Strategi Operasional

7
STRATEGI OPERASIONAL PELAKSANAAN PMKK 1. Identifikasi Ruang Lingkup/Scope, Dimensi/Area dan Fungsi- Fungsi Ruang lingkup : Puskesmas Dimensi : Luar gedung Fungsi : Askep diare Posyandu Uks 2. Perumusan Standar dari Fungsi-Fungsi Mengacu kepada Kebijakan Pemerintah Profesi dan Institusi a. Tabel Prioritas Fungsi-Fungsi Esensial No Fungsi Resiko Tinggi Volum e Tingg i Rawan Masala h Biaya Tinggi Score 1 Askep diare - 3 2 Posyandu - ? - 1 3 uks - - 2 b. Pengelompokan fungsi-fungsi Score 3 Score 2 Score 1 Fungsi resiko Fungsi sangat- Fungsi sangat

Transcript of Strategi Operasional

Page 1: Strategi Operasional

STRATEGI OPERASIONAL

PELAKSANAAN PMKK

1. Identifikasi Ruang Lingkup/Scope, Dimensi/Area dan Fungsi-Fungsi

Ruang lingkup : Puskesmas

Dimensi : Luar gedung

Fungsi : Askep diare

Posyandu

Uks

2. Perumusan Standar dari Fungsi-Fungsi Mengacu kepada Kebijakan Pemerintah Profesi

dan Institusi

a. Tabel Prioritas Fungsi-Fungsi Esensial

No FungsiResiko

Tinggi

Volume

Tinggi

Rawan

Masalah

Biaya

TinggiScore

1 Askep diare - 3

2 Posyandu - ? - 1

3 uks - - 2

b. Pengelompokan fungsi-fungsi

Score 3 Score 2 Score 1

Fungsi resiko tinggi Fungsi sangat-sangat

penting

Fungsi sangat penting

Askep diare uks posyandu

Page 2: Strategi Operasional

c. Asuhan Keperawatan Anak dengan diare

Pkm Dewa Samarinda Perawatan Pasien Anak dengan diare

Standar Askep Anak

dengan diare

No. Dokumen:

03/abadi/33

Revisi:

00

Hal:

1/1

Tgl Terbit:

16 september 2014

Ditetapkan Oleh

Direktur pkm abadi

Dr. Abadi, M.Kes

Dimensi : luar gedung Fungsi : Asuhan Keperawatan Anak

dengan diare

Pernyataan Standar : Perawat mampu mengidentifikasi pasien anak dengan diare

melakukan tindakan, memberi pertolongan pertama kebutuhan dasar pasien,

melakukan dokumentasi dan evaluasi.

Struktur Proses Out Come

1. Dokter

2. Perawat

3. Standar Infus

4. Infus set

5. Cairan sesuai indikasi

6. Abocath sesuai

dengan ukuran

7. Perlak/pengalas

8. Torniquet

9. Kapas Alkohol

10. Plester

11. Kassa steril

12. Betadine

13. Sarung tangan

14. Spalk

1. Mengidentifikasi pasien

anak dengan diare

2. Melaksanakan tindakan

delegatif: memasang

infus

3. Mempertahankan

integritas kulit

4. Memenuhi kebutuhan

ADL: personal hygiene,

nutrisi, eliminasi

5. Melakukan observasi

intensif

6. Memberikan penyuluhan

kesehatan

7. Melakukan tindakan

kolaborasi dalam

pemberian obat

8. Melakukan

1. Pasien anak dengan

diare teridentifikasi

2. Kebutuhan cairan

terpenuhi

3. Kebutuhan ADL

terpenuhi

4. Pasien dapat istirahat

5. Suhu tubuh pasien

normal, sekitar 36,5-

37⁰C

6. Pertambahan BB pasien

7. Pasien dapat

teridentifikasi sesuai

dengan indikasi

8. Keluarga atau pasien

dapat mengerti akan

penjelasan tetang

Page 3: Strategi Operasional

15. Termometer

16. Timbangan

17. Jam tangan detik

dokeumentasi

9. Melakukan evaluasi

penyakitnya

9. Tindakan keperawatan

teridentifikasi

10.Tindakan keperawatan

terdokumentasi

3. SOP Semua Kegiatan Masing-Masing Fungsi

Pkm Dewa

Pemasangan Infus

No. Dokumen: Revisi: Halaman:

Tanggal Terbit:

16 September 2014

Ditetapkan Oleh

Direktur RSU Nightingale

Dr. Abadi, M.Kes

Prosedur

Tetap

Pengertian Salah satu metode efisien dan efektif untuk memberikan cairan langsung

ke dalam kompartemen cairan ekstra celuler terutama dalam system

vena (Barbara Kozier, 809)

Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.

2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.

Kebijakan 1. KepMenkes RI No: 436/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah

Sakit

2. Standar Praktek Keperawatan Profesional, PPNI, 1999

Persiapan 1. Standar Infus

Page 4: Strategi Operasional

2. Infus set

3. Cairan sesuai indikasi

4. Abocath sesuai dengan ukuran

5. Perlak/pengalas

6. Torniquet

7. Kapas Alkohol

8. Plester

9. Kassa steril

10. Betadine

11. Sarung tangan

12. Spalk

Prosedur 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

2. Cuci tangan.

3. Hubungkan cairan dan infuse set dengan menusukkan ke bagian karet atau

akses selang ke botol infuse.

4. Isi cairan ke dalam set infuse dengan menekan ruang tetesan hingga terisi

sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan udara

selang ke luar.

5. Letakkan perlak ke bawah tempat (vena) yang akan dilakukan penginfusan.

6. Lakukan pembendungan dengan tourniquet 10-12 cm diatas tempat

penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan

sirkular (bila sadar).

7. Gunakan sarung tangan steril.

8. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.

9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibagian bawah

vena dan posisi jarum mengarah ke atas.

10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath). Apabila saat

penusukan terjadi pengeluaran darah melalui jarum, maka tarik keluar

bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena.

11. Setelah jarum infuse bagian dalam dilepaskan/dikeluarkan, tahan bagian

atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak

keluar. Kemudian bagian infuse dihubungkan/disambungkan dengan

selang infuse.

Page 5: Strategi Operasional

12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang

diberikan.

13. Lakukan fiksasi dengan kassa steril.

14. Pasang spalk.

15. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infuse serta catat ukuran jarum.

16. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

17. Catat jenis cairan, letak infuse, kecepatan aliran, ukuran, dan tipe jarum

infuse.

Unit terkait Posyandu mawar