Struktur Organisasi Kementerian Kehutanan1.Bila dibandingkan dengan Struktur Organisasi Kelautan...

24
Struktur Organisasi Kementerian Kehutanan 3 September 2014 1

Transcript of Struktur Organisasi Kementerian Kehutanan1.Bila dibandingkan dengan Struktur Organisasi Kelautan...

Struktur Organisasi Kementerian Kehutanan

3 September 2014

1

Kementerian Kehutanan Saat Ini

PUSAT SARANA dan PERALATAN

8 Eselon I 5 Staf Ahli 52 Es II Pusat 172 Es. III (Bag., Bid., Sub Dit.) 403 Es. IV

1/5/20/59 1/6/4/13

0/9/21/51

1/6/25/59 1/6/28/65 1/6/23/55 1/5/24/52 1/4/13/33 1/5/16/36

2

Usulan Struktur Organisasi

Kementerian Kehutanan 2015 - 2019

3

Alasan Keberadaan Kemhut A. Mandat

1. UUD ps 33

2. UU 5/1990

3. UU 41/1999

4. UU No. 18/2013

5. Seluruh hutan termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai negara.

6. Penguasaan hutan oleh negara diurus oleh Menteri.

7. Perlu ada Kementerian Kehutanan

B. Tugas, Fungsi, Wewenang, dan Tanggung Jawab atas Mandat 1. Mengatur dan Mengurus hutan, kawasan dan hasil hutan

2. Menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan menjadi bukan hutan

3. Mengatur dan menetapkan hubungan orang dengan hutan serta mengatur perbuatan hukum yang berkaitan dengan hutan

C. Apa yang sudah dilakukan

D. Apa yang belum dilakukan

E. Apa yang tidak bisa oleh sektor lain. 4

Alasan Keberadaan Kemhut C. Lingkungan Strategis yang Mendukung :

1. Dalam Negeri

a. Hutan sebagai modal dasar pembangunan, dan ketahanan nasional

b. Keadilan distribusi manfaat hutan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Kawasan hutan sebagai penyedia ruang bagi pembangunan sektor lainnya

d. Pendapatan per kapita naik dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Salah satunya komitmen penurunan emisi sebesar 26%.

e. Meningkatnya midle class yg menuntut peningkatan pangan, energi, dan air bersih.

f. Hilangnya kekayaan negara

2. Internasional

a. UNFF, UNFCCC, UNCCD, UNCBD.

b. RIO + 20, menimbulkan tuntutan Green Economy

c. Mandat dalam UUD ps 33UU Kementerian No 39/2008 pembentukan Kementerian Kehutanan

d. Berbagai amanah yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan terkait.

e. Tantangan yang besar (luas kawasan hutan, kondisi kawasan hutan, kualitas DAS, kondisi sosekbud, komitmen international)

f. Program pembangunan Sektor kehutanan kedepan.

g. PERPRES 62/2013 tentang Pembentukan Badan REDD yang bertanggungjawab kepada Presiden langsung dengan struktur 4 Deputi setingkat eselon I dan 1 Sekretaris setingkat eselon II.

h. UU 18/2013 memerintahkan untuk membentuk Badan Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (BPPPH) dengan 4 Deputi dan 1 Sekretaris.

5

6

A. Kelembagaan Kemhut 2015-2019:

1. Kondisi saat ini adalah 8 Unit eselon I dengan 52 unit Eselon II.

2. Untuk dapat menjalankan tugas-tugas Sektor Kehutanan di periode 2015-2019 secara

efisien dan efektif, Kementerian Kehutanan memerlukan 9 Unit Eselon I, dengan 52 unit

Eselon II (penambahan satu Eselon I untuk meningkatkan efektivitas perlindungan dan

pengamanan hutan tanpa menambah unit Eselon II).

3. Dengan mengintegrasikan Badan REDD (PERPRES 62/2013) kedalam Kementerian

Kehutanan (meningkatkan efektivitas pelaksanaan REDD), maka Struktur Organisasi

Kementerian Kehutanan menjadi 10 Unit Eselon I, dengan penghematan berupa satu

Kepala Badan setingkat Menteri, 3 Deputi setingkat eselon I, 1 Sekretaris setingkat

eselon I, serta 16 unit Eselon II, dan 64 unit eselon III.

4. BPPPH sesuai UU 18/2013 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan tugas-

tugas sektor kehutanan, untuk itu koordinasi pelaksanaannya akan dilakukan oleh

Menteri Kehutanan. Dengan demikian Menteri Kehutanan merangkap sebagai Kepala

BPPPH, dengan saeorang Wakil Kepala, 4 Deputi, dan 1 Sekretaris.

Alasan Keberadaan Kemhut A. Mandat

1. UUD ps 33

2. UU 5/1990

3. UU 41/1999

4. UU

B. Tugas, Fungsi, dan Wewenang

1. Semua hutandan kekayaan alam didalamnya dikuasai negara.

2. Penguasaan oleh negara atas hutan diurus oleh Menteri.

3. Perlu ada Kementerian Kehutan

7

8

C. Lingkungan Strategis: 1. Dalam Negeri

a. Kecenderungan elit politik melihat kekayaan negara berupa hutan hanya dilihat sebagai sumber lahan untuk berbagai kepentingan dan sumber pendapatan langsung., sebagai akibat tuntutan pembangunan yang terus berkembang.

b. Pembangunan berkelanjutan terancam dengan timbulnya bencana hidrometeorologi dan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya.

c. Pendapatan per kapita naik dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Salah satunya komitmen penurunan emisi sebesar 26%.

d. Meningkatnya midle class yg menuntut peningkatan pangan, energi, dan air bersih. e. Hilangnya kekayaan negara

2. Luar Negeri a. UNFF, UNFCCC, UNCCD, UNCBD. b. RIO + 20, menimbulkan tuntutan Green Economy c. Mandat dalam UUD ps 33UU Kementerian No 39/2008 pembentukan Kementerian

Kehutanan berbagai amanah yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan terkait.

d. Tantangan yang besar (luas kawasan hutan, kondisi kawasan hutan, kualitas DAS, kondisi sosekbud, komitmen international)

e. Program pembangunan Sektor kehutanan kedepan. f. PERPRES 62/2013 tentang Pembentukan Badan REDD yang bertanggungjawab

kepada Presiden langsung dengan struktur 4 Deputi setingkat eselon I dan 1 Sekretaris setingkat eselon II.

g. UU 18/2013 memerintahkan untuk membentuk Badan Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (BPPPH) dengan 4 Deputi dan 1 Sekretaris.

9

D. Kelembagaan Kemhut 2015-2019:

1. Kondisi saat ini adalah 8 Unit eselon I dengan 52 unit Eselon II.

2. Untuk dapat menjalankan tugas-tugas Sektor Kehutanan di periode 2015-2019 secara

efisien dan efektif, Kementerian Kehutanan memerlukan 9 Unit Eselon I, dengan 52 unit

Eselon II (penambahan satu Eselon I untuk meningkatkan efektivitas perlindungan dan

pengamanan hutan tanpa menambah unit Eselon II).

3. Dengan mengintegrasikan Badan REDD (PERPRES 62/2013) kedalam Kementerian

Kehutanan (meningkatkan efektivitas pelaksanaan REDD), maka Struktur Organisasi

Kementerian Kehutanan menjadi 10 Unit Eselon I, dengan penghematan berupa satu

Kepala Badan setingkat Menteri, 3 Deputi setingkat eselon I, 1 Sekretaris setingkat eselon I,

serta 16 unit Eselon II, dan 64 unit eselon III.

4. BPPPH sesuai UU 18/2013 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan tugas-tugas

sektor kehutanan, untuk itu koordinasi pelaksanaannya akan dilakukan oleh Menteri

Kehutanan. Dengan demikian Menteri Kehutanan merangkap sebagai Kepala BPPPH,

dengan saeorang Wakil Kepala, 4 Deputi, dan 1 Sekretaris.

Kemhut Saat Ini

1. Sekretariat Jenderal; 2. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan; 3. Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan

Perhutanan Sosial; 4. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; 5. Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan; 6. Inspektorat Jenderal; 7. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kehutanan; 8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan; 9. Staf Ahli Bidang Revitalisasi Industri Kehutanan; 10. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Perdaganagan Internasional; 11. Staf Ahli Bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim; 12. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan 13. Staf Ahli Bidang Keamanan Kehutanan.

10

Kemhut Yang Akan Datang

1. Sekretariat Jenderal; 2. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan; 3. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial; 4. Direktorat Jenderal Konservasi Alam; 5. Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan; 6. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pengamanan Hutan; 7. Inspektorat Jenderal; 8. Badan REDD+ 9. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kehutanan; 10. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan; 11. Staf Ahli Bidang Usaha Kreatif Kehutanan; 12. Staf Ahli Bidang Ekonomi Hijau; 13. Staf Ahli Bidang Politik Kehutanan; 14. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan 15. Staf Ahli Bidang Tenurial Hutan.

11

Saat ini (8/52) Periode 2015-2019 (10/57) Keterangan

1 Sekretariat Jenderal

(5)

1 Sekretariat Jenderal (Biro = 5,)

2 Inspektorat Jenderal

(6)

2 Inspektorat Jenderal (6)

3 DITJEN Planologi

Kehutanan (6)

3 DITJEN Planologi Kehutanan (5) fokus pada pengukuhan KH,data dan informasi KH,

perpetaan KH, dan Perencanaan Sektor Kehutanan

4 DITJEN

Perlindungan Hutan

dan Konservasi

Alam (6)

4 Ditjen Perlindungan dan

Pengamanan Hutan (5)

Fokus tupoksi pada penyelenggaraan dan koordinasi

serta pembinaan kegiatan-kegiatan terkait perlindungan

dan pengamanan hutan, serta menjadi unsur utama

yang mendukung BPPPH (UU 18/2013)

- 5 DITJEN Konservasi Alam (6) fokus pada pengelolaan kehati nasional, pengelolaan

gejala dan keunikan alam nasional, pengembangan

ekoturism, pengembangan jasa lingkungan alam, dan

pengelolaan KK

5 DITJEN Bina

Pengelolaan DAS

dan Perhutanan

Sosial (5)

6 DITJEN Bina Pengelolaan DAS

(5)

fokus pada upaya peningkatan daya dukung DAS, dan

pembinaan pengelolaan HL, serta usaha hutan

hak/rakyat, HGU kayu

6 DITJEN Bina Usaha

Kehutanan (6)

7 DITJEN Bina Usaha Kehutanan

(6)

fokus pada meningkatkan produktifitas HH kayu dan

non kayu, pembinaan pengelolaan HP, pembinaan

industri hasil hutan, dan pembinaan pemasaran hasil

hutan.

- 8 Badan REDD (Badan Pengelola

Penurunan Emisi Gas Rumah

Kaca dari Deforestasi, Degradasi

Hutan dan Lahan) (5)

Melaksanakan amanah PERPRES No 62 tahun 2013.

Dengan memasukan Badan REDD ke Kemhut, maka

akan terjadi penghematan struktur satu kepala badan

setingkat Menteri, tiga deputi setingkat Eselon I dan

satu Sekretaris setingkat eselon I.

7 Badan Penyuluhan

dan Pengembangan

SDM Kehutanan (4)

9 Badan PengembanganSDM dan

Penyuluhan Kehutanan (4)

fokus pada pengembangan SDM Kehutanan baik

aparatur maupun non aparatur (NSPK dan Diklat),

pengembangan prasarana penyuluhan Kehutanan

(NSPK, materi penyuluhan dan pelatihan penyuluh)

8 Badan LITBANG

Kehutanan (5)

10 Badan LITBANG Kehutanan (5) fokus pada penyelenggaraan LITBANG yang

mendukung sektor Kehutanan

- Pusat dibawah

Menteri kehutanan

(9)

- Pusat dibawah Menteri

kehutanan (5)

Pusat bertanggung jawab kepada Menteri Kehutanan

dibawah koordinasi Sekretaris Jenderal.

12

Struktur Organisasi KEMHUT

Struktur Saat Ini (8/52)

2015 - 2019 (10/57)

Eselon I 8 10

Staf Ahli 5 5

Eselon II 43 52

Pusat Es II 9 5

Eselon III 172 192

Eselon IV 423 465

13

Kementerian Kehutanan (10/57)

14

Menteri

ITJEN SETJEN

DJ PPH

BALITBANG

BPP SDM

Badan REDD+

DJ BUK DJ KA DJ

Plano.

Pusat PPH/BLU

Pusat Pengelolaan

SARLAT

Pusat KLN

Pusat Pelayanan Perijinan - Pengadaan

Pusat Datin -

LPSE

10 Eselon I 5 Staf Ahli 52 Es II dibawah Eselon I 5 Pusat dibawah Menteri 192 Eselon III 465 Eselon IV Effisiensi dari Perpres 62/2013: 1. 1 Kepala setingkat Menteri 2. 3 Deputi setingkat eselon I 3. 1 Sekr. setingkat eselon I 4. 16 unit setingkat eselon II. 5. 64 unit setingkat Eselon III

1/6/4/13 1/5/20/59

1/5/20/48 1/6/24/57 1/5/20/48 1/6/24/57 1/4/13/33 1/5/16/36

0/1/3/6

1/5/16/36

DJ RLPS

1/5/20/48

0/1/3/6 0/1/3/6 0/1/3/6 0/1/3/6

SAM

BPPPH (5/23) UU 18/2013

15

Kepala

IRTAMA SESTAMA

Deputi Pengawasan dan

Pengaduan

Deputi Hukum dan Kerjasama

Deputi Penindakan

Deputi Pencegahan.

Wakil

Pusat Data dan Informasi dan

LPSE

Pusat Humas

dan ULP

5 Eselon I 3 Staf Ahli 20 Es II dibawah Eselon I 3 Es II dibawah Menteri 79 Eselon III 226 Eselon IV

0/1/5/10 1/4/16/48

1/4/13/39

0/1/3/6

1/4/13/39 1/4/13/39 1/4/13/39

0/1/3/6

Saran 1. Bila dibandingkan dengan Struktur Organisasi Kelautan (10/59), Pertanian (12/67), dan BPN (7/32),

Struktur Organisasi Kemhut saat ini tidak gemuk, dan sudah efisien, yaitu 8 unit Eselon I dan 52 unit Eselon II.

2. Memperhatikan amanah sektor kehutanan yang terkandung dalam berbagai peraturan perundang-undangan (landasan hukum), tantangan kondisi kehutanan saat ini, dan program pembangunan sektor kehutanan kedepan, dan untuk meningkatkan efektivitasnya, khususnya dibidang PPH, maka Struktur Organisasi KEMHUT terdiri dari 9 Unit Eselon I dengan 52 Unit eselon II. Terjadi pengelompokan kembali tanpa menambah Unit Eselon II, dan reposisi tupoksi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

3. Sesuai PERPRES 62/2013, dibentuk Badan REDD yang terdiri dari Kepala (setingkat Menteri), 4 Deputi (setingkat Eselon I) dan 1 Sekretaris (setingkat Eselon I). Karena tupoksi Badan REDD merupakan Tupoksi KEMHUT, maka Badan REDD di integrasikan ke KEMHUT. Struktur Organisasi KEMHUT menjadi 10 Unit Eselon I dan 57 Unit eselon II. Terjadi penghematan satu Kepala (setingkat Menteri), 3 Deputi (setingkat Eselon I), 1 Sekretaris (setingkat Eselon I), 16 unit eselon II, dan 64 unit Eselon III.

4. Struktur Organisasi KEMHUT memilik 5 Pusat yang bertanggungjawab langsung kepada Menteri Kehutanan dibawah koordinasi Sekretaris Jenderal untuk mengakomodir amanah reformasi Birokrasi bidang Kelembagaan, yaitu untuk meningkatkan pelayanan publik , meningkatkan kualitas pengelolaan sarana dan peralatan kerja, serta untuk meningkatkan kerjasama internasional.

5. Untuk meningkatkan efektifitas lembaga yang dibentuk berdasarkan UU 18/2013, Kepala BPPPH dirangkap oleh Menteri Kehutanan, serta ditambah seorang Wakil Kepala BPPPH. Struktur BPPPH terdiri dari 5 unit eselon I, 23 unit eselon II, 79 unit Eselon III, dan 226 unit Eselon IV.

6. UPT KEMHUT selanjutnya perlu evaluasi dan harmonisasi untuk meningkatkan efektifitasnya.

16

UPT lingkup KEMHUT Saat Ini No. Unit Eselon I

UPT

Nama J R

1 SETJEN -

2 ITJEN -

3 DJ Planologi 1. Balai Pemantapan Kawasan Hutan 22 +2

4 DJ PPH 1. Brigade POLHUT/SPORC 0 +7

2. Brigade DALKARHUTLA 0 +12

5 DJ KA 1. Balai TN (8+42) 50 +

2. Balai CA/SM/TWA/TB 0 +20

3. Balai KSDA (8+19) 27 +6

6 DJ BPDAS 1. Balai Pengelolaan DAS 36 +1

2. Balai Perbenihan Tanaman Hutan 6 -

3. Balai Persuteraan Alam 1 +-

4. Balai Pengelolaan Hutan Mangrove 2 +-

7 DJ BUK 1. Balai Pemantauan Pemanfaatan HP 18 +3 17

UPT lingkup KEMHUT Saat Ini No. Unit Eselon I

UPT

Nama J R

8 Badan REDD -

9 Badan PPSDM 1. Balai DIKLAT 7

2. SKMA 5 +2

10 Badan LITBANG 1. BALIT Bioteknologi dan Pemuliaan TH 1

2. BALIT Dipterokarpa 1

3. BALITEK Serat Tanaman Hutan 1

4. BALITEK Pengelolaan DAS 1

5. BALITEK Perbenihan Tanaman Hutan 2

7. BALIT Konservasi Sumber Daya Alam 1

8. BALITEK Agroforestry 1

9. BALITEK Hasil Hutan Bukan Kayu 1

10. BALIT Kehutanan 10

18

Alternatif 1,2,3 dari Sinergi Consulting

19

Struktur Organisasi – Alternatif 1 Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

20

Sekretariat Badan

Pusat Litbang Standarisasi Lingkungan

Pusat Litbang Konservasi dan

Rehabilitasi

Pusat Litbang Keteknikan

Kehutanan dan Pengolahan Hasil

Hutan

Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas

Hutan

Pusat Litbang Tatakelola dan

Kebijakan Kehutanan

Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan

Struktur Organisasi – Alternatif 2 Badan Penelitian Pengembangan dan Pemberdayaan

Masyarakat Kehutanan

21

Sekretariat Badan

Pusat Peningkatan

Produktivitas dan Standarisasi

Pusat Litbang Konservasi dan

Rehabilitasi

Pusat Litbang Keteknikan

Kehutanan dan Pengolahan Hasil

Hutan

Pusat Litbang Tatakelola dan

Kebijakan Hutan

Pusat Penyuluhan dan Diklat Kehutanan

Badan Penelitian

Pengembangan dan Pemberdayaan

Masyarakat Kehutanan

Struktur Organisasi – Alternatif 3 Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

22

Sekretariat Badan

Pusat Litbang Standarisasi Lingkungan

Pusat Litbang Konservasi dan

Rehabilitasi

Pusat Litbang Keteknikan

Kehutanan dan Pengolahan Hasil

Hutan

Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas

Hutan

Pusat Penyuluhan,

Pendidikan dan Pelatihan

Kehutanan

Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan

BADAN LITBANG KEHUTANAN

Saat ini Alternatif I Alternatif II Alternatif III

1 Sekretariat 1 Sekretariat 1 Sekretariat 1 Sekretariat

2 Pusat LITBANG Konservasi

dan Rehabilitasi 2 Pusat Penelitian Hutan dan

Konservasi Alam 2 Pusat Penelitian Hutan

dan Konservasi Alam 2 Pusat Penelitian Hutan

dan Konservasi Alam

3 Pusat LITBANG

Peningkatan Produktifitas

Hutan

3 Pusat Penelitian Hasil

Hutan 3 Pusat Penelitian Hasil

Hutan 3 Pusat Penelitian Hasil

Hutan

4 Pusat LITBANG Keteknikan

dan Pengolahan Hasil

Hutan

4 Pusat Penelitian Sosial

Ekonomi dan Kebijakan 4 Pusat Penelitian Sosial

Ekonomi dan Kebijakan 4 Pusat Penelitian Sosial

Ekonomi dan Kebijakan

5 Pusat LITBANG Perubahan

Iklim dan Kebijakan 5 Pusat Inovasi dan

Pengembangan 5 Pusat Inovasi dan

Pengembangan 5 Pusat Inovasi dan

Pengembangan

23

Terimakasih

24