Peran Stroke Unit Dalam Penanganan Komprehensif Penderita Stroke
Stroke Umum 116
-
Upload
rini-mafulatun-nisa -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of Stroke Umum 116
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
1/36
LAPORAN PENDAHULUAN
KLIEN DENGAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT
INFARK
DEFINISI
Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis
karena insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak. Insufisiensi suplai darah
disebabkan oleh trombus, biasana sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap
embolisme berasal dari tempat lain dalam tubuh, atau terhadap perdarahan akibat
ruptur arteri !aneurisma" !#nda $uall Carpenito, %&&'".
Menurut WHO. (199! Stroke adalah disfungsi neurologi akut ang disebabkan
oleh gangguan aliran darah ang timbul se(ara mendadak dengan tanda dan ge)ala
sesuai dengan daerah fokal pada otak ang terganggu.
Etiologi
*eberapa keadaan dibawah ini dapat menebabkan stroke antara lain +
1. THROMBOSIS CEREBRAL.
hrombosis ini ter)adi pada pembuluh darah ang mengalami oklusi sehingga
menebabkan iskemi )aringan otak ang dapa menimbulkan oedema dan
kongesti di sekitarna.hrombosis biasana ter)adi pada orang tua ang sedang
tidur atau bangun tidur. al ini dapat ter)adi karena penurunan aktivitas
simpatis dan penurunan tekanan darah ang dapat menebabkan iskemi
serebral.anda dan ge)ala neurologis seringkali memburuk pada / )am sete0ah
thrombosis.
Be"er#$# %e##n&'"##) 'n' $#t *en+e"#"%#n t)r,*",-'- ,t#%
#. At)er,-%/er,-'-
1therosklerosis adalah mengerasna pembuluh darah serta berkurangna
kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. 2anifestasi klinis
1
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
2/36
atherosklerosis berma(am-ma(am. 3erusakan dapat ter)adi melalui mekanisme
berikut +
- #umen arteri menempit dan mengakibatkan berkurangna aliran darah.
0 4klusi mendadak pembuluh darah karena ter)adi thrombosis.
-.2erupakan tempat terbentukna thrombus, kemudian melepaskan kepingan
thrombus !embolus"
0 Dinding arteri men)adi lemah dan ter)adi aneurisma kemudian robek dan ter)adi
perdarahan.
". H+$er,#2u/#-' $# $,/+-'te*'#
Darah bertambah kental , peningkatan viskositas 5hematokrit meningkat dapat
melambatkan aliran darah serebral.
. Arter't'-( r#n2 $# #rter' !
3. EMBOLI
Emboli serebral merupakan penumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak dan udara. 6ada umumna emboli berasal dari thrombus di
)antung ang terlepas dan menumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut
berlangsung (epat dan ge)ala timbul kurang dari %7-87 detik. *eberapa
keadaan dibawah ini dapat menimbulkan emboli +
a. 3atup-katup )antung ang rusak akibat 9heumatik eart Desease.!9D"
b. 2okard infark
(. Fibrilasi,. 3eadaan aritmia menebabkan berbagai bentuk pengosongan
ventrikel sehingga darah terbentuk gumpalan ke(il dan sewaktu-waktu
kosong sama sekali dengan mengeluarkan embolus-embolus ke(il.d. Endokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menebabkan terbentukna
gumpalan-gumpalan pada endo(ardium.
4. HAEMORHAGI
6erdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang
subara(hnoid atau kedalam )aringan otak sendiri. 6erdarahan ini dapat ter)adi
karena atherosklerosis dan hpertensi. 1kibat pe(ahna pembuluh darah otak
2
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
3/36
menebabkan perembesan darah kedalam parenkim otak ang dapat
mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan )aringan otak ang
berdekatan ,sehingga otak akan membengkak, )aringan otak tertekan, sehingga
ter)adi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak.
Pen+e"#" $err#)#n ,t#% +#n2 $#/'n2 /#5'* ter6#&'
a. 1neurisma *err,biasana defek kongenital.
b. 1neurisma fusiformis dari atherosklerosis.
(. 1neurisma mo(otik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis.
d. 2alformasi arteriovenous, ter)adi hubungan persambungan pembuluh
darah arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena.
e. 9uptur arteriol serebral, akibat hipertensi ang menimbulkan penebalan
dan degenerasi pembuluh darah.
7. H8POKSIA UMUM
a. ipertensi ang parah.
b. Cardia( 6ulmonar 1rrest
(. Cardia( output turun akibat aritmia
. HIPOKSIA SETEMPAT
a. Spasme arteri serebral , ang disertai perdarahan subara(hnoid.
b. :asokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.
FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor resiko stroke dapat dikelompokan sebagai berikut +
%. 1kibat adana kerusakan pada arteri, airtu usia, hipertensi dan D2.;. 6enebab timbulna thrombosis, polisitemia.
8. 6enebab emboli 2CI. 3elainan katup, heart tidak teratur atau )enis penakit
)antung lainna.
. 6enebab haemorhagi(, tekanan darah terlalu tinggi, aneurisma pada arteri dan
penurunan faktor pembekuan darah !leukemia, pengobatan dengan anti
koagulan "
3
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
4/36
'. *ukti-bukti ang menatakan telah ter)adi kerusakan pembuluh darah arteri
sebelumna + penakit )antung angina, I1., suplai darah menurun pada
ektremitas.
Dari hasil data penelitian di 4
=. D2 &>
3emudian ada ang menun)ukan bahwa ang selama ini dianggap berperan dalam
meningkatkan prevalensi stroke ternata tidak ditemukan pada penelitian tersebut
diantarana, adalah+
%. 2erokok, memang merokok dapat merusak arteri tetapi tidak ada bukti kaitan
antara keduana itu.
;. #atihan, orang mengatakan bahwa latihan dapat mengurangi resiko ter)adina
stroke. Namun dalam penelitian tersebut tidak ada bukti ang menatakan hal
tersebut berkaitan se(ara langsung. ?alaupun memang latihan ang terlalu
berat dapat menimbulkan 2CI.
8. Seks dan seksual inter(ouse, pria dan wanita mempunai resiko ang sama
terkena serangan stroke tetapi untuk 2CI )elas pria lebih banak daripada
wanita.
. 4besitas. Dinatakan kegemukan menimbulkan resiko ang lebih besar,namun tidak ada bukti se(ara medis ang menatakan hal ini.
'. 9iwaat keluarga.
K/#-':'%#-'
1.Str,%e $#t &'%/#-':'%#-'%#n *enurut $#t,/,2' n 2e6#/# %/'n'%n+#;
+#'tu
a. Stroke aemorhagi,
4
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
5/36
2erupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subara(hnoid.
Disebabkan oleh pe(ahna pembuluh darah otak pada daerah otak
tertentu. *iasana ke)adianna saat melakukan aktivitas atau saat aktif,
namun bisa )uga ter)adi saat istirahat. 3esadaran pasien umumna
menurun.
b. Stroke Non aemorhagi(
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasana
ter)adi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari.
idak ter)adi perdarahan namun ter)adi iskemia ang menimbulkan
hipoksia dan selan)utna dapat timbul edema sekunder . 3esadaran
umummna baik.
3. Menurut $er6#/#n#n $en+#%'t #t#u -t#&'u*n+#
a. I1 !rans Iskemik 1tta(k" gangguan neurologis setempat ang ter)adi
selama beberapa menit sampai beberapa )am sa)a. @e)ala ang timbul akan
hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari ; )am.
b. Stroke involusi+ stroke ang ter)adi masih terus berkembang dimana
gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. 6roses
dapat ber)alan ; )am atau beberapa hari.
(. Stroke komplit+ dimana gangguan neurologi ang timbul sudah menetap
atau permanen. Sesuai dengan istilahna stroke komplit dapat diawali oleh
serangan I1 berulang.
6atofisiologi
Infark serbral adalah berkurangna suplai darah ke area tertentu di otak. #uasnainfark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarna pembuluh darah
dan adekuatna sirkulasi kolateral terhadap area ang disuplai oleh pembuluh
darah ang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah !makin lambat atau
(epat" pada gangguan lokal !thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler"
atau oleh karena gangguan umum !hipoksia karena gangguan paru dan )antung".
1therosklerotik sering5(enderung sebagai faktor penting terhadap otak, thrombus
dapat berasal dari flak arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area ang
5
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
6/36
stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau ter)adi turbulensi. hrombus dapat
pe(ah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah.
hrombus mengakibatkan 0
%. Iskemia )aringan otak ang disuplai oleh pembuluh darah ang bersangkutan.
;. Edema dan kongesti disekitar area.
1rea edema ini menebabkan disfungsi ang lebih besar daripada area infark itu
sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa )am atau kadang-kadang sesudah
beberapa hari. Dengan berkurangna edema pasien mulai menun)ukan perbaikan,
C:1. 3arena thrombosis biasana tidak fatal, )ika tidak ter)adi perdarahan masif.
4klusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menebabkan edema dan
nekrosis diikuti thrombosis. $ika ter)adi septik infeksi akan meluas pada dinding
pembuluh darah maka akan ter)adi abses atau ensefalitis, atau )ika sisa infeksi
berada pada pembuluh darah ang tersumbat menebabkan dilatasi aneurisma
pembuluh darah. al ini akan meebabkan perdarahan (erebral, )ika aneurisma
pe(ah atau ruptur. 6erdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur
arteriosklerotik dan hipertensi pembuluh darah.. 6erdarahan intraserebral ang
sangat luas akan menebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penakit
(erebro vaskuler. $ika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia
(erebral. 6erubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk
)angka waktu -= menit. 6erubahan irreversibel bila anoksia lebih dari %7 menit.
1noksia serebral dapat ter)adi oleh karena gangguan ang bervariasi salah satuna
(ardia( arrest.
6
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
7/36
6athofisiologi Stroke
O%/u-'
Penurun#n $er:u-' 6#r'n2#n ere"r#/
I-%e*'#
H'$,%-'#
2etebolisme anaerob Nekrosis )aringan otak aktifitas
elektrolit terganggu
V,/u*e C#'r#n "ert#*"#)
1sam laktat
6ompa Na dan 3
gagal
meningkat
Na dan 3 influk
E&e*# ere"r#/ Reten-' #'r
I3 meningkat
7
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
8/36
8
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
9/36
6erbedaan antara infark dan perdarahan otak sebagai berikut +
Ge6#/#(#n#*ne-#! In:#r% Perr#)#n6ermulaan
?aktu6eringatan
Neri 3epala
3e)ang
3esadaran menurun
Sub akut
*angun pagiA '7> I1
-
-
3adang sedikit
Sangat akut
#agi aktifitas-
A
AA
AAA
@e)ala 4b)ektif
3oma
3aku kuduk
3ernig
pupil edema
6erdarahan 9etina
6emeriksaan
#aboratorium
Darah pada #6
B foto Skedel
1ngiografi
C S(an.
Infark
A5-
-
-
-
-
-
A
4klusi, stenosis
Densitas berkurang
6erdarahan
AA
AA
A
A
A
A
3emungkinan pergeseran
glandula pineal
1neurisma
1:2. massa intra
hemisfer5vasospasme.
2assa intrakranial
densitas bertambah.
6erbedaan 6erdarahan Intra Serebral !6IS" dan 6erdarahan Sub 1ra(hnoid !6S1"
Ge6#/# PIS PSAimbulna
Neri 3epala
3esadaran
3e)ang
anda rangsangan
2eningeal.
emiparese
@angguan saraf otak
Dalam % )am
ebat
2enurun
mum
A5-
AA
A
%-; menit
Sangat hebat
2enurun sementara
Sering fokal
AAA
A5-
AAA
9
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
10/36
$ika dilihat bagian hemisfer ang terkena tanda dan ge)ala dapat berupa+
%. Stroke hemisfer 3anan
a. emiparese sebelah kiri tubuh.
b. 6enilaian buruk
(. 2empunai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan
ter)atuh ke sisi ang berlawanan tersebut.
;. Stroke ang emifer kiri
a. 2engalami hemiparese kanan
b. 6erilaku lambat dan sangat hati-hati
(. 3elainan bidang pandang sebelah kanan.
d. Disfagia global
e. 1fasia
f. 2udah frustasi
6emeriksaan Diagnostik
%. 9ontgen kepala dan medula spinalis
;. Elektro en(ephalografi
8. 6unksi lumbal
. 1ngiografi
'. Computeried omografi S(anning ! C. S(an"
=. 2agneti( 9esonan(e Imaging
6enatalaksanaan Stroke
ntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai
berikut+%. *erusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan +
a. 2empertahankan saluran nafas ang paten aitu lakukan pengisapan lendir
ang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu
pernafasan.
b. 2engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha
memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
;. *erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia )antung.
10
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
11/36
8. 2erawat kandung kemih, sedapat mungkin )angan memakai kateter.
. 2enempatkan pasien dalam posisi ang tepat, harus dilakukan se(epat
mungkin pasien harus dirubah posisi tiap ; )am dan dilakukan latihan-latihan
gerak pasif.
6engobatan 3onservatif
%. :asodilator meningkatkan aliran darah serebral ! 1DS " se(ara per(obaan,
tetapi maknana +pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
;. Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetaolamid, papaverin intra arterial.
8. 1nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi
pelepasan agregasi thrombosis ang ter)adi sesudah ulserasi alteroma.
6engobatan 6embedahan
u)uan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral
%. Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, aitu dengan
membuka arteri karotis di leher.
;. 9evaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatna
paling dirasakan oleh pasien I1.
8. Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
. gasi arteri karotis komunis di leher khususna pada aneurisma.
3omplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalami komplikasi,
komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan+
%. *erhubungan dengan immobilisasi 0 infeksi pernafasan, neri pada daerahtertekan, konstipasi dan thromboflebitis.
;. *erhubungan dengan paralisis+ neri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan ter)atuh
8. *erhubungan dengan kerusakan otak + epilepsi dan sakit kepala.
. idro(ephalus
6engka)ian Data Dasar
%. 1ktivitas5istirahat +
11
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
12/36
3lien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan, hilangna rasa,
paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.
;. Sirkulasi
1dana riwaat penakit )antung, 2CI, katup )antung, disritmia, CF,
polisitemia. dan hipertensi arterial.
8. Integritas Ego.
Emosi labil, respon ang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk
mengekspresikan diri.
. Eliminasi
6erubahan kebiasaan *ab. dan *ak. 2isalna inkoontinentia urine, anuria,
distensi kandung kemih, distensi abdomen, suara usus menghilang.
'. 2akanan5(airan +
Nausea, vomiting, daa sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dsfagia.
=. Neuro Sensori
6using, sinkope, sakit kepala, perdarahan sub ara(hnoid, dan intrakranial.
3elemahan dengan berbagai tingkatan, gangguan penglihatan, kabur,
dspalopia, lapang pandang menempit.
ilangna daa sensori pada bagian ang berlawanan dibagian ekstremitas
dan kadang-kadang pada sisi ang sama di muka.
. Naman5neri
Sakit kepala, perubahan tingkah laku kelemahan, tegang pada otak5muka
/. 9espirasi
3etidakmampuan menelan, batuk, melindungi )alan nafas.
1spirasi irreguler, suara nafas, wheing,ron(hi.
&. 3eamananSensorik motorik menurun atau hilang mudah ter)adi in)ur.
6erubahan persepsi dan orientasi
idak mampu menelan sampai ketidakmampuan mengatur kebutuhan nutrisi
idak mampu mengambil keputusan.
%7. Interaksi sosial
@angguan dalam bi(ara
3etidakmampuan berkomunikasi
12
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
13/36
%%.*ela)ar menga)ar
6ergunakan alat kontrasepsi
6engaturan makanan
#atihan untuk peker)aan rumah.
6rioritas 3eperawatan
%. 2eningkatkan perfusi serebri dan oksigenasi ang adekuat.
;. 2en(egah dan meminimalkan komplikasi dan kelumpuhan permanen.
8. 2embantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
. 2emberikan dukungan terhadap proses mekanisme koping dan
mengintegrasikan perubahan konsep diri.
'. 2emberikan informasi tentang proses penakit, prognosis, pengobatan dan
kebutuhan rehabilitasi.
u)uan 1khir keperawatan
%. 2eningkatna fungsi serebral dan menurunna defisit neurologis.
;. 2en(egah5meminimalkan komplikasi.
8. 3ebutuhan sehari-hari terpenuhi baik oleh dirina maupun orang lain.
. 2ekanisme koping positip dan mampu meren(anakan keadaan setelah sakit
'. 2engerti terhadap proses penakit dan prognosis.
D'#2n,-# Ke$er##t#n n Inter
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
14/36
a. entukan faktor penebab gangguan ang berhubungan dengan situasi
individu, penebab koma, penurunan perfusi serebral dan potensial
peningkatan I3.
6enebab menentukan intervensi ang akan dilaksanakan. 6erubahan tanda-
tanda neurologis atau kegagalan setelah serangan mungkin memerlukan
tindakan pembedahan serta memerlukan perawatan kritis untuk memonitor
I3.
b. 2onitor status neurologi dan bandingkan dengan standar
3a)i perubahan status kesadaran dan potensial ter)adina peningkatan I3
berguna untuk menentukan lokasi, penebaran dan kerusakan saraf kranial.
Dapat pula memperkirakan peningkatan I3 ang mungkin berhubungan
dengan thrombosis C:1.
(. 2onitor vital sign+ hipertensi atau hipotensi, bandingkan tekanan antara
kedua lengan.
@e)ala ang bervariasi dapat ter)adi karena penekanan (erebral atau adana
(edera pada area vasomotor otak. ipertensi atau hipotensi dapat merupakan
faktor pen(etus,. ipotensi dapat ter)adi karena sok atau kolapsna sirkulasi.
6eningkatan I3 ter)adi karena edema )aringan, atau formasi bekuan.
*endungan pada arteri subklavial dapat te)adi karena perbedaan tekanan pada
kedua lengan.
d. 1uskultasi denut )antung dan irama,serta adana murmur
6erubahan denut )antung terutama bradikardi dapat ter)adi karena kerusakan
otak. Disritmia dan mur-mur karena penakit )antung sebagai pen(etus C:1
!seperti stroke setelah 2I atau dari disfungsi katup".
e. 1mati respirasi, bentuk dan irama seperti (hene stokes.3etidakaturan dapat menun)ukan lokasi peningkatan I3 dan membutuhkan
intervensi lebih lan)ut meliputi support pernafasan.
f. Evaluasi pupil, amati ukuran, keta)aman dan reaksi terhadap (ahaa.
9eaksi pupil diatur oleh saraf ke tiga kranial !okulomorik" ang menun)ukan
keutuhan batang otak.ukuran pupil menun)ukan keseimbangan antara
parasimpatis dan simpatis. 9espon terhadap (ahaa merupakan kombinasi
fungsi dari saaraf ke dua dan ketiga kranial.
14
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
15/36
g. Catat perubahan pandangan seperti pandangan kabur, gangguan lapang
pandang dan persepsi pandang
@angguan spesifik pada penglihatan dipengaruhi oleh gangguan area otak,
prerasaan aman dan dampak dari intervensi.
h. 6osisi kepala ditinggikan sedikit dengan posisi netral ! hana tempat tidurna
sa)a ang ditinggikan "
2enurunkan tekanan artrial dengan membantu drainase vena dan dapat
peningkatkan sirkulasi ferfusi (erebral.
i. 6ertahankan istirahat di tempat tidur, beri lingkungan ang tenang, batasai
pengun)ung dan aktivitas sesuai dengan indikasi. *erikan latihan diantara
periode istirahat batasi durasi pelaksanaan prosedur.
Stimulasi ang terus menerus akan meningkatkan I3. Istirahat mutlak dan
ketenangan dibutuhkan untuk men(egah perdarahan kembali pada kasus
haemorrhagi(.
). Cegah mengedan ang terlalu kuat, bantu dengan latihan nafas.
:alvasa manuver akan meningkatkan I3 dan berisiko ter)adina perdarahan
kembali.
k. 3a)i adana kaku kuduk, twit(hing, kelelahan, iritabilitas dan onset ke)ang
2erupakan indikasi iritasi meningen terutama pada perdarahan. 3e)ang
merupakan akibat dari peningkatan I3.
3olaborasi +
a. *erikan oksigen bila ada indikasi
2enurunkan hipoksemia, ang dapat menebabkan vasodilatasi (erebral dan
peningkatan tekanan formasi edema.b. *erikan pengobatan sesuai dengan indikasi
1ntikoagulan seperti, warfarin sodium, heparin, antiplatelets agen atau
dpridamole.
*iasa digunakan untuk meningkatkan aliran darah otak dan men(egah
ter)adina embolus, kontra indikasi meliputi hipertensi karena akan
meningkatkan resiko perdarahan
c. *erikan antibiotika seperti 1mino(aproi( a(id ! ami(ar)
15
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
16/36
Digunakan pada kasus haemorhagi(, untuk men(egah lisis bekuan darah dan
perdarahan kembali.
d. 1ntihpertensi
Digunakan pada hperteni kronis, karena managemen se(ara berlebihan akan
meningkatkan perluasan kerusakan )aringan.
e. 6eripheral vasodilator seperti ((landilate, papaverin, iso
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
17/36
Dapat menurunkan resiko iskemia )aringan in)ur. Sisi ang sakit biasana
kekurangan sirkulasi dan sensasi ang buruk serta lebih mudah ter)adi
kerusakan kulit5dekubitus.
(. *erikan posisi prone satu atau dua kali sehari )ika pasien dapat mentolerir.
2embantu memelihara fungsi ekstensi panggul dan membantu bernafas.
d. 2ulai 942. 1ktif5pasif untuk semua ekstremitas. 1n)urkan latihan meliputi
latihan otot uadri(eps5gluteal ekstensi, )ari dan telapak tangan serta kali.
2eminimalkan atropi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu men(egah
kontraktur, menurunkan resiko hiperkalsiurea dan osteoporosis pada pasien
dengan haemorhagi(.
e. Sangga ekstremitas pada posisi fungsional, gunakan footboard selama periode
pla(id paralisis, pertahankan posisi kepala netral.
Dapat men(egah kontraktur atau footdrop dan memfasilitasi pengembalian
fungsi. Fla((id paralisis dapat dikurangi dengan menangga kepala, dimana
spastis
f. @unakan segitiga penangga lengan pada pasien dengan posisi tegak
6enggunaan segitiga penangga lengan selama masa fla((id paralisis akan
menurunkan resiko subluksasi.
g. Evaluasi penggunaan dan kebutuhan terhadap bantuan posisi dan atau
pembatas selama fase spasti( paralisis
3ontraktur fleksi ter)adi karena otot fleksor lebih kuat dari otot ekstensor.
h. empatkan bantal di bawah aksila sampai lengan bawah
2en(egah abduksi bahu dan fleksi siku
i. Elevasi lengan dan tangan
Dapat meningkatkan aliran balik vena dan men(egah ter)adina formasiedema.
). #etakan gulungan padat pada telapak tangan dengan )ari-)ari menggengam.
2enurunkan stimulasi fleksi )ari-)ari dan memelihara )ari dan )empol pada
posisi fungsional.
k. 6ertahankan kaki pada posisi netral dengan tro(hanter.
2en(egah ter)adina rotasi eksternal pinggul.
17
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
18/36
l. *antu pasien duduk )ika tanda-tanda vital stabil, ke(uali pada stroke
haemorhagi(.
2embantu menstabilkan tekanan darah, membantu memelihara ekstremitas
pada posisi fungsional dan mengosongkan kandung kemih ang mengurangi
ter)adina batu buli-buli dan resiko infeksi karena stasis urine
m. 4bservasi sisi ang sakit seperti warna, edema, atau tanda lain seperti
perubahan sirkulasi.
$aringan ang edema sangat mudah mengalami trauma, dan sembuh dengan
lama.
n. 1n)urkan pasien untuk membantu melatih sisi ang sakit dengan ektremitas
ang sehat.
Dapat merangsang bagian ang sakit dan mengoptimalkan bagian ang sehat.
K,/#",r#-'
%. 3onsul dengan ahli therapi fisik, untuk latihan aktif, latihan dengan alat bantu
dan ambulasi pasien.
6rogram se(ara individual akan sesuai dengan kebutuhan pasien baik dalam
perbaikan defi(it keseimbangan, koordinasi dan kekuatan
;. *antu dengan stimulasi elektrik seperti ENS unit sesuai dengan indikasi.
Dapat membantu pengembalian kekuatan otot dan peningkatan kontrol otot
volunter.
8. *erikan relaksasi otot, antispasmodik sesuai dengan indikasi seperti ba(lopen,
dantrolene.
2emperbaiki spastisitas pada sisi ang sakit.
D$.3. Gangguan komunikasi %erbal atau tulis berhubungan engan gangguan
sirkulasi #erebral! gangguan neuromuskuler! kehilangan kontrol tonus
otot fa#ial atau oral an kelemahan se#ara umum.
Ditandai dengan
a. gangguan sirkulasi tidak dapat berbi(ara disatria, tidak mampu mengu(apkan
kata-kata, menebutkan nama, tidak mampu mengidentifikasi obek, menulis
atau mengartikan bahasa.
18
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
19/36
b. idak mampu berkomunikasi dengan tulisan.
%. u)uan
a. 6asien dapat menun)ukan pengertian terhadap masalah komunikasi
b. 2ampu mengekspresikan perasaanna.
(. 2ampu menggunakan bahasa isarat.
;. Intervensi
Independen
a. 3a)i tipe disfungsi misalna + pasien tidak mengerti tentang kata-kata atau
masalah berbi(ara atau tidak mengeti bahasa sendiri.
2embantu menentukan kerusakan area pada otak dan menentukan
kesulitan pasien dengan sebagian atau seluruh proses komunikasi, pasien
mungkin mempunai masalah dalam mengartikan kata-kata !afasia,
werni(ke, area dan kerusakan pada area bro(a "
b. *edakan afasia dengan dsiatria
Dapat menentukan pilihan intervensi pada tipe gangguan.
(. Dengan per(akapan ang salah dan lengkap
6asien dapat kehilangan kemampuan untuk memonitor u(apanna,
komunikasina se(ara tidak sadar, dengan melengkapi dapat
merealisasikan pengertian pasien mengklarifikasikan isi5arti
d. 3atakan untuk mengikuti perintah se(ara sederhana seperti tutup matamu
dan lihat ke pintu
ntuk mengu)i afasia reseptif.
e. 6erintahkan pasien untuk menebutkan nama suatu benda ang
diperlihatkan.2engu)i afasia, ekspresif, misalna pasien dapat mengenal benda tersebut
tetapi tidak mampu menebutkan namana.
f. 6erdengarkan buni ang sederhana seperti GshHH(at
2engidentifikasi disatria komponen berbi(ara !lidah, gerakan bibir,
kontrol pernafasan dapat mempengaruhi artikulasi dan mungkin tidak
ter)adina afasia ekspresif".
19
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
20/36
g. Suruh pasien untuk menulis nama atau kalimat pendek, bila tidak mampu
untuk menulis suruh pasien untuk memba(a kalimat pendek.
2engu)i ketidakmampuan menulis !agrafia" dan defi(it memba(a !ale
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
21/36
3olaborasi +
3onsul ke ahli therapi bi(ara.
Mengkaji kemampuan verbal individual dan sensori motorik dan fungsi kognitif
untuk mengidentifikasi deficit dan kebutuhan therapi.
DX..4. Defi#it "era&atan iri berhubungan engan kelemahan neuromuskuler!
menurunn'a kekuatan an kesaaran! kehilangan kontrol
otot(koorinasi itanai oleh kelemahan untuk )D*. +e"erti makan!
mani! mengatur suhu air! meli"at atau memakai "akaian.
u)uan +
%. 6asien dapat menun)ukan perubahan gaa hidup untuk kebutuhan merawat
diri.
;. 6asien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat
kemampuan.
8. 2engidentifikasi personal5masarakat ang dapat membantu.
Intervensi
Independen
a. 3a)i kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 7- untuk melakukan
1D#.
2embantu dalam mengantisipasi dan meren(anakan pertemuan kebutuhan
individual.
b. indari apa ang tidak dapat dilakukan pasien dan bantu bila perlu.
6asien dalam keadaan (emas dan tergantung hal ini dilakukan untuk
men(egah frustasi dan harga diri klien.
(. 2enadarkan tingkah laku5sugesti tindakan pada perlindungan kelemahan.6ertahankan suport pola pikir i)inkan pasien melakukan tugas, beri feedba(k,
positip untuk usahana.
6asien memerlukan empati, tetapi perlu mengetahui perawatan ang konsisten
dalam menangani pasien. Sekaligus meningkatkan harga diri, memandirikan
pasien dan mengan)urkan pasien untuk terus men(oba.
d. 9en(anakan tindakan untuk defi(it penglihatan seperti tempatkan makanan
dan peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding.
21
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
22/36
6asien akan mampu melihat dan memakan makanan, akan mampu melihat
keluar masukna orang ke ruangan. .
e. empatkan perabotan ke dinding, )auhkan dari )alan
2en)aga keamanan pasien bergerak di sekitar tempat tidur dan menurunkan
resiko tertimpa perabotan.
f. *eri kesempatan untuk menolong diri seperti menggunakan kombinasi pisau
garpu, sikat dengan pegangan pan)ang, ekstensi untuk berpi)ak pada lantai
atau ke toilet, kursi untuk mandi.
Mengurangi ketergantungan.
g. 3a)i kemampuan komunikasi untuk *ak. 3emampuan mengunakan urinal,
pispot. 1ntarkan ke kamar mandi bila kondidisi memungkinkan.
3etidakmampuan berkomunikasi dengan perawat dapat menimbulkan masalah
pengosongan kandung kemih oleh karena masalah neurogenik.
h. Identifikasi kebiasaan *ab. an)urkan minum dan meningkatkan aktivitas
2eningkatkan latihan dan menolong men(egah konstipasi
Kolaboratif :
%. 6emberian supositoria dan pelumas feses5pen(ahar
Pertolongan utama terhadap fungsi bowell atau Bab.
;. .3onsul ke dokter therapi okupasi
Untuk mengembangkan therapi dan melelngkapi kebutuhan khusus.
DX. 5. Gangguan harga iri! berhubungan engan bio"h'si#al! "sikososial!
"erubahan "erse"si kognitif itanai engan ,
. Perubahan aktual dalam struktur dan fungsi.!. Perubahan penerimaan respon verbal dan non verbal.
". Penilaian negatif terhadap tubuh# ketidak berda$aan dan merasa tidak ada
harapan.
%. Berfokus pada penampilan# kekuatan dan fungsi masa lalu.
&. Kehilangan' perubahan dalam pekerjaan
(. idak dapat men$entuh atau melihat bagian*bagian tubuh.
22
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
23/36
u)uan +
. 2ampu menatakan atau mengkomunikasikan dengan orang terdekat tentang
situasi dan perubahan ang sedang ter)adi.
!. 2ampu menatakan penerimaan diri terhadap situasi.
". 2engakui dan menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan (ara
ang akurat tanpa harga diri ang negatif.
Intervensi +
Independen.+
a. 3a)i perubahan dari gangguan persepsi dan hubungan dengan dera)at
ketidakmampuan.
2enentukan bantuan individual dalam menusun ren(ana perawatan atau
pemilihan intervensi.
b. Identifikasi arti dari kehilangan atau disfungsi pada pasien.
*eberapa pasien dapat menerima dan mengatur perubahan fungsi se(ara
efektif dengan sedikit penesuaian diri, sedangkan ang lain mempunai
kesulitan membandungkan mengenal dan mengatur kekurangan.
(. 1n)urkan pasien untuk mengekspresikan perasaan termasuk hostilit dan
kemarahan.
2enun)ukan penerimaan, membantu pasien untuk mengena# dan mulai
mmenesuaikan dengan perasaan tersebut.
d. Catat ketika pasien menatakan terpengaruh seperti sekarat atau mengingkari
dan menatakan inilah kematian.
2endukung penolakan terhadap bagian tubuh atau perasaan negatif terhadap
gambaran tubuh dan kemampuan ang menun)ukan kebutuhan dan intervensiserta dukungan emosional.
e. 6ernataan pengakuan terhadap penolakan tubuh, mengingatkan kembali fakta
ke)adian tentang realitas bahwa masih dapat menggunakan sisi ang sakit dan
bela)ar mengontrol sisi ang sehat.
2embantu pasien untuk melihat bahwa perawat menerima kedua bagian
sebagai bagian dari seluruh tubuh. 2engi)inkan pasien untuk merasakan
adana harapan dan mulai menerima situasi baru.
23
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
24/36
f. *antu dan an)urkan perawatan ang baik dan memperbaiki kebiasaan
2embantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu
area kehidupan.
g. 1n)urkan orang ang terdekat untuk mengi)inkan pasien melakukan
sebanak-banakna hal-hal untuk dirina.
2enghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu perkembangan
harga diri serta mempengaruhi proses rehabilitasi.
h. Dukung perilaku atau usaha seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam
aktivitas rehabilitasi.
3lien daspat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran
individu masa mendatang.
i. Dukung penggunaan alat-alat ang dapat mengadaptasikan pasien, tongkat,
alat bantu )alan, tas pan)ang untuk kateter.
2eningkatkan kemandirian untuk membantu pemenuhan kebutuhan fisik dan
menun)ukan posisi untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial.
). 2onitor gangguan tidur peningkatan kesulitan konsentrasi, lethargi, dan
widhrawal.
Dapat mengindikasikan ter)adina depresi umunna ter)adi sebagai pengaruh
dari stroke dimana memerlukan intervensi dan evaluasi lebih lan)ut.
3olaborasi
9u)uk pada ahli neuro psikologi dan konseling bila ada indikasi.
+apat memfasilitasi perubahan peran $ang penting untuk perkembamgan
perasaan.
24
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
25/36
DAFTAR PUSTAKA
1li, ?endra !%&&&". Petun6u% Pr#%t'- Re)#"'/'t#-' Pen&er't# Str,%e, *agian
Neurologi F3I 59SC2,C* 6harma Indonesia, $akarta.
*runner 5 Suddarth., !%&/". Me&'#/ Sur2'#/ Nur-'n2. $* #ippin(ot Compan,
6hiladelphia.
Carpenito, #nda $uall. !;777". Bu%u S#%u D'#2n,-# Ke$er##t#n. Edisi /,
E@C, $akarta.
Carpenito #inda $uall. !%&&'". Ren#n# A-u)#n = D,%u*ent#-' Ke$er##t#n;
E@C, $akarta.
Depkes 9I. !%&&=". A-u)#n Ke$er##t#n P# K/'en Den2#n G#n22u#n
S'-te* Per-#r#:#n. Diknakes, $akarta.
Doenges, 2.E.,2oorhouse 2.F.,@eissler 1.C. !;777". Ren#n# A-u)#n
Ke$er##t#n; Edisi 8, E@C, $akarta.
Donnad. !%&&%". Me&'#/ Sur2'#/ Nur-'n2. ?* Saunders.
Engram, *arbara. !%&&/". Ren#n# A-u)#n Ke$er##t#n Me&'%#/ Be).
:olume 8, E@C, $akarta.
arsono. !%&&=". Bu%u A6#r Neur,/,2' K/'n'-. Edisi %, @ad)ah 2ada niversit
6ress, Jogakarta.
arsono. !;777". K#$'t# Se/e%t# Neur,/,2', @ad)ah 2ada niversit 6ress,
Jogakarta.
25
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
26/36
udak C.2.,@allo *.2. !%&&=". Ke$er##t#n Kr't'-; Pen&e%#t#n H,/'-t'%.
Edisi :I, :olume II, E@C, $akarta.
Ignatavi(ius D.D., *ane 2.:. !%&&%". Me&'#/ Sur2'#/ Nur-'n2; A Nur-'n2
Pr,e-- A$$r,#) 1n *$ International Edition, ?.*. Saunders
Compan, 6hiladelphia.
Ignatavi(ius D.D., ?orkman 2.#., 2ishler 2.1. !%&&'". Me&'#/ Sur2'#/
Nur-'n2; A Nur-'n2 Pr,e-- A$$r,#). ;nd edition, ?.*. Saunders
Compan, 6hiladelphia.
Islam, 2ohammad Saiful. !%&&/". Str,%e D'#2n,-'- D#n Pen#t#/#%-#n##nn+#.
#ab5S2F Ilmu 6enakit Saraf, F3 nair59SD Dr. Soetomo,
Surabaa.
$uwono, . !%&&=". Pe*er'%-##n K/'n'% Neur,/,2'% D#/#* Pr#%te%. E@C,
$akarta.
#ismidar, !%&&7". Pr,-e- Ke$er##t#n, niversitas Indonesia, $akarta.
2ade 3ariasa. !%&&". P#t,:'-',/,2' Be"er#$# G#n22u#n Neur,/,2'.and 4ut
3ursus 3eperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu 3eperawatan I.
$akarta.
2ard)ono 2., Sidharta 6. !%&/%". Neur,/,2' K/'n'- D#-#r. 6 Dian 9akat,$akarta.
6ri(e S.1., ?ilson #.2. !%&&'". P#t,:'-',/,2' K,n-e$ K/'n'- Pr,-e-0Pr,-e-
Pen+#%'tEdisi , *uku II, E@C, $akarta.
9o(hani, Siti. !;777". S'*$,-'u* N#-',n#/ Ke$er##t#n Per)'*$un#n
Per##t Be) S#r#: In&,ne-'#.Surabaa.
26
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
27/36
Satanegara. !%&&/". I/*u Be) S#r#:; E&'-' Ket'2#. @ramedia 6ustaka tama,
$akarta.
Susilo, endro. !;777". S'*$,-'u* Str,%e; P#t,:'-',/,2' D#n Pen#n2#n#n
Str,%e; Su#tu Pen&e%#t#n B#ru M'//en'u* III. *angkalan.
?id)a)a, #inardi. !%&&8". P#t,:'-',/,2' n Pen#t#/#%-#n##n Str,%e. #ab56F
Ilmu 6enakit Saraf, F3 nair59SD Dr. Soetomo, Surabaa.
27
-
7/24/2019 Stroke Umum 116
28/36
#. PENGKA>IAN KEPERAWATAN MEDIK
Nama5umur + N 2
anggal5)am 29S + ;;- &- ;7%; )am %'.'
Diagnosa medis 5 I4 + C:1 rombose
No. 9eg + %;;77 K
anggal5$am pengka)ian + ;8 L & L ;7%; )am 7&.77 ?I*
1lamat + $l @ading 6esantren *lok III5%' 2alang
$enis 3elamin + 6erempuan
R'#+#t S#%'t n Ke-e)#t#n
Ke/u)#n ut#*# + 6using 5 neri
R'#+#t $en+#%'t -##t 'n' +3lien mengeluh pusing mendadak se)ak ' hr ang
lalu kemudian di bawa ke I9D dan dian)urkan untuk opname, besukna pasien
sudah diperbolehkan pulang. Dua hari setelah pulang klien mengeluh pusing
berputar, muntah terus, mata sulit terbuka, badan lemes, tangan dan kaki kiri
dirasakan tebal dan terasa lemah, akhirna klien masuk ke I9D lagi.
Pen+#%'t +#n2 $ern#) &'&er't# +@astritis, % bln terakhir diketahui puna
Pen+#%'t +#n2 $ern#) &'&er't# %e/u#r2#+ idak ada
R'#+#t #/er2' + idak ada $enis 1lergen +-
R'#+#t $en22un##n O"#t0,"#t#n +1ntasida sirup 8 < % sdm, #ansoprasol %