STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN … · pemasaran pelaku UKM; (2) ... Dalam strategi ini UKM...
Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN … · pemasaran pelaku UKM; (2) ... Dalam strategi ini UKM...
1
STRATEGIPENGEMBANGANUSAHAKECILDANMENENGAHSEKTORPERDAGANGANDIKOTABANDUNG
KenniKaniawatyRullyIndrawan
ABSTRAK
UsahaKecildanMenengah(UKM)memilikiperanstrategisdalampembangunanekonomidi Kota Bandung, melalui Perda Nomor 23/2009 tentang UMKM, telah dilaksanakanberbagaikebijakanuntukmengembangkankinerjaUKM,namunsejauhinihasilnyabelumdirasakansepenuhnyaolehpelakuUKM.Penelitianyangdilaksanakanpadatahun2016,bertujuan untuk mengkaji, (a) bagaimana respon pelaku atas program-program untukmendukung kinerja pelaku usaha UMKM, (b) strategi apa yang selayaknya dirumuskanuntukmenghasilkankinerjayanglebihbaiklagikedepan,selanjutnya(c)Kebijakanapayang perlu direkomendasikan untukmemperbaiki kinerja UKM di Kota Bandung. Hasilpenelitanmenemukan,(1)program-programyangdijalankansejauhinibelumdirasakanmemberi dampak pada perbaikan, fasilitasi usaha, tata kelola usaha, pembiyaaan danpemasaran pelaku UKM; (2) berdasarkanmatriks SWOT didapatkan 4 langkah strategiyang mencakup bidang tata kelola, dukungan pembiayaan, fasilitasi usaha danpemasaran;dan(3)adabeberapakebijakanyangperludirekomendasikansebagaidasarpembuatanprogrampemberdayaaanUKMdikotaBandung.
KataKunci:StrategiPengembanganUsahaUMKM,Pemasaran,danUMKM
I. PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki potensi menjadi motor
penggerak perekonomian kotaBandung, selain karena jumlahpelakunya yang sangat
besar dan bergerak di setiap sektor perekonomian. Sektor inipun mampu memicu
gelombang penyerapan tenaga kerja, bahkan yang kurang terampil sekalipun, dalam
jumlah besar. Memanfaatkan bahan baku lokal, menjadi sarana untuk pemerataan
pendapatan,mendorongpertumbuhanekonomi,sertatepatuntukupayamengentaskan
kemiskinan. Dibandingkan dengan perusahaan besar, pelaku UMKM memiliki
ketahanan yang relatif lebih baik terhadap krisis ekonomi yang dihadapi. Memiliki
kemampuan memenuhikebutuhan masyarakat akan barang/jasa dengan harga yang
lebih terjangkau, serta memberikan sumbangan yang besar kepada PDRB (Produk
DomestikRegionalBruto).
2
Kegiatan UKM sektor perdagangan merupakan potensi terbesar dalam
perekonomianKotaBandungtahun2015(shareterhadapPDRB).Haliniditopangoleh
banyaknya potensi dan aktivitas perdagangan yang terjadi di Kota Bandung, baik
perdagangan yang dilakukan di pasar tradisional, pasar modern, maupun yang
dilakukan secara online. Yang diperdagangkan adalah hasil produk asli dari Bandung
terutama yang berbasis industri kreatif dengan pasar untuk anak muda (youth),
perempuan (women), dan pengguna internet. Produk–produk kreatif Bandung tidak
hanyadipromosikandidalamnegeri, tapi jugadimancanegara.KotaBandungdi luar
negerisudahpunyabrandnamanyaLittleBandungsepertidiParisPerancis.
Untuk mempersiapkan diri menghadapai pasar bebas Asia Tenggara atau
MasyarakatEkonomiAsean(MEA),kotaBandungtelahmempersiapkandiriuntukbisa
bersaingdipasarASEAN.KementerianKoperasidanUMKMpunmengapresiasiupaya
kota Bandung mempromosikan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
dengan cara membuka toko Little Bandung Store di Malaysia. Staf Khusus Menteri
Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya mengatakan, Bandung bisa menjadi contoh
bagi kota-kota laindalammengembangkanUKM.LittleBandungmerupakanprogram
yang digagas pemerintah Kota Bandung untukmembangunbrandUMKM Bandung di
Malaysia.
Pemerintah Kota Bandung telah berusaha mengatasi kesulitan para pelaku
usahakecil/mikroini,untukmendapatkankepastianhukumatasusahayangdijalankan
baikdariaspekpermodalanmaupunperijinanbangunan,kebijakanpengendalian,dan
pengawasan di lapangan, disamping mendapatkan insentif pajak dari usaha yang
dijalankan.
Dalam penataan kelembagaan, pelaku UKM Bandung memperoses perizinan
dengan lebih cepat dan langsungbisa berusaha dalamwaktu singkat. Untuk itu telah
diluncurkan Aplikasi GAMPIL (Gadget Mobile Application for Lisence), guna
memudahkanmengurus izinUKM. “Gampil”dalambahasaSundayangberartimudah,
sederhana,atautidakrumit;merupakanjawabanataskeluhanparapelakuusahayang
merasakesulitanmengurusizinusaha.
3
Demikian pula pembiayaan didukung oleh kredit Melati. Fasilitasi disediakan
gedung inovation center dan creatif center. Di luar itu permasalahan yang tengah
dihadapi saat ini oleh UMKM sangat beragam, menyangkut masalah kompetensi dan
masalahadministrasi.Sumber permasalahanbisaberasaldari internalUMKMsendiri
maupunyangberasaldariluar(eksternal),salahsatupermasalahanyangpalingkrusial
yang dihadapi adalah, berkaitan dengan sulitnya akses dalam mendapatkan fasilitas
pembiayaandariperbankan.
PermasalahantersebutpadadasarnyaberkaitandenganbanyaknyaUKMyang
menampilkan diri tidak bankable (tidak memenuhi persyaratan teknis perbankan).
Keadaan itu menjadikan faktor kelayakan usaha (feasibility). Kurang bankble-nya
debiturUKMdisebabkanantara lainoleh, lokasiusahaberadapada lokasi lahanyang
tidaksesuaidenganperuntukantatagunalahannya,sehinggayangbersangkutantidak
bisamengajukan Surat IjinMendirikanBangunan (SIMB). Persyaratan teknis lainnya,
yang sulit dipenuhi, misal adalah penyediaan dokumen administratif maupun
pencatatan yang terkait dengan operasional usaha. Kedua dokumen tersebut
dibutuhkan untuk kepastian atau legalitas debitur dan usahanya, serta prospek dari
usahanyaitusendiri.Dokumenlegalitasusahayangdimaksud,berupaSuratIjinTempat
Usaha (SITU), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP),
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan KTP. Hanya karena tidak dapat memenuhi
persyaratan-persyaratanteknis tersebut,calondebiturUMKMkehilangankesempatan
untukmendapatkan fasilitaskreditdariperbankan.Masalahaksesibilitaspembiayaan
bagiUMKMsudahbarangtentumenghambattumbuhkembangnyausahamereka.
Berdasarkanlatarbelakangyangdikemukakandiatas,makatujuanpenelitianini
adalah:
(a) Mengetahui bagaimana respon pelaku UMKM terhadap program-program yang
sudahdigulirkanuntukmendukungkinerjapelakuusahaUMKM;
(b) Merumuskan strategi apa yang selayaknya diambil untuk menghasilkan kinerja
UKMyanglebihbaik;
(c) Merekomendasikan kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemkot untuk memperbaiki
kinerjaUKMdikotaBandung,atasdasarstrategipadapoinb.
4
KajianPustaka
A. SekilasUMKM
BerdasarkanUndang-UndangNomor20Tahun2008tentangUsahaMikro,Kecil
dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut, Usaha Keciladalah usaha ekonomi
produktifyangberdirisendiri,yangdilakukanolehorangperoranganataubadanusaha
yangbukanmerupakananakperusahaanataubukancabangperusahaanyangdimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria asset sebesar 50
jutasampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar.
Sedangkan Usaha Menengahadalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anakperusahaanataucabangperusahaanyangdimiliki,dikuasai,ataumenjadibagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.UsahaMenengahmemiliki kriteria asset sebesar500 juta sampai
dengan10miliardanomzetsebesar2,5miliarsampaidengan50miliar.
Usaha kecil menengah (UKM) meliputi pengelompokan jenis usaha yaitu jenis
industriskalakecil–menengah(ISKM)danperdaganganskalakecil-mengengah(PSKM).
Hal tersebut karena pemikirannya terfokus pada permasalahan kesempatan atau
lapangan kerja diletakan pada kemampuan pengembangan ISKM/PSKM. Tujuan
pengelompokan usaha/bisnis dapat disebutkan beragam dan pada intinyamencakup
empatmacamtujuanyaitusebagaiberikut,(1)Untukkeperluananalisisyangdikaitkan
dengan ilmu pengetahuan (teoritis). (2) Untuk keperluan penentuan kebijakan-
kebijakan pemerintah. (3) Untukmeyakinkan pemilikmodal atau pengusaha tentang
posisi perusahaannya. (4) Untuk pertimbangan badan tertentu berkaitan dengan
antisipasi kinerja perusahaan. Klasifikasi UKM Berdasarkan Ketersediaan Jaminan
danKelayakanUsaha
5
Gambar1:PengelompokanUMKMBerdasarkanKetersediaanJaminandanKelayakanUsaha
B. PeranPemerintah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke 3 (2015-2019) diarahkan
untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya
manusia yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek. Untuk
mewujudkannya ditetapkan program dan kegiatan dalam rangka memperkuat
kelembagaan dan daya saing koperasi dan UMKM. Hal itu seperti terlihat pada
gambar di bawah ini
Sumber: Bappenas, RPJM 2015-2019
Gambar 2 Program dan Kegiatan Penguatan KUMKM
IPrioritas
IINasabahBankPadaUmumnya
IVTidak
Prioritas
IIITidakTidak
Prioritas
TidakAda Ada
KetersediaanJaminan
Layak
TidakLayak
KelayakanUsaha
6
Pengembangan UMKM dilaksanakan secara bersama-sama, simultan dan
komprehensif melalui upaya yang berkelanjutan dari berbagai Lembaga dan
Kementerian, serta sektor perbankan.
C. StrategiPengembanganUKM.
Pengembangan UKM Nasional pada dasarnya menerapkan beberapa strategi
yakni,al.berdasarkanteoriResourced–basedstrategyadalahstrategiperusahaanyang
memanfaatkan sumber daya internal yang superior untuk menciptakan kemampuan
inti dalam menciptakan nilai tambah untuk mencapai keunggulan komparatif dan
keunggulankompetitif.Akibatnyaperusahaankeciltidaklagitergantungpadastrategi
kekuatan pasar melalui monopoli dan fasilitas pemerintah. Dalam strategi ini UKM
mengarah pada skill khusus secara internal yang bisamenciptakan produk inti yang
unggul untuk memperbesar pangsa manufaktur. Strategi tersebut lebih murah dan
ampuhdalammengembangkanUMKM,karenaUMKMbisamemanfaatkansumberdaya
lokalnya.
Pemerintah perlu berupayamengoptimalkan peran serta kelembagaan ekonomi
masyarakat, dalam hal ini Usaha Kecil dan Menengah (UKM), agar terjadi pelibatan
sebanyak mungkin masyarakat pembangunan kesejahteraan Tugas penyelenggara
negara (pemerintah) memiliki tantangan yang tidak ringan dalam merumuskan,
mengimplemtasikan,dan mengevaluasikebijakandi tengahkendala internalmaupun
eksternal yang dihadapi oleh birokrasi. Banyak model yang ditawarkan dalam
pengembanganUKM,diantaranyayangdikembangkanolehR.F.Wilantara(2016),yakni
sebagaiberikut.
7
Tabel1StrategidanKebijakanUMKM
Sumber:StrategidanKebijakanPengembanganUMKM(R.F.Wilantaradk.,2016)
MetodePenelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yang dipadukan
dengan metode perencanaan strategi. Alasan digunakannya metode ini dengan
pertimbangan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat deskipsi,
gambaransertakajiansecarasistematis,faktualdanakuratmengenaifakta-faktaantar
fenomenayangdikaji.
Objek kajian adalah Kebijakan Pengembangan UKM yang telah digulirkan pada
tahun 2016. Sedangkan responden adalah 250 pelaku UKM yang bergerak di bidang
perdagangan,diambilsecarapurposivesamplingmewakiliempatkluster,yaknipelaku
usahabidang(a)kuliner,(b)fashion,(c)cinderamata,dan(d)industrikecil.
Analisis SWOT digunakan dalam kajian ini gunamenyusun kebijakan-kebijakan
strategis arah pembangunan dan sektor swasta dalam peran sertanya terhadap
pembangunan terhadap pembangunan daerah secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Analisis ini akan sangat berguna karenamampumengidentifikasi
berbagai kekuatan dan kelemahan peran sektor swasta dalam pembangunan daerah,
sementara tantangan dan peluang yang dikombinasikan dengan kekuatan dan
8
kelemahan dapatmerumuskan berbagai solusi permasalahan yang dituangkan dalam
berbagailangkah-langkahstrategis.
Analisis SWOT pada dasarnya adalah memanfaatkan semua data dan informasi
dalammodel-modelkuantitatifuntukperumusanstrategi(FreddyRangkuti,2015:30).
Model-model yang digunakan dalam analisis SWOT antara lain sebagai berikut, (a)
IFAS–EFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary-External Strategic Factor
AnalysisSummary),(b)MatrixSpace;(c)MatriksSWOT.
HasildanPembahasan
A. EfektivitasKebijakan.
JumlahPelaku UKMdi kota Bandung menunjukkan peningkatan jumlah yang
signifikandalamkurunwaktubeberapa tahun terakhir.KotaBandungadalahmagnet
bagi para wisatawan, terutama para wisatawan lokal atau domestik. Bandung
menawarkan beragam pesona dan keindahan yang sulit untuk bisa ditemukan di
tempat lain. Hal itulah yang kemudian menyebabkan jumlah wisatawan lokal yang
berkunjung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan cukup pesat. Kelompok ini
yangmenjadidemandprodukUKMyangdianalisis.
Selain menikmati keindahan kota Bandung, para wisatawan yang berkunjung
memiliki satu tujuan khusus, yaitu berbelanja. Bandung surganya belanja, terutama
produk–produk fashion, kuliner, cendera mata, dan produk industri kecil lainnya.
Kualitasprodukyangditawarkantidaklahkalahdenganprodukimpor,namundengan
rangehargayang jauh lebih terjangkau.Hal itudiresponolehparapelakuUKMuntuk
membuka bisnis. Kemudian dibuka Factory Outlet, Clothing Company atau CC, Distro
hingga tempat makan unik yang menawarkan beragam menu dan suasana. Meski
sejatinya jumlah FO, CC maupun distro dan tempat makan di Bandung sudah cukup
banyak,namunmereka tidak takutuntukbersaing. Justru tertantanguntukberlomba
menawarkanidekreatifyangmerekamiliki,untukmenarikkonsumen.
Pemerintah Kota Bandung sadar dengan fenomena tersebut dan tidak ingin
tinggaldiam.Pihakpemerintah,memberikanapresiasidalamwujuddukungankepada
parapelaku UKMagar terus kreatif dan terus berupaya mengembangkan produk
9
mereka.Pemerintahbesertadenganberbagai instansi terkaitsertapelakuusahayang
sudah berhasil mendirikan Klinik UKM sebagai wujud apresiasi mereka terhadap
meningkatnyajumlahpelakuusahamenengahkebawahdikotaBandung.Merekapun
dengan giat melaksanakan pendampingan dan pelatihan dengan harapan agar
kemampuanyangdimilikiolehparapelakuUKMtersebutmeningkat,sehinggaproduk
yang mereka hasilkan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Pemerintah juga
menghimbauagarparapelakuUKMjugaturutproaktif,danterusberinovasidanterus
mengembangkankreativitasnya.
Memangjikadiperhatikansecaraseksama,jumlahpelakuusahadikotaBandung
yang dikategorikan menengah ke bawah masih sangat banyak. Banyak dari mereka
yanghinggasaat inimasihsekadarcoba–cobaatau ikutarus.Merekabelummemiliki
pedoman yang baku dan standar kualitas yang baik hingga tidak sedikit dari para
pelakuusahatersebutyangterpaksaharusberhentiditengahjalan.Meskibegitu,tidak
sedikit pula yang berhasil. Mereka pada umumnya adalah para pelaku usaha yang
senantiasakreatifdantidakmudahmenyerah.Merekayangberhasilkebanyakan juga
adalah para usahawan yang gigih yang selalu mencari cara dan metode baru agar
konsumenbersediauntukmembeliprodukyangmerekabuat.Standarkualitasproduk
jugamenjadi satu pertimbangan tersendiri karena konsumen saat ini sudah semakin
pintardanjeli.
Ada beberapa upaya yang dilakukan dalam mengambil solusi permasalahan
dalam pengembangan usaha UKM Kota Bandung, yaitu: implementasi kebijakan
pengembangan UKM dalam bidang permodalan, pemasaran, administrasi keuangan,
tatakelolausaha.Berdasarkan survai yangdilakukan, tanggapan responden terhadap
implemetasikebijakanpengembanganUKMtersebut,adalahsebagaiberikut:
10
NO Kebijakan TanggapanRespondenProporsi Klasifikasi
1 Fasilitasipenempatanusaha
Totalskoretanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar86,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
2 Fasilitasimembukadanmempermudahaksespedanaan
Totalskortanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar80,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
3 Fasilitasimengembangkandanmemperluasaksespasarmelaluipromosi,informasi,danpengembanganjejaring.
Totalskortanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar85,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
4 Fasilitasiperolehbahanbaku
Totalskortanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar76,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
SangatMembantu/Mempasilitasi
5%
Membatu/memfasiltasi5% Cukup
membantu/memfasitasi12%
Tidakmembantu/me
mfasitasi78%
SangatMembantu/Mempasilitasi
5%
Membatu/memfasiltasi3% Cukup
membantu/memfasitasi20%
Tidakmembantu/me
mfasitasi72%
SangatMembantu/Mempasilitasi
3%
Membatu/memfasiltasi7%
Cukupmembantu/me
mfasitasi5%
Tidakmembantu/me
mfasitasi85%
11
5 Fasilitasimempermudahaksespendanaan
Totalskortanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar79,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
6 Fasilitasidalammembinausahamelaluipenyuluhan,pelatihan,peningkatankapasitasdalambidangmanajemendanpengembanganteknologi.
Totalskortanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar88,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
7 Penciptaaniklimusahayangkondusif.
Totalskortanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar80,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
8 Fasilitasikemudahanijinusaha
Totalskortanggapanrespondenterhadapkebijakansebesar90,beradapadaposisiantaratidakmemfasilitasidancukupmemfasiltasi,ataudengankatalainmasihkurang.
Sumber:HasilAnalalisis(2016)
Menurut responden secara umumkebijakan pemerintahKotaBandung dalam
mengembangkanUKMdirasakanmasihkurangdirasakandampaknyabagipelaku,hal
ini ditunjukan total skore tanggapan responden terhadap delapan kebijakan berada
padakatagoriantaratidakmemfalisitasidengancukupmemfasilitasi.
SangatMembantu/Mempasilitasi
5%
Membatu/memfasiltasi12%Cukup
membantu/memfasitasi12%
Tidakmembantu/me
mfasitasi71%
SangatMembantu/Mempasilitasi
5%
Membatu/memfasiltasi12%
Cukupmembantu/me
mfasitasi16%
Tidakmembantu/me
mfasitasi67%
12
Sedangkanpadaaspekusaha,menghasilkantemuansebagaiberikut:
1. Permodalan
Permodalan usaha bagi UKMmerupakan salah satu faktor kendala utama. Hasil
surveiBPSKotaBandung82,71persenpelakuUKMyangmenjadisampelpadatahun
2012 dalam menjalankan usahanya menggunakan modal sendiri. Modal awal yang
berasaldaripinjamanBankPemerintahsebanyak4,46persen.persendanBankSwasta
sebanyak 5,86 persen. Adapun sisanya sebanyak 4,18 persen permodalan awal
bersumber dari kombinasi berbagai jenis sumber permodalan. Berdasarkan hal ini
maka ke depannya perlu dibuka askes seluas-luasnya bagi pelaku UKM untuk dapat
menggunakan skema-skema permodalan bagi pelaku UKM yang selama ini telah
digulirkanpemerintah,danperbankan,agarkedepannyapermasalahanklasikterkait
permodalantidaklagimenjadikendalabagipelakuUKMdiKotaBandung.
Grafik1.SumberDanaUntukPermodalanAwal
Berdasarkan hasil penelitian dari data sekunder yang bersumber dari
Dinas Teknis terkait, banyak UKM yang pada dasarnya feasible namun tidak
dapat memenuhi persyaratan pengajuan kredit perbankan (tidak bankable),
yang salah satunya adalah karena tidak mempunyai jaminan tambahan yang
dipersyaratkanperbankan.UntukmelihatseberapabanyakUKMtidakmemiliki
jaminan tetapi secara layak usahanya dapat dilihat dari hasil kajian yang
didasarkan kepada 3 kriteria dengan asumsi yang cukup ketat, serta mengacu
kepada pengklasifikasian ke dalam empat kuadran yang dilakukan oleh Bank
Sendiri/Pribadi,82.71%
BankPemerintah,4.46%
BankSwasta,5.86%Pemerintah,1.53%
BUMN/BUMD,1.26%
Lainnya,4.18%
13
Indonesia,makaUKMKotaBandungdapatdiidentifikasisebagaimanaterdapatpada
gambardibawahini.
Gambar2PemberianModal
Pelakuusahamikroyangmemilikikriteriausahamasukkatagorilayaknamun
tidak memiliki agunan tambahan atau masuk ke dalam kuadaran I (prioritas
memperolehpermodalan)sebanyak32%.Hanya1%pelakuusahayangmasukke
dalamklasifikasinasabahbankpadaumumnya.Mayoritas68%pelakuusahamikro
masuk ke dalam katagori tidak prioritas. Dari 68% tersebut, pelaku usaha secara
kelayakanusahatidaklayakdantidakmemilikijaminan,6%memilikijaminantetapi
tidaklayakdilihatdarikelayakanusaha.
Pelakuusahakecilyangmemilikikriteriausahamasukkatagori layaknamun
tidak memiliki agunan tambahan atau masuk ke dalam kuadaran I (prioritas
memperolehpermodalan)sebanyak21%. Ada 10%pelakuusahayangmasukke
dalam klasifikasi nasabah bank pada umumnya, dibandingkan usaha mikro usaha
kecillebihbanyakyangmasukkatagoriini,halinisangatdimungkinkankarenaskala
usahayang lebihbesardibandingkandenganusahamikro.Namundemikian secara
keseluruhanmasihterdapatcukupbanyakpelakuusahakecilyangmasukkedalam
katagoritidakprioritasyaknisebesar69%.Dari69%tersebut,44%pelakuusaha
secara kelayakan usaha tidak layak tetapimemiliki (berbadan hukum), 25% tidak
memilikijaminandantidaklayakusaha.
II Nasabah
Bank pada umumnya
(1 %)
IV Tidak
Prioritas (6%)
Ada Jaminan
Layak
Tidak Layak
Tidak ada
III Tidak
Prioritas (68%)
I
Prioritas (32 %)
14
Grafik2:PersentaseKatagoriPrioritasPemberianModalUsaha
2. Pemasaran
Pemasaranadalahhal terpentingdalam jalannyakegiatanusaha,menurutdata
dari responden yang menjadi obyek penelitian sebanyak 52% responden mengakui
mengalami kesulitan pemasaran yang dikarenakan berbagaimacam hal seperti tidak
adanya sumber-sumber daya untuk mencari/memperluas pasar, sangat tergantung
pada mitra dagang dan sangat tergantung pada konsumen yang datang langsung ke
tempat produksi. Sementara 48% responden mengakui tidak kesulitan dalam
pemasaran dikarenakan lokasi strategis, kurangnya lawan usaha dan mampu
menghadapipersainganpasar.
Grafik3:KesulitanPemasaranBagiPelakuUsaha
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Prioritas NasabahBankPadaUmumnya
TidakPrioritas
21%
10%
69%
KesulitanMemasarkan TidakKesulitanMemasarkan
15
3. AdministrasiKeuangan
Salah satu aspek penting dalam menjalankan usaha adalah sistem pencatatan
adminsitrasikeuangan.Dengansistempencatatanadminsitaikeuanganyangbaikmaka
kendala UMKM untuk dapat akses ke pemilik modal khususnya perbankan, dapat
dikurangi. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan terhadap responden UMKM yang
berada di wilayah Kota Bandung, tercatat bahwa 35% responden melakukan
pencatatan keuangandan sebanyak65% tidakmelakukanpencatatan keuangan. Tiga
puluh lima persen responden melakukan pencatatan keuangan dengan alasan
pencatatan administrasi keuangan merupakan hal penting dikarenakan dapat
membantumengawasijumlahuangmasukdanuangkeluar,sementarasebagianbesar
merasa tidak penting karena jumlah uang yang mereka terima sesuai dengan yang
diinginkanataupunmerekabelummengertipencatatankeuangan.
Grafik4:PenggunaanPencatatanKeuanganolehUMKM
B. PerumusanStrategiPengembangan
Salahsatukonsepuntukmenentukanpemilihanisustrategisyangpentinguntuk
masa depan organisasi adalah analisis SWOT. Analisis SWOT terdiri dari analisis
strenghths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan
threats (ancaman).Untukmemilih startegi yang cocokuntuk sebuahorganisasidapat
MelakukanPencatatanKeuangan
35%Tidak
MelakukanPencatatanKeuangan
65%
16
dilihatdariposisidimanaorganisasiberadasaatini,manayangpalingefektifdanpaling
menguntungkan organisasi. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman UMKMKota
BandungtidakjauhberbedadenganUMKMdidaerahlaindiIndonesia,berikutSWOT
UKMdiKotaBandung.MatriksSWOTmenggambarkansecarajelasbagaimanapeluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahaninternalyangdimiliki.MatrikSWOTUMKMKotaBandung,sbb:
Tabel3.MatrikSWOT
EFI
EFE
STRENGTH(S) WEAKNESSES(W)
1. BerbagaiketerbatasandalammengaksessumberdayaproduktifmenjadikanUKMsebagaiusahayangmandiri,kukuh,danfleksibel.
2. Wahanadantumpuanutamayangpalingmenjanjikanbagipenciptaanwirausahabaru.
3. Keluasandayatampungyangbesarbagiperwujudanaspirasiekonomismasyarakatluasuntukmemperolehpenghidupan.
4. Fleksibelitasdanketahananyangtinggidalammengantisipasidanmenyesuaikandiriterhadapdinamikaperubahan(perkembangan)pasar.
1. RendahnyakualitasSDM.Tercermindarikurangberkembangnyakewirausahaan,rendahnyaproduktifitas,dandayasaing.
2. Rendahnyakeinginanmengurusijinusahayangdisebabkanolehketidaktahuanprosedurperijinan,kesulitanpengurusanijin,sehinggaberdampakkepadakesulitanuntukakseskepemilikmodal(Bank).
3. Keterbatasanaksesterhadapsumberdayaproduktif,menjadikendalauntukpengembanganusahasecaracepatdanberkesinambungan.
4. Belumterwujudnyakomitmen,konsistensikebijakan,dansemangatketerpaduanberbagaipihak(pembuatkebijakan)dalampengembanganUMKM.
5. Masihterbatasnyapenggunaanteknologiinformasi(sepertiinternet),sehinggajangkauanpasarmenjaditerbatasdanefisiensiusaharendah
6. Masihkurangkomitmen,kemampuan,dankualitaspembinadiinstansipemerintah.
17
OPPORTUNITIES(O) StrategiSO StrategiWO
1. Pulihnyaperekonomiannasionaldarikrisisekonomi.
2. Meningkatnyakesadaran,komitmendankeberpihakanpemerintah,duniausaha,danmasyarakatakanartipentingnyaUMKMdalamperekonomian.
3. Adanyakemauanpolitikyangkuatdaripemerintah,danberkembangnyatuntutanmasyarakatuntukmenciptakanpembangunanyangberkeadilandantransparan,sertakomitmenmembangunsistemekonomikerakyatan.
4. Dukunganpranatakonstitusi(UU.UsahaKecil,UU.Perkoperasian,danUU.Propernas)yangmemberikanprioritaspembangunanekonomipadaUMKMdalammewujudkansistemekonomikerakyatan.
5. Pelaksanaanotonomiyanglebihbaik,disertaiperimbangankeuanganyanglebihbaik.
6. Perubahanstrukturperekonomiandarisektorpertaniankesektorindustridanjasa.HalinimenciptakanpeluangbagiUMKM(terutamadibidangagribisnis,agroindustri,pariwisata,industrikerajinan,danindustrilainnya)untukberfungsisebagaisubkontraktoryangkuatdanefisienbagiusahabesar.
7. Semakinpesatnyakerjasamaekonomiantarnegara.
1. PenyusunankebijakanmengenaikemudahandankeringananbiayauntukUMKMdalammengurusijinUsaha.
2. Meningkatkankemampuanaksesterhadapsumberdayaproduktifmodalusahamelaluibantuanskemyangdifasilitasiolehpemerintah.
3. Meningkatkanbantuan/fasilitasikerjasamaUMKMdenganUsahaBesardalammengisipeluangusahasebagaidampakdariperubahanstrukturekonomidanadanyakerjasamaekonomiinternasional.
1. MeningkatkankemampuanSDMUMKMmelaluiberbagaipelatihanpendidikandanpengetahuanyangdifasilitasiolehpemerintah.
2. Meningkatkansosialisasipentingnyamemilikiijinusaha.
3. MeningkatkansinerginitasantarinstansiterkaitdalamupayamengembangkanUMKM.
4. MeningkatkanfasilitasipemerintahdalambimbingantekniskemampuanUMKMuntukmengaksespasarinputdanoutputmelaluiteknologiinformasi(internet).
5. Meningkatkankomitmen,kemampuan,dankualitaspembinadiinstansiterkaitpemerintahKotaBandung.
THREATS(T) StrategiST StrategiWT
18
1. AdanyaagendaNeoliberalisasidariduniainternasional.LiberalisasiperdaganganyangtanpabatasakanmengancamupayapengembanganUMKM.
2. Kompetisidenganpebisnisasingyangsangatinovatif,didukungteknologi,modal,danjaringanusahayangluasakanmembuatUMKMsulitberkompetisidanberkembang.
3. KelemahanpengaturandanpenegakanhukumdapatmengancamsemakinterdesaknyaUMKMolehusahabesaryangsecaraagresifmemasukiwilayahusahayangsepantasnyadiperuntukkanbagiUMKM.
4. MasihrendahnyakomitmenmutudaripelakuUMKM,menyebabkanrendahnyakepercayaankonsumenterhadapkualitasdankeandalanprodukUMKM.
1. Meningkatkanbantuan/fasilitasiterhadapUMKMdalammelakukaninovasimelaluipenggunaanteknologi,danjaringanusaha.
2. MeningkatkanpengaturandanpenegakanhukumyangmemberikanperlindunganterhadapkeberadaandanpengembanganUMKM.
3. MeninjaukembalidanmerevisiperaturandaerahyangkurangmengakomodirkepentinganpengembanganUMKM.
4. Meningkatkanbantuan/fasilitasibimbinganteknispeningkatankualitasmutuprodukUMKM.
1. MeningkatkandayasaingUMKMmelaluisinergisitaskomitmendankebijakanantarinstansiterkait.
2. PenguatankemampuanUMKMdalampenggunaanteknologiinformasiuntukmeningkatkandayasaingusahaUMKM.
3. PeningkatkanfasilitasipemerintahdalammeningkatkankualitasprodukUMKM.
4. Peningkatanbantuansosialisasidaninplementasiolehpemerintahkepadakonsumen(masyarakatumumdanpemerintah)untukmenggunakanprodukUKKM.
Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu
sebagaiberikut:
1. StrategiSO
a. Penyusunan kebijakan mengenai kemudahan dan keringanan biaya untukUKMdalammengurusijinUsaha.
b. Meningkatkan kemampuan akses terhadap sumberdaya produktif modalusahamelaluibantuanskemyangdifasilitasiolehpemerintah.
c. Meningkatkanbantuan/fasilitasikerjasamaUKMdenganUsahaBesardalam
mengisi peluang usaha sebagai dampak dari perubahan struktur ekonomi
danadanyakerjasamaekonomiinternasional.
2. StrategiST
a. Meningkatkan bantuan/fasilitasi terhadap UKM dalam melakukan inovasimelaluipenggunaanteknologi,danjaringanusaha.
b. Meningkatkan pengaturan dan penegakan hukum yang memberikanperlindunganterhadapkeberadaandanpengembanganUKM.
19
c. Meninjaukembalidanmerevisiperaturandaerahyangkurangmengakomodir
kepentinganpengembanganUKM.
d. Meningkatkanbantuan/fasilitasibimbinganteknispeningkatankualitasmutuprodukUKM.
e. Meningkatkan kuantitas, kemampuan dan kualitas pembina di instansi
pemerintahdalammengantisifasidinamikaperubahanpasar.
3. StrategiWO
a. MeningkatkankemampuanSDMUKMmelaluiberbagaipelatihanpendidikandanpengetahuanyangdifasilitasiolehpemerintah.
b. Meningkatkansosialisasipentingnyamemilikiijinusaha.c. Meningkatkan sinerginitas antar instansi terkait dalam upaya
mengembangkanUKM.
d. Meningkatkan fasilitasi pemerintah dalam bimbingan teknis kemampuanUMKMuntukmengaksespasar inputdanoutputmelalui teknologi informasi
(internet)
e. Meningkatkan komitmen, kemampuan, dan kualitas pembina di instansiterkaitpemerintahKotaBandung.
4. StrategiWT
a. Meningkatkandaya saingUKMmelalui sinergisitaskomitmendankebijakanantarinstansiterkait.
b. Penguatan kemampuan UKM dalam penggunaan teknologi informasi untukmeningkatkandayasaingusahaUKM.
c. Peningkatkan fasilitasi pemerintah dalam meningkatkan kualitas produkUKM.
d. Peningkatan bantuan sosialisasi dan inplementasi oleh pemerintah kepadakonsumen(masyarakatumumdanpemerintah)untukmenggunakanproduk
UKM.
C. RekomendasiKebijakan
Memperhatikanstrategidiatas,penelitimengajukanrekomendasikebijakanyang
selanjutnydapatditurunkanmenjadiprogram.
20
TEKNISNONTEKNIS
(ADM/EK/SDM/TEK-NOLOGI/PEMASARAN)
Kuliner Memberikanpemahamanankepadapelakuusahauntukmemanfaatkanlahanprivat(menyediakanparkirsendirisesuaiPerdaNo.5tahun2010tentangBangunan),
• MenyediakandanmemeliharaTPSmasing-masingsehinggasampahtidakdibuangkejalan/drainase,
• Memberkanpemahamanuntukmembangungedungsesuaiaturan(GSB/KDB),tidakmemanfaatkanruangpublik(Trotoaruntuklahanusaha).
• FasilitasiKemudahanKredit;• FasilitasPelatihan;• Fasilitaspromosi;• Kemudahanperijinan;• Penyederhanaanbirokrasi;• Penetapandanperlidunganmerek.
Fashion • Perbaikandanpenataanbermjalan(trotoar,taman,drainase).
• Pembebasanlahanuntukaksesjalandanshowwindow,penataanparkir(offstreet),
• Pemasanganrambulalulintas,pemasanganrambudilarangPKL
• RuangTerbukaHijau.PelebaranJalan• Optimalisasitrotoaruntukpejalankaki;• Menciptakaniklimkesadaranpemeliharaanfasilitasumumbersama;
• PenyuluhankepadaPKL;• Re-lokasiPKL
• Memberikanfasilitasagarlembagakeuanganmemberikankemudahandalammemberikankredit,
• Memberikankemudahanperijinan
• Subsidipajak.• Teknisproduksi:memberikanpelatihanteknisproduksidanpackaging,sertabimbingandanperlindunganmerekdagang.
CinderaMata • Perbaikandanpenataanbermjalan(trotoar,taman,drainase)danPembangunanShowWindow
• Pemasanganrambulalulintas,pemasanganrambudilarangPKL,pengadaanRuangTerbuka
• Hijau.PelebaranJalan.• Optimalisasitrotoaruntukpejalankaki;• Menciptakaniklimkesadaranpemeliharaanfasilitasumumbersama;
• PenyuluhankepadaPKL;• Re-lokasiPKL
• Memberikanpelatihanuntukmeningkatkankeahliandalambidangbisnis
• Memberikanfasilitasagarlembagakeuanganmemberikankemudahandalammemberikankredit,
• Penyederhanaanbirokrasidankeringananbiayaperijinan;
IndustriKecil • Pembebasanlahandanpembangunanshowwindow.• Pembebasanlahanuntukmembangunpusat
pengolahanlimbah.• PenyuluhanAMDAL• Menciptakaniklimkesadaranpemeliharaanfasilitas
umumbersama;
• Memberikanfasilitasagarlembagakeuanganmemberikankemudahandalammemberikankredit(peningkatanperanjamkrida),
• FasilitasiPelatihanKeahlianManajemen
21
KesimpulandanSaran
A. Kesimpulan
1. Pemerintah Kota Bandung melalui kebijakan, baik secara normatif maupun
implementasiprogramtelahberupayamengembangkanUsahaMikroKecildan
Menenengahdiantaranya:
a. DibuatnyaPeraturanDaerahNomor23Tahun2009tentangUMKM.
b. Dinas KUKM dan Perindag telah melakukan program dan kegiatan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM, pemasaran, askes
mengembangkanUMKM.
c. BagianPerekonomiantelahmelaksanakanprogramBAWAKUMAKMURdan
Program BAROKAH khususnya untuk mengembangkan Usaha Mikro
MasyarakatKotaBandung.
2. Salah satu aspek penting yang menjadi kendala dalam pengembangan UMKM
Kota Bandung adalah akses pemodalan yang rendah dari UMKM. Menurut
respondenrendahnyaaskespermodalandisebabkanolehUMKMtidakmemiliki
ijinusaha,untukmengurusijinusahaterkendaladenganlokasiusahayangtidak
sesuaiperuntukannya,biayaijinusahayangmasihcukupmahal,sertarumitnya
mengurusijinusaha.
3. Menurut responden secara umumkebijakan pemerintahKotaBandung dalam
mengembangkan UMKM yang meliputi; Fasilitasi penempatan usaha sesuai
dengan tata ruang; Fasilitasi membuka dan mempermudah akses pedanaan;
Fasilitasi mengembangkan dan memperluas akses pasar melalui promosi,
informasi,danpengembanganjejaring;Fasilitasiperolehbahanbaku;Fasilitasi
mempermudah akses pendanaan; Fasilitasi dalam membina usaha melalui
penyuluhan, pelatihan, peningkatan kapasitas dalam bidang manajemen dan
pengembangan teknologi; Penciptaan iklim usaha yang kondusif; Fasilitasi
kemudahan ijin usaha, dirasakanmasih kurang, hal ini ditunjukan total skore
tanggapanrespondenterhadapdelapankebijakanberadapadakatagoriantara
tidakmemfalisitasidengancukupmemfasilitasi.
22
4. Masih kurangnya bantuan (kebijakan/fasilitasi) pemerintah Kota Bandung
dalammengembangkanUMKM,menurutDinasKUKMdanPeridagdikarenakan
hal-halsebagaiberikut:
a. Keterbatasananggaran/alokasianggaranyangrelaifkecil.
b. BelumDimilikinyadataUMKMsecaralengkatdanuptodate.
c. KurangnyaSinergintasantarSKPDdandenganStakeholderlain.
d. BelumterdatanyaPKL/PedagangAsongandiKotaBandung
5. TerdapatgapyangcukupbesarantarapelaksanaankebijakanpemerintahKota
BandungdalammengembangkanUMKMdenganyangdiaharapkanolehpelaku
UMKM. Untuk mengurungi gap tersebut pemerintah Kota Bandung perlu
melakukanlangkah-langkahkebijakanteknismaupunnonteknis .. DaftarPustaka
BiroPusatStatistik,(2011).KontribusiUMKMterhadapPerekonomianKotaBandung.FreddyRangkuty(2012)PenelitianKualitatifdanKuantitatif, Jakarta.
Nur IndriantorodanBambangSupomo(2002). MetodePenelitianBisnisuntukAkuntansidanManajemen,EdisiPertama.BPFE-Yogyakarta.
Perda Kota Bandung No.12 tahun 2010. Penyelenggaran RetribusiIzinMendirikanBangunan.
Perdano.23tahun2009tentangUMKM.
Purbayu Budi Santosa dan Ashari (2005). Analisis Statistik denganMicrosoftExcelldanSPSS,Edisi1.Andi,Yogyakarta.
RobertG.Dysontahun1990,UMKM
Rio F Wilantara, Susilawati (2016). Strategi dan Kebijakan Pengembangan UMKM.RafikaAditama,Bandung.
Rully Indrawan, R.Poppy Yaniawati (2015). Metodologi Penelitian; PendekatanKuantitatif,Kualitatif,danCampuran.RafikaAditama,Bandung.
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV.Alfabeta,
Undang-undangNo.9Tahun1995tentangUMKM
Undang-undangNo.20Tahun2008tentangUMKM.
23