daerah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terhadap standar tersebut.

Penelitian ini menggunakan studi kasus. Studi kasus yang dipilih adalah single case karena data diperoleh dari satu pemerintahan kota Surakarta. Penelitian ini mendeskripsikan masalah penerapan SAP 2010, oleh karena itu merupakan descriptive practice-oriented research. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara semi-terstruktur dengan aparatur pemerintah kota Surakarta yang bertanggungjawab dalam bidang penyusunan laporan keuangan di dinas pemerintahan kota Surakarta dan anggota DPRD Kota Surakarta (anggota DPRD komisi III dan anggota badan anggaran).

Hasil studi memberikan bukti empiris bahwa pemahaman aspek umum dan struktur SAP 2010 aparatur pemerintah dan anggota DPRD kota Surakarta ternyata masih rendah. Terdapat beberapa hal agar SAP 2010 dapat dilaksanakan dan dipahami dengan baik: adanya komitmen pribadi maupun organisasi untuk memahami SAP, ketersediaan anggaran pelatihan dan sosialisasi SAP, dan payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut.

Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna hanya diperoleh dari anggota dewan, padahal masih ada pihak lain yang berkepentingan. Selain itu, penelitian ini tidak diikuti pemantauan langsung (observation) aktivitas obyek penelitian.

Hal yang menarik untuk dikaji dalam penelitian mendatang yaitu: penyederhanaan bahasa akuntansi dalam SAP 2010 dan peran aktif perguruan tinggi untuk membantu mempercepat proses penerapan SAP 2010.

Kata kunci: Standar akuntansi pemerintahan, akuntansi berbasis akrual, pemerintah daerah, DPRD, descriptive practice-oriented research.

Page 17: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

Titik Setyaningsih NIM: S4311012

EXSPLORATORY STUDY LEVEL OF UNDERSTANDABILITY LOCAL

GOVERNMENT EMPLOYEE AND LOCAL PARLIAMENT TO ACCRUAL SYSTEM ACCOUNTING STANDARDS

(CASE STUDY AT LOCAL GOVERNMENT SURAKARTA) Government Accounting Standard (Government Regulation No. 71 year

2010) used full accrual accounting and should be well implemented at 2014. Government employee and parliament have to understand it. The present study aims at providing local government employee and local parliament’s understandability to accrual system based on Government Regulation No. 71 year 2010.

This study used Case Study Research (CSR) approach. A single case study approach was choosen because data from one government Surakarta was enough to achieve the research objective. The research objective was to find out problems of implementation Government Accounting Standard. Therefore, descriptive practice-oriented research was conducted. Data were gathered through questionnaire and semi-structured interview with officials and parliament in local government Surakarta.

The finding shows that level of understandability to accrual system based on Government Accounting Standards 2010 both local government’s employee and local parliament, is still low. Understandability is associated with commitment, legal action, and available budget for training and socialization.

The limitation of this study is data collection from other user of local government reporting could not be conducted. In addition, this study is not supported real observation about participant’s activities.

However, this study raises two interesting problems to think about implementation of Government Accounting Standards 2010: simplification in accounting language and active role of college. Thereby, the Government Accounting Standards 2010 could be well implemented.

Keywords: government accounting standard, accrual accounting, local government, parliament, descriptive practice-oriented research.

Page 18: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)

No 24 Tahun 2005 sebagai basis dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan

pemerintah telah disempurnakan dengan PP No 71 Tahun 2010. Secara konseptual

kebijakan tersebut diambil dalam kerangka proses penguatan public sector

governance di Indonesia. Standar tersebut tidak berdiri sendiri tetapi juga disokong

oleh peraturan lain seperti Undang-Undang (UU) No 17 Tahun 2003 tentang

keuangan Negara dan UU No 1 Tahun 2004 mengenai perbendaharaan Negara.

Perubahan yang sangat mendasar dalam Standar Akuntansi Pemerintahan yang

baru dibandingkan dengan SAP (2005) adalah diterapkannya SAP full accrual basis

yakni mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan

finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan

dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang telah ditetapkan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Menurut Pemerintah, melalui implementasi standar akuntansi berbasis akrual,

kualitas penyajian informasi keuangan organisasi pemerintah dapat ditingkatkan.

Kualitas laporan keuangan yang baik bermanfaat untuk mengetahui efisiensi dan

efektifitas pelayanan publik yang disediakan, manajemen dan pengendalian aset

negara, perencanaan, penyusunan program dan anggaran. Informasi keuangan sektor

publik yang berkualitas akan mengurangi kesenjangan informasi (information

asymmetric) antara pemerintah dengan masyarakat dan stakeholder lain atas

Page 19: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penggunaan dan alokasi keuangan negara. Standar akuntansi berbasis akrual

diharapkan dapat meningkatkan relevansi, netralitas, ketepatan waktu, kelengkapan

dan komparabilitas laporan keuangan pemerintah sebagai bagian dari upaya

peningkatan tata kelola sektor publik yang lebih baik (Halim dan Kusufi, 2012).

Terdapat pandangan yang skeptis atas penerapan standar akuntansi berbasis

akrual berdasar amanat PP No 71 Tahun 2010 yang paling lambat harus diterapkan

tahun 2014 oleh seluruh entitas pelaporan, yaitu bagaimana pemerintah daerah

menyikapi dan menyiapkan diri untuk melaksanakan SAP tersebut. Pelaksanaan

SAP sebelumnya (PP 24 Tahun 2005) selama kurun waktu 2005-2009, masih

banyak kendala yang dihadapi oleh pemerintah pusat maupun daerah. Hal ini

terlihat dari sangat sedikitnya laporan keuangan pemerintah pusat maupun daerah

yang memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK). Pada semester kedua tahun 2010 BPK memeriksa 499 Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2009 dan memberikan opini WTP atas

15 entitas, opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas 330 entitas, opini Tidak

Wajar (TW) atas 48 entitas, dan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) atas 106

entitas (www.ksap.org/berita).

Beberapa kendala yang menyebabkan pertanggungjawaban keuangan yang

diwujudkan dalam LKPD dinyatakan kurang wajar yaitu kurangnya komitmen yang

kuat dari kepala daerah untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang

transparan dan akuntabel, lemahnya organisasi pengelola keuangan daerah, dan

masalah disiplin anggaran. Dalam kondisi penerapan SAP 2005 (basis kas menuju

akrual) belum dapat berjalan baik, akuntansi berbasis akrual harus mulai

dilaksanakan sejak pertanggungjawaban APBN/APBD tahun 2010 (Rasono, 2011).

Page 20: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Reformasi akuntansi sektor publik di Indonesia bermula dari upaya

pemerintah Indonesia sendiri. Standar akuntansi pemerintahan didukung oleh

pemerintah melalui Departemen Keuangan. Respon masyarakat dan partisipasi

anggota dewan atas draf standar yang diedarkan minim (Harun, 2009). Oleh karena

itu kajian untuk mengetahui respon pemahaman staf pemerintah, parlemen, dan

pihak-pihak lain akan manfaat akuntansi akrual terhadap fungsinya meningkatkan

kualitas pengambilan keputusan masih diperlukan (Yamamoto dalam Harun 2009).

Hal ini sesuai dengan amanat UU No 27 tahun 2009 pasal 343 dan 344 yang

menyatakan bahwa:

“(1) DPRD kabupaten/kota mempunyai fungsi: a. legislasi; b. anggaran; dan c. pengawasan.(2) Ketiga fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di kabupaten/kota.” (pasal 343) “(1) DPRD kabupaten/kota mempunyai tugas dan wewenang: (h). meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota.” (pasal 344)

Perlu disadari bahwa jika dalam kenyataannya anggota DPR/DPRD

menunjukkan adanya tingkat kualitas dan kemampuan yang berkebalikan dengan

kualifikasi ideal sebagai anggota legislatif, maka kemungkinan yang terjadi adalah

adanya dominasi oleh pemerintah daerah karena ketidakmampuan memahami dan

memainkan perannya sebagaimana mestinya (Murni, 2004). Jika hal ini terjadi,

maka anggota DPR/DPRD tidak dapat lagi melakukan pengawasan terhadap

pengelolaan keuangan daerah secara efektif.

Menurut PP 71 Tahun 2010 laporan keuangan untuk tujuan umum

mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna

untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang

berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta

risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan

Page 21: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

informasi bagi pengguna mengenai indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan

digunakan sesuai dengan anggaran serta indikasi apakah sumber daya diperoleh dan

digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh

DPR/DPRD. Kedua indikasi tersebut erat kaitannya dengan fungsi serta tugas dan

wewenang anggota DPRD. Anggota DPRD dapat menjalankan fungsi pengawasan

yang optimal atas laporan pertanggungjawabkan pemerintah daerah jika anggota

DPRD meningkatkan pemahaman mereka mengenai informasi keuangan yang

disajikan berdasarkan standar akuntansi pemerintahan yang berlaku (Harun, 2009).

Di Indonesia studi akuntansi sektor publik telah dilakukan oleh beberapa

peneliti (Soepomo dalam Harun (2008), Robinson dan Harun 2005, Marwata dan

Alam 2006, Harun 2007, Harun 2008, Wijaya 2010). Namun dari beberapa

penelitian, hanya Harun (2008) yang mengevaluasi kapasitas suatu pemerintah

daerah dalam implementasi standar akuntansi berbasis kas menuju akrual melalui

perspektif partisipan (pemerintah) terhadap isu SAP 2005. Temuan Harun (2008)

adalah instansi-instansi pemerintah belum mampu sama sekali mengadopsi SAP

2005 tanpa bekerja sama dengan pihak luar. Selain itu, Harun (2008) juga

mengemukakan faktor penghambat SAP 2005 yaitu aspek kerumitan teknis

penyusunan laporan keuangan daerah, kurangnya pengalaman partisipan, dan latar

belakang pendidikan staf yang tidak sesuai.

Strategi penerapan basis akrual di daerah yang dilakukan pemerintah adalah

dengan sosialisasi dan pelatihan yang berjenjang dari pimpinan level kebijakan

sampai dengan pelaksana teknis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan skill

pelaksana, membangun awareness, dan mengajak keterlibatan semua pihak.

(medinamultimitra.com/akuntansi/19strategipenerapan-basis-akrual-secara-penuh-

di-indonesia).

Page 22: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Penelitian ini merupakan studi awal yang mengeksplorasi tingkat pemahaman

aparatur pemerintah daerah dan anggota DPRD terhadap standar akuntansi berbasis

akrual. Penelitian ini berusaha melibatkan peran anggota dewan dengan mengkaji

respon pemahaman anggota dewan terhadap SAP 2010 yang belum dilakukan pada

penelitian sebelumnya. Selain sebagai bahan masukan bagi Komite Standar

Akuntansi Pemerintahan (KSAP) untuk menyerap input berupa saran ataupun

keluhan dari daerah terkait penerapan akuntansi basis akrual, penelitian ini juga

penting dilakukan karena proses penerapan basis akrual secara penuh di Indonesia

dapat berjalan lebih cepat jika usaha pemerintah daerah didukung oleh salah satu

pengguna yaitu anggota DPRD. Harapannya adalah penerapan basis akrual secara

penuh di Indonesia dapat memenuhi target waktu yang ditetapkan yaitu minimal

pada tahun 2014.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemikiran di atas, maka perumusan masalahnya adalah

bagaimana tingkat pemahaman aparatur pemerintah daerah dan anggota DPRD

terhadap standar akuntansi berbasis akrual.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman aparatur

pemerintah daerah dan anggota DPRD terhadap standar akuntansi berbasis akrual.

Page 23: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

1.4 Kontribusi Penelitian

Pemahaman SAP 2010 oleh aparatur pemerintah daerah, diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pelaporan pemerintah daerah sehingga lebih relevan dalam

pengambilan keputusan. Pemahaman SAP 2010 oleh anggota dewan berkontribusi

untuk mendorong entitas pelaporan menyediakan pelaporan yang relevan dengan

kebutuhan pengguna. Bagi KSAP, kontribusi penelitian ini adalah untuk

mengevaluasi penerapan basis akrual di daerah yang berguna untuk memperbaharui

SAP yang berlaku.

Page 24: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reformasi Sektor Publik

Reformasi sektor publik ditandai dengan kehadiran New Public Management

(NPM). NPM mengadopsi teknik pengelolaan sektor swasta ke dalam sektor publik

(Christiaens, J., Reyniers, B., dan Rolle, C 2010; Lapsley, I., Mussari, R., dan

Paulsson, G. 2009; Hood, 1995). Carnegie dan West (2005) menyatakan adopsi

model keuangan sektor swasta ke dalam sektor publik dimotivasi oleh adanya

akuntabilitas pada sektor tersebut. Barton (2009) memandang perlunya suatu bentuk

pemerintahan yang lebih ramping (Small Government) melalui privatisasi

perusahaan-perusahaan milik pemerintah, aktivitas outsourcing, dan membatasi

manfaat kesejahteraan (Curtailing Welfare Benefits). Small Government perlu

bekerja seperti layaknya dunia bisnis (swasta) untuk meningkatkan efisiensi dan

efektifitas.

Christensen (2002) menyatakan bahwa hal yang paling relevan dari

pembaharuan sektor publik di New South Wales (NSW) adalah peningkatan

akuntabilitas, perampingan organisasi sektor publik dari sisi fungsional,

pengendalian aset, serta penekanan pada produktivitas dan ekonomi. Menurut Carlin

(2005) harapan reformasi sektor publik adalah peningkatan pelayanan kepada warga

negara melalui perolehan barang publik dengan harga yang sangat terjangkau.

Darrin dan Lewis (2005) memandang perlunya evaluasi economic cost and

benefits yang disebut dengan istilah Value For Money (VFM). Konsep VFM dalam

akuntansi menjadi komponen yang menentukan apakah proyek akan dilaksanakan

Page 25: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

atau tidak (Khadaroo 2007). Akuntabilitas publik digunakan untuk menjelaskan

kepada siapa akun-akun akan dipertanggungjawabkan (Istemi dan Khadaroo 2008).

Di Indonesia, pengalaman reformasi sektor publik meliputi desentralisasi

fungsi-fungsi ekonomi dan politik pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,

kerjasama pemerintah dan swasta dalam penyediaan pelayanan publik,

restrukturisasi perusahaan-perusahaan milik negara hingga pembenahan sistem

akuntansi pemerintahan. Hal terakhir dilakukan dengan pengklasifikasian catatan

aset negara, perbaikan sistem anggaran, serta pertanggungjawaban pembelanjaan

negara mengikuti praktik akuntansi dunia usaha (Harun, 2009).

2.2 Sistem Akuntansi Akrual

Menurut Guthrie (1998) definisi sistem akuntansi akrual adalah suatu metode

pencatatan transaksi atas peristiwa dan pengakuan biaya (beban) berdasarkan

periode terjadinya peristiwa atau transaksi tersebut, sedangkan metode single entry

atau cash basis, pencatatan dan pengakuan peristiwa atau kejadian dilakukan saat

pembayaran. Sistem akrual mencatat biaya depresiasi suatu aset dibebankan ke

periode waktu selama suatu aset tersebut digunakan berdasarkan biaya harga

pembelian aset. Sistem akuntansi berbasis kas mencatat biaya pengadaan aset

tersebut dibebankan ke periode saat dilakukan pembayaran atas harga aset.

Isu tentang pentingnya waktu (timing) dalam pengakuan (recognition) suatu

transaksi atau peristiwa ekonomi merupakan hal yang sangat penting dalam sistem

akrual. Adopsi akuntansi akrual mengarahkan pelaksanaan program dan aktifitas

suatu agen sektor publik untuk senantiasa mempertimbangkan prinsip dan

pengukuran transaksi, peristiwa serta kinerja aktifitas organisasi pemerintah

Page 26: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

berdasarkan substansi operasional daripada fokus pada kapan dan berapa

penerimaan dan pembelanjaan kas yang dilakukan pemerintah.

Angka-angka akuntansi berdasarkan sistem akrual dianggap lebih informatif

bagi pimpinan sektor publik dalam pengalokasian sumber daya yang dimiliki,

peningkatan akuntabilitas dan pengambilan keputusan. Situasi seperti ini

mendorong aspek relevansi, netralitas, ketepatan waktu, kelengkapan dan

komparabilitas kinerja keuangan suatu agen sektor publik menjadi perhatian para

pimpinan organisasi pemerintah (Halim dan Kusufi, 2012). Menurut Lundqvist

dalam Harun (2008) keunggulan sistem akuntansi akrual diakui dalam hal

pengukuran implikasi ekonomi jangka pendek dan kesesuaiannya dengan

pembatasan pembelanjaan, sebaliknya, sistem berbasis kas sebagai sumber

informasi pengambilan keputusan dan alat pengendalian dibatasi sistem kas yang

tidak melaporkan aset fisik, kas, maupun utang.

Pengalaman negara lain menunjukkan masuknya akuntan swasta ke dalam

lingkungan sektor publik berhasil mempercepat akselerasi implementasi sistem

akrual pada level praktis. Di sektor publik Australia, penerapan sistem akrual

dilakukan dengan desentralisasi tanggungjawab pada level paling bawah sebuah

organisasi pemerintahan, penempatan seorang manager yang akuntabel, reklasifikasi

sektor publik sebagai bisnis komersial, dan redefinisi warga menjadi pelanggan

(Parker dan Guthrie, 1993). Menurut Carlin (2005) akuntansi akrual sektor publik

dapat menerapkan “full cost” untuk seluruh aktivitas, mewujudkan efisiensi,

mengalokasikan sumber daya yang tepat sasaran, serta meningkatkan kinerja.

Sektor publik Italia mengalami perubahan sistem akuntansi dari tradisional

(berbasis cash and obligations) ke adopsi accrual accounting. Perubahan ini

mereformasi akuntansi sektor publik menjadi lebih transparan dalam penggunaan

Page 27: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sumber daya milik publik, fokus pada kasus skandal keuangan dan korupsi serta

meningkatkan akuntabilitas (Caccia dan Steccolini 2006).

Perubahan sistem akuntansi pemerintahan di Indonesia dilakukan sejak

kehadiran SAP PP No 24 Tahun 2005. SAP 2005 ini mengubah penggunaan sistem

pencatatan tunggal (single entry) dengan dasar pencatatan atas cash basis, menjadi

sistem ganda (double entry) dengan dasar pencatatan atas kas modifikasian

(modified cash basis) yang mengarah pada basis akrual. Pada tahun 2010 KSAP

telah menerbitkan SAP berbasis akrual yang ditetapkan melalui PP No 71 Tahun

2010. Menurut PP No 71 Tahun 2010 basis kas digunakan untuk menyusun

pelaporan pelaksanaan anggaran (LRA dan laporan perubahan SAL) dan basis

akrual digunakan untuk menyusun pelaporan finansial (neraca, laporan operasional,

dan laporan perubahan ekuitas).

Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan SAP 2010 paragraf 28

menyebutkan bahwa laporan keuangan pokok terdiri atas laporan realisasi anggaran

(LRA), laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL), neraca, laporan operasional

(LO), laporan arus kas (LAK), laporan perubahan ekuitas (LPE), dan catatan atas

laporan keuangan (CaLK). Dengan hadirnya peraturan ini, adalah tidak mungkin

suatu entitas menghasilkan ketiga laporan (terutama LRA, neraca dan LO) dengan

hanya mengandalkan dasar kas saja, karena basis kas hanya menghasilkan informasi

mengenai kas, tidak mencakup kekayaan entitas selain kas. Oleh karena dasar

akuntansi yang dapat memenuhi tuntutan tersebut adalah basis akrual, maka SAP

2010 ini diberlakukan untuk bisa dilaksanakan mulai tahun 2014 (Halim dan Kusufi,

2012).

Perbedaan isi antara SAP 2005 (PP No. 24 Tahun 2005) dan SAP 2010 (PP

No. 71 Tahun 2010) adalah pada Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan

Page 28: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(PSAP) No. 02, yaitu adanya penekanan terhadap penyajian LRA berbasis kas;

PSAP No. 10, yaitu adanya penambahan perubahan estimasi akuntansi dan operasi

yang tidak dilanjutkan; serta PSAP No. 12, yaitu adanya Laporan Operasional (LO).

Pada PP No. 71 Tahun 2010 dilampirkan juga SAP berbasis kas menuju akrual dan

proses penyusunan SAP berbasis akrual. Tujuan dilampirkannya SAP berbasis kas

menuju akrual adalah untuk menyediakan SAP bagi entitas pemerintah yang belum

siap melaksanakan SAP berbasis akrual, dan penerapan secara bertahap dari SAP

berbasis kas menuju akrual ke penerapan SAP berbasis akrual. Lampiran III

ditujukan sebagai referensi untuk memahami dan menerapkan SAP berbasis akrual.

Tabel 1 menyajikan perbandingan isi kerangka konseptual akuntansi pemerintahan

berdasarkan PP No 24 Tahun 2005 dan PP No 71 Tahun 2010.

Tabel 1

Perbandingan isi kerangka konseptual akuntansi pemerintahan antara PP No 24 Tahun 2005 dengan PP No 71 Tahun 2010

PSAP No PP No 24 Tahun 2005 PP No 71 Tahun 2010

01 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan 02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas 03 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas 04 Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan 05 Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan 06 Akuntansi Investasi Akuntansi Investasi 07 Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tetap 08 Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan 09 Akuntansi Kewajiban Akuntansi Kewajiban

10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi

dan Peristiwa Luar Biasa Perubahan Estimasi Akuntansi dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan

11 Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian 12 Laporan Operasional

Lampiran II: SAP Berbasis Kas Menuju Akrual

Lampiran III: Proses Penyusunan SAP Berbasis Akrual

Sumber: PP No 24/ 2005 dan PP No 71/2010

Page 29: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.3 Penyajian Laporan Keuangan Daerah Menurut SAP 71 Tahun 2010

Menurut SAP 2010, karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-

ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik yang diperlukan agar laporan keuangan

pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu relevan, andal, dapat

diperbandingkan, dan dapat dipahami. Pemerintah daerah sebagai penyaji sekaligus

pengguna internal diharapkan mengetahui karakteristik kualitatif laporan keuangan

sesuai dengan SAP tersebut.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam

pasal 32 mengamanatkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan. Laporan keuangan pemerintah daerah adalah bentuk

pertanggungjawaban pemerintah daerah atas pelaksanaan APBN/APBD yang

kemudian akan dipertanggungjawabkan di hadapan anggota DPRD.

2.4 Anggota DPRD sebagai Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah

Menurut PP 71 tahun 2010 terdapat beberapa kelompok utama pengguna

laporan keuangan pemerintah daerah yaitu masyarakat, para wakil rakyat, lembaga

pengawas, lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses

donasi, investasi, dan pinjaman, dan pemerintah. Menurut Steward dalam Harun

(2009), ada tiga faktor yang menyebabkan laporan suatu pemerintahan dapat efektif

berfungsi sebagai akuntabilitas sektor publik: (1) laporan tersebut disajikan

sederhana tanpa mengurangi makna kelengkapan dan keakuratan suatu informasi,

Page 30: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(2) laporan harus berdasarkan standar akuntansi yang diterima umum, (3) adanya

kegairahan masyarakat, minimal melalui wakil-wakilnya di DPR/DPRD membaca,

memahami, menanyakan hal-hal penting yang membutuhkan klarifikasi dan

jawaban dari pihak pemerintah.

Anggota DPRD perlu mendorong pemerintah daerah menyediakan laporan

keuangan yang bermutu dalam arti dapat dipahami, transparan, serta menyajikan

keadaan yang sebenarnya. Anggota DPRD dapat menjalankan fungsi pengawasan

yang optimal atas laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah jika anggota

DPRD meningkatkan pemahaman mereka mengenai informasi keuangan yang

disajikan berdasarkan standar akuntansi pemerintahan yang berlaku (Harun, 2009).

2.5 Penelitian Terdahulu

Soepomo dalam Harun (2008) menyatakan ada tiga kendala yang dihadapi

dalam reformasi akuntansi sektor publik di Indonesia: sistem hukum, terlalu

besarnya wilayah cakupan pemerintahan Indonesia, serta masih kurangnya staf

pemerintahan yang cakap. Marwata dan Alam (2006) mengemukakan bahwa

lingkungan institusional akuntansi sektor publik Indonesia sangat kompleks dan

birokrasi memegang kekuasaan tertinggi yang mempengaruhi proses pembuatan

kebijakan, akibatnya perubahan kebijakan akuntansi tidak dapat dijelaskan dengan

model keputusan yang rasional.

Studi yang dilakukan Robinson dan Harun (2005), menemukan masalah

reformasi akuntansi akrual di Indonesia yaitu masalah hukum, staf pemerintah yang

kurang berkualitas, dan belum adanya lembaga independen yang menyusun standar

akuntansi sektor publik. Menurut Harun (2007) sulitnya penerapan akuntansi akrual

di Indonesia disebabkan oleh pengembangan sistem akuntansi pemerintahan yang

Page 31: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

masih bersifat sentralistis serta sistem pencatatan dan inventarisasi aset pemerintah

sebagai dasar penyusunan neraca awal masih jauh dari memadai.

Harun (2008) mengevaluasi kapasitas suatu pemerintah daerah dalam

perspektif pejabat dan staf pelaksana yang bertanggung jawab dalam penyusunan

laporan keuangan terhadap implementasi standar akuntansi berbasis kas menuju

akrual (SAP 2005). Temuan Harun (2008) adalah instansi pemerintah belum mampu

sama sekali mengadopsi SAP 2005 tanpa bekerja sama dengan pihak luar. Selain

itu, Harun (2008) juga mengemukakan faktor penghambat SAP 2005: aspek

kerumitan teknis penyusunan laporan keuangan daerah, kurangnya pengalaman

partisipan, dan latar belakang pendidikan staf yang tidak sesuai.

Wijaya (2010) menyatakan bahwa pengenalan akuntansi akrual di Indonesia

belum sepenuhnya dipahami karena adanya kelemahan SAP 2005. Meskipun SAP

tersebut sudah diperbaharui dengan SAP 2010, usaha investigasi yang lebih

mendalam tentang implementasi akuntansi akrual di Indonesia tetap diperlukan.

Berbagai penelitian di atas ternyata belum sepenuhnya memberikan solusi

penerapan basis akrual yang efektif di Indonesia. Meskipun pemerintah daerah telah

melakukan sosialisasi dan pelatihan agar penerapan basis akrual secara penuh bisa

dilakukan pada tahun 2014, namun langkah pemerintah belum cukup jika hanya

bertumpu pada usaha pemerintah daerah sendiri. Oleh sebab itu, usaha pemerintah

ini harus didukung oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama pihak pengguna

laporan keuangan daerah, salah satunya adalah anggota dewan.

Penelitian ini merupakan studi awal yang mengeksplorasi tingkat pemahaman

pemerintah daerah dan anggota DPRD terhadap standar akuntansi berbasis akrual.

Penelitian ini berusaha melibatkan peran anggota dewan dengan mengkaji respon

pemahaman anggota dewan terhadap SAP 2010 yang belum dilakukan pada

Page 32: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

penelitian sebelumnya. Selain sebagai bahan masukan bagi Komite Standar

Akuntansi Pemerintahan (KSAP) untuk menyerap input berupa saran ataupun

keluhan dari daerah terkait penerapan akuntansi basis akrual, penelitian ini juga

penting dilakukan karena proses penerapan basis akrual secara penuh di Indonesia

dapat berjalan lebih cepat jika usaha pemerintah daerah didukung oleh salah satu

pengguna yaitu anggota DPRD. Harapannya adalah penerapan basis akrual secara

penuh di Indonesia dapat memenuhi target waktu yang ditetapkan yaitu minimal

pada tahun 2014.

2.6 Kerangka Berpikir

Gambar 1 Kerangka Berpikir

Gambar 1 menjelaskan SAP 2010 merupakan standar yang berlaku untuk

penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD). SAP ini harus dipahami

oleh aparatur pemerintah daerah karena tingkat pemahaman SAP 2010 oleh aparatur

pemerintah daerah akan berkontribusi menghasilkan LKPD yang berkualitas dan

relevan untuk pengambilan keputusan. Pemahaman anggota DPRD terhadap SAP

berkontribusi mendorong entitas pelaporan (pemerintah daerah) menyediakan

LKPD SAP 2010

Aparatur Pemerintah

Daerah

Anggota

DPRD

Tingkat pemahaman

Tingkat pemahaman

Page 33: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

LKPD yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Anggota DPRD dapat

menjalankan fungsi pengawasan yang optimal atas laporan pertanggungjawaban

pemerintah daerah jika anggota DPRD meningkatkan pemahaman mereka mengenai

informasi keuangan yang disajikan berdasarkan standar akuntansi pemerintahan

yang berlaku.

Page 34: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif berfokus

pada usaha memahami bagaimana sesuatu terjadi. Menurut Sekaran (2010)

kelebihan metode kualitatif adalah kemampuan menganalisa lingkungan secara

natural. Metode ini digunakan supaya peneliti memahami bagaimana pemerintah

daerah menyiapkan diri dalam implementasi SAP 2010, dan bagaimana proses ini

didukung oleh anggota DPRD.

Cresswell (2010) menjelaskan ada lima tipe penelitian kualitatif yaitu studi

fenomenologi, studi etnografi, grounded theory qualitative research, studi biografi,

dan studi kasus (case study). Studi kasus merupakan salah satu tipe penelitian

kualitatif yang berbeda dengan tipe penelitian yang lain dalam hal analisis yang

intensif atas kasus yang diteliti dan penjelasan suatu unit atau sistem yang dibatasi

ruang dan waktu.

Merriam dalam Hancock dan Bob (2006) menyatakan bahwa kelebihan studi

kasus adalah hasil studi kasus dapat mempengaruhi kebijakan, prosedur, dan

penelitian yang akan datang. Studi kasus dipilih dalam penelitian ini dengan maksud

hasil studi dapat mempengaruhi kebijakan penerapan SAP 2010 yang saat ini sedang

berjalan. Penelitian ini bersifat single case karena data yang diperoleh berasal dari

satu pemerintahan Kota Surakarta. Data tersebut telah cukup untuk menjawab tujuan

penelitian. Pandangan ini sesuai dengan Dul dan Tony (2008:31) yang menyatakan

bahwa:

Page 35: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

“We distinguish two main types of case study: the single case study, a case study in which data from one instance is enough to achieve the research objective, and the comparative case study, a case study that requires data from two or more instances to achieve the research objective.” Bukti studi kasus diperoleh dari berbagai sumber yaitu dokumen, catatan,

kuesioner, wawancara, observasi, physical artifacts yang merupakan karakteristik

studi kasus (Gillham, 2000). Bukti yang dimaksud dalam studi kasus diabstraksi dan

digabung untuk memberikan jawaban yang memungkinkan atas perumusan masalah

(Hancock dan Bob, 2006).

3.2 Tujuan Penelitian (Research Objective)

Menurut Dul dan Tony (2008) terdapat 2 (dua) jenis penelitian: theory-

oriented research dan practice-oriented research. Theory-oriented research

bertujuan memberi kontribusi pada perkembangan teori, sedangkan practice-

oriented research bertujuan memberi kontribusi pengetahuan pada praktisi untuk

mencari solusi atau mengklarifikasi masalah yang teridentifikasi secara praktis. Dul

dan Tony (2008) menyatakan bahwa theory-oriented research dibagi menjadi 2

(dua) tujuan: mencari bukti empiris untuk menformulasikan proposisi baru (theory-

building research) dan menguji proposisi (theory-testing research). Practice-

oriented research dibagi menjadi 3 (tiga) jenis penelitian. Pertama, jika praktisi

dapat dengan tepat menemukan hubungan antar aspek praktis maka dapat dibangun

suatu hipotesis; penelitian untuk maksud tersebut merupakan hypothesis building

practice-oriented research. Kedua, jika hipotesis tersedia dan diasumsikan dengan

hasil percobaan bahwa hasil pengujian hipotesis dapat menyediakan temuan bagi

praktisi untuk pengambilan keputusan; penelitian untuk maksud itu disebut

hypothesis-testing practice-oriented research. Ketiga, apabila suatu penelitian tidak

Page 36: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

ada hipotesis yang perlu dicari maupun diuji, maka penelitian semacam ini disebut

descriptive practice-oriented research (Dul dan Tony, 2008).

Penelitian ini adalah riset berorientasi praktik (practice-oriented research)

karena bertujuan memberi kontribusi pengalaman untuk mencari solusi atau

mengklarifikasi masalah penerapan SAP 2010 melalui pemahaman SAP 2010 oleh

aparatur pemerintah Kota Surakarta dan anggota DPRD Kota Surakarta. Penelitian

dilakukan tanpa perlu menemukan dan menguji hipotesis, dengan pertimbangan

penentuan hipotesis akan membatasi penelitian, padahal penulis bermaksud

mengeksplorasi pemahaman dan kendala penerapan SAP 2010.

3.3 Strategi Penelitian (Research Strategy)

Strategi penelitian ini adalah descriptive case study. Studi kasus deskriptif

dipilih karena variabel yang merupakan syarat agar implementasi SAP 2010 dapat

berjalan dengan baik tidak dapat diketahui sebelumnya melainkan harus dicari

dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan pandangan Dul dan Tony (2008:276)

sebagai berikut:

“Because the elements of which this best practice should consist were not yet known and, therefore, must be discovered in this research, and also because finding and describing a design does not involve the discovery and testing of causal relations between variables, a descriptive case study was appropriate.”

Strategi penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. mendeskripsikan obyek penelitian,

2. mendeskripsikan hasil kuesioner dengan pernyataan partisipan,

3. mendeskripsikan dokumen yang ditemukan selama melakukan penelitian,

4. mendeskripsikan persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu,

5. mendeskripsikan teori yang relevan dengan penelitian,

Page 37: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

6. mendeskripsikan temuan penelitian dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

3.4 Pengumpulan Data (Data Collection)

Aparatur pemerintah kota Surakarta yang bertanggungjawab dalam bidang

penyusunan laporan keuangan di dinas pemerintahan kota Surakarta menjadi

partisipan penelitian untuk memperoleh data tingkat pemahaman aparatur

pemerintah kota Surakarta terhadap standar akuntansi berbasis akrual (SAP 2010).

Pemahaman anggota DPRD kota Surakarta terhadap standar akuntansi berbasis

akrual diperoleh dengan melibatkan anggota DPRD komisi III dan anggota badan

anggaran.

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara langsung

(semi-terstruktur). Wawancara langsung dilakukan untuk mengurangi

kekurangpahaman partisipan atas pertanyaan yang disiapkan. Data tambahan juga

didapatkan dari dokumen pendukung.

Desain kuesioner dilakukan dengan memodifikasi kuesioner Harun (2008)

sesuai pernyataan SAP 2010. Kuesioner Harun (2008) terdiri dari: tingkat

pemahaman, tingkat persiapan, pelaksanaan SAP 2005 dan faktor-faktor

penghambat pelaksanaan SAP 2005. Pilihan tingkat persetujuan partisipan

berdasarkan skala Likert 1 sampai 5. Angka 1 menunjukkan sangat setuju,

sedangkan 5 menunjukkan sebaliknya. Untuk mendapatkan data tingkat pemahaman

SAP 2005, Harun (2008) memberikan contoh pernyataan: “Saya memiliki

pengetahuan memadai tentang tujuan SAP 2005”. Pada tingkat persiapan diberikan

pernyataan sebagai berikut: “Di instansi saya telah disiapkan staf khusus untuk

mendukung pelaksanaan SAP 2005”. Tingkat Pelaksanaan SAP 2005 diberikan

Page 38: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pernyataan: “Instansi kami telah mampu menyusun laporan keuangan berdasar SAP

2005 tanpa bantuan pihak luar”. Pernyataan kendala SAP 2005 meliputi: pendidikan

staf yang tidak sesuai, kurangnya pengalaman, fasilitas yang minim, rendahnya

komitmen pimpinan, sistem yang sulit dipahami dan kurangnya sosialisasi sistem

baru.

Modifikasi kuesioner yang dilakukan penulis berdasarkan penelitian Harun

(2008) didasarkan pernyataan SAP 2010 yang terdiri dari pemahaman umum,

pemahaman struktur, pelaksanaan dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan SAP

tersebut. Pernyataan pemahaman umum yang dimodifikasi yaitu: “Saya memiliki

kemampuan analisis yang baik atas Laporan Operasional, Neraca, LRA, Laporan

Perubahan SAL, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan CaLK (Catatan

atas Laporan Keuangan).”

Pemahaman struktur SAP 2010 diturunkan dari kerangka konseptual SAP

2010 meliputi penyajian informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

entitas pelaporan dengan pernyataan di bawah ini:

1. Saya paham SAP 2010 berbasis akrual untuk mengakui pendapatan, beban,

aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial.

2. Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan

posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah.

3. Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan

penggunaan sumber daya ekonomi.

4. Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi

terhadap anggarannya.

5. Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan

mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

Page 39: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

6. Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah

untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah.

7. Saya paham aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadi

transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada

keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima

atau dibayar.

8. Saya paham bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh

pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas

Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan.

9. Saya paham bahwa beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan

penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan.

10. Saya paham laporan operasional menyajikan informasi beban akrual yang

dapat digunakan untuk menghitung biaya per program atau kegiatan

pelayanan, dan juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi

kinerja pemerintah daerah.

Tahap pelaksanaan dan faktor penghambat pelaksanaan SAP 2010 masih

mengacu Harun (2008). Penelitian ini berusaha melibatkan peran anggota DPRD

kota Surakarta yang belum dilakukan oleh penelitian sebelumnya, oleh karena itu

kuesioner diturunkan dari kerangka konseptual SAP 2010 dengan pernyataan

sebagai berikut:

1. Saya paham SAP 2010 berbasis akrual untuk mengakui pendapatan, beban,

aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial.

2. Saya paham adanya indikasi bahwa sumber daya telah diperoleh dan

digunakan sesuai dengan anggaran.

Page 40: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3. Saya paham adanya indikasi bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan

sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh

DPRD.

4. Saya paham laporan operasional menyajikan informasi beban akrual yang

dapat digunakan untuk menghitung biaya per program atau kegiatan

pelayanan, dan juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi

kinerja pemerintah daerah.

5. Saya memahami pelaporan pemerintah daerah sesuai SAP telah sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

6. Saya memahami pelaporan pemerintah daerah sesuai SAP relevan untuk

penyusunan RAPBD.

Skala Likert digunakan untuk menunjukkan 1 (sangat setuju), 2 (setuju), 4

(tidak setuju) dan 5 (sangat tidak setuju). Skala 3 (netral atau tidak menjawab)

dihilangkan untuk menghindari bias penelitian.

3.5 Analisis Data

Data ditabulasi dan dianalisis dengan general descriptive analysis. Analisis

data seperti ini pernah dilakukan oleh Harun (2008). Hasil kuesioner dinyatakan

dalam score (quantitative data). Interpretasi atas score untuk menjawab rumusan

masalah didasarkan catatan pernyataan partisipan melalui wawancara semi-

terstruktur (qualitative data). Hal ini sesuai pernyataan Dul dan Tony (2008:33) di

bawah ini:

“Although in a case study quantitative data can be used to generate the scores to be analysed, the interpretation of scores of the (small number of ) cases in order to generate the outcome of the study is done qualitatively (by visual inspection) and not statistically.”

Page 41: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Data kualitatif dianalisis dengan mereduksi data: mengkode dan

mengkategorikan data (Sekaran:2010). Reduksi data merupakan suatu proses

pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan catatan-catatan tertulis di

lapangan. Reduksi data dapat dilakukan dengan membuat ringkasan dan menelusur

tema (Prastowo, 2012). Pernyataan partisipan yang diperoleh dari wawancara semi-

terstruktur direduksi dengan menggolongkan dalam suatu tema tertentu. Pernyataan

partisipan tentang SAP 2010 digolongkan dalam tema pemahaman umum,

pemahaman struktur, pelaksanaan dan faktor penghambat pelaksanaan SAP 2010.

Reduksi data semacam ini merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

3.6 Keabsahan dan Keandalan Data (Validity and Reliability)

Keabsahan data (Validity) adalah proses bagaimana mengukur apa yang ingin

kita ukur. Keandalan data (Reliability) adalah bagaimana hasil penelitian jika

dilakukan oleh peneliti lain memberikan hasil yang sama (Sekaran, 2010).

Keabsahan dan keandalan data penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Membandingkan data kuantitatif yang berasal dari kuesioner dengan data

kualitatif yang berasal dari wawancara semi-terstruktur (pernyataan

partisipan).

2. Membandingkan data dengan dokumen pendukung yang ditemukan selama

melakukan penelitian.

3. Meminta masukan, saran, kritik dan komentar dari pembimbing untuk

mengidentifikasi keandalan data, bias dan asumsi penulis serta kelemahan

logika penelitian.

Page 42: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4. Mengkaitkan teori untuk menginterpretasi dan menjelaskan data.

5. Mengkaitkan Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah yang relevan untuk

menginterpretasi dan menjelaskan data.

3.7 Diagram Alur Penelitian

Proses descriptive practice-oriented research digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Dul, J dan Tony Hak (2008). Case Study Methodology in Business Research. First Edition, pp 302.

Gambar 2 Proses descriptive practice-oriented research

Berdasarkan gambar 2, descriptive practice-oriented research dipilih dalam

penelitian ini dengan pertimbangan variabel yang merupakan syarat agar

implementasi SAP 2010 dapat berjalan dengan baik, tidak dapat diketahui

sebelumnya (unknown variable) melainkan harus dicari dalam penelitian ini.

Descriptive Research

Unknown Variable

Specific Research Objective

Comparative Case Study

Variable defined

Contribution to a practitioner’s knowledge

Page 43: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tujuan penelitian yang bersifat khusus (Specific Research Objective) telah

disebutkan dalam tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat pemahaman

aparatur pemerintah daerah dan anggota DPRD terhadap standar akuntansi berbasis

akrual. Maka penulis membuat diagram alur penelitian sebagai berikut:

Gambar 3 Diagram Alur Penelitian

Gambar 3 menunjukkan alur penelitian yang dilakukan penulis. Penulis

mengeksplorasi pemahaman aparatur pemerintah kota Surakarta terhadap SAP

2010. Bersamaan dengan kegiatan itu, dilakukan eksplorasi pemahaman anggota

DPRD ota Surakarta terhadap SAP 2010. Data yang diperoleh kemudian dianalisis

melalui general descriptive analysis. Hasil analisis data dibandingkan dengan

Mulai

Pemahaman SAP 2010 oleh

Aparatur Pemerintah Kota

Surakarta

Pemahaman SAP 2010

oleh anggota DPRD Kota

Surakarta

Selesai

Pemerintah Daerah

Anggota DPRD

Analisis Data

Selesai

Analisis Data

Page 44: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

penelitian studi kasus yang pernah dilakukan (comparative case study) dan

dikaitkan dengan teori yang relevan. Bukti empiris berupa kenyataan sosial

penerapan SAP 2010 ditemukan (variable defined), selanjutnya variabel tersebut

dideskripsikan untuk memberi solusi yang berimplikasi praktik. Dengan demikian

tujuan penelitian ini telah tercapai.

Page 45: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Obyek Penelitian

Sasaran penelitian adalah aparatur pemerintah yang bekerja di unit organisasi

(dinas pemerintah) kota Surakarta. Unit organisasi tersebut harus menggunakan

standar akuntansi berbasis akrual sebagai basis penyusunan dan penyajian laporan

keuangan di instansi mereka. Sasaran penelitian terhadap anggota dewan ditujukan

kepada anggota DPRD komisi III dan anggota badan anggaran DPRD kota

Surakarta.

4.1.2 Pengumpulan Data Partisipan

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara langsung

(wawancara semi-terstruktur) terhadap partisipan. Kegiatan tersebut berlangsung

selama 2 bulan yaitu Juni dan Juli 2012. Wawancara langsung dilakukan untuk

mengurangi kekurangpahaman partisipan atas pertanyaan yang disiapkan. Penulis

mencatat respon berupa pernyataan yang diberikan partisipan dan membaca

dokumen pendukung yang ditemukan selama melakukan penelitian.

Sebanyak 15 instansi yang ada di Kota Surakarta, 3 instansi menyatakan tidak

bersedia menjawab kuesioner. Dari 12 instansi yang tersisa masing-masing hanya

bersedia menunjuk 1 orang yang dianggap memahami atau memiliki pengetahuan di

bidang akuntansi. Keduabelas instansi itu adalah:

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Page 46: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

3. Dinas Kesehatan.

4. Dinas Pertanian.

5. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi.

6. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.

7. Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

8. Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

9. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

10. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

11. Dinas Pekerjaan Umum.

12. Dinas Pengelolaan Pasar.

Aparatur pemerintah kota Surakarta yang bersedia memberikan pernyataan

SAP 2010 melalui wawancara semi-terstruktur ada 8 partisipan yaitu P1, P2, P3,

P4, P5, P6, P7 dan P8. Partisipan yang bisa memberikan pernyataan melalui

wawancara mendalam (indepth interview) tentang SAP ada dua: partisipan P7 dan

partisipan P8. Anggota DPRD kota Surakarta yang bersedia menjawab kuesioner

berjumlah 10 orang, terdiri dari 5 orang anggota DPRD komisi III dan 5 orang

anggota dewan dari badan anggaran. Anggota dewan yang bersedia memberikan

pernyataan SAP 2010 melalui wawancara semi-terstruktur ada 6 orang (D1, D2, D3,

D4, D5 dan D6), tetapi hanya 1 anggota dewan (D4) yang bisa memberikan

pernyataan melalui wawancara mendalam (indept interview). Respon pemahaman

SAP berupa pernyataan dari partisipan dicatat oleh penulis ketika wawancara

berlangsung, hal ini dikarenakan partisipan merasa lebih nyaman menjawab

pertanyaan wawancara dalam kondisi tidak direkam selama memberikan pernyataan

tersebut.

Page 47: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4.1.3 Pendidikan Partisipan

Berdasarkan informasi, diperoleh profil umum pendidikan partisipan (Tabel 2)

sebagai berikut:

Tabel 2 Pendidikan Partisipan

Item informasi Instansi DPRD

Pendidikan Sarjana 10 10 Pendidikan Sarjana Akuntansi dan berpengalaman akuntansi di perusahaan dan akuntan publik 2

Jumlah 12 10 Sumber: data primer diolah

Aparatur pemerintah kota Surakarta yang bertanggungjawab dalam bidang

penyusunan laporan keuangan berjumlah 12 orang, tetapi hanya 2 orang aparatur

pemerintah kota Surakarta yang berpendidikan sarjana akuntansi dan memiliki

pengalaman dalam bidang akuntansi di dunia usaha dan akuntan publik sebelum

menjadi pegawai negeri. Sepuluh anggota DPRD kota Surakarta secara keseluruhan

berpendidikan sarjana namun tidak memiliki latar belakang pendidikan sarjana

akuntansi.

4.1.4 Pengalaman di Bidang Akuntansi dan Keuangan

Keahlian akuntansi aparatur pemerintah kota Surakarta diperoleh dengan

terlibat langsung dalam bidang pengelolaan akuntansi dan keuangan di instansi

mereka. Tabel 3 menunjukkan lama waktu mereka memiliki pengalaman di bidang

tersebut.

Page 48: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel 3 Pengalaman Di Bidang Akuntansi dan Keuangan

Item informasi Instansi DPRD

1 sampai 5 tahun 5 0

5 sampai 10 tahun 3 0

lebih dari 10 tahun 4 0

Jumlah 12 0 Sumber: data primer diolah

Tabel 3 menjelaskan aparatur pemerintah kota Surakarta yang memiliki

pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan kurang dari lima tahun ada 5 orang,

antara lima sampai sepuluh tahun sebanyak 3 orang, dan lebih dari sepuluh tahun

sebanyak 4 orang. Anggota DPRD kota Surakarta tidak ada yang memiliki

pengalaman dalam bidang akuntansi dan keuangan.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta terhadap SAP 2010

Data ditabulasi dan dianalisis dengan general descriptive analysis. Analisis

data seperti ini pernah dilakukan oleh Harun (2008). Hasil kuesioner dinyatakan

dalam score (quantitative data). Interpretasi atas score untuk menjawab rumusan

masalah didasarkan catatan pernyataan partisipan melalui wawancara semi-

terstruktur (qualitative data). Data juga dianalisis dengan dokumen pendukung.

Kuesioner pemahaman aparatur pemerintah Kota Surakarta terhadap standar

akuntansi berbasis akrual meliputi: pemahaman umum SAP 2010, pemahaman

struktur isi SAP 2010, pelaksanaan SAP 2010 dan faktor penghambat SAP tersebut.

Hasil kuesioner pemahaman umum SAP 2010 oleh aparatur pemerintah kota

Surakarta terlihat pada tabel 4 berikut:

Page 49: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 4 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

terhadap Standar Akuntansi Berbasis Akrual (Pemahaman Umum SAP 2010)

No Pernyataan Dari 12 partisipan

Setuju Tidak setuju

1 Saya memiliki pengetahuan memadai tentang tujuan SAP 2010. 3 (25%)

9 (75%)

2 Saya memiliki analisa yang baik atas Laporan Operasional, Neraca, LRA, Laporan Perubahan SAL, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan CALK

4 (33%)

8 (67%)

3 Saya paham sepenuhnya konsekuensi tidak tersusunnya Laporan Keuangan instansi sesuai SAP 2010

12 (100%)

Sumber: data primer diolah

Tabel 4 menunjukkan 75% aparatur yang mewakili masing-masing instansi

belum memiliki pengetahuan yang memadai atas tujuan SAP 2010. Para partisipan

dalam jumlah yang hampir sama, tidak mengerti struktur informasi yang terkandung

dalam laporan keuangan. Informasi tersebut konsisten dengan jawaban mereka

dalam hal kemampuan analisis yang sangat rendah atas unsur laporan keuangan

(33%). Hasil ini didukung dengan wawancara berikut:

“Saya tidak mengetahui kalau ada SAP 2010. Saya juga tidak memahami apa yang dimaksud standar akuntansi berbasis akrual.” P2

“Sepengetahuan Saya, basis akrual hanya cocok untuk diterapkan dalam perusahaan komersial, mengapa hal ini seolah dipaksakan dalam akuntansi pemerintahan? yang penting dalam pekerjaan Saya adalah kemampuan untuk bisa mempertanggungjawabkan anggaran untuk kemudian membuat pelaporan yang diminta atasan; dan yang terpenting lagi adalah Saya tidak menggunakan uang negara.” P6 Namun hal yang menarik dalam laporan ini adalah mereka paham sepenuhnya

konsekuensi yang mereka hadapi jika tidak menyusun laporan keuangan pemerintah

daerah sesuai SAP.

Pemahaman aparatur pemerintah kota Surakarta terhadap struktur SAP 2010

ditunjukkan tabel 5.

Page 50: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 5 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

terhadap Standar Akuntansi Berbasis Akrual (Pemahaman struktur SAP 2010)

No Pernyataan Dari 12 partisipan

Setuju Tidak setuju

1 Saya paham SAP 2010 berbasis akrual untuk mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial.

4 (33%)

8 (67%)

2 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah.

7 (58%)

5 (42%)

3 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.

8 (67%)

4 (33%)

4 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya. 8 (67%) 4 (33%)

5 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

7 (58%)

5 (42%)

6 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

4 (33%)

8 (67%)

7 Saya paham aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadi transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, dan akun-akun yang dimaksud telah dicatat sesuai ketentuan SAP 2010.

8 (67%)

4 (33%)

8 Saya paham bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan, dan pendapatan yang dimaksud telah diakui sesuai ketentuan dalam SAP 2010.

3 (25%)

9 (75%)

9 Saya paham bahwa beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan, dan beban yang dimaksud telah diakui sesuai ketentuan SAP 2010.

2 (17%) 10 (83%)

10 Saya paham laporan operasional menyajikan informasi beban akrual yang dapat digunakan untuk menghitung biaya per program/kegiatan pelayanan, dan juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi kinerja pemerintah daerah.

2 (17%)

10(83%)

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan tabel 5 struktur SAP 2010 hanya dipahami oleh 4 partisipan

(33%). Basis akrual dilaksanakan untuk aset, kewajiban dan ekuitas (67%). Hasil ini

didukung dengan indepth-interview sebagai berikut:

Page 51: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

“Pemerintah Kota Surakarta melaksanakan SAP 2010 terutama pada lampiran II yaitu Akuntansi Berbasis Kas Menuju Akrual untuk kemudian secara bertahap akan melaksanakan basis akrual secara penuh. Pendapatan masih berbasis kas dimana pendapatan diakui pada saat diterima Bendahara di RKUD untuk seluruh transaksi SKPD. Terkait dengan beban akrual belum bisa dilakukan karena belum adanya peraturan walikota yang terkait dengan petunjuk teknis pelaksanaan.” P1 “Software keuangan sudah sangat terbantu dengan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan). Akuntansi berbasis akrual hanya dilaksanakan untuk aset, kewajiban dan ekuitas. Dengan catatan untuk aset perolehannya bukan hanya berdasar harga perolehan yang tercantum namun seluruh pembiayaan, termasuk di dalamnya honor panitia. Secara umum masih mengacu pada PP No 24 tahun 2005. Beban seperti depresiasi dan penghapusan gedung masih belum diberlakukan. Belum adanya executive summary supaya pelaporan praktis dan memberi pemahaman yang sama.” P7 Respon P1 dan P7 ini diberikan karena adanya Peraturan Walikota Surakarta

No. 17 Tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surakarta.

Peraturan Walikota Surakarta tersebut memuat kerangka konseptual bahwa basis

akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah adalah basis

kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, sedangkan basis akrual dipakai untuk pengakuan aset, kewajiban, dan

ekuitas dana dalam neraca. d-PK01

Informasi tambahan atas penerapan basis akrual pada pendapatan dan belanja

diperoleh dari dokumen pendukung berupa Kebijakan Akuntansi Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, yang

memuat pernyataan bahwa entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan

berbasis akrual atas pendapatan dan belanja harus mengungkapkan pos-pos aset dan

kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual dan menyajikan

rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas. Bentuk laporan keuangan pemerintah

Kota Surakarta dikonversi dari Permendagri 13 Tahun 2006 ke PP No 24 Tahun

2005. d-PK03

Page 52: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Kehadiran dokumen tersebut mendukung pernyataan:

“Saya tidak melihat kelebihan SAP 2010 dibandingkan dengan SAP 2005.” P1

Hal ini mempengaruhi pelaksanaan penerapan standar akuntansi berbasis

akrual di instansi pemerintahan kota Surakarta seperti terlihat pada tabel 6 di bawah

ini:

Tabel 6 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta terhadap Standar Akuntansi Berbasis Akrual (Pelaksanaan SAP 2010)

No Pernyataan Dari 12 partisipan

Setuju Tidak setuju

1 Instansi telah mampu menyusun laporan keuangan berdasar SAP 2010 tanpa bantuan pihak luar. 8 (67%) 4 (33%)

2 Instansi telah mampu menyusun laporan keuangan berdasar SAP 2010 dengan kerjasama dengan pihak luar. 4 (33%) 8 (67%)

3 Secara rutin laporan keuangan daerah disajikan tepat waktu

12 (100%)

4 SAP 2010 memerlukan kerumitan teknis penyusunan

9 (75%)

3 (25%) 5 Belum pernah ada teguran keterlambatan laporan keuangan

10 (83%)

2 (17%)

Sumber: data primer diolah

Tabel 6 menunjukkan bahwa instansi mereka telah mampu menyusun laporan

keuangan secara mandiri (67%), sehingga tidak perlu bekerjasama dengan pihak

luar. Jawaban 33% partisipan menyatakan masih butuh bantuan pihak luar, hal ini

dilakukan melalui konsultasi dengan BPKP atau konsultasi antar aparatur di dinas

lain yang dinilai lebih kompeten terutama DPPKA.

“Secara pribadi Saya masih sering berkonsultasi dengan rekan kerja di DPPKA terutama P1, selain itu juga berkonsultasi dengan BPKP.” P8

Laporan keuangan secara rutin bisa disajikan tepat waktu meskipun terdapat

kerumitan teknis penyusunan (75%).

Faktor penghambat pelaksanaan SAP terlihat pada tabel 7 berikut:

Page 53: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 7 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

terhadap Standar Akuntansi Berbasis Akrual (Faktor Penghambat SAP 2010)

No Pernyataan Dari 12 partisipan

Setuju Tidak setuju

1 Pendidikan staf yang tidak sesuai

10 (83%)

2 (17%)

2 Kurangnya pengalaman

11 (92%)

1 (8%)

3 Fasilitas yang minim

12 (100%)

4 Sistem yang sulit dipahami

9 (75%)

3 (25%)

5 Rendahnya komitmen pimpinan

9 (75%)

3 (25%)

6 Kurangnya sosialisasi sistem yang baru

10 (83%)

2 (17%)

7 Tidak adanya insentif bagi pelaksanaan SAP 2010 yang baik.

9 (75%)

3 (25%) Sumber: data primer diolah

Berdasarkan tabel 7 hal yang dianggap sebagai faktor penghambat

pelaksanaan SAP 2010 antara lain fasilitas yang minim dan keterbatasan sumber

daya manusia (pendidikan staf yang tidak sesuai dan kurangnya pengalaman). Hasil

ini didukung pernyataan P1 yang mengemukakan bahwa: “Hambatan yang paling

utama tetap pada kesiapan sumber daya manusia (SDM). Pernyataan partisipan P1

didukung oleh partisipan P2 dan P7 sebagai berikut:

“Keterbatasan sumber daya manusia dipastikan ada, bahkan bidan atau perawat sudah biasa merangkap sebagai pengelola keuangan.” P2 “Bekerja di bidang keuangan dan akuntansi harus punya kemauan yang tinggi untuk belajar. Sulitnya regenerasi di instansi ini adalah banyaknya staf dengan pendidikan yang tidak sesuai. Secara kuantitas tenaga sudah banyak dan cukup, namun tidak kompeten. Walaupun sudah tidak kompeten, yang justru disayangkan adalah keengganan untuk belajar.” P7

Tabel 7 juga menunjukkan kurangnya sosialisasi sistem baru sebagai faktor

penghambat yang penting (83%), akibatnya, sistem baru menjadi sulit dipahami

(75%). Kurangnya sosialisasi ini disebabkan oleh rendahnya komitmen pimpinan

(75%) dan ketiadaan anggaran pelatihan dan sosialisasi SAP 2010. Ketiadaan

Page 54: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

anggaran mengakibatkan tidak adanya insentif bagi pelaksanaan SAP yang baik

(75%). Hasil ini didukung indept-interview di bawah ini:

“…meskipun demikian pemahaman secara internal dilakukan dengan upgrading seluruh staf DPPKA dalam hal pengelolaan aset dan keuangan. Hambatan lain keinginan upgrading tersebut justru dikarenakan anggaran yang terbatas. Anggaran pelatihan ini hanya 2 kali setahun, padahal seharusnya lebih dari itu. Memang Kota Surakarta meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan sebagai reward-nya mendapat insentif dari pemerintah pusat, namun insentif kepada aparatur sama sekali tidak ada.” P1 Pelatihan dan sosialisasi SAP 2010 diperlukan karena partisipan P5

memberikan pernyataan: “Memang dalam diklat pernah dijelaskan basis akrual, tapi

setelah diklat Saya tetap saja tidak memahami apa yang dimaksud dengan basis

akrual itu.”

4.2.2 Pemahaman Anggota DPRD Kota Surakarta terhadap SAP 2010

Kuesioner pemahaman anggota DPRD kota Surakarta terhadap standar

akuntansi berbasis akrual meliputi: pemahaman umum SAP 2010, pemahaman

struktur isi SAP 2010, dan faktor penghambat SAP tersebut. Pemahaman umum

SAP 2010 oleh anggota dewan ditunjukkan tabel 8 berikut:

Tabel 8 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Anggota DPRD Kota Surakarta

terhadap Standar Akuntansi Berbasis Akrual (Pemahaman Umum SAP 2010)

No Pernyataan Dari 10 partisipan

Setuju Tidak Setuju

1 Saya memiliki pengetahuan memadai tentang tujuan SAP 2010.

2 (20%)

8 (80%)

2 Saya memiliki pengetahuan atas laporan keuangan pemerintah daerah

7 (70%)

3 (30%)

3 Saya memiliki analisa yang baik atas Laporan Operasional, Neraca, LRA, Laporan Perubahan SAL, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan CALK

3 (30%)

7 (70%)

Sumber: data primer diolah

Page 55: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 8 menunjukkan pemahaman SAP 2010 oleh anggota dewan hanya

dipahami 2 partisipan (20%), walaupun mereka memiliki pengetahuan atas laporan

keuangan pemerintah daerah. Informasi tersebut konsisten dengan jawaban mereka

dalam hal kemampuan analisis yang sangat rendah atas unsur laporan keuangan

(30%). Hasil ini didukung dengan wawancara berikut:

“Saya tidak selalu harus memahami apa yang dimaksud dengan basis akrual, yang penting daya serap anggaran termasuk dalam kategori bagus, sangat bagus, lumayan, atau kurang bagus. Saya akan mempelajarinya nanti setelah basis yang dimaksud dilaksanakan.” D3

Pendapat anggota dewan D3 tersebut bertentangan dengan pernyataan di

bawah ini:

“Memang komitmen untuk memahami standar akuntansi berbasis akrual dikembalikan pada komitmen pribadi untuk punya kemauan untuk belajar, karena yang diharapkan oleh pimpinan adalah bahwa setiap pribadi anggota dewan tidak tergantung pada pimpinan dewan.” D2

Partisipan D2 menambahkan: “Setiap komisi diberikan pedoman tentang SAP

sebelum tembusan laporan keuangan pemerintah daerah diterima.” Meskipun

pedoman SAP telah diberikan kepada setiap komisi, hanya 20% anggota dewan

yang memahami SAP, hal ini dikarenakan bahasa akuntansi SAP 2010 ternyata sulit

untuk dipahami.

“Menurut Saya, bahasa akuntansi dalam SAP 2010 ini terlalu tinggi untuk level praktis.” D4

Pernyataan D4 ini membawa dampak hasil pemahaman anggota DPRD kota

Surakarta terhadap struktur isi SAP 2010 seperti disajikan tabel 9 berikut:

Page 56: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 9 Hasil Studi Tingkat Pemahaman Anggota DPRD Kota Surakarta

terhadap Standar Akuntansi Berbasis Akrual (Pemahaman Struktur isi SAP 2010)

No Pernyataan Dari 10 partisipan

Setuju Tidak Setuju

1 Saya paham SAP 2010 berbasis akrual untuk mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial. 2 (20%) 8 (80%)

2 Saya paham adanya indikasi bahwa sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran.

7 (70%)

3 (30%)

3 Saya paham adanya indikasi bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPRD.

6 (60%)

4 (40%)

4 Saya paham laporan operasional menyajikan informasi beban akrual yang dapat digunakan untuk menghitung biaya per program/kegiatan pelayanan, dan juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi kinerja pemerintah daerah.

3 (30%)

7 (70%)

5 Saya memahami pelaporan pemerintah daerah sesuai SAP telah sesuai dengan kebutuhan pengguna

8 (80%)

2 (20%)

6 Saya memahami pelaporan pemerintah daerah sesuai SAP relevan untuk penyusunan RAPBD 8 (80%) 2 (20%)

Sumber: data primer diolah

Anggota dewan mayoritas (80%) tidak memahami basis akrual tetapi mereka

dapat memahami indikasi bahwa sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai

anggaran (Tabel 9). Hasil ini didukung dengan pernyataan di bawah ini:

“Sumber daya digunakan sesuai anggaran karena telah sesuai dengan Laporan Realisasi Anggaran (LRA).” D5 “Sinkronisasi anggaran dilimitkan sehingga tidak terbebani utang, sebagaimana keinginan Bapak walikota yang menginginkan zero defisit, artinya diusahakan penerimaan sama dengan pengeluaran.” D3 Hasil tabel 9 juga didukung indepth interview berikut:

“Secara program sudah bagus, tapi secara teknis harus ada perbaikan oleh pemerintah kota (Pemkot). Salah satunya melalui transparansi dengan membuka akses informasi publik atas program yang berjalan mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban. Sebagai contoh pelaksanaan program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS) yang masih rentan terhadap penyimpangan dan penyelewengan karena kurang transparan dan akuntabel. Masalah yang muncul dalam pelaksanaan BPMKS misalnya

Page 57: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dimulai dari tidak adanya jaminan keberlangsungan program karena anggaran masuk belanja tidak langsung melalui bantuan sosial (bansos) dan hibah, payung hukum peraturan walikota (perwali) yang bisa berubah setiap saat, mekanisme pendaftaran berbelit, prosedur pendanaan yang rumit dan pencairan yang tidak tepat waktu. “ D4

Partisipan D4 juga menambahkan pernyataan: “Bagaimana nanti kalau basis

akrual diterapkan, sedangkan dengan basis kas saja masih banyak persoalan yang

harus dibenahi.”

Pernyataan ini memerlukan bimbingan teknis untuk mengklarifikasi persoalan

yang timbul atas penerapan SAP 2010.

“Sejauh ini belum ada bimbingan teknis yang mengarah ke basis akrual, bagaimana lagi anggarannya tidak ada.” D1 Selain faktor anggaran seperti disampaikan D1, terdapat beberapa faktor

penghambat pemahaman standar akuntansi berbasis akrual oleh anggota dewan

sebagaimana ditunjukkan tabel 10 berikut:

Tabel 10

Hasil Studi Tingkat Pemahaman Anggota DPRD Kota Surakarta terhadap Standar Akuntansi Berbasis Akrual (Faktor Penghambat SAP 2010)

No Pernyataan Dari 10 partisipan

Setuju Tidak setuju

1 Pendidikan anggota DPRD tidak berlatarbelakang akuntansi

7 (70%)

3 (30%)

2 Anggota DPRD kurang berpengalaman tentang akuntansi pemerintahan

9 (90%)

1 (10%)

3 Tidak ada pelatihan akuntansi pemerintahan

3 (30%)

7 (70%) 4 Rendahnya komitmen pimpinan dewan

2 (20%)

8 (80%)

5 Kurangnya sosialisasi sistem yang baru

9 (90%)

1 (10%) Sumber: data primer diolah

Berdasarkan tabel 10 anggota dewan (70%) mengakui bahwa pendidikan

anggota dewan tidak berlatarbelakang akuntansi dan kurang berpengalaman tentang

akuntansi pemerintahan (90%). Mereka menyatakan ada pelatihan akuntansi

pemerintahan dan komitmen pimpinan dewan yang mendukung hal ini. Kurangnya

Page 58: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sosialisasi masih dianggap sebagai faktor penghambat yang menimbulkan

ketidakpahaman (90%). Hasil ini didukung oleh pernyataan di bawah ini:

“Sejauh ini sosialisasi belum dirasakan. Pendekatan accrual basis saya dukung dengan syarat harus dalam kerangka menciptakan good governance, lebih transparan dan memperkecil ruang gerak kolusi, korupsi dan nepotisme.” D6 “Saat ini kita mencoba agar anggaran seefisien mungkin, akan lebih baik jika UNS selaku perguruan tinggi yang dianggap tahu hal ini menyelenggarakan pelatihan atau sosialisasi bekerjasama dengan kementrian dalam negeri lalu mengundang anggota dewan.” D1

4.3 Pembahasan

4.3.1 Tingkat Pemahaman Aparatur Pemerintah Kota Surakarta terhadap

SAP

Berdasarkan tabel 4, sebanyak 12 partisipan aparatur pemerintah kota

Surakarta, 9 orang (75%) diantara mereka belum memiliki pengetahuan yang

memadai atas tujuan SAP 2010, ini berarti hanya 3 partisipan yang memiliki

pengetahuan memadai tentang SAP. Jawaban ini konsisten dengan pernyataan

partisipan P2 yang tidak tahu adanya SAP 2010. Partisipan P6 bahkan menyatakan

bahwa basis akrual hanya cocok untuk perusahaan (sektor komersial). Menurut

partisipan P6 basis akrual seolah dipaksakan dalam akuntansi pemerintahan.

Tabel 5 menunjukkan struktur SAP 2010 hanya dipahami oleh 4 partisipan

(33%). Basis akrual dilaksanakan untuk aset, kewajiban, dan ekuitas (67%). Hasil

ini didukung pernyataan P1 yang mengemukakan bahwa Pemerintah Kota Surakarta

melaksanakan SAP 2010 terutama pada lampiran II yaitu Akuntansi Berbasis Kas

Menuju Akrual untuk kemudian secara bertahap menuju akrual penuh. Pendapatan

dan beban akrual belum bisa dilaksanakan karena belum adanya peraturan walikota

yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan. Peraturan Walikota No 17 Tahun 2011

Page 59: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

telah menjadikan PP No. 71 tahun 2010 sebagai dasar hukum, tetapi muatan

kebijakan akuntansi di dalamnya masih mengacu pada PP No 24 Tahun 2005.

Dokumen Kebijakan Akuntansi BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

memuat bentuk laporan keuangan pemerintah Kota Surakarta yang dikonversi dari

Permendagri 13 Tahun 2006 ke PP No 24 Tahun 2005. Hal ini mengakibatkan

pemahaman SAP 2010 dianggap kurang perlu dipahami karena partisipan tidak

mengerti kelebihan SAP 2010 daripada SAP 2005.

Berdasarkan tabel 6 partisipan menyatakan bahwa instansi mereka telah

mampu menyusun laporan keuangan secara mandiri (67%), sehingga tidak perlu

bekerjasama dengan pihak luar. Laporan keuangan dapat disajikan tepat waktu,

walaupun SAP 2010 masih memerlukan kerumitan teknis penyusunan (75%).

Temuan ini berbeda dengan temuan Harun (2008) yang menyatakan bahwa instansi

memerlukan bantuan pihak luar dalam pelaksanaan SAP, tetapi konsisten dengan

pernyataan Harun (2008) dalam hal kerumitan teknis penyusunan.

Tabel 7 menunjukkan faktor penghambat pelaksanaan SAP 2010 antara lain

fasilitas yang minim dan keterbatasan sumber daya manusia (pendidikan staf yang

tidak sesuai dan kurangnya pengalaman). Faktor penghambat pelaksanaan SAP

masih konsisten dengan penelitian Harun (2008). Berdasarkan tabel 7 partisipan

juga menyatakan kurangnya sosialisasi sistem baru sebagai faktor penghambat

pelaksanaan SAP (83%), akibatnya, sistem baru menjadi sulit dipahami (75%).

Kurangnya sosialisasi ini disebabkan oleh rendahnya komitmen pimpinan (75%)

serta ketiadaan anggaran pelatihan dan sosialisasi SAP 2010. Ketiadaan anggaran

mengakibatkan tidak adanya insentif bagi pelaksanaan SAP yang baik (75%).

Partisipan tidak dapat memahami basis akrual hanya dengan satu sampai dua tahap

pelatihan melainkan membutuhkan pelatihan dan sosialisasi yang berkelanjutan

Page 60: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

untuk mencapai pemahaman SAP 2010 yang lebih komprehensif. Ketersediaan

anggaran pelatihan dan sosialisasi dimungkinkan dengan komitmen pimpinan dalam

setiap instansi pemerintahan kota Surakarta yang menyadari perlunya memahami

SAP 2010 secara pribadi maupun organisasi.

Menurut Belkaoui (2006) teori akuntansi ada dua: teori akuntansi deskriptif

(descriptive accounting theory) dan teori akuntansi normatif (normative accounting

theory). Teori akuntansi deskriptif berusaha menjustifikasi apa yang terjadi dengan

mengodifikasikan praktik-praktik akuntansi. Sebaliknya, teori akuntansi normatif

(normative accounting theory) berusaha menjustifikasi apa yang seharusnya terjadi,

bukan apa yang terjadi. Hasil analisa dan pembahasan dalam penelitian ini berusaha

menjustifikasi praktik akuntansi yang dianggap berguna (descriptive accounting

theory), dan berusaha menjustifikasi praktik akuntansi yang seharusnya

dipergunakan (normative accounting theory). Praktik akuntansi yang dianggap

berguna itu adalah pemerintah kota Surakarta melaksanakan SAP 2010 terutama

pada lampiran II yaitu Akuntansi Berbasis Kas Menuju Akrual untuk kemudian

secara bertahap akan melaksanakan basis akrual secara penuh. Praktik akuntansi

yang seharusnya digunakan adalah pendapatan dan beban akrual seharusnya bisa

diakui dan disajikan di LO dengan memberikan penjelasan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan (CaLK), dengan catatan didukung oleh payung hukum peraturan

teknis pelaksanaan SAP 2010.

4.3.2 Tingkat Pemahaman Anggota DPRD Kota Surakarta terhadap SAP

Pemahaman SAP 2010 hanya dipahami 20% anggota dewan walaupun mereka

memiliki pengetahuan atas laporan keuangan pemerintah daerah. Informasi tersebut

konsisten dengan jawaban mereka dalam hal kemampuan analisis yang sangat

Page 61: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

rendah atas unsur laporan keuangan (Tabel 8). Hasil ini didukung dengan

pernyataan partisipan D3 yang menyatakan pemahaman SAP 2010 dianggap belum

begitu perlu karena secara teknis pelaksanaan SAP 2010 belum sepenuhnya

dilakukan oleh pemerintah Kota Surakarta.

Berdasarkan tabel 9 diperoleh informasi bahwa anggota dewan mayoritas

(80%) tidak memahami basis akrual tetapi mereka dapat memahami indikasi bahwa

sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai anggaran. Hasil ini sesuai

pernyataan D3 yang mengemukakan bahwa pemahaman indikasi ketaatan anggaran

dilakukan melalui terserap tidaknya anggaran pemerintah kota Surakarta. Partisipan

D5 juga menyatakan bahwa sumber daya yang digunakan oleh pemerintah kota

Surakarta telah sesuai dengan Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Pemahaman

basis akrual ditujukan pada akun utang, oleh karena itu sinkronisasi anggaran

dilimitkan supaya pemerintah kota Surakarta tidak terbebani dengan utang

(penerimaan diusahakan sama dengan pengeluaran).

Berdasarkan tabel 10 anggota dewan mengakui bahwa pendidikan anggota

dewan tidak berlatarbelakang akuntansi (70%) dan anggota dewan kurang

berpengalaman tentang akuntansi pemerintahan (90%). Hal ini mengakibatkan

anggota dewan D4 menyatakan bahasa SAP 2010 dianggap terlalu ‘tinggi’ untuk

diterapkan pada level praktis. Hasil ini mendukung pendapat Steward dalam Harun

(2009) yang menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah sesuai standar yang

berlaku seharusnya disajikan sederhana tanpa mengurangi keakuratan dan

kelengkapan informasi di dalamnya. Apabila laporan keuangan pemerintah bisa

disajikan sederhana berarti laporan tersebut mudah dipahami dari sisi pengguna.

Standar yang berlaku untuk menyusun laporan tersebut seharusnya mudah untuk

Page 62: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dipahami, oleh sebab itu penyederhanaan bahasa akuntansi dalam standar akuntansi

pemerintahan yang berlaku masih diperlukan.

Tabel 10 juga menunjukkan adanya pelatihan akuntansi pemerintahan dan

adanya komitmen pimpinan dewan yang mendukung pemahaman SAP. Hasil ini

sesuai dengan pernyataan D2 yang menyatakan pimpinan dewan menghendaki

komitmen pribadi anggotanya untuk memahami SAP 2010 karena setiap komisi

telah diberikan pedoman SAP 2010 sebelum tembusan laporan keuangan

pemerintah daerah diterima oleh anggota dewan. Ketidakpahaman anggota dewan

disebabkan kurangnya sosialisasi SAP yang berlaku. Partisipan D1 mendukung hal

ini dengan mengemukakan adanya efisiensi anggaran yang menyebabkan anggaran

bimbingan teknis standar akuntansi berbasis akrual belum tersedia. Selain itu,

pimpinan dewan mengharapkan peran perguruan tinggi untuk menjadi bagian proses

penerapan SAP 2010 ini. Berdasarkan pernyataan partisipan D6 diperoleh informasi

bahwa anggota dewan menerima secara terbuka pendekatan accrual basis, dengan

syarat pendekatan yang dimaksud harus dalam kerangka menciptakan good

governance, lebih transparan dan memperkecil ruang gerak kolusi, korupsi dan

nepotisme.

Menurut Belkaoui (2006) teori dana adalah teori yang memberikan

pembatasan terkait dengan penggunaan sumber daya (dana). Penggunaan dana

dibatasi dengan adanya komitmen antara pemberi dana dan organisasi yang

dipercaya untuk mengelola dana tersebut. Hasil analisis dan pembahasan

pemahaman anggota dewan terhadap SAP 2010 ini mendukung teori dana tersebut.

Pemahaman SAP 2010 memungkinkan anggota dewan memahami indikasi bahwa

sumber daya telah diperoleh dan digunakan oleh pemerintah daerah sesuai batas

anggaran yang ditetapkan (komitmen antara legislatif dan eksekutif). Komitmen

Page 63: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

yang terjadi diaplikasikan dengan pemahaman yang benar tentang fungsi, tugas dan

wewenang anggota DPRD serta didukung tingkat pendidikan dan pengalaman di

bidang politik dan pemerintahan yang memadai (termasuk pemahaman SAP 2010).

Pemahaman anggota dewan terhadap SAP menunjukkan kualitas anggota

dewan. Penelitian ini mendukung pendapat Murni (2004) yang menyatakan bahwa

anggota DPR/DPRD harus dapat menunjukkan kualitas dan kemampuan yang ideal

sebagai anggota, supaya anggota dewan dapat melakukan pengawasan pengelolaan

keuangan daerah secara efektif.

Temuan penelitian ini juga sesuai dengan amanat UU No 27 tahun 2009 pasal

343 dan 344 yang mengamanatkan bahwa anggota DPR/DPRD harus melakukan

fungsi pengawasan dalam kerangka representasi rakyat di kabupaten/kota serta

mempunyai tugas dan wewenang meminta laporan pertanggungjawaban

bupati/walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu bentuk laporan

pertanggungjawaban itu adalah LKPD yang disusun sesuai SAP yang berlaku.

Page 64: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bersifat eksploratif dan suatu studi kasus tunggal yang

berorientasi pada praktik. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris berupa

pemahaman aparatur pemerintah Kota Surakarta dan anggota DPRD Kota Surakarta

terhadap standar akuntansi berbasis akrual.

Hasil penelitian yang pertama, tingkat pemahaman aparatur pemerintah kota

Surakarta terhadap SAP 2010 ternyata masih rendah. Kedua, aparatur pemerintah

kota Surakarta telah mampu bekerja secara mandiri dalam melaksanakan SAP ini,

namun partisipan menyatakan masih adanya kerumitan teknis penyusunan

pelaporan. Ketiga, faktor penghambat pelaksanaan SAP berupa fasilitas yang

minim, pendidikan staf yang tidak sesuai, kurangnya pengalaman, kurangnya

sosialisasi dan tidak adanya insentif bagi pelaksanaan SAP yang baik, bermuara

pada rendahnya komitmen pimpinan sehingga mengakibatkan kurang

dipertimbangkannya anggaran yang cukup untuk pelatihan dan sosialisasi. Keempat,

belum adanya payung hukum berupa peraturan walikota yang memuat petunjuk

teknis pelaksanaan SAP 2010.

Pemahaman anggota dewan terhadap SAP 2010 juga masih rendah

dikarenakan belum dirasakannya sosialiasi standar akuntansi berbasis akrual, tidak

tersedianya anggaran, serta kurangnya komitmen pribadi anggota dewan untuk

memahami SAP ini. Hal lain yang perlu dikaji adalah diperlukan peran aktif

perguruan tinggi untuk mendukung proses pemahaman SAP 2010.

Page 65: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan dari penelitian ini adalah yang pertama, data penelitian ini secara

empiris diperoleh dari hasil kuesioner yang diikuti dengan wawancara semi-

terstruktur dengan partisipan aparatur pemerintah kota Surakarta yang

bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan dan anggota DPRD kota

Surakarta, namun data atau informasi yang diperoleh belum melibatkan pihak lain

yang berkepentingan terutama dari pengguna laporan keuangan yang lain seperti

auditor internal, anggota BPKP dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Kedua,

desain kuesioner diambil dari SAP 2010 yang dianggap terlalu ‘tinggi’, oleh karena

itu kurang dipahami di level praktis. Ketiga, hasil kuesioner yang menjadi sumber

analisis dan pembahasan penelitian tidak berasal dari bukti riil berupa pemantauan

langsung (observation) aktivitas obyek penelitian. Beberapa keterbatasan tersebut

perlu menjadi pertimbangan dalam mendesain riset dengan topik yang sama di masa

yang akan datang.

5.3 Rekomendasi

Penelitian ini dapat dijadikan evaluasi atas implementasi standar akuntansi

berbasis akrual di lingkungan pemerintah Kota Surakarta. Terdapat beberapa hal

yang harus diperhatikan agar implementasi SAP 2010 dapat terlaksana dengan baik

yaitu:

1. diperlukan komitmen pribadi dan organisasi untuk memahami SAP 2010,

2. tersedianya anggaran yang memadai untuk pelatihan dan sosialisasi yang terus

berkelanjutan sehingga tercapai pemahaman SAP 2010 yang komprehensif,

Page 66: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. penyederhanaan bahasa akuntansi SAP 2010 supaya SAP ini mudah dipahami

dari sisi penyaji dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah,

4. payung hukum berupa peraturan pemerintah daerah yang mengatur petunjuk

teknis pelaksanaan SAP 2010,

5. proses penerapan SAP 2010 harus dilakukan dalam rangka menciptakan good

governance, lebih transparan, serta memperkecil ruang gerak korupsi, kolusi

dan nepotisme,

6. diharapkan adanya peran aktif perguruan tinggi untuk membantu

mempercepat proses penerapan SAP 2010.

Page 67: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

DAFTAR PUSTAKA

Barton, A. 2009. ‘The Use and Abuse of Accounting in Public Sector Financial

Management Reform Program in Australia’, Abacus (vol.45, no.2), pp.221-249.

Belkaoui, Ahmed R. 2006. Teori Akuntansi (terjemahan Accounting Theory 5th ed).

Buku 1, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

(2011) tentang Kebijakan Akuntansi. Caccia dan Steccolini. 2006. ‘Accounting Change in Italian Local Governments:

What’s Beyond Managerial Fashion?’, Critical Perspectives on Accounting (vol.17), pp. 154–174.

Carlin, T. 2005. ‘Debating the Impact of Accrual Accounting and Reporting in

Public Sector’, Financial Accountability & Management (vol. 21, No.3), pp.309-336.

Carnegie dan West. 2005. ‘Making Accounting Accountable in the Public Sector’,

Critical Perspective on Accounting (vol.16), pp.905-928. Christensen, M. 2002. “Accual Accounting in Public Sector: the Case of NSW

Government.” Accounting History (vol.2 no.2), pp.93-124. Christiaens, J., Reyniers, B., dan Rolle, C. 2010. Impact of IPSAS on Reforming

Governmental Financial Information Systems: A Comparative Study. International Review of Administrative Science. Vol. 76, No. 3, pp 537-554.

Cresswell John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Terjemahan dari Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Darrin Grimsey 1, dan Mervyn K. Lewis. 2005. “Are Public Private Partnerships

Value For Money? Evaluating Alternative Approaches and Comparing Academic and Practitioner Views, Accounting Forum 29, pp 345–378.

Dul, Jan dan Tony Hak. 2008. Case Study Methodology in Business Research

Published by Elsevier Ltd. USA. Gilham, Bill. 2000. Case Study Research Methods First Edition, British Library. Guthrie, J. 1998. Application of Accrual Accounting in the Australian Public Sector

– Rhetoric or Reality? Financial Accountability & Management. Vol. 14, No. 1, pp.1-19.

Page 68: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Halim, Abdul dan Kusufi Syam Kusufi. 2012. Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Hancock, Dawson R dan Bob Algozzine. 2006. Doing Case Study Research : a

Practical Guide for Beginning Researchers. Teachers College, Columbia University, New York.

Harun. 2009. Reformasi Akuntansi dan Manajemen Sektor Publik di Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat. Harun. 2008. Evaluasi Empiris Terhadap Kapasitas Suatu Pemerintah Daerah dalam

Implementasi Standar Akuntansi Berbasis Akrual. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol 8, No. 2, Agustus 2008 pp 113-122.

Harun. 2007. A Note on Obstacles to Public Sector Accounting Reform in

Indonesian, Bulletin of Indonesian Economics Studies (BIES), 43(3) pp 361-71.

Hood, C. 1995. The “New Public Management” in The 1980s: Variations on A

Theme. Accounting, Organizations, and Society, Vol. 20, No. 2/3, pp 93-109. Istemi Demiraq dan Iqbal Khadaroo. 2008. ‘Accountability and Value For Money in

Privat Finance Initiative Contracts, Financial Accountability & Management, 24(4) pp 1-24.

Khadaroo, I. 2007. “The Actual Evaluation of School PFI Bids for Value For

Money in the UK Public Sector,” Critical Perspectives on Accounting (Article in Press) pp 1-25.

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. BPK: Opini LKPD Membaik Dibanding

Dua Tahun Lalu (2011) diakses 3 Januari 2012 http://www.ksap.org/berita Lapsley, I., Mussari, R., dan Paulsson, G. 2009. On the Adoption of Accrual

Accounting in the Public Sector: A Self Evident and Problematic Reform. European Accounting Review. Vol. 18, No. 4, pp. 719-723.

Marwata dan Alam, M. 2006. The Interaction Amongst Reform Drivers in

Governmental Accounting Changes. Journal of Accounting and Organizational Change. Vol. 2, No. 2, pp. 144-163.

Medina Consulting: Strategi Penerapan Basis Akrual Secara Penuh di Indonesia

diakses 3 Januari 2012. http://medinamultimitra.com/akuntansi/19-strategi-penerapan-basis-akrual-secara-penuh-di-indonesia

Murni, Sri. 2004. Optimalisasi Peran DPRD dalam Pengawasan Keuangan Daerah.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.4, No. 1, Pebruari 2004 pp. 81-93.

Page 69: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Parker dan Guthrie. 1993. ‘The Australian Public Sector in the 1990s: New Accountability Regimes in Motion’, Journal of International Accounting, Auditing & Taxation (vol.2, No.1), pp.59-81.

Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Cetakan II, Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Walikota Surakarta No. 17 Tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Kota Surakarta. Rasono. 2011. Seminar Akuntabilitas Sektor Publik: Peluang dan tantangan. Robinson, P., dan Harun. 2005. Implementing Accrual Regime in The Context

Indonesian Public Sector Accounting Reform (A Case Study). Simposium Riset Ekonomi II, Surabaya 23-24 November 2005, pp. 1-25.

Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. 2010. Research Method for Business, A Skill

Building Approach. Fifth Edition, New York, John Willey&Son Inc. Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara. Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang No 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Wijaya F Ibrahim. 2010. The Adoption of IPSASs in Developing Countries: A Case

Study of Indonesia. Tesis tidak dipublikasikan. School of Economics and Commerce, Birmingham University (UK).

Page 70: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

KUESIONER

TITIK SETYANINGSIH

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP STANDAR

AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL (KASUS DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA)

Alamat kampus: Alamat rumah:

Magister Akuntansi Jl Merbabu Raya No 18 RT 7 RW 8

Fakultas Ekonomi UNS Sabrang Lor, Jebres, Mojosongo

Jl Ir Sutami No 36A Kenthingan Surakarta 57127

Surakarta HP: 0271-7032079

Surakarta, Juni 2012

Kepada Yth…………………..

Dengan hormat,

Kuesioner ini sebagai alat bantu Saya dalam melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pemahaman aparatur pemerintah daerah dan anggota DPRD terhadap standar akuntansi berbasis akrual. Selain untuk membantu meraih program Master di bidang akuntansi, penelitian ini berkontribusi untuk membantu meningkatkan kualitas penyajian laporan keuangan daerah.

Saya sangat mengharapkan respon Bapak/Ibu untuk melengkapi kuesioner ini, dan dapat mengembalikan kuesioner ini dalam waktu 30 menit.

Saya mengucapkan terimakasih telah berkenan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Hormat Saya,

Titik Setyaningsih

Page 71: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

UNTUK PEMERINTAH DAERAH

Profil Responden

Nama :……………………………………………………

Pekerjaan :……………………………………………………

Jabatan :……………………………………………………

Alamat :……………………………………………………

Jenis Kelamin :……………………………………………………

Pendidikan terakhir :……………………………………………………

Pengalaman kerja dalam bidang akuntansi dan keuangan

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

Lingkarilah pernyataan berikut:

1 = sangat setuju 2= setuju 4= tidak setuju 5= sangat tidak setuju

I. PEMAHAMAN UMUM SAP 2010

No Pernyataan Pilihan

1 Saya memiliki pengetahuan memadai tentang tujuan SAP 2010.

1 2 4 5

2 Saya memiliki analisa yang baik atas Laporan Operasional, Neraca, LRA, Laporan Perubahan SAL, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan CALK

1 2 4 5

3 Saya paham sepenuhnya konsekuensi tidak tersusunnya Laporan Keuangan instansi sesuai SAP 2010

1 2 4 5

Page 72: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

II. PEMAHAMAN STRUKTUR ISI SAP 2010

No Pernyataan Pilihan

1 Saya paham SAP 2010 berbasis akrual untuk mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial.

1 2 4 5

2 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah.

1 2 4 5

3 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.

1 2 4 5

4 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.

1 2 4 5

5 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

1 2 4 5

6 Saya paham dan bisa menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

1 2 4 5

8 Saya paham bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan, dan pendapatan yang dimaksud telah diakui sesuai ketentuan dalam SAP 2010.

1 2 4 5

9 Saya paham bahwa beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan, dan beban yang dimaksud telah diakui sesuai ketentuan SAP 2010.

1 2 4 5

Page 73: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

10 Saya paham laporan operasional menyajikan informasi beban akrual yang dapat digunakan untuk menghitung biaya per program/kegiatan pelayanan, dan juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi kinerja pemerintah daerah.

1 2 4 5

III. PELAKSANAAN

No Pernyataan Pilihan

1 Instansi telah mampu menyusun laporan keuangan berdasar SAP 2010 tanpa bantuan pihak luar.

1 2 4 5

2 Instansi telah mampu menyusun laporan keuangan berdasar SAP 2010 dengan kerjasama dengan pihak luar.

1 2 4 5

3 Secara rutin laporan keuangan daerah disajikan tepat waktu

1 2 4 5

4 SAP 2010 memerlukan kerumitan teknis penyusunan

1 2 4 5

5 Belum pernah ada teguran keterlambatan laporan keuangan

1 2 4 5

IV. FAKTOR PENGHAMBAT

No Pernyataan Pilihan

1 Pendidikan staf yang tidak sesuai 1 2 4 5

2 Kurangnya pengalaman 1 2 4 5

3 Fasilitas yang minim 1 2 4 5

4 Sistem yang sulit dipahami 1 2 4 5

5 Rendahnya komitmen pimpinan 1 2 4 5

6 Kurangnya sosialisasi sistem yang baru 1 2 4 5

7 Tidak adanya insentif bagi pelaksanaan SAP 2010 yang baik.

1 2 4 5

Page 74: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

V. EKSPLORASI PEMAHAMAN SAP 2010

Mohon menjawab pertanyaan ini sesuai pemahaman Bapak/Ibu:

1. Mohon dikemukakan kelebihan mendasar SAP 2010 dibandingkan SAP 2005?

……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Bagaimanakah pendapatan akrual telah diakui sesuai SAP 2010?

……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Bagaimanakah beban akrual telah diakui sesuai SAP 2010?

……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Bagaimana SAP 2010 dapat menjadi standar untuk bisa mengevaluasi kinerja

pemerintah daerah?

……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Bagaimana asset, kewajiban dan ekuitas dicatat?

……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

6. Bagaimana pelaksanaan SAP 2010 di instansi ini? Masihkah sebagian sesuai

SAP 2005 untuk kemudian secara bertahap menuju SAP 2010?

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Page 75: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

7. Dari pengalaman Bapak/Ibu mohon adanya komentar tentang SAP 2010 yang

akan diberlakukan secara penuh pada tahun 2014?

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Semua pilihan dan jawaban Saya di atas telah Saya sampaikan dengan benar

sehingga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Juni 2012

Yang menyatakan, *)

*) Mohon bisa menandatangani dan menulis nama terang Bapak/Ibu

Page 76: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

UNTUK ANGGOTA DPRD

Profil Responden

Nama :……………………………………………………

Pekerjaan :……………………………………………………

Jabatan :……………………………………………………

Alamat :……………………………………………………

Jenis Kelamin :……………………………………………………

Pendidikan terakhir :……………………………………………………

Pengalaman kerja dalam bidang akuntansi dan keuangan

…………………………………………………………………………….

Lingkarilah pernyataan berikut:

1 = sangat setuju

2= setuju

4= tidak setuju

5= sangat tidak setuju

I. PEMAHAMAN UMUM SAP 2010

No Pernyataan Pilihan

1 Saya memiliki pengetahuan memadai tentang tujuan SAP 2010.

1 2 4 5

2 Saya memiliki pengetahuan atas laporan keuangan pemerintah daerah.

1 2 4 5

3 Saya memiliki analisa yang baik atas Laporan Operasional, Neraca, LRA, Laporan Perubahan SAL, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan CALK.

1 2 4 5

Page 77: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

II. PEMAHAMAN STRUKTUR ISI SAP 2010

No Pernyataan Pilihan

1 Saya paham SAP 2010 berbasis akrual untuk mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan financial

1 2 4 5

2 Saya paham adanya indikasi bahwa sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran.

1 2 4 5

3 Saya paham adanya indikasi bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPRD.

1 2 4 5

4 Saya memahami laporan operasional yang menyajikan informasi beban akrual yang dapat digunakan untuk menghitung biaya per program/kegiatan pelayanan, dan juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi kinerja pemerintah daerah.

1 2 4 5

5 Saya memahami pelaporan pemerintah daerah sesuai SAP 2010 telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

1 2 4 5

6 Saya memahami pelaporan pemerintah daerah sesuai SAP 2010 relevan untuk penyusunan RAPBD.

1 2 4 5

III. FAKTOR PENGHAMBAT

No Pernyataan Pilihan

1 Pendidikan anggota DPRD tidak berlatarbelakang akuntansi

1 2 4 5

2 Anggota DPRD kurang berpengalaman tentang akuntansi pemerintahan

1 2 4 5

3 Tidak ada pelatihan akuntansi pemerintahan 1 2 4 5

4 Rendahnya komitmen pimpinan dewan 1 2 4 5

5 Kurangnya sosialisasi sistem yang baru 1 2 4 5

IV. EKSPLORASI PEMAHAMAN SAP 2010

Mohon menjawab pertanyaan ini sesuai pemahaman Bapak/Ibu:

Page 78: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

1. Mohon dikemukakan kelebihan mendasar SAP 2010 dibandingkan SAP 2005?

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

2. Bagaimanakah sebuah indikasi bahwa sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran?

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

3. Bagaimanakah sebuah indikasi bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPRD?

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

4. Bagaimana SAP 2010 dapat menjadi standar untuk bisa mengevaluasi kinerja pemerintah daerah?

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

5. Bagaimana pelaporan pemerintah berdasar SAP 2010 bisa relevan untuk penyusunan RAPBD?

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

6. Bagaimana kualitas pengetahuan anggota dewan dalam memahami SAP 2010?

…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Page 79: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

7. Dari pengalaman Bapak/Ibu mohon ada komentar tentang SAP 2010 yang akan diberlakukan secara penuh pada tahun 2014?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

………………………………………………………………………….

Semua pilihan dan jawaban Saya di atas telah Saya sampaikan dengan

benar sehingga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Juni 2012

Yang menyatakan, *)

*) Mohon bisa menandatangani dan menulis nama terang Bapak/Ibu

Page 80: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Daftar Partisipan

Daftar Partisipan Aparatur Pemerintah Kota Surakarta yang mengisi kuesioner

Kode Initial Mewakili instansi Jabatan

P1 SH DPPKA Kepala Seksi

P2 W Dinas Kesehatan Bendahara Pengeluaran

P3 CN Dinas Pengelolaan Pasar Kasubbag Keuangan

P4 ES Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kasubbag Keuangan

P5 HK Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bendahara Pengeluaran

P6 BS Bappeda Kasubbag Keuangan

P7 PR Dinas Pekerjaan Umum Kasubbag Keuangan

P8 AY Dinas Koperasi dan UMKM Kasubbag Keuangan

P9 SD Dinas Pertanian Kasubbag Keuangan

P10 D Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bendahara Pengeluaran

P11 R Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bendahara Pengeluaran

P12 A Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bendahara Pengeluaran

n=12

Daftar Partisipan Anggota DPRD Kota Surakarta yang mengisi kuesioner

Kode Initial Mewakili Jabatan

D2 MR Badan Anggaran Wakil Ketua DPRD

D3 HM Badan Anggaran Ketua Komisi I

D4 RW Badan Anggaran Anggota Komisi IV

D5 K Komisi III Ketua Komisi III

D6 AA Komisi III Anggota Komisi III

D7 JS Badan Anggaran Anggota Komisi II

D8 AG Badan Anggaran Anggota Komisi IV

D9 P Komisi III Anggota Komisi III

D10 W Komisi III Anggota Komisi III

D11 A Komisi III Anggota Komisi III

n=10

Daftar Partisipan Aparatur Pemerintah Kota Surakarta yang memberikan pernyataan wawancara

Page 81: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Kode Initial Mewakili instansi Jabatan Bulan

P1 SH DPPKA Kepala Seksi Juni 2012

P2 W Dinas Kesehatan Bendahara Pengeluaran Juni 2012

P3 CN Dinas Pengelolaan Pasar Kasubbag Keuangan Juni 2012

P4 ES Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kasubbag Keuangan Juli 2012

P5 HK Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bendahara Pengeluaran Juli 2012

P6 BS Bappeda Kasubbag Keuangan Juli 2012

P7 PR Dinas Pekerjaan Umum Kasubbag Keuangan Juli 2012

P8 AY Dinas Koperasi dan UMKM Kasubbag Keuangan Juli 2012

Daftar Partisipan Anggota DPRD Kota Surakarta yang memberikan pernyataan wawancara

Kode Initial Mewakili Jabatan Bulan

D1 YS Badan Anggaran Ketua DPRD Juli 2012

D2 MR Badan Anggaran Wakil Ketua DPRD Juni 2012

D3 HM Badan Anggaran Ketua Komisi I Juni 2012

D4 RW Badan Anggaran Anggota Komisi IV Juli 2012

D5 K Komisi III Ketua Komisi III Juli 2012

D6 AA Komisi III Anggota Komisi III Juli 2012

Pola Partisipan

Page 82: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pola Partisipan Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

Partisipan P1 P2 P3 P4 P5 P7 P8 P9 P10 P11 P12

Kuesioner Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y n=12

Wawancara Y+ Y Y Y Y Y+ Y N N N N

Keterangan

Kuesioner

Y = menjawab kuesioner

Wawancara

Y = memberi pernyataan

Y+ = memberi pernyataan dengan penjelasan pendukung

N = tidak memberi pernyataan

Pola Partisipan Anggota DPRD Kota Surakarta

Partisipan D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 P10 D11

Kuesioner N Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y n=10

Wawancara Y Y Y+ Y+ Y Y+ N N N N N

Keterangan

Kuesioner

N = tidak menjawab kuesioner

Y = menjawab kuesioner

Wawancara

Y = memberi pernyataan

Y+ = memberi pernyataan dengan penjelasan pendukung

N = tidak memberi pernyataan

Daftar Dokumen

Daftar Dokumen

Kode Tahun Judul

d-PK01 2011 Peraturan Walikota Surakarta No 17 tahun 2011

tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surakarta

d-PK02 2011 Kebijakan Akuntansi Inspektorat Kota Surakarta

d-PK03 2011 Kebijakan Akuntansi BPKP Perwakilan Provinsi Jateng

Page 83: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Pernyataan Wawancara SAP 2010 Aparatur Pemerintah Kota Surakarta

Kategori P Pernyataan Aparatur Pemerintah Kota Surakarta Pemahaman Umum SAP 2010

P1 Pemerintah Kota Surakarta melaksanakan SAP 2010 terutama pada lampiran II yaitu Akuntansi Berbasis Kas Menuju Akrual untuk kemudian secara bertahap akan melaksanakan basis akrual secara penuh.

P2 Saya tidak mengetahui kalau ada SAP 2010. Saya juga tidak memahami apa yang dimaksud standar akuntansi berbasis akrual.

P3 Secara pribadi tidak tahu apa yang dimaksud dengan basis akrual.

P4 Secara normative ikut aturan yang sudah ada. Tidak memahami SAP 2010. Mengikuti kebiasaan pendahulu.

P5 Memang dalam diklat pernah dijelaskan basis akrual, tapi setelah diklat Saya tetap saja tidak memahami apa yang dimaksud dengan basis akrual itu

P6 Sepengetahuan Saya, basis akrual hanya cocok untuk diterapkan dalam perusahaan komersial, mengapa hal ini seolah dipaksakan dalam akuntansi pemerintahan? Tidak semua yang dianut di perusahaan bisa diterapkan. P7 Software keuangan sudah terbantu dengan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan). Akuntansi berbasis akrual hanya dilaksanakan untuk asset, kewajiban dan ekuitas. Dengan catatan untuk asset perolehannya bukan hanya berdasar harga perolehan namun seluruh pembiayaan termasuk di dalamnya honor panitia. Secara umum masih mengacu pada PP No 24 tahun 2005. Beban seperti depresiasi dan penghapusan gedung masih belum diberlakukan.

P8 Secara umum masih Kas menuju akrual, untuk kemudian secara bertahap basis akrual secara penuh pada tahun 2014. Saya berusaha bertanya ke DPPKA dan mendownload PP No 71 Tahun 2010.

Pemahaman Struktur SAP

P1

Saya tidak melihat kelebihan SAP 2010 dibanding 2005. Terkait dengan beban akrual belum bisa dilakukan karena belum adanya peraturan walikota yang terkait dengan petunjuk teknis pelaksanaan.

P3

Masih berbasis kas menuju akrual dimana pendapatan diakui pada saat diterima Bendahara di RKUD untuk seluruh transaksi SKPD.

Pelaksanaan SAP

P1 Sebagaimana pelaksanaan PP 24 tahun 2005 pelatihan SDM sudah dimulai sejak 2006, namun karena hasilnya belum memuaskan maka pelatihan SDM ini diulang secara intensif di tahun 2007 dengan bekerjasama dengan BPKP. Hal ini juga dipermudah dengan komputerisasi keuangan daerah. Secara kemandirian instansi sudah mulai bisa mandiri, diharapkan ini nanti juga akan terjadi pada penerapan SAP 2010.

P8 Saya secara pribadi masih sering berkonsultasi dengan rekan kerja di DPPKA terutama P1, selain itu juga berkonsultasi dengan BPKP.

Faktor Penghambat

P1 Hambatan yang paling utama tetap pada kesiapan SDM. Oleh karena itu pelatihan SDM dilakukan secara bertahap. Meskipun demikian pemahaman secara internal dilakukan dengan upgrading seluruh staf DPPKA dalam hal pengelolaan aset dan keuangan. Hambatan lain keinginan upgrading tersebut justru dikarenakan anggaran yang terbatas.

Page 84: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Anggaran pelatihan ini hanya 2 kali setahun, padahal seharusnya lebih dari itu. Memang Kota Surakarta meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan sebagai reward-nya mendapat insentif dari pemerintah pusat, namun insentif kepada aparatur sama sekali tidak ada

P2 Keterbatasan sumber daya manusia dipastikan ada, bahkan bidan atau perawat sudah biasa merangkap sebagai pengelola keuangan

P7

Bekerja di bidang akuntansi dan keuangan harus punya komitmen tinggi untuk belajar. Sulitnya regenerasi di instansi ini adalah banyaknya staf dengan pendidikan yang tidak sesuai. Secara kuantitas tenaga sudah banyak dan cukup namun tidak kompeten. Walaupun sudah tidak kompeten, yang justru disayangkan adalah keengganan untuk belajar.Belum adanya executive summary supaya pelaporan praktis dan memberi pemahaman yang sama.

Pernyataan Wawancara SAP 2010 Anggota DPRD Kota Surakarta

Kategori D Pernyataan Anggota DPRD Kota Surakarta Pemahaman Umum SAP 2010

D2 Memang komitmen untuk memahami standar akuntansi berbasis akrual

dikembalikan pada komitmen pribadi untuk punya kemauan untuk belajar, karena yang diharapkan oleh pimpinan adalah bahwa. setiap pribadi anggota dewan tidak tergantung pada pimpinan dewan

D3

Saya tidak selalu harus memahami apa yang dimaksud dengan basis akrual, yang penting daya serap anggaran

termasuk dalam kategori bagus, sangat bagus, lumayan, atau kurang bagus.

Saya akan mempelajarinya nanti setelah basis yang dimaksud dilaksanakan

D4 Menurut Saya, bahasa akuntansi dalam SAP 2010 ini terlalu ‘tinggi’ untuk level praktis Pemahaman Struktur SAP 2010

D4

Secara program sudah bagus, tapi secara teknis harus ada perbaikan oleh pemkot.

Salah satunya melalui transparansi dengan membuka akses informasi publik

atas program yang berjalan mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawabannya

Bagaimana nanti kalau basis akrual diterapkan?

sedangkan dengan basis kas saja masih banyak persoalan yang harus dibenahi

D3 Sinkronisasi anggaran dilimitkan sehingga tidak terbebani dengan utang

sebagaimana keinginan Walikota yang menginginkan zero defisit

artinya diusahakan penerimaan sama dengan pengeluaran

D5 Sumber daya digunakan sesuai anggaran karena sudah sesuai dengan LRA Faktor Penghambat D1

Sejauh ini belum ada bimbingan teknis yang mengarah ke basis akrual, bagaimana lagi anggarannya tidak ada

D6

Sejauh ini sosialisasi belum dirasakan. Pendekatan accrual basis saya dukung dengan syarat harus dalam kerangka menciptakan good governance

lebih transparan dan memperkecil ruang gerak kolusi, korupsi dan nepotisme

Page 85: STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR …/Studi... · payung hukum yang memuat petunjuk teknis pelaksanaan SAP tersebut. Keterbatasan penelitian ini adalah data dari sisi pengguna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

D1 Saat ini kita mencoba agar anggaran seefisien mungkin, akan lebih baik jika UNS selaku

perguruan tinggi yang dianggap tahu hal ini menyelenggarakan pelatihan atau sosialisasi

bekerjasama dengan kementrian dalam negeri, lalu mengundang anggota dewan.