STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

177
STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI KREASI BOGA, JAKARTA SELATAN Nungky Kusumawati 1150920000062 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020/1441 H

Transcript of STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

Page 1: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI

PT. SARI KREASI BOGA, JAKARTA SELATAN

Nungky Kusumawati 1150920000062

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020/1441 H

Page 2: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI

PT. SARI KREASI BOGA, JAKARTA SELATAN

Nungky Kusumawati

1150920000062

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperolah Gelar Sarjana Pertanian

Pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020/1441 H

Page 3: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …
FST
fst
Page 4: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …
Page 5: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

v

RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama

: Nungky Kusumawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Depok, 30 Maret 1997

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kemang II, Gg. H. Ma’an Sukmajaya, Depok

No. Hp : 089650207271

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2002 – 2003 : TK Pemuda Bangsa

2003 – 2009 : SD Pemuda Bangsa Depok

2009 – 2012 : SMPN 4 Depok

2012 – 2015 : SMAN 8 Kota Depok

2015 – 2020 : S-1 Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 6: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

vi

Pengalaman Organisasi dan Prestasi

2010 - 2012 : Ketua Paduan Suara SMPN 4 Depok

2011 – 2012 : Sekretaris OSIS SMPN 4 Depok

2012 : Ketua Pentas Seni SMPN 4 Depok

2012 - 2015 : Ketua Octa Choir SMAN 8 Depok

2013 – 2015 : Anggota Gita Tunggal Crescendo

2015 : Ketua Buku Tahunan Sekolah SMAN 8 Depok

2015 : Penerima Beasiswa Penuh PTN Pemerintah Kota Depok

2015 : Team Storage Mandiri Jakarta Marathon 2015

2015 : Stage Manager GTC 1st

Choir Competition

2015 : Anggota Divisi Acara Rujakustik Agribisnis 2015

2015 - 2020 : Anggota Dapur Seni FST UIN Jakarta

2016 : Anggota Divisi Acara Gathering PISPI

2016 -2017 : Ketua Divisi Musik Dapur Seni FST UIN Jakarta

2017 : Juara 1 Saintek Idol 2017

2018 – 2019 : Wakil Ketua Dapur Seni FST

Pengalaman Kerja

2018 : PT. Sari Kreasi Boga (Div. Franchise & Development)

2018 : PT. UBM Pamerindo (Telemarketing)

2019 : Arifudin & Susanto Law Firm (Administrasi)

2019 : PT. Elyon Kriya Aguna (Staff Admin)

2020 : PT. Ican Berkah Jaya (Social Media Specialist)

Page 7: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

karunia serta hidayah-Nya karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi di PT. Sari Kreasi Boga, Jakarta Selatan’’. Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada Program Studi

Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis sadari selama proses penyelesaian skripsi tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberikan

bantuan dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu perkenankanlah penulis

menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi yang telah bersedia memberikan waktunya.

2. Ibu Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis dan

Ibu Rizki Adi Puspita Sari, SP, MM selaku Sekretaris Program Studi

Page 8: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

viii

Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

3. Ibu Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si dan Ibu Nina Rusydiana, SP, M.Pd selaku

dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang tiada henti selalu

memberikan banyak pengarahan dan bimbingannya disela-sela

kesibukannya.

4. Bapak Dr. Achmad Tjachja Nugraha, MP dan Ibu Rizki Adi Puspita Sari,

SP, MM selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dan

tenaganya dalam sidang munaqosyah saya serta memberikan saran bagi

penulis.

5. Kedua orang tua saya dan kakak saya terima kasih tak terhingga teruntuk

kalian atas cinta dan kasih sayang yang telah kalian berikan selama ini

serta do’a yang selalu kalian panjatkan atas putrimu ini, juga semangat

yang tiada henti-hentinya diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini

terselesaikan dengan baik.

6. Ibu Nilamsari selaku Direktur Utama PT. Sari Kreasi Boga yang telah

memberikan ijin dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian skripsi

ini.

7. Bapak Junaedy, Bapak Gandi, Bapak Rianto, Bapak Sugeng, Ibu Titis, Ibu

Fitri, dan Ibu Iis yang telah memberikan bantuan selama pelaksanaan

penelitian di PT. Sari Kreasi Boga.

8. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Muhammad Aby Fathullah, Farah, Tyas,

Kidoy, Qori, Fira, Ferrina, Anya, Alya, Ka Hanoy, Fina, Unknown, dan

Page 9: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

ix

Golda Genk yang telah memberikan motivasi serta dukungan kepada

penulis.

9. Teman-teman Agribisnis 2015 terima kasih banyak atas kebersamaan, do’a

z=\dan bantuannya. Mudah-mudahan silaturahmi kita tidak pernah putus.

10. Teman-teman Dapur Seni, terima kasih atas pengalamannya, bantuannya

dan selalu menyemangati agar secepatnya menyelesaikan skripsi ini.

Tetap semangat dan selalu mendo’akan.

11. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu dengan tanpa mengurangi rasa hormat.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna.Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari seluruh pembaca.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Juni 2020

Penulis

Page 10: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

x

ABSTRAK

Nungky Kusumawati, Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi

Boga, Jakarta Selatan. Di bawah bimbingan Siti Rochaeni dan Nina Rusydiana.

Pengolahan daging sapi menjadi cara dalam meningkatkan dan menarik

masyarakat dalam mengkonsumsi daging sapi. Berbagai varian dan inovasi dalam

pengolahan dapat meningkatkan nilai tambah (added value) pada daging sapi. PT.

Sari Kreasi Boga adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sekaligus

memasarkan produk olahan daging sapi. Produk olahan daging sapi tersebut

berupa daging sapi yang diolah sebagai bahan baku kebab dengan merek dagang

‘’Kebab Saga’’. PT. Sari Kreasi Boga memposisikan dirinya sebagai produk

olahan daging sapi yang aman dikonsumsi masyarakat.

Berbagai permasalahan seperti adanya kendala dalam proses pemasaran

produk, keluhan dari konsumen dalam proses pemasaran dan penjualan produk

belum maksimal mencapai target, berdampak pada kinerja dan keberlangsungan

PT. Sari Kreasi Boga dalam proses pemasarannya. Permasalahan yang telah ada

tersebut melatar belakangi tujuan penelitian, yaitu: (1) Menganalisis faktor

internal pemasaran yang selama ini diterapkan di PT. Sari Kreasi Boga, (2)

Menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran daging

kebab sapi di PT. Sari Kreasi Boga, (3) Merancang prioritas strategi yang dapat

diterapkan pada pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi Boga.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapang dengan cara

mengumpulkan data terkait langsung dengan topik penelitian. Data primer

dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup

dengan pihak perusahan yaitu General Manager, General Affair Manager, dan

Logistic Manager. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari

berbagai instansi terkait serta studi pustaka dan sumber literature yang

mendukung untuk memperkuat teori sebagai dasar dalam penelitian ini. Metode

pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode purposive

(sengaja) kepada pihak-pihak yang memahami permasalahan dan kondisi

perusahaan dalam proses pemasaran produk di PT. Sari Kreasi Boga, dilakukan

dengan cara wawancara sebagai studi pendahuuan permasalahan, selanjutnya

kuesioner terbuka berupa FGD (Focus Grup Discussion) diberikan kepada tiga

orang pakar, yaitu General Manager, General Affair Manager, dan Logistic

Manager. Selanjutnya yaitu metode kuesioner terbuka dan tertutup dengan

melakukan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya untuk dipilih

oleh informan yang telah ditetapkan lalu diolah menggunakan alat bantu software

komputer yaitu Expert Choice 11 dan Microsoft Excel 2013.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa Faktor yang berpengaruh dalam

Strategi Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga ditentukan berdasarkan bauran

pemasaran 7P yaitu Produk (Product), Harga (Price), Tempat/Distribusi (Place),

Promosi (Promotion), Lingkungan Fisik (Physical Evidence), Tenaga Kerja

Page 11: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

xi

(People), dan Proses (Process). Aktor yang berpengaruh dalam Strategi

Pemasaran PT. Sari Kreasi Boga terdiri dari President Director, General

Manager, dan Logistic Manager. Alternatif strategi yang berpengaruh dalam

Strategi Pemasaran PT. Sari Kreasi Boga terdiri dari meningkatkan kualitas mutu

produk, melakukan penetrasi harga, memperbesar jangkauan pemasaran,

memberikan promosi penjualan, dan memberikan pelatihan kepada karyawan.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP), bahwa prioritas utama PT. Sari Kreasi Boga dalam strategi

pemasaran daging kebab sapi adalah dengan meningkatkan kualitas mutu produk

dengan bobot 0.351, selanjutnya melakukan penetrasi harga dengan bobot 0.340,

selanjutnya memperbesar cakupan pemasaran dengan bobot 0.165, selanjutny

memberikan promosi penjualan dengan bobot 0.092, dan yang terakhir yaitu

memberikan pelatihan kepada karyawan dengan bobot 0.052.

Kata kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), PT. Sari Kreasi Boga, Daging

Kebab Sapi, Strategi Pemasaran

Page 12: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 11

2.1 Agribisnis ............................................................................................... 11

2.2 Daging Sapi dan Olahannya .................................................................. 12

2.3 Strategi ................................................................................................... 16

2.4 Pemasaran .............................................................................................. 18

2.5 Strategi Pemasaran................................................................................. 20

2.6 Bauran Pemasaran ................................................................................. 21

2.6.1 Produk (Product ) ........................................................................ 23

2.6.2 Harga (Price) ............................................................................... 25

2.6.3 Tempat (Place) ............................................................................ 28

2.6.4 Promosi (Promotion) ................................................................... 30

2.6.5 Tenaga Kerja (People) ................................................................. 32

2.6.6 Bukti Fisik (Physical Evidence) ................................................. 33

2.6.7 Proses (Process) .......................................................................... 35

2.7 Analytic Hierarcy Process (AHP) ......................................................... 35

2.8 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 46

2.9 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 51

Page 13: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 54

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 54

3.2 Sumber dan Jenis Data........................................................................... 53

3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 55

3.4 Metode Analisis Data ............................................................................ 58

3.4.1 Analisis Deskriptif ....................................................................... 58

3.4.2 Analytical Hierarcy Process (AHP) ............................................ 59

3.5 Definisi Operasional .............................................................................. 64

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 67

4.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Sari Kreasi Boga ................................. 67

4.2 Visi dan Misi Perusahaan ...................................................................... 68

4.3 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Sari Kreasi Boga .......................... 68

4.4 Sarana dan Prasarana PT. Sari Kreasi Boga .......................................... 73

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 75

5.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 75

5.1.1 Identifikasi Elemen Faktor dan Aktor yang Berpengaruh

dalam Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga .................................... 75

5.1.1.1 Faktor dalam Strategi Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga76

5.1.1.2 Aktor dalam Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga .............. 86

5.1.2 Identifikasi Alternatif Strategi yang dapat diterapkan dalam

Strategi Pemasaran PT. Sari Kreasi Boga .................................... 87

5.1.3 Prioritas Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari

Kreasi Boga Menggunakan Metode AHP ..................................... 91

5.1.3.1 Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal ......................... 92

5.1.3.2 Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal ............................. 98

5.2 Pembahasan .......................................................................................... 106

5.2.1 Analisis Elemen Faktor dan Aktor yang Berpengaruh dalam

Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi

Boga .......................................................................................... 107

5.2.1.1 Faktor dalam Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi

di PT. Sari Kreasi Boga ................................................ 108

Page 14: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

xiv

5.2.1.2 Aktor yang Berpengaruh dalam Strategi Pemasaran

Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga .............. 112

5.2.2 Analisis Alternatif Strategi yang Dapat Diterapkan dalam

Strategi Pemasaran PT. Sari Kreasi Boga ................................. 112

5.2.3 Analisis Prioritas Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di

PT. Sari Kreasi Boga ................................................................ 113

5.2.3.1 Pengolahan Horizontal .................................................... 113

5.2.3.2 Pengolahan Vertikal ........................................................ 121

BAB VI KESIMPULAN & SARAN .................................................................. 128

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 128

6.2 Saran ...................................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 133

LAMPIRAN ........................................................................................................ 134

Page 15: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Data konsumsi daging sapi nasional tahun 2014-2018 ................................... 2

2. Nilai Random Konsistensi Indeks (RI) Matriks berordo 1 sampai 13 ............ 45

3. Matrik Penelitian Terdahulu ........................................................................... 49

4. Informan Penelitian Kuesioner Tertutup ......................................................... 58

5. Nilai Kualitatif dari Skala Perbandingan ........................................................ 60

6. Matriks Perbandingan Berpasangan ................................................................ 63

7. Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 3 (Elemen Aktor) ................................ 94

8. Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 4 (Elemen Alternatif Strategi) ............ 96

9. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Faktor ....................................................... 102

10. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Aktor ....................................................... 104

11. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi ................................... 106

Page 16: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Data Realisasi dan Target Penjualan Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi

Boga Tahun 2015-2018 (Tiang) ....................................................................... 6

2. Mata Rantai Kegiatan Agribisnis ...................................................................... 11

3. Matriks Perbandingan Berpasangan .................................................................. 40

4. Matriks Pendapat Individu ............................................................................... 42

5. Matriks Pendapatan Gabungan ........................................................................ 43

6. Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................................ 53

7. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................ 69

8. Kemasan Produk Daging Kebab Sapi Saga ...................................................... 77

9. Brand Name Daging Kebab Sapi ‘’SAGA’’ ..................................................... 78

11. Hasil Analisis Vertikal Strategi Pemasaran .................................................... 99

Page 17: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Wawancara Identifikasi Bauran Pemasaran ....................................................138

2. Wawancara penentuan elemen dalam hierarki prioritas strategi ....................139

3. Kuesioner Penelitian .......................................................................................140

4. Hasil kuesioner terbuka pada FGD (Focus Group Discussion) ......................151

5. Struktur Hierarki .............................................................................................155

6. Lampiran Hasil Pengolahan AHP dengan software Expert Choice 11 ...........156

7. Lampiran Hasil Pengolahan AHP dengan software Microsoft Excel 2013 ....159

8. Titik Lokasi Graha SKB (PT. SKB) ...............................................................160

9. Dokumentasi Penelitian di PT. SKB ...............................................................161

Page 18: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan merupakan salah satu cabang dari sektor pertanian.

Indonesia banyak terdapat industri pengolahan hasil peternakan, salah satunya

adalah industri pengolahan daging. Daging merupakan bahan pangan yang

penting dalam memenuhi kebutuhan gizi (Purnomo,2007:11). Daging sapi

merupakan salah satu produk pangan hewani yang memiliki nilai gizi untuk

memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat. Lebih lanjut Panuhun (2012:14)

memaparkan bahwa setiap 100 gram daging rata-rata dapat memenuhi sebesar 10

persen kalori, 50 persen protein, 35 persen zat besi (Fe), dan 25-60 persen vitamin

B kompleks dari kebutuhan gizi orang dewasa per hari.

Tingkat konsumsi daging sapi nasional setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Menurut data Badan Pusat Statistika (2018), dalam 5 tahun terakhir

tingkat konsumsi daging sapi nasional selalu meningkat. Meskipun tingkat

konsumsi daging sapi nasional meningkat, jika dibandingkan dengan Negara

berkembang lainnya masih lebih rendah. Menurut Organisation for Economic

Coperation and Development (2018) tingkat konsumsi daging sapi di Indonesia

masih rendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, salah satunya

seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Data konsumsi daging sapi nasional

dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Page 19: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

2

Tabel 1. Data Konsumsi Daging Sapi Nasional Tahun 2014-2018

Tahun Tingkat konsumsi (Kg/Kap/Th)

2014 0,271

2015 0,417

2016 0,432

2017 0,469

2018 0,486 Sumber: BPS 2019

Tabel 1 menyajikan data konsumsi daging sapi nasional pada tahun

2014-2018. Jumlah konsumsi daging sapi nasional pada tahun 2014 sebesar 0,271

Kg/Kap/Tahun mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga pada tahun 2018

mencapai 0,486 Kg/Kap/Tahun. Dengan tren peningkatan konsumsi daging sapi

nasional setiap tahunnya maka Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

menargetkan konsumsi daging sapi nasional menjadi 0,5 Kg/Kap/Tahun pada

tahun 2019. Peningkatan konsumsi daging sapi nasional ini menunjukan bahwa

produk olahan hasil daging sapi menjadi suatu peluang untuk terus dikembangkan.

Bahan pangan hewani seperti daging sapi memiliki sifat umum yaitu

mudah mengalami kerusakan dengan perubahan fisik, kimia, dan biologi.

Pengolahan banyak dilakukan untuk memperpanjang daya simpan, meningkatkan

nilai tambah, dan nilai ekonomis. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

tekonologi yang ada, daging sapi banyak diolah menjadi produk makanan yang

menarik. Pengolahan produk daging sapi tersebut mampu meningkatkan nilai

tambah (added value) (Nassarudin 2015: 86). Agar tercapainya target peningkatan

konsumsi daging sapi nasional harus diiringi dengan adanya inovasi dalam

mengkonsumsi daging sapi salah satunya dengan proses pengolahan daging sapi.

Page 20: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

3

Pengolahan daging sapi juga mampu memberikan manfaat lebih.

Manfaat tersebut sepertí dapat meningkatkan daya tahan, penyimpanan yang

mudah dan cita rasa serta keunikan yang mampu merangsang tingkat konsumsi

daging sapi pada masyarakat. Sifat produk daging sapi yang mudah rusak dengan

kondisi potensi produksi yang cukup baik, maka keberadaan unit usaha

pengolahan daging sapi sangat dibutuhkan (Soeparno, 2015:73). Salah satu

perusahaan yang menangkap peluang usaha produktif pengolahan daging sapi

adalah PT. Sari Kreasi Boga.

PT. Sari Kreasi Boga adalah salah satu perusahaan yang memproduksi

sekaligus memasarkan produk olahan daging sapi. Produk olahan daging sapi

tersebut berupa daging sapi yang diolah sebagai bahan baku kebab dengan merek

dagang ‘’Kebab Saga’’. PT. Sari Kreasi Boga memposisikan diri sebagai suatu

perusahaan yang menghadirkan produk olahan daging sapi yang aman dikonsumsi

oleh konsumen serta memiliki standar legalitas yang dapat dipertanggung

jawabkan oleh perusahaan. PT. Sari Kreasi Boga berlokasi di Jl. RS.Fatmawati

Jakarta Selatan dengan segmentasi penjualan pada seluruh wilayah di Indonesia,

dengan demikian diperlukan pemasaran yang tepat agar perusahaan dapat terus

mempertahankan eksistensi nya.

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh suatu

perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2007:6) pemasaran sangat penting

dilakukan agar perusahaan mampu mengetahui posisi merek di pasar dan tepat

pada sasaran konsumen yang dituju. Tujuan melakukan pemasaran adalah untuk

memasarkan suatu produk yang menjadi kebutuhan dan keinginan manusia.

Page 21: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

4

Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar menjual produk kepada konsumen,

tetapi merupakan suatu proses yang dilakukan perusahaan untuk memuaskan

pelanggan dengan menciptakan nilai dibenak pelanggan. Dalam melakukan

kegiatan pemasaran, perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang baik. PT.

SKB memiliki strategi pemasaran yang digunakan untuk menetapkan komposisi

terbaik melalui bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2007:52)

bauran pemasaran terbagi atas 7P yang terdiri dari Produk (Product), Harga

(Price), Tempat (Place), Promosi (Promotion), Tenaga Kerja

(People/Participant), Bukti Fisik (Physical Evidence), dan Proses (Process).

Proses pemasaran produk daging kebab sapi yang dilakukan oleh PT. Sari Kreasi

Boga menurut kepala divisi logistik PT. Sari Kreasi Boga memiliki kendala dalam

sisi bauran pemasarannya.

Proses pemasaran dari sisi produk, produk adalah sesuatu yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuatu yang dapat di tawarkan

ke pasar untuk mendapatkan perhatian agar di beli dan digunakan

(Kotler, 2002:52), untuk itu segala hal yang berhubungan dengan produk harus

dapat dikemas dengan baik agar konsumen mengenal produk yang akan

ditawarkan. Saat ini perusahaan memiliki kendala, yaitu kurangnya kelengkapan

informasi yang terdapat dalam label. Menurut Nassarudin (2015: 86), bahan

pangan hewani seperti daging sapi memiliki sifat yaitu mudah mengalami

kerusakan, untuk itu diperlukan penanganan produk seperti dalam pengemasan

secara baik. Daging kebab sapi saga yang dijual oleh PT. SKB dikemas dengan

plastik jenis poly ethylene dengan membalut daging sebanyak 15 kali lilitan,

Page 22: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

5

meskipun sudah dilakukan seperti itu pada konsumen yang berada di luar pulau

jawa memberikan keluhan perihal rusaknya produk ketika diterima akibat

kemasan yang rusak.

Menurut Swastha (2002:147) harga merupakan jumlah yang dibutuhkan

untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan

salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Kendala dari

sisi harga yaitu adanya persaingan harga di pasar dengan usaha sejenis seperti

kebab central dan sahara kebab. Harga yang dipasarkan oleh kebab central yaitu

Rp115.000,00 untuk ukuran 2 kg dan Rp220.000,00 untuk ukuran 4 kg,

sedangkan harga yang di pasarkan sahara kebab yaitu Rp 105.000 untuk ukuran 2

kg dan Rp200.000,00 untuk ukuran 4 kg, perbedaan harga daging kebab yang

dipasarkan oleh PT. SKB sebesar Rp10.000,00 – Rp35.000,00

Tempat pemasaran/distribusi berarti berhubungan dengan dimana

perusahaan melakukan operasi. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang

mudah dijangkau dengan kata lain strategis (Kotler, 2006:63). Kendala dari sisi

distribusi atau tempat pemasaran yaitu saat ini perusahaan tidak memiliki

distributor resmi dan hanya memiliki 2 depo yang terletak di daerah Jakarta Timur

dan Kota Bogor dan hal tersebut menjadikan proses perluasan pemasaran dan

proses distribusi terhambat. Terbatasnya perluasan pemasaran produk daging

kebab sapi saga diperlukan cara promosi yang tepat agar dapat menjadi produk

yang terus dikenal dan diminati oleh para konsumen.

Page 23: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

6

Kegiatan promosi merupakan cara yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi adalah

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan (Hermawan, 2002:12).

Kendala pada sisi promosi yaitu masih belum fokusnya pemanfaatan website dan

sosial media sebagai media promosi produk daging kebab sapi.

PT. Sari Kreasi Boga sudah lebih dari 8 tahun terjun dalam usaha produksi

olahan daging sapi berupa daging kebab sapi sebagai bahan baku kebab dengan

cakupan pemasaran ke seluruh wilayah indonesia. Namun, pada 4 tahun terakhir

penjualan kebab daging sapi ini mengalami fluktuasi pada tahun 2015 sampai

dengan tahun 2018. Khususnya penjualan pada 2 tahun terakhir yaitu pada tahun

2017 dan 2018 cenderung menurun dan tidak mencapai target penjualan. Data

realisasi dan target penjualan daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi Boga Tahun

2015-2018 disajikan pada Gambar 1:

Gambar 1.Data Realisasi dan Target Penjualan Daging Kebab Sapi di PT. Sari

Kreasi Boga Tahun 2015-2018 (Tiang) Sumber : PT. Sari Kreasi Boga (2019)

Gambar 1 menyajikan data realisasi dan target penjualan daging kebab

sapi di PT. Sari Kreasi Boga Tahun 2015-2018 (Tiang). Pada tahun 2015-2016

penjualan daging kebab sapi melebihi target penjualan. Sedangkan pada tahun

35000

40000

45000

50000

2015 2016 2017 2018

Data Realisasi dan Target Penjualan Daging Kebab Sapi di PT. Sari

Kreasi Boga Tahun 2015-2018 (Tiang)

Penjualan

Target

Page 24: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

7

2017-2018 mengalami penurunan penjualan. Pada tahun 2017 target penjualan

daging kebab sapi sebesar 48.000 tiang sementara realisasi penjualannya sebesar

46.990 tiang, dengan demikian besarnya penurunan penjualan (tidak mencapai

target) sebesar 1.010 tiang. Pada tahun 2018 target penjualan daging kebab sapi

sebesar 48.000 tiang sementara realisasi penjualannya sebesar 42.925 tiang,

dengan demikian besarnya penurunan penjualan (tidak mencapai target) mencapai

4.065 tiang. Penurunan penjualan daging sapi terbanyak terjadi di tahun 2018. Hal

tersebut mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Selain itu, PT. Sari Kreasi

Boga pada saat ini berada pada posisi pengikut pasar. Pada posisi tersebut

menjadikan perusahaan harus melakukan pengembangan strategi pemasaran

dalam perusahaan. Dengan demikian perusahaan perlu melakukan upaya untuk

dapat bersaing dengan usaha sejenis dengan melakukan proses pemasaran yang

tepat agar usaha kebab saga dapat bertahan.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi terkait kendala dalam proses

pemasaran produk daging kebab sapi saga, penurunan penjualan serta penjualan

yang tidak mencapai target, dapat berdampak pada kinerja dan keberlangsungan

PT.Sari Kreasi Boga sebagai produsen sekaligus supplier produk olahan daging

sapi berupa daging kebab. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk

merancang prioritas strategi yang tepat dalam bauran pemasaran daging kebab

sapi di PT. Sari Kreasi Boga. Berdasarkan penjabaran diatas maka penelitian

dengan judul ‘’Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi

Boga, Jakarta Selatan’’ perlu dilakukan.

Page 25: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan permasalahan yang akan

dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja faktor internal pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga?

2. Apa saja alternatif strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi

Boga?

3. Apa yang menjadi prioritas strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari

Kreasi Boga?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan,

maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor internal pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga.

2. Mengidentifikasi alternatif strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari

Kreasi Boga.

3. Menganalisis prioritas strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi

Boga.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian – uraian di atas, diharapkan penelitian ini memiliki

manfaat kepada pihak – pihak yang membutuhkan sebagai berikut :

Page 26: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

9

1. Bagi Praktisi

Penelitian ini semoga menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan strategis.

2. Bagi Masyarakat Akademik

Hasil penelitian ini dapat menjadi wawasan tambahan dalam perkuliahan dan

juga dapat menjadi literatur tambahan bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan dalam pembuatan

kebijakan bagi kegiatan pemasaran perusahaan dalam melakukan penetapan

strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

4. Bagi Penulis

Sebagai jendela wawasan baru dan pengalaman turun lapang mengetahui

langsung realita yang terjadi dan juga sebagai bahan pembuktian pengujian

teori-teori pada mata kuliah yang telah dipelajari serta sebagai salah satu

syarat kelulusan dan meraih gelar sarjana pertanian.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat diketahui ruang lingkup

penelitian ini membahas berbagai faktor yang berpengaruh dan alternatif strategi

apa yang dapat diterapkan dalam pemasaran daging kebab sapi yang berlokasi

di Graha SKB Jl. Fatmawati Raya Jakarta Selatan, serta analisis yang dilakukan

sebatas pada penetapan prioritas strategi yang tepat dalam komponen pemasaran

dilihat berdasarkan bauran pemasaran (marketing mix) terbagi atas 7P yang terdiri

dari Produk (Product), Harga (Price), Distribusi/Tempat (Place), Promosi

Page 27: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

10

(Promotion), Tenaga Kerja (People/Participants), Bukti Fisik (Physical

Evidence), dan Proses (Process) yang terdapat pada perusahaan, aktor yang

terlibat dalam menentukan kebijakan pada proses pemasaran dan alternatif strategi

pemasaran apa saja yang dapat diterapkan pada perusahaan. Penentuan prioritas

strategi pada fakor bauran pemasaran, aktor yang memegang kebijakan pada

pemasaran dan alternatif strategi pemasara diukur dengan menggunakan metode

Analytic Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini dilakukan hanya sebatas untuk

memformulasikan alternatif strategi pemasaran dan menganalisis prioritas strategi

pemasaran yang sesuai bagi perusahaan, sedangkan implementasi dan evaluasi

sepenuhnya menjadi kewenangan perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Page 28: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Agribisnis

Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah

satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran

yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Yang dimaksud dengan

ada hubungannya dengan pertanian yang luas yaitu kegiatan usaha yang

menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan

pertanian (Arsyad dkk dalam Soekartawi, 2013:2). Di gambarkan seperti berikut:

Gambar 2. Mata Rantai Kegiatan Agribisnis Sumber: Arsyad dkk dalam Soekartawi (2013: 3)

Definisi Agribisnis lainnya menurut Downey dan Erickson (1987:6) adalah

suatu kegiatan usaha yang berhubungan dengan penanganan komoditas pertanian

dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai

produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi, pemasaran masukan-

keluaran pertanian dari kelembagaan penunjang kegiatan.

Menurut Andayani (2017:4) Agribisnis adalah suatu sistem yang jika

dikembangkan harus terpadu dan selaras dengan semua subsistem yang ada

didalamnya. Adapun subsistem agribisnis tersebut terdiri dari :

Kegiatan usaha yang

menghasilkan/menyediakan

prasarana/sarana/input bagi

kegiatan pertanian (Industri

pupuk, alat-alat pertanian,

pestisida, dsb)

Kegiatan usaha yang

menggunakan hasil pertanian

sebagai input (Industri

pengolahan hasil pertanian,

perdagangan, dsb)

Kegiatan

Pertanian

Page 29: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

12

1. Subsistem Input / sarana produksi merupakan kegitan dalam penyaluran pupuk,

bibit tanaman dan mesin pertanian dan sebagainya,

2. Subsistem produksi / budidaya merupakan seluruh aktvitas yang berkaitan

dengan budidaya yang memproduksi hasil.

3. Subsistem pengolahan hasil merupakan subsistem yang mengolah produksi

komoditi pertanian menjadi produk-produk turunannya.

4. Subsistem pemasaran merupakan subsistem yang mendristribusikan produk

pertanian dan turunanya ke tangan konsumen akhir.

5. Subsistem lembaga penunjang seperti lembaga keuangan, perguruan tinggi,

koperasi dan sebagainya.

Definisi lain Menurut Davis dan Goldberg dalam Gumbira (2004:20)

definisi agribisnis yaitu memberikan konsep dan wawasan yang sangat dalam

tentang pertanian modern. Agribisnis yang merupakan suatu sistem, bila akan

dikembangkan harus terpadu dan selaras dengan semua subsistem yang ada

didalamnya. Pengembangan agribisnis tidak akan efektif dan efisien bila hanya

mengembangkan salah satu subsistem yang ada di dalamnya.

2.2 Daging Sapi dan Olahannya

Daging adalah sekumpulan otot yang melekat pada kerangka. Istilah

daging dibedakan dengan karkas. Daging adalah bagian yang sudah tidak

mengandung tulang, sedangkan karkas berupa daging yang belum dipisahkan dari

tulang atau kerangkanya. Kualitas daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan

setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi

kualitas daging adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur,

Page 30: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

13

pakan dan bahan aditif (hormon, antibiotik, dan mineral) (Lawrie, 2003:18).

Ciri-ciri daging sapi segar adalah berwarna merah terang, seratnya halus,

dan lemaknya berwarna kekuningan. Daging yang kaku dan berwarna gelap

menunjukkan bahwa penyembelihan dilakukan pada kondisi yang tidak tepat,

misaInya hewan dalam keadaan stres atau kehabisan tenaga. Daging sapi yang

berwarna cokelat menandakan bahwa daging tersebut sudah terkena udara terlalu

lama (Lawrie, 2003:19).

Bahan daging sapi segar memiliki keterbatasan mengingat sifatnya yang

mudah rusak (perisable) sehingga daging sapi memiliki keterbatasan baik

terhadap ruang, tempat dan waktu untuk didistribusi dari tangan konsumen ke

tangan konsumen, yang sekaligus berdampak pada penurunan fungsi ekonomis.

Untuk mengatasi penurunan fungsi ekonomis produk daging, maka perlu

dilakukan upaya dalam pengolahannya (Sonbait, 2011:2).

Menurut Astawan dalam Wijaya (2008:6). Beberapa kelebihan dan

kandungan gizi yang terdapat pada daging sapi antara lain:

a. Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging sapi terdapat pula kandungan asam

amino esensial yang lengkap dan seimbang serta mengandung beberapa jenis

mineral dan vitamin. Secara umum, daging sapi merupakan sumber mineral

kalsium, fosfor, dan zat besiserta vitamin B kompleks (niasin, riboflavin, dan

tiamin), meskipun rendah kadar vitamin C nya.

b. Protein daging lebih mudah dicerna dibandingkan dengan sumber bahan

pangan nabati.

c. Daging sapi mengandung energi sebesar 207 kkal/100 gram. Jumlah energi

Page 31: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

14

dalam daging sapi ditentukan oleh kandungan lemak intraselular di dalam

serabut-serabut otot.

d. Daging sapi mengandung kolesterol. Dengan alasan kesehatan, banyak orang

yang antipati terhadap kolesterol. Sikap demikian diwujudkan dengan

menghindari konsumsi bahan makanan berkolesterol, seperti daging, telur,

dan produk-produk olahan susu. Padahal, bahan-bahan makanan tersebut

merupakan sumber zat gizi yang sangat baik karena sarat protein, vitamin,

dan mineral. Selain itu, kolesterol memegang peranan penting dalam fungsi

organ tubuh. Kolesterol berguna untuk menyusun empedu darah, jaringan

otak, serat saraf, hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin.

Daging Sapi dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu daging segar dan

daging olahan. Daging segar ialah daging yang belum mengalami pengolahan dan

dapat dijadikan bahan baku pengolahan pangan, sedangkan daging olahan adalah

daging yang diperoleh dari hasil pengolahan dengan metode tertentu dengan atau

tanpa bahan tambahan, misalnya sosis, dendeng, daging burger dan daging olahan

dalam kaleng dan sebagainya (Desroiser, 1988:10).

Bahan daging sapi segar memiliki keterbatasan mengingat sifatnya yang

mudah rusak (perisable) sehingga daging sapi memiliki keterbatasan baik

terhadap ruang, tempat dan waktu untuk didistribusi dari tangan konsumen ke

tangan konsumen, yang sekaligus berdampak pada penurunan fungsi ekonomis.

Untuk mengatasi penurunan fungsi ekonomis produk daging, maka perlu

dilakukan upaya dalam pengolahannya (Sonbait, 2011:2)

Page 32: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

15

Menurut Dalilah (2006:10) Ada beberapa macam produk olahan daging

sapi antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bakso

Bakso memegang peranan penting dalam distribusi sumber protein hewani

(daging). Pembuatan bakso dapat mereduksi kebutuhan daging karena adanya

penggunaan atau penambahan bahan pengisi atau bahan pengikat, yang

umumnya berupa tepung tapioca. Bakso adalah produk pangan yang terbuat

dari bahan utama daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan-bahan

lainnya, di bentuk bulatan-bulatan dan selanjutnya direbus.

2. Sosis

Sosis merupakan produk daging giling yang diberi bumbu dan dapat juga

mengalami proses curing, pemanasan, dan pengasapan. Sosis adalah produk

makanan yang diperoleh dari campuran daging halus (mengandung daging

tidak kurang dari 75 %) dengan tepung atau pati dengan atau tanpa

penambahan bumbu-bumbu dan tambahan makanan lain yang diizinkan dan

dimasukkan ke

dalam selubung sosis.

3. Dendeng

Dendeng adalah makanan berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau

gilingan daging segar yang diberi bumbu dan dikeringkan. Dendeng

merupakan produk hasil olahan pengawetan daging secara tradisional yang

secara umum dibuat dari daging sapi. Daging sapi merupakan salah satu

produk awetan daging yang dikelompokkan sebagai daging curing. Pembuatan

Page 33: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

16

dendeng memerlukan bumbu seperti gula merah (30%), lengkuas (2,5%),

ketumbar (2%), bawang merah (5%), bawang putih (1,5%), garam (2 %), lada

(0,2%).

4. Kebab

Kebab yang merupakan hidangan daging darı dunia kuliner Timur Tengah

Berupa daging yang dipanggang atau dibakar pada sebuah tusukan dari logam

atau kayu Kebab terbuat dari daging kambing dan sapi, ada juga yang terbuat

dari daging ayam, ikan, dan kerang kerangan. kebab yang secara etimologı

berasal dari bahasa Arab yaitu kabab yang berartı daging goreng, bukannya

daging bakar ataupun panggang. Awal abad ke- 14, kabab menjadi sinonim

dengan tabahajah yang dalam bahasa Persia berarti hidangan berupa daging

goreng, dalam beberapa literatur Turki, istilah kabab digunakam untuk

hidangan berupa bola bola daging yang terbuat dari daging ayang atau daging

domba cincang (Swandayani, 2009: 87).

5. Abon

Abon adalah makanan dibuat dari daging yang disuwir-suwir atau dipisahkan

seratnya, kemudian ditambah bumbu-bumbu yang digoreng. Daging yang umum

digunakan untuk pembuatan abon adalah daging sapi atau kerbau. Meskipun

demikian, semua jenis daging termasuk daging ikan dapat digunakan untuk

pembuatan abon.

2.3 Strategi

Upaya mencapai sasaran yang menjadi tujuan dari perusahaan dipasar,

suatu perusahaan membutuhkan strategi untuk membentuk suatu kegiatan atau

Page 34: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

17

cara atau pendekatan yang harus diterapkan para manajer pada suatu perusahaan.

Cara ini bertujuan untuk merumuskan pelanggannya dan membentuk posisi pasar

yang menarik (Suyanto, 2004:32).

Menurut Tjiptono (2003:75) Strategi sebagai suatu bentuk analisis yang

menghasilkan dan meyakinkan informasi sedemikian rupa, sehingga dapat

memberi landasan dari para pembuat kebijakan dan pembuat keputusan.

Strategi juga didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan

suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai (Sukristono,

1995 dalam Umar, 2008:31).

Menurut Swastha dalam Hayani (2012:86) strategi adalah serangkaian

rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus

beroperasi untuk mencapai tujuan. Tjiptono (2003:82) juga menyatakan bahwa

strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumberdaya organisasi

dan juga termasuk sumberdaya manusia untuk mencapai sasaran melalui

hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling

menguntungkan. Strategi merupakan keseluruhan tindakan yang ditetapkan

sebagai aturan dan yang direncanakan oleh suatu organisasi. Strategi tidak hanya

menunjuk misi, tujuan dan sasaran organisasi yang mendasar, tetapi juga pada

strategi organisasi dan program serta pada metode yang diperlukan untuk

menjamin bahwa strategi itu dilaksanakan guna mencapai tujuan organisasi.

Menurut Jack Trout dalam Suyoto (2007:16) inti dari strategi adalah

bagaimana membuat persepsi yang baik dibenak konsumen, menjadi berbeda.

Page 35: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

18

Mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing menjadi spesialisasi, menguasai suatu

kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami

realitas pasar dengan menjadi yang pertama dari pada menjadi yang lebih baik.

Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategi, strategi tidak hanya

didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan. Karena strategi dalam konsep

manajemen strategis mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri melalui

berbagai kepuasan strategis yang dibuat oleh manajemne perusahaan yang

diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaan

(Solihin, 2012:25).

2.4 Pemasaran

Pemasaran berasal dari kata pasar atau dapat di artikan pula dalam konteks

tradisional “tempat orang jual beli” (Kasmir, 2010:51). Lebih dilengkapi lagi

dengan pengertian pemasaran berasal dari kata “pasar” yang artinya tempat

terjadinya pertemuan transaksi jual-beli atau tempat bertemunya penjual dan

pembeli. Kondisi dinamika masyarakat dan desakan ekonomi, dikenal istilah

“pemasaran” yang berarti melakukan suatu aktivitas penjualan dan pembelian

suatu jasa, didasari oleh kepentingan atau keinginan untuk membeli dan menjual

(Kotler, 2009:157). Definisi lain menurut Sunarto (2004: 4) yaitu pemasaran

adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi,

serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran individu dan organisasi.

Dasar pengertian ini yang melahirkan teori pemasaran yang dikemukakan

oleh Kotler, dikenal sebagai teori pasar. Kotler (2009:159) memberikan batasan

Page 36: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

19

bahwa teori pasar memiliki dua dimensi yaitu dimensi sosial dan dimensi

ekonomi. Dimensi sosial yaitu terjadinya kegiatan transaksi atas dasar suka sama

suka. Dimensi ekonomi yaitu terjadinya keuntungan dari kegiatan transaksi yang

saling memberikan kepuasan.

Kotler (2009:201) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu

proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan,

menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa pemasaran mengandung aspek sosial

baik secara individu maupun berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginannya. Akibat dari keinginan dan kebutuhan tersebut maka terciptalah

suatu interaksi yang disebut transaksi pertukaran barang dan jasa.

Kotler (2009:47) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan kegiatan

manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia

melalui proses pertukaran. Pengertian tersebut mengandung beberapa makna,

yaitu :

1. Kegiatan manusia ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

langganan melalui proses pertukaran.

2. Pemasaran dalam menentukan harga, memberikan pelayanan, menetapkan

lokasi distribusi dan bersaing secara sehat dalam menawarkan produk.

3. Pemasaran berorientasi pada langganan yang ada dan potensial.

Pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam menghadapi

persaingan yang semakin ketat pada setiap perusahaan. Pemasaran diperlukan

Page 37: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

20

untuk meningkatkan daya saing perusahaan, dikarenakan lemahnya sistem

pemasaran akan memperlemah daya saing produk pada perusahaan

(Abidin,dkk,2017: 7). Assauri (2010:41) Pemasaran diartikan sebagai kegiatan

untuk meningkatkan ekonomi seluruh masyarakat. Pemasaran juga merupakan

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalu penciptaan dan pertukaran produk serta

nilai dengan pihak lain (Subagyo, 2010:2).

2.5 Strategi Pemasaran

Menurut Kotler (2009:8) mengemukakan bahwa strategi pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa strategi pemasaran mengandung aspek

sosial baik secara individu maupun berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginannya, akibat adanya keinginan dan kebutuhan tersebut maka terciptalah

suatu interaksi yang disebut transaksi pertukaran barang dan jasa. Tujuannya

adalah bagaimana memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen baik terhadap

individu maupun kelompok.

American Marketing Association 2000 dalam Assauri (2005:3)

mengatakan bahwa strategi pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha

yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke

konsumen. Dalam hal ini banyak keputusan strategi pemasaran yang harus dibuat

jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai produk yang

Page 38: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

21

dibuat, pasarnya, harga dan promosinya. Sebagai contoh, keputusan strategi

pemasaran tersebut dapat berupa produk apa yang harus diproduksi, apakah

produk itu harus dirancang, apakah perlu dikemas, dan merk apa yang akan

digunakan untuk produk itu. Keputusan mengenai produk itu harus dikaitkan

dengan sasaran pasar yang dituju. Demikian pula mengenai tingkat harga jual

yang direncanakan serta kegiatan iklan atau advertensi dan personal selling, harus

dilakukan jauh sebelum barang atau jasa diproduksi. Strategi pemasaran juga di

definisikan sebagai rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang

pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan

untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan (Assauri, 2010:168).

Tinjauan lain dari Boyd, dkk (2000:31) strategi pemasaran adalah

mengalokasikan dan mengkoordinasikan sumber daya dalam kegiatan pemasaran

untuk mencapai tujuan perusahaan didalam produk pasar spesifik. Oleh karena itu,

isu penting dari lingkup strategi pemasaran termasuk menspesifikasikan pasar

sasaran untuk produk atau lini produk tertentu melalui program bauran pemasaran.

2.6 Bauran Pemasaran

Definisi bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat

pemasaran taktis yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang

diinginkannya yang terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan

digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam

pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan

dikoordinasikan oleh perusahaan agar dapat melaksanakan program pemasaran

secara efektif (Kotler, 2008:62).

Page 39: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

22

Menurut Kotler (2009:101) menyatakan bahwa bauran pemasaran

merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus

menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Pada sisi lainnya

terdapat penyesuaian pada bauran pemasaran, dimana produsen tersebut

menyesuaikan elemen-elemen bauran pemasaran untuk masing- masing pasar

sasaran. Variabel-variabel yang ada di dalam bauran pemasaran ini bisa digunakan

secara efektif apabila disusun sesuai dengan keadaan dan situasi yang sedang

dialami dalam suatu perusahaan.

Definisi lain dari bauran pemasaran menurut Assauri (2013:117) yaitu

sebuah strategi, taktik, instrument atau alat pemasaran yang tersedia guna

mempengaruhi pembeli, bauran pemasaran juga memberikan pandangan ke dalam

strategi dasar terutama dalam menghadapi para pesaing serta sekaligus untuk

menetapkan keputusan taktis tertentu. Bauran pemasaran menetapkan komposisi

terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai

sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Keempat unsur bauran tersebut yaitu produk, harga, tempat, dan promosi

(Assauri, 2010:199). Menurut Assauri (2010:118) seiring perkembangan waktu

bauran pemasaran kemudian dikembangkan dan diperluas dengan mencakup

unsur-unsur tambahan 3P yaitu people (tenaga kerja), physical evidence

(lingkungan fisik), dan process (proses).

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari bauran pemasaran

adalah faktor-faktor yang dikuasai dan dapat digunakan oleh perusahaan guna

mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya. Faktor-faktor tersebut dari

Page 40: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

23

7P, yakni Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), Promosi

(Promotion), Tenaga Kerja (People/Participant), Bukti Fisik (Physical Evidence),

dan Proses Pemasaran (Process).

2.7.1 Produk (Product)

Produk memiliki bentuk yang sangat beragam serta memiliki pengertian

yang lebih luas lagi daripada barang fisik, tetapi juga produk tersebut dapat berupa

jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi dan ide-ide

(Sumarwan, 2015:41). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar (baik berwujud atau tidak berwujud) untuk memuaskan keinginan atau

kebutuhan. Unsur-unsur yang termasuk dalam bauran produk antara lain adalah

keragaman produk, kualitas design, ciri, nama merk, kemasan, ukuran, pelayanan,

garansi dan imbalan (Assauri, 2010:200). Produk juga definisikan sebagai sebuah

titik sentral dari kegiatan marketing.

Produk ini dapat berupa barang atau jasa, jika tidak ada produk maka tidak

ada pemindahan hak milik dan tidak ada marketing (Alma, 2011:205). Kotler

(2005:110), juga menyebutkan bahwa produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga

kelompok menurut daya tahan dan wujudnya, yaitu :

1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan

contoh: makanan, minuman, sabun, pasta gigi dan lainnya.

2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya

tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali. Produk tahan lama

pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,

Page 41: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

24

mengenakan marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak dari

penjual seperti mobil, motor, TV, dan lainnya.

3. Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan

mudah habis. Produk jenis ini, memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas

pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Pada perusahaan

yang menghasilkan jasa khususnya pariwisata, produk-produk yang ditawarkan

meliputi kualitas atraksi wisata, pelayanan dari objek wisata tersebut, kuantitas

atau keragaman atraksi wisata, kemasan wisata yang ditampilkan, dan merek

atraksi wisata. Produk-produk jasa oleh perusahaan haruslah disesuaikan

dengan tujuan dari perusahaan, sehingga produk jasa yang ditawarkan dapat

memuaskan konsumen seperti hotel, salon kecantikan, dan lainnya.

Menurut Shinta (2011 : 78) ada beberapa macam perlakuan terhadap produk

agar permintaan terhadap produk meningkat, antara lain:

1. Kemasan

Kemasan merupakan bahan yang digunakan untuk melindungi produk. secara

umum ada dua jenis kemasan yaitu:

a. Kemasan Lini Produk, perusahaan memutuskan apakah mengembangkan

kemasan yang sama untuk beberapa produk atau kemasan yang berbeda

untuk masing-masing produk.

b. Kemasan yang dipakai ulang, dapat merangsang konsumen untuk membeli

lagi produk yang isinya telah dipakai.

Page 42: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

25

2. Brand

Brand adalah nama yang digunakan suatu produk agar produsen dapat

memperkenalkan produknya untuk membedakan dengan produk lain. Nama

produk harus memberikan arti khusus yang saling berhubugan.

3. Labeling

Label adalah bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal

tentang produk atau tentang penjualnya. Unsur-unsur tersebut terdiri dari nama

brand, komposisi, nama perusahaan, tanggal kadaluarsa, kode produksi, cara

pemakaian, petunjuk pemakaian, dan dosis pemakaian.

4. Garansi

Garansi adalah suatu jaminan dari produsen bila barang yang terbeli tidak

sesuai dengan yang ditawarkan dan konsumen dapat mengembalikannya.

5. Service

Service merupakan suatu aktivitas yang ditawarkan oleh perusahaan kepada

konsumen yang sifatnya tidak menghasilkan suatu kepemilikan.

2.6.2 Harga (Price)

Menurut Swastha (2002:147) Harga merupakan jumlah yang dibutuhkan

untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan

salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah dalam

menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan

dapat berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.

Page 43: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

26

Assauri (2010:118), mengemukakan pendapat tentang harga yang

merupakan beban atau nilai bagi konsumen, yang didapatkan dengan memperoleh

dan menggunakan suatu produk, termasuk biaya keuangan dari konsumsi,

disamping biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk waktu, upaya,

psikis, risiko, prestise, atau gengsi sosial. Kasmir dan Jafar (2003:108)

mengemukakan bahwa penentuan harga oleh suatu perusahaan dimaksudkan

dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai, tujuan penentuan harga secara

umum adalah sebagai berikut:

1. Untuk Bertahan Hidup

Dalam hal ini tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud agar

produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, dengan catatan harga murah

tapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.

2. Untuk Memaksimalkan Laba

Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga

laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan

harga murah atau tinggi.

3. Untuk Memperbesar Market Share.

Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah

pelanggan meningkatkan dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke

produk yang ditawarkan.

4. Mutu produk

Tujuannya adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang

ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas

Page 44: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

27

pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi mungkin. Karena masih ada

anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya lebih

tinggi dari harga pesaing.

5. Karena pesaing

Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya

adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing. Selain untuk

produsen harga juga memiliki makna yang penting bagi konsumen. Harga akan

dipandang sebagai indikator kualitas produk. Namun seringkali konsumen

berpikir bahwa apakah harga produk tersebut wajar dan masuk akal dibandingkan

dengan produk merek lain. Perusahaan harus kritis dalam menetapkan harga suatu

produk, karena kesalahan penetapan harga akan berakibat kesalahan persepsi pada

konsumen (Sumarwan, 2015:64).

Penetapan harga sebuah produk menjadi salah satu keputusan strategis

perusahaan yang harus dilakukan dengan tepat karena harga akan menentukan

penjualan produk sekaligus mempengaruhi pendapatan perusahaan (Sumarwan,

2015:63). Menurut Bloom dan Boone (2006:70) terdapat beberapa strategi

penetapan harga, diantaranya yaitu :

1. Penetapan harga plus laba

Harga ditentukan dengan cara menambahkan persentase untuk perolehan

keuntungan terhadap biaya produksi rata-rata sebuah bisnis yang hendak

meningkatkan pangsa pasarnya dapat menurunkan harga produknya.

Page 45: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

28

2. Price skimming

Price skimming berarti menetapkan harga tinggi guna memaksimalkan

pengembalian dana awal sebelum memenuhi segmen pasar yang lebih sensitive

terhadap harga.

3. Penetrasi harga

Penetrasi harga dapat dilakukan secara substansial dengan menurunkan harga

produk guna mempertahankan atau menarik lebih banyak konsumen.

Tujuannya adalah agar konsumen membeli lebih banyak produk dengan harga

penuh atau agar produk dapat mencapai pasar dalam waktu singkat.

2.6.3 Tempat (Place)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:80) tempat adalah kegiatan

perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Perusahaan

pada umumnya tidak memasarkan produknya langsung kepada pengguna akhir,

diantaranya terdapat perantara yang menjalankan fungsi pemasaran. Penempatan

produk dan penyediaan produk harus pada tempat dan waktu yang tepat. Strategi

distribusi produk meliputi sejumlah keputusan seperti lokasi dan daerah

perusahaan, lokasi produk, serta jenis pengiriman produk tersebut.

Kotler (2006:63) juga berpendapat bahwa lokasi berarti berhubungan

dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Perusahaan

sebaiknya memilih tempat yang mudah dijangkau dengan kata lain strategis.

Dalam hal ini, menurut Lupiyoadi (2013:44), ada tiga jenis interaksi

mempengaruhi lokasi, sebagai berikut:Konsumen mendatangi pemberi jasa

(perusahaan) apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.

Page 46: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

29

Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga

mudah dijangkau dan (harus) strategis.

1. Pemberi jasa mendatangi konsumen dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting,

tetapi yang harus diperhatikan adalah menyampaikan jasa harus tetap

berkualitas.

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting,

tetapi yang harus diperhatikan adalah menyampaikan jasa harus tetap

berkualitas.

Tempat atau lokasi juga diartikan sebagai saluran distribusi, sedangkan

untuk produk industri jasa, lokasi diartikan sebagai tempat pelayanan jasa.

Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan

kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonomi.

Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan yang

mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan (Adam,2015:93).

Menurut Suryana (2013:209), tempat yang menarik bagi konsumen adalah

tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran

tempat yang baik dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:

a. Memperbanyak saluran distribusi.

b. Memperluas segmentasi atau cakupannya.

c. Menata penampilan tempat usaha.

d. Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin

e. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang yang lain.

Page 47: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

30

2.6.4 Promosi (Promotion)

Promosi dalam manajemen pemasaran merupakan ujung tombak dalam

kegiatan bisnis. Promosi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk

memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga

pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi adalah periklanan,

personal selling, promosi penjualan, dan publisitas (Rianto, 2015:72).

Kegiatan promosi ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh

produk dan jasa yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung.

Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau jasa

yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi merupakan cara yang paling ampuh

untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi

perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan

berusaha menarik calon konsumen yang baru (Hermawan, 2002:12)

Promosi juga merupakan suatu usaha dari pemasaran dalam

menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik

untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang

dipasarkanny, ada lima tujuan utama strategi promosi penjualan produk yaitu

(Sudaryono, 2016:148) :

1. Meningkatkan volume penjualan

2. Meningkatkan pembeli coba-coba

3. Meningkatkan pembelian ulang

Page 48: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

31

4. Meningkatkan loyalitas

5. Memperluas kegunaan

Selain itu ada beberapa cara menurut Kotler (2008:16) dalam bauran

promosi yang terdiri dari:

a. Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang

atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. Salah satu

kriteria untuk periklanan yang efektif adalah dana untuk periklanan telah

tersedia untuk menunjang promosi yang maksimal sehingga permintaan dapat

bertambah (Sedjati, 2018:117)

b. Promosi penjualan, yaitu insentif jangka panjang untuk mendorong keinginan

untuk mencoba atau membeli produk atau jasa. Promosi penjualan terdiri dari

cara promosi pelanggan (sampel, kupon, penawaran pengembalian uang,

potongan harga premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi,

promosi gabungan, promosi silang, tanpilan di tempat pembelian dan

demonstrasi), promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, dan

pajangan barang gratis) dan promosi bisnis wiraniaga (pameran perdagangan

dan konveksi, kontes bagi wiraniaga dan iklan khusus).

c. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung

nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon

dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

d. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli

dengan tujuan melakukan pembelian.

Page 49: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

32

e. Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang

untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk

individualnya.

2.6.5 Tenaga Kerja (People/Participant)

Menurut Nurochim dan Purwanto (2010:161) tenaga kerja atau disebut

dengan people adalah unsur manusia yang melayani terutama dalam perusahaan

yang menjual jasa. Termasuk kedalamnya yaitu pimpinan sebagai pengambil

keputusan dan unsur karyawan melayani konsumen. Beberapa cara untuk

mencapai kualitas yang terbaik, pegawai harus dilatih untuk menyadari

pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan pelanggan memenuhi kepuasan

dalam memenuhi kebutuhannya. Pentingnya People dalam perusahaan jasa

berkaitan erat dengan internal marketing yaitu interaksi atau hubungan antar

karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan, yang dalam hal ini dapat

diposisikansebagai internal costumer dan internal supplier. Tujuan adanya

hubungan tersebut adalah untuk mendorong karyawan atau People bisa

memberikan kepuasan kepada pelanggan (Adam, 2015: 96).

Kemampuan pengetahuan karyawan yang baik akan menjadi kompetensi

dasar dalam internal perusahaan dan mendapatkan pencitraan yang baik di

eksternal perusahaan. Semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan

karenanya mempengaruhi persepsi pembeli yang termasuk dalam elemen ini

adalah personel perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa

(Yazid, 2001:134).

Page 50: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

33

Usaha agar dapat berjalan dengan optimal diperlukan karyawan yang

memiliki motivasi kerja yang tinggi. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang

sudah diberikan sesuai dengan keahlian masing-masing karyawan dan dapat

diselesaikan dengan baik serta dapat memberikan hasil yang maksimal bagi

perusahaan. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh

seseorang dalam mengejar suatu tujuan motivasi yang berkaitan erat dengan

kepuasan pekerja dan performa kerja dari pegawai. Performa kerja akan berkaitan

dengan 2 faktor utama yaitu (Gomes, 2003:117):

1. Kesediaan atau motivasi dari pegawai untuk bekerja yang menimbulkan usaha

dari pegawai tersebut.

2. Kemampuan pegawai untuk melaksanakannya.

2.6.6 Bukti Fisik (Physical Evidence)

Physical evidence atau sarana fisik yaitu sejumlah sarana dan prasarana

yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya sehingga berbagai

tawaran yang ditunjukkan pada pasar sasarannya dapat diterima secara efektif dan

efesien, yakni antara lain fasilitas parkir, pertamanan, wireless internet atau

hotspot dan lainnya. Physical evidence ini merupakan suatu hal yang secara nyata

turut mempengaruhi keputusan pelanggan, untuk membeli dan menggunakan

produk jasa yang ditawarkan (Adam, 2015:98).

Physical evidence juga didefinisikan sebagai lingkungan di mana jasa

disampaikan dan di mana perusahaan dan konsumen berinteraksi, dan segala

komoditas yang bersifat tangible yang memfasilitasi kinerja atau komunikasi dari

layanan tersebut . Physical evidence terdiri atas fasilitas fisik (service scape) dan

Page 51: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

34

unsur komunikasi yang nyata lainnya.Fasilitas fisik meliputi desain eksterior,

desain interior (dekorasi), landscape, signage, area parkir, dan penggunaan

furniture. Sedangkan unsur komunikasi yang nyata meliputi penggunaan kartu

bisnis, stationary, identitas perusahaan, dan warna. Bukti fisik ini juga bisa berupa

brosur, penampilan staf, seragam yang mencerminkan kompetensi mereka, ruang

tunggu yang nyaman, dan sebagainya (Tjiptono, 2014:96).

Menurut Lupiyoadi (2001:60), ada 2 tipe physical evidence, yaitu:

1. Essential evidence (Bukti Penting), merupakan keputusan-keputusan yang

dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan layout dari gedung, ruang, dan

lain-lain.

2. Peripheral evidence (Bukti Pendukung), merupakan nilai tambah yang bila

berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa. Jadi hanya berfungsi sebagai

pelengkap saja, sekalipun demikian peranannya sangat penting dalam proses

produksi jasa.

Lovelock dalam Hurriyati (2008:248) mengemukakan bahwa perusahaan

melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik

yang strategis adalah sebagai berikut:

1. An attention-creating medium yaitu perusahaan jasa melakukan diferensiasi

dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring

pelanggan dari target pasarnya.

2. As a message-creating medium yaitu menggunakan simbol atau isyarat untuk

mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan

kualitas dari produk jasa.

Page 52: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

35

3. An effect-creating medium yaitu menggunakan baju seragam yang berwarna

bercorak, suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk

jasa yang ditawarkan.

2.6.7 Proses Pemasaran (Process)

Proses atau operasi dalam sejumlah perusahaan sangat kompleks, sehingga

mengharuskan konsumen untuk mengikuti serangkaian tindakan yang rumit dan

banyak agar proses untuk produk yang dipesannya menjadi sempurna (Yazid,

2001:135). Menurut Assauri (2013:118) proses merupakan prosedur, mekanisme

dan arus aktivitas, dengan mana jasa dikonsumsi.

Menurut Nurochim dan Purwanto (2010:162) Proses yaitu bagaimana

proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh konsumen diterima secara

memuaskan, apakah cukup puas menerima jasa, cepat layanannya, bersih, rapih,

akurat, tepat waktu, dan sebagainya. Proses adalah suatu prosedur aktual,

mekanisme dan aliran aktivitas dimana jasa disampaikan yang merupakan system

penyajian atau operasi jasa. Obyektif utama dari pemasaran mengidentifikasi

kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus di desain untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Desain jasa mencakup sejak dari desain proses

sampai dengan bagaimana jasa atau barang disampaikan (Yazid, 2001:135)

2.7 Analytical Hierarchy Process (AHP)

Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process-AHP)

dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada

tahun 1970-an untuk mengorganisir informasi dan pendapat ahli (judgment) dalam

memilih alternatif yang paling disukai (Marimin dan Nurul, 2010:91). Dengan

Page 53: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

36

menggunakan AHP, dapat memberikan kerangka yang memungkinkan dalam

mengambil keputusan yang efektif atas persoalan yang kompleks dengan jalan

menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Metode

AHP dapat memecahkan suatu situasi yang kompleks, tak terstruktur, ke dalam

bagian- bagian komponennya, menata bagian atau variabel dalam suatu susunan

hierarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang pentingnya

setiap variabel, dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan

variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk

mempengaruhi hasil pada situasi tersebut (Saaty, 1993:3).

AHP menurut Saaty (1993:23) adalah suatu model yang luwes yang

memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun

gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi

masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan. AHP memiliki

banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan, karena

dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak

yang terlibat dalam pengambilan keputuan. Dengan AHP, proses keputusan

kompleks dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan lebih kecil yang dapat

ditangani dengan mudah (Marimin, dkk, 2013:193).

Teknik AHP mengharuskan penggunanya untuk melakukan dekomposisi

situasi keputusan ke dalam lapisan-lapisan elemen persoalan yang dapat dianalisis

secara independen. Elemen-elemen persoalan tersebut bisa berupa hal-hal yang

nyata/berwujud (tangible) atau tidak nyata (intangible), memiliki ukuran pasti

atau bersifat perkiraan, serta apa pun itu sepanjang relevan dengan permasalahan

Page 54: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

37

(Triono, 2012:97).

Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat dikonstruksikan sebagai

diagram bertingkat (hierarki). AHP dimulai dengan goal atau sasaran lalu kriteria

level pertama, sub kriteria, dan akhirnya alternatif. Terdapat berbagai bentuk

hierarki keputusan yang disesuaikan dengan substansi dan persoalan yang dapat

diselesaikan dengan AHP (Marimin dan Nurul, 2010:91). Terdapat dua macam

hierarki, yaitu struktural dan fungsional. Pada hierarki struktural, sistem yang

kompleks disusun ke dalam komponen-komponen pokoknya dalam urutan

menurun menurut sifat struktural mereka, misalnya ukuran, bangun, warna, atau

umur. Sedangkan hierarki fungsional menguraikan sistem yang kompleks menjadi

elemen-elemen pokoknya menurut hubungan esensial mereka. Hierarki fungsional

sangat membantu untuk membawa sistem ke arah tujuan yang diinginkan,

misalnya pemecahan konflik, prestasi yang efisien, atau kebahagian yang

menyeluruh (Saaty, 1993:30-31).

AHP juga menguji konsistensi penilaian apabila terjadi penyimpangan yang

terlalu jauh dari nilai konsistensi sempurna, hal ini menunjukkan bahwa penilaian

perlu diperbaiki, atau hierarki harus distruktur ulang (Marimin, dkk, 2013:193).

Menurut Saaty (1993:25) beberapa keuntungan yang diperoleh bila memecahkan

persoalan dan mengambil keputusan dengan menggunakan AHP adalah:

a. Kompleksitas

AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam

memecahkan persoalan kompleks.

Page 55: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

38

b. Saling Ketergantungan

AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu

sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.

c. Penyusunan Hierarki

AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah

elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan

mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.

d. Penyusunan Hierarki

AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah

elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan

mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.

e. Pengukuran

AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan terwujud suatu metode

untuk menetapkan prioritas.

f. Konsistensi

AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang

digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas.

g. Sintesis

AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap

alternatif.

h. Tawar-menawar

AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem

dan memungkinkan organisasi memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-

Page 56: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

39

tujuan mereka.

i Penilaian dan Konsensus

AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesiskan suatu hasil konsensus

yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda.

j. Pengulangan Proses

AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisi mereka pada suatu

persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui

pengulangan.

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang

tidak terstruktur, strategik, dan dinamik menjadi sebuah bagian-bagian dan tertata

dalam suatu hierarki. Tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik,

secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan

dengan variabel yang lain. Dari berbagai pertimbangan kemudian dilakukan

sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan

untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut (Marimin dan Nurul, 2010:91).

Terdapat dua cara dalam penyelesaian metode Analytical Hierarchy

Process (AHP), penyelesaian dapat dilakukan dengan persamaan matematik

ataupun dengan menggunakan software komputer yaitu Expert Choice dan

Microsoft Excel. Terdapat delapan langkah kerja utama Analytic Hierarchy

Process menurut Saaty (1993), yaitu :

1. Definisikan permasalahan dan kunci pemecahan yang diinginkan.

Pada langkah ini, analisis membutuhkan informasi dan pertimbangan dari

beberapa pihak ahli untuk menyusunnya. Untuk itu diperlukan rincian dan

Page 57: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

40

pemahaman yang mendalam tentang permasalahan yang dihadapi. Penyelesaian

permasalahan disusun menjadi beberapa bagian pokok dan penyusunnya secara

hirarki.

2. Membuat Struktur Hierarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh.

Struktur hierarki yang akan dibuat terdiri dari tingkat pertama yaitu satu

elemen yang sifatnya luas dan menjadi fokus atau tujuan menyeluruh yang akan

dicapai. Sedangkan tingkat-tingkat berikutnya dapat terdiri dari beberapa elemen

yang sifatnya homogen seperti Faktor(factors), Pelaku(actors), Tujuan

(objectives) dan Skenario (Scenario). Setiap struktur hierarki bisa saja berubah

tergantung kepada kebutuhan dalam penelitian.

3. Membuat Matriks Banding Berpasangan

Matriks banding berpasangan dimulai dari hierarki, yang merupakan dasar

untuk melakukan pembandingan berpasangan antar elemen yang terkait

dibawahnya. Pembandingan berpasangan antar elemen tingkat kedua yaitu : F1,

F2, F3 dan seterusnya sampai Fn terhadap G atau fokus yang ada di puncak

hierarki. Contoh matriks banding berpasangan dapat dilihat pada gambar 3:

G F1 F2 F3 … Fn

F1

F2

F3

Fn

Gambar 3. Matriks Perbandingan Berpasangan Sumber: Saaty (1993:84)

Page 58: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

41

4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan

peringkat matriks di langkah tiga.

Langkah ini dilakukan perbandingan setiap elemen pada baris dengan

elemen pada kolom terhadap fokus (G). Untuk mengisi matriks banding

berpasangan, digunakan bilangan untuk menggambarkan tingkat kepentingan

relatif suatu elemen terhadap elemen lainnya berdasarkan suatu kriteria di tingkat

hierarki pada setiap kepentingannya. Diberikan angka 1-9 dimana semakin tinggi

nilai yang diberikan semakin besar juga nilai tingkat kepentingannya.

5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal

utama, penentuan prioritas dan pengujian konsistensi.

Angka 1 sampai 9 digunakan apabila Fi mendominasi atau

mempengaruhi fokus (G) dibandingkan dengan Fj. Sedangkan bila Fi kurang

mendominasi atau mempengaruhi fokus (G) dibandingkan dengan Fj, maka

digunakan angka kebalikannya. Matriks dibawah garis diagonal utama diisi

dengan nilai-nilai kebalikannya. Untuk langkah 6 hingga 8 dapat diolah dengan

menggunakan software komputer Expert Choice dan Microsoft Excel. Expert

Choice merupakan salah satu software AHP yang memiliki kelebihan antara

lain, memiliki tampilan antar muka yang lebih menarik, mampu untuk

mengintegrasikan pendapat pakar, dan tidak membatasi level dari struktur

hierarki (Marimin dan Nurul, 2011:115).

6. Melakukan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam hierarki

tersebut.

Page 59: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

42

Pembandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap tingkat

keputusan yang terdapat pada hierarki, berkenaan dengan kriteria elemen

diatasnya. Matriks pembanding dalam model Analytic Hierarchy Process

dibedakan menjadi Matriks pendapat individu (MPI) dan Matriks pendapat

gabungan (MPG). MPI adalah matriks pembandingan yang dilakukan individu.

MPI memiliki elemen yang disimbolkan dengan aij yaitu elemen pada matriks

pada baris ke-i dan kolom ke-j. Matriks pendapat individu dapat dilihat pada

Gambar 4 dibawah ini:

X A1 A2 A3 … An

A1 a11 a12 a13 … a1n

A2 a21 a22 a23 … a2n

A3 a31 a32 a33 … a3n

… … … … … a4n

An a1n a2n a3n … a5n

Gambar 4. Matriks Pendapat Individu Sumber : Saaty, 1991

Matriks Pendapat Gabungan (MPG) adalah matriks baru dengan elemen

yang disimbolkan dengan gij yang berasal dari rata-rata geometri pendapat-

pendapat individu dengan rasio konsistensi lebih kecil atau sama dengan 10

persen dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI satu dengan

lainnya tidak terjadi konflik. Persyaratan MPG yang bebas konflik adalah

pendapat masing-masing individu pada baris dan kolom yang sama memiliki

selisih kurang dari empat satuan antara lain pendapat individu yang tertinggi

dengan nilai yang rendah dan tidak terdapat angka kebalikan pada baris dan

kolom yang sama. Matriks pendapat gabungan dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 60: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

43

X G1 G2 G3 … Gn

G1 g11 g12 g13 … g1n

G2 g21 g22 g23 … g2n

G3 g31 g32 g33 … g3n

… … … … … g4n

Gn g1n g2n g3n … g5n

Gambar 5. Matriks Pendapat Gabungan Sumber : Saaty, 1991

Penilaian pendapat biasanya terdiri dari beberapa responden ahli yang

dipilihuntuk memberikan penilaian. Untuk mempermudah dalam perhitungan

Matriks Pendapat Gabungan (MPG) perhitungan matematika yang digunakan

untuk memperoleh rata-rata geometri sebagai berikut.

�̅�𝐺 = √∏ 𝑋𝑖

𝑛

𝑖=1

𝑛

Dimana :

�̅�𝐺 = rata-rata geometri

n = jumlah responden

𝑋𝑖 = penilaian oleh responden ke – i

∏ = perkalian

7. Mensintetis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas.

Menggunakan komposisi secara hierarki untuk membobotkan vektor-

vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai

prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah

berikutnya dan seterusnya. Pengolahan MPI terdiri dari dua tahap, yaitu

pengolahan horisontal dan pengolahan vertikal. Kedua jenis pengolahan tersebut

dapat dilakukan untuk MPI dan MPG diolah secara horisontal, dimana MPI dan

MPG harus memenuhi persyaratan rasio konsistensi.

Page 61: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

44

Pengolahan horizontal, terdiri dari tiga bagian yaitu penentuan vektor prioritas

(vektor eigen), uji konsistensi dan versi MPI dan MPG yang memiliki rasio

konsistensi tinggi. Tahapan perhitungan yang dilakukan pada pengolahan

horisontal ini adalah:

a. Perkalian baris (z) dengan rumus:

𝑧 = √∏ 𝑎𝑖𝑗

𝑛

𝐽=1

(𝑖, 𝑗 = 1,2,3, … , 𝑛)𝑛

Dimana :

aij = elemen baris ke-i kolom ke-j dari MPI

∏ = perkalian

n = jumlah elemen pada setiap tingkat

b. Perhitungan vektor prioritas (VP)

𝑉𝑃 =𝑧

∑ 𝑧𝑛𝑖=1

dengan VP = (VPi) untuk i = 1,2,3,..,n

c. Perhitungan nilai Eigen Maks (Maks 𝜆), dengan rumus:

VA = aij x VP dengan VA = (VAi)

𝑉𝐵 =𝑉𝐴

𝑉𝑃 dengan VB = (VBi)

𝜆𝑀𝑎𝑘𝑠 =1

𝑛∑ 𝑉𝐵𝑖𝑛

𝑖=1 dengan i = 1,2,3,…,n

d. Perhitungan indeks konsistensi (CI)

Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang akan

berpengaruh kepada kesahihan hasil. dengan rumus :

Page 62: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

45

𝐶𝐼 =𝜆𝑀𝑎𝑘𝑠 − 𝑛

𝑛 − 1

Untuk mengetahui CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu

diketaui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR = 0.1.

e. Perhitungan Rasio konsistensi (CR) dengan rumus :

𝐶𝑅 =𝐶𝐼

𝑅𝐼

RI = indeks acak (Random Indeks) yang dikeluarkan oleh Oak Ridge Laboratory

Nilai rasio inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 0,1 merupakan

nilai yang mempunyai tingkat konsistensi yang baik dan dapat dipertanggung

jawabkan. Hal ini karena CR merupakan tolak ukur konsisten atau tidaknya suatu

hasil perbandingan berpasangan dalam suatu matriks pendapat (Saaty, 1993).

Tabel 2. Nilai Random Konsistensi Indeks (RI) Matriks berordo 1 sampai 13 N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

RI 0.0 0.0 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56

Sumber: Saaty (1993)

Pengolahan vertikal, yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap elemen pada

tingkat hierarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama atau focus. Apabila

CVij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh setiap elemen ke-i pada tingkat

ke-j terhadap sasaran utama, maka :

CVij = ∑ 𝐶𝐻𝑖𝑗(𝑡, 𝑖 − 1) × 𝑉𝑊𝑡(𝑖 − 1)

Untuk i = 1,2,3,…,p

j = 1,2,3,…,r

t = 1,2,3,…,s

dimana :

Page 63: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

46

𝐶𝑉𝑖𝑗 = nilai prioritas pengaruh elemen ke-i pada tingkat ke-j terhadap

sasaran v utama

CHij (t,i-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke-i terhadap elemen ke-t pada

tingkat diatasnya (i-1), yang diperoleh dari hasil pengolahan

horizontal

VWt(i-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke (i-1) terhadap

sasaran utama, yang diperoleh dari hasil perhitungan horizontal.

p = jumlah tingkat hierarki keputusan

r = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i

s = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke (i-1)

8. Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hierarki.

Langkah ini dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsistensi

dengan prioritas-prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil

kalinya. Untuk memperoleh hasil yang baik, Rasio konsistensi hierarki harus

bernilai kurang dari atau sama dengan 0,1. Jika Rasio konsistensi mempunyai nilai

lebih besar dari dari 0,1, maka informasi itu harus ditinjau kembali dan diperbaiki,

antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika melakukan

pengisian ulang kuesioner dan dengan lebih mengarahkan responden yang

mengisi kuesioner.

2.8 Penelitian Terdahulu

Kartika Dewi Karang (2016), Fakultas Pertanian. Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Analisis Strategi Bauran

Pemasaran Buah Naga (Studi Kasus Pada Perusahaan Sabila Farm). Dengan

tujuan untuk menganalisis kriteria yang memiliki bobot tertinggi yang terpilih

Page 64: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

47

sebagai prioritas metode AHP, untuk menganalisis alternatif yang menjadi

prioritas strategi bauran

pemasaran pada Sabila Farm dengan menggunakan metode AHP, serta untuk

mengetahui kondisi lingkungan eksternal sebagai acuan strategi Perusahaan Sabila

Farm dilihat dari sudut pandang expert perusahaan yaitu owner Sabila

Farmstrategi bauran pemasaran pada Perusahaan Sabila Farm dengan

menggunakan Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh aspek bauran

pemasaran, kriteria terbaik yang memiliki bobot tertinggi adalah kriteria product

dengan bobot kriteria sebesar 0,28. Berdasarkan seluruh aspek bauran pemasaran

alternatif strategi terbaik yang memiliki bobot tertinggi adalah adopsi dan inovasi

teknologi dengan bobot kriteria sebesar 5,53. Serta berdasarkan seluruh aspek

lingkungan eksternal didapatkan kesimpulan bahwa Sabila Farm cenderung

mengandalkan kekuatan internal perusahaan dalam hal ini menciptakan

keunggulan bersaing lewat produk yang dihasilkannya dan terus berinovasi untuk

meningkatkan kualitas, kuantitas dan variasi produknya.

Wibowo, dkk (2018), Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor. Strategi Pemasaran Produk Sosis Siap Makan (Studi Kasus: PT.

Primafood Internasional). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang dirumuskan

untuk pemecahan masalah yang dihadapkan oleh perusahaan yakni produk merek

champ kalah bersaing dengan pesaing sejenis serta penjualan yang cenderung

fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk, yang pertama yaitu mengidentifikasi

faktor internal dan eksternal perusahaan dalam pemasaran produk sosis siap

makan, kedua yaitu memformulasikan strategi yang dapat dilakukan oleh

Page 65: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

48

perusahaan untuk meningkatkan pemasaran sosis siap makan pada pasar

menyangkut produk, harga, promosi dan distribusi, dan yang ketiga yaitu

merekomendasikan strategi terbaik dari beragam alternatif strategi yang dapat

dirumuskan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil dari

penelitian ini adalah Rumusan alternatif strategi pemasaran yang didapatkan

berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal adalah bekerjasama dengan

partner, diferensiasi produk, promosi gabungan dengan grup Charoen Pokphand,

serta promosi edukatif.

Retnoningsih, dkk (2016), Fakultas Agribisnis dan Agrowisata,

Universitas Udayana Pemilihan Prioritas Strategi Pemasaran Coklat Olahan

Berdasarkan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi kasus di Perusahaan

Magic Chocolate, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali). Magic Chocolate adalah

salah satu home industry pengolahan kakao di Bali dengan usaha membuat

cokelat sebagai salah satu produk olahan dan berusaha untuk menumbuhkan

bisnisnya melalui strategi pemasaran yang sesuai. Tujuan dari studi ini adalah

untuk menentukan prioritas dalam strategi pemasaran untuk Magic Chocolate.

Data yang dikumpulkan oleh wawancara dan kuesioner. Metode analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Analytical hirarki

Process (AHP) dengan program komputer Expert Choice. Penelitian

menyimpulkan bahwa prioritas strategi pemasaran bisnis untuk Magic

Chocolate, pertama adalah bahan baku (0,214), dan kemudian adalah teknologi

pengolahan (0,188) dan yang ketiga adalah berbagai produk dan Kemasan

(0,183). Kriteria prioritas strategi pemasaran bisnis yang diperoleh dengan harga

Page 66: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

49

yang kompetitif (0,313), diikuti oleh peningkatan permintaan (0293),

Ketenagakerjaan dan meningkatkan pendapatan rumah tangga (0,203), kualitas

produk (0,191).

Rosyalina, dkk (2019), Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran. Strategi

Pemasaran Teh Celup Goalpara Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII

(Studi Kasus Industri Hilir Teh PTPN VIII Bandung, Provinsi Jawa Barat).

Perkebunan Negara di Jawa Barat yang bergerak di bidang komoditas teh adalah

PT. Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII). PTPN VIII memiliki unit usaha

dengan tujuan mengembangkan produk hulu teh menjadi produk hilir teh yang

dikenal dengan Industri Hilir Teh (I-Teh). I-Teh PTPN VIII memproduksi

beberapa produk teh dengan salah satu mereknya adalah Goalpara. Teh Goalpara

merupakan teh produksi dalam negeri yang dibuat dari bahan baku yang berasal

dari perkebunan milik sendiri. Pada kenyataannya, Teh Celup Goalpara

mengalami masalah dalam memasarkan produknya. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk merancang strategi pemasaran yang tepat melalui alat analisis AHP.

Metode AHP yang digunakan untuk memilih prioritas alternatif strategi

pemasaran yang tepat. Dari hasil pengolahan AHP diketahui strategi yang yang

dipilih adalah meningkatkan pelatihan terhadap karyawan (0,241) dan

meningkatkan penjualan dengan penerapan digital marketing (0,202).

Page 67: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

50

Tabel 3. Matrik Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Kartika Dewi

Karang

(2016)

Analisis Strategi

Bauran Pemasaran

Buah Naga (Studi

Kasus Pada

Perusahaan Sabila

Farm).

Metode yang

digunakan

adalah

Analytical

Hierarchy

Process (AHP)

1. Objek yang diteliti

yaitu buah naga

Mohamad

Emir

Wibowo, dkk

(2018)

Strategi Pemasaran

Produk Sosis Siap

Makan (Studi Kasus:

PT. Primafood

Internasional)

Tujuan

Penelitian

yaitu mencari

strategi

pemasaran

yang tepat

untuk

perusahaan

1.Menggunakan

Metode SWOT

2. Objek yang diteliti

yaitu sosis siap makan

Fitria

Retnongsih,

dkk (2016)

Pemilihan Prioritas

Strategi Pemasaran

Coklat Olahan

Berdasarkan Metode

Analytical Hierarchy

Process (Studi kasus

di Perusahaan Magic

Chocolate, Kabupaten

Gianyar, Provinsi

Bali)

Metode yang

digunakan

adalah

Analytical

Hierarchy

Process (AHP)

1. Objek yang diteliti

yaitu coklat olahdan

Maulida

Rosyalina

dan Gema

(2019)

Strategi Pemasaran

Teh Celup Goalpara

Industri Hilir Teh PT.

Perkebunan Nusantara

VIII (Studi Kasus

Industri Hilir Teh

PTPN VIII Bandung,

Provinsi Jawa Barat)

Metode yang

digunakan

adalah

Analytical

Hierarchy

Process (AHP)

1. Objek yang diteliti

yaitu teh kemasan

2.9 Kerangka Pemikiran

Daging sapi merupakan salah satu produk pangan hewani yang memiliki

nilai gizi untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat. Tingkat konsumsi

Page 68: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

51

daging sapi nasional selalu meningkat dalam 5 tahun terakhir Peningkatan

konsumsi daging sapi nasional ini menunjukan bahwa produk olahan hasil daging

sapi menjadi suatu peluang untuk terus dikembangkan. Seiring dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan tekonologi yang ada, daging sapi banyak diolah menjadi

produk makanan yang menarik. Pengolahan produk daging sapi tersebut mampu

meningkatkan nilai tambah (added value)

PT. Sari Kreasi Boga (PT. SKB) adalah salah satu produsen yang

memproduksi dan memasarkan olahan daging sapi berupa daging kebab.

Perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk sejenis pun saat ini tidak

sedikit sehingga mengakibatkan persaingan dipasaran yang berakibat tidak

tercapainya target dalam pemasaran produk. PT. SKB membutuhkan rumusan

strategi pemasaran untuk dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan

penjualan dari daging kebab sapi. PT. SKB dalam proses pemasarannya terjadi

beberapa permasalahan yaitu adanya kendala dalam proses pemasaran produk,

lalu terjadinya fluktuasi hasil penjualan serta penjualan produk yang belum

mencapai target.

Selain itu, perusahaan belum memaksimalkan aspek pemasaran yang ada

dan belum ada yang diprioritaskan sehingga pemasaran hanya berjalan secara

alamiah. Strategi pemasaran yang diterapkan belum teridentifikasi dengan jelas,

sehingga dibutuhkan analisis identifikasi strategi tersebut agar kegiatan pemasaran

dapat dilakukan sesuai dengan target pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan.

Sebelum dilakukan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP), perlu

dilakukan identifikasi terhadap elemen-elemen bauran pemasaran yang terdiri dari

Page 69: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

52

7P yaitu Produk (Product), Harga (Price), Tempat/Distribusi (Place), Promosi

(Promotion), Lingkungan Fisik (Physical Evidence), Tenaga Kerja (People), dan

Proses (Process).selain pada faktor perlu diidentifikasi terkait siapa saja aktor

yang terlibat dalam pengambilan keputusan serta kebijakan perusahaan, serta

alternatif strategi yang tepat dalam pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

Kemudian faktor, aktor dan alternatif strategi tersebut dianalisis

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan

bantuan Expert Choice 11 dan Microsoft Excel 2013. Selanjutnya faktor-faktor,

aktor, dan alternatif strategi disusun kedalam struktur hierarki untuk kemudian

dilakukan proses pembobotan dan perhitungan agar dapat memudahkan

pengambilan keputusan dengan melihat tingkat kepentingan dari masing-masing

elemen untuk mendapatkan nilai kepentingan masing-masing faktor, aktor, dan

alternatif strategi didalamnya. Sehingga hasil akhir akan diperoleh strategi yang

telah diformulasikan tersebut dibuat menjadi bentuk alternatif strategi berdasarkan

tingkatan prioritas strategi yang dapat dijadikan rekomendasi sebagai bahan

pengambilan keputusan untuk strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6:

Page 70: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

53

PT. Sari Kreasi Boga (PT. SKB), Jakarta Selatan

Gambar 6. Kerangka Pemikiran Penelitian

Permasalahan pemasaran yang dihadapi :

1. Penjualan Produk belum maksimal mencapai target

2. Adanya keluhan dari konsumen

Pengidentifikasian:

1. Faktor bauran pemasaran

2. Aktor yang terlibat

3. Alternatif strategi pemasaran

Penyusunan struktur hierarki

Pembobotan dan Penghitungan

Prioritas Alternatif Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di

PT. SKB

Analisis

Deskriptif

Analisis

AHP

Page 71: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Sari Kreasi Boga (PT. SKB). Pemilihan

lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa

PT. Sari Kreasi Boga merupakan salah satu perusahaan pengolahan daging sapi

yang kedepannya memiliki prospek yang akan terus berkembang. Penelitian

dilaksanakan mulai bulan September – November 2019.

3.2 Sumber dan Jenis Data

Sumber Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder

dan jenis data yang digunakan bersifat kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder, yaitu :

a. Data Primer diperoleh melalui penelitian lapang dengan mengumpulkan data

terkait langsung dengan topik penelitian. Pengambilan data primer dilakukan

dengan:

1. Wawancara yaitu tanya jawab secara mendalam dengan pihak perusahaan.

Dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan pemasaran

dan tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, meliputi faktor-

faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran, aktor yang terlibat dalam

pemilihan strategi pemasaran dan pemilihan alternatif strategi pemasaran yang

tepat bagi perusahaan.

2. Kuisioner yaitu mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden.

Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan fakta-

Page 72: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

55

fakta yang diketahui oleh responden, kuesioner berupa kuesioner terbuka dan

kuesioner tertutup dengan pihak perusahaan, General Manager, General Affair

Manager, dan Logistic Manager.

b. Data sekunder dalam penelitian ini merupakan data pelengkap yang diperoleh

dari berbagai instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistika (BPS) serta

studi pustaka dan sumber-sumber literatur yang mendukung untuk

memperkuat teori sebagai dasar dalam penelitian ini.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data kualitatif

dan kuantitatif. Metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dalam

penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu :

a. Data kualitatif diperoleh melalui penelitian lapang dengan mengumpulkan

data terkait langsung dengan topik penelitian seperti sejarah dan profil

perusahaan, lalu mengidentifikasi mengenai kegiatan pemasaran yang

menjadi fokus dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. meliputi faktor-

faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran, aktor yang terlibat dalam

pemilihan strategi pemasaran dan pemilihan alternatif strategi pemasaran

yang tepat bagi perusahaan.

b. Data kuantitatif terdiri dari data konsumsi daging sapi nasional tahun 2014-

2018, data pemasaran PT. Sari Kreasi Boga dari tahun 2015 – 2018, serta

penilaian terhadap kuisioner yang diperoleh dengan cara penilaian terhadap

faktor-faktor yang sudah ditentukan pada hasil FGD (Focus Grup Discusion).

Page 73: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

56

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini denga menggunakan metode

purposive (sengaja) kepada pihak-pihak yang memahami permasalahan dan

konsisi perusahaan dalam proses pemasaran produk. Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Wawancara

Pengumpulan data dengan wawancara yang digunakan sebagai teknik

untuk melakukan studi pendahuluan agar dapat menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan untuk mengetahui hal-hal dari narasumber yang lebih

mendalam. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara secara mendalam (in

depth interview) berupa wawancara tidak terstruktur yang merupakan proses

untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka degan narasumber dengan melakukan penggalian secara

mendalam terhadap satu topik yang telah ditentukan dengan menggunakan

pertanyaan terbuka dan tanpa menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Teknik wawancara mendalam dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh PT. SKB sebagai studi pendahuluan

dan mengetahui bagaimana keadaan sistem pemasaran PT. SKB yang saat ini

dilaksanakan dalam memasarkan produk daging kebab sapi dengan

informan/narasumber yang dipilih secara purposive (sengaja) yang terdiri dari

general manager, logistic manager, dan administration manager pada PT. SKB.

Wawancara mendalam juga digunakan dalam membantu proses pengisian

Page 74: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

57

kuesioner putaran pertama dan kuesioner perbandingan berpasangan. Pedoman

wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

b. Kuesioner

Pada pengumpulan dengan teknik kuesioner pada penelitian ini dilakukan

sebanyak dua kali yaitu teknik kuesioner terbuka dan tertutup kepada responden

yang dipilih secara purposive (sengaja). Teknik kuesioner terbuka yaitu metode

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan yang

mengharapkan narasumber untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian

tentang sesuatu hal. Kuesioner terbuka dalam penelitian ini berupa kuesioner

putaran pertama untuk menentukan elemen dari tiap level hierarki. Tiap elemen

dalam level dapat diberi penambahan atau pengurangan sesuai dengan pendapat

pakar yang telah dipilih. Kuesioner terbuka diberikan kepada tiga orang pakar

yaitu general manager, logistic manager, dan general affair manager. Pedoman

wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Hierarki hasil

penggabungan dari tiga pendapat pakar tersebut dijadikan sebagai kuesioner

penelitian selanjutnya.

Kuesioner penelitian selanjutnya yaitu kuesioner tertutup.

Teknik kuesioner tertutup yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannnya

untuk dipilih oleh responden. Pengisian kuesioner tertutup ini dilakukan oleh

responden yang dipandu oleh peneliti. Adapun responden dalam penelitian ini

terdapat pada tabel 4:

Page 75: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

58

Tabel 4. Informan Penelitian Kuesioner Tertutup

Nama Jabatan

Junaedy Marasabessy General Manager

Hanis Sugandi Brand Manager

Titis Sri Wulan General Affair Manager

Iis Susanti Logistic Manager

Riyanto Operational Manager

Sugeng Production Manager

Tabel 4 memberikan informasi terkait nama dan jabatan responden untuk

pengisian kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup dalam penelitian ini berupa

kuesioner perbandingan berpasangan untuk menggambarkan prioritas

mendominasi dan didominasi antara satu elemen dengan elemen lainnya serta

untuk menjawab goal dari penelitian ini yaitu prioritas strategi pemasaran daging

kebab sapi di PT. SKB. Pedoman wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Lampiran 3.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis

kualitatif dan kuantitatif. Metode pengolahan data kualitatif ini menggunakan

analisis deskriptif dan metode pengolahan data kuantitatif menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP). Selain itu perhitungan metode ini

menggunakan alat bantu software komputer yaitu Expert Choice 11 dan Microsoft

Excel 2013.

3.4.1 Analisis Deskriptif

Data dan informasi yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data

akan diolah terlebih dahulu. Tujuan dari pengolahan data adalah

Page 76: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

59

menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dari hasil pengisian kuesioner

oleh para pakar, menyajikan dalam susunan yang rapi dan baik untuk kemudian

dianalisis. Data yang diperoleh dari responden akan dianalisis secara deskriptif.

Metode analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan

mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi pemasaran di PT. SKB, aktor yang

terlibat dalam pengambilan keputusan pemasaran di PT. SKB, serta alternatif

strategi yang tepat dalam pemasaran yang dilakukan oleh PT. SKB.

3.4.2 Analytical Hierarchy Process (AHP)

Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini diawali dengan

pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dengan narasumber yang

telah ditentukan. Berdasarkan data dan informasi yang telah terkumpul

selanjutnya dibuat struktur hierarki. Struktur hierarki yang telah disusun menjadi

dasar untuk pembuatan kuesioner yang akan diberikan kepada para responden.

Kuesioner akan diberikan kepada para responden untuk mengetahui pembobotan

setiap elemen pada seluruh tingkat dalam struktur hierarki. AHP diperlukan

untuk penentuan bobot bagi elemen pada tingkat di bawahnya dan pada akhirnya

metode AHP dapat digunakan untuk menghitung bobot pada setiap level untuk

penilaian tujuan keseluruhan. Validitas dari nilai-nilai numerik pembobotan

prioritas elemen-elemen tersebut kemudian dapat dievaluasi dengan suatu uji

konsistensi sehingga dapat diperoleh prioritas menyeluruh bagi semua elemen.

Data hasil kuesioner yang diperoleh dari para responden diproses dengan

menggunakan software komputer yaitu Expert Choice 11 dan Microsoft Excel

Page 77: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

60

2013. Expert Choice merupakan salah satu software AHP yang memiliki

kelebihan antara lain, memiliki tampilan antarmuka yang lebih menarik, mampu

untuk mengintegrasikan pendapat pakar, dan tidak membatasi level dari struktur

hierarki (Marimin dan Nurul, 2011:115). Data hasil kuesioner para responden

tersebut diolah dengan menggunakan software komputer dan hasil pengolahan

tersebut dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian, gambar, dan tabel.

Mengacu pada teori Marimin, dkk (2013:194-198) terdapat empat prinsip

dalam menyelesaikan persoalan dengan analisis AHP, yaitu penyusunan hierarki,

penilaian setiap tingkat hierarki, penetapan prioritas, dan konsistensi logis.

1. Penyusunan Hierarki

Penyusunan hierarki dilakukan dengan cara mengidentifikasi

pengetahuan atau informasi yang sedang diamati, yang dimulai dari

permasalahan yang kompleks yang diuraikan menjadi elemen-elemen pokoknya,

dan elemen pokok ini diuraikan lagi ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan

seterusnya secara hierarki. Penyusunan struktur hierarki ini didapatkan dari hasil

FGD (Focus Grup Discusion) dengan informan yang paling mengerti dan

paham terhadap permasalahan pada perusahaan dilihat berdasarkan pengalaman

bekerja di perusahaan dan berdasarkan jabatan pada perusahaan. Informan yang

telah dipilih adalah general manager, logistic manager, dan general affair

manager Struktur Hierarki disusun berdasarkan pertanyaan hasil FGD (Focus

Grup Discusion) dengan informan/pakar dengan pedoman pertanyaan pada

Lampiran 2. Struktur Hierarki Strategi Pemasaran PT. Sari Kreasi Boga disusun

berdasarkan tingkatan dengan berbagai kepentingan dimana untuk Tingkat I

Page 78: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

61

adalah Fokus atau Goals pada penelitian ini, Tingkat 2 Faktor-faktor dilihat dari

Bauran pemasaran 7P, Tingkat III adalah Aktor yang menentukan kebijakan

pemasaran perusahaan dan Tingkat IV adalah Alternatif Strategi pemasaran.

Adapun susunan struktur hierarki Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi dapat

dilihat pada Lampiran 4.

2. Penilaian Setiap Tingkat Hierarki

Penilaian setiap tingkat hierarki dinilai melalui perbandingan

berpasangan. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan dapat

dilihat pada tabel 5:

Tabel 5. Nilai Kualitatif dari Skala Perbandingan

Nilai Keterangan

1 Sama penting

3 Lebih penting

5 Jelas lebih

7 Sangat jelas lebih penting

9 Mutlak lebih penting

2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai elemen yang berdekatan

1 / (2-9) Kebalikan dari keterangan nilai 2-9

Sumber : Saaty (1993:85-86)

Menurut Saaty (1993:85), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9

adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Skala 1-9 ditetapkan

sebagai pertimbangan dalam membandingkan pasangan elemen di setiap tingkat

hierarki terhadap suatu elemen yang berada di tingkat atasnya.

Perbandingan berpasangan ini dilakukan dalam sebuah matriks.

Matriks merupakan tabel untuk membandingkan elemen satu dengan elemen lain

Page 79: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

62

terhadap suatu kriteria yang ditentukan. Matriks memberi kerangka untuk

menguji konsistensi, membuat segala pembandingan yang mungkin, dan

menganalisis kepekaan prioritas menyeluruh terhadap perubahan dalam

pertimbangan. Matriks secara unik menggambarkan prioritas mendominasi dan

didominasi antara satu elemen dengan elemen lainnya.

3. Penetapan Prioritas

Setiap tingkat hierarki, perlu dilakukan perbandingan berpasangan

(pairwise comparisons) untuk menentukan prioritas. Sepasang elemen

dibandingkan berdasarkan kriteria tertentu dan menimbang intensitas preferensi

antar elemen. Hubungan antar elemen dari setiap tingkatan hierarki ditetapkan

dengan membandingkan elemen itu dalam pasangan. Elemen tersebut

hubungannya menggambarkan pengaruh relatif elemen pada tingkat hierarki

terhadap setiap elemen pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam konteks ini, elemen

pada tingkat yang tinggi tersebut berfungsi sebagai suatu kriteria dan disebut sifat

(property).

Hasil dari proses pembedaan ini adalah suatu vektor prioritas atau relatif

pentingnya elemen terhadap setiap sifat. Perbandingan berpasangan diulang lagi

untuk semua elemen dalam tiap tingkat. Langkah terakhir adalah dengan memberi

bobot setiap vektor dengan prioritas sifatnya. Proses perbandingan berpasangan

dimulai pada puncak hierarki (fokus) yang akan digunakan untuk melakukan

pembandingan yang pertama. Lalu dari tingkat tepat di bawahnya (faktor), ambil

elemen-elemen yang akan dibandingkan (misalnya ada 3 faktor: F1, F2, F3).

Susun elemen-elemen ini pada sebuah matriks seperti pada Tabel 6 berikut .

Page 80: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

63

Tabel 6. Matriks Perbandingan Berpasangan

Kolom

Kiri

Lebih

Penting

Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Faktor 1 Faktor 2

Faktor 3

Faktor 2 Faktor 3

Dalam matriks ini, bandingkan elemen F1 dalam kolom kiri dengan

elemen pada kolom kanan F2 dan F3, serta seterusnya yang terdapat di baris

horizontal yang dihubungkan dengan tingkat tepat di atasnya (fokus). Lalu ulangi

dengan elemen kolom (aktor) dan kolom (alternatif strategi).

Dalam membandingkan antar elemen, tanyakanlah seberapa kuat suatu elemen

mempengaruhi fokus dibandingkan dengan elemen lain yang sedang

dibandingkan. Susunan pertanyaan ini harus mencerminkan tata hubungan yang

tepat antara elemen-elemen di suatu tingkat dengan sebuah elemen yang ada di

tingkat atasnya.

Bila membandingkan suatu elemen dalam matriks dengan elemen itu

sendiri, misalnya F1 dengan F1, perbandingan tersebut bernilai 1, maka tidak

perlu adanya tabel penilaian. Selalu bandingkan elemen pertama dari suatu

pasangan (elemen di kolom sebelah kiri matriks) dengan elemen yang kedua

(elemen di baris puncak) dan taksir nilai numeriknya dari skala.

Nilai kebalikannya lalu digunakan untuk perbandingan elemen kedua dengan

elemen pertamanya tadi. Misalnya, jika kedua elemen itu adalah faktor dengan

F1 lebih penting lima dibandingkan dengan F2, maka F2 tingkat kepentingannya

Page 81: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

64

seperlima kali dari F1.

Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan

peringkat relatif dari seluruh alternatif. Setiap tingkat hierarki baik kuantitatif dan

kualitatif dapat dibandingkan sesuai dengan judgement yang telah ditentukan

untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot atau prioritas dihitungan dengan

manipulasi matrik atau melalui penyelesaian persamaan matematik dan dalam

pengolahan data dalam penelitian ini, penulis dibantu dengan software komputer

yaitu Expert Choice 11 dan Microsoft Excel 2013.

4. Konsistensi Logis

Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara

konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Penilaian yang mempunyai

konsisten tinggi sangat diperlukan dalam persoalan pengambilan keputusan agar

hasil keputusannya akurat. Namun, dalam kehidupan nyata, konsistensi sempurna

sukar dicapai.

Konsistensi sampai batas tertentu dalam menetapkan prioritas adalah perlu

untuk memperoleh hasil-hasil yang baik dalam dunia nyata. AHP mengukur

konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan melalui suatu rasio

konsistensi. Nilai rasio konsistensi harus 0,1 atau kurang. Jika lebih 0,1

penilaiannya masih acak dan perlu diperbaiki.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Bauran pemasaran (7P) adalah faktor yang digunakan untuk menganalisis

Page 82: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

65

pemasaran dan meningkatkan kemampuan daya saing produk daging kebab

sapi PT. SKB.

2. Produk (Product ) merupakan sesuatu yang dipasarkan oleh PT. SKB yaitu

daging kebab sapi.

3. Harga (Price) adalah suatu penentuan biaya yang harus dikeluarkan calon

konsumen untuk mendapatkan produk yang dipasarkan oleh PT. SKB yaitu

daging kebab sapi.

4. Tempat (Place) adalah lokasi keberadaan PT. SKB untuk melakukan

pemasaran produk.

5. Promosi (Promotion) adalah penyampaian atau cara mengkomunikasikan

produk daging kebab sapi kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi

tentang keistimewaan maupun kegunaan dari produk yang yang di pasarkan.

6. Orang (People) adalah orang-orang atau sumber daya manusia yang

melaksanakan kegiatan pemasaran daging kebab sapi pada PT. SKB.

7. Bukti fisik (Physical Evidence) adalah sebuah bukti fisik yang dapat terlihat

dari bangunan/ruangan, alat transportasi, dan lainnya yang ada di PT. SKB

serta sesuai dengan fungsinya untuk menunjang kegiatan pemasaran.

8. Proses (Process) adalah sesuatu yang terjadi dalam penyaluran pemasaran

produk dari pihak PT. SKB hingga sampai ke tangan konsumen.

9. Fokus adalah permasalahan yang kompleks mengenai pemasaran daging

kebab sapi pada PT. SKB yang akan diuraikan menjadi elemen-elemen

pokoknya.

10. Faktor adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran daging kebab sapi

Page 83: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

66

pada PT. SKB secara langsung maupun tidak langsung.

11. Aktor adalah para pihak yang mempunyai kekuatan dalam pengambilan

keputusan yang dapat mempengaruhi kebijakan dalam pemasaran daging

kebab sapi pada PT. SKB.

12. Strategi adalah hasil perbandingan suatu cara yang diterapkan oleh PT. SKB

dengan kondisi permasalahan perusahaan melalui pakar pada internal

perusahaan agar produk daging kebab sapi dapat terus berdaya saing dan

bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

13. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah model untuk

pengambilan keputusan dengan membandingkan antar elemen dalam satu

level maupun dengan level yang lain yang dibantu dengan matriks

perbandingan berpasangan.

Page 84: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

67

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Sari Kreasi Boga

PT. Sari Kreasi Boga adalah sebuah perusahaan yang menjalankan usaha

pada produksi bahan baku makanan kebab salah satunya yaitu daging kebab sapi.

Awal mula terbentuknya produk daging kebab sapi yang di produksi oleh

PT. Sari Kreasi Boga karena melihat peluang usaha kebab yang semakin

meningkat. Perusahaan juga memiliki komitmen untuk membuat pangan yang

halal, sehat dan bergizi. Dengan ini diharapkan menjadi alternatif pilihan bagi

konsumen yang memperhatikan gizi pada olahan daging sapi.

PT. Sari Kreasi Boga mulai memproduksi bahan baku daging kebab sapi

pada tahun 2010. Perusahaan ber alamat di JL. RS. Fatmawati, No.33, Pondok

Labu, Jakarta Selatan. PT. Sari Kreasi Boga memproduksi bahan baku daging

kebab sapi untuk usaha franchise nya sendiri dan juga dipasarkan ke umum.

Perusahaan yang bergerak pada produksi dan penjualan daging kebab sapi

ini memiliki merek dagang ‘’Nessy’’ tetapi pada tahun 2014 merek dagang

berubah menjadi ‘’Saga’’. PT. Sari Kreasi Boga sudah memiliki legalitas

kehalalan dari MUI dan izin dari BPOM.

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi pada perusahaan sangat penting untuk arahan perusahaan

menjalankan usahanya dalam mewudjukan tujuan dari perusahaan. Visi dan Misi

dapat digunakan sebagai dasar perusahaan dalam merumuskan dan menentukan

Page 85: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

68

suatu keputusan atau kebijakan pada perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya,

adapun Visi dan Misi yang diterapkan pada PT. Sari Kreasi Boga sebagai berikut:

1. Visi

Berusaha untuk menjadi produsen bahan baku kebab yang terbesar,

inovatif dan berkualitas.

2. Misi

Berusaha untuk menjadi produsen bahan baku kebab yang terbesar dengan

menawarkan bahan baku berkualitas dengan harga yang terjangkau dan pelayanan

yang memuaskan untuk para pelanggan.

4.3 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Sari Kreasi Boga

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu lembaga ataupun kelompok

fungsional yang terdiri dari sekelompok orang yang mau bekerjasama untuk

mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi itu sendiri menunjukan kerangka

dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,

bagian-bagian, posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan

yang berbeda-beda dalam suatu organisasi perusahaan. Tujuan organisasi akan

lebih mudah dicapai dengan adanya suatu kerjasama yang tersusun rapi didalam

suatu struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat

pembagian tugas dan tanggung jawab untuk memudahkan dan menuntun,

mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dicanangkan terlebih

dahulu.

Page 86: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

69

Bentuk organisasi yang digunakan oleh PT. SKB adalah tipe organisasi

garis dan fungsional, yaitu pimpinan tertinggi dipegang oleh pemilik/direktur .

Jumlah karyawan tetap di PT. SKB adalah 50 orang dan 20 karyawan harian

lepas pada divisi produksi. Berikut bagan dan uraian tugas pada organisasi PT.

SKB.

Gambar 7. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: PT. SKB (2019)

Gambar 7 menjelaskan bagan struktur organisasi pada PT. SKB. Setiap

divisi memiliki tugas yang berbeda-beda. Berikut uraian tugas dari setiap divisi:

1. President Director

President director merupakan jabatan tertinggi didalam perusahaan. Dalam

menjalankan tugas, direktur utama melibatkan manajemen dan karyawan

President Director

General Manager

Operation

Manager

Logistic

Manager

Production

Manager

Brand

Manager

General Affair

Manager

Staff Staff Staff Staff Staff

Totrilla

Production

Coor

Beef Production

Coor

HRD SPV

Accounting

Coor

Page 87: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

70

perusahaan. Secara umum tugas president director sebagai koordinator,

komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola, dan eksekutor. Serta

berperan dalam memotivasi karyawan untuk dapat menggerakan perubahan dalam

perusahaaan.

2. General Manager

General manager bertugas membantu president director dalam

merencakanan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan program

baik jangka pendek, menengah, maupun dalam jangka panjang. General manager

membantu dalam merumuskan program perencanaan dan pengembangan divisi

yang ada dalam perusahaan. Selain itu general manager bertugas mengevaluasi

hasil kinerja serta membuat laporan mengenai kegiatan dan melaporkannya

kepada president director.

3. Operation Division

Divisi operasional yaitu bertugas sebagai operational support. Divisi

operasional juga mengurus catering untuk pemesanan kebab dalam jumlah

minimal 25 buah. Staff yang bekerja di divisi ini melakukan follow up kepada

konsumen-konsumen yang telah memesan catering serta membantu tim logistic

dalam perencanaan operasional.

4. Logistic Division

Divisi logistik merupakan divisi yang bertugas untuk mengelola

persediaan bahan baku mentah seperti daging, tepung, dan bahan lainnya maupun

Page 88: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

71

bahan baku untuk pembuatan kebab (roti, tortilla, saus, mayonaise, dan lainnya).

Divisi ini melakukan penjualan bahan baku kebab seperti tortilla, daging, roti,

saus dan mayonaise kepada konsumen. Selain mengelola persediaan divisi ini

bertanggung jawab dalam pendistribusian/pengiriman produk ke alamat pemesan.

5. Production Division

Divisi produksi memiliki salah satu peranan penting untuk menjaga ciri

khas rasa dari produk yang dikeluarkan perusahaan melalui rasa dari hasil

produksi dari divisi produksi. Saat ini divisi produksi membawahi 40 karyawan

untuk melakukan produksi bahan baku kebab. Bahan baku kebab yang dibuat

antara lain ialah daging kebab, roti, dan tortilla.

Salah satu ciri khas rasa kebab ialah dari rasa daging. Karena daging

diolah terlebih dahulu dan diberi bumbu. Demikian juga dengan roti dan tortilla

yang memiliki rasa serta tekstur yang khas. Divisi produksi harus menjaga agar

resep sesuai dan tidak berubah agar konsumen tidak kecewa. Divisi ini juga

melakukan koordinasi dengan divisi logistic untuk saling menyalurkan bahan

baku dan meneruskan ke divisi logistic untuk melakukan penjualan bahan baku

kebab (daging, roti, tortilla, saus dan mayonais).

6. General Affair Division

Divisi ini merupakan gabungan antara HRD (Human Resource

Development) dan Accounting dan Finance. Divisi ini bertugas untuk mengelola

Page 89: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

72

keuangan perusaaan. Arus keuangan harus dilakukan pembukuan dengan baik dan

benar agar terlihat seberapa efisien dari penggunaan-penggunaan dana yang

dialokasikan per divisi.

Divisi ini juga membuat penyusunan laporan keuangan dari marketing,

penjualan bahan baku dan distribusi, selain itu membuat alokasi terhadap

keuangan dan membuat grafik. Divisi ini juga harus menjaga agar keuangan

perusahaan tetap stabil dan menerima hasil. HRD (Human Resource

Development) atau bagian personalia merupakan divisi di perusahaan yang

menjembatani antara karyawan dan perusahaan. HRD secara umum bertanggung

jawab untuk rekrutmen pekerja dan mengelola serta melakukan penilaian kinerja

terhadap sumber daya manusia yang ada di perusahaan.

7. Brand Division

Divisi pengembangan brand/merek memiliki fungsi untuk melakukan

pembuatan media-media yang dibutuhkan untuk melakukan promosi seperti

membuat desain brosur, pamflet, flyer, kartu nama, dan foto produk. Divisi ini

bekerja sama dengan divisi lainnya untuk menyiapkan dengan baik media promosi

yang efektif dan efisien. Selain menyiapkan media yang bersifat cetak, divisi ini

juga melakukan pengelolaan terhadap website kebab saga.

4.4 Sarana dan Prasarana PT. Sari Kreasi Boga

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai suatu tujuan, sementara prasarana atau infrastuktur adalah segala

Page 90: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

73

sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Sarana

maupun prasarana pada umumnya tidak dibedakan karena keduanya saling

berkaitan.

PT. Sari Kreasi Boga memiliki dan menyediakan fasilitas sarana dan

prasarana yang berguna untuk memproduksi hingga memasarkan produk ‘’Kebab

Saga’’ serta membantu kelancaran pekerjaan karyawan selama proses produksi.

Sarana dan prasarana yang disediakan untuk kegiatan tersebut terdiri dari 2 lantai

yaitu:

1. Lantai 1

Pada lantai 1 PT. SKB, dimana pada lantai 1 ini 50% ruangan digunakan

untuk ruang produksi, seperti produksi tortilla, daging kebab, hingga ke tempat

pembuatan frozen kebab. Gudang pendingin juga berada di lantai 1 berguna untuk

penyimpanan bahan baku untuk pemrosesan pada tahap selanjutnya. Selain itu,

ada area ruangan untuk logistik dan gudang mandiri. Gudang mandiri digunakan

untuk menyimpan bahan baku&pelengkap yang siap untuk dipasarkan kepada

konsumen. Selanjutnya ada juga ruang logistik untuk divisi logistik, ATM center,

dan ruangan penunjang lainnya.

2. Lantai 2

PT. SKB pada lantai 2. Pada lantai ini lebih memperlihatkan ruangan

kantor, dimana keberadaan semua divisi dan ruang direksi ada pada lantai 2 ini

Page 91: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

74

kecuali pada divisi produksi&logistik. Selain itu ruang meeting, mushola, toilet,

dan pantry juga berada pada lantai 2 gedung.

Page 92: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

75

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT.

Sari Kreasi Boga, dianalisis secara deskriptif dan dengan menggunakan metode

AHP (Analytical Hierarchy Process). Dalam analisis pemilihan strategi

pemasaran terdapat tiga elemen yang saling terkait antara lain, faktor yang

mempengaruhi strategi dalam pemasaran, aktor yang berpengaruh dalam

menyusun strategi pemasaran, dan alternatif strategi pemasaran yang dapat

dilaksanakan oleh perusahaan lalu elemen-elemen tersebut kemudian disusun

ke dalam suatu struktur hirarki.

Pengumpulan data mengenai elemen-elemen faktor, aktor yang

berpengaruh, serta alternatif strategi dalam Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi di PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan ini didapatkan dari hasil diskusi

terfokus pada FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi terarah. FGD (Focus

Group Discussion) dilakukan oleh pakar/informan yang mengetahui kondisi

perusahaan yaitu General Manager, Logistic Manager, dan General Affair

Manager PT. Sari Kreasi Boga, yang akan di jelaskan sebagai berikut:

5.1.1 Identifikasi Elemen Faktor dan Aktor yang Berpengaruh dalam

Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga

Elemen faktor yang berpengaruh dalam Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi di PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan ditentukan berdasarkan bauran

Page 93: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

76

pemasaran 7P yaitu Produk (Product), Harga (Price), Tempat/Distribusi (Place),

Promosi (Promotion), Lingkungan Fisik (Physical Evidence), Tenaga Kerja

(People), dan Proses (Process). Sedangkan untuk Aktor yang berpengaruh dalam

Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga terdiri dari

President Director, General Manager, dan Logistic Manager.

5.1.1.1 Faktor dalam Strategi Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga

Faktor dalam pemasaran merupakan tahap pertama dalam proses struktur

hierarki. Faktor pada penelitian ini adalah kriteria keputusan untuk merumuskan

komposisi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada proses pemasaran.

Identifikasi elemen faktor pada penelitian ini dimaksudkan untuk membuat

keputusan mengenai faktor pada penelitian ini dimaksudkan untuk membuat

keputusan mengenai faktor apa saja yang berpengaruh dalam strategi pemasaran

yang terdapat pada teori bauran pemasaran / marketing mix (7P) kemudian

disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Elemen faktor ini didapatkan dari FGD

(Focus Group Discussion) yang dilakukan bersama para pakar/informan yang

mengetahui kondisi perusahaan. Pakar/informan tersebut terdiri dari President

Director, General Manager, dan Logistic Manager. Adapun penjelasan dari 7

faktor dalam pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi Boga sebagai

berikut:

1. Produk (Product)

Produk yang ditawarkan oleh PT. Sari Kreasi Boga berupa daging sapi

segar yang diproses menjadi produk olahan berupa daging kebab sapi.

Page 94: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

77

Produk pada PT. Sari Kreasi Boga diklasifikasikan ke dalam beberapa aspek

produk dantaranya kemasan, brand name, label, garansi, dan variasi produk. Pada

sisi produk dalam pemasarannya mengalami permasalahan pada setiap aspeknya

mulai dari permasalahan yang kecil hingga yang sampai berpengaruh pada

pemasaran dari produk daging kebab sapi saga. Permasalahan tersebut yang

paling utama yaitu pertama pada kemasan, kedua yaitu pada label, ketiga yaitu

pada brandname, keempat yaitu pada garansi, dan yang terakhir yaitu

pada variasi produk. Aspek-aspek tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

A. Kemasan

Kemasan atau packaging pada produk pangan dibuat untuk mewadahi

dan melindungi isi produk dari kerusakan. Dengan menggunakan kemasan,

produk akan lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Kemasan produk

daging kebab sapi saga dapat dilihat pada Gambar 8 sebagai berikut.

Gambar 8. Kemasan Produk Daging Kebab Sapi Saga

Gambar 8 memperlihatkan kemasan pada produk daging kebab sapi di

PT. Sari Kreasi. Bahan yang digunakan pada kemasan berupa plastik jenis poly

ethylene (PE). Pengemasan dilakukan dengan cara membalut daging kebab sapi

Page 95: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

78

sebanyak 15 kali putaran sampai benar-benar menutupi seluruh bagian daging

serta ketika pengiriman ditambah dengan kotak sterefoam. Meskipun pengemasan

dilakukan sampai 15 kali putaran tetapi masih ada keluhan dari konsumen

khususnya pada konsumen yang berada diluar jabodetabek yang menyatakan ji ka

kemasan plastik yang mereka terima dalam keadaan rusak yang dapat

mengakibatkan resiko kerusakan pada produk juga.

B. Brand Name

Brand suatu produk akan menjadi sebuah jaminan mutu baik dalam

penyampaian kumpulan sifat, manfaat, dan jasa kepada konsumen.

PT. Sari Kreasi Boga memiliki merek dagang pada produk daging kebab nya

yaitu ‘’Kebab Saga’’. Saga memiliki makna yaitu sebuah petualangan, makna

tersebut menyampaikan bahwa produk bahan baku kebab dari PT. Sari Kreasi

Boga ini harapannya akan dapat mencakup seluruh Indonesia bahkan hingga

ke dunia. Brand name atau berupa merek dagang PT. Sari Kreasi Boga dapat

dilihat pada Gambar 9 sebagai berikut.

Gambar 9. Brand Name Daging Kebab Sapi ‘’SAGA’’

C. Label

Produk daging kebab sapi ‘’saga’’ ini merupakan sebuah produk bahan

setengah jadi sehingga belum membutuhkan desain label yang menarik, tetapi

Page 96: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

79

yang diutamakan adalah lebih melihat kepada sisi informatif nya. Isi dalam label

kemasan yang digunakan memuat nama brand, kode produksi, dan tanggal

kadaluarsa. Namun, isi label tidak mencantumkan logo halal MUI sehingga

sering timbul pertanyaan dari konsumen mengenai kehalalan produk daging

kebab sapi ‘’saga’’. Hal tersebut sangan disayangkan karena sering menimbulkan

keraguan konsumen sebelum membeli produk, padahal PT. Sari Kreasi Boga

sudah mendapatkan izin pencantuman label Halal dai MUI.

D. Garansi

PT. Sari Kreasi Boga memberikan jaminan penggantian produk yang

rusak apabila kerusakan produk disebabkan oleh kesalahan teknis dari produsen.

Namun, jika kerusakan disebabkan oleh konsumen maka pemberian garansi atau

jaminan pengembalian produk tidak berlaku. Komplain dilakukan bila terjadi

ketidaksesuaian produk yang diterima dengan yang ditawarkan. Pengajuan

dilakukan dengan menghubungi bagian customer service dengan batas waktu

maksimal 2 hari setelah pelanggan menerima produk ”Kebab Saga’’. Informasi

mengenai garansi dapat disampaikan kepada customer care PT. Sari Kreasi Boga.

E. Variasi Jenis Produk

Jenis produk daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi Boga hanya memiliki

jenis variasi pada ukuran. Terdapat 2 ukuran yang berbeda yaitu pada ukuran 2 kg

dan 4 kg.

2. Harga (Price)

Strategi penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Sari Kreasi Boga

adalah penetapan harga plus laba. Dimana dalam menentukan harga jual,

Page 97: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

80

pedoman jumlah biaya produksi yang digunakan tersebut ditambah dengan

keuntungan yang diarapkan perusahaan. Dalam menentukan harga jual, pedoman

jumlah biaya produksi yang digunakan tersebut ditambah dengan keuntungan

yang diharapkan. Penetapan harga jual yang dilakukan PT. Sari Kreasi Boga

menyesuaikan dengan operasional perusahaan, kondisi perusahaan pesaing dan

kondisi perekonomian pada umumnya. Harga yang ditetapkan oleh

PT. Sari Kreasi Boga dalam memasarkan produk daging kebab sapi yaitu

Rp125.000,00 untuk ukuran 2 kg dan Rp235.000,00 untuk ukuran 4 kg.

3. Tempat/Distribusi (Place)

Lokasi pemasaran PT. Sari Kreasi Boga yang strategis berada di Jl. RS.

Fatmawati Jakarta Selatan, lokasi tersebut berada di satu lokasi dengan kantor

dan juga rumah produksi sehingga kegiatan operasional menjadi mudah

dijangkau. Selain di wilayah Jakarta, PT. Sari Kreasi Boga juga memiliki lokasi

pemasaran lain atau biasa disebut dengan depo di daerah Jakarta Timur dan Kota

Bogor.

Pendistribusian produk yang dilakukan oleh PT. Sari Kreasi Boga terdiri

dari 2 jenis yaitu distribusi langsung dan tidak langsung. Distribusi langsung

dimana produk dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa melalui

penyalur dengan cara konsumen mendatangi langsung ke lokasi pemasaran.

Lokasi pemasaran berada di kantor PT. SKB dan depo, Meskipun lokasi

pemasaran PT. Sari Kreasi Boga strategis karena memiliki 2 depo yang terdapat

di daerah Jakarta dan Bogor hal tersebut belum dapat memperluas pemasaran

Page 98: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

81

produk daging kebab sapi. Distribusi tidak langsung yaitu dimana konsumen

membeli melalui telepon atau sms, jika sudah di proses akan bisa segera langsung

dikirimkan.

Distribusi dilakukan dengan menggunakan alat transportasi seperti motor,

mobil Thermocar, jasa bis antar kota, dan jasa ekspedisi cargo.

Pendistribusian melalui ekpedisi PT. Sari Kreasi Boga bekerja sama dengan jasa

pengiriman Indah Cargo dan Si Cepat. Pengiriman produk akan dikenakan

ongkos kirim berbeda-beda sesuai dengan jarak dan wilayah pengiriman.

Perusahaan merekomendasikan untuk jabodetabek dapat menggunakan motor dan

mobil thermocar, untuk pulau Jawa dengan jasa bis antar kota, dan untuk diluar

pulau jawa menggunakan jasa ekspedisi cargo. Untuk wilayah diluar Jabodetabek

produk daging kebab sapi dikemas kembali dengan kotak sterefoam.

4. Promosi (Promotion)

PT. Sari Kreasi Boga melakukan promosi untuk dapat memberitahukan

mengenai produk yang dimilikinya yaitu daging kebab sapi yang dipasarkan ke

para calon konsumen. Promosi pada PT. Sari Kreasi Boga dalam bentuk personal

selling dan periklanan. adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi

adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas.

Promosi yang digunakan oleh PT. Sari Kreasi Boga dalam memasarkan

produknya yaitu sebagai berikut:

Page 99: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

82

a. Website dan Sosial Media

Website dan Sosial Media digunakan sebagai salah satu media promosi

yang dilakukan oleh PT. SKB guna lebih menjangkau promosi yang lebih luas

sekaligus dapat lebih mengefisiensi biaya. Website dan Sosial Media ini dikelola

oleh divisi brand PT. SKB dengan situs www.kebabsaga.com dan sosial media

yang digunakan yaitu Instagram @kebabsaga.

b. Pameran

Pameran merupakan salah satu bentuk personal selling yang digunakan

oleh PT. Sari Kreasi Boga dalam mempromosikan produk “Kebab Saga”.

Pameran yang pernah diikuti adalah pameran dalam beberapa acara yang diadakan

oleh Kampus Universitas Airlangga Surabaya, BEKRAF, dan gebyar IPPKINDO.

c. Banner, Brosur, dan Pamflet

Banner, pamflet dan brosur adalah bentuk periklanan yang digunakan PT.

Sari Kreasi Boga. Pamflet dan brosur biasanya diberikan kepada konsumen ketika

pameran atau pada acara tertentu, sedangkan Banner digunakan sebagai alat

informasi yang dipasang di depan kantor jika ada promosi ada produk baru.

5. Tenaga Kerja (People)

PT. Sari Kreasi boga dalam menjalankan usahanya dipimpin oleh

President Director, seiring dengan kemajuan perusahaan dengan brand kebab

Karyawan yang bekerja yaitu berjumlah 52 Orang, terdiri dari 30 orang divisi

Produksi, 7 orang divisi Operasional, 8 orang divisi Logistik, 2 orang divisi

Marketing Brand, 5 orang divisi General Affair.

Page 100: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

83

Setiap karyawan wajib memakai seragam berwarna biru dongker dengan

bertuliskan nama perusahaan di seragam tersebut pada hari yang telah ditentukan,

yaitu pada hari selasa dan kamis. Setiap karyawan wajib menjaga kebersihan diri

terutama di area pabrik agar tidak terjadi kontaminasi. Karyawan bidang produksi

harus menggunakan perlengkapan seperti masker, sarung tangan, masker penutup

kepala, dan alas kaki yang bersih (sepatu) apabila memasuki area pabrik.

Hal tersebut bertujuan sebagai pelindung (safety).

Tenaga Kerja yang terlibat dan lebih mengetahui perihal proses pemasaran

produk pada PT. Sari Kreasi Boga yaitu pada divisi logistik dan brand.

Tenaga kerja yang terlibat lebih dalam (pelaku) tersebut harus saling terintegrasi

untuk mencapai target penjualan yang diharapkan agar dapat memberikan

kepuasan terhadap konsumen. Selain itu attitude dan kemampuan yang dimiliki

oleh setiap karyawan PT. Sari Kreasi Boga dalam memasarkan produk dikatakan

baik dan berkompetensi dalam bidangnya masing-masing serta perusahaan juga

memberikan reward untuk karyawan terbaik setiap bulannya untuk memotivasi

semangat karyawan dalam bekerja.

6. Bukti (Physical Evidence)

Lingkungan fisik pada proses penjualan sangat mempengaruhi minat

konsumen untuk membeli produk. Lingkungan fisik yang menunjang proses

pemasaran berupa tempat penyimpanan produk dan alat transportasi. PT. Sari

Kreasi Boga sudah dilengkapi dengan penyimpanan produk berupa Cold Storage

yang merupakan salah satu ruangan pendingin bersuhu -3 sampai -6oC digunakan

Page 101: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

84

untuk menyimpan bahan mentah daging sapi yang akan masuk dalam produksi.

Perusahaan juga memiliki Freezer yang memiliki fungsi hampir sama seperti cold

storage yaitu menyimpan produk jadi yang telah dikemas dengan kemasan pada

suhu 24 oC sampai 26 oC. Pada alat transportasi yang dimiliki PT. Sari Kreasi

Boga terdapat 1 buah mobil Thermocar dan 3 buah motor dalam membantu proses

pemasaran produk.

7. Proses (Process)

Proses pemasaran berkaitan dengan pelayanan, semakin cepat produk

sampai ke tangan konsumen pelayanannya semakin baik. Waktu untuk proses

pengiriman produk disesuaikan dengan jarak pengiriman. Perusahaan selalu

langsung melakukan proses packing apabila sudah ada order yang masuk agar

produk segera dapat diterima konsumen dengan cepat. Wilayah Jabodetabek dan

Pulau Jawa pengiriman memakan waktu 1-3 hari setelah melakukan order. Untuk

wilayah diluar pulau jawa pengiriman memakan waktu selama 3-5 hari kerja.

Proses pemasaran pada PT. Sari Kreasi Boga terdiri dari beberapa tahap.

Tahapan tersebut merupakan langkah dalam proses transaksi, berikut ini adalah

penjelasannya :

1) Penerimaan order dari pelanggan

Penerimaan order dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu order secara

langsung dan tidak langsung. Order secara langsung dengan mendatangi

lokasi pemasaran. Order secara tidak langsung yaitu dengan cara

menghubungi admin melalui telepon, sms/whatsapp atau melalui website.

Page 102: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

85

2) Pengisian order ke dalam formulir oleh administrasi penjualan

Setelah administrasi penjualan menerima pemesanan pelanggan,

administrasi penjualan langsung mencatatnya ke dalam formulir pemesanan

(sales order). Pengisian formulir sales order dilakukan secara manual oleh

administrasi penjualan. Pada sales order sudah tersedia jenis-jenis produk

dan administrasi penjualan langsung mencatat jumlah produk yang dipesan.

Setelah mencatat produk yang dipesan, administrasi penjualan akan

menuliskan nama pelanggan lalu tanggal pemesanan. Setelah itu

administrasi penjualan akan memberikan formulir sales order kepada

bagian gudang akhir untuk disiapkan produk pesanan pelanggan tersebut.

3) Pengiriman formulir ke Gudang Produk Akhir

Setelah pengisian formulir sales order, administrasi penjualan akan

memberikan formulir sales order kepada bagian gudang akhir.

Setelah bagian gudang akhir menerima formulir sales order dari administrasi

penjualan, bagian gudang akhir langsung mengecek dan menyesuaikan

pesanan dengan persediaan di cold storage. Setelah pengecekan oleh gudang

produk akhir, bagian gudang produk akhir langsung menyiapkan produk

untuk segera dilakukan pengiriman. Kemasan yang digunakan untuk

pengiriman yaitu dengan kotak dari sterofoam.

4) Koordinasi antara pengiriman, gudang produk akhir dan kurir pengiriman

Setelah barang sudah siap, gudang produk akhir akan berkordinasi dengan

kordinator pengiriman untuk menyiapkan kurir pengiriman dan transportasi.

Setelah transportasi pengiriman telah tersedia maka produk yang sudah siap

Page 103: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

86

langsung di data kembali sebelum dimasukkan ke transportasi pengiriman.

5) Pengiriman Produk

Selanjutnya adalah proses pengiriman dengan menggukan berbagai model

transportasi pengiriman tergantung jarak dan kuantitas barangnya.

Untuk pengiriman area Jabodetabek maka menggunakan jasa pengiriman

motor dan mobil Thermo Car, untuk pengiriman pulau jawa dan luar pulau

jawa menggunakan Bus Antar Kota dan bisa menggunakan Cargo Pesawat.

5.1.1.2 Aktor dalam Strategi Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga

Aktor dalam strategi pemasaran merupakan tahap kedua dalam proses

struktur hierarki. Aktor merupakan orang atau individu yang memiliki pengaruh

dalam pemilihan atau penentuan faktor dalam pengambilan keputusan akhir dari

alternatif strategi yang ada. Penetapan aktor yang berpengaruh dalam pemasaran

daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi Boga dilakukan melalui FGD (Focus Group

Discussion) dengan informan yang merupakan pakar pada bidang pemasaran.

Berdasarkan hasil dari melalui FGD (Focus Group Discussion) diperoleh 3 aktor

yaitu President Director, General Manager, dan Logistic Manager.

Adapun penjelasan dari tiga aktor tersebut yaitu:

1. President Director

President Director merupakan jabatan tertinggi didalam perusahaan

dengan menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan. Selain menetapkan

kebijakan President Director juga memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari

karyawan melalui General Manager. Tugas President Director secara umum

Page 104: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

87

adalah sebagai kordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin,

pengelola dan eksekutor.

2. General Manager

General manager bertugas membantu president director dalam

merencakanan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan program

baik jangka pendek, menengah, maupun dalam jangka panjang. General manager

membantu dalam merumuskan program perencanaan dan pengembangan divisi

yang ada dalam perusahaan. Selain itu general manager bertugas mengevaluasi

hasil kinerja serta membuat laporan mengenai kegiatan dan melaporkannya

kepada president director.

3. Logistic Manager

Logistic Manager bertugas untuk mengkoordinasikan pengelolaan bahan

baku mentah seperti daging, tepung, dan bahan lainnya. Logistic Manager juga

selain melakukan pengelolaan untuk bahan baku daging kebab juga melakukan

penjualan atau pemasaran kepada konsumen serta bertanggung jawab dalam

proses pendistribusian/pengiriman produk sampai ke alamat konsumen.

5.1.2 Identifikasi Alternatif Strategi yang dapat diterapkan dalam Strategi

Pemasaran PT. Sari Kreasi Boga

Perumusan alternatif strategi pemasaran yang akan dipilih ini merupakan

tahap akhir dalam penentuan proses struktur hierarki. Alternatif strategi ini

merupakan hasil perbandingan suatu cara yang diterapkan oleh perusahaan

dengan kondisi permasalahan pada PT. Sari Kreasi Boga sehingga tetap dapat

bersaing dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Alternatif strategi

Page 105: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

88

didapatkan dari hasil FGD (Focus Grup Discussion) oleh para pakar/informan

yang mengetahui kondisi pemasaran PT. Sari Kreasi Boga. Pada tahap ini

alternatif-alternatif strategi pemasaran yang akan dilaksanakan dijabarkan untuk

kemudian dilakukan proses pembobotan. Alternatif strategi pemasararan tersebut

adalah :

1. Meningkatkan Kualitas Mutu Produk

Mutu pada produk erat kaitannya mengenai kualitas produk yang

merupakan kunci sukses dalam suatu perusahaan. Mutu produk daging kebab

sapi pada PT. Sari Kreasi Boga beberapa kali mengalami permasalahan.

Permasalahan tersebut berupa komplain dari konsumen terhadap kualitas dari

produk kebab saga ini. Salah satu penyebab permasalahan mutu produk tersebut

adalah pada kemasan atau packaging. Packaging dapat membuat produk lebih

menarik selain itu kemasan juga dapat melindungi produk agar tidak rusak dan

terkena kotoran, salah satu contoh permasalahan yang berkaitan dengan mutu

produk, karena ketika sampai di lokasi plastik yang digunakan untuk

membalut/menutupi produk tersobek sehingga ketahanan produk semakin

berkurang dan mudah rusak. Selain pada kemasan atau packaging, label yang

digunakan pada kemasan tidak mencantumkan logo halal MUI serta komposisi

dari produk sehingga sering timbul komplain dari konsumen mengenai hal

tersebut. Solusi untuk mengatasi permasalahan mutu pada produk tersebut,

perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu kualitas produk menjadi

alternatif strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan.

Page 106: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

89

2. Melakukan Penetrasi Harga

PT. Sari Kreasi Boga dalam menjalankan bisnisnya memiliki beberapa

pesaing dalam memasarkan produk sejenis. Salah satu pesaing utama PT. Sari

Kreasi Boga dalam memasarkan daging kebab sapi yaitu PT. Sahara Bogatama

Indonesia dan Kebab Central. Persaingan bisnis berkaitan erat dengan penentuan

harga produk dengan menyesuaikan harga pesaing. Harga produk yang

dipasarkan oleh PT. Sari Kreasi Boga bersaing dengan dengan kedua supplier

tersebut. Tetapi kedua supplier tersebut sudah banyak memiliki distributor

sehingga mereka dapat memberikan harga yang jauh lebih murah kepada

distributor dan agen-agen. Sebagai cara mengatasi permasalahan produk

mengenai harga, perusahaan melakukan penetrasi harga atau dengan cara

menurunkan harga dari yang sudah ditetapkan guna menarik kembali minat beli

konsumen untuk membeli produk daging kebab saga ini dan agar perusahaan

terus dapat bersaing dengan para kompetitor didukung dengan kualitas produk

yang semakin baik.

3. Memperbesar Cakupan Pemasaran

Diuraikan dahulu di depan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT.

Sari Kreasi Boga mengalami beberapa kendala. Kendala yang sering terjadi

diantaranya masalah dalam pendistribusian produk, seperti waktu kirim yang

terlambat sampai ke tangan konsumen, proses pengiriman yang cukup lama

sampai dengan 5 hingga 7 hari, sehingga mengakibatkan produk yang diterima

konsumen rusak. Kendala lain selain pendistribusian produk yaitu biaya kirim

yang relatif tinggi khususnya di luar pulau jawa sehingga konsumen banyak yang

Page 107: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

90

membatalkan orderannya. Kendala pendistribusian produk juga terjadi di

wilayah jabodetabek dan pulau jawa, namun tidak sebanyak kendala di luar

pulau jawa. Untuk mengatasi proses pendistribusian dan biaya kirim yang relatif

tinggi, PT. Sari Kreasi Boga memperluas cakupan pemasaran menjadi alternatif

strategi pemasaran.

4. Memberikan Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk

menarik konsumen dalam membeli produk. Perusahaan diharuskan untuk

melakukan strategi komunikasi pemasaran dalam suatu proses pemasaran.

Strategi komunikasi ini diperlukan untuk memberikan nilai daya tarik konsumen

untuk membeli produk pada perusahaan. Salah satu daya tarik konsumen dalam

membeli suatu barang adalah potongan harga, PT. Sari Kreasi Boga dalam

memasarkan produknya belum pernah memberikan potongan harga kepada

konsumen. Selain itu media pemasaran yang selama ini digunakan untuk

mempromosikan produk khususnya media online belum maksimal dalam

pemanfaatanya. Dengan demikian PT. Sari Kreasi Boga memberikan promosi

penjualan sebagai salah satu alternatif strategi pemasaran.

5. Memberikan Pelatihan Kepada Karyawan

Keberadaan tenaga pemasaran/karyawan pada sebuah perusahaan yang

memiliki peran dalam bidang pemasaran, khususnya karyawan yang terlibat

langsung dalam menyampaikan produk ke pelanggan harus mempunyai

kemampuan yang baik. Bagaimanapun kemajuan teknologi saat ini, fungsi

karyawan dalam pemasaran adalah dalam pelayanan. PT. Sari Kreasi Boga

Page 108: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

91

berpendapat bahwa memberikan pelatihan kepada karyawan dalam bidang

pemasaran menjadi alternatif strategi pemasaran, dikarenakan karyawan belum

pernah mendapatkan pelatihan khusus dalam bidang pemasaran dan pelayanan

terhadap konsumen.

5.1.3 Prioritas Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi

Boga Menggunakan Metode AHP

Keputusan yang dirancang dari fokus masalah sampai alternatif strategi

yang ingin dicapai, disusun ke dalam suatu metode AHP dalam sebuah bentuk

hierarki. Pemilihan alternatif strategi pemasaran daging kebab sapi pada

PT. Sari Kreasi Boga dilakukan dengan cara melakukan identifikasi pada

elemen-elemen yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran daging kebab sapi

di PT. Sari Kreasi Boga. Elemen-elemen tersebut diperoleh dari para pakar yaitu

General Manager, Logistic Manager, dan General Affair Manager dalam FGD

(Focus Grup Discussion) dengan menggunakan pedoman kuesioner terbuka pada

Lampiran 1.

Tahap berikutnya setelah proses identifikasi yaitu penyusunan struktur

hierarki, dengan tingkatan kepentingan masing-masing elemen untuk

memudahkan dalam proses menentukan proses pada setiap elemen.

Pada penelitian ini terdiri dari empat tingkat kepentingan/level. Empat level

tersebut terdiri dari level pertama adalah goal (fokus) yaitu Strategi Pemasaran

Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga. Level kedua adalah faktor yang

mempengaruhi pemasaran daging kebab yang terdiri dari bauran pemasaran

(Marketing mix) diantaranya adalah produk (product), harga (price),

Page 109: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

92

tempat/distribusi (place), promosi (promotion), lingkungan fisik (physical

evidence), tenaga kerja (people), dan proses (process). Level ketiga adalah aktor

yang berpengaruh terhadap keputusan alternatif strategi pemasaran daging kebab

sapi di PT. Sari Kreasi Boga. Aktor tersebut diantaranya President Director,

General Manager, dan Logistic Manager. Level keempat adalah alternatif-

alternatif strategi yang dapat dipilih untuk menjadi Strategi Pemasaran Daging

Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga. Alternatif strategi tersebut yaitu

meningkatkan kualitas mutu produk, melakukan penetrasi harga, memperbesar

cakupan pemasaran, memberikan promosi penjualan, dan memberikan pelatihan

kepada karyawan. Struktur hierarki strategi pemasaran PT. Sari Kreasi Boga

dapat dilihat pada Lampiran 4.

Setelah proses identifikasi tingkat hierarki ini kemudian dilakukan

pembobotan oleh para pakar/informan yaitu General Manager, Logistic

Manager, General Affair Manager, Operational Manager, Production Manager,

dan Brand Manager yang dihitung menggunakan software komputer yaitu Expert

Choice 11 dan Microsoft Excel 2013.

5.1.3.1 Hasil Pengolahan Data secara Horizontal

Pengolahan horizontal dengan menggunakan metode AHP

menunjukkan elemen-elemen yang berhubungan dalam satu tingkat hirarki

dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda.

Pengaruh antara satu faktor terhadap faktor lainnya pada tingkat hirarki di

bawahnya akan terlihat dari hasil pengolahan data. Pengolahan horizontal

Page 110: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

93

penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengolahan horizontal tingkat

tiga (Elemen Aktor) dan tingkat empat (Alternatif Strategi).

1. Hasil Prioritas Elemen Aktor Terhadap Faktor Bauran Pemasaran

Daging Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga

Tahap pertama pada pengolahan horizontal dilakukan untuk mengetahui

pengaruh suatu elemen aktor terhadap masing-masing elemen faktor bauran

pemasaran PT. Sari Kreasi Boga. Pada proses pengolahan horizontal dimulai

dengan perbandingan antara elemen-elemen pada faktor dan elemen-elemen pada

aktor dimana perbandingan tersebut akan menghasilkan matriks hubungan antara

masing-masing faktor produk (product), harga (price), tempat/distribusi

(place), promosi (promotion), lingkungan fisik (physical evidence), tenaga kerja

(people), dan proses (process) terhadap President Director, General Manager,

dan Logistic Manager. Pengolahan dihitung menggunakan software komputer

yaitu Expert Choice 11 untuk melihat bobot pengaruh antar elemen dan untuk

melihat Consistency Ratio (CR), dimana jika CR < 0,10 yang berarti jawaban

yang diberikan oleh pakar telah bersifat konsisten. Kemudian hasil bobot

pengaruh dan Consistency Ratio (CR) disusun menggunakan Microsoft Excel

2013 sehingga mengasilkan pengolahan horizontal tingkat 3 (Elemen Aktor)

seperti berikut :

Page 111: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

94

Tabel 7. Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 3 (Elemen Aktor)

Elemen

Aktor

Elemen Faktor

Product

Price

Place

Promotion People

Physical Evidence

Process

President Director

0.615

0.612

0.211

0.097

0.691

0.529

0.240

General Manager

0.285

0.295

0.552

0.570

0.218

0.360

0.661

Logistic Manager

0.099

0.092 0.237

0.333

0.091

0.110

0.099

CR

0.04

0.01

0.01

0.02

0.01

0.00347

0.03

Sumber : Lampiran 6

Tabel 7 menyajikan hasil pengolahan horizontal tingkat 3 pada elemen

aktor. Pada tabel ini menunjukan hasil pengolahan berupa bobot dan beserta rasio

konsistensi dari masing-masing perhitungan pada setiap elemen.

Pada elemen product, President Director adalah aktor pertama yang paling

berpengaruh dengan bobot sebesar 0.615, diikuti General Manager bobot sebesar

0.285, dan Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.099. Pada elemen Price,

President Director adalah aktor pertama yang paling berpengaruh dengan bobot

sebesar 0.612, aktor kedua General Manager dengan bobot sebesar 0.295,

dan Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.092. Pada elemen Place, General

Manager adalah aktor yang paling berpengaruh dengan bobot sebesar 0.552,

diikuti Logistic Manager bobot sebesar 0.237, dan President Director dengan

bobot sebesar 0.211. Pada elemen promotion, General Manager adalah aktor

pertana yang paling berpengaruh dengan bobot sebesar 0.570, selanjutnya yaitu

Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.333, dan President Director dengan

Page 112: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

95

bobot sebesar 0.097. Pada elemen people, President Director adalah yang

berpengaruh dengan bobot sebesar 0.691, General Manager dengan bobot sebesar

0.218, dan Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.09. Pada elemen Physical

Evidence, President Director adalah aktor pertama yang paling berpengaruh

dengan bobot sebesar 0.529, diikuti oleh General Manager dengan bobot sebesar

0.360, dan Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.110. Terakhir yaitu pada

elemen Process, General Manager adalah aktor pertama yang paling berpengaruh

dengan bobot sebesar 0.661, President Director dengan bobot sebesar 0.240,

dan Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.099.

2. Hasil Prioritas Elemen Alternatif Strategi pada Aktor Strategi

Pemasaran Daging Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga

Tahap kedua dalam pengolahan horizontal dilakukan mengetahui

pengaruh antara alternatif strategi terhadap masing-masing elemen aktor pada

PT. Sari Kreasi Boga. Tahap pengolahan horizontal ini digunakan untuk melihat

pengaruh setiap elemen alternatif strategi terhadap elemen aktor-aktor yang

berada satu tingkat diatasnya. Pada proses pengolahan horizontal ini dimulai

dengan perbandingan antara elemen-elemen pada aktor dan elemen-elemen pada

alternatif strategi dimana perbandingan tersebut akan menghasilkan matriks

hubungan aktor President Director terhadap alternatif strategi meningkatkan

kualitas mutu produk, penetrasi harga, memperbesar cakupan pemasaran,

memberikan promosi penjualan dan memberikan pelatihan kepada karyawan.

General Manager terhadap alternatif strategi meningkatkan kualitas mutu

produk, penetrasi harga, memperbesar cakupan pemasaran, memberikan promosi

Page 113: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

96

penjualan dan memberikan pelatihan kepada karyawan. Logistic Manager

terhadap alternatif strategi meningkatkan kualitas mutu produk, penetrasi harga,

memperbesar cakupan pemasaran, memberikan promosi penjualan, dan

memberikan pelatihan kepada karyawan.

Pengolahan dihitung menggunakan software komputer yaitu Expert Choice

11 untuk melihat bobot pengaruh antar elemen dan untuk melihat Consistency

Ratio (CR), dimana jika CR < 0,10 yang berarti jawaban yang diberikan oleh pakar

telah bersifat konsisten. Kemudian hasil bobot pengaruh dan Consistency Ratio

(CR) disusun menggunakan Microsoft Excel 2013 sehingga mengasilkan

pengolahan horizontal tingkat 4 (Elemen Alternatif Strategi ) seperti berikut :

Tabel 8. Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 4 (Elemen Alternatif Strategi)

Sumber : Lampiran 6

Tabel 8 menyajikan data hasil pengolahan secara horizontal untuk

tingkat 4 atau pada alternatif strategi, dimana menunjukan hasil pengolahan

berupa bobot dan rasio konsistensi dari masing-masing perhitungan

Elemen Alternatif Strategi

Elemen Aktor

President Director

General Manager

Logistic Manager

Meningkatkan Kualitas Mutu Produk

0.557 0.310 0.271

Melakukan Penetrasi Harga 0.189 0.405 0.135

Memperbesar Cakupan Pemasaran

0.082

0.147

0.460

Memberikan Promosi Penjualan

0.120

0.086

0.081

Memberikan Pelatihan Kepada Karyawan

0.052 0.052 0.053

CR

0.03 0.03 0.05

Page 114: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

97

perbandingan antara elemen alternatif strategi terhadap elemen aktor.

Alternatif strategi yang paling berpengaruh terhadap President Director

adalah meningkatkan kualitas mutu produk dengan bobot sebesar 0.557, kedua

yaitu melakukan penetrasi harga dengan bobot sebesar 0.189, ketiga yaitu

memberikan promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.120, keempat yaitu

promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.120, dan yang terakhir yaitu

memberikan pelatihan kepada karyawan dengan bobot sebesar 0.052.

Alternatif strategi yang paling berpengaruh terhadap General Manager

adalah melakukan penetrasi harga dengan bobot sebesar 0.405, kedua yaitu

meningkatkan kualitas mutu produk dengan bobot sebesar 0.310, ketiga yaitu

memperbesar cakupan pemasaran dengan bobot sebesar 0.086, keempat yaitu

memberikan promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.052, dan yang terakhir

yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan dengan bobot sebesar 0.052.

Alternatif strategi yang paling berpengaruh terhadap Logistic Manager

adalah memperbesar cakupan pemasaran dengan bobot sebesar 0.460, kedua

yaitu meningkatkan kualitas mutu produk dengan bobot sebesar 0.271, ketiga

yaitu melakukan penetrasi harga dengan bobot sebesar 0.135, keempat yaitu

memberikan promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.081, dan yang terakhir

yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan sebesar 0.053.

Page 115: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

98

5.1.3.2 Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal

Analisis pengolahan vertikal bertujuan untuk melihat pengaruh setiap

elemen pada tingkat hierarki tertentu terhadap sasaran utama.

Pengolahan vertikal akan menghasilkan prioritas pada setiap elemen. Dimana

elemen tingkat 2 (faktor) yang terdiri dari Produk (Product), Harga (Price),

Tempat/Distribusi (Place), Promosi (Promotion), Lingkungan Fisik (Physical

Evidence), Tenaga Kerja (People), dan Proses (Process) terhadap fokus (goal)

penelitian ini yaitu strategi pemasaran daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi

Boga Jakarta Selatan. Tingkat 3 yaitu elemen aktor yaing terdiri dari President

Director, General Manager, dan Logistic Manager terhadap fokus (goal)

penelitian ini yaitu strategi pemasaran daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi

Boga Jakarta Selatan. Elemen tingkat 4 yaitu alternatif strategi yang terdiri dari

meningkatkan kualitas mutu produk, melakukan penetrasi harga, memperbesar

cakupan pemasaran, memberikan promosi penjualan, dan memberikan pelatihan

kepada karyawan terhadap fokus (goal) penelitian ini yaitu strategi pemasaran

daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan.

Pengolahan vertikal ini dihitung menggunakan software komputer yaitu

Expert Choice 11 untuk melihat bobot prioritas elemen dan untuk melihat

Consistency Ratio (CR), dimana jika CR < 0,10 yang berarti jawaban yang

diberikan oleh pakar telah bersifat konsisten. Hasil dari pengolahan vertikal ini

berupa bobot priotitas setiap elemen pada setiap tingkat terhadap fokus (Goal)

yang akan diurutkan dari yang tertinggi ke yang rendah.

Page 116: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

99

Gambar 10. Hasil Analisis Vertikal Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga, Jakarta Selatan

Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga

Product

(0.324)

Price

(0.183

)

Place

(0.160)

Promotion

(0.150)

Physical evidence

(0.040)

People

(0.097)

Process

(0.045)

President Director

(0.691)

General Manager

(0.218)

Logistic Manager

(0.091)

Meningkatkan

kualitas mutu

produk

(0.351)

Melakukan

penetrasi harga

(0.340)

Memperbesar

cakupan

pemasaran

(0.165)

Memberikan

promosi

penjualan

(0.092)

Tingkat I

Fokus (Goal)

Memberikan

pelatihan kepada

karyawan

(0.052)

Tingkat IV

Alternatif Strategi

Tingkat II

Faktor (Bauran

Pemasaran)

Tingkat III

Aktor

Page 117: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

101

1. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Faktor Bauran Pemasaran

Pengolahan vertikal yang pertama dilakukan pada elemen tingkat kedua.

Pada pengolahan vertikal ini dilakukan untuk menunjukkan elemen faktor mana

yang paling berpengaruh dalam tujuan (goal) strategi pemasaran daging kebab

sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan. Elemen pada tingkat faktor

terdiri dari produk (product) terhadap harga (price), tempat/distribusi (place),

promosi (promotion), lingkungan fisik (physical evidence), tenaga kerja (people),

dan proses (process).

Pengolahan ini dilakukan untuk melihat suatu perbandingan. Perbandingan

ini bertujuan untuk mengetahui elemen mana yang lebih penting dari pada elemen

lainnya. Pada pengolahan vertikal elemen faktor dilakukan dengan

membandingkan elemen produk (product) terhadap harga (price),

tempat/distribusi (place), promosi (promotion), lingkungan fisik (physical

evidence), tenaga kerja (people), dan proses (process). Elemen harga (price)

terhadap tempat/distribusi (place), promosi (promotion), lingkungan fisik (physical

evidence), tenaga kerja (people), dan proses (process).

Elemen tempat/distribusi (place) terhadap promosi (promotion), lingkungan fisik

(physical evidence), tenaga kerja (people), dan proses (process). Elemen promosi

(promotion) terhadap lingkungan fisik (physical evidence), tenaga kerja (people),

dan proses (process). Elemen lingkungan fisik (physical evidence) terhadap

tenaga kerja (people), dan proses (process). Terakhir elemen tenaga kerja (people)

terhadap proses (process). Perbandingan ini dinilai dengan skala 1.

Page 118: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

102

sampai 9 dimana semakin besar nilai terhadap elemen tersebut, maka

semakin penting elemen tersebut.

Penilaian ini dilakukan oleh pakar/informan yang terdiri dari General

Manager, Logistic Manager, General Affair Manager, Operational Manager,

Production Manager, dan Brand Manager. Kemudian diolah menggunakan

software komputer yaitu Expert Choice 11 untuk melihat bobot prioritas elemen

dan untuk melihat Consistency Ratio (CR), dimana jika CR < 0,10 yang berarti

jawaban yang diberikan oleh pakar telah bersifat konsisten. Setelah diolah dan

diketahui bobot setiap elemen, maka akan diketahui urutan prioritas setiap

elemen. Hasil pengolahan vertikal elemen faktor dapat diketahui pada Tabel 9

berikut.

Tabel 9. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Faktor

Faktor Bobot Prioritas

Product 0.324 1

Price 0.183 2

Place 0.160 3

Promotion 0.150 4

People 0.097 5

Physical Evidence 0.040 7

Process 0.045 6

Sumber : Lampiran 7

Tabel 9 menyajikan data hasil pengolahan secara vertikal dari elemen

Faktor. Faktor prioritas pertama dalam strategi pemasaran daging kebab sapi pada

PT. Sari Kreasi Boga adalah Product dengan bobot sebesar 0.324, kedua yaitu

Price dengan bobot sebesar 0.183, ketiga yaitu Place dengan bobot sebesar 0.160,

Page 119: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

103

keempat Promotion dengan bobot sebesar 0.150, kelima yaitu People dengan

bobot sebesar 0.097, keenam yaitu Process adalah dengan bobot sebesar 0.045,

dan yang terakhir yaitu pada faktor Physical Evidence dengan bobot sebesar

0.040.

2. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Aktor

Pengolahan vertikal selanjutnya yang kedua yaitu pada pengolahan

vertikal aktor. Pengolahan vertikal tahap ini dilakukan untuk melihat elemen

aktor mana yang paing bepengaruh dalam tujuan (goal) yaitu pada strategi

pemasaran daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan.

Elemen tingkat aktor pada pengolahan ini yaitu President Director, General

Manager, dan Logistic Manager.

Perbandingan dalam pengolahan ini bertujuan untuk mengetahui elemen

mana yang lebih penting dari pada elemen lainnya. Pengolahan vertikal pada

elemen aktor dilakukan dengan cara membandingkan antara elemen President

Director terhadap General Manager, President Director terhadap Logistic

Manager, dan General Manager terhadap Logistic Manager. Pada perbandingan

ini diberi nilai dengan skala 1 sampai dengan 9 dimana semakin besar nilai yang

diberikan oleh pakar/informan maka semakin penting elemen tersebut.

Penilaian dilakukan oleh pakar/informan yang terdiri dari General Manager,

Logistic Manager, General Affair Manager, Operational Manager, Production

Manager, dan Brand Manager.

Pengolahan vertikal elemen aktor ini kemudian diolah menggunakan

Page 120: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

104

software komputer yaitu Expert Choice 11 untuk melihat bobot prioritas elemen

dan untuk melihat Consistency Ratio (CR), dimana jika CR < 0,10 yang

berarti jawaban yang diberikan oleh pakar telah bersifat konsisten. Setelah diolah

dan diketahui bobot setiap elemen, maka akan diketahui urutan prioritas setiap

elemen. Hasil pengolahan vertikal elemen aktor dapat diketahui pada Tabel 10

berikut:

Tabel 10. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Aktor

Sumber: Lampiran 7

Tabel 10 menyajikan data mengenai hasil dari pengolahan vertikal pada

elemen aktor. Elemen aktor yang paling berpengaruh dalam strategi pemasaran

daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan. Yaitu aktor

President Director dengan bobot sebesar 0.691, diikuti oleh General Manager

dengan bobot sebesar 0.218, dan aktor terakhir berpengaruh adalah Logistic

Manager dengan bobot sebesar 0.091.

3. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi

Pengolahan vertikal yang ketiga yaitu dilakukan pada elemen tingkat

keempat. Pengolahan ini dilakukan untuk menunjukkan elemen alternatif strategi

mana yang paling berpengaruh dalam tujuan (goal) pada strategi pemasaran daging

kebab sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan. Elemen pada tingkat

alternatif strategi yaitu meningkatkan kualitas mutu produk, melakukan penetrasi

Aktor Bobot Prioritas

President Director 0.691 1

General Manager 0.218 2

Logistic Manager 0.091 3

Page 121: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

105

harga, memperbesar cakupan pemasaran. Memberikan promosi penjualan, dan

memberikan pelatihan kepada karyawan.

Pengolahan vertikal ini dilakukan dengan melakukan perbandingan yang

bertujuan untuk mengetahui elemen mana yang lebih penting dari pada elemen

lainnya. Pada pengolahan vertikal elemen alternatif dilakukan dengan

membandingkan antara elemen meningkatkan kualitas mutu produk terhadap

elemen melakukan penetrasi harga, memperbesar cakupan pemasaran,

memberikan promosi penjualan, dan memberikan pelatihan kepada karyawan.

Kemudian elemen melakukan penetrasi harga terhadap elemen memperbesar

cakupan pemasaran, memberikan promosi penjualan, dan memberikan pelatihan

kepada karyawan. Elemen memperbesar cakupan pemasaran terhadap elemen

memberikan promosi penjualan, dan memberikan pelatihan kepada karyawan.

Terakhir pada elemen memberikan promosi penjualan terhadap memberikan

pelatihan kepada karyawan.

Perbandingan ini dinilai dengan skala 1 sampai 9 dimana semakin besar

nilai terhadap suatu elemen, maka semakin penting elemen tersebut. Penilaian

dilakukan oleh pakar/informan yang terdiri dari General Manager, Logistic

Manager, General Affair Manager, Operational Manager, Production Manager,

dan Brand Manager. Perbandingan tersebut lalu diolah dengan menggunakan

software komputer yaitu Expert Choice 11 untuk melihat bobot prioritas elemen

dan untuk melihat Consistency Ratio (CR), dimana jika CR < 0,10 yang berarti

jawaban yang diberikan oleh pakar telah bersifat konsisten. Setelah diolah dan.

Page 122: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

106

diketahui bobot pada setiap elemen pada tingkat alternatif stratetgi, maka akan

diketahui urutan prioritas setiap elemen pada tingkat alternatif strategi tersebut.

Hasil pengolahan vertikal elemen aktor dapat diketahui pada Tabel 11 berikut:

Tabel 11. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi

Alternatif Strategi Bobot Prioritas

Meningkatkan Kualitas Mutu Produk 0.351 1

Melakukan Penetrasi Harga 0.340 2

Memperbesar Cakupan Pemasaran 0.165 3

Memberikan Promosi Penjualan 0.092

4

Memberikan Pelatihan Kepada Karyawan 0.052 5

Sumber : Lampiran 7

Tabel 11 menyajikan data mengenai hasil pengolahan vertikal pada

elemen Alternatif strategi, berdasarkan hasilnya yang paling berpengaruh pada

strategi pemasaran daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan

adalah meningkatkan kualitas mutu produk dengan bobot sebesar 0.351, kedua

yaitu melakukan penetrasi harga dengan bobot sebesar 0.340, ketiga yaitu

memperbesar cakupan pemasaran dengan bobot sebesar 0.165, keempat yaitu

memberikan promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.092, dan prioritas

alternatif terakhir yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan dengan bobot

sebesar 0.052.

5.2 Pembahasan

Pembahasan selama penelitian ini dipaparkan berdasarkan permasalahan

penelitian mengenai Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi

Page 123: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

107

Boga yang meliputi identifikasi faktor-faktor, identifikasi alternatif strategi serta

menganilisis prioritas pada Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari

Kreasi Boga, sebagai berikut:

5.2.1 Analisis Elemen Faktor dan Aktor yang Berpengaruh dalam Strategi

Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi di PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan ini merupakan elemen faktor dan

elemen aktor yang disusun dalam sebuah struktur hierarki. Elemen faktor ditinjau

dari konsep bauran pemasaran (7P), hal ini sejalan dengan penelitian

(Ulfah, 2017:2015) yang menjadikan bauran pemasaran (7P) yaitu Produk

(Product), Harga (Price), Tempat/Distribusi (Place), Promosi (Promotion),

Tenaga Kerja (People), Lingkungan Fisik (Physical Evidence), dan Proses

(Process) sebagai elemen faktor yang dalam pemasaran produk.

Elemen aktor yang berpengaruh dalam Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi di PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan yaitu President Director, General

Manager, dan Logistic Manager. Aktor merupakan orang atau individu yang

memiliki pengaruh dalam pemilihan atau penentuan faktor dalam pengambilan

keputusan akhir dari alternatif strategi yang ada, sejalan dengan yang dipaparkan

(Rizky, 2011:38) aktor berpengaruh dalam perencanaan strategi perusahaan serta

dalam pengambilan suatu keputusan. Adapun penjelasan mengenai elemen faktor

dan aktor dalam pemasaran adalah sebagai berikut:

Page 124: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

108

5.2.1.1 Faktor Bauran Pemasaran dalam Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi di PT. Sari Kreasi Boga

Terdapat 7 faktor dalam Strategi Pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga yaitu

Produk (Product), Harga (Price), Tempat/Distribusi (Place), Promosi

(Promotion), Tenaga Kerja (People), Lingkungan Fisik (Physical Evidence), dan

Proses (Process). Adapun penjelasan dari 7 faktor dalam pemasaran daging kebab

sapi di PT. Sari Kreasi Boga sebagai berikut:

1. Produk (Product)

Pemasaran pada suatu produk selalu memperhatikan aspek pada setiap

produk yang dimiliki untuk memberikan informasi dan menjamin kualitas produk

tersebut, hal ini sejalan dengan teori dari Assauri (2010:200) bahwa Produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar (baik berwujud atau tidak

berwujud) untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Aspek yang ada di dalam

produk yang dipasarkan oleh PT. SKB berupa daging kebab sapi antara lain

adalah kemasan, brand name, label, garansi, variasi jenis produk, dan pelayanan.

Kemasan pada produk daging kebab sapi saga ini menggunakan jenis

plastik poly ethylene (PE) sebagaimana sependapat (Candra & Sucita, 2015:79)

bahwa jenis plastik yang dapat digunakan untuk kategori makanan basah olahan

yaitu salah satunya jenis plastik poly ethylene (PE), jenis plastik yang cocok

untuk pengemasan makanan basah olahan lainnya yaitu LDPE, HDPE, PP, PS.

Brand name atau merek dagang dari PT. SKB yaitu ‘’Kebab Saga’’ yang berarti

sebuah petualangan, yang dimana perusahaan berharap agar produk daging kebab

sapi saga ini akan dapat mencakup seluruh Indonesia bahkan ke dunia.

Page 125: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

109

Label kemasan pada produk saga memberikan informasi kepada konsumen

mengenai produk daging kebab sapi. Informasi mengenai produk yang

dicantumkan dalam label diantaranya nama brand, kode produksi produk dan

tanggal kadaluarsa produk, hal ini sejalan dengan Abdullah dan Tantri (2018:160)

yang menyatakan bahwa label adalah bagian dari sebuah produk yang membawa

informasi verbal tentang produk atau tentang penjualnya. PT. SKB memberikan

garansi atau jaminan penggantian produk yang rusak ketika sampai ditangan

konsumen apabila itu merupakan kesalahan dari produsen , sependapat dengan

Shinta (2011: 78) yang menyatakan bahwa garansi suatu jaminan dari produsen

bila barang yang terbeli tidak sesuai dengan yang ditawarkan dan konsumen dapat

mengembalikannya.

2. Harga (Price)

Harga yang diberikan oleh PT. SKB menggunakan strategi harga plus

laba, sejalan dengan Nurpitasari (2017:9) yang menyatakan bahwa penentuan

harga dengan cost plus pricing guna dapat memaksimalkan laba yang diterima

perusahaan.

3. Tempat/Distribusi (Place)

PT. SKB memiliki lokasi pemasaran yang mudah dijangkau atau dapat

dikatakan strategis berada di wilayah Jakarta dan kota Bogor, hal tersebut sejalan

dengan teori dari Kotler (2006:63) Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang

mudah dijangkau dengan kata lain strategis. Distribusi yang diterapkan oleh

PT. SKB menggunakan distribusi langsung kepada konsumen dan distribusi tidak

Page 126: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

110

langsung dengan pemesanan melalui telepon dan sms bagi konsumen yang tidak

dapat melakukan pembelian langsung bisa menggunakan jasa pengiriman motor,

thermocar, ekspedisi, dan bis antar kota, sependapat dengan Pridasari (2012:39)

yang menggunakan distribusi secara langsung dengan tujuan membantu

konsumen melihat dan memilih sendiri produk yang akan dibeli dan distribusi

secara tidak langsung guna memudahkan konsumen agar tidak perlu data ke

lokasi untuk mendapatkan suatu produk.

4. Promosi (Promotion)

Promosi yang digunakan oleh PT. Sari Kreasi Boga dalam memasarkan

produknya yaitu melalui Website dan Sosial Media, mengikuti pameran, dan

mengenalkan produk melalui Banner, Brosur, dan Pamflet. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Aniatussolikhah (2015:13) media digital website dan sosial media

serta media cetak seperti pada katalog untuk menjadi media promosi produk yang

dipasarkan, dan media digital lebih di optimalkan dalam pemasaran produk karena

lebih hemat dari segi biaya dan juga dapat menjangkau konsumen tanpa ada

batasan tempat dan waktu.

5. Tenaga Kerja (People)

Tenaga Kerja yang terlibat dan lebih mengetahui perihal proses pemasaran

produk pada PT. Sari Kreasi Boga yaitu pada divisi logistik dan brand, sejalan

dengan yang disampaikan oleh Cendani (2016:13) yang menyatakan bahwa

pengetahuan karyawan dan juga pelayanan karyawan kepada konsumen

Page 127: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

111

dikarenakan semakin baik pelayanan yang diberikan maka akan meningkatkan

kepuasan pada konsumen.

6. Lingkungan Fisik (Physical Evidence)

Lingkungan fisik yang dimiliki PT. SKB berupa cold storage, freezer,

kendaraan motor dan thermocar, fasilitas tersebut dapat mendukung proses

pemasaran produk daging kebab sapi di PT.SKB. Hal tersebut sesuai dengan

konsep (Adam, 2015:98), Physical evidence atau sarana fisik yaitu sejumlah

sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya

sehingga berbagai tawaran yang ditu njukkan pada pasar sasarannya dapat

diterima secara efektif dan efesien.

7. Proses (Process)

PT. Sari Kreasi Boga dalam proses pemasaran produk dari produsen

hingga kepada konsumen terdiri dari beberapa tahap, dimulai dari penerimaan

order pelanggan, Pengisian order ke dalam formulir oleh administrasi penjualan,

pengiriman formulir ke gudang produk akhir, koordinasi antara pengiriman,

gudang produk akhir dan kurir pengiriman, hingga sampai pada pengiriman

produk. Hal tersebut sudah sesuai konsep Nurochim dan Purwanto (2010:162)

yang menyatakan bahwa proses yaitu bagaimana proses dilakukan sampai jasa

yang diminta oleh konsumen diterima secara memuaskan, apakah cukup puas

menerima jasa, cepat layanannya, bersih, rapih, akurat, tepat waktu, dan

sebagainya.

Page 128: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

112

5.2.1.2 Aktor yang Berpengaruh dalam Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi di PT. Sari Kreasi Boga

Pengambilan keputusan strategi pemasaran pada PT. SKB melibatkan 3

aktor yang memiliki peran penting dan berpengaruh dalam penentuan strategi

pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB. Aktor tersebu meliputi

President Director yang merupakan jabatan tertinggi di dalam perusahaan,

General Manager yang bertugas merencakanan, mengkoordinasikan,

melaksanakan, dan mengendalikan program baik jangka pendek, menengah,

maupun dalam jangka panjang, dan Logistic Manager yang berhubungan

langsung kepada konsumen. Sependapat dengan Aprillia, dkk (2018:124) yang

menyatakan bahwa aktor merupakan pengambil keputusan strategis dalam

menentukan strategi pemasaran.

5.2.2 Analisis Alternatif Strategi yang Dapat Diterapkan dalam Strategi

Pemasaran PT. Sari Kreasi Boga

Alternatif strategi ini merupakan hasil perbandingan suatu cara yang

diterapkan oleh perusahaan dengan kondisi permasalahan pada PT. Sari Kreasi

Boga berdasarkan hasil analisis dari bauran pemasaran sebagai faktor dengan

mempertimbangkan aktor yang memiliki keputusan dalam pemasaran. Hal

tersebut sejalan dengan Pridasari (2012:44) yaitu, Berdasarkan hasil analisis

terhadap bauran pemasaran serta mempertimbangkan faktor, aktor, dan tujuan

dalam hirarki pemilihan strategi pemasaran, maka didapatkan alternatif strategi

pemasaran yang dapat diimplementasikan dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan perusahaan. Alternatif strategi pemasaran daging kebab sapi

Page 129: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

113

di PT. Sari Kreasi Boga yaitu meningkatkan kualitas mutu produk, melakukan

penetrasi harga, memperbesar cakupan pemasaran, memberikan promosi

penjualan, dan memberikan promosi penjualan.

5.2.3 Analisis Prioritas Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari

Kreasi Boga

Berdasarkan hasil pengolahan yang sudah dilakukan dengan metode AHP

menggunakan software komputer yaitu Expert Choice 11 dan Microsoft Excel

2013, didapatkan hasil pengolahan secara horizontal dan secara vertikal, lebih

jelasnya dipaparkan sebegai berikut:

5.2.3.1 Pengolahan Horizontal

Pengolahan data secara horizontal memperlihatkan tingkat pengaruh

antara satu elemen pada satu tingkat terhadap tingkat di atasnya.

Pengolahan horizontal penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu melihat

prioritas elemen aktor terhadap faktor bauran pemasaran pada Strategi

Pemasaran Daging Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga dan prioritas elemen

alternatif strategi yang berpengaruh pada Aktor Strategi Pemasaran Daging

Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga, sebagai berikut:

1. Prioritas Elemen Aktor Terhadap Faktor Bauran Pemasaran Pada

Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga

Berdasarkan hasil pengolahan secara horizontal elemen aktor terhadap

faktor Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga didapatkan

prioritas aktor terhadap elemen faktor. Pertama yaitu pada elemen faktor product,

Page 130: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

114

President Director adalah aktor pertama yang paling berpengaruh terhadap faktor

product dengan bobot sebesar 0.615, karena President Director pada perusahaan

memegang peran paling tinggi dalam memutuskan pemilihan dan vendor bahan

baku maupun bahan pendukung pada produk agar sesuai dengan standar kualitas.

General Manager adalah aktor kedua yang berpengaruh terhadap faktor product

dengan bobot sebesar 0.285, karena General Manager mengontrol langsung

kegiatan produksi daging kebab dari persiapan pada divisi produksi hingga pada

pemasaran pada divisi logistik. Aktor yang terakhir berpengaruh terhadap faktor

product adalah Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.099, karena Logistic

Manager tidak terlibat langsung dalam pemilihan keputusan untuk proses

produksi daging kebab sapi.

Kedua yaitu pada elemen Price, President Director adalah aktor pertama

yang paling berpengaruh terhadap faktor Price dengan bobot sebesar 0.612,

karena President Director memberikan keputusan paling tinggi untuk harga jual

produk kebab saga ini berdasarkan perhitungan yang diberikan oleh

General Manager. General Manager adalah aktor kedua yang berpengaruh

terhadap faktor Price dengan bobot sebesar 0.295, karena General Manager yang

turun langsung kepada divisi logistic perihal harga pokok produksi dalam produk

kebab saga ini. Aktor yang terakhir berpengaruh terhadap faktor price adalah

Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.092 karena Logistic Manager tidak

terlibat langsung dalam penentuan harga jual produk dan hanya memberikan

Page 131: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

115

rekomendasi berdasarkan permintaan konsumen dan penawaran yang dilakukan

terhadap produk.

Ketiga yaitu pada elemen Place, General Manager adalah aktor yang

paling berpengaruh terhadap faktor Place dengan bobot sebesar 0.552,

karena General Manager adalah aktor yang memegang peran dalam memutuskan

lokasi pemasaran yang tepat dan tranportasi yang perlu digunakan untuk

menunjang pemasaran. Logistic Manager adalah aktor kedua yang berpengaruh

terhadap faktor Place dengan bobot sebesar 0.237, karena Logistic Manager yang

mengetahui dari sisi kebutuhan konsumen langsung di lihat dari sisi

pengiriman/distribusi produk. Aktor yang paling terakhir berpengaruh terhadap

faktor Place adalah President Director dengan bobot sebesar 0.211,

karena President Director hanya menerima laporan dan melakukan pengawasan

jalannya proses distribusi produk yang dilakukan oleh manager dan karyawan.

Keempat yaitu pada elemen promotion, General Manager adalah aktor

pertana yang paling berpengaruh terhadap faktor promotion dengan bobot sebesar

0.570, karena General Manager adalah aktor yang memberikan rekomendasi serta

strategi komunikasi pemasaran dalam bentuk promosi yang dilakukan oleh divisi

brand untuk membuat bahan promosi berupa pamflet ataupun banner yang akan

dipromosikan melalui media online maupun cetak, dan kemudian diteruskan

kepada konsumen melalui divisi logistik. Logistic Manager adalah aktor kedua

yang berpengaruh terhadap faktor promotion dengan bobot sebesar 0.333 karena

Logistic Manager yang melakukan promosi secara langsung kepada konsumen

Page 132: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

116

baik secara online atau offline. President Director adalah aktor terakhir yang

berpengaruh terhadap faktor promotion dengan bobot sebesar 0.097, karena

President Director bertugas hanya mengawasi dan memberikan keputusan

berdasarkan proses promosi yang dilakukan karyawan perusahaan berdasarkan

laporan General Manager.

Kelima yaitu pada elemen people, President Director adalah yang

berpengaruh terhadap faktor people dengan bobot sebesar 0.691, karena President

Director bertugas melakukan pengawasan terhadap karyawan diperusahaan dan

menerima laporan kinerja karyawannya dari General Manager. General Manager

adalah aktor kedua yang berpengaruh terhadap faktor people dengan bobot

sebesar 0.218, karena General Manager yang melihat langsung kinerja para

karyawan dan apa saja yang harus diperbaiki dengan melakukan evaluasi kinerja

bersama dengan divisi HRD. Aktor terakhir yang yang berpengaruh terhadap

faktor people adalah Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.091, karena

Logistic Manager hanya mengatur dalam sisi distribusi produk saja dan hanya

memberikan hasil evaluasi kinerja karyawan pada divisi logistik saja kepada

General Manager.

Keenam yaitu pada elemen Physical Evidence, President Director adalah

aktor pertama yang paling berpegaruh terhadap faktor Physical Evidence dengan

bobot sebesar 0.529, karena Physical Evidence aktor yang memberikan keputusan

paling tinggi dalam memilih lingkungan fisik atau alat pendukung di dalam

perusahaan. General Manager adalah aktor kedua yang berpengaruh terhadap

Page 133: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

117

faktor Physical Evidence dengan bobot sebesar 0.360, karena hanya memberikan

laporan kepada President Director terhadap lingkungan fisik atau alat penunjang

perusahaan apa saja yang harus diperbaiki atau ditambah fasilitasnya.

Aktor terakhir yang yang berpengaruh terhadap faktor Physical Evidence adalah

Logistic Manager dengan bobot sebesar 0.110, karena Logistic Manager tidak

berpengaruh langsung dalam pengambilan keputusan pemilihan lingkungan fisik

dan alat, dan hanya memberikan rekomendasi dari saran-saran yang diberikan

oleh para konsumen dalam fasilitas fisik yang sekarang sudah dimiliki kepada

General Manager.

Terakhir yaitu pada elemen Process, General Manager adalah aktor

pertama yang paling berpengaruh terhadap faktor Process dengan bobot sebesar

0.661, karena General Manager bertanggung jawab dalam keputusan alur proses

yang paling eifisien dan efektif dari produksi hingga ke pemasaran kepada

konsumen, karena General Manager yang berkoordinasi dari divisi produksi dan

divisi logistik. President Director merupakan aktor kedua yang berpengaruh

terhadap faktor Process dengan bobot sebesar 0.240, karena President Director

langsung menerima laporan dari General Manager dan mengkoordinasikan

perihal proses alur produk dari produksi hingga ke tangan konsumen. Aktor yang

terakhir berpengaruh terhadap faktor Process adalah Logistic Manager dengan

bobot sebesar 0.099, karena Logistic Manager hanya mengatur dalam pengiriman

dan memberikan evaluasi terhadap pelayanan konsumen.

Page 134: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

118

2. Prioritas Elemen Alternatif Strategi pada Aktor Strategi Pemasaran

Daging Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga

Berdasarkan hasil pengolahan secara horizontal elemen alternatif strategi

terhadap aktor Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi PT. Sari Kreasi Boga

didapatkan prioritas elemen alternatif strategi terhadap aktor. Alternatif strategi

yang paling berpengaruh terhadap President Director adalah meningkatkan

kualitas mutu produk dengan bobot sebesar 0.557, President Director sebagai

seseorang yang memberikan keputusan untuk memilih dan mengevaluasi bahan

baku dan juga jenis bahan pendukung untuk produk yang dipasarkannya. Salah

satu bahan pendukung yaitu pada kemasan, President Director mengevaluasi

kembali jenis kemasan yang tidak mudah rusak serta dapat melakukan komplain

apabila ada ketidaksesuaian atas SOP (Standar Operasional Prosedur) yang

sudah ada kepada vendor bahan pendukung untuk kemasan . Alternatif strategi

kedua yang berpengaruh terhadap President Director adalah melakukan

penetrasi harga dengan bobot sebesar 0.189, alternatif ini menjadi prioritas

utama dari hasil pengolahan horizontal aktor General Manager (GM) karena

GM yang melakukan kontrol ke bagian keuangan untuk dapat mengetahui

perhitungan keuangan dan keuntungan yang didapatkan berdasarkan harga jual

produk dan dapat mengetahui harus melakukan langkah seperti apa agar

keuntungan meningkat. Alternatif strategi ketiga untuk President Director adalah

memberikan promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.120, karena President

Director ikut berdiskusi dan memberikan keputusan langsung dengan tim brand

manager dan General Manager untuk media promosi seperti apa yang akan

Page 135: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

119

digunakan untuk promosi produk. Berikutnya pada alternatif strategi keempat

adalah memperbesar cakupan pemasaran dengan bobot sebesar 0.082, alternatif

ini menjadi alternatif strategi utama untuk General Manager karena terkait

keputusan dalam operasional perusahaan. Alternatif strategi terakhir adalah

memberikan pelatihan kepada karyawan dengan bobot sebesar 0.052, alternatif

ini penting dilaksanakan dalam proses pemasaran namun ini menjadi pilihan

terakhir perusahaan untuk menarik minat konsumen dalam segi pelayanan yang

diberikan karyawan.

Alternatif strategi yang paling berpengaruh terhadap General Manager

adalah melakukan penetrasi harga dengan bobot sebesar 0.405, karena General

Manager yang melakukan kontrol ke bagian keuangan untuk dapat mengetahui

perhitungan keuangan dan keuntungan yang didapatkan berdasarkan harga jual

produk dan dapat mengetahui harus melakukan langkah seperti apa agar

keuntungan semakin meningkat. Alternatif strategi kedua meningkatkan kualitas

mutu produk dengan bobot sebesar 0.310, alternatif ini menjadi alternatif

prioritas utama dari President Director, fungsi dari General Manager adalah

mengontrol kegiatan produksi daging kebab dari persiapan pada divisi produksi.

Selanjutnya alternatif strategi ketiga yaitu memperbesar cakupan pemasaran

dengan bobot sebesar 0.086 yang alternatif ini menjadi prioritas utama Logistic

Manager, fungsi dari General Manager pada alternatif ini adalah memberikan

hasil evaluasi terkait perhitungan biaya perluasan untuk distributor dan

memperhitungkan biaya pengiriman untuk lebih efisien dan efektif yang sudah

dikoordinasikan dengan bagian finance. Alternatif strategi selanjutnya yang

Page 136: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

120

keempat memberikan promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.052, fungsi dari

General Manager pada alternatif strategi ini adalah mengkoordinasikan kepada

brand manager terkait media promosi yang digunakan. Selanjutnya alternatif

strategi terakhir yang kelima yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan

dengan bobot sebesar 0.052, alternatif ini penting dilaksanakan dalam proses

pemasaran namun menjadi pilihan terakhir perusahaan untuk menarik minat

konsumen dalam segi pelayanan yang diberikan karyawan.

Alternatif strategi yang paling berpengaruh terhadap Logistic Manager

adalah memperbesar cakupan pemasaran dengan bobot sebesar 0.460, Logistic

Manager yang mengetahui proses distribusi produk secara langsung dan perlu

mengkaji dan memperbaiki proses distribusinya, mengingat produk dari PT Sari

Kreasi Boga ini berupa bahan baku makanan yang mudah rusak akibat suhu yang

tidak maksimal ataupun kemasan yang mudah rusak. Alternatif strategi kedua

yaitu meningkatkan kualitas mutu produk dengan bobot sebesar 0.271 yang

alternatif ini menjadi alternatif prioritas utama pada President Director, fungsi

dari Logistic Manager memberikan rekomendasi kepada General Manager

terkait hasil evaluasi produk yang sudah siap didistribusikan. Alternatif strategi

ketiga yaitu melakukan penetrasi harga dengan bobot sebesar 0.135 yang

alternatif ini menjadi prioritas General Manager, fungsi Logistic Manager

membantu melakukan survey pasar terhadap permintaan konsumen dan

perbandingan dengan harga pesaing. Selanjutnya alternatif strategi keempat

memberikan promosi penjualan dengan bobot sebesar 0.081, Logistic Manager

memberikan rekomendasi terkait promosi yang diinginkan oleh para konsumen

Page 137: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

121

kepada General Manager. Dan alternatif strategi terakhir yang kelima yaitu

memberikan pelatihan kepada karyawan sebesar 0.053, alternatif ini penting

dilaksanakan dalam proses pemasaran namun menjadi pilihan terakhir

perusahaan untuk menarik minat konsumen dalam segi pelayanan yang diberikan

karyawan.

5.2.3.2 Pengolahan Vertikal

Pengolahan data secara vertikal dengan menggunakan metode AHP

menghasilkan pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki tertentu terhadap

sasaran utama. Elemen tersebut yaitu faktor, aktor dan alternatif strategi pada

Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga. Berikut adalah

hasil pengolahan data secara :

1. Pengolahan Vertikal Elemen Faktor Bauran Pemasaran

Berdasarkan hasil pengolahan elemen faktor secara vertikal didapatkan

faktor prioritas pertama dalam strategi pemasaran daging kebab sapi pada PT. Sari

Kreasi Boga adalah Product dengan bobot sebesar 0.324. Faktor Product menjadi

prioritas pertama, sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aniatussolikhah

(2015:17) yang menyatakan bahwa produk merupakan kunci dari kegiatan

pemasaran. Karena dengan memperhatikan kualitas produk ini dapat sesuai

dengan kebutuhan para konsumen baik dalam terjaminnya kehalalan, bernilai gizi

yang tinggi dana aman untuk dikonsumsi. Selain itu, pemilihan vendor bahan

baku dipilih dengan pertimbangan yang baik karena akan berpengaruh pada

kualitas produk yang akan diproduksi dan dipasarkan. Faktor prioritas kedua

adalah Price dengan bobot sebesar 0.183. Faktor harga ini dapat menjadi

Page 138: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

122

pertimbangan konsumen dalam memilih produk sejalan dengan konsep Swastha

(2002:147) yang menyatakan bahwa penentuan harga sangat penting untuk

diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya

produk dan jasa yang ditawarkan. Terdapat perusahaan yang menjual produk

sejenis seperti merek sahara dan kebab central yang menjual produk lebih murah

dari harga yang dipasarkan oleh PT. Sari Kreasi Boga . Terkait hal perlu

dilakukan survey pasar terhadap harga jual berdasarkan perbandingan pesaing.

Faktor selanjutnya yang ketiga yaitu Place dengan bobot sebesar 0.160, lokasi

pemasaran produk berada di daerah Jakarta dan Bogor. Selain itu, produk daging

kebab saga ini tidak tahan lama berada diruangan terbuka perusahaan harus

memperhatikan dalam proses pendistribusian produk. Sejalan dengan penelitian

Novebriyanti (2016:65) yang menyatakan bahwa dengan adanya distribusi yang

efektif dan efisien akan mempermudah konsumen untuk mendapatkan produk.

Serta dengan adanya distribusi yang baik menjamin produk tidak rusak dan tepat

waktu sampai tujuan.

Faktor keempat adalah Promotion dengan bobot sebesar 0.150, promosi

dalam pemasaran dibutuhkan untuk daya tarik konsumen sejalan dengan konsep

Hermawan (2002:12) yang menyatakan bahwa promosi merupakan cara yang

paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Pada proses

promosi media online masih kurang dan terfokus pada website saja, perlu

ditingkatkan pada media online lain seperti Instagram, Facebook dan e-

commerce. Faktor kelima adalah People dengan bobot sebesar 0.097, tenaga kerja

dalam pemasaran perlu diperhatikan dalam pelayanan kepada konsumen karena

Page 139: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

123

kepuasan konsumen akan dapat berpengaruh terhadap kontinuitas pembelian

produk. Hal yang sama dengan penelitian Adhaghassani (2016:19) bahwa

pelayanan yang diberikan secara baik merupakan cerminan awal bagaimana

kualitas karyawan dalam melayani konsumen untuk mendapatkan kepercayaan

dan loyalitas konsumen. Cara berpakaian, bahasa dan sopan santun juga sangat

dibutuhkan untuk menimbulkan rasa kenyamanan konsumen. Faktor kelima

adalah Process adalah dengan bobot sebesar 0.045, proses transaksi berupa proses

pemesanan produk dan proses pembayaran yang mudah memberikan kepuasan

tersendiri terhadap konsumen, sesuai dengan konsep yang disampaikan Nurochim

dan Purwanto (2010:162) Proses yaitu bagaimana proses dilakukan sampai

produk yang diminta oleh konsumen diterima secara memuaskan. Faktor terakhir

yaitu Physical Evidence dengan bobot sebesar 0.040, Lingkungan Fisik membantu

perusahaan dalam operasional baik penyimpanan produk maupun hingga ke

proses pemasaran produk.

2. Pengolahan Vertikal Elemen Aktor

Berdasarkan hasil pengolahan elemen aktor secara vertikal didapatkan

Elemen aktor yang paling berpengaruh dalam strategi pemasaran daging kebab

sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan. Aktor tersebut yaitu President

Director dengan bobot sebesar 0.691, karena President Director adalah aktor

yang memiliki kebijakan dalam mengambil suatu keputusan, selain itu President

Director juga yang aktor yang memimpin dalam perubahan pada

perusahaan.Elemen aktor kedua yang berpengaruh dalam strategi pemasaran

daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan yaitu General

Page 140: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

124

Manager dengan bobot sebesar 0.218, karena General Manager adalah aktor

yang mengetahui segala aktivitas yang ada di perusahaan karena setiap hari

berada di kantor. General Manager juga aktor yang terlibat langsung dalam

proses operasional dalam pemasaran di perusahaan karena mengontrol langsung

kepada divisi-divisi yang terlibat. Elemen aktor terakhir yang terlibat.

Aktor terakhir yang berpengaruh dalam strategi pemasaran daging kebab sapi

pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan yaitu Logistic Manager dengan bobot

sebesar 0.091, karena Logistic Manager hanya mengatur proses produk dari

pemesanan, packing hingga pendistribusian sampai ke tangan konsumen, namun

Logistic Manager juga berperan dalam proses pembuatan kebijakan strategi

pemasaran karena pada divisi logistik yang mengetahui proses pemasaran secara

langsung khususnya kepada konsumen langsung. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Pridasari (2012:62) yang menyatakan bahwa

pimpinan umum mempunyai kewenangan penuh terhadap keputusan yang akan

dilakukan terhadap perusahaannya, baik itu keputusan mengenai kegiatan

pemasaran yang akan dilakukan ataupun tentang kegiatan produksi dengan

dibantu oleh aktor lainnya yaitu manajer umum dan koordinator yang

mengetahui kondisi lapangan.

3. Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi

Berdasarkan hasil pengolahan elemen alternatif strategi secara vertikal

didapatkan Elemen alternatif yang paling berpengaruh pada strategi pemasaran

daging kebab sapi pada PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan adalah

meningkatkan kualitas mutu produk dengan bobot sebesar 0.351, dikarenakan

Page 141: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

125

mutu produk erat kaitannya mengenai kualitas produk yang merupakan kunci

sukses dalam suatu perusahaan. Adanya permasalahan terkait kualitas pada

produk berupa kemasan dan juga label perlu adanya perhatian khusus megenai

hal tersebut dengan meningkatkan quality control dalam proses pengemasan agar

kualitas produk dapat terjamin ketika sampai ke tangan konsumen, hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Harry (2014:85) yang menyatakan bahwa kualitas produk

terus ditingkatkan dengan melakukan kontrol, karena kualitas mutu produk akan

mempengaruhi keberadaan produk di pasar.

Alternatif strategi kedua adalah melakukan penetrasi harga dengan bobot

sebesar 0.340. Pada alternatif ini menjadi suatu strategi dalam bersaing dengan

perusahaan yang memproduksi produk sejenis. Harga yang dipasarkan oleh PT.

Sari Kreasi Boga yaitu pada ukuran 2 kg yaitu Rp 125.000 dan pada ukuran 4 kg

yaitu Rp 235.000. Harga yang dipasarkan tersebut lebih tinggi dibandingkan

dengan 2 pesaing sejenis yaitu PT. Sahara Bogatama dan Kebab Central.

Penetrasi harga dilakukan untuk dapat menarik kembali minat konsumen dalam

membeli produk daging kebab sapi diimbangi dengan kualitas produk yang akan

dipasarkan serta agar dapat terus bersaing dalam harga yang ada di pasar,

hal tersebut sejalan dengan konsep Bloom dan Boone (2006:70), yang

menyatakan bahwa strategi penetrasi harga dapat dilakukan secara substansial

dengan menurunkan harga produk guna mempertahankan atau menarik lebih

banyak konsumen.

Alternatif strategi ketiga yaitu memperbesar cakupan pemasaran dengan

bobot sebesar 0.165, sejalan dengan yang disampaikan Suryana (2013:209),

Page 142: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

126

bahwa tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,

menyenangkan, dan efisien dan salah satu tujuannya dengan memperluas

segmentasi atau cakupannya. Alternatif strategi ini menjadi strategi yang

memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi proses pemasaran produk.

Dikarenakan produk daging kebab sapi ini yang tidak bisa tahan lama apabila

berada di suhu yang tidak sesuai, selain itu untuk meminimalisir kendala pada

pendistribusian produk di luar pulau jawa.

Alternatif strategi keempat yaitu memberikan promosi penjualan dengan

bobot sebesar 0.092. Alternatif ini dilakukan sebagai strategi komunikasi

pendekatan terhadap produk sehingga membuat daya tarik konsumen terhadap

produk dan membuat konsumen tidak mudah bosan terhadap produk dengan

memberikan potongan harga kepada konsumen, selain itu memaksimalkan

pemasaran melalui sosial media, hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh

Suryani (2015: 136) sosial media saat ini bukan hanya sekedar laman

pertemanan, tetapi sudah menjadi gelombang baru ekonomi dalam perusahaan

melakukan pemasaran dan proses bisnis.

Alternatif strategi terakhir yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan

dengan bobot sebesar 0.052, alternatif strategi ini menjadi prioritas terakhir dalam

proses pemasaran yang dilakukan perusahaan. Fungsi karyawan dalam

pemasaran adalah dalam pelayanan untuk dapat meningkatkan kepuasan pada

konsumen dalam melakukan pembelian. Selain dalam pelayanan, pelatihan

karyawan dalam pemasaran dilaksanakan agar dapat karyawan semakin

termotivasi dalam bekerja, sesuai dengan konsep Yazid (2001:134) bahwa

Page 143: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

127

sebuah usaha agar dapat berjalan dengan optimal diperlukan karyawan yang

memiliki motivasi kerja yang tinggi.

Page 144: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

128

BAB VI

KESIMPULAN & SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini dengan judul ‘’Strategi

Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga, Jakarta Selatan’’. Maka

dapat dihasilkan sebuah kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Sari Kreasi Boga dalam melakukan Strategi Pemasaran Daging Kebab

Sapi dianalisis berdasarkan faktor bauran pemasaran (marketing mix) yang

terbagi atas 7P yaitu a) Produk (Product) : aspek dalam produk kebab

daging sapi yaitu berupa kemasan, brand name, label, variasi jenis produk,

dan garansi b) Harga (Price) : harga jual tersebut ditentukan dengan cara

penetapan harga plus laba. c) Tempat/Distribusi (Place): lokasi

pemasaran berada di wilayah Jakarta dan Bogor dengan proses distribusi

secara langsung ataupun tidak langsung. d) Promosi (Promotion):

promosi yang digunakan melalui website, sosial media, pameran, dan

media cetak. e) Tenaga Kerja (People): Manajemen SDM yang diterapkan

pada PT. Sari Kreasi Boga cukup baik dengan penerapan budaya

perusahaan. f) Lingkungan Fisik (Physical Evidence): berupa cold storage,

freezer, serta alat transportasi motor & thermo car. g) Proses (Process) :

Proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yaitu pada kecepatan

pelayanan yang diberikan perusahaan disesuaikan dengan jarak

Page 145: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

129

pengiriman . Serta aktor yang berpengaruh dalam pemasaran perusahaan

yaitu President Director, General Manager, dan Logistic Manager.

2. Alternatif strategi yang dapat diterapkan pada Strategi Pemasaran Daging

Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan terdiri dari

meningkatkan kualitas mutu produk, melakukan penetrasi harga,

memperbesar cakupan pemasaran. Memberikan promosi penjualan, dan

memberikan pelatihan kepada karyawan.

3. Berdasarkan hasil analisis dengan metode Analytic Hierarchy Process

(AHP) diketahui bahwa prioritas utama dalam Strategi Pemasaran Daging

Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga adalah:

a. Meningkatkan kualitas mutu produk dengan bobot 0.351, dikarenakan

mutu produk erat kaitannya mengenai kualitas produk yang merupakan

kunci sukses dalam suatu perusahaan. Adanya permasalahan terkait

kualitas pada produk berupa kemasan dan juga label perlu adanya

perhatian khusus mengenai hal tersebut dengan meningkatkan quality

control dalam proses pengemasan agar kualitas produk dapat terjamin

ketika sampai ke tangan konsumen.

b. Strategi alternatif kedua yaitu melakukan penetrasi harga dengan bobot

0,340. pada alternatif ini menjadi suatu strategi dalam bersaing dengan

perusahaan yang memproduksi produk sejenis. Penetrasi harga

dilakukan untuk dapat menarik kembali minat konsumen dalam

membeli produk daging kebab sapi diimbangi dengan kualitas produk

Page 146: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

130

yang akan dipasarkan serta agar dapat terus bersaing dalam harga yang

ada di pasar.

c. Strategi alternatif ketiga yaitu memperbesar cakupan pemasaran

dengan bobot 0.165. Alternatif strategi ini menjadi strategi yang

memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi proses pemasaran

produk. Dikarenakan produk daging kebab sapi ini yang tidak bisa

tahan lama apabila berada di suhu yang tidak sesuai, selain itu untuk

meminimalisir kendala pada pendistribusian produk di luar pulau jawa.

d. strategi alternatif keempat yaitu memberikan promosi penjualan

dengan bobot 0.092, alternatif ini dilakukan dalam proses pemasaran

yang dilakukan perusahaan untuk menambah daya tarik konsumen

terhadap produk.

e. Strategi alternatif yang terakhir yaitu memberikan pelatihan kepada

karyawan dengan bobot 0.052, alternatif strategi ini menjadi prioritas

terakhir dalam proses pemasaran yang dilakukan perusahaan. Fungsi

karyawan dalam pemasaran adalah dalam pelayanan untuk

meningkatkan kepuasan kepada konsumen maka diperlukan pelatihan

agar karyawan semakin termotivasi dalam bekerja.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan mengenai

’Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga, Jakarta Selatan,

maka dapat penulis sarankan beberapa hal sebagai berikut :

Page 147: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

131

1. PT. Sari Kreasi Boga perlu melakukan peningkatan kualitas mutu pada

produk. Mutu produk yang perlu ditingkatkan yaitu:

a. Pengemasan

Pada pengemasan perlu dilakukan evaluasi serta perbaikan dengan

cara penambahan jumlah lilitan plastik dalam proses pengemasan

agar mengurangi resiko kerusakan produk yang diterima oleh

konsumen.

b. Label

Pada label perlu dicantumkan logo halal dari MUI, hal ini dilakukan

dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan

sebagai acuan bagi konsumen untuk memilih dan membeli produk.

2. PT. Sari Kreasi Boga perlu melakukan evaluasi dalam penentuan proses

produksi produk agar dapat melakukan penetrasi harga dalam pasar, hal

tersebut dilakukan agar dapat terus bersaing dengan perusahaan sejenis

dan harga yang dipasarkan sesuai dengan kualitas produk yang diberikan

perusahaan guna dapat menarik kembali minat konsumen dalam membeli

produk daging kebab sapi.

3. PT. Sari Kreasi Boga perlu memiliki distributor yang berada diluar

jabodetabek, dikarenakan agar pemasaran lebih dapat meluas serta dapat

memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk, disertai dengan

penambahan jumlah tenaga kerja, khususnya tenaga pemasar yang sudah

terlatih untuk memperlancar proses distribusi produk ke tangan konsumen.

Selain itu perlu melakukan promosi secara memberikan program

Page 148: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

132

diskon/potonga serta memaksimalkan media online seperti Instagram,

twitter, facebook dalam promosi serta penjualan melalui e-commerce dan

GoShop by Gojek guna dapat memudahkan konsumen dalam pembelian

produk.

4. Tugas dan fungsional pada setiap divisi perlu ditingkatkan dan diperinci

pada setiap bagiannya, sehingga dapat memudahkan pemimpin perusahaan

untuk dapat memulai mentransformasikan pengetahuan yang dimiliki

terhadap quality control pada setiap strategi pemasaran yang akan

dilaksanakan perusahaan .

Page 149: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

133

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2018. Manajemen Pemasaran. Depok:

Raja Grafindo.

Abidin, Harahap dan Asmarawati. 2017. Pemasaran. Malang: UB Pres.

Adam, Muhammad. 2015. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Adhagssani, Fakhriyan Sefti. 2016. Strategi pemasaran 7P di Cherryka Bakery.

[SKRIPSI] Universitas Negeri Yogyakarta.

Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan

Kesembilan. Bandung: Alfabeta.

Andayani, Sri Ayu. 2017. Manajemen Agribisnis. CV. Media Cendika: Bandung.

Aniatussolikhah, Kiki Andri. 2015. Strategi Pemasaran Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) Heejou Bags. [SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor.

Antonio, Muhammad Syaf’i. 2009. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Assauri, Sofjan. 2005. Manajemen Usahawan Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo.

Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Assauri, Sofjan. 2013. Strategic Marketing. Jakarta: Raja Grafindo.

Bloom Paul N, dan Louise N. Boone. Strategi Pemasaran Produk. Jakarta:

Prestasi.

Boyd, Harper W dkk. 2000. Manajemen Pemasaran – Suatu Pendekatan Strategis

Dengan Orientasi Global Edisi 2 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Candra, Reski Mai dan Dianing Sucita. 2015. Sistem Pakar Penentuan Jenis

Plastik Berdasarkan Sifat Plastik Terhadap Makanan yang akan Dikemas

Menggunakan Metode Certainty Factor (CV. Minapack Pekanbaru).

Vol.1 No.2 PP. 80. UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Dalilah, E. 2006. Evaluasi Nilai Gizi dan Karakteristik Protein Daging Sapi dan

Hasil Olahannya. Bogor: IPB Press.

Desrosier, N W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan Edisi III. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Downey, D dan Erickson, Steven. 1987. Manajemen Agribisnis Edisi Kedua.

Erlangga: Jakarta.

Page 150: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

134

Gomes, Faustinus Condoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Andi.

Gumbira, Sa'id. dan A. Harizt Intan. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Harry. 2014. Analisis Strategi Pemasaran Rumah Makan Bebek Gendut Bogor.

[SKRIPSI]. Insititut Pertanian Bogor.

Hayani, Nurahmi. 2012. Manajemen Pemasaran Bagi Pendidikan Ekonomi.

Pekanbaru: Suska Press.

Hermawan. 2002. Marketing. Jakarta: Gramedia.

Hurriyati, Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:

Alfabeta.

Karang, Kartika Dewi . 2016. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Buah

Naga(Studi Kasus Pada Sabila Farm. [Skripsi]. Fakultas Pertanian.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Kasmir. 2010. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana.

Kasmir, dan Jafar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jilid 1. Jakarta:

PT. Indeks Gramedia.

Kotler, P dan Garry Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

Lawrie, RA. 2003. Ilmu Daging. Jakarta: Universitas Indonesia.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori, dan Praktek Edisi

Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi.

Jakarta: Salemba Empat.

Marimin, Taufik Djatna, Suharjito, Syarif Hidayat, Ditdit N. Utama, Retno Astuti,

Sri Martini. 2013. Teknik dan Analisis Pengambilan Keputusan Fuzzy

dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Marimin dan Nurul Maghfiroh. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan

dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Novebriyanti, Imelda. 2016. Penetapan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran

Single Origin Coffee. [SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor.

Page 151: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

135

Nurochim, dan Purwanto. 2010. Manajemen Bisnis. Cipta Karya Mulia: Jakarta.

Nurpitasari, Dwi Ratna. 2017. Pendekatan Cost-Plus Pricing dalam Penentuan

Harga Jual Roti Pada UD. Ganysha Kediri. Vol. 01 No.2 PP-1-13.

Universitas PGRI Kediri.

Panuhun. 2012. Daging sebagai protein hewani yang aman, sehat, utuh, dan

halal. Kencana: Jakarta.

Pridasari, Khalida. 2012. Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk

Kerajinan Kreatif Keramik Pada CV Munti Bali, Bogor. [SKRIPSI].

Institut Pertanian Bogor.

Purnomo. 2007. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia – Press.

Retnoningsih, DKK. 2016. Pemilihan Prioritas Strategi Pemasaran Coklat

Olahan Berdasarkan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi kasus

di Perusahaan Magic Chocolate, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali). PP

25-37. Universitas Udayana: E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata.

Rianto, M Nur. 2015. Pemasaran Strategik Pada Asuransi Syariah. Bekasi:

Gramata Publishing.

Rosyalina, DKK. Strategi Pemasaran Teh Celup Goalpara Industri Hilir Teh

PT. Perkebunan Nusantara VIII (Studi Kasus Industri Hilir Teh PTPN

VIII Bandung, Provinsi Jawa Barat). Vol.6 No.1 PP 44-53. Universitas

Padjajaran: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh.

Saaty, Thomas L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Jakarta:

PT Gramedia.

Sedjati, Retina Sri. 2018. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Depublish.

Soekartawi. 2013. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo.

Soeparno. 2015. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Bandung: Erlangga.

Sonbait, Lukas Y. 2011. Kesukaan Konsumen Terhadap Olahan Daging Sapi.

Papua: FPPIK Papua.

Subagyo, Ahmad. 2010. Marketing in Business. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran (Teori & Implementasi). Yogyakarta:

Page 152: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

136

Andi Offset.

Sumarwan, Ujang. 2015. Pemasaran Strategik : Perspektif perilaku konsumen

dan marketing plan. Bogor: IP Press.

Sunarto. 2004. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: AMUS.

Suryana. 2013.Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:

Salemba Empat.

Suyoto. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: Andi.

Swandayani, Dian. 2009. Kebab, Cita Rasa dan Sebuah Identitas. Yogyakarta:

Majalah Ilmiah Populer.

Swastha, Basu. 2002. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty

Offset.

Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Press.

Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi Press.

Ulfah, Yasarah Fauziah. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Produk Teh Hijau

Celup Cap Dua Petani (Studi Kasus di Gapoktan Karya Mandiri

Sejahtera, Desa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung,

Provinsi Jawa Barat). PP. 198-211. Fakultas Pertanian Universitas

Padjajaran.

Umar, Husein. 2008. Strategi Management In Action (Konsep, Teori, dan Teknik

Menganalisis Manajemen Strategis). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Wibowo, Mohamad Emir dkk. 2018. Strategi Pemasaran Produk Sosis Siap

Makan (Studi Kasus: PT. Primafood Internasional). Vol.3 No.1, PP. 29-

38. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Wijaya, Marissa Arum. Analisis Preferensi Konsumen Dalam Membeli Daging

Sapi di Pasar Tradisional. [SKRIPSI]. Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret.

Windarti, Tias dan Mariaty Ibrahim. 2017. Pengaruh Kualitas Produk dan

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Produk Donat

Mandu (Studi Kasus: CV. Donat Madu Cihanjuang). Vol.4 No.2 PP 1-10.

Universitas Bina Widya.

Yazid. 2001. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Ekonisa.

Page 153: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

LAMPIRAN

Page 154: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

138

Lampiran 1. Wawancara Identifikasi Bauran Pemasaran (In-depth interview)

Narasumber: General Manager

1. Bagaimanakah sejarah berdirinya PT. SKB?

2. Dimana alamat lokasi PT. SKB?

3. Bagaimana Struktur organisasi PT. SKB?

4. Apa visi, misi PT. SKB?

Narasumber: General Manager, Logistic Manager, dan General Affair

Manager

1. Bagaimanakah kegiatan dan cara kerja pemasaran di PT. SKB?

2. Adakah target penjualaan produk daging kebab sapi per tahun atau per bulan?

Jika ada berapa jumlahnya?Apakah saat ini sudah mencapai target penjualan?

7 P – Bauran Pemasaran

1. Apa saja jenis produk daging kebab sapi di PT. SKB?

2. Bagaimana cara menentukan jenis produk daging kebab sapi yang akan

dipasarkan (variasi produk, kemasan, garansi)?

3. Bagaimana kualitas produk daging kebab sapi yang dipasarkan oleh PT.

SKB?

4. Bagaimana cara PT. SKB menentukan harga dari setiap produk daging kebab

sapi yang akan dipasarkan?

5. Bagaimana sistem pembayaran dari konsumen kepada SKB? Apakah

memiliki kendala?

6. Apa saja media promosi yang digunakan saat ini?

7. Jenis promosi yang seperti apa yang sudah dilakakukan oleh PT. SKB?

8. Selain di lokasi ini apakah ada tempat pemasaran lainnya?

9. Bagaimana saluran distribusi yang diterapkan perusahaan?

10. Saluran distribusi mana yang lebih menguntungkan?

11. Bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh PT. SKB?

12. Pelatihan atau budaya apa yang diterapkan perusahaan?

13. Apa saja fasilitas penunjang dalam proses pemasaran?

14. Bagaimana proses/mekanisme pemasaran produk daging kebab sapi dari PT.

SKB hingga kepada tangan konsumen?

15. Apa kendala dalam bauran pemasaran (produk, harga, promosi, tempat,

tenaga kerja, lingkungan fisik, dan proses)

16. Bagaimana cara menangani kendala bauran pemasaran pemasaran (produk,

harga, promosi, tempat, tenaga kerja, lingkungan fisik, dan proses)

Page 155: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

139

Lampiran 2. Kuisioner terbuka untuk FGD (Focus Grup Discusion) Penyusunan

elemen-elemen pada Strategi Pemasaran PT. SKB. (In-depth interview)

Narasumber: General Manager, Logistic Manager, dan General Affair

Manager

1. Apakah dengan meneliti strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari

Kreasi Boga ini sesuai dengan keadaan untuk dapat mengatasi permasalahan

perusahaan?

2. Apakah pada proses pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB sudah sesuai

dengan konsep bauran pemasaran (marketing mix)7P?

3. Dalam memutuskan dan menentukan kebijakan mengenai pemasaran siapa saja

(aktor) yang mempunyai wewenang?

4. Pada faktor-faktor pemasaran dengan konsep bauran pemasaran (marketing

mix) 7P yang sudah dijelaskan, apa yang dapat diterapkan menjadi sebuah

alternatif strategi pemasaran untuk mengatasi permasalahan pemasaran

perusahaan ?

Kolom Jawaban:

Page 156: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

140

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Pemilihan Prioritas Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi

di PT. Sari Kreasi Boga, Jakarta Selatan

Identitas Responden

Nama :

Jabatan/Profesi :

Tanggal Pengisian :

Pendidikan :

Lama Bekerja :

Responden yang Terhormat,

Saya Nungky Kusumawati (11150920000062), mahasiswi Program Studi

Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian mengenai

“Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan”.

Kuesioner ini merupakan bagian penelitian dari tugas akhir saya. Saya

mohon Bapak/Ibu/Saudara/I untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara

lengkap dan benar agar informasi ilmiah yang disajikan dapat

dipertanggungjawabkan dan tercapainya hasil yang diinginkan. Atas perhatian dan

kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/I saya ucapkan terima kasih.

Page 157: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

141

KUESIONER PENGISIAN MATRIKS PERBANDINGAN BERPASANGAN

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden sehingga

memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat dengan responden lain.

Petunjuk Teknis :

1. Responden diminta untuk membandingkan antara dua elemen yaitu elemen A

(kolom kiri) dengan elemen B (kolom kanan).

2. Nilai perbandingan antara dua elemen ditandai dengan tanda “√” (centang)

3. Nilai perbandingan yang diberikan responden mempunyai skala 1-9

Definisi dari skala yang digunakan sebagai berikut :

Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 Elemen A sama penting dengan B

3 Elemen A lebih penting dari B

5 Elemen A jelas lebih penting dari B

7 Elemen A sangat jelas lebih penting dari B

9 Elemen A mutlak lebih penting dari B

2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai elemen yang berdekatan

1/(2-9) Kebalikan dari keterangan nilai 2-9

Page 158: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

142

CONTOH PENGISIAN

Intruksi : Bandingkan tingkat seberapa penting faktor-faktor di bawah ini

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih Penting Kolom

Kanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Faktor X √ Faktor Y

√ Faktor Z

Faktor Y √ Faktor Z

Penjelasan :

1. Faktor X tidak lebih penting dibanding Faktor Y, atau sebaliknya Faktor Y jelas

lebih penting dibanding Faktor X

2. Faktor X jelas lebih penting dibanding Faktor Z, atau sebaliknya Faktor Z tidak

jelas lebih penting dibanding Faktor X

3. Faktor Y sangat jelas lebih penting dibanding Faktor Z, atau sebaliknya Faktor

Z tidak sangat jelas lebih penting dibanding Faktor Y

Page 159: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

143

Bagian I

Hierarki Faktor terhadap Fokus

Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar faktor-faktor berikut dalam

upaya pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Product Price

Place

Promotion

People

Physical

Process

Price Place

Promotion

People

Physical

Process

Place Promotion

People

Physical

Process

Promotion People

Physical

Process

People Physical

Process

Physical Process

Page 160: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

144

Bagian II

Hierarki Aktor terhadap Faktor

2.A Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Aktor sehubungan dengan

faktor Produk (Product) dalam upaya pemasaran daging kebab

sapi di PT. SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

President

Director

General

Manager

Logistic

Manager

General

Manager

Logistic

Manager

2.B Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Aktor sehubungan dengan

faktor Harga (Price) dalam upaya pemasaran daging kebab sapi di

PT. SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

President

Director

General

Manager

Logistic

Manager

General

Manager

Logistic

Manager

Page 161: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

145

2.C Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Aktor sehubungan dengan

faktor Tempat/distribusi (Place) dalam upaya pemasaran daging

kebab sapi di PT. SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

President

Director

General

Manager

Logistic

Manager

General

Manager

Logistic

Manager

2.D Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Aktor sehubungan dengan

faktor Promosi (Promotion) dalam upaya pemasaran daging kebab sapi di PT.

SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

President

Director

General

Manager

Logistic

Manager

General

Manager

Logistic

Manager

2.E Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Aktor sehubungan dengan

faktor Tenaga kerja (People) dalam upaya pemasaran daging kebab sapi di PT.

SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

President

Director

General

Manager

Logistic

Manager

General

Manager

Logistic

Manager

Page 162: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

146

2.F Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Aktor sehubungan dengan

faktor Lingkungan Fisik (Physical evidence) dalam upaya pemasaran daging

kebab sapi di PT. SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

President

Director

General

Manager

Logistic

Manager

General

Manager

Logistic

Manager

2.G Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Aktor sehubungan dengan

faktor Proses (Process) dalam upaya pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

Kolom

Kiri

Lebih Penting Lebih

Penting

Kolom

Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

President

Director

General

Manager

Logistic

Manager

General

Manager

Logistic

Manager

Page 163: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

147

Bagian III

Hierarki Alternatif Strategi terhadap Aktor

Dari beberapa aktor yang berpengaruh terhadap pemasaran daging kebab sapi di

PT. Sari Kreasi Boga Jakarta Selatan, terdapat beberapa alternatif strategi, yaitu :

a. Meningkatkan kualitas mutu produk dengan melakukan evaluasi proses

produksi.

b. Melakukan penetrasi harga melalui penurunan harga jual dibawah harga

kompetitor sejenis.

c. Memperbesar cakupan pemasaran melalui penambahan distributor-distributor.

d. Memberikan promosi penjualan melalui penjualan personal maupun sosial

media dan website

e. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat meningkatkan performa

kerja dalam memasarkan produk.

Page 164: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

148

3.A Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Alternatif Strategi

sehubungan dengan aktor President Director dalam upaya

pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

Kolom Kiri

Lebih

Penting

Lebih

Penting

Kolom Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Meningkatkan

kualitas mutu

produk

Melakukan

penetrasi harga

Memperbesar

cakupan pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Melakukan

penetrasi

harga

Memperbesar

cakupan pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Memperbesar

cakupan

pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Memberikan

promosi

penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Page 165: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

149

3.B Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Alternatif Strategi

sehubungan dengan aktor Managing Director dalam upaya

pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

Kolom Kiri

Lebih

Penting

Lebih

Penting

Kolom Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Meningkatkan

kualitas mutu

produk

Melakukan

penetrasi harga

Memperbesar

cakupan pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Melakukan

penetrasi

harga

Memperbesar

cakupan pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Memperbesar

cakupan

pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Memberikan

promosi

penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Page 166: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

150

3.C Instruksi : Bandingkan tingkat kepentingan antar Alternatif Strategi

sehubungan dengan aktor General Manager dalam upaya

pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB.

Kolom Kiri

Lebih

Penting

Lebih

Penting

Kolom Kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Meningkatkan

kualitas mutu

produk

Melakukan

penetrasi harga

Memperbesar

cakupan pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Melakukan

penetrasi

harga

Memperbesar

cakupan pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Memperbesar

cakupan

pemasaran

Memberikan

promosi penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Memberikan

promosi

penjualan

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Page 167: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

151

Lampiran 4. Hasil kuesioner terbuka pada FGD (Focus Group Discussion)

Tanggal Pelaksanaan : 14 September 2020

Tempat : Kantor PT. Sari Kreasi Boga

Responden : R1 = General Manager

R2 = General Affair Manager

R3 = Logistic Manager

Pertanyaan 1:

Apakah dengan meneliti strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi

Boga ini sesuai dengan keadaan untuk dapat mengatasi permasalahan

perusahaan?

Jawaban:

R2: Perihal mengenai permasalahan perusahaan khususnya dalam pemasaran, ada

beberapa kendala terkait proses pemasaran yang dilaksanakan perusahaan saat ini.

R1: Iya betul, saat ini perusahaan sangat membutuhkan penelitian mengenai

pemasaran khususnya dalam strategi apa yang akan dilakukan untuk kedepannya

agar penjualan semakin meningkat serta produk daging kebab sapi saga ini agar

kembali diminati oleh para konsumen.

R3: Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan serta kendala yang

dihadapi dalam pemasaran penting dilakukan penelitian yang direncanakan oleh

mba nungky terkait strategi pemasaran daging kebab sapi di PT. Sari Kreasi Boga

ini menjadi fokus penelitian untuk dapat membantu perusahaan menemukan

strategi apa sih yang perlu dilakukan.

Pertanyaan 2:

Apakah pada proses pemasaran daging kebab sapi di PT. SKB sudah sesuai

dengan konsep bauran pemasaran (marketing mix)7P?

Page 168: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

152

Jawaban:

R2: Bauran pemasaran saat ini sudah berkembang dari 4P menjadi 7P kan ya?

N: Benar bu, bauran pemasaran saat ini terdiri dari product, price atau harga,

promotion atau promosi, place atau tempat, people atau tenaga kerja dalam

pemasaran, physical evident atau yang dapat dikatakan sebagai fasilitas

pemasaran sebagai pendukung dalam pemasaran, dan yang terakhir process atau

proses dalam pemasaran.

R2: Oke baik, menurut saya saat ini perusahaan kan juga sudah memiliki atau

menerapkan dari bauran pemasaran tersebut.

R3: Iya pak, untuk faktor-faktor yang berpengaruh dengan kondisi di dalam

perusahaan, iya benar sudah dapat menyesuaikan dengan bauran pemasaran yang

ada di dalam teori yaaa.

Pertanyaan 3:

Dalam memutuskan dan menentukan kebijakan mengenai pemasaran siapa saja

(aktor) yang mempunyai wewenang?

Jawaban:

R1: Dalam pengambilan keputusan biasanya yang sudah pasti itu president

director atau direktur utama Ibu Nilam, menjurus lebih kearah pemasaran nya

saya sendiri juga dapat memberikan keputusan karenan memang posisi saya yang

setiap hari di kantor dan berkoordinasi dengan divisi-divisi terkait.

R3: Saya sependapat dengan bapak terkait siapa saja yang memiliki wewenang

dalam kebijakan dalam proses pemasaran kebab daging sapi saga ini.

R2: Ibu Iis (Logistic Manager) juga memiliki wewenang dalam memutuskan

dalam proses pemasaran kebab daging sapi di PT. SKB ini karena beliau yang

turun langsung memasarkan serta yang mengetahui proses alur distirbusi dari

pemesanan hingga barang tersebut diterima oleh konsumen.

N: Baik pak bu, untuk aktor yang ebrwenang dalam menentukan kebijakan dalam

pemasaran di PT. Sari Kreasi Boga ini ada 3 aktor, yaitu President Director,

General Manager, serta Logistic Manager.

Page 169: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

153

Pertanyaan 4:

Pada faktor-faktor pemasaran dengan konsep bauran pemasaran (marketing mix)

7P yang sudah dijelaskan, apa yang dapat diterapkan menjadi sebuah alternatif

strategi pemasaran untuk mengatasi permasalahan pemasaran perusahaan ?

Jawaban:

R2: Yang pasti perlu adanya dalam memasarkan suatu produk yang perlu

diperhatikan adalah dalam kualitas produk sehingga harga juga dapat ditentukan

atau diimbangi dengan kualitas suatu produk.

R1: Saat ini tetapi sudah sangat banyak perusahaan sejenis yang memasarkan

harga dibawah harga yang kita pasarkan padahal mereka ada sebuah perusahaan-

perusahaan baru.

R3: Beberapa konsumen lama juga sudah banyak yang beralih kepada supplier

baru tersebut.

R2: Iya, sepertinya penurunan harga saat ini perlu dilakukan guna menarik

kembali minat konsumen dalam membeli produk kita diimbangi juga dengan

kualitas yang akan kita berikan.

R1: Saat ini supplier lain berani memberikan harga murah dikarenakan mereka

sudah banyak memiliki distributor yang dapat membantu dalam memasarkan

produk dan konsumen pun lebih mudah untuk mendapatkannya, maka diperlukan

juga perluasan pemasaran dengan membuka distributor untuk wilayah diluar

jabodetabek.

N: Selain dalam segi produk dan harga, dilihat dari sisi bauran pemasaran yang

ada serta permasalahan didalamnya, adakah alternatif lain yang perlu dilakukan

perusahaan?

R3: Perusahaan belum pernah memberikan diskon kepada konsumen, paling

hanya bonus saja itupun ada minimal pembeliannya. Promosi penjualan seperti

potongan harga baiknya perlu dilakukan, dan juga penjualan lewat e-commerce

juga dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk.

R2: Iya saat ini adalah dimana jamannya konsumen ingin instant dan juga banyak

daya tarik dari e-commerce tersebut selain itu website dan Instagram nya harus

lebih aktif lagi dalam memposting produk. Kurangnya keaktifan karyawan dalam

Page 170: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

154

memanfaatkan sosial media dan juga website sepertinya diperlukan pelatihan

kepada karyawan dalam cara memasarkan suatu produk untuk meningkatkan

pelayanan.

N: Baik, berdasarkan permasalahan yang ada tentu perlu adanya beberapa

alternatif strategi yang disebutkan tadi: 1. Meningkatkan kualitas mutu produk, 2.

Melakukan penetrasi harga, 3. Memperbesar cakupan pemasaran, 4. Memberikan

promosi penjualan, dan 5. Memberikan pelatihan kepada karyawan.

Page 171: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

155

Lampiran 5. Struktur Hierarki (Hasil Wawancara)

Strategi Pemasaran Daging Kebab Sapi di PT. Sari Kreasi Boga

Product Price Place Promotion Physical

evidence People Process

President Director General Manager Logistic Manager

Meningkatkan

kualitas mutu

produk

Melakukan

penetrasi harga

Memperbesar

cakupan

pemasaran

Memberikan

promosi

penjualan

Tingkat I

Fokus (Goal)

Tingkat II

Faktor (Bauran

Pemasaran)

Tingkat III

Aktor

Tingkat IV

Alternatif Strategi

Memberikan

pelatihan

kepada

karyawan

Page 172: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

156

Lampiran 6. Hasil Pengolahan AHP (Analytical Hierarcy Process) dengan

software Expert Choice 11

Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 3 (Elemen Aktor)

Page 173: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

157

Lampiran 6. Lanjutan…

Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 4 (Elemen Alternatif Strategi)

Page 174: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

158

Lampiran 6. Lanjutan….

Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Faktor

Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi

Page 175: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

159

Lampiran 7. Hasil Pengolahan AHP dengan software Microsoft Excel 2013

Hasil Vertikal Elemen Faktor

Elemen

Aktor

Elemen Faktor Bobot Produc

t Price Place Promotion People

Physical

Evidence

Proces

s

President

Director 0.615 0.612 0.211 0.097 0.691 0.529 0.24 0.691

General

Manager 0.285 0.295 0.552 0.570 0.218 0.36 0.661 0.218

Logistic

Manager 0.099 0.092 0.237 0.333 0.091 0.11 0.099 0.091

CR 0.04 0.01 0.01 0.02 0.01 0.00347 0.03

Bobot 0.324 0.183 0.16 0.15 0.097 0.04 0.045 1

Hasil Vertikal Elemen Alternatif Strategi

Elemen Alternatif Strategi

Elemen Aktor

Bobot President

Director

General

Manager

Logistic

Manage

r

Meningkatka Kualitas Mutu

Produk 0.557 0.31 0.271 0.351

Melakukan Penetrasi Harga 0.189 0.405 0.135 0.34

Memperbesar Cakupan

Pemasaran 0.082 0.147 0.46 0.165

Memberikan Promosi

Penjualan 0.12 0.086 0.081 0.092

Memberikan Pelatihan

Kepada Karyawan 0.052 0.052 0.053 0.052

CR 0.03 0.03 0.05

Bobot 0.691 0.218 0.091 1

Page 176: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

160

Lampiran 8. Titik Lokasi Graha SKB (PT. SKB)

Graha

SKB

Page 177: STRATEGI PEMASARAN DAGING KEBAB SAPI DI PT. SARI …

161

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian di PT. SKB

Tampak Depan Gedung Tampak Dalam Gedung

Wawancara dengan responden

Produk Kebab Daging Sapi Fasilitas Pemasaran