STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)...
Transcript of STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)...
STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) GRIYA
IB HASANAH BANK BNI SYARIAH KCP CILANDAK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi
Untuk Memenuhi Persyarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh :
Neneng Zakiatul Badariyah NIM : 1110053000012
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
iii
LEMBAR PERNYATAAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu (S1) di
Universitas Islan Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari ini terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 1 April 2014
Neneng Zakiatul Badariyah
i
ABSTRAK
NENENG ZAKIATUL BADARIYAH. Strategi Pemasaran Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) Griya iB Hasanah Bank BNI Syariah KCP Cilandak, dibawah
bimbingan Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA.
Dunia perbankan, khususnya pada perbankan Syariah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Dengan begitu maka persaingan antara produk -
produk perbankan tidak dapat terhindarkan dan semakin ketat. Salah satunya yaitu
pada produk KPR. Perbankan syariah harus memiliki stretegi pemasaran yang
efektif dan efesien untuk menguasai segmen pasar, serta memiliki daya tarik
untuk memasarkan produk KPR agar dapat menarik minat konsumen serta
bersaing sengan perbankan lainnya.
Penelitian ini bertujuann untuk mengetahui bagaimana perumusan strategi
pemasaran, implemenntasi serta evaluasi yang digunakan oleh Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Cilandak.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan penelitin kepustakaan, yaitu teknik
pengumpulan data dengan menggunakan sumber tertulis. Penelitian lapangan,
yaitu teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dengan
Pemimpin Kantor Cabanng Pembantu Cilandak yang bertanggung jawab atas
pemasarn produk KPR sehingga mendapatkan data yang akurat pada peroses
penelitian.
Melalui wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa strategi
pemasarn yang di lakukan BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilandak
dalam memsasarkan produk KPR adalah melalui promosi diberbagai macam
media, bekerja sama dengan developer-developer dan mengikuti berbagai macam
event tertentu perkantoran, mall dan acara kemasyarakatan di tiap waktu dan
berbagai tempat.
Kata Kunci: Strategi, Pemasaran, KPR Syariah, BNI Syariah.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim...
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmatnya, hidayah, dan
jarunia-Nya, sehingga penulis dapat melewati perjalanan akademis dalam
menyelesaikan sekripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir
zaman.
Pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini atas usaha dan
upaya yang telah penulis lakukan, penulis banyak mendapatkan saran, bimbingan
serta bantuan yang sangat berharga dari berberapa pihak. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Teristimewa orang tua penulis, Abay Zuleha ibunda tersayang dan
Almarhum Mahmmud Arif ayahanda tercinta yang telah mengantarkan
penulis hingga seperti sekarang, doa, kesabaran, keikhlasan dan perjuangn
hidup demi kelangsungan pendidikan putri-putrinya.
2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto M.E.d, Ph.D selaku
Pembantu Dekan Bidang Akademik.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua jurusan Manajemen Dakwah,
dan H. Mulkannasir BA, S.Pd, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
iii
4. Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA selaku dosen pembimbing dalam
menyusun skripsi ini, yang telah menberikan banyak masukan dan arahan
kepada penulis dan melauangkan waktunya untuk membimbing.
5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang selama ini telah
memberikan ilmu pengetahuan, semoga ilmu yang telah diberikan dapat
bermanfaat bagi penulis.
6. Ketua sidang beserta anggota sidang yang telah memberikan bimbingan
dan masukannya sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
7. Seluruh Staff Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah
untuk referensi buku-bukunya.
8. Deka Yoga Pratama, terimakasih telah membantu, memberikan semangat
dan dukungan kepada penulis.
9. Dini Aulia Rami, terima kasih telah memberikan arahan dan pelajaran
yang membangun kepada penulis.
10. Keluarga besar Bank BNI Kantor Cabang Pembantu Cilandak, khususnya
ibu Muthia, terima kasih telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian dan meluangkan waktu untuk penulis.
11. Teman-teman Manajemen Dakwah angkatan 2010 yang telah memberikan
semangatnya, semoga kebersamaan kita tidak berhenti sampai disini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih.
iv
Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah diberikan
mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ciputat, 28 Maret 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................5
D. Tinjauan Pustaka.......................................................................................6
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian...........................................................................7
2. Jenis Penelitian......................................................................................8
3. Sumber Data Penelitian.........................................................................9
4. Teknik Pengumpulan Data....................................................................9
F. Sistematika Penulisan..............................................................................10
vi
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Stategi Pemasaran.............................................................12
2. Konsep Pemasaran..............................................................................22
3. Tujuan Pemasaran...............................................................................25
4. Implementasi Pemasaran.....................................................................26
B. Keredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah
1. Pengertian KPR Syariah...................................................................28
2. Manfaat KPR Syariah.......................................................................29
3. Persyaratan Umum KPR Syariah......................................................29
4. Akad-akad KPR Syariah...................................................................30
BAB III : GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH
A. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah..........................................................37
B. Visi dan Misi Bank BNI Syariah.............................................................39
C. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah KCP Cilandak...........................40
D. Produk-Produk BNI Syariah...................................................................43
BAB IV : STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH
(KPR) GRIYA iB HASANAH BNI SYARIAH
A. Perumusan Strategi Pemasaran KPR BNI Syariah..................................55
B. Implementasi Strategi Pemasaran BNI Syariah.......................................64
vii
C. Evaluasi Strategi Pemasaran BNI Syariah...............................................68
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................71
B. Saran-saran...............................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................73
LAMPIRAN - LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Hlm
Tabel: 3.1 Angsuran Reguler Griya iB Hasnah BNI Syariah...............................59
Tabel: 3.2 Angsuran Flexsibel Griya iB Hasanah BNI Syariah...........................60
Tabel 4.1 Efektif promosi media cetak.................................................................62
Tabel 4.2 Efektif promosi media elektronik..........................................................63
DAFTAR GAMBAR
Hlm
Gambar: 2.1 Konsep inti pemasaran......................................................................22
Gambar 2.2 Skema Murabahah.............................................................................32
Gambar: 2.3 Skema Musyarakah Mutanaqisah.....................................................33
Gambar: 2.4 Skema Ijarah Muntahiya Bit Tamlik.................................................35
Gambar: 3.1 Struktur Organisasi BNI Syariah KCP Cilandak.............................40
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia sangatlah pesat dan
perbankan syariah mempunyai perospek yang cukup baik untuk kedepannya.
Selain itu dukungan dari negara Islam terhadap perbankan syariah sangat tinggi
sehingga bank-bank syariah di Indonesia terdorong kedalam bisnis yang
profesional, menguntungkan dan sesuai dengan prinsip syariah. Data dari Bank
Indonesia (BI), aset perbankan syariah per Oktober 2013 meningkat menjadi
Rp229,5 triliun, bila ditotal dengan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Syariah, maka aset perbankan syariah mencapai Rp235,1 triliun. 1
Dengan begitu, perbankan syariah saling bersaing dan meluncurkan
produk-produk, salah satunya yaitu produk pembiayaan pemilikan rumah
(KPR), sebagai lembaga bisnis, perbankan syariah harus memiliki daya tarik
untuk memasarkan produk KPR dalam menarik minat konsumen. Hal ini
dikarenakan semakin meningkatnya pertumbuhan pasar KPR dan daya saing
yang meningkat pada setiap perbankan syariah, karena bisnis KPR di anggap
sebagai instrumen investasi yang menguntungkan serta daya beli masyarakat
yang bertambah setiap tahunnya dalam produk KPR.
1 “BI: Perbankan Syariah Berkembang Pesat” artikel di akses pada 26 April 2014 pada http: // www.kemenkeu.go.id/Berita/bi-perbankan-syariah-berkembang-pesat.
2
Dalam menghadapi persaingan tersebut, perbankan syariah harus memiliki
strategi yang efektif untuk memasuki segmen pasar. Salah satu strategi yang
banyak di gunakan adalah strategi pemasaran. Strategi pemasaran mempunyai
peranan yang sangat penting untuk keberhasilan dalam perusahaan pada
umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Dalam pemasaran perlu
ditinjau segi kemampuan perusahaan menyediakan produk dalam jumlah yang
tepat seperti yang diminta konsumen. Selain itu perlu dikaji harga, saluran
distribusi, iklan dan promosi penjualan yang lain.2 Dengan demikian strategi
pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang
apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau
panduan pada beberapa sasaran pasar guna mencapai tujuan tersebut.
Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan
konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk atau
jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Selain itu, perbankan syariah
harus memiliki tenaga kerja yang terampil, sarana yang memadai serta
organisasi yang baik.
Bank BNI Syariah merupakan salah satu bank yang memiliki produk
pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). Produk KPR BNI Syariah diberi
nama Griya iB Hasanah. BNI Syariah berfokus menjadikan produk ini sebagai
produk jawara di bisnis perbankan syariah.
2Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Strategik,(Yogyakarta: BPFE, 1987), Cet.-1.h.6
3
KPR Syariah bisa dilakukan dengan beberapa pemilihan akad alternatif
sesuai dengan kebutuhan nasabah, diantaranya KPR iB Jual Beli (skema
murabahah), KPR iB Sewa Beli (skema Ijarah Mutahia Bittamlik-IMBT) dan
KPR iB Kepemilikan Bertahap (musyarakah mutanaqisah). Namun akad KPR
yang digunakan pada bank BNI Syariah yaitu akad Murabahah.
Akad murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin) yang di sepakati oleh penjual dan
pembeli.3
“Menurut, direktur Bisnis BNI, Syariah Imam Teguh Saptono, PT BNI
Syariah menargetkan dapat menyalurkan kredit pemilikan rumah sebesar Rp
4,6 triliun selama tahun 2013.4
Dengan adanya target yang di tetapkan kinerja usaha Bank BNI Syariah
menjadi lebih jelas dan memiliki acuan atau gambaran tentang strategi
pemasaran yang seperti apa yang akan di gunakan oleh bank dalam mencapai
target tersebut.
Dunia usaha bersifat dinamis selalu mengalami perubahan yang terjadi
setiap saat di tambah dengan persaingan yang sangat ketat, sehingga strategi
pemasaran yang efektif sangat penting untuk menarik banyak minat konsumen
serta mencapai keberhasilan yang telah di tentukan. Dengan begitu maka
3 Adiwarman Karim A, Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada, 2007). h.113 4 “BNI Syariah Targetkan Pertumbuhan KPR 40%”, artikel di akses pada 15 Maret 2014 dari http://www.carikredit.com/berita/detail/19/02/2013/1214/bni-syariah-targetkan-pertumbuhan-kpr-40/#.U06oPXZ9vIU
4
penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui strategi pemasaran
produk KPR yang digunakan BNI Syariah dalam mengadapi persaingan
dengan perbankan lainnya.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat
judul sekripsi” STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN
RUMAH (KPR) GRIYA IB HASANAH BANK BNI SYARIAH KCP
CILANDAK.
B. Pembatasan dan Peumusan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, agar tidak keluar dan mencapai fokus dan
tujuan yang di harapkan, maka penulis perlu membatasi masalah yang hanya
menekankan pada strategi pemasaran kredit pemilikan rumah (KPR) Griya iB
Hasanah BNI Syariah KCP Cilandak. Dengan perumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana perumusan strategi pemasaran kredit pemilikan rumah (KPR)
Griya iB Hasanah BNI Syariah KCP Cilandak ?
2. Bagaimana implementasi strategi pemasaran kredit pemilikan rumah (KPR)
Griya iB Hasanah yang dilakukan BNI Syariah KCP Cilandak ?
3. Bagaimana evaluasi starategi pemasaran KPR Griya iB Hasanah BNI
Syariah KCP Cilandak ?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan prumusan masalah yang telah di rumuskan oleh penulis di atas, maka
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Untuk mengetahui perumusan Strategi Pemasaran produk kredit pemilikan
rumah Griya iB Hasanah BNI Syariah KCP Ciandak.
2. Untuk mengetahui implementasi strategi pemasaran kredit pemilikan
rumah Griya iB Hasanah yang di lakukan BNI Syariah KCP Cilandak
3. Untuk mengetahui evaluasi strategi pemasaran kredit pemilikan rumah
BNI Syariah KCP Cilandak
Dan adapun manfaat yang di harapkan dari peneliti ini adalah :
1. Manfaat bagi penulis
Mendapatkan pengetahuan tentang strategi pemasaran keredit
pemilikan rumah di BNI Syariah.
2. Bagi Bank BNI Syariah
Hasil penelitian ini dapat membantu mengevaluasi Bank BNI
Syariah dalam strategi pemasaran kredit pemilikan rumah.
3. Bagi Program Konsentasi Lembaga Keungan Syariah
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang strategi pemasaran keredit pemilikan rumah BNI Syariah.
6
D. Tinjauan Pustaka
Sebelum membuat skripsi ini, penulis melakukan perbandingan antara
peneliti-peneliti yang terdahulu untuk mendukung materi pada penelitian ini.
Adapun beberapa referensi yang cukup relavan dengan penelitian ini adalah :
“Efektifitas Strategi Pemasaran Produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro”. Oleh Rindi Antika, Konsentrasi
Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Dalam sekripsi
tersebut penulis membahas tentang strategi perusahaan dalam memasarkan
produk (KPR), efektivitas Pemasaran yang di lakukan pada produk Kredit
Pemilikan Rumah (KPR), dan analisis perkembangan produk kempemilikan
rumah.
Letak perbedaanya yaitu penulis membahas tentang strategi pemasaran
KPR yang di gunakan BNI Syariah serta implementasi dan evaluasinya,
penulis tidak membahas tentang efektivitas dan perkembangan KPR.
“Analisis Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah BNI IB Griya”. Oleh
Ahmad Syukri, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012. Dalam skripsi tersebut penulis membahas tentang mekanisme
pembiayaan KPR BNI iB Griya Hasanah, analisis Strength, Weaknes,
Opportunity dan Threat (SWOT) serta ancangan strategi untuk dapat
meningkatan pembiayaan KPR BNI Griya Hasanah.
7
Letak perbedaanya yaitu penulis membahas tentang perumusan strategi
pemasaran KPR BNI Syariah serta implementasi dan evalusinya, penulis tidak
membahas mengenai mekanisme pembiayaan KPR BNI Syariah dan tidak
menggunakan analis SWOT dalam pembiayaan KPR di BNI Syariah.
“Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri Dalam
Menarik Minat Masyarakat (Studi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok
Indah) “. Oleh Hutri Daeng Mardeka, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2011.Dalam skripsi tersebut penulis membahas tentang
strategi pemasaran ekternal dan internal yang di lakukan bank syariah mandiri
dalam menarik minat masyarakat.
Letak perbedaanya yaitu penulis membahas tentang strategi pemasaran
yang di lakukan BNI Syariah beserta implementasi dan evaluasinya, penulis
tidak membahas mengenai strategi dari sisi eksternal dan internal.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalm penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pada strategi pendekatan kualitatif lebih menekankan rumusan
bahasa yang bermakna dari pada kuantifikasi dan analisis data.5
5 Conyy R. Semiawan, Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan ( Jakarta : 2007), cet I, h. 31.
8
Data kualitatif di sajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam
bentuk angka6. Pengolahan data kulitatif dilakukan dengan mentranskrip
data (baik itu hasil wawancara maupun dokumen-dokumen yang terkait
penulisan. Kemudian data tersebut diklasifikasikan sesuai masalah yang di
bahas.
Tahapan selanjutnya yaitu menganalisis data. Dalam tahapan ini,
semua data yang telah di klasifikasikan dianalisis sampai mendapatkan
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam penelitian ini.
2. Jenis Penelitian
a. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini di lakukan di perpustakaan untuk menganalisis data
yang bersumber dari perpustakaan yang dapat dijadikan sumber rujukan
untuk menyusun laporan ilmiah.
b. Penelitian Lapangan
Suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau dilokasi penelitian,
suatu tempat yang di pilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala
objektif yang terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk
penyusunan laporan ilmiah.7
6 H. Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Yogyakarta: PT Baui Indra Grafik ) cet VII, h. 29. 7 Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006) h. 95 -96.
9
3. Sumber data penelitian
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama.
Dalam penelitian ini data primer didapat langsung dari Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Cilandak terkait yang dapat berupa wawancara
dan dokumen-dokumen dengan penelitian ini.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data selain dari data langsung yang di
dapat dari sumber. Data sekunder yang penulis ambil yaitu dari buku-
buku dan literatur.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Untuk mendapatkan data yang kongkrit, maka penulis mengadakan
kunjungan dan pengamatan langsung terhadap Bank BNI Syariah.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interviewer).8 Dalam penelitian ini penulis akan
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 1993), cet IX , h. 126.
10
mewawancarai pihak yang terkait yaitu pihak Bank BNI Syariah
Cabang Pembantu Cilandak.
c. Dokumen-dokumen
Selain wawancara, dibutuhkan dokumen-dokumen guna
memperkuat hasil penelitian yang terkait dengan berbagai hubungan
variabel baik berupa buku- buku, catatan koran, majalah, makalah dan
lain sebagainya.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memahami proses dan alur pemikiran dalam penelitian ini,
penulis perlu menjelaskan sistematika penulis sebagai berikut:
Bab I, berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah yang menjadi landasan awal yang melatar belakangi permasalahan
dalam skripsi ini, pembatasan dan perumusan masalah yang merupakan batasan
dan titik permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, kajian
pustaka, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II, berisi tentang landasan teori yang terdiri dari, teori strategi
pemasaran, yang menguraikan tentang Pengertian Strategi Pemasaran, Konsep
Pemasaran, Tujuan Pemasaran dan Implentasi Pemasaran. Teori Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) Syariah yang menguraikan tentang Pengertian KPR
Syariah, Manfaat KPR Syariah, Persyaratan umum KPR Syariah, Akad – akad
KPR Syariah.
11
Bab III, berisi tentang gambaran secara umum Bank BNI Syariah, yang
meliputi tentang Sejarah Singkat BNI Syariah, Visi dan Misi, Struktur
Organisasi, Konsep Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI Syariah yang terbagi
dalam pengrtian Griya iB Hasanah, Keunggulan, Persyaratan umum, dan
Produk-produk BNI Syariah.
Bab IV, membahas mengenai hasil analisis penulis yang di teliti dalam
skripsi ini, yang meliputi perumusan strategi pemasaran yang digunakan BNI
Syariah dalam produk KPR, dan implementasi serta evaluasinya.
Bab V, berisi kesimpulan yang berupa jawaban-jawaban dari
permasalahan penelitian yang dikemukakan sebelumya. Bab ini juga berisi
tentang saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari permasalahan yang
telah dikemukakan.
12
BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN DAN
KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Secara etimologi strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategi
(stratos berari militer dan ageta berarti memimpin), jadi strategi bisa
diartikan sebagai rencana untuk pembagi dan pengguna kekuatan militer dan
manajerial pada daerah-daerah untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan secara
terminologi strategi menurut bebrapa ahli , diantaranya yaitu:
a. DR. Sukanto Reksohadiprodjo, menjelaskan bahwa strategi dalah
pondasi tujuan organisasi, dalam hal “agribisnis” strategi di gariskan
adalah ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi, dan diverifikasi.
b. Onong Uchayana Efendi mengemukakan bahwa strategi pada
hakikatnya adalah (Planning dan manajemen untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
taktik oprasionalnya.2
1 Fandy Siagian, Strategi Pemasaran, ( Yogyakarta, Andi Pres, 2001) Cet. Ke- 5, h. 3 2 Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek ( Bandung: PT. Remaja Rosda
karya, 1990), Cet. Ke – 5, h. 32
13
Ciri – ciri strategi yang utama adalah:
a. Goal-directed actions, yaitu aktivitas menunjukan “apa” yang
diinginkan organisasi dan “ bagaimana” mengimplementasikannya.
b. Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan
kapabilitas), setra memperhatikan peluang dan tantangan3.
Strategi bersifat melihat kedepan, dirancang untuk di capai beberapa
tahun yang akan datang, dan didasarkan pada asumsi manajemen tentang
berbagai peristiwa yang belum terjadi. Sedangkan tujuan strategi yaitu
kekuatan-kekutan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti internal
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan persaingan4.
Dari paparan diatas dapat di simpulkan bahwa strategi merupakan
suatu rancangan yang disusun dan ditentukan untuk mencapai tujuan
perusahaan agar dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler adalah suatu proses sosial
dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.5
3 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, ( Jakarta :
Erlangga, 2006) h. 12. 4 Michael A. Hitt dkk, Manajemen Strategi Daya Saing dan Global, ( Jakarta : Salemba
Empat, 2001) h.26 5 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisa , Perencanaan dan Implementasi
(Jakarata: Salemba Empat ,1995) h. 8
14
Sedangkan menurut Charles W.Lamb, Joseph F. Hair dan Carl
McDaniel strategi pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan
satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu
bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar
yang dituju.6
Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan
konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk
atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Dalam pemasaran perlu ditinjau segi kemampuan perusahaan
menyediakan produk dalam jumlah yang tepat seperti diminta konsumen.7
Dalam pemasaran juga mencangkup kepuasan atau kebutuhan dan
keinginan konsumen. Tugas dari segala jenis bisnis adalah menyerahkan
nilai pelanggan untuk mendapatkan laba.
Strategi pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang
terencana yang mengarah pada peroses penciptaan, penawaran, dan
perubahan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
(bisnis) dalam Islam.8
Dalam staregi pemasaran manajer produk menetapkan misi dan
pemasaran serta sasaran keuangan. Manajer juga mendefinisikan kelompok-
6 Charles W.Lamb, Joseph F. Hair dan Carl McDaniel, Marketing ( Jakarta: Salemba
Empat, 2001), h.54 7 Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Strategik,(Yogyakarta: BPFE, 1987), Cet.-1.h.6 8 Hermawan Kanjaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, ( Bandung:
Mijan, 2006) h. 28.
15
kelompok dan kebutuhan yang mau di puaskan oleh tawaran pemasaran.
Selanjutnya manjer menetapkan penentuan posisi pada lini produk, yang
akan menginformasikan “rencana permainan” guna mencapai tujuan
rencana.
Untuk dapat mengenali dan mengevaluasi peluang dan ancaman
eksternal atau lingkungan eksternal bisnis akan sangat bermanfaat bagi
organisasi, sehingga mampu mengembangkan misi dengan jelas, mendesain
strategi untuk mencapai sasaran jangka panjang, dan mengembangkan
kebijakan untuk mencapai sasaran tahunan.
Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas
berbagi unsur suatu program pemasaran yang perlu di pertimbangkan agar
strategi pemasaran dan positioning yang di tetapkan dapat berjalan sukses.9
Bauran pemasaran terdiri dari yaitu produk (product), harga (price), lokasi
(place), dan promosi (promotion).10
a. Product (produk), adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar
untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia. Sebagian
perusahaan mencari strategi produk yang lebih mementingkan
optimalisasi laba perusahaan, lebih tepat lagi nilai saat ini dari arus kas
9 Rambat lupiyoa, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat:2006),h. 70 10 Sentot Iman Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Cet ke I, h. 126.
16
ketimbang jangka panjang.11 Dengan begitu dalam strategi pemasarn
produk, perusahaan harus mengutamakan kebutuhan konsumen agar
terpenuhi dengan baik, mulai dari pelayanan jasa, penentuan harga, dan
promosi.
Dalam dunia perbankan strategi produk yang dilakukan adalah
mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut:12
1) Penentuan logo dan moto
Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan moto
merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank
dalam melayani masyarakat. Ada istilah baru melihat logonya saja
orang suadah mengenal bank tersebut. Atau dengan membaca moto
saja sudah banyak orang mengenalnya. Logo dan moto sering
disebut sebagai ciri produk. Baik logo maupun moto harus dirancang
dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah
sebagai berikut:
a) Memiliki arti (dalam arti positif).
b) Menarik perhatian.
c) Mudah diingat.
2) Menciptakan Merek
Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus
memiliki nama. Tujuanya agar mudah dikenal dan diingat pembeli.
11 Warren J Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: Prenhallindo, 1996), Jilid 2,h.87. 12 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h.141-142.
17
Nama ini kita kenal dengan nama merek. Untuk berbagai jenis jasa
bank yang ada perlu diberikan merek tertentu. Merek merupakan
sesuatau untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan.
Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol,
disain, atau kombinasi dari semuanya. Penciptaan merek harus
mempertimbangkan faktor-faktor antara lain:
a) Mudah diingat.
b) Terkesan hebat dan modern.
c) Memiliki arti (dalam arti positif).
d) Menarik perhatian.
3) Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia
perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau
jasa kepada para nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk
beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet giro atau
kartu kredit.
4) Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label
dijelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara
menggunakanya, waktu kadaluwarsa, komposisi isi, dan informasi
lainnya.
18
b. Price (harga), adalah junlah uang yang harus di bayar oleh pelanggan
untuk memperoleh suatu produk. Harga sering merupakan elemen yang
paling cepat berubah. Penentuan harga merupakan salah satu aspek
penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk
dan jasa perbankan.
Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan produk
atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dan juga dengan penentuan
harga ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah.13 Produk
yang dikeluarakan dan penetapan harga yang telah ditentukan agar
dapat diterima masyarakat atau nasabah dan dirasakan manfaatnya serta
kelebihan produk dari produk pesaing tentu harus dilakukan promosi
dan sosialisasi.
c. Place (lokasi), jejaring dimana produk dan jasa bank disediakan dan
dimanfaatkan oleh nasabah. Oleh karena itu jejaring pemasaran bank
tidak hanya berupa kantor bank sendiri dimana disediakan produk dan
jasa bank sendiri saja tetapi termasuk juga kantor bank lain bahkan
mesin ATM bank dimana produk dan jasa bank dapat dimanfaatkan.
d. Promotion (promosi), bagaimana produk yang kita pasarkan itu diketahui
konsumen. Peran promosi dalam bauran promosi adalah menghasilkan
pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju melaaui
13 Philip Kotler, A.B. Susanto, manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat, 2001), Jilid I, h.471
19
penyampaian, informasi mendidik, membujuk, atau mengingatkan
mereka akan manfaat suatau organisasi atau suatu produk.
Dalam strategi pemasaran manajer produk menetapkan misi dan
pemasaran serta sasaran keuangan. Manajer juga mendefinisikan kelompok-
kelompok dan kebutuhan yang mau di puaskan oleh tawaran pemasaran.
Ada beberapa tahapan-tahapan dalam strategi pemasaran yang dapat
mendukung mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan, adalah:
a. Tahap perkenalan
Dalam meluncurkan peroduk baru, manajemen pemasaran dapat
menetapkan tingkat yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel
pemasaran, seperti harga, promosi dan kualitas produk.14
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam
kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,
mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa
perbankan. Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan
produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dan juga dengan
penentuan harga ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah.15
Produk yang dikeluarkan dan penetapan harga yang telah
ditentukan agar dapat diterima masyarakat atau nasabah dan dirasakan
14 Philip Kotler, A. B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia :Analisa
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, ( Jakarta: Salemba Empat,1997), jilid 1, h.471. 15 Kasmir, Bank dan lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada),
Cet ke VI, h. 135
20
manfaatnya serta kelebihan produk dari produk pesaing tentu harus
dilakukan promosi dan sosialisasi. Pada umumnya bauran promosi
(promotion mix) terdiri dari:16
1) Periklanan (advertising)
Sarana promosi yang paling sering dilakukan oleh bank dalam
rangka mengkomunikasikan produk dan jasa bank. Promosi yang
dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata – kata yang
tertuang sepanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi atau
radio-radio.
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Kegiatan promosi yang dilakukan dengan menjual secara
langsung kepada pelanggan. Kegiatan promosi penjualan bisa berupa
pemberian diskon, pemberian voucher belanja produk, pemberian
hadiah langsung, sample (contoh produk) atau dengan kegiatan
kontes.
3) Publisitas (Publicity)
Bentuk promosi yang ditunjukan untuk meningkatkan citra
perusahaan dengan memberikan atau menyiarkan kegiatan positif
perusahaan melalui sponsorship atau melalui kegiatan-kegiatan amal
dan sosial.
16 Sentot Iman Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Cet ke I, h. 135
21
4) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Kegiatan promosi yang dilakukan dengan melakukan penjualan
secara pribadi kepada pelanggan.
b. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan ditandai dengan lonjakan cepat dalam
penjualan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan
bank yang semakin banyak diminati oleh nasabah. Dalam tahapan ini
perusahaan harus dapat menahan cepatnya pertumbuhan pasar selama
mungkin, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada
produk dan peningkatan gaya.
2. Memasuki segmen pasar.
3. Lebih meningkatkan sosialisasi atau promosi untuk memberikan
pemahaman yang lebih pada nasabah dan calon nasabah.17
Semua ini dilakukan dengan masukan dari bidang organisasi lain,
seperti pembelian, pembuatan, penjualan, keuangan, sumber daya
manusia, untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memberikan
dukungan yang tepat bagi implementasi yang efektif. Strategi pemasaran
harus spesifik tentang strategi penentuan merek dan strategi pelanggan
yang akan di tempuh.
17 Kasmir, Bank dan lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada),
Cet ke VI, h.47
22
Menurut Philip Kotler kunci pemasaran profesional adalah
memenuhi apa yang sebenarnya diperlukan pelanggan lebih baik dari
saingannya.18
Pemasaran tidak akan berhasil jika hanya dilakukan satu bagian. Seluruh
karyawan harus menyadari dampak pekerjaan mereka terhadap kepuasan
pelanggan.
2. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang
menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan
kebutuhan dan keinginan pasar, dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan
keinginan tersebut sehingga dapat dicapai tingkat kepuasan langganan
yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para pesaing.19
Gambar 2.1
Konsep inti pemasaran
Sumber: Konsep Pemasaran inti , Philip Kotler.
18 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, ( Jakarata: Salemba Empat ,1995) h. 25 19 Sofjan, Manajemen pemasaran, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi 1, Cet. Ke-7, h.168.
Kebutuhan, Keinginan
dan Permintaan
Produk Nilai, biaya
dan kepuasan
Pertukaran, Transaksi
dan Hubungan
Pasar Pemasaran dan Pemasar
23
Terdapat 5 konsep dalam pemasaran dimana masing-masing
konsep saling bersaing satu sama lainnya. Setiap konsep dijadikan
landasan pemsaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan
kegiatan pemasaran.
Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut:20
a. Konsep Produksi
Konsep produksi adalah salah satu dari konsep terutama dalam
bisnis. Konsep itu menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk
yang tersedia dimana-mana dan murah. Manajer dari bisnis yang
berorientasi produk berkonsentrasikan pada mencapai efesiensi
produksi yang tinggi, biaya yang rendah dan distribusi masal.
b. Konsep Produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk-produk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi
atau inovatif. Para manajer dalam organisasi ini berfokus pada
membuat produk yang superior dan meningkat sepanjang waktu.
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika di
tinggalkan sendiri, biasanya tidak akan membeli cukup banyak produk-
produk organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus melakukan usaha
penjualan dan promosi yang agresif.
20 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h.68-70.
24
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi yang di tetapkan adalah perusahaan tersebut harus
menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar
sasaran yang terpilih.
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan
secara efektif dan efesien dari pada saingannya.21 Dalam konsep
pemasaran bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan menyampaikan
kepuasa yang ditambahkan itu telah efktif dan efesien ketimbang
pesaing.22
e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Konsep pemasaran kemasyarakatan bahwa tugas perusahaan
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efesien
dibandingkan para pesaing sedemikian rupa, sehingga dapat
mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Konsep
21 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran,Analisa,Perencanaan, Implementasidan Pengendalian ( Jakarata: Salemba Empat ,1995) h. 22 22 Philip Kotler, Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, principles markerting 7e ( Jakarta: Prenhalindo, 1997) h.17
25
pemasaran kemasyarakatan merupakan konsep yang bersifat
kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan kebutuhan,
keinginan, dan minat pasar serta Keseluruhan perangkat kekuatan yang
memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan konsumen
dan masyarkat.
Dalam dunia perbankan konsep yang paling tepat diaplikasikan
adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling
tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jenis
tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuanya
adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa
yang dihasilkan oleh bank. Perusahaan harus merumuskan kebutuhan
pelanggan dari sudut pandang pelanggan. Perusahaan dapat
menanggapi permintaan pelanggan dengan memberikan apa yang
diinginkan dan diperlukan pelanggan.
3. Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan
konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehinga produk atau
jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
26
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:23
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain, memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung
tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan
kepada nasabah lainhnya melalui cerita.
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki
ragam pilihan pula.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efesien.
4. Implementasi Pemasaran
Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah rencana
pemasaran menjadi penegasan tindakan dan memastikan bahwa penegasan
tersebut dilaksanakan dengan cara yang mencapai tujuan rencana yang telah
dinyatakan tersebut.
Bonuma mengidentifikasikan 4 keahlian yang berhubungan dengan
implementasi efektif dari perogram pemasaran, yaitu24:
23 Kasmir, Pemasaran Bank, ( Jakarta: Kencana, 2005) h,.66-67
27
a. Keahlian dalam mengenali dan mendiagnosa nasabah.
b. Keahlian dalam memperkirakan jenjang perusahaan dimana masalah itu
timbul.
c. Keahlian dalam mengimplementasi rencana.
d. Keahlian dalam mengevaluasi hasil implementasi.
Seperangkat keahlian harus diperaktekan pada tiap tingkat perusahaan,
fungsi, program, kebijakan untuk mencapai implementasi yang efektif.
Keempat keahlaian tersebut untuk mengalokasikan, memonitor,
mengorganisasikan dan berinteraksi.
a. Keahlian mengalokasikan digunakan manajer pemasaran dalam
mengarahkan suber daya (waktu, uang dan personil) ke fungsi, program
dan kebijakan.
b. Keahlian memonitor digunakan dalam mengelola sistem kontrol untuk
mengevaluasi tindakan pemasaran.
c. Keahlian mengorganisasikan digunakan dalam mengembangkan suatu
organisasi kerja yang efektif.
d. Keahlian berinteraksi menunjuk pada kemampuan manajer untuk
membuat suatu pekerjaan dilakukan dengan mempengaruhi orang lain.
Pemasar tidak hanya memotivasi orang perusahaan sendiri tetapi juga
harus memotivasi orang luar perusahaan, riset perusahaan, agen iklan,
penyalur, pedagang besar, agen yang mungkin tujuanya berbeda dengan
perusahaan.
24 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analis Perencanaan,Implementasi
dan Pengendalian, ( Jakarta : Salemba Empat, 1995), h.873
28
Hasil pemasaran yang baik tidak berarti bahwa implementasi
pemasaran berlangsung baik. Mungkin produk atau strategi itu sangat luar
biasa, bukan implementasunya. Impementasi yang baik bahkan akan
memberi hasil yang baik lagi.
B. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah
1. Pengertian KPR Syariah
KPR Syariah merupakan salah satu produk pembiayaan bank syariah
yang membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal
(konsumtif), baik baru maupun bekas. Nasabah dapat mengangsur
pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama
masa perjanjian.25
KPR syariah memiliki beberapa alternatif pilihan akad sesuai
kebutuhan nasabah diantaranya: akad Murabahah, Ijarah Mutahia Bittamlik,
Musyarakah Mutanaqisah.
Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani
perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh
tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran bulanan
yang harus dibayar sampai masa angsuran selesai.
25 “ KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files. wordpress.com/2010/05/kpr-syariah.pdf
29
2. Manfaat KPR Syariah
Keuntungan nasabah yang diperoleh dari KPR syariah, sebagai berikut:
a. Nasabah tidak harus menyediakan dana secara tunai untuk membeli
rumah. Nasabah cukup menyediakan uang muka.
b. Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang
dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.
c. Skim pembiayaan adalah jual beli (Murabahah), adalah akad jual beli
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati oleh Bank dan Nasabah (fixed margin).
1) Cicilan tetap dan meringankan selama jangka waktu, serta tidak
ada unsur spekulatif.
2) Bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo.26
3. Persyaratan Umum KPR Syarah
Persyaratan umum KPR Syariah, yaitu :27
a. Warga Negara Indonesia.
b. Perorangan (bukan badan usaha).
c. Usia minimal 21 tahun dan pada saat pembiayaan lunas berusia
maksimum 55 tahun.
d. Karyawan/Wiraswasta/Profesional dengan masa kerja minimal 2 tahun.
e. Tidak terdaftar dalam pembiayaan bermasalah Bank Indonesia. 26 “Pembiayaan Syariah: KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari http://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/pembiayaan-bank-syariah-kpr-syariah/ 27 “KPR Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files. wordpress.com/2010/05/kpr-syariah.pdf
30
f. Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank.
g. Maksimum pembiayaan 70% dari harga beli rumah.
h. Besar angsuran tidak melebi
hi 40% dari penghasilan bulan.
Dalam pemaparan di atas bahwa dapat diketahui bahwa hal penting
dalam pengajuan pembiayaan KPR syariah nasabah harus
berkewarganegaraan Indonesia dan nasabah tidak terdaftar dalam
pembiayaan bermasalah Bank Indonesia.
4. Akad-akad KPR Syariah
a. Akad Murabahah
Akad murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang di sepakati oleh penjual
dan pembeli.28 Sedangkan menurut Muhammad Syafi’i Antonio
murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati.29 Dalam murabahah penjual harus memberi
tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai tambahannya. Dalam murabahah ditentukan berapa required rate
of profit nya ( keuntungan yang ingin diperoleh).
Karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberi tahu
pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah
keuntungan yang ditambah pada biaya tersebut.
28 Adiwarman A Karim Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada, 2007). h.113 29 Muhammmad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Teori dan Praktik,( Jakarta: Gema Insani
Press,2001),h.101
31
1) Syarat- Syarat Murabahah yaitu:
a) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
b) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
c) Kontrak harus bebas dari riba.
d) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas
barang sesudah pembelian.
e) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
Skema murabahah paling banyak digunakan karena sederhana dan
tidak terlalu asing bagi yang sudah terbiasa bertransaksi dengan dunia
perbankan pada umum.
2) Akad Murabahah memiliki komponen sebagai berikut30:
a) Harga pokok barang yaitu harga barang ditambah dengan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai
ekonomis.
b) Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak atas dasar rela
sama rela.
c) Harga jual murabahah yaitu harga yang disepakati meliputi harga
pokok ditambah keuntungan yang disepakati.
30 Wiroso, Jual beli Murabahah,(Yogyakarta: UII Press, 2005), h.60
32
Gambar: 2.2
Skema Murabahah
1.Negosiasi dan Persyaratan
2. Akad Jual Beli BANK NASABAH 6. Bayar
3. Beli Barang SUPLIER 4. Kirim 5. Terima Barang
PENJUALAN dan Dokumen
Sumber : Skema Murabahah, Muhammad Safi’i Antonio.
Perbankan Syariah di Indonesia pada umumnya banyak yang
menggunakan akad Murabahah dalam produk KPR Syariah karena
memberi banyak manfaat kepada bank syariah yaitu dengan adanya
keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga
jual kepada nasabah.
b. Akad Musyarakah Mutanaqisah
Musyarakah mutanaqishah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak
atau lebih untuk kepemilikan suatu barang atau asset. Dimana kerjasama
ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak sementara pihak
yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan kepemilikan ini
33
melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang lain. Bentuk
kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak kepada
pihak lain.
Gambar: 2.3
Skema Musyarakah Mutanaqisah
1
BANK NASABAH SYARIAH 2 `
3 DEVELOPER 3
4 4
5
Sumber : Skema Murabahah, Muhammad Safi’i Antonio.
1) Negosiasi Angsuran dan Sewa .
2) Akad/kontrak Kerjasama.
3) Beli barang (Bank/nasabah).
4) Mendapat Berkas dan Dokumen.
5) Nasabah Membayar Angsuran dan Sewa.
6) Bank Syariah Menyerahkan Hak Kepemilikannya.
34
Pembiayaan jenis ini berdasarkan atas kerja sama bagi hasil,
berkenaan dengan pembelian rumah secara bersamaan antara bank dan
nasabah. Barang tersebut dimiliki secara bersamaan, dengan porsi sesuai
dengan modal yang dikeluarkan di awal. Kepemilikan bank atas rumah
tersebut berkurang seiring dengan jumlah angsuran yang akan dibayarkan
oleh nasabah kepada bank syariah dengan porsi yang telah ditentukan di
awal. Selain dengan jumlah angsuran bulanan yang tetap, nasabahpun
membayar sewa kepada bank dengan jumlah yang di tentukan.
Pembayaran sewa kepada bank ini di anggap sebagai keuntungan bagi
bank atas fasilitas dan layanan yang diberikan
c. Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT)
Al – Ba’i wal Ijarah Muntahia Bittamlik merupakan rangkaian dua
akad, yakni akad al – Ba’i dan akad Ijarah Mutahia Bitamlik (IMBT). Al –
Ba’i meruapakan akad jual berli, sedangkan IMBT merupakan kombinasi
dari sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah diakhir masa sewa.31
Transaksi yang disebut ijarah mutahiya bitamlik (IMBT) adalah
sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad
sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.
31 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007). h.149.
35
Dalam ijarah Mutahia Bittamlik, pemindahan hak milik barang tarjadi
dengan salah satu dari dua cara berikut:
1) Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan
tersebut pada akhir masa sewa.
2) Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang tersebut
pada akhir masa sewa.
Pilihan untuk menjual barang di akhir masa sewa (alternatif 1)
biasanya diambil bila kemampuan finansial penyewa untuk membayar sewa
relatif kecil. Pilihan untuk menghibahkan barang di akhir masa sewa
(alternatif 2) biasanya diambil bila kemampuan finansial penyewa untuk
menbayar sewa relatif besar.
Gambar : 2.4
Skema Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
PENJUAL SUPLIER OBJEK SEWA B.Sewa NASABAH
3. Sewa Modal
A. Milik 1. Pesan Objek Sewa
2. Beli Objek Sewa
BANK SYARIAH
Sumber : skema Ijarah Mutahia Bit-tamlik, Muhammad Syafi’i Antonio.
36
Dari beberapa paparan akad KPR syariah diatas, maka KPR syariah
dapat dilakukan dengan berbagai macam akad yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah, tetapi banyak akad KPR syariah yang di tawarkan oleh
bank syariah adalah akad murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
37
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG BANK BNI SYARIAH
A. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah
Sistem Syariah yang terbukti dapat bertahan dalam terpaan krisis
moneter 1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan
mampu menjawab kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasarkan hal itu
dan mengacu pada UU no 10 Tahun 1998, mulailah PT Bank Negara Indonesia
(Persero ) merintis Divisi Usaha Syariah. Dengan berlandaskan pada Undang-
undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha
Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April
2000, kini BNI Syariah memiliki lebih dari 27 Cabang di seluruh Indonesia.
Untuk memperluas layanan pada masyarakat, masing-masing kantor cabang
utama tersebut membuka kantor-kantor cabang pembantu syariah (KCPS).
Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Hal ini dibuktikan dengan
penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2004 sebagai
Perbankan Syariah Terbaik1.
1“Gambaran Perusahaan”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 darihttps://id-id.facebook.com/BNISyariah/info
38
Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status
UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana
tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI
Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan
Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang
kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap
pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap
keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. September
2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor
Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 16 Payment
Point2.
Salah satunya yaitu Kantor Cabang di daerah Fatmawati yang menjadi
kantor kepala cabang daerah Jakarta Selatan. BNI Fatmawati juga bertanggung
jawab terhadap Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di beberapa daerah
khususnya Jakarta Selatan, salah satunya yaitu kantor cabang pembantu BNI
Syariah di Cilandak yang baru didirikan pada tanggal 12 februari 2012 yang
beralamat di Jl. Cilandak KKO No. 5C.3
2“Sejarah BNI Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah .co.id/sejarah-bni-syariah 3 Wawancara pribadi dengan ibu Muthia F Nudjang ( Pemimpin BNI Syariah KCP Cialndak), Jakarta, 12 Februari 2014
39
B.Visi dan Misi Bank BNI Syariah
Visi BNI Syariah:
Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja.4
Misi BNI Syariah:
1. Memberikan konstribusi positif kepada masyarakat dan peduli kepada
kelestarian lingkungan.
2. Memberika konstribusi kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggan untuk berkarya
dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa visi dan misi BNI Syariah
adalah bank lebih berkonstrentasi pada kepentingan berkonstribusi kepada
masyarakat dengan layanan dan kinerja yang baik dan bersifat amanah sesuai
dengan syariah.
4“Visidan Misi BNI Syariah”artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah.co.id/visi-dan-misi
40
C. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah KCP Cilandak
Struktur organisasi BNI Syariah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan
di inginkan serta menjalankan kegiatan yang terkoordinasi.
Gambar: 3.1
Struktur Organisasi BNI Syariah KCP Cilandak
SBM
Ibu Muthia
Aspem OSH
Heru Setyawan Ibu Debby
Direct Sales /Marketing
Kamil dan Iyan
CS Teller
Indri Helmi
Sumber: Data Penelitian
41
1. Sub Branch Manager (SBM)
Mengkoordinasikan dan mengawasi aktivitas operasional perbankan
di Kantor Cabang Pembantu BNI Syariah sesuai Kewenangannya, yaitu:
a. Melaksanakan strategi pemasaran produk bank BNI Syariah.
b. Mengelola sumber daya untuk kelancaran oprasional bank.
c. Memutuslkan pencairan pembiayaan nasabah.
d. Mengambil keputusanatas kegiatan-kegiatan di bidang pemasaran dan
oprasional.
e. Merealisasikan target oprasional dan menentukan dalam pencapaiannya.
f. Melakukan pengawasan pada setiap kegiatan oprasional di bank.
g. Mengawasi laporan keuangan bank.
h. Mendatangani surat-surat keluar.
i. Mengevaluasi kualitas sumber daya dan menetapkan strategi yang akan
di lakukan.
j. Mengarahkan karyawan di akntor cabang pembantu untuk meningkatkan
kinerja yang baik.
2. ASPEM (Analisis Pemasaran)
a. Di bawah penyeliaan atasannya berperan aktif dalam melaksanakan
kegiatan memasarkan dan mengelola pembiayaan produktif.
b. Membantu memasarkan produk dan jasa BNI Syari’ah kepada nasabah
atau calon nasabah.
c. Mengelola permohonan pembiayaan liter.
d. Melaksanakan pebaikan hasil temuan audit.
42
e. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis.
3. Direct Sales / Marketing
Bertugas memperkenalkan dan memasarkan produk bank Bni
Syariah baik barang maupun jasa, yaitu:
a. Melaksanakan strategi pemasaran produk bank untuk mencapai target.
b. Melakukan survey potensi bisnis daerah.
c. Melaksanakan sosialisasi kepada nasabah.
d. Melayani permohonan pembiayaan yang di minta nasabah.
e. Melaksanakan pendidikan yang di tugaskan atasan.
f. Mengawasi pembiayaan nasabah.
4. Oprasional Service Head (OSH)
Sebagai kordinator unit kerja dalam Bank BNI Syariah, yaitu:
a. Melaksanakan monitoring kualitas aktiva produktif dan
melaporkannya kepada kepala cabang pembantu.
b. Melakukan administrasi jaminan pembiayaan.
c. Mengecek kelengkapan dokumen pembiayaan sebelum di cairkan.
d. Melakukan pendidikan sesuai yang di tugaskan atasan.
e. Melaksanakan tugas lain yang di tugaskan oleh kepala cabang
pembantu.
5. Custumer Service
Memberi penjelasan nasabah mengenai produk BNI dan syarat-
syaratnya.
a. Melayani pembukaan rekening dan tabungan nasabah.
43
b. Melengkapi formulir pembukaan rekening.
c. Meregister pembukaan rekening.
d. Merapihkan dan menyusun slip-slip nasabah ke dalam order.
e. Mengecek pin dan atm nasabah baru.
6. Teller
a. Melayani nasabah untuk melakukan transaksi yang di minta nasabah.
b. Melakukan tansaksi penyetoran atau penarikan tunai atau non tunai atas
permintaan nasabah.
c. Menghitung uang setoran nasabah yang akan di simpan ke brangkas.
d. Menyortir uang nasabah.
e. Memyiapkan bundelan uang tunai yang akan di label.
f. Mencatat arus keluar masuk kas teller.
g. Merapihkan voucher transaksi harian teller (input data).
h. Mengawasi pelaksanaan kas teller.
D. Produk-Produk BNI Syariah
BNI Syariah memiliki beragam produk dan jasa perbankan yang mampu
memenuhi berbagai kebutuhan nasabah berdasarkan prinsip syariah.Selain itu
persaingan di perbankan syariah sangat ketat, setiap perbankan syariah
berlomba-lomba meluncurkan produk-produk yang handal untuk menarik
banyak konsumen.
Oleh karena itu BNI Syariahpun meluncurkan dan meningkatan kualitas
produk, baik produk dana maupun pembiayaan serta terus menerus melakukan
44
penyempurnaan pada fitur-fiturnya agar dapat menarik banyak konsumen.
Diantaranya produk-produk yang di luncurkan BNI Syariah adalah:5
1. Hasanah Card
IB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi
sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem
perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa
perhitungan bunga.
2. BNI Syariah Kepemilikan Emas
Pembiayaan Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikan Emas)
merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas
logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap
bulannya melalui akad murabahah (jual beli).
Keunggulan:
a. Objek pembiayaan berupa logam mulia yang bersertifikat PT ANTAM.
b. Angsuran tetap setiap bulannya selama masa pembiayaan sampai
dengan lunas.
c. Biaya administrasi yang ringan mulai dari Rp. 50.000,-
d. Margin kompetitif.
e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis.
f. Angka waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun.
g. Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp. 150.000.000,-.
5“Produk Pembiayaan”artikel diakses pada 23 Maret 2014 darihttp://www.bnisyariah. co.id/kategori-produk/produk-pembiayaan
45
3. BNI Syariah KPR Syariah
BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB Hasanah) adalah fasilitas
pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk
membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan,
apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent,
yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan
kemampuan membayar kembali masing-masing calon.
4. BNI Syariah Multijasa
Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa
fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak
bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak
termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam.
Keunggulan:
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.500 Juta.
c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun.
d. Uang muka ringan.
e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Konvensional.
46
5. BNI Syariah Otomotif
Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah
yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan
bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan
pembiayaan ini. Keunggulan: a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai
denganprinsip syariah.
b. Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.1 Milyar.
c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun.
d. Uang muka ringan dan khusus kendaraan bermotor roda 2 dengan pola
kerjasama uang muka tidak diwajibkan.
e. Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.
f. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Konvensional.
6. BNI Syariah Pembiayaan Jaminan Cash CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash,
yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan
Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.
Keunggulan:
47
a. Memberi kemudahan kepada nasabah yang mempunyai Simpanan
Rupiah ataupun Valas USD untuk memperoleh pembiayaan dengan
cara cepat.
b. Maksimum pembiayaan sebesar 90% (untuk Simpanan Rupiah) dan
60% (untuk Simpanan Valas USD) dari jumlah nominal
Deposito/Tabungan/Giro atas nama yang dijaminkan.
c. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI
Syariah maupun BNI Konvensional.
d. Maksimal jangka waktu selama 12 bulan (untuk simpanan Rupiah)
dan 3 bulan (untuk simpanan Valas USD)
7. BNI Syariah Pembiayaan Haji
Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan
biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang
ditentukan oleh Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi
haji dengan menggunakan akad ijarah.
Keunggulan:
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Jangka waktu pembiayaan maksimal 1 (satu) tahun atau s/d usia
pemohon 60 tahun.
48
c. Maksimal sebesar 80% dari biaya setoran awal BPIH untuk
mendapatkan nomor seat porsi haji.
d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI
Konvensional.
8. BNI iB Giro (IDR & USD)
Giro Syariah merupakan produk yang memberikan segala
kemudahan bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip Wadiah Yadh
Dhamanah . Giro Syariah mendukung usaha customer dengan kemudahan
on-line pada cabang-cabang BNI di seluruh Indonesia.
9. Tabungan iB Plus
Tabungan iB Plus (Tabungan Syariah Plus) adalah tabungan yang
dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini
tabungan anda akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang
halal sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan
dibagihasilkan antara anda dan Bank sesuai dengan nisbah yang disepakati
di awal pembukaan rekening tabungan.
10. BNI iB Tapenas
Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini
mungkin untuk buah hati adalah sebuah tindakan bijaksana. BNI Syariah
membantu masyarakat untuk menyiapkan pendidikan melalui BNI iB
Tapenas. Dengan setoran sesuai kemampuan dan perlindungan asuransi,
49
BNI iB Tapenas dapat membantu masyarakat mewujudkan rencana masa
depan keluarga yang lebih baik.
11. BNI iB Deposito
BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki
investasi berjangka yang menguntungkan dan menenangkan.
Menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola
dana masyarakat dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha
produktif maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk
kemaslahatan umat.
Keunggulan :
a. Dapat diperpanjang secara otomatis.
b. Bagi hasil yang kompetitif setiap bulannya.
c. Investasi disalurkan untuk pembiayaan di sektor yang halal.
d. Dapat digunakan sebagai jaminan.
12. BNI Syariah Wirausaha
Wirausaha iB Hasanah (WUS) adalah fasilitas pembiayaan
produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-
usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan
dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
50
Keunggulan:
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 7 (tujuh) tahun.
c. Plafond pembiayaan minimal Rp. 50 Juta dan maksimum Rp.1 (satu)
Milyar.
d. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI
Syariah maupun BNI Konvensional.
13. BNI Syariah Valas
Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan
oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam
negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing.
Keunggulan :
a. Persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah.
b. Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaannya.
c. Pembiayaan dapat diberikan untuk keperluan modal kerja dan atau
d. investasi dengan minimal sebesar US$ 25,000.00 (duapuluh lima ribu
dollar Amerika Serikat).
e. Pembayaran angsuran Pembiayaan Valas iB Hasanah (pokok dan
margin/bagi hasil) dilakukan dalam mata uang yang sama dengan
mata uang pembiayaan yang diberikan atau dalam mata uang rupiah
51
equivalent dengan angsuran pembiayaan pada kurs yang berlaku saat
itu.
f. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI
Syariah maupun BNI Konvensional.
14. BNI Syariah Kopkar/Kopeg
Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik
dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi
Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara
prinsip syariah ke end user/pegawai.
15. BNI Syariah Tunas Usaha
Tunas Usaha iB Hasanah (TUS) adalah pembiayaan modal kerja
dan investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun
belum bankable dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung
pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007.
Keunggulan:
a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
b. Jangka waktu pembiayaan tidak melebihi 3 (tiga) tahun untuk
pembiayaan modal kerja dan 5 (lima) tahun untuk pembiayaan
investasi.
52
c. Plafond pembiayaan minimal Rp. 5 Juta dan maksimum Rp. Rp. 500
Juta.
d. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI
Syariah maupun BNI Konvensional.
16. BNI Syariah Usaha Kecil
Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang
digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada
pengusaha kecil berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.
Keunggulan :
a. Persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah.
b. angka waktu pembiayaan sampai dengan 7 (tujuh) tahun.
c. Plafond pembiayaan sampai dengan Rp.10 (sepuluh) Milyar.
d. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI
Syariah maupun BNI Konvensional.
17. BNI Syariah Linkage
Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah
fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana
menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga
Keuangan Syariah (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user
(pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS
dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping.
53
18. BNI Syariah Multifinance
Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan
langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya
dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.
Keunggulan :
a. Maksimum Total Plafond kepada Multifinance sampai Rp. 75 Milyar
b. Maksimum plafond kerjasama ke perusahaan pembiayaan ditetapkan
atas dasar proyeksi kebutuhan penyaluran pembiayaan ke end user.
c. Jangka waktu penarikan plafond Pembiayaan 1 (satu) tahun.
d. Jangka waktu akad pembiayaan ke Multifinance sesuai jangka waktu
pembiayaan ke end user maksimal 7 tahun sejak penandatanganan
akad.
19. BNI Syariah Usaha Besar
Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang
digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi ) kepada
pengusaha pada segmentasi besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan
syariah.
Keunggulan
a. Persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah.
54
b. Pembiayaan dapat diberikan untuk keperluan modal kerja dan atau
investasi dengan minimal sebesar US$ 25,000.00 (duapuluh lima ribu
dollar Amerika Serikat).
c. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI
Syariah maupun BNI Konvensional.
20. BNI Syariah Ekspor
Pembiayaan Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang
diberikan kepada eksportir (perusahaan ekspor), baik dalam rupiah
maupun valuta asing untuk keperluan modal kerja dalam rangka
pengadaan barang-barang yang akan diekspor (sebelum barang
dikapalkan/preshipment) dan untuk keperluan pembiayaan proyek
investasi dalam rangka produksi barang ekspor.
55
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN KPR GRIYA IB HASANAH BNI SYARIAH
A. Perumusan Strategi Pemasaran KPR Griya iBHasanah BNI Syariah
BNI Syariah kantor Cabang Pembantu Cilandak memiliki strategi
pemasaran serta langkah-langkah yang di tempuh dalam memasarkan produk
KPR syariah yang di kenal dengan nama Griya iB Hasanah, tujuanya untuk
dapat bersaing dengan perbankan lainnya sehingga dapat menarik banyak
minat konsumen dalam produk KPR .
Strategi pemasaran yang di lakukan BNI Syariah Kantor Cabang Cilandak
dalam memsarkan produk KPR yaitu dengan cara bauran pemasaran terdiri
dari empat komponen, yaitu : product, price, place, dan promotion.1
1. Product ( Produk)
Dalam strategi pemasaran produk, perusahaan harus dapat
memgutamakan kepentingan dari segi kebutuhan konsumen agar dapat
terpenuhi.Produk merupakan unsur terpenting dalam tawaran pemasaran.
Pemimpin pasar umumnya menawarkan produk dan jasa yang bermutu.
Oleh karena itu BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilandak
mengeluarkan salah satu produk unggulanya yaitu produk KPR Syariah
yang di kenal dengan nama Griya iB hasanahyang merupakan fasilitas 1Wawancara pribadi dengan ibu Muthia F Nudjang ( Pemimpin BNI Syariah KCP Cilandak), Jakarta, 3 Maret 2014
56
pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk
membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan,
apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent,
yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan
kemampuan membayar kembali masing-masing calon.
KPR BNI Syariah merupakan produk yang dalam pelaksanaanya
menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Selain itu, KPR BNI Syariah memiliki margin yang lebih rendah dan
bersifat transparan, dimana pihak bank memberitahukan kepada calon
nasabah KPR tentang berapa margin yang akan diambil oleh bank dan
dibebankan kepada nasabah. Harga rumah dan margin keuntungan bank
sudah dipatok di awal saat perjanjian kredit yang di sepakati sejak awal
antara pihak bank dan nasabah. KPR BNI Syariah memiliki sifat flat,
sehingga nasabah dalam membayar angsuran atau cicilan KPR
perbulannya lebih pasti dan jumlahnya sama tiap bulanya, tidak
mengalami perubahan harga cicilan karena tidak tergantung dengan suku
bunga yang fluktuasi sampai jatuh tempo pelunasan. Dengan begitu
nasabah tidak di hinggapi rasa khawatir dengan pembayaran cicilan tiap
bulannya. Keunggulan dan persyaratan KPR BNI Syariah yaitu:
a. Keunggulan Griya iB Hasanah BNI Syariah:
1) Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan
prinsip syariah.
57
2) Minimal pembiayaan Rp.25 Juta dan maksimum Rp.5 Milyar.
3) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun kecuali untuk
pembelian kavling maksimal 10 tahun atau disesuaikan dengan
kemampuan pembayaran.
4) Uang muka ringan yang dikaitkan dengan penggunaan pembiayaan.
5) Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.
6) Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau
dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun
BNI Konvensional.
b. Persyaratan Umum Griya iB hasanah Bank BNI Syariah :
1) Pemohon minimal berusia minimal 21 tahun, pada saat pembiayaan
lunas berusia maksimum.
a) 55 tahun untuk pegawai ( usia pensiun)
b) 60 tahun untuk pengusaha, profesional.
c) Karyawan/ wiraswasta/profesional dengan masa kerja minimal 2
tahun.
2) Mempunyai penghasilan tetap dan mampu mengangsur.
3) Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank.
2. Price ( harga)
Pada KPR BNI Syariah penentuan harga merupakan aspek
penting dari strategi pemasaran yang di lakukan, karena harga menentukan
laku tidaknya produk, bank BNI Syariah menentukan margin yang lebih
58
rendah dan nasabah tidak dikenakan biaya administrasi, serta proses yang
dilakukan lebih cepat dan lebih murah.
Menurut salah satu marketing KPR BNI Syariah Cilandak, iyan
bahwa uang muka KPR BNI Syariah yaitu luas bangunan di bawah 70
meter persegi, uang mukanya 20%, sementara untuk luas bangun di atas 70
meter persegi, menetapkan uang muka minimal 30% .
Dalam KPR BNI Syariah nasabah dapat memilih 2 jenis angsuran
yang ingin di ambil, sesuai dengan kemampuan pihak nasabah masing-
masing yaitu :
a. Angsuran Reguler Griya iB Hasanah. `
Angsuran reguler yaitu jenis angsuran yang di tawarkan bank
kepada nasabah dengan jangka waktu pilihan 1 sampai 15 tahun
pembayaran, margin yang di tetapkan bank berbeda-beda sesuai dengan
pilihan nasabah dalam mengambil jangka waktu pembayaran, dimana
setiap bulan harga cicilan tetap sampai jatuh tempo akhir pembayaran
(flat). Untuk lebih jelasnya tentang angsuran reguler Griya iB Hasanah
lihat tabel 3.1 di bawah ini.
59
Tabel: 3.1
Angsuran Reguler Griya iB Hasnah BNI Syariah
Jangka Waktu 1 Tahun 5 Tahun 10 Tahun 15 Tahun
Margin 6,34% 6,69% 7,92% 8,91%
POKOKPEMBIAYAAN Angsuran Angsuran Angsuran Angsuran
50.000.000 4.430.883 1.112.083 746.667 649.028
100.000.000 8.861.667 2.224.167 1.493.333 1.298.056
200.000.000 17.723.333 4.448.333 2.986.667 2.596.111
300.000.000 26.585.000 6.672.500 4.480.000 3.849.167
400.000.000 35.446.667 8.896.667 5.973.333 5.192.222
500.000.000 44.308.333 11.120.833 7.446.667 6.490.278
600.000.000 53.170.000 13.345.000 8.960.000 7.788.333
700.000.000 62.031.667 15.569.167 10.453.333 9.086.389
800.000.000 70.893.33 17.793.333 11.946.667 10.384.444
900.000.000 79.755.000 20.017.500 13.440.000 11.682.500
1.000.000.000 88.616.667 11.241.667 14.933.333 12.980.556
Sumber: DataAngsuran Reguler Griya iB Hasnah BNI Syariah 2013
b. Angsuran Fleksibel Griya iB Hasanah
Angsuran fleksibel yaitu jenis angsuran yang di tawarkan bank
kepada nasabah dengan jangka waktu pilihan 5, 10, dan 15 tahun
dengan margin yang sama hanya di bagi jangka waktu angsuranya saja,
dimana di tahun ke 1 dan 2 nasabah membayar dengan cicilan
60
terendahyang sifatnya tetap selama 2 tahun, lalu di tahun berikutnya
nasabah menaikan jumlah cicilan yang sifatnya flat juga tidak akan
berubah sampai jatuh tempo akhir pembayaran. Jumlah angsuran yang
di bayar nasabah sesuai dengan pilihan jangka waktu yang di pilih
nasabah. Untuk lebih jelas tentang angsuran fleksible Griya iB Hasanah
lihat tabel 3.2 seperti di bawah ini.
Tabel: 3.2
Angsuran Flexsibel Griya iB Hasanah BNI Syariah
POKOK
PEMBIAYAAN
5 tahun
10 tahun
15 tahun
Tahun
1 – 2
Tahun
3 – 5
Tahun
1 – 2
Tahun
3 – 10
Tahun
1 – 2
Tahun
3 – 15
50.000.000 854.789 1.329.672 572.122 810.507 496.138 686.960
100.000.000 1.709.578 2.659.344 1.144.245 1.621.013 992.276 1.373.921
200.000.000 3.419.156 5.318.688 2.288.490 3.242.027 1.984.552 2.747.841
300.000.000 5.128.734 7.978.031 3.432.734 4.863.040 2.976.828 4.121.762
400.000.000 6.838.313 10.637.375 4.576.979 6.484.054 3.969.104 5.495.683
500.000.000 8.547.891 13.296.719 5.721.224 8.105.067 4.961.380 6.869.603
600.000.000 10.257.469 15.956.063 6.865.469 9.726.081 5.953.656 8.243.524
700.000.000 11.967.047 18.615.406 8.009.714 11.347.094 6.945.932 9.617.445
800.000.000 13.676.625 21.274.750 9.153.958 12.968.108 7.938.208 10.991.365
900.000.000 15.386.203 23.934.094 10.298.203 14.589.121 8.930.484 12.365.286
1000.000.000 17.095.781 26.593.438 11.442,448 16.210.135 9.922.760 13.739.207
Sumber : Data Angsuran Flexsibel Griya iB Hasanah BNI Syariah 2013
61
3. Place (tempat)
Memilih lokasi yang strategi merupakan hal yang sangat penting
dalam memasarkan produk, dengan lokasi yang strategis nasabah dapat
sangat mudah menjangkau lokasi bank tersebut.
Oleh karena itu BNI Syariah, memilih lokasi yang strategis yaitu di
kota Cilandak yang terdapat Jakarta Selatan, karena kota Cilandak
merupakan salah satu kota yang menjadi pusat bisnis di daerah jakarta
selatan serta mudah di jangkau oleh konsumen sehingga tidak
menyebabkan kegiatan ekonomi tergangu, sarana perasarana yang
memadai, potensi masyarakat yang bagus serta dekatnya dengan pusat-
pusat perbelanjaan seperti Cilandak Mall ,Cilandak Town Square,
sehingga dapat mempercepat penjualan produk ke sasaran pasar.
4. Promotion ( promosi)
Promosi penjualan merupakan unsur utama dalam kampanye
pemasaran. Melalui promosi akan mempercepat pencapaian tujuan
strategi pemasaran kepada konsumen karena dengan promosi konsumen
dapat mengetahui informasi tentang produk yang sedang promosikan
serta dapat menarik pelanggan baru dan membangun kesadaran.
Sehingga dengan promosi di harapkan dapat menarik banyak konsumen.
62
Promosi yang dilakukan Bank BNI Syariah yaitu:
a. Melaluiperiklanan(Advertising) dengan berbagai macam media
antara lain:
1) Media Cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dan
mengutamakan pesan-pesan visual dalam melaksanakan
fungsinya sebagai media penyampaian informasi. Media cetak
yang di gunakan BNI Syariah dalam memasarkan produk KPR
yaitu koran, majalah, flayer-flayer, brosur, standing banner yang
up to date. Brosur yang di tampilkan harus semenarik mungkin
agar konsumen tertarik untuk membacanya. Untuk mengetahui
keefektifan promosi pada media cetak lihat tabel 4.1 dibawah
ini.
Tabel 4.1
Keefektifan promosi media cetak
Media Cetak Efektif (%) Nama Media
Majalah 5% Oasis, Info bank, Investasi Koran 15% Republika, Media indonesia, Kompas Flayer 10% - Brosur 40% - Banner 30% -
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa media cetak
yang paling efektif dalam mempromosikan produk KPR BNI
Syariah kepada masyarakat yaitu melalui brosur.
63
2) Media Elektronik
Media yang di gunakan dalam memasarkan produk KPR
BNI Syariah yaitu televisi, radio dan internet untuk dapat
memberikan informasi kepada masyarakat. Untuk mengetahui
keefektifan media elektronik dalam mempromosikan produk
KPR BNI Syariah, lihat tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2
Keefektifan promosi media elektronik
Media Elektronik Efektif (%) Nama Media
Televisi 20% Semua saluran
Internet 60% WebsiteBNI Syariah, Sosial media facebook, dll
Radio 20% Delta FM , dll
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa media elektronik
yang paling efektif dalam mempromosikan produk KPR BNI
Syariah kepada masyarakat yaitu melalui internet, karena
dengan menggunakan media internet promosi dapat di
sampaikan kepada masyarakat yang lebih luas.
b. Melalukan promosi penjualan (Sales Promotion) yaitu dengan
mengikuti berbagai macam event tertentu perkantoran, mall.
c. Publisitas (Publicity) yaitu dengan mengikutiacara kemasyarakatan di
tiap waktu dan berbagai tempat.
64
d. Melakukan penjualan pribadi (Personal Selling) yaitu pendekatan
dengan nasabah-nasabah yang potensial atau menengah keatas.
Dalam mencapai keberhasilan pemasaran produk KPR, maka di perlukan
pengelolaaan sumber daya manusia dalam memberikan keterampilan serta
pengarahan yang efektif untuk menghadapi kompetisi dalam memasarkan
produk KPR.
Sumber daya manusia atau marketing yang di miliki BNI Syariah kantor
cabang pembantu Cilandak untuk memasarkan produk KPR yaitu 3 orang.
Menurut salah satu marketing BNI Syariah Kantor Cabang pembantu Cilandak,
Kamil, tidak ada training khusus dalam memasarkan produk KPR, bagian
marketing BNI Syariah ditraining untuk memasarkan semua produk BNI
Syariah. Training yang di lakukan antara per 3 bulan atau per 6 bulan dalam
setiap training.
Oleh karena itu strategi pemasaran yang di lakukan BNI Syariah di
harapkan dapat mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran agar dapat
tercapainya tujuan dan sasaran pemasaran yang diinginkan, untuk menghadapi
persaingan serta dapat menarik banyak konsumen.
B. Implementasi Strategi Pemasaran KPR Griya iB Hasanah KCP Cilandak
Semakin pesatnya petumbuhan perbankan di Indonesia, menyebabkan
intensitas persaingan semakin tinggi dan ketat. Oleh karena itu BNI Syariah
harus mengimplementasikan strategi pemasaran dengan cara bauran pemasaran
65
dengan baik, yang terdiri dari 4P yaitu product, price, place, dan promotion,
untuk dapat memasarkan produk KPR dengan efektif dan efesien agar dapat
menguasai sasaran pasar serta membangun kepercayaan masyarakat yang
tinggi, karena kepercayaan dari masyarakat merupakan salah satu modal
penting dalam kegiatan usaha bank.
Ada beberapa tahapan dalam strategi pemasaran yang dapat mendukung
terwujudnya visi dan misi perusahaan:
1. Tahap perkenalan
Dalam meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat
menetapkan tingkat yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel
pemasaran seperti harga, promosi dan kualitas produk.
Penentuan harga pada produk KPR BNI Syariah merupakan salah
satu aspek penting dalam strategi pemasaran karena harga menentukan
laku tidaknya produk KPR tersebut.
Bank BNI Syariah bank menentukan margin yang lebih rendah dan
nasabah tidak dikenakan biaya administrasi, serta proses yang dilakukan
lebih cepat dan lebih murah. Tujuannya untuk menjadikan produk KPR
laku di pasaran dan di harapkan dapat menarik banyak konsumen.
Penetapan harga yang telah di tentukan agar dapat diketahui dan di
kenal masyarakat, maka perlu di lakukan promosi atau sosialisasi tujuanya
agar nasabah dapat merasakan kelebihan produk KPR BNI Syariah di
bandingkan produk pesaing.
66
Dalam praktiknya sasaran promosi yang dapat digunakan bank
BNI Syariah dalam mempromosikan produk KPR, melalui periklanan
(adversiting) merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal
yang di gunakan perusahaan barang dan jasa. Periklanan yang di lakukan
BNI Syariah dalam memasarkan produk KPR yaitu dengan media cetak,
dan media elektronik tujuanya untuk memberikan informasi tentang
produk KPR BNI Syariah, membujuk, mengingat dan memantapkan
konsumen dalam menggunakan produk KPR BNI Syariah.
Selain periklanan, promosi yang di lakukan BNI Syariah untuk
produk KPR adalah dengan menggunakan promosi penjualan (sales
Promotion), publisitas (Publicity) dan penjualan pribadi (Personal
Selling).
Menurut pemimpin Kantor Cabang BNI Syariah Cilandak, Bu
Muthia, dalam memasarkan produk KPR BNI Syariah dengan cara
menyewa direct sales. Direct sales adalah karyawan outsoursing yang di
kontrak dari perusahaan jasa outsoursing yang berkecimpung dibidang
khususnya marketing yang tugasnya menawarkan produk kepada nasabah.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuahan ditandai dengan lonjakan cepat dalam
penjualan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan
produk KPR BNI Syariah. Dalam tahap ini bank BNI Syariah harus dapat
menahan cepatnya pertumbuhan pasar selama mungkin, yaitu :
67
a. Meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada
produk dan peningkatan gaya. Dalam produk KPR BNI Syariah selalu
meningkatkan kulitas produk serta pelayanan kepada nasabah, selain
itu, margin yang di gunakan selalu di update tujuanya untuk bersaing
dengan bank lain agar dapat menarik lebih banyak konsumen.
b. Memasuki segmen pasar baru yaitu BNI Syariah dalam memasuki
segmen pasar yang baru dengan cara melihat potensi pasar dan
memanfaatkan peluang yang muncul di pasar, melalui cara mencari
perumahan baru yang akan di buka untuk di pasarkan kepada
masyarakat. Selain itu dalam memasarkan produk KPR tersebut BNI
Syariah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak diantaranya
kerja sama dengan para developer-developer, serta kerja sama dengan
perusahan- perusahan yang bonafide untuk menyediakan kredit rumah
secara korporat.
c. Meningkatkan sosialisasi atau promosi untuk memberikan
pemahamam yang lebih pada nasabah dan calon nasabah. Dalam hal
ini BNI Syariah dalam mempromosikan dan mensosialisaikan produk
KPR selalu di tingkatkan dan lebih gencar untuk menarik banyak
minat konsumen perumahan, karena masih belum terbukanya di mata
masyarakat, tentang peran penting Bank Syariah bisa melakukan
pembiayaan KPR, atau pembiayaan merenovasi rumah sesuai syariat
Islam, kebanyakan masyarakat mengunakan KPR yang konvensional
dalam membeli rumah secara kredit karena kurangnya sosialisasi
68
dengan bank syariah sehingga kurang di ketahui oleh masyarakat serta
faham masyarakat yang beranggapan bahwa bank syariah hanya di
khususkan untuk orang yang beragama Islam saja. Di karenakan
kurangnya pegetahuan masyarakat tentang Bank Syariah maka perlu
di adakan sosialisasi agar masyarakat dapat memahami tentang Bank
Syariah secara lebih jelas.
C. Evaluasi Strategi Pemasaran produk KPR BNI Syariah KCP Cilandak
Bisnis usaha KPR merupakan bisnis yang menguntungkan tetapi
lingkungan ekonomi bersifat berubah-ubah dan sifatnya tidak tetap sehingga
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perputaran roda bisnis
perumahan khususnya di bidang bisnis KPR, antara bisnis perumahan dengan
lingkungn ekonomi tersebut akan berpengaruh dengan sejalannya situasi dan
kondisi ekonomi. Hal ini berarti bahwa dengan situasi kondisi lingkungan
ekonomi yang mengalami glombang pasang surut tersebut akan berdampak
pada bisnis perumahan sehingga mengalami penurunan, di tambah dengan
persaingan yang sangat kuat pada setiap perbankan dalam bisnis produk KPR,
sehingga strategi pemasaran yang efektif sangat penting untuk dapat menarik
banyak konsumen dan menguasai sasaran pasar.
Strategi pemasaran BNI Syariah dalam memasarkan produk KPR
melalui bauran pemasaran sudah sangat baik, terlihat dari kualitas pelayanan
BNI Syariah yang bagus sehingga tercermin dari kepuasan nasabah dalam
mengunakan produk KPR BNI Syariah yang di tawarkan. Dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas di harapkan dapat menarik banyak nasabah serta
69
mampu untuk mempertahankanya, sehingga dapat menciptakan nasabah yang
loyal.
Selain itu BNI Syariah KCP Cilandak memiliki sumber daya manusia
yang cukup memadai, khususnya pada bidang marketing pemasaran KPR
yang di miliki BNI Syariah KCP Cilandak yaitu 3 orang. Akan tetapi
kurangnya pemahaman SDM yang profesional dalam bidang pemasaran
KPR, karena tidak adanya training khusus untuk produk KPR, setiap
karyawan di BNI Syariah khususnya bagian marketing ditraining untuk
semua produk bank BNI Syariah. Sehingga kurang pengetahuan secara
mendalam pada produk KPR. Oleh karena itu maka perlu dibutuhkan training
khusus pada produk KPR yang profesional untuk dapat lebih melaksanakan
aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
Dalam memasarkan produk KPR, BNI Syariah memiliki banyak
pesaing, baik di sekitar lokasi maupun di luar lokasi. Pesaing yang paling
dominan di sekitar lokasi BNI Syariah yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM)
karena lokasinya yang saling berdekatan. Sementara pesaing di luar lokasi
yaitu bank BTN dan DKI.2 Dengan begitu untuk menghadapi persaingan
tersebut maka BNI Syariah perlu mempersiapkan strategi pemasaran yang
efektif dan terkoordinir serta langkah-langkah yang di perlukan dalam
menghadapi persaingan tersebut.
2 Wawancara peribadi dengan ibu Muthia F Nudjang ( Pemimpin BNI Syariah KCP Cilandak), Jakarta, 3 Maret 2014
70
Selain itu terdapat kendala yaitu adanya nasabah yang memiliki kredit
macet dalam membayar angsuran KPR BNI Syariah serta akomodasi dan
fasilitas yang di gunakan dalam memasarkan produk KPR terbatas sehingga
harus berganti gantian dengan kantor cabang pembantu BNI Syariah lainnya.
Maka BNI Syariah perlu menambahkan akomodasi dan fasilitas untuk
memasarkan produk KPR sehingga kegiatan pemasaran dapat berjalan lancar
dan tidak tergangu.
Menurut penulis strategi pemasaran produk KPR BNI Syariah yang di
lakukan sudah sangat baik dan trsetruktur. Hal ini terlihat dari tahapan-
tahapan strategi pemasaran yang dilakukan. Produk KPR BNI Syariah dalam
kedepanya di harapkan dapat semakin meningkat, karena bertambahnya minat
masyarakat dari tahun ke tahun untuk pembiayaan KPR, selain ituproduk
KPR BNI Syariah di harapkan dapat menjadi produk KPR yang unggul di
mata masyarakat dan sebagai pencitraan bank yang bagus .
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat di tarik
kesimpilan sebagai berikut:
1. Strategi yang digunakan oleh BNI Syariah Kantor Cabang Cilandak untuk
memasarkan produk KPR yang di kenal Griya iB Hasanah menggunakan
akad murabahah adalah dengan metode bauran pemasaran. Bauran
pemasran meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Harga dalam
kaintanya pada produk KPR yaitu margin yang lebih rendah dari pesaing
dan nasabah tidak dikenakan biaya administrasi. Tempat dalam hal ini
lokasi BNI Syariah Kantor Cabang Cilandak berada di Cilandak.
Promosi periklanan pada produk KPR BNI Syariah menggunakan media
elektronik, dan media cetak.
2. Strategi-strategi yang di implementasikan BNI Syariah dalam pemasaran
produk KPR di antaranya dengan tahapan-tahapan agar terwujudnya visi
dan misi perusahaan. Tahapan yang pertama yaitu tahapan perkenalan
dimana BNI Syariah mengenalkan produk serta keunggulanya kepada
masyarakat tujuanya untuk di kenal masyarakat. Dalam mengenalkan
produk dan keunggulanya kepada masyarakat BNI Syariah melakukan
promosi dengan mengunakan periklanan, promosi penjualan (sales
Promotion), publisitas (Publicity) dan penjualan pribadi (Personal
72
Selling). Tahapan yang kedua yaitu tahap pertumbuhan yang meliputi
meningkatkan kualitas produk dan ciri baru produk dalam hal ini, BNI
Syariah selalu mengupdate margin untuk bersaing dengan bank lain,
memasuki segmen pasar baru dengan cara melihat potensi pasar dan
meningkatkan promosi kepada masyarakat.
3. Evaluasi dari strategi pemasaran yang dilakukan BNI Syariah yaitu
memiliki kendala dalam melakukan pemasaran produk KPR, diantaranya
persaingan yang ketat di dalam dan luar lokasi kantor, adanya kredit macet
serta kurangnya pengetahuan marketing pemasarn KPR secara mendalam
tentang produk KPR karena tidak adanya training khusus untuk produk
KPR dan akomodasi dan fasilitas yang terbatas dalam memasarkan produk
KPR.
B. Saran-saran
1. Strategi BNI Syariah pada produk KPR di harapkan dapat terus meningkat
dan lebih baik serta sarana dan prasarana harus lebih lengkap.
2. Melakukan sosialisasi lebih giat lagi dalam produk KPR kepada masyarakat
melalui berbagai macam media.
3. Meningkatkan kualitas SDM serta mengkhususkan training di bidang KPR.
73
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Antonio, Muhammmad Syafi’i. Bank Syariah Teori dan Praktik. Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta, 1993.
Fathoni, Abdurrahman. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006.
Hitt, Michael A dan Ireland, R. Duane. Manajemen Strategi Daya Saing dan Global. Jakarta : Salemba Empat, 2001. Kanjaya, Hermawan dan Sula, Muhammad Syakir. Syariah Marketing. Bandung: Mijan, 2006. Karim A, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007. Kasmir. Bank dan lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. _ _ _ _. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005. Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: Prenhallindo, 1996. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. Dasar-Dasar Pemasaran, principles markerting 7e. Jakarta: Prenhalindo, 1997. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Analisa, Perencanaan dan Implementasi. Jakarata: Salemba Empat ,1995. _ _ _ _ _. Manajemen Pemasaran Analisa, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: Prehallindo,1997. Kuncoro, Mudraja. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetiti. Jakarta : Erlangga, 2006. Lamb, Charles W dan Hair , Joseph F . Marketing. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Baui Indra Grafik. Reksohadiprodjo, Sukanto .Manajemen Strategik. Yogyakarta: BPFE,1987.
74
Semiawan, Conyy R. Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Jakarta : 2007. Wahjono, Sentot Iman. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu,m 2010. Siangian, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta, Andi Pres, 2001. Sofjan. Manajemen pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Sumitro, Warkum. Asas- Asas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004. Uchayana, Onong. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 1990. Upiyoad, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat:2006. Wiroso. Jual beli Murabahah,.Yogyakarta: UII Press, 2005.
Sumber Berita Online:
“BI: Perbankan Syariah Berkembang Pesat” artikel di akses pada 26 April 2014 dari http: // www.kemenkeu.go.id/Berita/bi-perbankan-syariah-berkembang-pesat
“BNI Syariah Targetkan Pertumbuhan KPR 40%”, artikel di akses pada 15 Maret
2014 dari http://www.carikredit.com/berita/detail/19/02/2013/1214/bni-syariah-targetkan-pertumbuhan-kpr-40/#.U06oPXZ9vIU
“KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files.
wordpress.com/2010/05/kpr-syariah.pdf
“Pembiayaan Syariah: KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari http://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/pembiayaan-bank-syariah-kpr-syariah/
“KPR Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files.
wordpress.com/2010/05/kpr-syariah.pdf “Gambaran Perusahaan”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari https://id-
id.facebook.com/BNISyariah/info “Sejarah BNI Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari
http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah
75
“Visi dan Misi BNI Syariah” artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah.co.id/visi-dan-misi
“Produk Pembiayaan” artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari
http://www.bnisyariah.co.id/kategori-produk/produk-pembiayaan
WAWANCARA PADA PT. BNI SYARIAH
Nama : Muthia F Nudjang
Tempat : Jl. Cilandak KKO No. 5C, Kel : Ragunan – Pasar Minggu
Jabatan : Pemimpin Bank BNI Syariah KCP Cilandak
Tanggal : 3 Maret 2014
1. Strategi pemasaran yang seperti apa yang di gunakan BNI Syariah
pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Griya iB Hasanah?
Jawab : Dalam memasarkan produk KPR BNI Syariah agar dapat
memasuki segmen pasar, BNI Syariah melakukan berbagai langkah
yang telah direncanakan diantaranya melalui direct sales, serta
penetapan strategi produk, harga, peromosi dan tempat. Selain itu dalam
memasarkan produk KPR tersebut BNI Syariah melakukan kerja sama
dengan berbagai pihak diantaranya kerja sama dengan para
developer – developer, kerja sama dengan perusahan- perusahan yang
bonafide untuk menyediakan kredit rumah secara korporat.
2. Apakah produk Griya iB Hasanah ini merupakan salah satu produk
unggulan BNI Syariah? Apa keunggulan produk ini sehingga dapat
menarik minat masyarakat?
Jawab : Iya, karena produk KPR BNI Syariah bersifat transparan,
memiliki margin yang lebih rendah dan bersifat flat, sehingga
nasabah membayar angsuran atau cicilan perbulannya lebih pasti dan
jumlahnya sama karena tidak tergantung dengan suku bunga yang
berfluktuasi.
3. Apakah strategi pemasaran yang di lakukan BNI Syariah
berpengaruh dalam menarik minat konsumen?
Jawab : Sangat berpengaruh.
4. Berapakah Jumlah SDM yang dimiliki BNI Syariah KCP Cilndak
khususnya dalam bidang marketing pemasaran KPR?
Jawab : BNI Syariah KCP Cilandak memiliki 3 orang marketing dalam
memsarkan produk KPR.
5. Apa aspek penting dalam strategi pemasaran yang di lakukan ?
Jawab : Secara praktek lebih gencar melakukan promosi ke masyarakat
di setiap waktu dan berbagai tempat, melihat potensi pasar serta
mencari perumahan baru yang akan di buka.
6. Bagaimanan upaya yang dilakukan BNI Syariah dalam menghadapi
persaingan di sekitar lokasi ?
Jawab : Melalui cara merebut pasar dengan melihat potensi pasar dan
sasaran targetnya menegah keatas, nasabah tidak dikenakan biaya
administrasi, prosesnya lebih cepat dan biaya KPR yang lebih murah.
7. Siapa pesaing yang paling dominan dalam peroduk KPR BNI
Syariah?
Jawab : Pesaing yang paling dominan yaitu BTN, DKI, dan BSM.
8. Apakah ada faktor penghambat dalam memasarkan produk ini
kepada masyarakat?
Jawab : Faktor penghambatnya masih belum terbukanya di mata
masyarakat, tentang peran penting bahwa bank syariah bisa melakukan
pembiayaan KPR, akomodasi dan fasilitas yang terbatas sehingga harus
berganti gantian dengan kantor cabang pembantu BNI Syariah lainnya,
serta faham orang-orang tentang bank syariah yang beranggapan
bahwa produk BNI Syariah hanya untuk orang yang beragama Islam saja.
9. Bagaimana dalam mensosialisasikan produk tersebut? Media apa
yang digunakan ?
Jawab : Dengan cara memberikan informasi dalam berbagai macam
media, seperti flayer, koran, internet, televisi, radio, brosur, standing
banner, majalah yang up to date serta mengikuti event-event tertentu di
perkantoran, mall dan acara kemasyarakatan.
10. Langkah – langkah apa saja yang akan di tempuh kedepanya dalam
memasarkan produk KPR BNI Syariah?
Jawab: Terus meningkatkan kegiatan promosi kepada masyarakat.
11. Bagaimana perkembangan produk ini untuk kedepannya?
Jawab : Untuk kedepannya kami optimis produk KPR BNI Syariah akan
semakin meningkat dan menjadi produk yang unggul sebagai suatu
pencitraan bank yang bagus.
Jakarta, 3 Maret 2014
Narasumber
(Muthia F Nudjang)