STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA...

119
i STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN BAWANG, DESA TRUKO, KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ABDUL HALIM MANSUR NIM 11413010 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SALATIGA 2017

Transcript of STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA...

Page 1: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

i

STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK

PADA KELUARGA TENAGA KERJA WANITA

DI DUSUN BAWANG, DESA TRUKO,

KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

ABDUL HALIM MANSUR

NIM 11413010

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

2017

Page 2: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

ii

Page 3: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

iii

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 4 eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamualaikum wr. Wb

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama : Abdul Halim Mansur

NIM : 11413010

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA

KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN

BAWANG DESA TRUKO KECAMATAN BRINGIN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Wassalamualaikum wr. Wb

Salatiga, 16 Agustus 2017

Pembimbing

Dr. Lilik Sriyanti, M. Si

NIP. 199608141991032003

Page 4: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

SKRIPSI

STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAKANAK PADA KELUARGA

TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN BAWANG TRUKO

KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

DISUSUN OLEH

ABDUL HALIM MANSUR

11413010 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan

Pendidikan Agama Islam,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 18 September 2017

dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1

Kependidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua penguji : Mufiq, S,Ag, M.Phil

Sekretaris penguji : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si

Penguji I : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd

Penguji II : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

Salatiga, 18 September 2017

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M. Pd.

Nip. 19670121 199903 1 002

Page 5: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abdul Halim Mansur

NIM : 11413010

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 16Agustus 2017

Yang menyatakan,

ABDUL HALIM MANSUR

NIM. 11413010

Page 6: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

vi

MOTTO

حق اىىاىد عيى اىىىد ان يحسه اسم وادب وان يعيم اىنتابة واسباحة

واىسماية وان ال يسشق اال طيبا وان يصوج اذا ادزك ) زواي اىحامم (

Artinya: “Hak anak atas orang tuanya membaguskan namanya dan akhlak/ sopan

santun, mengajarkan tulis menulis, berrenang dan memanah, memberi makan

dengan makanan yang baik, menikahkannya bila telah cukup umur.” ( syu’bu Al

Iman Li Al Baihaqi, Hadis ke 8137: 2856)

Page 7: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Semua anggota keluargaku, istri dan anakku, orang tuaku, yang semuanya

telah memotivasiku dan memberikan dukungan serta bantuan.

2. Keluarga besarku yang dengan ikhlas mendo’akanku dan mendukungku.

3. Ibu Dr. Lilik Sriyanti M.Si yang dengan sabar membimbingku dalam

penulisan skripsi.

4. Semua Dosen dan Guru-guruku yang dengan ikhlas dan sabar mendidikku.

5. Semua Bapak dan Ibu guru MI Miftahul Huda Truko yang memberikan

dukungan serta bantuan dan juga murid-muridku yang semuanya

mendo’akanku.

6. Semua sahabatku di IAIN Salatiga, sahabatku dan sahabatku yang lainnya

trimakasih atas semuanya.

7. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, trimakasih

atas bantuannya.

Page 8: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

viii

ABSTRAK

Mansur, Abdul Halim. 2016.Strategi Pendidikan Akhlak Anak pada Keluarga

Tenaga Kerja Wanita di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan

Bringin, Kabupaten Semarang). Skripsi. Fakultas

TarbiyahdanIlmuKeguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M. Si.

Kata Kunci: pendidikan akhlak dan keluarga TKW

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui kwalitas

pendidikan akhlak keluarga TKW Dusun Bawang. Pertanyaan umum

yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana

pendidikan akhlak dalam keluarga TKW? (2) Apa saja kendala-kendala

yang dihadapi keluarga dalam pendidikan akhlak anak keluarga TKW

Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang

2017? (3) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak

anak keluarga TKW?.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian fenomenologis. Jadi kehadiran peneliti dilapangan sangat

penting mengingat peneliti bertindak langsung dalam proses pencarian

data. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari informan pada waktu

diwawancarai. Dengan kata lain data tersebut berupa keterangan dari para

informan. Selain data yang berupa keterangan yaitu data dari hasil

observasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada,

lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan, dan

tahap akhir dari analisa data adalah mengadakan keabsahan

temuan.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pihak yang terlibat

dalam pendidikan akhlak anak adalah orang tua, keluarga, guru atau

ustadz, dan masyarakat.

Strategi pendidikan akhlak anak dengan pemberian nasihat,

peneladanan, dan pemberian hadiah. Nilai akhlak yang ditanamkan ada

jujur, rajin, sabar, disiplin, ketuhanan. Kendala yang dihadapi keluarga

dalam pendidikan akhlak kurangnya pengetahuan pengasuh, kurangnya

ketrampilan pengasuh, dan kurangnya kepedulian pengasuh. Faktor yang

memengaruhi pembentukan akhlak anak adalah perhatian pengasuh dan

lingkungan.Dari hasil penelitian tersebut setiap anak mendapatkan

pengasuhan yang berbeda, sehingga akhlak dari setiap anak juga berbeda

tergantung pada pendidikan, kepribadian anak, serta lingkungan

sekitarnya.

Page 9: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah

memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “strategi pendidikan akhlak anak

pada keluarga tenaga kerja wanita di dusun bawang, desa truko, kecamatan

bringin, kabupaten semarang tahun 2016)”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta

para pengikutnya yang setia. Beliau adalah utusan Allah untuk

membebaskan manusia dari kejahiliahan dengan membawa agama islam.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (SPd) di Sekolah InstitutAgama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul .“strategi pendidikan

akhlak anak pada keluarga tenaga kerja wanita di dusun bawang, desa

truko, kecamatan bringin, kabupaten semarang tahun 2016)”.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI IAIN salatiga.

Page 10: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

x

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai

ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

6. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

7. Semua anggota keluargaku istriku, ibu, dan anggota keluarga yang lain

yang telah menemani, membantu, dan memberikan motivasi kepada

penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini,

sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Semoga amal kebaikan

mereka diterima oleh Allah SWt.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini

dapat berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 16Agustus 2017

Penulis

ABDUL HALIM MANSUR

11413010

Page 11: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i

HALAMAN LOGO.............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. v

MOTTO..................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

E. Penegasan Istilah ........................................................................ 8

F. Metode Penelitian ....................................................................... 10

Page 12: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

xii

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................... 11

2. Kehadiran Peneliti .............................................................. 11

3. Lokasi Penelitian ................................................................ 12

4. Sumber Data ....................................................................... 12

5. Prosedur Pengumpulan Data .............................................. 13

6. Analisis Data ...................................................................... 14

7. Pengecekan Keabsahan Data ............................................. 15

G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 15

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak............................................. 16

2. Model Pola Asuh dalam Keluarga....................................... 17

3. Isi Materi Pendidikan Akhlak.............................................. 21

B. Keluarga TKW

1. Pengertian Keluarga TKW.................................................... 33

2. Faktor Penyebab Menjadi TKW............................................ 34

3. Kendala dan Pemecahan yang Dihadapi Dalam

Keluarga TKW

a. Keadaan pengasuh.............................................................. 38

b. Pengasuhan anak selama ditinggal ibu menjadi TKW...... 39

4. Pendidikan Akhlak Anak pada Keluarga TKW....................... 42

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Page 13: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

xiii

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Letak Geografis......................................................................... 44

2. Keadaan Penduduk................................................................... 44

B. Diskripsi Subjek Pendidikan Akhlak

a. Hasil wawancara Syarif.............................................................. 48

b. Hasil wawancara Alifah.............................................................. 51

c. Hasil wawancara Renita.............................................................. 54

d. Hasil wawancara Wildan............................................................ 57

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pendidikan Akhlak dalam Keluarga TKW

1. Pihak yang Terlibat dalam Pendidikan Akhlak...................... 62

2. Strategi Pendidikan Akhlak di Keluarga TKW...................... 65

3. Nilai Akhlak yang Ditanamkan dalam Pendidikan Akhlak

di Keluarga TKW.................................................................. 68

B. Kendala yang Dihadapi Keluarga dalam Pendidikan Akhlak Anak

di Keluarga TKW

1. Kurangnya Pengetahuan Pengasuh dalam Mendidik Anak... 71

2. Kurangnya Ketrampilan Pengasuh dalam Mendidik Anak... 72

3. Kurangnya Kepedulian Pengasuh dalam Mendidik Anak.... 73

C. Faktor Yang Memengaruhi Pembentukan Akhlak Anak dalam

Keluarga TKW

1. Perhatian Pengasuh................................................................ 71

2. Kepribadian Bawaan Anak.................................................. 72

Page 14: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

xiv

3. Lingkungan Sekitar.............................................................. 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................. 78

B. Saran ...................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 15: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Usia ............................................. 45

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan .................................. 53

Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan..................................... 47

Tabel 4 Daftar Responden.................................................................... 47

Page 16: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan akhlak merupakan pendidikan tingkah laku yang

bertujuan untuk membentuk akhlak mahmudah. Jadi pendidikan akhlak

adalah usaha untuk membentuk akhlak dari yang belum baik menjadi baik

atau dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pendidikan akhlak adalah

kebutuhan bagi setiap manusia yang harus diberikan agar dia menjadi

insan yang baik. Karena manusia yang baik akan menguntungkan orang

lain dan dirinya sendiri, tetapi sebaliknya jika orang yang tidak baik akan

merugikan orang lain dan dirinya sendiri pula.

Nata ( 2010:15) berpendapat jika kata al-tahzib berarti pendidikan

akhlak atau menyucikan diri dari perbuatan akhlak buruk. Dari arti kata

tersebut pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental seseorang yang

tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan

ajaran norma, memperbaiki perilakunya agar menjadi baik dan terhormat

serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar menjadi berakhlak

mulia (Nata, 2010:16). Akhlak adalah kebiasaan, kehendak. Berarti bahwa

kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya iti disebut

akhlak (Achmad,1998:62). Contoh bila kehendak itu membiasakan

memberi, kebiasaan kehendak itu ialah akhlak dermawan.

Page 17: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

2

Anak sangat ditentukan perkembangannya oleh keluarga. Ayah dan

Ibu serta anggota lain di rumah harus bekerjasama dalam mendidik Anak.

Shochib mengemukakan “Esensi keluarga adalah kesatuarahan dan

kesatutujuan atau keutuhan dalam mengupayakan Anak untuk memiliki

dan mengembangkan disiplin diri” (Shochib, 1998:18). Jadi keutuhan

keluarga terutama Ayah dan Ibu sangat mempengaruhi perkembangan

Anak. Sehingga orang tua perlu mempertimbangkan hal-hal yang akan

dilakukan jika harus berpisah dengan Anak.

Dalam sebuah hadistelah dijelaskan beberapa kewajiban orang tua

terhadap anak:

يعيم اىنتا بة واسبا حة حق اىىا ىد عيى اىى ىد ان يحسه اسم و اد ب و ان

(واىسما ية وان ال يسشق االطيبا وان يصوج اذا ادزك )زواي اىحا مم

Artinya:“ :Hak anak atas orang tuanya membaguskan namanya dan

akhlak/sopan santun, mengajarkan tulis menulis, berenang, dan memanah,

memberi makan dengan makanan yang baik, menikahkannya bila telah

cukup umur.”(Syu’bu Al Iman Li Al Baihaqi, hadis ke 8137:2856)

Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib,

karena disitu disebutkan jika orang tua wajib mendidik sopan santun yang

juga merupakan akhlak.

Akhlak yang mulia menurut ajaran islam adalah melaksanakan

kewajiban-kewajiban menjauhi segala larangan-larangan memberikan hak

pada yang mempunyainya, baik yang berhubungan dengan allah maupun

yang berhubungan dengan makhluk, dirinya sendiri, orang lain dan

lingkungannya, dengan sebaik-baiknya seakan melihat allah dan apabila

Page 18: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

3

tidak bisa melihat Allah, harus yakin bahwa Allah selalu melihatnya,

sehingga perbuatan itu benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Dan kesemuanya itu dilandasi dengan iman dan taqarrub kepada Allah

(Djatnika, 1996:24).

Orang yang ada di sisi anak tidak hanya bertugas untuk mendidik

saja, tetapi mengasuhnya. “Asuh mempunyai arti mendidik, mengajar,

dan merawat anak dari awal kehadirannya sampai batas waktu tertentu,

sesuai posisi anak sebagai mahluk biopsikososiospiritual, tanpa mengharap

imbalan” (Lestari dan Ngatini, 2010:2). Jadi hal-hal lain salain mandidik

juga harus dilakukan dengan baik, karena akan mempengaruhi yang

lainnya.

Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) adalah pekerjaan yang dilakukan

oleh perempuan atau ibu rumah tangga dengan menjadi buruh di negara

lain. Kebanyakan mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga,

meskipun ada beberapa yang bekerja menjadi karyawan pabrik, penjaga

toko atau yang lainnya. Dalam RUU Tenaga Kerja Luar Negeri (versi

badan legislatif) mendefinisikan TKI atau pekerja Indonesia di luar negeri

adalah setiap orang Indonesia dewasa yang sedang dan pasca bekerja di

luar negeri di dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah atau

imbalan dalam bentuk lain (Bab 1 pasal 1 angka 1) (Tim PSGK, 2007:11).

Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) menjadi pilihan ibu-ibu yang ingin

mendapat penghasilan banyak dengan mudah dan tanpa membutuhkan

keterampilan khusus. Hampir semua orang bisa asalkan dia benar-benar

Page 19: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

4

bertekad melakukannya. Untuk menjadi TKW tidak harus bermodal

banyak guna mendapatkan pendidikan bahasa asing, karena sekarang

sudah banyak disediakan PT yang memberikan aturan biaya pendidikan

dengan sistem potong gaji setelah dia bekerja. Hal inilah yang

menyebabkan pekerjaan ini menjadi pilihan mereka. Tim PSGK STAIN

berpendapat bahwa faktor yang mendorong perempuan menjadi TKW ada

tiga: Faktor tekanan ekonomi, faktor tekanan psikologis, faktor

kemudahan menjadi TKW (Tim PSGK, 2007:31-38).

Sebenarnya gaji mereka tidak terlalu besar, tetapi dibanding

dengan keuangan orang yang memiliki ekonomi rendah sudah cukup

lumayan. Pendapatan mereka digunakan untuk mencukupi kebutuhan

rumah tangga keluarga di rumah dan sisannya untuk simpanan.

Kebanyakan dari mereka tidak menggunakan gajinya untuk modal usaha

sehingga dia bisa merubah kondisi ekonominya, tetapi mereka

mempergunakan sisa uangnya untuk memperbaiki rumah dan membeli

sebidang tanah. Ada juga TKW yang uangnya habis karena digunakan

untuk berfoya-foya suaminya.

Di Dusun Bawang banyak ibu rumah tangga yang memilih jalan

hidupnya untuk menjadi TKW. Mereka ada yang bekerja di Saudi Arabia,

Abudabi, Taiwan, dll. Biasanya mereka pergi selama dua tahun, tetapi ada

juga yang sampai tiga atau empat tahun. Pekerjaan mereka juga beragam,

ada yang mengasuh anak, merawat lansia, pembantu rumah tangga, dll.

Page 20: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

5

Banyak diantara mereka yang kembali ke sana setelah pulang ke kampung

karena merasa lebih nyaman berada di sana.

Alasan mereka memilih pekerjaan itu karena hasilnya yang

lumayan, tidak membutuhkan biaya tinggi, dan tidak membutuhkan

pendidikan yang tinggi atau ketrampilan khusus. Pekerjaan disana

kebanyakan menjadi ibu rumah tangga sehingga mereka kemungkinan

besar bisa mengerjakannnya, hanya saja bahasa komunikasinya yang

berbeda dan perlu belajar. Alasan lainnya, sebagian ada yang tidak

mempunyai sumber pendapatan, karena mempunyai pendapatan yang

tidak mencukupi, serta tidak dimilikinya jalan atau modal untuk

mendapatkan penghasilan. Mereka melakukan itu karena keadaan yang

mendesak, demi keluarganya agar bisa bertahan hidup. Ada juga yang

benar-benar bertekad karena merasa tidak cukup dengan pendapatan yang

di berikan oleh suaminya atau ingin memiliki rumah bagus dan tanah yang

luas seperti tetangga yang kaya.

Di Dusun Bawang sebagian besar orang bermata pencaharian

sebagian petani dan perajin besek ikan dan nasi, akan tetapi sawah di

daerah Bawang tidak ada sistem irigasinya sehingga sawah hanya bisa

digarap ketika musim penghujan. Selain itu biasanya masyarakat hanya

memiliki sebidang tanah yang hasilnya tidak cukup untuk makan sampai

masa panen selanjutnya tiba.

Nilai jual besek juga sangat rendah, bahkan besek nasi sudah

digeser oleh bakul plastik sehingga kurang laku dan masyarakat beralih ke

Page 21: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

6

besek ikan. Dalam sehari rata-rata mereka dapat satu ikat yang harganya

9500 dan bahan baku bambu juga harus beli. Sebagian dari kepala

keluarga mereka ada yang merantau ke luar kota untuk bekerja sebagai

tukang bangunan atau tukang cat di sela-sela musim menggarap sawah.

Akan tetapi mereka yang mempunyai ketrampilan tidak harus pergi ke luar

kota untuk bertahan hidup, mereka ada yang berprofesi sebagai tukang

atau pengrajin makanan. Itulah peyebab mereka pergi menjadi TKW.

Meraka yang pergi kurang memikirkan dampak negatif dari

kepergiannya pada keluarga, terutama bagi anaknya. Anak sangat

membutuhkan peran Ibu untuk memberikan kasih sayang, pendidikan dan

perhatian. Mereka hidup tanpa kasih sayang seorang Ibu dan hanya

mendapatkan perhatian dari Ayah. Sebagian Ayah ada yang kurang

memperhatikan anaknya karena kurangnya ketlatenan dari pribadi seorang

Ayah dan sebagian ada yang karena ayahnya menyeleweng setelah

ditingggal ibu. Laki-laki yang di tinggal istrinya ada yang malah main

judi, main perampuan, mencuri, dll. Sehingga dengan keadaan seperti itu

anak tidak lagi terurus dan hanya mendapatkan pemenuhan kebutuhan

materi saja. Anak-anak mereka tidak mau sekolah tidak mau mengaji

sehingga setelah dewasa hanya menjadi orang yang kurang baik. Mereka

yang di perhatikan ayahnya saja juga nakal karena kurangnya kasih sayang

dan ketelatenan dari seorang ayah.

Kasih sayang seorang ibu sangat dibutuhkan oleh anak, dan bagi

yang memang pergi ke luar negeri Ayah menjalankan perannya sebagai

Page 22: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

7

sosok Ayah sekaligus Ibu, supaya mereka menjadi orang yang baik dan

terarah dan tidak kurang kasih sayang. Dalam mengasuh anak perlu

kesungguhan dan usaha yang total agar anak terbentuk sesuai keinginan

orang tua, anak berakhlakul karimah dan menjadi kebanggaan orang tua.

Dari fenomena di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan

penelitian yang berjudul “STRATEGI PENDIDIKAN AHKLAK ANAK

PADA KELUAGA TENAGA KERJA WANITA DI DUSUN BAWANG

DESA TRUKO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2016.

B. Fokus Masalah

1. Bagaimana pendidikan akhlak anak pada keluarga TKW di Dusun

Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th

2016?

2. Apa saja kendala yang dihadapi keluarga dalam pendidikan akhlak

anak di keluarga TKW Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan

Bringin, Kabupaten Semarang th 2016?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi anak di keluarga TKW Dusun

Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th

2016?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pendidikan akhlak anak pada keluarga TKW di

Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang th 2016.

Page 23: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

8

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi keluarga dalam pendidikan

akhlak anak di keluarga TKW Dusun Bawang, Desa Truko,

Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang th 2016?

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anak di keluarga

TKW Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang th 2016.

D. Manfaat Penelitian

1.Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan

terhadap masyarakat pada umumnya, khususnya pada keluarga yang

bekerja sebagai TKW mengenai pendidikan akhlak anak TKW

terutama di Dusun Bawang.

2. Praktis

Penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi

para orang tua yang bekerja sebagai TKW dalam meningkatkan

kualitas dan mutu pendidikan anaknya,khususnya pendidikan

akhlak.Yang mana bukan hanya kesejahteraan materi yang menjadi

tuntunan karena keluarga khususnya orang tua merupakan pondasi

dasar pembentukan kepribadian anak.

Page 24: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

9

E. Penegasan Istilah

1. Pendidikan Akhlak

Pendidikan adalah suatu proses untuk menngenalkan dan

menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seseorang yang menjadi tujuan

dalam pendidikan nilai-nilai itu disampaikan dan di tanamkan dalam

membentuk karakter pribadi yang kemudian diimplementasikan dalam

kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara (Khoirun,1999:83 ).

Nata berpendapat pendidikan arti dari kata al-tahzib yang berarti

pendidikan akhlak atau menyucikan diri dari perbuatan akhlak buruk.

Dari arti kata tersebut pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental

seseorang yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan

menjadi sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilakunnya agar

menjadi baik dan terhormat serta memperbaiki akhlak dan budi

pekertinya agar menjadi berakhlak mulai ( Nata, 2010:16 ).

Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari

karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi

istimewa (Mahmud, 2004:26-27). Sedangkan pendapat lain akhlak

adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam

jiwanya dan selalu ada padanya (Asmaran, 2002:1). Pendapat lain lagi

akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa

Page 25: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

10

memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Al Ghazali dalam Nata,

2002:4).

Jadi pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental seseorang yang

tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan

dengan ajaran norma, memperbaiki perilaku agar menjadi baik dan

terhormat, serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar menjadi

berakhlak mulia (Nata, 2010:16).

2. Keluarga TKI/TKW

Dalam RUU Tenaga Kerja Luar Negeri (versi badan legislatif)

mendefinisikan TKI atau pekerja Indonesia di luar negeri adalah setiap

orang indonesia dewasa yang sedang dan pasca bekerja di luar negri di

dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah atau imbalan dalam

bentuk lain (Bab 1 pasal 1 angka 1) (Tim PSGK, 2007:11).

Mughni mendefinisikan buruh migran Indonesia adalah setiap

orang yang akan, sedang, dan pasca bekerja di luar negri di dalam suatu

hubungan kerja dengan menerima upah dan imbalan dalam bentuk lain.

(Tim PSGK, 2007:11-12).

Jadi keluarga TKW adalah keluarga yang ibu dalam keluarga itu

bekerja di luar negeri di dalam satu hubungan kerja dengan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk lain. Jadi yang dimaksud judul skrispsi

ini adalah strategi pendidikan akhlak anak pada keluarga tenaga kerja

Page 26: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

11

wanita di dusun bawang desa truko kecamatan bringin kabupaten

semarang tahun 2016.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian

kualitatif mempunyai latar aktual sebagai sumber langsung data dan

peneliti merupakan instrumen kunci. Penelitian kualitatif adalah

deskriptif, data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata

atau gambar daripada angka. Dalam penelitian ini lebih berkonsentrasi

pada proses daripada hasil atau produk serta cenderung menganalisis

data mereka secara induktif (Emzir, 2011:2-3).

Jenis penelitiannya adalah fenomenologis. Penelitian ini

melihat secara dekat interpretasi individual tentang pengalaman-

pengalamannya. Pengalaman fenomenologis berusaha memahami

makna dari sebuah pengalaman dari perspektif partisipan.

2. Kehadiran peneliti

Pada penelitian ini, peneliti secara langsung mendapatkan data

dari responden sehingga sangat leluasa untuk mendapatkan data secara

lengkap dan valid. Selain itu responden adalah tetangga peneliti

sehingga peneliti sangat mengetahui keadaan responden yang akan

mempermudah peneliti mendapatkan data dan perkembangan dari

waktu-kewaktu.

Page 27: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

12

3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian di Dusun Bawang, Desa Truko, Kec. Bringin,

Kab. Semarang.

4. Sumber data

Sumber data penelitian ini adalah:

a.Sumber data primer

Yaitu sumber data yang berkaitan langsung dengan objek riset

(Arikunto, 1989: 1). Data primer dalam penelitian ini adalah data di

lapangan yang dapat menyempurnakan penelitian ini. Objek

penelitian tersebut diantaranya: Bapak,anak dan nenek. Peneliti

membatasi keluarga TKW yang memiliki anak usia 6-12 tahun yaitu

anak usia sekolah dasar dimana anak sudah memiliki sedikit bekal

ketika di taman kanak-kanak.

b. Sumber data skunder

Yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber

data primer. Data skunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi

berupa foto monografi di lingkungan penelitian serta data-data lain

di tempat penelitian dan tetangga.

Page 28: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

13

5. Prosedur pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti

menggunakan beberapa metode, diantaranya: Observasi, wawancara,

analisis data, dan pengecekan keabsahan temuan.

a. Wawancara

Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara

tanya jawab sepihak yang dilakukan peneliti. Wawancara akan

dilakukan terhadap anak, bapak, dan nenek serta anggota keluarga

lain. Untuk menggali data mengenai pendidikan akhlak anak dalam

keluarga TKW serta pendapat masyarakat tentang akhlak anak-

anak TKW sehari-hari.

b. Observasi

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada

penelitian ini adalah observasi yaitu pengamatan dan pencatatan

secara sistmatis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1992:

132).Peneliti menggunakan observasi partisipan yaitu observasi

yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang

berperan serta dalam kehidupan masyarakat topik penelitian

(Emzir,2011:39). Penulis melakukan pengamatan secara langsung

pada keluarga TKW mengenai gejala-gejala yang ada dilokasi

penelitian yang berhubungan dengan pendidikan akhlak anak di

Page 29: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

14

Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang.

6. Analisis data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan

pengaturan trankripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi

lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman materi-

materi dan memungkinkan untuk menyajikan data kepada orang lain

(Emzir,2011:85). Penelitian ini menggunakan analisis induktif, yaitu

mentransformasi fakta-fakta khusus sebagai bahan untuk membangun

kesimpulan. Metode ini digunakan untuk menganalisis keadaan

keluarga TKW, khususnya mengenai pendidikan akhlak anak yang

ibunya menjadi TKW.

7. Pengecekan keabsahan temuan

Agar diperoleh data yang akurat peneliti terjun langsung

dengan melakukan wawancara dan observasi dengan dicocokkan

melalui tingkah laku langsung subjek penelitian, sehingga penulis

benar-benar mendapat data yang langsung dari keluarga tersebut.

Kemudian data tersebut tentu akan penulis simpulkan dengan perilaku

anak tersebut.

Page 30: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

15

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematikanya

sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, fokus

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: kajian teori, berisi tentang diskripsi pendidikan akhlak anak dan

bagaimana penerapan dalam TKW.

BAB III: membahas tentang gambaran umum, diskripsi pendidikan akhlak

dalam keluarga TKW.

BAB IV: analisis tentang pendidikan akhlak anak dalam keluarga TKW di

Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang th 2016.

BAB V: penutup berisi kesimpulan dan saran

Page 31: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

16

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan Akhlak

1. Pengertian pendidikan akhlak

Anak merupakan titipan dari Allah SWt yang harus kita jaga, dalam

artian kita harus mengasuhnya, mendidiknya serta menghidupinya dengan

cara sebaik mungkin semampu kita. Hal itu harus benar-benar kita berikan

secara ikhlas, karena hal itu hukumnya adalah wajib. Kewajiban tersebut

bisa kita titipkan pada orang lain yang lebih mampu untuk membantu kita

mendidik anak, misalnya ustad, guru, dan kyai. Karena kemampuan orang

dalam mendidik anak berbeda-beda. Akan tetapi tugas mendididik tidak

bisa kitabebankan pada orang lain, tanggung jawab tetap berada ditangan

orang tua. “Pendidik di luar keluarga hanya sebagai bantuan dan

meringankan beban saja”(Ahid,2010:vi).

Sangatlah tidak tepat jika seseorang menyerahkan sepenuhnya

pendidikan anak pada lembaga tertentu dan tidak ikut serta dalam

mendidik anak. Keberhasilan pendidikan tersebut kurang maksimal,

karena waktu anak lebih banyak di rumah daripada di lembaga pendidikan

tersebut. Selain itu bentuk tanggung jawab dari orang tua kurang

terwujudkan. “Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi

perkembangan bagi anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara

baik”(Ahid, 2010:100). Untuk itu orang tua tidak boleh sembarangan

dalam mendidik anak.

Page 32: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

17

a. Pendidikan

Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas, dansetiap orang

mempunyai pengertian yang berbeda-beda tentang pendidikan. Nata

mengartikan pendidikan sebagai usaha memperbaiki mental seseorang

yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi

sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilakunya agar menjadi

baik dan terhormat serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar

menjadi berakhlak mulia (Nata, 2010: 16).

b. Akhlak

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,

sehingga dia akan muncul secara spontan bila mana diperlukan, tanpa

memerlukan pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan

dorongan dari luar ( Ilyas,1999:2). Akhlak adalah kebiasaan,

kehendak. Berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu

maka kebiasaannya itu disebut akhlak (Achmad,1998: 62).

Jadi pendidikan akhlak adalah usaha untuk membentuk akhlak dari

yang belum baik menjadi baik atau dari yang kurang baik menjadi

lebih baik. Pendidikan akhlak adalah memperbaiki mental seseorang

yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi

sejalan dengan ajaran norma, memperbaiki perilakunya agar menjadi

baik dan terhormat serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar

menjadi berakhlak mulia ( Nata, 2010: 16).

Page 33: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

18

2. Isi materi pendidikan akhlak

Agar anak memiliki akhlak yang baik perlu ditanamkan

beberapa hal sebagai berikut:

a. Jujur

Jujur adalah menyampaikan sesuatu sesuai kenyataan yang

sesungguhnya, baik perkataan maupun perbuatan.

(humaidi,1991:149). Sikap jujur teremasuk salah satu akhlak

mahmudah, untuk itu kita harus mengupayakan diri kita untuk

selalu bersikap jujur. Allah sangat menganjurkan orang bersikap

jujur, hal ini sesuai dengan Q.S Al Ahzab:71-70.

قىا هللا و قىىىا قىال سديـدا. يصيح ىنم اعماىنم و يغفس يـايـها اىريـه امىىا اتـ

طع هللا و زسىى فـقد فاش فىشا عظيما. ىنم ذوـىبنم، 07-07االحصاب:و مه يـ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah engkau

kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar,niscaya Allah

memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu

dosa-dosamu. dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,

maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Jujur adalah modal untuk mendapatkan kepercayaan dari

orang lain. Jujur juga akan membawa keberuntungan, karena

dengan sifat jujur seseorang akan memberikan kepercayaannya

pada orang tersebut. Biasanya orang yang jujur akan diberikan

kepercayaan kembali oleh orang yang memberikan kepercayaan

kepadanya, karena dia merasa senang dan tidak kecewa dengan hal

teresebut.

Kejujuran adalah seimbangnya antara batin dan lahir

sehingga orang yang jujur adalah orang yang benar dalam

Page 34: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

19

perkataannya, dalam segala perbuatannya, dan juga benar dalam

segala kindisinya (Khalil, 2009:137). Jadi orang yang jujur

merupakan orang yang baik, karena kata-katanya, perbuatannya,

juga segala kondisinya selalu benar. Orang yang jujur akan tenang,

karena dia tidak punya beban karena telah mengucapkan ataupun

melakukan sesuatu yang tidak benar.

Jujur perlu dibiasakan sejak dini, karena hal itu mudah dan

ringan dilakukana jika sudah terbiasa, tetapi sebaliknya jika kita

tidak terbiasa akan terasa berat dan sulit. Anak perlu dilatih untuk

berani bersikap jujur, jangan menghukum anak yang telah berani

jujur dengan apa yang telah dilakukan. Jika dia memang salah dan

berani jujur anak cukup diarahkan atas kesalahannya agar dia tidak

takut untuk jujur dikemudian waktu. Hal tersebut kemudian dengan

bertahap akan membentuk anak yang jujur dan terbiasa dengan

melakukan hal itu.

b. Ikhlas

Ikhlas artinya murni atau bersih, tidak ada campuran

(Tatapangarsa,1991:151). Maksudnya apa yang dia lakukan murni

untuk beribadah pada Allah, dan bersih dari niat-niat

lain.Seseorang yang melakukan pekerjaan dengan niat selain

karena allah maka dia tidak akan mendapat pahala darinya, dia

hanya akan mendapatkan apa yang dia inginkan selain dari allah

tetapi itupun belum pasti ia dapatkan. Contoh seseorang yang

Page 35: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

20

bersedekah karena ingin mendapatkan pujian dia hanya akan

mendapatkan pujian dari beberapa orang saja, mungkin sebagian

malah mengejeknya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul yang

berbunyi:

مال عأ ماالأ اإن ي مالك تبالن لوإن ىمانومأ

Artinya: Segala pekerjaan harus disertai niat, dan setiap perkara

yergantung apa yang diniatkannya. (HR. Bukhori Muslim).

Ikhlas termasuk akhlak mahmudah yang perlu kita biasakan.

Jika hal tersebut terasa berat perlu dilatih sedikit demi sedikit

dengan melakukan yang ringan terlebih dahulu.

c. Qana’ah

Qana’ah artinya menerima dengan rela apa yang ada atau

merasa cukup dengan apa yang ia miliki (Tatapangarsa,1991:153).

Qana’ah disini bukan berarti menerima apa yang ia miliki tanpa

usaha dan hanya berpangku tangan tanpa melakukan apapun. Jadi

seseorang harus berusaha dengan sungguh-sungguh kemudian

menerima dengan rela apapun hasilnya, karena itu adalah kehendak

allah Swt. Kita semua harus meyakini jika allah sudah bertanggung

jawab untuk memberikan kebutuhan semua makhluknya. Kita

harus berusaha dan menerima dengan ikhlas atas pemberian-Nya.

Dalam QS. Hud ayat 6 dijelaskan:

وما من دابة ف األرض اإال على لله رزق ها وي علم مست قرها ومست ودعها كل ف كتاب مبي

Page 36: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

21

Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi

melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia

mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat

penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata

(Lohmahfuz). (QS Hud : 6 )

Seseorang kadang salah memahami makna qona’ah itu

sendiri, karena beberapa orang menganggap orang yang qona’ah

berarti orang yang putus asa dengan keadaannya, orang yang tidak

mau usaha untuk mengubah diri.Qana’ah dalam pengertiannya

yang luas sebenarnya mengandung lima perkara, yaitu:

1) Menerima dengan rela apa yang ada.

2) Menerima dengan tuhan tambahan yang pantas, disertai

dengan usaha atau ikhtiar.

3) Menerima dengan sabar ketentuan Tuhan.

4) Bertawakal kepada allah.

5) Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

d. Tanggung jawab

Tanggung jawab artinya bersedia untuk melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dengan sebaik mungkin.Tanggung jawab

menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib

menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab

menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban

menanggung, memikul jawab,mananggung segala sesuatunya, atau

memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Page 37: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

22

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah

laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja.

Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan

kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi

bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani

dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab,

maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.

Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi,

yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak

lain.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya).

Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat

baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak

lain memerlukan mengabdian atau pengorbanannya. Untuk

memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab

perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan,

keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan

manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal

beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

Page 38: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

23

1) Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

QS. Al-An’am ayat 142:

حولةاألن عامومن اوف رشا كلو ما رزقكم الله ول ت تبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدومبي

Artinya: Dan diantara binatang ternak itu ada yang dijadikan

untuk pengangkutan dan ada yang disembelih. Makanlah dari

rezeki yang telah diberikan allah kepadamu, dan janganlah

kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya setan

itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al An’am:142).

Tanggung jawab terhadap diri sendiri yaitu kesadaran

setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam

mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan

demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusian

mengenai dirinya sendiri. Contohnya: Rudi membaca sambil

berjalan. Meskipun sebentar-bentar ia melihat ke jalan tetap

juga ia lengah dan terperosok ke sebuah lubang. Ia harus

beristirahat diruma beberapa hari. Konsekuensi tinggal

dirumah beberapa hari merupakan tanggung jawab ia sendiri

akan kelengahannya.

2) Tanggung Jawab kepada Keluarga

ياأي هاالذينآمنواقواأنفسكموأهليكمناراوقودهاالناسوالجارةي عصوناللهماأمرهموي فعلونما هاملئكةغلظشدادال علي

ي ؤمرونArtinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu

dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah

manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,

yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah

Page 39: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

24

terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan

selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

(Q.S. At-Tahrim/66: 6).

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri

dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain

yang menjadi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga wajib

bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini

menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga

merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan

kehidupan. Contohnya: Dalam sebuah keluarga biasanya

memiliki peraturan-peraturan sendiri yang bersifat mendidik,

suatu hal peraturan tersebut dilanggar oleh salah satu anggota

keluarga. Sebagai kepala keluarga (Ayah) berhak menegur atau

bahkan memberi hukuman. Hukuman tersebut merupakan

tanggung jawab terhadap perbuatannya.

3) Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan

manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk

sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus

berkomunikasi denhan manusia lain tersebut. Sehingga dengan

demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang

tentunya mempunyai tanggung jawab tersebut. Wajarlah

apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus

dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Contohnya: Safi’i

terlalu congkak dan sombong, ia mengejek dan menghina

Page 40: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

25

orang lain yang mungkin lebih sederhana dari pada dia. Karena

ia termasuk dalam orang yang kaya dikampungnya. Ia harus

bertanggung jawab atas kelakuannya tersebut. Sebagai

konsekuensi dari kelakuannya tersebut, Safi’i dijauhi oleh

masyarakat sekitar.

مأ ويأم ونبالمعوفوينهونولتك نمنك ةيدعونإلىالخي م

م الم فلحون وأ ولئكه نك ﴾٤٠١﴿عنالم

Terjemahannya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang

beruntung.” (Q.S. Ali Imran: 104).

4) Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa setiap manusia adalah warga

dari suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertinggah

laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran

yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya

sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus

bertanggung jawab kepada negara.

Setiap orang harus ikut menjaga negara masing-masing

agar tetap baik dan tentram. Sekarang banyak ulah manusia

yang merugikan negara atau orang lain, seperti penjelasan surat

Ar-Ruum ayat 41:

ظهر الفساد ف الب ر والبحر با كسبت أيدي الناس ليذيقهم ب عض الذي عملوا لعلهم ي رجعون

Page 41: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

26

Artinya: (Telah tampak kerusakan di darat) disebabkan

terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan (dan di

laut) maksudnya di negeri-negeri yang banyak sungainya

menjadi kering (disebabkan perbuatan tangan manusia) berupa

perbuatan-perbuatan maksiat (supaya Allah merasakan kepada

mereka) dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau

dibaca linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada

mereka (sebagian dari akibat perbuatan mereka) sebagai

hukumannya (agar mereka kembali) supaya mereka bertobat

dari perbuatan-perbuatan maksiat.

Contohnya: Kasus kriminal yang banyak diberitakan,

seseorang yang mencuri untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya. Hal itu harus dipertanggungjawabkan kepada

pemerintah, ketika perbuatan itu diketahui ia harus berurusan

dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

5) Tanggung Jawab terhadap Allah Swt

Allah SWT menciptakan manusia di bumi ini bukanlah

tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya.

Manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap

perintah Allah SWT. Sehingga tindakan atau perbuatan manusia

tidak bisa lepas dari pengawasan Allah SWT yang dituangkan

dalam kitab suci Al Qur'an. Allah menjadikan manusia sebagai

kholifah di bumi,sehingga manusia harus benar-benar bersikap

baik dan menjaga bumi ini. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-

Baqoroh 30:

ه زبل ىيمالئنة إوي جاعو في الزض خييفة و إذ قا

ماء و وحه قاىىا أتجعو فيها مه يفسد فيها ويسفل اىد

بحمدك و وقدض ىل قاه إوي أعيم ما ال تعيمىن وسبح

Page 42: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

27

Artinya: Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada

Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi

seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak

menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan

menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji

Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata :

Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui.

Selain sebagai kholifah manusia juga memiliki tanggung jawab

untuk beribadah kepada allah, karena allah menciptakan

manusia adalah untuk beribadah kepadanya, dijelaskan dalam

QS. Al-Dzariat ayat 56:

وما خلقت الجن واإلنس إال لي عبدون

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan untuk beribadah kepadaku (QS. Al-Dzariat:56).

Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan

segera diperingati oleh Allah dan jika dengan peringatan yang

keraspun manusia masih juga tidak menghiraukannya maka

Allah akan melakukan kutukan. Contohnya: Seorang muslim

yang taat kepada agamanya maka ia bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri dan kepada Allah. Karena ia

menghindari hukuman yang akan ia terima jika tidak taat pada

ajaran agama. Kedua yang harus dilakukan seorang muslim

kepada Allah SWT adalah memiliki rasa tanggung jawab atas

amanah yang diberikan padanya. Pada hakekatnya kehidupan

inipun merupakan amanah dari Allah SWT. Oleh karenanya

seorang mukmin senantiasa meyakini apapun yang Allah

berikan padanya, maka itu merupakan amanah yang kelak akan

dimintai pertanggung jawaban dari Allah.

Page 43: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

28

e. Rendah hati (tawadhu’)

Rendah hati adalah tidak melihat diri kita memiliki nilai

lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang

tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang

didapatnya bersumber dari Allah SWT. Yang dengan

pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun

dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain,

tidak merasa bangga dengan potrensi dan prestasi yang sudah

dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat

segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap

menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah. Sikap

rendah hati ini sangat dianjurkan, dan telah dijelaskan dalam QS.

Al-Furqon ayat 63:

خاطب هموإذاهونا األرض علىيشون الذين الرحن وعباد ا سلماالاهلونقالوا

Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu

adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan

apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata

yang menghina), mereka mengucapkan 'salâm'."

Tanda orang yang tawadhu’ adalah disaat seseorang

semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap

tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya

maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap

kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan

Page 44: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

29

nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah

kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan

setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka

semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk

menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati

kepada mereka. Ini karena orang yang tawadhu menyadari

akan segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah SWT, untuk

mengujinya apakah ia bersykur atau kufur.

3. Model pola asuh dalam keluarga

Model adalah ragam atau cara yang terbaik (Sulistiyo &

Mulyono:306). “Istilah pola dan model sama-sama merupakan kerangka

atau bentuk awal yang bersifat umum kemudian diberi sentuhan personal

menuju bentuk yang sempurna yang bersifat unik, pola lebih bersifat

umum, dasar, dan kaku, sedangkan model lebih bersifat subjektif” (Lestari

& Ngatini, 2010:1).

“Asuh mempunyai arti mendidik, mengajar, dan merawat anak dari

awal kehadirannya sampai batas waktu tertentu, sesuai posisi anak sebagai

mahluk biopsikososiospiritual, tanpa mengharap imbalan” (Lestari

&Ngatini,2010:2).

“Keluarga adalah umat kecil yang memiliki pemimpin dan anggota,

mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi

masing-masing anggotanya”(Ahid,2010:75). Jadi yang termasuk dalam

Page 45: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

30

anggota keluarga adalah suami, istri, ayah, ibu, anak, serta orang yang

tinggal serumah dan masih mempumyai hubungan darah.

Selain keluarga ada pihak-pihak di luar rumah yang berperan dalam

pendidikan anak seperti guru, ustadz, serta tetangga sekitar yang peduli.

Meskipun perannya sangat sedikit juga sangat mempengaruhi akan tetapi

tidak boleh dianggungjawabkan sepenuhnya karena pendidikan adalah

tugas orang tua. “Pendidik di luar keluarga hanya sebagai bantuan dan

meringankan beban saja”(Ahid,2010:vi).

Jadi model pola asuh dalam keluarga adalah kerangka dalam

mendidik, mengajar dan merawat pada jangka waktu tertentu dalam

keluarga.

Pola asuh menurut Hurlock, Schneider, dan Lore ada tiga: otoriter,

permisif, demokratis (Lestari & Ngatini, 2010:6-8).

a. Otoriter

Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan cara

mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan ketat, seringkali

memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya (orang tua),

kebebasan bertindak atas nama diri sendiri dibatasi (Mansur,

2005:354). Pola asuh ini cukup ketat dengan apa yang mereka

harapkan dari anaknya dan hukuman perilaku anak yang kurang

baik juga berat. Peraturan diterapkan secara kaku dan seringkali

tidak dijelaskan secara memadai dan kurang memahami serta

mendengarkan kemauan anaknya. Penekanan pola asuh ini adalah

Page 46: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

31

ketaatan tanpa bertanya dan menghargai tingkat kekuasaan.

Disiplin pada rumah tangga ini cenderung kasar dan banyak

hukuman yang diberikan pada anak.

b. Permisif

Orang tua pada kelompok ini membiarkan anaknya untuk

menampilkan dirinya dan tidak membuat aturan yang jelas serta

kejelasan tentang perilaku yang mereka harapkan. Mereka

seringkali menenima atau tidak peduli dengan perilaku yang buruk.

Hubungan mereka dengan anaknya adalah hangat dan menerima.

Pola ini mengasuh anak dengan sangat bebas.

Hal ini ternyata dapat diterapkan pada orang dewasa yang

sudah matang pemikirannya (Mansur, 2005:357). Karena mereka

sudah bisa memilah tersendiri mana yang tepat dan mana yang

tidak, asalkan bekal pengetehuan yang dimilikinya sudah cukup.

c. Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan

pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak-anaknya, dan

kemudian anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung

kepada orang tua (Mansur,2005:355). Orang tua yang memberikan

kebebasan yang memadai pada anaknya tetapi memiliki standar

perilaku yang jelas. Mereka memberikan alasan yang jelas dan mau

mendengarkan anaknya tetapi juga tidak segan untuk menetapkan

beberapa perilaku dan tegas dalam menentukan batasan.

Page 47: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

32

Menurut islam ada enam model pola asuh yang bisa dijadikan

referensi dalam mendidik anak, diantaranya: metode dialog Qur’ani dan

nabawi, metode kisah Al Qur’an dan nabawi, metode keteladanan, metode

praktek dan perbuatan, metode ibrah dan mau’izah, metode targhib dan

tarhib (Lestari & Ngatini,2010:9-10).

a. Metode dialog Qur’ani dan nabawi

Metode ini juga bisa disebut dengan metode hiwar

(percakapan). Metode hiwar atau dialog adalah percakapan silih

berganti antara dua pihak atau lebih melalui tanya jawab mengenai

satu topik, dan dengan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang

dikehendaki (Gunawan, 2014:260).

b. Metode kisah Al Qur’an dan nabawi

Mendidik anak menggunakan metode ini yakni dengan cara

menceritakan kisah-kisah teladan yang ada pada al- Qur’an, serta

kisah-kisah nabi dan umat islam terdahulu. Karena dengan

mendengar cerita seorang anak akan terpengaruh mengikutinya.

c. Metode keteladanan

Maksud metode ini yakni mendidik anak dengan cara

memberi teladan yang baik supaya anak memiliki perilaku yang

sama dengan yang dicontohkan. Karena teladan atau contoh akan

sangat mudah mempengaruhi anak, orang tua tidak perlu banyak

memberikan pengarahan asalkan dia melakukan hal-hal yang baik

dengan sendirinya anak akan mengikuti.

Page 48: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

33

d. Metode praktek dan perbuatan

Metode ini yakni mendidik anak dengan cara mengajari

anak secara langsung tanpa teori yang bertele-tele. Jadi anak

langsung diberikan pengertian pada hal yang dimaksud, anak dapat

langsung menangkap apa yang dia jelaskan.

e. Metode ibrah dan mau’izah

Metode ini yakni mendidik anak dengan cara mengambil

pelajaran dan khikmah dari setiap peristiwa yang dialaminya,

sehingga dari situ anak bisa meresapi maknanya. Anak sangat

membutuhkan dampingan orang tua disetiap hal yang dialaminya,

karena anak belum bisa mengambil hikmah disetiap kejadian.

Karena semua taqdir allah itu baik dan apa yang terjadi adalah

pelajaran bagi yang mengalaminya.

f. Metode targhib dan tarhib

Metode ini yakni mendidik anak dengan cara

memberitahukan anak atas akibat dari perbuatan yang dilakukan

baik positif maupun negatif. Jadi disetiap yang dilakukan ada

akibatnya, sehingga anak selalu diarahkan untuk memilah-milah

apa yang akan dia lakukan. Apapun yang dia lakukan akan

mendapatkan akibat positif dan negatif.

Page 49: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

34

A. Keluarga TKW (Tenaga Kerja Wanita)

1. Pengertian keluarga TKW (Tenaga Kerja Wanita)

a. Pengertian keluarga dari beberapa ahli sebagai berikut:

1) Menurut ahid “keluarga adalah umat kecil yang memeliki

pemimpin dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan

kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing

anggotanya”(Ahid, 2010:75).

2) Keluarga adalah kesatuarahan dan kesatutujuan atau keutuhan

dalam mengupayakan anak untuk memiliki dan

mengembangkan dasar-dasar disiplin diri (Shochib, 1998:18).

Pengertian TKW menurut beberapa ahli sebagai berikut:

a. Dalam RUU Tenaga Kerja Luar Negri (versi badan legislatif)

mendefinisikan TKI atau pekerja indonesia di luar negri adalah

setiap orang Indonesia dewasa yang sedang dan pasca bekerja di

luar negeri di dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah

atau imbalan dalam bentuk lain (Bab 1 pasal 1 angka 1) (Tim

PSGK, 2007:11).

b. Mughni mendefinisikan buruh migran indonesia adalah setiap

orang yang akan, sedang, dan pasca bekerja di luar negri di dalam

suatu hubungan kerja dengan menerima upah dan imbalan dalam

bentuk lain(Tim PSGK, 2007:11-12).

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan

jika pengertian keluarga TKW adalah sekelompok orang yang

Page 50: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

35

memiliki hubungan darah terhadap anak yang ibunya bekerja di

luar negri dan tinggal serumah dengannya.

2. Faktor penyebab menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita)

Setiap orang yang bekerja menjadi TKW ada sebabnya,

menurut tim PSGK STAIN Salatiga (2007:23-27) ada tiga fakor

diantaranya faktor tekanan ekonomi, faktor tekanan psikologis, dan

faktor kemudahan prosedur menjadi TKW .

a. Faktor ekonomi

Sebagaian besar wanita bekerja ke luar negri karena ingin

memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya, dia ingin lebih

makmur dengan memiliki harta yang cukup. Kepemilikannya sulit

dimungkinkan untuk bisa mengubah kondisi ekonominya yang

lemah.

Dimasa sekarang ini pekerjaan semakin sulit didapatkan.

Hasil pertanian penduduk yang sangat minim tidak dapat

mencukupi kebutuhannya. Apalagi sekarang pupuk dan obat

harganya tinggi, sementara hasil pertanian harganya rendah. Lebih-

lebih banyaknya pnyakit yang menyeang tanaman petani

menyebabkan minimnya hasil dan pendapatan dari sektor

pertanian. Selain itu jasa manusia sangat minim dibutuhkan karena

tergeser oleh tenaga mesin yang banyak berdatangan.

Kebutuhan yang semakin banyak, harga yang melambung

tinggi, serta biaya pendidikan anak yang tidak sedikit juga menjadi

Page 51: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

36

pendorong bagi mereka untuk menjadi TKW. Mereka kesulitan

untuk mencukupi kebutuhannya, padahal itu semua harus

didapatkan. Mulai dari sandang, pangan, dan papan senua harus

terpenuhi ,serta pendidikan anak tidak boleh terkesampingkan.

Dengan menjadi TKW mereka akan mendapatkan gaji tetap

yang lumayan tinggi dan bisa ia gunakan untuk mencukupi

kebutuhannya. Dia tidak perlu sulit-sulit dan banyak berfikir, yang

penting dia bekerja menyelesaikan tugasnya selesai istirahat, setiap

bulan menerima gaji. Dia tidak perlu memikirkan hal lain, anak di

rumah, tetangga keluarga dan masyaarakat semua tidak ada

didekatnya. Hal ini menjadikan mereka lebih senang menjadi TKW

dari pada dirumah tapi tidak punya apa-apa.

b. Faktor tekanan psikologis

Selain karena faktor ekonomi, seseorang menjadi TKW

karena faktor psikologis. Sebenarnya juga masih berhubungan

dengan ekonomi, akan tetapi keinginannya bukan untuk memenuhi

kebutuhannya yang masih kurang. Mereka ke luar negri karena

gengsi dengan tetangganya yang mampu atau ingin seperti

tetangganya yang pulang dari luar negri dan mempunyai banyak

harta yang dihasilkan dari sana.

Perbedaan antar masyarakat sangat mencolok pada

kepemilikannya. Orang yang kaya memiliki rumah bagus, isi

rumah yang lengkap, tanah yang luas, perhiasan, serta kendaraan

Page 52: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

37

yang bagus. Sementara mereka yang biasa atau tidak punya hanya

memiliki rumah sederhana dan fasilitas apa kadarnya dengan gaya

hidup yang sederhana. Hal tersebut menjadikan para istri berminat

untuk menjadi TKW, supaya dia bisa memiliki seperti yang

dimiliki orang lain yang memiliki banyak harta. Padahal itu hanya

sementara ketika mereka baru pulang, setelah beberapa waktu di

rumah biasanya mereka kembali hidup dengan gaya sederhana.

c. Faktor kemudahan prosedur menjadi TKW

Untuk menjadi TKW caranya sangatlah mudah, hal itu

mengakibatkan banyaknya orang berminat menjadi TKW.

Meskipun sebenarnya dia kurang membutuhkan seseorang kadang

pergi karena terbawa bujukan sponsor (orang yang mencari

peminat menjadi TKW) dan syaratnya yang mudah. Seseorang

tidak perlu mempunyai pendidikan khusus karena di PT calon-

calon TKW diajarkan bahasa dan ketrampilan yang akan

dikerjakan disana. Dan untuk biaya pendidikan dan lain-lain bisa

potong gaji, sehingga dia tidak harus memiliki uang untuk biaya

berangkat.

Banyak sponsor yang masuk ke desa-desa untuk mencari

orang yang mau ke luar negeri. Para sponsor akan mendekati

seseorang di tiap-tiap desa dan memberikan persen guna mendekati

orang-orang disekitarnya. Mereka memberikan iming-iming

keberhasilan sepulang dari sana. Di luar nanti mereka tinggal

Page 53: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

38

bekerja dan akan menerima gaji yang besar setiap bulan. Itulah

beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya kaum istri yang

berminat menjadi TKW. Dengan rayuan yang manis dan iming-

iming yang menarik lama-kelamaan ibu-ibu mulai berfikir dan

lama-kelamaan mereka akan tertarik. Pencari calon TKW terus

berusaha karena menginginkan upah atas keberhasilannya mencari

orang yang mau berangkat ke luar negeri.

3. Kendala dan pemecahan yang dihadapi dalam keluarga TKW

(Tenaga Kerja Wanita)

a. Pendidikan anak

1) Kurangnya pengetahuan pengasuh

Anak membutuhkan pengasuhan yang tepatsupaya dia

terbentuk sesuai yang diharapkan. Hal itu juga dipengaruhi

oleh pendidikan pengasuhnya. Orang yang berpendidikan

rendah kurang mengerti tentang cara mengasuh yang tepat.

Mereka juga kurang mengetahui tugas anak sekolah, prestasi,

dan kegiatan-kegiatan lain.

Orang tua dalam melaksanakan berbagai upaya baik

spiritual (psikhis) ataupun fisik juga akan sangat dipengaruhi

oleh tingkatan pendidikannya. Pendidikan yang rendah

biasanya dalam merawat atau perhatian pendidikan seadanya

atau alami sesuai dengan perputaran waktu atau bahkan

Page 54: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

39

pengaruh lingkungan (Mansur, 2005:358). Hal itulah yang

menjadi kendala pengasuh dalam mendidik akhlaknya.

2) Kurangnya kepedulian pengasuh terhadap pendidikan

anak.

Orang tua kadang menyekolahkan anak tanpa memiliki

tujuan ayang jelas, dia hanya mengikuti kebiasaan orang yang

ada disekitarnya. Sekolah kemudian lulus dan melanjutkan ke

jenjang selanjutnya. Mereka tidak mempedulikan nilai anak,

yang penting sekolah seperti yang lain. Ketika nilai anak

rendah atau tidak mau melanjutkan dia membiarkan saja,

karena tidak adanya tujuan yang jelas dalam sekolah. Sebagian

diantara mereka menganggap jika pendidikan tidak penting,

asalkan mereka bisa bekerja dan mengahasilkan uang itu sudah

cukup.

3) Putus sekolah

Anak yang kurang mendapat motivasi dan perhatian

tidak akan sungguh-sungguh di sekolah. Biasanya mereka

sekolah agar terhindar dari tugas orang tuanya dan

mendapatkan uang saku setiap hari. Di sekolah dia hanya

bermalas-malasan dalam mengikuti pelajaran. Lama kelamaan

dia akan melakukan beberapa pelanggaran yang mengakibatkan

dia takut dan enggan kesekolah. Karena orang yang

Page 55: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

40

mengasuhnya kurang memperhatikannya lama-kelamaan dia

tidak akan berangkat sekolah dan berhenti di tengah jalan tanpa

ada yang mempedulikan.

b. Pengasuhan anak selama ditinggal ibu menjadi TKW

1) Orang yang berperan dalam pengasuhan selama ibu

menjadi TKW

Beberapa orang yang berperan menggantikan

ibunya adalah ayah, nenek, kakek, kakak, paman, bibi, atau

orang lain yang tinggal serumah dengannya, karena

merekalalah keluarganya. Anggota keluarga diantaranya

suami, istri, ayah, ibu, anak-anak, dan orang yang serumah

(http:// keluarga. Anggotanya, masalahnya//).Kebanyakan

anak yang di tinggal ibunya masih usia bayi ia diasuh oleh

neneknya, karena jika ayahnya mungkin kurang terampil

untuk mengurusi bayi. Sebagian yang sudah anak-anak

diasuh bersama oleh ayah dan orang yang serumah, akan

tetapi ada juga diantara mereka yang diasuh oleh paman

dan tantenya karena ayah, kakek, dan neneknya sudah

meninggal atau orang tua mereka telah bercerai.

Biasanya famili atau tetangga yang ada di dekatnya

ikut mengasuh anak yang ditinggal ibunya. Karena jika

yang ditinggal itu masih anak-anak biasanya kurang

terawat. Ayah atau nenek yang sudah tua kurang telaten

Page 56: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

41

dalam mengurus anak, sehingga anak terlihat seperti

terlantar. Hal itulah yang memunculkan rasa iba pada orang

yang melihatnya. Biasanya mereka diberi makan,

dimandikan, atau dibelajari.

2) Problem pengasuhan yang dirasakan oleh figur

pengganti ibu

(a) Kedekatan anak pada ibu

Sebagian besar anak lebih dekat pada ibu, sehingga

anak sulit diarahkan oleh oranglain selain ibunya Ibu

adalah orang yang mengatur dan membuatrumah

tangganya menjadi surga bagi anggota keluarga, menjadi

mitra sejajar yang saling menyayangi dengan suaminya

(Daradjat, 1995:47).Selain itu biasanya orang lain selain

ibunya kurang telaten dalam mengasuh anak, hal itu

mengakibatkan anak kurang menurut dan sulit diarahkan.

Karena anak kurang kasih sayang dari ibu dia biasanya

mencari perhatian dari orang yang kurang tepat. Jika

anak itu perempuan biasanya lebih merasa kehilangan,

karena mereka membutuhkan tempat untuk curhat.

(b) Berkurangnya orang yang memperhatikannya

Karena ibu tidak ada disisi mereka, dia hanya

diperhatikan oleh orang selain ibunya. Sebenarnya

keluarga adalah adah yang pertama dan utama bagi

Page 57: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

42

pertumbuhan dan perkembangan anak (Daradjat,

1995:47). Karena orang yang memperhatikannya

berkurang yaitu ibu, biasanya anak melakukan hal-hal

negatif.Kadang-kadang dia tidak menjalankan

kewajibannya seperti sekolah, mengaji, dan hal-hal lain

tanpa ada yang mengingatkan. Karena kadang kakek

neneknya sudah tua sehingga kurang perhatian dan orang

ayahnya juga bekerja. Hal itu menyebabkan beberapa

anak putus sekolah atau hanya berpendidikan rendah.

(c) Anak boros

Ketika dia ditinggal ibunya orang yang mengasuh

berusaha agar anak tidak rewel, mereka akan menuruti

apapun yang diminta anak. Mereka akan memebelikan

apa saja yang diinginkan anak. Hal itu menyebabkan

anak terbiasa dituruti apa yang dia inginkan. Ketika anak

yang ditinggal sudah besar dia mengetahui jika ibunya

mendapat gaji banyak, bagi mereka yang kurang terdidik

dengan baik dia akan meminta banyak hal.

4. Pendidikan akhlak anak pada keluarga TKW

Pendidikan akhlak anak sangat tergantung dengan orang yang

mengasuhnya. Jika pengasuh itu bersungguh-sungguh dalam

mengasuhnya kemungkinan besar anak akan memiliki akhlak yang

baik, tetapi sebaliknya jika dia kurang bersungguh-sungguh harapan

Page 58: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

43

anaknya mempunyai akhlak yang baik sangatlah kecil. Kadang

meskipun anak sudah dididik dengan baik masih mempunyai akhlak

yang kurang baik, jika hal itu terjadi setidaknya sudah ada ikhtiar dari

pengasuh untuk membentuk anak yang berakhlak baik.

Pendidikan akhlak bisa dia dapatkan dari beberapa sumber

yaitu keluarga, lingkungan sekitar, dan tempat anak belajar. Dari

beberapa sumber tersebut yang paling mendominan adalah keluarga,

karena keluarga merupakan yang terdekat, paling lama, dan paling

sering ketemu dengan anak. Tetangga dilingkungan sekitar serta

tempat dia belajar juga memberikan pengaruh tetapi tidak sebesar

keluarga. Sementara tingkat pendidikan orang tua juga besar

pengaruhnya terhadap perkembangan rohaniah anak, terutama

kepribadian dan kemajuan pendidikannya(Ahmadi & Soleh, 2005:55).

Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhinya. Jika

disekitarnya orang-orang mempunyai kebiasaan yang baik

kemungkinan besar anak akan melakukan hal yang baik pula.

Dilingkunngannya banyak kegiatan keagamaan, banyak kegiatan yang

positif maka anak akan mengikutinya. Namun jika orang disekitarnya

banyak melakukan hal-hal yang kurang baik anak lebih sulit diarahkan

untuk melakukan hal baik.

Dengan pertimbangan beberapa hal diatas maka orang yang

mengasuh anak TKW harus total dalam mendidiknya. Dia sebagai

keluarga dan pendidik utama bagi anak harus semaksimal mungkin

Page 59: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

44

mendidiknya, dan berkomunikasi dengan baik pada pihak-pihak yang

membantu dalam mendidik anak seperti pihak sekolah, ustad, atau

guru lesnya. Selain itu pengaruh juga harus selektif dalam memilihkan

sesuatu untuk anak.

Page 60: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

45

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Letak Geografis

Dusun Bawang adalah salah satu Dusun di Desa Truko dan

merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang. Dusun tersebut berbatasan dengan lokasi sebagai

berikut. Batas bagian utara Dusun Bawang adalah persawahan dan Dusun

Ngentak, bagian timur persawahan dan Dusun Karang Jati, bagian selatan

persawahan dan Dusun Karang Talun, sedangkan bagian barat persawahan

dan Dusun Taruman.

Dilihat dari kondisi tanahnya, Dusun Bawang ini termasuk daerah

yang cukup subur. Hal ini terlihat dari kondisi tanah yang ada disekitar

Dusun Bawang, yang berupa areal tanah sawah tadah hujan dan tanah

tegalan atau pekarangan yang biasanya ditanami singkong, talas, atau

tanaman lainnya.

2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di Dusun Bawang pada tahun 2017 sebanyak

252 jiwa, yang terbagi menjadi jumlah penduduk laki-laki sebanyak 138

orang dan penduduk yang berjenis perempuan 114 orang. Dari

keseluruhan 100% penduduknya beragama islam, dengan kondisi

Page 61: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

46

masyarakat religius. Data terakhir Dusun Bawang tahun 2017

menyebutkan:

Tabel 1

Jumlah Penduduk Menurut Usia

NO KELOMPOK

UMUR (TAHUN)

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 0-1 1 1 2

2 1-5 4 6 10

3 6-10 9 12 21

4 11-15 8 9 17

5 16-20 4 8 12

6 21-25 12 7 19

7 26-30 17 9 26

8 31-35 26 21 47

9 36-40 30 22 52

10 41-50 26 16 42

11 60 Keatas 1 3 4

JUMLAH 138 114 252

Kebanyakan pendidikan para penduduk sampai tamat SD.

Sehingga pengetahuan dan pengalaman mereka masih rendah. Kesadaran

mereka untuk menyekolahkan anaknya juga masih rendah, biasanya

mereka hanya menyekolahkan anaknya sampai tamat SLTP. Hanya

beberapa orang saja yang menyekolahkan anaknya sampai ke SLTA atau

PT ( perguruan tinggi ). Selain karena faktor biaya juga pengetahuan

mereka tentang pentingnya pendidikan. Mereka lebih mementingkan uang

daripada pendidikan anak. Setelah anak-anak mereka mampu bekerja atau

mampu membantunya, mereka lebih memilih anaknya untuk segera

bekerja dan mendapatkan uang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Page 62: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

47

Tabel 2

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

NO JENIS

PENDIDIKAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

JUMLAH

1 Tidak Sekolah 16 21 37

2 Belum Tamat SD 14 11 25

3 Tidak Tamat SD 22 20 42

4 Tamat SD 52 38 90

5 Tamat SLTP 25 20 45

6 Tamat SLTA 7 4 11

7 Tamat Diploma 1 0 1

8 Sarjana Keatas 1 0 1

Jumlah 138 114 252

Mata pencaharian utama penduduk Dusun Bawang adalah tani,

tetapi areal persawahannya masih dengan sistem tadah hujan karena tidak

adanya irigasi. Hal tersebut menyebabkan mereka hanya bisa bercocok

tanam ketika musim hujan saja. Ketika musim kemarau biasanya mereka

merantau ke kota besar seperti Jakarta, Semarang untuk menjadi buruh

bangunan. Jika mereka hanya mengandalkan hasil pertaniannya

kebutuhannya tidak dapat tercukupi. Jenis pekerjaan masyarakat bawang

masih rendah dan berpenghasilan rendah, karena mereka tidak ada satupun

yang menjadi PNS atau pengusaha. Kaum laki-laki banyak yang menjadi

buruh dan kaum perempuan menjadi pengrajin besek ikan. Petanipun

umumnya hanya memiliki sebidang tanah yang tidak terlalu luas. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 63: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

48

Tabel 3

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

NO JENIS

PEKERJAAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 PNS 0 0 0

2 Pegawai Swasta 2 0 2

3 Pengusaha 0 0 0

4 Pensiunan 0 0 0

5 Buruh Industri 4 3 7

6 Buruh Tani 26 36 62

7 Petani 38 42 80

8 Peternak 3 0 3

9 Buruh Bangunan 50 0 50

10 Lain-lain 18 33 51

Jumlah 114 138 252

B. Diskripsi Subjek Pendidikan

Karakteristik informan yang diteliti adalah anak yang ibunya bekerja

sebagai TKW ke luar negri. Usia anak-anak TKW tersebut berkisar antara 6

sampai 12 tahun, dan mereka tinggal di Dusun Bawang, Desa Truko,

Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang tahun 2017.

Informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah empat anak. Adapun

daftar nama mereka adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Daftar Instrumen

No Nama Usia

1 Syarif 12 tahun

2 Alifah 9 tahun

3 Renita 11 tahun

4 Wildan 10 tahun

Page 64: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

49

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Syarif ( 12 tahun )

Syarif adalah anak dari bapak Nur sholihin dan ibu Endang, yang

sekarang berusia 12 tahun dan duduk di kelas 6 MI. Ibunya bekerja menjadi

TKW di Hongkong, sedangkan ayahnya bekerja serabutan, kadang dia

menjadi buruh tani, menjadi kuli bangunan, atau pakerjaan lainnya.

Pendidikan ayah dan ibunya sama-sama sampai MI.

Syarif disekolahkan di MI Truko. Dia selalu berangkat ke sekolah

setiap hari dan dia mendapat nilai sedang di sekolahnya, bahkan ada

beberapa mata pelajaran yang nilainya rendah. Dia kurang semangat dalam

belajar, karena kurangnya perhatian dari ayah dan keluarganya. Dia hanya

membuka buku ketika ada PR, itupun tidak terlalu sungguh-sungguh.

Syarif hanya belajar di sekolah saja, belajar dipagi hari dan mengikuti les

wajib yang diadakan pihak sekolah disore hari.

Syarif mendapat pendidikan agama dengan mengikuti MADIN

(Madrasah Diniyah) di dusunnya. Pembelajarannya dilaksanakan setiap

hari kecuali hari Jum’at, waktunya setelah asar, dan setelah maghrib. Dia

sudah bisa membaca Al-Qur’an meskipun belum terlalu fasih dan

pemahamannya terhadap tajwid baru sedikit. Untuk wudhu dan shalat

sudah bisa, akan tetapi dalam praktiknya kadang kurang tepat. Ramadhan

terakhir dia sudah bisa puasa penuh sampai maghrib. Itulah pendidikan

keagamaan Syarif.

Page 65: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

50

Dalam pengasuhan Syarif, ayahnya lebih dominan dibandingkan

anggota keluarga yang lain. Syarif jarang belajar, dia hanya membuka

buku ketika mengerjakan PR atau membuat tugas sekolahnya. Dia

mengerjakannya sendiri dan kadang dia bertanya kepada ayahnya ketika

mengalami kesulitan. Urusan sekolah seperti mendaftar, mengambil rapot,

pertemuan wali murid, dan lain-lain semua di urus oleh ayahnya.

Kebutuhan seragam dan keperluan sekolah lain juga ayahnya yang

mengurus. Ketika Syarif sakit yang mengurus siapa saja yang sempat,

kadang bapaknya, terkadang juga neneknya. Untuk mandi dia sudah dapat

melakukannya sendiri, tetapi kesadaranya untuk mandi belum ada dia

harus disuruh-suruh agar mau melakukannya. Untuk makan neneknya

yang mengurus, karena dia masih serumah dengan neneknya. Dalam

mengurus pakaiannya dia dibantu oleh ayahnya, pakaian seragamnya

dicucikan ayahnya dan pakaian harianya kadang disuruh mencuci sendiri

untuk latihan. Seperti yang ayahnya tuturkan: “menawi belajar teko

belajar kiambak, nak boten saget tangklet kulo. Nak umbah-umbah nopo,

nggeh kulo kumbahke engkang seragam-seragam kaleh gombale seng

apek, tapi nak engkang damel dolan kulo ken ngumbahi kiambak kaleh

latihan” ( Nursholihin ).

Syarif tinggal dengan ayahnya, kakeknya, dan neneknya.Kakek

dan neneknya tidak selalu di rumah karena mereka bekerja di sawah, jadi

cuma di rumah ketika pulang saja. Ketika tidur dia sekamar dengan

neneknya, ayahnya tidur sendiri, dan kakeknya biasanya tidur di kursi

Page 66: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

51

panjang depan televisi. Semua anggota keluarga ikut andil dalam mendidik

Syarif. Mereka menasehatinya untuk melakukan hal-hal yang baik dan

mengingatkannya ketika melakukan kesalahan.

Syarif bersikap baik dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Dia

sangat akrab dengan teman-temannya, setiap hari bermain dengan teman

sebayanya. Karena terlalu asyik bermain terkadang mereka sampai lupa

waktu.

Dia mempunyai perilaku yang sedikit berbeda dengan teman-

temannya. Perhatian yang dia dapatkan tidak sama dengan teman-

temannya, sehingga dia juga kurang perhatian terhadap segala sesuatu.

Kepada orang tua dia patuh dan hormat tetapi terkadang juga tidak

menurut sehingga ayahnya memarahinya. Meskipun ayahnya

memarahinya, tapi cuma dengan kata-kata tidak sampai dengan tangan

atau menyakiti fisiknya.

Ayahnya menanamkan akhlak atau kebiasaan yang baik dengan

cara menasehati dan mencontohi. Begitu juga dengan menghindarkan dari

perbuatan tidak baik.Ayahnya melarang dan menjauhi atau tidak

mengerjakannya. Contohnya ayahnya menyuruh untuk menyapu sambil

mengerjakan kemudian meminta Syarif untuk melanjutkan. Selain itu

ayahnya mengajak Syarif untuk berjama’ah ke masjid sambil bersiap-siap,

dan lain-lain.Ayahnya juga mengajarkan Syarif untuk bersabar, hemat,

rajin ibadah dan bekerja, serta hal-hal baik yang lainnya.

Page 67: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

52

Selama ayahnya mendidik Syarif tidak ada kesan yang begitu

terasa dia hanya biasa-biasa saja. Hal yang menyenangkan tidak ada tetapi

juga tidak terlalu menyusahkan. Jadi kata ayahnya: “biasa-biasa saja” (

Nursholihin ).

Masyarakat di sekitar tempat tinggalnya semua muslim, dan

mereka juga agamis. Hal itu bisa dilihat dari jumlah jama’ah yang seeiap

harinya ke masjid jumlahnya mencapai 50%. Selain itu masyarakatnya

juga banyak yang mengikuti toriqoh, organisasi keagamaan, juga kegiatan

keagamaaan yang lainnya. Karena tempat tinggalnya di pedesaan jadi

hubungan kekerabatannya masih erat, antar tetangga masih saling

mempedulikan.Syarif dan teman sebayanya sangat akrab dia sering

bermain bersama, terkadang di sekitar rumahnya terkadang juga di sekitar

rumah temannya. Mereka bermain bersama memainkan permainan

sederhana.

Ketika observasi dilakukan peneliti mendapati Syarif yang sedang

bercakap-cakap dengan ayahnya. Dari situ dapat dilihat sikap Syarif

kepada ayahnya. Syarif memang dekat dengan ayahnya, tetapi

kedekatannya tidak seperti ayah dan anak. Karena Syarif terlihat akrab

dengan ayahnya tetapi dia kurang hormat.

2. Alifah ( 9 tahun )

Alifah adalah anak dari bapak Zainudin dan ibu Musbiroh.

Pendidikannya hanya sampai MI. Alifah tinggal bersama kakek dan

neneknya. Ibunya bekerja menjadi TKW di Arab Saudi dan bapaknya

Page 68: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

53

bekerja sebagai kuli bangunan. Alifah sekarang berusia 9 tahun dan duduk

dikelas 4 MI Miftahul Huda Truko

Alifah tidak sungguh-sungguh dalam bersekolah. Dia tidak rajin ke

sekolah dan prestasinya rendah. Dia tidak pernah belajar dan juga tidak

mendapatkan pendidikan tambahan. Terkadang dia berangkat sekolah

terkadang tidak.

Alifah juga tidak mendapatkan pendidikan keagamaan selain di

sekolah dan di rumah, karena dia tidak mengikuti MADIN ( Madrasah

Diniyah ) di dusunnya. Dia baru bisa membaca Al-Qur’an sedikit-sedikit,

karena dia hanya belajar di waktu kecil. Praktik wudhu dan shalat dia

sudah bisa, tetapi dia tidak aktif mengerjakannya setiap hari. Puasa

ramadhan dia juga jarang melaksanakan. Hal ini dikarenakan kurangnya

perhatian dari pengasuh dan kurangnya pendidikan agama yang ia

dapatkan. Kemampuannya tertinggal dari teman sebayanya.

Pengasuhan Alifah dilaksanakan oleh keluarga secara bersama-

sama. Perhatian keluarga terhadap pendidikan Alifah masih redah. Mereka

tidak telaten untuk mengurusnya sampai hal-hal yang pelit dan rumit.

Yang mereka utamakan adalah hal-hal yang terlihat seperti makan, mandi,

dan kebersihan pakaian. Setiap harinya Alifah belajar sendiri jika mau,

nenek dan kakeknya tidak mengetahui tentang keaktifannya mengerjakan

PR atau tugas sekolah. Yang mengurus sekolahnya termasuk mendaftar,

mengambil rapot, atau pertemuan wali murid adalah neneknya, karena

kakeknya sudah repot mengurus sawah dan ternaknya. Ketika Alifah sakit

Page 69: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

54

yang mengurus adalah neneknya. Keperluan sekolahnya seperti seragam,

buku, saku, diurus oleh Ayahnya karena dia yang membawakan uang

kiriman ibunya. Dia makan di rumah neneknya, dan pakaiannya juga

dicucikan olehnya karena dia belum mau mencuci sendiri.

Alifah tinggal bersama ayah, nenek, dan kakek di rumahnya

sendiri. Dia tidur berama ayahnya. Meskipun begitu dia lebih sering

bersama nenekya

Alifah akrab dengan teman sebayanya. Dia tidak banyak bicara

ketika diingatkan, paling hanya tersenyum. Tetapi senyumnya belum

berarti menurut. Karena dari penuturan ayahnya ketika dinasehati dan

diingatkan kadang menurut kadang tidak tetapi sering tidaknya:”nak di

kandani teko plengah-plengeh, kadang manut kadang yo ora tapi kerep

orane” ( Mulyanto ). Dia rukun dan tidak pernah berkelahi dengan

saudaranya dan teman-temanya, tetapi mereka kurang mengurusi

kepentingan satu sama lain.

Kesulitan dan masalah yang dihadapi Alifah biasanya diketahui

ketika neneknya ke sekolah. Jika Alifah menghadapi masalah, nenek dan

anggota keluarga yang lain juga mengetahuinya. Mereka segera mengurus

dan menyelesaikan masalahnya. Jika Alifah sulit dinasehati dia dibiarkan

saja oleh neneknya. Neneknya mengutamakan keuangannya dan hanya

mengingatkan perilakunya sekedarnya saja.

Cara neneknya mengajarkan kebiasaan atau hal-hal baik dengan

memberikan contoh seseorang yang tepat untuk dia tiru, supaya dia

Page 70: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

55

menjadi baik seperti orang yang dicontohkan. Dan untuk menghindarkan

dari perbuatan baik dengan menasehati agar manjauhinya. Neneknya juga

menasehatinya agar tidak boros, agar rajin ibadah, dan bersungguh-

sungguh ketika sekolah. Dia juga diingatkan bahwa ibunya bekerja susah

payah untuk dia.

Masyarakat di sekitar tempat tinggal Alifah muslim semua, dan

mereka juga agamis. Hal itu bisa dilihat dari jumlah jama’ah yang setiap

harinya ke masjid jumlahnya mencapai 50%. Selain itu masyarakatnya

juga banyak yang mengikuti toriqoh, organisasi keagamaan, juga kgiatan

keagamaaan yang lainnya. Karena tempat tinggal Alifah di pedesaan jadi

hubungan kekerabatannya masih erat, antar tetangga masih saling

mempedulikan. Alifah setiap harinya hanya di rumah, jika keluar hanya ke

rumah bibinya di sebelah.

3. Renita ( 11 tahun )

Renita adalah anak dari bapak Safarudin dan ibu Lestari.Renita

tinggal bersama neneknya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

mengasuh cucunnya. Cucunnya bernama Renita, dia berusia 11 tahun dan

duduk di kelas 5 MI Truko.Ibu Renita bekerja sebagai TKW di Taiwan,

sedangkan ayahnya bekerja sebagai tani. Ayah Renita tinggal di dusun

sebelah yaitu dusun Pucunng.Renita tidak mau ikut bapaknya, dia lebih

senang ikut neneknya.

Renita anak yang baik dan cerdas. Dia rajin ke sekolah, prestasinya

juga bagus. Setiap hari dia belajar di rumah dengan bibinya. Untuk

Page 71: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

56

pendidikan keagamaan dia aktif mengikuti MADIN. Karena keaktifannya,

dia sudah bisa membaca Al-Qur’an meskipun belum terlalu lancar. Praktik

wudhu dan shalat dia juga sudah bisa, karena materi itu diajarkan di

MADIN dan Renita selalu berangkat. Puasa ramadhan juga sudah

melaksanakan, tetapi ketika di ajak ke pasar dia tidak kuat sehingga

puasanya batal.

Semua kepentingan Renita diurus oleh neneknya.Termasuk

kegiatan setiap harinya, kepentingan dan perlengkapan sekolahnya,

kesehatannya, dan kebutuhan setiap harinya seperti makan, mandi, dan

pakaiannya. Renita tinggal bersama nenek dan kakeknya. Dia setiap hari

tidur bersama neneknya, mereka seperti ibu dan anak. Meskipun hampir

semua diurus oleh neneknya, namun semua pihak keluarga ikut terlibat

dalam mendidik akhlak Renita. Semua ikut mengawasi dan

menasehatinya.

Interaksi Renita dengan orang lain juga baik. Dia akrab dengan

teman sebayanya. Dia patuh dan sayang pada neneknya. Ketika Renita ada

masalah atau menghadapi kesulitan kadang neneknya tahu kadang tidak,

karena Renita tidak selalu menceritakannya. Jika dia merasa hal itu tidak

terlalu penting, dia tidak menyampaikannya. Neneknya segera

menyelesaikan masalah yang dihadapi Renita. Ketika Renita sulit

dinasehati terkadang neneknya sampai menggunakan tangan, seperti yang

disampaikannya: “nak dikandani angel kadang nggeh tak jiwet. Tapi nak

nganu boten nate seng klarani nemen, paleng nggeh namung tak jiwet

Page 72: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

57

niku”( Nenek Sumiati). Meskipun Renita berinteraksi baik dengan orang-

orang di sekitarnya, tetapi dia tidak dekat dan tidak mau ikut dengan

bapaknya. Karena sejak kecil dia diasuh neneknya. Walaupun ada bapak

kandungnya dia lebih nyaman dengan pengasuhan perempuan meskipun

bukan ibu kandungnya.

Neneknya mengajarkan kebiasaan atau hal-hal baik dengan cara

memberikan nasehat, begitu juga dengan menghindarkan dari perbuatan

yang tidak baik yaitu dengan menasehati agar tidak melakukan hal-hal

tersebut. Nenek mengajarkan agar Renita selalu rajin, menghormati orang

yang lebih tua, disiplin, jujur, dan lain-lain.

Kesan menyenengkan selama mendidik Renita yaitu prestasi yang

didapat Renita, dia selalu mendapat peringkat 3 setiap penerimaan rapot.

Meskipun tidak peringkat pertama dia sudah senang, karena dibanding

teman sebayanya di dusun dia paling bagus nilainya. Renita anaknya rajin

dan penurut, sehingga dia selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh

neneknya. Kesan kurang menyenangkannya ketika dia sulit dinasehati.

Masyarakat di sekitar tempat tinggalnya muslim semua, dan

mereka juga agamis. Hal itu bisa dilihat dari jumlah jama’ah yang seeiap

harinya ke masjid jumlahnya mencapai 50%. Selain itu masyarakatnya

juga banyak yang mengikuti toriqoh, organisasi keagamaan, juga kgiatan

keagamaaan yang lainnya. Karena tempat tinggalnya di pedesaan jadi

hubungan kekerabatannya masih erat, antar tetangga masih saling

Page 73: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

58

mempedulikan. Orang-orang di sekitar Renita sangat memperhatikannya.

Dia ikut menasehati perilaku Renita.

4. Wildan ( 10 tahun )

Wildan adalah anak dari bapak Muhlikin dan ibu Rianah.

Keduanya sama-sama lulusan MI Truko. Ayahnya bekerja sebagai kuli

bangunan di Semarang dan ibunya bekerja sebagai TKW di Hongkong.

Dia di rumah bersama kakek dan neneknya. Dia sekarang berumur 10

tahun dan sekarang duduk di bangku kelas 4 MI Miftahul Huda Truko.

Dia rajin ke sekolah, tetapi prestasinya kurang baik, tetapi dia rajin

mengikuti MADIN di dusunnya. Dia sudah bisa praktik wudhu dan shalat

meskipun ketika melaksanakan kurang sungguh-sungguh. Dia sudah

belajar puasa dibulan ramadhan sampai duhur dan orang biasa menyebut

puasa beduk. Begitulah keadaan pendidikan Wildan.

Dalam mengasuh Wildan dilaksanakan secara bersama-sama oleh

ayah, kakek dan neneknya. Ketika belajar dan mengerjakan PR dia

didampingi oleh kakeknya. Kadang juga di antar kerumah tetangganya

untuk mengerjakan PR tersebut. Yang mengurus sekolah Wildan adalah

kakeknya sendiri mulai pendaftaran, pertemuan, dan mengnambil rapot.

Kebutuhan sekolah seperti buku, tas, saku dan kesehatan Wildan semua

diurus oleh kakek dan neneknya. Untuk makan diurus oleh neneknya,

karena kakeknya pergi ke sawah setiap harinya. Yang biasanya

memandikan juga neneknya karena jika Cuma disuruh dia tidak segera

Page 74: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

59

mengerjakan. Pakaiannya juga dicucikan oleh neneknya, karena dia malas

untuk mencucinya sendiri. Dia tidur bersama kakek dan neneknya.

Wildan anaknya agak usil dia suka mengganggu temannya. Dia

kurang patuh dan hormat dengan orang tua. Dia juga sering berkelahi.

Ketika mereka ada masalah kakeknya mengetahuinya tetapi kadang sulit

diselesaikan, karena dia sulit diatur. Ketika dia sulit diatur biasanya kakek

dan nenek memarahinnya. Mereka mengajarkan kebiasaan atau hal-hal

baik dengan cara memancingnya dengan hadiah dan menghindarkan dari

perbuatan tidak baik dengan cara mensehatinya. Hal yang menyenangkan

bagi kakek dan neneknya yakni ketika dia mau belajar, itu sangat

menyenangkan karena dia sangat sulit disuruh belajar. Dan hal yang tidak

menyenangkan yaitu ketika dia nakal. Dia sangat sulit untuk dinasehati,

dan juga sering membantah nasehat yang diberikan padanya.

Masyarakat di sekitar tempat tinggalnya muslim semua, dan

mereka juga agamis. Hal itu bisa dilihat dari jumlah jama’ah yang setiap

harinya ke masjid jumlahnya mencapai 50%. Selain itu masyarakatnya

juga banyak yang mengikuti toriqoh, organisasi keagamaan, juga kgiatan

keagamaaan yang lainnya. Karena tempat tinggalnya di pedesaan jadi

hubungan kekerabatannya masih erat, antar tetangga masih saling

mempedulikan. Tetapi kadang para tetangga agak jengkel dengan dia

karena keusilannya, akan terapi kejengkelannya disertai rasa iba. Sebagian

masyarakat berpendapat jika kenakalannya karena kurangnya kasih sayang

dan perhatian yang didapatkannya.

Page 75: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

60

Wildan dan teman sebayanya sangat akrab dia sering bermain

bersama tetapi terkadang juga berkelahi, Dia biasanya bermain di

lingkungan rumah, mencari buah-buahan, dan kadang menangkap hewan

separti belalang dan capung. Dia sering dimarahi orang karena tingkah

lakunya yang kurang baik. Mereka sering keluar masuk masjid tanpa

mencuci kaki terlebih dahulu, sedangkan dia tidak mengenakan alas kaki.

Dia juga sering bercanda diwaktu shalat berjama’ah di masjid.

C. Pendidikan Akhlak Anak Keluarga TKW

Pendidikan akhlak anak sangat tergantung dengan orang yang

mengasuhnya. Jika pengasuh itu bersungguh-sungguh dalam mengasuhnya

kemungkinan besar anak akan memiliki akhlak yang baik, tetapi

sebaliknya jika dia kurang bersungguh-sungguh harapan anaknya

mempunyai akhlak yang baik sangatlah kecil. Kadang meskipun anak

sudah dididik dengan baik masih mempunyai akhlak yang kurang baik,

jika hal itu terjadi setidaknya sudah ada ikhtiar dari pengasuh untuk

membentuk anak yang berakhlak baik.

Pendidikan akhlak bisa dia dapatkan dari beberapa sumber yaitu

keluarga, lingkungan sekitar, dan tempat anak belajar. Dari beberapa

sumber tersebut yang paling mendominan adalah keluarga, karena

keluarga merupakan yang terdekat, paling lama, dan paling sering ketemu

dengan anak. Tetangga dilingkungan sekitar serta tempat dia belajar juga

memberikan pengaruh tetapi tidak sebesar keluarga. Sementara tingkat

pendidikan orang tua juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan

Page 76: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

61

rohaniah anak, terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya (

Ahmadi & Soleh, 2005:55).

Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhinya. Jika

disekitarnya orang-orang mempunyai kebiasaan yang baik kemungkinan

besar anak akan melakukan hal yang baik pula. Dilingkunngannya banyak

kegiatan keagamaan, banyak kegiatan yang positif maka anak akan

mengikutinya. Namun jika orang disekitarnya banyak melakukan hal-hal

yang kurang baik anak lebih sulit diarahkan untuk melakukan hal baik.

Dengan pertimbangan beberapa hal diatas maka orang yang

mengasuh anak TKW harus total dalam mendidiknya. Dia sebagai

keluarga dan pendidik utama bagi anak harus semaksimal mungkin

mendidiknya, dan berkomunikasi dengan baik pada pihak-pihak yang

membantu dalam mendidik anak seperti pihak sekolah, ustad, atau guru

lesnya. Selain itu pengaruh juga harus selektif dalam memilihkan sesuatu

untuk anak.

Page 77: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

62

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara langsung ke keluarga

TKW yang ada di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang. Penulis menemukan pendidikan akhlak pada keluarga TKW sebagai

berikut:

A. Pendidikan Akhlak dalam Keluarga TKW

1. Pihak yang terlibat dalam pendidikan akhlak

Pihak yang terlibat dalam pendidikan akhlak diantaranya:

a. Ayah

Orang tua merupakan pihak yang paling berperan dalam

pendidikan akhlak anak. Meskipun pihak lain juga berperan, namun

pengaruhnya tidak sebesar orang tuanya. Karena orang tua adalah orang

yang paling dekat dengan anak. Ketika ibu tidak ada maka hanya ayah

orang tua yang ada di sisinya. Orang tua juga merupakan rujukan bagi

anak, yakni rujukan moral dan informasi (Ahid, 2010:145). Jadi ayah

harus bisa menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini peneliti temukan pada wawancara terhadap Syarif, Alifah,

dan Wildan. Mereka adalah anak-anak yang ditinggal ibunya bekerja

menjadi TKW di luar negeri. Mereka diurus oleh ayahnya dengan

dibantu anggota keluarga yang lain. Pendidikan yang diberikan pada

anak-anak sangat berpengaruh pada perilaku atau akhlak mereka.

Page 78: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

63

Nur Sholihin ( ayah Syarif ) mengurus kebutuhan anak baik

pakaian, kebutuhan sekolah, dan yang lainnya. Dia juga yang mengurus

kepentingan sekolah seperti menganbil rapot, pertemuan wali murid,

dan rapat bersama guru-guru. Selain mengurus anaknya Nur Sholihin

juga bekerja serabutan untuk mencari nafkah. Hal ini dia lakukan

sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatiannya kepada keluarga. Hal

yang sama juga dilakukan oleh Mulyanto.

Muhlikin berbeda dengan Nur Sholihin dan Mulyanto, dia jarang

mengurus anaknya, karena sibuk dengan pekerjaannya saja. Mandi,

pakaian, dan makan diurus oleh neneknya, karena ayahnya kurang

memperhatikannya. Dia juga jarang memasak, karena ketika punya dia

lebih suka jajan mi di warung. Dia juga kurang memperhatikan

akhlaknya, hingga menjadi pembicaraan masyarakat di dusun. Anaknya

suka mengganggu teman, kurang menjaga kebersihan masjid, dan suka

bercanda berlebihan.

Berbeda lagi dengan Renita dia tidak mau tinggal dengan

bapaknya, karena dari kecil dia diasuh oleh neneknya. Renita juga tidak

akrab dengan bapaknya. Mereka hanya bertemu dengan bapaknya

ketika mengantarkan sesuatu untuk diberikannya pada Renita.

b. Anggota keluarga

Selain ayah, anggota keluarga juga terlibat dalam pendidikan

anak. “Menurut islam, keluarga lebih banyak berperan dalam

pembinaan moral terutama pada masa kanak-kanak” (Ahid, 2010:123).

Page 79: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

64

Mereka juga sangat dekat dengan anak anak, karena mereka hidup

bersama dan sering bertemu. Sebagai anggota keluarga mereka juga

menginginkan akhlak anak menjadi baik, sehingga mereka ikut

mendidik anak-anak sebisa mereka. Mungkin dengan menasehati,

meneladani, atau mengingatkan mereka jika melakukan kesalahan.

Hal ini dituturkan oleh semua informan. Salah satunya adalah

penuturan neneknya: “Sedanten nggeh nderek ngandani mas, wong

sedanten nggeh pengen Renita dadi cah seng apek nalare”( nenek

Sumiati ). Jadi keluarga juga mempunyai pengaruh dalam pendidikan

akhlak anak.

Ayah Alifah berangkat kerja pagi-pagi dan pulangnya selalu

malam, sehinggga jarang bertemu dengan anaknya, karena sampai di

rumah anaknya sudah tidur, dia hanya diurus oleh kakek dan neneknya.

Tetapi perhatiannya tidak seperti orang tua sendiri, ayahnya hanya

memperhatikan makan, pakaian, dan kebutuhan keuangannya. Untuk

akhlaknya dia hanya mengingatkan sekedarnya, ketika diingatkan susah

dia membiarkannya tanpa mengusahakan dengan cara yang lain.

Kepentingan sekolah diurus oleh neneknya, karena ayahnya sudah

sibuk mengurus pekerjaanya sendiri.

Berbeda dengan Sumiati, meskipun dia nenek yang sibuk, tetapi

dia berperan seperti ibu kandungnya. Dia mengurus pakaian, makan,

kebutuhannya dengan penuh perhatian. Dia juga mendampinginya

Page 80: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

65

untuk belajar setiap hari. Sumiati juga telaten untuk mengajaknya ke

masjid ketika waktu shalat tiba. Mereka juga terlihat sangat dekat.

Dalam mengurus Alifah neneknya menggunakan cara yang

berbeda, karena dia sudah tua, sehingga dia melakukan sebisanya.

Pakaiannya juga terlihat lusuh karena kurang perawatan. Alifah juga

jarang belajar, karena dia hanya disuruh tanpa didampingi atau dirayu.

Sehingga kemampuannya dalam pelajaran tertinggal dari temannya,

baik itu pelajaran di MADIN atau hal lain.

c. Guru dan ustadz

Guru merupakan orang yang mendidik dan mengajar anak.

Tugasnya selain menyampaikan materi kepada siswa adalah

membentuk anak yang berakhlakul karimah. Jadi, guru juga berperan

dalam pendidikan akhlak anak, sehingga mereka sangat berpengaruh

pada pendidikan akhlak anak.

Nama lain guru dalam sebuah hadis adalah al-muaddib yang

diartikan sebagai orang yang memiliki akhlak dan sopan santun,

seseorang yang terdidik dan berbudaya, sehingga ia memiliki hak moral

dan daya dorong untuk memperbaiki masyarakat (Nata, 2010:163).

Dari hasil wawancara kepada beberapa informan, disampaikan

bahwa anak terkadang lebih menurut dengan guru mereka daripada

orang tua atau keluarganya sendiri. Mereka sangat menurut dengan apa

yang disampaikan oleh guru-gurunya. Contohnya ketika rambut anak

Page 81: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

66

laki-laki mulai panjang jika orang tuanya ingin memotongnya dia tidak

memperbolehkan, tetapi ketika yang menyuruh gurunya dia menurut.

d. Masyarakat

Masyarakat atau orang-orang di sekitar juga ikut berperan dalam

pendidikan akhlak anak. Mereka sering mengamati perilaku anak di

luar rumah. Di pedesaan hubungan kemasyarakatan masih erat,

sehingga mereka masih mempedulikan satu sama lain. Mereka ikut

menasehati anak jika mendapati perilakunya kurang tepat. Mereka juga

ikut prihatin jika anak-anak tersebut memiliki akhlak yang tidak baik.

Lingkungan masyarakat atau lapangan pendidikan dalam

masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang ketiga yang ikut

mempengaruhi perkembangan anak didik dan faktor yang

mempengaruhi orang tua ( Mansur, 2005:364). Maksud dari lapangan

pendidikan ketika yakni setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan

dimasyarakat sangatlah menentukan, karena anak lebih lama bersama

dengan masyarakat. Pada umumnya anak lebih suka bermain di luar

rumah setelah tugasnya selesai. Di luar rumah dia akan bermain dengan

teman-temannya.

Dari apa yang disampaikan informan, peneliti mencontohkan apa

yang disampaikan oleh Mulyanto: “Tonggo-tonggo nak semerep anake

kulo nakal nggeh do ngandani. Do semerep anake kulo nakal talong

nggeh do mesakke terus ngewangi ngandan-ngandani”( Mulyanto /

Page 82: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

67

ayah Alifah ). Jadi masyarakat juga mempunyai peran dalam

pendidikan akhlak anak.

2. Strategi pendidikan akhlak di keluarga TKW

Dalam mendidik anak TKW pengasuh menggunakan strategi yang

berbeda-beda, diantaranya:

a. Pemberian nasihat

Dari hasil wawancara beberapa informan, mereka banyak yang

mendidik atau membiasakan hal-hal baik dengan menasehati anak.

Karena nasihat adalah cara yang mudah untuk menyampaikan apa yang

diharapkan. Jika mereka menginginkan anak melakukan hal baik apa,

dia tinggal menyampaikan dan menjelaskan. Begitu juga dengan

menghindarkan mereka dari perbuatan yang buruk, tinggal

menyampaikan hal apa saja yang harus dijauhi atau dihindari.

Selain mudah cara ini sangat baik. Dalam buku Usus al-Atrbiyah

al-Islamiyah yang disebutkan dalam buku Gunawan (2014:270),

menyebutkan bahwa diantara metode pendidikan yang banyak

memberikan pengaruh dalam mengarahkan manusia adalah metod

nasehat atau al-mau’idzah al-hasanah atau metode bimbingan (al-

irsyad). Jadi metode ini sangat tepat diterapkan dalam mendidik akhlak

anak. Nasihat sangat memiliki pengaruh terhadap jiwa manusia, terlebih

jika keluar dari orang yang dicintainya.

Alasan mereka menggunakan metode ini adalah yang mudah.

Selain itu mereka juga kurang mengetahui cara lain yang mungkin bisa

Page 83: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

68

diterapkan. Seperti yang disampaikan oleh nenek Sumiati: “kulo ngoten

carane ndidik kersane akhlake sahe nggeh tak kandani ngoten niku

mbak, la ajeng dipripunke sagete ngoten niku” ( Sumiati / nenek Renita

). Jadi ini menjadi pilihan karena mudah dan praktis.

b. Peneladanan

Peneladanan dipilih karena dianggap sangat bagus, karena anak

akan lebih tertarik untuk melakukannya setelah dicontohkan. Pada usia

ini anak akan cepat meniru apa yang dilakukan oleh orang tua ataupun

orang-orang di sekitarnya. Anak usia sekolah dasar dan menengah

cenderung meneladani (meniru) guru atau pendidiknya, karena secara

psikologis siswa memang senang meniru hal baik atau hal jelek

(Gunawan, 2014:265). Dengan memberi teladan yang positif informan

berharap supaya anak menirunya, sehingga dia akan memiliki akhlak

yang positif seperti yang dia contohkan.

Seperti yang telah disampaikan oleh Nur Sholihin: “Carane kulo

ndikik akhlake anak kulo kandani kaleh kulo contoni. Nak namung di

omongi tok lare sakniki angel manuti tapi nak di omongi kaleh awake

dewe tandang disek katah manute”( Nur Sholihin / ayah Syarif ). Jadi

metode ini lebih efektif untuk diterapkan bersama metode nasehat,

karena anak tidak hanya mendapat masukan saja tetapi juga contoh,

sehingga kemungkinan untuk menurut atau mengikuti lebih besar.

c. Pemberian reward/hadiah

Page 84: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

69

Pemberian reword/hadiah juga bagus untuk diterapkan. Karena

anak lebih menurut karena keinginannya untuk mendapatkan hadiah

yang ditawarkan. Meskipun awalnya dia melakukan hal tersebut karena

hadiah, namun jika terus menerus dilakukan akan menjadi kebiasaan

pada diri anak. Sehingga akan terbentuk akhlak anak sesuai apa yang

biasa dilakukannya.

Metode ini hampir sama dengan targhib dan tarhib, yang

diterapkan atas dasar fitrah manusia yaitu sifat keinginan pada

kesenangan, keselamatan, dan tidak menginginkan pada kesedihan dan

kesengsaraan (Gunawan, 2014:273). Bagi anak ukuran dan bentuk

hadiah kurang penting, hadiah apapun mereka sudah senang.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kepada Muhlikin: “carane

kulo ndidik akhlake anak kanti tak bang-bang, dadi kowe ngko nak

gelem ngene tak tukokke iki utowo tak kei iki ngoten”( Muhlikin / ayah

Wildan ). Jadi metode ini juga tepat untuk diterapkan, karena anak lebih

tertarik untuk menuruti karena keinginannya untuk mendapatkan hadiah

tersebut.

d. Pembiasaan

Pembiasaan adalah suatu cara yang sengaja dilakukan secara

berulang-ulang, agar sesuatu itu menjadi kebiasaan (Gunawan,

2014:267). Dengan membiasakan akhlak atau hal-hal yang baik anak

akan terbiasa melakukan hal tersebut tanpa rasa berat, dan kebiasaan itu

akan melekat pada diri anak.

Page 85: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

70

Informan juga membiasakan anak dengan akhlak yang baik,

seperti membaca Al-Qur’an, setiap masuk waktu shalat diajak ke

masjid untuk berjama’ah, dan selalu dibiasakan untuk mencuci

pakaiannya dan bersih-bersih rumah.

3. Nilai akhlak yang ditanamkan dalam pendidikan akhlak di keluarga

TKW

a. Jujur

Informan menanamkan kejujuran pada anak supaya hal itu

terbentuk pada diri mereka. Kejujuran sangatlah penting dalam pondasi

kehidupan. Dengan jujur setiap orang akan dipercaya oleh orang lain,

sehingga kepercayaan akan diberikan kepadanya tanpa ragu. Jujur

adalah menyampaikan sesuatu sesuai kenyataan yang sesungguhnya,

baik perkataan maupun perbuatan ( Tatapangarsa, 1991:149). Jadi anak

yang sudah tertanam jiwa jujur, dia akan selalu jujur terhadap semua

orang. Jadi orang tua juga perlu memberikan penghargaan atas

kejujuran anak, sehingga dia akan senang dan akan selalu berbuat jujur.

b. Rajin

Orang tua menginginkan anak mereka rajin, baik rajin bekerja

maupun beribadah. Jadi informan juga mengajarkan anak mereka untuk

rajin dalam segala hal kebaikan seperti rajin belajar, rajin berjama’ah ke

masjid, rajin membantu orang tua, dan lain-lain. Jika anak rajin,

nantinya akan menguntungkan diri anak sendiri, orang tua, dan orang-

Page 86: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

71

orang di sekitarnya. Kerajinan akan sulit tertanam pada diri anak jika

tidak diterapkan sejak dini.

Ancaman dapat menanamkan sikap pendendam, pujian bisa

mendorong anak berbuat lebih baik. Kritikan dan kemarahan dapat

mematahkan semangat, sedangkan panggilan kasih sayang bisa

menciptakan suasana yang kondusif dalam hubungan orangtua dan anak

(Mustaqim, 2005:113. Jadi orang tua akan lebih berhasil dalam

menanamkan sifat rajin pada anak dengan cara yang lembut dan penuh

kasih sayang.

c. Sabar

Sabar adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai

karena mengharap ridho allah (Ilyas, 2007:134). Sabar ada beberapa

macam diantaranya sabar dalam menahan amarah, dabar dalam

menerima coba’an dari allah, serta sabar dalam menghadapi masalah.

Hal ini perlu ditanamkan agar mereka senantiasa menerima dengan apa

yang diberikan ataupun yang terjadi padanya. Informan mengajarkan

anak agar sabar supaya mereka lebih mudah dalam mengondisikan

keadaan anak mereka. Selain itu anak juga perlu diingatkan untuk

bersabar dengan keadaannya yang tanpa ibu di sampingnya supaya

mereka bersabar atas hal itu dan tidak membenci ibunya.

d. Disiplin

Disiplin adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dengan

tenang dan tetap taat walaupun dalam situasi yang sangat menekan

Page 87: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

72

(Tasmara: 2002:88). Informan mengajarkan anak untuk disiplin supaya

segala sesuatunya menjadi tertib dan teratur. Mereka dilatih untuk

disiplin dalam segala hal, termasuk disiplin dalam menggunakan waktu,

disiplin dalam berpakaian, serta disiplin dalam mengerjakan sesuatu.

Orang tua sangat tidak dianjurkan untuk membiarkan anak berbuat

semaunya hingga mengabaikan nilai-nilai kedisiplinan. Hal ini akan

berdampak negatif bago pribadi mereka ( Mustaqim, 2005:133).

e. Keimanan

Keimanan sangat penting untuk ditanamkan pada diri anak.

Keimanan umat muslim terangkum dalam rukun iman yang jumlahnya

ada enam. Hubungan antara rukun iman, rukun islam terhadap

pembinaan akhlak menunjukkan bahwa pembinaan akhlak yang

ditempuh islam menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu

sistem yang yang menggunakan berbagai sarana peribadatan yang

lainnya secara simultan untuk diarahkan pada perbinaan akhlak (Nata,

2002:162). Cara ini sangatlah baik untuk digunakan.

Orang tua sangat penting untuk menanamkan keimanan sejak

dini. Informan menanamkan keimanan pada diri anak dengan berbagai

cara mengarahkan anak mengaji di madrasah, memasukkannya ke

sekolah dan di rumah dia juga mengajarkan sebisanya. Biasanya orang

tua mengajarkan melalui perbincangan dan kebiasaan mereka, selain itu

dari pertanyaan yang muncul dari anak.

Page 88: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

73

f. Ketauhidan

Sebagai umat muslim nilai ketauhidan harus benar-benar tertanam

dalam hati. Hal ini harus ditanamkan dalam diri anak sejak dini. Anak

perlu mengenali Allah dengan baik dan benar, karena perkenalan adalah

awal yang sangat penting. Sangat tidak mungkin anak berakhlakul

karimah kepada Allah SWT manakala ia tidak mengenali-Nya (Halim,

2000:45). Cara mengenali yang baik yakni dengan cara membaca ayat-

ayat-Nya, jadi anak perlu diajari membaca Al-Qur’an sejak dini dan

diajarkan isi kandugan-Nya.

4. Kendala yang Dihadapi Keluarga dalam Pendidikan Akhlak Anak di

Keluarga TKW

a. Kurangnya pengetahuan pengasuh

Pengasuh perlu memiliki pengetahuan khusus dalam mendidik

anak, karena seorang anak memiliki kepribadian yang sangat lembut.

Seorang pemimpin atau sebagai orang tua dalam membimbing anak-

anaknya harus menggunakan seni dalam mengorganisasikan pola asuh

dan dalam memotivasi anak-anaknya dalam keluarga untuk mencapai

tujuan akhir sesuai dengan tujuan pendidikan islam itu sendiri yakni

mencapai manusia insan kamil (Mansur, 2005:351).

Orang tua dalam melaksanakan berbagai upaya baik spiritual

(psikhis) ataupun fisik juga akan sangat dipengaruhi oleh tingkatan

pendidikannya. Pendidikan yang rendah biasanya dalam merawat atau

perhatian pendidikan seadanya atau alami sesuai dengan perputaran

Page 89: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

74

waktu atau bahkan pengaruh lingkungan (Mansur, 2005:358). Jadi

pengasuh anak-anak TKW umumnya berpendidikan rendah sehingga

mereka melaksanakan sebisanya.

Pengasuh hendaknya menggunakan gaya yang dapat menarik

anak untuk mengikutinya. Selain gaya juga dibutuhkan kata-kata yang

halus untuk menyentuh hati anak. Ketlatenan juga sangat dibutuhkan

dalam mengasuh anak supaya dia menurut dan terbentuk sesuai dengan

keinginannya. Hal ini tidak diketahui oleh semua orang, sehingga

banyak pengasuh yang mendidik anak dengan cara sebisanya.

b. Kurangnya ketrampilan pengasuh

Selain pendidikan, pengasuh anak juga membutuhkan

ketrampilan untuk mendidik akhlak anak. Dengan ketrampilan

pengasuh, akhlak anak akan terbentuk lebih baik. Orang yang terampil

meskipun pengetahuannya rendah dia sabar dan telaten dalam

mengasuh anak. Apa yang dilakukannya bisa disesuaikan dengan

kebutuhan anak, karena anak sangat membutuhkan kesabaran dalam

mengurusnya. Hal itu akan menjadikan anak lebih menurut dengan

pengasuh.

Tabiat manusia berbeda-berbeda sesuai perbedaan individu-

individu itu sendiri serta dengan perbedaan kesiapan dan potensi

mereka (Aly & Munzier, 2003:115). Jadi setiap pengasuh memiliki

kemampuan yang berbeda-beda dalam mendidik akhlak anak,

termasuk ketrampilan yang dimiliki pengasuh tersebut.

Page 90: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

75

c. Kurangnya kepedulian pengasuh

Orang tua ada yang kurang memperhatikan pendidikan anak

karena kurangnya kepedulian mereka. Orang tua hanya mementingkan

kedisiplinan anak untuk berangkat sekolah, berangkat mengaji, atau

kegiatan lainnya. Orang tua biasanya kurang memperhatikan akhlak

anak, apakah akhlak anaknya sudah baik, apa yang harus dilakukannya

supaya akhlak anak menjadi lebih baik, atau yang lainnya.

Sebenarnya keluarga memiliki beberapa kewajiban edukatif,

diantaranya adalah menegakkan hukum-hukum Allah, merealisasikan

ketentraman jiwa, melaksanakan perintah Rasulullah SAW, dan

merealisasikan kecintaan kepada anak-anak dan beberapa dampak

edukatifnya (Nahlawi, 1992:193-197). Jadi keluarga harus

melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supaya kebutuhan

edukatif anak terpenuhi.

Salah satu dampak edukatif adalah memelihara fitrah anak dari

ketergelinciran dan penyimpangan (Nahlawi, 1992:200). Jadi orang tua

bertanggung jawab untuk mengarahkan anak agar memiliki akhlakul

karimah dan berjalan pada jalan yang benar.

Anak adalah anugrah dari allah SWt. Dalam Al-qur’an

keturunan adalah bagian yang penting dalam kelanjutan misi

kekhalifahan manusia di bumi (Mustaqim, 2005:19). Jadi sebagai

orang tua perlu mendidik anak dengan baik supaya mereka dapat

melanjutkan misi orang tua. Orang tua pasti memiliki tujuan dan

Page 91: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

76

harapan hidup, yang itu mereka harapkan dari anak. Selain sebagai

pelanjut misi kekhalifahan anak juga amanah Allah yang dititipkan

kepada orang tua. Manusia hendaknya bersyukur atas amanah anak

yang diberikan kepadanya, karena dia sudah dipercaya oleh Allah

untuk mengasuh anak tersebut. Salah satu cara mensyukuri anak

adalah orang tua mendidiknya dengan baik agar menjadi generasi yang

berkualitas (Mustaqim, 2005: 21).

Allah SWt mengingatkan dalam firman-Nya QS An Nisa’ayat 9:

خافواعليهم وليخش الذين لو ت ركوا من خلفهم ذر ية ضعافا ف ليتق الله ولي قولوا ق وال سديدا

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah,

yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab

itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar.

Hal ini belum disadari oleh semua orang tua, sehingga mereka

mendidik anak dengan ala kadarnya. Mereka kurang menyadari bahwa

anak adalah amanah Allah yang kelak akan dimintai

pertanggungjawaban atas amanah yang dititipkan kepadanya. Hal ini

menimbulkan kurangnya kepedulian orang tua terhadap anak.

Page 92: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

77

5. Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Akhlak Anak dalam

Keluarga TKW

Pembentukan akhlak anak dipengaruhi beberapa hal baik dari luar

ataupun dari dalam diri anak itu sendiri. Beberapa hal yang memengaruhi

pembentukan akhlak anak dalam keluarga TKW diantaranya:

1. Perhatian pengasuh

Perhatian pengasuh sangatlah memengaruhi pembentukan

akhlak anak. Karena dia yang mengawasi dan memperhatikan anak

setiap harinya. Jika pengasuh itu perhatian dia akan mengarahkan anak

agar memiliki akhlak yang baik. Dia akan mendidik akhlak anak

dengan cara yang dia sukai mungkin dengan menasehatinya,

meneladaninya, atau dengan cara yang lainnya. Begitu juga untuk

menghindarkan perbuatan yang tidak baik, dia akan menyampaikannya

dengan cara yang dia sukai.

Pendidikan akhlak dalam islam merupakan hal yang sangat

urgen demi terlaksananya nash-nash agama. Nash-nash AL-Qur’an dan

As-Sunah tidak akan berfungsi selama tidak ada yang menunaikannya

(Mahmud, 2004:145). Jadi pendidikan akhlak yang dilaksanakn

pengasuh sangatlah penting agar terbentuk anak yang berakhlak baik

yang mengamalkan nash-nash agama. Jika pengasuh bersungguh-

sungguh kemungkinan berhasilnya dalam mendidik anak lebih besar,

namun sebaliknya jika kesungguhan itu tidak ada harapan

terbentuknya akhlak yang baik pada anak sangat kecil.

Page 93: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

78

2. Kepribadian bawaan anak

Kepribadian anak juga menentukan pendidikan akhlak anak.

Jika dia mempunyai kepribadian bawaan yang baik usaha untuk

membentuk akhlak yang baik lebih mudah, tetapi sebaliknya jika dia

mempunyai faktor bawaan yang kurang baik usaha untuk membentuk

akhlak yang baik lebih sulit. Tetapi bukan berarti anak yang

mempunyai faktor bawaan kurang baik tidak akan memiliki akhlak

yang baik. Dia membutuhkan usaha yang lebih dibanding yang sudah

memiliki bawaan baik. Bagitu juga yang memiliki bawaan baik, dia

akan menjadi baik jika dididik dengan benar. Tetapi jika teledor yang

memiliki bawaan baik tabi bisa berubah menjadi tidak baik.

Karakteristik seseorang sangat dipengaruhi oleh gen yang

merupakan karakteristik bawaan yang diwariskan (genotif) dari orang

tuanya, yang akan terlihat sebagai karakteristik yang dapat diobservasi

atau diukur (fenotif) (Gunawan, 2014:246). Jadi setiap anak

mempunyai kombinasi yang berbeda dari perpaduan watak kedua

orang tuanya.

3. Lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi dalam

pendidikan akhlak anak. Karena usaha yang sungguh-sungguh jika

tidak diimbangi dengan lingkungan yang baik akan sulit terbentuk.

Sebaliknya jika lingkungan baik dan mendukung usaha akan lebih

Page 94: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

79

mudah dilakukan. Contohnya anak yang diajarkan untuk memakai

pakaian yang sopan atau muslimah menolak, karena semua temannya

tidak ada yang mengenakan pakaian seperti itu. Contohnya lagi anak

yang susah disuruh shalat, tetapi karena di lingkungannya semua anak

berjama’ah di masjid dia akan melaksanakannya tanpa disuruh.

Hal ini hampir sama dengan pendapat yang menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yakni faktor

eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal terbagi menjadi dua

terdiri dari faktor nonsosial yang berupa cuaca, alat, gedung, dan lain-

lain sedangkan faktor sosial baik keluarga, lingkungan sekolah, dan

masyarakat. Faktor internal terbagi menjadi dua yaitu faktor fisiologis

seperti kesehatan dan kondisi fisik anak, serta faktor psikologis seperti

kecerdasan, kepribadian, sikap, bakat, dan lain-lain (Sriyanti, 2012:18-

19).

Page 95: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

80

Bab V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan hasil penelitian bahwa pendidikan akhlak di keluarga TKW

(Tenaga Kerja Wanita) di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin,

Kabupaten Semarang tahun 2017 sebagai berikut:

1. Pendidikan akhlak dalam keluarga TKW

a. Pihak yang terlibat dalam pendidikan akhlak

Pihak yang terlibat dalam pendidikan akhlak diantaranya:

1) Ayah

Ayah merupakan pihak yang paling berperan dalam

pendidikan akhlak anak. Meskipun pihak lain juga berperan, namun

pengaruhnya tidak sebesar ayahnya. Karena ayah adalah orang tua

yang ada di dekat anak. Pendidikan yang mereka berikan sangat

berpengaruh terhadap perilaku atau akhlak anak mereka.

2) Anggota keluarga

Selain orang tua, anggota keluarga juga terlibat dalam

pendidikan akhlak anak. Mereka juga sangat dekat dengan anak-

anak, karena mereka hidup bersama dan sering bertemu. Sebagai

anggota keluarga mereka juga menginginkan akhlak anak menjadi

baik, sehingga mereka ikut mendidik anak-anak sebisanya. Mungkin

dengan menasehati atau mengingatkan mereka jika melakukan

Page 96: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

81

kesalahan. Selain itu mereka juga memberikan perhatian kepada

anak. Apa yang dilakukan oleh anggota keluarga adalah teladan bagi

anak, jadi perilaku mereka juga harus dijaga.

2) Guru dan ustadz

Guru merupakan orang yang mendidik dan mengajar anak.

Tugasnya selain menyampaikan materi kepada siswa adalah

membentuk anak supaya berakhlakul karimah. Jadi, guru juga

berperan dalam pendidikan akhlak anak, sehingga mereka sangat

berpengaruh terhadap pendidikan akhlak anak.

3) Masyarakat

Masyarakat sekitar juga memiliki peran dalam pendidikan

akhlak anak, karena mereka ikut mengingatkan serta mempedulikan

akhlak anak yang ada di sekitarnya. Hal ini masih banyak di jumpai

di daerah pedesaan.

b. Strategi pendidikan akhlak

1) Pemberian nasihat

Metode nasihat digunakan oleh pengasuh anak karena mudah

dan praktis. Mereka tinggal menyampaikan dan menjelaskan yang

mereka maksud atau mereka inginkan. Metode ini biasanya juga

disertakan dalam metode yang lain.

2) Peneladanan

Metode teladan dipilih karena dianggap sangat bagus, anak

lebih tertarik untuk melakukannya. Pada metode ini anak lebih

Page 97: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

82

tertarik untuk mengikuti karena hal itu juga dilakukan oleh orang

terdekatnya. Mereka tidak enggan karena tidak hanya disuruh

tetapi diminta untuk meniru atau mengikuti.

3) Pemberian reward/hadiah

Reward ini sangat menarik bagi anak-anak, karena anak sangat

suka dengan hadiah. jadi metode ini sangat tepat untuk diterapkan,

karena anak akan lebih menuruti arahan pengasuhnya.

4) Pembiasaan

Metode ini sangat bagus diterapkan, karena anak tidak

merasa berat untuk melakukan karena dilakukan secara pelan-

pelan. Selain itu hal yang dibiasakan akan benar-benar tertanam

pada diri anak, akan tetapi dalam penerapannya dibutuhkan

ketlatenan dan kesabaran yang lebih.

c. Nilai akhlak yang ditanamkan dalam pendidikan akhlak

1) Jujur

Jujur ditanamkan pada diri anak sebagai bekal hidupnya,

karena kejujuran sangatlah penting dalam pondasi kehidupan.

Orang yang jujur akan dipercaya oleh orang lain, hal itu akan

menguntungkan dirinya sendiri dan juga orang lain.

2) Rajin

Anak juga ditanamkan sikap rajin, baik dalam hal ibadah

maupun pekerjaan. Anak yang rajin akan menguntungkan dirinya

Page 98: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

83

sendiri, orang tua, dan orang disekitarnya. Jadi sifat rajin sangat

penting untuk ditanamkan pada diri anak.

3) Sabar

Sikap sabar perlu ditanamkan agar anak senantiasa menerima

apapun yang terjadi atau yang diberikan padanya. Anak yang sabar

lebih mudah untuk dikondisikan.

4) Disiplin

Anak diajarka disiplin supaya tertib dan teratur. Anak

diajarkan untuk disiplin dalam menggunakan waktu, dalam

berpakaian, serta dalam mengerjakan sesuatu.

5) Keimanan

Keimanan sangat penting untuk diterapkan pada anak sejak

dini. Orang tua bisa menanamkannya dengan berbagai cara. Dia

juga bisa meminta bantuan pihak lain seperti dimasukkan ke

sekolah, ke MADIN, atau pihak lain.

6) Ketauhidan

Ketauhidan juga penting untuk ditanamkan pada anak sejak

dini. Anak perlu mengenal Allah agar dia dapat mengamalkannya

apa yang menjadi hukum allah.

2. Kendala yang dihadapi keluarga dalam pendidikan akhlak anak di

keluarga TKW

a. Kurangnya pengetahuan pengasuh

Page 99: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

84

Pengasuh perlu memiliki pengetahuan khusus dalam mendidik

anak, karena seorang anak memiliki kepribadian yang sangat lembut.

Orang tua dalam melaksanakan berbagai upaya baik spiritual ataupun

fisik juga akan sangat dipengaruhi oleh tingkatan pendidikannya. Jadi

pengasuh anak-anak TKW umumnya berpendidikan rendah sehingga

mereka melaksanakan sebisanya.

Pengasuh hendaknya menggunakan gaya yang dapat menarik

anak untuk mengikutinya. Selain gaya juga dibutuhkan kata-kata yang

halus untuk menyentuh hati anak. Ketlatenan juga sangat dibutuhkan

dalam mengasuh anak supaya dia menurut dan terbentuk sesuai dengan

keinginannya. Hal ini tidak diketahui oleh semua orang, sehingga

banyak pengasuh yang mendidik anak dengan cara sebisanya

b. Kurangnya ketrampilan pengasuh

Selain pendidikan, pengasuh anak juga membutuhkan

ketrampilan untuk mendidik akhlak anak. Dengan ketrampilan

pengasuh, akhlak anak akan terbentuk lebih baik. Orang yang terampil

meskipun pengetahuannya rendah dia sabar dan telaten dalam

mengasuh anak.

c. Kurangnya kepedulian pengasuh

Orang tua kurang memerhatikan pendidikan anak karena ketidak

tahuannya mengenai pendidikan. Orang tua hanya memperhatikan

keaktifan anak berangkat kesekolah tetapi kurang memerhatikan

hasilnya. Ketika di rumah yang penting anak tidak nakal, meskipun

Page 100: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

85

akhlaknya kurang tepat pengasuh kurang memperhatikannya. Yang

diutamakan pengasuh adalah hal-hal yang tampak.

d. Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan akhlak anak

1) Perhatian pengasuh

Perhatian pengasuh sangatlah memengaruhi pembentukan

akhlak anak, karena dia yang mengawasi dan memerhatikan setiap

harinya. Kesungguhan pengasuh juga memengaruhi keberhasilan

pendidikan akhlak anak.

2) Kepribadian bawaan anak

Kepribadian bawaan anak juga menentukan pendidikan

akhlak anak. Anak yang memiliki kepribadian bawaan baik lebih

mudah dalam mendidik akhlaknya dibandingkan yang memiliki

kepribadian bawaan kurang baik.

3) Lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar sangat memengaruhi pendidikan akhlak

anak. Usaha yang sungguh-sungguh jika tidak diimbangi dengan

lingkungan yang baik akan sulit terbentuk. Sebaliknya juga,

meskipun pendidikan yang diberikan kurang baik tetapi

lingkungannya baik dengan sendirinya anak akan mengikuti hal

tersebut.

Page 101: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

86

B. Saran

Diharapkan penelitian tentang pendidikan akhlak di keluarga TKW

(Tenaga Kerja Wanita) di Dusun Bawang, Desa Truko, Kecamatan Bringin,

Kabupaten Semarang tahun 2017 ini dapat disempurnakan dengan

mengadakan penelitian lebih lanjut dari segi lain, sehingga dapat memberikan

gambaran yang lengkap pada pendidikan akhlak anak. Ditujukan kepada

pihak-pihak sebagai berikut:

1. Pemerintah

Melalui pendampingan dan memfasilitasi ketrampilan menjadi orang tua

sebagai pendidik akhlak bagi anak-anak dari keluarga TKW.

2. Tokoh Masyarakat

Berperan aktif melalui kepedulian sosial terhadap anak-anak yang berasal

dari keluarga TKW.

3. Keluarga TKW dan Masyarakat Umum

Meningkatkan kepedulian dan upaya untuk meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilan menjadi orang tua.

4. Peneliti Lain

Peneliti lain yang hendak meneliti topik yang sama yaitu pendidikan

akhlak dalam keluarga dapat memperkaya metode dan memperluas

wilayah penelitian.

Page 102: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Mudlor. TT. Etika dalam Islam. Surabaya: Al Ikhlas.

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Aly, Hery Noer & Munzier.2003. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Friska Agung

Insani.

An-Nahlawi, Abdurrahman. 1992. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam.

Bandung: CV. Diponegoro.

Asmaran. 2002. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Daradjat, Zakiah. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah.

Bandung: CV RUHAMA.

Djatnika, Rachmat. 1996. Sistem Ethika Islami “Akhlak Mulia”.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Gunawan, Heri. 2014. Pendidikan Islam, Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh.

Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Halim, M Nipon Abdul. 2000. Menghias Diri dengan Akhlak Terpuji.

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI UNY.

Jalaluddin. 2003. Teologi Pendidikan. Jakarta: Persada.

Khalil, Ahmad. 2009. Narasi Cinta dan Keindahan. Malang: UIN Malang press.

Lestari & Ngatini. 2010. Pendidikan Islam Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Page 103: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

Moleoeng, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mustaqim, Abdul.2005. Menjadi Orang Tua Bijak. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Nata, Abuddin. 2002. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Qodratillah, Meiti Taqdir. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta:

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Rahmaniyah, Istighfarotul. 2010. Pendidikan Etika. Malang: UIN Malang Press.

Sriyanti, Lilik, dkk. 2012. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Straus, Anselm & Corbin, Juliet. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani.

Tatapangarsa, Humaidi. 1991. Akhlak yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Tim PSGK STAIN Salatiga. 2007. Sepenggal Kisah Kelabu Tenaga Kerja

Wanita. Salatiga: STAIN Salatiga Press & Mitra Cendikia.

(http:// keluarga. Anggotanya, masalahnya//).

Daradjat, Zakiah. 2005. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Al Klateni, Abu Azam. 2012. Peran Ibu Sebagai Madrosatul Ula. Jakarta: Bening

Hati.

Page 104: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

A. Pedoman Observasi

1. Bagaimana pendidikan akhlak anak pada keluarga TKW?

2. Bagaimana interaksi anak dengan orang tua, pengasuh, dan

lingkungan sosialnya?

B. Pedoman Wawancara

1. Pertanyaan umum

a. Identitas anak: usia dan kelas.

b. Identitas orang tua: usia, status pernikahan, status orang tua,

pekerjaan, penghasilan, pendidikan.

c. Keadaan sekolah/pendidikan anak

1) Apakah anak anda rajin kesekolah?

2) Bagaimana nilai atau prestasi sekolahnya?

3) Apakah dia mendapatkan tambahan pelajaran selain

sekolah seperti TPA, les, dll?

d. Pendidikan keagamaan

1) Apakah dia mengikuti kegiatan mengaji atau TPA?

2) Apakah anak anda sudah bisa membaca Al-Qur’an?

3) Apakah anak anda sudah bisa berwudlu?

4) Apakah anak anda sudah bisa melaksanakan shalat?

5) Apakah anak anda melaksanakan puasa ramadhan?

e. Pengasuh anak

Page 105: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

1) Siapa yang mendampingi anak anda belajar dan

mengerjakan PR atau tugas sekolah?

2) Siapa yang mengurus sekolah anak termasuk mendaftat,

menghadiri undangan sekolah, dan mengambil rapot?

3) Siapa yang mengurus kesehatan anak

4) Siapa yang mengurus kebutuhan sekolah seperti buku,

seragam, tas, saku, dan lain-lain?

5) Siapa yang menyiapkan dan mengurus anak ketika

makan, mandi, serta pakaiannya?

f. Keadaan rumah

1) Siapa yang tinggal serumah dengan anak?

2) Dengan siapa anak biasanya tidur?

2. Pertanyaan khusus

a. Interaksi anak dengan orang lain.

1) Bagaimana perilaku anak sehari-hari dengan teman

sebayanya?

2) Apakah anak menghormati, menyayangi, serta

mematuhi nasihat orang tuanya?

3) Apakah anak rukun dan sayang dengan saudaranya?

b. Tindakan orang tua ketika anak menghadapi masalah

1) Apakah orang tua tahu ketika anak mengalami kesulitan

di sekolah?

Page 106: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

2) Apakah orang tua tahu ketika anak ada permasalahan

dengan temannya?

3) Apa yang dilakukan orang tua ketika mengetahui ada

masalah yang terjadi pada anak?

4) Ketika anak sulit diatur apa yang dilakukan orang tua?

c. Cara orang tua mendidik anak

1) Bagaimana cara orang tua mengajarkan kebiasaan/hal-

hal yang baik pada anak?

2) Bagaimana cara orang tua menghindarkan anak dari

perbuatan yang tidak baik?

d. Suka duka mendidik anak

1) Kesan menyenangkan apa yang anda dapat ketika

mendidik anak?

2) Kesan kurang menyenangkan apa yang anda dapat

ketika mendidik anak?

e. Kondisi lingkungan

1) Bagaimana kondisi masyarakat di sekitar tempat

tinggal anda?

2) Apakah masyarakat sekitar anda agamis?

3) Bagaimana perhatian tetangga sekitar terhadap anak

anda?

4) Bagaimana keadaan teman sebaya anak anda?

5) Di mana anak anda biasanya bermain?

Page 107: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

Wawancara ke : 1 Keterangan: Ibu si anak bekerja sebagai TKW

Di Hongkong

Tanggal : 16 Desember 2016

Pukul : 15.00

Responden : Syarif

Penanya

Responden

Tannya Jawab Tema

Penanya Dek, ini saya mau wawancara, kamu sekarang

luang apa tidak?

Pengantar/

Perkenalan

Responden Luang mas, mau wawancara apa?

Penanya Wawancara tentang pendidikan dan akhlak kamu

selama ibumu di luar negeri?

Responden O..ya

Penanya Nama kamu kan sudah tahu, kalau usiamu berapa?

Responden 11 tahun

Penanya Kamu sekolah dimana dan kelas berapa ? Sekolah/

Pendidikan

Responden SD Truko 2, kelas 6

Penanya Kalau sekolah kamu berangkat terus?

Responden Berangkat terus, kalau sekolah, mengaji rajin, tapi

jika disuruh belajar kadang malas,kalau ada PR saja

aku belajarnya.

Penanya Kalau belajar kamu dengan siapa?

Responden Belajar sendiri, jika mengerjakan kesulitan kadang

bertanya pada ayah.

Penanya Prestasi sekolahmu bagaimana?

Responden Sedang mas, tapi kadang agak jelek

Penanya Selain di sekolah kamu belajar dimana?

Responden Hanya di diniah saja

Penanya Kalau mengajinya, praktik wudhu dan shalat kamu

kan sudah tahu jika di madrasah.

Pendidikan

Keagamaan

Kalau puasamu bagaimana?

Responden Ramadhan terakhir kemarin sudah penuh sampai

magrib.

Penanya Kalau yang mengurus kepentingan sekolah dan

kebutuhanmu siapa?

Pengasuhan

anak

Responden Ya ayahku, semua ayahku yang mengurus. cuma

jika aku tidak enak badan mboe yang

mengurus

Page 108: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

Penanya Jika urusan makan, mandi, dan pakaian kamu?

Responden Kalau makan mboe yang mengurus, jika mandi

sudah sendiri, pakaian saya yang mencucikan

khususnya pakaian seragam dan pakaian yang

masih bagus yang mencuci mbo`e, tapi jika pakaian

untuk bermain saya sendiri yang mencuci sambil

buat latihan.

Penanya Jika tidur dengan siapa?

Responden Dengan mboe

Penanya Sikapnya dengan teman sebaya kamu bagaimana? Interaksi

anak

dengan

orang lain

Responden Dengan teman sebaya akrab bermain bersama.tapi

kadang juga bertengkar kalau aku di ejek.dengan

orang tua kadang menurut kadang tidak. Kadang-

kadang juga saya di marahi, tapi cuma marah-

marah saja tidak sampai maju tangan, tidak pernah.

saya kalau di rumah cuma diam mas, tidak pernah

cerita saya mangalami apa kadang jika ditanya saya

bilang tidak-tidak.

Penanya Cara ayahmu mendidik akhlak dan kebiasaan baik

kamu bagaimana?

Cara orang

tua

mendidik

anak

Responden Cara saya di didik akhlak saya,ya saya di nasehati

dan juga sayadi beri contoh. Jika cuma dinasehati

kadang tidak aku perhatikan, tapi jika dinasehati

sambil dicontohi aku banyak menurutnya, Jika saya

sih inginnya menjadi anak yang baik, tidak aneh-

aneh, jadi saya di suruh menjauhi akhlak yang tidak

baik.

Penanya Kesan menyenangkan dan kesan kurang

menyenangkan selama di didik ayahmu apa?

Suka-duka

pendidikan

anak

Responden Tidak ada mas. Biasa-biasa saja.saya itu di didik

untuk menjadi anak yang jujur, sabar, segala

sesuatunya yang tepat, baik waktu atau yang

lainnya.

Penanya Tetangga juga peduli sama kamu?

Responden Peduli

Page 109: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

Wawancara ke : 2 Keterangan: Ibu si anak bekerja sebagai TKW

Di Taiwan

Tanggal : 16 Desember 2016

Pukul : 17.00

Responden : Alifah

Tanya Jawab Tema

Penanya Dek ini saya mau minta waktunya sebentar,

kamu sedang repot apa tidak?

Pengantar/

perkenalan

Responden Tidak pak, la mau apa?

Penanya Ini saya mau wawancara tentang pendidikan

dan akhlak kamu selama ibumu di Taiwan?

Responden Apa aku bisa?

Penanya Bisa, yang penting kamu menjawab sesuai

kenyataan.

Responden O ya, sebisaku ya.

Penanya Sekarang usiamu berapa?

Responden 9 tahun

Penanya Kamu sekolah dimana? Sekolah/

Pendidikan

Responden MI Truko pak.

Penanya Sekarang kamu kelas berapa?

Responden Kelas 4 pak.

Penanya Bagaimana dengan sekolahmu sekarang?

Responden Berangkat terus pak.

Penanya Jika belajar dengan siapa?

Responden Belajar sendiri jika ada PR saja,karena

ayahtidak menyuruhku,dulu waktu ibuku

masih dirumah aku selalu disuruh belajar

tiap malam dan setiap pulang sekolah selalu

di tanya ada PR tidak.

Penanya Kamu sekolah diniah? Pendidikan

Keagamaan

Responden Kadang berangkat kadang tidak.

Penanya Kalau malam kamu mengaji tidak?

Responden Kalau ayah mengantar ya ngaji,kalau tidak

ya tidak

Penanya Jika membaca Al-Qur’an sudah bisa?

Responden Bisa sedikit, tapi belum lancar.

Penanya Jika wudhu sudah bisa?

Responden Bisa, tapi kadang juga tidak melaksanakan

Page 110: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

Penanya La shalat kamu bagaimana?

Responden Dulu waktu ibuku di rumah aku selalu

shalat,karena selalu disuruh oleh ibuku.Tapi

sekarang jarang shalat,karena tidak ada

yang marahi saya.Ayah kerja berangkat pagi

pulang malam,sedangkan nenek pergi ke

sawah.

Pengasuhan

Anak

Penanya Yang mengurus kepentingan sekolahmu

siapa?

Responden Mak wo, ayah tidak sempat. Tapi kalau apa-

apanya ayah yang mengurus, sepatunya,

buku, tas, seperti itu. Sakunya juga ayah

yang memberi karena ibu kalau kirim

ditujukan ke ayah.

Penanya Jika makannya?

Responden Makannya juga disini, pakaianku yang

mencucikan mak wo. Jika disuruh mencuci

saya tidak mau karena belum bisa.

Penanya Jika tidur disini?

Responden Tidak,saya tidur di rumah nenek.karena

belum berani kalau tidur dirumah sendirian.

Penanya Sikap kamu dengan teman-temanmu

bagaimana?

Interaksi

anak

dengan

orang lain

Responden Baik, dengan temanku akrab, teman-

temanku juga main ke rumahku.terus nanti

bermain di luar bersama-sama.

Penanya Kalau dengan mak wo mu menurut apa

tidak?

Responden Tidak pasti, kalau dinasehati senyum-

senyum, kadang menurut kadang tidak, tapi

sering membantahnya.

Penanya Kalau dengan adikmu rukun?

Responden Rukun, tapi kalau apa-apa sendiri-sendiri.

Penanya Sikap kamu dengan mak wo bagaimana?

Responden Kalau bicara belum bisa sopan pak,bahkan

kalau lewat depan orang tua ya biasa saja

pak,seenaknya.ya dulu pakai permisi

pak,tapi kalau lama-lama ya capek mau

lewat permisi terus,ya masa bodoh yang

penting lewat gitu aja.

Cara

pengasuh

mendidik

anak

Penanya Cara ayahmu mendidik akhlakmu supaya

melakukan hal-hal yang baik dan

neminggalkan hal-hal yang tidak baik

Page 111: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

bagaimana?

Responden Saya di suruh meniru orang-orang yang

baik,orang yang tidak baik di larang untuk

ditiru dan disuruh untuk tekun mengaji ke

diniah setiap hari seperti teman-temanku.

Wawancara ke : 3 Keterangan: Ibu si anak bekerja

sebagai TKW DiHongkong

Tanggal : 17 Desember 2016

Pukul : 14.00

Responden : Wildan

Tanya Jawab Tema

Penanya Ini kamu sedang apa wildan? Pengantar/

perkenalan

Responden Membuat mainan mobil-mobilan dari tanah

liat mas.

Penanya Jika sambil saya wawancarai bisa apa tidak?

Repondens Bisa, mau wawancara apa mas?

Penanya Wawancara tentang pendidikan kamu dan

akhlak kamu.karena ini tugas kuliah saya.

Responden Tugas kuliah mas?

Penanya Ya, ini untuk data saya membuat skripsi.

Sekarang kamu usianya berapa?

Responden 11 tahun mas.

Penanya Sekarang kamu kelas berapa?

Responden Sekarang kelas 6.

Penanya Dek Wildan rajin berangkat sekolah? Sekolah/

Pendidikan

Responden Rajin mas, setiap hari berangkat terus,

sekolah berangkat diniah juga berangkat.

Penanya Nilainya Wildan bagus?

Responden Bagus mas, setiap hari juga belajar,

meskipun baru sedikit saya juga sudah bisa

membaca Al-Qur’an. Setiap waktu shalat

saya ke masjid, berwudhu, shalat,

kemudian mengaji.

Page 112: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

Penanya Jika puasa sudah kuat?

Responden Kuat mas, tetapi jika ke pasar aku batalkan

tidak kuat.

Penanya Jika belajar dengan siapa kamu? Pengasuhan

anak

Responden

Sendirian,tapi kadang saya dibantu mbo’e.

Tidur juga dengan mbo`e.

Penanya La ayahmu kemana ?

Responden Kerja bangunan mas.

Penanya Dek Wildan dengan temannya akrab? Interaksi

anak

dengan

orang lain

Responden Akrab mas, setiap hari juga bermain

bersama,tapi kadang juga bertengkar.

Penanya Kalau dengan mbo`e menurut gak?

Responden Kadang menurut mas, tapi kadang juga tidak

Penanya Jika dinasehati kamu bagaimana?

Responden Jika dinasehati kadang

mendengarkan,kadang juga membantah

sampai saya di cubit, tapi tidak pernah

sampai yang terlalu menyakitkan, paling

saya cuma di cubit gitu saja.

Penanya Cara mbo` kamu mendidik akhlakmu

supaya baik dan menghindari hal yang

buruk bagaimana?

Cara

pengsuh

mendidik

anak

Responden Ya saya dinasehati, la mau dibagaimana

bisanya begitu.dan saya di nasehati supaya

rajin, menghormati orang yang lebih tua,

disiplin, jujur, dan yang lainnya.

Peanaya Kesan menyenangkan selama di didik dek

Wildan apa?

Suka-duka

pendidikan

anak

Responden Saya mendapat rangking tiga terus,

sebenarnya kalau mendapatkan rangking

satu saya mau di ajak jalan-jalan,namun

tidak satu tapi sudah lumayan, dengan

teman-temanku disini aku baik, saya

menurut ko’ mas jika disuruh apa-apa.

Penanya Kesan kurang menyenangkannya apa?

Responden Ya, jika pas sulit dinasehati aku selalu di

marahi dan di cubit..

Page 113: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

Wawancara ke : 4 Keterangan: Ibu si anak bekerja

sebagai TKW Di Arab Saudi

Tanggal : 17 Desember 2016

Pukul : 19.00

Responden : Renita

Tanya Jawab Tema

Penanya Aku mau mengganggu waktunya sebentar. Pengantar/

perkenalan

Responden Mau apa pak de?

Penanya Ini aku mau wawancara tentang pendidikan akhlak

kamu selama ibumu di Arab?

Responden O..ya. buat apa pak de?

Penanya Untuk data skripsi Reni, kamu sekarang usia berapa?

Responden 10 tahun

Penanya Kamu sekolah dimana? Sekolah/

Pendidikan

Responden MI Truko

Penanya Kamu kelas berapa:

Responden Reni:kelas 6 pak de.

Penanya Dek Reni jika sekolah berangkat terus.

Responden Berangkat pak de, jika ada PR ya saya kerjakan,

kadang jika susah tanya ayah.

Penanya Kalau shalat kamu bagaimana?

Responden Sewaktu ibuku di rumah shalatku full pak de,tapi

sekarang tidak, karena tidak ada yang

menyuruh,apalagi kalau banyak teman-temanku yang

main kesini.

Penanya Jika puasamu?

Responden Sudah kuat sampai maghrib, tapi belum penuh.

Penanya Yang mengurus keperluanmu siapa? Pengasuhan

anak

Responden Ya ayah, sebagian nenek. Kalau uang, alat sekolah,

pakaian ayah. Nenek yang memasak. Masih jadi satu

apa-apa ya bersama.

Penanya Jika tidur?

Responden Dengan ayah. Saya jika ada apa-apa juga lapor

sehingga ayah tahu dan mengurusnya, dengan ayah

menurut, dengan kakek nenekjuga menurut, dengan

teman juga baik.

Penanya Cara ayahmu mendidik akhlak dan menghindarkan Cara

Page 114: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

hal yang tidak baik bagaimana? pengasuh

mendidik

akhlak anak

Rspondene Dinasehati dengan sungguh-sugguh.

Penanya Jika kamu sulit dinasehati?

Responden Saya di cubit, soalnya ayah jengkel.

Penanya Kesan menyenngkan selama kamu di didik ayahmu

apa?

Responden Ketika menerima rapot pak de, mendapat peringkat

tiga terus aku di ajak ke muncul.

Suka-duka

pendidikan

anak

Penanya Kesan kurang menyenangkannya apa?

Responden Ketika aku tidak mendapatkan peringkat aku

dimarahi ayahku.

Page 115: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena
Page 116: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena
Page 117: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena
Page 118: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : ABDUL HALIM MANSUR

NIM : 11413010

Tempat,tanggal lahir : Kab. Semarang, 12 April 1985

Agama : Islam

Alamat : Dusun Bawang Rt 02/Rw

04,Desa Truko, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang

No HP : 085727222167

Nama Ayah : H. Burhan ( Alm )

Nama Ibu : Sutarni

Nama Istri : Umi Soimatun

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. RA Miftahul Huda Truko : Lulus tahun 1992

2. MI Miftahul Huda Truko : Lulus tahun 1998

3. MTs Sudirman Truko : Lulus tahun 2001

4. MA Al-Ittihad Poncol Bringin : Lulus tahun 2006

5. IAIN Salatiga : 2013-2017

Page 119: STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK PADA KELUARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2262/1/skripsi.pdf · Hal itu sangatlah jelas jika mendidik akhlak anak hukumnya wajib, karena