STRATEGI PEMASARAN PRODUK TAKAFUL DANA...
Transcript of STRATEGI PEMASARAN PRODUK TAKAFUL DANA...
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN( FULNADI)
PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BEKASI
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Ahmad Qurtubi NIM: 102053025681
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1431 H/ 2010 M
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN( FULNADI)
PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BEKASI
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Ahmad Qurtubi NIM. 102053025681
Pembimbing
Drs. Sugiharto, M.A. NIP. 196608061996031001
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1431 H/ 2010 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Juni 2010
Ahmad Qurtubi
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN PRODUK
TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI) PADA PT ASURANSI
TAKAFUL KELUARGA CABANG BEKASI” telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 25 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Juni 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota,
Dr. H. Arief Subhan, MA NIP. 196601101993031004
Sekretaris Merangkap Anggota,
H. Mulkanasir, BA, S. Pd, MM NIP. 195501011983021001
Anggota,
Penguji I
Drs. Wahidin Saputra, MA NIP. 197009031996031001
Penguji II
Drs. M. Sungaidi, MA NIP. 196008031997031006
Pembimbing,
Drs. Sugiharto, M.A. NIP. 196608061996031001
ABSTRAK
Ahmad Qurtubi Strategi Pemasaran Produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) Pada PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui perumusan, implementasi, evaluasi dan serta strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu penulis menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan sumber-sumber lain yang terdapat pada PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
Hasil analisis yang dilakukan menyimpulkan; Implementasi ditampakkan melalui penetapan struktur perusahaan, budaya perusahaan dan kepemimpinan; sedangkan Strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi didukung dengan analisis SWOT melalui matrik SWOT yakni mengidentifikasi peluang (opportunity) yang harus segera mendapat perhatian serius dan pada saat yang sama perusahaan menentukan beberapa kendala ancaman (threats) yang perlu diantisipasi. Berdasarkan tersebut Strategi pemasarannya berada pada mobilisasi sumber daya manusia yang ada yang merupakan kekuatan organisasi atau perusahaan untuk memperlunak ancaman dari luar, bahkan jika mungkin organisasi atau perusahaan dapat mengubahnya menjadi peluang, yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diidentifikasi dengan kekuatan organisasi atau perusahaan.
Dengan demikian, hasil ini mudah-mudahan dapat berguna bagi solusi pengembangan Asuransi Takafuil Keluarga yang telah menjamur di tanah air ini sebagai sebuah alternatif dalam pemberdayaan ekonomi umat dengan menerapkan strategi pemasaran syari’ah secara profesional.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Tiada kata terindah yang patut diucapkan selain memanjatkan puji dan
syukur hanya teruntuk bagiNya, Allah SWT. yang telah melimpahkan kasih
sayang, nikmat, rahmat dan karunia yang sulit dikira tapi dapat dirasakan oleh diri
penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun sebagaimana mestinya. Shalawat serta
salam semoga dilimpahkan olehNya kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW., para sahabat dan semua pengikutnya yang setia di sepanjang zaman.
Amin.
Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang setinggi-tingginya
penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tak luput dari dorongan serta
bantuan pihak lain. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang tiada
terhingga kepada;
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, dan pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan Bapak H. Mulkanasir BA, S.Pd, MM, sebagai Sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Drs. Sugiharto, M.A, selaku dosen pembimbing yang tulus ikhlas
meluangkan waktunya serta memberikan kesempatan kembali untuk
ii
membimbing penulis, dan telah banyak memberikan petunjuk serta
pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini
4. Bapak Drs. Mahmud Jalal, MA, sebagai Pembimbing Akademik yang telah
memberikan kemudahan dalam segala hal yang berkaitan dengan penyelesaian
skripsi ini
5. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah
mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada penulis
6. Bapak Ir. Muhammad Rezaluddin, AAAIJ, selaku Branch Manager Asuransi
Takaful Keluarga Cabang Bekasi beserta stafnya yang telah memberikan
kemudahan, waktu dan fasilitas bagi penulis untuk mengadakan penelitian
7. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah melayani penulis dalam mempergunakan buku-buku yang penulis
butuhkan selama penyusunan skripsi ini
8. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda H. Abdul Hakim Masin dan ibunda Hj.
Siti Marwani (almh) yang telah mendidik, membesarkan, mendo’akan dan
mencurahkan segalanya demi keberhasilan penulis. Do’a, air mata, kesabaran,
pengorbanan, dan ridhomu adalah kesejukan embun pagi yang selalu
membangkitkan semangat ananda dalam menapaki hidup
9. Saudara-saudaraku; Abdulloh, Dwi Budi Haryanto, Yuliansyah Sadikin, Afif
Amarullah, M. Arif Rahman Hakim, Deden Syukrillah, Saipul Anwar,
Achmad Zayadi, Ahmad Khairullah, Ahmad Naufal, Asep Suhanda, Kamil
Amrullah, Kholil Daulay, Wahyuddin, Murshiddiq Subhan Jaya, Syamsul
iii
Ghozali, Saepul Hidayat, Siti Wamroh, Ani Rohyani, Solihat, Aryah
Marzanah, Akmalia, Chairiah, Emi Asih, Eneng Ulfatullailah, Ika Puspa
Dewi, Istianah, Mia Dahlia, Hj. Nur Ahyani, Nurhayati, Nurhidayah, Nurul
Fajriah, Dede Hikmawati, Mulyanih, Suheni, Suraifatul Izzah, dan semua
pihak yang telah membantu serta mendorong penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
10. Tim Penguji skripsi peneliti, Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, Bapak Drs.
Wahidin Saputra, MA, Bapak Drs. Sungaidi, MA, dan Bapak H. Mulkanasir
BA, S.Pd, MM
Akhirnya hanya kepada Allah jualah semua ini penulis serahkan, semoga
mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT., semoga pula apa yang
penulis usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca umumnya. Amin.
Jakarta, Juni 2010
Penulis
iv
DAFTAR ISI
i ii v
vii vii
1 8 9
10 14 15
18 28 33 40 43
51 53 54 56 57 59 63 66
69
72
ABSTRAK ............................................................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................ DAFTAR TABEL .................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... D. Metodologi Penelitian ................................................................. E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... F. Sistematika Penulisan ..................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi ...................................................................... B. Pengertian Pemasaran .......... ...................................................... C. Strategi Pemasaran ...................................................................... D. Pengertian Produk ....................................................................... E. Asuransi Syari’ah ........................................................................
BAB III GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL
INDONESIA A. Latar Belakang dan Sejarah Singkat Pendirian PT. Asuransi
Takaful ........................................................................................ B. Visi, Misi dan Tujuan Asuransi Takaful Indonesia .................... C. Landasan Hukum Asuransi Takaful ........................................... D. Prinsip Operasional Asuransi Takaful ........................................ E. Ciri dan Karakteristik Asuransi Takaful ..................................... F. Produk-produk Asuransi Takaful Keluarga ................................ G. Produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) ............................... H. Struktur Organisasi Asuransi Takaful Keluarga .........................
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TAKAFUL
DANA PENDIDIKAN (Fulnadi) PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BEKASI A. Implementasi Strategi Pemasaran Produk Takaful Dana
Pendidikan (Fulnadi) Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi ..........................................................................................
B. Strategi Pemasaran Produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi ................................
v
88 89
90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. B. Saran-Saran .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
28 47 81
31 42
1. Tabel Matrik SWOT ........................................................................................... 2. Tabel Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional ……………… 3. Tabel Matrik SWOT Pemasaran Produk Takaful Dana Pendidikan ..................
DAFTAR GAMBAR 1. Tiga Jenis Pemasaran dalam Dunia Jasa ………………………………………. 2. Hirarki Nilai Pelanggan .......................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya, manusia hidup dalam ketidakcukupan, bahkan hidup
kekurangan dengan harta. Namun dengan kelebihan yang dimiliki maka manusia
tercukupi dalam hidupnya bahkan memiliki harta yang berlimpah. Bencana yang
datang tidak bisa dicegah dan mampu memukul telak siapapun yang tertimpa
olehnya, menjadikan seseorang jatuh miskin setelah sebelumnya hidup dalam
kemewahan, menjadikan seseorang terhina setelah sebelumnya ia hidup dengan
penuh kehormatan dan menjadikan hidup seseorang gelisah setelah sebelumnya ia
hidup dengan penuh ketenangan dan rasa aman dan nyaman. Semua itu
disebabkan hanya oleh bencana yang tidak diundang, yang manusia tidak
mempunyai kuasa apapun untuk menolaknya.
Di antara permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam sosial dan
ekonomi perihal masalah krisis ekonomi yang sulit untuk diprediksikan.
Ketakutan akan datangnya bencana sosial atau krisis moneter merupakan satu
permasalahan baru. Karena, dengan adanya ketakutan tersebut berdampak kepada
gangguan psikologis masyarakat, bahkan membuatnya selalu hidup dalam
kekhawatiran dan kegelisahan; takut akan dirinya dan juga keluarganya dari
sesuatu yang tidak diinginkan serta masa depan yang tidak menjanjikan.1
Dalam Islam kedudukan ekonomi sangat penting, karena ekonomi
merupakan salah satu faktor penting yang akan membawa pada kesejahteraan
1Yusuf Qardhawi, Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan, (Jakarta:
Zikrul Hakim, 2005), Cet.Ke-1, h 65
1
2
umat. Ismail al-Faruqi berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah
pernyataan-pernyataan dan semangat ajaran Islam, karena ekonomi umat dan
kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh umat Islam.2
Keberhasilan ekonomi dalam suatu masyarakat dapat dicapai antara lain
melalui perbankan maupun nonperbankan, terutama dalam dunia modern. Sistem
perbankan maupun nonperbankan telah menjadi bagian dari kegiatan kehidupan
perekonomian masyarakat. Dewasa ini sistem perbankan maupun nonperbankan
diharapkan untuk lebih berperan dalam usaha-usaha pembangunan ekonomi, guna
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.4
Selain itu pula, keberhasilan ekonomi dapat tercapai dengan melalui
lembaga-lembaga keuangan syari’ah baik di bidang perbankan maupun
nonperbankan, salah satunya adalah berupa Asuransi Takaful Keluarga (ATK)
anak buah perusahaan lembaga keuangan Syarikat Takaful Indonesia (STI)
bergerak di bidang nonperbankan.
Mengutip pandangan pakar ekonomi Islam yakni Muhammad Akhyar
Adnan, mengatakan perkembangan ekonomi Islam menunjukkan banyak
kemajuan sepanjang tahun 2003 dan memiliki prospek cerah pada tahun-tahun
berikutnya.3
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 1997 sampai sekarang,
sangat berpengaruh pada perekonomian umat manusia terutama pada ekonomi
masyarakat kecil. Sehingga mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
penunjang kesejahteraan dan kehidupan ekonomi keluarga terutama dalam
2Ahmad Dimyati, Islam dan Koperasi, (Jakarta: KOFINFO, 1998), h. 48 4Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah “Deskripsi dan Ilustrasi,”
(Yogyakarta: EKONISIA, 2003), edisi 2, h. 97 3Muhammad Akhyar Adnan, Tahun 2004 Prospek Ekonomi Syari’ah Cerah, dalam
Republika, 20 Desember 2004
3
memenuhi kebutuhan pendidikan putra-putri. Pendidikan merupakan cultural
transition yang bersifat dinamis ke arah suatu perubahan secara kontiniu, sebagai
sarana vital bagi membangun kebudayaan dan peradaban umat manusia.
Keberhasilan pembangunan saat sekarang ini, mencerminkan telah
meningkatnya derajat kehidupan perekonomian bangsa secara keseluruhan
terlepas dari berbagai kekurangan yang masih ada di dalamnya. Kemajuan
ekonomi ini tentunya akan mengakibatkan terjadi perubahan diberbagai sektor
kehidupan sosial. Terutama pada kebutuhan pendidikan anak yang mesti
diperhitungkan secara matang-matang dari dini. Dalam masyarakat yang makin
modern, hubungan antar individu pada umumnya lebih bersifat rasional
sebagaimana dapat dijumpai pada negara yang telah maju.
Dengan melihat potret bangsa Indonesia di masa mendatang, hal itu akan
mendorong terjadinya peningkatan kebutuhan atas berbagai jasa keuangan yang
makin canggih. Salah satunya adalah jasa asuransi takaful bergerak di bidang
nonperbankan. Kehadiran PT. Syarikat Takaful Indonesia (STI) asuransi takaful
yang di sponsori oleh yayasan Abdi Bangsa atau ICMI, dimana perusahaan yang
tidak saja berorientasi bisnis tetapi juga sosial, yang tidak melakukan pemusatan
kekayaan pada sebagian kecil orang, pemilik modal (pendiri), tetapi perusahaan
yang kekayaannya terdistribusi secara merata dan adil, dan pula yang tidak
terjebak pada permainan bisnis untuk keuntungan pribadi, tetapi membangun
kebersamaan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Maka
dengan demikian memiliki landasan yang kuat dan penting, terutama bila
dikaitkan dengan kondisi objektif untuk menampilkan Islam dalam dimensi yang
lebih luas.
4
Di Asia, Malaysia adalah negara pertama yang merintis perniagaan
insurans secara Islam melalui penumbuhan Syarikat Takaful Malaysia (STM)
yang memulaikan operasionalnya pada tahun 1980. Pada bulan Mei 1993, negara
Brunei Darussalam telah mencontohi Malaysia dengan munculnya Takaful IBB
(Insurans Berhad Brunei) Berhad. Pada tahun 1994 Indonesia pula mengikuti
langkah yang sama dengan munculnya Syarikat Takaful Indonesia (STI). Dengan
kerjasama tehnikal dari pada Syarikat Takaful Malaysia (STM) sendirian Berhad.4
Di Indonesia, lembaga keuangan Syarikat Takaful Indonesia (STI) mulai
tumbuh dan berkembang pada awal 1994. Hal ini ditandai dengan sebuah
pertemuan yang dilakukan oleh wakil dari Yayasan Abdi Bangsa (YAB), Bank
Muamalat Indonesia (BMI), dan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) dalam
sebuah Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI). Tim ini
berupaya merumuskan rancangan awal pembentukan lembaga asuransi yang
berlandaskan syari’ah.
Proses pembentukan Asuransi Takaful Indonesia dilakukan beberapa
tahapan. Pada tahap pertama dari hasil studi banding ke Malaysia dengan asumsi
bahwa Malaysia merupakan negara ASEAN, selanjutnya pada tahap kedua
dilakukan persiapan pembentukan Asuransi Takaful Indonesia melalui lokakarya
dan seminar. Dari hasil konkrit lokakarya dan seminar tentang Asuransi takaful,
kemudian dibentuklah PT. Syarikat Takaful Indonesia (STI) sebagai holding
company pada tanggal 24 Februari 1994. STI merupakan lembaga keuangan yang
bergerak di bidang jasa asuransi yang dibawahi dua anak buah perusahan jasa
asuransi lainnya yakni PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK) yang diresmikan
4Mohd Fadzli Yusuf, Takaful-Sistem insurans Islam, (KualaLumpur: Tinggi Press SDN,
BHN, 1996), Cet, ke-1, h.1-6
5
pada tanggal 25 Agustus 1994 dengan izin operasional Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. Kep.385/KMK. 017/1994 pada tanggal 4
Agustus 1994.5 dan PT. Asuransi Takaful Umum (ATU) yang diresmikan pada
tanggal 2 Juni 1995 dengan izin operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.247/KMK. 017/1995.
Sebagai lembaga keuangan yang dikelola secara profesional, maka PT.
Asuransi Takaful Keluarga (ATK) anak buah perusahan jasa asuransi PT. Syarikat
Takaful Indonesia (STI) sebagai holding company membutuhkan apa yang disebut
dengan pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu
individu-individu dan kelompok akan memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan
individu dan kelompok lain.6 Sedangkan menurut William J.Stanton, pemasaran
didefinisikan berdasarkan bisnis yaitu sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, memberikan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas kebutuhan dan keinginan
pasar.7
Asuransi Takaful Keluarga (ATK) sebagai lembaga keuangan perlu
mengkomunikasikan setiap produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar
masyarakat mengetahui dan memiliki minat membeli manfaat dari produk
Asuransi Takaful Keluarga (ATK) yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya. Banyak asuransi menawarkan dari produknya, baik produk baru
5Dikutip dari situs www.takaful.com tentang Sejarah Berdirinya Asuransi Takaful di
Indonesia 6Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan dan Pengendalian,
(Jakarta: Erlangga, 1996), Jilid 2, h.20 7Marius P. Angipora, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1999), Cet, ke-1, h.5
6
atau suatu pengembangan dari produk lama. Diantara mereka ada yang gagal dan
tidak sukses dalam merebut kepuasan konsumen.
Sesuai dengan semangat yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits
bahwa kepuasan yang diperoleh oleh nasabah maupun konsumen karena faktor-
faktor pendukung yang dimiliki oleh asuransi dalam melayani nasabah maupun
konsumen. Faktor-faktor tersebut adalah karena kemudahan dan praktis serta
terjamin keamanannya karena dikelola oleh tenaga profesional
☺ ⌧ ☺
☺ آل ( ⌧
) عمران
Artinya : “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka: di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” ( Ali-Imran / 3 : 110 )
) القصص ( Artinya : “Sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai
pembantu ini adalah orang yang kuat lagi terpercaya” ( Al-Qashash / 28: 26 )
اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال أن رسول: عن جابر رضى اهللا عنه رواه < سمحا اذا باع واذا اشترى واذا اقتضى رحم اهللا:
>البخارى
7
Artinya : “Dari Jabir r.a sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : “Allah mengasihi seseorang yang murah dalam menjual, mudah dalam membeli dan lapang dada dalam menagih hutang” ( H.R. Bukhori }
Dalam kegiatan pemasaran, Asuransi Takaful Keluarga (ATK) harus
menetapkan konsep pemasarannya, karena konsep yang digunakan dalam
pemasaran menentukan tujuan-tujuan dari pemasaran itu sendiri. Bagi suatu
asuransi, konsep pemasaran yang cocok adalah konsep pemasaran yang bersifat
kemasyarakatan karena kondisi pasar sekarang adalah pasar pembeli, maka
pelangggan adalah segala-galanya. Kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan
harus benar-benar diperhatikan, sedangkan tujuan konsep ini adalah agar
pelanggan tetap setia menggunakan produk-produk atau jasa yang dihasilkan
asuransi.8 Hal ini merupakan sebagai salah satu instrumen lembaga keuangan
syari’ah di Indonesia. Asuransi Takaful hadir menjadi fenomena menarik dalam
perkembangan ekonomi Islam di Indonesia terutama pada segmen asuransi
syari’ah.
Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, akan tetapi
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Pada
hakikatnya semua pemasaran suatu perusahaan akan selalu membuat rencana-
rencana yang baik dan tepat, akan tetapi penentuan berhasil tidaknya rencana
tersebut sangat bergantung pada pelaksanaan dari semua strategi yang telah
dibuat. Jadi jelaslah masalah strategi bagi suatu perusahaan amat sangat penting
sebab strategi tersebut merupakan penentuan tercapainya tujuan yang telah
direncanakan.
8Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), Cet, ke-2,
h. 156
8
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa suatu pemasaran yang agresif,
efektif dan efesien sangat dibutuhkan oleh asuransi, khususnya Asuransi Takaful
Keluarga (ATK) cabang Bekasi dan umumnya asuransi takaful umumnya.
Asuransi Takaful Keluarga (ATK) harus mampu bersaing dengan sesama
asuransi-asuransi dan asuransi syariah lainnya, agar supaya tetap eksis dalam
dunia lembaga keuangan.
Dengan apa yang telah dipaparkan di atas, kiranya penulis mencoba untuk
meneliti sebuah lembaga keuangan syariah non perbankan yaitu Asuransi Takaful
Keluarga (ATK) cabang Bekasi. Dengan alasan yaitu karena timbulnya rasa ingin
tahuan penulis terhadap eksistensi Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang
Bekasi dalam kondisi perekonomian Indonesia saat ini, dan serta kesuksesan
Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi yang tidak lepas dari penetapan
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang
Bekasi sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis memutuskan untuk
mengangkat permasalahan yang ada dan dituangkan ke dalam sebuah skripsi yang
berjudul: “Strategi Pemasaran Produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi)
Pada PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terpusat, maka peneliti
membatasi pada strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi)
PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi Tahun 2006.
9
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka dapatlah dikemukakan
rumusan masalah terhadap judul ini, dengan maksud untuk memudahkan
penelitian sehingga arah dan tujuan dalam pembahasan ini jelas adanya, maka
penulis merumuskan masalah yang dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan
(Fulnadi) yang dilakukan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang
Bekasi?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi)
pada PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui implementasi strategi pemasaran yang diterapkan
oleh Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk Takaful Dana
Pendidikan (Fulnadi) yang dilakukan oleh PT Asuransi Takaful
Keluarga (ATK) cabang Bekasi
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian di atas diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat antara lain:
a. Manfaat Teoritis (akademis)
1) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan khususnya di bidang Manajemen Dakwah kepada
10
mahasiswa, jurusan serta fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan umumnya lembaga asuransi syariah dalam
menyusun langkah-langkah strategi pemasaran dan penerapannya.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi lembaga, diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan penyempurnaan kebijakan lembaga dalam
menyusun strategi pemasarannya. Dan dijadikan pedoman bagi
pihak-pihak yang
2) Mengrekomendasikan bagi Asuransi Takaful Keluarga (ATK)
cabang Bekasi untuk meningkatkan keefektifan manajemen dalam
pelaksanaan program dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
D. Metodologi Penelitian
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dari orang atau perilaku yang dapat diamati.
Penelitian kualitatif adalah, cara menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati,9 dengan
desain penelitiannya deskriptif analisis, yaitu kegiatan penelitian yang pencarian
faktanya dengan mengembangkan teori-teori yang ada serta mengadakan
pengamatan langsung di lapangan mengenai objek yang akan diteliti. Dengan kata
lain penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi mengenai
9Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), cet. Ke-18, h.3
11
keadaan saat ini dari melihat kaitan antara variabel-variabel yang diteliti.10
Dengan memilih metode kualitatif, penulis mengharapkan akan memperoleh data
yang lengkap dan akurat.
1. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pimpinan dan
pengelola manajemen Asuransi Takaful Keluargas (ATK), nasabah
Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi. Sedangkan yang
menjadi objek penelitian ini adalah strategi pemasaran produk takaful dana
pendidikan (fulnadi) Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
2. Data dan Sumber Data
Sumber data merupakan sesuatu yang sangat penting untuk digunakan
dalam sebuah penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu
penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Sejarah singkat lembaga, visi, misi dan tujuan lembaga, struktur
lembaga dan program Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang
Bekasi.
b. Data tentang deskripsi mengenai strategi pemasaran Asuransi Takaful
Keluarga (ATK) cabang Bekasi, dan hasil yang telah dicapai dalam
strategi strategi pemasarannya.
Berkaitan dengan metode penelitian yang digunakan, maka
sumber data primer dari penelitian ini diperoleh dari responden
penelitian, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan
penelitian, baik tertulis maupun lisan dan dapat pula berupa buku, surat
10Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
cet. Ke-5, h.26
12
kabar, catatan transkip makalah dan sebagainya. Sedangkan sumber
data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa keterangan atau
pendapat yang dapat diperoleh dari seorang yang terlibat langsung
dalam lembaga Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara (interview), pada interview ini penulis mengadakan
komunikasi langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
beberapa pihak yang bersangkutan baik secara lisan dan mendengarkan
langsung keterangan-keterangan atau informasi dari pimpinan dan staf
Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
b. Observasi, dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan dan
mencatat secara langsung terhadap objek penelitian yaitu strategi
pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (fulnadi) Asuransi
Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
c. Dokumentasi, dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data yang
sudah tersimpan di Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
d. Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan suatu usaha untuk
memperoleh data sekunder. Hal ini penting untuk mendapatkan teori-
teori dan data-data untuk memperkuat argumentasi. Selanjutnya
penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan membaca buku-buku
atau sumber-sumber lainnya yang menjadi rujukan yang bersifat ilmiah
dan ada relevansinya dengan masalah-masalah yang sedang diteliti
atau dibahas pada skripsi ini. Sedangkan teknik dan metode penulisan
dalam skripsi ini penulis berpedoman pada “Pedoman Penulisan Karya
13
Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA
(Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian sejak bulan Juli 2007 sampai dengan
Oktober 2007. Adapun lokasi penelitian adalah beralamat di Jalan
Jend.Sudirman kav.Blok B 57 Bekasi.
5. Indikator
Variabel Indikator Strategi Pemasaran a. Perumusan Strategi
b. Implementasi Strategi
c. Evaluasi Strategi
a. Perumusan Strategi
1) Visi Organisasi 2) Misi Organisasi 3) Tujuan Organisasi 4) Program Organisasi
b. Implementasi Strategi 1) Struktur Organisasi 2) Gaya Kepemimpinan 3) Budaya Organisasi
c. Evaluasi Strategi 1) Mengukur kinerja dengan
membandingkan standar dan pelaksanaan.
2) Membandingkan prestasi dengan standar.
3) Mengambil tindakan korektif.
6. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif
analisis, yaitu suatu teknik analisis data di mana penulis terlebih dahulu
memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan, kemudian
menganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.
14
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menyusun skripsi ini, penulis telah mencoba meneliti buku, dan
skripsi pada UIN Jakarta yang pembahasannya sama atau hampir sama dengan
pembahasan yang penulis bahas, diantaranya adalah;
1. Lukman Ismail, dengan skripsi berjudul Strategi Pemasaran Produk
Mudharabah pada BNI Syariah Cabang Fatmawati Jakarta Selatan,
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, NIM:
0053019927, 2005. Batasan masalahnya adalah pada produk pembiayaan
mudharabah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati , sedangkan
rumusan masalahnya adalah bagaimana penerapan strategi pemasaran oleh
BNI Syariah pada produk pembiayaan mudharabah dalam menyelaraskan
sektor keuangan dengan sektor riil.
2. Afif Amarullah, dengan skripsi berjudul Mekanisme Pengelolaan Asuransi
Haji pada PT. Asuransi Takaful Keluarga, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, NIM: 102053025678, 2007.
Batasan masalahnya adalah pada mekanisme pengelolaan dana asuransi
perjalanan haji tahun 2001-2002, sedangkan rumusan masalahnya adalah
bagaimana urgensinya pengelolaan dana asuransi haji, mekanisme
pengelolaan dana asuransi haji pada PT. Asuransi Takaful Keluarga, dan
hambatan yang dihadapi oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam
pengelolaan dana Asuransi Haji.
3. Kholil Daulay dengan skripsi berjudul Strategi Pemasaran Produk
Mudhorobah Pendidikan Pada Divisi Syari’ah Asuaransi Jiwa BumiPutera
1912 Kantor Pusat Kebayoran Baru, Fakultas Dakwah dan Komunikasi
15
Jurusan Manajemen Dakwah, NIM: 1020553025697, 2006. Batasan
masalahnya yaitu strategi pemasaran produk mudhorobah pendidikan pada
divisi syari’ah asuransi jiwa bumiputera 1912 cabang Kebayoran Baru
serta aplikasinya, sedangkan rumusan masalahnya adalah bagaimana
strategi pemasaran yang ada dalam asuransi produk mudhorobah
pendidikan divisi syari’ah Bumiputera 1912 Kebayoran Baru, bagaimana
pola strategi yang diterapkan pada produk mudhorobah pendidikan divisi
syari’ah Bumiputera 1912 kantor pusat Kebayoran Baru, dan sejauh mana
peran agen dalam strategi pemasaran produk mudhorobah pendidikan pada
divisi syari’ah asuransi jiwa bumiputera 1912 kantor pusat Kebayoran
Baru.
Sementara judul skripsi penulis adalah Strategi Pemasaran Produk Takaful
Dana Pendidikan (Fulnadi) Pada PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi,
dengan batasan masalah strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan
(Fulnadi) PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi Tahun 2006. Sedangkan
rumusan masalahnya adalah, bagaimana implementasi strategi pemasaran produk
Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) yang diterapkan Asuransi Takaful Keluarga
(ATK) cabang Bekasi, serta Bagaimana strategi pemasaran produk Takaful Dana
Pendidikan (Fulnadi) pada PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) cabang Bekasi.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan dalam skripsi ini, penulis menyusun ke
dalam 5 (lima) bab, setiap bab terdiri dari sub bab. Bab-bab tersebut secara
16
keseluruhan saling berkaitan satu sama lain, yang diawali dengan pendahuluan
dan diakhiri dengan bab penutup yang berupa kesimpulan dan saran-saran.
BAB I : PENDAHULUAN
Menerangkan secara singkat tentang latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN
Bagian ini berisikan landasan teori strategi pemasaran yang terdiri
dari pengertian strategi, pengertian pemasaran, teori-teori strategi
pemasaran, asuransi syariah.
BAB III : GAMBARAN UMUM PT ASURANSI TAKAFUL
INDONESIA
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang PT Asuransi Takaful
Indonesia yang terdiri dari latar belakang dan sejarah singkat
pendirian lembaga, visi, misi dan tujuan lembaga, landasan
hukum lembaga, prinsip operasional lembaga, ciri dan
karakteristik lembaga, produk-produk Asuransi Takaful Keluarga,
struktur organisasi Asuransi Takaful Keluarga.
BAB IV : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK
TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (Fulnadi) Pada PT
ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BEKASI
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai strategi pemasaran
produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT Asuransi Takaful
17
Keluarga cabang Bekasi yang terdiri dari implementasi strategi
pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi serta Strategi
Pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang penutup yang terdiri dari
kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
TENTANG STRATEGI PEMASARAN
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara etimologi, strategi berasal dari kata Yunani Strategos yang
berarti Jenderal.1 Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan,
yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya
strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan
ekonomi, sosial, budaya dan agama.2
Dalam Kamus Istilah Manajemen, strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling hubungan
dalam hal waktu dan ukuran.3
Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan
organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata “program” dalam definisi tersebut
menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh
manajer dalam perumusan strategi organisasi. Strategi dapat juga didefinisikan
sebagai pola tanggapan organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
Definisi ini mengandung arti bahwa setiap organisasi mempunyai strategi
walaupun tidak pernah secara eksplisit dirumuskan. Strategi menghubungkan
1George steiner dan John Miller, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h. 20 2Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka
Setia, 1997), h. 76 3Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta: Balai
Aksara, 1983), cet. Ke-2, h. 245
18
19
sumber daya manusia dan berbagai sumber daya lainnya dengan tantangan dan
resiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.4
Secara umum, strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar
haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan,
penetapan strategi harus didahului oleh analisis kekuatan lawan yang meliputi
jumlah personal, kekuatan dan persenjataan, kondisi lapangan, posisi musuh
dan lain sebagainya.5
Menurut W.J.S. Poerwadarminta, strategi mempunyai beberapa
pengertian yaitu siasat perang dan akal untuk mencapai suatu maksud.6 Sama
halnya yang diungkap Harimurti Kridalaksana, bahwa strategi berarti siasat
perang, haluan, kebijaksanaan, dan akal atau budi daya.7
Sedangkan menurut William F. Gluek, bahwa strategi adalah rencana
yang dipersatukan, komprehensif terintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan
dan yang dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan
dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi tertentu.8
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian strategi dalam
perspektif terminologis, berikut penulis paparkan pengertian strategi yang
dikemukakan oleh beberapa pakar, antara lain:
1) Drs. Syarif Usman mengatakan, “Dalam pembangunan, saya mendefinisikan strategi sebagai kebijaksanaan menggerakkan dan
4T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 1998), h.86 5Abu Ahmad, et. all., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 11. 6Ibid. 7Harimurti Krida Laksana, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta: Nusa Indah,
1981), h. 173. 8William F. Geuck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga,
1989), edisi ke-2, h. 24.
20
membimbing seluruh potensi kekuatan, daya dan kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan”.9
2) Prof. Drs. Onong Uchyana Efendi, M.A., mengatakan: “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”.10
3) Dr. Fuad Amsyari mengatakan: “Bahwa dalam pengertian dasarnya,
strategi dan taktik adalah metode atau taktik untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan itu membentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non militer, strategi dan taktik adalah suatu cara atau teknik untuk memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya”.11
4) Menurut Dr. Alfian, “Strategi adalah pemikiran dan sikap jangka panjang
yang konsisten secara mendasar.12 Dari sudut lain, “Strategi adalah cara-cara yang ditetapkan terlebih dahulu dengan cara-cara mana perusahaan akan berjalan ke arah tujuan-tujuan luas yang menyangkut finansial, operasional, atau aspek-aspek sosial perusahaan.13
5) Menurut George Steiner dan John Minner, strategi adalah penempaan misi
perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasikan secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.14
6) Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia, sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan.15
Dari berbagai pengertian strategi yang dikemukakan oleh para pakar di
atas penulis menyimpulkan bahwa strategi pada dasarnya merupakan cara
9Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, (Jakarta: Firma Jakarta, tanpa tahun), h. 6.
10Onong, Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 32.
11Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1990), h. 40.
12Alfian, Strategi Koperasi, Kompas, (Jakarta: 7 September, 1984), h. 1. 13Departemen Perdagangan dan Koperasi Direktorat Jendral Koperasi, Azas-Azas
Koperasi, (Jakarta: Direktorat Jendral Koperasi, 1998), h. 69. 14Steiner dan Minner, Manajemen Strategik, h. 20 15Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. Ke-2, h. 17
21
untuk mencapai suatu tujuan dengan terlebih dahulu memperhatikan segala
kemungkinan yang akan terjadi, dan mempersiapkan segala potensi yang ada.
Organisasi yang menyusun strategi umumnya lebih efektif
dibandingkan dengan organisasi yang tidak menyusun strategi. Hal ini
disebabkan strategi adalah kacamata yang bermanfaat untuk memonitor apa
yang dikerjakan dan sedang terjadi di dalam organisasi, dapat memberikan
sumbangan terhadap kesuksesan organisasi atau malah mengarahkan ke
gagalan organisasi.
Strategi digunakan dalam segala hal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada
dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi.
Menurut Hisyam Alie yang dikutip oleh Rafi’udin, strategi yang disusun,
dikonsentrasikan dan dikonsepsikan dengan baik dapat membuahkan
pelaksanaan yang disebut strategi. Menurutnya, untuk mencapai strategi yang
strategis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kekuatan, yaitu memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan biasanya
menyangkut manusia, dan dan beberapa piranti yang dimiliki
b. Kelemahan, yaitu memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki
dan menyangkut aspek-aspek sebagaimana kekuatan
c. Peluang, melihat seberapa besar peluang yang mungkin tersedia di luar,
sehingga peluang yang sangat kecil pun dapat diterobos
22
d. Ancaman, yaitu memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman dari
luar16
Menurut Sondang Siagian untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
strategi sebagai strategi yang baik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi:
a. Strategi sebagai keputusan jangka panjang harus mengandung penjelasan
singkat tentang masing-masing komponen dari strategi orgaisasi yang
bersangkutan, dalam arti terlihat kejelasan dari ruang lingkup,
pemanfaatan sumber dana dan daya, serta keunggulannya, bagaimana
menghasilkan keunggulan tersebut dan sinergi antara komponen-
komponen tersebut di atas.
b. Strategi sebagai keputusan jangka panjang yang mendasar sifatnya harus
memberikan petunjuk tentang bagaimana strategi akan membawa
organisai lebih cepat dan efektif menuju tercapainya tujuan dan bergai
sasaran organisasi.
c. Strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian fungsional, dalam arti
jelasnya satuan kerja sebagai pelaksana utama kegiatan melalui pembagian
kerja yang jelas sehingga kemungkinan terjadinya tumpang tindih, saling
melempar tanggung jawab dan pemborosan dapat dicegah.
d. Pernyataan strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat, bukan merupakan
pernyataan-pernyataan yang masih dapat diimplementasikan dengan
berbagai jenis interpretasi yang pada selera dan persepsi individual dari
pembuat interpretasi.17
16Rafi’udin dan MamanAbdul Djaliel, Prinsip dan strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka
Setia, 1997), h. 77 17Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
h. 23
23
2. Bentuk dan Macam Strategi18
a. Strategi Pemimpin Pasar ( Market Leader )
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang
bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu ingin
tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke-3
arah, yaitu : mengembangkan pasar keseluruhan, melindungi pangsa pasar,
dan memperluas pangsa pasar.
b. Strategi Penantang Pasar ( Market Challenger )
Penantang pasar adalah perusahaan “runner up” yang secara konstan
mencoba memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha tersebut
mereka berhadap secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar.
Strategi yang dilakukannya adalah dengan menentukan lawan dan sasaran
strategi serta memilih strategi penyerangnya.
c. Strategi pengikut pasar ( Market Follower )
Pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik
pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuikan diri terhadap
kondisi-kondisi pasar.
d. Strategi Penggarap Ceruk Pasar ( Market Nicher )
Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri
melayani sebagai pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan
menghindari bentrok dengan perusahaan besar. Strategi yang dilakukan
adalah spesialisasi dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya
juga menerapkan multiple niching (melayani lebih dari satu ceruk pasar).
18M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta:
GIP,2002), h.319
24
3. Langkah-Langkah Strategi
Proses strategi terdiri dari tiga langkah:
a. Perumusan Strategi
Perumusan Strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan tujuan,
mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan
kelemahan internal, menghasilkan strategi alternatif dan memilih
strategi tertentu yang akan dilaksanakan.
b. Implementasi Strategi
Di dalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang efektif,
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sisrtem
informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut tahap
tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusia yang ada
dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan
menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit karena
memrlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan. Kerjasama juga
merupakan kunci dari berhasilnya atau tidaknya implementasi strategi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari strategi, ada tiga aktifitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi:
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang
2) Mengukur prestasi, yakni membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan
25
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai rencana19
Dalam menerjemahkan dan merealisasikan strategi-strategi Philip
Kotler menjelaskan langkah-langkah strategi usaha adalah sebagai berikut:
a. Mengolah perbedaan
Strategi ini mencakup perbedaan inovatif dari pesaing. Apa yang pembeli
harapkan dari produsen disebut paket jasa primer (primary service
package), sedangkan penambahan jasa disebut jasa sekunder (secondry
service package). Jasa sekunder inilah yang disebut perbedaan inovatif.
Perbedaan itu dapat berupa perbedaan penawaran, penyampaian maupun
citranya, terutama melalui simbol dan merek.
b. Mengolah kualitas jasa
Salah satu cara utama mendeferensiasikan perusahaan jasa adalah
memberikan jasa berkualitas lebih tinggi dari pesaing, secara konsisten.
Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas jasa yang
dijanjikan dengan akurat dan terpercaya, membantu pelanggan
mendapatkan jasa dengan cepat, sopan dan peduli dalam pelayanan,
fasilitas fisik, peralatan dan media yang prima.
c. Mengolah produktivitas
Langlah-langkah produktivitas adalah: ia harus mengelola produktivitas
pekerjaannya dengan membuat pegaiwainya bekerja lebih terampil,
meningkatkan kualitas jasa dengan lepas kualitas tertentu,
mengindustrikan jasa-jasa, menemukan solusi produk baru, merancang
19Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1998), h. 5-6
26
jasa yang lebih efektif, memberikan insentif pada pelanggan untuk
menggantikan tenaga perusahaan dengan tenaga mereka sendiri atau
menggunakan teknologi untuk menghemat waktu dan biaya.20
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Strategi
Kesadaran bagi setiap orang baik sebagai individu atau kelompok
organisasi, baik organisasi sosial atau organisasi bisnis tentang tujuan yang
hendak dicapai akan berbuah suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut, dan
usaha-usaha yang mengarah pada pencapaian tujuan disebut strategi.
Suatu strategi harus efektif dan jelas karena ia mengarahkan
organisasi kepada tujuannya. Untuk itu para penetap suatu strategi harus
memperhatikan faktor-faktor penetapan strategi, di antaranya:
1. Lingkungan
Lingkungan tak pernah berada pada suatu kondisi dan selalu berubah
perubahan yang terjadi berpengaruh sangat luas kepada segala sendi
kehidupan manusia. Sebagai individu dan masyarakat tidak hanya pada
cara berfikir tetapi juga tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan dan pandangan
hidup.
2. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi yang mencukup segala sumber daya dan kebijakan
organisasi yang ada.
20 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 88-89
27
3. Kepemimpinan
Seorang pemimpin adalah orang yang tertinggi dalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu setiap pemimpin dalam menilai perkembangan
yang ada dalam lingkungan baik eksternal atau internal berbeda.21
Strategi yang disusun, dikonsentrasikan, dan dikonsepsikan dengan
baik dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut strategis, menurut Drs.
Hisyam Alie, untuk mencapai strategi yang strategis harus memperhatikan:22
• Strenght (kekuatan), yakni memperhitungkan kekuatan yang dimiliki yang
biasanya menyangkut manusianya, dananya dan beberapa piranti yang
dimilikinya.
• Weakness (kelemahan), yakni memperhitungkan kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya, yang menyangkut aspek-aspek sebagaimana dimiliki
sebagai kekuatan, misalnya kualitas manusianya, dananya dan sebagainya.
• Opportunity (peluang), yakni seberapa besar peluang yang mungkin
tersedia di luar, sehingga peluang yang sangat kecil sekalipun dapat
diterobos.
• Threats (ancaman), yakni memperhitungkan kemungkinan adanya
ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Ancaman ini perlu diketahui
oleh organisasi secara baik. Dengan mengetahui ancaman, organisasi
diharapkan dapat mengambil langkah-langkah awal agar ancaman tersebut
tidak menjadi kenyataan.23
21S.P. Siagian, Manajemen Modern, (Jakarta: Masagung, 1994), cet. Ke-2, h. 9. 22Rafiudin, Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, h. 77. 23Mulia Nasution, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Djambatan, 1996), h. 31.
28
Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang analisis SWOT,
peneliti mencantumkan tabel di bawah ini.
Tabel 1 Matrik SWOT
Strength (S) Identifikasi kekuatan
Weakness (W) Identifikasi kelemahan
Opportunities (O) Identifikasi kesempatan
S-O Strategies Menggunakan kekuatan
untuk menangkap kesempatan
W-O Strategies Mengatasi kelemahan
dengan mengambil kesempatan
Threats (T) Identifikasi ancaman
S-T Strategies Menggunakan kekuatan
untuk menghindari ancaman
W-T Strategies Meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman Sumber: Kearns, 1992
Analisa SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah dikenal luas. Analisis ini bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5. Maksudnya, data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan organisasi pada tiga tahun sebelum dilakukan analisis, apa yang akan diinginkan pada tahun dilakukannya analisis serta kecenderungan organisasi untuk lima tahun ke depan pasca analisis. Hal ini dimaksudkan agar strategi yang akan diambil memiliki dasar dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.24
B. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
kebanyakan orang mengatakan bahwa pemasaran adalah serangkaian
kegiatan ekonomi mencakup penjualan, permintaan atau pembelian dan harga.
Sedangkan apabila seorang tenaga panjual atau manajer penjualan berbicara
mengenai pemasaran, sebenarnya mereka mengatakan tentang penjualan
seperti pengeceran. Ini berarti masyarakat umum menafsirkan istilah
pamasaran hanya terbatas pada satu bagian dari kegiatan pamasaran yang
menyentuh.
24 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategi Perspektif
Syari’ah, (Jakarta: Khairul Bayaan, 2003), cet. Ke-I, h. 29.
29
Padahal pemasaran tidak hanya mencakup penjualan atau iklan. Tetapi
pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan, karena penjualan adalah bagian
dari kegiatan pemasaran. Tujuan dari pemasaran menyangkut dua pihak, yaitu
untuk kepuasan konsumen dan kepentingan perusahaan. Konsumen yang puas
karena kebutuhan terpenuhi merupakan pelanggan yang menguntungkan
perusahaan, artinya tujuan perusahaan akan dicapai melalui pencapaian tujuan
konsumen. Oleh karena itu pemasaran adalah kegiatan vital dalam beberapa
organisasi profit maupun non profit yang di dalamnya menyediakan barang
dan pelayanan. Maka keberhasilannya bergantung sekali pada kemampuan
dari organisasi bersebut dalam memahami dan menemukan segala yang
dibutuhkan pelanggannya.
Drs. Basu Swastha M.A dan Irawan mengungkapkan bahwa
pemasaran sebagai suatu sistem dsari kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli.25
Pemasaran menurut Sofyan Assauri, SE., M.BA., bahwa pemasaran
sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.26
Menurut Philip Kotler dalam bukunya, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, mengatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.27
25Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1990), cet. Ke-1.
h. 5 26Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran: Definisi, Konsep dan Strategi, (Jakarta:
Rajawali Press, 1987), cet. Ke-1, h. 5 27 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 8
30
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala aktivitas bisnis dalam bentuk kagiatan penciptaan nilai (value-creating activities) yang memungkinkan pelakunya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatanya yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami.
Pemasaran dalam fiqih Islam disebut wakalah atau perwakilan.
Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. Wakalah dapat juga didefinisikan sebagai sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari satu inisitor kepada stakeholders-nya. Secara keseluruhan, prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam.28
2. Bentuk dan Macam Pemasaran
Gronvoos (dalam Kotler, 1996) menegaskan bahwa pemasaran jasa
sebagai berikut:
a. Pemasaran Eksternal
Pemasaran eksternal menggambarkan aktifitas normal yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mempersiapkan jasa menetapkan harga, melakukan
distribusi dan mempromosikan jasa, yang bernilai superior kepada
pelanggan. Bila ini dilakukan dengan baik, maka pelanggan akan terikat
dengan perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa terjamin.
b. Pemasaran Internal
Pemasaran internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan
dalam rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai asset utama
perusahaan dan ujung tombak pelayanan) agar dapat melayani para
pelanggan dengan baik. Yang tak kalah pentingnya adalah pemberian
panghargaan dan pengakuan yang sepadan dan menusiawi. Aspek ini bisa
membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas dan rasa
“memiliki” setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat
28Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), h. 207
31
memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang
dilayani.
c. Pemasaran Interaktif
Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi antara pelanggan dan
karyawan. Diharpkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi dan
diberdayakan dapat memberikan Total Quality Service kepada setiap
pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini terealisasi, maka pelanggan yang
puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan
perusahaan yang bersangkutan.
pemasaran internal pemasaran eksternal
pemasaran interaktif
Pemegang Saham
Pelanggan Karyawan
Gambar 1 Tiga Jenis Pemasaran dalam Dunia Jasa29
3. Tujuan dan Fungsi Pemasaran
Tujuan konsep pemasaran adalah mengubah orientasi falsafah manajemen pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang. Perubahan tersebut terjadi antara lain karena pertambahan jumlah penduduk, pertambahan daya beli, peningkatan dan meluasnya hubungan atau komuniksai, perkembangan teknologi, dan perubahan faktor lingkungan pasar lainnya. Umumnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen, tidak hanya sekedar bersikap ingin memuaskan atau menyenangkan tetapi lebih dari itu berusaha memecahkan masalah yang dihadapi oleh konsumen. Perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang.30
29Fandy Tciptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 2000), cet. Ke-6, h. 144 30Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran: Definisi, Konsep dan Strategi, h. 85-89
32
Langkah yang harus dilakukan dalam rangka berorientasi pada
konsumen, pertama-tama perusahaan harus menentukan dengan tegas
kebutuhan generik atau mendefinisikan macam kebutuhan konsumen yang
hendak dilayani dan dipenuhi oleh perusahaan, yang khususnya ditinjau secara
fungsional, selanjutnya mengadakan diferensiasi dari produk dan cara atau
media promosi agar berhasil mencapai kelompok konsumen atau sasaran pasar
yang dituju, dan selanjutnya melakukan penelitian atau riset guna mengukur,
mengevaluasi, menafsirkan kehendak dan keinginan serta sikap dan tingkah
laku kelompok konsumen yang dituju dan yang akan dilayani.31
4. Prinsip-Prinsip Pemasaran
Menurut Abdullah Amrin, SE dalam bukunya, Asuransi Syariah:
Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi Konvensional, mengatakan
bahwa prinsip pemasaran syariah harus mengandung beberapa nilai, sebagai
berikut:32
a. Ikhtiar
Ikhtiar adalah suatu bentuk usaha untuk mengadakan perubahan yang
dilakukan seseorang secara maksimal dengan segenap kemampuan yang
dimilikinya dengan harapan menghasilkan rida Allah.
b. Manfaat
Manfaat artinya berguna bagi si pemakai. Produk atau jasa bermanfaat jika
mempunyai nilai guna yang dirasakan pemakai. Tujuan berbisnis yang
benar adalah menghasilkan produk atau jasa yang dapat memberikan
manfaat sebesar-besarnya dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau
31Ibid 32Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi
Konvensional, h. 209-217
33
bagi masyarakat sebagai konsumennya dan tidak mengandung gharar dan
maisir (judi dan penipuan).
c. Amanah “Jujur”
Amanah artinya dapat dipercaya. Perusahaan hendaklah menyampaikan
visi dan misi secara transparan atau kejujuran dan keterbukaan kepada
pihak intern dan ekstern perusahaan. Positioning merupakan janji
perusahaan yang harus ditunaikan kepada masyarakat yang menjadi
konsumennya.
d. Nasihat/Nasiah
Produk atau jasa yang kita keluarkan harus mengandung unsur peringatan
berupa nasihat sehingga hati setiap konsumen yang memanfaatkannya
tersentuh terhadap tujuan hakiki kemanfaatan produk atau jasa yang
digunakan.
C. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,
terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan
34
dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.33
2. Bentuk Strategi Pemasaran
Tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan,
yaitu34:
Strategi pemaa. saran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated
a pemasaran
perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.
b. masaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated
Marketing)
Marketing).
Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan/pemasaran secara
massal, sehingga menurunkan biaya. Keuntungan strategi ini adalah
kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih
ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan
lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi
persaingan yang tajam untuk mengusai pasar tersebut (hyper competition),
dan mengabaikan segman pasar yang kecil lainnya. Akibatnya, strategi ini
dapat menyebabkan kurang menguntungkan usaha-usah
Strategi pe
Strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok
konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan,
sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian,
diharapkan penjualan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan
33Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Definisi, Konsep dan Strategi, h. 168 34ibid, h. 179-182
35
akan lebih kuat atau mantap di setiap segmen pasar. Keuntungan strategi
pemasaran ini adalah penjualan/pemasaran dapat diharapkan akan lebih
tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan
total penjualan/pemasaran perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan
bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah
terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya
produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan
biaya investasi.
c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing)
Strategi ini bertujuan untuk perusahaan mengkhususkan pemasaran
produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan
keterbatasan sumber daya perusahaan. Keuntungan penggunaan strategi
pemasaran yang terkonsentrasi ini, perusahaan diharapkan akan
memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar
tertentu yang dipilih dan perusahaan memperoleh spesialisasi dalam
produksi, distribusi, dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar
dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha
pemasaran produk perusahaan tersebut. Hal ini karena, peerusahaan akan
mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam
melakukan pendekatan bagi memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Kelemahan strategi
pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila
hanya tergantu ng pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini
36
karena, kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau
peningkatan kemampuan daya saing perusahaan lain yang dapat melebihi
aan ini dalam melayani pasar secara baik dan efektif.
4. Seg
men. Agar berguna, segmen pasar
harus d
untuk jangka waktu yang panjang. Tujuan dari
a. rarah, sehingga dapat
b. dimanfaatkan semaksimal mungkin
c. Aga
berapa alasan bagi perusahaan untuk mengadakan
kemampuan perusah
mentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah mengidentifikasi dan membentuk kelompok
yang berbeda yang mungkin berbeda meminta produk atau bauran pasar
tersendiri berdasarkan karakteristik konsu
apat diukur besar, dapat diakses. 35
Segmentasi pasar merupakan langkah maju dalam berfikir pemasaran,
artinya bahwa penetapan segmentasi pasar merupakan perbedaan yang khas
antara manajemen pemasaran secara profesional dengan kepandaian
berdagang gaya lama. Suatu pemasaran yang berhasil tanpa segmentasi pasar
tidak akan dapat bertahan
segmentasi pasar adalah:
Agar kegiatan organisasi pemasaran lebih te
menentukan segmen mana yang lebih diutamakan
Agar sumber daya yang ada dapat
dengan tingkat efisiensi yang tinggi
r perusahaan dapat lebih kompetitif
Selain itu, ada be
segmentasi pasar, yaitu:
35Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 54
37
a. Pasar bersifat dinamis, hal ini berarti bahwa di pasar selalu terjadi
perubahan secara terus menerus mengenai sikap, keadaan keluarga, jumlah
a konsumsi dan lain-lain
b. Pas
aluasi beragam segmen, memutuskan berapa
banyak
s diperhatikan indikator daya tarik segmen serta tujuan
.36
stra
a. m pricing
an strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya.
b.
yang serendah-rendahnya, yang
bert
pandapatan, pol
ar untuk suatu produk berubah sesuai dengan siklus kahidupan produk
tersebut
5. Target Pasar
Target pasar adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki dengan cara mengev
serta segmen mana yang akan dijadikan sasaran. Dalam mengevaluasi
segmen-segmen, haru
dan sumber daya perusahaan
Untuk mencapai target pasar, penjual dapat memilih dua macam
tegi harga, yaitu:
Skim the crea
Strategi ini merupak
Harga yang dimaksudkan untuk menutupi biaya penelitian, pengembangan
dan promosi
Penetration pricing
Merupakan strategi penetapan harga
ujuan untuk mencapai volume panjualan sebesar-besarnya dalam
waktu yang relatif singkat
6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
36Basu Swastha, Asas-Asas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 151
38
Penentuan marketing mix ditujukan agar setiap kegiatan pemasaran
dapat berlangsung dengan sukses, produknya dikembangkan sesuai dengan
kebutu
dikoordinir
agar p
nsur dalam kombinasi tersebut saling berhubungan, di
lemen di dalamnya saling mempengaruhi.
ma
1.
seb p kedewasaan yang akan menuju tahap
a. emukan pambeli-
b. cara mengubah sifat-sifat dari produk
yang dapat memikat pembeli baru dan pembeli lam
han dan keinginan konsumen, diberi harga yang terjangkau oleh
konsumen lalu didistribusikan, di mana konsumen bisa belanja dan
dipromosikan melalui media yang terjangkau konsumen.
Kegiatan-kegiatan pemasaran perlu dikombinasikan dan
erusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin.
Dikarenakan ke empat u
mana masing-masing e
Selanjutnya akan dibahas empat unsur pokok yang terdapat dalam
rketing mix, yaitu37:
Product (produk)
Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pengembangan produk-produk dapat
dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya, dan
elum produk itu mencapai taha
penurunan. Basu swastha memberikan strategi kebijakan sebagai berikut:
Modifikasi pasar, yaitu perusahaan berusaha men
pembeli baru bagi produknya
Modifikasi produk, yaitu dengan
37Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran: Definisi, Konsep dan Strategi, h. 199
39
c. Modifikasi marketing mix, yaitu perubahan atau perbaikan pada
2.
tukan harga pokoknya.
perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut
3.
, distribusi didefinisikan sebagai
ningkatkan keberadaan atau kenikmatan suatu jasa
4..
elemen-elemen marketing mix
Price (harga)
Harga merupakan penetapan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan
untuk memperoleh suatu produk, dan harga suatu barang atau jasa
merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi
posisi persaingan perusahaan. Pada setiap produk atau jasa yang
ditawarkan, bagian pemasaran berhak menen
Faktor-faktor yang
antara lain, biaya, keuntungan, praktek saingan dan perubahan keinginan
pasar. Kebijakan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan
dan sebaginya yang berhubungan dengan harga.
Place (distribusi)
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan
produksi dan konsumsi, berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke
tangan konsumen. Dalam sektor jasa
setiap sarana yang me
yang menambah penggunaannya, baik dengan mempertahankan pemakai
yang ada, meningkatkan nilai kegunaannya diantara pamakai yang ada
ataupun menarik pemakai yang baru.38
Promotion (promosi)
38Muri Sumarni, Marketing Perbankan, (yogyakarta: Liberty, 1997), h.269
40
omosi. Termasuk kegiatan
pro
kasi. Jadi, promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang
saran.39
a. ikasi tingkah laku, artinya melakukan promosi dengan tujuan untuk
b. , maksudnya memberitahu pasar tentang produk yang dijual
c. Membujuk, maksunya mempengaruhi konsumen dalam jangka waktu yang
an tujuan mempertahankan merk produk di hati
mas
D.
dapat
40 Dengan kata lain, produk adalah
segala
Untuk mengenalkan produk suatu perusahaan kepada konsumen, maka
perusahaan dapat melakukan kegiatan pr
mosi adalah; periklanan, personal selling, promosi penjualan dan
publi
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pema
Kegiatan promosi mempunyai beberapa tujuan yang diantaranya
adalah:
Modif
merubah tingkah laku dan pendapat
Memberitahu
lama
d. Meningkatkan, deng
yarakat
Produk
1. Pengertian Produk
Menurut Philip Kotler produk adalah setiap apa yang dapat ditawarkan
di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau konsumen yang
memenuhi kebutuhan atau keinginan.
sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi
39Basu Swastha, Asas-Asas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 237 40Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol, (Jakarta:PT. Prenhallindo, 1997), h. 52
41
keinginan atau kebutuahan. Kadang-kadang kita akan memakai istilah lain
uk produk, seperti penawaran (offering) dan pemecahan (solution).
Bentuk dan Maca
unt
2. m Produk
ber
a. kepada kita. Misalnya,
manufaktur komputer menyediakan barang (komputer,
b. yang mendatangkan kebaikan. Misalnya, sebuah
tur komputer menyediakan jasa (pengiriman,
pem
an gagasan
3.
, pemasar perlu berpikir melalui
dan
a. Tingkat paling dasar adalah manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau
b. T
pakaian.
Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
upa:
Barang fisik, adalah sarana yang memberikan jasa
sebuah perusahaan
monitor, printer)
Jasa, adalah perbuatan
perusahaan manufak
asangan, pelatihan, pemeliharaan, perbaikan)
c. Gagasan, adalah
Misalnya sebuah perusahaan manufaktur komputer menyediak
(“kekuatan komputer”)
Tingkatan Produk
Dalam merencanakan penawaran pasar
lima tingkat produk. Tiap tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan,
kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan, berupa:
manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Misalnya, seorang
tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”.
ingkat kedua adalah produk dasar (basic product). Misalnya, kamar
hotel mencakup tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, dan lemari
42
c. Tingkat ketiga adalah produk yang diharapkan (expected product), yaitu
suatu set atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui
pembeli ketika membeli produk. Misalnya, tamu hotel mengharapkan
tempat tidur yang bersih, handuk yang bersih, lampu baca, dan ketenangan
Tingkat keempat adalah pd. roduk yang ditingkatkan (augmented product),
e.
g akhirnya akan dialami
roduk tersebut di masa depan. Misalnya, kemunculan hotel yang
eluruhnya berkam menempatinya
berupa dari produk hotel pelanggan, dan
pula mengejutkan dan
Gambar 2 Hirarki Nilai Pelanggan
yaitu banyaknya peluang untuk meningkatkan penawarannya dengan suatu
cara yang efektif secara kompetitif. Misalnya, tamu hotel sekarang
mengharapkan satu set televisi dengan kendali jarak jauh dan kenyamanan
lain dalam kamar mereka.
Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yaitu semua
yang mencakup peningkatan dan transformasi yan
p
s ar suite yang memungkinkan tamu
tradisional sehingga memuaskan
menggembirakan mereka.
43
E.
hak yang satu berkewajiban memberikan iuran, sedangkan pihak
yang la
arti seseorang
memba
min dan pihak yang
menjad
Asuransi Syari’ah
1. Pengertian Asuransi
Secara etimologi, Asuransi berasal dari kata assurantie (bahasa
Belanda) atau insurance (bahasa Inggris). Sedangkan dalam kamus besar
bahasa Indonesia asuransi merupakan pertanggungan atau perjanjian antara
dua pihak. Pi
in berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar
premi atau iuran jika terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri atau barang
miliknya dan lainnya yang diasuransikan sesuai dengan perjanjian yang
dibuatnya.41
Asuransi dalam bahasa Arab disebut At-ta’min. At-ta’min berasal dari
kata “amanah” yang berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman
serta bebas dari rasa takut. Istilah men-ta’min-kan sesuatu ber
yar atau memberikan uang cicilan agar dia atau orang yang ditunjuk
menjadi ahli warisnya mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang.
Pihak yang menjadi penanggung asuransi disebut mu’am
i tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min.42
41Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), h. 54
rta: PT. Gramedia, 2006), h. 2 42Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi
Konvensional, (Jaka
44
Dalam perspektif ekonomi Islam, asuransi dikenal dengan istilah
takaful yang berasal dari bahasa Arab yakni takafala – yatakafalu – takaful
yang berarti saling menanggung atau saling menjamin. 43
Asuransi merupakan jaminan atau pertanggungan yang diberikan oleh
penaggung (biasanya kantor asuransi) kepada yang tertanggung untuk resiko
kerugian sebagai yang ditetapakn dalam surat perjanjian (polis) bila terjadi
musibah-musibah seperti kebakaran, kecurian, kerusakan, dan sebagainya,
a (kematian) atau kecelakaan lainnya,
dengan
ndasari asuransi syariah adalah bahwa umat manusia
merupa
empunyai pengertian
saling memikul resiko diantara sesama orang, sehingga antara satu dengan
ataupun mengenai kehilangan jiw
yang tertangggung membayar premi sebanyak yang ditentukan kepada
penanggung tiap bulan.44 Tujuan asuransi adalah untuk mengadakan persiapan
dalam menghadapi kemungkinan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupannya.45
2. Pengertian Asuransi Syariah
Falsafah yang me
kan keluarga besar kemanusiaan. Agar kehidupan bersama dapat
terselenggara, sesama umat manusia harus tolong-menolong, saling
bertanggung jawab, dan saling menanggung antara yang satu dengan yang
lain. Dengan demikian, sistem asuransi syariah harus bersifat universal,
berlaku secara umum.46
Asuransi syariah dalam pengertian muamalah m
43Hendi Suhendi dan Deni K. Yusup, Asuransi Takaful dari teoritis ke praktis, (Bandung: Mimbar Pustaka,
avies, (ed. 2005), h.1
44Christopher Pass, Bryan Lowes dan Leslie D ) , Kamus Lengkap Ekonomi Edisi Ke
mad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam,, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 1995), c
surans ariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi Konvensi
dua, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994), h.312 45Dr. Moham
et. Ke-1, h.3 46Amrin, A i Syonal, h.3
45
yang l
syariah. Asuransi syari’ah bersifat saling melindungi dan
ngan istilah “ta’awun” yaitu prinsip hidup
saling
atan) yang
i syariah saling melindungi dan tolong-
menolo
ainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya, saling pikul
resiko itu dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan
dengan cara masing-masing mengeluarkan dana ibadah (tabarru’) yang
ditunjukkan untuk menanggung resiko tersebut.47
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) tentang pedoman umum asuransi syariah, asuransi syariah adalah
usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan
tolong-menolong yang dikenal de
melindungi dan saling tolong menolong atas dasar ukhuwah islamiyah
antara sesama anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi
malapetaka.48
3. Manfaat Asuransi Syari’ah
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) tentang pedoman umum asuransi syariah, asuransi syariah adalah
usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perik
sesuai dengan syariah. Dimana asurans
ng yang dikenal dengan istilah “ta’awun”, yaitu prinsip hidup saling
n Safri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta;Bumi Aksara), 1999, cet ke-2, h. 99 47Sofya
48Ibid
46
melindungi dan saling menolong atas dasar ukhuwah islamiyah antara sesama
anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi malapetaka.49
4. Perhitungan Asuransi Syari’ah
Cara pembagian keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi
dilakukan dengan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Dalam konteks
itu, perusahaan asuransi bertindak sebagai pihak pengelola dana (mudharib)
yang
ip syari’ah (bagi hasil). Sedangkan peserta
me
per
has
1. bayar oleh peserta dimasukkan ke
2.
vestasi proyek yang
dibenarkan oleh Islam yang dijalankan oleh perusahaan asuransi dengan
menggunakan prinsip mudharabah. Melalui keuntungan peserta yang 60%,
menerima pembayaran dari peserta takaful untuk dikelola dan
diinvestasikan sesuai dengan prins
asuransi bertindak sebagai pemilik dana (shohibul maal) yang akan
mperolah manfaat jasa perlindungan, penjaminan dan bagi hasil dari
usahaan asuransi.
Langkah-langkah dalam proses pengelolaan dana dan perhitungan bagi
ilnya adalah sebagai berikut:50
Premi takaful atau asuransi yang telah di
dalam rekening tabungan, yakni rekening tabungan peserta takaful atau
asuransi dan dimasukkan ke dalam rekening khusus (tabarru’) yaitu
rekening yang disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran klaim
kepada ahli waris jika di antara peserta ada yang ditakdirkan meninggal
dunia atau mengalami musibah lainnya.
Premi takaful atau asuransi disatukan dengan seluruh dana peserta takaful
atau asuransi, kemudian dikembangkan lagi melalui in
49Ibid
, 50Ramdani Wahyu, PengantarKuliah Asuransi Takaful (Bandung: Asuransi Takaful2005), h. 58.
47
kemudian dimasukkan ke dalam rekening tabungan dan rekening khusus
secara proporsional. Sedangkan 40% sisanya, manjadi keuntungan pihak
perusahaan Asuransi Takaful atau Asuransi Syariah.51
3. Realisasi pembayaran rekening dilakukan apabila masa pertanggungan
ber
5.
lah Am da perbe tara
asuransi syariah d s
Tabel 2 Perbe
No Prinsip i Konvensional
akhir, peserta mengundurkan diri dalam masa pertanggungan dan atau
peserta meninggal dunia selama masa pertanggungan.
Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Konvensional
Abdul rin menjelaskan a daan yang signifikan an
an asuransi konvensional
daan Asuransi Syariah d
Asuransi Syariah
ebagai berikut 52:
an Asuransi Konvensional
Asurans1 Konsep lan orang Perjanjian dua pihak atau lebih;
atkan ada tertanggung dengan
nerima premi asuransi untuk enggantian kepada
anggung.
Sekumpuyang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru.
diri kepmememberikan ptet
pihak penanggung mengik
2 Misi Misi Aqidah, Ibadah (ta’awun), Misi Ekonomi (Iqtishod), dan Misi Pemberdayaan Umat (Sosial).
Misi Ekonomi dan Sosial.
3 Asal Usul
gai
konstitusi pertama di dunia yang
ang al dengan Perjanjian
Hammurabi. Kemudian tahun asehi di Coffe House
London berdirilah Lloyd of
Sistem Al-Aqilah, suatu kebiasaan suku Arab sebelum Islam datang yang kemudia disahkan oleh Rasulullah seba
diken
1668 M
hukum Islam. Dibuat oleh rasulullah dalam bentuk
Dimulai dari masyarakat Babilonia 4.000-3.000 SM y
London yang merupakan cikal bakal asuransi konvensional
51Pembagian keuntungan 60:40 merupakan penghitungan bagi hasil dari investasi
mudharabah premi asuransi peserta. 52Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi Konvensional,
h.25-28
48
dikenal sebagai konstitusi Madinah.
4 er irman sia
sitif, hukum alam, dan ai contoh sebelumnya.
Sumb Bersembur dari FAllah, al-Hadist, dan Ijma Ulama.
berbag
Bersumber dari pikiran manudan kebudayaan. Berdasarkan hukum po
5 Maisir, , dan
Riba
k Tidak sesuai dengan syariah Gharar
Terbebas dari praktidan unsur maisir, gharar, dan riba.
Islam karena ada hal-hal yang tidak sesuai dengan syariah.
6 Dewan Pengawas Syariah
adanya Dewan Pengawas Syariah.
Syariah
Adanya Dewan Pengawas
Tidak
untuk menjamin jalannya bisnis sesuai dengan syariah Islam.
7 Akad bah,
Akad jual beli (akad mu’awadhah) dan akad gharar.
Akad tabarru dan akad tijarad (mudharawakalah, wadiah, syirkah, dll).
8 Jaminan/ Risiko
sfer siko dari tertanggung kepada
penanggung.
Sharing of risk, terjadinya proses saling menanggung antara satu peserta dan peserta lainnya (ta’awun).
riTransfer risk, terjadi tran
9 Pengelolaan Dana
isah dana yang berakibat pada terjdinya dana hangus (produk saving life).
Pada produk saving (life) terjadi pemisahan dana, yaitu dana
Tidak ada pem
tabarru (derma) dan dana peserta, sehingga tidak mengenal adanya dana hangus. Untuk term insurance (life) dan general insurance semua bersifat tabarru.
10 Investasi
perundang-
Bebas melakkukan investasi dalam batas-batas ketentuan perundang-undangan dan tidak
Dapat melakukan investasi sesuai ketentuan undangan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bebas dari riba dan berbagai tempat investasi yang terlarang.
terbatas pada halal dan haramnya investasi yang digunakan.
11 Kepemilikan Dana
au konribusi merupakan
yang terkumpul dari premi eserta seluruhnya. Perusahaan ebas menggunakan dan enginvestasikan ke mana pun
Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran at
anaDpbm
49
milik peserta (shahibul mal), sedangkan perusahaan hanya sebagai pemegang amanah (mudharib), dan mengelola dana.
dana tersebut.
12 Unsur Premi tau kontribusi Unsur premi terdiri atas tabel Iuran aterdiri atas unsur tabarru dan tabungan bebas unsur riba. Tabarru dihitung dari tabel mortalita tanpa perhitungan bunga teknik.
mortalita, bunga, dan biaya-biaya asuransi.
13 Loading/ Komisi Agen
aham. Akan
nila
a diperuntukkan bagi komisi agen.
enyerap premi tahun dan kedua. Oleh karena
itu, nilai tunai pada tahun
Sebagai asuransi syriah loading tidak dibebankan pada peserta, tapi dari dana pemegang s
Loading cukup besar, terutam
Bisa mpertama
tetapi, sebagai lainnya diambil dari sekitar 20-30% saja dari premi tahun pertama. Dengan demikian, i tunai pertama sudah terbentuk.
pertama dan kedua biasanya belum ada (masih hangus)
14 Sistem Akuntansi aitu proses
akuntansi yang mengakui terjadinya peristiwa atau
engakui pendapatan, peningkatan aset, expenses, liabilities dalam
mlah tertentu dalam waktu yang akan datang.
Menganut konsep akuntansi cash basis, mengakui apa yang benar-benar telah ada, sedangkan accrual basis dianggap bertentangan dengan syariah karena mengakui adanya
keadaan nonkas dan m
ju
pendapatan, harta, atau utang yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sementara itu, apakah itu benar-benar dapat terjadi hanya Allah yang mengetahui.
Menganut konsep akuntansi accrual basis, y
15 Sumber Pembayaran Klaim
ari kening pangsa pasar;
eserta saling enanggung. Jika salah
ya klaim adalah dari rekening perusahaan terhadap tertanggung murni bisnis dan tidak ada nuansa spiritual.
Sumber pembayaran klaim diperoleh d
Sumber bia
repm
50
satu peserta mendapat musibah, peserta lainnya ikut menanggung risiko.
16 Keuntungan/ Profit underwriting,
komisi reasuransi, dan hasil investasi, bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan, tapi dilakukan bagi hasil (mudharabah) dengan peserta.
surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi seluruhnya adalah keuntungan perusahaan.
Profit diperoleh dari surplus
Keuntungan yang diperoleh dari
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL INDONESIA
A. Latar Belakang dan Sejarah Singkat Pendirian PT. Asuransi Takaful
Rancangan awal usaha pendirian PT. Asuransi Takaful di Indonesia
ditandai dengan sebuah pertemuan yang dilakukan oleh wakil dari Yayasan Abdi
Bangsa (YAB), Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Asuransi Jiwa Tugu
Mandiri (AJTM) dalam sebuah Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia
(TEPATI). Tim tersebut berupaya merumuskan rancangan awal pembentukan
lembaga asuransi yang berlandaskan syari’ah.1
Di samping itu, pembentukan lembaga asuransi takaful mutlak dibutuhkan
oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai mitra usaha untuk mendukung
permodalan dan pengembangan ekonomi syari;ah. Selain itu, usaha pendirian
Asuransi Takaful juga ditunjukkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga keuangan syari’ah.
Proses pembentukan PT. Asuransi Takaful di Indonesia dilakukan melalui
beberapa tahapan. Pada tahap pertama, dilakukan studi banding oleh lima orang
anggota TEPATI ke Malaysia pada tanggal 7-10 September 1993. hal demikian
dilakukan dengan asumsi bahwa Malaysia merupakan negara ASEAN pertama
yang mempraktekkan asuransi berdasarkan prinsip syari’ah tepatnya sejak
Agustus 1985. 2
Dari hasil studi banding tersebut, selanjutnya pada tahap kedua dilakukan
persiapan pembentukan PT. asuransi takaful melalui berbagai lokakarya dan
1 Hendi Suhendi dan Deni K. Yusuf, Asuransi Takaful dari Teoretis ke Praktis, (Bandung: Mimbar Pustaka Bandung, 2005), h. 41.
2 Ibid., h. 42.
51
52
seminar. Salah satunya adalah seminar nasional di Hotel Indonesia yang
menghadirkan beberapa pakar ekonomi syari’ah. Dalam forum seminar itu,
muncul gagasan bagi upaya percepatan pembentukan Asuransi Takaful pada
tingkat yang lebih riil lagi.
Sebagai langkah konkrit dari hasil lokakarya dan seminar tentang asuransi
takaful, kemudian dibentuklah PT. Syarikat Takaful Indonesia (STI) sebagai
holding company pada tanggal 24 Februari 1994. STI merupakan lembaga
keuangan yang bergerak di bidang jasa asuransi yang membawahi dua buah
perusahaan jasa asuransi yakni PT. Asuransi Takaful Keluarga (dalam bidang
asuransi jiwa) dan PT. Asuransi Takaful Umum (dalam bidang asuransi
kerugian).
Selama proses pembentukan tahap kedua tersebut, PT. Asuransi Takaful
Keluarga (ATK) yang diresmikan pada tanggal 25 Agustus 1994 dengan izin
operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
Kep.385/KML. 017/1994 pada tanggal 4 Agustus 1994. PT. Asuransi Takaful
Keluarga (ATK) ini diresmikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia yakni
Mar’ie Muhammad di Hotel Syahid Jaya Jakarta.3
Sedangkan Asuransi Takaful Umum (ATU) diresmikan pada tanggal 2
Juni 1995 dengan izin operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 247/KML.017/1995. PT. Asuransi Takaful Umum (ATU) ini
diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT B.J. Habibie di Hotel Shangrilla Jakarta.
Selanjutnya, pada tahap ketiga mulai dilakukan upaya pengembangan
segmentasi usaha pendirian lembaga-lembaga asuransi sejenis di berbagai wilayah
3 Dikutip dari situs www.takaful.com tentang Ssjarah Berdirinya Asuransi Takaful di
Indonesia.
53
dan daerah di Indonesia. Hal ini dilakukan agar sosialisasi dan percepatan
pengembangan lembaga keuangan syari’ah tidak hanya terbatas pada bdang jasa
keuangan perbankan, tetapi juga mencakup semua instrumen lembaga keuangan
baik bank maupun non bank.
B. Visi, Misi dan Tujuan Asuransi Takaful Indonesia.
Visi adalah jalan atau cara pandang yang menyeluruh dan futuristik
terhadap keberadaan organisasi.4 Adapun visi Asuransi Takaful Indonesia adalah;
“lembaga keuangan yang konsisten menjalankan transaksi asuransi secara Islami,
dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip syariah yang bertujuan memberikan
fasilitas dan layanan terbaik bagi ummat dan masyarakat Indonesia”.
Menurut pandangan peneliti, pernyataan visi PT. Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi ini telah memenuhi empat syarat yaitu; mencakup segala
hal dan berani, menekankan hasil yang luar biasa ketimbang hanya hasil yang
bertahap; menciptakan rasa kekuatan semangat dan komitmen ketimbang
kegelisahan, kepanikan dan intimidasi; realistis dan dapat dicapai sehingga dapat
dipergunakan sebagai pedoman bagi semua aktivitas perusahaan; dan spesifik dan
harus dinyatakan dengan keyakinan, sebab visi adalah artikulasi dari citra, nilai,
arah dan tujuan yang akan memandu masa depan organisasi perusahaan
Misi adalah rencana, strategi atau trik-trik. Sedangkan misi Asuransi
Takaful Indonesia adalah; Sebagai sebuah perusahaan, Takaful akan berjuang dan
berkembang untuk menjadi perusahaan yang terkemuka, serta memberikan solusi
4 Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis
Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), cet. Ke- 1, h. 55.
54
dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan risiko bagi
umat dan masyarakat Indonesia.
Menurut pandangan peneliti, pernyataan misi PT. Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi telah memenuhi enam peraturan untuk menulis dan
melaksanakan pernyataan misi yaitu; pernyataan tetap sederhana; memungkinkan
masukan dari seluruh SDM perusahan; mendatangkan kejelasan dan perspektif
yang segar ke dalam proses penulisan pernyataan misi; susunan dan nada kata-
kata mencerminkan kepribadian perusahaan; pernyataan misi dengan cara kreatif
sebanyak mungkin dan dalam bahasa sebanyak yang diperlukan; mengandalkan
pernyataan misi sebagai bimbingan.
Tujuan adalah akhir perjalanan yang dicari organisasi atau lembaga untuk
dicapai melalui eksistensi dan operasinya serta merupakan sasaran yang lebih
nyata dari pernyataan misi.5 Adapun tujuan Asuransi Takaful Indonesia adalah;
Memberikan solusi dan pelayanan yang terbaik dalam perencanaan keuangan dan
pengelolaan risiko bagi umat Islam dan Bangsa Indonesia dengan menawarkan
jasa takaful dan keuangan syariah yang dikelola secara profesional, adil, tulus, dan
amanah.
C. Landasan Hukum Asuransi Takaful
Secara umum, dasar utama pembentukan Asuransi Takaful sesungguhnya
mengacu kepada prinsip umum yang terdapat dalam nash al-Qur’an yang
mengharuskan setiap individu saling tolong-menolong satu sama lain,
sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah al-Maidah/5: 2 berikut:
5 Ibid. h. 56.
55
والعد وانمث االلىا عوناوع تالى ووقالت ور البلىا عوناوتعو “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran..”
Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
)رواه البخاري و مسلم ( آلكم راع وآلكم مسؤول عن رعيته “Setiap orang dari kamu adalah pemikul tanggung jawab (pemimpin), dan
setiap kamu akan bertanggung jawab terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab kamu”
Selain nash tersebut, pembentukan Asuransi Takaful di Indonesia juga didasarkan
pada beberapa landasan, yaitu:
Pertama, landasan syari’ah. Asuransi Takaful merupakan asuransi
syari’ah atau sekurang-kurangnya asuransi yang Islami. Sebab prinsip-prinsip dan
cara kerja asuransi takaful bertumpu pada prinsip tolong-menolong (al-ta’awun)
yang bersandar dari al-Qur’an dan Sunnah.
Kedua, landasan filosofis. Tradisi ijtihad bersamaan dengan perubahan
sosial dan hukum Islam. Ijtihad menjadi media bagi perumusan norma-norma
hukum Islam (istimbath al-ahkam) secara sitematis berikut pembentukan pranata-
pranatanya melalui penalaran akal terhadap nash.6 Penalaran filosofis yang
dilakukan para ahli hukum Islam dan ekonom muslim telah berhasil merumuskan
suatu kerangka dasar pembentukan Asuransi Takaful.
Ketiga, landasan sosiologis. Secara mikro, berdirinya Asuransi Takaful
lebih mengandalkan potensi modal dalam negeri (aptical domestic), tatkala pihak
swasta banyak berperan menanamkan investasi di dalam struktur dan manajemen
lembaga keuangan syari’ah. Sedangkan secara makro, tingkat partisipasi ekonomi
6 Wahbah Zuhaili, Ushul Fiqh Al-Islami (Damaskus: Dar al-Fikr, 1986), h. 1039.
56
pasar global dalam pembangunan ekonomi syari’ah di Indonesia belum memberi
perhatian besar bagi pembangunan ekonomi Islam. Atas dasar itu dibutuhkan
partisipasi masyarakat untuk berinvestasi di lembaga keuangan syari’ah sejenis
Asuransi Takaful.7
Keempat, landasan yuridis. Lembaga Asuransi Takaful di Indonesia berdiri
dalam bentuk holding company yang secara yuridis telah memperoleh status
badan hukum dan persetujuan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia
nomor C2-18.286.MT.01/01.Th.94 tertanggal 14 Desember 1994. Izin operasional
4 tertanggal 1 Juni 1995 dengan Akta Notaris Yudo Paripurno, SH tanggal 5 Mei
1994.
D. Prinsip Operasional Asuransi Takaful
Cara pembagian keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan
dengan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Dalam konteks itu, perusahaan
asuransi bertindak sebagai pihak pengelola dana (mudharib) yang menerima
pembayaran dari peserta takaful untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan
prinsip syari’ah (bagi hasil). Sedangkan peserta asuransi bertindak sebagai
pemilik dana (shohibul maal) yang akan memperolah manfaat jasa perlindungan,
penjaminan dan bagi hasil dari perusahaan asuransi.
7 Suroso Imam Zadjuli, Kelembagaan Ekonomi Dalam Perspektif Islam: Kajian Kritis
Terhadap Kelembagaan Konvensional, makalah dalam “seminar dan Lokakarya Kurikulum dan Silabus Ekonomi Islam” untuk Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2003, h. 9-10.
57
Langkah-langkah dalam proses pengelolaan dana dan perhitungan bagi
hasilnya adalah sebagai berikut:8
1. Premi takaful yang telah dibayar oleh peserta dimasukkan ke dalam rekening
tabungan, yakni rekening tabungan peserta takaful dan dimasukkan ke dalam
rekening khusus (tabarru’) yaitu rekening yang disediakan untuk kebaikan
berupa pembayaran klaim kepada ahli waris jika di antara peserta ada yang
ditakdirkan meninggal dunia atau mengalami musibah lainnya.
2. Premi takaful disatukan dengan seluruh dana peserta takaful, kemudian
dikembangkan lagi melalui investasi proyek yang dibenarkan oleh Islam yang
dijalankan oleh perusahaan asuransi dengan menggunakan prinsip
mudharabah. Melalui keuntungan peserta yang 60%, kemudian dimasukkan
ke dalam rekening tabungan dan rekening khusus secara proporsional.
Sedangkan 40% sisanya, manjadi keuntungan pihak perusahaan Asuransi
Takaful.9
3. Realisasi pembayaran rekening dilakukan apabila masa pertanggungan
berakhir, peserta mengundurkan diri dalam masa pertanggungan dan atau
peserta meninggal dunia selama masa pertanggungan.
E. Ciri dan Karakteristik Asuransi Takaful
a. Ada lembaga Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) dalam struktur organisasi
asuransi syari’ah. Lembaga ini bertugas mengawasi dan mengontrol
8 Ramdani Wahyu, PengantarKuliah Asuransi Takaful (Bandung: Asuransi Takaful, 2005),
h. 58. 9 Pembagian keuntungan 60:40 merupakan penghitungan bagi hasil dari investasi
mudharabah premi asuransi peserta.
58
manajemen, produk dan kebijakan investasi agar tetap sejalandengan
syari’ah Islam.
b. Prinsip akad asuransi syari’ah adalah tolong-menolong (takafulli) yaitu
nasabah yang satu menolong nasabah lain yang tengah mengalami
kesulitan. Sedangkan pola nakad asuransi konvesional bersifat jual beli
antara nasabah dan perusahaan (tadabulli).
c. Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syari’ah (premi)
diinvestasikan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). Sedangkan di
asuransi konvensional, investasi dilakukan dalam melalui sistem bunga.
d. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah.
Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya.
Sedangkan di asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan
perusahaanlah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan
pengelolaan dana tersebut.
e. Untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah dana diambil dari
rekening dana sosial (tabarru’). Seluruh peserta yang sudah diikhlaskan
untuk keperluan tolong-menolong yang jika ada peserta yang terkena
musibah. Sedangkan dalam asuransi konvensional dana pembayaran klaim
diambil dari rekening perusahaan.
f. Keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana
dengan perusahaan selaku pengelola dana dengan menggunakan prinsip
bagi hasil. Sedangkan di asuransi konvensional keuntungan sepenuhnya
menjadi milik perusahaan. Apabila tidak ada klaim, maka nasabah tidak
memperoleh apa-apa.
59
F. Produk-produk Asuransi Takaful Keluarga
PT Asuransi Takaful Keluarga adalah perusahaan asuransi jiwa yang
beroperasi berlandaskan nilai-nilai syariah. Fokus utamanya memberikan layanan
dan bantuan menyangkut asuransi jiwa dan keluarga, dengan harapan bisa
tercapainya masyarakat Indonesia yang sejahtera dengan perlindungan asuransi
yang sesuai Muamalah Syariah Islam.
PT Asuransi Takaful Keluarga memiliki berbagai layanan jasa asuransi yang
diberikan untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan kita dimasa datang. Produk
dan layanan tersebut diantaranya :
1. Takaful Individu adalah produk yang diperuntukkan untuk perorangan. Dan
produk ini terdiri dari beberapa macam :
a. Unsur tabungan : selain mengandung tabarru’ juga terdapat unsur
tabungan yang dapat diambil kapan saja oleh pemiliknya, terdiri dari :
1. Takaful Dana Investasi adalah program asuransi untuk individu yang
menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang
Rupiah dan US Dolar sebagai dana investasi yang diperuntukkan bagi
ahliwarisnya jika ditakdirkan meninggal lebih awal atau sebagai bekal
untuk hari tuanya.
2. Takaful Dana Siswa adalah program asuransi untuk perorangan yang
bermaksud menyediakan dana pendidikan, dalam mata uang Rupiah
dan US Dolar untuk putra-putrinya sampai sarjana.
3. Takaful Dana Haji adalah program asuransi untuk perorangan yang
menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang
Rupiah dan US Dolar untuk biaya menjalankan ibadah haji.
60
4. Takaful Dana Jabatan adalah program asuransi untuk perorangan yang
diperuntukan kepada direksi atau pejabat teras suatu perusahaan yang
menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana santunan bagi
ahli warisnya apabila yang bersangkutan meningggal dunia lebiah awal
atau sudah tidak bekerja lagi..
5. Takaful Dana Hasanah adalah suatu bentuk perlindungan untuk
perorangan yang menginginkan dan perencanaan dana sebagai modal
usaha atau diperuntukkan sebagai ahli warisnya jika di takdirkan
meninggal dunia lebih awal.
b. Produk Non Saving adalah struktur produknya tidak mengandung unsur
tabungan atau semuanya bersifat tabarru’, terdiri dari :
1. Takaful Kesehatan Individu adalah program yang ditujukan bagi
perorangan yang ingin menyediakan santunan ahli warisnya bila
peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa
perjanjian.
2. Takaful Kecelakaan Diri Individu adalah program yang ditujukan bagi
perorangan yang ingin menyediakan santunan ahli warisnya bila
peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa
perjanjian.
3. Takaful al-Khairat adalah program yang ditujukan bagi seseorang
yang bermaksud menyediakan santunan ahli warisnya bila peserta
mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa
perjanjian.
61
2. Takaful Kumpulan adalah produk yang didisain untuk jumlah peserta yang
relatif banyak dan dalam struktur produknya ada yang mengandung unsur
tabungan dan ada yang tidak mengandung unsur tabungan
a. Takaful Al Khairat + Tabungan Haji adalah program bagi para karyawan
yang bermaksud menunaikan Ibadah Haji dengan pendanaan melalui iuran
bersama dan keberangkatannya secara bergilir.
b. Takaful Kecelakaan Diri Kumpulan adalah program asuransi yang
diperuntukkan untuk perusahaan, organisasi atau perkumpulan yang
bermaksud menyediakan santunan kepada karyawan/anggota apabila
mengalami musibah karena kecelakaan dalam masa perjanjian.
c. Takaful Wisata dan Perjalanan adalah program asuransi yang
diperuntukkan bagi Biro Perjalanan dan Wisata/Travel yang berkeinginan
memberikan perlindungan kepada pesertanya apabila mengalami musibah
karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total, sebagian, atau
meninggal selama wisata maupun perjalanan dalam dan luar negeri.
d. Takaful Majelis Taklim adalah program asuransi yang diperuntukkan bagi
Majelis Taklim yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli waris
jamaah apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa
perjanjian.
e. Takaful Family Care adalah program asuransi yang diperuntukkan bagi
Family Care yang bermaksud menyediakan santunan untuk ahli waris
Family apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa
perjanjian.
62
f. Takaful Pembayaran adalah program asuransi yang diperuntukkan bagi
pemilik hutang dalam bentuk perlindungan kumpulan berupa jaminan
pelunasan apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa
perjanjian.
g. Takaful Kecelakaan Siswa adalah suatu bentuk perlindungan yang
ditujukan kepada sekolah/perguruan tinggi atau lembaga pendidikan non
formal yang bermaksud menyediakan santunan kepada siswa/mahasiswa
atau pesertanya apabila mengalami musibah karena kecelakaan yang
mengakibatkan cacat tetap total, sabagian ataupun meninggal dunia.
h. Takaful al-Khairat adalah suatu bentuk perlindungan kumpulan yang
diperuntukkan bagi perusahaan pemerintah atau swasta , organisasi yang
berbadan hukum atau usaha yang bermaksud menyediakan santunan
meninggal untuk ahli waris apabila peserta atau karyawan mengalami
musibah meninggal.
i. Takaful Perjalanan Haji dan Umrah adalah program yang diperuntukkan
bagi jama’ah Haji dan Umrah yang bermaksud menyediakan santunan
untuk ahli waris jama’ah apabila peserta meninggal sewaktu menjalankan
Haji dan Umrah.
j. Takaful medicare adalah program asuransi kesehatan yang memberikan
jaminan penggantian biaya pengobatan dan operasi peserta yang
disaebabkan oleh penyakit atau kecelakaan.
Adapun sistem pembayaran Asuransi Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi)
adalah sebagai berikut:
63
1. Bulanan
2. Tri Wulan
3. Semesteran
4. Tahunan
5. Sekalian
Untuk tiap sistem pembayaran akan terlihat perbedaannya di bagi hasil yang
akan diporelahan.
G. Produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi)
Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) adalah program asuransi untuk
perorangan yang bermaksud menyediakan dana pendidikan, dalam mata uang
Rupiah dan US Dolar untuk putra-putrinya sampai sarjana.
Adapun motto dari Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) adalah
merencanakan masa depan cerah untuk cita sang buah hati. Anak merupakan
amanah dari Allah yang maha pemurah, mendidikannya adalah bagian dari ibadah
kita meskipun bukan perkara mudah.
Sedangkan manfaat Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) itu sendiri adalah:
• Jika peserta panjang umur sampai akhir perjanjian anak sebagai penerima
hibah mendapat; tahapan10 saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT)11 dan
beasiswa selama 4 th di Perguruan Tinggi.
10 Tahapan di sini adalah jika tahapan yang jatuh tempo tidak diambil, akan
diinvestasikan dan akan manambah beasiswa pada saat di Perguruan Tinggi. 11 Sesuai masa perjanjian.
64
• Jika peserta mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakkhir peserta
akan mendapatkan; nilai tunai dimana seluruh dana di rekening tabungan
peserta yang berasal dari saldo tabungan dan bagian keuntungan atas hasil
investasinya (mudhorabah).
• Jika anak sebagai penerima hibah meninggal sebelum seluruh tahapan
diterima peserta/ahli waris akan mendapatkan; nilai tunai dan santunan
sebesar 10% manfaat takaful awal (preni tahunan x masa perjanjian).
• Jika peserta mengalami musibah dalam masa perjanjian, polis bebas premi,
ahli waris mendapatkan; santunan sebesar 50% manfaat takaful awal (jika
meninggal karena sakit atau cacat tetap total karena kecelakaan) atau 100%
manfaat takaful awal (jika meninggal karena kecelakaan), nilai tunai.
• Anak sebagai penerima hibah mendapatkan; tahapan pada saat masuk (SD,
SMP, SMA, PT)12, beasiswa setiap tahun sejak peserta mengalami musibah
s/d 4 tahun di perguruan tinggi.
• Jika setelah masa perjanjian berakhir dan masih dalam pemberian beasiswa di
perguruan tinggi peserta mengalami kecelakaan; meninggal karena sakit atau
cacat tetap total karena kecelakaan, ahli warisnya akan menerima nilai tunai,
meninggal karena kecelakaan, ahli warisnya akan menerima nilai tunai dan
santunan sebesar 50% manfaat takaful awal, penerima hibah akan tetap
menerima beasiswa sampai yang bersangkutan empat tahun di perguruan
tinggi.13
12 Sesuai masa perjanjian. 13 Brosur Funadi (Takaful Dana Pendidikan)
65
Takaful Dana Pendidikan merupakan produk asuransi syariah yang
bersifat individu dan termasuk asuransi syariah yang mekanisme pengelolaan
dananya dengan unsur tabungan, dimana menggunakan dua buah rekening dalam
setiap pembayaran premi, yaitu rekening untuk dana tabarru’ dan rekening untuk
dana saving. Rekening dana saving adalah kumpulan dana yang merupakan milik
peserta dan akan dibayarkan apabila :
a. Perjanjian berakhir
b. Peserta mngundurkan diri
c. Peserta meninggal dunia
Adapun rekening dana tabarru’ adalah rekening yang berisi kumpulan
dana yang diniatkan oleh peserta sebagai derma untuk tujuan saling mrmbantu
dan dibayarkan apabila :
a. Peserta meninggal dunia
b. Perjanjian berakhir jika ada surplus dana
Kemudian keuntungan dari hasil investasi, setelah dikurangi beban
asuransi (klaim dan premi reasuransi) akan dibagi menurut prinsip mudharabah.
Persentase pembagian mudharabah dibuat dalam suatu perbandingan tetap
berdasarkan perjanjian atau akad awal kerjasama antara perusahaan dan peserta
misalnya 30%:70% , 40%:60%.
66
H. Struktur Organisasi Asuransi Takaful Keluarga
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal di mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi.14
Perjalanan Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi selama ini di bawah
pengawasan sebuah dewan yang menaunginya yakni dewan komisaris dan direksi
Asuransi Takaful Keluarga Pusat dalam pengawasan suatu dewan berbentuk
dewan pengawas syariah.15 Sedangkan Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi
mempunyai struktur organisasi tersendiri guna kelangsungan Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi itu sendiri. Adapun susunan tersebut sebagai berikut :
Dewan Pengawas Syariah
Ketua Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc.
Anggota Dr. H.M. Syafi’i Antonio, Mec
Anggota Prof. Madya Dr. Shobri Salomon
Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA
Y.A.A Dato’ Sheikh Ghazali Abdul Rahman
14 T. Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1998), Cet. Ke. 2, h. 169. 15 Wawancara Pribadi dengan Ir. Muhammad Rezalunddin, AAAIJ (Kepala Cabang
Asuransi Takaful Keluarga Bekasi), Bekasi, 27 Juli 2007.
67
Dewan Komisaris dan Redeksi PT Asuransi Takaful Keluarga
Presiden Komisaris Dato’ Noorazman A. Aziz
Komisaris Independen H.M. Uwen Suwendi, FSAI, FLMI, MBA
Komisaris Wiwin P. Soedjito
M. Harris
Wan Zamri Wan Ismail
Presiden Direktur M. Aminuddin Ismail, MBA
Direktur Pemasaran Agus Edi Sumanto
Struktur Organisasi Asuransi Takaful Kelurga Cabang Bekasi 16
Branch Manager Ir. Muhammad Rezaluddin, AAAIJ
Staf Adm. Tehnik M. Yusuf
Staf Adm. Keuangan Martazela
Staf Adm. Support Husen
Kolektor Ahmadi
Individual Business Salesman
Banca Takaful Emma
Rizki D
Rizki S
16 Lihat Daftar Lampiran
68
Corporate Adam
S. Deny
Oman
Pramu Kantor A. Baijuri
BAB IV
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (Fulnadi) PT ASURANSI
TAKAFUL KELUARGA CABANG BEKASI
A. Implementasi Strategi Pemasaran Produk Takaful Dana Pendidikan
(Fulnadi) Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi
Tahap penerapan merupakan suatu proses yang paling penting dan vital
bagi keberhasilan suatu perusahan. Tanpa adanya penerapan yang efektif, rencana
hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Pada tahap ini dibutuhkan
suatu aktivitas yang luas dan membutuhkan komitmen serta kerjasama dari
seluruh unit, tingkat dan anggota jika perusahaan ingin berhasil.
Implementasi strategi adalah sebuah tindakan pengelolaan bermacam-
macam sumber daya perusahaan dan manajemen yang mengarahkan dan
mengendalikan pemanfaatan sumber-sumber daya perusahaan (keuangan,
manusia, peralatan, dan lain-lain) melalui strategi yang dipilih.1
Implementasi strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan PT.
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian sumber daya manusia yang ditampakkan melalui penetapan
struktur perusahaan, budaya perusahaan dan kepemimpinan.
1. Struktur Perusahaan
Dalam manajemen strategis, struktur perusahaan pada hakikatnya
merupakan cermin miniatur perusahaan. Mencakup pengertian proses penetapan
1Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004), Cet. Ke-2, h. 119-120.
69
70
struktur peran melalui penentuan kegiatan yang harus ditempuh untuk mencapai
visi, misi dan tujuan perusahaan serta bagian-bagiannya, pengelompokan
aktivitas, penugasan kelompok-kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang,
serta pengkoordinasian hubungan-hubungan wewenang dan informasi baik
horisontal maupun vertikal.
Struktur perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi terdiri
dari; ketua (branch manager) dan bagian-bagain yang dapat dibagi dalam bagian
staf administrasi tehnik, staf administrasi keuangan, staf administrasi support,
kolektor, individual business, banca takaful (tehnik dan marketing), corporate
(partnership) dan pramu kantor. Ketua mewakili pimpinan PT. Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi bertanggung jawab demi kemajuan perusahaan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh semua bagian yang
berada pada lini bawahnya.
Menurut peneliti, bentuk pimpinan PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang
Bekasi berdasarkan pada pola hubungan kerja dan wewenang ini merupakan
bentuk organisasi fungsional, dimana bentuk organisasi ini memiliki sejumlah
kebaikan seperti; adanya pembagian tugas yang jelas, spesialisasi dalam pekerjaan
dapat berkembang yang pada tahap berikutnya memberi kesempatan bagi
pengembangan karyawan, disiplin kerja cukup tinggi.
2. Budaya Perusahaan
Keberadaan budaya perusahan berfungsi untuk menguatkan kemampuan
perusahaan. Budaya perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi
mengacu kepada panduan kehidupan Islam ahlus Sunnah wal Jama’ah. Budaya
71
yang dihidupkan adalah budaya Islami yang berdasarkan al-Qur’an dan sunnah
dengan pengkajian tiap pagi sebelum meninggalkan kantor.
3. Kepemimpinan
Adapun gaya kepemimpinan yang diterapkan pada PT. Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi adalah gaya kepemimpinan demokrasi.2 Gaya
kepemimpinan demokrasi adalah gaya kepemimpinan yang dapat menciptakan
kondisi lingkungan kerja yang dapat memotivasi bawahan untuk berbuat sejauh
kemampuan yang dimiliki, saling bekerja sama, dan mengembangkan kemampuan
serta keterampilan mereka. Dorongan diberikan untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas pekerjaan. Pimpinan mengawasi dan memberikan dorongan kepada
bawahannya agar dapat lebih kreatif dan berinisiatif dalam menyelesaikan
pekerjaan mereka. Dalam gaya kepemimpinan demokrasi, pengambilan keputusan
diambil secara demokratis, meskipun tidak diatur menurut pemungutan suara atau
mayoritas. Nilai tambah dari teori ini mungkin terletak pada cara pimpinan dalam
membantu bawahan, memperlakukan mereka secara manusiawi, menciptakan
kerja sama yang produktif dan memberikan kepuasan.3
Menurut pandangan peneliti, bahwa PT. Asuransi Takaful Keluarga
cabang Bekasi telah melakukan implementasi yang cukup efektif. Hal ini
dibuktikan melalui penetapan struktur perusahaan yang berbentuk fungsional,
budaya perusahaan yang Islami sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah, dan
kepemimpinan yang demokratis. Proses penetapan strategi disesuaikan dengan
kebutuhan lapangan, lingkungan dan ciri khas perusahaan.
2Wawancara Pribadi dengan Ir. Muhammad Rezaluddin, AAAIJ, (Ketua Cabang PT.
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi), Bekasi, 27 Oktober 2007. 3Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin dan IKFA,
1996), cet. Ke-2, h. 78.
72
B. Strategi Pemasaran Produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) Asuransi
Takaful Keluarga Cabang Bekasi
1. Analisis SWOT
Kinerja perusahaan dapat ditentukan dengan analisis SWOT, yang
merupakan hasil perbandingan dengan faktor eksternal (peluang dan
ancaman/tantangan). Faktor internal diperoleh dari data dalam lingkungan
perusahaan, seperti dari laporan keuangan, kegiatan operasional, kegiatan
pemasaran dan data staf serta karyawan. Sedangkan faktor eksternal diperoleh
dari data lingkungan diluar perusahaan, seperti dari analisis pasar, kompetitor,
komunitas, pemasok, pemerintah dan analisis kelompok (untuk kepentingan
tertentu).
Sesuai hasil wawancara yang peneliti lakukan pada produk Takaful
dana pendidikan (Fulnadi) PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi maka
hasil analisis SWOT pada PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi di
antaranya meliputi:
a. Kekuatan (Strength)
Setiap perusahaan harus mengetahui kekuatan yang dimiliki, karena
hal ini dapat memberikan keuntungan bagi lembaga. Adapun kekuatan yang
dimiliki oleh PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi adalah:
1. Sistem pemasaran menggunakan personal selling
Sistem Personal selling atau agency merupakan salah satu kekuatan dari
sistem pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan di cabang Bekasi itu
sendiri, karena sistem ini merupakan sistem yang paling berhasil dalam
pemasaran produk asuransi. Besarnya kekuatan dan pengaruh agen dalam
73
penjualan produk asuransi juga diperkuat oleh survei yang dilakukan
LIMRA (Life Insurance Marketing and Research Association) Amerika.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga tersebut terungkap
bahwa sekitar 90% premi asuransi diseluruh dunia dihasilkan oleh agen.
Temuan ini menunjukkan bahwa kehebatan agen dalam menjual produk
asuransi memang belum bisa disaingi oleh jalur distribusi lainnya.4
2. Memiliki agen yang mempunyai integritas tinggi
PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi memiliki agen yang
menjunjung tinggi nilai moral dan profesi secara profesional serta
memiliki sikap pantang menyerah dalam mencari nasabah. Sebagai agen
yang menjual produk asuransi Islam, agen PT Asuransi Takaful Keluarga
cabang Bekasi juga harus mencerminkan nilai-nilai keislaman seperti jujur
dan amanah. Agen juga sebagai penasihat keuangan (Financial Advisor)
memiliki tanggung jawab untuk memberikan usulan dan saran kepada
calon nasabahnya untuk menginvestasikan uang yang calon nasabah miliki
kepada suatu instrumen investasi, selain itu agen juga mengungkapkan
secara terbuka fakta-fakta yang berhubungan dengan transaksi dan juga
tidak memaksa calon nasabah untuk ikut serta dalam program asuransi
tersebut.
3. Adanya pelatihan dan seleksi yang ketat tehadap calon agen
Pelatihan dan seleksi yang ketat terhadap agen merupakan suatu
keharusan, karena agen yang nantinya diharapkan sebagai ujung tombak
dan pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) dan juga akan
4 Agen, Pilihan Utama Asuransi Jiwa, Majalah Proteksi, No.172, XXV, (Mei 2005)
74
berhadapan langsung dengan calon nasabah diharapkan bisa menjadi pihak
yang mempresentasikan perusahaan. Dari proses seleksi dan pelatihan
inilah PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi memiliki agen-agen
yang berintegritas tinggi, jujur dan handal dalam tugasnya memasarkan
produk-produk yang ada di PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi
khususnya produk Takaful Dana Penididikan (Fulnadi).
b. Kelemahan (Weakness)
Di antara kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh PT Asuransi
Takaful Keluarga cabang Bekasi adalah:
1. Media promosi yang digunakan masih sangat terbatas
Banyaknya media massa yang ada di Indonesia mulai dari media
elektronik, seperti channel Televisi dan radio yang mengudara, lalu media
cetak yang beredar bereneka ragam jenisnya dari mulai koran sampai
majalah. Kondisi ini semestinya dijadikan sebagai promosi oleh PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi agar produknya dapat lebih
dikenal secara luas oleh masyarakat, namun dari kebanyaknya media yang
ada promosi yang dilakukan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga cabang
Bekasi dinilai sangat terbatas karena promosi hanya dilakukan pada
media-media dan waktu tertentu, serta dalam skala yang kecil.
2. Promosi yang dilakukan belum menyeluruh
Promosi terhadap suatu produk dinilai sangat penting bagi pemasaran
produk tersebut, jika promosi dilakukan secara besar-besaran
kemungkinan masyarakat untuk membeli produk tersebut semakin besar.
3. Penyebaran brosur kurang maksimal
75
Penerbitan brosur merupakan salah satu aspek pemasaran yang dilakukan
oleh PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi. Dilihat dari bentuknya,
brosur merupakan sarana yang sangat penting dan praktis dalam suatu
pemasaran produk, dimana calon nasabah akan dengan mudah mengetahui
informasi tentang suatu produk. Namun yang terjadi dilapangan,
penyebaran brosur tidak sepenuhnya maksimal, brosur hanya diberikan
kepada calon nasabah saja, bukan masyarakat secara luas. Jadi efektifitas
brosur masih belum maksimal dilakukan sebagai suatu alat pemasaran
produk.
c. Peluang (Opportunity)
Peluang atau kesempatan yang masih bisa diraih oleh PT Asuransi
Takaful Keluarga cabang Bekasi dalam pelaksanaan produknya di antaranya:
1. Tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau
Situasi dan kondisi yang menjanjikan inilah memungkinkan masyarakat
luas khususnya wilayah Bekasi untuk menjangkau keberadaan PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi serta serba strategis, dimana
keberadaannya dekat keramaian berupa mall serta berada dalam perkotaan
yang sekitarnya banyak perumahan-perumahan yang bisa menjangkau dan
dijangkau.
2. Segmen pasar bagus sebab ke semua kalangan
Dapat mengidentifikasi dan membentuk kelompok-kelompok yang
berbeda, dimana PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi bisa
memberikan produk atau bauran pasar tersendiri sesuai dengan
karakteristik konsumen di wilayah Bekasi. Agar tepat sasaran, segmen
76
pasar harus dapat diukur besar dan dapat diakses oleh semua kalangan
konsumen di wilayah tersebut.
3. Perkembangan teknologi informasi yang cepat sehingga dapat digunakan
untuk media komunikasi dan publikasi.
Bertambah banyaknya media massa yang ada saat ini baik elektronik
maupun cetak dapat dijadikan suatu ajang promosi dan publikasi oleh PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi agar produk yang dihasilkannya
dapat dikenal secara luas oleh masyarakat.
4. Perkembangan lembaga keuangan asuransi syari’ah yang semakin
meningkat
Banyaknya asuransi konvensional mengembangkan sayapnya ke syari’ah
menjadikan daya dorong yang positif bagi PT Asuransi Takaful Keluarga
cabang Bekasi untuk lebih dewasa dan maju lagi dalam menawarkan
produk-produknya terutama produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi),
dimana pendidikan adalah hal terpenting dalam mewujudkan generasi
anak bangsa yamg akan datang.
5. Adanya kepercayaan masyarakat kepada asuransi syari’ah
Munculnya berbagai asuransi-asuransi syari’ah serta terujinya dari
keberadaan saat dan sampai sekarang ini, menjadikan nilai yang baik dan
bagus sehingga masyarakat luas mulai mempercayainya dan mulai
melebar luas keberadaannya.
77
d. Ancaman (Threath)
Ancaman adalah keadaan yang tidak menguntungkan sebuah lembaga.
Adapun beberapa ancaman yang dapat mengurangi keberhasilan kegiatan
produk PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi, di antaranya adalah:
1. Karena minimnya publikasi dan sosialisasi tetang ekonomi Islam,
termasuk juga asuransi syari’ah sebagai bagian dari ekonomi Islam itu
sendiri kepada masyarakat luas, mengakibatkan hanya sebagian kecil
masyarakat yang mengetahui tentang keberadaan dan pentingnya lembaga
asuransi syari’ah.
2. Munculnya pesaing lembaga keuangan syari’ah baru
Dengan lembaga keuangan syari’ah yang mengalami pertumbuhan yang
pesat, berimplikasi pada tingginya tingkat persaingan yang terjadi antara
sesama lembaga. Setiap lembaga akan berlomba untuk memenangi
persaingan tersebut dengan berbagai macam cara, mulai dari peluncuran
produk-produk baru dengan manfaat yang besar dengan tarif yang kecil
sehingga perbaikan pelayanan. Untuk itu PT Asuransi Takaful Keluarga
cabang Bekasi harus memiliki strategi-strategi dalam upaya menghadapi
persaingan antar lembaga keuangan syari’ah, khususnya asuransi syari’ah.
3. Krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga kemiskinan semakin
meningkat
Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih sulit, ditambah dengan
kenaikan harga-harga bahan pokok, sehingga harga kebutuhan hidup
lainnya menjadikan kehidupan ekonomi masyarakat menurun serta tingkat
kemiskinan semakin meningkat. Kebutuhan yang paling utama yang harus
78
dipenuhi adalah kebutuhan sehari-hari. Selain itu pengetahuan masyarakat
akan pentingnya asuransi juga masih rendah.
Setelah semua faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal
(peluang dan tantangan) perusahaan diketahui, langkah selanjutnya adalah
dengan menentukan alternatif strategi yang dapat digunakan oleh PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi untuk memasarkan produk Takaful
Dana Pendidikan (Fulnadi) dengan menggunakan matrik SWOT.
Dengan menggunakan matrik SWOT diharapkan akan mendapatkan
gambaran yang jelas tentang peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan agar dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya.
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh
peluang sebesar-besarnya. Setelah melihat kekuatan berupa sistem
pemasaran personal selling yang merupakan sistem yang paling efektif
yang digunakan, memiliki agen yang mempunyai integritas tinggi dan
adanya pelatihan dan seleksi yang ketat terhadap calon agen. Peluang
berupa tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau, segmen pasar
bagus sebab kesemua kalangan, perkembangan teknologi informasi yang
cepat sehingga dapat digunakan untuk media komunikasi dan publikasi,
perkembangan lembaga keuangan asuransi syari’ah yang semakin
meningkat, adanya kepercayaan masyarakat kepada asuransi syari’ah. PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi dapat meningkatkan kerjasama
79
dengan lembaga dan perusahaan lain, menambah dan memaksimalkan
media massa yang ada dengan memperbanyak jumlah iklan sebagai sarana
promosi, mengoptimalisasikan dalam teknologi sebagai suatu sarana
dalam memudahkan pelayanan, memperkuat SDM untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan, serta memperluas
target pemasaran ke daerah-daerah pemasaran baru.
2. Strategi ST
Setelah melihat kekuatan berupa sistem pemasaran personal selling yang
merupakan sistem yang paling efektif yang digunakan, memiliki agen
yang mempunyai integritas tinggi dan adanya pelatihan dan seleksi yang
ketat terhadap calon agen. Dan melihat ancaman berupa masyarakat masih
banyak yang belum memahami sistem asuransi syari’ah, munculnya
pesaing lembaga keuangan syari’ah baru, krisis ekonomi yang
berkepanjangan sehingga kemiskinan semakin meningkat. PT Asuransi
Takaful Keluarga cabang Bekasi dapat mengatasi kondisi ini dengan
memaksimalkan keahlian agen sebagai tenaga pemasaran yang memiliki
integritas tinggi, menjadikan para pesaiang sebagai studi perbandingan
dalam pelayanan dan produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi), serta
menciptakan produk yang sesuai dengan kemampuan ekonomi
masyarakat, dengan jaminan sama dengan produk yang lain.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada. Perusahaan menghadapi peluang
pasar yang cukup besar, tetapi dilain pihak harus menghadapi beberapa
80
kendala/kelemahan internal. Cara yang efektif yaitu dengan peninjauan
kembali promosi yang dilakukan untuk menawarkan produk, baik melalui
media cetak maupun media elektronik. Melihat kelemahan berupa media
promosi yang digunakan masih sangat terbatas, promosi yang dilakukan
belum menyeluruh, penyebaran brosur kurang maksimal. Melihat peluang
berupa tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau, segmen pasar
bagus sebab kesemua kalangan, perkembangan teknologi informasi yang
cepat sehingga dapat digunakan untuk media komunikasi dan publikasi,
perkembangan lembaga keuangan asuransi syari’ah yang semakin
meningkat, adanya kepercayaan masyarakat kepada asuransi syari’ah. PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi dapat meningkatkan
kemudahan menggunakan teknologi sebagai sarana media promosi,
meningkatkan mutu agen dalam memasarkan produk Takaful Dana
Pendidikan (Fulnadi) kesemua kalangan masyarakat, serta meningkatkan
kerja sama dalam mempromosikan produk dan menambah jaringan
pemasaran dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka yang ada.
4. Strategi WT
Strategi ini diambil pada saat perusahaan mengalami situasi yang kurang
menguntungkan, dimana perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman
dan kelemahan internal. Kegiatan ini bersifat definitif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Melihat
kelemahan berupa media promosi yang digunakan masih sangat terbatas,
promosi yang dilakukan belum menyeluruh, penyebaran brosur kurang
maksimal. Melihat ancaman berupa masyarakat masih banyak yang belum
81
memahami sistem asuransi syari’ah, munculnya pesaing lembaga
keuangan syari’ah baru, krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga
kemiskinan semakin meningkat. Untuk mengatasi masalah ini PT Asuransi
Takaful Keluarga cabang Bekasi dapat meningkatkan sosialisasi terhadap
manfaat asuransi produk Takaful Dana pendidikan (Fulnadi) dilapisan
kalangan masyarakat, serta meningkatkan kualitas SDM agen yang ada
dalam menghadapi persaiangan diantara para pelaku lembaga keuangan
asuransi syari’ah.
Berikut ini tabel matrik SWOT yang berisi strategi yang dapat diambil
PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi setelah menggabungkan data
internal dan eksternal.
TABEL 3 MATRIK SWOT PEMASARAN PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN
faktor internal
faktor eksternal
Strength 1. Sistem pemasaran
menggunakan personal selling
2. Memiliki agen yang mempunyai integritas tinggi
3. Adanya pelatihan dan seleksi yang ketat tehadap calon agen
Weakness 1. Media promosi yang
digunakan masih sangat terbatas
2. Promosi yang dilakukan belum menyeluruh
3. Penyebaran brosur kurang maksimal
Opportunities 1. Tempatnya strategis
dan terjangkau 2. Segmen pasar semua
kalangan 3. Perkembangan
teknologi informasi yang cepat sehingga dapat digunakan untuk media komunikasi dan publikasi
4. Perkembangan
Strategi SO a. Peningkatan
kerjasama lembaga dan perusahaan lain
b. Menambah dan memaksimalkan media massa yang ada dengan memperbanyak jumlah iklan sebagai sarana promosi
c. Optimalisasi teknologi sebagai
Strategi WO a. Peningkatan
penggunaan teknologi sebagai sarana media promosi
b. Peningkatan mutu agen memasarkan produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) kesemua kalangan masyarakat
c. Peningkatan kerja sama mempromosikan
82
lembaga keuangan asuransi syari’ah yang semakin meningkat
5. Adanya kepercayaan masyarakat kepada asuransi syari’ah
sarana memudahkan pelayanan
d. Memperkuat SDM terhadap kualitas pelayanan masyarakat
e. Memperluas target pemasaran ke daerah pemasaran baru
produk dan menambah jaringan pemasaran dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka yang ada
Threats 1. Masyarakat masih
banyak yang belum memahami sistem asuransi syari’ah
2. Munculnya pesaing lembaga keuangan syari’ah baru
3. Krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga kemiskinan semakin meningkat
Strategi ST a. memaksimalkan
keahlian agen sebagai tenaga pemasaran yang memiliki integritas tinggi
b. menjadikan para pesaiang sebagai studi perbandingan dalam pelayanan dan produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi)
c. menciptakan produk yang sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat, dengan jaminan sama dengan produk yang lain
Strategi WT a. Meningkatkan
sosialisasi terhadap manfaat asuransi produk Takaful Dana pendidikan (Fulnadi) dilapisan kalangan masyarakat
b. Meningkatkan kualitas SDM agen yang ada dalam menghadapi persaiangan diantara para pelaku lembaga keuangan asuransi syari’ah
Berdasarkan pendekatan tersebut, peneliti dapat menentukan berbagai
kemungkinan alternatif strategi yang dapat diambil oleh PT. Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi dalam hal ini strategi yang dapat diambil dalam
memasarkan produk Asuransi Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) adalah
sebagai berikut:
a. Menambah jaringan distribusi pemasaran
b. Memberikan sosialisasi dan promosi di media massa
c. Memelihara dan melakukan pelayanan purna jual
83
d. Menjaga hubungan baik dengan nasabah baru dan mempertahankan
nasabah lama
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan langkah maju dalam berfikir pemasaran,
artinya bahwa penetapan segmentasi pasar merupakan perbedaan yang khas
antara manajemen pemasaran secara profesional dengan kepandaian
berdagang gaya lama. Suatu pemasaran yang berhasil tanpa segmentasi pasar
tidak akan dapat bertahan untuk jangka waktu yang panjang. Agar berguna,
segmen pasar harus dapat diukur besar, dapat diakses.5 Adapun segmen pasar
yang dilakukan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi produk
Takaful Dana pendidikan (Fulnadi) adalah sebagai berikut :
a. Kalangan individu
1) Sasaran orang Islam. Karena orang yang beragama Islam lebih
memahami maksud dan tujuan arti dari takaful dan syari’ah Islam
itu sendiri, karena sesuai dengan kaidah dan kepercayaan yang dia
anut. Tetapi bukan berarti non muslim tidak boleh menjadi peserta
di PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi, ada sekitar 5%
non muslim yang menjadi peserta asuransi di PT. Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi.
2) Sasaran perumahaan. Hal itu dikarenakan orang yang tinggal di
perumahan rata-rata mempunyai ekonomi lebih dan kesibukan
yang padat, selain itu tempat atau lokasi keberadaaan PT. Asuransi
Takaful Keluarga cabang Bekasi dekat dengan area perumahan.
5Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 54
84
b. Kalangan Kumpulan (Corporate)
Sasarannya perusahaan dan pabrik (kawasan industri). Karena banyak
perusahaan yang tidak mau mengambil resiko sendirian terhadap
kejadian yang menimpa pegawainya, disitulah peran asuransi
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengcover semua kerugian-
kerugian atau resiko yang akan dihadapi.
Bahwasanya PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi
memberikan target khusus dalam pencarian peserta baru guna meningkatkan
perkembangan perusahaan khususnya dari segi pendapatan, untuk Agen
Biasa diberikan target oleh perusahaan minimal lima orang peserta baru
dengan jumlah pendapatan lima juta perbulan, sedangkan untuk Agen
Eksekutif diberi terget minimal lima peserta dengan jumlah pendapatan
duapuluh juta.
3. Target Pasar
Target pasar adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki dengan cara mengevaluasi beragam segmen, memutuskan berapa
banyak serta segmen mana yang akan dijadikan sasaran. Adapun target pasar
yang dilakukan PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi produk Takaful
Dana pendidikan (Fulnadi) adalah sebagai berikut :
a. Kerabat atau keluarga paling dekat.
Kerabat atau keluarga hal ini sangat penting sebab agama
memerintahkan yang terlebih dahulu terdekat setelah itu baru akan
meranjak kesemua dan meluas.
85
b. Referensi dari peserta.
Referensi dari peserta merupakan cara dalam merekrut peserta baru,
sebab adakalanya orang mau berasuransi karena melihat manfaat yang
didapat oleh orang yang telah ikut asuransi.
4. Marketing Mix
Dalam memasarkan suatu produk, hal yang sangat penting untuk
diketahui adalah mengenai bauran pemasaran (marketing mix). Istilah bauran
pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan
penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan
pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju.6 Bauran
pemasaran terdiri dari atas 4P: produk (Product), Harga (Price), Distribusi
(Place), Promosi (Promotion).
a. Produk (Product)
Inti dari bauran pemasaran, yang merupakan langkah awalnya adalah
penawaran produk dan strategi produk. Produk tidak hanya meliputi
unit fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, nama baik
perusahaan, dan masih banyak lagi faktor lainnya. Produk Asuransi
Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) adalah produk yang halal dan
sesuai dengan hukum syara’, bukan produk yang haram dan tidak
boleh diperjualbelikan. Hal ini sejalan dengan perintah Allah SWT
seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya:
خمروالميسرواالنصاب والازالم رجس من عمليا ايها الذ ين ءامنوا انما ال
)90: المائدة ( الشبطان فاجتنبوا لعلكم ثفلحون
6Charlies W Lamb, Jr,.et al., Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001) Edisi ke-1, Jilid I, h.55
86
Artinya: ”Hai orang-orang yangberiman , sesungguhnya khamar(arak), berjudi, berhala, bertenun, adalah pekerjaan keji termasuk perbuatan setan, sebab itu hendaklah dijauhi, mudah-mudahkan kamu mendapat kemenangan” (Q S Al-Maidah: 90)
b. Harga (Price)
Adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan
suatu produk.strategi dalam menetapkan harga harus berhubungan
biaya bagi pembeli (cosh of the costumer). Biaya yang ditetapkan
rendah dan dapat dijangkau konsumen dengan tidak mengurangi
kualitas produk yang ditawarkan. Harga yang ditetapkan oleh PT.
Asuransi Takaful Keluarga untuk produk Takaful Dana Pendidikan
(Fulnadi) merupakan harga yang dapat dijangkau oleh costumer dan
tetap dengan kualitas produk yang baik.
c. Distribusi (Place)
Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk tiba
dalam kondisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk pada saat
diperlukan. Dalam menetapkan sebuah strategi distribusi, perusahaan
harus membuat langkah-langkah mudah (easy step) untuk memperoleh
produk yang akan ditawarkan (convenience channel). Saluran
distribusi yang digunakan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga dalam
memasarkan produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) adalah sytem
agency, karena sistem ini dinilai yang terbaik dan memberikan andil
yang besar dalam pemasaran produk.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Yang pada hakikatnya promosi merupakan bentuk
87
dari komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar atas produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dengan tujuan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan dapat diterima dan dibeli oleh pasar. Promosi terdiri
dari penjualan perseorangan (personal selling), iklan, promosi,
penjualan dan publikasi. Dalam melakukan promosi produk Takaful
Dana Pendidikan (Fulnadi), PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang
Bekasi menggunakan media periklanan, dan juga menerbitkan brosur-
brosur produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) untuk diberikan
kepada masyarakat. PT. Asuransi Takaful Keluarga juga menggunakan
sistem personal selling terhadap penjualan produk Takaful Dana
Pendidikan (Fulnadi), alasan dalam menggunakan personal selling
adalah karena sistem ini dianggap paling berhasil dalam proses
pemasaran produk.
Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya strategi
yang dilakukan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi dalam dua
tahun terakhir ini belum sesuai dengan target yang diinginkan ini terbukti
dengan menurunnya jumlah peserta di tahun 2007, yang semula tahun 2006
mencapai 615 peserta menurun pada tahun 2007 menjadi 506 peserta.7
7Wawancara Pribadi dengan Ir. Muhammad Rezaluddin, AAAIJ, (Ketua Cabang PT.
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi), Bekasi, 27 Oktober 2007.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi yang diterapkan PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi
dalam mengimplemantasikan strategi Produk Takaful Dana Pendidikan
(Fulnadi) bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya
manusia yang ditampakkan melalui penetapan struktur perusahaan, budaya
perusahaan dan kepemimpinan. Struktur perusahaan PT Asuransi Takaful
Keluarga cabang Bekasi menggambarkan hubungan fungsional (garis
kewenangan dan tanggung jawab) yang kuat antar manajemen puncak.
Bentuk pimpinan PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi berdasarkan
pada pola hubungan kerja dan wewenang ini termasuk kepada bentuk
organisasi fungsional. Budaya perusahaannya mengacu kepada panduan
kehidupan Islam ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan berdasarkan Al-Qur’an
dan As-Sunnah. Adapun gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya
kepemimpinan demokrasi dimana pengambilan keputusan diambil secara
demokratis yaitu dengan musyawarah.
2. PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi menjalankan konsep
pemasaran kemasyarakatan (berwawasan sosial). Dan strategi pemasaran
produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) yang diterapkan oleh PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi adalah dengan menggunakan
saluran distribusi sistem agency dimana proses pemasaran produk
88
89
diandalkan pada agen-agen penjual atau marketer yang dimiliki oleh PT
Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi.
B. Saran-Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diambil, maka penulis
ingin memberikan saran-saran pada PT Asuransi Takaful Keluarga cabang
Bekasi
1. Dalam rangka mengoptimalkan gerak langkah Strategi pemasaran yang kini
diterapkan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi hendaknya
melakukan pembenahan, khususnya dalam bidang promosi yang dilakukan
sangat minim dan kurang mengena, selain itu media yang digunakan untuk
beriklan juga terlalu sedikit.
2. PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi diharapkan dapat melebarkan
sayapnya dan memperluas jaringan pasarnya melalui kerjasama dengan
berbagai pihak dan instansi ataupun lembaga organisasi yang menjadi mitra
PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi baik organisasi sosial,
masyarakat maupun organisasi pemerintahan dan tidak hanya saja terfokus
pada wilayah Bekasi.
3. Perlu adanya perhatian khusus terutama dalam hal pengrekrutan karyawan
baik sebagai staf maupun agen yang berkualitas tidak hanya dari kalangan
S1 saja akan tetapi juga dari kalangan S2 maupun S3 guna memajukan dan
mengembangkan PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi.
90
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu, et. all., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997) Amirullah dan Budiyono, Haris, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004), Cet. Ke-2. Amirullah dan Cantika, Sri Budi, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002),
cet. Ke-I Amrin, Abdullah, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi
Konvensional, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006) Amsyari, Fuad, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1990) Angipora, Marius P., Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1999), Cet, ke-1 Assauri, Sofyan, Prof. Dr., Manajemen Pemasaran: Definisi, Konsep dan Strategi,
(Jakarta: Rajawali Press, 1987), cet. Ke-1 David, Fred, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1998) Departemen Agama RI, Qur’an dan Terjemahnya Departemen Perdagangan dan Koperasi Direktorat Jendral Koperasi, Azas-Azas Koperasi,
(Jakarta: Direktorat Jendral Koperasi, 1998) Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka) Dimyati, Ahmad, Islam dan Koperasi, (Jakarta: KOFINFO, 1998) F. Geuck, William, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga,
1989), edisi ke-2. Handoko, Hani, T., Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 1998), Cet, Ke-2 Harahap, Safri, Sofyan, Akuntansi Islam, (Jakarta;Bumi Aksara), 1999, cet ke-2 Jr,.W Lamb, Charlies, et al., Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001) Edisi ke-1, Jilid
I Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), Cet, ke-2 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 1995)
91
___________, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan dan Pengendalian,
(Jakarta: Erlangga, 1996), Jilid 2 Laksana, Krina, Harimurti, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta: Nusa Indah,
1981) Majalah Proteksi, Agen, Pilihan Utama Asuransi Jiwa, No.172, XXV, (Edisi: Mei 2005) Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
cet. Ke-5 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), cet. Ke-18 Muchtarom, Zaini, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin dan IKFA,
1996), cet. Ke-2. Muhammad Akhyar Adnan, Tahun 2004 Prospek Ekonomi Syari’ah Cerah, dalam
Republika, 20 Desember 2004 Muslehuddin, Mohammad, Dr., Asuransi Dalam Islam,, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara,
1995), cet. Ke-1 Nasution, Mulia, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Djambatan, 1996) Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta: Balai
Aksara, 1983), cet. Ke-2 Pass, Christopher. Lowes, Bryan dan Davies, Leslie, (ed.) , Kamus Lengkap Ekonomi
Edisi Kedua, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994) Qardhawi, Yusuf, Dr., Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan,
(Jakarta: Zikrul Hakim, 2005), Cet.Ke-1 Rafi’udin dan Djaliel, Abdul, Maman Prinsip dan strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 1997) Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1997) Republika Muhammad Akhyar Adnan, Tahun 2004 Prospek Ekonomi Syari’ah Cerah,
Muhammad Akhyar Adnan (Edisi: Senin, 20 Desember 2004) Siagian, Sondang, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. Ke-2
92
Situs www.takaful.com tentang Sejarah Berdirinya Asuransi Takaful di Indonesia Steiner, George dan Miller, Jhon, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga) Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah “Deskripsi dan Ilustrasi,”
(Yogyakarta: EKONISIA, 2003), edisi 2 Suhendi, Hendi dan Yusuf, Deni K, Asuransi Takaful dari Teoretis ke Praktis, (Bandung:
Mimbar Pustaka Bandung, 2005) Sumarni, Muri, Marketing Perbankan, (yogyakarta: Liberty, 1997) Basu Swastha, Asas-Asas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1997) ___________, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1990), cet. Ke-1 Tciptono, Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 2000), cet. Ke-6 Uchjana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 1999) Usman, Syarif, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam,
(Jakarta: Firma Jakarta, tanpa tahun), Wahyu, Ramdani, PengantarKuliah Asuransi Takaful (Bandung: Asuransi Takaful,
2005) Wahyudi, Sri, Agustinus, Manajemen Strategik; Pengantar Proses Berfikir Strategik,
(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996). Yusuf, Fadzli, Mohd, TakaHeri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah
“Deskripsi dan Ilustrasi,” (Yogyakarta: EKONISIA, 2003), edisi 2ful-Sistem insurans Islam, (KualaLumpur: Tinggi Press SDN, BHN, 1996), Cet, ke-1
Yusanto, Ismail, Muhammad dan Widjajakusuma, Karebet, Muhammad, Manajemen
Strategis Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), cet. Ke- 1. Zadjuli, Imam, Suroso, Kelembagaan Ekonomi Dalam Perspektif Islam: Kajian Kritis
Terhadap Kelembagaan Konvensional, makalah dalam “seminar dan Lokakarya Kurikulum dan Silabus Ekonomi Islam” untuk Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2003
Zuhaili, Wahbah, Ushul Fiqh Al-Islami (Damaskus: Dar al-Fikr, 1986)
HASIL WAWANCARA
Nama : Ir. Muhammad Rezaluddin, AAAIJ Jabatan : Kepala Cabang Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi Tempat : Kantor ATK Cabang Bekasi Jl. Jend.Sudirman kav.Blok B 57
Kranji Bekasi . Tangal : Senin, 27 Agustus 2007. Waktu : 14.00 – 16.00 Wib.
--------------------------- ********* ---------------------------
1. Bagaimana sejarah dan latar belakang didirikannya Asuransi Takaful Keluarga (ATK), serta bagaimana perkembangannya?
Jawaban: Rancangan awal usaha pendirian PT. Asuransi Takaful di Indonesia ditandai dengan sebuah pertemuan yang dilakukan oleh wakil dari Yayasan Abdi Bangsa (YAB), Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) dalam sebuah Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI). Proses pembentukan PT. Asuransi Takaful di Indonesia dilakukan melalui beberapa tahapan. Pada tahap pertama, dilakukan studi banding oleh lima orang anggota TEPATI ke Malaysia pada tanggal 7-10 September 1993. tahap kedua dilakukan persiapan pembentukan PT. asuransi takaful melalui berbagai lokakarya dan seminar. Sebagai langkah konkrit dari hasil lokakarya dan seminar tentang asuransi takaful, kemudian dibentuklah PT. Syarikat Takaful Indonesia (STI) sebagai holding company pada tanggal 24 Februari 1994. kemudian tak lama berselang Asuransi Takaful Keluarga (ATK) itu sendiri berdiri pada tanggal 25 Agustus 1994 sebagai anak perusahaan STI dengan izin operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.385/KML. 017/1994 pada tanggal 4 Agustus 1994. PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK) ini diresmikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia yakni Mar’ie Muhammad di Hotel Syahid Jaya Jakarta. Sedang perkembangan ATK itu sendiri sampai sekarang sangat pesat dengan menawarkan produk-produk baru yang lebih simple dan fleksibel dalam penggunaan dan pelayanannya kepada nasabah dan juga calon nasabah.
2. Kapan ATK cabang Bekasi berdiri dan beroperasi? Jawaban: ATK cabang Bekasi berdiri dan beroperasi tahun 1999 berkantor pertama kali di Jln. Wahid Hasyim Bekasi kemudian tahun 2000 pindah tempat berkantor di Gran mall ini, Jl. Jend.Sudirman kav.Blok B 57 Kranji Bekasi.
3. Apa visi, misi dan tujuan didirikannya ATK?
Jawaban: Visi utama Asuransi Takaful Keluarga (ATK) adalah menyediakan suatu badan usaha asuransi yang berdasarkan prinsif syari’ah yakni prinsip takaful dan prinsip mudharabah. Takaful berarti kegiatan sekelompok orang yang
saling menjamin dan saling menguntungkan. Sedangkan mudharabah berarti persetujuan berbagi keuntungan usaha antara pemilik dana dengan pengelola dana. Misi Asuransi Takaful Keluarga adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam bidang jasa asuransi takaful keluarga dengan cara-cara syari’ah secara efektif, efisien dan profesional. Tujuan Asuransi Takaful Keluarga adalah; Memberikan solusi dan pelayanan yang terbaik dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan risiko bagi umat Islam dan Bangsa Indonesia dengan menawarkan jasa takaful dan keuangan syariah yang dikelola secara profesional, adil, tulus, dan amanah.
4. Apa tujuan utama dari pendirian ATK dan ATK cabang Bekasi? Jawaban: Tujuan utama ATK sebagaimana tujuan dari pendirian STI (Syarikat Takaful Indonesia) dimana ATK lebih kepada Asuransi jiwa. Sedang ATK cabang Bekasi tujuannya sama dengan apa yang ada di STI (yakni kantor pusat) sebab semua yang ada di kantor cabang harus bekiblat dan mengikuti yang ada di STI (yakni kantor pusat).
5. Apa saja produk yang dirawarkan ATK cabang Bekasi? Jawaban: Produk sama dengan apa yang ada di kantor pusat
6. Produk apa yang paling diminati atau diunggulkan pada ATK cabang Bekasi dan sejauh mana perkembangannya? Jawaban: Selama tahun 2006 fulnadi paling banyak peminatnya sebab produk unggulan ATK dan sampai sekarang tahun 2007 meski tdak sesignifikan tahun lalu. Perkembangannya saat ini alhamdulillah dari kantor cabang yang ada di jabodetabek, cabang Bekasi peringkat ke-2 setalah kantor cabang Saharjo Jakarta Selatan tahun 2006
7. Strategi apa yang diterapkan pada ATK cabang Bekasi ini dalam memisahkan pasar atau mengelompokkan pasar berkaitan dengan segmentasi pasar? Jawaban: Pendekatan persuasif, dimana para agen mengajak dengan cara simpati dan logis sehingga menjadi sadar. Diperuntukkan ke rumah-rumah, bank, lembaga-lembaga, perusahaan, kantor, namun lebih di utamakan terdekat dari keluarga ,saudara kerabat, DKM, pengurus mesjid, majlis-majlis ta’lim.
8. Media apa saja yang digunakan dalam mempromosikan produk Fulnadi (Takaful Dana Pendidikan)? Jawaban: Media cetak, launcing, talk show di radio dakta Bekasi, pameran-pameran.
9. Apakah kondisi operasional menunjukkan bahwa nasabah ATK cabang Bekasi dikhususkan bagi orang muslim saja?non muslim ada? Jawaban: Ya...hampir 95%, sebab kami ATK sendiri bertujuan sebagaimana tadi dijelaskan dari misi dan visi yang sudah jelas. Namun ada pula nasabah tersebut sisanya yaitu 5% non muslim kami terima saat ini.
10. Bagaimana cara mempertahankan nasabah yang telah ada agar tetap setia menjadi nasabah ATK cabang Bekasi?
Jawaban: Kami telpon para nasabah dengan pendekatan persuasif sambil kami silaturahmi secara tak langsung juga kami buka pintu selebar-lebarnya guna memberikan kesempatan datang ke kantor untuk konsultasi dll.
11. Apakah ada peningkatan atau penurunan yang terjadi dari keseluruhan nasabah ATK cabang Bekasi, terutama nasabah Fulnadi?
Jawaban: Alhamdulillah, pada tahun 2006 naik secara signifikan dan pada tahun 2007 ini ada perubahan lebih sedikit dari tahun kemarin semula berjumlah 615 namun menjadi 506 dikarenakan krisis yang masih terasa oleh masyarakat sekarang ini.
12. Bagaimana perumusan strategi pemasaran produk Fulnadi PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi?
Jawab: Perumusan strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi berpijak dan berkiblat pada hasil keputusan kantor pusat dalam wadah Rencana Strategis Jangka Panjang (RSJK).
13. Bagaimana implementasi strategi pemasaran produk Fulnadi PT. Asuransi
Takaful Keluarga cabang Bekasi?
Jawab: Implementasi strategi pemasaran produk Takaful Dana Pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya manusia yang ditampakkan melalui penetapan struktur perusahaan, budaya perusahaan dan kepemimpinan.
14. Bagaimana struktur PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi?
Jawab: Struktur perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi terdiri dari; ketua (branch manager) dan bagian-bagain yang dapat dibagi dalam bagian staf administrasi tehnik, staf administrasi keuangan, staf administrasi support, kolektor, individual business, banca takaful (tehnik dan marketing), corporate (partnership) dan pramu kantor.
15. Seperti apa budaya yang ada pada PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi?
Jawab: Budaya perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi mengacu kepada panduan kehidupan Islam ahlus Sunnah wal Jama’ah. Budaya yang dihidupkan adalah budaya Islami yang berdasarkan al-Qur’an dan sunnah dengan pengkajian tiap pagi sebelum meninggalkan kantor.
16. Bagaimana gaya kepemimpinan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi?
Jawab: gaya kepemimpinan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi adalah gaya kepemimpinan demokrasi.
17. Bagaimana evaluasi strategi pemasaran produk Fulnadi PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi?
Jawab: PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Bekasi selalu mengevaluasi strategi pemasaran produk Fulnadi baik dari segi manfaat atau evaluasi diadakan minimal 1 bulan sekali.
Pewawancara
Ttd.
Ahmad Qurtubi
Nara Sumber
Ttd.
Ir. Muhammad Rezaluddin, AAAIJ
STRUKTUR ORGANISASI TAKAFUIL KELUARGA BRANCH OFFICE – BEKASI
BRANCH MANAGER
Ir. MUHAMMAD REZALUDDIN M. YUSUF MARTAZELA HUSEN AHMADI JOHAN EMMA ADAM A. BAIJURI FADILAH RIZKI D S. DENY NURHASANAH RIZKI S OMAN AMIR HOT Y. TAUFIK THONY SURATI NURMA TUTY K K. SHOLEH WAHID A T. TAMTAMI
STAF ADM TEHNIK
PRAMU KANTOR
CORPORATE
STAF ADM KEUANGAN
STAF ADM SUPPORT
KOLEKTOR
INDIVIDUAL BUSINESS
BANCA TAKAFUL