Struktur Makroskopis Mata

15
Struktur Makroskopis Mata 1.Lapisan terluar disebut tunika fibrosa yang terdiri dari : a.Sklera – berisi jaringan ikat fibrosa putih. Sklera memberi bentuk pada bola mata dan memberikan tempat perlekatan unutk otot ekstrinsik. b.Kornea – merupakan perpanjangan anterior yang transparan pada sklera di bagian depan mata. Bagian inimentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas cahaya. 2.Lapisan tengah disebut tunika vaskular (uvea), yang tersusun dari: a.Lapisan koroid bagian yang sangat terpigmentasi untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya. Bagian ini juga sangat tervaskularisasi untuk memberikam nutrisi pada mata, dan elastik sehingga dapat menarik ligamen suspensori. b.Badan siliaris – penebalan di bagian anterior lapisan koroid, mengandung pembuluh darah dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensorik, tempat pelekatan lensa. Otot ini penting dalam akomondasi penglihatan, atau

description

mata

Transcript of Struktur Makroskopis Mata

Page 1: Struktur Makroskopis Mata

Struktur Makroskopis Mata

1. Lapisan terluar disebut tunika fibrosa yang terdiri dari :

a. Sklera – berisi jaringan ikat fibrosa putih. Sklera memberi

bentuk pada bola mata dan memberikan tempat

perlekatan unutk otot ekstrinsik.

b. Kornea – merupakan perpanjangan anterior yang

transparan pada sklera di bagian depan mata. Bagian

inimentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas

cahaya.

2. Lapisan tengah disebut tunika vaskular (uvea), yang

tersusun dari:

a. Lapisan koroid – bagian yang sangat terpigmentasi untuk

mencegah refleksi internal berkas cahaya. Bagian ini juga

sangat tervaskularisasi untuk memberikam nutrisi pada

mata, dan elastik sehingga dapat menarik ligamen

suspensori.

b. Badan siliaris – penebalan di bagian anterior lapisan

koroid, mengandung pembuluh darah dan otot siliaris.

Otot melekat pada ligamen suspensorik, tempat

pelekatan lensa. Otot ini penting dalam akomondasi

penglihatan, atau kemampuan untuk mengubah fokus

dari objek berjarak jauh ke objek berjarak dekat di depan

mata.

c. Iris – perpanjangan sisi anterior koroid, merupakan

bagian mata yang berwarna bening. Bagian ini terdiri dari

jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang

berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil.

Page 2: Struktur Makroskopis Mata

d. Pupil – ruangan terbuka yang bulat pada iris yang harus

dilalui cahaya untuk dapat masuk ki interior mata.

3. Lensa merupakan struktur bikonveks yang bening tepat

dibelakang pupil. Elastisitasnya sangat tinggi, suatusifat

yang akan menurun seiring proses penuaan.

4. Rongga mata dibagi menjadi:

a. Rongga anterior – terdiri dari 2 ruang yaitu ruang anterior

(dibelakang kornea dan di depan iris), dan ruang

posterior (di depan lensa dan dibelakang iris). Ruangan

tersebut berisi aqueous humor (cairan bening yang

diprokdusi prosesus siliaris untuk mencukupi kebutuhan

nutrisi lensa dan kornea), aqueous humor mengalir ke

saluran Schlemm dan masuk ke sirkulasi darah vena.

Dalam aqueous humor terdapat tekanan intraokular yang

penting untuk mempertahankan bentuk bola mata. Bila

aliran aqueous humor terhambat, tekanan akan

meningkat dan mengakibatkan kerusakan penglihatan

(glaukoma).

b. Rongga posterior – terletak diantara lensa mata dan

retina dan berisi vitreus humor. Semacam gel transparan

yang juga berperan untuk mempertahankan bentuk bola

mata dan mempertahankan posisi retina terhadap

kornea.

5. Lapisan terdalam disebut retina merupakan lapisan tipis

dan transparan, yang terdiri dari:

a. Lapisan terpigmentasi luar – berfungsi untuk menyerap

cahaya berlebih dan mencegah refleksi internal berkas

cahaya yang melalui bola mata. Lapisan jaringan saraf

Page 3: Struktur Makroskopis Mata

dalam (optikal) – terletak bersebelahan dengan lapisan

terpigmentasi. Terdapat sedikitnya sepuluh lapisan yang

terpisah.

b. Bintik buta (diskus optik) – titik keluar saraf optik. Karena

tidak ada fotosensitif pada area ini, maka tidak ada

sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh area

ini.

c. Lutea makula – area kekuningan yang terletak agak

lateral terhadap pusat.

d. Fovea – pelekukan sentral makula lutea yang tidak

memiliki sel batang dan hanya mengandung sel kerucut.

Bagian ini adalah pusat visual mata: bayangan yang

terfokus di sini akan diinterpretasi dengan jelas dan

tajam oleh otak.

e. Jalur visual ke otak

Saraf optik terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang

keluar dari mata dan bergabung tepat di sisi superior

kelenjar hipofisis membentuk kiasma optik.

Pada kiasma optik, serabut neuron yang berasal dari

separuh bagian temporal (lateral) setiap retina tetap

berada di sisi yang sama sementara serabut neuron

yang berasal dari separuh bagian nasal (medial) setiap

retina menyilang ke sisi yang berlawanan.

Setelah kiasma optik, serabut akson membentuk

traktus optik, yang memanjang untuk bersinapsis

dengan neuron dalam nuklei genikulasi lateral

talamus. Aksonnya menjalar ke korteks lobus oksipital.

Page 4: Struktur Makroskopis Mata

Sebagian akson berhubungan dengan kolikuli superior,

okulomotorik, dan nuklei praktikum untuk

berpartisipasi dalam reflaks pupilaris dan siliaris.1

Kelenjar lakrimalis (gambar 2) terdiri dari:

1. Kelenjar lakrimalis, yang terletak di atas mata pada sisi

begian luar dan menyekresi cairan lakrimasi ke dalam

sakus konjungtiva.

2. Dua kanal halus, yang disebut kanalikuli lakrimalis,

membentang dari sudut bagian dalam kelopak mata

sampai ke sakus lakrimalis.

3. Sakus lkrimalis, yang membentang di sudut bagian dalam

kelopak mata pada lekukan tulan lakrimalis.

4. Duktus nasolakrimalis, yang membentang dari sakus

lakrimalis sampai ke arah bawah hidung.

Struktur Mikroskopis Mata

Bola Mata (Bulbus Oculi)

- Epitel kornea terletak paling luar, berupa epitel berlapis

gepeng tanpa lapisan tanduk.

- Membran bowman, suatu lapisan homogen tipis tepat

dibawah epitel, mirip membran basal epitel, tetapi lebih tebal,

terdiri atas serat-serat kolagen halus.

- Stroma/substansia propria, merupakan bagian kornea yang

paling tebak, terdiri atas serat-serat kolagen yang lebih jasar

Page 5: Struktur Makroskopis Mata

daripada di membran bowman. Diantara serat kolagen terdapat

fibrosit yang tampak tipis dengan inti jelas.

- Membran Descemet, tebalnya kurang lebih sama dengan

membran bowman, juga terdiri atas serat kolagen namun

susunannya berbeda dari membran bowma ataupun stroma.

- Lapisan endotel kornea, merupakan lapisan kornea yang

paling dalan terduru atas epitel selapis gepeng atau kuboid.

Lapisan ini membatasi ruang kamera okuli anterior.5

- Limbus kornea, tempat pertemuan antara tepian kornea

dengan sklera, lebarnya sekitar 1,5 – 2mm. Di tempat ini

terdapat lekukan atau sudut akibat perbedaan kelengkungan

kornea dan sklera. Pada bagian luar diliputi epitel konjungtiva

bulbi berupa epitel berlapis slindris dengan lamina propria

dibawahnya. Stroma merupakan tepian sklera yang menyatu

dengan kornea, terdiri dari jaringan ikat fibrosa. Stroma

dibagian dalam membentuk sklera spur. Pada sebagian sajian,

dapat dilihat ruangan lebar dan panjang yaitu kanal schlemm.

Lumen saluran ini dibatasi oleh selapis sel endotel. Bagian

posterior sklera spur merupakan tempat origo mm. siliaris,

yang merupakan jarinan otot polos. Mm siliaris terdiri atas pars

meridionalis, mulai dari suprakoroid dekat korpus siliaris dan

berakhir pada sklera spur. Pars radiate terletak disebelah

dalam ars meridionalis, seratnya menyebar kebelakang untuk

melekat pada koroid. Pars siliaris, letaknya di tepi dalam korpus

siliaris didekat pangkalnya, jalannya melingkari bola mata.

Batas antara ketiga bagian ini tidak jelas.

Page 6: Struktur Makroskopis Mata

- Iris, pada permukaan yang menghadap kamera okuli anterior

dilapisa sel stroma tidak beraturan. Permukaan yang

menghadap kamera okuli posterior dilapisi dua lapis sel epitel

berpigmen yang merupakan bagian dari retina pars itidika. Sel

– sel ini tidak jelas batasnya karena tertutup pigmen. Bagian

ujung dan pangkal iris susunannya lebih tipis daripada bagian

tengahnya. Di bagian depan stromanya tidak mengandung

pembuluh darah, sedangkan di bagian belakang terdapat

pembuluh darah. Di bagian yang dekat pupil, terdapat berkas

otot polos yaitu sfingter papillae. Di pangkal iris terdapat

berkas mm dilatators papillae.

- Korpus siliaris terdapat dipangkal iris, menonjol kedalam

kamera okuli posterior. Disini terdapat zonula siliaris Zinii,

kumpulan serat penggantung lensa mata.

- Lensa mata, terletak dibelakang iris berupa bangunan oval

warna merah. Susunan serat lensa tidak jelas dalam sajian.

Ruangan didepan lensa dibelakang iris disebut kamera okuli

posterior. Di belakang lensa terdapat ruang kosong yang

semula terisi korpus vitreum (badan kaca). Pada beberapa

sajian dapat dilihat saluran yang menjulur dari papilla nervus

optikus, merupakan a. hialoidea.5

- Retina (selaput jala), berfungsi sebagai reseptor cahaya,

letaknya diantara koroid dan korpus vitreum. Perlu diingat

bahwa yang dimaksud dengan lapisan luar retina adalah yang

berbatasan dengan korpus vitreum. Retina berturut-turut dari

luar kedalam, terdiri atas:

Page 7: Struktur Makroskopis Mata

Lapisan epitel pigmen retina merupakan lapisan yang

paling luar, bentuk selnya tidak jelas karena tertutup oleh

pigmen.

Lapisan sel batang dan kerucut, kenali kedua jenis

tersebut. Dalam lapisan ini terdapat juga sel Muller yang

fungsinya sebagai penyokong, namun agak sulit dikenali.

Membran limitans eksterna, merupakan rangkaian

kompleks tautan antara sel-sel batang, kerucut, dan sel

muller, dengan mikroskop cahaya tampak sebagai garis.

Lapisan inti luar, terdiri atas inti-inti sel batang dan

kerucut bersama badan selnya.

Lapisan pleksiform luar, dibentuk oleh akson sel batang

dan kerucut bersama dendrite sel bipolar dan sel

horizontal yang saling bersinaps.

Lapisan inti dalam, dibentuk oleh inti-inti dan badan sel

bipolar, sel horizontal, sel amakrin, dan sel Muller.

Lapisan pleksiform dalam, dibentuk oleh sinaps antara sel

bipolar, sel amakrin dan sel ganglion.

Lapisan ganglionar, dibentuk oleh badan dan inti sel

ganglion.

Lapisan serat n. optikus dibentuk oleh akson sel ganglion.

Dalam lapisan ini kadang tampak cabang arteri dan

cabang vena sentralis retina.

Membran limitans interna, sebenarnya adalah membrane

basalis sel Muller yang memisahkan retina dari korpus

vitreum.

Fovea sentralis atau binting kuning merupakan bagian

retina yang tipis sehingga membentuk cekungan, karena

Page 8: Struktur Makroskopis Mata

lapisan ini hanya terdiri atas sel kerucut saja. Cekungan

yang lain adalah papil n optikus yang merupakan tempat

keluarnya n. optikus dari bola mata. Cekungan yang

terakhir ini disebut bintik buta.5

Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel

konus)dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen

lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam

pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu

yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada

sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan

pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang

yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah

sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning

hanya ada sel konus saja.

Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus

disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A.

Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka

rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A.

Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap.

Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang

disebut adaptasi gelap(disebut juga adaptasi rodopsin). Pada

waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.

Pigmen lembayung dari sel konus merupakan

senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin

dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka

terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam

Page 9: Struktur Makroskopis Mata

sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna.

Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta

warna.

Jaras saraf

Akson sel ganglion menuju ke belakang dalam nervus optikus

dan traktus optikus untuk berakhir di korpus genikulatum

lateralis, yaitu bagian thalamus. Serat-serat dari kedua

hemiretina nasalis menyilang di kiasma opticum. Di korpus

genikulatum, serat-serat dari bagian nasal retina dan temporal

retina yang lain bersinaps di sel-sel yang aksonnya membentuk

traktus genikulokalkarina. Traktus ini menuju ke lobus

oksipitalis korteks serebrum.7

Daerah utama yang menerima rangsang penglihatan (area

broadman 17), terutama terletak di sisi-sisi fisura kalkarina.

Sebagian akson sel ganglion di traktus optikus menuju ke area

pretektal otak tengah dan kolikulus superior, dan bersinaps

untuk mengatur reflex pupil dan gerakan bola mata. Akson-

akson lainnya, dari kiasma optikum akan langsung menuju

nucleus suprakiasmatik di hipotalamus, untuk membentuk

sinaps yang menyingkronkan berbagai irama endokrin dan

sirkadian yang berhubungan dengan siklus terang-gelap.7

RHODOPSIN Terdiri dari: Opsin dan 11 – cis – retinal

Absorpsinya terpusat pada 500nm.

Menyerap foton dgn persentase tinggi pada panjang gelombang yang sesuai.

Page 10: Struktur Makroskopis Mata

Trytophan, merupakan penyerap yang efisien pada protein yang tidak memiliki grup prostetik.

. Sel batang mengandung pigmen rhodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa vitamin A dengan protein tertentu. Sel-sel ini paling banyak terletak di fovea dan berfungsi untuk menerima bayangan dengan cahaya lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam putih. Perhatikan

MEKANISME Absorpsi cahaya → isomerisasi 11 – cis – retinal → pemindahan posisi atom nitrogen dari Schiff base (energi dari foton diubah menjadi gerak atom).

Perubahan posisi atom → penutupan saluran ion dan menimbulkan impuls saraf.

Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk melalui kornea akan diteruskan seperti berikut.

Cahaya → Aqueous humor → Pupil → Lensa → Vitreous humor → Retina

Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke dalam fovea karena diatur oleh lensa. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk memipih dan mencembung. Kemampuan ini disebut daya akomodasi.

PENGARUH ION KALSIUM Pengaturan kerja sistim tersebut juga dipengaruhi oleh ion kalsium, yaitu dengan mengontrol sintesis cGMP.

Pd waktu gelap ion Ca masuk sel batang → illuminasi masukan Ca stop, keluaran Ca tetap berlangsung → level ion

Page 11: Struktur Makroskopis Mata

Ca menurun → meningkatkan enzim guanylate cyclase →cGMP meningkat → membuka saluran ion.

Selain mengandung sel batang, retina juga mengandung sel kerucut atau sel konus. Sel ini mengandung iodopsin. Fungsi sel konus untuk menerima rangsang warna merah, biru, dan hijau. Setiap satu sel kerucut mengandung satu di antara ketiga pigmen.

Buta warna merupakan sebuah keadaan dimana seseorang tidak dapat mengenali warna secara total (Akromatisme), ataupun sebagian (Diakromatisme). Buta warna tolal merupakan sebuah keadaan dimana seseorang tidak dapat mengenali warna sama sekali (semua warna dilihat sebagai tingkatan warna hitam, putih, dan abu-abu). Dan buta warna tertentu atau dikenal dengan istilah buta warna parsial (ketidak mampuan untuk membedakan warna-warna merah dan hijau). Dalam kasus buta warna parsial ini dibagi dalam 3 tipe, yaitu: 

Deutrinophia, yaitu orang yang kehilangan kerucut hijau sehingga ia tidak dapat melihat warna hijau 

Protanophia, yaitu orang yang kehilangan kerucut merah sehingga ia buta warna merah 

Tritanophia, yaitu kondisi yang ditandai oleh ketidak beresan dalam warna biru dan kuning dimana conus biru atau kuning tidak peka terhadap suatu daerah spektrum visual