Stres Adaptasi

4

Click here to load reader

description

Stres adaptasi

Transcript of Stres Adaptasi

Page 1: Stres Adaptasi

STRESS ADAPTASI

Definisi Stress

Stress adalah segala sesuatu dimana tuntutan non spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan (Selye,1976). Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis. Stress dapat menyebabkan perasaan negative atau berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional serta status kesehatan.

Definisi Stressor

1. Segala sesuatu pendorong yang merubah kestabilan system ( betty Neuman)

2. Stimuli yang mengawali atau mencetusakan perubahan yang menunjukkan kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Klasifikasi stressor

Stresor internal dalah stresor yang berasal dari dalam diri seseorang (misal: demam, kondisi seperti kehamilan atau menepouse atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah)

Stresor eksternal adalah stresor yang berasal dari luardiri seseorang (misal : perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau sosial atau tekanan dari pasangan)

Macam-Macam Stress:

1. Stress fisiologi : dapat mengancam homeostasis fisologi

2. Stress Emosi : menghasilkan perasaan diri yang negatif atau tidak kontruktif

3. Stress Intelektual : mempengaruhi kemampuan persepsi dan problem solvimg

4. Stress Sosial: meruah hubungan dengan oang lain

5. Stress Spiritull : merubah keyakinan dan nilai

Pengertian Adaptasi

Adalah hasil akhir dari koping

Merupaka dasar keseimbangan dan pertahan terhadap stress

Memodifikasi situasi untuk mendapatkan yang baru, berubah, berbeda

Page 2: Stres Adaptasi

Analisa Triger

Dari trigger di atas pasien mengalami stress. Stressor pasien berasal dari lingkunagn internal dan internal pasien.

1. Stressor internal pasien berasal dari perasaann cemas, putus asa dari pasien yang kaki kanannya tidak dapat berjalan sehingga pasien sebagai kepala keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.Kaki kanan pasien yang tidak dapat berjalan dengan normal seperti sebelumnya menyebabkan pasien merasa kurang percaya diri , dan berfikir hanya menjadi beban bagi orang lain.

2. Stressor eksternal pasien berasal dari lingkungan perawatan yang tidak kondusif dimana pasien di rawat di ruang bangsal bedah. Di ruangan tersebut berisi banyak pasien lain dengan masalah kesehatan yang berbeda-beda. Hal ini dapat menyebabkan pasien kurang merasa nyaman dengan fasilitas yang diberikan sehingga hal ini dapat meningkatkan stress pasien.

Stress yang dialami pasien meliputi:

1. Stress fisiologi :

Ditandai dengan kondisi pasien yang mengalami pusing, sakit kepala dan nyeri kaki kanan nya sehingga pasien tidak dapat berjalan

2. Stress Emosi :

Pasien mengalami depresi dan kekhawatiran karena dia tidak dapat memenuhi keuangan keluarga karena kondisi kesehatannya. Pasien dapat merasa kurang percaya diri dengankondisi fisiknya yang tidak dapat berjalan

3. Stress Intelektual :

4. Stress Spiritull : meningkatkan ketergantungan pasien dengan orang lain dimana klien tidak dapat berjalan sehingga menbutuhkan bantuan orang lain, dan membuat klien merasa membutuhkan orang lain

5. Stress Sosial : menyebabkan interaksi klien dengan orang lain terganggu, hal ini terlihat dari pasien yang sedang menjalani keperawatan di rumah sakit dan kondisi klien yang tidak dapat berjalan akan mengurangi interaksi ssialnya dengan orang lain

Perawat perlu membantu klien dalam mengatasi stres klien tersebut dengan melakukan:

Adaptasi fisiologi: dengan meningkatkan pemulihan kondisi kaki pasien agar dapat berjalan normal kembali

Adaptasi psikologis : strategi koping bagaimanakah agar klien dapat menerima keadaannya yang tidak bisa berjalan, membantu untuk pemecahan masalah ekonomi pasien, meminta bantuan orang lain

Page 3: Stres Adaptasi

Adaptasi sosial budaya :

Pengkajian

Diagnosis Pasien merasa cemas, putus asa dari pasien yang kaki kanannya tidak dapat berjalan sehingga pasien sebagai kepala keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.Kaki kanan pasien yang tidak dapat berjalan dengan normal seperti sebelumnya menyebabkan pasien merasa kurang percaya diri , dan berfikir hanya menjadi beban bagi orang lain.