Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

63
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN” Makalah ini berisikan tentang informasi Struktur dan fungsi tumbuhan. Struktur tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, biji dan buah, bunga. Makalah ini akan membahas satu persatu bagian-bagian tumbuhan tersebut beserta fungsinya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan ada kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Malang, 5 September 2012 Penulis

description

Makalah Biologi

Transcript of Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Page 1: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRUKTUR DAN FUNGSI

TUMBUHAN”

Makalah ini berisikan tentang informasi Struktur dan fungsi tumbuhan. Struktur

tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, biji dan buah, bunga. Makalah ini akan membahas

satu persatu bagian-bagian tumbuhan tersebut beserta fungsinya.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan ada kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan

makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 5 September 2012

Penulis

Page 2: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………... i

DAFTAR ISI…………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………........ 2

1.3Tujuan…………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Struktur dan Fungsi Akar….. 3

2.2 Struktur dan Fungsi Batang……………………….

2.3 Struktur dan Fungsi Daun……………………..

2.4 Struktur dan Fungsi Bunga……………………….

2.5 Struktur dan Fungsi Biji dan Buah………………………

2.6 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan………………

2.7 Kultur Jaringan……………..……………………

2.8 Hama dan Penyakit Tumbuhan…………………

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………... iii

Page 3: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

            Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan

tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas

hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan

selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan

sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang,

tetapi pembelahannya sangat terbatas.

            Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi

membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan membelah

diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.

Struktur  utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri atas : akar,

batang dan daun, disamping struktur tersebut  tumbuhan  juga ada yang dilengkapi dengan

bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah (tumbuhan tak berbiji )

umumnya tidak memiliki struktur seperti akar, batang , dan daun .  Dapatkah kamu

memberikan contoh – contoh kedua golongan tumbuhan di atas ?

            Seperti halnya tubuh hewan, tubuh  tumbuhan  pun terdiri atas sel yang tersusun

secara teratur membentuk suatu jaringan,  Sel-sel yang membentuk jaringan tersebut berasal

dari hasil pembelahan sel zigot, yaitu sel hasil peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel

kelamin betina. Dari sel zigot itulah kemudian berkembang melalui proses pembelahan sel

menjadi berbagai macam sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda.  Proses

pertumbuhan dan terbentuknya kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang

berbeda itu disebut dengan peristiwa Deferensiasasi.

            Dari peristiwa deferensiasi akan terbentuk berbagai macam jaringan, selanjutnya dari

berbagai macam jaringan akan membentuk organ tubuh tumbuhan seperti akar, batang dan

daun. Karena  organ-organ tubuh tumbuhan mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda maka

struktur  organ pun berbeda pula.

            Untuk memudahkan memahami struktur organ tubuh tumbuhan maka terlebih dahulu

dibahas sedikit tentang berbagai macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh

tumbuhan.

Page 4: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?

2. Apa saja struktur dan fungsi dari tumbuhan?

3. Apa saja hama dan penyakit pada tumbuhan?

4. Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan?

1.3 Tujuan

Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang struktur dan fungsi tumbuhan

agar mahasiswa mengerti tentang analogi dan morfologi pada tumbuhan.

2.1Struktur dan Fungsi Akar

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar

adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu

tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar

tumbuhan monokotil tersusun sistem akar serabut.

2.1.1 Struktur Akar

Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.

a. Morfologi (Struktur Luar) Akar

Page 5: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya

air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar,

ujung akar, dan tudung akar. 

Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang

berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanya tumbuh di dekat ujung

akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang

sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri.

Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta

membantu penembusan tanah oleh akar.pada banyak tumbuhan, sel sentral di tudung akar

membentuk struktur yang lebih jelas dan tetap yang disebut kolumela. Sel tudung akar

mensekresikan lendir yang terdiri atas polisakarida. Dan tudung akar bekembang secara

terus menerus. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan

mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian

luar tudung akar mengandung lendir.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar

Anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.

1. Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding

sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.

Page 6: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2. Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding

tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas.

Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

3. Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-

sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat

lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke

silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel

(perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel

adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan

pertumbuhan akar ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang

merupakan berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada

tumbuhan dikotil.

4. Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium),

xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan

terluar dari silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel

berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping.

Sedangkan xilem dan floem yang merupakan berkas pembuluh angkat terletak di

sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil terdapat empulur,

sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

2.1.2 Fungsi Akar

Bagi tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk menyerap

air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk menyimpan

cadangan makanan.

a. Menyerap air dan zat hara (mineral).

Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk

memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah

dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh

memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.

b. Menunjang berdirinya tumbuhan.

Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar

membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan

dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.

c. Sebagai alat pernapasan.

Page 7: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah.

Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori

tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.

d. Sebagai penyimpan makanan cadangan.

Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai

tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut

akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan

cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan

mencari sumber makanan.

Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya.

Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan wortel;

sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai

parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu,contohnya jahe, kunyit,dan laos.

Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya

Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara

osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari

larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi

tinggi (lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah

selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain

secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif,

yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan

energi.

Page 8: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Lalu, dari rambut-rambut akar, air dan mineral mengalir dengan arah

horizontal melalui epidermis, korteks dan endodermis sampai ke xilem. Dari xilem,

air dan mineral diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem) pada batang

cabang, dan daun sebagai bahan fotosintesis. Pengangkutan ini disebut

pengangkutan vaskuler.

Kemudian, air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan turgor.

Apakah turgor itu? Turgor adalah keadaan tegang antara dinding sel dengan isi sel

setelah menyerap air.

Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan

Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar

napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada

pangkal batangnya.  Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk.

Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh

dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih

menggantung adalah untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar yang masuk

ke dalam tanah, bagian akar tersebut memiliki fungsi seperti akar biasa, yaitu,

menyerap air dan mineral. Kemudian, oksigen yang diserap oleh akar digunakan

untuk proses penyerapan air dan mineral.

2.1.3 Sifat-sifat akar

1. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah

tumbuh ke pusat bumi ( geotrop ) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan

udara dan cahaya.

2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau

sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.

3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.

4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat

jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.

5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus

tanah.

Page 9: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.1.4 Jenis Akar

Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:

1. Akar serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil,

tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar ini umumnya terdapat

pada tumbuhan monokotil . Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya

(dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok ,

atau stek ). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya

tumbuhan.

2. Akar tunggang.

Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan

kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar

utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Akar ini

umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk

menyimpan makanan.

Page 10: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.1.5 Modifikasi Akar

1. Akar napas . Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera

Mangrove ( Avicennia , Soneratia ).

2. Akar gantung . Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada

tumbuhan epifit Anggrek .

3. Akar banir . Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.

2.1.6 Susunan Akar Dikotil

Akar tumbuhan dikotil pada umumnya tersusun atas bagian epidermis, korteks,

endodermis, dan silinder pusat(stele).

a. Epidermis

Epidermis, tersusun atas selapis sel, berdinding tipis, berkutikula, dan tersusun dari

rapat. Sebagian besar sel epidermis membentuk rambut akar dengan jalan

mengadakan perpanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Rambut akar adalah

sel epidermis yang memanjang keluar tegak lurus permukaan akar, dan berbentuk

tabung. Rambut ini bermanfaat untuk memperluas permukaan sehingga penyerapan

menjadi lebih efektif.

b. Korteks

Korteks akar menempati sebagian besar akar. Terdiri beberapa lapis, di dalam korteks

terdapat ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar. Korteks terdiri dari sel

parenkim. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar. Plastida didalamnya

menghimpun pati.

c. Endodermis

Satu atau beberapa lapis sel korteks di bawah epidermis memiliki dinding sel yang

dilapisi suberin, sejenis karbohidrat yang menyebabkan bagian ini

tampak berbeda dengan korteks yang lain. Lapisan sel korteks yang paling dalam

tersusun rapat tanpa ruang antar sel dan terdiri atas sel=sel berbentuk kotak, disebut

lapisan endodermis. Sel-sel endodermis mengalami penebalan suberin pada dinding-

dinding radial dan vertikalnya sehingga membentuk semacam pita. Pita ini disebut

pita caspary, sesuai dengan nama penemunya, Caspary.

Page 11: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

d. Silinder pusat atau stele

Silinder pusat, tersusun atas lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Lingkaran tepi

terdapat di sebelah dalam dan berdampingan dengan endodermis, tersusun atas sel-sel

parenkim. Pada bagian ini tumbuhlah akar lateral.

Jaringan pembuluh tersusun atas jaringan xilem dan floem yang tersusun berselang-

seling pada bidang radial. antara xilem dan floem dipisahkan oleh sederetan sel

parenkim yang dikenal sebagai kambium.

2.1.7 Susunan Akar Tumbuhan Monokotil

Pada dasarnya susunan jaringan pada akar tumbuhan monokotil adalah sama dengan

yang terdapat pada akar tumbuahan dikotil. Namun beberapa perbedaan yang tampak

adalah :

a. Endodermis sering membentuk dinding sekunder yang tebal sehingga mudah

dikenali pada penampang melintang akar dengan pewarnaan yang baik.

b. Pertumbuhan xilem awal terhenti sebelum bagian pusat terbentuk sehingga jalur-

jalur xilem tidak berbentuk binang melainkan satu ikatan dengan lainnya.

c. Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga

xilem dan floem tersusun secara tidak teratur.

Page 12: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.2 Struktur Batang dan Fungsinya

2.2.1 Struktur Batang

a.Morfologi (Struktur Luar) Batang

Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang

tidak sama. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis

dan kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan

dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi

lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan

tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada

kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat

nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah di anatara 2 buku).

Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki

jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan

umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam,

dan kacang.

Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif

panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil

(lentisel) pada permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang

secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.

Page 13: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

b. Anatomi (Struktur Dalam) Batang

Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.

Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis

yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis

dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil.

Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung

gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan

sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun

dan berdiri tegak.

Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.

1. Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak

berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan

epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada

di dalamnya.

2. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel

berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-

rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara.  Dalam

korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang

memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati. Fungsi

korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan

Page 14: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan

monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.

3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat

xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian

luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem,

sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini yang

menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium

ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari

bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit

karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam

lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar.

Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga

pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan

lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat

batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan

musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran

tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada

stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga

garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-

jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang

bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur

pada tumbuhan monokotil.

Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini

umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar

matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak

memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang

terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat

pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas

pengangkut yaitu xilem dan floem. Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi

tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang rumput, dan batang basah.

Page 15: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan,

yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu,

sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang

tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain,

jati, mangga, dan mranti. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya

berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu.

Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput. Tumbuhan batang basah memiliki batang

yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan bayam dan patah tulang.

2.2.2 Fungsi Batang

Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang

telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa

kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan,

penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan.

a. Penopang.

Page 16: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan

menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari).

Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang

tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada

tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.

b. Pengangkut.

Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain

itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke

seluruh bagian tumbuhan.

c. Penyimpan.

Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan

cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa

berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan

digunakan saat diperlukan.

d. Alat perkembangbiakan.

Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir

semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan

batang. Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI.

Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan,

antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk

bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan

bambu.

Page 17: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.3 Struktur Daun dan Fungsinya

Tumbuhan memiliki daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari

batang. Daun umumnya berbentuk tipis dan berwarna hijau.

Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang ada pada daun. Namun, daun ada

juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu.

2.3.1 Struktur Daun

Struktur daun dapat  kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun

dan anatomi (struktur dalam) daun.

a. Morfologi (Struktur Luar) Daun

Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh

kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil.

Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian

daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).

Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut

pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih

dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah

daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.

Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun,

dan helaian daun disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki

satu bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna.

Page 18: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh

daun mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya

disebut daun mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip

dan ada pula yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal

dan ganda.

Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau

menjari. Sedangkan tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun

sejajar atau melengkung. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah

susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat

daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan

dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut

bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan

seperti jaring atau jala.

Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung,

menjari, dan sejajar.

Page 19: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

a. Menyirip.

Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh

tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga,

dan rambutan.

b. Melengkung.

Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang

daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita.

Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer.

c. Menjari.

Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya,

tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.

d. Sejajar.

Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiap-tiap ujung

tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-

rumputan. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap

tangkainya. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap

tangkainya.

Page 20: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

A. Anatomi (Struktur Dalam) Daun

Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah

mikrosop akan tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang

(palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.

Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah.

Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang

antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah

daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya

dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis

terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata

umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air

terdapat di bagian atas daun.

Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak,

tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah

epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.

Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur

dan ada ruang antarsel.  Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung

karbon dioksida untuk proses fotosintesis.

Page 21: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang

daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau

cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari

silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.

2.3.2 Fungsi Daun

Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat

pembuatan makanan, pernapasan, dan penguapan.

a. Pembuatan makanan.

Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses

pembuatan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk

kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.

b. Pernapasan.

Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata

pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas

oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada

di bawah pohon pada siang hari.

c.Tempat tranpirasi tumbuhan. 

Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa

penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada

umumnya terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air

akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan

mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus. Selain itu,

transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan. Kecepatan transpirasi

pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar).

Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah

stomata, ada todaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya

bulu-bulu (trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang mempengaruhi antara

lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Saat

Page 22: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

udara lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam keadaan tersebut

tumbuhan mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air.Tidak

semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak

dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang

tidak digunakan dibuang melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari,

kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.

Bagi manusia, daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun

pepaya dan singkong; obat-obatan, contohnya daun jeruk dan jambu biji; rempah-

rempah, contohnya daun salam jeruk.

d. Tempat fotosintesis.

Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air

diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke

jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis

dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa)

dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan

diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun

dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.

Page 23: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.4 Struktur Bunga dan Fungsinya

2.4.1 Struktur Bunga

Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga

terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami

perubahan. Jika dilihat, bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi

setiap jenis bunga memiliki struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap

memiliki bagian-bagian  antara lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan,

putik.

a. Kelopak Bunga (Calix)

Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau

dan fungsinya adalah untuk melindungi kuncup bunga.

b. Benang Sari (Stamen)

Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan pada tumbuhan.

Letak benang sari umumnya mengelilingi putik. benang sari penghasil sel kelamin

jantan. Bagian-bagian pada benang sari antara lain tangkai sari (filamen), kotak sari

(antera), serbuk sari (polen).

Page 24: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

c. Putik (Pistillum)

Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat

perkembangbiakan betina karena menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara

lain kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam

ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan didalam ovulum terdapat sel telur.

Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang

lengkap adalah bunga yang memiliki bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota

bunga, benang sari, dan putik. Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga

yang tidak memiliki salah satu atau lebih dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga

yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan dan bunga yang tidak memiliki

benang sari adalah bunga betina sedangkan bunga yang memiliki putik dan benang

sari dalam satu bunga adalah bunga hermafrodit.

2.4.2 Fungsi Bunga

Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif

(materi ini akan kamu pelajari lebih mendalam di kelas VI). Perkembangbiakan generatif

merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga,

pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa

jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik. Bagian bunga yang paling menarik adalah

mahkota. Mahkota yang indah dan berbau menyengat menarik perhatian serangga,

seperti kupukupu, kumbang, dan lebah. Akibatnya, tanpa disadari proses penyerbukan

terjadi. Sedangkan bagi manusia, bunga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan,

perlengkapan upacara adat, dan bahan rempah-rempah.

Page 25: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.5 Struktur dan Fungsi Buah serta Biji

Pembuahan adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin

betina. Di bagian bawah putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal  biji

yang bila terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal

biji menjadi biji.

2.5.1 Buah

Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah

agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal

buah, contohnya mangga. Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal

buah dari 1 bunga, contohnya buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu

buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga,

contohnya buah nangka, dan buah nenas.

Dari asal terbentuknya buah  dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan

buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah

semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga

tersebut.

2.5.2 Biji

Page 26: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan  generatif.

Di dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya

terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.

a. Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji

tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam

(tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan

sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan

berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah,

dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging.  lapisan tengah lapisan kuat,

keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.

b. Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji

(plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya

terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).

c. Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri

dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai

cadangan makanan tersimpan dalam daun lembaga.daun lembaga merupakan daun

pertama pada tumbuhan yang tumbuh.

2.6 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Pertumbuhan

Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang

bersifat irreversibel. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif

Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer

Page 27: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.6.2 Jenis pertumbuhan dan perkembangan

A. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah

tinggi atau panjang.

~ diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal

~ meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah

pemanjangan dan daerah differensiasi

B. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar.

Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder

(meristem lateral.

Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara

xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk

sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang

tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah

Page 28: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis

lebih kedap terhadap air).

Perkembangan

merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat

pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan

adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis)

Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.

 

Page 29: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.7 Kultur Jaringan

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian

tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam

media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah

tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan

bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah

perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media

buatan yang dilakukan di tempat steril. 

Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,

khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang

dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai

sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga 

tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah

besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan

tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. 

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur

jaringan adalah:

1. Pembuatan media

2. Inisiasi

3. Sterilisasi

4. Multiplikasi

5. Pengakaran

6. Aklimatisasi

Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. 

Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan

diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan

hormon.  Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. 

Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya

Page 30: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. 

Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.  Media

yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.

Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan

dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur

jaringan adalah tunas. 

Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan

di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang

juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan

etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. 

Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.  

Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam

eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk

menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan

eksplan.  Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak

dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya

pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang

dilakukan mulai berjalan dengan baik.  Pengamatan dilakukan setiap hari

untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat

adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi

akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur)

atau busuk (disebabkan bakteri). 

Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan

aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu

dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari

udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan

sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit

mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap

sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama

dengan pemeliharaan bibit generatif. 

Page 31: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai

mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman

kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah:

jati, sengon, akasia, dll.

Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan

pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan

jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan

dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya

yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan

memperoleh hasil yang lebih cepat.

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

1. Unsur hara

Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan:

Unsur makro

Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg

Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni

Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2

Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O

Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2

Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein

Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi

2. Suhu

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu

Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum

Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan

maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh

suhu rendah. Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun

1920

3. Kelembaban

Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat

pertumbuhan dan perkembangan

Page 32: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

4. Cahaya

Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses

fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat,

tetapi abnormal.

2.7.1 KEUNTUNGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN

a. ¨ Pengadaan bibit tidak tergantung musim

b. ¨ Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat

(dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal

10.000 planlet/bibit)

c. ¨ Bibit yang dihasilkan seragam

d. ¨ Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)

e. ¨ Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah

f. ¨ Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan

lingkungan lainnya.

Page 33: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

2.8 Hama dan Penyakit pada Tanaman

Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan

mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur).

Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya.

Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh

binatang yang sering menjadi hama tanaman.

Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur

disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka

merusak tumbuhan dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tumbuhan sehingga

mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya,

bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan

kematian. Untuk membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat –

obatan anti hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut

insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.

Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara hati –

hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat justru dapat

menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu disebabkan karena pestisida dapat

menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu pengguna obat –

obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal dan sebijak mungkin.

Secara alamiah, sesungguhnya hama mempunyai musuh yang dapat

mengendalikannya. Namun, karena ulah manusia, sering kali musuh alamiah hama

hilang. Akibat hama tersebut merajalela. Salah satu contoh kasus yang sering terjadi

adalah hama tikus. Sesungguhnya, secara ilmiah, tikus mempunyai musuh yang

memamngsanya. Musuh alami tikus ini dapat mengendalikan jumlah populasi tikus.

Musuhnya tikus itu ialah Ular, Burung hantu, dan elang. Sayangnya binatang – binatang

tersebut ditangkapi oleh manusia sehingga tikus tidak lagi memiliki pemangsa alami.

Akibatnya, jumlah tikus menjadi sangat banyak dan menjadi hama pertanian.

2.8.1 Hama

Page 34: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil tanaman karena aktivitas

hidupnya, terutama aktivitas untuk mendapatkan makanan. Yang termasuk hama

tanaman adalah hewan mamalia, serangga, dan burung. Contoh hama berupa mamalia

adalah tikus, babi hutan, dan kera. Yang termasuk hama berupa serangga adalah

wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung

adalah burung gelatik dan burung pipit. Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini,

yang menimbulkan kerusakan paling besar adalah serangga. Tetapi ada cara untuk

mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan mengetahui siklus hidupnya. Jika kita

mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga tersebut akan menyerang, kita

dapat memberantasnya pada sasaran yang tepat.

1. Tikus

Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini

diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas, dan

kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang

relative singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak. Potensi

perkembangbiakan tikus sangat tergantung dari makanan yang tersedia. Tikus sangat

aktif di malam hari.

Tikus menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan yang disarang tidak

hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Yang membuat para tikus kuat

memakan biji – bijian sehingga merugikan para petani adalah gigi serinya yang kuat

dan tajam, sehingga tikus mudah untuk memakan biji – bijian. Tikus membuat lubang

– lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak – semak. Apabila

keadaan sawah itu rusak maka berarti sawah tersebut diserang tikus.

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara – cara sebagai berikut :

Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan

menangkap tikusnya.

Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.

Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang

bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan

makanan setelah tanaman dipanen.

Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan

beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya

Page 35: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi

berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga

berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.

2. Wereng

Wereng adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan

berlubang – lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya mati. Hama wereng ini

dapat dikendalikan dengan cara – cara sebagai betikut :

Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak

maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk

memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau

tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.

Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng,

misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia

douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea

nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.

Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan

apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida

diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi

lingkungan.

3. Walang Sangit

Walang sangit (Leptocorisa acuta) merupakansalah satu hama yang juga

meresahkan petani. Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan terbang sambil

mengeluarkan bau. Serangga ini berwarnahijau kemerah- merahan.

Walang sangit menghisab butir – butir padi yang masih cair. Biji yang sudah

diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit biji iu akan berwarna

kehitam – hitaman. Faktor – faktor yang mendukung yang mendukung populasi

walang sangit antara lain sebagai berikut.

a. Sawah sangat dekat dengat perhutanan.

b. Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.

c. Penanaman tidak serentak

Page 36: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Pengendalian terhadap hama walang sangit dapat dilakukan sebagai berikut.

a. Menanam tanaman secara serentak.

b. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah

agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.

c. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.

d. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan

alga.

e. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba

laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.

f. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.

Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi

hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama. Walang sangit

dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah mengeras, yaitu dengan

mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.

4. Ulat

Kupu – kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan

benareka ragam. Kupu – kupu meletakkan telurnya dibawah daun dan jika menetas

menjadi larva. Kita bisa sebut larva kupu – kupu sebagai ulat. Pada fase ini, ulat aktif

memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari. Daun yang

dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.

Upaya pemberantasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.

b. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat

akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.

c. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan

dengan menggunakan pertisida.

5. Tungau

Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap

daun tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang

terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning

Page 37: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang

terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.

2.8.2 Penyakit Tanaman

Gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut

penyakit tanaman. Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit tanaman ini adalah

virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing mematoda. Penyebaran penyakit tanaman

dapat terjadi melalui angin, serangga, dan air. Penyakit tanaman juga terpengaruh oleh

fakotr lingkungan, seperti kelembapan dan suhu.

1. Jamur

Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang

hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga

buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga,

atau sentuhan tangan.

Penyakit ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah,

akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun, akan

menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut akan keluar

jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke seluruh permukaan ranting

atau daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok.

Jika jamur ini mengganggu proses fotosintesis karena menutupi permukaan

daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk, mula – mula dari arah kulit

kemudian menjalar ke dalam, dan kemudian membusukkan jaringan kayu. Jaringan

yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika kondisi ini dibiarkan,

jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan yang ada di atasnya akan

layu dan mati.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah sebagai berikut.

a) Penyakit pada padi.

Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia

oryzea. Ruas – ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati.

Page 38: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun pedi menguning.

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.

b) Penyakit embun tepung.

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini kadang –

kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos

dan akhirnya mati. Jamur ini kadang – kadang menyerang daun pertama pada

kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh

terus tapi pada daun – daunnya terdapat kercak – bercak hitam.

Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu dengan

pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.

2. Bakteri

Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh

tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat

menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan

akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan

bakterisida.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit yang

menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration atau

CVPD). CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah

kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga

lama – kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang belum parang dapat disembuhkan

dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.

3. Virus

Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang oleh

virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular

dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur

diserang sulit untuk disembuhkan. Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus antara

lain penyakit daun tembakau yang berbercak – bercak putis. Penyakit ini disebabkan

Page 39: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

oleh virus TMV (tabacco mosaic virus) yang menyerang permukaan atas daun

tembakau. Virus juga dapat menyerang jeruk. Penularan melalui perantara serangga.

4. Alga (Ganggang)

Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat

merah pada daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara lain jeruk,

jambu biji, dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh alga biasanya bagian

daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada daun, kemudian pada

permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat kemerahan. Meskipun ukurannya

kecil, bercak yang timbul sangat banyak sehingga cukup merugikan

Langkah – langkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak tersenang

penyakit antara lain sebagai berikut.

a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi

segala kebutuhan zat haranya.

b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkaslah sehingga selaruh bagian

tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup.

c) Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tungau, atau hewan yang lain yang

serung membawa bakteri atau jamur.

d) Usahakan lingkungan selalu bersih.

e) Perhatikan tumbuhan sesering mungkun sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini

mungkin.

f) Jika terdapat gejala – gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun,

buah, ranting) yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke bagian

atau tumbuhan yang lainnya.

g) Penggunaan pertisida sebagai alternative terakhir untuk pengobatan hama dan

penyakit pada tumbuhan.

“Penggunaan Pestisida untuk Memberantas Hama dan Penyakit”

Penggunaan pestisida sintetis membutuhkan kecermatan, baik mengenai

pilihan pestisida yang aman maupun petunjuk pemakaiannya. Hasil pemantauan rutin

Page 40: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

dapat digunakan untuk mengetahui Janis hama dan penyakit yang menyerang, dan

menentukan jenis pestisida yang sesuai sasaran. Pemantauan juga bermanfaat agar

penyemprotan tidak terlambat dengan menggunakan dosis dan waktu yang tepat

sehingga pengendalian hama dan penyakit dapat berhasil.

Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida harus memperhatikan jenis

hama dan penyakit yang ada, populasi, serta tahap pengembangan hama tersebut.

Penggunaan pestisida dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan hal -– hal berikut.

a) Pestisida biologi disesuaikan dengan jenis hama yang menyerang.

b) Pestisida harus selektif, yaitu untuk hama atau penyakit yang menyerang jenis

tanaman tertentu.

c) Formulasi pertisida harus sesuai. Misalnya untuk hama yang masuk ke dalam

bunga kurang cocok jika digunakan penyemprotan, namun lebig efektif jika

berbentuk kabut sehingga lebih mudak untuk masuk ke dalam bunga.

d) Pestisida sistemik (masuk ke jaringan tumbuhan) atau kontak bersentuhan dengan

hama, disesuaikan dengan tahap perkembangan hama. Pada fase dewasa, kutu

putih mungkin sulit dikendalikan dengan perstisida kontak karena tubuhnya

memiliki lapisan luar yang dapat melindunginya dari semprotan langsung.

Pestisida sistemik akan lebih efektif karena larva yang baru menetas dan makan

daun akan meti karena bahan aktif yanga ada dalam tumbuhan akan meracuni

hama tersebut.

Gulma

Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani,

gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani kadang kurang

memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi gulma sudah

melebihi batas. Gulma – gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman utama dalam

mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya. Gulma dapat menjadi

tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat penting untuk menekan

perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan.

Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok,

yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.

1. Teki

Page 41: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian

mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan

berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).

2. Rumput

Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan

stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara

mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).

3. Gulma daun lebar

Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok

ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap

tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah

daun sendok.

“Pengendalian Gulma”

Pengendalian gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma

antara lain sebagai berikut :

a) Jenis gulma dominan

b) Tanaman budi daya utama

c) Alternatif pengendalian yang tersedia

d) Dampak ekonomi dan ekologi

Saat ini cukup banyak hebisida (pembasmi gulma) yang tersedia di toko

pertanian. Meskipun demikian, kita perlu hati – hati dalam memilih dan menggunakan

herbisida. Memperhatikan cara pemakaian herbisida dengan benar sangatlah

dianjurkan.

Tujuan pembersihan gulma antara lain untuk mengurangi tumbuhan

pengganggu yang akan menjadi pesaing tanaman utama. Selain itu juga karena gulma

merupakan inang alternetif dan tempat persembunyian hama penyakit.

Setelah mempelajari tentang gulma yang selalu merugikan manusia, ada juga

gulma yang tidak merugikan bagi siapapun, yaitu tanaman Rosela (Hibiscus

sabdariffa l.), entah kenapa tanaman ini termasuk gulma, kami mendapatkan ini dari

satu media Internet yang membahas tentang hama dan penyakit tumbuhan. Padahal

Page 42: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

pengertian dari gulma itu sendiri yaitu tanaman pengganggu yang menekan

pertumbuhan hama dan penyakit, dilihat dari sisi manfaat tanaman rosela banyak

sekali, antara lain mengatasi batuk, lesu, demam, gusi berdarah, penahan kekejangan,

anti cacing, anti bakteri, anti septik, menurunkan kolesterol dalam darah, asam urat.

Melihat dari manfaat – manfaat tanaman ini, tanaman ini tidak menunjukkan tanaman

yang mendatangkan penyakit bagi manusia, malah kebalikannya, tanaman ini dapat

menyembuhkan beberapa penyakit manusia, jadi mengapa banyak orang yang

menyebut tanaman ini menjadi tanaman gulma? Karena tanaman rosela ini mudah

sekali terserang penyakit dan menularkannya ke tumbuhan lain, dan banyak sekali

hewan – hewan hama hinggap di daun / batangnya.

Contoh penyakit pada tanaman adalah sebagai berikut.

a. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada jeruk adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus yang merusak floem tanaman jeruk. Penyakit ini

menyebabkan daun tanaman jeruk menjadi warna kuning dan kecil, serta

melambatkan pertumbuhan kuncupnya. Lalu, pada stadium berikut, daun akan

gugur dan tanaman tersebut menjadi tidak produktif dan  mati.

b. Penyakit mosaik pada tembakau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

TMV (Tobacco Mosaic Virus), dan menyebabkan daun berkerut dna bercak-bercak

kuning.

c. Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh protista yang menyerupai jamur,

yaitu Pythium debaryanum. Penyakit ini menyebabkan pembusukan akar dan

kecambah/bibit tanaman pada tanaman budidaya, sehingga kecambah rebah ke

tanah.

d. Penyakit pada tanaman kentang adalah penyakit yang disebabkan oleh

Phytopthora infestans (protista yang menyerupai jamur).

e. Penyakit pada tanaman padi adalah penyakit yang ymenyerang ruas-ruas batang

dan butir padi. Pyricularia oryzae (sejenis jamur) adalah salah satu penyebab

penyakit ini.

Page 43: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

f. Penyakit pada anggrek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu

Pseudomonas cattleyas.

g. Penyakit pada tanaman jagung disebabkan oleh Ustilago avenae. Ustilago ini

dikenal sebagai jamur apa yang menyebabkan penyakit pada tanaman budidaya.

Contoh lain dari Ustilago adalah Ustilago scitaminea yang menyebabkan penyakit

pada pucuk tebu.

h. Penyakit busuk akar (root rot)

Penyebab: thielaviopsis basicola, fusarium solani, armillaria mellea

Gejala: kelayuan dan kematian tanaman secara cepat, perubahan warna kuning

pada daun, pertumbuhan kerdil, dan gugur daun sebelum waktunya

i. Penyakit layu pembuluh

Penyebab: fusarium oxysporum, verticillium dahliae, v. alboatrum

Gejala: patogen menyerang pembuluh xylem tanaman, sehingga tanaman

kehilangan turgor dan layu. Jika dibelah, pembuluh di dalam batang berwarna

coklat.

j. Penyakit embun bulu (downy mildew)

Penyebab: sclerospora maydis, pseudoperorospora cubensis

Gejala: pada kondisi kelembaban yang cocok, cendawan ini tumbuh seperti bulu

putih keabu-abuan, yang terdiri dari tangkai spora dan spora. Pada gejala sistemik

menyebabkan daun menjadi klorosis

k. Penyakit embun tepung (powdery mildew)

Penyebab: oidium spp dan erysiphe spp

Gejala: gejala awal ditandai dengan adanya tepung putih pada daun terbawah dari

tanaman, daun yang terserang menjadi kuning, coklat dan akhirnya mengering.

Lama kelamaan daun akan terserang semua dan dapat mengakibatkan kematian

pada tanaman. 

Page 44: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Makalah New

Daftar Pustaka

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/setjen/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_11.htm

stfitb2008.files.wordpress.com/2009/.../18-bunga-biji-buah....

Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University

Press:Yogyakarta

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB:Bandung

http://brewoktea.blogspot.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-

tumbuhan.html