STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk...

15

Transcript of STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk...

Page 1: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan
Page 2: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

STRATEGI PENGELOLAANWARISAN BUDAYA DUNIA (WBD)

CATUR ANGGA BATUKARU

STRATEGI PENGELOLAANWARISAN BUDAYA DUNIA (WBD)

CATUR ANGGA BATUKARU

SumiyatiWayan WindiaI Wayan TikaI Ketut Suamba

Page 3: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Pasca penetapan Lanskap Budaya Provinsi Bali sebagai Warisan Dunia (salahsatunyaadl Kawasan Catur Angga Batukaru) mengharuskan adanya pengelolaan secaraterpadu antar pemangku kepentingan untuk implementasi program denganmengacu pada dokumen Rencana Pengelolaan.

Lanskap Budaya Provinsi Bali merupakan sistem dengan komponen kompleks dandinamis. Maka dibutuhkan koordinasi pengelolaan yang efektif agar alur informasisecara konsisten dan komprehensif dapat dengan mudah disintesakan dandimanfaatkan baik dalam pelaksanaan rencana program jangka pendek maupunjangka panjang.

Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraanuntuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan penelitian terusmenerus untuk melihat dinamika sistem-sistem yang saling terkait, serta proses-proses institusional pengelolaan adaptif yang timbul.

Page 4: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Banyak pihak berkepentingan dan terlibat dalampengelolaan kawasan tsb yg berasal dari beragamsektor dan latar belakang, masing-masing denganvisi, misi, dan garis pertanggung-jawaban yangmungkin sesuai atau tidak sesuai dengankebijakan pelestarian properti Warisan Dunia.

Banyak pihak berkepentingan dan terlibat dalampengelolaan kawasan tsb yg berasal dari beragamsektor dan latar belakang, masing-masing denganvisi, misi, dan garis pertanggung-jawaban yangmungkin sesuai atau tidak sesuai dengankebijakan pelestarian properti Warisan Dunia.

Diperlukan analisis untuk mengetahuikomponen-komponen kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman,sehingga dapat dirumuskan strategipengembangannya

Page 5: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Bagaimana kondisi elemen-elemen SWOTdi Kawasan WBD Catur Angga BatukaruBagaimana kondisi elemen-elemen SWOTdi Kawasan WBD Catur Angga Batukaru

Bagaimana rumusan strategi pengelolaanKawasan WBD Catur Angga Batukaru

Page 6: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Mengidentifikasi elemen-elemen SWOT di Kawasan

WBD Catur Angga Batukaru;

Memperoleh rumusan strategipengelolaan Kawasan WBD

Catur Angga Batukaru;

Page 7: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan
Page 8: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Identifikasi Sistema. Sumber data dan jenis data

data primer dan data sekunder.b. Pemilihan Sampel Penelitian

Sampel penelitian untuk kondisi kondisi pengelolaan eksisting dipilihsecara purposive, dipilih yang mewakili komponen-komponenpengelolaan.

c. Metode pengambilan dataSemua data primer dikumpulkan dengan cara survei, Disamping itu jugadilakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan beberapainforman.Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah, seperti KantorBappeda, Dinas PU, Dinas Pariwisata, BPS, Kantor Dispenda/SedahanAgung, Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanian, dan kantor lainnya yangterkait sesuai dengan kepentingan penelitian.

d. Pembuatan daftar pertanyaan/pernyataanDaftar pertanyaan/pernyataan dibuat untuk mengidentifikasi sistem.Identifikasi sistem diperlukan untuk mengetahui variabel–variabel yangmempengaruhi sistem secara keseluruhan.

Identifikasi Sistema. Sumber data dan jenis data

data primer dan data sekunder.b. Pemilihan Sampel Penelitian

Sampel penelitian untuk kondisi kondisi pengelolaan eksisting dipilihsecara purposive, dipilih yang mewakili komponen-komponenpengelolaan.

c. Metode pengambilan dataSemua data primer dikumpulkan dengan cara survei, Disamping itu jugadilakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan beberapainforman.Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah, seperti KantorBappeda, Dinas PU, Dinas Pariwisata, BPS, Kantor Dispenda/SedahanAgung, Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanian, dan kantor lainnya yangterkait sesuai dengan kepentingan penelitian.

d. Pembuatan daftar pertanyaan/pernyataanDaftar pertanyaan/pernyataan dibuat untuk mengidentifikasi sistem.Identifikasi sistem diperlukan untuk mengetahui variabel–variabel yangmempengaruhi sistem secara keseluruhan.

Page 9: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Analisis didasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan (strengths) danpeluang (opportunities), namun secarabersamaan dapat meminimalkan kelemahan(weaknesses) dan ancaman (threats)

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah matrik SWOT. Penyusunan Stategi pengelolaan kawasan

Analisis didasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan (strengths) danpeluang (opportunities), namun secarabersamaan dapat meminimalkan kelemahan(weaknesses) dan ancaman (threats)

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah matrik SWOT. Penyusunan Stategi pengelolaan kawasan

Page 10: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Dilakukan identifikasi faktor internal dan eksternal,selanjutnya disusun matrik analisis strategic denganmemberikan pembobotan pada masing-masing factor danrating masing-masing factor sesuai dengan kondisi pada subaksample.

Bobot untuk faktor internal adalah 100% dan selanjutnyadibagi rata masing-masing 50% untuk kekuatan dankelemahan. Demikian juga untuk faktor eksternal.

Rating terhadap semua kekuatan, kelemahan, peluang danancaman dilaksanakan dengan nilai rating dan kategori

Page 11: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Rating Kategori Faktor internal Faktor eksternal

-5 Sangat buruk Kelemahan Ancaman

-4 Buruk Kelemahan Ancaman

-3 Agak buruk Kelemahan Ancaman

-2 Tidak buruk Kelemahan Ancaman

Kategori rating pada faktor internal dan eksternal sebagai berikut

-2 Tidak buruk Kelemahan Ancaman

-1 Sangat tidak buruk Kelemahan Ancaman

1 Sangat tidak baik Kekuatan Peluang

2 Tidak baik Kekuatan Peluang

3 Agak baik Kekuatan Peluang

4 Baik Kekuatan Peluang

5 Sangat baik Kekuatan Peluang

Page 12: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Hasil skor akhir faktor internal dan eksternal dimasukkan dalam diagram untukdapat memperoleh lokasi kuadran strategi yang dipilih untuk mengembangan

Page 13: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Nama Subak Kekuatan Kelemahan Internal Peluang Ancaman Eksternal StrategiH

ulu

Jatiluwih 212 -104 108 193 -87 106 AgresifBedugul 196 -72 124 135 -90 45 AgresifPiling 189 -122 67 135 -70 65 Agresif

Jumlah 597 -298 299 463 -247 216Koordinat X = 299 Y = 216

Teng

ah

Penatahan 190.5 -141 49.5 173 -70 103 AgresifTengkudak 173.5 -137 36.5 157 -54 103 Agresif

Konservatif(Berbenah)Te

ngah

Tingkih Kerep 153.5 -155 -1.5 136 -54 82Konservatif(Berbenah)

Jumlah 517.5 -433 84.5 466 -178 288Koordinat X = 84,5 Y = 288

0

Hili

r Rejasa 136 -150 -14 92 -45 47Konservatif(Berbenah)

Sri Gumana 165 -141 24 68 -49 19 AgresifTegal Linggah 160.5 -143 17.5 83 -38 45 Agresif

Jumlah 461.5 -434 27.5 243 -132 111Koordinat X = 27,5 Y = 111

Page 14: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

Berdasarkan analisis elemen-elemen SWOT pada subak-subak sampel,dapat diketahui bahwa subak-subak pada daerah hulu dari kawasanCatur Angga Batukaru memiliki kekuatan yang besar dan kelemahanyang relatif kecil. Demikian juga memiliki peluang yang besar untukpengembangan, namun juga menghadapi ancaman yang besar untukmenjaga keberlajutan subak.

Subak-subak pada daerah tengah dari kawasan Catur Angga Batukarumemiliki kekuatan yang besar walaupun lebih kecil dari subah didaerah hulu, dan memiliki kelemahan yang relatif lebih besar. Peluangyang dimiliki oleh subak-subak di daerah tengah pada Kawasan CaturAngga Batukaru cukup besar untuk pengembangannya, sertamenghadapi ancaman yang cukup besar untuk menjaga keberlajutansubak, walaupun tidak sebesar ancaman pada subak-subak di daerahhulu.

Subak-subak pada daerah tengah dari kawasan Catur Angga Batukarumemiliki kekuatan yang besar walaupun lebih kecil dari subah didaerah hulu, dan memiliki kelemahan yang relatif lebih besar. Peluangyang dimiliki oleh subak-subak di daerah tengah pada Kawasan CaturAngga Batukaru cukup besar untuk pengembangannya, sertamenghadapi ancaman yang cukup besar untuk menjaga keberlajutansubak, walaupun tidak sebesar ancaman pada subak-subak di daerahhulu.

Sedangkan subak-subak di daerah hilir, memiliki kekuatan yang lebihkecil dari subak-subak di daerah hulu dan tengah. Kelemahan padasubak-subak di daerah hilir masih relatif besar, peluang untukpengembangan juga masih relatif kecil, namun ancaman yang dihadapijuga lebih kecil.

Page 15: STRATEGI PENGELOLAAN CATUR ANGGA BATUKARU · Pengelolaan Lansekap Budaya Provinsi Bali untuk mendukung tujuan kesejahteraan untuk masyarakat dan ekosistem yang berkelanjutan, memerlukan

TERIMA KASIHTERIMA KASIH