STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES PADA PENDERITA ...
Transcript of STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES PADA PENDERITA ...
STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES PADA PENDERITA
KANKER PARU
SKRIPSI
Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Psikologi
Disusun Oleh:
NOVI MAULANDARI
F 100 040 159
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES PADA PENDERITA
KANKER PARU
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat
Sarjana S-1 Psikologi
Disusun Oleh:
NOVI MAULANDARI
F 100 040 159
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES PADA PENDERITA
KANKER PARU
Yang diajukan oleh:
NOVI MAULANDARI
F 100 040 159
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan dewan penguji oleh:
Pembimbing Utama
Setia Asyanti, S.Psi, Msi Tanggal, Januari 2010
STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES PADA PENDERITA
KANKER PARU
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
NOVI MAULANDARI
F 100 040 159
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji Utama
Setia Asyanti, S.Psi, MSi
Penguji Pendamping I
Drs. Suparno, MSi
Penguji Pendamping II
Drs. Soleh Amini, MSi
Surakarta,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Psikologi
Susatyo Yuwono, S.Psi, MSi
MOTTO
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugrah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik. Tuhan pastikan menunjukan kebesaran dan kuasaNya bagi hambanya
yang sabar dan tak kenal putuh asa, jangan menyerah.....jangan menyerah.....jangan menyerah.......
(D’Masiv)
“Ketahuilah bahwa kemenangan akan datang bersama kesabaran, jalan keluar
datang bersama kesulitan dan kemudahan itu ada bersama kesulitan”
(QS. Ath-Thalaq: 7)
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini aku persembahkan dengan segenap kasih teruntuk:
Rabb-ku yang maha dasyat atas segala ilmu dalam diri yang tiada batas..
Bapak dan Ibu tersayang untuk do’a dan kasih sayang yang tiada batas
serta dukungan kalian yang tak pernah surut..
Adikku Tya dan Ipung atas bantuan dan semangatnya
Suamiku terkasih untuk do’a, cinta, dan semangatnya
Keluarga besar suamiku terima kasih atas dukungan dan motivasinya
Untuk calon anakku, kamu adalah anugrah yang kumiliki dan memberikan
semangat untuk berjuang menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT pemberi alam semesta
ini yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya serta Sholawat dan Salam
semoga selalu tercurah kepada Rasul Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
semua umat yang mengikuti sunnahnya.
Bimbingan, dorongan, bantuan dan semangat dari berbagai pihak
merupakan motivasi terbesar bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Selanjutnya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan
penghargaan dan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Ibu Setia Asyanti, S.Psi M.Si selaku pembimbing utama yang dengan sabar
dan penuh pengertian memberikan bimbingan, dorongan, dan pengarahan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Lisnawati S.Psi selaku pembimbing akademik yang telah membimbing
penulis dengan baik selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi tata usaha Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu,
pelayanan dan kemudahan kepada penulis.
5. Dr. Agus Suharto, Sp.P dan Dr. Riana sari, Sp.P selaku pembimbing di
lapangan penelitian yang telah banyak membantu meluangkan waktu,
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama
penelitian di poli spesialis.
6. Mas Narko dan Ibu Atik terima kasih atas saran, diskusi dan memberi
keceriian selama di poli spesialis.
7. Untuk mbak rohmah makasih banget aku selalu membutuhkan bantuanmu
8. Saudara-saudaraku tercinta, om sim bulik dar terima kasih untuk semangat dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk
sepupuku pipin, tina, reta, didik, gending apa arti semua ini tanpa kalian.
9. Untuk mbak tika, mas nanung, sari terima kasih kebersamaan yang tiada
ternilai
10. Untuk ayu, herma, hana makasih ya atas dukungannya
Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah yang berlipat
atas setiap amal kebaikan yang telah kita lakukan. Tanggapan baik berupa saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan di
masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua orang yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN............................................................... i
HALAMAN JUDUL................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv
HALAMAN MOTTO................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN….......................................................... vi
KATA PENGANTAR…….................................................................... vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………... ix
DAFTAR SKEMA ……………………………………………………... xii
DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..... xiv
ABSTRAKSI…………………………………………………………..... xv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………......... 1
B. Tujuan Penelitian………………………………………………... 6
C. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI................................................................. 8
A. Strategi Koping ........................................................................... 8
B. Kanker Paru ................................................................................. 17
1. Pengertian Kanker Paru…………………………………….. 17
2. Penyebab Kanker Paru……………………………………… 17
3. Gejala Kanker Paru…………………………………………. 19
4. Diagnosis Kanker Paru …………………………………….. 20
5. Stadium Kanker Paru……………………………………….. 22
6. Pengobatan Kanker Paru……………………………………. 24
7. Reaksi Psikologi Penderita Kanker Paru …………................ 26
C. Strategi Koping Menghadapi Stres Pada
Penderita Kanker paru-paru ................................................... 32
D. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 38
A. Gejala Penelitian ......................................................................... 38
B. Definisi Operasional Gejala penelitian ....................................... 38
C. Subjek Penelitian ......................................................................... 39
D. Metode pengumpulan Data ......................................................... 39
E. Metode Analisis Data .................................................................. 44
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN………. 46
A. Persiapan Penelitian……………………………………….. 46
B. Pengumpulan Data……........................................................ 52
C. Hasil Analisis Data………………………………………... 55
D. Kategorisasi……………………………………………….. 83
E. Pembahasan…………………………………………………. 90
1.Reaksi psikologis yang dialami penderita kanker paru.......... 90
2. Strategi koping yang digunakan penderita kanker paru........ 94
BAB V PENUTUP...................................................................................... 98
A. Kesimpulan.............................................................................. 98
B. Saran......................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 103
LAMPIRAN.................................................................................................. 107
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1. Startegi koping menghadapi stres pada
penderita kanker paru ................................................................... 36
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Guide Interview……………………………………………………. 41
Tabel II. Data penderita kanker paru dalam satu tahun.................................. .48
Tabel III. Frekuensi pertemuan peneliti dengan subjek .................................. 53
Tabel IV. Identitas Subjek penelitian...............................................................55
Tabel V. Gejala stres yang dialami oleh penderita kanker paru ..................... 84
Tabel VI. Reaksi stres penderita kanker paru..................................................86
Tabel VII.Strategi koping yang digunakan pada penderita kanker paru..........88
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Hasil Wawancara Subjek 1 ........................................................................... 108
Hasil Wawancara Subjek 2 ........................................................................... 163
Hasil Wawancara Subjek 3 ........................................................................... 185
Surat keterangan penelitian
Surat izin penelitian
Surat keterangan bukti fisik penelitian
Surat kesediaan menjadi subjek penelitian
ABSTRAKSI
STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES PADA PENDERITA KANKER PARU
Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,
proses berfikir, dan kondisi seseorang. Orang-orang yang mengalami stres bisa menjadi nervous, maka sering menjadi marah dan agresi, tidak bisa santai atau menunjukan sikap-sikap yang tidak kooperatif. Penderita kanker paru mengalami masalah emosional dan psikologis setelah penderita mengetahui bahwa dirinya terkena kanker paru sehingga penderita akan mengalami stres, dan muncul reaksi-reaksi yang diakibatkan oleh gejala stres yang dialaminya. Perilaku atau usaha yang dilakukan individu dalam menyesuikan diri maupun menghindari hal-hal yang menekannya atau proses mengatasi kondisi yang mengancam disebut strategi koping (Lazarus, 1976). Lazarus dan Folkam (dalam Smet, 1994) membagi koping menjadi 2 macam fungsi, yaitu; (1) problem focus coping yaitu perilaku koping yang berpusat pada masalah. Individu akan mengatasi dengan mempelajari cara-cara atau ketrampilan-ketrampilan yang baru. Individu cenderung menggunkan strategi ini bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi; (2) emotion focused coping, yaitu perilaku koping yang berpusat pada emosi digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Respon-respon fisik, mental, dan perilaku seperti apa yang muncul pada penderita kanker paru ketika menghadapi stres dan strategi koping yang digunakan penderita kanker paru untuk menghadapi stres. Petanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana reaksi psikologis yang muncul pada penderita kanker paru untuk menghadapi stres, dan bagaimanabentuk-bentuk strategi koping yang digunakan oleh penderita kanker paru untuk menghadapi stres.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa penderita kanker paru, reaksi pertama kali subjek ketika divonis menderita penyakit kanker paru yaitu terkejut, menyangkal yang diikuti perasaan gelisah atau cemas, pusing, insomnia selera makan yang berubah-ubah, mudah marah sebagai bentuk gejala stres. Sedangkan reaksi psikologisnya berupa shock, menyangkal, dan pada akhirnya mampu untuk menghadapi dan menerima keadaan penyakitnya. Sedangkan bentuk strategi koping yang digunakan yaitu problem focused coping (PFC) dan emotion focused coping (EFC). problem focused coping atau tingkah laku coping yang berorientasi pada masalah yang digunakan penderita kanker paru meliputi tindakan instrumental, negosiasi, mencoba menganalisis penyebab permasalahan, dan melakukan penilaian kembali pada masalah. Sedangkan emotion focused coping atau tingkah laku koping yang berorientasi pada emosi yang digunakan penderita kanker paru meliputi pelarian dari masalah, pengurangan beban masalah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan adalah aspek terpenting bagi kehidupan manusia dalam
menjalani hidup sehari-hari sebaiknya selalu mengedepankan kesehatan, karena
sehat itu nikmat dan begitu pentingnya kesehatan sehingga individu rela
membayar milyaran rupiah untuk kesehatan di saat sakit (http://organisasi.org,
2007). Kesehatan harus tetap dijaga agar kondisi tubuh tetap sehat dan tidak
mudah terserang oleh penyakit yang dapat menyebabkan kematian karena
menderita penyakit yang kronis.
Masyarakat mengenal beberapa penyakit tidak dapat dipahami hanya
berdasarkan pertimbangan medis tetapi juga faktor-faktor lain yang mendukung
terjadinya penyakit. Problem kesehatan yang utama dan sebab-sebab kematian
sekarang ini adalah karena penyakit-penyakit kronis (Sarafino, 1990). Penyakit-
penyakit kronis antara lain Jantung koroner, kanker, stroke, diabetes dan tekanan
darah tinggi merupakan contoh-contoh dari penyakit kronis tersebut.
Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat dari
sel-sel yang tumbuh abnormal, diluar batas kewajaran dan tidak terkendali
perkembangannya. (Junaidi, 2007). Salah satu kanker yang menduduki peringkat
kedua setelah kanker payudara dan menyebabkan kematian adalah kanker paru.
Kanker paru adalah tumor yang tumbuh di paru-paru yang sebagian besar
berasal dari sel-sel di dalam paru-paru. Tetapi kanker paru bisa juga berasal dari
kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru. Menurut Yunus, ahli
penyakit paru dari RS MH Thamrin, kanker paru merupakan kanker yang paling
sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker ini juga merupakan salah
satu penyebab utama kematian akibat kanker (http://lifestyle.okezone.com, 2008).
Kanker paru kebanyakan menyerang pada perokok pasif yang banyak
menghirup asap rokok dari perokok aktif. Kanker paru tetap mendominasi
peringkat penyakit yang menyebabkan kematian. Kebiasaan merokok menjadi
80% penyebab semua kanker paru-paru, seringnya berkecimpung di lokasi yang
rentan terhadap debu asbes, uap kimiawi, dan perokok pasif juga menjadi
penyebab utama menderita kanker paru-paru. Meskipun sudah ada program
penyuluhan kesehatan masyarakat, peraturan yang mewajibkan adanya label
peringatan pada kemasan rokok, dan pembatasan penjualan rokok pada kalangan
remaja, namun kelompok perokok yang bertambah dan pronsentase terbesar
adalah dari kalangan usia muda. Untuk kalangan kaum wanita, kanker paru. telah
menduduki peringkat di atas penyakit kanker payudara, sebagai penyebab utama
kematian, sehingga kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian baik
bagi pria maupun wanita (American Cancer Society, dalam Revees, 2001).
Beberapa penelitian melaporkan bahwa sekitar 20%-30% kejadian terkena
kanker paru, dialami oleh perokok pasif (Aditama, 1997). Perokok pasif secara
tidak langsung telah memasukkan zat-zat yang berbahaya ke dalam tubuh
bersamaan dengan asap rokok yang tanpa sengaja dihisap. Kondisi ini lebih
membahayakan karena tubuh perokok pasif tidak terbiasa dengan asap yang
terhisap kedalam tubuh mereka (Sarafino, 1990). Kebanyakan perokok pasif
menghirup asap rokok dari perokok aktif disaat berada dilingkungan perokok.
Penelitian yang dilakukan oleh Hadjam (2000) terhadap pasien kanker
paru menemukan bahwa pasien yang mengalami kanker paru memperlihatkan
adanya stres dan depresi yang ditunjukkan dengan perasaan sedih, putus asa,
pesimis, merasa diri gagal, tidak puas dalam hidup, merasa lebih buruk
dibandingkan dengan orang lain, penilaian rendah terhadap tubuhnya, dan merasa
tidak berdaya.
Pendekatan secara psikologis pada penderita kanker paru amat penting
agar penderita tidak jatuh dalam kondisi stres, cemas dan depresi yang pada
akhirnya akan menurunkan imunitas (kekebalan tubuh), yang amat penting bagi
penyembuhannya. Selain dari pada itu pendekatan religi (agama) juga penting
dilakukan guna memberikan makna kehidupan atau harapan (optimisme) (Yahya,
2008)
Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non spesifik mengharuskan
seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. Apabila individu
keadaan tubuhnya terganggu karena tekanan psikologis yang disebabkan oleh
penyakit fisik, dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat stres. Stres adalah suatu
keadaan yang dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu
hal yang menantang, mengancam atau merusak terhadap keseimbangan dinamis
seseorang yang diakibatkan adanya masalah kesehatan yang individu alami,
karena setiap penyakit berat atau ringan pasti menimbulkan penderitaan dan
ketegangan (Selye, 1976).
Stres sebagai pengalaman emosional negatif disertai perubahan reaksi
biokimiawi, fisiologis, kognitif dan perilaku yang bertujuan untuk mengubah atau
menyesuaikan diri terhadap situasi yang menyebabkan stres Taylor (dalam
Gunawan dkk, 2007). Perilaku berorientasi tugas mencakup penggunaan
kemampuan kognitif untuk mengurangi stres, memecahkan masalah,
menyelesaikan konflik dan memenuhi kebutuhan. Manusia dalam hidup
bermasyarakat baik sebagai mahkluk individu maupun mahkluk sosial tentu tidak
dapat menghindarkan diri dari masalah (Stuart & Sundeen dalam Lim 2007).
Masalah ini dapat bersumber dari dirinya maupun dari lingkungan dimana
individu tersebut berada. Namun setiap orang mempunyai koping individu yang
berbeda untuk menyelesaikan masalah atau meminimalkan stres yang dialami
(Lim, 2007).
Secara umum koping diartikan sebagai tuntutan baik secara internal
maupun eksternal yang timbul akibat situasi yang mengancam. Strategi koping
tidak hanya meliputi bentuk-bentuk usaha yang realistis dan disadari melainkan
juga mencakup bentuk-bentuk dorongan dan cara-cara menghadapi masalah yang
tidak realistis dan diluar kesadaran individu. Koping ini dimulai dari usaha –usaha
dalam permasalahan secara positif, konstruktif dan efektif (Kurniawati, 2004).
Strategi koping menunjukkan pada berbagai upaya baik mental maupun
perilaku untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi atau meminimalkan suatu
situasi atau kejadian yang penuh tekanan, dengan perkataan lain strategi koping
merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menangani dan
menguasai situasi stres yang menekankan akibat dari masalah yang sedang
dihadapinya dengan cara melakukakan perubahan kognitif maupun perilaku guna
memperoleh rasa aman dalam dirinya (Mu’tadin, 2002.)
Penelitian yang dilakukan oleh Prenda dan Lachman (dalam Putrianti,
2007) membuktikan bahwa individu yang memiliki strategi koping akan mampu
mengontrol kejadian atau masalah hidup yang sedang dihadapi atau dialami dan
dapat meningkatkan kepuasaan dalam hidup.
Hal ini disebabkan karena individu tidak mungkin memenuhi kebutuhan
fisik maupun psikologisnya secara sendirian. Individu membutuhkan dukungan
dari orang-orang terdekat. Dengan demikian individu yang mendapat dukungan
sosial dari keluarganya, secara berulang kali merasakan berkurangnya kelelahan
emosional dan menjadi bersikap positif dan sangat penting bagi individu yang
sedang menghadapi tantangan yang sulit bagi individu yang mengalami stres
(Poerwandari, 2006)
Peiree, dkk (dalam Hartati, 2002) berpendapat bahwa dukungan sosial
dapat mencegah perasaan tertekan, yaitu mencegah apa yang dipandang individu
sebagai stressor yang diterima. Adanya dukungan dari keluarga, masyarakat untuk
memberikan kesempatan pada individu untuk menyusun suatu strategi guna
menghadapi suatu masalah yang sangat membantu individu tersebut untuk
meminimalkan stres.
Penyakit kanker paru bukan merupakan suatu hal yang mudah bagi
individu untuk menerima kenyataan tersebut dan untuk menghadapi. Kanker paru
adalah penyakit yang memiliki kemungkinan sembuh tetapi biaya yang
dikeluarkan tidaklah sedikit. Stres yang dialami individu dapat dimanifestasikan
dalam bentuk stres fisik, psikologis dan perilaku yang ditimbulkan karena
masalah yang dihadapi. Strategi koping yang tepat dan sesuai akan membantu
individu untuk mengatasi dan meminimalkan stres yang dialami (Tanumidjojo
dkk, 2004). Setelah seseorang mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit
kanker paru maka bukan merupakan suatu hal yang mudah bagi mereka untuk
menerima kenyataan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat masalah tentang
strategi koping menghadapi stres pada penderita kanker paru dengan rumusan
masalah : Bagaimana reaksi psikologis yang muncul pada penderita kanker paru
untuk menghadapi stres? Dan bagaimana bentuk-bentuk strategi koping yang
digunakan oleh penderita kanker paru untuk menghadapi stres?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Respon-respon fisik, mental, dan perilaku seperti apa yang muncul pada
penderita kanker paru ketika menghadapi stres.
2. Mengetahui strategi koping yang digunakan oleh penderita kanker paru.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi para penderita kanker paru mempunyai keyakinan bahwa dengan
beriman kepada Tuhan maka segala masalah yang dihadapi akan dapat
diselesaikan. Bentuk strategi koping yang dapat membantu dalam proses
beradaptasi dengan lingkungannya dengan menggunakan problem focus coping
dan emotional focus coping.
2. Bagi Fakultas Psikologi, khususnya psikologi klinis. Sebagai informasi bahwa
penderita kanker paru membutuhkan strategi koping agar dapat mengatasi stres
yang mereka alami yang didapat dari hasil penelitian yang berjudul strategi
koping menghadapi stres pada penderita kanker paru.
3. Bagi ilmuwan psikologi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan atau referensi untuk melakukan analisa dalam penelitian yang akan
datang pada bidang yang ada kaitannya dengan penelitian ini, Strategi Koping
Menghadapi Stres Pada Penderita Kanker Paru-paru.
4. Bagi para peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
untuk melakukan penelitian pada bidang yang ada kaitannya dengan strategi
koping yang dilakukan oleh penderita kanker paru untuk meminimalkan stres
yang mereka alami.