STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

99
i STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK WISATA PANTAI APPARALANG DESA ARA KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA SKRIPSI OLEH ANGGA SAPUTRA YT 105710207514 EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Transcript of STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

Page 1: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

i

STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK WISATA PANTAI APPARALANG DESA ARA KECAMATAN

BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA

SKRIPSI

OLEH ANGGA SAPUTRA YT

105710207514

EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 2: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

ii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada :

Ayah dan Ibuku yang telah banyak memberikan kasih sayang, nasehat,

serta berbagai dukungan baik moril maupun material yang tidak ternilai

harganya.

Saudara-saudaraku yang telah memberikan banyak bantuan kepada

penulis.

Teman-teman seperjuanganku RESOLUSI14 yang selalu mendukung

baik yang sudah selesai maupun belum.

Thank you my

friend!!!(SABA)

MOTTO HIDUP

Kesalahan adalah awal dari kebijaksanaan dan kegagalan adalah awal dari

keberhasilan. Oleh karena itu, segala sesuatu pasti ada waktunya. Yakinlah

akan hal tersebut.

“Allah tidak akan membebani sesorang hamba melainkan sesuai

kesanggupan”

(Q.S. Al-Baqarah: 286)

Page 3: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

iii

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian :”Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Objek

Wisata Pantai Apparalang Desa Ara,Kecamatan

Bontobahari,Kabupaten Bulukumba.”

Nama Mahasiswa : Angga Saputra YT

No. Stambuk/NIM : 105710207514

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah diujikan dan di seminarkan pada tanggal 29 Agusutus 2020

Makassar, 29 Agusutus 2020

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Andi Jam’an, SE., M. Si A. NUR FITRIANTI, SE., M. Si

NIDN : 0902116603 NIDN : 0903058703

Mengetahui,

Ketua Program Studi EP,

Hj. Naidah, SE., M. Si NBM: 710 561

Page 4: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

iv

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 gedung iqra lt. 7 Telp. (0411)- 866972 Makassar

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi atas nama Angga Saputra YT, NIM : 105710207514 diterima

dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 0006/SK/-

Y/60201/091004/2020 Tanggal 10 Muharram 1442 H/ 29 Agustus 2020 M,

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

program studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 10 Muharram 1442 H

29 Agustus 2020 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM (……………..)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (……………..)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM. (……………..)

(WD I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Andi Jam‟an SE., M.Si

2. Ismail Rasulong, SE., MM.

(……….….....)

(….…….…....)

3. A.NUR FITRIANTI, SE., M.Si (.…....…….....)

4. Asdar, SE., M.Si (.....….…..…..)

Page 5: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 gedung iqra lt. 7 Telp. (0411)- 866972 Makassar

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Angga Saputra YT

Stambuk : 105710207514

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Dengan Judul : “Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar

Objek Wisata Pantai Apparalang Desa Ara

Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba.

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah

ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak

dibuat oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya

bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 29 Agustus 2020

Yang membuat Pernyataan,

Angga Saputra YT

Diketahui Oleh :

Dekan, Ketua,

Fakultas Ekonomi & Bisnis Prodi Ekonomi Pembangunan

Ismail Rasulong, SE.,MM Hj. Naidah, SE.,M.Si

NBM: 903 078 NBM: 710 561

Page 6: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

vi

ABSTRAK

Angga saputra yt, 2020. Judul “Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Objek Wisata Pantai Apparalang Desa Ara, Kecamatan Bontobahari,Kabupaten Bulukumba”, Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Dr.Andi Jam‟an, SE., M. Si dan Pembimbing II A.Nur Fitrianti, SE., M. Si

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan bagaimana dampak pariwisata dalam pengembangan objek wisata pantai Apparalang. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba, lebih spesifik lagi di Kawasan objek wisata Pantai Apparalang, Desa Ara Kecamatan Bontobahari. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara secara mendalam (indepth interview) untuk mencari data langsung dari sumbernya (data primer), untuk pendokumentasian dilakukan untuk mencari data sekunder. Informant diambil dengan teknik purposive sampling sehingga peneliti dapat memilih sampel yang benar-benar mengetahui permasalahan penelitian. Hasil penelitian ini didapatkan dampak dari pengembangan objek wisata terhadap perubahan struktur sosial berwujud pada perubahan struktur ekonomi yaitu adanya pergeseran okupasi dalam hal pekerjaan pada masyarakat sekitar objek wisata pantai Apparalang dan adanya peningkatan pendapatan. Perubahan struktur sosial yaitu adanya Peningkatan orientasi pendidikan. Adapun bentuk perubahan dalam suatu masyarakat yaitu perubahan peran terhadap istri, dan perubahan pola budaya masyarakat

Kata Kunci : Perubahan, Masyarakat. Struktur, Objek wisata

Page 7: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

vii

ABSTRACT

Angga saputra yt, 2020. Title " Socio-Economic Structure Of Community Around Object Tourism Apparalang Design Of Ara, Bontobahari District, Regency Of Bulukumba", Thesis of Economic Study Program of Development Studies, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Dr.Andi Jam‟an, SE., M. Si and A.Nur Fitrianti, SE., M. Si Supervisor II

In this research, the researcher uses a descriptive qualitative research to describe how the impact of tourism in the development of Apparalang beach tourism object. The research location is conducted in Bulukumba Regency, more specifically in Apparalang Beach tourist area, Ara Village, Bontobahari District. In the data collection the researcher uses in-depth interview technique (indepth interview) to search the data directly from the source (primary data), for documentation done to find secondary data. The Informant is taken by purposive sampling technique so that the researcher can choose the sample that really know the research problem. The results of this study obtained the impact of the development of tourist attraction to changes in tangible social structures in the economic structure changes that is the shift occupation in terms of work on the community around Apparalang beach attractions and the increase in income. Changes in the social structure that is the Increased orientation of education. The form of change in a society that is changing the role of the wife, and changes in cultural patterns of society.

Keyword: change, Society, Structure, Tourist Attraction

Page 8: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa teriring lalam setiap

hela nafas atas kehadirat dan junjungan Allah SWT. Bingkisan salam dan

shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para

sahabat dan keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqamah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian proposal. Rasa Terima Kasih yang

sebesar besarnya kepada Kedua orang tua tercinta Muh yakin dan Pertiwi Sonda

yang tiada henti-hentinya mendoakan, memberi dorongan moril maupun materi

selama menempuh pendidikan. Ucapan Terima Kasih pula kepada Bapak

Dr.Andi Jam‟an, SE., M. Si dan Ibu A.Nur Fitrianti, SE., M. Si. selaku pembimbing

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Terima kasih atas doa, motivasi dan bantuannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini.

Namun, semua tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat

dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan moril dan materil. Maka melalui

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE..MM. Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Selaku Dekan Fakuftas Ekonomi dan

Bisnis.Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

ix

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M. Si, Selaku ketua Prodi Ekonomi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Dr. Andi Jam‟an, SE., M. Si, Selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,sehingga

Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu A. Nur Fitrianti, SE., M. Si, Selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan Skripsi hingga ujian Skripsi.

6. Bapak Dr. AKHMAD, SE., M. Si, Selaku Penasehat Akademik

7. Bapak/ibu para dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal Lelah banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

8. Teman dan sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

9. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang

namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak membantu

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis senantiasa mengharapkan mengharapkan kritikan dan saran dari

berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu

persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan

Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri

pribadi penulis. Amin.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb

Makassar, 29 Agustus 2020

Angga Saputra YT

Page 10: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

x

DAFTAR ISI

SAMPUL ...............................................................................................................

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERSEMBAHAN .................................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ........................................................................................ v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ....................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 10

A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 10

B. Tinjauan Empiris ......................................................................................... 21

C. Kerangka Pikir ............................................................................................ 25

III. METODE PENELITIAN .................................................................................. 26

Page 11: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

xi

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 26

B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 26

C. Informan .................................................................................................... 27

D. Pemilihan Lokasi Dan Situs Penelitian ..................................................... 27

E. Sumber Data ............................................................................................. 27

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28

G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 30

H. Metode Analisis ......................................................................................... 30

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 34

A. Gambaran Umum Objek Dan Lokasi Penelitian ...................................... 34

B. Data Hasil Wawancara ............................................................................. 39

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 51

V. PENUTUP ......................................................................................................... 67

A. Kesimpulan ................................................................................................ 67

B. Saran ......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 69

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Asing Yang Datang Ke Bulukumba 5

Setiap Tahun 2015 -2019

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 22

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 36

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur 36

Tabel 4.3 Keadaan Sosial Desa Ara 38

Tabel 4.4 Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Ara 38

Tabel 4.5 Karakteristik Informant Dan Hasil Wawancara 40

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Wawancara 51

Page 13: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir 25

Page 14: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Peta Lokasi Penelitian 72

2. Pedoman Wawancara 73

3. Dokumentasi Foto Di Lapangan 74

4. Daftar Riwayat Hidup 82

Page 15: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang terbagi kedalam

propinsi-propinsi yang banyak memiliki potensi keindahan alam dan

kebudayaan. Hal tersebut menunjang negara Indonesia dikenal oleh dunia,

karena memiliki banyak obyek wisata yang menarik untuk dinikmati oleh

wisatawan domestik maupun asing. Sehubungan dengan itu, obyek wisata

alam dan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia seperti pegunungan,

pantai, gua-gua, candi dan masih banyak lagi yang tersebar di Indonesia

yang perlu dikembangkan dan dilestarikan.(Kustini. 2005)

Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah

daerah tempat obyek wisata itu berada mendapat pemasukan dari

pendapatan setiap obyek wisata. Berkembangnya sektor pariwisata di suatu

negara akan menarik sektor lain untuk berkembang pula karena produk-

produknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata, seperti sektor

pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, peningkatan

kesempatan kerja, dan lain sebagainya. Mata rantai yang kegiatan yang

terkait dengan industri pariwisata tersebut mampu menghasilkan devisa dan

dapat pula digunakan sebagai sarana untuk menyerap tenaga kerja sehingga

dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan angka

kesempatan kerja.(Rani. 2014)

Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan

jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik

Page 16: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

2

wisata, usaha barang pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang

tersebut. Industri pariwisata adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah

maupun swasta, yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran

produk suatu layanan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang

berpergian.

Pengembangan dan pendayagunaan pariwisata secara optimal mampu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mempertimbangkan hal tersebut maka

penanganan yang baik sangat diperlukan dalam upaya pengembangan

obyek- obyek wisata di Indonesia. Para pelaku pariwisata mulai

melakukan tindakan pengembangan dengan penelitian, observasi terhadap

obyek-obyek wisata di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan guna

mengetahui potensi dan permasalahan yang ada pada setiap obyek untuk

kemudian mencari solusinya. Langkah lainnya adalah promosi dengan

media cetak, elektronik, maupun multimedia agar masyarakat juga

mengetahui akan keberadaan obyek-obyek tersebut dan turut berpartisipasi

dalam pengembangannya (Salah Wahab, 1997).

Pariwisata di daerah-daerah sangatlah banyak bila mampu

memanfaatkan potensi-potensi yang ada, pemerintah dan masyarakat daerah

saling membantu dalam pengembangannya tersebut sehingga akan

mengangkat segi ekonomi, budaya dan pendidikan daerah itu. Pariwisata

sangatlah mampu dalam mengatasi masalah kesejahteraan bila

dikembangkan secara propesional.

Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan

wisata, baik wisata secara lokal, regional, atau ruang lingkup nasional pada

suatu negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan daerah atau

Page 17: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

3

negara tersebut, dengan kata lain pengembangan kepariwisataan pada

suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan keuntungan

dan manfaat bagi rakyat banyak. Pembangunan di bidang kepariwisataan

merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah

dan negara. Sektor kepariwisataan akan disejajarkan kedudukannya dengan

sektor lain dalam usaha meningkatkan pendapatan negara, maka

kepariwisataan dapat disebut sektor industri pariwisata (Kristian. 2017)

Dengan diberlakukannya UU No.32 Tahun 2004, UU No.33 Tahun

2004 yang memberikan kewenangan lebih luas pada Pemerintah Daerah

untuk megelola wilayahnya, membawa implikasi semakin besarya tanggung

jawab dan tuntunan untuk menggali dan mengembangkan seluruh potensi

sumber daya yang dimiliki daerah dalam rangka menopang perjalanan

pembangunan di daerah. (Sari. 2011)

Pemerintah dalam hal ini para stakholders kepariwisataan yang

menyadari besarnya potensi kepariwisataan di daerah berusaha menggali,

mengembangkan serta membangun asset objek dan daya tarik wisata,

yang merupakan modal awal untuk bangkitnya kegiatan pariwisata.

Keputusan ini harus ditindak lanjuti dengan memikirkan dan mengusahakan

serta membenahi potensi objek wisata dan daya tarik wisata (Tahwin

2003).

Pengembangan sector pariwisata hakekatnya merupakan interaksi

antara proses sosial, ekonomi, dan industry. Oleh karena itu unsur-unsur

yang terlibat di dalam proses mempunyai fungsi masing- masing. Peran

serta masyarakat diharapkan mempunyai andil yang sangat besar dalam

proses ini. Untuk itu masyarakat ditempatkan pada posisi

Page 18: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

4

memiliki,mengelola,merencanakan dan memutuskan tentang program yang

melibatkan kesejahteraannya (Korten Kusmayadi dan Ervina 2000).

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah tujuan wisata di

wilayah Indonesia secara khusus di Kabupaten Bulukumba merupakan salah

satu kawasan yang menyimpan beragam kekayaan, baik kekayaan alam

maupun kekayaan budaya dan adat istiadat yang selalu mengisi setiap

ruang dalam aktivitas tradisional yang terdapat dalam masyarakat

Bulukumba.

Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kunjungan wisatawan

terfavorit, terdapat banyak obyek wisata yang sangat potensial dan tentu

sangat berpengaruh dalam kinerja perekonomian Kabupaten Bulukumba.

Kabupaten Bulukumba memiliki beberapa potensi pariwisata yang

paling menonjol berada dikawasan pesisir Kecamatan Bontobahari.Karena

potensi Tersebut kecamatan ini dikembangkan sebagai objek wisata bahari

oleh pemerintah sempat. Saat ini terdapat 15 obyek wisata dengan berbagai

keindahan dan keunikan yang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten

Bulukumba. Antusias pengunjung ke berbagai pantai di Kabupaten

Bulukumba sangat bertambah setiap tahun, bahkan bukan masyarakat lokal

saja tetapi pengunjung dari berbagai daerah maupun wisatawan internasional

juga meramaikan kawasan wisata tersebut. Dengan wilayah geografis

yang eksotis antara pegunungan dan pantai, menjadikan Bulukumba menjadi

tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Selatan.

Berikut ini jumlah wisatawan Asing yang berkunjung ke Kabupaten

Bulukumba dari tahun 2015 – 2019

Page 19: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

5

Tabel 1.1

Jumlah Wisatawan Asing Yang Datang Ke Kabupaten Bulukumba

Setiap Tahun, 2015 – 2019 5000

4500

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Data Primer Diolah 2020

Kabupaten Bulukumba terletak di bagian paling ujung selatan Provinsi

Sulawesi Selatan yang memiliki luas sekitar 1.154,67 Km2 juga memiliki letak

strategis 4 dimensi yang terdiri dari gunung, dataran rendah, pantai, dan laut

lepas yang membuat Bulukumba sangat kaya dengan potensi wisata, baik

alam, bahari, sejarah dan budaya tersaji lengkap di kabupaten yang terkenal

dengan perahu phinisi hingga dijuluki “Butta Panrita Lopi” yang berarti “Tanah

Ahli Perahu”. Untuk wisata bahari sendiri, Bulukumba hampir tidak pernah

kehabisan destinasi yang eksotis dan indah untuk dikunjungi, baik oleh

wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Banyak wisatawan

yang melirik Bulukumba karena keindahan dan eksotisme destinasi wisata

bahari yang ada di pantai, laut, bawah laut dan pulau di Bulukumba. Namun

selama ini hanya Pantai Bira dan Pantai Bara yang menjadi tujuan destinasi

bahari bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bulukumba, akan tetapi tidak

Page 20: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

6

untuk beberapa tempat lainnya seperti Pantai Ujung, Pantai Samboang,

Pantai Mandalaria, Pantai Marumasa, Pantai Panrangluhu, Pantai Kasuso,

dan Pantai Apparalang.(Bulukumbakab. 2018)

Pantai Apparalang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari,

Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tebing Apparalang ini memiliki

panorama alam yang sangat indah dengan tebing-tebing yang curam dan

batuan karang, sehingga banyak orang-orang menyebutnya sebagai Raja

Ampatnya Bulukumba. Udaranya yang sejuk, dan suasana yang tenang

dengan suara deburan ombaknya, menjadi daya tarik tersendiri dari tebing

ini. Namun pantai Apparalang ini tidak seramai dan sepopuler Tanjung Bira

dan Tanjung Bara. Selain itu di Tebing Apparalang ini para wisatawan juga

dapat melakukan wisata air, seperti berenang di sekitar tebing, snorkeling

dan juga kadang para wisatawan yang berdatangan memberanikan diri untuk

melompat dari atas tebing dan mendaratkan diri di laut. (Tripadvisor. 2018)

Desa Ara merupakan pemekaran wilayah dari Desa Bira yang cukup

terkenal dengan destinasi pariwisata pasir putihnya di pantai. Sebagai salah

satu desa yang sangat jauh dari perkotaan. Desa Ara ini wilayah paling

potensial untuk Industri Kerajinan, Perdagangan, Perkebunan dan

Pariwisata.Desa Ara berusaha memanfaatkan potensi-potensi wilayah yang

mereka miliki dengan menjadikan desa wisata dengan menonjolkan

keindahan alam yang mereka miliki. Hal tersebut didukung oleh kondisi

geografis desa serta masyarakatnya, dukungan Pemerintah Daerah untuk

pengembangan potensi Perindustrian dan Pertukangan. Di desa ini

masyarakatnya memiliki profesi yang berbeda-beda, namun kebanyakan

masyarakat menggantungkan hidupnya dibidang perikanan dan perkebunan

Page 21: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

7

tak lain kepala rumah tangga yang bekerja sebagai nelayan atau petani,

sedangkan ibu rumah tangga kebanyakan sebagai petenun sarung dan ibu

rumah tangga saja. Dengan adanya pantai apparalang serta perkembangan

pengunjung yang semakin meningkat ini menjadi salah satu sumber

penghasilan bagi masyarakat di sekitar daerah tersebut. Semakin ramainya

wisatawan yang berkunjung mampu membuka kesempatan kerja yang

semakin luas dan juga telah menumbuhkan harapan dan cita-cita munculnya

peluang meningkatkan pendidikan, karena penambahan pendapatan yang

dirasakan oleh masyarakat bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak

mereka sehingga anak-anak tersebut mempunyai kesempatan yang lebih

baik di masa datang.(Wikipedia. 2018)

Kunjungan wisatawan disuatu tempat menyebabkan terjadinya interaksi

sosial antara masyarakat setempat dengan wisatawan yang dapat

memberikan energi dobrak yang luar biasa, serta mampu membuat

masyarakat setempat mengalami perubahan dalam berbagai aspeknya.

Perlu kita sadari bahwa pada dasarnya industri pariwisata bersifat lintas

sektoral, menyentuh segala aspek kehidupan manusia, baik itu ekonomi,

pendidikan, sosial budaya maupun lingkungan alam di mana ia hidup

sehingga pariwisata dan pengembangannya dapat menimbulkan berbagai

dampak terhadap masyarakat maupun perorangan. Bahkan tidak jarang

pengembangan pariwisata tersebut mampu merubah tata kehidupan

masyarakat dimana pariwisata itu dikembangkan. Perubahan itu bisa

menyangkut perubahan pada struktur sosial budaya maupun ekonomi

masyarakat yang bersangkutan. (Liputan6. 2018)

Page 22: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

8

Pada dasarnya perubahan-perubahan dalam masyarakat Indonesia

merupakan akibat dari adanya pembangunan yang dilaksanakan pemerintah

bersama rakyat Indonesia sendiri. Perhatian utama pemerintah dalam

pembangunan pedesaan, dengan menitik beratkan pada program

pembangunan untuk kemajuan pedesaan, karena sebagian besar penduduk

masih berpenghasilan rendah bahkan masih berada dalam garis kemiskinan.

Pengembangan pariwisata pada daerah tujuan wisata diharapkan

mampu memperhatikan kelestarian akan adat istiadat serta budaya lokal dan

mampu memberikan tambahan pendapatan pada masyarakat di daerah

tujuan wisata. Adanya pengembangan secara fisik serta arus keluar masuk

wisatawan sedikit banyak akan membawa pengaruh pada masyarakat lokal,

sehingga diperlukan perhatian sejak dini akan dampak pengembangan

pariwisata di suatu daerah tempat tujuan wisata guna mewujudkan

pengembangan pariwisata yang mampu menjaga kelestarian nilai budaya

dan berdaya guna bagi masyrakat.

Alasan saya menjadikan wisata apparalang menjadi lokasi penelitian

adalah melihat kebiasan masyarakat sekarang yang senang akan objek

wisata alam yang di mana kebiasaan ini turut mengubah sosial ekonomi

masyarakat setempat sehingga saya mengangkat judul “Struktur Sosial

Ekonomi Masyarakat Sekitar Objek Wisata Pantai Apparalang Desa Ara

Kec Bontobahari Kab Bulukumba” sebagai penelitian saya.

Page 23: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

9

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana bentuk perubahan sosial ekonomi yang

tejadi dimasyarakat akibat pengembangan objek wisata pantai

Apparalang dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan pendidikan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan

penelitian ini untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi dimasyarakat

akibat pengembangan objek wisata pantai Apparalang dilihat dari

pekerjaan, pendapatan dan pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua bagian :

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian dalam

Geografis Pariwisata.

b) Sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba,penelitian ini

diharapakn dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi dan

masukan bagi lembaga-lembaga yang terkait dengan pembuatan

kebijakan yang berhubungan dengan perkembangan pariwisata di

Kabupaten Bulukumba.

b) Bagi masyarakat setempat, penelitian ini di harapkan dapat

merangsang keterlibatannya di sektor pariwisata

Page 24: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Objek Wista

Obyek Wisata adalah perwujutan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni

budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai

daya tarik untuk dikunjungi wisatawan (Kodhyat & Ramaini, 2000 : 80).

Menurut Chafid Fandeli (2000: 58) objek wisata adalah perwujudan

daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa

dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi

wisatawan. Sedangkan obyek wisata alam adalah objek wisata yang daya

tariknya bersumber pada keindahan Sedangkan objek wisata alam adalah objek

wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan sumber daya alam dan

tata lingkungannya.

Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut

yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek

dan daya tarik wisata. Seorang wisatawan berkunjung ke suatu

tempat/daerah/Negara karena tertarik oleh sesuatu yang menarik dan

menyebabkan wisatawan berkunjng ke suatu tempat/daerah/Negara disebut

daya tarik dan atraksi wisata (Mappi, 2001:30).

Membangun objek wisata tersebut harus memperhatikan keadaan sosial

ekonomi masyrakat setempat, sosial budaya daerah setempat, nilai-nilai agama,

adat istiadat, lingkungan hidup dan objek wisata itu sendiri. Pembangunan objek

Page 25: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

11

dan daya tarik wisata dapat dilakukan oleh Pemerintah, Badan Usaha maupun

Perseorangan dengan melibatkan dan bekerjasama pihak-pihak yang terkait.

UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa daya

tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai

yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan

manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Kata

wisatawan (tourist) merujuk kepada orang. Secara umum wisatawan menjadi

subset atau bagian dari traveler atau visitor (Pitana 2009:35)

Berdasarkan hal tersebut diatas, objek wisata dapat diklasifikasikan berupa

keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia. Pada

dasarnya objek wisata pantai Marumasa ini mempunyai kekayaan alam dan hasil

buatan manusia karena selain memiliki panorama yang indah dengan keindahan

alamnya juga terdapat campur tangan manusia diantaranya jalan setapak dan

beberapa tempat untuk mengambil gambar(selfie) yang disediakan

2. Dampak Pengembangan Pariwisata

Pengembangan Kepariwisataan dapat didefinisikan secara khusus

sebagai upaya penyediaan atau peningkatan fasilitas dan pelayanan untuk

memenuhi kebutuhan wisatawan (Santoso, 2006:23). Kita menyadari bahwa

bila pada suatu daerah tujuan wisata yang berkembang baik dengan sendirinya

akan memberikan dampak positif pada daerah itu,karena itu dapat menciptakan

lapangan kerja yang cukup luas bagi penduduk sekitar, alasan utama

pengembangan pariwisata sangat erat hubungannya dengan pembangunan

ekonomi di daerah tempat di mana daerah tujuan wisata itu berada (Yoeti, 1997 :

33).

Page 26: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

12

Menurut Oka A. Yoeti (1997:13-14), berkembangnya suatu objek wisata

tergantung pada produksi industri pariwisata yang meliputi daya tarik wisata,

kemudahan perjalanan, sarana dan fasilitas serta promosi. Negara yang sadar

akan pengembangan pariwisata berdasarkan Direktorat Jenderal Pariwisata

biasa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a) Perencanaan pengembangan pariwisata harus menyeluruh sehingga

seluruh bagi pengembangan pariwisata di perhitungkan dengan

memperhatikan pula perhitungan untung rugi apabila dibandingkan

dengan pembangunan sektor lain

b) Pengembangan pariwisata harus diintegrasikan ke dalam pola dan

program pembangunan semasa ekonomi, fisik dan sosial sesuatu

negara

c) Pengembangan pariwisata harus diarahkan sedemikian rupa sehingga

membawakan kesejahteraan ekonomi yang tersebar luas dalam

masyarakat.

d) Pengembangan pariwisata harus sadar lingkungan sehingga

pengembangan mencerminkan ciri-ciri khas dan lingkungan alam

sesuatu negara, bukannya justru merusak lingkungan alam dan

budaya yang khas itu

e) Pengembangan pariwisata harus diarahkan sedemikian rupa sehingga

pertentangan sosial dapat dicegah seminimal mungkin dan dapat

menimbulkan perubahan-perubahan sosial yang positif

f) Tata cara pelaksanaannya harus disusun sejelas-jelasnya berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan yang masak sesuai kemampuan

Page 27: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

13

g) Pencatatan (monitoring) secara terus-menerus mengenai pengaruh

pariwisata terhadap suatu masyarakat dan lingkungan sehingga

merupakan bahan yang baik untuk meluruskan kembali akibat

perkembangan pariwisata yang merugikan sehingga merupakan

sarana pengendalian pengembangan yang terarah.

Alasan utama dalam pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan

wisata, baik secara lokal maupun regional atau ruang lingkup nasional pada

suatu negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah

atau negara tersebut. Pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah

tujuan wisata akan selalu diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi

rakyat banyak. Alasan kedua pengembangan pariwisata itu lebih banyak

bersifat non ekonomis, adanya kegiatan pariwisata akan mengundang hasrat

dan keinginan untuk memelihara semua aset wisata yang dimaksud. Alasan

ketiga mengapa pariwisata perlu dikembangkan ialah untuk menghilangkan

kepicikan berpikir, mengurangi salah pengertian, mengetahui tingkah laku orang

lain terutama bagi masyarakat di mana proyek kepariwisataan dibangun

(Yoeti,1997 : 33-34).

Pengembangan objek wisata tidak dapat berdiri sendiri tetapi berkaitan erat

dengan sektor ekonomi, sosial, dan budaya dalam masyarakat, sehingga perlu

memperhatikan dalam segala macam segi tanpa terkecuali (Mill,Robert Christie,

2000:167).

Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang

pengembangan pariwisata didaerah tujuan wisata menurut Suwantoro (2001 :

19-24) meliputi :

Page 28: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

14

a. Objek dan daya tarik wisata

Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang

menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Daya

tarik objek wisata pantai Marumasa adalah keindahan alam pantai dari atas

tebing. Pada umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada: (a)

adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman,

dan bersih, (b) adanya aksebilitas yang tinggi untuk mengunjunginya, (c) adanya

spesifikasi atau ciri khusus yang membuatnya langka, (d) adanya sarana dan

prasarana penunjang untuk melayani wisatawan, (e) objek wisata alam memiliki

daya tarik tinggi (pegunungan, sungai, pantai, hutan dan lain-lain).

b. Prasarana pariwisata

Prasarana pariwisata adalah sumber daya alam, sumber daya buatan

manusia mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah

tujuan wisata, seperti jalan, listrik, telekomunikasi, dan lain sebagainya.

c. Sarana pariwisata

Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang

diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan

wisatanya. Berbagai sarana wisata yang disediakan di daerah tujuan wisata

ialah, biro perjalanan, tempat makan serta sarana pendukung lainnya.

Pengembangan pariwisata tentu saja memberikan dampak positif maupun

dampak negatif terhadap tempat wisata tersebut. Suatu tempat wisata tentu

memiliki dampak-dampak lingkungan sekitarnya. Pengembangan pariwisata dan

kunjunga wisatawan yang meningkat dapat menimbulkan dampak dan pengaruh

positif maupun negative dan terkena dampak tersebut adalah masyarakat.

Lingkungan, ekonomi, serta sosial.

Page 29: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

15

Masyarakat dalam lingkungan suatu obyek wisata sangatlah penting

dalam kehidupan suatu obyek wisata karena mereka memiliki kultur yang

dapat menjadi daya tarik wisata, dukungan masyarakat terhadap tempat wisata

berupa sarana kebutuhan pokok untuk tempat objek wisata, tenaga kerja yang

memadai di mana pihak pengelola objek wisata memerlukannya untuk

menunjang keberlangsungan hidup objek wisata dan memuaskan masyarakat

yang memerlukan pekerjaan dimana membuat kehidupan masyarakat menjadi

lebih baik.

Menurut Mill (Dalam landasan teori kepariwisataan 2009) Secara ringkas

dalam bidang ekonomi, kegiatan pariwisata dapat memberikan dampak positif

diantaranya:

1) Terbukanya lapangan pekerja baru

2) Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat

3) Meningkatkan kemampuan manajerial dan keterampilan masyarakat

yang memacu ekonomi lainnya

3. Konsep Perubahan Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat

Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatau yang terjadi

setelah jangka waktu tertentu, kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang

diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu. Untuk dapat

menyatakan perbedaannya, konsep dasar perubahan mencakup tiga gagasan :

a) Perbedaan

b) Pada waktu berbeda

c) Diantara keadaan sistem sosial yang sama

Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam

hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan

Page 30: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

16

perubahan. Adanya perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan

suatu perbandingan dengan menelah suatu masyarakat pada masa tertentu

yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang

lampau. Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, pada dasarnya

merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap

masyarakat kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi

perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang

lain tidak selalu sama. Hal ini di karenakan adanya suatu masyarakat yang

mengalami perubahan tersebut, dapat berupa perubahan terjadi secara

lambat bahkan lebih cepat,baik dengan disengaja (intended change) maupun

secara tidak sengaja (unintended change). Pada umumnuya perubahan-

perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat adanya proses

formasi ataupun reformasi dari pola-pola dalam masyarakat tersebut, karena

pengaruh dari luar sehingga timbul perubahan dalam struktur.

Setiap kehidupan masyarakat manusia senantiasa mengalami perubahan-

perubahan Hal ini terjadi karena menusia mempunyai kepentingan-kepentingan

yang berbeda. Perubahan ini merupakan fenomena sosial yang wajar. Seperti

yang diungkapkan oleh Soekanto (2000: 264), bahwa setiap masyarakat pasti

pernah mengalami perubahan, ini disebabkan tidak adanya masyarakat yang

hidup secara terisolasi mutlak.

Perubahan dari aspek sosial merupakan suatu proses perubahan yang

terjadi di dalam masyarakat yang meliputi, aspek kehidupan sosial, interaksi

sosial, status sosial, dan tindakan sosial lainnya. Perubahan kendatinya terjadi

karena adanya perubahan sikap dan perasaan bahwa ingin merubah struktur

yang sudah ada menjadi lebih baik lagi, Sedangkan perubahan sosial dari

Page 31: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

17

aspek ekonomi merupakan proses berubahnya system di masyarakat yang

meliputi perubahan perekomian masyarakat tersebut. Hal tersebut meliputi

perubahan mata pencaharian, perubahan penghasilan, bahkan sampai

peningkatan taraf kehidupan yang lebih baik lagi.

Menurut Wilbert Moore perubahan sosial didefinisikan sebagai perubahan

penting dari struktur sosial, dan yang dimaksud struktur sosial adalah pola-pola

perilaku dan interaksi sosial. Moore memasukan ke dalam definisi

perubahan sosial berbagai ekpresi mengenai struktur seperti norma, nilai dan

fenomena kultural. Perubahan sosial didefinisikan sebagai variasi atau modifikasi

dalam setiap aspek proses sosial, pola sosial dan bentuk-bentuk sosial serta

setiap modifikasi pola antar hubungan yang mapan dan standar perilaku

(Lauer, 2003:55).

Penekanan diatas ditujukan pada perubahan struktural karena perubahan

struktural lebih mengarah pada perubahan sistem sebagai keseluruhan. Struktur

sosial merupakan sejenis kerangka pembentukan masyarakat dan oprasinya.

Jika strukturnya berubah, maka semua unsur lain cendrung berubah pola

(Nasrullah, 2008:156-157). Empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu

pengetahuan, sikap, perilaku individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu

masalah dianalisa tentang kekuatannya maka pemahaman tentang tingkat-

tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna

Peletak dasar pemikiran perubahan sosial sebagai suatu bentuk “evolusi”

antara lain Herbert Spencer dan August Comte. Keduanya memiliki pandangan

tentang perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat dalam bentuk

perkembangan yang linear menuju kearah yang positif. Perubahan sosial

Page 32: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

18

menurut mereka berjalan lambat namun menuju suatu bentuk “kesempurnaan”

masyarakat.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi adalah kedudukan

atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis

aktivitas ekonomi(pekerjaan), pendidikan serta pendapatan.

Faktor penyebab penyebab terjadinya perubahan sosial dinyatakan

Soekanto (2006:275) yaitu faktor internal, terjadinya pertambahan atau

penyusutan jumlah penduduk,penemuan-penemuan baru atau teknologi,

konflik/pemberontakan, yang terjadi didalam masyarakat itu sendiri. Faktor

eksternal terjadinya perubahan sosial adalah terjadinya peristiwa-peristiwa fisik

bencana alam, peperangan, kontak dengan pengaruh dari kebudayaan lain.

a. Faktor pendorong perubahan sosial

Menurut Soekanto (2007:287), adapun faktor pendorong adanya

perubahan yaitu :

1) Kontak dengan kebudayaan lain

2) Sistem pendidikan yang sudah maju

3) Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan-keinginan

untuk maju

4) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (devition)

yang buka merupakan delik

5) Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat (open stratification)

6) Adanya penduduk yang heterogen

7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

8) Orientasi ke masa depan

9) Nilai meningkatkan taraf hidup

Page 33: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

19

b. Bentuk-bentuk perubahan sosial

Perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan kedalam beberapa

bentuk yaitu :

1) Perubahan lambat (Evolusi)

Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama.

Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling

mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan

sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya

berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru

yang ditimbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat

2) Perubahan cepat (Revolusi)

Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan

revolusi. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan

terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan

tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu

perubahan sebenarnya relative karena revolusi pun dapat memakan waktu

lama. Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat Karena mengubah

sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan

dan hubungan antara manusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung

dengan didahului suatu pemberontakan.

Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu

revolusi dapat tercapai.

a) Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan

perubahan. Didalam masyarakat harus ada perasaan tidak

Page 34: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

20

puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai

keadaan yang lebih baik.

b) Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu

memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.

c) Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat

untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program

kerja.

d) Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat

oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideology tertentu.

e) Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi,

yaitu saat dimana keadaan sudah tepat dan baik untuk

megadakan suatu gerakan

3) Perubahan kecil

Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada

unsur-unsur struktur social yang tidak membawa pengaruh langsung atau

berarti bagi masyarakat. Seperti contohnya yaitu pada zaman dahulu,

kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya.

Seiring dengan perkembanagn zaman dan perubahan mode, model

pakaian yang mereka kenakan pun mengalami perubahan. Ada yang

memakai rok panjang, rok mini, celana panjang, kaos dan lain lain

4) Perubahan besar

Perubahan besar adalah perubahan yang berpengaruh terhadap

masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam system kerja, system

hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.

Page 35: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

21

5) Perubahan yang dikehendaki

Perubahan ini adalah perubahan yang diperkirakan atau yang telah

direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan

perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak ini dinamakan agent of

change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat

kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan.

6) Perubahan struktural

Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang

menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.

7) Perubahan proses

Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar.

Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan

sebelumny

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan Empiris merupakan penelitian terdahulu atau jurnal ilmiah yang

relevan dan mendukung penelitian yang menyangkut bagaimana perubahan

sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat sekitar objek wisata di lihat dari

pendapatan,pekerjaan dan pendidikan Adapun penelitian tersebut antara lain

sebagai berikut:

Page 36: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

22

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama peneliti

Metode penelitian

Judul penelitian Hasil penelitian

1. Nungky Kurnia Putri

(2018)

Kualitatif Dengan Analisis deskriptif

Proses Perubahan Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Lokasi Objek Wisata Talang Indah Dan Bukit Pangonan Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu

Adanya objek wisata talang indah dan bukit pangonan,pola pikir masyarakat mulai berubah,sebagian dari mereka berproses menggantungkan pada sektor industri pariwisata. Struktur sosial masyarakat sebelum adanya talang indah dan bukit pangonan adalah masyarakat agraris,hal ini karena jumlah masyarakat di desa tersebut mayoritas adalah petani,ketika beberapa tahun kedepan perubahan pekerjaan masyarakat pada sektor industry pariwisata mendominasi latar belakang pekerjaan masyarakat desa setempat,bisa di katakan juga struktur sosial masyarakat mungkin berubah karena struktur demografisnya berdasarkan jenis pekerjaan berubah

2. Wawan Kurniawan

(2017)

Kualitatif Deskriptif

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Pariwisata Umbul Sidomukti Kecamatan Bandung Kabupaten Semarang

Menunjukkan bahwa peluang usaha di sekitar objek wisata Umbul Sidomukti termasuk dalam kategori tinggi.Warga sekitar memanfaatkan momen ini untuk berdagang,jasa

Page 37: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

23

tourleader hingga menjadi karyawan objek wisata Umbul Sidomukti.Peningkatan pengunjung pasca renovasi benar-benar mampu meningkatkan pengunjung.

3. Erina Puspitasari

(2017)

Kualitatif Dengan Analisis Deskriptif

Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Lokal Pasca Dibangunnya Daerah Tujuan Wisata Goa Gelaran Indah

Masyarakat lokal di Dusun Gelaran Satu mengalami perubahan yang signifikan setelah berkembangnya objek wisata Goa Gelaran Indah. Masyarakat lokal mengalami peralihan pekerjaan yang semula mayoritas bekerja disektor pertanian beralih di sektor pariwisata. Kondisi sosial khususnya proses interaksi yang terjadi di masyarakat mengalami pergeseran waktu seperti pertemuan antarwarga yang dilakukan rutin dan pasti ada seperti rapat operator wisata,perkumpulan PKK,Karang Taruna. Masyarakat lokal mencoba memanfaatkan peluang untuk terjun ke sektor pelaku wisata dengan beralih profesi menjadi pedagang,tukang parkir dan pemandu wisata keberadaan tersebut membawa masyarakat mengalami peningkatan perekonomian. Masyarakat memperoleh penghasilan dari dua sektor yaitu sektor

Page 38: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

24

pertanian dan sektor pariwisata

4. Titik Umaiyah Haryanti (2018)

Kualitatif Dengan Analisis Deskriptif

Peran Pantai Dalam Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Disekitar Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

Adanya obyek wisata pantai Bentar ini mampu meningkatkan kondisi Sosial Ekonomi masyarakat sekitar pantai Bentar. Masyarakat disekitar pantai memanfaatkan pantai Bentar dengan mengelola keindahan pantai tersebut untuk dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat disekitar pantai

5. Yunita Dwi Rahmayanti

(2017)

Kualitatif Dengan Analisis Deskriptif

Dampak Keberadaan Objek Wisata Waduk Sermo Terdahap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sremo,Kulon Progo,Daerah Istimewa Yogyakarta

Menunjukkan bahwa adanya objek wisata Waduk Semo Sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dari bentuk perubahan Sosial ekonominya yang mengharuskan mereka untuk merubah segalanya,dari mulai tempat tinggal,mata pencaharian, dan masih banyak lainnya. dampak perubahan sosial ekonominya dari segi positifnya membuat banyak munculnya lapangan kerja baru,akses jalan lebih mudah,meningkatkan kesejahteraan masyarakat sremo dan membuat pola fikir masyrakat lebih maju, dan segi negatifnya membuat gaya hidup kebarat-baratan wisatawan yang di tiru oleh masyarakat selain itu adanya penyalagunaan fungsi wilayah objek wisata waduk sermo

Page 39: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

25

C. Kerangka Pikir

Pengembangan objek wisata telah mengalami perkembangan pesat dan

terjadi suatu fenomena yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat.

Adanya pengembangan objek wisata mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat

dalam berbagai aspek di lihat dari pendapatan, pekerjaan dan pendidikan.

Dalam perkembangannya arus ekonomi yang semakin pesat dapat

menimbulkan sikap komersial di dalam kehidupan bersama dalam masyarakat

dan akan mengikis rasa saling kebersamaan yang telah ada dalam masyarakat,

Sehingga apabila dibuat skema akan nampak sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Pengembangan objek

wisata Apparalang

Struktur sosial ekonomi

1. Pendapatan

2. Pekerjaan

3. Pendidikan

Bentuk perubahan

masyarakat

Page 40: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan bersifat penelitian Kualitatif. Pada

penelitian data kualitatif, data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata-kata,

gambar dan jarang menggunakan angka-angka. Data yang dimaksud meliputi

wawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi pribadi. Termasuk di

dalamnya deskripsi situasi di lokasi penelitian.

Sebagaimana yang corak pada penelitian kualitatif deskriptif bahwa,

penelitian kualitatif tidak hanya penelitianya menetapkan pada variabel

penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat

(place), pelaku (actor), Dan aktifitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis

dengan objek yang diteliti.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian menurut Bungin (2014) “adalah fokus penelitian atau

pokok asal yang hendak diteliti, mengandung penjelasan mengenai dimensi apa

yang menjadi pusat penelitian dan hal yang kelak dibahas secara mendalam dan

tuntas.” Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan

penelitian yang sedang dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan secara

eksplisit untuk mempermudah peneliti sebelum melaksanakan observasi. Fokus

penelitian adalah garis besar dari penelitian, jadi observasi serta analisa hasil

penelitian akan lebih terarah.

Page 41: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

27

C. Informan

1. Pemilik warung/usaha 18

2. Pemandu wisata 2

3. Tukang parkir/penjaga loket 5

D. Pemilihan lokasi dan Situs Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bulukumba, menangkap keadaan

lokasi penelitian yang sebenarnya terdapat lokasi yang singkron dengan objek

penelitian yaitu di pantai Apparalang, Desa Ara, Kecamatan Bontobahari. yakni

Masyarakat di sekitar pantai Apparalang. maksud dalam penelitian ini adalah

siapa saja yang melakukan aktivitas sosial ekonomi di sekitar pantai Apparalang

Desa arah. Alasan peneliti mengambil tempat tersebut karena peneliti melihat

objek wisata di desa Ara merupakan obyek wisata yang sedang di kembangkan,

sehingga peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian di tempat ini guna

menghindarkan akibat negatif yang akan timbul akibat adanya pengembangan

industri pariwisata tersebut. Waktu penelitian akan di laksanakan pada bulan

Februari sampai bulan Maret tahun 2019. Demi tercapainya tujuan penelitian

untuk mengetahui tingkat kesejahteraan Masyarakat.

E. Sumber Data

Menurut Arikunto (2015), “Sumber data penelitian merupakan subjek dari

mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara

dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang

yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baik pertanyaan tertulis

maupun lisan.

Page 42: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

28

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

A. Data primer adalah data yang secara langsung diperoler dari narasumber/

informan dengan cara wawancara mendalam (Indepth Interview).

B. Data Sekunder, yaitu data yang didapatkan dari studi kepustakaan atau

dokumentasi yang berupa buku-buku bacaan terkait dengan masalah

penelitian.

1. Majalah

2. Artikel

3. Dokumen pemerintah dalam hal ini desa Ara dan Dinas

Pariwisata kabupaten Bulukumba

F. Teknik Pengumpulan Data

Berkaitan dengan jenis data yaitu data primer(data yang secara

langsung diperoleh dari sumberdaya, melalui wawancara dan observasi)

data data sekunder (data yang tidak secara langsung diperoleh dari

sumberdaya berupa dokumen, catatan tertulis), maka penulis

menggunakan 3 teknik pengumpulan data yaitu :

A. Observasi langsung (pengamatan)

Observasi langsung adalah cara pengumpulan data dengan cara

melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Metode observasi

adalah menjaring partisipan keterangan-keterangan empiris yang detail

dan aktual dari unit analisis penelitian.

Observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti, tujuannya untuk

mengamati realita yang ada. Ini dimaksudkan untuk mengatahui

obyektivitas dari kenyataan yang ada tentang keadaan dan kondisi objek

Page 43: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

29

yang diteliti, serta peneliti juga dapat menetuntukan informan yang akan

diwawancarai.

B. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara

bertanya langsung kepada narasumber/informan, dengan maksud untuk

mencari informasi yang berkaitan dengan kajian dalam penelitian ini.

Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan

yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan

penelitian. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang

hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung. Adapun

wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak bertrukstur dimana

dalam metode ini memungkinkan pertanyaan berlangsung luwas, arah

pertanyaan lebih terbuka, tetap fokus, sehingga diperoleh informasi yang

kaya dan pembicaraan tidak kaku.

Wawancara ditujukan pada informan yang telah terpilih secara

purposive sampling, kepada tokoh masyarakat setempat, pemilik warung

atau cinderamata, , serta bagian-bagian yang lain yang termusak dalam

aktivitas kepariwisataan, seperti pemandu wisata, lain sebagainya

C. Telaah Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006), metode telaah dokumentasi yaitu,

“mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda

dan sebagainya.” Studi literatur sebagai teknik pengumpulan data kualitatif

dilakukan dengan cara menelusuri dokumen penting yang dianggap

berkaitan dengan fokus penelitian. Teknik ini disebut juga studi

Page 44: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

30

kepustakaan. Data yang diperoleh dari studi kepustakaan bisa berupa teks

atau gambar. Dokumen yang menjadi sumber data tak melulu teks-teks

akademik seperti buku, laporan riet, policy brief, atau jurnal, tapi bisa juga,

pamflet, spanduk, kartu nama, dan laporan jurnalistik.

G. Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian

kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu

sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti,

meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan

terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek

penelitian, baik secara akademik maupun logikanya (Sugiyono, 2015).

Selain dari pada itu, untuk memperoleh data yang lebih valid dan

kongkrit, peneliti akan menggunakan instrumen penelitian berupa alat

perekam, pulpen, buku catatan, dan berbagai macam alat yang akan

disesuaikan berdasarkan yang terjadi dalam observasi di lapangan nanti.

H. Metode Analisis

Menurut Moleong (2015), “Metode analisis data adalah kegiatan

analisis-analisis dalam penelitian yang dilakukan dengan menelaah seluruh

data yang tersedia dari instrumen penelitian, yang terdiri dari cacatan,

rekaman, dokumen, tes, dan lain sebagainya.” Analisa data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

Page 45: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

31

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan analisis data

dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan

kode dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data

tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya

diangkat menjadi teori substantif. Analisis data kualitatif tidak sama dengan

analisis kuantitatif yang metode dan prosedurnya sudah pasti dan jelas.

Ketajaman analisis data kualitatif tergantung kepada peneliti. Peneliti yang

sudah terbiasa menggunakan pendekatan ini, biasanya mengulas hasil

penelitiannya secara mendalam dan kongkret. Adapun pendekatan yang

dilakukan dalam metode analisis kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan

melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan usaha membuat

rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu

dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian. Dengan kata lain

proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus

saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari

data yang diperoleh dari hasil penggalian data. Dengan demikian,

tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data yang

diperoleh selama penggalian data di lapangan. Data yang diperoleh

dalam penggalian data sudah barang tentu merupakan data yang

sangat rumit dan juga sering dijumpai data yang tidak ada kaitannya

dengan tema penelitian tetapi data tersebut bercampur baur dengan

Page 46: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

32

data yang ada kaitannya dengan penelitian. Maka dengan kondisi data

seperti, maka peneliti perlu menyederhanakan data dan membuang

data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian. Sehingga tujuan

penelitian tidak hanya untuk menyederhanakan data tetapi juga untuk

memastikan data yang diolah itu merupakan data yang tercakup dalam

scope penelitian.

2. Penyajian Data

Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

hal ini dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama

proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga

memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya. Penyajian data

dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian-

bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini peneliti

berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan

pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap

sub-pokok permasalahan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa

data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data

yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna

data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau

perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan

membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan

Page 47: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

33

makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian

tersebut.

Page 48: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum objek dan lokasi penelitian

1. Kondisi Desa Ara

Desa Ara merupakan salah satu desa dalam wilayah Kecamatan

Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Luas wilayah Desa Ara adalah 14,38 km²

Dan Kode wilayah 73.02.03.2006

Letak desa Ara kurang lebih antara 5° 25' 40, 80" LS- 4° 23' 27,24" LS

dan 102° 8' 21,4" BT - 102° 10' 7,32" BT Secara administratif, wilayah Desa Ara

memiliki batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Lembanna

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Darubiah

Sebela Timur : berbatasan dengan Teluk Bone

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kelurahan Tanah Lemo

Sebagaimana wilayah tropis, Desa Ara mengalami musim kemarau dan

musim penghujan dalam tiap tahunnya. Jarak Pusat Pemerintahan Desa Ara

dengan ibukota Kecamatan 7 km dan ibukota Kabupaten 37 km. Kondisi

Topografi Daratan Desa Ara relatif berbukit dengan ketinggian sekitar 0-75 m

diatas permukaan laut dan keadaan suhu udara rata-rata sebesar 27°-39°.

Penggunaan sumber daya lahan untuk bangunan di Desa Ara relatif

beraneka ragam yakni Lahan Perkantoran seluas ± 4 ha, Lahan Sekolah seluas

± 4 ha, Tempat Peribadatan seluas ± 3 ha, Lahan Perkebunan seluas ± 127 ha,

Lahan Pemukiman seluas ± 430 Ha, dan Lahan Falilitas Umum seluas ±175 ha.

Page 49: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

35

Desa Ara merupakan wilayah paling potensial untuk Industri Kerajinan,

Perdagangan, Perkebunan dan Pariwisata. Hal tersebut didukung oleh kondisi

geografis desa serta masyarakatnya, dukungan Pemerintah Daerah untuk

pengembangan potensi Perindustrian dan Pertukangan

2. Keadaan Penduduk

Kondisi demografis suatu wilayah memiliki keterkaitan dengan beberapa

unsur dalam kependudukan, antara lain adalah mengenai jumlah penduduk dan

komposisi penduduknya.Kondisi demografis di suatu wilayah tersebut dapat

dijadikan patokan dalam menentukan kebijaksanaan pembangunan suatu

pemerintahan.

2.1 Jumlah Penduduk

Jumlah keseluruhan penduduk di Desa Ara terhitung 2970 jiwa, (laki-laki

1.371 jiwa dan perempuan 1599 jiwa) terbagi dalam 877 KK.

2.2 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dijadikan

petunjuk bagi kemungkinan perkembangan penduduk suatu daerah di masa

yang akan datang.Dalam hal ini usia produktif ditentukan antara umur 10 – 56

tahun. Untuk lebih jelasnya Jumlah Penduduk di Desa Ara Menurut Golongan

Umur dan Jenis Kelamin dapat kita lihat pada tabel berikut ini

Page 50: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

36

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Kantor Desa Ara, 2019

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Usia Jumlah

1 Usia 0 – 4 Tahun 69

2 Usia 5 – 9 Tahun 184

3 Usia 10 – 14 Tahun 245

4 Usia 15 – 19 Tahun 281

5 Usia 20 – 24 Tahun 207

6 Usia 25 - 29 Tahun 280

7 Usia 30 – 34 Tahun 224

8 Usia 35 – 39 Tahun 268

9 Usia 40 – 44 Tahun 232

10 Usia 45 – 49 Tahun 225

11 Usia 50 – 54 Tahun 205

12 Usia 54 – 59 Tahun 250

13 Usia 60 Tahun ke atas 300

Sumber : Kantor Desa Ara, 2019

Jenis Kelamin Desa Ara Jumlah

Laki-Laki 1.371 Jiwa 2970 jiwa

Perempuan 1599 Jiwa

Jumlah KK 877 KK 877 KK

Page 51: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

37

Adanya komposisi penduduk menurut umur sangatlah penting, karena

dengan komposisi ini dapat memberikan gambaran mengenai pertumbuhan

penduduk, besarnya penduduk usia kerja, dan beban ketergantungan,Umur

juga merupakan suatu karakteristi yang pokok karena umur mempunyai

pengaruh yang penting terhadap tingkahlaku demografis dan sosial ekonomi

penduduk.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbesar

adalah pada kelompok usia 60 Tahun ke atas, yaitu sebesar 300 jiwa.

Sedangkan jumlah terkecil adalah pada usia 0-4 Tahun yaitu sebesar 69 jiwa.

Jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki dan perempuan masing- masing

sebesar 1.371 jiwa dan 1599 jiwa.

3. Keadaan Sosial

Pendidikan di Indonesia makin heboh, kehebohan tersebut bukan

disebabkan oleh kehabisan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak

disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di

Indonesia. Perasaan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.

Gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka, kemajuan teknologi

dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia

tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang

baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan

Negara lain.

Setelah kita amati, Nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam

peningkatan mutu Pendidikan di berbagai jenjang Pendidikan baik Pendidikan

formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu

Pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang

Page 52: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

38

mempunyai keahlian dan keterampilan memenuhi pembangunan bangsa di

berbagai bidang.

Tabel 4.3 Keadaan Sosial Desa Ara

Sumber : Kantor Desa Ara, 2019

4. Keadaan Ekonomi

Adanya mata pencaharian dalam suatu kehidupan masyarakat sangatlah

penting, karena dengan adanya mata pencaharian tersebut maka kebutuhan

ekonomi masyarakat akan terpenuhi. Keadaan ekonomi mata pencaharian

ini dapat menggambarkan karakteristik disuatu wilayah.

Tabel 4.4 Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Ara

No. Uraian Jumlah

A. Kesejahteraan Sosial

1. Keluarga Prasejahtera 210

2. Keluarga Prasejahtera 1 265

3. Keluarga Prasejahtera 2 247

4. Keluarga Prasejahtera 3 197

No. Uraian Jumlah

A. Tingkat Pendidikan

1. Belum sekolah 86

2. SD / sederajat

3. SMP / sederajat 234

4. SMA / sederajat 87

5. Diploma / Sarjana 33

Page 53: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

39

5. Keluarga Prasejahtera 3 plus 53

B. Mata Pencaharian

1. Nelayan 367

2. Petani 184

3. Buruh Tani/Nelayan 22

4. Tukang Kayu 18

5. Pedagang 160

6. Penjahit 15

7. PNS 33

8. TNI/Polri 8

9. Pengrajin 40

10. Industri kecil 283

11. Supir 14

12. Guru Swasta 35

Sumber : Kantor Desa Ara, 2019

Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah Nelayan, hal ini

disebabkan karena sudah turun temurun, sejak dulu bahwa masyarakat adalah

Nelayan dan juga minimnya tingkat pendidikan yang menyebabkan

masyarakat tidak mempunyai keahlian dan akhirnya mempunyai pilihan lain

selain menjadi nelayan, selain itu disusul industri kecil selain nelayan

B. Data Hasil Wawancara

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan, maka peneliti

melakukan beberapa item pertanyaan terhadap informan yang bersangkutan

dan seluruh data yang berhasil dihimpun pada saat penulis melakukan

penelitian lapangan di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten

Page 54: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

40

Bulukumba. Data yang dimaksud dalam hal ini merupakan data primer yang

bersumber dari jawaban para informan dengan menggunakan pedoman

wawancara atau wawancara secara langsung dan angket sebagai media

pengumpulan data yang dipakai untuk keperluan penelitian

Dari data ini diperoleh beberapa jawaban menyangkut tentang

bagaimana struktur sosial ekonomi akibat pengembangan objek pantai

Apparalang

Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak dua puluh lima, dimana

dalam menentukan informan dilakukan dengan cara teknik (purposive) yang

dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu yang telah di tetapkan yaitu

masyarakat yang beraktivitas sekitar pantai Apparalang.kriteria ini harus

sesuai dengan topik penelitian Dalam penentuan informan, pertama-tama

dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang ini belum merasa

lengkap terhadap data yang diberikan. maka peneliti mencari orang lain

yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh

dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga jumlah informan yang

peneliti temukan sebanyak dua puluh lima orang.

Identitas informan yang dipilih atas beberapa identifikasi seperti nama,

umur, jenis kelamin, status dalam keluarga.

Tabel 4.5 Karakteristik Infomant Dan Hasil Wawancara

No Karakteristik Informan

Hasil Wawancara

1. Ibu Inisial RW,umur 45

tahun,Memiliki 3 orang anak,Pemilik salah satu warung makan.

“‟Dulu saya di rumah kerja sarung setiap hari, tapi penghasilannya tidak sebanding Dengan tenaga, jadi saya usahakan dapat modal untuk membuka usaha ditempat ini.sekarang saya sudah jarang menenun,saya hanya fokus jual”lan‟‟

“Semenjak ada ini wisata,pendapatan dan perekonomian saya meningkat,yang dulunya

Page 55: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

41

penghasilan dari menenun sarung tidak seberapa dan uang hasilnya lama.sekarang pendapatan saya sudah meningkat, saya sudah bisa mengembangkan usaha saya”. “Dulu waktu saya masih bekerja sebagai petenun anak saya putus sekolah karena keuangan keluarga saya tidak mencukupi,apa lagi suami saya hanya nelayan,tidak seberapa penghasilan yang dia dapatkan tapi semenjak saya buka warung makan di sini alhamdulillah saya sudah bisa menyekolah kembali anak saya yang SMP dan SMA,habis pulang dari melaut suami saya ke warung untuk membantu saya untuk menjual,begitpun dengan anak” saya yang lain. “semenjak saya sibuk mencari nafkah anak saya kurang perhatian,apa lagi kalau ada tugas dari sekolah, karna anak-anak sekarang malas untuk belajar dan tidak ada waktu untuk mengajarnya karna seharian saya sibuk jualan”.

2. Bapak Inisial AM,umur 65

tahun.Memiliki 5 orang anak.sebagai tukang parkir dan pemandu wisata(Tokoh masyarakat)

‟dulu saya hanya nelayan sebelum kerja di tempat ini.istiri saya juga ingin kerja ditempat ini, maka dari itu saya usahakan membuatkan usaha di tempat in.‟‟ “Selama pengunjung meningkat setiap hari libur, masyarakat disini sebagian sudah cukup meningkat perekenomiannya dan sudah cukup memadai dalam arti relatif, berbicara masalah masih ada yang kekurangan,jelas masih ada. kalau hari biasa pengunjung tidak seberapa yang datang dan kalau hari biasa juga pendapatan penjual di tempat ini berbeda-beda, kadang ada yang sama sekali tidak ada dan ada juga yang banyak pengunjungannya karna rezeky setiap orang berbeda-beda” “Sekarang jalanan sudah memadai jadi banyak pengunjung yang berdatangan ke sini untuk liburan, dulu waktu jalanan masih jelek alat transportasi untuk masuk kesini sangat susah, sedangkan warga disini jarang yang menginjakkan kakinya ke tempat ini.hanya anak-anak yang berdatangan ke sini untuk memancing”

“Jelas sudah ada perubahan, karna orang tua sekitar kampung ini sangat kewalahan untuk menyekolahkn anaknya karena Cuma suami yang di harapkan untuk bekerja, sebagian

Page 56: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

42

kebanyakan nelayan dan pendapatan nelayan tidak seberapa. Tapi akhir-akhir ini masalah Pendidikan anaknya sudah baik karna rata-rata anak-anaknya sudah sekolah, berbeda dengan tahun-tahun kemarin, ada anaknya yang mau bersekolah tapi tidak sanggup untuk membiayai karna faktor ekonomi”

3. Ibu Inisial BD,umur 50 tahun,memiliki 3 orang anak,Pemilik salah satu warung makan.

“Dulu saya hanya tinggal dirumah menenun, sambil berjualan manisan,saya kerja seperti ini karna untuk membantu suami, beban ekonomi keluarga sangat berat jika cuman suami yang bekerja dan banyak keperluan untuk sehari”, alangkah baiknya jika dua”nya bekerja. biasa saya bermalam di sini karna ada pengunjung yang bermalam dan membuka tenda. Jadi saya menjual sampai pagi. Anak-anak dan suami saya juga ikut bermalam disini jadi tempat ngumpul keluarga saya berbeda-beda.‟ “Selama saya kerja disini sudah ada yang bisa saya rasakan seperti bertambahnya menu-menu makanan yang saya jual,saya sudah bisa menabung,bayar sewa tempat dan lain-lain. Kalau Cuman pekerjaan suami masih kurang mencukupi karena suami saya hanya nelayan.

”Kalau masalah Pendidikan,sekarang sudah tidak berat seperti dulu.sekarang anak saya sudah ada yang sampai kuliah semenjak saya buka usaha ditempat ini.begitupun adik-adiknya sudah ada yang SD dan SMP.intinya saya sudah bisa melanjutkan sekolah anak saya.tidak seperti dulu waktu saya masih penenun sarung.lumayan berat pembayaran sekolah anak-anak saya.

4. Saudara inisial DY,umur 19 tahun.Sebagai Pemandu wisata dan tukang parkir

„‟Dulu saya cuman kerja sebagai nelayan dengan keluarga. Semenjak wisata ini buka banyak orang yang datang untuk berfoto maka dari itu keluarga saya menyarankan unuk membuka lahan parkir bagi pengunjung, saya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keseharian saya karna orang tua sudah meninggal dan numpang tinggal dengan keluarga”. “kadang ada juga pengunjung yang tidak membayar parkiran, jadi kalau hari biasa cuma sedikit yang datang kesini ada juga yang tidak membayar, disitulah saya mendapatakan hasil tidak seberapa tapi tertutup dengan adanya orang yang ingin di antar turun ke tebing

Page 57: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

43

untuk berfoto, disitulah saya mendapatkan tambahan. “kalau masalah sekolah, alhamdulillah saya sudah bisa membantu keluarga saya untuk biayai sekolah saya,,karna saya sudah memiliki gaji yang saya dapat dari sini”.

5. Ibu Inisial LK,umur 35

tahun,memiliki 4 orang anak,Pemilik salah satu usaha barang campuran

“Dulu saya hanya dirumah menenun,saya membuka usaha di sini untuk membantu suami,beban ekonomi keluarga sangat berat jika cuman suami yang bekerja dan banyak keperluan-keperluan sehari-hari, alangkah baiknya kalau semuanya bekerja.dan biasa saya bermalam di sini, karena biasa pengunjung bermalam dan membuka tenda di tempat ini. Jadi biasa saya menjual sampai pagi,anak” saya kadang juga ikut bermalam sebagian di sini ada juga yang di rumah” “Selama saya kerja disini alhamdulillah sudah ada bisa saya tabung dan renovasi rumah sedikit demi sedikit.,sudah bertambah juga menu” yang saya jual.”

”kalau penididkan alhamdulillah.sekarang anak saya sudah ada yang sampai kerjami semenjak saya buka usaha disini.begitupun adiknya sudah ada yang SD,SMP dan SMA.intinya saya sudah bisa kasih lanjut sekolah anak saya.tidak seperti dulu waktu masih penenun sarung.agak berat pembayaran sekolah sama kuliahnya anakku”

6. Ibu Inisial RK,umur 40 tahun,memiliki 4 orang anak.pemilik salah satu warung makan

“Dulu sebelum kerjaka di sini,di rumahja terus,menjualka juga bensin eceran dulu di rumah untuk bantu” sedkit suamiku”

“Kalau hari biasa paling sedikit saya mendapatkan Rp 50.000. Bulan lalu saya tidak mendapatkan sedikit pun dan saya tepat berusaha dan tidak bosan untuk bekerja. Hari sabtu dan minggu saya biasa mendapatkan Rp 160.000 karna lebih banyak pengunjung yang datang di hari libur.untuk masalah ekonomi sudah cukup membaik dan sekarang sudah bisa merenovasi rumah dan membantu suami dalam mencari nafkah.” “Dulu hampirma pergi merantau untuk biayai anakku.tapi semenjak kerjaka disini,alhamdulillah untuk biaya sekolahnya anakku tidak terlalu beratmi saya rasa.”

7. Ibu Inisial YA,umur 30 tahun,memiliki 3

“Dulu saya ibu rumah tangga sebelum bekerja di sini”

Page 58: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

44

orang anak,Pemilik salah satu warung makan

“alhamdulillah semenjak saya buka warung makan disini ada”mi bisa saya tabung,cicil motor dan bantu suamiku cari nafkah” “kalau masalah biaya sekolahnya anakku alhamdulillah agak ringanmi saya rasa bahkan adami yang bisa saya kasih sekolah sampai SMP.

8. Ibu Inisial NT,umur30 tahun,memiliki 5 orang anak,Pemilik salah satu warung makan dan jualan campuran

“ibu rumah tangga sebelum saya kerja disini” “alhamdulillah agak membaikmi lah perekonomiannya keluargaku semenjak saya buka warung disini.bisama belli alat”masak untuk warungku”

“Sekarang kalau masalah Pendidikan sudah ada perubahan sedikit, seperti anak” saya Alhamdulillah sekolah semua,maka dari itu saya bersyukur karna dulu anak saya hampir tidak bisa melanjutkan ke tingkat SMA dan kalau cuma pendapatan suami tidak mencukupi untuk menyekolahkan anak” dan sekarang sudah ada pendapatan tambahan semenjak adanya objek wisata dan anak saya bisa melanjutkan sekolahnya”

9. Ibu Inisial VG ,umur21 tahun,memiliki 1 orang anak,Pemilik salah satu warung.

„‟Dulu saya cuma tinggal dirumah, dari pada tidak ada saya kerja mending saya buka usaha disini untuk bantu”suamiku juga.‟‟ “selama saya kerja disini sudah bisama belli apa yang saya perlukan dan kebutuhan keluargaku,adami juga bisa saya tabung sedikit.” “alhamdulillah kalau masalah pendidikannya anakku bisami saya kasih sekolah sampai SD,dan biayanya agak ringanmi saya rasa semenjak kerjaka juga disini”

10. Bapak inisial AS,umur 65 tahun,Pemilik usaha tempat foto (selfie)

“Dulu Cuma pensiunanja sebelum kerjaka di sini” “Alhamdulillah semejak wisata ini buka dampak terhadap perekonomian sangat baik. Kalau cuman gaji pensiunan tidak mencukupi.,Kalau hari biasa saya mendapatkan sekitar Rp.100.000 per hari, tapi kalau hari libur paling sedikit kalau Rp.250.000, apa yang saya dapatkan disini sudah bisa saya kembangkan tempat usaha ini karna bisa saja pengunjung bosan denga suasana tempat usaha saya” “sudah semuami menikah anakku nak‟jadi tidak adami saya biayai,biasa anak”ku mami kasih”ka uang,isriku juga meninggalmi”

Page 59: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

45

11. Ibu Inisial LY,umur 55

tahun,memiliki 6 orang anak,Pemilik salah satu warung makan dan bahan campuran dan khas oleh” Bulukumba

“sebelum saya kerja disini saya sebagai penenun sarung dan Pendapatan suami saya tidak seberapa dan kalau suami saya tidak pergi kerja seperti datang angin kencang, suami saya tidak mendapatkan apa-apa.”

““Selama saya bekerja disini sudah ada yang bisa saya tabung dalam artian meningkatnya keuangan keluarga saya, karna saya bekerjaka untuk membantu suami mencari uang, kalau cuman suami yang bekerja untuk makan setiap hari mencukupi tapi untuk kebutuhan lain tidak mencukupiki, mana lagi kalau ada kebutuhan yang mendadak, lebih baik saya usaha‟, mumpung ada kemauan. dulu waktu sebelum puasa sama sudah lebaran, banyak sekali pengunjung setiap hari, waktu itu banyak pendapatan, hasil dari usaha saya pake untuk sewa warung yang sekarang dan tambah modal untuk membeli barang jualan” “alhamdulillah bisama bantu” anakku untuk kebutuhan sekolahnya sama kakaknya yang mau lanjut SMA,sebagian anakku adami sudah kerja dan sudah menikah.”

“kalau masalah belajarnya anakku di rumah selama kerjaka ada perubahan, karna sibukka kerja bahan untuk di jua besok,biasa kalau adaji waktu renggangku biasa saya temaniji anakku untuk kerja tugasnya”

12. Ibu Inisial HD,umur 32

tahun,3 orang anak,Pemilik salah satu warung makan

‟dulu saya sebagai ibu rumah tangga sebelum kerja disiniAdanya tempat wisata ini penduduk di sekitar sini bisa membuka usaha,kalau tidak ada tempat wisata ini mungkin warga sini cuman tinggal di rumah saja atau bertani,Bertani juga memiliki musim sendiri dan rata-rata ibu rumah tangga disini kerjanya cuman menenun dan bertani‟‟

““Suami saya setiap pulang kerja dari tangkap ikan biasanya na bawa hasil tangkapannya ke tempat pelelangan ikan dan saya Cuma petani,Bertani juga memiliki musim sendiri. untung ada keluarga yang menyuruh untuk membuka usaha di tempat wisata ini. Dan sudah ada perubahan pendapatan yang saya rasakan semenjak usaha di tempat ini.

“alhamdulillah sudah bisama kasih sekolah anakku sampai SMP adan juga yang SD.

“masih seringji saya ajar anakku kalau ada

Page 60: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

46

tugas sekolahnya,biarpun itu sudah kerjaka disini tapi masih saya perhatikanji anakku masalah pelajarannya di sekolah atau ada tugasnya.”

13. Ibu Inisial HM,umur 35

tahun,memiliki 4 orang anak,Pemilik salah satu jualan oleh” khas Appalarang

‟kalau cuma menenun sarung saya mendapatkan pendapatan tapi tidak cukup untuk kehidupan sehari-hari, karna gaji yang kita terima itu perminggu, maka dari itu saya berfikir untuk membuka usaha disini,menjual oleh-oleh khas bulukumba sekalian gazebo untuk di duduki oleh pengujung yang datang, apa lagi suami saya cuman tukang kayu biasa membuat gantungan kunci unik dan lain-lain.keluaraga saya juga menjual di tempat ini Namanya Ibu HR” “alhamdulillah sudah agak membaikmi perekonomiannya keluarga,semenjak saya menjual di sini,tambah sudah menjualma juga barang campuran biarpun masih sedikit” “kalau dulu masih susah saya sekolahkan anakku waktu suamikuji yang kerja,tapi sekarang alhamdulillah adami anakku yang sudah tammat SMA semenjak saya buka usaha disini.”.

14. Ibu Inisial HR,umur 40 tahun,Memiliki 3 orang anak,Pemilik salah satu warung campuran.

„‟dulu saya ibu rumah tangga sebelum kerja di tempat ini. Sebelum orang luar menjual disini alangkah lebih baik saya membuka usaha di lokasi ini, jualan campuran. apalagi lumayan dekat rumah dari objek wisata ini.maka dari itu saya memanggil keluarga saya untuk membuka usaha di tempat ini sebelum ada orang luar yang membuka usaha di tempat ini(Ibu HM), saya merasa nyaman semenjak

menjual di tempat ini karna kalau suami saya pulang dari kerja(tukang kayu)suami saya ke sini untuk membantu saya begitupun dengan anak saya kalau selepas pulang sekolah,jadi saya tidak terlalu kecapean. Semenjak ada wisata ini pendapatan saya meningkat. Dulu saya cuman ibu rumah tangga tapi semenjak adanya wisata ini saya sudah bisa membantu-bantu suami saya dalam memenuhi kebutuhan keluarga”

“agak ringanmi biaya sekolahnya anakku,bahkan bisami saya kasih sekolah sampai SMA,anakku yang 1 sudah berkeluargami”

“biasa tidak adami kesempatanku untuk ajarki

Page 61: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

47

anakku,tapi saya usahakan untuk bantu anakku kerja tugas sekolahnya,”

15. Saudara Inisial UA,umur 18 tahun,sebagai pemandu wisata dan tukang parkir.

„‟Dulu saya tidak memiliki pekerjaan dan perekonomian keluarga saya di bawah,adanya kabar ada tempat wisata yang buka dan banyak wisatawan yang kesini untuk foto dan makan maka dari itu paman saya menyuruh untuk membuka usaha tempat parkir dan menemani wisatawan naik turun tebing. Dan hasil yang saya dapat bisa saya gunakan untuk jajan dan memberi sedikit keluarga karna orang tua meninggal semenjak saya masih kecil dan numpang tinggal di keluarga saya,‟‟

“kalau masalah sekolahku kak.keluargaku kasih sekolahka sampai sekarang,tapi kerjaku disini,adami bisa saya kasih keluargaku untuk rasa terima kasihku”

16. Ibu Inisial RR,umur 33 tahun,memiliki 4 orang anak,pemilik salah satu jualan campuran.

“sebelum menjualka disni pekerjaanku dulu petenun sarung,tapi sekarang tidak saya lakukanmi karna sibukma jaga usahaku disini,dan lebih banyak saya rasa penghasilan saya dapat disini.”

“Suami saya setiap pulang kerja dari tangkap ikan biasanya keliling kampung untuk menjual hasil tangkapannya dan saya Cuma kerja menenun dan hasilnya di terima setiap 1 minggu, untung ada keluarga yang menyuruh untuk membuka usaha di tempat wisata ini. Dan sudah ada perubahan pendapatan yang saya rasakan semenjak usaha di tempat ini”

“alhamdulillah sudah bisama kasih sekolah semua anakku,dari hasil jualan”ku disini di tambah lagi pendapatannya suamiku,mencukupimi lah.

17. Ibu inisial HS,umur 35

tahun,memiliki 3 orang anak,Pemilik salah satu jualan campuran.

“dulu sebelum kerjaka disini,ibu rumah tanggaja” “alhamdulillah agak membaikmi perekonomian keluargaku,bisa di bilang mencukupimi semenjak bukaka usaha disini,karna bisama bantu”ki juga suamiku.ka kalau suamiku biasa tidak pergi melaut kalau kencang angin,” ““Dulu saya hampir merantau ke Malaysia sebelum saya bekerja disini,karna anak saya yang SD sama SMP tidak mau kesekolah kalau tidak ada uang jajannya, anak-anak sekarang pergi sekolah itu harus ada uang jajan, ini 1 yang masih kuliah butuh uang pembayaran dan

Page 62: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

48

uang tidak cukup untuk pembayran kuliahnya dari pada anak saya putus sekolah, saya banting tulang untuk mencukupi anak saya.maka dari itu saya membuka usaha di tempat ini dan sudah bisa membiayai semua anak saya bersekolah” “masih saya ajarji anakku kalau ada tugasnya biarpun itu sibuk bagaimanaka.”

18. Ibu Inisial HT,umur 29 tahun,memiliki 2 orang anak,Pemilik salah satu jualan campuran

“dulu sebelum menjualka disini,dirumahja menenun sarung,tapi sekarang tidak saya lakukanmi karna pengerjaanya yang lama dan upahnya lama di terima,dan kalau masalah perekonomian alhamdulillah sudah mencukupimi dan adami juga bisa saya tabung” “iye semenjak kerjaka disini,bertambahmi penghasilannya keluargaku,anakku juga sekolahnya bisami na lanjutkan sampai SMP.

“Kalau masalah belajar dirumah selama saya bekerja ada perubahan, karna malam saya bekerja bahan-bahan yang mau di jual besok, dan sudah tidak ada waktu untuk menemani anak” mencari tugasnya”

19. Ibu Inisial RL,umur 23

tahun.memiliki 1 orang anak,Pemilik salah satu warung.

“dulu ibu rumah tangga sebelum saya buka usaha disini” “kalau masalah pendapatan keluargaku,agak meningkatmi,karena sekarang bisama belikn mainan anakku yang dia mau” “masalah biaya TKnya anakku dari dulu sudah cukupmi,apa lagi sekarang sudah lebih dari cukup” “masih seringja ajarki anakku membaca,tapi biasa juga tidak karna tidak ada waktuku,sibukka atur barang” untuk saya bawa ke warung besok”

20. Saudara RT,umur 21 tahun,sebagai penjaga loket/tukang parkir

“Sebelum saya kerja disini,saya penenun.” “alhamdulillah kak,bisama biayai sekolah adikku sampai SMP,biasa juga bawaka manisan dari rumah untuk saya jual disini, “kalau masalah pendapatan kak mencukupijilah” Semenjak saya kerja disini, saya tidak pernah menenun lagi karna sibuk jaga loket(tukang parkir) dan sudah tidak ada waktu lagi untuk menenun karna harus teliti,prosesnya yang begitu lama dan kerjanya tiap hari ”

21. Ibu Inisial AT,umur 30 “sebelum saya kerja disini,saya hanya ibu

Page 63: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

49

tahun,memiliki 2 orang anak,salah satu tukang parkir,penjaga loket.

rumah tangga” “semenjak kerjaka di sini alhamdulillah agak membaikmi perekonomian keluargaku bisa di bilang mencukupi lah,bisama juga bantuki suamiku dalam mencari nafka,suamiku kerja disini sebagai tukang kayu,yang buat jembatan dll.” “anak saya juga sudah bisami na lanjutkan sekolahnya karna kerjama juga jadi ada tambahan penghasilan dari suamiku dan saya.” “masih seringji saya ajar anakku kalau ada waktu renggangku.tapi biasa juga tidak saya ajarki di rumah kalau capekma,”

22. Ibu Inisial SA,umur 34 tahun,memiliki 3 orang anak,salah satu penjaga loket/tukang parkir

“sebelum saya kerja disini,saya hanya ibu rumah tangga” “agak membaikmi perekonomian keluargaku semenjak kerjaka disini,ka dulu tidak ada pekerjaanku baru suamiku tukang kayu,tidak seberapaji kodong,baru biasa ada mauna belli anakku buku,adaji uang untuk beli buku tapi kepentinga yang lain agak susahmi. “kalau sekolahnya anakku alhamdulillah bisama kasih sekolahki sampai SMP,bahkan sekolah semuami.sebenarnya bisaji saya kasih sekolah anakku sebelumku kerja disini,tapikan agak ringanmi lagi semua kebutuhan semenjak disinima kerja.” “Masih seringja ajarki anakku kalau ada tugas sekolahnya,kalau bukan saya bapaknya yang ajarki,”

23 Ibu Inisial SG,umur 40

tahun,memiliki 5 orang anak,Pemilik salah satu warung.

“ibu rumah tanggaja dulu dek sebelum kerjaka disini” “agak lebih membaik lagi dek perekonomian semenjak bukaka usaha disini,sekarang bisama sewa tempat warungku yang sekarang.” “alhamdulillah,anakku bahkan adami yang kerja,dan adiknya adami yang SD.SMP,SMA,adami juga anakku yang tua bisa bantuka kasih sekolahki adiknya”nya” “masih seringji dek saya tanya anakku tentang ada tugasnya atau tidak”

24 Ibu Inisial TR,umur 25 tahun,memiliki 1 orang anak,Pemilik warung campuran.

“Saya ibu rumah tangga sebelum kerja disini,” “kalau masalah pendapatan dek, pasti bertambah,”suamiku juga guru swasta” “anakku masih kecil dek,tapi kalau masalah

Page 64: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

50

kebutuhannya terpenuhiji dari dulu sbelum kerjaka disini,tapikan lebih terpenuhi lagi semenjak saya buka warung disini.

25 Ibu Inisial RM,umur 29 tahun,memiliki 2 orang anak”.Pemilik salah satu warung

“ibu rumah tangga dek sebelum kerjaka disini” “agak ada perubahan dek dari segi ekonominya keluargaku” “kalau masalah Pendidikan anakku adami TK sama SD”alhamdulillah ringanmi biaya pendidikannya anakku semenjak saya buka warung disini,apa lagi suamiku sopir makassar bulukumba,bisama juga bantu suamiku mencari nafkah” “masih seringja kasian ajarki anakku kalau ada tugasnya,atau biasa bapaknya juga ajarki kalau cepatki pulang kerja”

Page 65: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

51

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Wawancara

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebagaimana telah diungkapkan di depan bahwa pariwisata merupakan

salah satu industri yang selama ini diyakini mampu menghasilkan pertumbuhan

ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan

penghasilan standar hidup serta menstimulasi sektor produktif lainnya, Sebagai

No. Pertanyaan Jawaban Jumlah

1. Perkerjaan awal - IRT 12

- Penenun 8

- Nelayan 2

- Tidak bekerja 3

2. Alasan bekerja/membuka usaha - Tuntutan

ekonomi 18

- Peluang

usaha 5

- Saran kerabat 2

3. Peningkatan ekonomi - Meningkat 25

- Tidak meningkat

-

4. Peningkatan Pendidikan - Meningkat 25

- Tidak meningkat

-

Page 66: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

52

sektor yang kompleks ia juga meliputi industri klasik yang sebenarnya seperti

industri kerajinan tangan dan cinderamata.

Industri pariwisata dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang sangat

besar baik bagi negara, bagi wilayah setempat yang bersangkutan, maupun

bagi negara asal dari para wisatawan yang datang berkunjung.

Timbulnya dampak pariwisata sebagai konsekuensi dari pengembangan

pariwisata itu jika dilihat dari segi ekonomi merupakan dampak yang positif

karena pariwisata mendatangkan devisa negara bagi masyarakat yang tinggal

di daerah tujuan wisata, perkembangan pariwisata tersebut berarti terbukanya

kesempatan kerja yang berarti mengurangi jumlah pengangguran dan adanya

kemungkinan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan standar

hidup mereka.

Kegiatan pariwisata ini dilakukan oleh masyarakat tersebut untuk

mendorong kemajuan perekonomian masyarakat setempat dan tidak dapat

dipungkiri bahwa kemajuan pariwisata mendorong kemajuan perekonomian

masyarakat sehingga dalam suatu Negara juga ikut berpengaruh karena

kemajuan perekonomian dari masing masing daerahnya dan beban yang

ditanggung oleh Negara pun ikut berkurang. Kita menyadari bahwa bila pada

suatu daerah tujuan wisata yang berkembang baik dengan sendirinya akan

memberikan dampak positif pada daerah itu, karena itu dapat menciptakan

lapangan kerja yang cukup luas bagi penduduk sekitar, alasan utama

pengembangan pariwisata sangat erat hubungannya dengan pembangunan

ekonomi di daerah tempat dimana daerah tujuan wisata itu berada.

Page 67: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

53

Perkembangan pariwisata seringkali mampu mempengaruhi atau mampu

merubah tata kehidupan masyarakat di mana pariwisata tersebut

dikembangkan. Perubahan yang tampak jelas biasanya adalah perubahan pada

struktur ekonomi masyrakat, karena dengan adanya pengembangan pariwisata

ini masyarakat bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk mencari rejeki

misalnya saja berjualan makanan dan minuman ,cinderamata di lokasi wisata.

Dengan demikian akan terjadi suatu pergeseran okupasi pada masyarakat dari

tani ke pariwisata. Terjadinya pergeseran ini diharapkan akan mampu

meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga dengan demikian kemampuan

untuk masyarakat memperbaiki Pendidikan pun akan meningkat

Sesuai dengan hasil dari transkrip wawancara yang telah dilakukan oleh

penulis di beberapa kesempatan terdahulu lebih tepatnya pada proses

wawancara mendalam di lapangan denga beberapa informan yang secara

sengaja dipilih untuk menjadi subjek penelitian kali ini dan sekaligus menjadi

output dari sumber data penelitian yang ingin dicapai, sehingga penelitian ini

diharapkan nantinya akan menemukan pokok permasalahan penelitian yang

diangkat oleh penulis. Adapun hasil penelitian secara spesifik akan diuraikan

yang dimana bagian rumusan masalah adalah sebagai berikut :

C.1 Perubahan Profesi Pekerjaan

Mata pencaharian dapat didefinisikan sebagai pekerjaan pokok yang

dilakukan oleh masyarakat, Selain itu perspektif mata pencaharian dalam

perubahan masyarakat desa dan pengembangan susunan atau bentuk dapat

dilihat sebagai tanggapan atau kritik terhadap pengembangan konseptual yang

mana sebagai proses yang dapat diatur dari bawah dan salah satu yang

Page 68: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

54

berhubungan dalam campur tangan dan pemindahan sumber daya ( Leong, N

2015)

Perkembangan pariwisata seringkali mampu mempengaruhi atau mampu

merubah tata kehidupan masyarakat di mana pariwisata tersebut

dikembangkan. Perubahan yang tampak jelas biasanya adalah perubahan pada

struktur ekonomi masyarakat karena dengan adanya pengembangan pariwisata

ini masyarakat bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk mencari rejeki

misalnya saja berjualan makanan dan minuman,cinderamata di lokasi wisata.

Dengan demikian akan terjadi suatu pergeseran okupasi pada masyarakat.

Terjadinya pergeseran ini diharapkan akan mampu meningkatkan taraf hidup

masyarakat sehingga dengan demikian kemampuan untuk masyarakat

memperbaiki Pendidikan pun akan meningkat. Perlibatan masyarakat

merupakan kata kunci untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan melalui

pengembangan pariwisata. Hal ini di buktikan dengan beberapa informant di

atas yang menjelaskan bahwa setelah adanya objek wisata Apparalang hampir

seluruh informant mengungkapkan bahwa profesi lamanya telah tergantikan

oleh profesi baru yang di dapatkan setelah pengembangan objek wisata

apparalang

Berbicara masalah timbulnya pariwisata sebagai konsekuensi dari

pengembangan pariwisata itu jika dilihat dari segi ekonomi merupakan dampak

yang positif, karena pariwisata mendatangkan devisa negara dan bagi

masyarakat yang tinggal di daerah tujuan wisata, perkembangan pariwisata

tersebut berarti terbukanya kesempatan kerja yang berarti mengurangi jumlah

pengangguran dan adanya kemungkinan bagi masyarakat untuk meningkatkan

pendapatan dan standar hidup mereka, kajian yang banyak dilakukan para ahli

Page 69: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

55

dengan jelas menyatakan bahwa hanya dengan keterlibatan masyarakat di

dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pembagian kerja maka

mereka dapat memperoleh manfaat dari pengembangan pariwisata.

Setiap masyarakat mengalami perubahan. Perubahan tidak berjalan

secara tiba tiba, namun mempunyai gejala atau tahapan-tahapan sebelum

mengalami perubahan. Setiap desa punya kecenderungan untuk mengalami

perubahan bergerak menuju pola kota, perubahan ini dapat terjadi apabila di

rencanakan secara sistematis, namun juga dapat terjadi apabila terkontrol atau

tidak terencana terlebih dahulu. Perubahan yang terjadi di Desa Ara ini tidak

direncanakan oleh pembuat kebijakan yang menentukan arahnya dari

perubahan yang dituju. Perubahan apapun bentuknya akan meninggalkan

bentuk yang diubah dan akan berjalan menuju kepada bentuk yang baru yang

di harapkan (meskipun tidak direncanakan tapi perubahan bisa di harapkan).

Demikian juga halnya dengan Desa Ara sebelum berkembang sebagai daerah

tujuan wisata seperti sekarang ini. Desa Ara merupakan daerah pertanian,

perikanan, pengrajin sarung tenun dan pengrajin perahu pinisi. Kondisi ini

tercermin dalam jenis mata pencaharian penduduknya yang kurang beragam,

karena sebagian besar masyarakat Desa Ara terutama yang tinggal di sekitar

objek wisata istrinya bermata pencaharian pokok sebagai pengrajin petenun

sarung dan ibu rumah tangga.Hal di atas terlihat pada hasil wawancara

beberapa informan yang menyatakan bahwa pekerjaan awal meraka dominan

penenun dan ibu rumah tangga

Salah satu faktor yang mendorong masyarakat pantai Apparalang untuk

membuka usaha, karena tuntutan ekonomi, dimana kita dapat melihat kondisi

Page 70: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

56

sekarang yang tiap keluarga memiliki kebutuhan yang semakin banyak dan

tidak semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dari penghasilan suami, serta

naiknya kebutuhan pokok yang cukup tinggi membuat para masyarakat istri di

Desa Ara sekitar pantai berfikir untuk mencari pekerjaan.kedudukan dan

peranan kaum istri nelayan pada masyarakat pesisir sangat penting karena

dalam sistem pembagian kerja secara seksual pada masyarakat nelayan, kaum

istri nelayan mengambil peranan yang besar dalam kegiatan sosial ekonomi

didarat, sedangkan suami berperan dilaut untuk mencari nafkah dengan

menangkap ikan. Dengan kata lain, darat adalah ranah istri, sedangkan laut

adalah ranah suami. Dampak pembagian kerja diatas mengharuskan kaum istri

untuk selalu terlibat dalam kegiatan publik, yaitu mencari nafkah keluarga

antisipasi jika suami mereka tidak memperoleh penghasilan. kegiatan melaut

merupakan kegiatan spekulatif dan terikat oleh musim, oleh karena itu nelayan

yang melaut belum bisa dipastikan memperoleh penghasilan. Dengan demikian

dalam menghadapi kerentanan ekonomi dan kemiskinan masyarakat nelayan,

pihak yang paling terbebani dan bertanggung jawab untuk mengatasi dan

menjaga kelangsungan hidup rumah tangga.

Setelah adanya perkembangan pantai Apparalang menjadi objek wisata

seperti sekarang ini cukup banyak perubahan yang terjadi dimasyaraka.

Dengan semakin ramainya objek wisata oleh kunjungan para wisatawan yang

biasanya bersifat massal dari berbagai daerah ternyata juga mampu

mempengaruhi atau merubah tata kehidupan masyarakat sekitarnya,terutama

masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi objek wisata tersebut. Perubahan ini

merupakan salah satu bentuk usaha penyesuaian diri (adaptasi) yang

dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi suatu keadaan alam biologi dan

Page 71: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

57

lingkungan sosial tertentu untuk dapat memenuhi syarat-syarat dasar yang ada

agar dapat melangsungkan hidupnya.

Perkembangan pariwisata ini mendorong masyarakat untuk membuka

usaha pada objek wisata yang ada yang berhubungan langsung dengan wisata

tersebut. Seperti berdagang dengan membuka warung di sekitar pantai

apparalang ,menyewakan rumah-rumah/ gazebo unik, menyewakan kamar

mandi, menjadi tukang parkir(penjaga loket).

Hal ini dapat kita lihat bahwa perkembangan objek pantai Apparalang ini

mendorong masyarakat sekitar objek wisata melakukan pergeseran okupasi

dari pengrajin ke sektor pariwisata. Dimana setiap individu berhak untuk

melakukan pekerjaan sebagai alat untuk memenuhi tujuan dan keinginannya

yang melatar belakangi adanya pergeseran okupasi ini karena pada umumnya

masyarakat beranggapan bahwa keuntungan yang di dapat lebih banyak pada

sektor pariwisata tersebut sehingga bisa memenuhi kebutuhan hari-harinya.

C.2 Perubahan pendapatan

Berbicara masalah dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata tentunya

sangat besar pengaruh kepada masyarakat sekitar objek wisata tersebut.

Perubahan mendasar dari dampak ekonomi ditimbulkan oleh kegiatan wisata

tersebut terhadap kondisi masyarakat seperti misalnya peningkatan

pendapatan masyarakat. Dampak dari ekonomi ini terbagi menjadi dua bagian

yaitu dampak secara langsung,merupakan manfaat yang langsung dirasakan

oleh masyarakat (Vanhove, 2015). Ketika pengunjung mengeluarkan sejumlah

uang untuk melakukan permintaan terhadap produk dan jasa di tingkat lokal

dan pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal yang

Page 72: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

58

bekerja dilokasi itu. Kedua yaitu dampak tidak langsung adalah aktivitas

ekonomi lokal dari pembelanjaan unit usaha penerima dampak langsung.

Menurut sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang

diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu,

baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Masalah pendapatan tidak

hanya dilihat dari jumlahnya saja, tetapi bagaimana distribusi pendapatan yang

diterima oleh masyarakat. Biro pusat statistik membedakan pendapatan

menjadi dua yaitu :

1) Pendapatan berupa barang

Pendapatan berupa barang merupakan segala penghasilan yang bersifat

regular dan biasa, akan tetapi tidak selalu berupa balas jasa dan diterimakan

dalam bentuk barang atau jasa. Barang dan jasa yang diterima /di peroleh

dimulai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi

uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut, Demikian juga

penerimaan barang secara cuma-cuma, pembelian barang dan jasa dengan

harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

2) Pendapatan berupa uang

Berdasarkan bidang kegiatannya, pendapatan meliputi pendapatan

sektor formal dan pendapatan sektor informal. Pendapatan sektor formal

adalah segala penghasilan baik berupa barang atau uang yang bersifat regular

dan diterimakan biasanya balas jasa atau kontraprestasi di sektor formal yang

terdiri dari pendapatan berupa uang, meliputi: gaji, upah dan hasil infestasi dan

pendapatan berupa barang-barang meliputi: beras, pengobatan, transportasi,

perumahan, maupun berupa rekreasi.

Page 73: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

59

Pendapat sektor informal adalah segala penghasilan baik berupa barang

maupun uang yang diterima segala balas jasa atau kontraprestasi di sektor

informal yang terdiri dari pendapatan dari hasil infestasi, pendapatan dari usaha

sendiri, yaitu hasil bersih usaha yang dilakukan sendiri, komisi dan penjualan

dari hasil kerajinan rumah.

Secara teoritis dalam Austriana (2015) semakin lama wisatawan tinggal

disuatu daerah tujuan wisata, maka semakin banyak pula uang yang

dibelanjakan di daerah atau tempat objek wisata tersebut. Dengan adanya

kegiatan konsumtif ini dari wisatawan yang datang maka akan memperbesar

pendapatan dari sektor pariwisata tersebut. Oleh karena itu semakin tingginya

arus kunjungan wisatawan, maka pendapatan masyarakat yang melakukan

aktivitas usaha di objek wisata tersebut semakin meningkat.

Seperti yang dikemukakan oleh Bapak AS dan ibu RK mengaku bahwa

pendapatan yang mereka dapatkan tidak menentu, apabila hari biasa

pendapatan yang dia peroleh beda dengan hari libur, tapi mereka bersyukur

dengan apa yang dia dapatkan karena sudah bisa memenuhi kebutuhan

sehari-harinya.

Keberadaan objek wisata pantai Apparalang membawa pengaruh besar

terhadap perubahan pendapatan masyarakat sekitar wisata tersebut. Seperti

yang dikatakan prakoso (2015) mengatakan bahwa pariwisata merupakan

salah satu sektor yang diandalkan oleh pemerintah untuk mendapatkan devisa

dan penghasilan. Hal tersebut terbukti pada masyarakat yang berada di sekitar

objek wisata pantai apparalang mengalami perubahan khususnya peningkatan

pendapatan.Hal ini di akui oleh beberapa informan yang mengungkapkan

Page 74: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

60

bahwa setelah adanya pengembangan objek wisata apparalang mengalami

peningkatan khusunya pada pendapatan mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup tentunya pendapatan sebagai

pemasukan merupakan sesuatu yang dianggap penting bagi seseorang.

Semakin seseorang memiliki pendapatan yang tinggi maka potensi mereka

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga semakin tinggi pula.Pengembangan

pariwisata dapat dikatakan salah satu bentuk pengelolaan Kawasan wisata

yang berupaya dan bertujuan untuk memberikan manfaat terutama bagi

perlindungan, pelestarian, serta pemanfaatan potensi wisata dan jasa

lingkungan sumber daya alam khususnya di wilayah sekitar wisata. Di lain

pihak masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung di sektor

kepariwisataan melalui terbukanya lapangan usaha yang menciptakan

kesempatan kerja baru serta mampu meningkatkan pendapatan bagi

masyarakat (Damsar (2009 : 11).

Penyelenggaraan kepariwisataan ini juga ditujukan untuk meningkatkan

pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat, memperluas, meratakan kesempatan berusaha dan

lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan

mendaya gunakan objek dan daya tarik wisata Indonesia serta menumpuk rasa

cinta tanah air.

Sejak Desa Ara berkembang sebagai objek wisata yang ramai dikunjungi

oleh para wisatawan, kehidupan masyarakat di sekitar objek wisata mengalami

perubahan yang cukup berarti, karena pengunjung yang datang ke sana

memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat. Selain dari

pengembangan objek wisata, upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat

Page 75: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

61

untuk mencapai kesejahteraan hidup salah satunya dengan berwirausaha ini

akan menciptakan masyarakat yang mandiri sehingga mampu untuk

meningkatkan ekonominya.

Aktivitas pariwisata akan mempengaruhi model ekonomi yang ada

diwilayah tersebut. Perubahan yang terjadi karena aktivitas pariwisata sangat

berpengaruh pula pada struktur ekonomi masyarakat. Kesempatan

kerja,pendapatan perkapital maupun distribusinya akan memberikan peluang

bagi kepada peningkatan produksi maupun kesejahteraan masyarakat. Adanya

perubahan kondisi ekonomi masyarakat mendorong komponen-komponen

ekonomi untuk merubah lingkungannya sesuai dengan daya dukung

lingkungan, baik dalam bentuk kelembagaan maupun infrastrukturnya.

Objek wisata pantai Apparalang sudah banyak mengalami perubahan

misalnya dari segi pembangunannya yang dulunya tempat wisata ini tidak

memiliki toilet umum dan kurangnya gazebo, namun sekarang sudah ada

perubahan yang hampir sempurna. Selama menjadi objek wisata yang menjadi

populer di mata masyarakat Bulukumba,selain keindahan pemandangan pantai

tebing apparalang juga bisa di tempati untuk wisatawan untuk buka tenda

untuk bermalam karna sudah di fasilitasi listrik,wc umum dan masjid yang

sementara dibangun, bakar-bakar ikan karena mudah didapatkan, bisa dari

nelayan di sekitar wisata bisa pula dari pelabuhan bira.

Dari beberapa hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dari

segi ekonomi ternyata perkembangan pariwisata pantai Apparalang di Desa

Ara menunjukkan suatu perubahan yang terjadi di masyarakat terlihat dari

aktivitas masyarakat yang lebih baik, di mana sebelum adanya pengembangan

objek wisata aktivitas masyarakat sekitar objek wisata hanya ibu rumah tangga,

Page 76: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

62

pengrajin sarung(penenun) yang dalam artian pendapatan yang didapatkannya

tidak dapat tercukupi memenuhi kebutuhan hari-hari mereka, namun dengan

adanya pengembangan objek wisata masyarakat sekitar objek wisata bisa

mendapatkan pekerjaan untuk menambah pendapatan. Dengan kata lain,

berkembangnya pariwisata pada suatu daerah biasanya secara otomatis akan

memberikan kontribusi yang positif terhadap masyarakat, karena dengan

perkembangan pariwisata tersebut maka masyarakat dapat mengambil

keuntungan dari para wisatawan yang datang sejak objek wisata berkembang

menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan, tingkat

perekonomian masyarakat di sekitar obyek wisata mulai mengalami

peningkatan.

C.3 Pendidikan

Industrialisasi dalam perspektif sosiologi dipandang menjadi penggerak

utama dari terjadinya perubahan sosial. Industrialisasi dapat menjadi

penggerak utama dari terjadinya perubahan sosial karena idustrialisasi dapat

merubah hubungan-hubungan produksi antar manusia, memberikan efek sosial

prime (urbanisasi, mobilitas horizontal dan vertical). Perubahan kelas sosial

sekunder (perubahan kehidupan keluarga atau Lembaga sosial lainnya). Dalam

hal ini pariwisata sebagai bentuk industri modern juga dapat dipandang sebagai

penyebab terjadinya perubahan sosial masyarakat karena pariwisata biasanya

akan datang pada suatu Kawasan / daerah denga memaksakan Bahasa prinsip

dagangannya dan dengan segala jalan akan membengkokkan nilai-nilai agraris

tradisional yang telah ada pada daerah yang didatanginya.

Perkembangan pariwisata diharapkan dapat membawa kemajuan bagi

masyarakat baik kemajuan di bidang kehidupan sosial seperti kemajuan

Page 77: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

63

Pendidikan atau tingkat ilmu pengetahuan dan kemajuan ini diharapkan pula

dapat menaikkan atau merubah status sosial masyarakat.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan serta

sebagai faktor yang dominan dalam pembentukan sumber daya manusia yang

berkualitas. Pendidikan selain penting dalam mengatasi dan mengikuti

tantangan zaman serta dapat membawa pengaruh positif dalam berbagai

sendi-sendi kehidupan sehingga tidaklah mengherankan apabila Pendidikan

senantiasa mendapat banyak perhatian yang lebih.

Setiap orang berhak untuk mendapatkan Pendidikan. Pada dasarnya

pendidikan itu mengajarkan setiap individu penerus generasi yang baik.

Pendidikan dewasa ini sudah banyak melahirkan berbagai macam model

pendidikan.

Pendidikan yang diselenggarakan pada suatu institusi sosial yang

disebut sekolah dan setelah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi sampai

akhir peserta didik akan mendapatkan tanda tamat belajar(Ijazah) disebut

sebagai pendidikan formal. Sedangkan yang dimaksud pendidikan non formal

adalah pendidikan yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan tujuannya

adalah menambah pengetahuan dan keterampilan.

Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

nasional dijelaskan bahwa jalur pendidikan itu dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

Pendidikan formal. Pendidikan non formal dan Pendidikan informal sehingga

menimbulkan tiga Lembaga pendidikan pula.

Lingkungan keluarga khususnya orang tua memiliki pengaruh terhadap

keberhasilan anak dalam belajar, orang tua akan selalu berusaha memberikan

yang terbaik bagi anaknya terutama dalam hal Pendidikan, orang tua selalu

Page 78: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

64

berharap agar Pendidikan anaknya lebih baik dari pada Pendidikan mereka.

Hal ini disebabkan karena orang tua beranggapan bahwa Pendidikan yang

tinggi akan membuat masa depan anak-anaknya lebih baik dari pada masa

depan mereka. Oleh karena itu tidak sedikit orang tua yang banyak lulusan

sekolah dasar tapi mampu menyekolahkan anaknya sampai sekolah menengah

bahkan ada yang sampai perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Ki

Hajar Dewantara bahwa seberapa pun keadaan Pendidikan orang tua

menginginkan anaknya lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dirinya (Fauzi

Adhim, M 2004:13)

Pendidikan formal maupun Pendidikan non formal yang terlaksana di

dalam keluarga, sekolah dan lingkungan, masyarakat mempunyai peranan

yang sangat penting apa lagi di era globalisasi seperti saat ini. Untuk itu

kesadaran masyarakat tersebut dapat tumbuh karena adanya faktor-faktor

yang mempengaruhi misalnya saja adalah peningkatan kesejahteraan yang

dirasakan oleh masyarakat.

Pandangan masyarakat sekitar pantai Apparalang tentang Pendidikan

formal yang ada sekarang sudah mulai terbuka. Pada saat sekarang sudah

tidak didapatkan lagi anak-anak yang menginjak usia sekolah tapi tidak

sekolah. Bahkan sekarang sudah ada anak-anak yang berasal dari daerah

sekitar objek wisata yang sudah menjadi sarjana. Atau duduk di bangku

perguruan tinggi. Semuanya itu tentu saja tidak terlepas dari adanya

peningkatan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.

Dari yang di ungkapkan oleh Ibu NT dan Ibu HS diperoleh kesimpulan

bahwa sekarang para orang tua sudah mulai menyadari mengenai arti penting

dari Pendidikan anak-anaknya, maka dari itu mereka bekerja keras membantu

Page 79: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

65

suami dalam hal mencari nafkah karena mereka juga mulai menyadari bahwa

dengan Pendidikan tinggi akan dapat lebih menjamin untuk mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik atau paling tidak dapat hidup lebih baik dari pada

para orang tua mereka.

Tingkat pendapatan orang tua erat hubungannya dengan Pendidikan

anak-anaknya. Untuk dalam menempuh Pendidikan anak tentunya memerlukan

sarana dan prasarana yang dibutuhkan misalnya bayar uang sekolah, alat tulis

menulis,pakaian, buku-buku, uang transportasi. Bagi keluarga yang

pendapatannya rendah tentunya biaya yang dialokasikan untuk pemenuhan

Pendidikan anak relative kecil atau bahkan tidak sama sekali. Sebagaimana

yang dikatakan Mulyanto dalam Zoel Fikar (2013:29-30) bahwa “Golongan

yang berpenghasilan kecil adalah golongan yang memperoleh pendapatan

sebagai imbalan terhadap kerja mereka yang jumlahnya jauh lebih sedikit bila

dibandingkan dengan kebutuhan pokoknya. Jadi bagaimana mungkin

memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain bila kebutuhan pokok pun sulit terpenuhi”.

Keadaan sosial ekonomi keluarga tentulah sangat berpengaruh terhadap

perkembangan anak dalam hal Pendidikan, apabila kita perhatikan bahwa

dengan adanya orang tua hidup dalam status sosial ekonomi serba cukup dan

kurang mengalami tekanan-tekanan fundamental seperti dalam memperoleh

perhatian yang lebih mendalam pada Pendidikan anak-anaknya apabila ia tidak

dibebani dengan masalah-masalah kebutuhan primer kehidupan manusia.

Seperti halnya yang diungkapkan salah satu informan yaitu Bapak AM

yang dianggap sebagai orang yang ditaui di objek wisata pantai Apparalang

dalam melihat masalah Pendidikan mengaku bahwa dalam hal Pendidikan

memang sudah ada perubahan karna faktor ekonomi orang tua yang sudah

Page 80: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

66

mulai meningkat, dibandingkan sebelum adanya perkembangan objek wisata

pantai Apparalang tersebut, yang dulunya pendapatan dominan bisa

menghidupi keluarga hanya suami saja dengan penghasilan yang hanya cukup

untuk kebutuhan hari-hari, sekarang istri sudah mempunyai penghasilan

tambahan dalam rumah tangganya.

Meskipun masyarakat sekitar objek wisata dapat mengatasi masalah

peningkatan Pendidikan terhadap anak namun Pendidikan informal terhadap

anak juga dibutuhkan dalam perkembangan belajar. Sebagian orang tua yang

memiliki kesibukan dan menyita waktu untuk keluarga dalam hal

perkembangan Pendidikan anak. Mereka menjadi kurang perhatian atau tidak

pernah menanyakan ada pekerjaan rumah atau tidak dan tidak pernah

menanyakan ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan sekolah. Hal itu

terjadi bahwa orang tua jarang dirumah.

Berkembangnya pariwisata di Desa Ara telah membawa perubahan-

perubahan yang cukup berarti bagi masyarakat yang melakukan aktivitas

khususnya di daerah sekitar objek wisata pantai Apparalang, dalam hal di

bidang Pendidikan. Dengan perkembangan pariwisata tersebut telah

mengakibatkan adanya peningkatan status ekonomi yang dirasakan oleh

masyarakat. Peningkatan status sosial ekonomi tersebut, telah mendorong

masyarakat terutama penduduk di sekitar objek wisata untuk lebih

meningkatkan Pendidikan anak-anaknya.

Page 81: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan berupa hasil dari

pembahasan data dan informasi yang telah diperoleh dilokasi penelitian

serta,melihat rumusan masalah maka disimpulkan bahwa;

1. Pengembangan objek wisata Apparalang menjadikan pandangan

masyarakat Desa Ara untuk membuka usaha sebagai penambah

pendapatan sehingga menggeser struktur ekonomi masyarakat Desa Ara

yang awalnya bergerak dibidang perikanan(nelayan) dan penenun

menjadi sektor pariwisata.

2. Pengembangan objek wisata apparalang membuat semakin banyak

wisatawan yang berkunjung, dan secara tidak langsung terjadi interaski

ekonomi antara wisatawan dan masyarakat sekitar sehingga terjadi

peningkatan pendapatan masyarakat dari bidang pariwisata

3. Peningkatan pendapatan mempunyai pengaruh besar terhadap

masyarakat sekitar objek wisata pantai Apparalang yaitu dalam bidang

Pendidikan anak-anaknya, dimana sebelumnya orang tua yang

mempunyai banyak anak merasakan sangat sulit untuk menyekolahkan

anaknya.

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini mengenai struktur sosial ekonomi

masyarakat sekitar objek wisata pantai Apparalang Desa Ara maka disarankan

sebagai berikut :

1. Kepada aparat pemerintahan khususnya Dinas Sosial Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Bulukumba agar lebih memperhatikan

Page 82: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

68

2. perkembangan lokasi wisata di Desa Ara Kecamatan Bontobahari agar

dapat mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan yang lebih baik.

3. Wisatawan yang berkunjung diharapkan lebih menjaga kebersihan

lingkungan agar tetap terjaga kelestarian lingkungan.

4. Wisatawan yang telah berkunjung diharapkan untuk dapat menceritakan

kembali mengenai keindahan alam kepada teman, saudara, relasi, dan

lain-lain.

5. Masyarakat hendaknya dalam pengembangan dan pengelolaan objek

wisata lebih memperhatikan dalam usaha kelestarian lingkungan.

Page 83: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

69

DAFTAR PUSTAKA

Andi Mappi Sammeng, 2015, “Cakrawala Parawisata”, Jakarta: Balai Pustaka

Austriana Ida. 2010, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah

dari Sektor Pariwisata”, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro

Arikunto Suharsimi, 1993, “Manajemen Penelitian”, Jakarta: Pt. Raja

Grafindo Persada Bungin, Burhan, 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Pertama,

Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta. Chaney David. 2015, “Lifstyle”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Deddy Prasetya Maharani, 2014, “Pengembangan Potensi Pariwisata Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur”, Studi Kasus Pantai Lombang,

Vol 3 No 3 Dewi Kusuma, 2015, “Pengembangan Parawisata Obyek Wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang”, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro,

Semarang

Guswan, 2015, “Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Tanjung Bira Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik, Universitas Hasanuddin, Makassar Hill BookDamank, Janianton dan Weber, 2015. “Perencanaan Ekowisata dari

Teori Ke Aplikasi”, Yogyakarta: Puspar UGM Khairunisa Afsari Nurfadillah, 2017, “Strategi Pengembangan Parawisata Pantai Pangandaran”, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, Bandar Lampung

Goffman Erving. 1959. “The Presentation of Self in Everyday Life”, Jakarta: Erlangga Fendeli Chafi dan Mukhlisom. 2014, “Pengusaha Ekowisata”, Yogyakarta Fakultas Kehutanan Gadjah Mada Jalal Fasli dan Dedi Supardi, 2012, “Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Ekonomi Daerah”, Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa

Page 84: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

70

Kurniawati Erna. 2014, “Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perubahan Struktur Masyarakat di Kawasan Obyek Wisata Parangtritis”,

Surakarta: Fisip UNS Kristian, Yudi, 2017. “Pengelolaan Objek Wisata Oleh Dinas Pariwisata

Kabupaten Kutai Barat Di Danau Aco Kampung Linggang Melapeh Kecamatan Linggang Bingung” Vol.5 No 1

Kustini, Henny, 2015. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Wisatawan di

Objek Wisata “Ndayu Park” Kabupaten Sragen” Vol.1 No 2

Kodhyat & Raimini, 2013 “Kamus Pariwisata dan Perhotelan”, Jakarta: Rasindo.. Lauer Robert H, 2015, “Perspektif Tentang Perubahan Sosial”, Jakarta

Rineka Cipta Lexy J. Moleong, 2015, “Metode Penelitian Kualitatif”, Bandung Remaja:

Rosdakarya Mill Robert Chritine, 2015, “Tourism The Internasional Business”, Jakarta: PT Grafindo Persada Nazzir Nasrulah, 2015, “Teori-Teori Sosiologi”, Bandung: Widya Padjajara

Poloma Margaret, 2015 “Sosiologi Kontemporer”, Jakarta: Rajawali Press

Rani. Deddy Prasetya Maha. 2014. “Pengembangan Potensi Pariwisata Kabupaten Sumenep, Madura,Jawa Timur(Studi Kasus: Pantai Lombang)” Vol.2 No 3

Soeranto, 1995, “Metode Penelitian”, Yogyakarta: UUP AMP YPKN

Sugiyono, 2015 “Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D”, Bandung: Alfabeta Sandra dan Sunarti, 2007, “Analisis Dampak Pembangunan Parawisata Pada

Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat”, Studi kasus pada Desa

Wisata Bejiharjo. Malang, Vol, 49 No 2 Sari Dewi Kusuma,2011, “Pengembangan Pariwisata Obyek Wisata

Pantai Sigandu Kabupaten Batang”, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Semarang

Teti Ika W, 2016, “Pengaruh Pendapatan Sektor Parawisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makassar”, Fakultas Ekonomi dan

Page 85: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

71

Bisnis Islam, UIN Alauddin Makassar, Makassar

Tahwin, Muhammad. 2015. “Pengembangan Objek Wisata Sebagai Sebuah Industri Kasus Kabupaten Rembang.” Vol.1 No 3

Sumber Lain : Http://Subadra./Wordpress.com/20070826/BaliTourismwatch/PERAN-

MASYARAKAT-LOKAL-DALAM-PEMBANGUNANm PARIWISATAran

http;//www.docstoc.com/docs/22044104/PERUBAHAN-SOSIAL-DARI-

PEMBERDAYAAN-KOMUNITAS-DALAM-PENYEDIAAN

http: Elearen. Ibrahim.bpplsp-reg5.go.id

https://www.bulukumbakab.go.id/ di akses pada tanggal 28 Desember 2018

https://www.liputan6.com/tag/pariwisata di akses pada tanggal 28 Januari 2019

https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g3373378-d8666819-Reviews-Apparalang_Beach-Bulukumba_South_Sulawesi_Sulawesi.html di akses pada tangga 28 januari 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Ara,_Bonto_Bahari,_Bulukumba di akses pada

tanggal 28 Januari 2019

Page 86: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

72

LAMPIRAN 1 :

PETA LOKASI PENELITIAN

Page 87: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

73

LAMPIRAN 2 :

PEDOMAN WAWANCARA

A. Identitas Informan

1.Nama Lengkap : ..................................................

Umur : ..................................................

Alamat : ..................................................

Hari/ Tanggal wawancara :……………………………………

B. Indikator Pekerjaan ,Pendapatan, dan Pendidikan

2. Sebelum bekerja di objek wisata ini, apa pekerjaan anda ?

3. Apa yang mendorong Anda memilih untuk bekerja di objek wisata

pantai Apparalang ini ?

4. Menurut Anda, bagaimana dengan pendapatan yang didapatkan sehari-hari ?

5. Setelah anda bekerja di objek wisata pantai ini, dari segi ekonomi, apa saja

yang Anda rasakan ?

6. Menurut anda, apakah ada perubahan pendidikan anak-anak sekarang

setelah ada objek wisata pantai Apparalang ?

Page 88: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

74

LAMPIRAN 3 :

DOKUMENTASI FOTO DI LAPANGAN

(Keterangan : Melakukan Wawancara dengan informan)

Page 89: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

75

(Keterangan : Melakukan Wawancara dengan informan)

Page 90: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

76

(Keterangan : Melakukan Wawancara dengan informan)

Page 91: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

77

(Keterangan : Melakukan Wawancara dengan informan)

Page 92: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

78

Keterangan: penjaga loket/tukang parkir,lahan parkiran

Page 93: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

79

(Keterangan : Melakukan Wawancara dengan informan)

Page 94: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

80

(Keterangan : Keindahan Pantai Tebing Apparalang)

Page 95: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

81

(Keterangan : Keindahan Pantai Tebing Apparalang,pembangunan mesjid)

Page 96: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

82

LAMPIRAN 4 :

RIWAYAT HIDUP

ANGGA SAPUTRA YT. Lahir di Bulukumba Tanggal 18 Juli

1995, anak pertama, dari pasangan ayahanda Muh.yakin

dengan ibunda Pertiwi Sonda. Penulis memulai pendidikan

pada tahun 2001 di Sekolah SD Negri 2 Terang-Terang

Bulukumba kemudian lulus pada tahun 2007. Kemudian pada tahun yang

sama penulis melanjutkan Sekolah SMP Negeri 2 Bulukumba dan lulus pada

tahun 2010. Kemudian melanjutkan lagi di SMK AL Irsyad Bulukumba lulus

pada tahun 2013. Setelah lulus kemudian terdaftar sebagai mahasiswa

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas

Muhammadiyah Makassar angkatan 2014 pada program studi Ekonomi

Pembangunan (IESP) di Universitas Muhammadiyah Makassar Program

Strata Satu (S1).

Page 97: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

83

Page 98: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

84

Page 99: STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR OBJEK …

85