Strategi Penanggulangan Bencana Kita

8/10/2019 Strategi Penanggulangan Bencana Kita

1/9


2/9

terpetakan tersebut sedang dalam proses metodologinya agar

data yang di sajikan betul & betul sahih sebagai bahan rujukan.

ari keseluruhan jenis 'isiko Bencana tersebut rerata

mempunyai nilai 'isiko tinggi dan sedang. 3al di maklumi bahwa

ekitar * persen penduduk $ndonesia hidup dan tinggal

disdaerah lereng dataran tinggi yang rawan terhadap risiko

bencana tanah longsor seperti yang ungkapkan oleh osen Teknik

/eologi, ni:ersitas /ajah 8ada, r. ;ahyu ;ilopo, .T., 8.6ng.

Tegasnya , manusia merupakan komponen utama dalam penilaian

tinggi rendahnya risiko bencana di suatu daerah.

1alu apa yang akan terjadi jika bencana itu betul & betul

terjadi


3/9

pi di ## kabupaten " kota . /elombang 6kstrim di #+

kabupaten " kota.uaca 6kstrim di +* kabupaten " kota dan 'isiko

Bencana 2ekeringan ada di +# kabupaten " kota.

Strategi Penanggulangan Bencana

8enilik strategi penanggulangan bencana di $ndonesia,

sesungguhnya kita telah mempunyai sistem penanggulangan

bencana lengkap dan telah disesuaikan dengan kebutuhan. 2ita

sudah punya regulasi, perencanaan, kelembagaan, penadanaan

serta upaya upaya pengembangan kapasitas.

ari aspek regulasi, $ndonesia mempunyai tentang

penanggulangan bencana yang dituangkan dalam =omor )4

tahun )**0, 2ita juga punya peraturan pelaksananya yakni

7eraturan 7emerintah (77! =omor )# tahun )**-

7enyelenggaraan 7enanggulangan Bencana, 77 =omor )) tahun

)**-, 77 nomor )+ serta 2eputusan 7residen =omor - tahun)**- tentang 7embentukan B=7B.

Tidak hanya itu saja, masih terdapat berbagai peraturan

yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti

7ermendagri =omor 4 tahun )**- tentang pembentukan Badan

7enanggulangan Bencana dan berbagai pedoman tehnis lain yang

dileluarkan oleh B=7B seperti 7eraturan 2epala ( 7erka ! B=7B

=omor + tahun )**- tentang 7edoman 7embentukan B7B ,7erka B=7B =omor 4 tahun )**- tentang 7enyusunan 'encana

7enanggulangan Bencana. uga terdapat 7erka B=7B =omor

tahun ))*- tentang 7edoman 7enggunaan ana iap 7akai B=7B.


4/9

elain itu terdapat 7erka B=7B =omor #0 tahun )*## tentang

7edoman 'elawan 7enanggulangan Bencana (7B!,7erka =omor #

tahun )*#) tentang 7edoman esa " 2alurahan Tangguh Bencana,

7erka B=7B =omor ) tahun )*#) tentang 7edoman mum

7engajian 'isiko Bencana serta 7erka B=7B =omor + tahun )*#)

tentang 7edoman 7enilaian 2apasitas aerah alam 7B.

trategi yang bertumpu pada regulasi ini memberikan

pandangan yang jauh berbeda dibandingkan dengan regulasinya

terkait merespon bencana. 7enanggulanan bencana bukan

urusan pemerintah semata tetapi sudah menjadi urusan bersama

antara pemerintah,masyarakat maupun dunia usaha. emikian

juga dalam merespon bencana, dimasa lalu penanggulangan

bencana direspon pada saat terjadinya bencana namun sekarang

hal itu di perkuat menjadi saat sebelum bencana terjadi, saat

bencana dan pasca bencana. emikian halnya lembaga yang

merespon bencana, tidak hanya satu sektor namun bencana

dapat direspon melalai berbagai sektor.

elain itu terdapat penekanan dalam penanggulanganbencana yakni pengurangan risiko bencana menjadi konten utama

dalam penanggulangan bencana.$ni artinya bahwa upaya

pencegahan, membangun kesiapsiagaan dan mitigasi bencana

menjadi kunci dan prioritas dalam penanggulangan bencana.

7ada aspek kelembagaan kita punya Badan =asional

7enanggulangan Bencana ( B=7B ! yang berdiri setelah

disahkannya =omor )4 tahun )**0 dan 77 nomor )# Tahun)**-.1embaga ini dipimpin oleh seorang pejabat setingkat

menteri. i daerah&daerah juga sudah terbentuk Badan


5/9

7enanggulangan Bencana aderah ( B7B ! tingkat pro:insi dan

tingkat kabupaten " kota.

elain B=7B dan B7B, terbentuk juga lembaga lembaga

non pemerintah yang berkecimpung dalam penanggulangan

bencana bahkan lembaga ini jauh telah ada jauh & jauh hari

sebelum B=7B " B7B di bentuk .8ereka mengikatkan diri dalam

berbagai >orum maupun komunitas.i 7usat terdapat 7lat>orm

=asional (7lanas! 7enanggulangan Bencana sedangkan di Jawa

Tengah terdapat ?orum 7engurangan 'isiko Bencana ( ?7'B!,

;artawan 7eduli Bencana ( ;apena !, ?orum Bengawan olo,

?orum lamet, abuk 8erapi dan sebabagainya.

trategi yang dituangkan dalam regulasi maupun

kelembagaan pun masih juga di lengkapi oleh adanya kreati>itas

para pelaku penanggulangan bencana seperti terdapatmya

philoso>i penanggulangan bencana yang selalu di kumandangkan

oleh 2epala B=7B 7ro>.r amsul 8aari>. yakni jauhkan

masyarakat dari bencana, jauhkan bencana dari masyarakat,hidup selaras dan berdampingan dengan bencana serta

memperhatikan kearifan lokal.

da juga pola @ pola untuk untuk mengelola pengungsi

agar lebih e>ektip dan e>esien seperti model desa bersaudara

( pengungsi menempati rumah penduduk desa lain yang tidak

terkena bencana!. emikian juga dengan berbagai produk

penanggulangan bencana yang dihasilkan oleh perguruan tinggiseperti melakukan kajian risiko bencana, pembuatan system

peringatan dini, sistem distribusi logistic berbasiskan internet.


6/9

Kegagalan strategi

ungguh ternyata kita punyai strategi yang sudah relatip

lengkap untuk melindungi bangsa $ndonesia dari ancaman

bencana. =amun demikian hal ini masih menyisakan pertanyaan A

mengapa bencana masih terjadi dan banyak menelan korban ormasi dan 3umas B=7B utopo 7urwo

=ugroho kepada berbagai media.

pakah strategi kita salah < dan dimana 2ekurangannya rastruktur di daerah itu agar


7/9

kegiatan pembangunan tidak di lakukan di area ancaman bencana

maupun menimbulkan bencana lanjutan.

Kedua, 7ara pemangku kepentingan hanya menggunakan

standar normatip untuk melaksanakan program kegiatan. Cang

penting program kegiatan terlaksana sesuai dengan kaidah &

kaidah normatip.7elaksana penanggulangan bencana baik dari

pemerintah maupun swasta belum banyak yang merujuk pada

>enomena sosial yang terjadi di daerah sasaran lokasi bencana.

8engamati >enomena tanah longsor yang baru saja terjadi di

Banjarnegara, kita yakin bahwa penduduk 2ecamatan

2arangkobar paham betul bahwa mereka hidup di daerah rawan

longsor.8ereka adalah warga modern yang tidak buta komunikasi

artinya bahwa in>ormasi tentang tanah longsor yang menewaskan

beberapa orang di sekitar tempat mereka tinggal di tahun lalu

juga terdengar diatara mereka pun upaya mitigasi, sosialisasi

dan pengurangan risiko juga sudah dilakukan oleh B7B

setempat.

=amun juga perlu mempertimbangkan akan sikap sejumlahmasyarakat terkait dengan keberandaan mereka di area rawan

longsor. ssesment singkat yang dilakukan oleh penulis sebelum

kejadian bencana tanah longsor kepada sejumlah warga

menghadirkan in>ormasi bahwa penduduk mempunyai sikap atau

pandangan hidup @ mati seseorang itu ada di tangan Tuhan .

=ah dengan memahami sebagian dari >emomena ini para

pelaksana akan menyusun strategi lebih lajut agar mengenasasaran.

2reati>itas yang tinggi pun perlu ada di setiap benak para

pelaku penanggulangan bencana. 8enyikapi >enomena longsor di


8/9

2ecamatan 2arangkobar Banjarnegara tidak salah kalau sekiranya

kita membentuk kader yang berasal dari warga masyarakat

sebagai analis sekaligus in>orman dalam terhadap kemungkinan

terjadinya longsor. 8odel & model seperti sudah dilakukan oleh

B7B pro:insi 'iau dalam menghadapi ancaman bencana asap.

Ketiga, publik jarang mendengar akan kemajuan langkah

langkah penanggulangan bencana secara menyeluruh. 6:aluasi

penanggulangan bencana jarang terdengar atau bahkan dilakukan

sehingga kita tidak kemajuannua baik proses maupun hasilnya.

=ah dengan adanya strategi penanggulangan bencana yang

sebenarnya layak dan baik tersebut akhirnya tergantung pula

pada para pelaksana " implementor untuk mensikapinya sekaligus

meningkatkan kreati>itasnya, semoga saja strategi itu bukan

sekedar dokumen yang hanya sekedar dibaca atau bahkan

menjadi catatan sejarah semata kalau kita pernah membuat

strategi penanggulangan bencana yang baik.

3erman uryosardjono

nsur 7engarah B7B 7ro:insi Jawa Tengah


9/9

Strategi Penanggulangan Bencana Kita

Documents

Transcript of Strategi Penanggulangan Bencana Kita