Stroke non hemoragik

14
Presented by RATNAWATI

Transcript of Stroke non hemoragik

Page 1: Stroke non hemoragik

Presented by RATNAWATI

Page 2: Stroke non hemoragik

DEFINISI : Stroke non hemoragik didefinisikan secara patologis sebagai kematian jaringan otak karena pasokan darah tidak adekuat

ETIOLOGI : Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak), Embolisme cerebral (bekuan darah atau materi lain), ATAU Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)

Page 3: Stroke non hemoragik

Factor resiko stroke

ateroskerosis

Bekuan darah

Sebagian

TIA

RIND

PRogresif

Stroke komplete

oklusi

total

CBF

Iskemia neuron

Infark

SNHTergantung pusat

terkena

Kerusakan perfusi

jaringan

Gangguan sensori

Gangguan kesadaran

Gangguan motorik Gangguan

otonomiGangguan

bicara

Deficit perawatan diri

Kerusakan mobilitas fisik

Resti cidera Kerusakan komunikasi

verbal

Page 4: Stroke non hemoragik

Tanggal Dx Medis Pemeriksaan penunjang Terapi/Tindakan yang

dilakukan

27-04-2009

28-04-2009

Stroke non

hemoragikCT Scan, hasil : Suspeck infark sub akut di lobus temporoparietalis kananInfark lakuner di regio insula kanan

cek darah lengkap : Hemoglobin : 10 (N:12-16), leukosit : 9.000 (N:4.000-10.000), LED : 20/30 (N: 0-20),

Infus RL+Alinamin F 20

tetes/menit

Hemodex 2 mL/ 8 jam

Manitol 125 ml / 6 jam

dalam infus 20

tetes/menit

Brain act 2 mL / 8 jam

Page 5: Stroke non hemoragik

NO Data Fokus Etiologi Problem

1. DS :

Klien mengatakan bibir terasa tebal

Klien mengatakan ekstrimitas terasa

kesemutan

DO :

Klien tidak merasakan rangsang raba pada

ekstrimitas kiri

Infark peredaran

darah serebral

Gangguan persepsi sensori

2. DS :

Klien mengeluh tidak mampu bergerak

dengan leluasa, badan terasa lemah.

Klien mengeluh karena tidak dapat

melakukan aktivitas sendiri

DO :

ADL klien dibantu keluarga

Kelemahan

sekunder karena

paralisis otot

Gangguan pemenuhan kebutuhan

ADL

3. DS : Klien mengeluh kepala pusing

DO : klien tampak gelisah, TTV:

TD :160/100 mmHg

RR : 18x/ menit

N : 88 x/menit

S : 36,6 ۫�c

Terputusnya aliran

darah serebral

karena infark

Perubahan perfusi jaringn serberal

Page 6: Stroke non hemoragik

NO Data Fokus Etiologi Problem 4. DS :

Klien mengeluh sulit berbicaraDO : Mulut dan lidah tampak kaku saat digunakan untuk bicara

Gangguan neuromuskuler

Kerusakan komunikasi verbal

5. DS : Klien mengeluh tidak dapat

menggerakan ekstrimitas kiriKlien mengeluh tidak mampu

bergerak dengan leluasa, badan terasa lemah.

DO : Klien tidak mampu menggerakan

ekstrimitas kirinya

Kelemahan dan kelumpuhan

Kerusakan Mobilitas Fisik

6. DS :Klien mengatakan tidak nafsu makan Klien mengatakan sulit menelan.DO :Klien tidak menghabiskan porsi

makan rumah sakitKlien tidak makan makanan

tambahan

Gangguan sistem gastrointestinal

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 7: Stroke non hemoragik

Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputusnya aliran darah

Gangguan persepsi-sensori berhubungan dengan infark pembuluh darah serebral

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan sistem gastrointestinal

Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan badan bagian kiri

Gangguan perawatan diri berhubungan dengan paralisis otot, paresis sekunder

Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskuler

Page 8: Stroke non hemoragik

No Dx Keperawatan

Tujuan / KH INTERVENSI EVALUASI

1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d. terputusnya aliran darah serebral karena infark

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,perfusi jaringan serebral membaik dengan kriteria hasil :

- Terpelihara dan meningkatnya tingkat kesadaran, kognisi dan fungsi sensori / motor

- Menampakan stabilisasi tanda vital dan tidak ada PTIK

- menampakan tidak ada kemunduran / kekambuhan

1. monitor tanda-tanda vital

2. kaji fungsi tubuh yang lebih tinggi seperti fungsi bicara

3. letakan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis (netral)

4. pertahankan tirah baring

5. kolaborasi :

6. beri obat sesuai indikasi :

7. vitamin, antikoagulasi, vasodilatasi perifer : citicoline, antihipertensi

S : klien mengatakan lebih nyaman, klien mengatakan akan melakukannya dibantu keluarga

O : klien berbicara tidak jelas, ekspresi lebih rileks, infus terpasang dg RL dan Alinamin F

TD : 160/100 mmHg

S : 370c

RR : 20 x menit

N : 88x/menit

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Page 9: Stroke non hemoragik

No Dx Keperawatan Tujuan / KH INTERVENSI EVALUASI 2. Gangguan

persepsi-sensori berhubungan dengan INFARK pembuluh darah serebral

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan persepsi sensori berkurang dg KH :Mampu

- mengidentifikasi sensori perabaan

- kesemutan berkurang

1. kaji kesadaran sensorik

2. berikan stimulasi terhadap sentuha

3. hilangkan stimulasi luar yang berlebihan sesuai kebutuhan

4. bicara dengan tenang dan gunakan kalimat pendek

5. lakukan validasi respon klien terhadap sensori perabaan

S : klien mengatakan lebih nyaman tapi belum dapat merasakan rangsang raba, dapat mengerti maksud perawat

O : ekspresi klien lebih rileks, klien tampak tersenyum senang, klien melaksanakan instruksi perawat

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Page 10: Stroke non hemoragik

No Dx Keperawatan Tujuan / KH INTERVENSI EVALUASI 3. Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan sistem gastrointestinal

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi terpenuhi dengan KH : Klien menghabiskan jatah makan,tidak mengalami gejala-gejala malnurtisi,

1. kaji kemampuan klien untuk mengunyah, menelan, batuk dan mengatasi sekresi

2. auskultasi bising usus, catat adanya penurunan hilangnya atau suara yang hiperaktif

3. berikan makanan dalam jumlah kecil dan dan dalam waktu yang sering dan teratur.

4. tingkatkan kenyamanan, lingkungan yang santai dan sosialisasi saat makan. Anjurkan keluarga membawa makanan kesukaan klien.

5. pantau pemeriksaan laboratorium seperti hemoglobin, albumin darah, glukosa, asam amino.

S : klien mengatakan sudah dapat mengunyah dan menelan makanan

O : klien makan sedikit-sedikit menu rumah sakit

terdengar bising usus 8x/menit

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

Page 11: Stroke non hemoragik

No

Dx Keperawatan Tujuan / KH INTERVENSI EVALUASI

4. Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan badan bagian kiri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kerusakan mobilitas fisik teratasi dg KH :Klien mampu melakukan aktivitas dalam batas optimal

1. Kaji kemampuan fungsional fisik

2. Ubah posisi minimal 2 jam sekali

3. Lakukan latihan rentang gerak aktif-pasif saat masuk

4. Dukung ekstrimitas dalam posisi fungsional

5. Konsul ahli fisioterapi secara aktif untuk latihan dan ambulasi klien

S : klien mengatakan dapat melakukan dengan bantuan keluarga, merasa lebih nyaman, mau untuk latihan

O : klien terlihat lebih aktif, ekspresi lebih rileks, ahli fisioterapi memprogram latihan klien

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Page 12: Stroke non hemoragik

No Dx Keperawatan Tujuan / KH INTERVENSI EVALUASI

5 Kurang perawatan diri berhubungan dengan paralisis otot, paresis sekunder

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam perawatan diri terpenuhi dg KH :Melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuan sendiri

1. kaji kemampuan perawatan diri

2. beri pujian atas keberhasilan klien dalam perawatan diri

3. kaji kemampuan klien untuk berkomunikasi tentang kebutuhannya

4. beri bantuan sesuai kebutuhan

5. konsul dengan ahli fisioterapi ttg aktivitas yang aman bagi klien

S : klien mengatakan akan minta tolong keluarga

O : kemampuan gerak klien terbatas

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

Page 13: Stroke non hemoragik

No Dx Keperawatan Tujuan / KH INTERVENSI EVALUASI 6. Kerusakan

komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan komunikasi verbal teratasi dg KH :Kebutuhan klien terpenuhiMembuat metode komunikasi yang sesuai dg kondisi klien

1. Kaji derajat disfungsi komunikasi

2. Menta klien mengikui perintah sederhana

3. Beri metode komunikasi alternatif

4. Bicara dengan nada normal dan hindari percakapan yang cepat

5. Konsul pada ahli terapi wicara

S : klien mengatakan dapat mengikuti perintah sederhana dan mengerti maksud perawat

O : klien dapat memahami apa yang disampaikan perawat, mampu menggunakan isyarat tangan

A : masalah teratasi

P : hentikan tindakan

Page 14: Stroke non hemoragik

SEKIAN

Terimakasih….

Burn your self

With spirit to learn..

iQra’..

[email protected]