Struktur Anatomi Manusia

24
Struktur Anatomi Manusia blog kita-kita untuk mempelajari struktur anatomi manusia Anatomi | Home | My WebLog | Contact us | Sistem pencernaan Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energy dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Mulut Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air padahewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut: Gigi (dens) Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk: 1. sebagai indera pengecap/perasa 2. mengaduk makanan di dalam rongga mulut 3. membantu proses penelanan 4. membantu membersihkan mulut 5. membantu bersuara/berbicara Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah.

description

pjk

Transcript of Struktur Anatomi Manusia

Struktur Anatomi Manusia

blog kita-kita untuk mempelajari struktur anatomi manusia

Anatomi

| Home | My WebLog | Contact us |

Sistem pencernaan

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energy dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

Mulut

Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air padahewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:

Gigi (dens)

Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk:

1. sebagai indera pengecap/perasa

2. mengaduk makanan di dalam rongga mulut

3. membantu proses penelanan

4. membantu membersihkan mulut

5. membantu bersuara/berbicara

Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah.

Esofagus

Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.

Esofagus bertemu dengan faring yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

Lambung

Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagianbawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).

Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usu tanpa sempat dicerna.

Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, oto pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.

Pankreas

Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.

Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan.

Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.

Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH dan CO yang bersifat racun.

Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.

Usus halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:

Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;

Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;

Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;

Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;

Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;

Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;

Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;

Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat terserap sempurna.

Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air akan diserap pembuluh darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan diubah ke bentuk lain dan bebrapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.

Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.

Usus besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".

Usus buntu

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya Organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.

Penyakit Usus Buntu

Appendicitis merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu, meradang, membuatnya rentan pecah, yang termasuk darurat medis serius.

Gejala

Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak kesamping kanan bawah.

Nafsu makan menurun.

Mual dan muntah.

Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.

Demam rendah setelah gejala lain muncul.

Perut bengkak.

Umbai cacing

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.

Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.

Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

Penyakit apendiks biasa bagi manusia adalah:

Apendisitis

Karkinoid

Rektum

Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Anus

Dalam anatomi, anus atau lubang bokong (Latin: nus) adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

Anus sering dianggap sebagai bagian yang tabu oleh berbagai kelompok masyarakat.

Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka.

Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.

Untuk mencegah penyakit pada anus dan dalam rangka hidup sehat, manusia selalu membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya anus dibersihkan dengan membilasnya dengan air atau kertas tisu toilet.

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Tags: Sistem Pencernaan

SISTEM OTOT

Tisu Otot Rangka1. Pergerakan berlaku hasil daripada gabungan sistem rangka dan otot.2. Pergerakan dihasilkan oleh penguncupan dan pemanjangan.3. Otot rangka mengandungi beberapa komponen, iaitu :a. Fiber otot (sel-sel otot)b. Berbentuk selinder, panjang dan banyak nukleus.c. Berjalur dan bersaiz besar. Tisu Penghubung1. Epimisium seluruh bhg luar otot.2. Perimisium terdiri drp fasikel-fasikel yang dilitupi tisu penghubung berfiber.3. Endomisium setiap fasikel ada fiber otot yg diliputi oleh endomisium.Tendon1. Terdapat pada hujung otot yang melekat kepada tulang 2. Tendon terdiri drpd serat kolagen dan boleh meregang dengan baik.Fungsi Otot Rangka1. Menghasilkan Pergerakan- Penguncupan otot rangka membolehkan kita berjalan, berenang, bertindak dengan pantas, melakukan ekspresi muka dan sebagainya.2. Mengekalkan Postur - Kombinasi saling tindakan otot rangka membolehkan kita mengekalkan posturbadan.3. Menstabilkan Sendi- Otot-otot mengstabilkan sendi, seperti sukan memanah.4. Menghasilkan Haba- Tenaga terbebas sebagai haba selain digunakan untuk penguncupan ototCiri-ciri Otot Rangka1. Menguncup (contractility)-keupayaan otot memendek apabila menerima ransangan- daya dihasilkan apabila otot menguncup.2. Meregang (extensibility)-keupayaan otot memanjang.- fiber otot memendek apabila menguncup tetapi boleh memanjang melebihi panjang asal apabila otot relaks.3. Menganjal (elasticity)- keupayaan otot untuk kembali semula ke panjang asal selepas meregang ataumenguncup.4. Mudah teruja (irritability/excitability)- kemampuan otot untuk menerima dan bertindak balas terhadap ransanganyang diterima.- keupayaan ini akan membolehkan otot untuk menguncup.Fungsi Otot Rangka1. Menghasilkan Pergerakan- Penguncupan otot rangka membolehkan kita berjalan, berenang, bertindakdengan pantas, melakukan ekspresi muka dan sebagainya.2. Mengekalkan Postur - Kombinasi saling tindakan otot rangka membolehkan kita mengekalkan posturbadan.3.Menstabilkan Sendi- Otot-otot mengstabilkan sendi, seperti sukan memanah.4. Menghasilkan Haba- Tenaga terbebas sebagai haba selain digunakan untuk penguncupan otot.(INTERAKSI OTOT) SALING TINDAKAN OTOT1. Agonis (Pengerak Utama)otot yang berkontraksi menghasilkan pergerakan.cth: otot biceps brachii merupakan pengerak utama fleksi siku.2.AntagonisOtot yang menghasilkan pergerakan yang berlawanan dengan agonis.Apabila agonis menguncup, antagonis mengendur (relaks)Cth: triceps brachii merupakan pengerak utama mengekstensikan siku. BicepsBrachii merupakan antagonis bagi triceps brachii3. Synergis- ia membantu (tambah daya) kepada pengerak utama dalam menghasilkan pergerakan- ia menyediakan tarikan tambahan dan juga menstabilkan sendi.OTOT-OTOT LICIN (INVOLUNTARI1, Terdapat di dinding pada organ dalaman seperti pada iris dan otot siliari mata,perut, pembuluh (vesel) darah.2. Dipanggil otot lembut kerana ianya tidak berjalur.3. Luar kawalan sistem saraf & hormon4. Penguncupan sangat perlahan.Cth : gerakan makanan melalui usus, menguncup uterus semasa melahirkan anak dan mengepam darah melalui saluran darah.Otot KardiakTerdapat hanya pada otot jantung.Otot ini `contracts`dengan jantung untuk pam darah melaluinya.Otot ini berbeza dengan otot lembut di mana `contract`nya berirama.Ianya berjalur seperti pada otot voluntari tetapi fibernya bercabang, tersusun memanjang seperti pada otot berjalur, bercirikan warna merah.Cara Menamakan Otot RangkaOtot rangka dinamakan berdasarkan beberapa kriteria (struktural dan fungsi) :1. Arah serat/fiber otot :Rektus otot lurus,selari dengan median tubuh. Contoh rektus femoris.Transverse fiber otot bersudut tegak dengan garisan median tubuh.Oblik berpenjuru dengan garisan median tubuh2. Saiz Otot :Maksimus jika otot sangat besarMedius jika otot bersaiz sederhanaMinimus jika otot kecilMajor jika otot sederhana besarMinor jika otot sederhana kecilLongus jika otot atau tendonnya panjangBrevis jika otot atau tendonnya pendek 3. Jumlah /bilangan `originin` :Biceps berpunca dari dua kepala/origin.Triceps berpunca dari tiga kepala/originQuadriceps berpunca dari empat kepala/origin.4.Lokasi Otot :Temporalis otot yang terletak di kawasan tulang temporal pada tengkorak.Frontalis otot yang terletak di kawasan tulang frontal pada tengkorak.Abdominis otot yang terletak di bahagian abdomen.5. Lokasi `origin`otot dan lekatannya :Sternocleidomastoid `origin`/asalnya pada sternum (sterno) dan klavikel (cleido) dan lekatan (insertion) pada mastoid (proses tulang temporal).6. Bentuk Otot :Deltoid jika otot berbentuk delta atau segitiga.Trapezius jika otot berbentuk trapezium.Rhomboideus jika otot berbentuk rhomboid.7. Tindakan Otot:Flexor otot yang melakukan fleksi.Extensor otot yang melakukan ekstensi.Adduktor otot yang melakukan adduksiPronator otot yang melakukan pronasi lengan bawah.Supinator otot yang melakukan supinasi lengan bawah.

Disiarkan jam 10th May 2010 oleh ashaario

0

Tambah ulasan

LAMAN ASHAARIO

Klasik

Kad selak

Majalah

Mozek

Bar Sisi

Gambar

Gelangsar Masa

KONSEP SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM

SCE3111 PENILAIAN DALAM PENGAJARAN SAINS

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan Kelas XI IPA 3 Kelompok 3 Alysa Pratiwi Diki Pratama Gegy F Lisna Wati S Mutia Nurulita Septian Ilham S

Peta Konsep Sistem Pencernaan A. Fungsi Zat Makanan B. Saluran Pencernaan 1. Karbohidrat a. Gigi 1. Mulut 2. Protein b. Lidah 2. Kerongkongan 3. Vitamin c. Kelenjar Ludah 3. Lambung 4. Lemak 5. Air 6. Mineral C. Kelenjar Pencernaan D. Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan 4. Usus Halus 5. Usus Besar 6. Anus

A. Fungsi Zat Makanan 3 Fungsi Zat Makanan 1. Zat penghasil energi yaitu bahan makanan yg berfungsi sebagai sumber energy misalnya karbohidrat lemak dan protein 2. Zat pembangun yaitu bahan makanan yg berfungsi utk pertumbuhan dan perkembangan serta mengganti bagian2 tubuh yg rusak misalnya lemak dan protein 3. Zat pengatur yaitu bahan makanan yg berfungsi mengatur aktivitas tubuh misalnya vitamin dan mineral

1. Karbohidrat Sebagai energi utama 1 gram menghasilkan 4,1 kalori Berperan dalam metabolism tubuh Menjaga keseimbangan asam basa Membantu proses pencernaan makanan Membantu proses pencernaan kalsium 3 Jenis Karbohidrat Monosakarida(gula sederhana)contohnya glukosa,fruktosa dan galaktosa Disakaridda contohnya sukrosa,maltose, dan laktosa Polisakarida contohnya amilum selulosa dan glikogen 2. Protein Penghasil energi 1 gram menghasilkan 4,1 kalori Berperan penting dalam pertumbuhan dan mengganti sel2 yg rusak Menjaga keseimbangan asam dan basa Sisntesis hormon, enzim dan antibody Bereran penting dalam metabolism terutama biokatalisator Detoksifikasi racun dalam tubuh Hasil pencernaan protein adalah asam amino Asam amino esensial : AA yg sangat dibutuhkan oleh manusia tapi tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia : lisin,histidin,triptofan,fenilalalin,leusin,i soleusin dll Asam amino non esensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh : alanin,glisin,prolin asparagin, aspartat, asam glutamate dll

3. Vitamin a. Vitamin yang larut dalam air Nama vitamin Fungsi Sumber Gejala avitaminosis Mengatur metabolism karbohidrat Kulit ari beras, hati, jagung, ginjal, ragi, dan lemak daging sapi dan kacang-kacangan Beri beri Vitamin B2 Menjaga penglihatan dan respirasi Susu daging ayam telur padi padian sel sayuran hijau kacang-kacangan dan ragi Keliosis (luka disudut mulut dan katarak Vitamin B3 Pertumbuhan dan perbanyakan sel Kesehatan kulit Hati kol susu tomat ragi kedelai dan bayam Hati daging ragi dan beras pelgra Pembentukan sel darah dan kerja saraf Metabolism karbohidrat lemak dan protein serta pembentukan rambut dan kuku Perkembangan janin dan pembentukan darah Kecambah gandum kacang kacangan pisang sayur alpukat hati dan ikan Kuning telur ragi kentang hati ginjal sayuran dan buah-buahan Anemia dan kejang kejang Dermatitis depresi kehilangan nafsu makan dan kerontokan rambut Anemia dan gangguan janin Vitamin B1 Vitamin B5 Vitamin B6 Vitamin B7 Vitamin B9 Sayuran hati dan ginjal Dermatitis dan jerawat Vitamin B12 Mencegah kurang darah dan merawat system syaraf Daging hati telur susu dan ikan Vitamin C Sayuran dan buah-buahan segar misalnya Skorbut dan sariawan jeruk stroberi dan tomat Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit serta menjaga kesehatan gigi dan mulut Anemia

b. Vitamin yang larut dalam lemak (ADEK) Nama Vitamin Fungsi Sumber Gejala avitaminosis Vitamin A Menjaga kesehatan mata dan kehalusan kulit Hati kuning telur miyak ikan sayuran hijau tua dan buahbuahan berwarna jingga seperti wortel Rabun senja,kornea mata rusak, dan kulit menjadi bersisik Vitamin D Meningkatkan penyerapan zat kapur sehingga bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang Kuning telur susu Rakhitis mentega ikan hati dan minyak ikan Vitamin E Menjaga kesehatan kulit dan kesehatan reprosuksi Margarine kecambah minyak selada dan kacang hijau Vitamin K Berperan dalam pembekuan darah Sayuran berwarna hijau kedelai tomat dan kol Kemandulan keguguran / pendarahan pada ibu hamil, kelumpuhan Darah sukar membeku

4. Lemak Penghasil energi 1 gram menghasilkan energi 9,3 kalori Sebagai cadangan makanan Melindungi alat-alat tubuh dan sebagai bantalan terhadap goncangan Melindungi tubuh dari suhu yang rendah Melarutkan vitamin ADEK Sebagai bahan penyusun membrane sel, hormon, vitamin dan garam empedu Penahan rasa lapar karena pencernaann ya membutuhkan waktu lama 5. Air Pelarut berbagai zat makanan Mengangkut nutrisi dalam tubuh Menjaga keseimbangan suhu tubuh Mengaangkut sisa metabolism Menjaga tekanan osmotic sel

6. Mineral 2 jenis mineral Unsur 2 makro (makroelemen) : unsur yang dibuthkan dalam jumlah besar (natrium kalium kalsium fosfor magnesium klor dan belerang) Unsur 2 mikro (mikroelemen) : unsur yang hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit (zat besi yodium tembaga mangan kobalt dan flor) Nama mineral Fungsi Sumber Gejala defisiensi Yodium Pembentukan hormone Ikan laut kerang garam Gondok beryodium Kalsium Pembentukan tulang dan Susu keju ikan telur gigi serta pembekuan darah wortel dan bawang Tulang keropos gigi mudah tanggal darah sukar membeku Zat besi Fungsi otot dan saraf serta pembentukan sel darah merah Bayam kangkung hati anemia Fosfor Pembentukan tulang dan sel tubuh Daging ikan susu sayuran dan biji-bijian Pertumbuhan badan terganggu daya tahan tubuh menurun magnesium Pembentukan otot tulang dan darah Susu daging padipadian dan kacangkacangan Gangguan jantung dan ginjal

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. 2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

B. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus

1. Mulut Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu : a. Gigi Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).

b. Lidah Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila

c. Kelenjar Ludah Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu : 1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. 2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah. 3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan juga berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).

2. Kerongkongan Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian.

3. Lambung Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzimpepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi. Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.

4. Usus Halus Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari : Usus dua belas jari (duodenum), Usus kosong (jejenum), Usus penyerap (ileum) Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut : Amilopsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa). Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Tripsinogen, jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus).

5. Usus Besar Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

6. Anus Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

C. Kelenjar Pencernaan Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzimenzim pencernaan Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia antara lain : a. Kelenjar saliva b. Kelenjar Parotis c. Kelenjar Submaksilaris d. Kelenjar Sublingualis e. Pankreas f. Hati Kelenjar pencernaan pada manusia adalah pankreas dan hati Pankreas mereupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah dan sebagai penyekresi empedu

D. Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Gastritis Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi. Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan. Diare Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Konstipasi Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan sembelit adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar.

Apendisitis Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit. Hemeroid/Wasir/Ambeyen Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini. Maag Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya. Keracunan Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus. Tukak Lambung Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Malnutrisi (kurang gizi) Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

Kelenjar Pencernaan Kelenjar Pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia antara lain kelenjar saliva,kelenjar parotis,submaksilaris,sublingualis,pankreas,d an hati. Letak hati dan pankreas dalam sistem pencernaan makanan manusia. Contoh Kelenjar pencernaan pada manusia adalah pankreas dan hati. Sari-sari makanan yang diserap usus halus akan melewati hati terlebih dahulu.Hati berfungsi pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah dan sebagai penyekresi empedu.

Insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah melalui empat cara,yaitu sebagai berikut : a. Merangsang sel-sel tubuh untuk menyeraplebih banyak glukosadarah. b. Meningkatkan kecepatan reaksi respirasi seluler yanf menggunakan glukosa. c. Merangsang hati untuk mengabsorbsi glukosa darah. d. Merangsang sel-sel lemak untuk mengambil glukosa dan mengubahnya menjadi lemak. Mekanisme kerja glukagon dan insulin dalam memelihara keseimbangan gula darah.

Sistem Pencernaan Makanan Hewan Mamalia 1. Rongga Mulut (Cavum Oris) Rongga Mulut Mamalia di bentuk oleh tiga atap,yaitu : a. Palatum durum(langit-langit keras) b. Palatum mole(langit-langit lunak) c. Velum Palastini(bagian tepi) a. Gigi Seri (Dens Insisivus) Di dalam rongga mulut terdapat gigi,lidah dan kelenjar ludah.Jenis gigi mamalia sama dengan gigi manusia ,tetapi mengalami perubahan bentuk yang sesuai dengan cara hidupnya.

b. Gigi Taring (Dens Caninus) Gigi Taring berbentuk runcing dan berfungsi untuk menyobek.Pada hewan Karnivor gigi taring tumbuh dengan baik sedangkan pada herbivor gigi taring tidak berkembang. c. Geraham Muka (Premolar) Berfungsi untuk mengunyah. d. Geraham Belakang (Molar) Berfungsi untuk mengunyah. Inilah gambar perbedaan rahang omnivora, karnivora dan herbivora.

2. Lambung Lambung pada hewan ruminansia (pemamah biak) yang terbagi menjadi empat bagian 3. Intestinum (Usus) Usus pada mamalia dapat di bedakan atas usus halus dan usus besar. a. Usus halus (Instetinum tenue) terdiri dari duodenum,jejunum,dan ileum. b. Usus Besar (Intestinum crassum)

Thanks For Your Attention