Stratigrafi Acara 1 Ssi

30
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM STRATIGRAFI ACARA I SANDI STRATIGRAFI INDONESIA OLEH: WAHYU DARMAWAN F1G1 13 024

description

jij

Transcript of Stratigrafi Acara 1 Ssi

Page 1: Stratigrafi Acara 1 Ssi

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM STRATIGRAFI

ACARA I

SANDI STRATIGRAFI INDONESIA

OLEH:

WAHYU DARMAWAN

F1G1 13 024

KENDARI

2015

Page 2: Stratigrafi Acara 1 Ssi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LANDASAN TEORI

1.2.1 Satuan Lithostratigrafi

Pembagian Litostratigrafi dimaksud untuk menggolongkan batuan di bumi

secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama yang bersendi pada cirri-ciri

litologi. Pada Satuan Litostratigrafi penentuan satuan didasarkan pada ciri-ciri

batuan yang dapat diamati di lapangan. Penentuan batas penyebaran tidak

tergantung kepada batas waktu.

Pasal 14

SATUAN RESMI DAN TAK RESMI

Satuan Litostratigrafi Resmi adalah satuan yang memenuhi persyaratan

Sandi, sedangkan Satuan Litostratigrafi Tak Resmi ialah satuan yang tidak

seluruhnya memenuhi persyaratan sandi.

Pasal 15

BATAS DAN PENYEBARAN SATUAN

1. Batas Satuan Litostratigrafi ialah sentuhan antara dua satuan yang

berlainan ciri litologi, yang dijadikan dasar pembeda kedua satuan

tersebut.

2. Batas satuan ditempatkan pada bidang yang nyata, batasnya merupakan

bidang yang di perkirakan kedudukannya (batas arbitrer).

3. Satuan- satuan yang berangsur berubah atau menjari-jemari, peralihannya

dapat di piisahkan sebagai satuan tersendiri apabila memenuhi persyaratan

sandi.

4. Penyebaran suatu satuan litostratigrafi semata-mata ditentukan oleh

kelanjutan ciri-ciri litologi yang menjadi ciri penentunya.

5. Dari segi praktis, penyebaran suatu satuan litostratigrafi dibatasi oleh batas

cekungan pengendapan atau aspek geologi lain.

Page 3: Stratigrafi Acara 1 Ssi

6. Batas-batas daerah hukum (geografi) tidak boleh dipergunakan sebagai

alasan berakhirnya penyebaran lateral (pelamparan suatu satuan.

Pasal 16

TINGKAT-TINGKAT SATUAN LITOSTRATIGRAFI

1. Urutan tingkat satuan litostratigrafi resmi, masing-masing dari besar

sampai kecil ialah : Kelompok, Formasi dan Anggota.

2. Formasi adalah satuan dasar dalam pembagian satuan litostratigrafi.

3. Anggota ialah bagian dari Suatu Formasi yang secara litologi berbeda

dengan ciri umum Formasi yang bersangkutan, serta memiliki penyebaran

lateral yang berarti.

4. Kelompok ialah suatu litostratigrafi resmi setingkat lebih tinggi daripada

Formasi dan karenanya terdiri dari dua Formasi atau lebih yang

menunjukkan kesegaran ciri-ciri litologi.

Pasal 17

STRATOTIPE ATAU PELAPISAN JENIS

1. Suatu stratotipe merupakan perwujudan alamiah satuan litostratigrafi

resmi di lokasi tipe yang dapat di jadikan pedoman umum.

2. Letak suatu staratotipe di nyatakan dengan kedudukan koordinat geografi.

3. Apabila pemerian stratotipe suatu satuan litostratigrafi di lokasi tipenya tidak

memungkinkan, maka sebagai gantinya cukup dinyatakan lokasi tipenya.

Pasal 18

TATANAMA SATUAN LITOSTRATIGRAFI

1. Tatanama satuan litostratigrafi resmi adalah dwinama (binomial). Untuk

tingkat Kelommpok, Formasi dan Anggota dipakai istilah tingkatnya dan

diakui nama geografinnya.

2. Penulisan kedua kata nama satuan litostratigrafi resmi harus dimulai

dengan huruf besar sedangkan nama satuan tak resmi selalu dengan huruf

kecil, kecuali ditulis pada awal kalimat.

Page 4: Stratigrafi Acara 1 Ssi

3. Jika untuk satuan litostratigrafi yang sama teredapat dua buah penamaan,

maka nama resmi yang diusulkan terdahulu yang harus dipakai.

4. Nama geografi sebaran satuan di waktu lampau, yang telah populer atau

telah dikenal dalam pustaka, sebaiknya di pertahankan. Statusnya

dipastikan atau diubah menurut aturan satuan litostratigrafi yang sesuai.

5. Nama geografi mungkin berubah atau bahkan hilang, tetapi perubahan itu

tidak boleh mempengaruhi nama satuan litostratigrafi yang telah ada.

Pasal 19

CARA PENGUSULAN SATUAN LITOSTRATIGRAFI RESMI

1. Pengusulan suatu satuan litostratigrafi resmi harus dilakukan melalui cara-

cara yang dinyatakan secara terbuka dan tertulis.. pernyataan tersebut

harus meliputi hal-hal berikut :

a. pernyataan tentang maksud pengusulan suatu satuan resmi ;

b. nama dan tingkat satuan yang diusulkan ;

c. adanya stratotipe atau lokasi tipe dan pemerian ciri-ciri litologi

satuan pada umumnya ;

d. lokasi geografi stratotipe atau lokasi tipe ;

e. hubungan antara satuan yang diusulkan dengan satuian lain dan

keterangan tentang batas satuan;

f. penyebaran satuan kearah tegak (ketebalan) dan lateral

(pelamparan);

g. umur-umur geologi sampai tingkat satuan Zaman atau lebih kecil;

h. keterangan mengenai nama-nama yang dipergunakan sebelumnya;

i. prosedur penerbitan harus resmi

Pasal 20

SATUAN RESMI BAWAH PERMUKAAN

1. Satuan resmi litostratigrafi bawah permukaan ialah satuan yang diperoleh

berdasarkan data bawah permukaan.

Page 5: Stratigrafi Acara 1 Ssi

2. Selain persyaratan yang tercantum dalam pasal 19, masih diperlukan

persyaratan tambahan yang meliputi keterangan lengkap tentang :

a. Sumurtipe dan tambangtipe

b. Penampang geologi bawah permukaan

c. Sayatan geolistrik atau cara mekanik lainnya

d. Tempat penyimpanan contoh potongan (tahibor), inti dan contoh

lainnya.

1.2.2 Satuan Biostratigrafi

Pasal 31

AZAS TUJUAN

1. Pembagian biostratigrafi dimaksud untuk menggolongkan lapisan-lapisan di

bumi secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama berdasarkan kandungan

dan penyebaran fosil.

2. Satuan biostratigrafi ialah tubuh lapisan batuan yang dipersatukan berdasar

kandungan, fosil atau ciri-ciri paleontologi sebagai sendi pembeda terhadap

tubuh batuan sekitarnya.

Pasal 32

SATUAN RESMI DAN TAK RESMI

Satuan biostratigrafi resmi ialah satuan yang memenuhi persyaratan Sandi,

sedangkan satuan biostratigrafi tak resmi adalahh satuan yang tidak seluruhnya

memenuhi persyaratan.

Pasal 33

KELANJUTAN SATUAN

Kelanjutan satuan biostratigrafi ditentukan oleh penyebaran kandungan

fosil yang mencirikannya.

Page 6: Stratigrafi Acara 1 Ssi

Pasal 34

TINGKAT DAN JENIS SATUAN BIOSTRATIGRAFI

1. Zona ialah satuan dasar bioostratigrafi

2. Zona ialah suatu lapisan atau tubuh batuan yang dicirikan oleh satu takson

fosil atau lebih.

3. Urutan tingkat satuan biostratigrafi resmi, mmasing-masing dari besar sampai

kecil ialah : Super-Zona, Zona, Sub-Zona dan Zonula.

4. Berdasarkan ciri satuan paleontologi yang dijadikan sendi satuan

biostratigrafi, dibedakan : Zona Kumpulan, Zona Kisaran, Zona Puncak, Zona

Selang, Zona Rombakan dan Zona Padat

.

Pasal 35

ZONA KUMPULAN

1. Zona Kumpulan ialah suatu lapisan atau krsatuan sejumlah lapisan yang terdiri

oleh kumpulan alamiah fosil yang khas atau kumpulan sesuatu jenis fosil.

2. Kegunaan Zona Kumpulan, selain sebagai penunjuk lingkungan kehidupan

purba dapat dipakai sebagai penciri waktu.

3. Batas dan kelanjutan Zona Kumpulan ditentukan oleh batas-batas terdapat

kebersamaannya (kemasyarakatan) unsur-unsur utama dalam kesinambungan

yang wajar.

4. Nama Zona Kumpulan harus diambil dari satu unsur fosil atau lebih yang

penciri utama kumpulannya.

Pasal 36

ZONA KISARAN

1. Zona Kisaran ialah tubuh lapisan batuan yang mencakup kisaran stratiggrafi

unsur terpilih dari kumpulan seluruh fosil yang ada.

2. Kegunaan Zona Kisaran terutama ialah untuk korelasi tubuh-tubuh lapisan

batuan dan sebagai dasar untuk penempatan batuan-batuan dalam skala waktu

geologi.

Page 7: Stratigrafi Acara 1 Ssi

3. Batas dan kelanjutan Zona Kisaran ditentukan oleh penyebaran tegak dan

mendatar takson yang mencirikannya.

4. Nama Zona Kisaran diambil dari satu jenis fosil atau lebih yang menjadi ciri

utama zona.

Pasal 37

ZONA PUNCAK

1. Zona Puncak ialah tubuh lapisan batuan yang menunjukkan perkembangan

maksimum suatu takson tertentu.

2. Kegunaan Zona Puncak dalam hal tertentu ialah untuk menunjukkan

kedudukan kronostratigrafi tubuh lapisan batuan yyang dapat dipakai sebagai

petunjuk lingkungan pengendapan purba.

3. Batas vertikal dan lateral Zona Puncak sedapat mungkin bersifat Objektif.

4. Nama Zona Puncak diambil dari nama takson yang berkembang secara

maksimum dalam Zona tersebut.

Pasal 38

ZONA SELANG

1. Zona Selang ialah selang stratigrafi antara pemuncula awal /akhir dari dua

takson penciri.

2. Kegunaan Zona Selang pada umumnya ialah untuk korelasi tubuh-tubuh

lapisan batuan.

3. Batas atas atau bawah suatu Zona Selang ditentukan oleh pemuncu lan awal

atau akhir dari takson-takson penciri.

4. Nama Zona Selang diambil dari nama-nama takson penciri yang merupakan

batas atas dan bawah zona tersebut.

Page 8: Stratigrafi Acara 1 Ssi

Pasal 39

ZONA ROMBAKAN

Zona Rombakan adalah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh

banyaknya fosil rombakan, berbeda jauh daripada tubuh lapisan batuan diatas dan

diibawahnya.

Pasal 40

ZONA PADAT

Zona Padat ialah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh melimpahnya

fosil dengan kepadatan populasi jauh lebih banyak daripada tubuh batuan diatas

dan di bawahnya.

Pasal 41

PROSEDUR PENETAPAN SATUAN BIOSTRATIGRAFI

Pengusulan suatu satuan biostratigrafi resmi harus dinyatakan secara

terbuka dan tertulis. Perenyataan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Pernyataan tentang maksud pengusulan suatu satuan resmi ;

b. Nama tingkat satuan yang diusulkan ;

c. Adanya stratotipe atau lokastipe, pemerian ciri-ciri fosil dan litologi ;

d. Hubungan antara satuan yang diusulkan dan satuan lain dan

keterangan tentang batas satuan ;

e. Pelamparan secara lateral dan penyebaran kearah vertikal;

f. Hubungannya dengan satuan stratigrafi lainnya misalnya dengan umur

geologi (Zaman atau lebih kecil);

g. Keterangan mengenai nama-nama yang dipergunakan sebelumnya, dan

h. Prosedur penerbitan harus resmi.

Page 9: Stratigrafi Acara 1 Ssi

Pasal 42

SATUAN RESMI BAWAH PERMUKAAN

1. Satuan resmi biostratigrafi bawah permukaan ialah satuan yang diperoleh

berdasarkan data bawah permukaan.

2. Selain prosedur yang tercantum dalam Pasal 29, masih diperlukan tambahan

yang meliputi keterangan lengkap tentang :

a. Sumur tipe atau tambang tipe,

b. Penampang geologi bawah permukaan/penampang geologi sumur,

c. Penampang geofisika (misalnya penampang seismik) atau yang lainnya,

bilamana diperlukan,

d. Tempat penyimpanan contoh batuan (tahibor), intibor dan contoh

sejenisnya.

1.2.3 Satuan Litodemi

Pasal 21

SATUAN LITODEMIK

Pembagian Satuan Litodemik dimaksudkan untuk menggolongkan batuan

beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan-satuan bernama

yang bersendi kepada ciri-ciri litologi.

Pasal 22

BATAS DAN PENYEBARAN SATUAN

Batas antar Satuan Litodemik berupa sentuhan antara dua satuan yang

berbeda ciri litologinya, diman kontak tersebut dapat berupa ekstrusi, intrusif,

metamorfosa, tektonik atau kontak berangsur.

Pasal 23

TINGKAT-TINGKAT SATUAN LITODEMIK

1. Urutan tingkat Satuan Litodemik resmi, masing-masing dari besar ke kecil

adalah : Supersuite, Suite, dan Litodem.

Page 10: Stratigrafi Acara 1 Ssi

2. Litodem adalah satuan dasar dalam pembagian Satuan Litodemik, satuan

dibawah litodem merupakan satuan tyidak resmi.

3. Suite adalah satuan litodemik resmi yang setingkat lebih tinggi daripada

Litodem, oleh karenanya terdiri dari dua atau lebih asosiasi litodem yang

serumpun.

4. Supersuite adalah satuan Litodemik setingkat lebih tinggi daripada Suite, oleh

karenanya Supersuite terdiri dari dua Suite atau lebih.

5. Nama yang populer seperti zona pada zona mineralisasi adalah nama satuan

tidak resmi.

Pasal 24

TATANAMA SATUAN LITODEMIK

Tatanama Satuan dasar Litodem yang terdiri dari nama geografi dan ciri

utama komposisi litologinya, misalnya Diorit Ccihara.

Pasal 25

CARA PENGUSULAN SATUAN LITODEMIK

Pengusulan Satuan Litodemik resmi dilakukan melalui cara-cara yang

dinyatakan secara terbuka dan tertulis dan pernyataan harus meliputi hal-hal

seperti pasal 19.

1.2.4 Satuan Gunungapi

Pasal 26

AZAZ TUJUAN

Penyusunan sandi stratiggrafi batuan/endapan gunungapi dimaksudkan

untuk menata batuan/endapan gunungapi berdasarkan urutan kejadian agar evolusi

pembentukan gunungapi mudah dipelajari dan di mengerti.

Pembagian batuan/endapan gunungapi dimaksud untuk menggolongkan

batuan atau endapan secara bersistem berdasarkan sumber,deskripsi dan genesa.

Peta geologi gunungapi yang memuat informasi sebaran batuan/endapan

dan stratigrafi gunungapi dapat dipakai sebagai data dasar dalam pembuatan peta

Page 11: Stratigrafi Acara 1 Ssi

kawasan rawan bencana gunungapi, peta rencana tata ruang, peta tata air, peta

potensi bahan galian, penyelidikan sumber tenaga panas bumi serta keperluan

ilmiah lainnya.

Pasal 27

SATUAN RESMI DAN TAK RESMI

Satuan resmi adalah satuan batuan/endapan gunungapi yang memenuhi

persyaratan sandi dan sedangkan satuan tak resmi adalah satuan yang tidak

seluruhnya memenuhi persyaratan sandi.

Pasal 28

BATAS DAN SEBARAN SATUAN STRATIGRAFI GUNUNGAPI

1. Batas satuan/endapan gunungapi adalah keseluruhan antara dua satuan atau

lebih yang berrlainan, dibedakan berdasarkan sumber erupsi, ciri batuan atau

endapan genesa, daur letusan atau waktu kejadian.

2. Sentuhan antara dua satuan dapat bberupa bidang horizontal, miring atau tegak

dan perubahannya dapat tegas maupun berangsur.

3. Satu atau lebih satuan bbatuan/endapan gunungapi dapat diihasilkan oleh satu

letusan (monogenetik) atau beberapa peristiwa letusan (poligenetik)

4. Satuan yang berubah berangsur atau jari-jemari, peralihannya dapat

dipisahkan sebagai satuan menjari apabila memenuhi persyaratan sandi.

5. Batas daerah hukum (geografi) tidak dapat dipergunakan sebagai bbatas

berakhirnya penyebaran satuan batuan/endapan gunungapi.

6. Sebaran lateral atau stratigrafi gunungapi dapat berupa batas jangkauan tubuh

gunungapi atau benturan dengan satuan lainnya, baik secara stratiggrafi

maupun struktur.

Pasal 29

TINGKAT-TINGKAT SATUAN STRATIGRAFI GUNUNGAPI

1. Tingkatan satuan stratigrafi gunungapi masing-masing dari kecil kebesar

adalah : Gumuk, Khuluk, Bbregada, Manggala dan Busur.

Page 12: Stratigrafi Acara 1 Ssi

2. Khuluk Gunungapi adalah satuan dasar dalam pengelompokan satuan

stratigrafi gunungapi.

3. Gumuk Gunungapi adalah bagian dari Khuluk yyang terbentuk sebagai

hasil suatu erupsi pada tubuh gunungapi tersebut, baik sebagai hasil erupsi

pusat maupun erupsi samping.

4. Bregada Gunungapi adalah satuan stratiggrrafi gunungapi yang mencakup

sebaran endapan/batuan gunungapi hasil letusan yang terdiri dua atau lebih

Khuluk gunungapi atau yang berhubungan dengan pembentukan kaldera.

5. Manggala Gunungapi adalah satuan sttratigrafi gunungapi yang mencakup

sebaran bbatuan/endapan hasil letusan-letusan gunungapi yang mempunyai

lebih dari ssatu kaldera pada satu atau lebih tubuh gunungapi.

6. Busur Gunungapi adalah satuan stratigrafi gunungapi yang terdiri dari

kumpulan Khuluk, Bbregada dan Manggala Gunungapi dan mempunyai

kedudukan tektonik yang sama.

Pasal 30

TATANAMA SATUAN STRATIGRAFI GUNUNGAPI

Tatanama satuan stratigrafi gunungapi didasarkan pada sumber, jenis

batua/endapan dan urutan kejadian. Tatanama satuan ini digunakan tiga karakter

secara berurutan yang merupakan gabungan huruf dan angka. Huruf merupakan

singkatan nama sumber dan jenis satuan sedangkan angka menunjukkan urutan

kejadiannya.

1.2.5 Satuan Kronostratigrafi

Pasal 50

AZAZ TUJUAN

Pembagian kronostratigrafi ialah penggolongan lapisan batuan secara

bersistem menjadi satuan bernama berdasarkan interval waktu geologi. Interval

waktu geologi ini dapat ditentukan berdasarkan geokronologi atau metode lain

yang menunjukkan kesamaan waktu. Pembagian ini merupakan kerangka untuk

menyusun urutan peristiwa geologi secara lokal, regional dan global.

Page 13: Stratigrafi Acara 1 Ssi

Pasal 51

HUBUNGAN KRONOSTRATIGRAFI DAN GEOKRONOLOGI

Bagia setiap Satuan Kronostratigrafi terdapat suatu geokronologi

bandingannya : Eonotem dengan Kurun, Eratem dengan Masa,Sistem dengan

Zaman, Seri dengan Kala, dan Jejang dengan Umur.

Pasal 52

STRATOTIPE DAN BATAS SATUAN

1. Dalam Kronostratigrafi dikenal Stratotipe Satuan dan Stratotipe Batas.

2. Stratotipe Satuan adalah ssayatan selang stratigrafi yang dibatasi oleh

stratotipe batas atas dan bawah ditempat asal nama satuan.

3. Stratotipe Batas ialah tipe batas bawah dan atas satuan.

4. Batas satuan kronostratigrafi adalah bidang isokron.

5. Batas satuan kronostratigrafi ditetapkan stratotipe, berdasarkan pertimbangan

objektif.

Pasal 53

TINGKAT-TINGKAT SATUAN KRONOSTRATIGRAFI

1. Urutan tingkat satuan kronostratigrafi resmi, masing-masing dari besar sampai

kecil ialah : Eonotem, Eratem, Sistem, Seri dan Jenjang.

2. Bidang lapisan pada dasarnya adalah bidang kesamaan waktu, oleh karena itu

satu lapisan yang menerus, cirinya mudah dikenal dan mempunyai pelamparan

luas,dapat merupakan penunjuk kesamaan waktu dan dinamakan lapisan

pandu.

3. Lapisan yang ditandai oleh keseragaman polaritas geomagnit yang

mempunyai kesamaan waktu dinamakan Selang Polaritas.

Pasal 54

PENYEBARAN SATUAN KRONOSTRATIGGRAFI

Kelanjutan suatu satuan kronostratigrafi dari stratotipe hanya mungkin bila

terdapat bukti-bukti akan adanya kesamaan waktu.

Page 14: Stratigrafi Acara 1 Ssi

Pasal 55

URUTAN SATUAN KRONOSTRATIGRAFI

Pembagian kronostratigrafi dalam sandi adalah seperti yang tercantum

dalam Skala Waktu Geologi.

Pasal 56

SATUAN KRONOSTRATIGRAFI TAK RESMI

Pemakaian istilah satuan kronostratigrafi tak resmi tidak boleh

mengacaukan istilah satuan resmi.

Pasal 57

PROSEDUR PENGUSULAN SATUAN KRONOSTRATIGRAFI RESMI

Urutan pengusulan satuan kronostratigrafi resmi diperlukan :

a. Pernyataan tenntang maksud mendirikan suatu satuan

b. Pemilihan nama satuan

c. Delems batas atas dann bawah satuan di llokastipe

d. Ciri pengenal dan dasar penentuan umur satuan

e. Korelasi

f. Penerbitan ilmiiah

Pasal 58

PERUBAHAN TINGKAT ATAU NAMA SATUAN

KRONNOSTRATIGGRAFI RESMI

Perubahan tingkat atau nama satuan kronostratigrafi harus memenuhi

persyaratann seperti mendirikan satuan resmi baru.

1.2.6 Satuan Sikuenstratigrafi

Pasal 43

AZAZ UMUM

1. Pembagian sikuenstratigrafi ialah penggolongan lapisan batuan secara

bbersistem menjadi satuan bbernama berdasarkan satuan genesa yang

Page 15: Stratigrafi Acara 1 Ssi

dibatasi, dibagian atas dan bawahya oleh bidang ketidakselarasan atau

keselarasan padanannya.

2. Satuan sikuenstratigrafi ialah suatu tubuh lapisan batuan yang terbentuk dalam

satuan waktu pada satu daur perubahan muka laut relatif.

Pasal 44

BATAS SATUAN

Batas atas dan bbawah satuan sikuenstratigrafi adalah bidang

ketidakselarasan atau bidang-bidang keselarasan padanannya.

Pasal 45

KELANJUTAN SATUAN

Penyebaran satuan sikuenstratigrafi didasarkan hanya oleh kelanjutan

bidang batas satuan dan tidak dibatasi oleh ketebalan, besaran interval waktu atau

kesamaan fisik batuan.

Pasal 46

TINGKAT-TINGKAT SATUAN SIKUENSTRATIGRAFI

1. Urutan tingkat satuan sikuenstratigrrafi, masing-masing dari besar sampai

kecil adalah : Megasikuen, Supersikuen dan Sikuen.

2. Sikuen ialah satuan dasar dalam pembagian satuan sikuenstratigrafi.

Pasal 47

SATUAN RESMI DAN TAK RESMI

Satuan sikuenstratigrafi resmi ialah satuan yang memenuhi persyaratan

sandi, sedangkan satuan tak resmi ialah satuan yang tiddak seluruhnya memenuhi

persyaratan sandi.

Page 16: Stratigrafi Acara 1 Ssi

Pasal 48

TATANAMA SATUAN SIKUENSTRATIGRAFI

Tatanama sattuan sikuenstratigrafi resmi ialah dwinama. Untuk tingkat

sikuen atau yang lebih tinggi, dipakai istilah tingkatnya dan diikuti nama geografi

lokasi tipenya.

Pasal 49

PROSEDUR PENGUSULAN SATUAN SIKUENSTRRATIGRAFI RESMI

Pengusulan suatu satuan sikuenstratigrafi resmi harus dinyatakan secara

terbuka dan tertulis. Untuk pengusulan satuan sikuenstratigrafi resmi diperlukan

hal-hal seperti berikut :

a. Pernyataan tentang maksud pengusulan suatu satuan

b. Nama dan tingkat satuan

c. Stratotipe dan batas satuan

d. Defenisi batas atas dan batas bawah suatu satuan di lokasi tipe dan ciri

pengenal serta keterangan kedua batas tersebut.

e. Umur satuan dan dasar penentuannya

f. Korelasi secara regional/inter regional atau global

g. Penerbitan.

1.2 TUJUAN

Tujuan diadakannya Praktikum Prinsip Stratigrafi acara Sandi Satratigrafi

Indonesia ini adalah untuk mengetahui dan memahami Isi dari Sandi Stratigrafi

Indonesia sehingga para geologiawan dapat mengetahui cara penggolongan

stratigrafi.

Page 17: Stratigrafi Acara 1 Ssi

1.3 ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat

pada table 1.1:

Tabel 1.1 Alat dan Beserta Kegunaanya

NO ALAT DAN BAHAN KEGUNAAN

1 Sandi Stratigrafi Indonesia

Sebagai bahan dalam

penentuan satuan resmi

2 ATK

Sebagai alat untuk menulis dan

menggambar

3 Warna

Sebagai alat untuk mewarnai

symbol litologi

4 Mistar 30 cm

Sebagai alat untuk menggaris

kolom stratigrafi

5 Problem Sheet

Sebagai lembar permasalahan

yang akan di selesaikan

1.4 PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengerjakan problem sheet yang telah diberikan berupa peta

3. Menentukan batas suatu satuan stratigrafi pada peta

4. Menentukan jenis litologi pada peta berdasarkan problem sheet yang diberikan

5. Menentukan warna pada setiap jenis litologi

6. Menentukan nama Formasi dan Anggota berdasarkan Sandi Stratigrafi

Indonesia

7. Menentukan satuan Litostratigrafi dan satuan litodemik pada peta berdasarkan

Sandi Stratigrafi Indonesia.

Page 18: Stratigrafi Acara 1 Ssi

BAB 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 HASIL

Terlampir

2.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan Sandi stratigrafi Indonesia pada peta yang telah diberikan

terdapat Formasi Yuki Naru. Di namakan Formasi Yuki Naru dikarenakan daerah

Yuki Naru merupakan daerah yang beradah di tengah peta dan mewakili setiap

daerah yang ada pada peta, dimana pada Formasi Yuki Naru terdiri dari satuan

batugamping fosilan dengan sisipan batugamping pasiran, satuan batupasir, satuan

betulempung dengan sisipan batulanau, satuan konglomerat dan satuan intrusi

granit.

2.2.1 Satuan Lithostratigrafi

Satuan Lithostratigrafi dapat terdiri dari batuan sedimen, dimana pada

batuan sedimen menunjukkan adanya perlapisan batuan. Perlapisan batuan selain

berada di atas permukaan, sebagian ada yang tersingkap di bawah permukaan

yang merupakan bottom dari lapisan sedimen. Untuk itu, diperlukan satuan

bawah permukaan untuk mengetahui hal-hal mengenai lapisan bawah permukaan

seperti contohnya data seismik yang diperoleh melalui data bawah permukaan.

Satuan lithostratigrafi dikatakan hanya mengamati singkapan yang ada diatas

permukaan, namun pada kenyataanya yang tertera pada SSI, juga menyangkut

satuan bawah permukaan. Hal itu terjadi karena adanya perlapisan batuan yang

menerus sampai kebawah permukaan, dan selain itu disebabkan karena belum

adanya deskripsi secara detail mengenai ciri litologi dalam tatanan bawah

permukaan. Berdasarkan Sandi Stratigrafi Indonesia untuk satuan litostratigrafi

pada peta memliki nama Formasi Yuki Naru terdiri dari satuan batugamping

fosilan dengan sisipan batugamping pasiran, satuan batupasir, satuan batulempung

dengan sisipan batulanau, dan satuan konglomerat.

Page 19: Stratigrafi Acara 1 Ssi

2.2.2 Satuan Litodemik

Berdasarkan Sandi Stratigrafi Indonesia untuk satuan litodemik pada peta,

memiliki nama Suite Yuki Naru terdiri dari Litodem Intrusi Granit. Satuan

Litodemik tidak dapat digabungkan dengan satuan lithostratigrafi karena :

Batuan penyusun Satuan Litodemik tidak mengikuti kaidah Hukum

Superposisi, dimana batuan penyusun satuan ini adalah berupa

batuan beku dan batuan metamorf yang tidak memiliki perlapisan.

Batuan kontak antara dua satuan Litodemik yang

berangsur/bergradasi, dimana ciri litologinya cukup berbeda, dan

memenuhi persyaratan sandi untuk dapat dikelompokkan menjadi

satuan tersendiri.

Page 20: Stratigrafi Acara 1 Ssi

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Setelah mengikuti praktikum ini dapat ditarik kesimpulan yaitu :

a. Berdasarkan Sandi stratigrafi Indonesia pada peta yang telah diberikan

terdapat Formasi Yuki Naru, dimana pada Formasi Yuki Naru terdiri dari

satuan batugamping fosilan dengan sisipan batugamping pasiran, satuan

batupasir, satuan betulempung dengan sisipan batulanau, satuan

konglomerat dan satuan intrusi granit

b. Berdasarkan Sandi Stratigrafi Indonesia untuk satuan litostratigrafi pada

peta memliki nama Formasi Yuki Naru terdiri dari satuan batugamping

fosilan dengan sisipan batugamping pasiran, satuan batupasir, satuan

batulempung dengan sisipan batulanau, dan satuan konglomerat.

c. Berdasarkan Sandi Stratigrafi Indonesia untuk satuan litodemik pada peta,

memiliki nama Suite Yuki Naru terdiri dari Litodem Intrusi Granit.

3.2 SARAN

Disarankan agar pemberian waktu lebih lama dalam pengerjaan laporan dan

disediakannya modul praktikum untuk memudahkan pengamatan dalam

laboratorium.

Page 21: Stratigrafi Acara 1 Ssi

DAFTAR PUSTAKA

Seojono Martodjojo, Prof. Dr.. 19… Prinsip Stratigrafi, Laboratorium Stratigrafi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Mineral ITB. Bandung.

Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia. 1996. Sandi Stratigrafi Indonesia. IAGI. Jakarta.

Sam Boogs. 19… Prinsiple of Sedimentology and Stratigraphy. …, New York.

Jaya, Asri ST,MT.2001.Sap Praktek Lapangan Prinsip Stratigrafi. Jurusan Teknik Geologi UNHAS. Makassar.

Said Salatun,Ir dan Staf Asisten.1996. Petunjuk Praktikum Metode Analisis. UPN Veteran Yogyakarta.