STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

101
STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA ISLAMI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: DIAN PUTRA NIM. 106051001800 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI

DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA ISLAMI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

DIAN PUTRA NIM. 106051001800

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI

DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA ISLAMI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

DIAN PUTRA NIM. 106051001800

Pembimbing:

DRS. SUHAIMI. M.SI NIP: 19670906 199403 1 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

LEMBAR PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat

atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 08 Maret 2011

DIAN PUTRA

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA ISLAMI” telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta pada tanggal 18 Maret 2011 M. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosialisasi Islam (S.Sos.I) pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Jakarta, 18 Maret 2011

Sidang Munaqosyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. Wahidin Saputra, MA Hj. Umi Musyarofah, MA NIP.19700903 199603 1 001 NIP.19710412 200003 2 001

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. Sunandar, MA Hj. Umi Musyarofah, MA NIP.19620626 199403 1 002 NIP.19710412 200003 2 001

Pembimbing

Drs. Suhaimi, M.Si NIP.19670906 199403 1 002

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

ABSTRAK

Nama: Dian Putra NIM: 106051001800 Kegiatan komunikasi terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kita menyadari

karena segala kegiatan atau segala sesuatu dibutuhkan kegiatan komunikasi.

Begitu juga dalam mensosialisasikan nilai-nilai ajaran agama melalui rumah

busana kepada masyarakat dibutuhkan komunikasi, agar tujuan menyebarkan

nilai-nilai Islam itu berjalan dengan baik. Dalam komunikasi juga dibutuhkan

strategi komunikasi, agar nilai dalam sebuah ajaran agama dapat tepat sasaran.

Rumah busana Islami adalah bentuk dari strategi dalam membumikan nilai Islam

dalam berbusana khususnya. Busana yang Islami yang dipakai oleh seseorang

adalah melambangkan nilai Islam sudah tertanam dalam diri orang tersebut. Agar

terlaksana dengan baik, sangat dibutuhkan strategi komunikasi. Harold D.

Lasswell yang menyatakan bahwa proses komunikasi yang unggul adalah dengan

menjawab pertanyaan “Who says what in which channel to whom with what

effect?” (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek

Apa?) komunikasi ini akan berjalan lancar dan sesuai sasaran bila setiap

komponen yang dikatan Lasswell dipadukan. Dalam hal ini juga yang dilakukan

oleh Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan tujuannya yakni agar

masyarakat dapat menggunakan busana islami dengan suka dan cinta dimanapun

dan kapanpun juga. Strategi yang digunakan adalah dengan media atau

komunikasi secara langsung. Strategi komunikasi Rumah Busana Ranti dalam

mensosialisasikan busana Islami sudah terealisasikan cukup baik, hal ini terbukti

Rumah Busana Ranti menjadi rumah busana muslim yang populer selama 23

tahun, dan sudah menginjak tahun ke 25 dengan banyaknya media-media

komunikasi yang dijadikan alat paling utama dalam mensosialisasikan busana

muslim, dan memiliki pegawai yang menerapkan sopan santun, ramah,dan

senyum dalam melayani setiap pelanggan yang diharapkan masyarakat

mendapatkan kepuasan.

  i

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hantarkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa. Yang

telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa yang dituntut untuk menyusun

karya ilmiah ini dengan penuh tanggung jawab. Shalawat serta salam tercurah

bagi beliau Nabi Agung Muhammad SAW yang secara langsung membimbing

penulis untuk terus menuntut ilmu yang sudah diajarkan melalui sunnah dan

ajarannya.

Apresiasi penulis sampaikan kepada mereka yang penuh dengan

keikhlasan dan kesabaran, penuh pengorbanan dan ketulusan dalam membantu

pembuatan skripsi ini baik itu riil maupun materiil. Dan mereka adalah:

1. Orang Tua Tersayang

Ngatiman, seorang bapak yang tidak pernah mengeluh dan tidak

pernah berhenti untuk terus berupaya mengorbankan apapun yang ada

untuk membiayai pendidikan penulis. Tidak pernah berhenti mengajarkan

keuletan dan rasa bertanggung jawab. Seorang yang selalu membimbing

penulis untuk terus ingat kepada Allah dan RasulNya. Dan seorang yang

tidak pernah lelah mencari rezeki untuk keluarganya demi kehidupan yang

lebih baik.

Ratminah, seorang ibu yang tegar. Yang tidak mau berleha walau

sejenak unuk membantu seorang ayah dalam membiayai semua anaknya.

Seorang ibu yang memiliki kesabaran yang agung, tanpa belas kasih.

Seorang ibu yang rela mengorbankan semangatnya untuk penulis. Seorang

  ii

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

yang penuh pengertian, kesabaran, ketulusan dan penuh inspirasi bagi

penulis. Dan seorang ibu yang terus membimbing penulis kearah yang

selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.

2. Fitri Yulianti, Susi Andriani, Rosmawilda, kakak dan adik yang dengan

canda ceria mereka penulis dapat kasih sayang sebagai kekuatan. Karena

kasih mereka penulis dapat terus tegar. Karena mereka juga penulis dapat

mengabil pelajaran yang berarti untuk menata kehidupan nanti. Dan untuk

mereka penulis akan persembahkan yang terbaik.

3. Guru dan inspirator

Terima kasih untuk semua guruku di SDN 031 Pasir Kemilu

Rengat yang telah berjuang keras untuk membukakan mata penulis

sehingga dapat mengetahui dan membaca setiap kata yang tertulis.

Untuk semua teman-teman seperjuangan di Ma’had Al-Zaytun

anggatan 2000, yang secara tidak langsung telah menjadi inspirasi dan

penyemangat penulis.

Untuk semua masyarakat Rengat khususnya Desa Pasir Kemilu

yang selalu memberi dukungan dan do’a kepada penulis untuk terus maju

dalam menimba ilmu.

Untuk semua ustadz dan ustadzah di Ma’had Al-Zaytun,

Indramayu, terima kasih atas segala ilmu yang tercurah kepada penulis,

sehingga penulis tumbuh dalam ilmu yang benar dan berkembang pesat

dalam menambah ranah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam lagi.

Drs. Sofyan Abdul Karim, guru sekaligus penyemangat penulis

dalam segala hal. Seorang yang mandiri dan ulet dalam menyebarkan

  iii

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

Islam dan ilmu Islam itu sendiri. Orang yang pantang menyerah dan orang

yang selalu tersenyum. Sehingga penulis sangat ikut merasakan energi

positif yang kuat dari setiap apa yang dilakukannya.

Drs. Suhaimi, M.Si dosen pembimbing penulis yang sabar, namun

tetap mengarahkan pada karya yang besar. Yang kuat dan kaya akan

inspirasi dan masukan. Dosen yang akrab sebagai kawan. Dosen yang

mensukseskan hasil dari skripsi yang penulis tulis.

Hj. Umi Musyarofah, MA dosen yang penuh dengan perhatian.

Penuh dengan kesabaran dalam menghadapi mahasiswanya. Dosen yang

membawa penulis terus semangat untuk menyempurnakan penulisan karya

ilmiah ini. Terima kasih atas dedikasinya untuk terus menyebarkan

pengetahuannya bagi penulis.

4. Terimakasih kepada seluruh jajaran Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen yang telah mengajari penulis dalam

menambah ilmunya, yaitu:

Prof. Komaruddin Hidayat. Ph. D (Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, Jakarta)

Dr. Arief Subhan, M.Ag (Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi)

Drs. Wahidin Saputra, MA (Pembantu Dekan Bid. Akademik

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi)

Drs. Mahmud Jalal, MA (Pembantu Dekan Bid. Administrasi

Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi)

  iv

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

Drs. Studi Rizal LK, MA (Pembantu Dekan Bid. Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi)

Drs. Jumroni, M. Si (Ketua Jurusan Komunikasi dan penyiaran

Islam)

Umi Musyarofah, MA (Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam)

Dan seluruh dosen yang telah mengajari penulis untuk tetap

semangat dalam mencapai cita-cita. Terimakasih sebesar-besarnya yang

hanya bisa penulis berikan kepada semua dosen yang meluangkan

waktunya untuk mentransfer ilmunya kepada penulis.

5. Kepada bapak/ibu pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas yang telah membantu penulis dengan menyediakan bahan-bahan

sebagai acuan dalam kesuksesan skripsi penulis.

6. Kepada seluruh jajaran management Rumah Busana Ranti yang

memperjuangkan dan memberikan bahan dalam penelitian dan dalam

kerampungan skripsi yang penulis tulis.

7. Kepada sahabat terbaik Aditya (kawan terbaik, yang selalu mengarahkan

dan selalu membuat penulis tersenyum, dan yang selalu menyemangati

penulis), Syarif, Roby, Bayu (sahabat terbaik, yang membuat penulis

selalu ceria, suka dan sahabat yang penuh pengertian setiap penulis ada

masalah, terimakasih sahabatku),Aan, Ahdian, Faisal, Budiman, Ilham,

Deni, Supri, semua anak TI-B yang selalu semangat.

8. Segenap teman-teman KPI 6 B, Badru Tamam, Deny Sofiansyah, Hari

Haryanto, Fikri Riva’i, Hamiluddin Ismail, Eko Maulana, Fachmi Ali,

  v

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  vi

Didi Rustandi, Asep Faiz, Hambali, Azra, Denhas Mubarok, Nurhasanah,

Nisfi R, Dian Komalasari, Fathonah, Besse Hermawati, Dini Utami, Devi

Rahayu, Erza Handayani, Gita Andini, Fitiyani, Fitri Susilowati, Desti Eka

Putri, Halimah, Eki Susanti, Eri Wita Widuri, Ida Nurul Huda, Heny

Yunita, Elvira Ria Selly Cahyanti dan khususnya KPI angkatan 2006 yang

sudah memberi keceriaan dengan indahnya persahabatan yang telah kalian

berikan. Dan juga telah menjadi anggota keluarga baru bagi penulis.

9. Segenap keluarga besar KKS 102 Cianten-BOGOR, Egy, Fatih, Imamul

Huda, Chery Dia Putra, Dimas, Rizqi, Shinta, Eksa, Siti Qomariyah dan

semua masyarakat Cianten yang selalu semangat dalam memberikan

pengalaman.

10. Semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan skripsi ini yang

belum di tulis penulis mohon maaf, namun terima kasih penulis hanturkan

tiada tara.

Pada akhirnya penulis hanya dapat terus berucap terima kasih yang

seluas-luasnya. Hanya ucapan inilah yang dapat penulis berikan, semoga Allah

membalas semua kebaikan keluarga dan guru, ustadz dan ustadzah serta

sahabat dan teman-teman semua yang penulis cintai. Amiin ya

Rabbal’Alamin.

Jakarta, Maret 2011

Penulis

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 5

D. Metodologi Penelitian ........................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Komunikasi .............................................................. 10

1. Pengertian Strategi .......................................................... 10

2. Tahapan-Tahapan Strategi .............................................. 13

3. Pengertian Komunikasi ................................................... 15

4. Pengertian Strategi Komunikasi ...................................... 18

5. Fungsi Strategi Komunikasi ............................................ 19

6. Media Komunikasi .......................................................... 20

B. Sosialisasi Busana Islami ...................................................... 24

1. Pengertian Sosialisasi ...................................................... 24

2. Kategori Busana Islami ................................................... 28

  viii

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  ix

BAB III RUMAH BUSANA RANTI DALAM

MEMPOPULERKAN BUSANA ISLAMI

A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya Rumah Busana Ranti .... 40

B. Visi dan Misi, Rumah Busana Ranti ..................................... 42

C. Produk Penjualan Rumah Busana Ranti ............................... 43

D. Struktur Organisasi Rumah Busana Ranti ............................ 44

E. Program Kerja Rumah Busana Ranti .................................... 46

BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI

DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM

A. Sosialisasi Busana Islami ...................................................... 50

B. Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti dalam

Mensosialisasikan Busana Islami .......................................... 54

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Mensosialisasikan Busana Islami .......................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 66

B. Saran ...................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 69

LAMPIRAN

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam agama Islam berdakwah merupakan suatu tugas yang utama

dan yang perlu diperhatikan. Karena berdakwah memiliki arti mengajak dan

menggerakkan manusia agar mau melaksanakan ajaran Islam. Ajaran Islam

dalam arti luas yakni segala perintah yang telah termaktub dalam Al-Quran

dan As-Sunnah sebagai pedoman orang Islam. Sehingga kita dapat

memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat1. Allah menjelaskan

dalam firmannya, dalam surat An-Nahl ayat 125:

Artinya: ”Ajaklah mereka ke jalan Allah (agama islam), dengan cara bijaksana, dan nasehat yang baik, serta berdiskusi atau bertukar pikiran yang baik, bahwasannya Tuhannmu Maha Mengetahui siapa yang sesat dan yang mendapat petunjuk dari jalanNya”.

Selain itu, Islam yang merupakan agama dakwah2. Maksudnya adalah

agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan

kegiatan dakwah bahkan maju mundurnya umat islam sangat bergantung dan

berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya3. Tujuannya adalah

                                                            1 Suhaemi Masrap, Khutbah Jum’at Pilihan Anda. (Surabaya: Karya Utama, 1985), h. 16 2 Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral (Jakarta: Al-Amin Press,1997),h.8 3 Didin Hafifudin, Dakwah Aktual (Jakarta:Gema Insani Press,1998),cet.3,h.76

1

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  2

memberikan informasi tentang Islam dan mengajak orang lain agar bersedia

melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Islam4.

Dalam proses berdakwah tidak terlepas dari komunikasi. Komunikasi

merupakan cara terbaik bagi komunikator (da’i) untuk dapat menyampaikan

pesan-pesan dakwah kepada mad’u (komunikan), sehingga pesan dakwah

yang mengajak kepada sesuatu yang benar itu dapat dengan mudah diterima.

Dan proses interaksi berlangsung secara wajar didalam berdakwwah.

Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan

politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup

ratusan tahun sebelum masehi. Fungsi komunikasi tidak hanya sebagai

pertukaran informasi dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan

kelompok mengenai tukar menukar data, fakta bahkan ide sekalipun. Maka

dunia pendidikan komunikasi berfungsi sebagai pengalihan ilmu pengetahuan

sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak atau

akhlak, keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan5.

Dalam segala hal maupun urusan memiliki suatu strategi untuk

mendapatkan tujuan atau mencapainya. Begitu juga dengan berdakwah.

Komunikator yang baik adalah komunikator yang memilki strategi tersendiri

dalam menjinakkan komunikan. Memiliki beberapa cara yang jitu untuk tetap

pada tujuan dakwah sebenarnya. Dalam komunikasi, strategi komunikasi

merupakan alat yang patut diutamakan demi kelangsungan proses komunikasi

yang mantap dan tujuan yang tercapai.                                                             

4 Ismah Salmah, Strategi Dakwah di Era Milenium, Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah, 2004),vol.5,h.3

5 H. A. W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan Kemasyarakatan (Jakarta: Bumi Aksara, 1997),h.11

 

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  3

Dalam Islam, memiliki cakupan yang sangat luas. Karena didalamnya

terdapat syariat yang mengatur semua sendi kehidupan dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan manusia, tanpa terkecuali. Salah satuya adalah dalam

berbusana atau berpakaian.

Bagi manusia, pakaian dapat memberikan tiga fungsi sekaligus. Selain

berfungsi menutup aurat sebagai fitrah, pakaian juga melindungi dari berbagai

gangguan dan perubahan cuaca, dan juga dapat memperindah penampilan6.

Globalisasi saat ini, pakaian yang bersifat islami sangat jarang digunakan oleh

manusia. Dengan masuknya unsur-unsur budaya Barat yang lebih kearah

pakaian yang bebas dan mempertontonkan aurat, itu lebih disenangi oleh

masyarakat pada umumnya. Padahal dalam Islam telah dijelaskan dalam Al-

Quran surat Al-A’raf ayat 26 yang artinya “Hai anak Adam, sungguh kami

telah menyediakan pakaian untuk menutup auratmu dan untuk perhiasan

bagimu. Namun, pakaian takwa itulah yang paling baik. Demikianlah

sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu

ingat.”

Saat ini banyak sekali lembaga-lembaga, atau instansi-instansi yang

hendak mengembalikan citra islami dalam pakaian untuk masyarakat di

Indonesia. Demi kembali melahirkan dan mensosialisasikan pakaian yang

islami agar Indonesia yang pada umumnya masyarakatnya beragama Islam

dapat mengetahui bagaimana berbusana sesuai dengan syariat islami.

Rumah Busana Ranti, muncul di tengah-tengah banyaknya busana

modern berkembang di Indonesia. Rumah Busana Ranti yang memiliki visi “

                                                            6 Syaikh Abdul Wahhab Abdussalam Thawilah, Panduan Berbusana Islami (Jakarta:

Almahira, 2006),v.3,h.3

 

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  4

Membuat semua pelanggan bahagia berbusana muslim kapanpun dan

dimanapun berada”. Dan “Kami adalah hamba Allah yang membantuNya

dalam menebarkan kebahagiaan kepada semua pelanggan dengan berbusna

muslim”. Selain itu juga Rumah Busana Ranti juga memiliki misi “ Kami

bersama pelanggan kami adalah hamba Allah yang selalu menciptakan produk

busana muslim yang sesuai dengan syariah, Kami bekerjasama dengan orang-

orang terbaik dan kami senantiasa melakukan perbaikkan karena kami adalah

umat terbaik yang Allah ciptakan untuk meraih kebahagiaan, dan Kami adalah

pengembangan da’wah yang menyakini hanya dengan aktifitas da’wah

menuju pola hidup bersyari’ah akan memberikan keberlimpahan dan

keberkahan di muka bumi ini untuk mendapatkan ridho Allah di akhirat

kelak”.

Dari beberapa pernyataan di atas, untuk mengetahui bagaimana strategi

komunikasi yang dilakukan Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan

nuansa busana yang islami kepada masyarakat. Dengan alasan inilah dapat

dibahas masalah yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Strategi

Komunikasi Rumah Busana Ranti dalam Mensosialisasikan Busana

Islami.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada kegiatan komunikasi yang berkaitan

dengan strategi komunikasi Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan

busana islami.

 

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  5

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Strategi komunikasi apa saja yang digunakan Rumah Busana Ranti

dalam mensosialisasikan busana Islami?

b. Apa faktor penghambat dan pendukung startegi komunikasi yang

digunakan Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana

Islami?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengetahui strategi komunikasi Rumah Busana Ranti dalam

mensosialisasikan busana islami.

b. Untuk mengetuhi faktor penghambat dan pendukung strategi Rumah

Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana islami.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat akademis

1) Untuk memberikan kontribusi positif dalam bidang studi dakwah

dan komunikasi, khususnya kaitan diantara dua bidang ilmu

tersebut.

2) Menambah khazanah dalam kajian yang berkaitan dengan ilmu

komunikasi, terutama tentang stategi komunikasi Rumah Busana

Ranti.

 

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  6

b. Manfaat Praktis

1) Peneletian ini dapat dijadikan pedoman tentang penerapan strategi

komunikasi Rumah Busana Ranti serta diharapkan dapat

memberikan masukan bagi lembaga-lembaga atau instansi-instansi

lainnya terutama yang berkaitan dengan busana islami.

2) Untuk menambah wawasan, masukan, dan pendapat bagi penulis

dan khususnya juga bagi Rumah Busana Ranti. Juga menambah

ilmu bagi mahasiswa dakwah dan komunikasi serta mahasiswa lain

yang berminat dalam kajian komunikasi pada umumnya.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara

analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dan sumber-

sumber tertulis mengenai pokok penelitian yang akan dibahas. Maka

digunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui

metode wawancara dan dokumentasi. Untuk menunjang proses analisis

data dan datang langsung ke kantor pusat Rumah Busana Ranti yang

beralamat di Jl. Raya Hankam No 12, Pondok Gede, Jatiwarna, Bekasi. No

telp 0218467350-0218487026 atau 0218467351. Diharapkan dari

pendekatan ini dapat menghasilkan data yang akurat dan objektif.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah

Rumah Busana Ranti. Sedangkan objek penelitiannya adalah strategi

komunikasi Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana Islami.

 

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  7

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :

Interview, yakni proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara Tanya jawab (wawancara) sambil bertatap muka

antara penanya dan responden dengan menggunaan alat interview guide

(panduan wawancara)7. Berkaitan dengan ini diarahkan wawancara

dengan pihak Rumah Busana Ranti.

                                                           

Observasi merupakan metode yang dilakukan dengan teknik

pengamatan secara langsung tentang kegiatan strategi komunikasi Rumah

Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana islami

Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa media

massa, buku, catatan, dan jurnal mengenai hal-hal yang akan diteliti dan

dibahas yang berhubungan dengan objek penelitian.

4. Analisis Data

Data-data yang terkumpul (melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi) dikumpulkan dan di analisis dari teori-teori pendukung

yang menjadi acuan analisis data. Fase ini merupakan proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca. Setelah itu,

menganalisa data dengan menyusun kata-kata ke dalama tulisan yang lebih

luas.

 7 Muhammad Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h. 182

 

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  8

E. Tinjauan Pustaka

Dalam merencanakan penelitian ini, langkah awal yang dilakukan

mengamati skripsi-skripsi yang ada. Setelah diamati setiap skripsi yang ada di

Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi , ditemukan beberapa judul

dan objek penelitian yang sama atau hampir sama dengan yang akan diteliti,

kemudian dijadikan sebagai rujukan langkah awal dalam penelitian ini.

Adapun skripsi yang penulis temukan diantaranya :

a. “Strategi Komunikasi Prof. DR. KH. Didin Hafifuddin, M. SC dalam

Mensosialisasikan zakat di Indonesia” olehMuhammad Alvi tahun 2008

b. “Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Replubika dalam Sosialisasi Zakat”

oleh M. Dzikril Amin tahun 2008.

c. “Strategi Komunikasi Kelompok dalam Pembinaan Akhlak Anak Panti

Asuhan Yatim Piatu Yakin Jati padang Jakarta Selatan” oleh Nasrullah tahun

2009

d. “Strategi Komunikasi Direktorat Diplomasi Publik Departemen Luar

Negeri Indonesia (DEPLU) dalam Pencitraan Islam Indonesia di Dunia

Internasional” oleh Geary Fariq Muhammad tahun 2009.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menyusun hasil penelitian ini, maka

dibuatlah sistematika penulisan yang membagi menjadi 5 (lima) bab yang

terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut :

 

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

 

 

9

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, pembahasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

Menguraikan teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini,

seperti menguraikan sekilas tentang strategi komunikasi,

komunikasi, media komunikasi, pengertian sosialisasi, busana

islam dan kategori busana islami.

BAB III. GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini diuraikan profil dari latar belakang, visi dan misi,

produk penjualan, program kerja dan struktur organisasi Rumah

Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana islami.

BAB IV. TEMUAN DAN HASIL ANALISIS

Membahas tentang hasil temuan strategi komunikasi, faktor

hambatan dan faktor pendukung yang dilakukan oleh Rumah

Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana islami. Sesuai

dengan rumusan dan tujuan penelitian.

BAB V. KESIMPULAN

Bab ini memaparkan tentang kesimpulan, saran-saran. Dan bagian

terakhir memuat tentang Daftar dan Lampiran-lampiran.

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos, yang

berarti ‘Komandan Perang’ pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya,

strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu

peperangan1.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi

adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa

untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana

yang cermat mengenai kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran

tertentu2.

Menurut Nickols (2000), strategi dapat diartikan dalam beberapa

hal seperti rencana, pola, posisi, serta pandangan. Sebagai rencana, strategi

berhubungan dengan bagaimana memfokuskan perhatian dalam

mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

Sedangkan menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchyana

Effendy, M.A. Strategi pada hakikatnya adalah perencana, (planning) dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi

                                                            1 Komaruddin, Ensiklopedi Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) Cet.ke 1, h.539 2 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Edisi ketiga, (Jakarta: balai Pustaka, 2005), h. 1092  

10

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  11

sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan peta arah saja melainkan

harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya3.

Menurut W.J.S Poerwadarminta, strategi memiliki beberapa

pengertian, yaitu: siasat perang dan akal (daya upaya) untuk mencapai

suatu maksud.4

Menurut William F. Glueck bahwa strategi adalah rencana yang

dipersatukan, komperhensif teringrasi yang menghubungkan keunggulan

strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungnan dan

yang dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan

dicapai dengan pelaksanaan tepat oleh organisasi itu.5

Syarif Usman mengatakan, dalam pembangunan saya

mendefenisikan strategi sebagai kebijaksanaan menggerakkan dan

membimbing seluruh potensi (kekuatan, daya, dan kemampuan) bangsa

untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.6

Menrut Asmuni Syukir, bahwa strategi dalam ilmu dakwah berarti

sebagai metode, siasat, taktik yang digunakan dalam proses kegiatan

dakwah.7

Menurut Fuad Amsyari mengatakan bahwa pada pengertian

dasarnya, strategi dan taktik adalah suatu metode atau taktik untuk

memenangkan suatu persaingan. Persaingan itu berbentuk suatu

pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata                                                             

3 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 32. 

4 Ahad Abu, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 11  5 William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:

Erlangga, 1987) edisi ke-2, h.24 6 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam,

(Jakarta: Firma Djakarta,tt),cet ke-1, h. 6 7 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1985), h.32 

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  12

dan tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non militer, strategi dan

taktik adalah suatu cara atau teknik untuk memenangkan suatu persaingan

antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.8

Kemudian lebih mengerucut menurut Stainer dan Mineer, strategi

adalah penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam

mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan

strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya

secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan tercapai9.

Jika sedikit ditarik kesimpulan, strategi pada hakikatnya memiliki

beberapa ciri yakni:

Pertama, ia memusatkan perhatian pada kekuatan. Kekuatan adalah

bagaikan fokus dalam pokok pendekatan strategi. Kedua, ia memusatkan

kepada analisa dinamika, analisa gerak, analisa aksi. Ketiga, strategi

memusatkan pada perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai serta gerak

untuk mencapai tujuan tersebut. Keempat, strategi memperhatikan faktor-

faktor waktu (sejarah: masa lampau, masa kini, dan trauma masa depan)

dan faktor lingkungan. Dan kelima, strategi berusaha menemukan

masalah-masalah yang terjadi pada peristiwa-peristiwa yang ditafsirkan

berdasarkan kontek kekuatan, kemudian mengadakan analisa

kemungkinan-kemungkinan serta perhitungan pilihan-pilihan dan langkah-

langkah yang dapat diambil dalam rangka bergerak menuju tujuan itu10.

                                                            8 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1990), cet

ket-1, h. 10 9 George Steiner dan John Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h.20. 10 Mortopolo, Ali, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Esiter For Strategic End International

Study)cet pertama, h.8  

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  13

Dari pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi,

dapat diambil kesimpulan, strategi adalah suatu proses perencanaan untuk

mencapai tujuan dengan menggunakan langkah-langkah yang jitu yang

diharapkan dapat fokus dengan kekuatan-kekuatan yang ada dalam sebuah

bidang tertentu, dan diharapkan untuk tujuan di jangka panjang.

2. Tahapan-Tahapan Strategi

Strategi juga melalui tahapan dalam prosesnya, secara garis besar

strategi melalui tiga tahapan yaitu11:

a. Rumusan Strategi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan

strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah

mengembangkan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,

menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu

objektifitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi

untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu

sikap untuk menentukan, memperluas, menghindari atau melakukan

suatu keputusan dalam proses kegiatan.

b. Implementasi Strategi

Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah

ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi

yang ditetapkan tersebut. Dalam tahapan pelaksanaan strategi yang

telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari

seluruh unit, tingkat, dan anggota organisasi.

                                                            11 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo,2002), h.30 

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  14

Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam melaksanakan

strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan

menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi

bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang akan

ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme

kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan

organisasi.

c. Evaluasi Strategi

Tahap strategi dari strategi adalah evaluasi implementasi

strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah

dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.

Evaluasi menjadi tolok ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan

kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk

memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga macam

kegiatan mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni:

1) .Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar

strategi. Adanya perubahan yang ada akan menjadi suatu

perubahan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor

internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil

implementasi buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang

akan dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan

hasil kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki

penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  15

menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang

dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat

diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang dinamakan hasil lebih

penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi

sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa

strategi yang ada ditinggalkan atau harus merumuskan strategi

yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil

tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian

yang diharapakan.

3. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris Comuminication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan

komunikasipun berasal dari unsur persuratkabaran, yakni journalism.

Adapun defenisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut yaitu: dari sudut

bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah (terminology)12.

Komunikasi menurut bahasa (etimologi) dalam “Ensiklopedi

Umum” diartikan dengan “perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam

buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:

a. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun memberitahukan.

b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana.

c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat

mayoritas.

                                                            12 Roudhonah , Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) Cet Pertama, h. 19  

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  16

d. Communico, yang berarti membuat sama.

e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin Communicatio

yang juga bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di

sini maksudnya sama makna.

Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberi pengertian

bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang

atau bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi

pesan dengan orang yang menerima pesan.

Adapun pengertian komunikasi menurut istilah (terminology)

banyak dikemukakan oleh sarjana yang menekuni ilmu komunikasi antara

lain:

Menurut Carl I. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah

“The process by which an individuals (the communicator) transmits

stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other

individuals (communicant)” yang berarti:”Proses dimana seseorang

(komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-

lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang-orang

lain (komunikan)”13.

Menurut William Albiq, mengatakan dalam bukunya Public

Opinion bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang

yang berarti diantara individu-individu14.

Dalam kamus psikologi, Dictionary of Behavior Science,

menyebutkan 6 pengertian komunikasi, yang intinya adalah: Pertama,

                                                            13 Onong U. Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981), h. 6. 14 Oemi Abdurrachman , Dasar-Dasar Public Relation , (Bandung: Alumni, 1995), h. 30. 

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  17

penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat lain seperti

dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.

Kedua, penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.

Ketiga, pesan yang disampaikan. Keempat, teori komunikasi. Proses yang

dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui

pengaturan signal-signal yang disampaikan. Kelima, pengaruh satu

wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan

dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah

lain. Keenam, pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi15.

Everett M. Rogers mengemukakan komunikasi adalah proses

dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih,

dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka16.

Dari beberapa pakar ahli komunikasi tersebut dapat dijelaskan

bahwa, komunikasi adalah “ Sebuah proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Atau komunikasi

sebagai suatu proses penyampaian pesan (berupa lambang, suara, gambar

dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan

menggunakan saluran tertentu17.

Komunikasi juga berarti upaya yang disengaja serta mempunyai

tujuan dan juga menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para

pelaku yang terlibat. Demikian juga komunikasi pada dasarnya merupakan

tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang, baik

berupa kata-kata, angka-angka, tanda-tanda atau yang lainnya, yang                                                             

15 Jalaluddin , Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1985), h.4. 16 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 1998), h. 18. 17Tommy Suprapto , Pengantar Teori Komunikasi, (Jakarta: Media Pressindo, 2006), h. 3. 

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  18

semuanya itu tentu harus adanya kesamaan makna dan pengertian.

Komunikasi akan berhasil jika orang yang diajak bicara dapat memberi

makna sesuai dengan yang diharapkan komunikator.

Dengan demikian dalam komunikasi akan timbul empat tindakan

bagi setiap pelakunya, yaitu: Pertama, membentuk pesan, artinya

menciptakan suatu ide atau gagasan yang terjadi dalam benak kepala

seseorang melalui proses kerja sistem saraf. Kedua, menyampaikan artinya

pesan yang telah dibentuk kemudian disampaikan kepada orang lain, baik

secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk pesannya dapat berupa

pesan-pesan verbal dan non verbal. Ketiga, menerima, artinya disamping

membentuk dan menyampaikan pesan, seseorang akan menerima pesan

yang disampaikan orang lain. Keempat, mengolah artinya pesan yang telah

diterima, kemudian akan diolah melalui sistem saraf dan diinterpretasikan.

Setelah diinterpretasikan pesan dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi

dari si orang tersebut.

4. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan

komunikasi (communication planning) dengan manjemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukkan bagaimana

operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata

pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan

situasi18.

                                                            18 Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 301 

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  19

Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting.

Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga komunikator

sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu

faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat

komunikasi dapat datang sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi

langsung melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa

terdapat pada komponen media atau komponen komunikasi, sehingga efek

yang diharapkan tak kunjung tercapai.

Seorang komunikan akan mempunyai kemampuan dan strategi

untuk melakukan perubahan sikap, pendapat, dan tingkah laku komunikasi

melalui mekanisme daya tarik, jika pihak komunikan merasa bahwa

komunikator ikut serta dengannya, sehingga komunikan bersedia untuk

taat pada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap

komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan

menimbulkan simpati komunikan pada komunikator.

5. Fungsi Strategi Komunikasi

Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi bergantung pada strategi

komunikasi. Lebih-lebih dalam kegiatan komunikasi massa, tanpa strategi

komunikasi media massa dalam bentuk apapun, atau bahkan lembaga-

lembaga yang mengikutsertakan komunikasi akan berpengaruh pada hasil

yang negatif. Dengan demikian baik secara makro (planned multimedia

strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy)

mempunyai fungsi ganda:

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  20

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,

persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk

memperoleh hasil yang optimal.

b. Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan

diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang

begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya19.

Secara sentral, tujuan strategi komunikasi yang dituturkan oleh R.

Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya,

Techniques for Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan

sentral kegiatan komunikasi terdiri dari tiga tujuan utama yaitu:

a. To secure understanding

b. To establish acceptance

c. To motivate action

Tiga tujuan ini sangat berkaitan erat, karena pertama to secure

understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang

diterimanya. Andai kata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka

penerimaannya itu harus dibina (to establish acceptance). Yang pada

akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action)20.

6. Media Komunikasi

Media komunikasi saat ini telah merasuk ke dalam kehidupan

modern. Melalui media, orang mampu membentuk opini dari informasi

dan interpretasi atas informasi yang mereka terima.

                                                            19 Onong U. Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosadakarya, 2004),

h.28 20 Onong U. Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007), h. 32  

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  21

Pesan media yang paling jelas dimaksudkan untuk keperluan

persuasi adalah advertisement (iklan). Iklan mengajak audiens atau

pembaca untuk menuruti apa yang dikehendaki iklan, contohnya membeli

pasta gigi, makanan atau yang lainnya. Public Relations adalah persuasi

yang halus, berusaha membujuk tetapi biasanya tidak mengajak untuk

melakukan tindakan langsung. Public Relations berusaha membentuk

sikap biasanya dengan mengajak audiens media massa untuk melihat suatu

institusi atau aktivitas tertentu dari sudut pandang tertentu pula. John

Vivian menyebutkan ada tujuh media komunikasi yakni buku, majalah,

koran, radio, advertising, internet, dan televisi21.

Adapun jenis-jenis media massa yang bersifat “Komunikasi

Massa” telah berkembang pesat dari segi kuantitas maupun kualitas, antara

lain;

a. Buku

Produksi buku secara masal pertama kali dilakukan pada

pertengahan tahun 1400-an, telah mengubah sejarah manusia dengan

mempercepat pertukaran ide dan informasi antar manusia. Buku

merupakan gudang penyimpan kebudayaan. Buku adalah wahana

utama dalam mengajarkan nilai-nilai sosial kepada generasi baru dan

sarana utama bagi genarasi baru untuk memahami pelajaran dari

generasi lama.

                                                            21 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana, 2008.h. 22) 

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  22

b. Koran

Koran adalah media massa utama bagi orang untuk

memperoleh berita. Di sebagian kota besar, sumber berita hampir

semua berasal dari koran. Ini memperkuat popularitas dan pengaruh

koran. Dan banyak para pembaca membuat koran menjadi media

efektif dalam menyampaikan pesan.

c. Majalah

Saat ini majalah-majalah besar merupakan media massa yang

mempengaruhi kultur negara-negara maju, termasuk Amerika.

Literatur besar dan ide-ide besar lainnya masuk dalam format majalah

yang berbeda dengan buku, dapat dijangkau oleh hampir semua orang.

Periklanan memanfaatkan majalah diantaranya membangun

pasar nasional untuk produk-produk mereka. Karena orang mempunyai

selera yang sangat luar biasa pada majalah. Singkatnya majalah adalah

media pervasive. Keluasan audiens majalah membuat majalah menjadi

media yang amat kompetitif22.

d. Advertising

Advertising adalah ekonomi konsumen yang penting. Tanpa

iklan, orang sulit mengetahui bermacam-macam produk dan jasa yang

tersedia. Advertising dalam kenyataanya adalah penting untuk

masyarakat yang makmur. Advertising juga merupakan basis finansial

dari media massa yang kontemporer. Walaupun demikian, advertising

bukan media massa, tetapi mengandalkan pada media untuk

menyampaikan pesannya.                                                             

22 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, h. 107 

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  23

e. Radio

Radio telah menjadi media massa yang sangat luas, ada

diberbagai tempat dan disepanjang waktu. Tetapi sebagai sebuah

industri, ada tanda-tanda yang menggelisahkan. Acara utama radio,

yakni musik, telah tersedia dalam bentuk perangkat lain dan banyak

yang tanpa iklan. Audiens utama radio yakni kelompok usia 18 sampai

24 tahun telah berkurang.

f. Televisi

Banyaknya audiens televisi menjadikannya sebagi media

dengan efek yang besar terhadap orang dan kultur juga terhadap media

lain. Sekarang televisi adalah media massa dominan untuk hiburan dan

berita. Tidak bisa kita pungkiri, di Indonesia hampir setiap rumah

tangga memilki satu televisi. Jelas bahwa televisi mampu

mempengaruhi gaya hidup masyarakat.

g. Internet

Internet muncul sebagi media massa besar yang melebihi media

tradisional dalam banyak hal. Setiap perusahaan media massa besar

menempatkan produknya di internet. Ribuan perusahaan baru

membangun jaringan di internet. Teknologi ini sangat langsung dan

aksesnya murah, sehingga jutaan individu bisa membuat situs milik

sendiri23.

                                                            23 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, h. 262 

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  24

B. Sosialisasi Busana Islami

1. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah usaha untuk mengubah milik perseorangan

menjadi milik umum (milik negara); proses belajar seorang anggota

masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di

lingkungannya; upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi

dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat; atau sosialisasi adalah :

proses pemberitahuan, pengumuman secara besar-besaran, mengabarkan

pada khalayak ramai tentang sesuatu yang urgent, sesuatu yang harus

segera diketahui khalayak. Medianya bisa bermacam-macam yakni

seminar, iklan pemberdayaan di media cetak maupun elektronik, juga

dapat di poster-poster di pinggr jalan24.

Selain itu sosialisasi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses

seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-

kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma

sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh

masyarakatnya.

Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:

Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar

dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berfikir kelompoknya

agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

                                                            24 http://www.forumkami.com/forum/cafe/34846-pengertian-sosialisasi.html, dikutip

Rabu 30 Juni 2010. 

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  25

Peter Berger

Sosialisasi diartikan sebagai suatu proses dimana seseorang

menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat

tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses mengomunikasikan kebudayaan kepada

warga masyarakat yang baru25.

Maka dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan,  

Sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai

sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain,

tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak, yang kesemuanya itu

merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi

sosial yang efektif. Sosialisasi merupakan proses yang terus terjadi selama

hidup kita.

Pada dasarnya, sosialisasi memberikan dua kontribusi fundamental

bagi kehidupan kita. Pertama, memberikan dasar atau fondasi kepada

individu bagi terciptanya partisipasi yang efektif dalam masyarakat, dan

kedua memungkinkan lestarinya suatu masyarakat karena tanpa sosialisasi

akan hanya ada satu generasi saja sehingga kelestarian masyarakat akan

sangat terganggu. Contohnya, masyarakat Sunda, Jawa, Batak, dan

sebagainya. Akan lenyap manakala satu generasi tertentu tidak

mensosialisasikan nilai-nilai kesundaan, kejawaan, kebatakan kepada

generasi berikutnya.

                                                            25 http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943457-pengertian-sosialisasi/, di

kutip Senin 7 Juni 2010. 

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  26

Dalam sosialisasi terdapat proses-proses yang menurut George

Hubert Mead menyatakan bahwa sosialisasi dapat dibedakan melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan (preparatory stage).

Tahap ini dimulai sejak manusia dilahirkan

b. Tahap Meniru (play stage).

Tahap ini ditandai seorang anak meniru peran-peran yang dilakukan

oleh orang dewasa.

c. Tahap Siap Bertindak (game stage)

Pada tahap peniruan yang dilakukan mulai berkurang dan digantikan

oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh

kesabaran.

d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (generalized stage).

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa dan telah menjadi

warga masyarakat sepenuhnya26.

Kejadian sejarah dan sosial di setiap ruang dan waktu ditentukan

oleh agen-agen sosialisasi. Kornblum membedakan antara agensi (agency)

dan agen (agent). Pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan

tidak selamanya sejalan satu sama lainnya. Proses sosialisasi akan berjalan

lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisai itu

tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lainnya.

Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi

konflik pribadi karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan.

                                                            26 http://budakbangka.blogspot.com/2010/01/pengertian-sosialisasi.html, dikutip Senin 7

Juni 2010 

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  27

Agen sosialisasi diantaranya adalah;

a. Keluarga (kinship)

b. Teman Pergaulan (peers Group)

c. Lembaga Pendidikan Formal (sekolah)

d. Media Massa

e. Masyarakat dan Negara

f. Agen lainnya seperti institusi agama, tetangga, lingkungan

pekerjaan,atau institusi lain27.

Berdasarkan jenisnya sosialisasi dibagi menjadi dua;

a. Sosialisasi primer, ini terjadi pada masa pertumbuhan, yakni dengan

cara mengucapkan kalimat, cara mengucapkan kalimat, cara bersikap

dan lain sebagainya. Pada masa ini agen sosialisasi utamanya adalah

keluarga. Diharapkan menurut Peter L. Berger dan Luckmann

mendefenisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang

dijalani individu menjadi anggota masyarakat (keluarga). Secara

bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain

disekitarnya. Selain itu, disebut primer juga karena kelompok ini bisa

menjadi instrument penting untuk kontrol sosial. Sebagai agensi

sosialisasi, kelompok primer berusaha menjaga agar norma dan sosial

yang dianut bersama bisa membentuk sikap dan prilaku anggota

kelompoknya seperti masyarakat.

b. Sosialisasi sekunder adalah suatau proses sosialisasi lanjutan setelah

sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok

                                                            27 www.wikipedia.com di ambil tanggal 02 februari 2011 pukul 10.34 WIB 

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  28

tertentu dalam masyarakat. Menurut Goffman kedua proses tersebut

berlangsung dalam instiusi sosial, yaitu tempat tingal dan tempat kerja.

Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam

situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu

tertentu. Bersama-sama menjalani hidup terkukung, dan diatur secara

formal28.

2. Kategori Busana Isalmi

Pakaian (sandang) adalah salah satu kebutuhan pokok manusia

disamping makanan (pangan) dan tempat tinggal (papan). Selain berfungsi

menutup tubuh pakaian juga dapat merupakan pernyataan lambang status

seseorang dalam masyarkat. Sebab berpakaian ternyata merupakan

perwujudan dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu, sehingga

berusaha selalu dalam menutupi tubuhnya.

Busana menurut bahasa adalah segala sesuatu yang menempel pada

tubuh dari ujung rambut samapai ujung kaki. Menurut istilah, busana

adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari ujung rambut sampai

ujung kaki beserta segala perlengkapannya.

Dalam ajaran Islam pakaian bukan semata-mata masalah budaya

dan mode. Islam menetapkan batasan-batasan tertentu untuk laki-laki dan

perempuan. Khusus seorang muslimah memiliki pakaian sebagai seorang

muslimah menunjukkan jati dirinya. Busana muslimah bersifat universal

dan bisa dijangkau oleh semua pihak begitu juga dengan pakaian kaum

Adam.

                                                            28 www.wikipedia.co.id. Diambil pada tanggal 02 februari 2011, pukul 10.26 WIB 

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  29

Dalam alqur’an surat al-A’raf ayat 26 yang artinya “ Hai anak

Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk

menutup aurat mu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian

taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian

tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.

Busana muslim atau sebagian orang lebih suka menyebutnya

dengan busana islami, kini berkembang. Potongannya yang beragam

membuat konsumennyapun tidak hanya di tataran pesantren saja, tetapi

sudah berkembang dan meluas dimana-mana. Itulah yang pada akhirnya

bisnis busana islami ini memperlihatkan angka menaik.

Busana yang menutup aurat atau tubuh kita dalam Islam disebut

dengan hijab. Dalam syariat hijab mempunyai aturan-aturan tertentu yang

juga tidak diabaikan oleh tradisi Negara masing-masing. Contohnya

hendaklah setiap wanita menutupi tubuhnya selain wajah dan telapak

tangannya, dan tidak boleh keluar rumah dengan perhiasan seperti dandan

orang jahiliyah. Karena itu busana Islam yang menurut syar’i merupakan

gaya pakaian yang biasa digunakan pelbagai Negara. Misalnya, orang

Arab menggunakan jubah (al-‘ihaah), sedangkan orang Parsi (Iran) dan

selain mereka memakai cadar panjang yang menutupi kepala sampai kaki

(syadur), atau di Indonesia menggunakan kerudung yang menutupi semua

tubuh selain muka dan telapak tangan. Dan itu semua bergantung pada

tradisi dan budaya Negara itu sendiri.

Dalam Al-Quran Surat Al-‘Araf ayat 26 menjelaskan bahwa

pakaian bani Adam itu dibagi menjadi tiga macam:

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  30

Pertama, pakaian yuwaari sau-atikum, artinya pakaian sekedar

penutup bagian yang malu dilihat atau terlihat.

Kedua, pakaian riisyan, artinya pakaian yang merupakan hiasan

yang layak bagi manusia, jadi lebih daripada hanya menyembunyikan

aurat saja.

Ketiga, dan yang terpenting pakaian yang disebut libasuttaqwa

yang berarti pakaian yang merupakan ketaqwaan yang menyelamatkan

diri, menyegarkan jiwa, membangkitkan budi pekerti dan akhlak yang

mulia. Pakaian inilah yang menjamin keselamatan diri dunia maupun

akhirat, menjamin kebahagiaan rumah tangga dan menjamin keamanan

serta ketentraman.

Selain itu ada beberapa fungsi dan urgensi busana muslim dan

muslimah sebagai berikut:

a. Untuk taat terhadap perintah Allah

Sebagai mana dalam firman Allah dalam Surat An Nisa’ Ayat 59 “Hai

Orang-orang yang beriman taatilah Allah dan rasulNya dan Ulil Amri

di antara kalian….”.

b. Untuk menutup aurat

Sebagai penentang terhadap iblis hingga dikeluarkanlah Adam dan

Hawwa seperti yang diterangkan Imam Qurtuby dalam menafsirkan

surat Al A’raf ayat 31. Ayat ini menunjukkan akan wajibnya menutup

aurat kebalikan orang kafir yang menjadikan pakaian untuk suhroh

(kemegahan) semata-mata. Hal ini telah dilarang Nabi SAW dalam

sabdanya: “barang siapa yang memakai pakaian ketenaran di dunia

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  31

niscaya Allah akan mengenakan padanya pakaian kehinaan di

akhirat” (HR Ahmad).

c. Untuk bertazayyun (Berhias)

d. Agar lebih di kenali dan tidak diganggu orang lain

e. Menutupi tubuh dari aib

Busana muslim, begitu sering disebut saat ini. Oleh sebagian

perancang busana Indonesia disebut sebagai busana seni kontemporer.

Dalam kolom konsultasi syari'ah online, ada beberapa syarat yang wajib

dipenuhi dalam berbusana. Syarat-syarat tersebut adalah: menutupi seluruh

tubuh selain yang dikecualikan, tidak tembus pandang, tidak ketat

sehingga membentuk lekuk tubuh, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan

tidak menyerupai pakaian 'khas' milik orang kafir atau pakaian orang fasik.

Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Jilbab Al Mar'ah Al

Muslimah fil Kitabi wa Sunnah (Syaikh Al Albany), beberapa syarat yang

wajib dipenuhi agar dapat berbusana harmonis dan tentunya syar'i:

1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan Syarat. Terdapat dalam surat An Nuur ayat 31 Allah berfirman:

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka.'"

Juga firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 59 yang

berbunyi:

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: 'Hendaklah mereka mengulurkann jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.'"

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  32

Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh

adalah kewajiban setiap wanita muslimah (mukminah) dan merupakan

tanda keimanan mereka. Menutup aurat adalah salah satu dari

kewajiban yang telah ditetapkan bagi muslimah, sedangkan menuntut

ilmu adalah kewajiban lain yang berlaku untuk seumur hidup.

Al-Qurthubi berkata: "Pengecualian itu adalah pada wajah dan

telapak tangan. Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang

diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu

Bakar menemui Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka

Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya: "Wahai Asma!

Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak

baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini.' Kemudian

beliau menunjuk wajah dan (telapak) tangannya. Allah Pemberi Taufik

dan tidak ada Rabb selain-Nya."

2. Bukan berfungsi sebagai perhiasan.

Ini berdasarkan firman Allah dalam surat An-Nuur ayat 31

yang berbunyi: "Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan

perhiasan mereka." Secara umum kandungan ayat ini juga mencakup

pakaian biasa jika dihiasi dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum

laki-laki melirikkan pandangan kepadanya.

Hal ini dikuatkan firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 33:

"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias

dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah." Berhias diri

seperti orang-orang jahiliyah disini artinya bertabarruj. Tabarruj

adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  33

kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutup karena dapat

membangkitkan syahwat laki-laki. (Fathul Bayan VII/19).

3. Tidak tembus pandang.

Dalam sebuah hadits Rasulullah telah bersabda: "Pada akhir

umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun

(hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol

(punuk) unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah

kaum wanita yang terkutuk." Di dalam hadits lain terdapat tambahan:

"Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya,

padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan

sekian." (HR. Muslim dari riwayat Abu Hurairah).

Atsar di atas menunjukkan bahwa pakaian yang tipis atau yang

mensifati dan menggambarkan lekuk-lekuk tubuh adalah dilarang.

Oleh karena itu Aisyah pernah berkata: "Yang namanya khimar adalah

yang dapat menyembunyikan kulit dan rambut." Saat ini banyak

diproduksi bahan-bahan yang tipis dan berbahan lembut. Dengan

sentuhan teknologi jahit menjahit mungkin bisa disiasati dengan

menambahkan lapisan (yang agak tebal/senada) didalam bahan baju

ketika menjahitnya atau memakainya, sehingga kita tetap bisa

mengenakan busana yang kita inginkan.

4. Tidak ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuh.

Usamah bin Zaid pernah berkata: Rasulullah pernah

memberiku baju Quthbiyah yang tebal yang merupakan baju yang

dihadiahkan oleh Dihyah Al-Kalbi kepada beliau. Baju itu pun aku

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  34

pakaikan pada istriku. Nabi bertanya kepadaku: "Mengapa kamu tidak

mengenakan baju Quthbiyah?" Aku menjawab: "Aku pakaikan baju itu

pada istriku." Nabi lalu bersabda: "Perintahkan ia agar mengenakan

baju dalam di balik Quthbiyah itu, karena saya khawatir baju itu masih

bisa menggambarkan bentuk tulangnya." (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi

dengan sanad Hasan).

Aisyah pernah berkata: "Seorang wanita dalam shalat harus

mengenakan tiga pakaian: baju, jilbab dan khimar." Adalah Aisyah

pernah mengulurkan izar-nya (pakaian sejenis jubah) dan berjilbab

dengannya.

5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.

Dari Abu Hurairah berkata: "Rasulullah melaknat pria yang

memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria."

Dari Abdullah bin Amru yang berkata: "Saya mendengar

Rasulullah bersabda: 'Tidak termasuk golongan kami para wanita yang

menyerupakan diri dengan kaum pria dan kaum pria yang

menyerupakan diri dengan kaum wanita.'"

Dari Abdullah bin Umar yang berkata: "Rasulullah bersabda:

'Tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan

memandang mereka pada hari kiamat; Orang yang durhaka kepada

kedua orang tuanya, wanita yang bertingkah kelaki-lakian dan

menyerupakan diri dengan laki-laki dan dayyuts (orang yang tidak

memiliki rasa cemburu).'"

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  35

Dalam hadits-hadits ini terkandung petunjuk yang jelas

mengenai diharamkannya tindakan wanita menyerupai kaum pria,

begitu pula sebaiknya. Tidak menyerupai pakaian pria disini, misalnya

seorang muslimah memakai celana panjang yang layaknya dipakai

oleh seorang laki-laki, memakai kemeja laki-laki dll. Sehingga secara

psikologis terpengaruh pada pribadi pemakainya, misalnya merasa

sekuat pria, merasa tomboy dll.

6. Tidak menyerupai pakaian 'khas' orang kafir atau orang fasik.

Syariat Islam telah menetapkan bahwa kaum muslimin (laki-

laki maupun perempuan) tidak boleh bertasyabuh (menyerupai) kepada

orang-orang kafir, baik dalam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan

berpakaian khas mereka. Dalilnya adalah firman Allah surat Al-

Hadid:16, yang berbunyi:

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka) dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al- Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik."

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam Al-Iqtidha hal.

43: Firman Allah "Janganlah mereka seperti..." merupakan larangan

mutlak dari tindakan menyerupai mereka, di samping merupakan

larangan khusus dari tindakan menyerupai mereka dalam hal

membatunya hati akibat kemaksiatan. Ibnu Katsir ketika menafsirkan

ayat ini (IV/310) berkata: "Karena itu Allah melarang orang-orang

beriman menyerupai mereka dalam perkara-perkara pokok maupun

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  36

cabang. Allah berfirman dalam surat Al-Mujadalah: 22 bahwa tidak

ada seorang mumin yang mencintai orang-orang kafir. Barangsiapa

yang mencintai orang-orang kafir, maka ia bukan orang mumin,

sedangkan tindakan menyerupakan diri secara lahiriah merupakan hal

yang dicurigai sebagai wujud kecintaan, oleh karena itu diharamkan.

7. Memakai busana bukan untuk mencari popularitas.

Berdasarkan hadits Ibnu Umar yang berkata: "Rasulullah

bersabda: 'Barangsiapa mengenakan pakaian (libas) syuhrah di dunia,

niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari

kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.'" (Abu Daud

II/172; Ibnu Majah II/278-279).

Libas Syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan

tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik

pakain tersebut mahal, yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga

dengan dunia dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah,

yang dipakai oleh seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan

dengan tujuan riya.

Ibnul Atsir berkata: "Syuhrah artinya terlihatnya sesuatu.

Maksud dari Libas Syuhrah adalah pakaiannya terkenal di kalangan

orang-orang yang mengangkat pandangannya mereka kepadanya. Ia

berbangga terhadap orang lain dengan sikap angkuh dan sombong.

Demikianlah syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang

muslimah dalam menentukan busana yang akan dikenakannya.

Semakin mengetahui dengan jelas syarat-syarat berbusana muslimah,

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  37

akan lebih dapat berkreasi dengan busana. Berbusana muslimah yang

harmonis merupakan salah satu tanda kesyukuran kepada Allah .

Kategori pria dalam berbusana :

a. Untuk kebersihan dan kebutuhan

“Kebersihan adalah sebagian dari iman “ menurut hadist

tersebut jika seseorang hidup bersih berarti orang itu beriman,

begitu juga untuk laki-laki yang senang pergi ke salon dan menjaga

penampilannya itu diperbolehkan selama untuk menjaga

kebersihan diri. Pria berdandan juga diperbolehkan selama untuk

kebutuhan, misalnya seorang pembicara publik, presenter,

salesman dan profesi lain yang menuntut banyak interaksi dengan

banyak orang harus bernampilan rapi, sehingga hal tersebut

merupakan hal yang mahfum. Dalam lingkup pribadi berdandan

juga kebutuhan suami untuk menyenangkan istri.

b. Tak berlebihan

Allah tidak menyukai apapun yang berlebihan, termasuk

berdandan bagi pria. Boleh berdandan rapi, memakai wangi-

wangian, pergi ke salon, creambath, pedicure, manicure dan lain-

lain asal tidak berlebihan dan sifat lelakinya masih ada.

c. Tidak menyerupai perempuan

Dalam hadits marfu’ riwayat Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu

disebutkan “ Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai

wanita dan wanita yang menyerupai laki-aki “.(HR al Bukhori

Fathul Bari : 10/332).

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  38

Menyerupai dalam hal ini bisa dari pakaian, perhiasan, cara

berdandan, cara berbicara dan tingkah laku lainnya. Peniruan pria

terhadap wanita atau sebaliknya menyalahi fitrah dan akan

membuka pintu keburukan.

d. Tidak berbahan sutera

Hadits riwayat Hudzaifah bin Yaman ra, bahwasanya

Rasulullah saw bersabda : “ Janganlah kalian minum dalam wadah

emas dan perak dan jangan mengenakan pakaian sutera, sebab

pakaian sutera itu untuk mereka (orang kafir) didunia dan untuk

kalian di akhirat pada hari kiamat. “ (HR Muslim).

Para lelaki jelas dilarang memakai pakaian sutera, namun

ada pengecualian bagi mereka yang sakit kulit untuk memakai

sutera (karena pakaian lain memicu penyakit mereka) sebagaimana

keringanan yang diberikan nabi saw kepada Abdurahman bin Auf

dan Zubair bin Awwam.

e. Emas

Rasulullah bersabda, “ Diharamkan memakai sutera dan

emas bagi kalangan laki – laki umatku dan diperbolehkan bagi

kalangan wanitanya “ (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i dan

Ibnu Majah), jadi walau bagaimanapun indahnya emas laki-laki

tidak boleh memakainya, tapi perak boleh dipakai.

f. Menyemir Rambut

Seorang muslim diperkenankan untuk menyemir rambut,

menurut halal haram dalam Islam, untuk orang tua yang rambutnya

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  39

telah memutih semuanya semestinya dihindari semir rambut warna

hitam, sementara yang masih muda diperkenankan semir rambut

warna hitam.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

BAB III

RUMAH BUSANA RANTI DALAM MEMPOPULERKAN

BUSANA ISLAMI

A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya Rumah Busana Ranti

Rumah busana Ranti didirikan pada tahun 1986, nama merk dagang

Ranti menjadi suatu nama yang dikenal dengan produk Busana Muslim

dengan ciri khas “Bordir” atas usaha dan kerja keras dengan dedikasi tinggi

baik dari pendiri ataupun para professional staff yang berpengalaman

dibidangnya.

1Sejarahnya dimulai dari Ibu Yessi Riscowati, istri dari Hefzi

Zainuddin, yang memulai usaha pakaian muslim, dari kerudung hingga

perlengkapan shalat. Bisnis itu tidak asing bagi ibu Yessi karena orang

tuanyapun menjalani bisnis perlengkapan haji di Asrama Haji, Pondok Gede.

Saat itu, ibu Yessi berbisnis sambil menanti kelahiran putra pertamanya,

Alzipco Hefzi. Tidak disangka usahanya berkembang pesat dan mulai dapat

banyak pesanan.

Dibelilah salah satu mesin jahit dan memperkerjakan satu orang tukang

jahit. Hingga bisnisnyapun berkembang pesat. Ibu Yessi kemudian

meluncurkan produk dengan nama Ziko, sesuai dengan nama anaknya. Produk

itu bertahan selama 2 tahun karena prospek yang kurang cerah. Setelah

dievaluasi, nama Ziko yang terdengar anehpun diganti dengan nama Ranti.

                                                            1 www.ranti.co.id di kutippada Senin tanggal 21 Februari 2011 pukul 11.28 WIB.  

40

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  41

Nama Ranti ternyata diambil dari nama putri Ibu Yessi, yaitu Rizanti

Hefzi, yang artinya “rezeki anak ketiga”. Ibu Yessi memang pernah

mengalami keguguran saat kehamilan pertamanya. Setelah Ranti disematkan

pada produknya, usahanya berkembang sangat pesat. Selain karena pada

waktu itu (periode 1980-an) belum banyak pesaing di bisnis busana muslim.

Sebagai perluasan marketing dan segmentasi, Ranti juga meluncurkan

produk untuk remaja dengan nama ALETA, serta produk baju koko dengan

nama El-Yusuf dan El-Fatih. Segmentasi Aleta adalah kaum muslimah remaja

yang senang bergaya dengan harga ekonomis. Sementara El-Yusuf dan El-

Fatih adalah produk baju koko yang dipasarkan dengan cara berbeda, yaitu

lewat keagenan dan outlet atau di departemen store2.

Secara umum awalnya usaha dimulai dari penjualan selendang ke

sebuah toko yang kemudian secara bertahap berkembang menjadi industri

perancangan busana Muslim. Kebaya dan baju koko di sebuah garasi yang

disulap menjadi ruang produksi atau “workshop”.

Seiring dengan pengembangan usahanya, Citra Busana Indonesia

mendirikan Rumah Busana Ranti. Nama Ranti diambil dari salah seorang anak

pendiri perusahaan yang lahir pada saat merintis perusahaan tersebut.

Dewasa ini, produk Busana Ranti dapat dibeli melalui 6 showroom

yang berlokasi di Jabotabek dan Bandung dan di lebih dari 22 outlet resmi

yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga terdapat di Malaysia dan Brunei

Darussalam.

                                                            2 www.ranti.co.id di kutip pada Senin tanggal 21 Februari 2011 pukul 11.28 WIB. 

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  42

Seiring dengan perkembangan zaman, baik para staff dan manajemen

Ranti tetap mempunyai tanggung jawab dengan memberikan pelayanan prima

dan menajdi salah satu leader perusahaan nasional dalam menyediakan

jaminan bisnis dengan produk unggulan Busana Muslim.

Dengan prinsip kebersamaan bersama, Rumah Busana Ranti

mempunyai komitmen untuk tetap berusaha memberikan produk dan layanan

yang terbaik kepada seluruh mitra dan pelanggannya.

B. Visi dan Misi Rumah Busana Ranti

Sebagai visi Rumah Busana Ranti adalah “Membuat semua pelanggan

bangga berbusana muslim dimanapun dan kapanpun juga.” Dengan slogan

dakwahnya adalah “Kami adalah hamba Allah yang membantuNya dalam

menebarkan kebahagiaan kepada semua pelanggan dengan berbusana

muslim”.

Sedangkan misi Rumah Busana Ranti adalah “Co-operate with our

client and customer to create moslem’s fashion which in line Syariah

(Bersama pelanggan menciptakan busana muslim Ranti yang nyaman dan

sopan sesuai dengan syariah)”. Dengan slogan dakwahnya adalah “Kami

bersama pelanggan kami adalah hamba Allah yang selalu menciptakan produk

busana yang sesuai dengan syariah”.

“Quality development of human resource in accordance with syariah

(Pengembangan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan syar’i), dengan

slogan dakwahnya “Kami bekerjasama dengan orang-orang terbaik dan kami

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  43

senantiasa melakukan perbaikkan karena kami adalah ummat terbaik yang

Allah ciptakan untuk meraih kebahagiaan”.

“Conducting the dakwah of islam (Melaksanakan dan mengembangkan

dakwah Islam), dengan slogan dakwahnya “Kami adalah pengemban dakwah

yang meyakini hanya dengan aktifitas dakwah menuju pola hidup bersyariah

akan memberikan keberlimpahan dan keberkahan dimuka bumi ini untuk

mendapatkan ridho Allah di akhirat kelak”.

C. Produk Penjualan Rumah Busana Ranti

Adapun produk yang dijual untuk mensosialisasikan busana islami

adalah busana muslim. Busana muslim dari untuk wanita, pria serta untuk

anak-anak dan juga busana pernikahan. Adapun produk unggulan Rumah

Busana Ranti adalah

1. Blouse

2. Baju Koko

3. Tunik

4. Long Dress

5. Wedding Dress

Selain busana Rumah busana Ranti juga menyediakan produk

penjualan seperti aksesoris seperti Jilbab/Bergo, Manset, Bross, perlengkapan

shalat seperti mukena, sajadah, sarung, peci, dan juga tasbih, dan juga

Sarimbit atau Busana Keluarga dengan berbagai macam corak dan pilihan.

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  44

Agar setiap pelanggan mendapatkan produk yang maksimal dan

nyaman untuk dipakai, setiap busana memiliki ukuran yang konsumen bisa

dapatkan seperti3:

Ukuran bagian atas:

No SPECIFICATION UKURAN S M L XL L3

1 LINGKAR LEHER 42 44 46 48 50 2 TINGGI KERAH 3 3 3 3 3 3 LINGKAR BADAN 96 100 104 110 122 4 LINGKAR PANGGUL 104 108 112 118 134 5 LINGKAR BAHU 38/12.5 40/12.5 42/13 42/13 44/13.5 6 PANJANG TANGAN 57 57 58 58 59

7 LINGKAR KERUNG LENGAN ARMHOLE 48 50 52 55 60

8 LINGKAR TANGAN BAWAH 34 35 36 36 38

9 PANJANG BADAN SESUAI DENGAN PETUNJUK WORKSHEET

Ukuran bagian bawah:

No SPECIFICATION UKURAN S M L XL L3

1 PANJANG CELANA 100 100 100 100 102 2 PESAK FULL S.D BAN PINGGANG 67 69 72 73 78 3 LINGKAR PINGGANG 68 72 76 80 90 4 LEBAR PANGGUL 104 108 112 118 134 5 LEBAR KAKI 40 42 44 46 54

D. Struktur Organisasi Rumah Busana Ranti

Struktur Organisasi Rumah Busana Rabbani adalah:

a. Direktur : Hefzi Zainuddin

b. Wakil Direktur-Produksi : Yessi Riscowaty

                                                            3 Ukuran menurut buku yang digunakan oleh Rumah Busana Ranti dalam memaparkan

ukuran. S adalah ukuran Small (kecil), M adalah ukuran Midle (sedang), L adalah ukuran Large (besar), XL adalah ukuran Extra Large (super besar), dan L3 adalah Ukuran Triple Large (ukuran buntuk pelanggan yang super-super besar).

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  45

c. Firm Development : Alzipco

d. Sekretaris : Faridah

e. HRD : Bondan Seno P

Anggota : Ardefi (Sarana Prasarana)

: Wahyudi (Sarana)

: Rizal (Prasarana)

: Mulyanto (Security)

: Rahmawan (Personalia)

: Diana (ADM Personal)

f. Produksi : Ade Tony

Anggota : Sri Sunarsih (Produksi)

: Indah (Purchasing)

: Rusminah (Quality Control)

: Roh Sumpeni (R & D Produk)

: Nisa, Tri, Zulfan (Designer)

: Martini (Sample)

g. Sales & Marketing : Eri AR

Anggota : Indra (Mis)

: Virta (IT)

: Syaiful (Sales)

: Tri (Mitsel)

: Kartoko

: Isthi Puji Rahayu (Marketing Promosi)

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  46

: Ngadirah (Logistik)

: Wahidin (Distribusi)

h. Bendahara : Eka Ammelya

Anggota : Gemawan (Keuangan)

: Entin (Inventory)

: Yanti (Kasir)

E. Program Kerja Rumah Busana Ranti

Pada tahun 2011 ini pola kerja untuk menambah banyaknya pelanggan

yang berminat akan busana yang dipasarkan oleh Ranti, Rumah Busana Ranti

memogramkan dengan bentuk “Outline Pola Promosi Rumah Busana Ranti”

itu sendiri. Adapun polanya adalah:

1. Iklan Media Massa

Iklan media massa menjadi pola terpenting dalam memasarkan produk.

Dalam hal ini segala bentuk media massa akan dirambah oleh Ranti.

Terbukti sejak berdiri tahun 1986 ini Ranti sudah bekerja sama dengan

media massa seperti Koran, majalah, radio, dan juga televise. Dan yang

paling banyak adalah menggunakan media massa televise. Adapun Ranti

sudah bekerja sama dengan RCTI, SCTV, Trans TV, Trans 7, Global TV,

Metro TV, ANTV, TVOne, O Channel, MNC TV, MNC Indovision,

Indosiar.

2. Member Development

Adalah program untuk para pelanggan yang menjadi member atau

pelanggan setia. Ranti memiliki 20ribu lebih member yang diberikan

perlakuan istimewa dengan memberikan diskon 15% untuk pembelian

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  47

produk Ranti dalam nominal berapapun. Dari member inilah diharapkan

kepada masyarakat yang belum menjadi member dapat menjadi meber

berikutnya dan menjadi pelanggan setia bagi Rumah Busana Ranti.

3. Merchant Development

Pola komunikasi ini adalah pola dimana Ranti bekerja sama dengan

member untuk mendapatkan harga dengan diskon yang telah disepakati.

Disini diharapkan member mampu menjadi anggota yang lebih baik dan

dapat menarik anggota lainnya untuk lebih mempromosikan busana islami

yang diproduksi oleh Ranti.

4. Maintain Online Chanel

Pola ini adalah pola keakraban dan menjalin tali silaturrahmi antara pihak

Ranti dengan pelanggan. Diharapkan nantinya Ranti mendapatkan

masukan dan saran-saran yang lebih membangun dan lebih baik lagi untuk

kenyamanan dan kecintaan pelanggan terhadapat Ranti. Pola ini dialati

dengan adanya website yang dapat diakses oleh semua kalangan, dan

sosial media. Sosial media dalam hal ini adalah menggunakan e-mail, via

telepon atau via surat menyurat. Sehingga terjalin komunikasi yang baik

antara Ranti dengan pelanggan.

5. Event

Adalah acara-acara yang dibuat khusus untuk menampilkan dan

mempromosikan Ranti sebagai brand busana muslim yang baik atau brand

awareness. Diharapkan Ranti lebih dikenal lagi oleh masyarakat sebagai

media busana muslim terbaik yang menjangkau setiap pelanggan untuk

berbusana muslim dan tidak minder atau malu menggunakan busana

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  48

islami. Event yang pernah dilakukan adalah event dalam rangka

menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW pada Selasa 15 Februari 2011

memberikan harga khusus bagi pelanggan yang membeli produk busana

muslim Ranti di semua store Ranti yang ada. Bazaar Ranti at Pondok Gede

pada tanggal 14 mei 2010 samapai 14 juni 2010. Bazzar At Margo City

Depok pada 07 Mei – 06 Juni 2010 dan lainnya.

6. Subtitle Wardrobe

Adalah cara paling efektif untuk menarik pelanggan, dengan cara

mempromosikan kepada figure sebuah program acara televisi atau kepada

jamaah yang mengikuti program tersebut. Yakni dengan meminjamkan

busana Ranti untuk keperluan shooting dalam sebuah acara di televise.

Seperti di acara “Tafsir Al Misbah” di Metro TV yang dikenakan oleh

Prof. Dr. M. Quraish Shihab pada kultum di Bulan Ramadhan.

7. Instore Promo

Yakni membuat promo di setiap store yang ada untuk menarik pelanggan.

Selain dengan bahan busana yang dipakai atau digunakan Ranti juga

memberikan promo di setiap store yang ada agar pelanggan dapat meilhat

antara produk dengan harga sesuai dan seimbang.

8. Bakti Sosial

Yakni program yang ditujukan untuk membantu meringankan beban

saudara-saudara yang kurang beruntung atau yang memerlukan bantuan.

Seperti anak yatim piatu. Bakti sosial ini diambil melalui setiap pelanggan

yang membeli produk Ranti secara tidak langsung ada bagian yang

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  49

disumbangkan untuk orang yang kurang mampu. Selain itu juga difasilitasi

dompet bantuan melalui Rumah Busana Ranti secara langsung.

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

BAB IV

STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM

MENSOSIALISASIKAN BUSANA ISLAMI

A. Sosialisasi Busana Islami

Mengenakan busana muslim di Indonesia tidak lagi pada hari besar

Islam tertentu saja dewasa ini. Beriring perkembangan bisnis dan banyaknya

pasar yang memasarkan busana Islam membawa kecenderungan yang positif

untuk memasyarakatkan busana Islam di Indonesia. Sehingga saat ini wajar

perkembangan trend busana muslim di Indonesia merupakan yang tercepat di

dunia1.

Ranti adalah nama produk busana muslim yang elegan ini sudah

melekat di masyarakat muslim, bahkan banyak kalangan atas ataupun artis

mengandalkan busana muslim pada Ranti. Dalam mensosialisasikan busana

islami, Ranti berusaha membuat terobosan yang terbaik untuk pelanggannya

demi tujuan dari Rumah Busana Ranti itu sendiri terwujud dan sesuai dengan

yang diharapakan.

Sebagai instrument dalam mensosialisasikan busana Islami, Ranti

cukup tanggap dalam menghadapi permintaan pasar, sehingga di periode

tahun 1980-an, rumah busana muslim khususnya di Indonesia belum

berkembang, Ranti dapat memasyarakatkan dan menyematkan kata islami

pada produk busana yang dibuatnya.

                                                            1 Lihat http://www.ranti.co.id/news-and-event/18-busana-muslim-di-pasar-indonesia-

ramai-peminat.html 

50

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  51

Setelah 23 tahun menjadi pionir busana muslim di Indonesia, Ranti

juga jadi pionir karena keunggulan produknya yang menggunakan aplikasi,

organdi, sutera, bordiran, serta payet. Tidak hanya itu agar tujuan awal semua

terwujud dalam mensosialisasikan busan islami yang mampu diminati oleh

semua kalangan muslim Ranti meluncurkan konsep Muslim Family dengan

tagline: SATU AQIDAH, SATU KELUARGA, SATU BUSANA. Konsep ini

dinilai manjur dalam menanamkan kembali brand Ranti di masyarakat sebagai

pelopor busana muslim.

Pada prinsipnya setiap tahunnya Rumah Busana Ranti berusaha

melakukan sosialisasi dan menginformasikan perkembangan busana secara

kontekstual. Dari sisi keberagaman produk dan kemudahan-kemudahan yang

didapatkan masyarakat yang berminat dalam menggunakan produk busana

Rumah Busana Ranti, dengan menggunakan fasilitas yang ada seperti

teknologi yang saat ini berkembang dengan pesatnya. Seperti bagaimana cara

pemesanan, pembelian dan pembayaran secara on-line. Yang kesemua itu

untuk memudahkan pelanggan dalam mendapatkan produk yang diinginkan

dan sebagai strategi umum Ranti untuk memanjakan pelanggan tanpa harus

datang ke outlet ataupun showroom.

Selain itu sosialisasi busana Islami Ranti sendiri terus dikemas

sedemikian rupa agar dapat terus bertahan dan diminati oleh pelanggan

dengan segmentasi pasarnya adalah muslim dewasa kalangan menengah ke

atas, dengan menggunakan beberapa ikonnya. Diantaranya yaitu Ulfa

Dwiyanti dan Gunawan pada tahun 2008 sampai saat ini. Penggunaan artis

sebagai brand imej Ranti ini menghasilkan segmen peminat Ranti semakin

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  52

luas dengan adanya konsep Muslim Family tersebut. Karena setiap keluarga

muslim dapat juga memenuhi kebutuhan pakaian muslimnya di Ranti, mulai

dari balita sampai dewasa untuk produk busana muslimnya telah tersedia di

Ranti.

Tidak hanya sebagai pelopor rumah busana, Ranti dalam blog nya di

www.ranti.co.id. Rumah Busana Ranti didalamnya memiliki unsur dakwah

yang sangat kuat. Unsur dakwah yang menunjang dan yang dapat menarik

simpati pelanggan adalah beberapa artikel yang dimasukkan di dalam situs

Ranti yang mengandung dakwah seperti artikel “Bagaimana Menjadi Orang

Yang Pemaaf”, sehingga tidak dimungkiri selain pelanggan dapat mengetahui

dan dapat belanja online pelanggan juga dapat menambah pengetahuan dari

artikel dakwah di situs resmi Ranti.

Selain itu Ranti juga membuat program tempat untuk kepedulian sosial

yang dinamakan “ Ranti Berbagi Cinta dan Berkah “, program ini untuk

membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Yang nantinya

akan disalurkan pada anak-anak yatim piatu dan orang yang membutuhkan.

Tidak hanya melalui showroom dan online shop saja, Ranti juga

memberikan keringanan atau trik yang menarik demi busana muslim dapat

diminati oleh semua kalangan yakni dengan menyelenggarakan berbagai

macam promo yang dapat menarik pelanggan yakni memberikan promo

seperti buy 1 get 1 free bergo , atau akan mendapatkan promo tertentu seperti

di hari besar Maulid Nabi Muhammad memberikan free kerudung dengan

ketentuan yang berlaku bagi pelanggan. Promo inilah yang juga menjadi

bentuk bagaimana Ranti dapat mempromosikan dan mensosialisasikan busana

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  53

Islam. Agar busana Islam atau busana muslim dapat diminati dan dapat

digunakan oleh setiap orang.

Pada prinsipnya mensosialisasikan busana Islami juga merupakan

unsur dakwah. Karena berdakwah memiliki arti mengajak dan menggerakkan

manusia agar mau melaksanakan ajaran Islam2. Selain itu menurut Syekh Ali

Makhfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin, mengatakan dakwah adalah

mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama).

Menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah pada yang mungkar3. Ajaran

Islam di sini juga yang disosialisasikan oleh Ranti untuk terus mendakwahkan

busana muslimnya, sehingga tidak hanya ilmu rohani dalam dakwah namun

dalam berpakaian juga masyarakat diharapkan dapat sesuai dengan yang di

syariatkan.

Dalam buku Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah fil Kitabi wa Sunnah

karangan Syaiykh Al Albany, Ranti sudah menerapkan kategori busana

muslim yang sesuai menurut syar’i baik bagi wanita maupun laki-laki. Bagi

wanita busana yang diperbolehkan adalah busana yang menutup seluruh

bagian tubuh selain yg disya’ra kan seperti wajah dan telapak tangan. Kategori

inipun sudah diterapkan oleh Ranti4. Selain itu busana yang diproduksi oleh

Ranti tidak tembus pandang, tidak ketat dan dapat membentuk lekuk tubuh,

dan produk busana sangat sederhana. Bentuk sosialisasi inilah yang dilakukan

Ranti untuk mendakwahkan busana muslim agar disenangi oleh masyarakat.

                                                            2 Suhaemi Masrap, Khutbah Jum’at Pilihan Anda. (Surabaya: Karya Utama, 1985), h. 16 3 Morrisan. Media Penyiaran, strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Ramdina

Prakarsa. 2005). Cet. Ke-2, hal. 56 4 Observasi langsung ke Outlet Pusat Rumah Busana Ranti di Pondok Gede pada Jumat

18 Februari 2011. 

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  54

Begitupula yang diterapkan pada Ranti untuk busana yang baik

menurut syar’i. Telah diproduksi agar mampu menarik kesadaran masyarakat

untuk memakai busana muslim sebagai salah satu keharusan bagi setiap

pemeluk ajaran Islam. Yakni Ranti mendistribusikan busana laki-laki yang

sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, dan yang terpenting tidak berbahan sutera

dan emas. Karena menggunakan bahan katun dan bahan yang mudah dan

ringan untuk di pakai5.

B. Strategi Rumah Busana Ranti dalam Mensosialisaikan Busana Islami

Sebuah organisasi, lembaga, atau perusahaan agar bisa mencapai

segala tujuan yang telah ditetapkan maka akan sangat membutuhkan cara dan

metode. Cara atau metode itulah yang disebut strategi. Sebab strategi adalah

cara-cara suatu perusahaan atau kegiatan akan berjalan ke arah tujuan yang

sudah direncanakan terlebih dahulu.

Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangat penting.

Komunikator adalah sebagai alat dalam strategi komunikasi. Komunikator

akan berhasil untuk melakukan perubahan tingkah laku, sikap dan pendapat

melalui mekanisme daya tarik, hal ini terjadi jika komunikan merasa nyaman

dengan komunikator dan pesan yang disampaikan juga menarik komunikan.

Bila dicermati, pada dasarnya strategi komunikasi itu akan berjalan sesuai

rencana bila ada keterkaitan antara komunikator dan komunikan juga pesan

yang disampaikan.

                                                            5 Wawancara khusus bersama Isthi Puji Rahayu pada Jumat tanggal 18 Februari 2011. 

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  55

Menurut Harold D Laswell, dalam proses komunikasi sebenarnya

menjawab pertanyaan : Who says what in which channel to whom with what

effect (siapa mengatakan apa kepada siapa melalui saluran apa dan dengan

efek apa). Berikut ini adalah penjelasan penulis:

1. Who (siapa komunikatornya)

Pada dasarnya komunikator harus menyesuaikan ucapannya dan

bersifat bijaksana. Komunikator harus berfikir secara konseptual dan

bertindak secara sistematik dan sistemik. Komunikator adalah yang

menyampaikan pesan dalam sebuah komunikasi. Dan sebenarnya Rumah

Busana Ranti adalah sebagai komunikatornya. Ranti menjadi komunikator

yang menyampaikan pesan yang dikomunikasikannya melalui busana

muslim sebagai pelopor dalam menciptakan dan mensosialisasikan busana

islami.

2. Says what (pesan apa yang dinyatakan)

Saat berkomunikasi pesan adalah komponen penting dalam

komunikasi tersebut. Sebuah komunikasi tidak berjalan dengan baik bila

salah satu komponen didalamnya kurang melengkai. Dalam hal ini pesan

adalah busana muslim dalam konsep mensosialisasikan busana islami

secara utuh. Dan yang disampaikan oleh Ranti adalah tentang sosialisasi

busana islami.

3. In which channel (saluran apa yang digunakan)

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara, atau pengantar. Assosiation for Education and

Communication Technology (AECT) mengartikan media sebagai segala

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  56

bentuk yang dipergunakan untuk proses transmisi informasi. Sedangkan

Education Assosiation mendefinisikan sebagai benda yang dapat

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta

instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan apapun dan

dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional6. Media adalah

salah satu faktor pendukung terjadinya komunikasi. Sebuah komunikasi

akan berjalan efektif bila antara komunikator dan komunikan juga pesan

yang disampaikan tidak terjadi gangguan.

Dalam strategi komunikasi Rumah Busana Ranti media yang di

manfaatkan sangat banyak dan sangat berkembang di dewasa ini. Yakni

menggunakan media internet dengan memasang web khusus untuk masuk

dalam profil dan yang lebih lengkap lagi mengenai Rumah Busana Ranti.

Dalam bukunya Teori Komunikasi Massa oleh John Vivian yang

menyebutkan media komunikasi adalah buku, majalah, Koran, radio,

advertising, internet dan televisi. Rumah Busana Ranti sudah

menggunakan beberapa media tersesbut dalam mensosialisasikan busana

islaminya.

Majalah, Ranti memiliki majalah sendiri dalam mensosialisasikan

busana muslim. Majalah dengan nama Ranti adalah majalah yang

didalamnya terdapat produk-produk yang disediakan oleh Ranti untuk para

pelanggan sehingga dapat dengan leluasa oleh masyarakat memilih dan

melihat secara visual akan produk yang dipasarkan. Majalahnya juga

sudah dimasukkan ke dalam situs resminya dan dengan mudah diakses

                                                            6 Asnawir, M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Intermasa, 2002),

cet ke-1, h. 11. 

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  57

oleh semua kalangan yang tidak sempat untuk membaca majalah. Dan

diberi kemudahan dengan kaca penjelas atau zoom di setiap sudut produk.

Selain itu didalam majalah juga diberikan penjelasan tentang Rumah

Busana Ranti itu sendiri.

Koran juga sebagai media penting yang di gunakan Ranti untuk

memasarkan kepopuleran Ranti di Indonesia. Sebagai iklan yang

dicantumkan Ranti memberikan kontribusi positif sebagai iklan yang

dimasukkan di dalam Koran. Disini diharapkan setiap pembaca tahu

bahwa Ranti adalah pelopor atau pemproduksi busana muslim bagi mereka

yang ingin mendapatkan busana muslim.

Periklanan atau advertising adalah hal yang paling mujarab dalam

merangkul dan mendapatkan konsumen yang banyak dalam memasarkan

sebuah produk. Ranti juga mengambil itu dengan memasukkan iklan ke

Koran, majalah-majalah islami, atau situs-situs yang memuat tentang

Islam seperti situs www.eramuslim.co.id yang memuat Ranti dan

mempromosikan Ranti sebgai pelopor busana muslim selama 23 tahun

yang dimuat pada tanggal 28 April 2010.

Internet juga sebagai media yang paling berpengaruh saat ini.

Dengan hanya meng-klik saja, dapat mengetahui berbagai macam sumber

dan data yang diperlukan. Begitu juga dengan Ranti secara umum Ranti

sudah memiliki situs resmi yang didalamnya dimuat semua produk yang

dipasarkan, bagaimana cara pemesanan secara online, kritik dan saran, dan

semua tentang Ranti dimuat dalam situs resminya.

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  58

Televisi juga sebagai alat yang paling kompeten dalam meraup

masyarakat. Ranti sudah bekerja sama dengan saluran televisi yang di

Indonesia. Seperti RCTI, ANTV, TRANS TV, SCTV, TRANS7, MNC

TV, MNC Indovision, O Channel, Global TV, METRO TV7. Kerja sama

ini dilakukan untuk memberikan kontribusi positif dalam pengiklanan,

seperti menggunakan produk Ranti dalam setiap program yang ada di

stasiun TV. Salah satu program yang produk Ranti di pakai adalah pada

program acara Taman Hati di MNC TV yang di tayangkan setiap hari

Kamis dan Jum’at pukul 04.30-06.00 WIB.

Dengan media-media komunikasi inilah Ranti berkembang dalam

pemasaran dan peningkatan konsumen busana muslim khusunya. Dan

strategi awal untuk mensukseskan sosialisasi pada masyarakat

Indonesiapun terwujud.

4. To whom (siapa komunikannya)

Dalam strategi komunikasi, komunikan merupakan komponen

yang paling banyak menyita perhatian. Disebabkan komunikan biasanya

banyak bersifat heterogen, sedangkan mereka harus dapat dicapai dalam

menerima setiap pesan secara inderawi dan rohani. Maksud dari inderawi

adalah diterimanya suatu pesan jelas bagi indera penglihatan dan

pendengarannya. Lalu maksud dari rohani adalah diterimanya suatu pesan

sesuai dengan kerangka referensinya, paduan dari usia, agama, pendidikan,

kebudayaan, dan nilai-nilai kehidupan lainnya dan kerangka referensi

menimbulkan kepentingan dan minat tertentu.

                                                            7 Wawancara khusus dengan Isthi Puji Rahayu sebagai Marketing Komunikasi Rumah

busana Ranti pada Jumat 18 Februari 2011. 

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  59

Dalam hal ini Rumah Busana Ranti sebagai komunikator yang

banyak akan dilihat oleh komunikan memberikan citra yang baik-baik

dalam segi indrawi bagi komunikan maupun segi rohaninya. Terbukti

indrawinya saat ini sudah 23 tahun rumah busana Ranti sudah popular

dikalangan masyarakat Indonesia sebagai pelopor busana muslim yang

bermotif “border”. Selain itu Ranti juga sudah ada sejak tahun 1986 dan

memiliki 22 outlet resmi yang tersebar diseluruh Indonesia. Dari segi

rohani sangat tepat, karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim

sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu pakaian atau busana

sebagai penutup aurat.

Pada strategi komunikasi, apabila sudah mengetahui sifat-sifat

komunikan, ada dua tatanan komunikasi yang efektif.

a. Komunikasi tatap muka (face to face communication)

Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila komunikator

mengharapkan efek perubahan dari komunikan. Ranti sebagai

komunikator pada komunikasi tatap muka dengan membangun

showroom yang tersebar di berbagai tempat sebagai media untuk tatap

muka bagi pelanggan. Dengan media itulah Ranti dapat mengetahui

bagaimana keinginan pelanggan dan pelanggan dapat leluasa untuk

mengetahui dan mendapatkan informasi pesan yaitu busana yang

sesuai dan yang diharapkan olehnya. Dengan demikian komunikan

yakni pelanggan dapat mengambil yang terbaik.

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  60

b. Komunikasi bermedia (mediated communication)

Komunikasi bermedia umumnya dipergunakan untuk

menyampaikan informasi, biasa disebut komunikasi informatif.

Komunikasi ini dapat menampung komunikan yang lebih banyak.

Selain showroom untuk mengetahui bagaimana keinginan pelanggan

Ranti juga menggunakan layanan media melalui telepon maupun

melalui e-mail. Yang kesemua ini untuk menampung aspirasi

pelanggan sehingga dapat dipelajari bagi pihak Ranti yang kemudian

menjadi terobosan baru untuk lebih bagus lagi dalam

mensosialisasikan busana islami dengan strategi yang lebih matang.

Secara garis besar produk pemasarnnya ditujukan kepada

masyarakat umum kelas menengah dan kelas atas. Selain itu juga

ditujukan kepada remaja dan anak-anak. Diharapkan dengan berbagai

motifnya Ranti dapat dijadikan sebagai acuan busana yang dikenakan

sehari-hari dan bukan hanya pada acara keagamaan Islam tertentu

saja8. Secara langsung busana dengan motif yang sederhana namun

indah di pandang yang Ranti gunakan sebagai penarik hati dan minat

kalangan yang menjadi tujuan utama komunikator dalam hal ini adalah

masyarakat.

c. With what effect (efek apa yang diharapkan)

Efek dari pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator akan

timbul pada komunikan sebagai sarana komunikasi. Efek yang

diharapakan oleh Rumah Busana Ranti kepada masyarakat Indonesia

                                                            8 www.ranti.co.id di ambil pada Selasa 22 Februari 2011 pukul 09.48 WIB 

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  61

adalah kesadaran bagi masyarakat muslim di Indonesia untuk selalu

berbusana sesuai dengan yang disyariatkan oleh agama Islam.

Sehingga masyarakat dapat membudidayakan busana muslim sebagai

busana favorit yang tidak malu lagi untuk diapakai9.

Dalam sebuah komunikasi, komunikasi yang baik adalah

komunikasi yang berjalan dengan efektif10. Artinya, antara komunikator

yakni pihak Ranti yang melayani pelanggan dalam berkomunikasi terdapat

feedback atau umpan balik. Dan pesan yang disampaikan dapat diterima

dengan baik pula oleh pelanggan. Setelah adanya komunikasi antara

pelanggan dan pihak pegawai outlet Ranti sangat terlihat jelas dimata

pelanggan bahwa informasi mengenai busana muslim sesuai dengan yang

diharapkan. Dan itu menjadi komunikasi yang efektif. Terlebih lagi

layanan yang diberikan oleh pihak Ranti yaitu pegawai Ranti dalam

melayani berlaku sopan dan penuh dengan senyum dan ramah pada setiap

pelanggan yang datang.

Masyarkat atau pelanggan merasa puas apabila Ranti sebagai

komunikator busana muslim dalam hal ini pegawai outlet Ranti melayani

pelanggan dengan prima, berkomunikasi dengan sopan dan santun. Pada

dasarnya melayani pelanggan dengan prima, ramah, murah senyum dapat

memuaskan pelanggan dalam pelayanan adalah salah satu strategi

komunikasi yang sukses yang diterapkan oleh Ranti. Sehingga efeknya

kedepan dapat menambah jumlah pelanggan yang akan mengonsumsi

                                                            9 Wawancara pribadi dengan ibu Isthi bagian forkom rumah busana Ranti, hari Jumat 18

februari 2011 10 Observasi langsung di Kantor Pusat Rumah Busana Ranti sekaligus Outlet Resmi di

Pondok Gede. 

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  62

busana muslim. Dan sosialisasi busana muslimpun sukses bagi Rumah

Busana Ranti sendiri.

Sosialisasi menurut Charlotte Buhler sebagai proses yang

membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana

cara hidup, dan berfikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi

dengan kelompoknya. Atau menurut Soerjono Soekanto sosialisasi sebagai

proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang

baru11. Ini sesuai dengan apa yang diharapkan atau efek apa yang

disampaikan Ranti.

Rumah Busana Ranti sebagai pihak dalam mensosialisasian busana

muslim ini membantu masyarakat untuk belajar dan memahami makna apa

yang terkandung dalam sebuah busana muslim bagi setiap pemeluk agama

Islam. Diharapkan nantinya mendapatkan pelajaran yang penting bagi

masyarakat dalam menata cara hidup yang Islami, dan berfikir secara

Islami diawalai dari kesadaran dalam menggunakan busana muslim.

Nantinya dapat dikomunikasikan pada generasi seterusnya sebagai aset

budaya muslim yang baik bila menggunakan busana muslim12.

Dan pada dasarnya Ranti memberikan dua kontribusi fundamental

dalam mensosialisasikan busana muslimnya yakni:

a. Memberikan dasar atau pondasi kepada individu yang dituju sebagai

komunikan agar terciptanya partisipasi yang efektif dalam masyarakat.

b. Memungkinkan lestarinya suatu masyarakat dalam hal ini lestarinya

busana muslim bagi kehidupan, karena tanpa adanya sosialisasi busana                                                             

11 http://id.shvoong.com yang dikutip pada Senin tanggal 07 Juni 2010 12 Wawancara khusus dengan Isthi Puji Rahayu sebagai Marketing Komunikasi Rumah

Busana Ranti pada Jumat tanggal 18 Februari 2011 

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  63

muslim akan hanya ada satu generasi yang gemar dan cinta dalam

menggunakan budaya islami melalui busana muslim13.

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat dalam Mensosialisasikan Busana

Islami

Rumah Busana Ranti berkembang dengan pesat hingga saat ini tidak

luput dari beberapa faktor pendukung yakni:

1. Maraknya bisnis busana yang mengatasnamakan busana muslim di

Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 1986, Ranti sudah jatuh bangun dalam

mensosialisasikan busana muslim dan mencari motif berbeda dari produk

yang sudah banyak berkembang. Yang paling dikenal adalah produk

Bordir Ranti, sehingga hampir 23 tahun produk Ranti border sudah disukai

oleh masyarakat.

2. Pelanggan Ranti yang setia dengan produk Ranti. Pelanggan yang setia

Ranti adalah pelanggan yang mendukung dengan memberikan saran baik

secara langsung maupun melalui media yang memberikan kontribusi

positif bagi kemajuan Ranti. Sehingga Ranti dengan pelanggan memiliki

tali komunikasi yang lancar dan membangun.

3. Banyaknya pelanggan atau konsumen yang mempercayai produk Ranti

sebagai produk yang sesuai dan layak serta modern. Pelanggan

menuangkan kesukaannya melalui media online resmi Ranti baik via email

maupun via jejaring sosial facebook Ranti atau situs resminya di

www.ranti.co.id.

                                                            13 www.forumkami.com yang dikutip pada Selasa tanggal 22 Februari 2011 pukul 10.05

WIB 

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  64

4. Banyaknya pola busana yang tidak monoton. Seperti busana yang casual,

bercorak, polos maupun yang langsung diminta oleh pelanggan. Busana

yang diproduksipun beraneka ukuran dan peruntukan, seperti untuk busana

pernikahan, busana keluarga, dan busana-busana sehari hari.

5. Selain memasarkan dan mensosialisasikan busana muslim, Ranti didukung

dengan banyaknya cara-cara atau tips memakai sehelai busana sesuai

dengan syar’i. seperti dalam situsnya dalam kolom Fashion Tips

memberikan kontribusi dan pendidikan bagi pelanggan bagaimana

memilih busana syar’i untuk anak remaja.

6. Ranti dinilai sebagai rumah busana yang berunsurkan dakwah. Karena

dalam Rumah Busana Ranti memiliki tujuan khusus dalam mendakwahkan

ajaran Islam. Contohnya adanya artikel penyemangat dalam situsnya

seperti “Bagaimana Pakaian Wanita dalam Shalat”, “Hafalan Quran dapat

Menyembuhkan Berbagai Penyakit”,”Jadikan Zakat, Infaq dan Shadaqoh

sebagai Lifestyle”, dan memperingati hari besar Islam tertentu. Selain itu

dalam facebooknya juga memberikan status-status penyemangat yang

diambil dari sebuah hadist, Al-Qur’an, maupun kata-kata mutiara baik dari

kalangan sahabat ataupun dari ilmuan Islam.

7. Kinerja pengelola Rumah Busana Ranti dan seluruh pegawai Ranti yang

bekerja dengan giat dan bersemangat dalam menuju sebuah visi yang

agung yakni mensosialisasikan dan membuat masyarkat merasa senang

menggunakan busana muslim dimanapun dan kapanpun juga. Dengan

memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pelanggannya.

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  65

Selain faktor pendukung yang mempengarhui dalam

mengkomunikasikan busana islami, ada faktor penghambat dalam

mensosialisasikan busana islami dalam Rumah Busana Ranti yakni:

1. Keengganan masyarakat Indonesia dalam memakai dan melestarikan

busana islami, karena menganggap busana islami adalah busana yang tidak

modern atau ketinggalan zaman (kampungan).

2. Sedikitnya lembaga-lembaga, instansi dan organisasi-organisasi yang

mensosialisasikan busana islami secaran kuat dan konsisten dalam

memasarkannya.

3. Tidak adanya kesadaran masyarakat untuk menutupi tubuhnya dengan

busana yang sesuai syar’i.

4. Banyaknya busana non-syar’i yang dijual dan dipasarkan di Indonesia.

5. Masyarakat beranggap menggunakan busana islami atau busana muslim

tidak mudah untuk dipakai dan digunakan.

6. Kondisi harga yang lebih mahal dari produk busana muslim di banding

busana biasa yang saat ini banyak dipasarkan. Dan perbandingan lebih

banyak produk busana non-syar’i yang dipasarkan dibandingkan busana

muslim yang dipasarkan.

7. Mindset masyarakat bila menggunakan busana islami sebagai ummat

Islam yang fundamentalis.

Dari beberapa faktor pendukung dan penghambat ini, busana muslim

dapat terus diperjuangkan untuk disosialisasikan guna menjadikan busana

muslim sebagai mode busana yang sesuai dengan syar’i yang telah di haruskan

dan disyariatkan bagi setiap masyarakat khususnya ummat Islam. Karena pada

dasarnya faktor pendukung dan penghambat inilah yang dapat digunakan

sebagai cara yang tepat untuk terus membudidayakan busana yang islami.

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Strategi komunikasi Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana

Islami sudah dapat dikatakann berhasil, hal ini dapat dilihat dari

banyaknya media komunikasi yang digunakan Ranti dalam

mensosialisasikan busana Islami berbentuk

a. Media

b. Pelayanan

c. Kesopanan

d. Keramahtamahan

Media komunikasi seperti televisi, internet, atau media cetak seperti

Koran, majalah dan lainnya adalah alat yang paling mujarab untuk

menarik pelanggan. Rumah busana saat ini adalah media yang tepat untuk

mengembalikan citra Islam di Indonesia melalui busana muslim, ditujukan

agar masyarakat dengan senang hati menggunakan busana muslim. Rumah

Busana Ranti memberikan produk busana yang memberikan ketertarikan

pelanggan dengan motif-motif yang indah dan sesuai dengan syar’i.

Mensosialisasikan busana islami adalah bentuk komunikasi dakwah yang

menuntut masyarakat peka akan busana yang seharusnya dikenakan, dan

Rumah Busana Ranti memberikan strategi yang unik untuk memberikan

kepuasan tersendiri bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan dan pengakuan

keberadaan Ranti adalah tujuan awal busana Islami dapat tersebar dan

menjadi sandang pokok bagi masyarakat muslim khususnya di Indonesia.

66

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  67

2. Beberapa faktor pendukung Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan

busana Islami adalah Ranti yang sudah berdiri sejak 25 tahun yang lalu

dan memiliki 22 outlet-outlet resmi yang tersebar di Indonesia. Memiliki

member pelanggan lebih dari 20ribu yang sudah memberikan kontribusi

dalam pemakaian produk dan pemberian saran melalui media yang dipakai

alat pemasukan saran dan kritik. Ranti memiliki pola busana yang tidak

monoton, dan yang paling unggul adalah produk border yang dikenal

sangat populer selama 23 tahun. Selain itu tidak hanya memasarkan

produk busana Ranti juga memberikan unsur-unsur dakwah dan sosial di

situs resmi dan outlet-outlet resmi Ranti. Seperti memberikan slogan-

slogan dakwah dan bantuan sosial melalui bantuan untuk yatim piatu.

Bantuan ini langsung dari setiap pembelian pelanggan akan produk Ranti.

Dan yang terpenting adalah kinerja pegawai Ranti yang memberikan

layanan yang memuaskan untuk pelanggannya. Selain faktor pendukung

faktor penghambatnya adalah keengganan masyarakat Indonesia untuk

menggunkan busana Islami yang menganggap busana islami adalah

busana yang kuno. Tidak banyaknya lembaga yang mendukung untuk

menggunakan busana Islami. Tidak adanya kesadaran masyarakat untuk

menggunakan busana Islami karena terkontaminasi dengan maraknya

busana yang non-syar’i. Beranggapan bahwa busana islami tidak mudah

untuk digunakan. Kondisi harga yang lebih tinggi dari busana non-syar’i.

Dan mindset masyarakat yang takut menggunakan busana muslim sebagai

orang yang fundamentalis.

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  68

B. Saran-saran

1. Kepada Rumah Busana Ranti agar lebih menekankan pada busana muslim

untuk remaja yang tidak monoton, agar lebih banyak diminati oleh remaja

saat ini. Karena bila remaja sudah menggunakan busana muslim diartikan

sebagai kesuksesan penjamuran berbusana islami.

2. Kepada pegawai agar lebih disiplin dan mengetahui keinginan pelanggan,

selain itu juga memberikan dan mencontohkan bagaimana busana yang

baik menurut syar’i sehingga pelangganpun ikut tergugah untuk

menggunakan dengan senang hati.

3. Diharapkan dimasa yang akan datang, terjadi perkembangan yang lebih

pesat di dalam dan di luar lingkungan Rumah Busana Ranti. dan

diharapkan Ranti lebih menjadi rumah busana percontohan yang terbaik

dari rumah busana lainnya yang sudah ada di Indonesia. Dengan demikian

banyak masyarakat yang tergugah dan senang menggunakan busana syar’i

dimanapun dan kapanpun juga dan sesuai dengan visi Ranti sendiri

“Membuat semua pelanggan bahagia berbusana muslim kapanpun dan

dimanapun berada”

4. Dengan adanya Ranti diharapkan secara internal dan eksternal dapat selalu

menggunakan busana muslim, karena akan terlihat lebih modis dan cantik.

5. Dengan berbusana muslim dan modis insya Allah tidak akan mengurangi

dan menghambat dalam mencari lapangan pekerjaan. Contohnya seperti

banyaknya artis yang menggunakan pakaian muslim seperti Marissa

Haque, Puput Novel dan lain-lain.

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, Oemi, Dasar-Dasar Public Relation, Bandung: Alumni, 1995

Abu, Ahad, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Ali, Mortopolo, Strategi Kebudayaan, Jakarta: Esiter For Strategic End International Stud.y

Amin, Mansyur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Jakarta: Al-Amin Press, 1997.

Amsyari, Fuad, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, Bandung: Mizan, 1990.

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 1998.

David, Fred R, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002.

Effendy, Onong U, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni, 1981.

_______________, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosadakarya, 2004.

_______________, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

_______________, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992.

Glueck, William F, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Jakarta: Erlangga, 1987.

Hafifudin, Didin, Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

Komaruddin, Ensiklopedi Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remadja Karya, 1985.

Masrap, Suhaimi, Khutbah Jum’at Pilihan Anda, Surabaya: Karya Utama, 1985.

Morrisan. Media Penyiaran, strategi Mengelola Radio dan Televisi, Jakarta: Ramdina Prakarsa. 2005.

Nasir, Muhammad, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Salmah, Ismah, Strategi Dakwah di Era Milenium, Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004.

69

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

  70

Steiner, George dan John Minner, Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga.

Suprapto. Tommy, Pengantar Teori Komunikasi, Jakarta: Media Pressindo, 2006.

Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1985.

Thawilah, Syaikh Abdul Wahhab Abdussalam, Panduan Berbusana Islami Jakarta: Almahira, 2006.

Usman, Asnawir, M. Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Intermasa, 2002.

Usman, Syarif, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, Jakarta: Firma Djakarta, tt. Cet ke-1

Vivian, John, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana, 2008.

Widjaya, H. A. W, Komunikasi dan Hubungan Kemasyarakatan, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Internet

http://www.forumkami.com/forum/cafe/34846-pengertian-sosialisasi.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943457-pengertian-sosialisasi/,

http://budakbangka.blogspot.com/2010/01/pengertian-sosialisasi.html

www.wikipedia.com

www.wikipedia.co.id

www.ranti.co.id

http://id.shvoong.com

www.forumkami.com

http://www.ranti.co.id/news-and-event/18-busana-muslim-di-pasar-indonesia-ramai-peminat.html

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara dengan : Isthi Puji Rahayu

Bagian : Marketing Komunikasi Rumah Busana Ranti

Pada : Jumat, 18 Februari 2011

1. Apa arti strategi menurut mbak Isthi?  

Strategi adalah suatu  tindakan perencanaan yang dilakukan secara berkala 

dan  bertujuan  untuk mencapai  tujuan  jangka  panjang,  yang  dalam  hal  ini 

adalah profit 

2. Apakah setiap organisasi membutuhkan strategi?  

Ya,  karena  jika  tidak  program  kerja  tidak  akan  berjalan  dengan  baik. Dan 

tujuan pasti tidak tercapai. 

3. Apa makna strategi komunikasi menurut mbak isthi?  

Agar  hal  yang  akan  kita  komunikasikan  tepat  sasaran.  Dalam  hal  ini 

mengkomunikasikan  sesuatu dengan media‐media  komunikasi  yang  sangat 

mempengaruhi target utama yaitu tujuan dari apa yang telah dicanangkan. 

4. Apa busana muslim itu?  

Busana  yang  sesuai  dengan  syariah. Busana  yang  sesuai dengan  tuntunan 

ajaran agama. 

5. Media  apa  saja  yang  digunakan  Ranti  dalam  mensosialisasikan  busana 

islamnya agar dikenal di masyarakat?  

Media  massa  (Koran,  tv,  Majalah,  online,  event,  buku,  radio).  Yang 

kesemuanya dapat dijangkau oleh masyarakat umum. 

6. Media yang paling banyak di minati?  

Untuk  saat  ini  masih  seputar  media  massa,  namun  nanti  arahnya  akan 

bergerak  ke  online. Walaupun  tidak  sedikit  pelanggan  yang menggunakan 

jasa online dalam pembelian busana muslim Ranti. 

7. Memberikan tauladan yang baik itu menurut mbak Isthi  apa?  

Memberi teladan dengan kasih dan contoh, bukan dengan kekerasan. 

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

8. Selain busana ada proram lain yang di kembangkan ranti?  

Perlengkapan haji, aksesoris (sajadah, mukena, bros, tasbih dll) 

9. Bagaimana tangapan busana muslim yang ada di Indonesia?  

Sebagai Negara dengan penduduk mayoritas beragama muslim di Indonesia, 

rasanya  kita  harus  lebih meng‐eksplor model‐model  baju muslim  sehingga 

tidak  hanya  sesuai  dengan  syariah,  namun  juga  cantik  dan  membuat 

penggunanya  terasa  bahagia  menggunakan  baju  muslim  dan  merasa 

nyaman dimanapun dan kapanpun juga. 

10. Bagaimana  mempertahankan  Ranti  agar  tetap  menjadi  pelopor  dalam 

busana islamnya?  

Terus  improve  dengan model‐model  terbaru, modern,  namun  tetap  sesuai 

dengan yang disyariatkan. 

11. Apa  faktor  pendukung  dan  penghambat  dalam  mensosialisasikan  busana 

muslim?  

Mindset orang yang masih beranggapan jika menggunakan pakaian tertutup 

(baju muslim), tidaklah modern (kampungan). 

12. Sedikit  ceritakan  komunikasi  yang  terjadi  antara  atasan  dan  bawahan 

bagaimana?  

Masih  sesuai  dengan  prosedur  yang  ada.  Bawahan  dapat  mengutarakan 

apabila ada keluhan dan kendala dalam pekerjaannya. 

13. Bagaimana mengetahui keinginan pelanggan?  

Menjalin komunikasi dengan baik antara Ranti dengan pelanggan. Bisa saat 

pelanggan berada doi outlet, menggunakan email, ataupun melalui telepon. 

14. Bagaimana  Ranti  merebak  di  masayarakat.?  Pernah  melalui  buku,  Koran, 

majalah, iklan, radio, tv, atau inetnet?  

Yup! Semua media tersebut sudah kami kami jalani. Karena media massa itu 

sangat  mempengaruhi  dalam  kinerja  dan  tujuan  kami  mensosialisasikan 

busana islami. 

15. Berikan  saran  buat  masyarakat  Indonesia  khususnya  mengenai  busana 

muslim?  

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

Menggunakan busana yang syariah itu tidak berarti kita ketinggalan jaman. 

Justru  dengan  busana muslim  yang  “tepat”  kita  akan  terlihat  lebih  cantik. 

Dan Ranti selalu berusaha membuat baju muslim yang “tepat” tersebut. 

 

16.  Apakah busana muslim yang dijual Ranti sudah sesuai dengan syariah?  

Ya, dan kami selalu berusaha menjaga konsistensi tresebut. 

17. Busana yang sesuai dengan syariah itu bagaimana?  

Tidak ketat, tidak menerawang, tidak memperlihatkan bentuk tubuh. 

18. Bisa  langsung  berkomunikasi  tidak  pelanggan  dengan  pihak  ranti  agar 

keinginan pelanggan sesuai?  

Bisa,  banyak  media  sosial  yang  bisa  memfasilitasi  hal  tersebut.  Seperti 

melalui internet yang memberikan saran melalui email. 

 

Jakarta, 18 Februari 2011

Isthi Puji Rahayu

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

“Penulis sedang wawancara khusus bersama Marketing Komunikasi Rumah

Busana Ranti Isthi Puji Rahayu”

“Poto bersama di kantor pusat Rumah Busana Ranti

di Pondok Gede bersama Isthi Puji Rahayu.”

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

 

 

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

 

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

 

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

 

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

 

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...

 

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...
Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH BUSANA RANTI DALAM ...