STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM...

100
STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM MUSHOLLA AL-HIDAYAH (RISMA) SAWANGAN KOTA DEPOK. Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh: Diah Maulidia NIM. 109051000099 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

Transcript of STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM...

Page 1: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN

REMAJA ISLAM MUSHOLLA AL-HIDAYAH (RISMA)

SAWANGAN KOTA DEPOK.

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh:

Diah Maulidia

NIM. 109051000099

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

STRA,TEGI PBMBINAAN KEAGAMAAN

REMAJA ISLAM MUSHoLLA AI--HIDAYAH (RISMA)

SAWANGAN KOTA DEPOK.

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Diah Maulidia

NIM: 109051000099

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M I 1434H

22198103t002

Page 3: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

PENGESAI{AN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAANREMAJA ISLAM MUSHOLLA AL-HIDAYAH (RISMA) SAWANGANKOTA DEPOK telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwahdan IlmLr Kot.t.ittnil<asi UIN Syarif Hidayatullah Jakarla pada tanggal ?0 Septenber20i3. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelarSar.iana Komunikasi Islam (S.Kom.L) pada Jurusan Kornunikasi dan PenyiaianIslam.

.Iakafta, 20 September 20 1 3

Sidang Munaqasyah

Sekretaris

Anggota,

l-lrs. Studv.Kizal. LKNrr'. 196d0428 199303 NIP. 197108

Drs. Stud./Rizal.LKNrP. t9K40428 199303 199503 1 001

NIP. I95

Page 4: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

Skripsi ini merupakan hasil karya

salah satu persyaratan memperoleh

Jakarta.

asli saya yang diajukan untuk memenuhi

gelar Strata I di UIN Syarif Hidayatullah

l.

2.

J.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di uIN syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN syarif Hidayatulrah Jakarta.

Jakarta, September 2013

ill

Page 5: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

iv

ABSTRAK

DIAH MAULIDIA

NIM : 109051000099

Strategi Pembinaan Keagamaan Remaja Islam Musholla Al-Hidayah

(RISMA) Sawangan Kota Depok

Perkembangan teknologi informasi kian hari semakin canggih. kehadiran

informasi global berteknologi tinggi telah membawa berbagai dampak negatif dan

positif. Kini dengan hadirnya teknologi di tengah-tengah kita telah menyita waktu

senggang anak-anak, remaja bahkan sampai orang dewasa. Kondisi ini membuat

lingkungan majelis ta’lim, musholla dan masjid sepi dari jama’ah remaja. Hal ini

tak lain disebabkan kurangnya pengetahuan agama dengan baik serta peran orang

tua yang minim. Dengan melihat kondisi di atas, perlu adanya tindakan khusus

dalam mengatasi hal tersebut. Disini pengajian RISMA yang merupakan suatu

lembaga remaja sebagai wadah dakwah mempunyai peran untuk membina

keagamaan pada remaja. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan suatu

strategi. Seperti halnya RISMA yang mempunyai strategi dalam kegiatan

dakwahnya.

Peneliti memandang bahwa strategi dakwah cukup penting dalam

pembinaan keagamaan pada remaja, maka sebagai rumusan masalahnya yaitu

bagaimana strategi dakwah yang dilakukan RISMA dalam pembinaan keagamaan

pada remaja?

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskritif

analisis, dengan menggunakan pengamatan langsung atau observasi yang

dilanjutkan dengan wawancara kepada narasumber dan kemudian menggunakan

dokumentasi sebagai dokumen aktual dalam penyusunan penelitian ini. Setelah

semua data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan

penelitian dalam melakukan analisa data.

Bedasarkan penelitian yang saya lakukan, dengan adanya strategi dakwah

di pengajian RISMA, dan hal itu merupakan taktik atau siasat yang digunakan

RISMA untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Strategi yang dilakukan

RISMA dalam pembinaan keagamaan pada remaja adalah menyampaikan materi

dengan menggunakan media audio visual dan dengan bentuk yang menarik,

pengenalan objek, membuat komunitas dakwah di facebook, memberikan sarana

dakwah, memberi pelatihan dasar-dasar shalat fardu dan ilmu fiqih. Dengan

adanya perkembangan teknologi maka penyampaian dakwah lebih mudah dan

efektif. RISMA dapat mengikuti perkembangan zaman yang baik dalam

menyampaikan dakwahnya khususnya pada remaja.

Page 6: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat dan karunia yang berlimpah kepada penulis sehingga dengan

izin-Nya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan

kepada nabi Muhammad saw, sebagai suri tauladan yang baik bagi umatnya.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus

ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan strata 1 (S1) jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam segala sesuatu yang kita perjuangkan tentunya tidak akan lepas dari

segala kesulitan, hambatan dan rintangan, baik dari segi waktu, materi dan

perasaan, namun itu semua tidak menyurutkan semangat penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini. penulis menyadari bahwa terselainya skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa material maupun moril,

berupa saran-saran, bimbingan dan sebagainya. oleh karena itu, sudah semestinya

penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang sudah

berjasa, diantaranya kepada :

1. Keluarga yang selalu mendukung, membantu, memotivasi sertamendo’akan

kepada penulis dengan kasih sayang yang tak terhingga selama perkuliahan

berlangsung

2. Dr. Arief Subhan, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi, serta wakil-wakil dekan Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., Drs,

Mahmud Jalal, M.A., dan Drs. Study Rizal LK, M.A.

3. Drs. Jumroni, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Dra. Hj. Umi Musyarofah, M.A., sebagai Sekretaris Jurusan Komuikasi dan

Penyiaran Islam.

5. Bapak Mahmud Jalal, M.A., sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan.

6. Segenap bapak dan ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,

yang telah mentransformasikan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan

studi maupun penulisan skripsi ini.

Page 7: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

vi

7. Pimpinan dan para petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Para pembina, penasihat, ketua, pengurus serta anggota pengajian Remaja

Musholah Al-Hidayah (RISMA), yang telah mengarahkan dan membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Kawan-kawan KPI C angkatan 2009, serta teman dan sahabat penulis lainnya,

yang telah membantu penulis dalam segala hal, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Kawan-kawan KKN SADARI 2012, yang telah memberikan dukungan serta

motivasi baik di saat suka dan duka.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan maupun bantuan dengan tulus dan ikhlas baik moril

maupun materil.

Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, dengan kerendahan hati dan ucapan terima kasih,

penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang

membangun demi kesempurnaan. Semoga skripsi ini akan membawa manfaat

yang sebesar-besarnya, terutama bagi penulis.

Jakarta,31 Agustus 2013

Penulis

Page 8: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 6

D. Metodologi Penelitian ............................................................. 7

E. Kajian Pustaka ......................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 12

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Strategi ..................................................................................... 14

B. Dakwah .................................................................................... 16

1. Pengertian .......................................................................... 16

2. Unsur-unsur Dakwah ......................................................... 19

3. Macam-macam Dakwah .................................................... 22

C. Strategi Dakwah ...................................................................... 22

1. Pengertian .......................................................................... 22

2. Prinsip-prinsip Strategi Dakwah ........................................ 24

3. Bentuk-bentuk Strategi Dakwah ........................................ 26

D. Pengajian ................................................................................. 28

E. Pembinaan Keagamaan Remaja .............................................. 33

F. Remaja Musholah ................................................................... 35

1. Pengertian Remaja ............................................................. 35

2. Pengertian Musholah ......................................................... 37

3. Pengertian Remaja Musholah ............................................ 37

BAB III GAMBARAN UMUM PENGAJIAN REMAJA ISLAM

MUSHOLAH AL-HIDAYAH (RISMA)

A. Sejarah berdiri dan Perkembangan .......................................... 39

B. Visi dan Misi ........................................................................... 41

C. Sarana Prasarana ..................................................................... 42

D. Struktur Organisasi .................................................................. 43

E. Program Kegiatan ................................................................... 46

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Identitas Informan.................................................................... 51

B. Strategi Pembinaaan Keagamaan Pengajian RISMA ............ 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 70

B. Saran-saran .............................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era informasi dan globalisasi tak dapat dipungkiri lagi bahwa

kehadiran informasi global berteknologi tinggi telah membawa berbagai

dampak negatif dan positif, kemajuan teknologi amat dekat hubungannya

dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih mudah dan lebih efisien. Tetapi

manusia sering tebuai dengan nikmat yang kita dapatkan, hingga kita

melupakan atau menyampingkan fitrah kita sebagai umat untuk beribadah

kepada Allah SWT.

Perkembangan teknologi telah dikuasi oleh mayoritas dari kalangan

remaja, kini dengan hadirnya teknologi di tengah-tengah kita telah menyita

waktu senggang anak-anak, remaja bahkan sampai orang dewasa yang

seharusnya berada di lingkungan majelis ta’lim, musholla dan masjid, kini

yang sering kita jumpai mereka lebih memilih berada di warung internet

(WARNET) dan layar kaca dengan jutaan informasi yang disajikan mulai dari

berita, hiburan, musik, permainan dan lain sebagainya yang cukup banyak

menyita waktu mereka untuk mengukir akidah dimasa dini.

Kondisi perilaku dan kepribadian anak-anak remaja saat ini sangat

jauh dari yang diharapkan. Perilaku mereka menderung menyimpang dari

nilai-nilai ajaran islam. Nilai-nilai sosial dan budaya. Seperti banyaknya anak

remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas, pemakai dan pengedar narkoba,

terlibat dalam kasus-kasus kriminal seperti pencurian, pemerkosaan serta

tauran antar remaja. Hal ini menunjukan betapa kondisi anak-anak remaja

pada saat ini berada dalam masalah besar.

Page 10: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

2

Dengan melihat kondisi di atas, perlu adanya tindakan khusus dalam

mengatasi hal tersebut khususnya dari peranan orang tua dengan dibekali

pengetahuan agama yang cukup. Dengan bekal agama yang cukup kita dapat

membentengi diri dari hal-hal negatif.

Pengajian merupakan wadah dalam menuntut ilmu yang biasa dihadiri

mulai dari anak-anak, remaja sampai orang dewasa. Pengajian merupakan

alternatif dari lembaga formal yang ada di sekitar kita. pengajian lebih

terjangkau dalam segi waktu, biaya dan lokasi. Untuk mengatasi permasalahan

remaja perlu upaya peningkatan mutu atau kualitas dalam segi kegiatannya.

Khususnya kegiatan dalam pembinaan umat melalui kegiatan dakwah, salah

satunya pengajian, yang disusun dengan kurikulum dan pokok-pokok bahasan

yang disesuaikan dengan kebutuhan dan problematika yang sedang dihadapi.

Disamping itu juga kegiatan keagamaan yang dikemas dengan baik dan

menarik akan memberikan input positif bagi jamaah. Sehingga diharapkan

pelaksanaan dakwah yang dilakukan tepat sasaran dan efektif.1

Islam sebagai agama dakwah menaruh harapan yang besar pada

remaja, yaitu melanjutkan cita-cita islam dan bangsa tercinta. Mereka seolah-

olah sedang meniti jembatan yang panjang dan banyak rintangan yang

menghadapi. Ada kalanya mereka tergelincir dari jalan yang lurus dan terbawa

arus zaman modern.

Dakwah Islam memerlukan sebuah strategi baru yang mampu

mengantisipasi perubahan zaman yang semakin dinamis. Oleh sebab itu dalam

rekayasa peradaban Islam sekarang ini untuk menyongsong kebangkitan umat

1 Nana Rukmana, Masjid dan Dakwah,( Jakarta: Almawardi Prima 2002) h.58

Page 11: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

3

di zaman modern diperlukan formasi strategi yang tepat.2

Dakwah harus tampil secara aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual

dalam arti memecahkan masalah terkini (kontemporer) yang sedang hangat di

tengah-tengah masyarakat. Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara

dan metode yang tepat. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT dalam surat

an-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk. (Q.S. an-Nahl:125)

Untuk mempermudah dakwah Islam maka dibentuklah suatu

organisasi yang merupakan sebuah kekuatan umat yang disusun dalam satu

kesatuan berupa bentuk persatuan mental dan spiritual serta fisik material di

bawah pimpinan sehingga dapat melaksanakan tugas lebih mudah, terarah,

dan jelas motivasinya serta jelas arah dan tujuannya sehingga dapat

mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilaluinya.3

Majelis ta’lim atau pengajian remaja musholla Al-Hidayah (RISMA)

merupakan suatu lembaga pendidikan non formal Islam yang berusaha

mengajak para remaja yang berada di lingkungan Sawangan untuk lebih

meningkatkan agama kepada masyarakat agar lebih bertakwa kepada Allah

2 M.Bahri Ghazali, Komunikaif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah,

(Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet ke-1,h.33 3 Tuty Alawiyah,AS, Strategi Dakwah Di kalangan Majelis Ta’lim, (Bandung: Mizan

1997), Cet. Ke-1, H. 64

Page 12: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

4

SWT. Selain itu, pengajian ini juga mempunyai peran penting sebagai media

dakwah untuk memberikan pembinaan lebih mengenai agama Islam terhadap

para remaja setempat. Hal ini dibuktikan dengan RISMA mengadakan

kegiatan-kegiatan islami dan menyajiakan materi-materi pembelajaran dengan

beberapa metode seperti melalui metode ceramah, media audio visual, media

tulis dan beberapa kegiatan positif lainnya, sehingga para remaja yang

terjerumus dalam lembah hitam secara perlahan-lahan masuk dalam organisasi

RISMA dan menjadi pribadi yang religi.

Keberadaan pengajian ini berada di lingkungan Sawangan yang

mayoritas penduduknya Islam. Namun kesadaran para remaja dalam

peningkatan ibadah dan pengetahuan agamanya sangat kurang dan sangat

memprihatinkan. Disini, RISMA ingin membangkitkan kembali semangat

anak remaja ke dalam kegiatan positif. Untuk dapat membangun dan

mewujudkan sistem Islam dalam kehidupan manusia yang menjadi esensi

dakwah, maka apa yang menjadi tugas dan fungsi dari dakwah harus dituntut

dengan baik

Sebagai salah satu forum komunikasi umat islam, pengajian RISMA

mempunyai fungsi dan peran dalam menyiarkan ajaran islam khususnya bagi

para remaja. Di zaman modern ini merupakan sebuah tantangan baru bagi

RISMA untuk mencari solusi agar program yang dijalankannya dapat disukai

dan digemari para remaja. Dengan memanfaatkan media yang ada dan para

ustadz setempat RISMA bekerja sama dengan ustadz untuk menyajiakan

materi dengan menggunakan audio visual, hal ini dilakuakan RISMA karena

dikatakan dalam buku M. Bahri Ghazali dakwah komunikatif bahwa “

Page 13: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

5

berdakwah dengan menggunakan media yang canggih, dapat meminimalisir

hambatan-hambatan efektifitas dakwah”.

Bedasarkan latar belakang di atas dan mengingat pentingnya sebuah

lembaga non-formal yang harus memiliki suatu strategi untuk memberikan

atmosfir yang baik kepada para remaja, agar mereka dapat menjadi pribadi

yang baik serta menjunjung nilai-nilai agama Islam. Hal ini yang membuat

penulis tertarik mengambil penelitian di lembaga non-formal Pengajian

Remaja Islam Musholla Al-Hidayah (RISMA) Sawangan Kota Depok, dengan

mengangkat judul skripsi: “Strategi Pembinaan Keagamaan Remaja Islam

Musholla Al-Hidayah (RISMA) Sawangan Kota Depok”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis pembatasi penulisan ini pada strategi

dakwah yang dilakukan pengajian remaja Islam musholla Al-Hidayah

(RISMA) dalam pembinaan keagamaan pada remaja di Sawangan Kota

Depok yang dilaksanakan satu kali dalam seminggu pada malam sabtu.

Strategi dakwah yang dimaksud disini adalah sebagai metode, siasat,

taktik atau manuver yang dipergunakan dalam aktivitas (kegiatan)

dakwah. Tempat yang akan diteliti yaitu dibatasi pada lingkungan RT 01-

02, RW 07. Pembinaan keagamaan disini meliputi syari’ah seperti ibadah

yang meliputi sholat fardu, puasa, membaca al-quran dan zakat. dan

mu’amalah yang meliputi dampak dari pergaulan bebas, mengenai

masalah-masalah yang tengah dihadapi para remaja.

Page 14: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

6

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan

penelitian ini dapat dirumuskan yakni Bagaimana strategi pembinaan

keagamaan pengajian RISMA pada remaja Sawangan Kota Depok.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui strategi dakwah pengajian “Remaja Islam

Musholla Al- Hidayah (RISMA)” dalam pembinaan keagamaan pada

remaja di Sawangan Kota Depok.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu

keagamaan, dan sebagai dasar bagi studi-studi selanjutnya, terutama

dalam rangka meningkatkan fungsi dan peranan remaja khususnya

dalam pembinaan kehidupan beragama dikalangan remaja.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, khususnya

penulis dan pada umumnya pembaca, masyarakat, praktisi dakwah dan

tokoh masyarakat. Dan dengan data ini diharapkan akan menjadi bahan

informasi bagi semuanya untuk dapat pembinaan mutu kegiatan yang

baik yang dilakukan lembaga formal maupun nonformal.

Page 15: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

7

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam menyusun rancangan penelitian kualitatif, peneliti tidak

diharapkan membangun asumsi, bahwa peneliti mengetahui apa yang tidak

diketahui. Karena itu bersifat terbuka dan penelitipun memasuki lapangan

dengan sikap perasaan dimana dirinya adalah tidak tahu tentang apa yang

ada dalam obyek studinya. Berkaitan dengan itu, aspek metode dalam

rancangan kualitatif tidaklah dirinci sedemikian rupa. Cukuplah ditentukan

strategi-strategi umumnya saja yang akan dan harus digunakan sebagai

teknik-teknik yang dimiliki pendekatan kualitatif itu sendiri. Misalnya,

untuk kegiatan pengumpulan data dicantumkan observasi partisipan dan

wawancara mendalam, di samping itu dapat juga menggunakan dokumen-

dokumen dan rekaman-rekaman data.4

Jenis penelitian menggunakan studi lapangan dengan pendekatan

kualitatif. Metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan

individu tersebut secara utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis,

tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.5

2. Subjek dan objek penelitian

a. Subjek penelitian

Yang menjadi subjek adalah orang atau kelompok yang memberi

informasi, dalam hal ini adalah para Pembina RISMA yang berjumlah

4 Moh. Kasiram, Metodelogi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Malang: UIN –Maliki

Press ,2010), Cet ke-2, h. 237. 5 Lexy j. moleong, MA. Metodelogi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, (Bandung: PT.

Remaja Rosda karya, 2007), cet. Ke-18, h.3

Page 16: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

8

dua orang yaitu ustadz Iwan Edi, S.ThI dan bapak Mustofa, ketua

RISMA Asmuni Sudrajat, pengurus dalam bidang peribadatan Diah

dan Zainal Abidin, dan empat guru pengajar: ustadzah miyah, Iwan

Edi, S. ThI, Ustadz Amil Misar dan Ustadz Baidowi Tafsir. Dan

sepuluh anggota RISMA tingkat pendidikan mulai dari tingkat SMA.

b. Objek penelitian

Selain mempelajari subjek, penelitian ini juga akan mempelajari

dengan seksama tentang objek penelitian, meliputi strategi pembinaan

keagamaan Remaja Islam Musholla Al-Hidayah (RISMA) Pada

Remaja Di Sawangan Kota Depok.

3. Tempat penelitian dan waktu penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitaian ini dilakukan di Pengajian Remaja Islam Musholla Al-

Hidayah RT.01-02 RW.07 Sawangan Lama, Kelurahan Sawangan,

Kota Depok.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Agustus 2013.

4. Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data dari penelitian lapangan, peneliti menggunakan

tehnik-tehnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan

dokumentasi.

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya

selain panca indera lainnya seprti telinga, mulut dan kulit. Yang

dimaksud metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

Page 17: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

9

digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian ini

dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun

melalui pengamatan peneliti melalui pengamatan panca indra. 6

Dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan serta

mengikuti berlangsungnya pengajian secara langsung selama 4 bulan

terhitung mulai dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2013 terhadap

objek penelitian mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi di lokasi

penelitian yang berkaitan dengan pembinaan keagamaan remaja yaitu

aktifitas pengajian pada malam sabtu.

b. Wawancara

Pada wawancara ini penulis mengadakan komunikasi

langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa pihak

yakni Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.

Keterangan-keterangan yang terdiri dari ketua RISMA, Sekretaris,

pembimbing RISMA dan delapan anggota RISMA.

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data dari sumber

tentang masalah yang diteliti. Wawancara ini dilakukan secara bebas,

tetapi tetap menggunakan pedoman wawancara agar pertanyaan

terarah.

Pada wawancara ini penulis mengadakan komunikasi langsung

dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa pihak yakni

Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.

Keterangan-keterangan yang terdiri dari Pembina RISMA, ketua

6 Burhan Bugin, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta; Prenada Media Group,2005)

h.134

Page 18: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

10

RISMA, pengurus, sepuluh anggota dan para staf pengajar RISMA dan

dilengkapi dengan data-data informan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan data dan mengambil

data berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku, dokumentasi,

taupun arsip-arsip yang didapatkan dari pengurus RISMA dan yang

berkaitan dengan pokok bahasan.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton yang dikutip oleh Lexy Maleong

adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam

suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.7

Dalam penelitian ini, sebelum memulai wawancara dan observasi

langsung ke tempat penelitian, terlebih dahulu penulis menyusun kerangka

dasar penelitian yang dijadikan acuan dasar bagi penelitian ini, agar proses

penelitian berjalan sesuai dengan apa yang ingin diketahui oleh penulis.

Di dalam penelitian ini penulis menganalisa data dengan

menggunakan teknik analisa deskiptif kualitatif yaitu dengan cara

mengumpulkan data, disusun dan disajikan yang kemudian dianalisa untuk

mengungkapkan arti dari data tersebut, menggambarkan keadaan sasaran

apa adanya.8

Setelah semua data diperoleh, maka penulis menyusunnya sesuai

dengan urutan penelitian kemudian menganalisa hasil dari wawancara dan

7 Lexy j. moleong, MA. Metodelogi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, cet. Ke-18, h.280

8 Wardi Bachtiar, metodelogi penelitian ilmu dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h. 21

Page 19: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

11

menjelaskannya sesuai dengan kenyataan yang diperoleh pada saat

penelitian berlangsung.

Teknik penulisan skripsi ini penulis mengacu kepada Buku

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh

Ceqda UIN Jakarta tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Pada kajian pustaka ini, penulis mencoba menjelaskan tentang

perbedaan skripsi yang hendak penulis teliti, dengan skripsi yang terdahulu

yang memiliki judul :

1. Imas Maspupah, dengan skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Ikatan

Remaja Masjid Al-Muttaqin Kelurahan Pondok Jagung”. Fakultas Dakwah

Dan Ilmu Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. adapun

dalam skripsi ini membahas mengenai strategi dakwah IRMA dalam

aktivitasnya.

2. Fitriani Nurhasana, dengan skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah DKM

Al-Qolam Depok”, adapun dalam skripsi ini membehas mengenai strategi

masjid tanpa melibatkan pengajian remaja.

Yang membedakan judul-judul di atas dengan penulis adalah penulis

meneliti mengenai strategi dakwah yang dilakukan pengajian remaja musholla

dalam pembinaan keagamaan dan objek yang di pakai adalah para remaja

yang berada di lingkungan Sawangan Depok, dalam penulisan skripsi ini lebih

ditekankan kepada pembinaan pada remaja Agar para remaja sekitar dapat

lebih giat dan mengertahui nilai keagamaan dalam kegiatan yang RISMA

buat.

Page 20: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

12

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan

dalam penelitian ini, maka penulis membagi sistematika penyusunan ke dalam

lima bab. Di mana masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub dengan

penulisan sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Dalam bab satu akan membahas pendahuluan yang memaparkan latar

belakang masalah, dengan memberikan batasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II. Kajian Teori

Pada bab dua menjelaskan mengenai strategi dakwah yang meliputi pengertian

strategi, pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, macam-macam dakwah,

pengertian strategi dakwah, prinsip-prinsip strategi dakwah, bentuk-bentuk

strategi dakwah, pengertian pengajian, pembinaan keagamaan, dan mengenai

remaja musholla yang meliputi pengertian remaja, pengertian musholla, dan

pengertian remaja musholla.

Bab III. Gambaran Umum Pengajian RISMA Di Kelurahan Sawangan

Kota Depok

Pada bab tiga membahas tentang gambaran umum subjek penelitian yang

terdiri dari sejarah berdirinya pengajian RISMA, visi dan misi, sarana dan

prasarana, struktur organisasi, kegiatan RISMA.

Bab IV. Analisis Strategi Pembinaan Keagamaan Pengajian “RISMA”

Pada Remaja Di Sawangan Depok

Sebagai inti pembahasan bab empat meliputi penyajian data-data ulang yang

diperoleh dari hasil penelitian berikut analisisnya. Yaitu data informan, dan

Page 21: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

13

tentang bagaimana strategi pembinaan keagamaan yang dilakukan pengajian

“RISMA” pada remaja di Sawangan kota Depok.

Bab V. Penutup

Pada bab lima ini, meliputi kesimpulan dan saran-saran yang dilengkapi daftar

pustaka dan lampiran-lampiran hasil penelitian.

Page 22: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

14

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Agar lebih mengetahui pengertian strategi lebih jauh lagi penulis

memberikan pengertian melalui dua perspektif yaitu: pertama perspektif

etimologi dan yang kedua perspektif terminologi.

a. Perspektif Etimologi

Dari segi perspektif etimologi kata “strategi” berasal dari

bahasa Yunani, yaitu Stratogos yang berarti militer dan Ag yang

berarti memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan

Ghaneralship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jendral dalam

membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan

perang.1

Namun saat ini, Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan kata

strategi banyak diadopsi dan diberi arti yang lebih luas sesuai dengan

bidang ilmu atau kegiatan yang menempatkannya. Pengertian strategi

tidak lagi tebatas pada konsep atau seni seorang jendral di masa

perang. Tetapi saat ini kata strategi sudah berkembang pada tanggung

jawab seorang pemimpin. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa istilah strategi adalah “seni atau ilmu untuk

menggunakan sumber daya untuk melaksanakan kebijakan tertentu.2

1 Fitriani Nurhasanah, Strategi Dakwah DKM Al-Qalam Depok, (Manajemen Dakwah

2012) h. 15 2 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka,1997), h.199

Page 23: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

15

Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu

organisasi diartikan sebagai “kiat, cara atau taktik utama yang

dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi manajemen

yang terarah pada tujuan strategi organisasi.3

b. Secara terminologi

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai strategi penulis

memaparkan sejumlah para pakar mengenai pengertian strategi,

diantaranya :

1) Onong Uchayana Effendi, mengatakan bahwa “strategi pada

hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan managmen untuk

mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai suatu tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

memberikan peta jalan saja, melainkan harus mampu menunjukan

bagaimana taktik operasionalnya.4

2) Syarif Usman mendefinisikan strategi sebagai “kebijkan

menggerakan dan membimbing seluruh potensi kekuatan, daya dan

kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan

kebahagiaan”.5

3) Prof. Din Syamsudin strategi mengandung arti antara lain:

a) Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan.

b) Seni dalam menyiasati pelaksanaan rencana atau program

untuk mencapai tujuan.

3 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan

Dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan (Yogyakarta :Gajah Mada Universitas Press, 2000),Cet

Ke-1, h.147 4 Onong Uchana Effendi, Teori Dan Praktek Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1992), Cet Ke-6, h 32 5 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia Dan Pembangunan Dalam Islam,

(Jakarta: Firma Jakarta,1998), h 6

Page 24: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

16

c) Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan

fungsi dan peran penting dalam mencapai keberhasilan

bertahap.6

4) M. Bahri Ghazali M.A dalam bukunya mengatakan strategi adalah

langkah-langkah operasional dalam menuju terlaksanakannya suatu

kegiatan yang merupakan taktik untuk mencapai suatu tujuan dari

kegiatan. Pelaksanaan dakwah dapat dilaksanakan melalui

modifikasi kegiatan dakwah sesuai dengan situasi dan kondisi

lingkungan dakwah tersebut.7

Dalam strategi mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,

program dan kegiatan yang nyata dengan mengantisipasi

perkembangannya. Kurangnya penerapan dalam strategi yang baik dapat

menyebabkan strategi yang telah direncanakan gagal. Akan tetapi

penetapan strategi dengan baik dapat mengkokohkan strategi menjadi

lebih efektif.

B. Ruang Lingkup Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah secara lughawi berasal dari bahasa Arab, merupakan

bentuk dari kata masdar da’a, yad’u, da’watan yang berarti seruan,

panggilan, undangan. Secara istilah, kata dakwah berarti menyeru atau

mengajak manusia untuk melakukan kebaikan dan menuruti petunjuk,

menyuruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar yang

6 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani,(Jakarta: Lagos,

2000),Cet Ke-1, h.127 7 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah, (Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta 1997), cet 1,h 21

Page 25: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

17

dilarang oleh Allah swt dan Rasul-Nya agar manusia mendapatkan

kebahagiaan di dunia dan di akhirat.8

Adapun pengertian dakwah menurut beberapa pakar :

a. Sayyid Qutub yang dikutip oleh A.Ilyas Ismail dakwah adalah

merupakan salah satu kewajiban bagi orang islam, dakwah tidak dapat

dilepaskan dari kehidupan kaum muslim baik individu maupun

kelompok.9

b. Hj. Tuty Alawiyah AS mengatakan bahwa dakwah dalam arti amr

ma’ruf nahyi munkar adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan dan

keselamatan hidup masyarakat. Ini adalah kewajiban manusia yang

memiliki pembawaan fitrah sebagai social being (makhluk sosial), dan

kewajiban yang ditegaskan oleh risalah sebagaimana tercantum dalam

Kitabullah dan sunnah Rasull-Nya. Oleh karena itu, dakwah bukan

monopoli golongan yang disebut “ulama” atau “cendik-cendikiawan”

saja.10

c. Wahyu Ilaihi M.A dalam bukunya mengatakan mengenai dakwah

adalah “ajakan atau seruan kepada yang baik dan yang lebih baik.

Dakwah mengandung ide tentang progresivitas, sebuah proses terus-

menerus menuju kepada yang baik dan yang lebih baik dalam

mewujudkan tujuan dakwah tersebut.11

d. Samsul Munir Amin berpendapat dalam bukunya dakwah adalah

sebuah proses penyampaian ajaran agama Islam kepada umat

manusia.12

8 Armawati Arbi, Dakwah Dan Komunikasi, Cet 1,(UIN Jakarta Press), h 33

9 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekontruksi Pemikiran Dakwah

Harakah, (Jakarta: Penerbit Madani, 2006), h 20 10

Tuty alawiyah, Strategi Dakwah di Kalangan Majelis Ta’lim, h 25 11

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah (PT. Remaja Rosdakarya), cet 1, h 17 12

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah 2009), cet 1, h 5

Page 26: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

18

e. HM Arifin berpendapat dalam bukunya, bahwa dakwah adalah suatu

ajakan baik dalam bentuk tulisan, lisan, tingkah laku dan sebagainya,

yang dilakukan dengan secara sadar dan terencana dalam usaha

mempengaruhi orang lain baik secara sadar dan terencana dalam usaha

mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara

kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap

penghayatan serta pengahayatan terhadap ajaran sebagai message yang

disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur pemaksaan.13

Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yang

berisi petunjuk-petunjuk agar manusia menjadi lebih baik, beradab dan

berkualitas. Selalu berbuat baik sehingga mampu membangun sebuah

peradaban yang maju. Sebuah tatanan kehidupan yang manusiawi dalam

arti kehidupan yang adil, maju bebas dari berbagai ancaman, penindasan,

dan berbagai kekhawatiran. Agar mencapai semua itu, maka perlu

dilakukan dakwah. Karena dengan masuknya Islam dalam sejarah umat

manusia, agama ini mencoba meyakinkan umat manusia tentang

kebenarannya.14

Bedasarkan dari beberapa pendapat di atas mengenai pengenai

pengertian dakwah penulis menyimpulkan, dakwah ialah usaha seseorang

da’I dalam menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam yang bersumber dari

Al-Quran dan Al-Hadis, yang dilakukan dengan cara mengajak, menyeru,

membimbing manusia agar kembali kejalan yang Allah SWT,

menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

13

H.M Arifin, M.Ed, Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara,

1993),Cet Ke-2, h 6 14

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana 2004), Ed.1, cet. 1, h 1-2

Page 27: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

19

2. Unsur-unsur Dakwah

Terlepas dari perbincangan dan analisis dari definisi dakwah yang

sudah ada dalam fokus pembahasan ilmu dakwah. Maka ada lima faktor

atau kompenen dalam dakwah, diantaranya: 1. Subyek dakwah, 2. Obyek

dakwah, 3. Materi dakwah, 4. Media dakwah, 5. Metode dakwah. Yang

dimaksud dari lima komponen tersebut ialah komponen yang selalu ada

dalam pelaksanaan kegiatan dakwah.15

a. Subyek dakwah (da’i)

Da’i adalah orang yang melakukan dakwah baik lisan, tulisan dan

perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat

organisasi atau lembaga.

Secara umum kata da’i ini sering disebut dengan sebutan mubaligh

(orang yang menyampaikan ajaran Islam),

b. Objek dakwah (mad’u)

Seorang da’i menyedari bahwa yang diajak kedalam Islam bukan

saja sebagian manusia atau manusia tertentu, melainkan semua

manusia. Berdakwah bukan untuk waktu sementara, tetapi sepanjang

zaman hingga datangnya kiamat. Selain itu, berdakwah tidak

membedakan jenis kelamin, sertifikasi sosial, etnis, waktu dan tempat

tertentu.

Seorang dai harus mengetahui keberagaman audiens. Dari sudut

ideologi, mereka ada yang ateis, musrik dan munafik. Ada juga yang

muslim tetapi membutuhkan bimbingan atau umat Islam yang masih

15

Zaini Muhtaram, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin Press Dan

IFKA,1966), h 14

Page 28: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

20

melakukan maksiat. Mereka juga berbeda dari segi intelektualitas,

status sosial, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.16

c. Materi dakwah

Pada dasarnya materi dakwah adalah ajaran Islam yang

memiliki karakter sejalan dengan fitrah manusia dan kebutuhannya.

Sirah nabi yang mengajarkan kepada kita bahwa materi pertama yang

menjadi landasan utama ajaran Islam, yang disampaikan rasulullah

SAW yang disampaikan manusia adalah masalah yang berkaitan

dengan aqidah salimah. Keimanan yang benar, masalah al-insan,

tujuan program, status dan tugas hidup manusia di dunia dan tujuan

akhir yang harus dicapainya dan persamaan manusia di hadapan Allah

SWT.17

d. Media dakwah

Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan

sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.

Media dakwah ini dapat berupa barang (material), orang, tempat,

kondisi tertentu dan sebagainya. Media dakwah bukan saja berperan

sebagai alat bantu dakwah, namun bila ditunjau dakwah sebagai suatu

sistem, yang mana sistem ini terdiri dari beberapa komponen (unsur)

yang komponen satu dengan yang lainnya.

Di zaman modern sekarang ini, dakwah harus menyesuaikan

situasi dan kondisi yang semakin berubah kearah yang lebih maju.

Dituntut efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaan dakwah. Tidak hanya

16 Sa’id Bin Ali Bin Wahif Al-Qahthani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, (Jakarta: Gema

Insani Press, 1994), Cet Ke-1, h 100 17

Dr. Muhammad Idris, Ilmu Dakwah, h 17

Page 29: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

21

asal dalam melaksanakan dakwah, tetapi harus dipikirkan terlebih dahulu

apakah dakwah yang dilaksanakan sudah mengena atau belum, dan apakah

berhasil ataukah tidak.

Hamzah Ya’qub membagi media dakwah menjadi lima, yaitu

media lisan, tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlak. Sedangkan

DR. Moh. Ali Aziz membagi media menjadi dua, yaitu media tradisional

dan modern (elekronik).18

Media dakwah yang tradisional ini cukup

banyak, salah satu diantaranya adalah wayang. Media wayang ini dahulu

digunakan para Walisongo saat berdakwah menyebarkan ajaran agama

Islam di Indonesia. Khususnya di pulau Jawa.

Dalam era tradisional dakwah biasanya dilakukan di tempat ritual

keagamaan (masjid, musholla dan majelis ta’lim) dengan media seadanya.

Seiring dengan perkembangan zaman, media dakwah lebih variatif dan

bisa dilakukan dimana saja (fleksibel). Tentunya dengan bantuan media

yang canggih, yang dapat meminimalisir hambatan-hambatan efektivitas

dakwah.

Sementara media modern (elektronik) ramai digunakan di

millennium ke tiga, yaitu di zaman sekarang ini. Media modern ini berupa

radio, film, televisi, internet, dan sebagainya. Dakwah sebagai komunikasi

keagamaan diharapkan kepada perkembangan dan kemajuan teknologi

komunikasi yang semakin canggih, memerlukan adaptasi terhadap

kemajuan tersebut.19

18

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h.120 19

M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah, h. 33

Page 30: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

22

3. Macam-macam Dakwah

Dakwah Islam dapat dikategorikan kedalam tiga macam,20

yaitu:

a. Dakwah bi Al-Lisan

Dakwah bi al-lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan,

yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, diskusi,

nasihat, dan lain-lain.

b. Dakwah bi Al-Hal

Dakwah bi al-hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang

meliputi keteladanan. Seperti melalui tindakan amal karya nyata yang

hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat sebagai objek dakwah.

c. Dakwah bi Al-Qalam

Dakwah bi al-qalam adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan

yang di implementasikan melalui surat kabar, majalah, buku, maupun

internet.

C. Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi Dakwah

Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar Strategi

Dakwah Islam mengatakan bahwa Strategi dakwah diartikan sebagai

metode, siasat, taktik atau manuver yang dipergunakan dalam aktivitas

(kegiatan) dakwah.21

Strategi dakwah sangat erat kaitannya dengan

managemen. Karena orientasi kedua term atau istilah tersebut sama-sama

mengarah pada sebuah keberhasilan planning yang sudah ditetapkan oleh

individu maupun organisasi.

20

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 11 21

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Penerbit Al-Ikhlas Surabaya-

Indonesia) h 32

Page 31: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

23

Menurut Abu Zahra yang dikutip oleh Acep Aripudin mengatakan

bahwa strategi dakwah Islam adalah perencanaan, penyerahan kegiatan

dan operasi dakwah Islam yang dibuat secara rasional untuk mencapai

tujuan-tujuan Islam yang meliputi seluruh dimensi kemanusiaan.22

Menurut pendapat Al-Bayuni strategi dakwah (manhaj al-da’wah)

adalah ketentetuan-ketentuan dakwah dan rencana-rencana yang

dirumuskan untuk kegiatan dakwah.23

Bedasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan (planning),

metode dan taktik untuk mencapai suatu tujuan dakwah. Dalam mencapai

tujuan tersebut, maka strategi dakwah harus dapat menunjukan bagaimana

operasionalnya yang harus dilakukan secara tekhnik atau taktik.

Strategi dakwah tidak berbeda dengan strategi komunikasi. Jika

dalam dakwah menggunakan strategi komunikasi, maka dakwah yang

dilakukan akan berhasil karena sebelum memulai berkomunikasi terlebih

dahulu harus paham siapa yang menjadi audiens, media apa yang

digunakan sesuai dengan keadaan, pesan yang disampaikan dapat

dipahami oleh audiens.

Strategi yang digunakan dalam usaha dakwah harus

memperhatikan beberapa azas dakwah di antaranya :

a. Azas filosofis: membicarakan mengenai tujuan yang hendak dicapai

dalam proses aktifitas dakwah.

b. Azas kemampuan dan keahlian da’i: membicarakan mengenai

kemampuan serta profesionalisme da’i dalam subjek dakwah.

22

Acep Aripudin & Syukriadi Sambas, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar

Budaya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2007), Cet. Ke-1, h.138. 23

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 351

Page 32: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

24

c. Azas sosiologis: membicarakan mengenai situasi dan kondisi sasaran

dakwah.

d. Azas psikologi: membicarakan mengenai dengan kejiwaan manusia.

e. Azas efektivitas dan efesiensi: maksud azas ini adalah di dalam

aktifitas dakwah harus diusahaan keseimbangan antara biaya,waktu,

maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya.

Sehingga hasilnya dapat maksimal.24

Dalam rangka menyusun strategi dakwah diperlukan suatu

pemikiran yang lugas dan rasional dengan memperhatikan faktor-faktor

yang mempengaruhi strategi tersebut.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan kata strategi

banyak diadopsi dan diberikan pengertian lain sesuai bidang ilmu atau

kegiatan yang menyertainya. Ilmu dakwah juga mengadopsi kata strategi

untuk menjelaskan rangkaian kegiatan dakwah yang dapat membantu

pencapaian tujuan dakwah itu sendiri. Sebenarnya menurut Fuad Amsyari,

kata strategi “merupakan bagian dari Islam atau dengan kata lain Islam itu

sendiri merupakan manifestasi dari strategi manusia untuk hidup mencapai

kebahagiaan lahir dan batin individu masyarakat.25

2. Prinsip-prinsip Strategi Dakwah

Bedasarkan pada makna dan urgensi dakwah tersebut, serta kenyataan

dakwah di lapangan dan aspek-aspek normative tentang dakwah yang

terdapat dalam al-quran dan hadist, maka ditemukan prinsip strategi

dakwah, antara lain sebagai berikut:

24

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, h. 32 25

Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, h 40

Page 33: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

25

a. Memperjelas secara gamblang sasaran ideal

Sebagai langkah awal dalam berdakwah, terlebih dahulu harus

diperjelas sasaran apa yang ingin dicapai, kondisi umat Islam

bagaimana yang diharapkan. Baik dalam wujudnya sebagai individu

maupun wujudnya sebagai suatu komunitas masyarakat.

b. Merumuskan masalah pokok umat islam

Dakwah bertujuan untuk menyelamatkan umat dari kehancuran dan

untuk mewujudkan cita-cita ideal masyarakat. Rumuskanlah terlebih

dahulu masalah pokok yang dihadapi umat, kesenjangan antara sasaran

ideal dan kenyataan yang kongkret dari pribadi-pribadi muslim, serta

kondisi masyarakat dewasa ini. jenjang masalah ini pun tidak sama

antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok yang lainnya.

Setiap kurun waktu tertentu harus ada kajian ulang terhadap masalah

itu seiring dengan pesatnya perubahan masyarakat tersebut.

c. Merumuskan isi dakwah

Jika kita sudah berhasil merumuskan isi dakwah beserta masalah yang

dihadapi masyarakat islam, pada langkah selanjutnya adalah

menentukan isi dakwah itu sendiri. Isi dakwah harus sinkron dengan

masyarakat Islam sehingga tercapai sasaran yang telah ditetapkan.

Ketidaksingkronan dalam menentukan isi dakwah ini bisa

menimbulkan dampak negative yang disebut dengan istilah “split

personality” atau “double morality” pribadi muslim. Misalnya

seorang muslim yang beribadah, tetapi pada waktu yang sama ia dapat

menjadi pemeras, penindas, koruptor dan pelaku perbuatan tercela

lainnya.

Page 34: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

26

Jadi, untuk bisa menyusun isi dakwah secara cepat, dibutukan

secara tepat, dibutuhkan penguasaan ilmu yang komprehensif atau

dengan menghimpun pemikiran-pemikiran para pakar.26

3. Bentuk-bentuk Pendekatan Strategi Dakwah

Jika seorang dai atau sebuah lembaga mampu menjalankan strategi

dakwah secara bijak, insyaallah ia akan mencapai keinginannya, yakni

keberhasilan dakwahnya.

Nabi Muhammad sebagai imam para da’I, telah menerapakan strategi

dakwah secara bijak, sehingga melalui beliau Allh SWT memberiii

manfaat kepada hambanya dan menyelamatkan mereka dari syirik menuju

tauhid. Siasat beliau tersebut bermanfaat besar dalam menyukseskan

dakwahnya, membangun negaranya, menguatkan kesuksesannya dan

meninggikan kedudukannya.

Sepanjang sejarah politik umat manusia tidak pernah ada seorang

pun pembaharu yang mempunyai pengaruh besar seperti nabi Muhammad

SAW. Terkumpul padanya jiwa seorang pemimpin, pendidik yang bijak,

kecerdasan akal, orisinalitas pendapat, semangat yang kuat serta kejujuran.

Semua itu telah terbukti pada diri beliau.27

Bentuk-bentuk dalam menentukan strategi dakwah antara lain

sebagai berikut:28

a. Memilih waktu kosong dan kegiatan terhadap kebutuhan penerima

dakwah (audiens).

Usahakan agar mereka tidak jenuh dan waktu mereka banyak

terisi dengan petunjuk, pengajaran yang bermanfaat dan nasehat yang

26

Dr.Muhammad Idris, Ilmu Dakwah, h 20-21 27

Sa’id Bin Ali Bin Wahif Al-Qhatani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, h 84 28

Sa’id Bin Ali Bin Wahif Al-Qhatani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, h 92

Page 35: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

27

baik. Nabi SAW tidak selalu monton dalam memberiii nasihat,

sehingga orang yang dinasihati tidak merasa bosan. Strategi yang

dicontihkan nabi SAW dicontohkan oleh para sahabat. Sabda nabi

SAW :

يسرا ولا تعسرا وبشرا ولا تنفرا

Artinya: “Permudahlah dan jangan kamu persulit, berilah kabar

gembira dan jangan berkata yang membuat mereka lari jauh”. (HR.

Bukhari dan Muslim).

b. Jangan memerintahkan sesuatu yang jika tidak dilakukakan

Terkadang seorang da’i menjumpai suatu kaum yang sudah

mempunyai tradisi mapan. Tradisi tersebut tidak menentang syariat,

tetapi jika dilakukan perombakan akan memdatangkan kebaikan. Jika

seorang dai menyadari bahwa apabila jika melakukan perombakan akan

terjadi fitnah, maka hal itu tidak perlu dilakukan. Nabi SAW tidak

membiarkan ka’bah di renovasi dari fondasi buatan Nabi Ibrahim karena

menghindari fitnah kaum yang baru menetas dari kehidupan jahiliyah.

c. Menjinakan hati

Dilakukan jika memberiiikan maaf jika dihina, berbuat baik jika

disakiti, berbuat lembut jika dikasari dan bersabar jika dizhalimi.

Cemoohan dibalas dengan kesabaran, tergesa-gesa dibalas dengan kehati-

hatian.

Itulah cara penting yang dapat menarik pnerima dakwah (audiens) ke

dalam Islam dan membuat iman mereka mantap. Dengan cara-cara

tersebut nabi SAW mampu menyatukan hati para sahabat disekitarnya.

Mereka bukan saja sangat mencintai beliau, tetapi juga ikut menjaga dan

membela beliau dalam dakwahnya.

Page 36: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

28

d. Pada saat memberi nasihat, jangan menunjuk langsung kepada orangnya,

tetapi berbicara kepada sasaran umum seperti yang sering dilakukan Nabi

SAW.

e. Memberikan sarana yang dapat mengantarkan seorang pada tujuannya.

f. Seorang dai harus siap menjawab berbagai pertanyaan, setiap

pertanyaan sebaiknya dijawab secara rinci dan jelas sehingga orang

yang bertanya merasa puas.

D. Pengajian

1. Pengertian Pengajian

Pengajian menurut bahasa berasal dari kata “kaji” yang berarti

pengajaran (agama, pengetahuan umum dsb), penyelidikan (tentang

sesuatu).29

Kata kaji diberi awalan pe- dan akhiran an- menjadi pengkajian

yang berarti mengkaji Al-quran yang berarti juga mengkaji agama islam.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pengajian berarti pengajaran

(agama Islam); menanamkan norma agama melalui pengajian dan dakwah;

pembacaan Al-quran.30

Pengajian adalah salah satu media terbaik dalam menyampaikan

dakwah, dan pengajian ini biasanya diberikan di tengah-tengah orang

banyak, yang kemungkinan semuanya dikenal oleh juru dakwah atau

hanya sebagian saja. Selain itu, pengajian juga biasanya dipergunakan

untuk menerangkan ayat-ayat Al-quran, hadist-hadist, atau menerangkan

suatu masalah agama, seperti fiqih.

29

Purwadarminta, WS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),

h.291 30

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), ed-3, cet ke-2 h.491

Page 37: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

29

Adapun pengertian pengajian menurut Drs. Abdul Karim Zaidan

adalah suatu forum yang dimiliki oleh orang-orang tertentu yang sengaja

datang untuk mendengakan materi pengajian, diantara keterangan ayat-

ayat Al-quran, hadist atau menerangkan suatu masalah agama islam seperti

masalah akhlak, aqidah, fiqih dan sebagainya.31

Sedangkan ensiklopedi islam mengatakan bahwa pengajian atau

majelis ta’lim adalah suatu tempat yang di dalamnya terkumpul

sekelompok manusia untuk melakukan aktivitas atau perbuatan.32

2. Tujuan Pengajian

Untuk mengetahui tujuan pengajian, dapat dilihat pada firman

Allah SWT dalam surat Ali-Imran ayat 104:

Artinya: dan khendaklah ada diantara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar,

mereka itulah orang-orang yang beruntung (Qs: Ali-Imran 104).

Ayat tersebut menjelaskan tentang tujuan pengajian (dakwah )

yaitu mengikuti jalan atau tuntunan Allah SWT dan mewujudkan kebaikan

dengan cara menyuru orang berbuat baik mencegah orang lain dari

perbuatan jelek, dengan harapan mereka dapat hidup bahagiasejahtera

didunia dan akhirat.

Menurut A.Rosyad Shaleh, tujuan pengajian (dakwah Islam)

adalah:

31

Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar ilmu dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 1984),

h.270 32

Tim Penyusun, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : PT. Ichtar Baru Van Hoeve, 1994), Cet

Ke-3, h.720.

Page 38: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

30

a. Meningkatkan dan memperdalam kesadaran dan pengertian umat islam

tentang ajaran Islam

b. Menanamkan kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan

c. Memperhatikan kehidupan dan perkembangan masyarakat, khususnya

yang berhubungan dengan kehidupan manusia

d. Membendung tindakan-tindakan dari golongan agama atau aliran lain

yang berusaha untuk berubah islam dalam keyakinan agamanya

e. Menghidupkan dan membina kebudayaan yang sesuai dengan ajaran

Islam.33

3. Metode Pengajian

Metode adalah cara yang dalam fungsinya alat untuk mencapai

tujuan.34

Metode dalam kaitannyadalam pelaksanaan pengajian adalah

jalan atau cara yang dipakai, agar pengajian agama mendapatkanhasil atau

sampai pada sasaran dengan baik dan tepat sesuai dengan yang

diharapkan.

Dilihat dari segi jama’ah pengajian agama, metode yang disebut diatas

berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, diantaranya adalah:

a. Metode personal Approach

Metode personal Approach adalah metode yang dilaksanakan dengan

cara langsung melakukan pendekatan pada setiap pribadi35

metode ini

pada praktenya dilaksanakan secara individu, yaitu dari pribadi ke

pribadi secara tatap muka meskipun jamaah yang hadir berjumlah

banyak tetapi secara menghadapinya satu persatu.

33

A. Rasyid Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997),h.80 34

B. Surybroto, Mengenai Metode Pengajaran Di Sekolah Dan Pendekatan Baru Dalam

Proses Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Amarta, 1986), h.3 35

Proyek Penerangan Bimbingan Dan Dakwah/Khutbah Agama Islam Pusat. Risalah

Metodologi Dakwah Terhadap Narapidana, (Jakarta, 1978), h.36

Page 39: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

31

b. Metode ceramah

Metode ceramah adalah suatu metode yang banyak diwarnai oleh cirri

karakteristik bicara oleh seorang mubaligh pada suatu aktivitas

dakwah.36

Metode ceramah ini sangat tepat apabila jama’ah yang

dihadapi merupakan kelompok yang berjumlah besar dan perlu

dihadapi secara sekaligus.

c. Metode Tanya jawab

Metode Tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan cara

mendorong sasarannya untuk menanyakan suatu masalah yang dirasa

belum mengerti dan mubaligh sebagai penjawabnya.37

d. Metode diskusi

Metode diskusi adalah suatu metode di dalam mempelajari atau

menyampaikan materi dengan jalan mendiskusikan materinya sehingga

menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku.

e. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu metode dengan cara memperlihatkan

contoh, baik berupa benda, peristiwa, perbuatan dan sebagainya dapat

dinamakan bahwa seorang mubaligh yang bersangkutan menggunakan

demonstrasi.

f. Metode khalaqah

Dalam metode khalaqah, peserta jama’ah terlibat langsung dalam arti

turun aktif dalam pembicaraan. Kelebihan metode ini ditinjau dari segi

pedidikan, dapat meningkatkan kualitas kepribadian seperti kerja sama,

36

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h.104 37

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Stategi Dakwah Islam, h. 127-128

Page 40: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

32

toleran, kritis dan disiplin. Sedangkan jika ditinjau dari segi ilmu jiwa

akan menimbulkan persaingan yang positif.38

4. Materi Pengajian

Amalan bila ditinjau dari pembagiannya terbagi menjadi tiga. Pada

dasarnya materi dakwah tergantung pada tujuan dakwah yang hendak

dicapai. Namun secara global dapat dikatakan bahwa materi dakwah dapat

di klasifikasikan menjadi tiga hal pokok, 39

yaitu:

a. Masalah keimanan (aqidah)

Aqidah di dalam Islam adalah bersifat I’tiqad bathiniyah yang

mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun

iman.

b. Masalah keislaman (syariah)

Syariah dalam Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir

(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan/hokum allah untuk

mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya dan mengatur

pergaulan hidup manusia.

c. Masalah budi pekerti (akhlak)

Masalah akhlak yaitu untuk melengkapi keimanan dan keislama

seseorang sebagai penyempurna keimanan dan keislaman.

Pada dasarnya masalah mengenai pengetahuan agama

mencakup ajaran Islam yang terkandung dalam al-quran dan as-sunah.

Karena agama Islam yang menganut kedua kitab tersebut merupakan

sumber utama ajaran-ajaran Islam.

38

Direktorat Jendral Masyarakat Islam 1974 h.58 39

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Stategi Dakwah Islam, h. 60

Page 41: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

33

E. Pembinaan Keagamaan Remaja

1. Pengertian Pembinaan Keagamaan

Pembinaan berasal dari kata “bina” yang berarti bangun atau

bentuk. Apabila diberi awalan me-, maka jadi membina, yang artinya

membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik sehingga

pembinaan mengandung arti proses tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara berdayaguna dan hasil guna untuk menperoleh hasil yang lebih

baik.40

Pengertian agama terbatas bagi pemeluk agama samawi terutama

agama Islam adalah “ agama merupakan petujuk allah yang terpenting

dalam bentuk kaidah-kaidah perundangan yang ditujukan kepada orang-

orang berakal budi supaya mereka mampu berusaha di jalan yang benar

dalam rangka memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat”.41

Masa remaja adalah masa peralihan, seorang remaja bukan anak-

anak lagi, tetapi dia belum bisa dikatakan sudah dewasa secara jasmani

boleh jadi sudah dewasa tetapi emosi serta cara berfikirnya belum mantap

dan mapan sebagaimana layaknya orang dewasa.

Islam memiliki enam aspek yaitu, keimanan kepada allah, pada

para malaikatnya, pada kitab-kitabnya, iman kepada Rasul-Nya, pada hari

akhir, dan iman kepada ketentuan yang telah dikehendaki. Dan seluruh

aspek ini merupakan hal yang ghaib, kita tidak mampu menangkapnya

dengan panca indera, hal ini yang tampak membingungkan kita bagaimana

40

Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota, Evaluasi Terhadap Existansi Bapinroh, (Jakarta :

Badan Pembinaan Pegawai, Bapinroh, 1995), h.10 41

M. Arifin, Kapita Seletja Pendidikan (Islam Dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara 1993), h 267

Page 42: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

34

cara menjelaskannya pada anak, dengan cara apa kita menanamkan enam

aspek keimanan tersebut padanya, dan bagaimana kita bisa

mengekspresikan keimanan mereka. namun apabila kita mencoba

mempelajari proses kehidupan Rasulullah dengan segala yang telah beliau

ajarkan, kita akan memperoleh sebuah jawaban dari berbagai pertanyaan

tadi. Kita akan menemukan lima pola dasar pembinaan akhlak seperti,

membacakan dua kalimat tauhid kepada anak, menanamkan kecintaan

kepada Allah, pada Rasul, mengajarkan Al-quran, dan menanamkan nilai

perjuangan serta pengorbanan.42

Kehidupan beragama salah satu diantara sekian banyak sektor yang

harus mendapatkan perhatian besar bagi bangsa dibandingkan dengan

sector kehidupan yang lain. Sebab pencapaian pembangunan bangsa yang

bermoral dan beradab sangat ditentukan dari aspek kehidupan beragama,

terutama dari hal pembinaan bagi generasi muda.

Secara harfiah pembinaan berarti pemeliharaan secara dinamis dan

berkesinambungan. Di dalam konteksnya dengan suatu kehidupan

beragama, maka pengertian pembinaan adalah segala usaha yang

dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran memelihara secara terus

menerus terhadap tatanan nilai agama agar segala perilaku kehidupannya

senantiasa di atas norma-norma yang ada dalam tatanan itu. namun perlu

dipahami bahwa pembinaan tidak hanya berkisar pada usaha untuk

mengurangi serendah-rendahnya tindakan-tindakan negative yang

dilahirkan dari suatu lingkungan yang bermasalah, melainkan pembinaan

42

Muhammad Nur Absul Khafidz, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, ( Bandung: Al-

Bayan, 1997), h. 109

Page 43: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

35

harus merupakan terapi bagi masyarakat untuk mengurangi perilaku buruk

dan tidak baik dan juga sekaligus bisa mengambil manfaat dari potensi

masyarakat, khususnya generasi muda.

Membangun kesadaran bagi generasi muda bukanlah hal yang

gampang untuk tercapai secara maksimal, tetapi dalam pembinaan

kesadaran yang menjadi pokok untuk dibangun. Kesadaran hendaknya

disertai niat untuk mengintensifkan pemilikan nilai-nilai dari pada yang

sudah dimiliki., sebab dengan cara tersebut akan mampu mewujudkan

pemeliharaan yang dinamis dan berkesinambungan.

F. Remaja Musholla

1. Pengertian Remaja

Masa remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan

masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibaawah tingkat

orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama.

Sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasai dalam masyarakat

mempunyai aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber.

Termasuk juga perubahan intelektual yang khas dan cara berfikir remaja

ini menginginkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang

dewasa yang kenyatannya merupakan ciri khas yang umum dari periode

perkembangan ini.

Masa remaja adalah masa peralihan, seorang remaja bukan anak-

anak lagi, tetapi ia belum bisa dikatakan sudah dewasa secara jasmani

boleh jadi sudah dewasa tetapi emosi serta cara berfikirnya belum mantap

dan mapan sebagaimana layaknya orang dewasa.

Page 44: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

36

Dalam perkembangan kepribadian seseorang, masa remaja

mempunyai arti yang khusus ada yang mengatakan masa remaja adalah

masa yang paling indah, sehingga tidaklah boleh dilewatkan begitu saja.

Ada pula pendapat bahwa masa remaja adalah masa yang paling

menentukan kelanjutan hidup seseorang dimasa tuanya. Remaja juga

dikatakan generasi penerus perjuangan bangsa, baik buruk masa depan

bangsa tergantung pada baik buruk moral dan akhlak remajanya.43

Pendapat lain juga dikatakan oleh Sarlito Wirawan Sarwono,

dimana ia mendefinisikan remaja sebagai “masa peralihan dari anak-anak

ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologi tetapi juga fisik. Bahkan

perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala

primer dalam perubahan remaja, sedangkan perubahan-perubahan

psikologi muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan

fisik itu.44

Mengenai batas usia remaja prof. Dr. Hj. Zakiyah Derajat

menetapkan batasan usia remaja mulai dari usia 13-21 tahun.45

Akan tetapi

para ahli menegaskan bahwa yang dapat ditentukan masa remaja itu adalah

masa permulaannya, yaitu ditandai dengan mimpi pertama bagi laki-laki,

sedangkan wanita ditandai dengan menstruasi pertama.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan remaja adalah

suatu masa dimana :

43

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, ( Jakarta: Rajawali Press,2000) Cet. Ke-

5, h.9 44

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, h.51 45

Zakiah Derajat, Problematika Remaja Indonesia,( Jakarta : Bulan Bintang 1978), Cet

Ke-3, h 114

Page 45: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

37

a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda

seksual sekunder sampai ia mencapai kematangan seksual.

b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan perlu di identifikasi

dari anak-anak sampai dewasa.

c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif mandiri.46

2. Pengertian Musholla

Musala atau Musholla (bahasa Arab: مصلى) adalah tempat atau

rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat mengaji

dan salat bagi umat Islam. Musala juga sering disebut dengan surau atau

langgar.47

3. Remaja Musholla

Remaja musholla merupakan bentuk aktivitas yang sedang tumbuh

dan berkembang, namun kehadirannya tidak muncul begitu saja. Berawal

dari usaha-usaha menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang

melibatkan anak muda (remaja), lalu timbul kesadaran perlunya organisasi

yang permanen, dan akhirnya dibentuklah suatu oerganisasi remaja masjid

atau musholla.

Saat ini remaja masjid atau musholla telah menjadi wadah favorit

kegiatan remaja muslim. Umumnya di desa-desa yang banyak kita jumpai.

Meskipun masih banyak hambatan atas keberadaanya, namun secara

umum masyarakat sudah semakin lebih bisa diterima keberadaannya.

46

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Rajawali Press 1991) Cet Ke-2,

h 9 47

Wikipedia. Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Musala, di akses 25 April 2013, 12:05 WIB

Page 46: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

38

Pada dasarnya remaja musholla dan remaja masjid tidak ada

perbedaan hanya saja tempat pelaksanaannya yang berbeda. Saat ini

remaja musholla telah menjadi fenomena bagi kegairahan remaja muslim

dalam mengkaji dan mendakwahkan Islam di Indonesia. Sebenarnya,

dakwah Islam yang dilakukan para remaja bukanlah hal yang baru.

Remaja masjid membina para anggotannya agar berilmu dan

beriman kepada allah SWT. Pembinaan dilakukan dengan menyusun

aneka program yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan berbagai aktifitas

remaja masjid yang telah mapan biasanya mampu bekerja secara

terstruktur dan terencana.48

48

Siswanto.Ir, Panduan Praktis Remaja Masjid, Jakarta: 2005, Cet Ke-1, h 49

Page 47: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

39

BAB III

GAMBARAN UMUM PENGAJIAN REMAJA ISLAM

MUSHOLAH AL-HIDAYAH (RISMA) SAWANGAN DEPOK

A. Sejarah Berdiri Dan Perkembangan

Organisasi remaja ini bernama RISMA (Remaja Islam Musholah Al-

Hidayah). RISMA ini suatu organisasi non formal yang berada di lingkungan

Sawangan Lama Kota Depok. Organisasi ini memiliki tujuan membentuk

pemuda dan pemudi Islam yang bertaqwa, beriman dan berakhlaktul karimah,

sehingga dapat berperan aktif dalam mengisi pembangunan di lingkungan

warga sekitar.

Pengajian remaja ini berdiri sejak tahun 1990 bertempat di musholah

Al-hidayah Rt 02, Rw 07, Sawangan Lama, kota Depok. Latar belakang

pendirian pengajian ini didasarkan melalui musyawarah para remaja karena

kepedulian para remaja untuk lebih membangun spiritualitas di lingkungan

sekitar yang dibekali dengan pengetahuan agama dan melibatkan para remaja

dan masyarakat sekitar kepada kegiatan positif.1

Berdirinya organisasi ini merupakan wujud dari harapan dan keinginan

para remaja sekitar untuk mempersatukan para remaja lain yang berada di

lingkungan Sawangan dengan maksud dan tujuan memberikan pembinaan

kepada para remaja dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar, di mana pada saat

itu umumnya para remaja masih sangat kurang memiliki pengetahuan

dibidang agama.2

1 Mustofa, Penasihat RISMA, Wawancara Pribadi, Sawangan Depok, 29 Mei 2013, Jam

19.00 WIB 2 Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara Pribadi, Sawangan Depok, 27 Mei 2013,

Jam 15.00 WIB.

Page 48: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

40

Bila dilihat dari aktivitas keseharian sebagian remaja, mereka

cenderung menyimpang dari norma agama. Sehingga atas dasar itu para

perintis berdirinya organisasi ini mencoba mengumpulkan remaja sekaligus

masyarakat beserta para tokoh masyarakat yang ada untuk membentuk wadah

organisasi remaja sebagai perkumpulan remaja di dalam melakukan segala

aktifitas keagamaannya yang tentunya sangat memberii manfaat.

Seiring berjalannya waktu, RISMA menghadapi suatu keadaan yang

menyebabkan anggota pengajian berkurang dan selalu mengalami fluktuasi

masalah keanggotaannya.

Hingga saat ini RISMA telah mengalami perkembangan yang cukup

pesat, baik dari segi keanggotaanya maupun kegiatan yang dilaksanakannya.

Perlahan tapi pasti RISMA telah berhasil menumbuhkan kepercayaan dan

membuka mata masyarakat bahwa RISMA adalah organisasi remaja yang

patut diperhitungkan dan diberikan dukungan karena besarnya kontribusi

RISMA terhadap perkembangan kehidupan beragama remaja dan masyarakat

sekitar melalui berbagai kegiatan pengajian. Kesabaran dan keuletan serta

keseriusan para pengurus yang ada telah mampu menarik perhatian para

remaja dan warga yang ada disekitar lingkungan RW 07 untuk ikut serta

berperan aktif dalam segala kegiatan yang diselenggarakan oleh RISMA dan

senantiasa mendapat dukungan serta bantuan secara moril maupun materil

hingga saat ini.

Mengenai jumlah anggota RISMA hingga saat ini secara keseluruhan

adalah berjumlah 80 orang, dari hasil perolehan data dapat diketahui. Dengan

jumlah laki-laki sebanyak 30 orang dan jumlah perempuan sebanyak 50 orang,

Page 49: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

41

didalam keanggotaan sudah termasuk pengurus RISMA sebanyak 14 orang.

Untuk mayoritas pendidikan dari anggota yang ada adalah SLTA yang setara

dengan SMA, MA, SMK sebanyak 20 orang, sebagian lagi berasal dari SMP,

MTS sebanyak 25 orang, yang setara SD,MI sebanyak 7 orang, adapun yang

mahasiswa sebanyak 12 orang dan sudah bekerja sebanyak 16 orang. Dalam

kegiatan organisasi ini senantiasa mendapat pengawasan dan bimbingan dari

dewan Pembina dan penasihat yang memiliki latar belakang pendidikan

perguruan tinggi dan cukup kompeten dibidang agama. Organisasi ini pun tak

luput mendapat dukungan dari para senior yang sudah sukses saat ini.

Mengingat RISMA adalah organisasi milik remaja dan tercipta untuk

masyarakat setempat, dalam fase perkembangannya terlihat melalui

kepercayaan masyarakat terhadap RISMA. Salah satu contoh kepercayaan

masyarakat terhadap RISMA adalah dipercayakannya RISMA dalam berbagai

acara peringatan hari besar Islam seperti maulid Nabi Muhammad SAW, Isra

mi’raj, peringatan HUT RI dan kegiatan amal lainnya.

B. Visi Dan Misi Risma

Visi RISMA adalah menjadikan remaja yang mempunyai peran di

masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap kegiatan keagamaan dan

kepemudaan pemberdayaan umat. Menjadikan RISMA sebagai wadah

silaturahmi dan menjadikan tempat untuk mengembangkan kreatifitas serta

menciptakan generasi muda yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia.

Misi RISMA adalah mengaktifkan pengajian remaja agar tetap

berjalan, menanamkan kesadaran keagamaan dalam diri remaja, meningkatkan

kualitas remaja yang inovatif dan kreatif, serta menjaga kekompakan dan

silaturahmi antar remaja di lingkungan Sawangan.

Page 50: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

42

Terbentuknya RISMA adalah sebagai wadah para remaja dan

masyarakat yang secara umum mampu memberiikan pengetahuan agama lebih

mendalam dan belajar dalam berorganisasi, baik ilmu agama yang berdasarkan

dalam Al-quran dan Hadist maupun ilmu pengetahuan umum lainnya.

Dalam organisasi ini para remaja diharapkan dapat mengasah

kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) dan kemampuan

lainnya sehingga semua tersalur dalam kegiatan-kegiatan positif dan jauh dari

prilaku-prilaku yang menyimpang dari ajaran agama.

Tujuan RISMA adalah menjadikan RISMA sebagai wadah dalam

berdakwah kepada masyarakat di sekitar musholah Al-hidayah dan

menjadikan remaja yang soleh dan solehah di daerah sawangan.

C. Sarana Prasarana Risma

RISMA berdiri dan beroperasi menggunakan fasilitas yang diberikan

oleh musholah Al-hidayah, dalam menjalankan dakwahnya sarana dan

prasarana sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Inilah

beberapa sarana dan prasarana yang dimiliki RISMA :

1. 20 Al-quran

2. 20 panduan tajwid

3. 100 surat yasin

4. 2 buah pengeras suara

5. 1 buah mading

Sarana dan prasarana yang dimiliki RISMA tersebuat sudah cukup

mendukung operasional RISMA namun belum bisa dikatakan baik karena

masih banyak kekurangan sarana dan prasarana yang digunakan untuk

menunjang operasional pengajian untuk saat ini.

Page 51: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

43

D. Struktur Organisasi Risma

Dalam struktur organisasi tersebut meliputi jabatan dari masing-

masing pengurus. Dengan demikian semua program kerja dan tujuan yang

telah di tetapkan bersama akan berjalan dengan baik dan lancar.

Sedangkan pergantian stuktur organisasi pengajian RISMA diganti

dalam 3 (tiga) tahun sekali, bedasarkan musyawarah yang telah ditetapkan.

Adapun stuktur organisasi pengajian RISMA priode 2012-2014 Terdiri dari3:

1. Penasihat : Bpk. Sanudin

Ustadz Amil Misar

2. Pembina : Bpk. Iwan Edi S.ThI

Bpk. Mustofa

3. Staf pengajar : Ustadz Amil Misar

Ustadz Baidowi tafsir

Ustadzah miyah

Ustadz Iwan Edi

4. Ketua : Asmuni Sudrajat

5. Wakil Ketua : Fikri Zulfahmi

6. Sekretaris : Fauziah Aftrianti

7. Bendahara : Eti Sarah

Seksi-seksi

Sie. Humas : Rian Sudrajat

Iin

Sie. Kesenian : Riska

3 Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara langsung, , 29 Mei 2013, pukul 15:00 WIB.

Page 52: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

44

Sie. Peribadatan : Diah Maulidia

Zainal Abidin

Sie. Olahraga : Zainudin

Aditya kurniawan

Sie. sosial : Fitri

Nilam

Zizah

Page 53: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

45

STRUKTUR ORGANISASI

PENASIHAT

Bpk. Sanudin dan Ustadz. Amil misar

PEMBINA

Bpk. Mustofa dan Ustadz. Iwan Edi

WAKIL KETUA

Fikri Zulfahmi

SEKSI-SEKSI

Sie. Humas

Sie. Peribadatan

Sie. Kesenian

Sie. Olah raga

Sie. Sie. Sosial

SEKRETARIS

Fauziah Afrianti

KETUA

Asmuni Sudrajat

BENDAHARA

Eti Sarah

Page 54: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

46

E. Program Kegiatan Risma

Untuk mewujudkan visi dan misi RISMA kami telah memiliki

beberapa program yang ditujukan untuk para remaja sekitar. Program kegiatan

dakwah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh remaja yang

tergabung dalam pengajian RISMA maupun masyarakat sekitar. Dan kegiatan

tersebut merupakan realisasi dari program yang sudah direncanakan dan

disusun secara sistematis dan dilaksanakan secara teratur serta bertahap dalam

mencapai tujuan sasaran dengan tepat.

Adapun program dan pembagian tugas masing-masing bagian di

pengajian RISMA secara umum adalah :

1. Penasihat

Memberikan bimbingan dan mengontrol berjalannya kegiatan terhadap

semua pengurus.

2. Pembina

Memberikan masukan dan binaan terhadap pengurus dan anggota dan

sebagai monitoring kegiatan RISMA.

3. Ketua

Bertanggung jawab terhadap pengajian RISMA dalam melaksanakan

program kegiatan, bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan dan

memutuskan segala sesuatu apa yang terjadi di RISMA.

4. Wakil ketua

Menggantikan ketua umum, apabila ketua umum berhalangan hdir dalam

hal apapun, mmbantu ketua umum agar kegiatan terlaksana dengan baik

dan bertanggung jawab kepada ketua umum.

Page 55: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

47

5. Bidang kajian Islam

Dalam program di bidang kajian Islam mempunyai tugas mengadakan

pengajian yang diadakan seminggu sekali yang dilaksanakan pada hari

jumat malam sabtu ba’da Isya. Dengan mengajak seluruh anggota remaja

di lingkungan sekitar untuk mengaji Al-quran yang di pimpin oleh ustadz

Amil.

6. Bidang seni dan budaya

Dalam program di bidang seni dan budaya mempunyai tugas mengadakan

pelatihan marawis setiap seminggu sekali yang jatuh pada malam minggu.

Hal ini dimaksudkan agar remaja dapat mengeluarkan kreatifitas dan bakat

yang ada dalam diri mereka masing-masing, dalam hal ini di khususkan

pada anggota RISMA saja.

Kegiatan madding, kegiatan ini juga melatih kreatifitas remaja agar

dapat memberiikan kontribusinya untuk berekspresi.

7. Bidang olah raga

Dalam program di bidang mempunyai tugas mengumpulkan para anggota

RISMA untuk berolah raga yang diadakan tiap hari minggu, dalam hal ini

RISMA mengadakan kompetisi seperti futsal maupun olah raga ringgan

seperti joging pagi guna untuk lebih mengikat persaudaraan dan agar

anggota tidak jenuh.

8. Bidang sosial

Bidang sosial bertugas untuk mengatur kegiatan yang berkaitan dengan

masyarakat seperti bakti sosial, mengadakan gotong royong dan mengatur

hal-hal yang berkaitan pada acara peringatan hari besar Islam seperti

Page 56: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

48

menyambut maulid Nabi SAW, isra’ mi’raj, tahun baru hijriah, dan

peringatan nuzulul Qur’an.

9. Bidang humas

Bidang ini bertugas melakukan koordinasi dengan organisasi-organisasi

lain yang berada di Depok, dan untuk mencari dana untuk setiap kegiatan,

melkukan koordinasi dengan instansi-instansi lain dalam setiap kegiatan.

Selain program-program diatas RISMA pun memiliki berbagai

kegiatan rutin. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan pengajian RISMA

dibagi kedalam tiga tahap yaitu mingguan, bulanan dan tahunan, seperti :

a. Kegiatan Mingguan

Pengajian mingguan, rutin dilaksanakan pada hari jumat malam

sabtu yang dilaksanakan ba’da Isya, yaitu mulai dari yasin, tahlil dan

membaca Al-quran yang disampaikan oleh ustadz setempat dan materi

yang disampaikan seputar aqidah, fiqih dan akhlak. Ustadz yang

menyampaikan materi pada tiap pertemuan berbeda-beda sesuai

dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Pengajian mingguan keliling malam kamis atau pengajian

bergilir, yang bertujuan untuk menyambung tali persaudaraan antar

remaja masjid yang lain. Kegiatan ini di isi oleh ustadz-ustadz dari

lingkungan setempat.

b. Kegiatan bulanan

Kegiatan bulanan yang dimaksud yaitu pengajian RISMA

adalah pengajian gabungan dimana pengurus pengajian RISMA

mengajak pengajian-pengajian luar lainnya yang berada disekitar

Page 57: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

49

wilayah Sawangan untuk berkumpul dengan tujuan memmbentuk

ukhuwah Islamiyah dan belajar bersama dengan memanggil ustadz

setempat untuk mengupas lebih dalam mengenai berbagai pengetahuan

agama Islam dan ketenangan batin.

c. Kegiatan tahunan

RISMA mengadakan kegiatan tahunan terutama peringatan-peringatan

hari besar Islam, adapun kegiatannya seperti :

1) Tahun baru Islam 1 Muharam

Kegiatan perayaan ini RISMA mengundang para anak-anak kecil

sekitar untuk memeriahkan dengan berkeliling dengan membawa

obor yang terbuat dari bamboo atau biasa yang disebut pawai obor.

2) Maulid Nabi Muhammad SAW

Kegiatan perayaan ini RISMA bergabung dengan para bapak-ibu

sekitar dalam membuat acara yang meriah dengan mendatangkan

ustadz dan para tokoh untuk mengisi acara.

3) Isra mi’raj

Kegiatan perayaan ini RISMA mengadakan lomba-lomba seperti

peragaan busana muslim, adzan, musabaqoh tilawatil Quran dan

lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kreatifitas anak dan remaja serta untuk menguji mental anak agar

terbiasa tampil di depan umum dan pesertanya dari berbagai

pengajian-pengajian lainnya. dalam kegiatan ini masyarakat dan

anak-anak sangat antusias, lomba-lomba tersebut biasanya

Page 58: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

50

berlangsung pada satu minggu dan pada malam puncak aka nada

pembagian hadiah serta mengadakan caramah agama yang diisi

oleh ustadz yang telah di datangkan dari luar wilayah Sawangan.

4) Kegiatan lain

a) Peringatan HUT RI

b) Pesantren kilat dan tadarus Ramadhan.

Page 59: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bedasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang strategi dakwah

pengajian Remaja Islam Musholah Al-Hidayah (RISMA) dalam Pembinaan

Keagamaan pada Remaja di Sawangan Kota Depok, penulis dapat

menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu RISMA

memakai strategi dari segi pengenalan objek dengan cara pendekatan secara

personal melaui kegiatan-kegiatan positif. Seperti mengadakan pengajian

bergilir di rumah anggota dan mengadakan event-event keagamaan yang

bertujuan untuk menarik para remaja sekitar bergabung di pengajian RISMA

agar lebih meningkatkan pengetahuan agamanya.

RISMA melakukan pengemasan materi keagamaan sesuai dengan

perkembangan zaman dan kemajuan teknologi melalui alat proyektor dengan

menggunakan media audio visual yang bertujuan agar menarik minat remaja

untuk mengaji dan memudahkan materi diterima dengan baik sehingga

meningkatkan pengetahuan agama. Materi yang disampaikan bukan hanya seputar

agama tetapi pengetahuan umum. Dengan adanya perkembangan zaman dan

teknologi RISMA berusaha mengikuti dalam penyampaian dakwahnya agar lebih

berinovasi dan berhasil mendapat perhatian yang baik dari remaja. Dengan adanya

perkembangan teknologi maka penyampaian dakwah lebih mudah dan efektif.

RISMA dapat mengikuti perkembangan zaman yang baik dalam menyampaikan

dakwahnya khususnya pada remaja.

Page 60: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

71

B. Saran

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan saran dan mudah-mudahan dapat

menjadi sebuah masukan begi keberlangsungan RISMA dan organisasi

lainnya yaitu sebagai berikut :

1. Para pengurus RISMA agar lebih memperhatikan kegiatannya karena

Sebagus apapun strategi jika tidak digunakan maka akan sia-sia dan akan

memunculkan masalah-masalah baru. Dengan banyaknya teori yang

berkaitan dengan strategi, maka RISMA dapat memilih dan menerapkan

dalam kegiatan dakwahnya, sehingga kegiatan dakwah dapat di kontrol

secara sistematik dan menarik.

2. Untuk masa depan RISMA khususnya para pengurus jangan pernah

merasa bosan dalam menjalankan kegiatan dakwahnya terhadap remaja

khususnya. Semoga RISMA dapat menjadi sebuah jembatan yang

mengantarkan para remaja khususnya di lingkungan Sawangan - Depok

menjadi remaja yang beriman dan berakhlaktul karimah, karena remaja

merupakan salah satu asset negara sebagai generasi penerus. Untuk

menumbuhkan hal itu, maka harus ada satu langkah strategi yang harus

diambil dan diputuskan dari masa ke masa agar organisasi yang bergerak

dibidang dakwah dapat berjalan dan tidak kehilangan arah.

3. Untuk ketua RISMA perlu di perhatikan bahwa keterkaitan remaja kepada

orang tua atau ketua dari RISMA harus bisa menjalin kerja sama yang erat

dalam hal apapun, karena dengan dorongan dari orang tualah RISMA

dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Page 61: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

72

4. Diharapkan bagi pemerintah agar menyediakan program pembinaan yang

dikhususkan pada remaja, agar tercipta generasi-generasi muda yang

profesional, berfikir maju dan berakhlak baik, agar dapat membantu

pemerintah memabantu masyarakat menjadi maju dan berpengetahuan

luas.

Page 62: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

51

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISIS

A. Deskripsi Informan

Deskripsi informan adalah gambaran orang-orang yang memberikan

informasi atau data di pengajian “Remaja IslamMusholah Al-hidayah

(RISMA)” yang berlokasi di lingkungan Sawangan Rt 02 Rw 07, yaitu :

1. Pembina RISMA

Pembina pengajian RISMA l adalah ustadz Iwan Edi S.ThI, beliau

lahir di Bogor,14 Desember 1979, Beralamat di Bedahan Sawangan

Permai. Beliau sudah bekeluarga memiliki satu orang anak, pendidikan

terakhir S1 di Universitas Islam Negeri Jakarta, Jurusan Filsafat. Di tahun

2002 beliau sudah bergabung di Yayasan Dompet Dhuafa sebagai

koordinator program dakwah untuk rumah sakit, dosen konseling di UIN,

dan Guru di beberapa sekolah. pengalaman organisasi beliau aktif di

beberapa yayasan sosial seperti di yayasan yatim piatu, zakiah, amanah

foundation, PM Mandiri, serta mengisi beberapa training motivasi

interprener dan pengajian-pengajian remaja seperti saat ini.

2. Pengurus RISMA

Ketua RISMA yaitu Asmuni Sudrajat, lahir di Bogor, 20 Februari

1991, beralamat di Jl. Raya Muchtar Rt 01/07 Sawangan Gg. Poncol.

Beliau seorang mahasiswa di bidang Teknik Komputer di Universitas BSI

Fatmawati. Beliau menjabat sebagai ketua RISMA sudah dua tahun.

Semangatnya dalam menghidupkan pengajian ini sangat tinggi.

Page 63: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

52

Bidang peribadatan Eti Sarah, lahir di Bogor, 27 Agustus 1991,

beralamat di Jl. Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Belum

berkeluarga, aktif sebagai mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI.

3. Guru Pengajar

Guru pengajar yakni Ustadz Amil Misar lahir di Bogor, 02 Agustus

1959, beralamat di Jln. Raya Muchtar RT 02 RW.07 Sawangan Lama kota

Depok. Beliau sudah memiliki berapa orang anak,. Pendidikan terakhir

Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren As-salafiyah, beliau mengajar

sebagai pemateri fiqih dan tajwid, menjabat sebagai penasihat RISMA.

Ustadzah miyah, lahir di Bogor, 8 Agustus 1968, beralamat di Jln.

Raya Muchtar RT 02 RW.07 Sawangan Lama kota Depok. Pendidikan

terakhir Madrasah Aliyah, kiprah beliau di masyarakat sebagai ustadzah

dan berprofesi sebagai pegawai swasta dan pengajar.

4. Ketua RT 01 dan 02

Andi Ibrahim, lahir di Bogor, 31 Agustus 1965, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 01/07 Sawangan Gg. Poncol. Pendidikan terakhir SMA,

dan berprofesi sebagai ketua RT di Sawangan Poncol.

Mamat Nur, lahir di Bogor, 16 September 1969, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Pendidikan terakhir SMA,

dan berprofesi sebagai ketua RT di Sawangan Poncol.

5. Warga di lingkungan Musholla

Hasan Darmawan, lahir di Bogor, 17 Agustus 1964, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 01/07 Sawangan Gg. Poncol. Pendidikan terakhir SMA,

dan berprofesi sebagai warga.

Page 64: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

53

Abdul Rozak, lahir di Bogor, 01 Oktober 1970, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 01/07 Sawangan Gg. Poncol. Pendidikan terakhir SMA,

dan berprofesi sebagai warga.

6. Anggota RISMA

Dwi Rusyada Agustin, lahir di Bogor, 17 Agustus 1995, beralamat

di Jl. Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Pendidikan terakhir

SMA, dan berprofesi sebagai mahasiswi di Universitas Politeknik

Kemenkes Jakarta.

Siti Khodijah, lahir di Bogor, 01 Agustus 1997, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai pelajar

SMA.

Fitriyah Ramadhona, lahir di Bogor, 01 Januari 1997, beralamat di

Jl. Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai

pelajar MA Islamiyah YADAIR.

Fauziah Afitrianti, lahir di Bogor 03 Mei 1992, beralamat di Jl.

Raya Muchtar RT 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai

mahasiswi di Universitas Indraprasta PGRI.

Nilam Suri, lahir di Bogor, 20 Oktober 1996, beralamat di Jl. Raya

Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Profesi sebagai pelajar di MA Al-

karimiyah.

Rivia Maulidia, lahir di Bogor, 29 Agustus 1997, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai pelajar

di MA Yadair.

Page 65: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

54

Afrina Rifkyah, lahir di Bogor 16 April 1993, beralamat di Jl. Raya

Muchtar Rt 03/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai mahasiswi,

jurusan Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Jakarta.

Fikri Zulfahmi, lahir di Bogor 28 Agustus 1992, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai

mahasiswa jurusan Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Jakarta.

Haryono Rindrori, lahir di Jakarta, 17 Januari 1992, beralamat di Jl.

Raya Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai

mahasiswa jurusan FIK di UPN.

Ahmad Pandu, lahir di Bogor, 20 Juni 1998, beralamat di Jl. Raya

Muchtar Rt 02/07 Sawangan Gg. Poncol. Berprofesi sebagai pelajar kelas

XI di SMAK Bogor.

Peserta pengajian diambil 10 orang karena merekalah yang sangat

aktif dan telah mengikuti pengajian selama tiga tahun, bahkan kesepuluh

orang ini adalah yang banyak melakukan aktivitas dalam kegiatan yang

dibuat RISMA.

B. Strategi Dakwah RISMA Dalam Pembinaan Keagamaan Pada Remaja Di

Lingkungan Sawangan Rt 01, 02 - Rw 07

Pengajian merupakan suatu wadah tempat berlangsungnya proses

mengajar kepada manusia atau umat Islam yang dilakukan dimasjid, dirumah,

atau tempat lainnya. Saat ini pegajian identik dengan ibu-ibu dan bapak-

bapak, namun para remaja juga tak kalah dengan pengajian saat ini. saat ini

kondisi remaja sedang berada dalam jiwa yang bergejolak, penuh dengan

kegelisahan dan pertentangan batin. Di usia remaja biasanya mengalami

Page 66: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

55

perkembangan jiwa yang dalam kondisi labil, akibatnya sebagai refleksi

kegoncangan jiwa agama sekaligus sebagai indikasi dari berkurangnya

pembinaan mental spiritual remaja yang sedang mencari jati dirinya tidak

mampu membendung dan mengendalikan gejolak yang timbul dalam jiwanya,

sehingga terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan negatif. 1

Dalam hal ini diperlukan suatu siasat, taktik atau metode agar dapat

menciptakan generasi muda yang berakhlaktul karimah dan mengatasi

kegoncangan jiwa para remaja terjadi akibat perkembangan dan tantangan

yang akan mereka hadapi. Dan disini agama-lah yang merupakan salah satu

cara paling tepat untuk mengatasi hal tersebut.

Agama merupakan sebuah benteng yang paling kuat dalam

menghadapi berbagai pengaruh dari perbuatan negatif. Dengan pemahaman

agama yang baik, remaja akan sulit terpengaruh ke dalam perbuatan yang

merusak diri para remaja. Selain itu, para remaja membutuhkan sebuah peran

atau bimbingan dari keluarga secara baik dalam mengatasi kondisi internal

mereka, disamping itu pendidikan formal juga penting dalam menunjang

pengetahuan agama mereka, dan tidak cukup dalam pendidikan formal

disekolah. Saat ini pendidikan non formal juga sangat penting guna lebih

menambah pengetahuan agama agar pengamalannya lebih baik lagi.

Saat ini lembaga non formal yang banyak kita jumpai seperti majelis

taklim atau pengajian yang bertempat di masjid atau musholah. Pengajian

seperti ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi remaja bahkan masyarakat

untuk lebih meningkatkan ilmu agama mereka. pengajian remaja seperti ini

1 Zakiyah Derajat, Problematika Remaja Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang 1978), Cet.

Ke-3, H.100

Page 67: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

56

merupakan pendidikan non formal yang banyak memberikan manfaat pada

remaja mulai dari remaja dapat belajar berorganisasi dan dapat bersosialisasi

serta tak luput dari mendapatkan pengetahuan agama lebih mendalam.

Usaha dalam mewujudkan ajaran Islam secara kaffah dalam aspek

kehidupan, tentunya bukan tanggung jawab para orang tua saja, tetapi unsur

lain yang tidak dapat dikesampingkan dalam masalah ini, yaitu keberadaan

kaum remaja atau para pemuda sebagai penerus bangsa dan agama yang

memiliki andil dalam usaha penyampaian dakwah di lingkungannya.

Sementara itu kita temui remaja yang melakukan hal yang positif secara

memiliki andil dan manfaat terhadap lingkungannya.

Strategi merupakan suatu perencanaan atau keputusan manajerial yang

strategis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu

organisasi tertentu. Dalam konteks dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan

terutama bagi organisasi dakwah semacam pengajian remaja RISMA yang

merupakan bagian dari organisasi kemasyarakatan.

Sebuah organisasi atau lembaga agar bisa mencapai segala tujuan

yang telah ditetapkan maka sangat membutuhkan cara dan metode. Cara atau

metode itulah yang disebut strategi. Sebab strategi adalah cara-cara atau taktik

suatu organisasi suatu kegiatan yang akan berjalan ke arah tujuan tujuan yang

sudah direncanakan terlebih dahulu.

Dalam hal ini, secara tidak langsung organisasi remaja ini berperan

sebagai orang tua bagi remaja, seperti layaknya orang tua yaitu RISMA

memiliki tugas untuk mengayomi dan membimbing para remajanya ke jalan

yang positif. Jika para remaja bertindak melakukan kegiatan yang tidak sesuai

Page 68: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

57

norma dan ajaran agama, maka RISMA lah yang berperan menasehati dan

mencari solusi secara pertemanan.2

RISMA sebagai organisasi remaja memiliki andil dan turut

berpartisipasi dalam membina kualitas spiritual dan moral remaja agar

menjadi manusia religi dan berilmu pengetahuan. Untuk mencapai tujuan di

atas, dalam rangka pembinaan keagamaan pada remaja, RISMA telah

menerapkan beberapa langkah strategis, adapun strategi yang diterapkan oleh

pengajian RISMA di lingkungan Sawangan adalah3 :

1. Melakukan pengenalan objek dengan cara mengadakan kegiatan positif

yang bertujuan agar remaja tersebut mau bergabung dan mengikuti

kegiatan keagamaan RISMA, seperti:

a. Melibatkan remaja kedalam event-event keIslaman maupun sosial.

Adanya perubahan fisik dan psikis pada remaja akan membuat

remaja ketakutan. Akibatnya mereka akan bingung untuk melakukan

sesuatu. Ada dua kekuatan yang dapat mempengaruhi remaja yaitu

kekuatan baik dan kekuatan buruk. Kekuatan baik diperoleh dari

lingkungan yang baik, yaitu selalu melakukan aktifitas positif.

Sedangkan kekuatan yang buruk diperoleh dari lingkungan yang selalu

melakukan perbuatan terlarang. Dua kekuatan tersebut selalu

mempengaruhi remaja sampai salah satu kekuatan itu masuk kedalam

diri remaja.

Disini, yang dimaksud event-event keIslaman seperti peringatan

hari-hari besar Islam yang dilaksanakan oleh RISMA dan event sosial

2 Iwan Edi, Pembina RISMA, Wawancara Pribadi, 26 mei 2013. Pukul 13:00 WIB

3Observasi 20 Mei 2013, Musholah Al-Hidayah Sawangan

Page 69: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

58

seperti kerja bakti atau kegiatan “bebenah musholah” yang di

laksanakan setiap sebulan sekali.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan para anggota RISMA saja

tetapi para remaja di luar RISMA dan masyarakat sekitar. Dengan

adanya kegiatan ini diharapkan terjalin hubungan keakraban antar

remaja. Karena seperti kita tahu remaja saat ini banyak yang lebih

mementingkan gengsi untuk menghadiri kegiatan pengajian.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajarkan

kepada remaja agar lebih mencintai dan peduli terhadap musholah dan

lingkungannya.

Adapun event-event keagamaan adalah seperti peringatan hari

besar Islam seperti Isra’ Mi’raj, maulid Nabi Muhammad, tahun baru

Hijriah. Di setiap event tersebut RISMA selalu mengadakan kegiatan-

kegiatan yang melibatkan remaja dan masyarakat sekitar untuk

berkontribusi memeriahkan perayaan tersebut.

Kegiatan Isra Mi’raj biasanya RISMA mengadakan acara

ceramah agama yang diisi oleh ustadz yang di datangkan dari luar

wilayah hal ini di maksudkan untuk menarik minat masyarakat

setempat untuk datang menghadiri acara tersebut. Selain itu RISMA

juga mengadakan lomba-lomba yang dikhususkan untuk para anak-

anak sekitar Sawangan seperti lomba fashion show busana muslim,

lomba adzan, lomba menghafal surat-surat pendek.

Dalam kegiatan ini para remaja dituntut untuk mengerjakan

semua rangkaian acara. Agar mereka belajar bertanggung jawab dan

belajar untuk saling bekerja sama dalam satu tim.

Page 70: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

59

Peringatan tahun baru hijriah, RISMA mengadakan pawai obor

keliling . Dalam kegiatan ini melibatkan banyak pengajian remaja luar

untuk bergabung memeriahkan acara tersebut agar tali silaturahmi

tidak terputus antar pengajian.

Dalam peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya sekedar

membaca rawi dan ceramah saja, tetapi sebelumnya RISMA juga

mengadakan perlombaan untuk para remaja seperti lomba MC,

ceramah agama, shalawat, marawis, qira’atul quran, yang dimana

nantinya pemenang atau yang terbaik akan dilibatkan dalam acara ini.

inilah salah satu strategi agar para remaja dapat melatih bakat dan

kratifitas mereka selain itu event ini juga sebagai indikator mereka

untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi untuk mengasah

kemampuannya.

Kegiatan ini cukup berhasil dalam rangka melaksanakan dakwah

Islam yang dilakukan pengajian RISMA, karena kegiatan ini sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta

mempererat ukhuwah Islamiyah remaja yang direalisasikan dalam

pengamalan ajaran Islam. Hal ini terbukti dengan kehadiran

masyarakat luar yang sangat antusias kemudian kehadiran para

petinggi seperti pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, para assatidz.4

b. Melakukan pengajian bergilir di rumah anggota.

Kegiatan ini merupakan strategi untuk lebih mendekatkan RISMA

kepada orang tua remaja. Karena peran orang tua juga penting untuk

4Asmuni Sudrajat,Ketua RISMA,Wawancara Pribadi, 29 Juni 2013 Pukul 13.00 WIB.

Page 71: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

60

memotivasi anak agar terus mengikuti pengajian agar pengamalan

agamanya meningkat.

Tujuan diadakan kegiatan ini karena kesatuan diantara anggota

pengajian RISMA dalam melaksanakan kegiatan ini, dengan demikian

timbul rasa keingin ikut sertaan bagi para remaja yang lain untuk ikut

bergabung kedalam pengajian RISMA dalam upaya meningkatkan

pengamalan agama.

2. Menyajikan materi agama dan umum dengan bentuk atau metode yang

menarik.

Penyajian materi juga merupakan salah satu strategi yang RISMA

punya. Dalam penyajian materi dakwah atau keagamaan tak terlepas dari

metode tradisional seperti ceramah. Namun disini RISMA tidak hanya

menggunakan metode lama, kita harus berinovasi dalam mengemas materi

sesuai perkembangan zaman yang semakin modern. Dalam berdakwah

media merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh suatu

pendakwah. Karena pemilihan media memiliki peran penting dalam

menentukan bagaimana keefektifitas dakwah.5 RISMA bekerjasama

dengan sejumlah ustadz yang mengisi pengajian dengan berbagai sajian

materi yang menarik seperti :

a. Menyajikan materi dengan menggunakan media audio visual

Seperti Film slide ini berupa rekaman gambar pada film positif

yang telah diprogram sedemikian rupa dengan baik sehingga hasilnya

sesuai dengan apa yang telah diprogramkan. Pengoperasian film slide

5Ustadz Iwan, Penasihat RISMA,Wawancara Pribadi, 4 Juni 2013 Pukul 19.00 WIB.

Page 72: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

61

melalui proyektor yang kemudian gambarnya diproyeksikan pada

screen. Kelebihan dari film slide ini adalah mampu memberikan

gambaran yang cukup jelas kepada audiensi tentang informasi yang

disampaikan seorang juru dakwah. Disamping itu juga dapat dipakai

berulang-ulang sejauh programnya sesuai dengan yang diinginkan.

Sedangkan kelemahannya adalah bahwa untuk membuat program

melalui film slide diperlukan dalam bidan fotografi dan grafis. Selain

itu juga diperlukan ruangan khusus dengan menggunakan aliran listrik.

Dengan menggunakan media tersebut penyampaian dakwah

lebih mudah untuk dimengerti karena audio visual itu termasuk alat

dakwah yang merangsang indra pendengaran dan penglihatan sehingga

lebih mudah. RISMA menyajiakan materi berupa power point yang

diselingi dengan tanyangan video inspiratif.

Penyajian materi-materi mengenai mengetahuan agama dan

pengetahuan umum membuat para anggota RISMA sangat antusias

dengan penyajian materi ini karena dianggap tidak monoton dan para

anggota dapat mengikutinya dengan hati yang senang. Dengan

penyampaian ustadz yang humoris sehingga pengajian yang

dilaksanakan pada malam hari tidak membuat para anggota ngantuk

dan jenuh.

Seperti yang kita tahu bahwa menyampaikan materi dengan

menggunakan audio visual dapat merangsang indra-indra manusia

serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima dakwah. Semakin

tepat dan efektif, media yang dipakai akan semakin efektif pula upaya

Page 73: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

62

pemahaman ajaran Islam pada masyarakat yang menjadi sasaran

dakwah.

Perkembangan teknologi komunikasi tersebut merupakan

peluang sekaligus tantangan bagi para penjuru dakwah. Dikatakan

sebagai peluang berarti dengan semakin beragamnya media

komunikasi dan semakin praktis dan efisiennya seorang komunikator

berhubungan dengan komunikan, maka jika komunikasi massa tersebut

digunakan sebagai sarana dakwah akan mempercepat proses

penyampaian dakwah.

Islam adalah agama dakwah, agama yang selalu mendorong

umatnya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.

Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan

dakwah yang dilakukannya.

b. Menyajikan materi dengan berdiskusi.

Materi yang disajikan RISMA bukan hanya seputar agama saja

tetapi mengenai materi umum. Materi umum disajikan mengingat

perkembangan zaman dan teknologi, maka disini para angota

mendapatkan pengetahuan yang luas.

Materi agama yang disampaikan mengacu kepada al-quran dan

hadist yang menekankan kepada ilmu fiqih, ilmu akhlak dan hadist.

Materi-materi ini adalah materi dasar Islam sehingga remaja harus

mempelajarinya. Banyak materi yang telah ditelaah dan diuraikan

kepada remaja di antaranya thaharoh, wudhu, shalat, puasa, zakat dan

lain sebagainya.

Page 74: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

63

Cara berdiskusi RISMA dengan membuat makalah seputar

materi yang sudah ditetapkan dengan kelompok minimal dua orang,

lalu membagikan materi yang sudah dibuat kepada anggota lainnya.

Diskusi ini dibimbing oleh ustadz atau ustadzah yang mengerti di

bidang tersebut.

Dengan cara ini anggota diharapkan dapat belajar mengenai

pembuatan makalah dan melatih berbicara di depan dengan persentasi.

c. Menyampaikan materi dakwah dengan menggunakan madding.

Madding salah satu media yang RISMA punya untuk menyampaikan

dakwah. Selain itu melatih kreatifitas anggota dalam menulis sebuah

artikel. Artikel atau tulisan yang terbaik akan mendapatkan sebuah

penghargaan berupa bingkisan. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan

semangat para remaja.6

3. Membuat komunitas dakwah melalui facebook.

Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang canggih, saat ini

banyak para remaja yang lebih interaktif menggunakan internet. Oleh

karena itu, RISMA membuat komunitas perkumpulan pengajian dan

remaja sekitar agar ikut berpertisipasi dalam menyampaikan dakwah.

Dengan adanya komunitas melalui via facebook dapat mempermudah para

anggota untuk membangun suatu jaringan ketika mengundang untuk

mengaji atau mengundang untuk acara. Dengan menggunakan fasilitas ini

sangat bermanfaat karena jangkauannya yang sangat luas dan para anggota

pun merasa mudah untuk meng-update mengenai informasi seputar

pengajian seperti jadwal dan kegiatan pengajian.

6Observasi langsung, 29 Juni 2013, di Musholah Al-Hidayah Sawangan

Page 75: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

64

Selain untuk menyebarkan informasi, RISMA juga memanfaatkan

komunitas ini untuk berdakwah. Para anggota dapat berinteraktif dan

sharing mengenai dakwah maupun pengetahuan di luar agama untuk saling

menasehati. Pengetahuan di luar agama seperti bahayanya merokok,

bahayanya menaruh handphone di samping kepala saat tidur dan lain

sebagainya.

Disini sangat jelas bahwa media dakwah dapat memudahkan para

juru dakwah untuk menyampaikan pesan pada khalayak atau

komunikannya dengan cepat dan pesan yang disampaikan sapat tersebar

dengan luas.

4. Menyiapkan sarana untuk menyalurkan bakat.

RISMA menyediakan beberapa sarana seperti adanya mading, hal

ini bertujuan agar para remaja dapat berkreasi dan dapat menyalurkan

bakat seperti menulis cerpen, membuat artikel-artiket pengetahuan agama,

puisi, gambar dan lain sebagainya. Setiap dua bulan sekali RISMA akan

memberikan hadiah kepada salah anggota yang memiliki karya yang

terbaik. Dengan adanya program ini antusias para remaja cukup baik untuk

berkreasi.

RISMA juga memberikan sarana untuk berwirausaha pada remaja

dengan memberikan pelatihan kreatifitas membuat kalung, sarung toples

dengan menggunakan kain flannel. Setelah itu akan dijual-belikan ke

sekolah masing-masing yang nantinya uang hasil penjualannya akan

dimasukan ke kas RISMA.

5. Melakukan pembinaan praktek sholat fardu dan dasar-dasar shalat.

Pengajian yang diadakan rutin setiap seminggu sekali senantiasa

Page 76: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

65

membahas masalah keIslaman seperti ilmu fiqih, ilmu hadist, Qira’atul

qur’an beserta tajwid dan lain sebagainya.

Materi ilmu fiqih yang diberikan kepada remaja sperti masalah sholat 5

waktu, banyak pembahasan yang dibahas mengenai sholat seperti dasar-dasar

sholat sampai tata cara sholat. Shalat merupakan wujud ibadah dan ketaatan

umat Islam kepada penciptanya, dengan shalat jamaah mampu melatih

kesabaran, melatih emosi diri dan selalu memohon petunjuk kepada Allah

SWT, begitu pula halnya dengan puasa, umat Islam diwajibkan

melaksanakannya dengan menahan hawa nafsu dan berlomba beramal

kebaikan. Shalat dan puasa merupakan salah satu materi yang selalu

diutamakan oleh RISMA dalam dakwahnya. Matei yang diajarkan di setiap

pengajian ini mampu membawa hasil yang baik, jamaah memahami dan

menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam kehidupannya. Jadi, jelas sekali

materi yang diberi RISMA terhadap anggota memdapatkan sambutan yang

baik sebagai wujud meningkatkan keimanan dan ketakqwaan kepada Allah

SWT.

Pembinaan yang dirasakan masyarakat Sawangan RT.01,02 RW.07

cukup dirasakan oleh ketua RISMA setelah remaja mengikuti kegiatan

pengajian seperti yang dikatakan Asmuni Sudrajat :

“Saat ini sudah banyak remaja yang sadar akan sholat berjamaah,

karena semenjak adanya pengajian ini musholah sekarang banyak diisi

oleh remaja”.7

Dengan kata lain sholat berjamaah mengalami peningkatan. Tidak

hanya shalat berjamaah, saat Ramadhan petugas shalat terawih diisi oleh

remaja sekitar dari mulai bilal, pembaca doa dan adzan. Walaupun belum ada

7Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara Pribadi, 20 juni 2013. 14:00 WIB

Page 77: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

66

remaja yang sampai menjadi imam, tetapi saat ini ketua RISMA sedang

menjalankan program pembinaan remaja untuk menjadi imam shalat terawih

dengan cara penghafalan surat-surat Al-Quran yang bekerja sama oleh Ustadz

Amil Misar. Hal ini dilakasanakan agar tercipta penerus imam shalat terawih

muda.8

Dalam setiap pembelajaran yang dibimbing melalui kegiatan pengajian

RISMA muncul sebuah harapan agar dapat lebih memperkaya pengetahuan

agama bagi remaja yang secara tidak langsung dapat merubah prilaku dan

akhlak remaja kepada jalan yang diridhoi Allah SWT untuk menuju kehidupan

yang baik dunia dan akhirat nanti.

Dalam pertumbuhan suatu organisasi, pasti ada beberapa faktor yang

mendukung dan juga tidak terlepas dari berbagai faktor hambatan. Hal itu

biasa di temukan dalam perjalanan suatu lembaga atau organisasi. Seperti

halnya yang dialami oleh Remaja IslamMusholah Al-hidayah (RISMA), para

pengurus mendapatkan barbagai dukungan dan juga mengalami berbagai

hambatan. Hal ini mereka jadikan sebagai bahan motivator untuk tetap giat

dalam melaksanakan amanahnya sebagai pengemban dakwah, karena jika

dalam organisasi tidak menemukan hambatan maka akan terasa hambar dan

tidak tergugah untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Beberapa faktor pendukung seperti, banyaknya dukungan dari para orang

tua anggota, DKM, masyarakat, LPM mengenai berlangsungnya kegiatan

pengajian remaja dan kegiatan-kegiatan yang diadakan RISMA seperti PHBI.

Para masyarakat sangat membantu baik secara moril dan materil. Dengan

8 Observasi Langsung, Selama Bulan Ramadhan 8 Juli-7agustus 2013, Musholla Al-

Hidayah

Page 78: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

67

demikian suatu kegiatan akan lebih mudah terlaksana dan dapat berjalan

dengan lancar atas dukungan dari semua pihak.9

Adapun faktor penghambat yang dirasakan oleh RISMA seperti,

kurangnya antusias remaja mudah terbawa arus pergaulan sehingga jumlah

anggota RISMA menurun. Karena perkembangan zaman dan teknologi saat

ini banyak hal-hal yang masuk cenderung negatif. Seperti banyak dari remaja

yang menghabiskan waktunya berjam-jam di warung internet (WARNET) dan

Rental playstation (PS). Sehingga remaja sudah terpengaruh dengan hal itu

dan mengabaikan kegiatan-kegiatan Islami yang membawa dampak jenuh

menurut mereka. Tetapi inilah langkah yang bagus untuk remaja musholah

untuk mengajak mereka perlahan demi perlahan.

Selain itu hambatan yang dirasakan yaitu keterbatasan dana, dana

merupakan hal yang sangat penting dalam setiap organisasi untuk

melaksanakan suatu kegiatan, meskipun kegiatan tersebut bersifat

kemanusiaan dan dalam hal berdakwah. Tetap saja tidak akan berjalan efektif

apabila dana yang diperlukan tidak ada, maka tetap saja dana merupakan hal

yang penting untuk keberlangsungan suatu kegiatan.

Seperti itulah faktor-faktor pendukung dan penghambat RISMA, kemajuan

dan kemunduran yang perlu mendapat perhatian yang serius. Kemajuan yang

dirasakan, sangat perlu untuk disyukuri dan harus terus dipertahankan serta

lebih dikembangkan kembali. Sedangkan hambatan yang dialami, harus segera

diatasi, tentunya dengan berusaha dan berdoa selalu opitimis. Dengan

demikian, kedua faktor diatas akan menjadi suatu tantangan yang harus

9 Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara Pribadi, 20 juni 2013. 14:00 WIB

Page 79: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

68

dihadapi RISMA sebagai juru dakwah dalam menghidupkan Islam dan semua

itu dijalankan RISMA dengan penuh kesabaran serta kekompakan antar

anggota dengan kerja sama yang baik.

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap warga sekitar,

mengenai hasil yang dirasakan dalam pembinaan, warga merasakan remaja

sekitar saat ini lebih aktif dalam mengikuti kegiatan keIslaman. RISMA

merupakan organisasi yang memberi nilai positif terhadap remaja sekitar.

Dengan adanya RISMA kampung sawangan terlihat sangat hidup. Jika

dibandingkan dengan kampung lain remaja Sawangan Poncol ini jauh dari

cerita-cerita yang barbau negatif.10

Dari hasil wawancara kepada para remaja, mereka sangat terbina dengan

adanya program atau kegiatan keagamaan yang dibuat oleh RISMA. mereka

merasakan bertambahnya ilmu agama serta pengetahuan mengenai agama,

mereka dapat belajar beroganisasi dan yang jelas mereka merasa lebih dekat

dengan Allah SWT. Dan dengan adanya pembinaan sholat dari ustadz disana

mereka dapat memahami dan menjalankan sholat fardhu lebih baik lagi.11

Materi yang diminati para remaja berbeda-beda, setiap remaja mempunyai

materi favorit sendiri ada yang lebih menyukai materi tajwid, fiqih dan

ceramah agama, namun yang paling banyak diminati yaitu materi agama yang

disajikan menggunakan media audio visual karena dianggap lebih menghibur

dan lebih mudah difahami.

Metode yang digunakan para dai juga bermacam-macam, karena RISMA

juga mempunyai banyak da’i untuk mengisi pengajian. Seperti ustadz Amil

10

Andi Ibrahim, Wawancara Pribadi, Rumah Pak RT, 22 September 2013 11

Eti Sarah, Wawancara Pribadi, Di Musholah Al-Hidayah, 28 Juni 2013

Page 80: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

69

Mishar, beliau menyampaikan materi dengan menggunakan metode bil lisan

(lisan), dan seperti ustadz Iwan yang menyampaikan materi dengan

menggunakan metode bil qalam (media).

Tanggapan para remaja kepada para ustadz dapat dikatakan baik karena

para ustadz sendiri pun sudah mengenal anak remaja di lingkungan tersebut.

Jadi, mereka sangat menghormati. Tetapi terkadang jika ustadznya

membawakan materi yang membosankan remaja tersebut malas untuk mengaji

atau kurang antusias.

Dalam efektifitas dakwah yang dijalankan RISMA disini adalah dimana

setiap mengadakan kegiatan dakwahnya, RISMA selalu mempertimbangkan

antara keadaan, mulai dari keadaan da’I atau mad’unya serta waktu yang

tersedia, agar dakwahnya berjalan dengan efektif.

Hal ini sesuai dengan asas strategi dakwah yang bernama asas efektifitas

dan efisiensi, yaitu asas yang dalam aktifitas dakwahnya harus dapat

menyeimbangkan antara baik, waktu ataupun tenaga yang dikeluarkan dengan

pencapaian hasilnya.

Dalam hal ini, dapat dilihat pada kegiatan mingguan yang diadakan

RISMA. Kegiatan pengajian mingguan yang dibentuk oleh RISMA dibuat

dengan mempertimbangkan da’Inya, yaitu dimana setiap minggunya ustadz

yang menyampaikan materi berbeda-beda, dimana hal ini tentunya

memperhatikan kondisi jadwal da’i. Kemudian dari segi mad’u, ada beberapa

alasan mengapa diadakan mingguan, karena untuk memaksimalkan kegiatan

di malam hari kepada hal yang positif.12

12

Observasi langsung, 20 Juli 2013, Di Musholah Al-hidayah

Page 81: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

DAFTAR PUSTAKA

Absul, Muhamad Nur Khafidz, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung:

Al-Bayan, 1997

Alawiyah, Tuty, Strategi Dakwah Di kalangan Majelis Ta’lim, Bandung: Mizan

1997

Amin, Samsul Munir, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah 2009

Amsyari, Fuad, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, Bandung : Mizan.

1990

Arbi, Armawati, Dakwah Dan Komunikasi, Cet 1, UIN Jakarta Press

Arifin, M, Kapita Seletja Pendidikan (Islam Dan Umum), Jakarta: Bumi Aksara

1993

Arifin. M, M.Ed, Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi

Aksara, 1993

Aripudin, Acep & Sambas Syukriadi, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar

Budaya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007

Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana 2004

Badudu, Js, Kamus Umum Bhs Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan ; 1994

Bugin, Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta; Prenada Media Group,2005

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka,1997

Derajat, Zakiah, Problematika Remaja Indonesia, Jakarta : Bulan Bintang 1978

Effendi ,Onong Uchjana, Teori Dan Praktek Ilmu Komunikasi, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1992

Ghazali, M. Bahri, Komunikaif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi

Dakwah, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997

Hadari, Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan Dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan Yogyakarta : Gajah

Mada Universitas Press, 2000

Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008

Page 82: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

Ismail, A. Ilyas, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekontruksi Pemikiran

Dakwah Harakah, Jakarta: Penerbit Madani, 2006

Masrap, Suhaemi, Khutbah Jum’at Pilihan Anda. Surabaya: Karya Utama, 1985

Moleong, Lexy j. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2007

Muhtaram, Zaini, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, Yogyakarta: Al-Amin Press

Dan IFKA,1966

Nurhasanah, Fitriani, Strategi Dakwah Dkm Al-Qalam Depok, (Manajemen

Dakwah 2012)

Pemerintah Daerah Khusus Ibukota, Evaluasi Terhadap Existansi Bapinroh,

Jakarta: Badan Pembinaan Pegawai Bapinroh, 1995

Poerdaminta, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1985

Proyek Penerangan Bimbingan Dan Dakwah, Khutbah Agama Islam Pusat

Risalah Metodelogi Dakwah Terhadap Narapidana, Jakarta: 1978

Sa’id Bin Ali Bin Wahif Al-Qahthani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, Jakarta:

Gema Insani Press, 1994

Sarwono, Sarlito, Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press,2000

_______, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press 1991

Shaleh, A. Rasyid, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997

Siswanto.Ir, Panduan Praktis Remaja Masjid, Jakarta: 2005

Surybroto B, Mengenai Metode Pengajaran Di Sekolah Dan Pendekatan Baru

Dalam Proses Belajar Mengajar, Yogyakarta: amarta 1986

Syamsudin, Din, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, Jakarta:

Lagos, 2000

Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Penerbit Al-Ikhlas

Surabaya-Indonesia

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2002, ed-3, cet ke-2

Tim Penyusun, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtar Baru Van Hoevel, 1994, cet

ke-3

Usman, Syarif, Strategi Pembangunan Indonesia Dan Pembangunan Dalam

Islam, Jakarta: Firma Jakarta,1998

Page 83: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

Wawancara pribadi Asmuni sudrajat, ketua RISMA

Wawancara Pribadi Bapak Mustofa, Pembina RISMA

Wawancara pribadi ustadz Iwan Edi, Pembina RISMA

Widjaja H. A. W., Komunikasi Dan Hubungan Kemasyarakatan, Jakarta: Bumi

Aksara, 1997

Wikipedia. Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Musala, di akses 25 April 2013, 12:05

WIB

Zaidan, Abdul Karim, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Jakarta: Media Dakwah 1984

Page 84: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

KEMENTERIAN AGAMAUI.{IVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia Website: umv.fdkuiniakarta.ac.id, E-mail : [email protected]

NomorLampiranHal

: Un.0 1/F5 1PP.ss.9 14{t[:D013

: Izin Penelitian (Skripsi)

Kepada Yth,Pengurus Pengajian Remaja IslamMushalah Al-Hidayah (zuSMA)Sawangan, Depokdi

Tempat

As s alamu' alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 30 Agustus 2013

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa:

NarrraNomor PokokTempaVTanggal LahirSemesterJurusan/KonsentrasiAlamatTelp.

Sehubungan dengan itu,menerima/mengizinkan mahasiswadimaksud.

Diah Maulidia1 0905 I 000099Bogor,08 Oktober 1991IX (Sembilan)Komunikasi dan Penyiaran Islam (Kn9,Jl. Raya Muchtar RT 01/07 Sawangan Depok

dimohon kiranya Bapak/Ibr.r/Sdr. dapatkami tersebut dalam pelaksanaan kegiatan

adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalamrangka penulisan skripsi berjuCul Strategi Dabwah Pengajian Mushalah Al-Hidoyah(RISMA) dalam Pembinaan Keagamoan pada Remaja di Sawangan Kota Depok.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

LI/ s s al amu' al aikum Wr. I(b.

Dekan,

Tembusan :

1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ka/Sekprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Subhan, MA1 l0 199303

Page 85: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini adarah selaku ketua pengajian

Remaja Musholah Al-Hidayah (zusMA), Menyatakan bahwa Mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatrrllah Jakarta:

Nama

NIM

Jurusan

Fakultas

Diah Maulidia

109051000099

Komunikasi Penyiaran Islarn

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Pada bulan Mei 2013 sampai selesai telah melakukan penelitian /wawancara untuk trahan penelitian data skripsi di Pengajian Remaja Musholah

Al-Hidayah (RISMA). Adapun skripsi yang ditulis berjudul Sirategi Dakwah

Pengajian Remaja Musholah At-Hidayah (zusMA) dalam pembinaan

Keagamaan pada Remaja di Sawangan Depok.

Demikianlah surat keterangan ini kami buat, agar clapat diketahui dan

di gunakan sebagaimana mestinya.

r;:*tu{g\9:

q c;-

i 'i.

{.v-c

Page 86: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dengan : Bpk. Mustofa Dwi Putra

Waktu : 29 Mei 2013 , pukul : 19.00 WIB

Pekerjaan : Wiraswasta

Peranan dalam masyarakat : Pembina RISMA

Tempat :Kediaman Narasuber

1. Bagaimana sejarah berdirinya pengajian RISMA?

Jawab : Awal berdirinya pengajian RISMA bermula dari hasil musyawarah

para remaja yang ingin membangun spiritualitas remaja dengan meningkatkan

pengetahuan agama serta pengamalannya dan ingin melibatkan remaja

kedalam suatu kegiatan positif agar ikatan tali silaturahmi terus terjaga.

2. Apa visi dan misi pengajian RISMA?

Jawab :Setiap generasi pasti mempunyai visi dan misi yang berbeda tapi

msih terikat kedalam satu tujuan yaitu ingin menciptakan generasi muda

berakhlatul karimah serta menerapkan amar ma’ruf nahi munkar.

3. Apa tujuan diadakan pengajian ini?

Jawab: Tujuannya masih berkaitan dengan bermula terbentuknya RISMA,

agar remaja sawangan bisa mendalamkan pengetahannya mengenai agama dan

RISMA menjadi suatu wadah untuk menyiarkan dakwah serta wadah untuk

bersilaturahmi antar remaja.

4. Bagaimana perkembangan pengajian RISMA saat ini?

Jawab : kalau berbicara perkembangan RISMA saat ini, memang cukup

berbeda dengan risma pada waktu dulu. Seiring perkembangan zaman dan

teknologi saat ini membuat para remaja lebih mementingkan ego atau bisa

dikatakan gengsi untuk menghadiri pengajian ini. kepedulian remaja akan

pengajian ini sudah berkurang, namun tak sedikit juga remaja yang masih

peduli dengan pengajian ini. jika berbicara tentang metode yang digunakan

saat ini RISMA sudah cukup canggih, karena dapat menyajiakan sajian materi

dengan berbagai metode dari metode ceramah, diskusi sampai dengan

menggunakan media proyektor.

Page 87: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

5. Apa peran pengajian RISMA terhadap masyarakat sekitar?

Jawab : Sebagai wadah untuk membantu masyarakat dalam membina anak

remajanya, dan menciptakan lingkungan yang penuh kerohanian.

6. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan untuk mewujudkan visi dan misi RISMA?

Jawab: Mengajarkan pengetahuan agama serta melibatkan remaja ke dalam

kegiatan positif.

7. Menurut anda strategi dakwah yang dijalankan RISMA apakah sudah

berhasil?

Jawab : Sudah cukup baik, namun harus perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

8. Bagaimana cara pembinaan yang anda lakukan terhadap Remaja di lingkungan

sekitar?

Jawab : dengan cara menanamkan pendidikan agama sejak dini, tentunya

dasar-dasar agama islam seperti sholat, mengaji lalu berlanjut pembinaan-

pembinaan agama sesuai zamannya, seperti bagaimana cara membatasi diri

dari pergaulan yang sudah sangat berkembang.

9. Adakah perubahan sikap secara individu maupun lingkungan yang terjadi

karena mengikuti kegiatan dakwah tersebut?

Jawab : Kita belum pernah mengukur hal tersebut, namun sampai saat belum

pernah terdengar remaja di lingkungan sawangan terlibat hal-hal negative.

Yang di wawancarai : Pewawancara

Bpk.Mustofa Diah Maulidia

Page 88: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

Wawancara dengan : Asmuni Sudrajat

Jabatan : Ketua RISMA

Waktu : 27 Mei 2013, pukul : 15.00 WIB

Tempat tanggal lahir : Bogor, 20 Februari 1990

Pekerjaan : Mahasiswa

Tempat : Mushalah Al-Hidayah

1. Apa Strategi yang RISMA punya untuk meningkatkan pengamalan para

remaja?

Jawab : strategi yang di gunakan sangat sederhana, kita mengajakpara remaja

agar aktif ke dalam kegiatan keagamaan seperti bekerja bakti, melibatkan

remaja serta masyarakat dalam perayaan hari besar islam. Dalam penyajian

materi kami memiliki beberapa taktik atau cara, berupaya berinovasi agar

jamaah tidak jenuh.

2. Bagaimana bentuk-bentuk strategi tersebut?

Jawab : disini kita mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan umum.

Pengetahuan umum disini bukan seperti pelajaran yang ada di sekolah, tetapi

pengetahuan-pengetahuan umum yang sedang trend saat ini. kita disini

khususnya para pengurus juga berupaya untuk mengajarkan remaja untuk

berwirausaha kecil-kecilan seperti membuat kerajinan yang nantinya hasil

penjualan akan di masukan untuk uang kas, namun kegiatan yang ini sedikit

kurang lancar mengingat keterbatasan skill sehingga kita kurang berinovasi

dalam membuat karya yang baru. Begitu juga dengan keterbatasan dana.

3. Apakah kegiatan dan program RISMA sudah berjalan dengan baik?

Jawab : jika ditanya baik atau tidak, kita merasa masih banyak kekurangan

namun kita akan selalu berupaya dan tidak berhenti sama-sama mencari solusi

guna meningkatkan kualitas remaja desa Sawangan.

4. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan dakwah ini?

Jawab : mengenai faktor pendukung, saya kira dukungan masyarakat dan

orang tua itu sangat penting dan al-hamdulillah itu semua saat ini sangat baik,

setiap RISMA ingin mengadakan suatu acara dukungan mereka sangat baik.

Serta kerja sama antar remaja pun sangat baik walaupun dia bukan anggota

Page 89: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

pengajian RISMA. dan faktor penghambat, banyak remaja yang tingkat

kehadirannya masih labil, kesadaran akan pentingnya pengetahuan agama

sangat minim. Tapi ini adalah tantangan untuk pengajian RISMA agar terus

berupaya memperbaiki kualitas pengajian ini.

5. Bagaimana dukungan masyarakat atas kegiatan RISMA?

Jawab : Alhamdulillah masyarakat umumnya dapat menerima dengan baik

serta dukungan penuh yang selalu diberikan bail moril maupun materil.

6. Apa harapan anda terhadap RISMA?

Jawab :Harapan saya terhadap RISMA ini adalah semoga RISMA tetap eksis

sepanjang zaman, yang bisa terus mengajak dan mendorong remaja menjadi

lebih baik lagi yang berpedoman terhadap Al-qur’an dan hadist serta

menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan dapat bermanfaat bagi orang lain

dalam mengedepankan ketaqwaan, keimanan dan akhlakul karimah.

7. Apakah terdapat perubahan yang terjadi kepada anggota setelah mengikuti

kegiatan RISMA?

Jawab : sampai saat ini kami masih belum mengukurnya, namun sampai saat

ini remaja di sawangan khususnya lingkungan RT 01-02 masih baik-baik saja.

Tidak terdengar remaja yang membuat kenakalan yang serius seperti narkoba,

tauran dan lain-lain. Namun yang bisa dirasaanSaat ini sudah banyak remaja

yang sadar akan sholat berjamaah, karena semenjak adanya pengajian ini

musholah sekarang banyak diisi oleh remaja

8. Apakah seluruh remaja dan pemuda RT. 01-02 /07 cukup antusias mengikuti

pengajian RISMA?

Jawab : ya, menurut saya sangat antusias, terbukti dengan adanya kehadiran

mereka yang cukup banyak menandakan adanya antusias yang baik mereka

dalam mengikuti pengajian.

Yang di wawancarai : Pewawancara

Asmuni Sudrajat Diah Maulidia

Page 90: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

Wawancara dengan : Bpk. Ustadz Iwan Edi

Jabatan : Pembina RISMA

Waktu : 04 Juni 2013, pukul : 19.00 WIB

Pekerjaan : Pengajar

Peranan dalam masyarakat : Pembina RISMA

Tempat : Kediaman NaraSumber

1. Strategi apa yang RISMA jalankan dalam pembinaan keagamaan?

Jawab :Jika berbicara mengenai strategi RISMA dalam pembinaan

keaagamaan cukup banyak, segala kegiatan yang risma jalankan pasti

mempunyai tujuan yang baik kepada para remaja serta masyarakat sekitar.

Dalam merekrut anggota remaja risma membuat sebuah kegiatan gotong

royong musholah dengan tagline “bebenah musholah” dan bekerja bakti

lingkungan, kegiatan ini bertujuan agar para remaja lebih peduli dengan

lingkungannya dan berempati terhadap pengajian risma. selain itu risma juga

melakukan pendekatan yang lebih personal kepada orang tua anggota dengan

mengadakan pengajian bergilir di rumah anggota. Dalam hal ini bertujuan agar

orang tua dapat lebih dekat dan kenal terhadap pengajian RISMA. karena

disini, peran orang tua sangat penting juga. Selain itu dalam penyampaian

materi dakwah, kita menggunakan metode lain selain ceramah, kita mengikuti

zaman yang terus berkembang saat ini yang bertujan menarik minat remaja

agar mengikuti pengkajian agama.

2. Bentuk-bentuk strategi apa yang ada di RISMA?

Jawaban : Inovasi pengajaran tidak memakai metode ceramah saja namun

berdikusi yang melatih public speaking. Pokonya kita selalu mencari cara

dalam melakukan inovasi agar anggota tidak jenuh.

3. Apakah strategi yang RISMA gunakan sudah berhasil dalam berdakwah?

Jawab : Kalau dibilang berhasil kita belum dapat mengukur kesana, namun

kita sudah sama-sama bekerja keras. Jika dilihat dari metode pembelajaran

semua metode sudah RISMA jalankan, dari metode bil lisan, bil hal dan bil

qolam. Mengenai hasil sudah memang masih butuh waktu namun sejauh ini

kemajuan remaja dapat dilihat dari segi kegiatan keagamaan yang

Page 91: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

dilaksanakan selalu meriah dan kreatif dan musholah sudah banyak di isi oleh

anak-anak remaja sekitar.

4. Kegiatan apa saja yang ada di RISMA?

Jawab : Kegiatan hari besar islam seperti isra’ mi’raj, maulid Nabi, tahun baru

Hijriah. Semua remaja dan masyarakat dilibatkan sampai kegiatan sosial.

5. Mengapa RISMA memilih strategi tersebut dalam membina remaja?

Jawab : Karena semakin majunya perkembangan zaman kita harus pintar-

pintar berinovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas RISMA dan

remaja di lingkungan Sawangan.

Yang di wawancarai Pewawancara

Ustadz. Iwan Edi Diah Maulidia

Page 92: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

Wawancara dengan : Eti Sarah

Jabatan : Pengurus RISMA

Waktu : 28 Juni 2013, pukul : 19.00 WIB

Tempat tanggal lahir : 27 Agustus 1991

Pekerjaan : Mahasiswa

Tempat : Mushalah Al-hidayah

1. Sudah berapa lama anda mengikuti pengajian RISMA?

Jawab : Kurang lebih sudah 3 tahun.

2. Bagaimana menurut anda mengenai adanya pengajian RISMA?

Jawab : Pengajian ini sangat bermanfaat, karena selain disini kita menambah

pengetahuan agama juga disini kita dapat bersosialisasi dan mensharing

pengetahuan yang sedang update tentang apapun.

3. Apakah manfaat yang anda peroleh dalam pengajian ini?

Jawab : Dengan adanya pengajian ini saya dapat menuntut ilmu agama secara

gratis atau Cuma-Cuma tanpa dipungut dana, dan RISMA memiliki peran

sebagai wadah untuk kami berkreasi dan belajar berinspirasi dalam karya dan

pemikiran yang positif. Melalui organisasi ini kami merasa diakui oleh

masyarakat sebagai remaja dan pemuda yang baik.

4. Kegiatan apa yang paling anda suka?

Jawab : Kegiatan acara besar islam, karena setiap RISMA mengadakan acara

selalu meriah dan seru.

5. Penyajian materi apa yang anda suka? mengapa?

Jawab : Materi apa saja saya suka, karena setiap materi yang disampaikan

mempunyai keunikan dan sensasi masing-masing dari pengajar yang asik dan

penyampaian materi yang tidak membosankan.

6. Bagaimana pendangan anda terhadap para pengajar di RISMA?

Jawab : para pengajar disini sangat asik, bisa menempatkan dirinya ketika

sedang mengajar maupun ketika bertemu di luar majelis.

Page 93: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

Wawancara dengan : Ahmad Pandu

Jabatan : Anggota RISMA

Waktu : 20 Juni 2013, pukul : 19.00 WIB

Tempat tanggal lahir : Depok, 20 Juni 1997

Pekerjaan : Pelajar

Tempat : Mushalah Al-hidayah

1. Sudah berapa lama anda mengikuti pengajian RISMA?

Jawab : Kurang lebih sudah 3 tahun.

2. Bagaimana menurut anda mengenai adanya pengajian RISMA?

Jawab : Sangat baik , yaitu untuk mempelajari dan memperdalam ilmu

mengenai agama islam , tidak hanya itu adanya kegiatan ini pun untuk

mengikat tali silaturahim antar anggota pengajian RISMA serta mempererat

hubungan antar pengajian daerah di Sawangan.

3. Manfaat apa saja yang anda dapat dari kegiatan RISMA?

Jawab: Meningkatkan pengetahuan tentang agama islam , belajar

bersosialisasi dengan seluruh anggota pengajian RISMA , dan meningkatkan

keberanian berbicara di depan muka umum.

4. Kegiatan apa yang paling anda suka?

Jawab : Kegiatan pemberian materi oleh guru pengajian yang disampaikan

melalui media audiovisual , hal ini tidak membuat para anggota pengajian

mudah bosan .

5. Materi apa yang anda suka? mengapa?

Jawab : Saya paling suka materi ceramah dan diskusi, ceramah yang diisi oleh

ustadz luar merupakan penyegaran agar pengajian tidak monoton dan

menjenuhkan, serta materi agama yang diisi oleh ustadz Iwan Edi juga

menjadi fovorit para jama’ah juga karena penyajiannya yang menggunakan

media audio visual dengan menayangkan video dan cuplikan film-film pendek

membuat kami tidak jenuh dan mudah difahami.

6. Bagaimana pendangan anda terhadap para pengajar di RISMA?

Jawab : ada beberapa ustadz yang asik dan membosankan tergantung dari cara

menyampaikan materinya. Tapi secara keseluruhan semuanya baik.

Page 94: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

Wawancara dengan : Bpk. Ustadz misar

Jabatan : Pengajar dan penasihat RISMA

Waktu : 04 Juli 2013, pukul : 14.00 WIB

Tempat tanggal lahir :

Pekerjaan : Pengajar

Peranan dalam masyarakat : Penasehat RISMA

Tempat : Kediaman Narasumber

1. Dalam mengajar materi apa yang bapak sampaikan?

Jawab : Ilmu Tajwid dan fiqih.

2. Seberapa penting peran strategi dalam menyampaikan dakwah?

Jawab : Sangat penting, karena dalam berdakwah dibutuhkan inovasi dalam

penyampaian dan cara agar materi dakwah bisa sampai kepada mad’u dengan

baik.

3. Bagaimana metode yang anda sampaikan? Apakah metode anada sudah

berhasil?

Jawab : Metode prakek, karena tajwid itu harus praktek tidak sekedar teori

saja. Metode yang saya gunakan sepertinya berhasil, terbukti pengajian kami

sudah diikuti oleh 80% dari remaja dan pemuda yang ada di wilayah kami.

4. Pembinaan apa yang anda terapkan kepada remaja sekitar?

Jawab : Mengajarkan ilmu Al-qur’an seperti tajwid sebagai modal dasar dalam

membaca Al-qur’an, fiqih juga ilmu dasar dalam menjalankan ibadah seperti

sholat.

5. Bagaimana perkembangan dari pengajian RISMA sekarang?

Jawab : Ada kemajuan, karena banyaknya kegiatan yang RISMA buat

membuat remaja sekitar semangat untuk menghadiri pengajian. Metodenya

pun saat ini sudah maju seperti ustadz yang menyampaikan materi dengan

media canggih memakai proyektor, itu salah satu membangkit minat remaja

untuk mengaji. Karena materi yang disampaikan berbeda dengan yang

lainnya.

6. Bagaimana langkah-langkah strategi dakwah yang dilakukan oleh RISMA?

Jawab: Dalam hal ini langkah-langkah strategi yang dilakukan oleh RISMA

cukup efektif, karena strategi yang dilakukan RISMA terarah dan terencana

Page 95: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

dalam setiap melakukan kegiatan dakwahnya terhadap para remaja agar

menjadi remaja muslim yang benar-benar mengetahui dan memahami serta

melaksanakan ajaran agama islam. Meskipun masih banyak yang perlu

dibenahi dalam meningkatkan strategi dakwahnya yang lebih baik lagi dan

sesuai dengan apa yang sudah direncanakan oleh pengurus RISMA, tetapi

pada dasarnya RISMA sudah berhasil menghimpun para remaja atau anggota

untuk ikut berperan serta dalam kegiatan-kegiatan RISMA.

Page 96: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

LAMPIRAN FOTO

persiapan baksos

Kegiatan baksos

Page 97: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

pelatihan marawis

para pengurus dan sebagian anggota RISMA

Page 98: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

antusias warga pada acara maulid nabi SAW

Kegiatan lomba mewarnai, memperingati isra’ mi’raj

Page 99: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

RISMA membuat komunitas pengajian di Facebook untuk sharing seputar agama dan pengetahuan

maupun memudahkan para pengurus dan anggota dalam mengundang acara.

penulis dengan pak ustadz Iwan Edi.

Page 100: STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA ISLAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27629/1/DIAH... · E. Program Kegiatan ... dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih

penyampaian materi dengan menggunakan media audio visual.