STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama,...

43
STUDENT CENTERED LEARNING BANGKA, 23 – 25 MEI 2019

Transcript of STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama,...

Page 1: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

STUDENT CENTERED LEARNING BANGKA, 23 – 25 MEI 2019

Page 2: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Student-Centered Learning (SCL) adalah sebuah pendekantan atau paradigma pembelajaran yang meletakan mahasiswa pada pusat proses pembelajaran (the center of the learning process).

Student-Centered learning (SCL) 1. Menitik beratkan pada pembelajaran

aktif;

2. Penekanan pada pembelajaran dan pemahaman yang mendalam;

3. Peningkatan tanggung jawab dan akuntabilitas mahasiswa;

4. Peningkatan rasa mandiri/otonomi pada mahasiswa;

5. Terjadi interdependensi antara dosen dan mahasiswa;

6. Saling menghormati dalam hubungan dosen dan mahasiswa; dan

7. Pendekatan refleksif terhadap proses belajar mengajar oleh dosen dan mahasiswa

elemen SCL

(Sumber: Hayward 1905; Dewey, 1956; Piaget, Malcolm, Carl Rogers, 1980; cf. Lea et al, 2003; Collins & O'Brien,2003)

Page 3: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN

Page 4: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Source: is US Economic Growth Over? Faltering Innovation Confronts The Six Headwinds by Robert J. Gordon (2012)

1.9001.8001.714

44.797

31.729

15.876

5.000

87.178

1800 2000 2100195019001750170016001500 1850

UK(Europe)

USA

Forecast

GDP per capita 1500-2100 (Constant Price 2005)

USA became new economic powerhouse

Industrial Revolution 2.0 (1870-1900) :Telephone, Electricity

Industrial Revolution 3.0 (1960-2000): Plane, Computer, Cellular

Industrial Revolution 1.0 (1750-1830): Steam engine, Train

AsiaUK (Europe) became new economic

powerhouse

Industrial Revolution 4.0 (2000-Now): Internet of things

Perjalanan Revolusi Industri: Perubahan Semakin Cepat

Page 5: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Basis Revolusi Industri 1.o – 4.o

Page 6: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

AMANAH PERMENRISTEK DIKTI 44/2015

• TERDAPAT 8 STANDAR + 2 (PENELITIAN DAN PENGABDIAN) Pasal 4 (1) + Pasal 6 (1)

• STANDAR PROSES MENCAKUP: PASAL 10 (2)

a. karakteristik proses pembelajaran;

b. perencanaan proses pembelajaran;

c. pelaksanaan proses pembelajaran; dan

d. beban belajar mahasiswa.

Page 7: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

• KARAKTERISTIK PROSES PEMBELAJARAN: (PASAL 11 (1))

• interaktif,

• holistik,

• integratif,

• saintifik,

• kontekstual,

• tematik,

• efektif,

• kolaboratif, dan

• berpusat pada mahasiswa (SCL)

Page 8: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

BERPUSAT PADA MAHASISWA (SCL): capaian

pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang mengutamakan pengembangan

kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan

mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam

mencari dan menemukan pengetahuan.

PASAL 11 (10)

Page 9: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

TANPA RANCANGAN YANG BAIK TUGAS DOSEN MENJADI BERAT

Page 10: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

LEARNING MODEL ON STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)

1. Small Group Discussion

2. Role Play & Simulation

3. Case Study

4. Discovery Learning

5. Self Directed Learning

6. Cooperative Learning

7. Collaborative Learning

8. Contextual Instruction

9. Project Based Learning

10. Problem Based Learning & Inquiry

Page 11: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

METODE PEMBELAJARAN (PERMENRISTEKDIKTI 44/2015 PS. 14 (3)

1. Diskusi Kelompok,

2. Simulasi,

3. Studi Kasus,

4. Pembelajaran Kolaboratif,

5. Pembelajaran Kooperatif,

6. Pembelajaran Berbasis Proyek,

7. Pembelajaran Berbasis Masalah

Page 12: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

BENTUK PEMBELAJARAN PSL 14 (5)

• kuliah;

• responsi dan tutorial;

• seminar; dan

•praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik

lapangan.

Page 13: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

penelitian,

perancangan,

atau

pengembangan

D4/S1

S2

S3

Page 14: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM DI PENS

Sumber: Perencanaan dan Pengembangan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (2012)

Page 15: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

•ROLE PLAY

•SIMULASI

•KOOPERATIF

Page 16: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

ROLE PLAY LEARNING (PERMAINAN PERAN)

• Role-play adalah teknik yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi situasi yang

realistis dengan cara berinteraksi dengan orang lain yang dikelola untuk mengembangkan

pengalaman dan mencoba strategi yang berbeda dalam lingkungan kondusif.

• Tergantung pada niat kegiatan, peserta mungkin memainkan peran yang serupa

dengan peran mereka (atau kemungkinan peran mereka di masa depan) atau

dapat memainkan bagian yang berlawanan dari percakapan atau interaksi.

• Kedua opsi menyediakan kemungkinan pembelajaran yang signifikan, dengan pengalaman

sebelumnya yang memungkinkan untuk diperoleh dan yang juga mendorong siswa untuk

mengembangkan pemahaman tentang situasi dari sudut pandang 'berlawanan'.

Page 17: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Role-play

• Akting spontan dari situasi, tanpa kostum atau skrip.

• Konteks untuk permainan peran disajikan dan peran dipilih.

• Siswa memiliki waktu perencanaan yang minimal untuk mendiskusikan situasi,

memilih alternatif atau reaksi yang berbeda dan merencanakan skenario dasar.

• Pada kesimpulannya, siswa mendiskusikan bagaimana perasaan mereka dan apa

yang mereka pelajari tentang situasi tertentu itu.

• Bagian terpenting dari permainan peran adalah diskusi tindak lanjut.

(Alberta Education)

Page 18: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

MANFAAT ROLE-PLAY LEARNING

• Bisa menjadi strategi yang efektif untuk mempraktekkan

keterampilan baru dan mengeksplorasi ide-ide baru di

kelas.

• Bisa digunakan untuk meningkatkan “multiple

intelligence”, dan dapat menjadi kegiatan belajar yang

memotivasi dan mengesankan.

Page 19: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Role play Learning bisa membantu mahasiswa untuk:

• mengekspresikan diri secara verbal

• menunjukkan kreativitas

• mengembangkan sikap yang tepat dan positif

• memahami perasaan orang lain

• terlibat aktif dalam situasi belajar

• melatih keterampilan dalam lingkungan yang kondusif.

Page 20: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

MENERAPKAN ROLE-PLAYING

Misalnya permainan peran di kelas mengenai Pengetahuan dan Kelayakan Kerja.

• Mahasiswa harus selalu memainkan peran aspek positif dari suatu keterampilan atau situasi.

• Jika perlu memainkan peran negatif, dosen harus mengambil peran negatif.

• Berikan situasi khusus.

• Berikan waktu yang terbatas bagi siswa untuk berkembang dan berlatih permainan peran mereka (5

hingga 10 menit biasanya cukup).

• Batasi penggunaan kostum dan alat peraga.

• Berikan waktu yang cukup untuk ekspresi sikap yang tepat dan klarifikasi kesalahpahaman bermain

peran pada setiap akhir kegiatan.

• Berikan mahasiswa kesempatan untuk berpartisipasi dan mengamati.

Page 21: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

KIAT UNTUK BERPARTISIPASI DALAM ROLE-PLAY

• Hadapi penonton, dan bicaralah dengan keras dan jelas.

• Jangan mengandalkan alat peraga atau kostum.

• Gunakan kata-kata dan bahasa tubuh untuk mengkomunikasikan pesan Anda.

• Berfokuslah pada mitra bermain peran Anda dan pesan yang ingin Anda komunikasikan.

• Nilai partisipasi Anda dengan mengajukan pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri.

• Apakah saya mengidentifikasi dengan orang-orang yang terlibat?

• Apakah kita telah menggambarkan semua aspek penting dari situasi ini?

• Apakah kita menggunakan semua ide dari sesi perencanaan kami dalam permainan peran?

• Apakah kita telah menggambarkan keterampilan atau konsep baru secara akurat?

Page 22: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

KIAT UNTUK MENGAMATI

• Jadilah pendengar yang baik dengan bersikap tenang dan penuh perhatian selama bermain

peran.

• Tunjukkan dukungan dengan bertepuk tangan dan menggunakan kata-kata positif untuk

memberikan dorongan dan umpan balik.

• Tertawa pada saat yang tepat. Jangan menertawakan peserta role-play.

Page 23: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

PENILAIAN ROLE-PLAY (BERMAIN PERAN)

• Apakah konsep telah diekspresikan secara akurat dalam bahasa dan tindakan?

• Apakah ada siswa yang bingung atau tidak yakin tentang tujuan dari permainan peran,

situasi atau peran mereka?

• Haruskah pengaturan ruang atau materi diubah?

Page 24: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

MENGEMBANGKAN ROLE-PLAY LEARNING

• Isu-isu apa yang perlu diklarifikasi melalui permainan peran?

• Kesalahpahaman apa yang mungkin telah disajikan?

• Pertanyaan apa yang dimainkan oleh permainan peran?

• Informasi baru apa yang dibutuhkan?

• Apa hubungan yang didapatkan dalam role-play ini untuk tugas dimasa mendatang yang

bisa mengembangkan atau memperluas topik?

Page 25: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

SIMULATION LEARNING

• Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-

peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

• Umumnya, simulasi semacam ini beroperasi seperti peran-peran yang lebih terstruktur.

• Semua siswa di kelas ditugaskan peran tertentu dan berinteraksi satu sama lain dalam konteks

skenario yang ditetapkan.

• Simulasi dapat dibeli secara komersial atau dikembangkan secara lokal, dan dapat digunakan

secara terus menerus atau dengan interval tertentu.

• Mereka tidak selalu membutuhkan banyak materi, aturan rumit atau beberapa hari untuk

diterapkan.

Page 26: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

MANFAAT SIMULASI

• Simulasi memiliki banyak manfaat yang sama dengan permainan peran.

• memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi konsep, melatih keterampilan, berhubungan

dengan orang lain, melihat berbagai perspektif dan terlibat dalam berbagai mode

pembelajaran.

• Karena simulasi umumnya mengeksplorasi masalah dan peristiwa dunia nyata yang

kompleks, simulasi dapat menjadi peluang bagus untuk memperkuat skill berfikir kritis,

penyelesaian masalah, dan resolusi konflik.

Page 27: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

MENERAPKAN SIMULASI

• Fokus pada tema yang benar-benar penting. Contoh situasi atau masalah bisa termasuk:

• Peristiwa sejarah dan perspektif (misalnya, Awal perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan kompeni dagang VOC).

• masalah lingkungan (misalnya, pembangunan bendungan; polusi).

• Mempertimbangkan banyak aspek tema, yang bisa jadi termasuk kejadian kebetulan dan karakteristik pribadi dari para peserta.

• Atur ruang kelas untuk memfasilitasi simulasi (misalnya, meja bundar).

• Tetapkan peran secara acak.

• Dorong keterlibatan emosional semua peserta. Sebelum dan sesudah simulasi, diskusikan bagaimana emosi adalah elemen

penting dalam situasi yang sedang dieksplorasi.

• Diskusikan harapan untuk simulasi, termasuk tetap dalam peran dan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. Jika

simulasi berjalan selama beberapa periode kelas, tinjau aturan-aturan dasar ini seperlunya.

Page 28: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

• Mulailah dengan pengalaman bersama atau umum untuk semua peserta sehingga pengetahuan baru dapat

digabungkan dengan yang akrab.

• Izinkan siswa untuk membuat keputusan dalam konteks simulasi. Jangan campur tangan kecuali benar-

benar diperlukan, dan kemudian lakukan sedekat mungkin (misalkan, Dengan menyamar sebagai karakter).

• Gunakan pengelompokan kooperatif untuk menekankan pentingnya masalah sosial.

• Gunakan banyak saluran pembelajaran siswa, dan gabungkan sebanyak mungkin bidang akademik.

• Alokasikan waktu yang cukup untuk membicarakan pengalaman setelah selesai. Proses dan refleksi ini

sangat penting bagi siswa untuk menghubungkan pengalaman mereka sendiri selama simulasi untuk

masalah yang lebih besar yang sedang dieksplorasi.

Page 29: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Pembelajaran kooperatif melibatkan

siswa bekerja bersama dalam

kelompok kecil untuk mencapai

tujuan bersama. (Gillies, R., 2007)

Page 30: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

• Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan kelanjutan dari pembelajaran

kolaboratif.

• Di dalam pembelajaran kooperatif kelompok mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baru yang

bermakna dengan mutu yang lebih baik, bersifat kontekstual dan relevan bila dibandingkan dengan

pembelajaran indi- vidual atau independen.

• Sementara itu pada saat yang sama, setiap anggota kelompok di dalam pembelajaran kooperatif

menunjukkan sikap positif, teguh pada pendiriannya tetapi tetap dalam kerangka kerjasama dan

saling menghargai.

Sumber: Effective strategies for cooperative learning, Felder RM, Brent R., J Coop Collab Teaching 2001;10(2):69-75.

Page 31: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MEMENUHI SEMUA KEBUTUHAN PSIKOLOGIS DASAR

1. Belonging (diterima dan bagian dari grup)

2. Power (memungkinkan siswa untuk mendapatkan

penguasaan atas pekerjaan atau tugas mereka)

3. Freedom (memberi siswa otonomi atas pekerjaan

mereka sendiri)

Page 32: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

• Cooperative learning merupakan suatu aktivitas pembelajaran dengan penekanan pada

pemberdayaan peserta didik untuk saling belajar melalui pembentukan kelompok- kelompok

sehingga mereka dapat bekerja sama dalam memaksimalkan proses pembelajaran diri sendiri

ataupun peserta didik lainnya secara lebih efektif.

• Coopreative learning merupakan model pembelajaran yang mengutamakan metode interaktif

dan bukan proses pembelajaran satu arah. Untuk membentuk kondisi tersebut peserta didik

didorong atau dimotivasi untuk bekerja dalam kelompok, baik melalui kegiatan di dalam kelas

maupun di luar kelas. Pembelajaran ini menekankan terjadinya proses kooperasi dan kolaborasi

diantara sesama peserta didik dan bukan terjadinya persaingan antar peserta didik.

Page 33: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Beberapa sifat atau karakter dalam pembelajaran cooperative learning antara lain adalah:

a. Berbagi pengetahuan di antara dosen dan peserta didik

b. Berbagi tanggung jawab antara dosen dan peserta didik

c. Dosen sebagai mediator

d. Kelompok peserta didik yang heterogen

Page 34: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Agar pembelajaran cooperative learning dapat berlangsung dengan baik, maka perlu dilakukan hal-

hal sebagai berikut:

a) Fasilitator memberikan permasalahan yang harus diselesaikan

b) Fasilitator membentuk kelompok kecil (3-5 orang)

c) Fasilitator memberikan waktu kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dalam

kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang ada

d) Peserta didik merangkum hasil diskusi sebagai hasil kesepakatan kelompok

e) Fasilitator memberikan refleksi terhadap proses dan hasil diskusi

Page 35: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

KUNCI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

1. Positive interdependence

2. Individual accountability

3. Promotive interaction

4. Interpersonal and small-group skills

5. Group processing

Page 36: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

1. POSITIVE INTERDEPENDENCE

Saling ketergantungan positif ada ketika siswa merasa bahwa mereka terkait dengan anggota

lain dalam kelompok sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat berhasil kecuali mereka

semua melakukan dan mereka harus mengkoordinasikan upaya mereka satu sama lain untuk

menyelesaikan tugas.

We sink or

swim together

Page 37: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

2. INDIVIDUAL ACCOUNTABILITY

Akuntabilitas individu melibatkan setiap siswa:

a) bertanggung jawab untuk bagian dari tugas;

b) melaporkan kepada kelompok tentang kemajuan mereka;

c) melaporkan kemajuan grup ke seluruh kelas dan

d) diberi penghargaan (misalnya, menerima poin bonus) atas dasar semua anggota kelompok yang

menyelesaikan tugas/ gol mereka.

I’ll contribute

because I have

something

valuable to offer

the group

Page 38: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

3. PROMOTIVE INTERACTION

Promotive interaction melibatkan individu, mendorong dan memfasilitasi upaya masing-masing untuk

menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan grup. Interaksi promosi melibatkan siswa:

a) saling memberikan bantuan dan bantuan yang efisien dan efektif, bertukar sumber daya yang

dibutuhkan;

b) saling memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja berkelanjutan mereka pada tugas;

c) menantang kesimpulan satu sama lain;

d) advokasi upaya untuk mencapai tujuan bersama;

e) mempengaruhi upaya masing-masing untuk mencapai tujuan bersama;

f) memiliki keyakinan dan kepercayaan satu sama lain;

g) termotivasi untuk berjuang demi keuntungan timbal balik, dan

h) tidak merasa cemas dan stres.

I’ll use my resources – material,

emotional and interpersonal to push

for the best outcome for our group

Page 39: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

4. INTERPERSONAL AND SMALL-GROUP SKILLS

Untuk melakukan ini secara efektif, siswa harus:

a) saling mengenal dan saling percaya;

b) berkomunikasi secara akurat;

c) menerima dan mendukung satu sama lain dan

d) menyelesaikan konflik secara konstruktif.

I’ll share the tasks and

communicate positively and

clearly and affirm others.

No put downs.

Page 40: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

5. GROUP PROCESSING

Group Processing merefleksikan sesi grup

a) menggambarkan tindakan anggota apa yang membantu dan tidak membantu dan

b) membuat keputusan tentang tindakan apa yang harus dilanjutkan atau diubah.

I need to know how

I am going and to

reflect on how

we’re going as a

group.

Page 41: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

Evaluasi dalam pembelajaran cooperative learning adalah mencakup evaluasi kelompok

maupun individu peserta didik, antara lain proses diskusi, pelaksanaan/penyelesaian tugas,

dan hasil akhir (luaran).

Aspek evaluasi yang dapat dilakukan antara lain adalah:

a. Kepemimpinan

b. Kemampuan komunikasi

c. Penguasaan materi

d. Ketrampilan

Page 42: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

REFERENSI

• Learner Receptivity Toward Role Play Simulation In Teaching H.R.M. To

University Students In Hong Kong, Andrew Chan, City University of Hong

Kong, College of Business, Department of Management, The International

Journal of Educational Researchers, 2011.

• Designing and Using Simulations and Role-Play Exercises, Carolyn M. Shaw,

The International Studies Encyclopedia, 2010.

• Role-play and Simulation, Alberta Education, Alberta, Canada, 2005.

Page 43: STUDENT CENTERED LEARNING · •Simulasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema utama, isu-isu atau peristiwa-peristiwa, seringkali dengan cara lintas-kurikuler yang terintegrasi.

TERIMAKASIH