STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM...

98
STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Farah Fitriana NIM: 11150510000102 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1440 H

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM...

  • 1

    STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB

    DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN

    ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-

    dasar Ajaran Islam)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

    Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

    Disusun Oleh:

    Farah Fitriana

    NIM: 11150510000102

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

    HIDAYATULLAH JAKARTA

    2019 M/ 1440 H

  • 2

    STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH

    SHIHAB DALAM MENINGKATKAN

    PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang

    Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran

    Islam)

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

    Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial

    (S.Sos)

    Oleh:

    Farah Fitriana

    NIM. 11150510000102

    Pembimbing

    Dr. H. Abdul Rozak A. Sastra, MA

    NIP. 196005091988031001

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2019 M/1440 H

  • ii

    ABSTRAK

    Farah Fitriana

    11150510000102

    Strategi Komunikasi Prof. Quraish Shihab dalam

    Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam (Strudi Tentang

    Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)

    Strategi dalam berdakwah sangatlah diperlukan agar

    pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima baik sesuai yang

    diinginkan.prof. Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya

    Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam, strategi Komunukasi dilakukan

    dengan perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi

    strategi. Strategi komunikasi yang dilaukan Prof. Quraish Shihab

    melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam

    adalah untuk meningkatkan pemahaman ajaran Islam agar tidak

    terjadi kekeliruan dalam memahami agama.

    Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

    kualitatiif, dengan metode analisis deskriptif yang menggunakan

    teori Fred. R. David. Teknik pengumpulan data berupa observasi,

    wawancara, dokumentasi dan studi keputakaan. Sedangkan untuk

    analisis data, analisis yang digunakan adalah menggunakan

    metode tringulasi yaitu menggabungkan dokumentasi wawancara

    ditambah dengan studi kepustakaan.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi

    komunkasi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab dalam

    meningkatkan pemahaman ajaran Islam dengan cara perumusan

    strategi komunikasi yaitu mempersiapkan materi perencanaan

    syrategi komunikasi, menentukan metode, memanfaatkan media

    sebagai alat komunikasi. Adapun implementasi strategi yaitu

    Prof. Quraish Shihab menyelipkan kata-kata mutiara dibeberaapa

    halaman untuk memperjelas pembahasan dan menggunakan

    bahasa umum agar dapat dipahami oleh masyarakat. Pada proses

    evaluasi strategi komuikasi dilakukan dengan, menulis buku

    sesuai dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat maupun hal-

    hal yang memang perlu dibahas serta teliiti dalam menulis agar

    menghindari kekeliruan bagi pembaca.

    Kata kunci: Quraish Shihab, Buku Islam yang Saya Anut,

    Dasar-dasar Ajaran Islam, Islam

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, puji serta syukur

    senantiasa selalu tercurahkan kehadirat Allah SWT. atas

    limpahan nikmat, anugerah, serta kekuataan dalam lahir dan batin

    yang tak terbatas yang telah diberikan kepada penulis sehingga

    penulis dapat memulai dan menyelesaikan penelitian ini dengan

    sebaik-baiknya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

    uswatun hasanah kita, baginda Nabi Muhammad SAW. beserta

    keluarga dan para sahabatnya yang dengan keluhuran budi

    pekertinya menjadikan simbol penyelamatan manusia dari zaman

    kegelapan menuju zaman yang sangat terang benderang seperti

    sekarang ini. Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, atas limpahan

    nikmat ilmu darinya penulis dapat menyelesaikan penelitian

    skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab

    dalam Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam (Studi tentang

    Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)”.

    sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana dan

    merupakan kewajiban akademis di Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam proses

    menyelesaikan skripsi ini tentu tak luput dari berbagai macam

    kesulitan yang beragam yang penulis lalui baik itu dari segi

    internal maupun eksternal, serta dari segi materi dan non materi.

  • iv

    Menyusun skripsi merupakan proses pembelajaran diri

    yang menguji pikiran, kesabaran, keberanian, dan ketekunan

    dalam proses menuju diri yang lebih baik terhadap pencapaian

    prestasi sebagai mahasiswa strata satu yang tentu saja masih

    terdapat kekurangan yang harus direnungi, diperbaiki, dan

    dievaluasi agar tercipta sebuah motivasi diri yang hakiki sebagai

    pembelajaran diri ke arah yang lebih baik lagi.

    Sebagai tanda syukur, penulis ingin mengucapkan terima

    kasih yang sebesar-besarnya untuk Bapak dan Ibu tercinta yaitu

    Muchtar Thoyyibi dan Nini Dwi Aryani yang dengan penuh rasa

    cinta dan kasih sayang yang tulus mengasuh, mendidik, serta

    selalu mendo‟akan penulis sehingga bisa mengenyam pendidikan

    formal tingkat perguruan tinggi sampai selesai. Kemudian juga

    tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada semua pihak akademis, non akademis, narasumber, serta

    keluarga yang dengan tulus memberian do‟a, bantuan baik secara

    moril maupun materil, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang

    sangat berharga dari berbagai pihak yaitu:

    1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

    dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag. selaku

    Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor,

    M.Ag. selaku wakil dekan II Bidang Administrasi Umum

    dan Dr. Cecep Castrawijaya, M.A. selaku wakil Dekan III

    Bidang Kemahasiswaan.

    2. Dr. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Jurusan

    Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Dr. Edi Amin,

  • v

    M.A. selaku sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

    Islam.

    3. Dr. H. Abdul Rozak A. Sastra, MA. selaku dosen

    pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu di

    tengah kesibukannya untuk membimbing, mengarahkan,

    memotivas dan membagi ilmu kepada penulis sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan

    dan kebaikan kepada beliau.

    4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi yang telah mengajar dan membagi ilmunya

    kepada penulis, semoga berkah berlimpah pahala dan

    dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.

    5. Keluarga besar tercinta dimanapun berada yang selama ini

    sudah memberikan perhatiannya dengan penuh kepada

    penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan

    segera.

    6. Kakak tercinta Anisah Chairani, Nadia Iffatul Ulya, dan

    Adik tercinta Wilda Shafiya yang selalu memberikan

    support dan do‟a kepada penulis agar selalu semangat

    dalam mengerjakan skripsi.

    7. Khotami Diki Nisyadin, seseorang yang yang telah

    menjadi support system dari kejauhan agar penulis terus

    bersemangat mengerjakan skripsi.

    8. Seluruh narasumber baik itu Prof. Quraish Shihab dan

    para pembaca setia karya dari Prof. Quraish Shihab

    ataupun mas Labib selaku sekertaris dari Prof Quraish

    Shihab serta pak Agus dan mba Rosa yang membantu

  • vi

    mengatur jadwal wawancara penulis bersama narasumber

    sehingga data skripsi ini menjadi valid.

    9. Seluruh sahabat terbaik, sahabat seperjuangan, yang ikut

    andil dalam memberikan bantuan dan dorongan motivasi.

    Untuk seluruh teman-teman satu angkatan khususnya

    untuk KPI C angkatan 2015 yang sudah bersama-sama

    berjuang dalam menimba ilmu dan saling memberikan

    semangat satu sama lain selama empat tahun ini.

    10. Grup Hunting yang selalu mau direpotkan oleh penulis

    sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    11. Sahabat seperti keluarga Nur Qudsia Ramadhana dan

    Alifa Rizkia Leman yang selalu mendoakan dan memberi

    semangat penulis.

    12. Sahabat Pondok Pesantren Darunnajah Niniek Hanifah,

    Sofwatunnida, Alifah Nur Ru‟fah membantu penuliis

    dalam menemani wawancara narasumber dalam skripsi.

    13. Teman-teman KKN 182 Evi Vitriah, Restu, Pratiwi yang

    sering memberikan waktunya untuk menghilangkan penat

    ditengah penulis mengerjaka skripsi.

    14. Pekerja rumah tangga dirumah mba Ida yang baik hati

    selalu membantu penulis dalam memberikan semangat

    dalam bentuk membuat makanan-makanan cemilan.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari

    kekurangan, namun penulis berharap agar skripsi ini dapat

    bermanfaat dan berguna sebagai refrensi baik bagi para

    pembaca, penelita lama, maupun peneliti.

  • vii

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ................................................................................. 1

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

    B. Batasan Masalah .................................................................. 7

    C. Rumusan Masalah ................................................................. 8

    D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8

    E. Manfaat Penelitian ................................................................ 9

    F. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................... 9

    G. Metode Penelitian ............................................................... 12

    BAB II KAJIAN TEORI ........................................................... 17

    A. Strategi ................................................................................ 17

    B. Komunikasi ......................................................................... 19

    a. Pengertian komunikasi ................................................ 19

    b. Komponen-komponen komunikasi ............................. 21

    c. Proses komunikasi ....................................................... 24

    C. Strategi komunikasi ............................................................ 25

    D. Buku Sebagai Media Dakwah ............................................ 27

    BAB III PROFIL PROF. QURAISH SHIHAB DAN

    SEKILAS TENTANG BUKU ISLAM YANG

    SAYA ANUT… .......................................................... 32

    A. Profil Prof. Quraish Shihab................................................. 32

    1. Karya Prof. Quraish Shihab ........................................ 37

    B. Sekilas Tentang Buku Islam yang Saya Anut ..................... 42

    BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN .............. 48

    A. Perumusan Strategi Komunikasi yang Dirumuskan Prof.

    Quraish Shihab Melalui Buku Islam Yang Saya Anut ......... 48

    1. Mempersiapkan Materi Dakwah ........................................ 48

    2. Menentukan Metode ........................................................... 51

    3. Pemanfaatan Media ............................................................ 55

  • viii

    B. Implementasi strategi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab

    melalui buku Islam yang Saya Anut ....................................... 56

    C. Evaluasi strategi yang Dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab

    Melalui Buku Islam yang Saya Anut ..................................... 57

    BAB V PENUTUP ...................................................................... 58 A. Kesimpulan ................................................................................. 59

    B. Saran .......................................................................................... 60

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 61

    LAMPIRAN

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam,

    memaparkan ajaran Islam yang Prof. Quraish Shihab anut

    sekaligus menjelaskan dasar-dasar ajaran Islam yang

    memiliki keragaman pendapat menurut masing-masing

    mazhab. Tidak perlu memaksakan diri berpendapat bahwa

    ajaran Islam dalam segala rinciannya harus hanya satu. Tidak

    perlu dan tidak wajar hal sikap tersebut, setelah semuanya

    memercayai nili-nilai yang disepakati dadri ajaran Islam

    seperti Keesaan Allah, Kerasulan Nabi Muhammad SAW,

    Keniscayaan Hari Kiamat, Wujud Malaikat dan Kebenaran

    Kitab suci, dan nilai lainnya yang telah disepakati bersama.

    Mempelajari Islam selama puluhan tahun Prof. quraish

    Shihab sangat menghormati pendapat para ulama , namun

    bukan berarti menerima ataupun mengamalkannnya. Buku

    Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam merupakan

    kesimpulan dari upaya mempelajari Islam, namun bukan

    berarti apa yang dihidangkan dalam buku adalah kebenaran

    yang tidak mengandung kemungkinan salah, barik dalam

    pendapat yang Prof. Quraish Shihab tuangkan , ide yang

    dikutip, maupun dalam kesalahan kutipan. Karena tidak ada

    manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan.1

    1 Quraish Shihab, Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam

    (Jakarta: Lentera Hati) hlm 30

  • 2

    Dakwah Islam adalah segala aktifitas yang mengubah satu

    situasi, kondisi, konstelasi seperti yang dikehendaki Islam.2

    Dakwah pada mulanya dipahami sebagai perintah Allah SWT

    yang tertuang dalam Al-Qur‟an. Bagi setiap Muslim yang taat

    kepada Allah SWT, maka perintah berdakwah menjadi wajib

    dilaksanakan. Ketika dakwah itu dilaksankaan dengan baik,

    maka setiap muslim akan meyadari bahwa berdakwah adalah

    kebutuhan hidup. Dakwah menjadi suatu kebutuhan hidup

    manusia, maka dakwah juga akan menjadi suatu aktifitas atau

    kebiasaan setiap muslim dimanapun dan kapanpun mereka

    berada. Kemudian aktifitas berdakwah berkembang dalam

    berbagai situasi dan kondisi dengan berbagai dinamikanya.3

    Keberlangsungan dakwah ditengah masyarakat menjadi

    tanggang jawab stiap muslim. Sebagaimana firman Allah

    SWT dalam kitab suci al-Qur‟an. Surat al-Imran ayat 104:

    َهْوَن َعنِ اْلُمنَكِر ٌة يَْدُعوَن ِإََل اْلَْْْيِ َويَْأُمُروَن بِاْلَمْعُروِف َويَ ن ْ نُكْم أُمَّ َوْلَتُكن مِّ َوأُْولَ ِئَك ُهُم اْلُمْفِلُحونَ

    Artinya:

    “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan

    umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

    yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar;

    merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali

    Imran [3]: 104)

    2 Endang Saifudin, WAWASAN ISLAM Pokok-pokok Pikiran tentang

    Paradigma dan Sistem Islam. 3 Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam: Solusi

    Islam atas Problema- Problema Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

    1994), h.35

  • 3

    Berdasarkan firman Allah SWT diatas, dapat kita

    simpulkan bahwa sesama umat muslim saling mengingatkan

    dan Allah juga mengajarkan untuk menasihati sesama

    muslim dengan cara yang baik- baik dan menjauhkan sesama

    manusia dari perdebatan. Dalam al-Qur‟an juga

    menyebutkan bahwa seorang muslim harus mewujudkan

    tutur katanya, Islam dalam perbuatannya dan Islam juga

    dalam jiwanya. Semua anjuran-anjuran tersebut harus kita

    interpretasikan dan mewujudkannya melalui teori- teori

    yang mendukung proses dakwah. Tidak semata-mata

    berdakwah menyerukan nilai-nilai Islam, mengajak untuk

    berada di jalan Allah SWT namun tidak memikirkan

    bagaimana metode dan cara yang tepat dalam berdakwahnya.

    Berkembangnya kehidupan manusia saat ini, dalam

    berdakwah harus memerlukan strategi dalam

    penyampaiannya. Seorang da‟i sangat berperan sebagai

    subjek dakwah yang memiliki strategi, pola pikir yang

    berkaitan dengan sistem. Dakwah sebagai sebuah sistem, dan

    strategi adalah salah satu bagian dari yang sejajar dengan

    unsur-unsur dakwah seperti tujuan dakwah, objek dakwah

    dan sumber dakwah. Hal yang juga harus diperhatikan

    seorang da‟i adalah mampu menyampaikan pesan dakwah

    dengan baik kepada mad‟u.

    Secara umum dakwah dapat dilakukan dengan berbagai

    cara, yaitu dakwah bil- lisan, dakwah bil- hal, dan dakwah

  • 4

    bil-qalam.4 Kegiatan dakwah bil- qolam ini ternyata sudah

    dilakukan oleh ulama-ilama klasik terdahulu, yaitu dengan

    membuat kitab-kitab yang sampai sekarang masih kita

    gunakan sebagai rujukan dalam aktivitas kita sehari-hari.

    Ulama terdahulu menulis kitab untuk mengharapkan ridho

    kepada Allah serta menyebarkan kebaikan kepada seluruh

    umat manusia. Da‟i yang akan menuliskan sebuah karya

    tulisan haruslah memiliki pemahaman yang mendalam,

    bukan hanya sekedar memahami dakwah “ammar ma‟ruf

    nahi munkar” melainkan harus memenuhi beberapa syarat,

    salah satunya menggunakan metode dakwah yang

    representatif, menggunakan bahasa yang bijaksana dan jelas.5

    Dakwah tulisan saat ini bukan permasalahan tentang

    fiqih saja, namun sudah meliputi berbagai aspek yang

    berkaitan dengan kehidupan manusia. Sangat dibutuhkan

    keahlian khusus untuk menjadikan karya tulis sebagai media

    dakwah.6 Keahlian inilah yang tidak banyak dimiliki oleh

    para da‟i. Berdakwah melalui tulisan sangat dibutuhkan

    keahlian khusus, oleh karena itu menjadi suatu nilai lebih

    jika seorang da‟i mampu menulis dan baik juga dalam

    retorikanya.

    Dakwah diharuskan agar selalu berkembang,

    terlebih peradaban masa sekarang bisa disebut sebagai

    4 Asep Samsul M. Romli, Komunikasi Dakwah Pendekatan Praktis

    (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),hlm. 24 5 M. Munir, dkk, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2009), hlm. 5-

    6. 6 Syamsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 11

  • 5

    “peradaban masyarakat informasi”. Masyarakat akan mencari

    wadah sebanyak-banyaknnya untuk mendapatkan banyak

    informasi, karena ini sangat berpenngaruh unutk dijadikan

    alat membentuk pendapat publik (public opinion) yang

    mempengaruhi perilaku dan pikiran manusia.

    Strategi adalah suatu perencanaan yang strategis

    untuk mencapai suatu tujuan tertentu . Dalam konteks

    dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan oleh seorang da‟i

    dalam menyampaikan dan menyebarluaskan dakwahnya.

    Salah satunya adalah Prof. Dr. M. Quraish Shihab seorang

    da‟i yang menggunakan tulisan berbentuk buku sebagai

    media dalam menyampaikan dakwah. Ada beberapa

    kemungkinan yang akan mempengaruhi keberhasilan da‟i

    dalam menyampaikan dakwahnya:7

    1. Karena pesan dakwah seorang da‟i memang relevan

    dengan kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat

    memiliki antusias yang tinggi terhadap pesan dakwah

    yang disampaikan.

    2. Penmapilan seorang da‟i memiliki daya tarik tersendiri

    dalam menarik perhatian mmasyarakat, penmapilan

    seorang da‟i menjadi sangat penting.

    3. Kondisi masyarakat sedang haus akan siraman rohani,

    sehingga pesan-pesan dakwah yang disampaikan akan

    cepat diterima oleh masyarakat. Walaupun pesan dakwah

    7 Ahmad Syafi‟i Ma‟arif dan Sahid Tuhu Leley, Alqur‟an dan Tantangan

    Moderenisasi (Yogyakarta: Siprs, 1990) Cet. Ke -1, hlm 2

  • 6

    yang disampaikan kurang jelas, merekapun akan

    memahami lebih jauh maksud dan tujuannya.

    4. Adanya pesan-pesan dakwah yang dikemas secara

    krreatif dan unik sehingga menarik perhatian masyarakat.

    Dakwah Islam yang dikemas secara unik dan menarik

    akan lebih muda dan cepat diterima oleh masyarakat,

    karena dengan metode atau cara dalam penyampaian

    pesan dakwah bersifat ringan.

    Contoh: acara kesenian, dongeng, drama, bercerita dsb.

    Saat ini banyak strategi unntuk berdakwah kepada

    masyarakat dalam menyiarkan ajaran Islam. Masuk dalam

    era keterbukaan informasi, dakwah melalui tulisan sangat

    mengimbangi banyaknya informasi dan meluasnya media

    massa dalam kehidupan masyarakat. Dakwah yang yang

    disertakann dengan tulisan sangat memudahkan masyarakat

    dalam memperdalam isinya serta dapat dikaji ulang secara

    seksama. Banyak masyarakat khususnya pemula yang

    membutuhkan penjelasan mengenai Islam secara singkat dan

    padat.

    Buku yang ditulis Prof. Quraish Shihab dengan judul

    Islam yang Saya Anut, Dasar-Dasar Ajaran Islam adalah

    mengenai Islam dengan penjelasan didalamnya tidak panjang

    dan membosankan, namun juga tidak terlalu singkat. Banyak

    buku yang membahas menngenai Islam, tapi sebagian besar

    isinya sangat luas dan sulit dipahami untuk para pemula,

    adapun yang sederhana penjelasannya, tapi isinya belum

  • 7

    mencakup apa saja yang harus diketahui umat muslim.

    Mengatasi hal-hal itu, Prof. Quraish Shihab memiliki

    starategi tersendiri dalam meningkatkan pemahaman

    mengenai Islam kepada pembacanya dengan cara

    menjelaskan pokok-pokok ajaran Islam dengan sederhana

    namun mencakup apa saja yang memang harus dipahami.

    Hal ini yang sangat menjadi daya tarik masyarakat

    untuk membaca dan belajar mengenai Islam lebih mudah.

    Karena sesungguhnya sebagai umat muslim harus paham

    pokok-pokok ajaran agama Islam. Buku Islam yang Saya

    Anut, Dasar-Dasar Ajaran Islan menjadi salah satu karya

    Quraish Shihab yang akan menjelaskan Islam secara

    sederhana dan mengena.

    Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran masalah

    diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

    yang lebih mendalam, dalam bentuk penelitian yang berjudul

    “STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH

    SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN

    AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya

    Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)”

    B. Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan

    diatas maka penulis membatasi masalah agar ruang lingkup

    pada penelitian ini lebih fokus, terarah, dan tidak meluas.

    Penulis memfokuskan kepada strategi dakwah Prof. Quraish

  • 8

    Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam melalui

    buku Islam yang Saya Anut, Dasa-dasar Ajaran Islam.

    C. Rumusan Masalah

    Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis maka perlu

    dibuatkan perumusan maslah sebagai berikut:

    1. Bagaimana perumusan strategi komunikasi yang

    dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang

    Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam?

    2. Bagaimana implementasi strategi komunikasi yang

    dirumuskan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam

    yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam?

    3. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi yang dilakukan

    oleh Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya

    Abut, Dasar-dasar Ajaran Islam?

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan, maka

    adanya tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui perumusan strategi komunikasi yang

    dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam

    yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.

    2. Untuk mengetahui implementasi strategi komunkasi yang

    dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam

    yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.

  • 9

    3. Untuk mengetahui evaluasi strategi komunikasi yang

    dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam

    yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.

    E. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Akademisi

    Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna yaitu

    untuk menambah wawasasan keilmuan dakwah bagi

    Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuikasi khususnya

    jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, sehingga dapat

    dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

    2. Manfaat Praktisi

    Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai

    masukan kepada aktivis untuk bisa berdakwah dengan

    cara yang menarik dan memberikan pemikiran mengenai

    perkembangan dakwah melalui buku guna memenuhi

    kebutuhan masyarakat untuk terus mengembangkan dan

    meningkatkan dakwah Islam.

    F. Tinjauan Kajian Terdahulu

    Langkah awal yang penulis lakukan sebelum menyusun

    skripsi ini menjadi sebuah karya ilmiah. Penulis mengkaji

    terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian

    yang dikaji berkaitan dengan pembahasan penelitan sebagai

    berikut:

    Tiara Rahmadaniar Rahmadaniar jurusan Komunikasi

    Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2018

  • 10

    menenliti tentag Strategi Dakwah Akun Youtube

    Muslimdaily.com dalam Mensosialisasikan Jilbab peniliti

    tertarik dengan penjelasannya tentang kajian teoritis

    mengenai tahapan-tahapan strategi yang diambil dari ahli

    Fred R David. Namun secara garis besar penelitiannya

    berbeda dengan penelitian yang dibuat penulis mengenai

    Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab dalam meningkatkan

    pemahaman mengenai Islam (Studi tentang Buku Islam yang

    Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam).

    Boby Rahman mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah

    tahun 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta meneliti tentang

    Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra dalam Menciptakan

    Keluarga Sakinah di Daerah Sawangan Depok. Dalam

    skripsi ini menganalisis tentang lembaga titian keluarga

    sakinah yang merupakan sebuah lembaga yang bernaung

    dibawah yayasan Az-Zikra, Sawang Depok. Lembaga ini

    memiliki dua strategi yang mereka terapkan dalam

    menerapkan tujuan yaitu kelurga sakinah untuk setiap lapisan

    masyarakat. Strategi tersebut adalah pembinaan untuk ruhyah

    yang didalamnya terdapat pembekalan program-program

    tausiyah, ceramah dan konsultasi, kegiatan dzikir dan doa

    bersama ditujukan untuk para anggota secara khusus dan

    jamaah majlis Az-Zikra secara umum. Berbeda dengan skripsi

    yang penulis buat yang hanya bertujuan untuk mengetahui

    Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab melalui buku “Islam

    yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam”.

  • 11

    Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 meneliti tentang

    Strategi Dakwah PBNU melalui website www.nu.or.id.

    Penelitian ini memfokuskan perihal dakwah yang dilakukan

    PBNU mmelalui media onlie. Teori yang digunakan ialah

    teori SWOT yaitu (Strengts, Weakness, Opertunities, Threats)

    berbeda dengan skripsi penulis yang memfokuskan mengenai

    Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab melalui buku “Islam

    yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam”.

    Achmad Riad Firdaus jurusan Komunikasi Penyiaran

    Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunkasi UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014 meneliti tentang

    Strategi Dakwah Ustadz H. Gustiri dalam meningkatkan

    pemahaman pendengar tentang ajaran Islam melalui

    Program Optimis (obrolan seputar Iman dan Islam) di

    Radio CBB 105,4 FM. Penelitian ini secara garis besar

    memiliki strategi melalui media elektronik radio dengan

    memiliki program Optimis (Obrolan seputar Iman dan Islam).

    Sedangkan penulis memfokuskan kepada strategi dakwah

    Prof. Quraish Shihhab melaui buku “Islam yang Saya Anut,

    Dasar-dasar Ajaran Islam”.

    Sitty Anisa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

    Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta tahun 2016 meneliti tentang Strategi

    Dakwah Komunitas Pejuang Subuh dalam Mengajak

    Sholat Subuh Berjamaah di Jakarta. Dalam penelitian ini

    menjelaskan strategi dakwah yang dilakukan komunitas

    http://www.nu.or.id/

  • 12

    pejuan subuh melalui media online dan offline dengan

    mempostinng berbagai manfaat dan keutamaan sholat subuh

    berjamaah di masjid agar masyarakat mau sholat berjamaah di

    masjid , penelitian ini berbeda dengan skripsi penulis yang

    lebih memfokuskan kepada strategi dakwah Prof. Quraush

    Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam melalui

    buku.

    G. Metode Penelitian

    1. Paradigma dan Metode Penelitian

    Paradigma penelitian merupakan kerangka berfikir

    yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti

    terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti

    terhadap ilmu atau teori dekonstruksi sebagai suatau

    pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang

    apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya

    dipelajari. Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana

    peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian

    sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.8

    Metodologi penelitian merupakan seperangkat cara

    yang sistematik, logis, dan rasional yang digunkan oleh

    peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan,

    menganalisis dan menyajikan data untuk menarik

    kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digukan

    adalah kualitatif deskriptif. Menurut Natsir dalam

    8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prenada

    Media Group, 2005) cet II, h. 38

  • 13

    bukunya, kualitatif deskrpitif adalah mempelajari

    masalah-masalah yang ada dimasyarakat serta tata cara

    yang berlaku dalam masyarakat termasuk tentang

    hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang

    sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu

    fenomena.9

    2. Pendekatan Penelitian

    Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

    kualitatif, yaitu pendekatan yanng mennghasilkan data

    deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

    orang yang dan perilaku yang diamati.10

    3. Subjek dan Objek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah Prof. Quraish Shihab

    dan yang menjadi objeknya adalah Strategi dakwah yang

    dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang

    Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.

    4. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu

    terhitung dari bulan Juni hingga November 2019. Lokasi

    penilitian di Kantor Pusat Studi Ilmu al-Qur‟an.

    5. Teknik Pengumpulan Data

    a. Wawancara mendalam

    Wawancara mendalam adalah upaya

    penghimpunan data yang akurat untuk keperluan

    9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif dan Praktik, (Jakarta: PT.

    Bumi Aksara, 2013). hal, 10

    Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT

    Remaja Rosdakarya 1991), cet, ke-1. h 138

  • 14

    proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai data.

    Data yang diperoleh dengan teknis ini adalah dengan

    cara tanya jawab dan bertatap muka langsung.

    Sedangkan pedoman wawancara yang digunkan

    penulis ini tidak tersruktur, yaitu pedoman yang hanya

    memuat garis besar pertanyaan yang akan diajukan.

    Komunikan yang akan diwawancarai oleh penulis

    adalah Prof. Quraish Shihab sekaligus pambaca buku

    Islam yang Saya Anut.

    b. Observasi

    Metode ini dapat diartikan sebagai pengamatan

    dan pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang

    diselidiki. Penulis menggunakan metode ini sebagai

    penguat dan pelengkap data yang diperoleh dengan

    metode wawancara dan dokumentasi.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah data pendukung yang

    memperkuat data primer yang didapat dari sumber

    data berupa dokumentasi dan laporan. Menurut

    Hasanuddin Saleh metode dokumetasi adalah untuk

    mencari data mengenai variabel-variabel yang berupa

    catatn buku, surat kabar, agenda, notulen, foto, dan

    sebagianya.11

    d. Studi Kepustakaan

    Peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan

    buku-buku yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi,

    11

    Hasanuddin Saleh, Metodology Research (Bandung: Tarsit, 1989) h 134

  • 15

    Strategi, Ilmu Dakwah serta hasul-hasil dari penelitian

    sebelumnya yang memiliki kesamaan objek penelitian

    dan kesamaan teori dalam mengkaji buku.

    6. Sistematika Penulisan

    Penulisan pada penelitian ini menjadi lebih dipahami,

    diperlukan adanya sistematika penulisan. Pada sistematika

    penulisan terdiri dari bab dan sub bab yang dijelaskan,

    sebagai berikut:

    BAB I: PENDAHULUAN

    Penulisan pada penelitian ini menjadi lebih dipahami,

    diperlukan adanya sistematika penulisan. Pada sistematika

    penulisan terdiri dari bab dan sub bab yang dijelaskan,

    sebagai berikut:

    BAB I: PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Batasan Masalah,

    Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

    Tinjauan Kajian Terdahulu, Metode Penelitian dan

    Sistematika Penelitian.

    BAB II: KAJIAN TEORI

    Bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam

    penelitian ini, Strategi, komunikasi, Strategi komunikasi,

    Buku sebagai media dakwah.

    BAB III: GAMBARAN UMUM.

    Bab ini Gambaran Umum menjelaskan tentang profil

    Prof. Quraish Shihab dan buku Islam yang Saya Anut.

  • 16

    BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

    Bab ini merupakan hasil data yang setelah melakukan

    pengumpulan dan pengamatan melalui wawancara

    mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, observasi, dan

    sttudi kasus melalui buku Islam yang Saya Anut.

    BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini memberikan kesimpulan dan saran dari masalah

    yang dibuat melalui adanya hasil pengumpulan,

    pengamatan, dan analisis data tentang strategi dakwah

    Prof. Quraish Shihab dalam meningkatkan pemahaman

    Ajaran Islam melalui buku Islam yang Saya Anut.

  • 17

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Strategi

    1. Pengertian Strategi

    Strategi secara etimologi berasal dari kata majemuk

    bahasa Yunani, yaitu Stratos yang memiliki arti pasukan

    dan kata agein berarti pemimpin. Dapat disimpulkan

    strategi berarti perihal memimpin pasukan.1

    Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis unuk

    perencanaan dan perancangan tindakan dan alokasi

    sumber daya dalam mencapai sasaran dengan

    memperhatikan keunggulan kompetitif dan sinergis yang

    ideal, sebagai arah, cakupan, dan perspektif yang ideal

    dari individu atau organisasi.

    Menurut Steiner dan Miner, strategi adalah

    “penempaan” misi perusahaan, penetapan sasaran

    organisasi dalam meningkatkan kekuatan eksternak dan

    internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

    mencapai sasaran dan memastikan implementasinya

    secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi

    akan tercapai.2

    Menurut Onong Uchyana Effendi, strategi pada

    dasarnya adalah perencanaan planning dan management

    1 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan (Jakarta: Center for Strategic and

    International Studies-CSIS, 1978), h. 7. 2 George Steiner dan John Miner, Kebijakan dan Stategi Manajemen Edisi

    Kedua, Penerjemah Ticoalu dan Agus Dharma (Jakarta: Penerbit Erlangga,

    1997), h. 18.

  • 18

    untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai suatu

    tujuan, strategi tidak hanya sebagai peta jalan yang

    menunjukkan arah melainkan harus menunujukkan

    bagaimana cara operasinya.3

    Menurut Din Syamsudin dalam bukunya,

    menjelaskan strategi itu adalah:

    1. Rencana dan cara untuk mencapai tujuan

    2. Seni dalam mensiasati rencana untuk mencapai tujuan

    3. Penyesuain terhadap lingkungan untuk menampilka

    fungsi dan peran penting dalam mencapai

    keberhasilan.4

    2. Tahapan-tahapan Strategi

    Menurut Fred R. David, proses strategi tidak sebatas

    merumuskan konsep hingga implementasi, melainkan juga

    disertai dengan evaluasi untuk mengukur sejauh mana

    strategi itu tercapai.untuk mencapai tujuan yang

    diinginkan proses strategi terdapat beberapa tahapan

    diantaranya: 5

    1. Perumusan Strategi yaitu hal-hal yang termasuk dalam

    perumusan strategi, pengembangan tujuan mengenai

    peluang dan ancaman baik external maupun internal,

    serta memilih strategi untuk dilaksanakan.

    3 Onong Uchyana Effendi, Teori dan Praktek Ilmu Komunikasi (Bandung,

    PT. Remaja Rosdakarya). Cet. Ke- 6, h. 32 4 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani

    (Jakarta: Logos, 2000) Cet. I, h. 127 5 Fred R. David, manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Prenhallindo,

    2002), hlm 5

  • 19

    2. Implementasi Strategi yaitu sering dikatakan sebagai

    tindakan strategi, karen implementasi berarti mobilisasi

    untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi

    tindakan. Untuk mencapai implementasi yang sempurna

    maka dibutuhkan adanya kedisiplinan, motivasi dan kerja

    keras.

    3. Evaluasi Strategi yaitu proses dimana manajer

    membandingkan antara hasiil-hasil yang diperoleh dengan

    tingkat pencapaian tujuan. Tentu ini adalah tahap terkahir

    yang telah dirumuskan dari tahap-tahapa sebelumnya.

    Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas,

    tahapan-tahapan strategi harus jelas dan terukur, visi misi,

    tujuan, sasaran objek. Strategi berarti sebuah cara untuk

    menetukan kemana arah sebuah perusahaan atau organisasi,

    agar tercapainya sebuah tujuan yang sudah ditentukan.

    Penting untuk sebuah perusahaan atau organisasi

    menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhannya.

    Strategi akan tidak berjalan dengan baik apabila strategi yang

    digunakan oleh sebuah perusahaan atau organisasi tidak tepat

    pada kebutuhannya.

    B. Komunikasi

    a. Pengertian Komunikasi

    Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu

    communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran

    pikiran. Secara terminologis komunikasi berarti proses

    penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada

  • 20

    orang lain dan yang terlihat dalam komunikasi adalah

    manusia.6 Komunikasi merupakan proses pembagian dan

    pertukaran ide, informasi, pengetahuan, sikap atau

    perasaan di antara dua atau lebih orang yang mempunyai

    dan menggunakan tanda dan simbol-simbol yang sama.7

    Definisi komunikasi menurut para ahli adalah

    sebagai berikut:

    1. Menurut Bernard Berelson dan Garry Steiner dalam

    buku Human Behavior, komunikasi adalah

    penyampaian informasi, gagasan, emosi,

    keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan

    lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan

    lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya

    biasanya dinamakan komunikasi.8

    2. Menurut Harold D. Laswell, komunikasi adalah

    segala sesuatu yang harus dipertautkan dengan

    komponen-komponennya yaitu “Who Says What In

    Which Channel To Whom With What Effect” yang

    didalamnya mencakup siapakah komunikatornya?

    Pesan apa yang disampaikan? Media yang digunakan?

    Siapa komunikannya? Dan efek yang ditimbulkan?9

    6Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

    Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3-4. 7Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:

    Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 37. 8Rosady Ruslan, Kiat & Strategi Kampanye Public Relations,

    (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2002), h. 17. 9Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

    Remaja Rosdakarya, 2008), h. 29-30.

  • 21

    3. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah upaya

    yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-

    asas penyampaian informasi melainkan juga

    pembentukan pendapat dan sikap.10

    4. Menurut Edward Depali komunikasi adalah proses

    penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

    disampaikan oleh lembaga tertentu, mengandung arti,

    dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada

    penerima pesan.11

    Berdasarkan pengertian dari para ahli, dapat

    disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses

    penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan

    untuk memberi tahu, mengubah sikap, serta memberikan

    pendapat baik secara langsung maupun tidak langsung

    melalui media tertentu dan menimbulkkan efek atau

    umpan balik dengan maksud dan tujuan tertentu.

    b. Komponen-Komponen Komunikasi

    Proses dalam berkomunikasi dapat berjalan lancar

    dan sesuai rencana apabila komunikasi memperhatikan

    memuat komponen-komponen sebagai berikut12

    :

    1. Komunikator

    10

    Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

    (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 10. 11

    H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT.

    Rineka Cipta, 2000) h. 13. 12

    Suranto A, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

    2011), h.7-9.

  • 22

    Komunikator adalah orang yang mempunyai

    kebutuhan untuk berkomunikasi. Kebutuhannya dapat

    berupa keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial

    sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap

    dan tingkah laku orang lain.

    2. Komunikan

    Komunikan adalah orang menerima, memahami, dan

    menginterpretasi pesan. Penerima bersifat aktif, selain

    menerima pesan melakukan pula proses interpretasi

    dan memberikan umpan balik. Sehingga dapat

    dikatakan efektif apabila makna pesan dapat dipahami

    secara bersama.

    3. Encoding

    Encoding adalah suatu aktivitas internal pada

    komunikator dalam menciptakan pesan melalui

    pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal yang

    disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa serta

    disesuaikan dengan karakteristik komunikan.

    4. Pesan

    Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal

    maupun non verbal atau gabungan keduanya yang

    mewakili keadaan khusus komunikator untuk

    disampaikan kepada pihak lain. Pesan merupakan

    unsur yang sangat penting, komunikasi akan efektif

    apabila komunikan menginterprestasi makna pesan

    sesuai keinginan komunikator.

    5. Saluran atau Media

  • 23

    Penggunaan saluran atau media dalam komunikasi

    interpersonal semata-mata dilakukan karena kondisi

    yang tidak memungkinkan berkomunikasi secara tatap

    muka.

    6. Decoding

    Penerima mendapatkan macam-macam data dalam

    bentuk “mentah” berupa kata-kata dan simbol-simbol

    yang harus diubah kedalam pengalaman pengalaman

    yang mengandung makna.

    7. Respon

    Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk

    dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.

    Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negative.

    Pada hakikatnya respon merupakan informasi bagi

    sumber sehingga ia dapat menilai efektivitas

    Komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan diri

    dengan situasi yang ada.

    8. Gangguan (Noise)

    Dapat terjadi dalam komponen-komponen manapun

    dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja

    yang mengganggu dan atau membuat kacau

    penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk bersifat

    fisik dan psikis.

    9. Konteks Komunikasi

    Konteks komunikasi memiliki tiga dimensi yaitu

    ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada

    lingkaran konkret dan nyata tempat terjadinya

  • 24

    komunikasi. Konteks waktu menunjuk pada waktu

    kapan komunikasi dilaksanakan.

    c. Proses Komunikasi

    1. Proses komunikasi secara primer

    Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan

    seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

    lambang atau simbol sebagai media, seperti bahasa

    isyarat, gambar, warna, dan lain-lain yang dilakukan

    secara langsung tanpa ada media lain atau yang kedua

    sebagai alat penyampai. Lambang bahasa yang paling

    banyak digunakan dalam komunikasi karena hanya

    bahasa yang mampu “menerjemahkan” pikiran

    seseorang yang abstrak sekalipun.13

    2. Proses komunikasi secara sekunder

    Proses komunikasi sekunder adalah proses

    penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain

    dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media

    kedua setelah memakai lambang sebagai media

    pertama. Media kedua digunakan komunikator dalam

    melancarkan komunikasinya karena komunikan

    berada di tempat yang lebih jauh atau jumlahnya

    13

    Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

    Press,2007),h. 48.

  • 25

    banyak. Medianya seperti surat, telepon, surat kabar,

    majalah, atau televisi.14

    A. Strategi Komunikasi

    Strategi komunikasi merupakan paduan antara

    perencanaan komunikasi (communication planning) dengan

    manajemen komunikasi (management communication) untuk

    mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut,

    strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana

    operasionalnya secara taktis harus dilakukan. Dalam arti

    bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu

    tergantung dari situasi dan kondisi.15

    Dengan demikian

    strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan, taktik,

    cara yang akan dipergunkan untuk melancarkan komunikasi

    dengan memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada pada

    proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.16

    Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi

    sangatlah penting dan harus bersifat dinamis sehingga

    komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan

    perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi.

    Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat data

    sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi langsung melalui

    media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat

    14

    Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

    (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 16. 15

    Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

    Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29. 16

    Muhammad Ami, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,

    2004), Cet. Ke-6, h. 65-66

  • 26

    pada komponen media atau komponen komunikasi, sehingga

    efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. Strategi

    komunikasi dapat diartikan sebagai berikut:

    1. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan

    mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan

    komunikasi dalam suatu rumusan yang baik.

    2. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten,

    komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan

    (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi.

    3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi

    menjelaskan tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas

    komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi

    pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik

    adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu

    berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

    4. Tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi

    perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi

    manajemen.17

    Strategi dalam komunikasi adalah kemampuan untuk

    mengatur suatu cara terbaik agar apapun yang menjadi tujuan

    seseorang dapat tercapai. Kemampuan ini merupakan

    kemampuan untuk memilih pola pembicaraan tercapai dengan

    cara menyusun struktur kerangka pembicaraan dalam pikiran

    sebelum pemisahan berlangsung dan dengan menggunakan

    bahasa dan pemilihan kata yang tepat.

    17

    Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:

    Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 37.

  • 27

    C. Buku Sebagai Media Dakwah

    Menyampaikan informasi di zaman smodern saat ini

    tidak hanya cukup menggunakan lisan kepada masyarakat

    karena informasi yang disampaikann hanya dappat

    menjangkau jarak yang terbatas. Maka da‟i harus

    mengembangkan hal-hal yang baru agar pesan dakwah yang

    disampaikan dapat sampai kepada masyarakat luas dan dalam

    jangkauan yang jauh.

    Berkembangnya teknologi komunikasi yang menjadi

    sarana untuk menghubungkan satu masyarakat dengan

    masyarakat lain. Kehebatan teknologi ini sanagat

    mempengaruhi seluruh kegiatan manusia, termasuk dalam

    kegiatan dakwah sebagai poola penyampain informmasi dan

    pengetahuan.18

    Salah satu cara yang dilakukan da‟i dalam

    menyampaikan dakwah adalah melalui media cetak.

    Penerapan dakwah melalui media cetak berarti berdakwah

    melalui tulisan dari da‟i untuk masyarakat yang isinya dapat

    dihayati dan bisa dibaca ulang oleh seluruh masyarakat.

    Menulis ini adalah salah satu tradisi intelektual muslim.

    Berdakwah menggunakan media cetak memerlukan

    bakat mengarang karena ini meruakan sarana komunikasi

    tulisan. Dalam Islam, faktor tulisan dan menulis ini

    merupakan media awal yang sama usianya dengan media

    18

    Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar

    Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet 1, h. 33

  • 28

    tatap muka.19

    Manfaat buku bagi masyarakat tidak hanya

    untuk media pendidikan dan pengajaran, melainkan buku juga

    dapat dimaknai sebagai media dakwah.20

    Buku yang menjadi

    sarana dakwah berarti memiliki pengetahuan keagamaan yang

    mengantarkan pemmbacanya kepada pengetahuan yang

    ma‟ruf dan hasanah.21

    Menulis merupakan tradisi intelektual muslim. Tradisi

    ini adalah dorongan Islam dari penguasaan ilmu yang terdapat

    dalam diri seseorang sehingga dari penguasaan ilmu tersebut

    dapat disampaikan melalui media tulisan dan dapat dijadikan

    sebuah buku yang didalamnya terdapat pesan-pesan yang

    terkandung dan nantinya dapat dijadikan contoh dalam

    kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Dalam al-Qur‟an juga

    dijelaskan surat Al-Alaq ayat 1-5:

    Artinya:

    “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang

    menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari

    segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang

    Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

    19

    Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema

    Insani Press, 1999) Cet ke-1 hlm. 128 20

    Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar

    Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet 1, h. 42 21

    Ibid, Hal. 42

  • 29

    perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa

    yang tidak diketahuinya”.

    Ayat diatas menjelaskan bahwa sebagai umat muslim

    haruslah banyak membaca sesuatu yang bermanfaat dan

    menambah ilmu. Karena ilmu bisa disampaikan melalui

    sebuah pena atau tulisan yang dapat dibaca dan memeberikan

    pengajaran yang belum diketahui. Ali bin Abi Thalib pernah

    berkata “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Ucapan Ali ini

    menjadi sebuah renungan akan pentingnya menuangkan ilmu

    pengetahuan ke dalam bentuk tulisan seperti buku.

    Ilmu yang hanya disimpan dalam pemikiran

    pemiliknya saja, tanpa ditulis maka akan berakhhir setelah

    kematian pemilik ilmu. Lain hal akan terjadi jika ilmu diikat

    dalam bentuk buku akan tetap bermanfaat bahkan setelah

    pemilik ilmu telah tiada. Andaikann Imam Al- Ghazali tidak

    menuangkan ilmu dan penngetahuannya melalui sebuah buku

    maka tentu hingga saat ini masyarakat tidak pernah

    mengetahui kefakihan Imam Al-Ghazali dalam menguasai

    ilmu agama melalui kitab-kita yang ditulisnya.

    Peristiwa ini menggerakkan para ulama untuk

    melakukan aktivitas ilmiah dan meulis karya-karya

    intelektual. Menggalakkan tradisi penulisan khususnya buku

    merupakan upaya melanjutkan tradisi yang baik dari para

    ulama terdahulu. Mengikat ilmu dengan menuliskannya

    menjadi sebuah buku adalah cara agarilmu yang dimiliki

    seseorang memberikan manfaat yang besar untk masyarakat.

    Di era yang maju saat ini, banyak media yang bisa

    digunakan untuk berdakwah. Selain media massa, koran,

  • 30

    majalah, radio dan televisi ternyata ada sarana yang efektif

    juga untuk menyampaikan dakwah, yakni melalui buku.

    Melihat minat masayarakat yang saat ini mulai menyukai

    buku sebagai sumber ilmu dan pengetahuan, menjadikan

    dakwah melalui buku bisa dijadikan alternatif yang cukup

    representatif.

    Salah satunya adalah Prof. Quraish Shihab yang sangat

    gemar menulis sehingga beliau tidak pernah merasa kesulitan

    dalam membuat sebuah tulisan. Hasil dari karya tulis ini dapat

    diabadikan seumur hidup dan dakwah melalui buku juga

    isinya dapat kita kaji terus selama kita merasa masih ada yang

    kurang kita pahami.

    Terdapat beberapa jenis tulisan yang dipilih oleh

    penulis dakwah. Sehingga seseorang yang akan berdakwah

    dapat memilih jenis tulisan yang sesuai dengan

    penguasaannya, minat dan bahan yang akan ditulisnya.

    Adapun jenis-jenis tulisan dakwah:

    1. Artikel, adalah tulisan yang berisi mengenai fakta yang

    ada di tengah masyarakat, ulasan atau kritik disertai

    dengan gagasan atau pendirian subjektif yang disertai

    argumentasi berdasarkan teori keilmuan.

    2. Kolom, suaru jenis artikel yang khas, unik dan lebih

    memiliki daya tarik diantara artikel-artikel di media

    massa. Isinya hanya pendapat saja, tidak ada angka

    statistik dan bukti pengalaman waktu lampau yang

    mendukung pendapat itu, hanyalah argumentasi

    berdasarkan pandangan subjektif dari penulis.

    3. Resensi Buku, penulisan dakwah melalui resensi buku

    berjasa sebagai perantara antara oenulis dan pembaca.

  • 31

    Dengan ini pembaca akan lebih mudah mengakui

    kekuatan dan kelemahan buku yang baru terbit.

    4. Feature, tulisan kreatif yang dirancang untuk memberikan

    informasi kejadian, situasi dengan cara menghibur.

    Feature dapat dikatakan tulisan yang ringan. Kekhasannya

    terdapat pada unsur menghibur (gaya penulisannya) dan

    boleh subjektif (cara penuturannya).22

    5. Buku, alat komunikasi yang dapat terlihat dalam bentuk

    lembaran-lembaran yang dijilid dan berisi tulisan tangan

    atau cetakan.23

    Dapat didefiniskan buku adalah

    sekumpulan informasi atau bacaan yang disusun dalam

    satu jilid atau bundel cetakan.

    Pemanfaatan uku sebagai media dakwah dapat

    dilakukan sebagai bentuk srana dan uaya memberi

    pemhaman yangg mampu memeberikan perubahan bagi para

    pembacanya. Telah banyak diakui bahwa dakwah melalui

    buku merupakan salah satu bentuk media yang cukup efektif.

    Dengan begitu seorang da‟i telah menyediakan sumber

    bacaan bagi masyarakat untuk mempelajari ajran-ajaran

    Islam.

    22

    Acep Kusmawan, Berdakwah Lewat Tulisan,( Bandung: Mujahid

    Press,2004) cet ke-1 hlm. 138-140 23

    Komaruddin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi

    Aksara, 2000) hlm. 34

  • 32

    BAB III

    PROFIL PROF. QURAISH SHIHAB DAN SEKILAS

    TENTANG BUKU ISLAM YANG SAYA ANUT.

    A. Profil Prof. Quraish Shihab

    Quraish Shihab adalah seorang ulama, cendekiawan

    muslim Indonesia, dan juga mufasir (ahli tafsir) Al-Quran

    yang mampu menerjemahkan dan menyampaikan al-qur‟an

    dalam konteks masa kini dan masa modern.1 Nama

    lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir

    tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan. Ia

    berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar.

    Ayahnya, Prof. KH. Abdurrahman Shihab adalah seorang

    ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Ayahanda Quraish

    Shihab adalah seorang wiraswastawan dan juga menjadi

    mubaligh yang dari muda gemar berdakwah dan mengajar

    ilmu-ilmu keagamaan.2

    Quraish kecil telah menjalani pergumulan dan kecintaan

    terhadap al-Qur‟an sejak umur 6-7 tahun. Pendidikan

    formalnya dimulai dari sekolah dasar di Ujung pandang.

    Setelah itu ia melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama

    di kota Malang sambil “nyantri” di Pondok Pesantren Darul

    Hadis al-Falaqiyah di kota yang sama. Untuk mendalami

    studi keislamannya, Quraish Shihab dikirim oleh ayahnya ke

    al-Azhar, Cairo, pada tahun 1958 dan diterima di kelas dua

    1 https://bio.or.id/biografi-quraish-shihab/

    2 M. Quraish Shihab, Wawasa al-Qur‟an dan Tafsir Maudhu‟i atas

    pelbagai persoalan umat, (Bandung: Mizan, 2003), h. vii

    https://bio.or.id/biografi-quraish-shihab/

  • 33

    sanawiyah. Di Cairo ia melanjutkan studinya ke Universitas

    al-Azhar pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan

    Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih gelar LC (setingkat sarjana

    S1). Dua tahun kemudian (1969), Quraish Shihab berhasil

    meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama dengan tesis

    berjudul “al-I‟jaz at-Tasryri‟i al-Qur‟an al-Karim

    (kemukjizatan al-Qur‟an al-Karim dari Segi Hukum)”.3

    Pada tahun 1973 ia dipanggil pulang ke Ujung pandang

    oleh ayahnya yang ketika itu menjabat rektor, untuk

    membantu mengelola pendidikan di IAIN Alauddin. Ia

    menjadi wakil rektor bidang akademis dan kemahasiswaan

    sampai tahun 1980. Di samping mendududki jabatan resmi

    itu, ia juga sering mewakili ayahnya yang uzur karena usia

    dalam menjalankan tugas-tugas pokok tertentu. Berturut-turut

    setelah itu, Quraish Shihab diserahi berbagai jabatan, seperti

    koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia

    bagian timur, pembantu pimpinan kepolisian Indonesia Timur

    dalam bidang pembinaan mental, dan sederetan jabatan

    lainnya di luar kampus. Di celah-celah kesibukannya ia masih

    sempat merampungkan beberapa tugas penelitian, antara lain

    Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia (1975)

    dan Masalah Wakaf Sulawesi Selatan (1978).

    Untuk mewujudkan cita-citanya, ia mendalami studi

    tafsir, pada 1980 Quraish Shihab kembali menuntut ilmu ke

    almamaternya, al-Azhar, mengambil spesialisasi dalam studi

    3 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran Wahyu

    dalam kehidupan Masyarakat. hlm 6

  • 34

    tafsir al-Qur‟an. Ia hanya memerlukan waktu dua tahun untuk

    meraih gelar doktor dalam bidang ini. Disertasinya yang

    berjudul “Nazm ad-Durar li al-Biqa‟i Tahqiq wa

    Dirasah (Suatu Kajian terhadap Kitab Nazm ad-Durar karya

    al-Biqa‟i)” berhasil dipertahankannya dengan predikat summa

    cum laude dengan penghargaan Mumtaz Ma‟a Martabah asy-

    Syaraf al-Ula (sarjana teladan dengan prestasi istimewa).

    Tahun 1984 adalah babak baru tahap kedua bagi

    Quraish Shihab untuk melanjutkan kariernya. Untuk itu ia

    pindah tugas dari IAIN Ujung Pandang ke Fakultas

    Ushuluddin di IAIN Jakarta. Di sini ia aktif mengajar bidang

    Tafsir dan Ulum Al-Quran di Program S1, S2 dan S3 sampai

    tahun 1998. Di samping melaksanakan tugas pokoknya

    sebagai dosen, ia juga dipercaya menduduki jabatan

    sebagai Rektor IAIN Jakarta selama dua periode (1992-1996

    dan 1997-1998). Setelah itu ia dipercaya menduduki jabatan

    sebagai Menteri Agama selama kurang lebih dua bulan di

    awal tahun 1998.4 Hingga kemudian dia diangkat sebagai

    Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik

    Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir merangkap

    negara Republik Djibauti berkedudukan di Kairo.

    Kehadiran Quraish Shihab di Ibukota Jakarta telah

    memberikan suasana baru dan disambut hangat oleh

    masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai aktivitas

    yang dijalankannya di tengah-tengah masyarakat. Di samping

    4 Hamdani Anwar, Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya M.

    Quraish Shihab, hlm. 171

    http://www.uinjkt.ac.id/http://www.rumus.web.id/universitas/daftar-universitas-negeri-ptn/

  • 35

    mengajar, ia juga dipercaya untuk menduduki sejumlah

    jabatan. Di antaranya adalah sebagai Ketua Majelis Ulama

    Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984), anggota Lajnah

    Pentashih Al-Qur‟an Departemen Agama sejak 1989. Dia

    juga terlibat dalam beberapa organisasi profesional, antara

    lain Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-

    Indonesia (ICMI). Selanjutnya ia juga tercatat sebagai

    Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syariah, dan Pengurus

    Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Dapertemen Pendidikan dan

    Kebudayaan. Aktivitas lainnya yang ia lakukan adalah

    sebagai Dewan Redaksi Studi Islamika: Indonesian journal

    for Islamic Studies, Ulumul Qur „an, Mimbar Ulama, dan

    Refleksi jurnal Kajian Agama dan Filsafat. Semua penerbitan

    ini berada di Jakarta.

    Di samping kegiatan tersebut di atas, M.Quraish

    Shihab juga dikenal sebagai penulis dan penceramah yang

    handal. Berdasar pada latar belakang keilmuan yang kokoh

    yang ia tempuh melalui pendidikan formal serta ditopang oleh

    kemampuannya menyampaikan pendapat dan gagasan dengan

    bahasa yang sederhana, tetapi lugas, rasional, dan

    kecenderungan pemikiran yang moderat, ia tampil sebagai

    penceramah dan penulis yang bisa diterima oleh semua

    lapisan masyarakat..

    Quraish Shihab memang bukan satu-satunya pakar al-

    Qur‟an di Indonesia, tetapi kemampuannya menerjemahkan

    dan meyampaikan pesan-pesan al-Qur‟an dalam konteks masa

    kini dan masa modern membuatnya lebih dikenal dan lebih

    http://www.mui.or.id/http://www.mui.or.id/http://www.icmi.or.id/http://www.icmi.or.id/http://bio.or.id/biografi-quraish-shihab.htmlhttp://bio.or.id/biografi-quraish-shihab.htmlhttp://ronywijaya.com/2011/06/8-tips-menjadi-pembicara-berpengaruh.htmlhttp://ronywijaya.com/2011/06/8-tips-menjadi-pembicara-berpengaruh.html

  • 36

    unggul daripada pakar al-Qur‟an lainnya. Dalam hal

    penafsiran, ia cenderung menekankan pentingnya penggunaan

    metode tafsir maudu‟i (tematik), yaitu penafsiran dengan cara

    menghimpun sejumlah ayat al-Qur‟an yang tersebar dalam

    berbagai surah yang membahas masalah yang sama,

    kemudian menjelaskan pengertian menyeluruh dari ayat-ayat

    tersebut dan selanjutnya menarik kesimpulan sebagai jawaban

    terhadap masalah yang menjadi pokok bahasan. Menurutnya,

    dengan metode ini dapat diungkapkan pendapat-pendapat al-

    Qur‟an tentang berbagai masalah kehidupan, sekaligus dapat

    dijadikan bukti bahwa ayat al-Qur‟an sejalan dengan

    perkembangan iptek dan kemajuan peradaban masyarakat.

    Quraish Shihab banyak menekankan perlunya

    memahami wahyu Ilahi secara kontekstual dan tidak semata-

    mata terpaku pada makna tekstual agar pesan-pesan yang

    terkandung di dalamnya dapat difungsikan dalam kehidupan

    nyata. Ia juga banyak memotivasi mahasiswanya, khususnya

    di tingkat pasca sarjana, agar berani menafsirkan al-Qur‟an,

    tetapi dengan tetap berpegang ketat pada kaidah-kaidah tafsir

    yang sudah dipandang baku. Menurutnya, penafsiran terhadap

    al-Qur‟an tidak akan pernah berakhir. Dari masa ke masa

    selalu saja muncul penafsiran baru sejalan dengan

    perkembangan ilmu dan tuntutan kemajuan. Meski begitu ia

    tetap mengingatkan perlunya sikap teliti dan ekstra hati-hati

    dalam menafsirkan al-Qur‟an sehingga seseorang tidak

    mudah mengklaim suatu pendapat sebagai pendapat al-

    Qur‟an. Bahkan, menurutnya adalah satu dosa besar bila

  • 37

    seseorang mamaksakan pendapatnya atas nama al-

    Qur‟an. Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir yang

    pendidik. Keahliannya dalam bidang tafsir tersebut untuk

    diabdikan dalam bidang pendidikan.

    Kini Quraish Shihab menjabat sebagai direktur Pusat

    Studi al-Qur‟an (PSQ) Jakarta dan Guru Besar Pasca Sarjana

    UIN Syarif Hidayatullah. Selain itu beliau juga aktif

    menyampaikan gagasan dan pemikirannya dalam berbagai

    forum dan kajian ilmiah, yang dilakukan sebagai bentuk

    pertanggungjawaban intelektual dan penyebaran ilmu.

    Dalam melalui bahtera kehiduapannya, Quraish Shihab

    ditemani oleh istri tercinta Fatmawati. Bersama saling

    bertukar pikiran serta membina rumah tangga dengan kelima

    anaknya yaitu, Najla, Najwa, Naswa, Ahmad, dan Nahla.

    1. Karya Prof. Quraish Shihab

    Quraish Shihab menulis berbagai tulisan dan

    diberbagai wilayah kemudian dipaparkan segala

    permasalahan kehidupan dalam konteks kemasyarakatan

    Indonesia kontemporer. Tulisannya bernuansa sejuk,

    sederhana dan mudah dipahami, sehingga tidak

    mengherankan bila diantara karya bukuna menjadi best

    seller dan mengalami cetak ulang berkali-kali.5 Berikut

    merupakan karya-karya dari Prof. quraish Shihab:

    a. Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya

    (Ujung Pandang, IAIN Alauddin, 1984);

    5 Hamdani Anwar, Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya M.

    Quraish Shihab, hlm. 173

    http://bio.or.id/biografi-quraish-shihab.html

  • 38

    b. Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam

    Perspektif al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1998);

    c. Untaian Permata Buat Anakku (Bandung: Mizan

    1998);

    d. Pengantin al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1999);

    e. Haji Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan,

    1999);

    f. Sahur Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan

    1999);

    g. Panduan Puasa bersama Quraish Shihab (Jakarta:

    Penerbit Republika, Nopember 2000);

    h. Panduan Shalat bersama Quraish Shihab (Jakarta:

    Penerbit Republika, September 2003);

    i. Anda Bertanya,Quraish Shihab Menjawab Berbagai

    Masalah Keislaman (Mizan Pustaka)

    j. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah

    Mahdah (Bandung: Mizan, 1999);

    k. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Al Qur'an

    dan Hadits (Bandung: Mizan, 1999);

    l. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah dan

    Muamalah (Bandung: Mizan, 1999);

    m. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Wawasan

    Agama (Bandung: Mizan, 1999);

    n. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Tafsir Al

    Quran (Bandung: Mizan, 1999);

    o. Satu Islam, Sebuah Dilema (Bandung: Mizan, 1987);

  • 39

    p. Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen Agama,

    1987);

    q. Pandangan Islam Tentang Perkawinan Usia Muda

    (MUI & Unesco, 1990);

    r. Kedudukan Wanita Dalam Islam (Departemen

    Agama);

    s. Membumikan al-Qur'an; Fungsi dan Kedudukan

    Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung:

    Mizan, 1994);

    t. Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan

    (Bandung: Mizan, 1994);

    u. Studi Kritis Tafsir al-Manar (Bandung: Pustaka

    Hidayah, 1996);

    v. Wawasan al-Qur'an; Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai

    Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996);

    w. Tafsir al-Qur'an (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997);

    x. Secercah Cahaya Ilahi; Hidup Bersama Al-Qur'an

    (Bandung; Mizan, 1999)

    y. Hidangan Ilahi, Tafsir Ayat-ayat Tahlili (Jakarta:

    Lentara Hati, 1999);

    z. Jalan Menuju Keabadian (Jakarta: Lentera Hati,

    2000);

    aa. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-

    Qur'an (15 Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003);

    bb. Menjemput Maut; Bekal Perjalanan Menuju Allah

    SWT. (Jakarta: Lentera Hati, 2003)

  • 40

    cc. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; dalam Pandangan

    Ulama dan Cendekiawan Kontemporer (Jakarta:

    Lentera Hati, 2004);

    dd. Dia di Mana-mana; Tangan Tuhan di balik Setiap

    Fenomena (Jakarta: Lentera Hati, 2004);

    ee. Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2005);

    ff. Logika Agama; Kedudukan Wahyu & Batas-Batas

    Akal Dalam Islam (Jakarta: Lentera Hati, 2005);

    gg. Rasionalitas al-Qur'an; Studi Kritis atas Tafsir al-

    Manar (Jakarta: Lentera Hati, 2006);

    hh. Menabur Pesan Ilahi; al-Qur'an dan Dinamika

    Kehidupan Masyarakat (Jakarta: Lentera Hati, 2006);

    ii. Wawasan al-Qur'an Tentang Dzikir dan Doa (Jakarta:

    Lentera Hati, 2006);

    jj. Asmâ' al-Husnâ; Dalam Perspektif al-Qur'an (4 buku

    dalam 1 boks) (Jakarta: Lentera Hati);

    kk. Sunnah - Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?;

    Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran (Jakarta:

    Lentera Hati, Maret 2007);

    ll. Al-Lubâb; Makna, Tujuan dan Pelajaran dari al-

    Fâtihah dan Juz 'Amma (Jakarta: Lentera Hati,

    Agustus 2008);

    mm. 40 Hadits Qudsi Pilihan (Jakarta: Lentera Hati);

    nn. Berbisnis dengan Allah; Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses

    Dunia Akhirat (Jakarta: Lentera Hati);

  • 41

    oo. M. Quraish Shihab Menjawab; 1001 Soal Keislaman

    yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati,

    2008);

    pp. Doa Harian bersama M. Quraish Shihab (Jakarta:

    Lentera Hati, Agustus 2009);

    qq. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Jin dalam al-Qur'an

    (Jakarta: Lentera Hati);

    rr. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Malaikat dalam al-

    Qur'an (Jakarta: Lentera Hati);

    ss. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Setan dalam al-

    Qur'an (Jakarta: Lentera Hati);

    tt. M. Quraish Shihab Menjawab; 101 Soal Perempuan

    yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, Maret

    2010);

    uu. Al-Qur'ân dan Maknanya; Terjemahan Makna disusun

    oleh M. Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati,

    Agustus 2010);

    vv. Membumikan al-Qur'ân Jilid 2; Memfungsikan

    Wahyu dalam Kehidupan (Jakarta: Lentera Hati,

    Februari 2011);

    ww. Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, dalam

    sorotan Al-Quran dan Hadits Shahih (Jakarta: Lentera

    Hati, Juni 2011);

    xx. Do'a al-Asmâ' al-Husnâ (Doa yang Disukai Allah

    SWT.) (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2011);

  • 42

    yy. Tafsîr Al-Lubâb; Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari

    Surah-Surah Al-Qur'ân (Boxset terdiri dari 4 buku)

    (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2012)

    Sekian banyak bahkan mungkin ada yang belum

    disebutkan oleh penulis tetaoi hal ini tidak membuatnya

    berhenti berkarya. Sampai kapanpun beliau akan terus

    menulis membuatkan karya-karya terbaik yang

    masyarakat bisa gunakan sebagai sumber pembelajaran.

    Melihat jumlah karyanya yang tidak sedikit mka beliau

    termasuk ulama sekaligus mufassir produktif. Karena dari

    buku-buku yang ia tulis ini termasuk dari dakwah beliau

    untuk masyarakat. Segala hal yang beliau ketahui

    ditumpahkan melalui tulisannya yang dibuat menjadi

    sebuah buku yang sampai sekarang masih bisa terus kita

    baca.

    B. Sekilas Tentang Buku Islam yang Saya Anut

    Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam

    adalah karya yang ditulis dari Prof. Quraish Shihab. Buku ini

    diterbitkan oleh Lentera Hati pada Januari 2018 terlahir atas

    permintaan banyak orang yang ingin mengetahui Islam

    secara rigkas dan padat.

    Dalam bukunya menjelaskan Islam secara sederhana

    dan mengena. Dari sisi fiqih Imam Syafi‟i, dari sisi akidah

    Imam Asy‟ari, dan dari sisi akhlak Imam Ghazaly. Melalui

    buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Aajaran Islam

  • 43

    penulis berharap dapat memberi gambaran sedikit mendekati

    utuh dalam satu buku tentang dasar-dasar ajaran Islam,

    terutama kepada masyarakat yang belum mengenal, sedang

    belajar atau mereka yang menyalahpahaminya.

    Dalam buku ini, terdapat sebelas bagian yang dibahas,

    yaitu:

    1. Agama

    Menjelaskan bahwa pengertian dari agama

    sangatlah luas. Sulit mendefinisikan agama secara jelas

    dan sempurna, karena yang mendefinisikannya datang

    dari agama yang berbeda-beda. Namun jika ingin

    mendefinisikannya secara sederhana bisa dikatakan

    agama adalah hubungan antara ruh manusia dengan ruh

    gaib, yang dia percaya bahwa kemaslahatannya

    bergantung/ ditentukan oleh kekuatan tersebut sehingga

    ia terdorong untuk berhubungan dan menyesuaikan diri

    dengan apa yang dikehendaki kekuatan tersebut.

    2. Manusia dan Evolusinya

    Mengenai evolusi manusia Prof. Quraish Shihab

    dalam bukunya menjelaskan manusia itu mengalami

    evolusi: bayi, anak-anak, muda, dewasa, tua, bahkan

    meninggalkan dunia. (Q.S. Ghafir [40]:72). Sementara

    ulama juga menjelaskan bahwa evolusi manusia

    merupakan tahap-tahap yang dilalui sejak awal-bahkan

    sebelum sebelum kehadorannnya di pentats bumi ini

    samapai dengan kembali menemui penciptanya dengan

    “keberadaannya di surga atau neraka.

  • 44

    3. Agama Islam

    Mengapa Allah meletakkan taklif untuk

    manusia? Karena kasihNya. Semua agama memberi

    tuntunan kepada manusia dalam bentuk kewajiban

    unntuk melaksanakannya. Dalam Islam ini maka

    dinamai taklif. Menurut bahasa agama Islam adalah

    kewajiban keagamaan yang Allah letakkan di pundak

    manusia yang menuntutnya melaksanakan dan atau

    meninggalkan apa yang ditetapkan Allah selama yang

    bersangkutan telah memenuhi syarat-syaratnya.

    4. Ajaran Islam

    Islam perlu diketahui sebelum masuk dalam

    pokok-pokok ajaran Islam kita lebih dulu mengetahui

    apa makna kata Islam anatara lain adalah damai. Dari

    kata itu sendiri sudah tercermin bahwa agama ini

    mendambakan kedamaian dalam pribadi dan

    masyarakat, baik lahir maupun batin. Para ulama juga

    menggambarkan tiga unsur pokok dari ajaran Islam

    yaitu:

    a. Akidah/ kepercayaan

    b. Syariah/ pengamalan ketetapan hukum

    c. Akhlak/ budi pekerti

    Kemudian dijelaskan juga Islam ditujukan

    kepada semua manusia, tanpa membedakan ras, warna

    kulit atau status sosial. Islam mengajarkan rahmatan lil

    alamin (rahmat untuk semesta alam). Islam pun

    menyeluruh, dalam arti tidak ada satu persoalan yang

  • 45

    diperlukan oleh manusia untuk kebahagiannya di dunia

    dan di akhirat kecuali semua telah dihidangkan.

    5. Rukun Iman

    Rumah belum manjadi rumah yang utuh kecuali bagian-

    bagian selain fondasi yang harus melengkapinya.

    Demikian juga dengan iman dan Islam. Apa yang

    disebut denga” rukun iman dan rukun Islam” belum

    menggambarkan Islam, tapi sisinya yang terpenting.

    Dalam kepercayaan/ iman mayoritas ulama menyebut 6

    pokok yang menjadi rukunnya: percaya kepada wujud

    Allah, percaya tentang wujud malaikat, percaya kepada

    kita-kitab suci, percaya kepada rasul-rasul yang Dia utus,

    percaya kepada hari kemudian setelah kematian, percaya

    kepada takdir Allah. Keeanam rukun inilah yang wajib

    kita ketahui pada dasar-dasar mempelajari ajaran Islam.

    6. Akidah

    Sangat penting diketahui setiap umat muslim

    karena akidah itu adalah hal yang harus diyakini

    pemeluknya umat muslim serta mengikatnya sehingga

    tidak boleh lepas dari kepercayaan/ keyakinannya

    menyangkut Tuhan, alam raya, manusia dan hidup di

    dunia maupun di akhirat nanti, serta hubungan antara

    keduanya.

    7. Rukun Islam

    Islam yang dimaksud dalam rukun Islam ini adalah

    hal-hal yang harus kita amalkan-setelah memenuhi

    syarat-syaratnya. Tanpa pengamalannya seseorang tidak

    dinilai sebagai muslim yan baik, bahkan tidak dinilai

  • 46

    muslim bila ia mengingkarinya. Rukun Islam terdiri dari

    lima yaitu bersyahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah

    dan nabi Muhammad adalah Rasul-Nya, melaksanakan

    shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan,

    Haji.

    8. Aspek Hukum Rukun-Rukun Islam

    Bila kita memperhatikan tata cara rukun Islam

    berkaitan dengan shalat, zakat, puasa dan haji secara

    jelas maka kita akan menemukan hal-hal pasti yang

    ditentukan , baik berkaitan dengan waktu, tempat atau

    bilangan sampa teknis pelaksanaanya.

    9. Dapatkah Ajaran Islam Diterapkan?

    Al-Qur‟an melukiskan masyarakat Islam sebagai

    masyarakat yang terus maju dan berubah, “seperti

    tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu

    menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia

    dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu

    mennyenagkan hati penanam-penanamnya sehinngga

    menjengkelkan orang kafir”

    10. Islam adalah Akhlak

    Akhlak adalah bagian yang sangat penting, bahkan

    Islam adalah Akhlak, Rasulullah bersabda,

    "Sesungguhnya aku hanya diutus untuk

    menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Bukhari

    Adabul Mufrad, Ahmad, dan Hakim).

    Sebagaimana dijelaskan oleh penulis, akhlak ini

    memiliki banyak jenisnya seperti:

  • 47

    a. akhlak kepada Allah SWT (beriman, membenarkan

    informasi-Nya, menjalani perintah dan menjauhi

    larangan-Nya, menerima takdir-Nya dengan sabar,

    syukur, ridha),

    b. kepada Nabi Muhammad SAW, kepada sesama

    manusia (orangtua, saudara, sahabat, tetangga, tamu,

    lawan),

    c. kepada binatang, dan kepada alam lingkungan

    termasuk benda yang dianggap tidak bernyawa.

    Semuanya memiliki porsi sendiri dan sepatutnya

    ditempatkan dan dipraktekkan secara adil.

    11. Beragama dengan Ikhlas

    Penulis membahas mengenai ikhlas yang

    merupakan syarat diterima amal. Ada juga yang

    membahas mengenai orang-orang yang terlihat biasa

    saja mungkin saja memiliki derajat yang tinggi di sisi

    Allah, dan orang-orang yang terlihat shalih belum tentu

    dianggap mulia di sisi Allah. Karena mungkin saja

    semua amalnya dianggap nihil karena tidak ikhlas, riya,

    sombong, menganggap sesat orang lain sembarangan,

    atau alasan lainnya yang hanya Allah yang tahu. "Bila

    seseorang telah memercayai rukun Iman dan

    melaksanakan rukun Islam, walau secara minimal, dan

    berakhlak baik sesuai tuntunan Allah, walau tidak

    mencapai puncak akhlak, maka jalan apapun yang dia

    tempuh selama bercirikan kedamaian akan dapat

    mengantarkannya ke tempat istimewa di sisi Allah

    SWT"

  • 48

    BAB IV

    TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

    A. Perumusan Strategi Komunikasi yang Dirumuskan Prof.

    Quraish Shihab Melalui Buku Islam Yang Saya Anut

    Data yang ditemukan dalam penelitian ini, strategi

    yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab ketika

    berkomunikasi melalui buku adalah memperhatikan langkah-

    langkah perumusan strategi komunikasi. Dengan perencanaan

    yang tersusun dengan baik dan matang maka dakwah akan

    berlangsung secara efektif dan efisien. Hal ini dapat terjadi

    karena da‟i akan mengetahui apa saja hal-hal yang perlu

    disampaikan.

    Prof. Quraish Shihab kemudian menyusun langkah-

    langkah perumusan strategi komunikasi baik mengenai

    perumusan sasaran pencapaian tujuan, metode, tindakan dan

    prioritas pelaksanaan, dan lain-lainnya. Strategi komunikasi

    Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut

    yang diantaranya:

    1. Mempersiapkan Materi Dakwah

    Sebelum prof. Quraish Shihab merumuskan

    materi dakwahnya yang akan beliau sampaikan melalui

    buku, beliau terlebih dahulu mempelajari dan memahami

    peristiwa apa saja yang terjadi di tengah masyarkat atau

    yang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat.

    Dalam proses itu baik secara langsung atau tidak

    langsung. Oleh karena itu prof. Quraish Shihab perlu

    menentukan cara-cara yang tepat agar tema yang

    ditentukannya tidak keluar dari tujuan yang akan

  • 49

    dicapainya. Prof. Quraish Shihab mengatakan ketika

    akan menulis buku Islam yang Saya Anut:

    “Ada orang-orang yang mau masuk Islam atau

    orang-orang yang sudah masuk Islam tetapi

    belum mengerti Islam. Ada juga orang-orang

    yang sudah memeluk agama Islam lama tetapi

    belum mengerti Islam. Ada juga yang sudah

    mengerti tetapi sebagian ada salah paham

    mengenai Islam. Yang lainnya lagi ada orang

    yang salah paham dengan saya. Hal-hal inilah

    yang mendorong saya menulis. Referensi yang

    bisa saya dapatkan ketika menulis adalah

    berfkir, teman-teman, macam-macam buku, dan

    internet juga bisa digunakan. Tetapi yang

    biasanya saya jadikan rujukan dalam membuat

    tulisan adalah saran dari teman”.1

    Pernyataan Prof. Quraish Shihab tersebut

    menunjukkan cara beliau merumuskan tema dakwahnya.

    Beliau meluaskan pemahamannya dengan membaca

    buku-buku, bertanya kepada teman juga memahami apa

    yang sedang menjadi permasalahan ditengahh

    masyarakat. Hal ini dilakukan agar Prof. Quraish Syihab

    dapat membantu menjawab permasalahan yang sedang

    terjadi ataupun memang hal itu perlu dibicarakan.

    Merumuskan materi dakwah secraa aktual dilakukan

    Prof. Quraish shihab guna mengetahui sasaran

    dakwahnya dan buku mengenai Islam itu universal yang

    mana semua kalanganpun dapat membaca.

    1 Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27

    Agustus 2019

  • 50

    Menyikapi hal-hal diatas Prof. Quraish Shihab

    memiliki cara-cara tersendiri dalam melengkapi kegiatan

    dakwahnya. Prof. Quraih Shihab mengatakan:

    “Sebagai muslim, sebagai orang yang memiliki

    sedikit ilmu kita berkewajiban membagi ilmu, itu

    adalah kewajiban kita. َوتَ َواَصْوا ۙ تَ َواَصْوا بِاْلَْقِّ ە Sedikit yang saya miliki dan saya pahami . بِالصَّْب saya akan bagi kepada orang. Membaginya itu

    bisa dengan berbagai misalnya dengan menulis,

    bisa dengan bicara, dan bisa juga dengan

    perbuatan. Jadi kita bisa menyebarkan apa yang

    kita bisa bagi kepada orang-orang. Itulah yang

    saya tempuh dengan tulisan-tulisan saya, ada

    ceramah saya juga dan saya juga berusaha

    tampil seperti apa adanya saja. Kenapa seperti

    itu? Karena yakin tugas kita ini adalah berbagi.

    Karena itu saya tidak pernah beranggapan

    bahwa apa yang saya tulis itu pasti benar.

    Semua orang itu bisa salah, orang yang jauh

    lebih hebat dari saya juga bisa salah”.2

    Ungkapan ini diperkuat juga dengan pernyatan

    dari pembaca karya-karya Prof. Quraish Shihab yaitu

    Nadia menyebutkan:

    “Prof Quraish Shihab memiliki kekhasan dengan

    luas dan dalamnya ilmu yg beliau miliki, namun

    sangat bisa menyampaikan dengan sangat

    ringan, tidak kaku, humoris dan memberikan

    contoh yang baik”.3

    2 Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27

    Agustus 2019 3 Wawancara mendalam dengan Nadia Iffatul Ulya, pada tanggal 13

    September 2019

  • 51

    Selain dari pada Nadia yang menjadi pembaca,,

    Rabicha juga memberikan pernyataan tentang kekhasan

    dari Prof. Quraish Shihab yaitu:

    “Beliau bukan hanya berbeda dengan Da‟I

    kebanyakan tapi beliau juga memiliki kekhususan

    yang tidak memiliki yang lain. Dari buku yang

    beliau tulis, ceramah yang beliau sampaikan

    terlihat jelas kadar keilmuannya yang sangat

    mumpuni. Beliau bisa menyelaraskan ilmu yang

    beliau pahami dengan keadaan zaman sekarang.

    Tanpa mengurangi esensi islam itu sendiri”.4

    Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Prof.

    Quraish Shihab dalam berdakwah tidak dibuat-buat yaitu

    selalu berusaha tampil apa adanya didepan masyarakat.

    Karena dalam memberikan ilmu kepada orang lain

    tidaklah kita merasa diri ini paling benar biarlah orang

    akan menilai tetapi kita sudah melakukan yang terbaik

    untuk ditampilkan kepada masyarakat.

    2. Menentukan Metode

    Metode dakwah Prof. Quraish Shihab dalam buku

    Islam yang Saya Anut adalah meyebarkan apa yang bisa

    kita bagi kepada orang lain termasuk bercerita tentang

    pemaham Islam yang beliau anut secara singkat namun

    padat dan menyelipkan mutiara nasihat untuk pembaca

    resapi. Hal ini juga disampaikan oleh Prof. Quraish

    Shihab:

    “Kita bisa menyebarkan apa yang kita bisa bagi

    kepada orang-orang. Itulah yang saya tempuh

    dengan tulisan-tulisan saya”

    4 Wawancara mendalam dengan Rabicha Hilma, pada tanggal 27

    September 2019

  • 52

    Buku Islam yang Saya Anut terlihat ringan karena

    Prof. Quraish Shihab berusaha menjelaskan mengenai

    dasar-dasar ajaran