Strategic Planning

download Strategic Planning

of 20

description

Materi perencanaan strategi

Transcript of Strategic Planning

REVIEW MATERI BAB I BAB VIMATA KULIAH STATEGIC PLANNING

Oleh:AKHMAD HARIO SAFAQINIM. 125020200111054

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015BAB IVisi, Misi dan Nilai Organisasi

Pengertian VisiMenurut Wibisono, visi merupakan suatu bentuk pernyataan yang mencerminkan cita-cita atau sebuah impian dari suatu organisasi yang hendak dicapai di masa yang akan datang. Visi juga mencerminkan nilai-nilai, aspirasi, maupun kebutuhan organisasi di masa yang akan datang, diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan. Visi harus mencakup pernyataan dari visi itu sendiri dan gambaran nyata yang hendak dicapai.

Visi yang EfektifVisi yang efektif harus memiliki karakteristik sebagai berikut:1. Dapat dibayangkanDapat digambarkan melalui imajinasi, gambaran pencapaian di masa depan.2. Menarik Memiliki makna yang luas namun dengan kalimat yang cukup singkat.3. Realistis dan dapat dicapaiVisi bukan hanya sekedar angan-angan kosong, namun harus dapat diwujudkan (sesuai dengan keadaan saat ini).4. FokusTidak mengalihkan pandangan (perusahaan). 5. Fleksibel Mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan.6. KomunikatifDapat dipahami oleh semua orang yang membacanya.

MisiPearce dan Robinson mengemukakan bahwa misi sebagai tujuan fundamental sekaligus unik yang menunjukkan perbedaan suatu organisasi dengan organisasi lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan (scope) organisasinya. Secara garis besar, misi merupakan suatu alasan eksistensi sebuah organisasi mengenai hal yang hendak dicapai.

Kriteria Misi yang Baik1. Simple and ClearCukup diwakili oleh beberapa pernyataan yang sederhana namun jelas. 2. Broad and Long-term in FutureHarus cukup luas mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang dan harus tetap valid.3. Focus on The PresentTidak boleh terlalu berorientasi pada masa depan, namun juga harus fokus pada kondisi sekarang.4. Easy to UnderstandMudah dipahami

Nilai Nilai adalah kepercayaan akan sesuatu yang dianggap baik dan dicita-citakan yang hidup dalam suatu lingkungan masyarakat termasuk lingkungan organisasi. Nilai adalah tentang mengapa seseorang melakukan sesuatu yang dilakukannya dan untuk apa artinya melakukan suatu hal. Nilai secara mendalam merefleksikan keyakinan, prioritas, dan mendasari asumsi yang mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan. Banyak perusahaan yang mengaplikasikan nilai-nilai yang dianutnya ke dalam seluruh aktivitas organisasi sehingga pada akhirnya nilai tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan sekaligus pedoman yang pada akhirnya mampu membentuk strategi perusahaan.

Karakteristik NilaiKarakteristik nilai menurut Schwartz : Sebuah keyakinan Berhubungan dengan tingkah laku atau tujuan akhir tertentu Melampaui situasi spesifik Mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah lakukan individu Kejadian-kejadian Serta tersusun berdasarkan derajat kepentingannya

Tipe NilaiMenurut Allport, nilai dikategorikan menjadi 6 tipe Teoritis Ekonomis Estetis Sosial Politis Religius

Menerapkan Nilai-nilai OrganisasiTerdapat beberapa cara yang dapat digunakan agar nilai organisasi dapat dibawa ke dalam kehidupan sehari-hari: Melalui komunikasi Pelatihan Penguatan Penghargaan Kontrak Penyelarasan

BAB IIValue Based Management

Pengertian Value Based ManagementMenurut Obyrne, manajemen berbasis nilai adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memastikan perusahaan tetap berjalan sesuai dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Robbins dan Coulter, manajemen berbasis nilai merupakan sebuah pendekatan untuk mengelola apa yang dibangun, dipromosikan, dan dipraktekkan oleh para manajer yang terkait dengan nilai organisasi bersama. Sebuah nilai organisasi mencerminkan apa yang dituju dan apa yang dipercaya, dalam hal ini adalah apa yang menjadi tujuan dan kepercayaan sebuah organisasi.

Tiga Unsur Value Based Management Menciptakan nilai Mengelola nilai Mengukur nilai

Tujuan Penerapan Value Based ManagementSetiap manajemen berbasis nilai memiliki beberapa tujuan:a. Nilai Organisasi Bersama Tujuan yang pertama dari nilai bersama adalah bahwa mereka bertindak sebagai tonggak penunjuk untuk keputusan manajerial dan tindakan. Tujuan lain dari nilai bersama adalah dampak mereka pada perilaku karyawan dalam membentuk dan mengomunikasikan apa yang menjadi harapan organisasi terhadap anggotanya. Pengaruh pemasaran usaha. Nilai bersama adalah cara untuk membangun semangat tim dalam organisasi.

b. Mengembangkan Nilai BersamaBeberapa saran yang spesifik untuk mengembangkan perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Libatkan semua orang di perusahaan.2. Biarkan menyesuaikan nilai oleh departemen individu atau unit.3. Mengharapkan dan menerima resistensi karyawan.4. Jauhkan pernyataan singkat.5. Hindari pernyataan sepele.6. Meninggalkan referensi keagamaan.7. Tantangan.8. Hidup.

Fungsi dari Value Based ManagementValue based management penting karena setiap perusahaan beroperasi dan bersaing di beberapa pasar: Pasar untuk produk dan layanan, Pasar untuk manajemen perusahaan dan kontrol (persaingan dalam menentukan siapa yang bertanggung jawab dari suatu organisasi, ancaman pengambilalihan, restrukturisasi dan / atau Leveraged Buy-out), Pasar modal (bersaing untuk mendukung investor dan uang), Para karyawan dan pasar manajer (kompetisi untuk citra perusahaan dan kemampuan untuk menarik bakat atas).

Kelemahan dari Value Based ManagementValue based management memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:a. Value based management mencangkup semua, filosofi manajemen holistik, yang seringkali memerlukan perubahan budaya. Karena itu, program value based management biasanya berinisiatif dalam skala besar. Untuk menjadi sukses mereka mengambil waktu, sumber daya dan kesabaran yang sangat besar. b. Pembuatan nilai mungkin terdengar lebih sederhana daripada strategi perusahaan, namun pernyataan ini salah. Sebenarnya keduanya kurang lebih sama. c. Penambahan nilai ekonomis (Economic Value Added), manajemen kinerja (Performance Management) dan kartu penilaian yang seimbang (Balanced Scorecard) adalah alat proses penunjang manajemen yang sangat kuat. Namun mereka memiliki biaya tersendiri. Oleh karena itu umumnya hal ini tidak dianjurkan untuk melangkah terlalu jauh dalam detailnya dan menggunakan metode pengukuran yang terlalu rumit. d. Kehati - hatian yang ekstrim harus diambil bukan untuk mengukur hal yang salah karena hal ini akan hampir pasti menyebabkan kehancuran nilai. e. Value based management membutuhkan dukungan CEO dan Dewan Eksekutif yang kuat dan eksplisit.f. Pelatihan dan konsultasi manajemen yang komprehensif, dianjurkan atau bahkan diperlukan, tetapi akan cukup mahal. g. Model value based management atau penilaian yang sempurna belum ditemukan sampai saat ini. Setiap metode yang Anda pilih, akan selalu memiliki kelemahan yang harus anda pertimbangkan.

BAB IIIThe Strategic Business Planning

Struktur Perencanaan Bisnis StrategisPendekatan ini digunakan untuk memastikan apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan bisnis dengan menggunakan perencanaan strategi bisnis. Organisasi harus mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk selanjutnya dilakukan analisis. Data yang telah dianalisis kemudian disajikan, yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk mengatur jadwal pertemuan kerja.

1. Planning Esensi dari sebuah perencanaan strategis adalah dengan melibatkan semua divisi untuk berpartisipasi dalam suatu proyek. Semakin besar dukungan dari semua pihak, maka strategi yang direncanakan akan semakin efektif. Langkah pertama yang harus dilakukan yakni dengan memilih pemimpin dan anggota tim untuk SBP.2. The Terms of ReferenceLangkah selanjutnya yakni dengan membuat proses terstruktur yang dijadikan sebagai parameter (acuan). Sesuai dengan latar belakang perusahaan. Membuat tujuan dan cakupan dari latar belakang perusahaan. Memilih metode kerja yang akan digunakan. Menghitung peserta yang ikut, estimasi waktu serta biaya yang dibutuhkan.3. Data CollectionMengumpulkan data sebanyak mungkin yang sekiranya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.4. Building The TeamMembangun sebuah tim agar dapat mengumpulkan data-data yang dibutuhkan guna mencapai tujuan bersama dan saling mendukung dalam kerja sama tim.

5. Data AnalysisMelakukan analisis (merinci) data secara formal untuk menemukan dan merumuskan ide-ide strategis untuk dikembangkan dan diimplementasikan. Analisis data berfungsi sebagai identifikasi ada tidaknya suatu masalah dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.6. The Development of The PlanPendekatan SBP akan membantu dalam memandu tim kepemimpinan melalui proyek. Proyek yang dimaksud bersifat fleksibel, dalam artian dapat dengan mudah untuk disesuaikan ketika menghadapi ketidaksesuaian. Satu-satunya kegagalan dengan pendekatan ini, adalah di mana proses diubah dan mengambil jalan pintas. Hal ini berakhir dengan menyelesaikan kerangka SBP dan kemudian evaluasi, implementasi dan perbaikan terus-menerus.7. Format and PresentationMenentukan format rencana yang kemudian akan disampaikan pada anggota yang lain untuk didiskusikan.8. Evaluation Melakukan pengujian terhadap kriteria-kriteria yang tersedia untuk memastikan kepercayaan dan komitmen seluruh tim.9. ImplementationMemastikan bahwa semua orang di dalam perusahaan diberikan kesempatan untuk berkontribusi pada strategi.

BAB IVPerencanaan Strategi Kesuksesan Organisasi

Pengertian Perencanaan StrategisPerencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan strategis adalah proses perencanaan jangka panjang yang dirumuskan, yang digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi." (James A.F Stoner)

Unsur-unsur Perencanaan StrategisMenurut Dummies, perencanaan strategis dapat dibagi menjadi tiga bagian:1. Di mana kita saat ini. Meninjau kembali pernyataan misi. Menentukan nilai atau prinsip pedoman. Melakukan analisis SWOT2. Ke mana kita akan melangkah. Meninjau kembali pernyataan visi. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.3. Bagaimana kita akan sampai di sana. Menentukan tujuan strategis. Menentukan strategi apa yang akan digunakan. Menentukan prioritas atau inisiatif jangka pendek. Mengatur tindakan. Kelola rencana strategis dengan sorecard. Eksekusi.

Persiapan Sebelum Memulai Menilai kesiapan organisasi dengan menjawab beberapa pertanyaan. Mengetahui situasi yang tepat untuk perencanaan.Langkah-langkah Dalam Proses Perencanaan Strategi dan Jangka Waktu1. Getting ReadyMengidentifikasi adanya permasalahan atau isu yang spesifik dan memilih cara atau proses untuk mengatasinya.2. Articulate Mission / VisionMembuat gambaran yang dapat memberikan kesuksesan.3. Review Strategic PositionMengumpulkan informasi terbaru mengenai kekuatan dan kelemahan, peluang, serta ancaman.4. Agree On PrioritiesMenyepakati prioritas utama5. Organize The PlanMenggolongkan perencanaan sehingga dapat dilaksanakan dengan praktis dan membuatnya dapat dikelola.6. Identify Next ActionMenentukan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya.7. Roll Out and ImplementMengkomunikasikan rencana kepada seluruh bagian organisasi8. Hold Everyone AccountableMemantau rencana dengan laporan matriks kinerja bulanan maupun kuartal yang bertujuan menghasilkan hasil yang baik pada masa depan.

Memvisualisasikan Masa DepanFuturecasting akan benar-benar mendorong organisasi untuk berpikir tentang apa yang akan terjadi dalam lima atau sepuluh tahun kedepan. Sebuah rencana strategis umumnya merupakan tentang perencanaan seperti ini, tentang menyusun strategi untuk lima atau sepuluh tahun kedepan. Futurecasting membantu mendorong organisasi memikirkan gambaran besar untuk mengembangkan rencana strategis yang benar dan baik.

BAB VLingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari beberapa faktor, yakni: Faktor EkonomiBerkaitan dengan sifat dan arah perekonomian di mana sebuah perusahaan beroperasi. Faktor SosialMeliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat dalam lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari kondisi budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnis, yang dapat mempengaruhi suatu perusahaan. Faktor PolitikFaktor politik menentukan parameter-parameter hukum dan aturan di mana perusahaan harus beroperasi. Faktor TeknologiAdaptasi teknologi yang kreatif dapat menciptakan kemungkinan akan produk atau akan perbaikan pada produk yang sudah ada atau pada teknik manufacturing dan pemasaran. Faktor EkologiMengacu pada hubungan timbal balik antara perusahaan (manusia) dengan makhluk hidup lainnya (faktor lingkungan) yang mendukungnya.

Lingkungan Internasional1. Ancaman dari pendatang baruPendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar dan sering kali sumber daya yang substansial.Terdapat enam hambatan masuknya pendatang baru:a. Skala ekonomib. Diferensiasi produkc. Persyaratan modald. Kerugian biaya yang tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaane. Akses terhadap saluran distribusif. Kebijakan pemerintah.2. Pemasok yang berkuasaKelompok pemasok memiliki kekuatan jika:a. Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang lebih terkonsentrasi dibandingkan industry kepada siapa mereka menjual.b. Produknya unik atau paling tidak terdeferensiasi, atau jika kelompok memiliki biaya tukar yang besar. Biaya tukar adalah biaya tetap yang harus dihadapi oleh pembeli jika berganti pemasok.c. Pemasok tidak perlu bersaing dengan produk lain untuk menjual ke industry tersebut.d. Pemasok merupkan ancaman yang kuat karena dapat melakukan integrasi hilir sampai ke bisnis industry tersebut.e. Industry itu bukan merupakan pelanggan penting bagi kelompon pemasok tersebut.3. Pembeli yang berkuasaKelompok pembeli akan berkuasa jika:a. Dekonsentrasi membeli dalam jumlah yang besar.b. Produk yang dibeli merupakan produk standar dan tidak terdeferensiasi.c. Produk yang dibeli merupakan komponen yang signifikan dari total biaya produk tersebut.d. Pembeli hanya memperoleh laba yang kecile. Kualitas tidak terlalu penting dalam produk industri.f. Produk industri tidak dapat menghemat biaya pembeli.g. Pembeli merupakan ancaman yang kuat karena dapat melakukan integrasi ke hulu.4. Produk substitusiDengan menetapkan batas atas dari harga, produk atau jasa subtitusi dapat membatasi potensi suatu industry. Jika industry tersebut tidak dapat meningkatkan kualitas produk atau melakukan diferensiasi maka industry itu akan mengalamikemunduran dalam laba dan mungkin juga dalam pertumbuhannya.5. Merebut posisiKompetisi antarpesaing yang sudah ada terjadi dalam bentuk perebutan posisi, dengan menggunakan taktik, seperti kompetisi harga, pengenalan produk, dan iklan secara besar-besaran. Bentuk persaingan ketat ini berkaitan dengan adanya sejumlah factor :a. Ada banyak pesaing yang ada memilki ukuran dan kekuatan yang hampir sama.b. Pertumbuhan industry lambat sehingga mempercepat perebutan angsa pasar yang melibatkan anggota anggota yang ingin melakukan ekspansi.c. Produk atau jasa yang ditawarkan kurang memiliki diferensiasi atau biaya menukar, yang dapat mengunci pembeli dan melindungi perusahaan agar pelanggannya tidak direbut oleh pesaingnya.d. Biaya tetap tinggi atau produknya tidak tahan lama sehingga menimbulkan dorongan yang kuat untuk memotong harga.e. Kapasitas biasanya ditambah dalam jumlah besar. Penambahan semacam itu mengganggu permintaan penawaran industry serta sering kali mengarah pada periode terjadinya kelebihan kapastitas dan pemotongan harga.f. Hambatan untuk keluar sangat tinggi. Hambatan untuk keluar, sperti adanya asset khusus atau loyalitas manajemen terhadap bisnis tertentu, membuat perusahaan tetap berkompetisi meskopun perusahaan tersebut memperoleh imbal hasil yang rendah atau bahkan negative atas investasinya. Kelebihan kapasitas tetap berfungsi, dan profitabilitas dari pesaing yang sehat akan menurun karena perusahaan yang sakit tetap bertahan. Jika seluruh insustri mengalami kelebihan kapasitas, industry tersebut mungkin meminta bantuan pemerintah. g. Para pesaing memiliki strategi, asalm dan kepribadian yang beragam. Mereka memiliki gagasan yang berbeda mengenai cara untuk bersaing dan tetap bertarung satu sama lain dalam prosesnya.

BAB VIPengetahuan dan Kompetensi Dalam Membangun Kekuatan Strategis

Pengertian KompetensiKompetensi menjelaskan apa yang dilakukan orang di tempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standard masing masing tingkatan, mengidentifikasi karakteristik pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan individual yang memungkinkan menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif sehinggga mencapai standard kualitas profesional dalam bekerja.

Kategori KompetensiMichael Zwell mendefinisikan lima kategori kompetensi, yaitu:1. Task AchievementKompetensi yang berhubungan dengan kinerja yang baik2. RelationshipKompetensi yang berhubungan dengan komunikasi, memiliki hubungan kerja yang baik dengan orang lain.3. Personal AttributeKompetensi intrinsik individu dan menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa, belajar, dan berkembang4. ManagerialKompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan pebelolaan , pengawasan, dan mengembangkan orang5. Leadership Kompetensi yang berhubugnan dengan memimpin organisasi dan orang untuk mencapai maksud, visi, dan tujuan organisasi.

Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi1. Keyakinan dan Nilai-nilai2. Keterampilan3. Pengalaman4. Karakteristik Kepribadian5. Motivasi6. Isu Emosional7. Kemampuan Intelektual8. Budaya Organisasi

Pendekatan kompetensi inti dapat digambarkan sebagai sistem pohon:

Kompetensi inti memiliki fungsi ganda: mereka memelihara pohon secara dinamis dengan sumber daya dan memberikan batang, atau produk inti, tulang punggung yang stabil dalam jangka panjang. Batangnya terbagi menjadi cabang, unit bisnis strategis, yang memiliki tanggung jawab kewirausahaan. Pada cabang ini daun, barang jadi, tumbuh. Sementara daun memiliki relatif pendek, tahunan, siklus hidup, akar dan batang mempertahankan pertumbuhan jangka panjang. Untuk melengkapi analogi, mereka juga membutuhkan perawatan terus menerus dari tukang kebun - investasi oleh pengusaha.

Di sektor I (kekuatan rendah, signifikansi strategis rendah) ada kesenjangan dalam kompetensi yang tidaklah penting. Strategi standar di sini adalah untuk menghentikan investasi di sektor ini dan membeli dalam kompetensi dari mitra. Di sektor II (kekuatan rendah, signifikansi strategis yang tinggi) ada kebutuhan mendesak untuk tindakan untuk mengisi kesenjangan dalam kompetensi. Hal ini dapat dicapai melalui transfer pengetahuan dari sektor lain dari bisnis dan melalui akuisisi dan aliansi strategis. Dalam kerangka kerja sama tersebut, investasi yang diperlukan diberikan. Di sektor III (kekuatan tinggi, makna strategis kecil) tidak ada kesempatan untuk mencapai keunggulan kompetitif langsung melalui kegiatan bisnis lebih lanjut. Gelar ini tinggi kekuatan dapat dimanfaatkan melalui diversifikasi untuk mendirikan sebuah segmen produk / pasar alternatif. Selain itu, ada kesempatan untuk menjual daerah kompetensi jika ada signifikansi strategis kecil. Sektor IV (kekuatan tinggi, signifikansi strategis besar) memberikan dasar fundamental untuk keunggulan kompetitif sekarang dan masa depan. Strategi standar di sini adalah fokus pada pengembangan lebih lanjut dari kompetensi. Selain itu, segmen produk / pasar dan bidang fungsional harus dianalisis untuk menentukan apakah kompetensi inti ini dapat digunakan secara luas dalam bisnis.

Mengatasi Hambatan Kompetensi1. Admitting IncompetencyMengakui dengan terus terang akan kekurangan kompetensinya sehingga dapat dilakukan usaha untuk memperbaikinya.2. Raising ExpectationsMemanfaatkan bakat, kemampuan, dan potensinya.3. Identifying BarriersMengidentifikasikan hambatan.4. Including Support MechanismMemasukkan mekanisme dukungan yang dapat digunakan oleh organisasi dan pekerja untuk memastikan rencana kinerja pekerja.

Knowledge ManagementProbst, Raub and Romhardt (1999), membagi knowledge management menjadi delapan komponen:

1. Knowledge IdentificationMencapai transparansi internal dan eksternal yag relevan dan strategis di bidang pengetahuan, berdasarkan data, informasi dan kemampuan2. Knowledge objectivesTujuan dari pengetahuan yanng dibuat untuk semua tingkatan dalam bisnis. Standar pengetahuan diambil dari pengetahuan budaya dan klasifikasi dan juga pengembangan kemampuan yang ada. Knowledge Organization mendefinisikan kebutuhan akan pengetahuan untuk menjamin keunggulan kompetitif dan kemampuan untuk mengatur sistem bisnis yang tepat. Tujuan knowledge operatif adalah merefleksikan implementasi orientasi strategi untuk membangun manajemen yang berpengetahuan di semua sektor fungsional3. Knowledge AcquisitionPengetahuan dapat diperoleh melauia pertukaran pikiran dengan semua mitra internal dan eksternal, melalui rekrutmen tenaga ahli, dan pembelian yang dilakukan melalui kegiatan bisnis lain4. Knowledge DevelopmentMengembangkan kemampuan dan pengetahuan baru yang digunakan untuk produk baru dan mengefisienkan proses. Tidak hanya melibatkan divisi yang berhubungan dengan perkembangan pengetahuan, misalnya divisi RnD, tetapi juga karyawan dan semua bidang fungsional. Yang sangat penting untuk kesuksesan adalah budaya yang berorientasi pada pendekatan , salah satu hal yang mungkin membuat kreativitas dan inovasi 5. Knowledge DistributionProses menyalurkan pengetahuan yang ada dalam bisnis. Hal ini penting untuk membuat metode distribusi yang cepat sebagai usaha untuk mempertahankan tingkat kualitas.6. Knowledge UsePengetahuan adalah hal yang hanya bisa diaplikasikan. Pengaplikasiannya perlu di definisikan dan ditunjukkan7. Knowledge StoragePenyimpanan dokumen, pengalaman, dan informasi yang efektif. Knowledge Storage didukung lebih jauh melalui sistem information-spesific memory dan melalui pengetahuan tentang penempatan budaya8. Knowledge EvaluationPengetahuan harus terus menerus ditinjau terhadap efektivitas relatif terhadap strategi. Karena strategi harus disesuaikan dengan lingkungan, portofolio di pusat bidang pengetahuan harus terus menerus di evaluasi, dan apabila diperlukan, hal itu dapat diperbarui

Strategi Generik Michael Porter

Strategi utama untuk mencapai keunggulan kompetitif menurut Porter:1. Kepemimpinan BiayaKeuntungan yang besar dengan biaya yang rendah, dicapai dengan memangkas biaya sekecil mungkin.2. DiferensiasiKeuntungan yang besar dengan menambah nilai pada produk yang signifikan kepada konsumen yang bersedia membayar dengan harga premium3. Fokus StrategiBerkonsentrasi pada pasar yang terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

https://djarumbeasiswaplus.org/berita/content/511/Lima-Hal-Penting-Dalam-Membuat-Visi/https://muhammadghazali.wordpress.com/2012/02/25/menentukan-visi-dan-misi-yang-baik/http://dedylondong.blogspot.com/2012/03/kompetensi-competency_30.htmlhttp://kinerjaunggul.com/kompetensi-inti-core-competency/