Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam...

115
STRATEGI KOMUNIKASI LINDA AGUM GUMELAR DALAM PROGRAM PITA PINK DI YAYASAN KESEHATAN PAYUDARA JAKARTA Di Susun Oleh DESI LESTARI 104051001782 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 2008-2009

Transcript of Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam...

Page 1: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

STRATEGI KOMUNIKASI LINDA AGUM GUMELAR DALAM PROGRAM PITA PINK

DI YAYASAN KESEHATAN PAYUDARA JAKARTA

Di Susun Oleh

DESI LESTARI 104051001782

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

2008-2009

Page 2: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1 Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta.

2 Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syariaef

Hidayatullah Jakarta.

3 Jika dikemudian hari terbukti bahwa bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil karya jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 15

September 2008

Desi Lestari

Page 3: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

ABSTRAK

Nama Desi Lestari Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam Program Pita Pink di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi tentang pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang dirasakan belum layak. Setidaknya berbeda dengan keberadaan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ), sebagai sebuah yayasan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap penderita kanker payudara dapat membantah argumentasi tersebut. Inilah yang menyebabkan peneliti tetarik untuk memilih YKPJ dan sosok Linda Agum Gumelar selaku Dewan Pembina YKPJ untuk diajukan dalam tugas skripsi ini.

Dalam penelitian ini penyusun mengajukan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana bentuk komunikasi yang diterapkan oleh Linda Agum Gumelar dalam proses pembinaan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta? Bagaimana strategi komunikasi yang dipakai Linda Agum Gumelar dalam dalam implementasi program kampanye gerakan penyakit kanker payudara ”Program Pita Pink” di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta?Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa saja kiprah Linda Agum Gumelar dalam pemberdayaan YKPJ juga strategi dan bentuk komunikasi yang dipakai Linda Agum Gumelar dalam dalam implementasi program kampanye gerakan penyakit kanker payudara ”Program Pita Pink” di YKPJ.

Sedangkan metodologi dalam pembahasan skripsi ini menggunakan kualitatif yaitu, melakukan wawancara langsung dengan Linda Agum Gumelar dan Dr. Sutjipto, Sp.B(K)Onk selaku ketua YKPJ, kemudian mengumpulkan, menyusun dan mengklasifikasikan data kegiatan YKPJ. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriftif interpertatif yaitu dengan menjelaskan langkah-langkah strategi komunikasi yang dilakukan oleh Linda Agum Gumelar dalam aktifitasnya sebagai Dewan Pembina YKPJ dalam”Program Pita Pink”.

Teori yang digunakan dalam pembahasan ini adalah teori difusi inovasi. Implementasi dari teori ini adalah sosok Linda Agum Gumelar bersama YKPJ sebagai source selalu menerima feed back dari destinastion. Tetapi sebagai sumber pesan yang dominan YKPJ memiliki beragam inovasi dalam mengemas pesannya. Sehingga pesan dapat diterima oleh khalayak dan target serta sasaran dari YKPJ dapat tercapai.

Dengan mengoptimalkan sosialisasi ”Program Pita Pink” melalui perluasan dan memperkuat Jaringan, guna mempromosikan deteksi dini dan rehabilitatif melalui Program Proaktif – Preventif dan Program Kuaratif.

Kerja keras YKPJ yang dimotori Linda Agum Gumelar ternyata tidak sia-sia. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan payudara mulai menunjukkan hasilnya. Apabila dulu orang berobat setelah stadium lanjut

Page 4: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

yang menyebabkan tingkat kematian tinggi. Kini deteksi dini banyak dilakukan orang ketika masih stadium awal. Sehingga tingkat kesembuhannya semakin besar.

Kebesaran suatu organisasi kurang berarti tanpa publikasi. Di tengan persaingan globalisasi keberadaan media mutlak diperlukan sebagai sarana sosialisasi. ”Program Pita Pink” yang bersklala Internasional perlu digencarkan melaui media-media di Indonesia dengan segmentasi publik berskala nasional. Karena berdasarkan hasil penelitian jumlah media sosialisasi yang dilakukan YKPJ masih kurang.

Page 5: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian alam, shalawat dan salam

semoga selalu tercurah keharibaan sebaik-baik makhluk Allah, baginda

Muhammad Saw, para keluarga beliau yang suci, para sahabat beliau yang

mulia, dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan kebaikan hingga hari

pembalasan.

Begitu banyak nikmat dan anugerah yang diberikan Allah S.W.T. Do’a

dan dukungan yang selalu mengiringi setiap langkah penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini sehingga kesulitan yang dihadapi dapat teratasi

dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Sebagai rasa syukur, penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

ini, diantaranya adalah:

1. Bapak Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Bpk. Dr. H. Murodi, MA, Pudek I Bpk. Drs. Arief

Subhan, M.Ag, Pudek II Drs. Mahmud Jalal, MA, Pudek II Bpk. Drs.

Studi Rizal LK, MA, atas segala kebijakan akademik yang telah

ditetapkan.

2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA, selaku Sekertaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Page 6: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

3. Bapak Gun Gun Heryanto M.Si, selaku Pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta petunjuk dengan

sabar selama penulisan skripsi ini.

4. Bapak Masran, selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak

memberikan bimbingan dalam menyelesaikan studi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah.

5. Seluruh Dosen, Staf administrasi dan karyawan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepada Staf Perpustakaan Fakultas Dakwah yang banyak membantu

dalam pencarian reverensi buku.

7. Teruntuk kedua orang tua ananda tercinta Kamaluddin dan Ani Kartini

yang selalu membantu ananda untuk bertumbuh cinta dan do’a.

8. Kepada kakanda Puga Hilal Bayhaqie, yang selalu ada buat ananda,

memberikan dukungan moril dan materil. Adikku tersayang Yulianto

Bachtiar yang selalu ikut memberikan motifasi, tak lupa untuk nenek ku

tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-

doanya.

9. Ibu Linda Agum Gumelar beserta keluarga yang telah memberikan

waktunya di tengah kesibukan aktifitasnya, dan Bapak Rantijar yang ikut

membantu dalam memberikan informasi.

10. Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ), terutama untuk ketua YKPJ

Dr. Sutjipto, Sp.B(K)Onk, dan kesesekretariatan YKPJ Very Fathony yang

telah memberikan informasi serta bersedia meluangkan waktunya.

Page 7: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

11. Sahabat terbaik yang pernah dimiliki : Asep Raka, Anna Madaniah,

Pupun, Ana Sabhana, Muhamad Alive, Dian Rapiqie, Ranita Erlanty dan

Bpk. Budi Harto Prayogo, terima kasih atas bantuan dan motifasinya.

Tidak ada kata menyerah dalam perjuangan ini. Bersemangat,

Allahuakbar!!!

12. Teman-teman Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2004 terutama

KPI B, KPI E, KPI A, yang telah memberikan dukungan serta do’a kepada

penulis.

Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini,

yang tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi ucapan terima kasih

yang begitu besar. Mohon maaf apabila ada kesalahan yang pernah dilakukan,

sengaja ataupun tidak disengaja, semoga yang dilakukan adalah hal yang

terbaik dan mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah S.W.T, Amien. Akhir

kata, penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Amien.

Jakarta, 15 September 2008

Desi Lestari

Page 8: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

ABSTRAK ...........................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii

DAFTAR TABEL............................................................................................... ix

ABSTRAK ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. ................................................................................................ La

tar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. ................................................................................................ Pe

mbatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 5

C. ................................................................................................ Tu

juan dan Manfaat Penelitian............................................................. 6

D. ................................................................................................ M

etodologi Penelitian.........................................................................7

E. ................................................................................................ Si

stematika Penulisan........................................................................11

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Model Komunikasi Wilbur Schramm..................................12

Page 9: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

B. Teori Difusi – Inovasi.............................................................15

C. Strategi Komunikasi..............................................................20

1. Pengertian Strategi ………………………........................20

2. Tahapan – Tahapan Strategi……………………….…......22

3. Pengertian Komunikasi…………………………………..24

4. Proses Komunikas ..................................................... … 25

5. Strategi Komunikasi ......................................................28

6. Fungsi Strategi Komunikasi ..........................................29

7. Bentuk - Bentuk Komunikasi ........................................31

BAB III BIOGRAFI LINDA AGUM GUMELAR

A. Profile Linda Agum Gumelar ........................................... 36

B. Kiprah Linda Agum Gumelar di YKPJ .......................... 39

C. Pemikiran Linda Agum Gumelar..................................... 41

D. Profile Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta................ 45

1.Profile Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta ...................... 45

2.Pita Pink ............................................................................... 48

BAB IV TEMUAN DATA PENELITIAN DAN PEMBATASAN

A. Bentuk Komuniksi Komunikasi Linda Agum

Gumelar .............................................................................. 52

1. Komunikasi Antar Pribadi. ............................................... 52

2. Komunikasi Kelompok ..................................................... 54

Page 10: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

3. Komunikasi Organisasi ..................................................... 58

B. Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar ................... 62

1. Mengoptimalkan Sosialisasi ”Program Pita Pink” ....... 62

2. Memperkuat dan Memperluas Jaringan ......................... 65

3..Mempromosikan Deteksi Dini .......................................... 68

4..Rehabilitatif....................................................................... 68

C. Penerapan Metode Komunikasi Linda Agum Gumelar ............... 69

1. Program Proaktif – Preventif ......................................... 70

2. Program Kuratif .............................................................. 73

D. Implementasi Difusi – Inovasi Strategi Komunikasi

Linda Agum Gumelar ...................................................................... 74

E. Faktor - Faktor Penghambat dan Pendukung Strategi

Komunikasi Linda Agum Gumelar .................................................77

1. Faktor Pendukung........................................................... 77

2. Faktor Penghambat ......................................................... 78

BAB V PENUTUP.............................................................................. 79

A. Kesimpulan .......................................................................... 79

B. Saran-saran........................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 81

Page 11: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 2.1 Model Komunikasi Schramm ........................................... 13

B. Gambar 2.2 Model Komunikasi Schramm yang Berbentuk Sirkuler .... 14

C. Gambar 4.1 Pola Roda .......................................................................... 62

Page 12: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

DAFTAR TABEL

A. Tabel 4.1 Akses Media ...................................................................... 66

B. Tabel 4.2 Tabel Kegiatan .................................................................. 69

C. Tabel 4.9 Lokasi Penyuluhan Kanker ............................................... 78

D. Tabel 4.10 Kelompok Usia Peserta Mammografi dan Faktor Resiko.. 80

E. Tabel 4.11 Data Hasil Pemeriksaan ..................................................... 80

Page 13: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudah bukan rahasia lagi bahwa pelayanan kesehatan bagi masyarakat

dirasakan belum layak. Ketidaklayakan ini bisa bersumber dari banyak faktor,

misalnya faktor human error, bencana alam, ekonomi miskin, status sosial,

dan budaya. Faktor ekonomi miskin menyebabkan masyarakat miskin

diperlakukan secara tidak adil, tidak layak dan tidak sama. Layanan kesehatan

masyarakat belum adil di tataran orang dengan ekonomi kelas bawah. Hanya

masyarakat yang mampu saja yang bisa menikmati layanan kesehatan

menggunakan teknologi canggih, sementara masyarakat miskin hanya puas

dengan pelayanan seadanya dan asal-asalan.1

Ketidaksamaan perlakuan terhadap pasien dikarenakan oleh human

error, sering terjadi, misalnya, tidak ada komunikasi antara dokter dengan

pasien, dan anggapan bahwa pasien lebih rendah posisinya dari dokter.

Akibatnya, banyak ditemukan kesalahan praktek yang merugikan, salah obat

dan berakibat fatal bagi pasien. Pemberi layanan merasa sebagai orang yang

paling tahu, paling pandai, sehingga menjadi satu-satunya penentu untuk

mengobati pasien. Cara ini cenderung serampangan dan mengabaikan

kemampuan pasien. Misalnya, tidak ada komunikasi antara dokter dengan

pasien, dan anggapan bahwa pasien di sisi lain, harga berobat mahal, tidak

1 Revolusi Layanan Kesehatan, diakses pada tanggal 17 Februari 2007 jam 19.15 dari

http://www. najlahblogh.com,

Page 14: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

terjangkau oleh masyarakat kelas rendah. Perlindungan terhadap konsumen

juga tergolong rendah. Tiada komunikasi antara dokter-pasien telah

mengakibatkan meningkatnya sejumlah penyakit yang tiada kunjung sembuh,

bahkan kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat Indonesia terutama kaum

perempuan menjadi pemicu terhadap minimnya pengetahuan mereka akan

kesehatan. Terutama bagi mereka yang tinggal di pedesaan Sehingga tidak

mengherankan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia menempati urutan

kedua terburuk setelah Myanmar untuk kawasan Asia Tenggara.2

Anggapan-anggapan yang telah baku mengenai supremasi laki-laki

atas perempuan dengan menyandarkan dalil-dalil keagamaan justru telah

merugikan kaum perempuan3. Hal tersebut diperparah lagi dengan legitimasi

dari sebagian kaum perempuan bahwa mereka telah menjadi imferior dari

kaum laki-laki. Sehingga pendidikan bagi perempuan bukan menjadi skala

prioritas. Maka tidak mengherankan apabila pemahaman tentang kesehatan

menjadi terbelakang.

Sosok perempuan adalah pendamping bagi suaminya. Ia juga

merupakan ibu bagi anak-anaknya. Keberadaannya saling melengkapi. Isteri

bukan sebagai beban suami, dan anak bukan menjadi beban keluarga. Maka

hubungan suami isteri, laki-laki dan perempuan adalah hubungan kemitraan.

Dari sini dapat dimengerti sesungguhnya ayat-ayat Al-qur’an menggambarkan

2 Data WHO 2006, diakses pada tanggal 17 Februari 2007 jam 19.15 dari

http://www .yahoo.com, 3 Dr. Nassaruddin Umar, MA, Argumen Kesetaraan Gender : (Jakarta, Paramadina

2001), h. 7

Page 15: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

hubungan laki-laki dan perempuan, suami dan isteri sebagai hubungan saling

menyempurnakan yang tidak dapat terpenuhi kecuali atas dasar kemitraan.4

والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف

وينهون عن المنكر ويقيمون الصلاة ويؤتون الزآاة ويطيعون الله

)التةبه (حكيمورسوله أولئك سيرحمهم الله إن الله عزيز Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan , sebagian mereka

adalah awliya bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh mengerjakan yang

ma’ruf, mencegah yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan

taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat dari Allah,

sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. (Qs. Attaubah 9:7)

Jadi Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan jelas berbeda.

Namun bukan untuk dibeda-bedakan apalagi harus ada yang mendapatkan

perlakuan diskriminatif. Karena sesungguhnya perbedaan tersebut merupakan

suatu anugerah apabila manusia mau berfikir .

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh perempuan dan tidak dimiliki

oleh laki-laki adalah keindahan bentuk payudaranya. Dari payudara inilah

menghasilkan ASI yang memiliki banyak manfaatnya. ASI yang dihasilkan

oleh ibu-ibu yang memiliki balita dapat menekan angka kematian bayi hingga

13 persen sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka

4 M. Qurais Sihab, Tafsir Almisbah

Page 16: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

kelahiran total 22/1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 46/1000

lahiran hidup maka jumlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak 30 ribu.5

Namun yang patut disayangkan tingkat pemberian ASI secara

eksklusif di tanah air hingga saat ini, masih tergolong sangat rendah, yakni

antara 39 persen hingga 40 persen dari jumlah ibu yang melahirkan padahal

pemberian ASI dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara dan kanker

rahim. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan dan pemahaman

akan fungsi dan peranan payudara yang dimiliki kaum perempuan itu sendiri.6

Penyakit kanker payudara merupakan momok yang paling menakutkan

bagi sebagian besar kaum perempuan. Namun demikian banyak diantara

mereka yang tidak memahami penyebab timbulnya penyakit tersebut.

Sehingga mereka tidak mengetahui bagaimana diteksi dini dalam mencegah

kanker payudara.

Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan

kedua setelah kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang baru berusia 18

tahun. Padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah

penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah

penderita kanker jenis lain. Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut

kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang baik. Kebanyakan

kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati

5 Setiap Tahun 30 Ribu Anak Dapat Diselamatkan Dengan Pemberian ASI, pada

tanggal 6 Desember 2007 jam 19.00 diakses dari http:// www.idionline.net 6 Ibid,

Page 17: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

dan disembuhkan. Sedang di negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan

pada stadium lanjut, ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan.7

Dengan konteks ini peneliti tertarik untuk mengkaji Strategi

Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam program Pita Pink di Yayasan

Kesehatan Payudara Jakarta, karena Linda Agum Gumelar bagaikan dua sisi

mata uang yang tidak dapat dipisahkan dengan Yayasaan Kesehatan Payudara

Jakarta (YKPJ). Sebagai salah seorang pendiri yayasan sekaligus Dewan

Pembina, andil Linda Agum Gumelar cukup besar dalam menentukan arah

dan kebijkan yayasan tersebut. Rendanya pemahaman mengenai penyakit

kanker payudara, menjadi alasan Linda Agum Gumelar untuk melalukan

berbagai upaya sosialisasi tentang pentingnya kesadaran masyarakat dalam

menjaga kesehatan payudara.

Berdasarkan latarbelakang pemikiran inilah, maka peneliti tertarik

meneliti dengan judul : “Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam

Program Pita Pink di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta” Judul tersebut

fokus pada bentuk dan strategi komunikasi yang dikembangkan dan

diimplementasikan oleh Linda Agum Gumelar dalam menjalankan

programnya.

7 “Periksa Payudara Sendiri Yuk” , diakses pada tanggal 10 Desember 2007 jam 19.15

dari http:// www.rumahkanker.com,

Page 18: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian, penyusun membatasi penelitian

dalam rentang waktu pada 1 Juny 2007 - 31 Juny 2008. Dengan rumusan

masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk komunikasi yang diterapkan oleh Ibu

Linda Agum Gumelar dalam proses pembinaan Yayasan Kesehatan

Payudara Jakarta?

2. Bagamana strategi komunikasi yang di pakai Linda Agum Gumelar dalam

implementasi program kampanye gerakan penyakit kanker payudara

Program Pita Pink di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan maka penelitian ini bertujuan :

a. Ingin mengetahui bentuk-bentuk komunikasi yang diterapkan oleh Ibu

Linda Agum Gumelar dalam proses pembinaan Yayasan Kesehatan

Payudara Jakarta

b. Ingin mengetahui strategi komunikasi yang dipakai Linda Agum

Gumelar dalam dalam implementasi program kampanye gerakan

penyakit kanker payudara Program Pita Pink di Yayasan Kesehatan

Payudara Jakarta.

Page 19: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

a. Untuk Menambah literatur dan khazanah keilmuan KPI terutama tentang

bentuk – bentuk dan strategi komunikasi

b. Untuk memberikan kontribusi positif dalam studi Dakwah dan

komunikasi, khususnya dalam kaitan diantara dua bidang ilmu tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Membantu Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta sebagai bahan masukan,

agar ke depan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.

b. Bahan informasi awal bagi penelitian dengan fokus serupa dimasa yang

akan datang.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara

menggunakan deskriptif interpretatif .8

Adapun data yang diambil bersifat kualitatif, yaitu yang digambarkan

dengan kata-kata atau kalimat analisis dan dipisah-pisahkan menurut katagori

untuk memperoleh kesimpulan.9

8 Suharsimi, Arikuntoro, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :

PT. Rieneka Cipta 1998), Cet. II, h.245

Page 20: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Satu metode yang diharapkan dapat menemukan beberapa

kemungkinan dan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan

mengumpulkan data, menyusun, serta mengklasifikasikannya. Tujuan metode

ini adalah untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dan

melukiskan secara sistematik populasi tertentu secara faktual dan cermat.

Penelitian kualitatif umumnya mencangkup penelitian naturalistik dan

etnografi, mencangkup beberapa pendekatan yang juga menggunakan nama-

nama lain seperti : studi kasus, penelitian tindakan (action researce), riset

kolaboratif, riset fenomonologi, studi lapangan, dan intraksionisme interpretif.

Semua penelitian ini bersifat kualitatif berdasarkan ciri-ciri berikut : Memiliki

minat teoretis pada proses interpretasi manusia, memfokuskan perhatian pada

studi tindakan manusia dan artefak yang bersituasikan secara sosial,

menggunakan manusia sebagai instrumen penelitian utama, mengandalkan

terutama bentuk-bentuk narataif untuk mengkode data dan menulis teks untuk

disajiakn kepada khalayak.10

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah Linda

Agum Gumelar. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian adalah strategi

komunikasi Linda Agum Gumelar dalam “Program Pita Pink” di Yayasan

Kesehatan Payudara Jakarta..

9Ibid, h. 246 10 Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Social Lainnya, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2004), Cet, ke-4, h.158

Page 21: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

3. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta :

JL. Letjend. S. Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta 11420. Pada 1 Juni 2007 -

31 Juni 2008.

4. Teknik Pengumpulan Data

Berikut ini adalah teknik pengumpualan data yang peneliti lakukan :

a. Observasi : ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.11 Peneliti juga mengawasi dengan mencermati

setiap perkembangan yang berkaitan dengan penelitaian ini. Dalam

penelitian ini, peneliti mengadakan pengamatan terhadap kegiatan dan

strategi komunikasi Linda Agum Gumelar dalam mensosialisasikan

“Program Pita Pink”.

b. Wawancara : berbentuk tanya jawab lisan antara dua orang lebih secara

langsung. Pewawancara disebut interviewer, sedangkan orang yang

diwawancara di sebut Interviewee.12 Berkaitan dengan penelitian ini,

peneliti melakukan wawancara dengan Linda Agum Gumelar, dan Dr.

Sutjipto, Sp.B (K)Onk.

11 Suharsimi, Arikuntoro, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta

: PT. Rieneka Cipta 1998), Cet, ke- 2,, h.54 12 Ibid, h.57

Page 22: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

c. Dokumentasi : tehnik pengumpulan data yang diperoleh melalui

dokuimen-dokumen.13 Adapun dokumen yang peneliti peroleh dari buku

bacaan, kepustakaan, foto-foto.

5. Analisis Data

Untuk menganalisiss oprasional strategi komunikasi Linda Agum

Gumelar, dalam “Program Pita Pink” di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta,

maka peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif interpretatif, Yang

dimaksud dengn deskriftif interpretatif adalah penulis berusaha menjelaskan

bentuk dan langkah-langkah strategi komunikasi yang dilakukan oleh Linda

Agum Gumelar dalam aktifitasnya sebagai Dewan Pembina Yayasan

Kesehatan Payudara Jakarta dalam mensosialisasikan ”Program Pita Pink”

sebagai sumber primer, sedangkan sebagai sumber data skunder penulis

memperoleh dari berbagai dokumen, literatur, dan data-data yang

berhubungan dengan pembahasan skripsi ini, yakni dengan menganalisis data

berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dai hasil wawancara dan

studi dokumentasi. Sedangkan tekhnik dan metode penulisannya ini, penulis

berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang

diterbitkan oleh UIN Jakarta Press.

13 Ibid, h.73

Page 23: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

E. Sistematika Penulisan

Berdasarkan penelitian diatas, maka sistematika penulisan dalam

pembahasan ini adalah sebagai berikut .

Bab I Merupakan bab Pendahuluan. Pada bab ini membahas tentang :

Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan

Pustaka, dan Sistematika Penulisan

Bab II Menjelaskan tentang Kajian teoritis. Pada bab ini membahas

tentang : Model Komunikasi Wilber schramm, Teori Difusi –

Inovasi , Strategi Komunikasi

Bab III Membahas tentang Biograpi Linda Agum Gumelar Pada bab ini

membahas tentang : Profile Linda Agum Gumelar, Profile

Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, Profile Program Pita Pink.

Bab IV Menguraikan tentang Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar

Di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta Yayasan Kesehatan

Payudara Jakarta Pada bab ini membahas tentang : Bentuk

komunikasi linda Agum gumelar, Strategi Komunikasi Linda

Agum Gumelar, Penerapan Metode Komunikasi Linda Agum

Gumelar, Faktor - Faktor Penghambat dan Pendukung Strategi

Komunikasi Linda Agum Gumelar.

Bab V Merupakan Penutup Pada bab ini membahas tentang : Kesimpulan,

dan Saran – saran.

Page 24: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

3. Model Komunikasi Wilbur Schramm

Menurut Wilbur Schramm, komunikasi membutuhkan setidaknya tiga

unsur yaitu: sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination).

Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis menggambar,

memberi isyarat) atau suatu organisasi komunikasi (seperti sebuah surat kabar,

penerbit, stasiun TV atau Studio Film). Pesan dapat berbentuk tinta pada

kertas, gelombang suara di udara, impus arus listrik, lambaian tangan, bendera

diudara atau setiap tanda yang ditafsirkan. Sasarannya mungkin seorang

individu yang mendengarkan, menonton atau membaca, atau anggota suatu

kelompok, seperti diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton

sepak bola, atau anggota khalayak media massa.14

Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi-balik pesan,

berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Bila kedua orang

memiliki wilayah pengalaman bersama yang besar, maka komunikasi mudah

dilakukan. Semakin besar wilayah tersebut, semakin miriplah bidang

pengalamannya (field of experience) yang dimiliki kedua pihak yang

berkomunikasi. Bila kedua lingkaran itu tidak bertemu, artinya bila tidak ada

pengalaman bersama-sama komunikasi tidak mungkin berlangsung. Bila

wilayah yang berimpit itu kecil, artinya pengalamaan sumber dan pengalaman

14 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, (Bandung : Remadja Karya,1986), h.140

Page 25: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

sasaran sangat jauh berbeda, maka sangat sulit untuk menyampaikan makna

dari seseorang kepada orang lain.

Menurut Schramm, seperti ditunjukkan model ketiganya, jelas bahwa

setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai encoder dan

decoder. Kita secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari lingkungan kita,

menafsirkan tanda-tanda tersebut dan menyandi sesuatu sebagai hasilnya.

Makna yang dihasilkan dari penyandian-balik (penafsiran) yang akan

membuat kita menyandi.15

Gambar 2.1

Model Komunikasi Schramm

Proses kembali dalam model di atas disebut umpan balik (feed back),

yang memainkan peran sangat penting dalam komunikasi, karena hal itu

memberi tahu kita bagaimana pesan kita ditafsirkan, baik dalam bentuk kata-

kata sebagai jawaban, anggukan kepala, dan sebagainya. Begitu juga surat

15 Ibid, h. 141

Page 26: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

pembaca kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis surat kabar

tersebut, ataupun tepuk tangan khalayak yang mendengarkan ceramah. Namun

menurut Schramm, umpan balik juga dapat berasal dari pesan kita sendiri,

misalnya kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita

perbaiki.16

Gambar 2.2

Model Komunikasi Schramm yang Berbentuk Sirkuler

Schramm memberikan model proses komunikasi ini yang lebih

memperlihatkan pentingnya pengalaman dalam proses komunikasi. Bidang

pengalaman akan menentukan apakah pesan yang dikirimkan diterima oleh si

penerima sesuai dengan apa yang dimaksud oleh si pengirim pesan. Schramm

mengatakan jika tidak ada kesamaan dalam bidang pengalaman, bahasa yang

16 Ibid, h.142

Page 27: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang diterima diinterprestasikan

dengan benar. 17

Model ini sama dengan model-model sebelumnya yaitu

memperlihatkan proses komunikasi yang satu arah dan tidak dua arah oleh

karena Schramm menyadari pentingnya balikan dalam komunikasi, akhirnya

menyempurnakan model ini menjadi model dua arah. Balikan adalah penting

dalam proses komunikasi karna akan menceritakan kepada kita bagaimana

pesan yang dikirimkan diinterprestasikan oleh yang menerima pesan. Bila

peneriam pesan memberikan kepada si pengirim, maka si penerima berubah

menjadi si pengirim atau sumber, sehingga komunikasi tidak satu arah lagi,

tetapi satu lingkaran. Seorang individu dapat dipandang sebagai si pengirim

atau penerima pesan.18

4. Teori Difusi – Inovasi

Penelitian difusi adalah satu jenis penelitian komunikasi yang khas,

tetapi penelitian ini dimulai di luar bidang komunikasi, penelitian ini berasal

dari sosiologi. Rogers, tokoh difusi yang kemudian menjadi peneliti

komunikasi, membuat desertasi dalam pedesaan.19

Berbagai macam difusi didefinisikan, tetapi ada satu asumsi yang

mengikat semua difusi. Difusi adalah suatu proses komunikasi yang

17 Muhamad ,Arni, Komunikasi Organisasi PT.Bumi Aksara Jakarta 2004. Cet

keenam, h.10 18 Ibid , h.11 19 Rahmat Jalaluddin, M.SC Metode Penelitian Komunikasi (Bandung : P.T Remaja

Rosdakarya 2007), Cet ketiga belas h.70

Page 28: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

menetapkan titik-titik tertentu dalam penyebaran informasi melalui ruang dan

waktu dari satu agen ke agen yang lain.

Salah satu saluran informasi yang penting adalah media massa, karena

itu model difusi mengasumsikan bahwa media massa mempunyai efek yang

berbeda-beda pada titik-titik waktu yang berlainan, mulai dari menimbulkan

tahu sampai mempengaruhi adopsi atau rejeksi (penerimaan atau

penolakan).20

Secara umum, inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau

obyek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau

satu unit adopsi lain. Thompson dan Eveland (1967) mendefinisikan inovasi

sama dengan teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan untuk tindakan

instrumental dalam rangka mengurangi ketidak teraturan suatu hubungan

sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu.21

Inovasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan

tertentu. Sebagaimana dikutif oleh Fullan (1996) menerangkan bahwa tahun

1960-an adalah era dimana banyak inovasi-inovasi pendidikan kontemporer

diadopsi, seperti matematika, kimia dan fisika baru, mesin belajar (teaching

machine), pendidikan terbuka, pembelajaran individu, pengajaran secara team

(team teaching) dan termasuk dalam hal ini adalah sistem belajar mandiri.22

Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi

dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu

terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi dapat dikatakan juga sebagai

20 Ibid, h.71 21 Difusiinovasi, diakses pada tanggal 15 juni 2008 jam 14.30 di www.yahoo.com, 22 ibid, h.71

Page 29: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide baru. Disamping

itu, difusi juga dapat diangap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu

proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Jelas

disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari kata inovasi. Karena tujuan

utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem

sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok

informal, organisasi dan atau sub sistem.23.

Sesuai model tersahulu, model difusi dapat dinyatakan secara

operasionalnya :

Model Difusi Inovasi24

Antaseden Variabel Media Efek difusi

- Variabel penerima - Terapan Media - Temporal

- Dimensi Inovasi - Penggunaan Media - Spasial

- Saluran Interpersonal - Stuktural

- Fasal

Sebagai paradigma difusi inovasi, arus banyak tahap (multi step flow)

harus menelusuri dua unsur arus komunikasi informasi tentang informasi ini

tentang penerimaan atau penggunaan inovasi tersebut.25

23 Ibid, jam 16.00 24 Rahmat Jalaluddin, M.SC Metode Penelitian Komunikasi (Bandung : P.T Remaja

Rosdakarya 2007), Cet ketiga belas h., h.71 25 Aubery Fisher, Teori – Teori Komunikasi (Bandung : Remaja Karya, 1986), h.188

Page 30: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Dengan menggunakan model ini, peneliti dapat meneliti inovasi atau

informasi baru tersebar pada unit-unit adopsi (penerima inovasi). Inovasi

dapat berupa berita, peristiwa, pesan-pesan politik, gagasan baru dan

sebagainya. Dengan ini media massa atau saluran interpersonal

mempengaruhi efek difusi dapat ditentukan oleh variabel antara, yang dalam

model ini disebut antaseden. Variabel penerima yang antara lain meliputi data

demografis dan variabel sosiopsikologis sudah dibicarakan pada model

terdahulu.

Divusi inovasi menunjukan faedah relatif, komtabilitas, kompleksitas

dan lain-lain. Faedah relatif menunjukan tingkat kelebihan inovasi

dibandingkan dengan gagasan yang mendahuluinya. Komtabilitas

(compability) adalah tingkatan kesesuaian inovasi dengan nilai-nilai yang ada.

Kompleksitas berarti tingkat kesukaran untuk memahami atau menggunakan

inovasi.

Variabel efek diskusi dapat berupa temporal, spasial, stuktural dan

fasal. Istilah temporal menunjukan pola adopsi gagasan-gagasan baru dalam

jangka waktu. Istilah spasial menunjukan keteraturan tertentu dalam pola

spasial distribusi inovasi. Sedangkan istilah stuktural menunjukan penyebaran

informasi melalui stuktur-struktur komunikasi, bisa melalui dua tahap (two-

step) atau banyak tahap (multistep). Istilah terakhir fasal mengacu pada fase-

Page 31: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

fase dalam proses adopsi, yang terkenal ada lima fase yaitu : pengenalan,

informasi, evaluasi, percobaan dan keputusan.26

The hybrid Corn Study adalah penelitian difusi yang paling pertama

dan paling terkenal. Penelitia ini dilakukan Ryn dan Gross. Diantara

penemuan-penemuan yang lain dari studi ini adalah : (1) adopter awal lebih

lama memerlukan waktu untuk mengambil keputusan dari adopter akhir, (2)

Media massa dan sumber-sumber interpersonal yang dekat amat selektif

dalam mengubah tingkah laku.

The Saucio Study adalah penelitian yang pertama kali menerapkan

metode penelitian difusi Amerika pada negara berkembang. Deuthschman dan

Fals Borda melakukan penelitian adopsi dengan menggunakan indeks prilaku

inovatif dibuat dengan menggunakan analisis skala Guttman. Diantara

penemuan penelian ini ialah : (1) sumber-sumber interpersonal adalah yang

paling efektif untuk menyebarkan informasi dan pengaruh-hanya 17%

menyebutkan media massa sebagai sumber informasi, (2) adopter awal lebih

cenderung mengunakan semua media massa (radio, surat kabar, buku) dari

adopter terakhir.27

Model difusi informasi melacak penyebaran inovasi dalam satu sistem

sosial melalui ruang dan waktu.

Implementasi dari teori ini adalah sosok Linda Agum Gumelar

bersama Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) sebagai source selalu

menerima feed back dari destinastion. Tetapi sebagai sumber pesan yang

26 Rahmat, Jalaluddin, M.Sc Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung P.T Remaja Rosdakarya) 2007 Cet ketiga belas, h.72

27 Ibid, h.72

Page 32: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

dominan Yayasan Kesehata Payudara Jakarta ini, memiliki beragam inovasi

dalam mengemas pesannya. Sehingga pesan dapat diterima oleh khalayak dan

target serta sasaran dari YKPJ dapat tercapai.

5. Strategi Komunikasi

C. Pengertian Strategi

Pada awalnya strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk

memenangkan suatu peperangan.28 Istilah strategi sebenarnya berasal dari kata

yunani stratogos (artinya pasukan) dan ageni (artinya memimpin), jadi

strategi adalah hal memimpin pasukan, ilmu tentang perang dan kadang-

kadang dikaitkan orang sebagai ilmunya para Jenderal, ilmunya para

komandan.

Strategi adalah pusat dan intinya yang khas dari manajemen strategi,

strategi mengacu pada perumusan, tugas, tujuan, dan sasaran organisasi,

dewasa ini strategi adalah istilah paling lazim untuk apa yang bisa disebut

kebijakan, tetapi tidak terdapat kesepakatan tentang hal itu. Beberapa penulis

mengacu pada tingkat abstraksi yang tinggi. Dalam hal ini strategi adalah

konsep, penempaan, misi perusahaan, penetapan, sasaran organisasi dengan

mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi

tertentu untuk mencapai sasaran dan memungkinkan implementasinya secara

tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organissasi akan tercapai.29

28 Komarudin, Ensiklopedi Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara,1994)Cet.Ke 1, h.539 29 Stenar,George A dan Miner John B, Kebijakan dan Strategi Manajemen (Jakarta :

Erlangga 1997) edisi ke-2, h.18

Page 33: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Orang sudah mulai berbicara strategi dalam arti yang luas dan strategi

dalam arti yang sempit strategi bukan sekedar paham di saat terjadi

peperangan, akan tetapi strategi menjadi paham disaat damai. Strategi pada

hakikatnya menjadi berarti : hal-hal yang berkenaan dengan cara dan usaha

menguasai dan mendayagunakan segala, sumber daya suatu masyarakat, suatu

bangsa, untuk mencapai tujuan. Sudah jelas bahwa kita di Indonesia

mengikuti paham strategi yang luas tidak mengikuti paham strategi yang

sempit. Hal ini tercermin dalam doktrin ketahanan nasional dan wawasan

nusantara.

Kalau kita mengambil saripatinya, maka pada pendekatan strategi pada

hakikatnya mempunyai lima ciri-ciri berikut :

Pertama, ia memusatkan perhatian pada kekuatan. Kekuatan adalah

bagaikan fokus dalam pokok pendekatan strategi. Kedua, ia memusatkan

kepada analisa dinamika, analisa gerak, analisa aksi. Ketiga, strategi

memusatkan pada perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai serta gerak

untuk mencapai tujuan tersebut. Keempat, strategi memperhatikan faktor-

faktor waktu (sejarah : masa lampau, masa kini dan trauma masa depan) dan

faktor lingkungan dan Kelima, strategi berusaha menemukan masalah-

masalah yang terjadi dari peristiwa-peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan

kontek kekuatan, kemudian mengadakan analisa kemungkinan-kemungkinan

Page 34: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

serta memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah-langkah yang dapat

diambil dalam rangka bergerak menuju kepada tujuan itu.30

Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planing) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Strategi

tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan peta arah saja

melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya.31

D. Tahapan – Tahapan Strategi

Dalam proses penerapan strategi menggunakan beberapa tahapan yaitu

diantaranya :32

1. Perumusan Strategi

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menyusun strategi yaitu

dengan cara merumuskan strategi, atau menyusun langkah awal. Sudah

termasuk di dalamnya untuk pengembangan tujuan, mengenai peluang dan

ancaman ekstrnal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal,

menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternative, dan memilih

strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga di tentukan suatu

sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari, atau melakukan suatu

keputusan dalam proses kegiatan.

2. Implementasi Strategi

30 Mortopolo, Ali, Staregi Kebudayaan Jakarta : (Esiter For Strategic End

International Study 1978 ) Cet pertama, h.8 31 Onong Uehjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung :PT:

Remaja Rosd Karya offset,2004)Cet ke-18, h. 35 32 Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta : Prenhalindo, 2002), h.03

Page 35: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka

langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut.

Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan

komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi.

Dalam pelaksaan strategi yang tidak menerapkan komitmen dan kerja sama

dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya

akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi

bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditampakan

melalui penetepan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang

dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.

3. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari menyusun strategi adalah evaluasi implementasi

strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai,

dan dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi

menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu

organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang

dinyatakan telah dicapai. Ada tiga macam langkah dasar untuk mengevaluasi

strategi, yaitu :

a. Meninjau faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar

strategi. Adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam

pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya

strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat

buruk pula bagi hasil yang akan dicapai.

Page 36: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

b. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan

kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyidiki penyimpanan

dari rencana, mengevaluasi prestasi indivisual, dan menyimak kemajuan

yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk

mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria

yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang

mengungkapkan apa yang terjadi.

c. Mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi

sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti strategi yang ada

yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan

korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang

dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.

E. Pengertian Komunikasi

Komunikasi secara etimologi berasal dari bahsa latin “communicatio”.

Istilah ini bersumber dari perkataaan ”communis” yang berarati sama, sama

disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila

terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh

komunikator yang diterima oleh komunikan.33 Hakikat komunikasi adalah

proses pernyataan antar manusia yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai

alat penyalurnya.

33 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunisi, Teori dan Praktek (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 1992), h.30

Page 37: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message),

orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator),

sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan

(communicate).

Selain pengertian di atas, para ahli komunikasi juga mempunyai

pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi, diantaranya

Bereslon dan Steiner mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian

informasi, ide, gagasan, emosi, keterampilam dan seterusnya melalui

penggunaan symbol kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain. Kemudian

Shannon dan weaver mengartikan komunikasi sebagai mencangkup produser

melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi orang lain.34

Menurut Onong Uchjana Effendy, ada beberapa sebab mengapa

manusia melakukan komunikasi, yakni untuk :

a. Mengubah sikap (to change the attitude).

b. Mengubah oponi / pendapat / pandangan (to change the opinion).

c. Mengubah prilaku (to change the behavior).

d. Mengubah masyarakat (to change the society).35

Komunikasi juga dilakukan dengan berbagai metode, istilah metode

atau dalam bahasa Inggris “method” berasal dari bahasa Yunani “methodos”

yang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk kepada tata cara

yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, dan logis. Agar

34 Aubery Fisher, Teori – Teori Komunikasi (Bandung : Remaja Karya, 1986), h.10 35 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunisi, Teori dan Praktek (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 1992), h.55

Page 38: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

komunikasi berjalan efektif, maka kita juga memerlukan strategi dalam

menyampaikan pesan agar dapat diterima oleh orang lain.

F. Proses komunikasi

Dalam bahasa komunikasi komponen atau unsur adalah sebagai berikut :

a. Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan didalam penyampaian pesan,

yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat

berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.36

b. Communicator (penyampai pesan)

Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,

kelompok orang, organisasi komunikasi, seperti : surat kabar, radio, televisi,

film dan sebagainya. Komunikator dalam penyampaian pesannya bisa juga

menjadi komunikan begitu juga sebaliknya. Syarat-syarat yang harus di

perhatikan oleh seorang komunikator adalah :

1. Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya.

2. Keterampilan berkomunikasi.

3. Mempunyai pengetahuan yang luas.

4. Sikap.

5. Memiliki daya tarik. 37

c. Message (pesan)

36 Widjadja , Konunikasi komunikasi dan hubungan masyarakat (Jakarta : Bumi

Aksara, 2002), h.11 37 Ibid, h. 12

Page 39: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Pesan keseluruhan dari apa yang disampaikan komunikator. Pesan

dapat bersifat informatif memberi keterangan-keterangan yang kemudian

komunikan dapat mengambil kesimpulannya sendiri. Pesuasif bujukan, yakni

membangkitkan dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan

akan memberi berupa pendapat/sikap, sehingga ada perubahan. Coersif

memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi, coersif dapat berbentuk

perintah, intruksi, dan sebagainya (biasanya hal ini terjadi pada organisasi tipe

keledai).

d. Channel (saluran)

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima

melalui panca indera atau menggunakan media. Pada dasarnya komunikasi

yang sering dilakukan dapat berlangsung menurut 2 saluran, yaitu :

i. Saluran formal atau yang bersifat resmi.

ii. Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi

e. Communican (penerima pesan)

Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis

yakni personal, kelompok dan organisasi.

f. Effect (hasil)

Effect Adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan

tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Proses komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan

skunder.

Page 40: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Proses komunikasi secara primer

Adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media primer.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial,

isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

“menerjemahkan” pikir dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.38

Proses komunikasi secara skunder

Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan alat atau sarannya berada ditempat yang relatif jauh dan

atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi,

film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam

komunikasi.39

G. Srategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi

komunikasi harus menunjukan bagaimana oprasionalnya secara praktis harus

dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada

suatu kondisi dan situasi .40

Dalam strategi komunikasi, peran komunikan sangatlah penting.

Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga komuikator sebagai

38 Efendy Onong Uchjana Ilmu Komunisi, Teori dan Praktek (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 1992), h.11 39 Ibid, h.16 40 Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta : Prenhalindo, 2002), h. 301

Page 41: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang

mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat datang

sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi langsung melalui media massa.

Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau

komponen komunikan, sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tarcapai.

Seorang komunikan akan mempunyai kemampuan dan strategi untuk

melakukan perubahan sikap, pendapat, dan tingkah laku komunikasi melalui

mekanisme daya tarik, jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut

serta dengannya. Dengan kata lain pihak komunikan merasa adanya kesamaan

antara komunikator dengannya, sehinga dengan demikian komunikan bersedia

untuk taat pada pesan yang dikomuikasikan oleh komunikator. Sikap

komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan

menimbulkan simpati komunikan pada komunikator.

H. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses komunikasi,

karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak

ditentukan oleh strategi komunikasi. Terutama jika komunikasi dilakukan

lewat media massa yang memiliki khalayak lebih luas dan beragam, maka kita

memerlukan perencanaan lebih matang dalam menyampaikan pesan yang

ingin kita sosialisasikan. Strategi komunikasi, baik secara makro (planned

multi-media strategy) Maupun secara mikro (single communication medium

strategy) yang mempunyai fungsi ganda :

Page 42: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

a) Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif

persuasif, dan intruktif secara sistematik kepada sasaran untuk

memperoleh hasil optimal.

b) Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan

dioprasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika

dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.41

C. Tujuan Sentral dalam Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Demikian pula dengan

strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication

manageman) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut R.Wayne

Pace, Brent D.Peterson dan M.Dallas Burrnett dalam bukunya : Technique for

Effective Communication, bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri

atas tiga tujuan utama42 :

a) To secure understanding

Memastikan bahwa komunikan paham mengerti pesan yang diterima.

Andaikata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaan itu

harus dibina (To establish acceptance).

b) To establish acceptance

41 Ibid, h. 300 42 Efendy Onong Uchjana Ilmu Komunisi, Teori dan Praktek (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 1992), h. 32

Page 43: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Setelah komunikan mengerti dan menerima pesan maka ini harus

dilakukan pembinaan. Setelah penerimaan itu dibina. Kegiatan harus

dimotivasikan (To motivate action).

c) To motivate action

Setelah peneriamman itu dibina maka kegiatan itu harus dimotivasikan (To

motivate action).

D. Kolerasi Antar Komponen dalam Strategi Komunikasi

Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu

pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan fakor-faktor

penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan

komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor pendukung dan fakor-

faktor penghambat pada setiap komponen tersebut.43

I. Bentuk-Bentuk Komunikasi

a. Komunikasi Personal

Bentuk komunikasi kelompok ada dua yaitu komunikasi antarpersonal

dan komunikasi intrapersonal.44

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah

komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Komunikasi ini

merupakan landasan komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam kontek-

43 Ibid, h. 11 44 Ibid, h. 7

Page 44: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

kontek lainnya, dengan kata lain komunikasi intrapribadi ini inheren dalam

komunikasi dua-orang, tiga-orang, dan seterusnya, karena sebelum

berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya berkomunikasi dengan diri-

sendiri (mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain), hanya saja

caranya sering tidak disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain

bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri-sendiri.45

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap

pesertanya menangkap reaksi secara langsung, baik secara verbal ataupun non

verbal.46

Menurut sifatnya, komunikasi antarpersonal dibedakan menjadi dua,

yakni komunikasi diadik (dyadic communication), dan komunikasi kelompok

kecil (small group communication). Komunikasi diadik adalah proses

komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka yang

dilakukan melalui tiga bentuk percakapan, wawancara dan dialog. Adapun

komunikasi kelompok kecil adalah proses komunikasi yang berlangsung

antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, hal mana anggota-anggotanya

berinteraksi satu sama lain. Mengenai batas jumlah anggota tidak secara tegas

disebutkan.47

45 Don F.Faules, R Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi Organisasi,

Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung : PT.Rosdakarya 2001),Cet.Ke-3, h.72-73

46 Ibid, h.73 47 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : PT.RajaGrapindo Persada

2005), Cet.Ke-2, h. 31-32

Page 45: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi

diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang. Ciri-ciri

komunikasi dyadic adalah :

c. Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat.

d. Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan

secara simultan dan spontan, baiksecara verbal maupun non verbal.48

Sebagai sebuah komunikasi tatap muka, tujuan komunikasi antar

pribadi adalah :

a. Mengenal diri sendiri dan orang lain.

b. Mengetahui dunia luar.

c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna.

d. Mengubah sikap dan prilaku.

e. Bermain dan mencari hiburan.

f. Membantu orang lain

b. Komunikasi Kelompok.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama,

yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal

satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok

tersebut.49Adapun yang dimaksud dengan komunikasi kelompok adalah:

1) Bila proses komunikasi hal mana pesan-pesan yang disampaikan oleh

seorang pembicara kepada khalayak dalam jumlah yang lebih besar pada

tatap muka.

48 Don F.Faules, R Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung : PT.Rosdakarya 2001),Cet.Ke-3, h. 73

49 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, (Bandung : Remadja Karya,1986), h.7

Page 46: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

2) Komunikasi berlangsung kontinyu dan bisa dibedakan mana sumber dan

mana penerima.

3) Pesan yang disampaikan terencana (dipersiapkan) dan bukan spontanitas

untuk segmen khalayak tertentu. Dalam komunikasi kelompok kita

mengenal seminar, diskusi panel, pidato, rapat akbar, pentas seni

tradisional di desa, pengarahanan ceramah. Dengan kata lain komunikasi

sosial antara tempat, situasi, dan sasarannya jelas.50

c. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi (organization communication) terjadi dalam

suatu organisasi, bersifat formal, dan juga informal, dan berlangsung dalam

suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi

organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi

antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal

adalah komunikasi menurut stuktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah,

komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi

informal tidak tergantung pada stuktur organisasi, seperti komunikasi antar

sejawat, juga termasuk gosip.51

Komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan penafsiran

pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu

organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam

50 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : PT.RajaGrapindo Persada

2005), Cet.Ke-2, h. 33 51 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, (Bandung : Remadja Karya,1986), h.75

Page 47: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

hubungan-hubungan hirarki antara yang satu dengan yang lain dan berfungsi

dalam suatu lingkungan.52

Komunikasi organisasi cenderung menekan kegiatan penanganan-

pesan yang terkandung dalam suatu batas organisasional (organizational

boundary), fokusnya adalah menerima, menafsirkan dan bertindak

berdasarkan informasi dalam suatu konteks. Tekanannya adalah pada

komunikasi sebagai suatu alat yang memungkinakan orang beradaptasi

dengan lingkungan mereka. komunikasi organisasi dipandang dari suatu

perspektif interpretative (subjektif) adalah proses penciptaan makna atas

interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak

mencerminkan organisasi, ia adalah organisasi. Komunikasi organisasi adalah

“prilaku pengorganisasian” yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat

dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang

terjadi.53

52 Don F.Faules, R. Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung : PT.Rosdakarya 2001),Cet.Ke-3, h. 31

53 Ibid, h. 33

Page 48: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

BAB III

BIOGRAFI LINDA AGUM GUMELAR

2 Profile Linda Agum Gumelar

Linda Agum Gumelar, S.Ip yang mempunyai nama asli Linda

Amaliasari. Beliau merupakan anak ke empat dari pasangan Jendral (Purn)

Achmad Tahir dan Rosilla Simanjuntak. Selain menjabat di posisi strategis, di

akhir karir militernya Achmad Tahir, yang tak lain ayah kandung Linda,

dipercaya sebagai Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi di era Kabinet

Pembangunan IV- V pemerintahan Presiden Soeharto.54

Sebagai seorang militer Achmad Tahir, sering berpindah-pindah

tugas. Tidak mengherankan apabila Linda lahir di kota Bandung, padahal

kedua orang tuanya berdarah Sumatera Utara. Linda yang lahir pada tanggal

15 November 1951, harus menerima kenyataan untuk berpindah-pindah

sekolah karena mengikuti tugas sang ayah. Bahkan ia harus rela berganti-ganti

teman dan suasana sekolah dengan berbagai kultur yang berbeda pula.

Keadaan tersebut terkadang membuat ia sedih dan stres di waktu

kecilnya.”Saya itu anak tentara, ayah saya itu bertugas pindah-pindah, waktu

saya SD saja enam kali pindah sekolah, kalau untuk anak-anak mungkin agak

stres karena setiap tahun mesti ketemu guru yang baru serta teman-teman

yang baru, itu sebabnya setelah saya menikah, bapak (suami-red) yang juga

tentara sering berpindah-pindah tugas pula tetapi, anak-anak tidak saya bawa.

54 Linda Agum/biografi Linda/, diakses pada tanggal 27 Mei 2008 jam 15.15 di

www.yahoo.com

Page 49: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Karena saya khawatir takut mengalami hal yang sama seperti saya kecil”,

tambah Linda.55

Namun semuanya ada hikmahnya bagi Linda, dengan berpindah-

pindah sekolah sesunggunya ia telah belajar mengamati fenomena sosial yang

terjadi. Menghadapi beragam orang dengan latar belakang yang berbeda,

menjadikan dirinya semakin peka terhadap lingkungan sekitarnya. Karena

sering berinteraksi dengan beragam orang, menjadikan Linda sejak kecil cita-

citanya selalu berubah-ubah. Namun cita-citanya mengarah kepada pekerjaan

yang berada di ruang publik dan bersifat sosial. ”Cita-cita saya sejak kecil

sering ganti-ganti, pertama saya ingin jadi guru karena guru adalah pekerjaan

mulia, terus pengen jadi dokter biar bisa merawat orang, jadi perawat dan jadi

psikolog pun selalu terbayang dalam benak saya sejak kecil,”jelas Linda .56

Tetapi cita-citanya untuk menjadi perawat harus kandas di tengah jalan

karena ia merasa ngeri melihat jarum suntik. Karena alasan jarum suntik pula,

ia hanya menyelesaikan studi di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

sampai semester IV. Setelah menikah ia melanjutkan studinya di universitas

yang sama dengan mengambil jurusan Ilmu Politik. Meskipun kajian studinya

di bidang Ilmu Politik, tetapi Linda tidak pernah berhenti berkiprah di dunia

sosial. Berkali-kali ia terpilih menjadi ketua Dharma Wanita di berbagai

departemen dan lembaga pemerintahan. Selain itu ia juga selalu menduduki

jabatan dewan pembina di beberapa instansi kesehatan.57

55 Wawancara dengan Linda Agum Gumelar, pada 26 Mei 2008 56 Ibid, 57 Ibid ,

Page 50: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Selain berasal dari keluarga aktivis, ternyata Linda beserta

keluarganya penikmat sepak bola. Lapangan hijaulah yang pada akhinya

mempertemukan Linda Amaliasari dengan Agum Gumelar. Sebagai seorang

militer, Agum ternyata hoby bermain sepak bola. Maka pada tahun 1974

keduanya menikah. Dari pernikahan inilah di karuniai seorang putra dan

putri.58

Nilai-nilai kedisiplinan dan kerja keras yang ia peroleh sejah kecil

merupakan buah dari didikan kedua orang tuanya yang berlatar belakang

militer. Meskipun Linda tergolong anak petinggi militer, namun orang tuanya

tidak pernah mendidik hidup serba instan. Keadaan inilah yang membuat

Linda hingga saat ini memiliki etos dan kerja keras yang tinggi untuk

menggapai segala sesuatu. Bahkan semangat kerja keras dan nilai-nilai

kedisiplinan ia terapkan kepada kedua buah hatinnya, Haris Khaseli Gumelar

(30) dan Armidianti Gumelar (26). Terbukti keduanya mendapakan gelar

sarjana dari Universitas ternama di Amerika Serikat. Sekembalinya di tanah

air Haris Khaseli menjadi sutradara dan produser band-band ternama,

sedangkan Armidiati bekerja di perusahaan televisi swasta dan dipersunting

oleh pebulu tangkis terkenal Taufik Hidayat. 59

Selain menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab,

ternyata Linda pun menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan

putra-putrinya. Meskipun kedua anaknya memiliki latar belakang pendidikan

dari Amerika yang sekuler. Tetapi semangat religius dalam kehipuan putra-

58 Ibid 59 Tentang Linda/biografi/, diakses pada tanggal 27 Mei 2008 pada jam 15.00 di

www.yahoo.com

Page 51: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

putrinya selalu terbina. Sebuah kebanggaan bagi orang tua, ketika Kharis

Kaseli dan Armyati beberapa kali hatam Al-Qur’an di negeri orang, ditengah

pergaulan mereka dengan orang-orang non muslim bahkan sekuler.60

3 Kiprah Linda Agum Gumelar di YKPJ

Keberadaan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) tidak

terlepas dari peranan sosok Linda Amaliasari Agum Gumelar. Dia yang

memiliki andil yang cukup besar dalam berdirinya YKPJ. Bersama Andy

Endriarto Sutarto, dan Tati A.M Hendripriyono ketiganya sepakat untuk

mendirikan Yayasan penanggulangan kanker payudara yang kemudian hari

dikenal dengan ”Program Pita Pink”. Keberadaan yayasan tersebut tidak

terlepas pula dari peranan dr. Sutjipto, Sp.B(K)Onk, seorang dokter spesialis

penyakit kanker payudara. 61

Sulit rasanya memisahkan nama besar Yayasan Kesehatan Payudara

Jakarta (YKPJ) dengan sosok Linda Agum Gumelar. Bisa jadi dikatakan tanpa

Linda Agum Gumelar nama YKPJ belum tentu ada. Tetapi bukan seorang

Linda Agum Gumelar, bila ia hanya berlindung di balik nama besar

organisasi. Di usia yang menginjak 57 tahun Linda Amaliasari tidak pernah

lelah dengan rutinatas dan atifitasnya. Bila di runtut kegiatan sehari-hari,

maka sosok Linda Agum Gumelar menghabiskan atifitas hidupnya untuk

kegiatan sosial. Namun penulis hanya membatasi pada kegiatan Linda Agum

Gumelar yang berhubungan dengan Yayasan Kanker Payudara Jakarta saja.

60 Wawancara dengan Linda Agum Gumelar, pada 26 Mei 2008. 61 Wawancara dengan dr. Sutjipto. Sp.B(K)Onk, Ketua Umum YKPJ, pada 25 Mei

2008

Page 52: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Sebagai seorang survivor yang menjadikan Linda Agum Gumelar

bersentuhan dengan masalah Kanker payudara. Awalnya di tahun 1996 ketika

dokter memvonis kanker payudara, dirinya sempat shock. Namun Linda tidak

menyerah dengan keadaan yang menimpa dirinya. Sebelum stadium lanjut, ia

memutuskan untuk berobat ke Belanda, atas saran dari Rima Melati yang

sebelumnya juga pernah mengalami kanker payudara. Menurut pengalaman

Linda, pengobatan kanker payudara memerlukan proses yang cukup lama

dalam proses penyembuhan. Ia menghabiskan waktu selama kurang lebih lima

tahun, untuk dinyatakan bebas dari kanker payudara. Padahal kanker yang

dialami Linda baru pada stadium awal.62

Dengan nasib yang dialami inilah, keputusan Linda Agum Gumelar

beserta para survivor lainnya untuk mendirikan Yayasan Kesehatan Payudara

Jakarta (YKPJ). Linda sadar betul, bahwa tingkat pengetahuan dan kesadaran

masyarakat Indonesia terhadap penyakit kanker payudara masih rendah.

Padahal tingkat kematian akibat penyakit ini masih terbilang tinggi, terutama

bagi kaum perempuan.63

Linda memahami bahwa biaya untuk pengobatan penyakit kanker

payudara terbilang cukup besar. Tentu besaran biaya tersebut tidak bisa

dijangkau oleh masyarakat dengan penghasilan kecil. Terlebih dana bantuan

dari pemerintah untuk penderita kanker payudara nyaris tidak ada. Kenyataan

inilah yang mendorong Linda Agum Gumelar melalui bendera Pita Pink,

62 Wawancara dengan Linda Agum Gumelar, pada 26 Mei 2008 63 Ibid.

Page 53: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

bangkit membantu penderita kanker payudara. bahkan ia memberikan bantuan

cuma-cuma bagi penderita yang benar-benar tidak mampu secara finansial.64

Melalui mobil mammografi, Linda Agum Gumelar bersama ”Program

Pita Pink” melakukan kampanye mengenai pentingnya kesehatan payudara.

Dari mall ke mall, dari seminar ke seminar bahkan sampai kunjungan dari

rumah ke rumah, ia lakukan demi menggalakan pentingya kesehatan

payudara.65 ”Ibu Linda selalu hadir dalam kegiatan YKPJ. Ia banyak

membantu ketika ada event yang diselenggarakan oleh YKPJ. Seperti

medatangkan artis-artis, promo dengan media, mencarikan donatur-donatur

dari dalam maupun luar negeri. Tanpa Ibu Linda mungkin kita (YKPJ-red)

akan kesulitan untuk bergerak”, demikian jelas dr. Soecipto, Sp.B(K)Onk.

C. Pemikiran Linda Agum Gumelar.

Sebagai seorang muslimah Linda sadar betul, akan fungsi dan

peranannya baik sebagai ibu dalam rumah tangga maupun sebagai seorang

wanita karir. Keberhasilannya mendidik putra-purtinya merupakan sebuah

jawaban tentang asumsi keliru dari sebagian orang yang menyebutkan sukses

sebagai wanita karir tidak selamanya sukses dalam membangun rumah tangga.

Bukan perkara yang mudah untuk mengatur waktu, dikala

mendampingi suami disaat tugas, mendidik putra-putri sampai mengurus

kesibukaannya dalam berorganisasi. tetapi komitmen dan dedikasi beliau

64 Ibid 65 Wawancara dengan dr.Sutjipto. Sp.B(K)Onk Ketua Umum YKPJ, pada 25 Mei

2008

Page 54: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

terhadap tugas dan tanggung jawab, menjadikan Linda selalu menjadikan

skala prioritas terhadap tanggung jawab yang ia jalani. Sehingga segala

sesuatu menjadi terarah, karena perencanaan yang matang.

Linda selalu mengkritisi tentang pemahaman sebagian orang tentang

ajaran Islam yang membelenggu, hak-hak kaum perempuan. Ia tidak

sependapat tentang pemahaman orang bahwa perempuan adalah hanya

pelengkap dalam keluaraga. Ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang sangat

mulia, tetapi tugas perempuan tidak boleh terpaku pada tataran mengurus

rumah tangga dan mendidik anak saja. Seorang isteri punya tanggung jawab

yang sama dengan seorang suami untuk ikut menafkahi keluarganya.

Andaikan seorang suami sudah tidak dapat bekerja lagi, maka peran istri yang

harus menafkahi keluarga. Pemahaman Linda Agum Gumelar merujuk pada

ayat Al-Qur’an.66

Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun

wanita sedang ia orang yang berimana, maka mereka itu masuk ke dalam

surga dan mereka tidak dianiyaya walau sedikitpun.(Q.S Al-Nisa 4: 124)

66 Wawancara dengan Linda Agum Gumelar, pada 26 Mei 2008

Page 55: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

☺ ☯

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan

kepedanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan

balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baikdari apa yang telah

mereka kerjakan (Q.s Al-Nahl 16 : 97 )

Jadi menurut Linda, Allah SWT memberikan kesempatan yang sama

bagi laki-laki maupun perempuan untuk berlomba-lomba dalam kebajikan.

Linda menambahkan laki-laki maupun perempuan punya tanggung jawab

yang sama untuk berdakwah sesuai dengan bidangnya. Dakwah dalam

pemahamann Linda, bukan hanya pada penyampaian pesan ynag bersifat

religius semata. Melainkan dakwah memiliki makna yang luas, berupa

transformasi ilmu pengetahuan dari orang-orang yang tidak mengerti menjadi

paham, dari orang-orang yang tidak bisa menjadi bisa. Esensi dari dakwah itu

sendiri adalah keikhlasan dari penyampai pesan (dai) untuk merubah

paradigma manusia (mad’u) ke arah yang lebih baik.67

67 Ibid,

Page 56: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Umumnya sebagai aktivis perempuan Linda pun sempat menolak

hegemoni laki-laki dalam peranan publik. Bagi Linda siapapun mempunyai

kesempatan yang sama untuk dapat mempereloh pekerjaan dan

mengaktualisasikan segala kemampunan yang dimilikinya. Laki-laki dan

perempuan jelas berbeda, namun perbedaan tersebut bukan untuk alasan

berlaku diskriminatif terhadap salah satunya. Perbedaan tersebut merupakan

sunatullah untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai

seorang istri perempuan hendaknya menjaga kehormatan suaminya, istri yang

baik adalah istri yang patuh terhadap suaminya selama sang suami selalu

mengajarkan ketaatan kepada Allah. Sedangkan kewajiban suami adalah

menjaga, melindungi serta membimbing istri dan anak kejalan kebajikan.

Itulah konsep keadilan dalam Islam.68

Tidak banyak yang tahu tentang konsep pemikiran keislaman Linda

Agum Gumelar. Karena ia berasal dari kultur keluarga nasionalis, dengan

aktivitas sosialnya yang tidak memandang latar belakang agama. Menjadikan

Linda semakin kental sebagai sosok nasionalis.69 Bagi Linda ia tidak pernah

mempermasalahkan hal tersebut, bahkan ia mengakuinya berasal dari keluarga

nasionalis. Tetapi Linda sempat memberi catatan, bahwa orang nasionalis

bukan berarti anti agama, sedangkan orang yaang agamis bukan berarti anti

nasionalis. ”Kini saatnya kita sebagai hamba Allah untuk memberikan segala

sesuatu bagi orang yang membutuhkan, dan sebagai bangsa kita bekerja untuk

68 Ibid, 69 Wawancara dengan Bpk. Rantijar staf pribadi Agum Gumelar pada 17 Mei 2008

Page 57: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

memberikan yang terbaik demi kemajuan bangsa dan negara ini,” demikian

tutur Linda.70

4 Profile Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta

1. Profile Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta

Yayasan Kanker Payudara Jakarta (YKPJ) sebagai organisasi nirlaba

yang merupakan mitra pemerintah untuk menggalangkan kegiatan penyuluhan

dan penanggulangan kangker Payudara di Jakarta. Dalam programnya sering

mempromosikan dan menggembor-gemborkan pentingnya Mammografi dan

lakukan secara dini Sadari. Baik dalam bentuk iklan, kampanye, poster dan

lainnya.71

Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta berdiri pada tanggal 19

Desember 2003, sebelumnya bernama Jakarta Society Of Breast Cancer.

Yayasan ini berdiri dilatar belakangi dengan banyaknya pasien-pasien

yang datang dalam stadium lanjut. Selama kurang lebih 40 tahun terakhir

data-data di seluruh rumah sakit, menyebutkan pasien penderita kanker

payudara selalu datang dari stadium lanjut. Keadaan tersebut merata di

seluruh Indonesia, tahun 1966 ada satu studi di Rumah Sakit Cipto, oleh

70 Wawancara dengan Linda Agum Gumelar, pada 26 Mei 2008 71 Wawancara dengan dr.Sutjipto. Sp.B(K)Onk, selaku ketua umum YKPJ, pada 25

Mei 2008

Page 58: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

bagian bedah, memaparkan data–data pasien yang datang dari 70% data

tersebut, pasien dengan stadium tiga ke atas, sehingga menyebabakan angka

pencapaian penyembuhan menjadi rendah sekali.72

Menurut angka statistik dunia khusus di negara maju jumlah kanker

payudara lebih banyak tetapi angka kesembuhan juga lebih banyak, artinya

sepaporitnya kalau di negara berkembang jumlahnya lebih sedikit angka

kesembuhannnya juga sedikit.

”Menurut badan kesehatan dunia (WHO) penyakit kanker tumbuh

menjadi 20% setiap tahun secara kontinyu. Sementara penyakit lain lebih

rendah, sehingga waktu itu sekitar pada tahun 2003 setelah sekian tahun saya

berprofesi sebagai dokter ahli bedah umum onkologi yang menangani khusus

penyakit ini, beliau berpendapat perlu ada kegiatan–kegiatan yang khusus

yang terpokus untuk dalam rangka penyuluhan ini”, papar dr. Sucipto.

Adapun Yayasan Kanker Indonesia (YKI) lebih kepada kegiatan hilir,

seperti menyantuni pasien-pasien yang telah kena penyakit akan tetapi

kegiatan hulunya jauh lebih rendah.

Secara umum penanganan problem penyakit kanker ada 2 yaitu :

problem hilir dan problem hulu. Problem hilir yaitu bisa berupa pengobatan,

rehabilitasi, pengobatan paska kesembuhan, sedangkan problem hulu yaitu

72 Ibid,

Page 59: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

deteksi dini, promosi pada masyarakat, yaitu tentang bawaannya penyakit

tersebut, dan cara penyembuhannnya.73

Rendahnya pendidikan masyarakat dan sedikitnya fasilitas yang

menyediakan informasi tentang penyakit ini menjadi salah satu faktor

terbenturnya masalah dalam penanganan penyakit kanker payudara.

Fenomena-fenomena yang telah nampak di negara maju menjadi bahan

referensi pergerkan berdirinya YKPJ. Linda Agum Gumelar, SIP, Dra. Andy

Endriarto Sutarto, Tati A.M Hendripriyono beserta dr. Sutjipto, Sp.B(K)Onk,

sepakat untuk menderikan yayasan tersebut, karena memiliki kesamaan misi

tersebutlah maka YKPJ berdiri.

Kemudian terbentuklah Jakarta Society of Breast Cancer,

perhimpunan penyuluhan penanggulangan kanker payudara, semacam itulah

nama awalnya. Namun demikian pada perkembangannya, karena mengelola

dana dari publik dan mendapat fun rising, akhirnya Jakarta Society of Breast

Cancer harus berubah menjadi yayasan, beberapa bulan kemudian setelah itu

tepatnya pada tanggal 19 Desember 2003, berubah bentuk menjadi Yayasan

Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ), serta mendapatkan pengesahan dari

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.74

Kanker payudara merupakan salah satu masalah terbesar yang

dihadapi masyarakat dunia. Menurut WHO, tingkat kematian akibat kanker

payudara masih terbilang tinggi terbukti setiap lima juta dari tujuh juta

penderita kanker payudara nyawanya tidak dapat terselamatkan. Di Indonesia

73 Ibid, 74 Ibid,

Page 60: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

kanker payudara menduduki peringkat 2 (dua) terbanyak setelah kanker mulut

rahim.75

Sayangnya kanker payudara di Indonesia sering ditemukan pada

stadium yang sudah lanjut, padahal secara dini kanker payudara dapat

ditemukan dengan pemeriksaan klinik mammografi.

1.1 Misi YKPJ

E. Deteksi dini kanker payudara menjadi bagian general check up.

F. Pelayanan deteksi kanker dapat dilakukan oleh semua rumah sakit.

G. Penyuluhan kepada masyarakat tentang kanker payudara dapat

dilakukan oleh tenaga kesehatan dan relawan terlatih.

H. Penderita paska pelayanan kanker payudara dapat tetap eksis

dibidangnya masing-masing.76

1.2 Target YKPJ

6. Menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut.

7. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap kanker

payudara.

8. Menemukan kanker payudara dini.77

75 Data WHO 2006, diakses pada 17 Februari 2007 jam 19.15 di www.yahoo.com 76 Majalah Pitapink YKPJ edisi tahun 2005, PPSN 77 Wawancara dengan dr.Sutjipto Sp.B(K)Onk, Ketua Umum YKPJ, pada 25 Mei

2008

Page 61: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

2. Pita Pink

Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) membentuk suatu

program kegiatan untuk kampanye dengan nama Program Pita Pink, Karena

Pita Pink adalah lambang untuk kampanye terhadap bahaya kanker payudara

secara internasional. Program ini akan bekerjasama dengan berbagai pihak

melalui pembentukan program jejaring, seperti kerjasama dengan unsur-unsur

organisasi sosial maupun pemerintah atau pihak-pihak swasta maupun

sponsor.78

Pada setiap bulan Oktober, masyarakat diberbagai negara di dunia

hampir selalu melakukan kegiatan kampanye secara serentak terhadap

kesadaran akan bahaya penyakit kanker payudara. Pada bulan Oktober

tersebut, YKPJ melalui program Pita Pink juga akan melakukan berbagai

kegiatan yang berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penyuluhan-

penyuluhan terhadap pentingnya pemeriksan dini terhadap penyakit kanker

payudara. Dengan bekerjasama dengan berbagai pihak dari pemerintah

maupun swasta, Panitia Pita Pink akan melakukan berbagai kegiatan-

kegiatan.79

2.1 Program Mammografi

Mammografi adalah pemeriksaan radiologi khusus, menggunakan

sinar X dosis rendah, untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin,

78 Wawancara dengan dr.Sutjipto.Onk Ketua Umum YKPJ, pada 16 April 2008

79 Majalah Pitapink YKPJ edisi tahun 2005, PPSN

Page 62: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

bahkan sebelum adanya perubahan yang kelihatan pada payudara ataupun

benjolan yang dapat dirasakan.

Mammografi dianggap sebagi alat yang paling efektif untuk deteksi

dini kanker payudara, sebab dapat mendeteksi hampir 80% - 90% dari semua

kasusu kanker payudara. Mammografi menggambarkan dengan jelas

perbedaan kepadatan suatu tumor dengan jaringan sekitarnya, sehingga kanker

payudara ukuran kecil sekalipun dapat dideteksi.80

Dengan teknologi yang mutakhir, maka sinar X yang dipancarkan

sangat kecil sehingga tidak membahayakan.Wanita yang mempunyai resiko

tinggi terkena resiko kanker payudara perlu melakukan mammografi.

Mammografi dianjurkan dilakukan oleh wanita berusia 40 tahun keatas.

Resiko penyebab terjadinya kanker payudara belum diketahui, tapi ada

beberapa faktor resiko untuk terjadinya kanker payudara, yaitu ;81

c) Mendapat haid pertama kurang dari 10 tahun.

d) Mengalami mati haid setelah umur 50 tahun.

e) Tidak menikah

f) Tidak pernah melahirkan

g) Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun.

h) Tidak pernah menyusui anak.

i) Pernah mengalami oprasi payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor

jinak atau ganas payudara

j) Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker.

80 Ibid 81 Ibid

Page 63: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Persyaratan pemeriksaan mammografi diantaranya :

1) Diutamakan telah berusia 40 tahun keatas.

2) Usia diatas 35 tahun dapat diperiksa terutama dengan faktor resiko.

3) Hari ke 7-10 setelah haid.

4) Tidak sedang menyusui.

2.2 Program SADARI

SADARI yaitu pemeriksaan payudara sendiri yang harus dilakukan

oleh setiap wanita sebulan sekali, karena 80% benjolan di payudara dapat

diketahui oleh wanita tersebut.

Adanya benjolan atau keluhan pada payudara harus diwaspadai

sebagai gejala kanker payudara dan perlu diperiksa lebih lanjut untuk

mengetahui apakah benjolan tersebut jinak atau ganas.82

Bagi wanita yang masih haid, SADARI, pemeriksaan oleh dokter,

mammografi maupun USG payudara sebaiknya dilakukan sesudah selesai

haid (hari ke 10 – 20 dari siklus haid) dimana payudara dalam keadaan tidak

tegang, agar pemeriksaan terasa nyaman. Bagi wanita yang telah menopause,

lakukan SADARI pada tanggal tertentu dari setiap bulannya, misalnya setiap

tanggal kelahiran, atau tanggal lainnya yang mudah diingat. Pemeriksaaan

oleh dokter dan mammograpi dapat dilakukan kapan saja. Walaupun anda

tidak merasa ada keluhan, periksakan diri anda secara rutin ke dokter mulai

82 Wawancara dengan Verry Fathony selaku pengurus YKPJ, tanggal 16 April 2008

Page 64: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

usia 35 tahun. Bagi wanita yang dalam keluarganya terdapat riwayat kanker,

pemeriksaan harus dimulai pada usia yang lebih awal (kurang dari 35 tahun).83

83 Majalah Pitapink YKPJ edisi tahun 2007, PPSN

Page 65: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

BAB IV

TEMUAN DATA PENELITIAN DAN PEMBATASAN

5 Bentuk Komunikasi Linda Agum Gumelar

I. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal communication

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah

komunikasi antara orang-orang serta tatap muka, yang memungkinkan setiap

pesertanya menangkap reaksi secara langsung, baik secara verbal ataupun non

verbal.84Menurut sifatnya, komunikasi antarpersonal dibedakan menjadi dua,

yakni komunikasi diadik (dyadic communication), dan komunikasi kelompok

kecil (small group communication).

Fokus dari pendekatan diadik adalah hubungan antara seseorang

pemimpin dengan orang lain yang biasanya merupakan seorang pengikut,

sebagian besar teori dyadic memandang kepemimpinan sebagai proses

pengaruh timbal balik antara pemimpin dengan orang lain85.

Banyak hal yang Linda Agum Gumelar lakukan dalam pemberdayaan

Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta. Adapun implementasi strategi

komunikasi Linda Agum Gumelar yang berbentuk interpersonal, diantaranya

yaitu :

84 Mulyana, Deddy, Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung : PT.Rosdakarya 2001),Cet.Ke-3, h.73

85 Yukl, Gary, Kepemimpinan Dalam Organisasi, (Jakarta : PT.Indeks 2005), edisi kelima, h.17

Page 66: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

a. Mengunjungi pasien-pasien kanker payudara dan memberikan dukungan

terhadap pasien kanker payudara untuk tetap semangat dalam menjalani

hidup, kegiatan tersebut dilakukan sedikitnya setahun sekali, biasanya

dilakukan pada ulang tahun YKPJ.

b. Melalui pendekatan personal Linda Agum Gumelar bisa meyakinkan para

stiek holder dari berbagai instansi untuk dapat bekerjasama dalam

”Program Pita Pink”. Adapun contoh-contoh komunikasi personal yang

dilakukan Linda Agum Gumelar dengan Ruby Sjabana sebagai direktur

Mark&Spencer, terealisasinya bantuan berupa sumbangan kepada YKPJ

Mark&Spencer. Komunikasi personal Linda Agum Gumelar dengan Dewi

Lestari sebagai duta Mark&Spencer, untuk menjadi pemandu acara dalam

kegiatan YKPJ. komunikasi personal Linda Agum Gumelar dengan David

Michum Brand Manager Lux untuk penandatangan MoU, dalam pemberian

bantuan sumbangan dana kepada selaku donatur tetap YKPJ.

c. Komunikasi personal Linda Agum Gumelar dengan Pemerintah Republik

Indonesia. Diterimanya para pengurus YKPJ pada tanggal 3 Agustus 2007

di Istana Negara oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono beserta Ibu

Negara, Menteri Kesehatan Republik Indonesi Siti Fadillah Sufari, dan

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dr. Meutia Hatta. Setelah

audensi dengan pemerintah legitimasi YKPJ semakin kuat dan mendapat

dukungan dari pemerintah. Terbukti hadirnya Ibu Negara dalam

pemeriksaan mammography. Selain itu juga peluncuran mobil

Page 67: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

mammograpy yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan di Rumah sakit

Dharmais pada ulang tahun YKP, juga di kehadiran Menteri Pemberdayaan

Perempuan.

d. Komunikasi personal Linda Agum Gumelar, seperti dengan Andy Endriarto

Sutarto, dan Tati A.M Hendripriyono, selaku dewan pembina lainnya pun

berjalan cukup baik, ini dikarenakan kedekatan emosional yang terbangun

sejak lama, menjadikan sebuah alasan yang kuat bagi Komunikasi personal

Linda Agum Gumelar.

II. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah : Bila proses komuikasi hal mana pesan-

pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak dalam

jumlah yang lebih besar dari pada tatap muka dua orang, Komunikasi yang

dilakukan berlangsung kontinyu dan bisa dibedakan mana sumber dan mana

penerima, Pesan yang disampaikan terencana (dipersiapkan) dan bukan

spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Dalam komunikasi kelompok

kita mengenal seminar, diskusi panel, pidato, rapat akbar, pentas seni

tradisional di desa, pengarahan ceramah. Dengan kata lain komunikasi sosial

antara tempat, situasi, dan sasarannya jelas.86

Dalam kiprahnya yang berjalan hampir lima tahun ini, Linda Agum

Gumelar menerapkan komunikasi yang ia gunakan dalam

pengorganisasiannya, yaitu :

86 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : PT.Raja Grapindo Persada

2005), Cet.Ke-2, h. 33

Page 68: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

I. Penyuluhan

Penyuluhan dengan tema “Female On The Movie’ yang

diselenggarakan pada tanggal 13-16 Oktober 2007. Penyuluhan yang

intensif ini dilakukan kepada para wanita agar mengerti mengenai

masalah kanker payudara, walau pun ada kaum pria yang mengalami

kanker payudara, tapi itu relatif kecil dibanding dengan kaum wanita.

Femme peduli kanker payudara mengikuti Gerakan Yayasan Kesehatan

Payudara Jakarta (YKPJ) dan pengukuhan Mobil Mammografi Oleh

Museum Rekor Indonesia MURI.

Bersamaan dengan acara Femme (Female On The Move) pameran

untuk wanita dinamis, YKPJ turut serta dalam pameran tersebut

sekaligus dalam rangka mempromosikan bulan peduli kanker payudara

dan mobil mammografi. Pada 14 Oktober 2007, di Assembly Hall

JHCC acara pengukuhan Mobil Mammografi pertama di Indonesia

yang kedua kalinya, diberikan Jaya Suprana dari Museum Rekor

Indonesia (MURI).

J. Promosi Deteksi Dini

Promosi Deteksi Dini melalui Ceramah Kesehatan yang bertema

"Lebih Jauh tentang Kanker khususnya kanker Payudara" 2 September

Page 69: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

2007 bertempat di KOWANI. Dalam berbagai kegiatan YKPJ ini, yang

menjadi prioritas utama Linda Agum Gumelar Adalah sosialisasi

kepada masyarakat yaitu : Promosi deteksi dini, ini merupakan bagian

terpenting dalam penanggulangan penyakit kanker payudara, oleh sebab

itu promosi deteksi dini menjadi bagian yang prioritas.

Dalam rangka mengimplementasikan program edukasi, YKPJ

melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif berupa ceramah

dan penyuluhan kesehatan, YKPJ bersama dengan KOWANI dan

Yayasan Daun Teratai Husada mengundang masyarakat umum untuk

mengetahui lebih jauh penyakit kanker payudara.

K. Seminar – Seminar

Seminar- seminar yang dilakukan minimal tiga kali dalam setahun,

pada tanggal 24 Mei 2008 di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta.

Peserta seminar tersebut diantaranya berasal dari siswa-siswi SMU se-

Jakarta, program ini biasanya bekerjasama dengan lembaga atau

instansi lain, diantaranya : Bra Yakual, Bank Mandiri, dan Reebock.

L. Ceramah Ilmiah di FKM UI

Aula FKM UI, 12 Juni 2007, Ceramah ilmiah dengan tema "Save

Your Breast" ini merupakan acara penyuluhan untuk mahasiswa yang

diselenggarakan oleh mahasiswa FKM UI. Tiket penjualan untuk acara

Page 70: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

tersebut akan disumbangkan untuk Yayasan Kesehatan Payudara

Jakarta.

M. Kampanye Program Pita Pink

Mengadakan kampanye-kampanye Pita Pink, melalui berbagai

event, seperti :

a) Bekerjasama dengan beberapa mall dalam kegiatan Pita Pink dengan

diantaranya : Mall Pondok Indah 2 diadakan kampanye ”Pita Pink”

dengan mengusung tema Kampanye Sadar Payudara, kegiatan

tersebut berlangsung pada tanggal 14 November 2007 dengan

pengunjung dari berbagai kalangan. Kemudian mengadakan

pemeriksaan mammografi gratis yang bekerjasaman dengan PT.

Matahari Dep. Store yaitu : pada tanggal 1 April 2008 di Mall

Matahari Cilandak Town Square, pada tanggal 4 Mei 2008 Mall

Matahari WTS Serpong , dan pada tanggal 10 Mei 2008 di Mall

Depok Town Square.

b) Menampilkan artis-artis, sebagai wujud kampanye pada acara ”You

Are Still Beautiful”class 16 mei 2008 yang bekerjasama dengan PT.

Unilever Indonesia ini di gelar Jakarta di Hotel Grand Mahakam,

dengan dihadiri artis – artis seperti Luna Maya, Shahnaz Haque

sebagai pemandu acara dan Rima Melati yang selama ini turut aktif

dalam supporting group Pita Pink. Acara ini pun di resmikan dengan

Page 71: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

menandatangani MoU sebagai peresmian kerjasama dua belah pihak

oleh Linda Agum Gumelar selaku Dewann Pembina Pita Pink dan

David Michum, Senior Brand manager.

c) Menjalin hubungan dengan pihak pemerintah

Kunjungan Dewan Pembina dan Pengurus YKPJ ke Istana Negara

pada tanggal 3 Agustus 2007. Ramah tamah dan penjelasan mengenai

kegiatan sosial YKPJ dan Kampanye Pita pink 2007 kepada Ibu

Negara RI, Ny. Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono.

d) Bekerja sama dengan pihak swasta seperti :

Pada acara Pita Pink “Walking With Love” bekerjasama dengan PT.

Reebook pada tanggal 24 Februari 2008. Didukung oleh Bank

Mandiri, Lux, Mark dan Spencer. Penandatanganan MOU kerjasama

dengan PT. Wacoal Indonesia di Sekertariat YKPJ pada tanggal 6 Mei

2008.

III. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah ”prilaku pengorganisasian” yang terjadi

dan bagaimana mereka yang terlibat daalm proses itu bertransaksi dan

memberi makna atas apa yang sedang terjadi.

III.A Aktivitas Pemimpin Opini

Page 72: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Aktivitas yang sering dilakukan Linda Agum Gumelar selaku pembina

YKPJ, dalam merumuskan langkah-langkahnya untuk mempromosikan sehat

Payudara dengan ”deteksi dini”, yaitu dengan membuka forum terhadap

pengurus YKPJ. Ia yang menanamkan sikap yang demokratis dengan

menerapkan komunikasi dua arah, yang mana selain ia memberikan masukan,

ia juga selalu menerima masukan dari para pengurus lainnya, sebagi wujud

feed back yang kemudian ia tangkap dan disampaikan kembali kepada

anggotanya.87

Selain itu selaku pembina YKPJ Linda ikut andil dalam rangka

pencarian dana. Ia juga berperan serta memberikan akses terutama untuk

memberikan fasilitas untuk masuk kesegala akses, seperti pemerintahan,

publik pigur, dan tokoh masyarakat.88

III. B Pola Komunikasi Roda

Sifat asal organisasi mengisyaratkan pembatasan mengenai siapa

berbicara kepada siapa. Katz dan kahn (1966) menunjukan bahwa pola atau

keadaan urusan yang teratur mensyaratkan bahwa komunikasi diantara para

anggota system tersebut dibatasi. Burgess (1969) mengamati bahwa karakter

komunikan yang ganjil dalam organisasi adalah bahwa “pesan mengalir

menjadi amat teratur sehingga kita dapat berbicara tentang jaringan atau

struktural komunikasi. Ia juga mengatakan bahawa organisasi formal

mengendalikan struktur komunikasi dengan menggunakan sarana tertentu

87 Wawancara dengan Verry Fathony selaku pengurus YKPJ, tanggal 23 April 2008 88 Ibid,

Page 73: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

seperti penunjukan otoritas dan hubungan-hubungan kerja, penetapan kantor,

dan fungsi-fungsi komunikasi khusus.

Pola roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada

individu yang menduduki posisi sentral. Orang yang dalam posisis sentral

menerima kontak dan informasi yang disediakan oleh anggota organisasi

lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota

lainnya. 89

Pola yang mencangkup aliran komunikasi yang amat terpusat dalam

keseluruhan aksebelitas anggota antara yang satu dengan yang lainnya, moral

atau kepuasan terhadap prosesnya , jumlah pesan yang akan dikirimkan,

dengan kemampuan beradaptasi, dengan perubahan-perubahan dalam tugas,

dipihak lain pola roda memungkinkan pengawasan yang lebih baik atas aliran

pesan, kemunculan seorang pemimpin bisa lebih cepat dan organisasi lebih

stabil, menunjukan kecermatan tinggi dalam pemecahan masalah, cepat

dalam memecahkan masalah, tetapi terlihat cenderung mengalami kelebihan

beban pesan dan pekerjaan.

89 Don F.Faules, R Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung : PT.Rosdakarya 2001),Cet.Ke-3, h.174

Page 74: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Gambar 4.1 Pola Komunikasi Roda

Implementasi dari pola roda tersebut yaitu dalam YKPJ peran Linda

Agum Gumelar sangat penting, dimana yang mengarahkan seluruh informasi

kepada individu yang menduduki posisi sentral, yaitu Linda Agum Gumelar.

Orang yang dalam posisis sentral menerima kontak dan informasi yang

disediakan oleh anggota organisasi lainnya dan memecahkan masalah dengan

saran dan persetujuan anggota lainnya. Ini di buktikan dalam rapat-rapat di

YKPJ, yang mana Linda Agum Gumelar memiliki peranan yang besar dalam

memberikan saran-saran, serta masukan-masukan untuk bekerjasama dengan

pihak lain.

Burgess (1969) mengamati bahwa sebagai upaya untuk memecahkan

masalah dalam eksperimen-eksperimen, para anggota kelompok harus belajar

bagaimana menangani peralatan eksperimen dengan benar dan efesien, dan

bagaimana mengefisienkan pengiriman pesan-pesan tersebut hal ini

berimflikasi bahwa prilaku-prilaku peranan tertentu yang rumit harus

dipelajari. Agar pola komunikasi berfungsi secara optimal. Beberapa

penelitian mengenai jaringan komunikasi dalam organisasi besar menunjukan

bahwa distribusi peranan jaringan penting untuk keefesienan berfungsinya

organisasi. Kita akan meringkaskan beberapa konsep tentang peranan-

peranan jaringan untuk menyoroti perkembangan ini.90

Linda Agum Gumelar yang menempati posisi sentral dalam

komunikasi pola roda, ia yang banyak menerima dan memproses informasi

90 Ibid, h.176

Page 75: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

lebih banyak daripada anggota lainnya dalam jaringan. Diantara jaringan

komunikasinya yaitu jaringan eksternal dan internal, diantaranya jaringan

pihak swasta, pihak pemerintahan, pihak asingSelain itu pula Linda Agum

Gumelar memiliki keterampilan menangani informasi karena harus menerima

pesan, mengintegrasikannya, dan memeriksa bahwa informasi yang tepat

telah disebarkan kepada orang yang sesuai pada waktu yang tepat ,secara

cermat dan lengkap.

III.C Aktivitas tatap muka

Aktivitas tatap muka yang sering dilakukan Linda Agum Gumelar

dengan para pengurus YKPJ yaitu pada saat rapat membahas program yang

akan dikerjakan, saran-saran yang diberikan untuk dapat langsung diterima

oleh berbagai kalangan, baik masyarakat, pemerintah maupun pengusaha atau

pihak swasta.91 Yaitu diantaranya pada tanggal 15 Juni 2008 di ruang rapat

kantor sekertariat YKPJ.

6 Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar.

Kesuksesan merupakan hasil dari upaya yang telah dilakukan oleh

seseorang atau kelompok dalam melakukan kegiatan. Sebagaimana telah

91 Wawancara dengan Verry Fathony selaku pengurus YKPJ, tanggal 16 April 2008

Page 76: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

dijelaskan dikajian teori bahwa, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.92

Dalam hal ini Linda Agum Gumelar menerapkan strategi penanganan

problem kanker payudara melalui :

1. Mengoptimalkan Sosialisasi ”Program Pita Pink”.

Perlu disadari bahwa untuk mempromosikan kesehatan payudara

”Program Pita Pink” dan cara penanggulangan juga pencegahan terhadap

penyakit tersebut perlu menguatkan sosialisasi. Harus kita akui bahwa pada

satu sisi, kesadaran masyarakat akan kesehatan kini dirasa makin meningkat

dari waktu ke waktu, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penderita kanker,

khususnya kanker payudara dalam keadaan stadium awal (satu-dua),

dibanding dengan tahun tahun sebelumnya.Untuk itu sosialisasi menjadi

kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Sosialisasi yang terus menerus

dikomunikasikan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk media massa.

Menurut Linda Agum, ternyata mensosialisasikan ”Program Pita Pink” media,

seperti surat kabar, televisi, majalah, radio, buletin sangatlah efektif sekali.

Karena hal tersebut dapat mempengaruhi opini banyak orang. Oleh karena itu

menjalin hubungan dengan media sangatlah penting, karena di sisi lain fungsi

media bukan hanya sebatas hiburan saja, akan tetapi sebagai educatif

(pendidikan) dan sebagai sarana informatif (informasi).

92 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya Offset, 2004) cet. Ke-18,h.35.

Page 77: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Di sini Pita Pink menggunakan akses media seperti media cetak: dalam

media cetak kita membuat buletin atau majalah tahunan, dan promosi dalam

koran-koran. Sedangkan melalui media elektronik : Pita Pink mengadakan

peliputan baik televisi maupun radio, seperti mengadakan program talk show,

Fun work dan lainnya, yang mana di setiap even YKPJ selalu menyisipkan

artis-artis sebagai publik pigur untuk menarik minat khalayak. Selain itu pula

YKPJ menggunakan Iklan diluar : yang mana iklan-iklan luar menggunakan

pamplet-pamplet, brosur-brosur, dan iklan di mall-mall, baliho-baliho yang

menampilkan sosok publik pigur, artis-rtis dan tokoh pemerintah tentang

pentingnya deteksi dini dan pencegahan terhadap kanker payudara.

Tabel 4.193 Akses media

MEDIA EDISI TANGGAL ACARA Televisi

(METRO TV) 24 Februari 2008 Metro Hari Ini

Televisi (RCTI)

24 Februari 2008 Seputar Indonesia

Televisi (TPI)

27 Mei 2008 Pada program kegiatan ”Lux Play Beauty-Celebration”

bertempat di Bandung. Radio

(Cosmopolitan) 24 mei 2008

jam 18.00 – 19.00 YKPJ mengadakan talk show

dengan tema ”kesehatan payudara”

93 Data, dokumentasi YKPJ

Page 78: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Koran (Sinar Harapan)

21 Februari 2008 Jalan santai “Reebok Pita Pink ” diikuti 300 peserta

Koran (Sinar Harapan)

25 Februari 2008 Reebok Peduli Kanker Payudara

Majalah (Gatra)

28 Februari – 5 Maret 2008

Pita Pink Walking With Love

Majalah (Gadis)

7 – 17 Maret 2008 Breast Cancer Awareness

Majalah (Cita Cinta)

12 – 26 Maret 2008 Jalan Bareng dengan Cinta

Majalah (Femina)

13 – 19 Maret 2008 Jalan Sehat Pita Pink

Majalah (Fit)

April 2008 Jalan Pink Menuju Sehat

Majalah (Reps)

April 2008 Reebok Pita Pink Walking With Love

Majalah (South Jakarta)

Maret 2008 Event Coverage

Majalah (Reader’s Digest)

April 2008 Walking With Love

Majalah (Seventeen)

April 2008 Walking With Love

Majalah (Parenting)

April 2008 Untuk Kanker Payudara

Majalah (Djakarta!)

April 2008 Reebok Pita Pink ”Walking With Love”

Buletin (Pita Pink)

Edisi tahunann Menapilkan kegiatan – kegiatan besar tahunan diantaranya : 1) Kerjasama YKPJ dan

Mark dan Spencer 2) Kampanye Sadar Kanker

Payudara Pondok Indah Mall 2.

3) ’you Are Still Beutifull’ class

4) Sambut dan Rayakan Kecantikan di ’LUX PLAY WITH BEAUTYFUL – CELEBR

Page 79: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Internet (www.pitapink.com)

21 – 23 Oktober 2007

2 September 2007 3 Agustus 2007

Bazar amal kerjasama group Prambors dengan YKPJ di Masjid Sunda Kelapa.

Ceramah Kesehatan "Lebih Jauh tentang Kanker khususnya kanker Payudara"

Kunjungan Dewan Pembina dan Pengurus YKPJ ke Istana Negara.

Internet

(Rileks.com) 22 Februari 2008 “Peduli Kanker Payudara”

Internet (KOMPAS.com)

3 Maret 2008 “HBKB Ramai kegiatan”

2. Memperkuat dan Memperluas Jaringan.

a) Hubungan ke Dalam

Dalam usaha mencapai tujuan manajemen secara efektif, manusia-

manusia yang menjadi sasaran hubungan masyarakat dibagi dua yaitu

kelompok besar disebut khalayak dalam dan khlayak luar.

Yang dimaksud dengan khlayak dalam (internal publik) adalah

khalayak yang bergiat dalam organisasi, tetapi ada hubungannnya dengan

organisasi yang dimaksud di sini adalah para pengurus YKPJ. Dengan ini

Linda Agum Gumelar memperkuat hubungan kepengurusannya, dengan

menerapkan kerjasama yang dinamis.

Adapun dalam pelaksanaannya kegiatan yang dilakukukan Linda

Agum Gumelar, yaitu :

Page 80: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

a. Mengadakan rapat sebelum dan sesudah kegiatan berjalan setiap

berjalan even.(rapat pada tanggal 10 Juny 2008 perencanaan ulang

tahun YKPJ).

b. Memasang pengumuman tentang kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan, berupa pamplet, spanduk, brosur.iklan internet.

c. Menerbitkan majalah intern edisi tahunan, yaitu majalah Pita Pink,

terbit setiap satu tahun sekali.

d. Mengadakan kotak saran untuk menampung saran-saran bagi

kepentingan YKPJ dan ”Program Pita Pink”, yaitu berupa kotak saran

dan saran kritik didalam website dengan alamat email

www.pitapink.com

b) Hubungan Keluar

Hubungan keluar yaitu hubungan komunikasi dengan luar organisasi

diantaranya :

a. Hubungan dengan Masyarakat Sekitar.

Di sini YKPJ mempromosikan Program Pita Pink tidak lepas dengan

menjalin hubungan komunikasi dengan masyarakat setempat, yakni

Jakarta. Wujud konkrit dari hubungan tersebut adalah dengan

mengadakan berbagai kegiatan dengan melibatkan masyarakat Jakarta

langsung, yaitu dengan mengadakan penyuluhan dan seminar dengan

mengundang masyarakat setempat.

Tabel 4.294 Tabel Kegiatan

94 Ibid,

Page 81: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Nama kegiatan Waktu Tempat Ceramah Ilmiah

"Save Your Breast"

12 Juni 2007 Aula FKM UI,

Ceramah Kesehatan

"Lebih Jauh tentang Kanker khususnya kanker

Payudara"

2 September 2007.

KOWANI

Bazaar amal kerjasama

Group Prambors dengan YKPJ

21 - 23 Oktober 2007

Masjid Sunda Kelapa,

Pita Pink Walking With Love bekerjasama dengan

PT. Reebook

24 Februari 2008

Di Bundaran HI

Mengadakan pemeriksaan mammografi gratis. Bekerjasaman dengan PT. Matahari bagi pengunjung Matahari Dep. Store

1 April 2008

Matahari Cilandak Town Square

Mengadakan pemeriksaan mammografi gratis.

4 Mei 2008

Matahari WTS Serpong

Mengadakan pemeriksaan mammografi gratis.

10 Mei 2008

Depok Town Square

Seminar Kanker Payudara bekerjasama dengan Alumni SMA 4

24 Mei 2008 Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta.

b. Hubungan dengan Pemerintah

Hubungan yang dijalin YKPJ dengan pemerintah cukup baik, ini tidak

lepas dari peranan Linda Agum Gumelar sebagai dewan pembina yang

memperat hubungan tersebut. Dengan ini pemerintah mempunyai perhatian

yang khusus terhadap Program Pita Pink. Dengan Kedatangan ibu Ani

Yudoyono pada acara penyuluhan di ulang tahun YKPJ

c. Hubungan dengan Pers

Page 82: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Yang dimaksud dengan pers di sini pers dalam arti luas yakni media massa.

Seperti telah dipaparkan sebelumnya hubungan YKPJ yang di kibarkan

dalam bendera Pita Pink oleh Linda Agum Gumelar dalam akses media.

Yaitu diantaranya : RCTI, TPI, Global TV, Koran SINDO, Majalah

NOVA.

3. Mempromosikan Deteksi Dini.

Yang harus menjadi prioritas utama adalah mempromosikan deteksi

dini, karena dengan deteksi dini adalah salah satu penanggulangan masalahan

kanker payudara. Sebelum menginjak ke stadium lanjut, diusahakan setiap

orang melakukan deteksi dini, dengan begitu pasien dapat mengetahui

keadaannya, sehingga dapat tertolong. Maka promosi deteksi dini pun harus

lebih gencar, disini YKPJ dalam setiap kegiatan hulunya selalu mengekspos

tentang deteksi dini dan bahaya kanker payudara.

4. Rehabilitatif

Rehabilitatif biasa disebut sebagai konseling, dalam konseling ada

konseling langsung, ada konseling tak langsung dan ada berapa konselor. (data

konselor terlampir).

a. Konseling Langsung

Yakni konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor, disini yang

harus dilakukan adalah memberikan sugesti pada pasien. Sugesti yang

diberikan yaitu berupa kepercayaan, sehinggga pasien dapat memulihkan

semangat dan kepercayaan untuk dapat beraktifitas kembali. Disini Linda

Page 83: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Agum Gumelar membentuk paguyuban keakraban antar penderita kanker

payudara (survivor), dengan ini para penderita tidak akan minder dan

patah semangat, karena para survivor lainnya memberikan dukungan terus,

sehingga mereka dapat beraktifiatas sebagaimana mestinya.

b. Konseling Tak Langsung

Dalam konseling seperti ini, aktivitas utama terletak pihak konseli,

sedangkan konselor hanya berusaha agar konseli merasa mudah

memimpin dirinya sendiri. Disini konselor yakni para survivor yang

memberikan penyuluhan membantu hanya sebatas kemampuannya,

selebihnya gangguan dalam diri sang pasien hanya mereka sendiri yang

mampu mengatasinya. Selain itu pula, para survivor membantu menyusun

sistem jaminan pemeriksaan kesehatan kanker payudara di DKI Jakarta,

sehingga pasien dapat mudah melakukan chek uf, sehingga pasilitas

kesehatannya dapat terjamin dan sesuai dengan taraf internasional.

7 Penerapan Metode Komunikasi Linda Agum Gumelar

Tujuan yang diharapkan dalam strategi komunikasi Linda Agum

Gumelardalam ”Program Pita Pink” adalah di tahun 2020 nanti bebas kanker

payudara di Indonesia, khususnya Jakarta ini. Oleh karena itu, berbagai

alternatif ditempuh Linda Agum Gumelar dan para pembina lainnyauntuk

mengadakan jenis kegiatan yang beragam. Hal ini diperluakan untuk

menyosialisasikan ”Program Pita Pink”, sehingga masyarakat mengenal dan

memahami tentang bahaya kanker payudara.

Page 84: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Selama penelitian berlangsung, metode komunikasi yang digunakan

Linda Agum dalam Progam Pita Pink yaitu :

I. Program Proaktif – Preventif

a. Penyuluhan Kanker

Mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang kanker, khususnya kanker

payudara, yang biasa diadakan minimal setahun tiga kali.

Tabel 4.395 Tabel Lokasi Penyuluhan Kanker

Kegiatan Peserta Penyuluhan

No Tanggal Lokasi CBE

(saja) Mamo (saja)

Mammo + CBE

Tidak mammo +

CBE Jumlah

1 30-Jun-07 RW 05 Kel. RBS 50 45 95

2 4-Jul-07 RW 04 (PLN) Kel. RBS 31 19 34 84

3 28-Jul-07 RW.07

(Posyandu) Kel.RBS

33 31 64

4 8-Sep-07 RW.02

Kel.RBS (Dharmais)

1 25 25

5 15-Dec-07 Kelurahan Tugu Utara 48 37 85

6 22-Dec-08 Kelurahan Tugu Utara 19 39 58

7 12-Jan-08 Kelurahan Tugu Utara 56 50 106

8 26-Jan-08 Kelurahan Tugu Utara 182 49 231

9 16-Feb-08 Kelurahan Tugu Utara 66 50 116

10 23-Feb-08 kecamatan Koja 29 42 71

11 8-Mar-08 Kelurahan Lagoa 47 50 97

12 15-Mar-08 Kelurahan Lagoa 31 23 54

13 29-Mar-08 Kelurahan Lagoa 51 37 88

14 12-Apr-08 Kelurahan Lagoa 22 43 65

15 26-Apr-08 Islamic Center 163 50 213

TOTAL PESERTA PENYULUHAN 779 50 545 79 1452

95 Ibid,

Page 85: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

b. Pelatihan Relawan Penyuluhan Kanker.

Mengadakan pelatihan terhadap relawan-relawan, biasa dilakukan sebelum

penyuluhan, yaitu yang menjadi rutin pada setiap awal bulan oktober,

sebelum melakukan penyuluhan masal tepatnya pada 1-10 Oktober.

c. Promosi Melalui Mobil Mammografi.

Dengan telah meluncurkan satu buah mobil Mammografi ini, diharap

kampanye untuk kesehatan payudara dan kesadaran masyarakat akan

pentingnya pengetahuan mengenai bahaya kanker payudara, akan lebih

mengena karena dengan mobil mammografi dapat langsung dilayani,

dengan fasilitas yang memadai tanpa harus bersusah payah mencari rumah

sakit.

d. Skrining Massal

Skrining mammografi masal ini biasa dilakukan pada saat ulang tahun

YKPJ, tepatnya pada hari Pita Pink sedunia di bulan oktober 2007, namun

bila dibutuhkan sewaktu-waktu skrining masal bisa dilakukan sesuai

permintaan. Seperti pada tanggal : 1 April 2008 di Matahari Cilandak

Town Square, 4 Mei 2008 di Matahari WTS Serpong, dan 10 Mei 2008di

Matahari Depok Town Square

Page 86: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Tabel. 4.1096

Tabel. Kelompok Usia Peserta Mamografi dan Faktor Risiko

Haid Pertama Berhenti Haid KB Pil KB Suntik

Umur Jumlah Pasien < 12

Th > 12 Th < 50 > 50 < 5 Th > 5 Th < 5

th > 5 Th

< 19 < 20 - 29 2 2 1 2 < 30 - 39 91 29 62 8 5 19 9 < 40 - 49 294 107 187 33 47 33 32 33 < 50 - 59 181 48 133 81 63 19 19 12 10 < 60 - 69 25 9 16 6 3 2 2 1

< = 70 2 1 1 1 1

Tabel. 4.1197 Tabel. Data hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Umur Normal Tambahan

< 19

< 20 – 29 2

< 30 – 39 86 3

< 40 – 49 261 15

< 50 – 59 168 6

< 60 - 69 25 < = 70 Total 542 24

e. Pembuatan Website

Pembuatan Website ini dilakukan sebagai wujud sosialisasi ”Program Pita

Pink” guna memberikan informasi kepada masyarakat melalui media yang

telah mulai memasyarakat di indonesia ini, yaitu dengan alamat : http//

www.pitapink.com.

96 Ibid, 97 Ibid,

Page 87: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

f. Pembuatan Buletin Pita Pink

Pembuatan buletin tahunan Pita Pink ini dimuat berbagai ”Program Pita

Pink” dalam setahun, guna mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang

telah dilakukan YKPJ dalam setahun. Di buat setahu sekali yang berisi

tentang : Kegiatan ”Program Pita Pink”, Surat Pembaca, Short News,

Cover Story, Breast Cancer Stories, Celebrity Story, Healthy Breast,

Healthy Living, Healthy Tips, Fasion, Healthy Shopping.

g. Bekerjasama dengan Berbagai Media

Bekerjasama dengan media cetak dan elektronik dalam penanggulangan

kanker payudara dalam setiap event. Ini dilakukan guna memberikan

informasi terhadap masyarakat yang tidak bisa mengikuti kegiatan-

kegiatan ”Program Pita Pink”secara langsung .

II. Program Kuratif

a. Bekerjasama dengan Rumah Sakit - Rumah Sakit.

Bekerjasama dengan Rumah Sakit Kangker ”Dharmais” dan rumah sakit

lain, diantaranya RS. Budi Asih, RS. Tarakan RSUD Kab Bandung,

RSUD Kab Bekasi, RSUD Kab Karawang, RS. Tjipto, RS. Hasansadikin,

dalam kegiatan pengobatan, penyuluhan, dan pelatihan relawan.

b. Bekerjasama dengan Lembaga – Lembaga.

Page 88: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Bekerjasama dengan lembaga donor, PMI, Yayasan Kanker Indonesia,

Yayasan Daun Teratai Husada untuk membantu pasien kurang mampu,

guna membantu meringankan biaya dan fasilitas yang digunakan.

c. Bekerja Sama dengan Lembaga-Lembaga Swasta

Bekerja sama dengan lembaga-lembaga swasta lainnya guna membantu

meringankan biaya dan fasilitas yang digunakan yang digunakan pasien,

diantaranya : Bank Mandiri, Bra Yakual, LUX, Reebock, Pondok Indah

Mall, Mark&Spencer.

8 Implementasi Difusi – Inovasi Strategi Komunikasi Linda Agum

Gumelar

Berbagai macam difusi didefinisikan, tetapi ada satu asumsi yang

mengikat semua difusi. Difusi adalah suatu proses komunikasi yang

menetapkan titik-titik tertentu dalam penyebaran informasi melalui ruang dan

waktu dari satu agen ke agen yang lain.

Salah satu saluran informasi yang penting adalah media massa, karena

itu model difusi mengasumsikan bahwa media massa mempunyai efek yang

berbeda-beda pada titik-titik waktu yang berlainan, mulai dari menimbulkan

tahu sampai mempengaruhi adopsi atau rejeksi (penerimaan atau

penolakan).98

98 Rahmat Jalaluddin, M.SC Metode Penelitian Komunikasi (Bandung : P.T Remaja

Rosdakarya 2007), Cet ketiga belas, h.71

Page 89: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Teori ini di awal perkembangannya mendudukan peran pemimpin

opini dalam mempengaruhi sikap dan prilaku masyarakat. Artinya media

massa mempunyai pengaruh yang kuat dalam menyebarkan penemuan baru.

Apalagi jika penemuan baru itu kemudian diteruskan oleh para pemuka

masyarakat. Akan tetapi, difusi-inovasi juga bisa langsung mengenai

khalyaknya. Menurut Rogers dan Shoemaker (1971) difusi adalah proses

dimana penemuan disebarkan kepada masyrakat yang menjadi anggota sistem

sosial.99

Difusi inovasi sebagai suatu gejala kemasyarakatan berlangsung

bersamaan dengan perubahan sosial yang terjadi. Bahkan kedua hal itu

merupakan suatu yang saling menyebabkan satu sama lain. Artinya, penyebar

serapan inovasi menyebabkan masyarakat menjadi berubah, dan perubahan

sosial pun merangsang orang untuk menerima dan menyebarluaskan hal-hal

yang baru. Mengapa begitu? Karena setiap perkembangan pada dasarnya

sekaligus menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru. Untuk memenuhinya

terjadilah berbagai penemuan (invensi). Kemudian timbul lagi kebutuhan

yang lebih baru. Berarti harus dipenuhi pula. Begitulah seterusnya.100

Implementasi dari teori ini yaitu dimana sosok Linda Agum Gumelar

bersama Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) sebagai source, dalam

penyampaian pesannya mengunakan difusi-inovasi, sehingga apa yang

menjadi program Pita Pink merupakan sesuatu yang baru dan belum pernah

99 Nurudin, MSi, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

2007), h. 188 100 Nasution, Zulkarnaen, Komunikasi Inovasi, Modul UT (Jakarta : PT.Universitas

Terbuka), Cet keenam,h.1.9 2004

Page 90: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

ada di masyarakat Indonesia. Umumnya dalam teori difusi –inovasi peranan

penerima pesan (destinition) sangat lemah, bahkan nyaris tidak memiliki

peranan. Dominasi dari penyampai pesan (source) yang begitu dominan.

Asumsinya adalah penerima pesan akan menerima apa adanya (tanpa

feedback) terhadap pesan/tujuan dari penyampai pesan tersebut.

Seperti halnya apa yang dilakukan oleh Linda, meskipun penyampaian

pesan yang dilakukan oleh YKPJ lebih mendominasi peranan penderita

Kanker Payudara itu sendiri. justru feed back memiliki peran besar dalam hal

ini. Komunikasi yang baik antara penderita kanker payudara dan YKPJ

menjadikan lembaga ini selalu menemukan inovasi-inovasi dalam

mensosialisasikan pentinya menjaga kesehatan payudara. Tentunya inovasi

dalam mengemas pesan tidak terlepas dari masukan para penderita maupun

survaivor. Artinya pesan yang diinginkan oleh Linda Agum Gumelar bersama

YKPJ (Source) telah berhasil mempengaruhi masyarakat (destination). Hal ini

berbanding lurus dengan teori difusi –inovasi, bahwa peranan source yang

mendominasi destination.

Inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh Linda Agum Gumelar

mensosialisasikan ”Program Pita Pink” di Yayasan Kesehatan Payudara

Jakarta, diantaranya yaitu : mengoptimalkan sosialisasi ”Program Pita Pink”,

memperkuat dan memperluas jaringan, mempromosikan Deteksi Dini,

mengadakan Rehabilitatif, mengadakan pengobatan melalui mobil

mammografi, dan mengadakan skrining massal.

Page 91: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

9 Faktor - Faktor Penghambat dan Pendukung Strategi Komunikasi

Linda Agum Gumelar

1. Faktor Pendukung

Dalam menjalankan tugas-tugas sosial Linda Agum Gumelar memberikan

sebuah wacana yang dapat menunjang kegiatan promosi ”Program Pita

Pink” Yaitu :

a. Adanya bantuan dari sponsor swasta seperti : Group Matahari, Group

Estelowder yang memproduksikan kecantikan wanita, Perusahaan

yang memproduksi Bra Yakual, untuk ikut berpartisipasi mendukung

kegiatan-kegiatan YKPJ.

b. Adanya dorongan semangat dari para survivor yaitu dengan dorongan

psikologi yang diberikan para survivor bahwa penderita kanker

payudara untuk tetap percaya diri uuntuk tetap semangat hidup, dan

memberikan keyakinan penyakit tersebut dapat terobati.

c. Kerja sama media yang menunjang yaitu dalam bentuk iklan :

menjelang kegiatan meanampilkan iklan-iklan dalam bentuk barter

promo. Peliputan : dalam kegiatan YKPJ, melalui media televisi dan

Page 92: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

radio yang memberikan ruang untuk diselenggarakannya program talk

show baik yang live maupun recording.

d. Iklan kampanye yang menarik yaitu berbentuk : baliho, spanduk,

poster dengan pemasangan atribut tersebut di wilayah yang strategis,

seperti di berbagai titik pusat-pusat kota.

e. Bantuan dari WHO yaitu, baik berupa saran untuk kemajuan “Program

Pita Pink” maupun materil yang diberikan guna kelangsungan

kegiatan-kegiatan YKPJ.

f. Adanya kerjasama berbagai lembaga dalam maupun luar negeri, yaitu

dalam setiap event yang dilakukan YKPJ, dimana lembaga-lembaga

tersebut memberikan kontribusi bagi penyelenggaraan “Program Pita

Pink”.101

2. Faktor Penghambat

Dalam menjalankan tugas-tugas sosial Linda Agum Gumelar bersama

YKPJ, tidak sedikit mendapatkan hambatan-hambatan dalam kegiatan

promosi ”Program Pita Pink” diantaranya faktor penghambatnya tersebut

Yaitu :

a. Pengertian masyarakat yang lebih rendah tentang pentingnya

kesehatan, terutama tentang bahaya kanker payudara.

b. Belum ada program resmi skrining payudara yang dibiayai oleh

pemerintah.

101 Wawancara dengan dr.Sutjipto. Sp.B(K)Onk, ketua umum YKPJ, pada 25 mei 2008

Page 93: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

c. Belum menjadi prioritas di negara berkembang, kerena di negara

berkembang memprioritaskan penyakit – penyakit infeksi, penyakit

kurang gizi dan lainnya, seakan akan penyakit kanker secara umum

d. Akses untuk memperoreh pengobatan yang sempurna lebih jelek, dari

yang semestinya.102

102 Ibid ,

Page 94: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai Straregi Komunikasi Linda

Agum Gumelar di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ). Bahwa

strategi komunikasi yang diterapkan oleh Linda Agum Gumelar dalam

membina yayasannya cukup berhasil. Ini terbukti dengan berjalannya roda

organisasi YKPJ dalam Program Pita Pink.

Melalui “Program Pita Pink” Linda Agum Gumelar bersama YKPJ

berhasil memberikan pemahaman serta kesadaran terhadap masyarakat

tentang pentingnya menjaga kesehatan payudara. Bukti dari tingginya

kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan payudara adalah semakin

banyaknya orang yang melakukan deteksi dini terhadap gejala penyakit

kanker payudara. Sehingga tingkat kematian akibat kanker payudara dapat

ditekan.

Rendahnya pemahaman tentang penyakit kanker payudara menjadi

tantangan tersendiri bagi Linda Agum Gumelar dalam mengibarkan “Program

Pita Pink”. Namun Linda bersama YKPJ berhasil mensosialisasikan program

tersebut melalui berbagai cara. Seperti kegiatan seminar bagi kalangan

akademisi, kunjungan ke mal-mal, sampai dor-to dor.

Page 95: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah menggandeng media massa

sebagai sarana sebagai informasi dan penyebaran ilmu pengetahuan. Karena

bagi Linda Agum Gumelar media masa meruapakan sarana yang paling

efektif serta efisien dalam penyebaran informasi.

2. Saran – saran

Tentu sebagai organisasi nirlaba tujuan YKPJ bukan kepada profit

orented. Melainkan bentuk kepedulian terhadap sesama. Ada beberapa catatan

yang ingin penulis sampaikan, tentunya saran-saran ini disampaikan bertujuan

tak lain demi kebaikan dan kwalitas YKPJ di masa yang akan datang. Adapun

saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut :

1. Hendaknya sosialisasi tentang “Program Pita Pink” lebih sering melalui

media televisi. Karena berdasarkan hasil beberapa survei, televisi

merupakan media yang paling mudah untuk menyampaikan pesan. Dan

televisi telah dimiliki oleh lebih dari separuh penduduk Indonesia.

2. Bentuk kampanye penanggulangan kanker payudara bukan saja melalui

mall-mall atau seminar saja. Tetapi program dor to dor dari rumah ke

rumah harus terus ditingkatakan. Pasar tradisional hendaknya dijadikan

tempat kampanye untuk program berikutnya. Karena keberadaan pasar

tradisional masih diminati oleh masyarakat. Serta memiliki segmentasi

pengunjung tertentu dengan tingkat sosial yang berbeda.

3. YKPJ hendaknya memberikan penyuluhan bukan saja kepada

perempuan melainkan juga kepada laki-laki, bahwa penderita kanker

Page 96: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

payudara bukan saja dialami oleh kaum perempuan tetapi laki-laki pun

bisa mengalaminya.

4. Meskipun kanker payudara menyerang wanita dengan usia diatas 30

tahun, namun YKPJ hendaknya lebih sering memberikan penyuluhan

dini kepada remaja puteri. Karena beberapa kasus ditemukan penderita

kanker payudara di bawah usia 30 tahun.

5. Kepada Ibu Linda semoga tetap istiqomah dalam bekerja di yayasan-

yayasan sosial serta memberikan kontribusi pemikiran terbaik demi

kemajuan YKPJ.

Page 97: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

DAFTAR PUSTAKA

Aubery Fisher, Teori – Teori Komunikasi (Bandung : Remaja Karya,

1986).

Don F.Faules, R. Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi

Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan,

(Bandung : PT.Rosdakarya 2001),Cet.Ke-3.

Difusiinovasi, diakses pada tanggal 15 juni 2008 jam 14.30 dari

www.yahoo.com.

Data WHO 2006, diakses pada tanggal 17 Februari 2007 jam 19.15 dari

http://www .yahoo.com.

Dr. Nassaruddin Umar, MA, Argumen Kesetaraan Gender : (Jakarta :

Paramadina 2001).

Efendy Onong Uchjana Ilmu Komunisi, Teori dan Praktek (Bandung :

PT Remaja Rosdakarya, 1992).

Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta : Prenhalindo,

2002).

Komarudin, Ensiklopedi Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara,1994)

Cet.Ke 1.

Page 98: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Linda Agum/biografi Linda/, diakses pada tanggal 27 Mei 2008 jam

15.15 di www.yahoo.com

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru

Ilmu Komunikasi dan Ilmu Social Lainnya, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya 2004), Cet, ke-4.

M. Qurais Sihab, Tafsir Almisbah

Majalah Pitapink YKPJ edisi tahun 2005, PPSN.

Majalah Pitapink YKPJ edisi tahun 2007, PPSN.

Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, (Bandung : Remadja Karya,1986).

Muhamad ,Arni, Komunikasi Organisasi PT.Bumi Aksara Jakarta

2004. Cet keenam.

Mortopolo, Ali, Staregi Kebudayaan Jakarta : (Esiter For Strategic

End International Study 1978 ) Cet pertama.

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : PT.RajaGrapindo

Persada 2005), Cet.Ke-2.

Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunisi, Teori dan Praktek (Bandung :

PT Remaja Rosdakarya, 1992).

“Periksa Payudara Sendiri Yuk”, diakses pada tanggal 10 Desember

2007 jam 19.15 dari http:// www.rumahkanker.com.

Rahmat Jalaluddin, M.SC Metode Penelitian Komunikasi (Bandung :

P.T Remaja Rosdakarya 2007), Cet ketiga belas.

Revolusi Layanan Kesehatan, diakses pada tanggal 17 Februari 2007

jam 19.15 dari http://www. najlahblogh.com.

Page 99: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Stenar,George A dan Miner John B, Kebijakan dan Strategi Manajemen

(Jakarta : Erlangga 1997) edisi ke-2.

Suharsimi, Arikuntoro, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta : PT. Rieneka Cipta 1998), Cet, ke-2.

Setiap Tahun 30 Ribu Anak Dapat Diselamatkan Dengan Pemberian

ASI, pada tanggal 6 Desember 2007 pada jam 19.00 diakses dari

http:// www.idionline.net.

Tentang Linda/biografi/, diakses pada tanggal 27 Mei 2008 pada jam

15.00 di www.yahoo.com.

Widjadja , Konunikasi komunikasi dan hubungan masyarakat (Jakarta :

Bumi Aksara, 2002).

Wawancara dengan Verry Fathony selaku pengurus YKPJ, pada tanggal

16 April 2008.

Wawancara dengan Linda Agum Gumelar, pada tanggal 26 Mei 2008.

Wawancara dengan Dr. Sutjipto. Sp.B(K)Onk, Ketua Umum YKPJ,

pada tanggal 25 Mei 2008.

Wawancara dengan Bpk. Rantijar, selaku staf pribadi Agum Gumelar,

pada tanggal 17 Mei 2008.

Page 100: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

LAMPIRAN Stuktur Organisasi Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta

Ketua Pembina :

Linda Agum Gumelar.Sip

Pembina :

Tati A.M. Hendropriyono

Dra.Andy.Endriartono.S

Pengawas :

Dara Wardhani, SH.MH

Hernowo, SE.Ak

Ketua :

Dr. Sutjipto, Sp.B.(K)Onk

Wakil Ketua :

Budiastuti A. Tusin

Rima Melati

Dr. Wandaningsih Parmono, MPH

Sekretaris :

Page 101: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Ary J. Sambodo, SE

Bendahara :

Dra. Frederycka Wayan Maker

Ati Windratmo, S.Psi

Bidang Organisasi :

Ir. Kentjana S.N Suwisma

Ny. Ati windartmo S.Psi

Bidang Hubungan Luar Negeri :

Srikandi H. Krishna

Dr. Kardinah, Sp. Rad

Dr. Samuel J. Haryono, Sp.B(K)Onk

Dr. Evlin Suzanna, Sp.PA

Bidang Penyuluhan :

Dr. Ayi Djembarsari, MARS

Dr. Sariasih Arumdati, MARS

Dr. Sri Heni Setiawati, MHA

Dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.RM

Dr. Indah Sri Anggarini, MARS

Dasmaniarti Nurdin

Page 102: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Bidang Ilmiah :

Dr. Kardinah, Sp. Rad

Dr. Samuel J.Haryono, Sp.B(K)Onk

Dr. Sonar Sony Panigoro, Sp.B(K)Onk

Dr. Ramadhan, Sp.B(K)Onk

Bidang Pengabdian Masyarakat :

Dr. Ratna W.B Oka

Yulia Hito

Sonya A. Parengkuan

Bidang Penggalangan Dana :

Rahmi Adi Putra Tahir

Dewi Dimas Wahab

Ella Irawadi H.

Yayuk Fathoni

Linda Herlinda

Bidang Humas & Dokumentasi :

Bambang Purwanto, SH.MH

Dr. Maria Witjaksono

Page 103: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

Data Pasien Deteksi Dini PT PULAU MAHONI JAKARTA 15-16 NOVEMBER 2007

NO Nama Keterangan

1 Novia Ratna Sari MR 001060 2 Sri Sumiastuti MR 001094 3 Imelda Hurint MR 001096 4 Dwi HW MR 001099 5 Eka MR 001100 6 Juarni MR 001101 7 Yosie MR 001102 8 Elly R MR 001103 9 Endang W MR 001104 10 Etty K MR 001105 11 Wahyu A MR 001106 12 Patra Nia MR 001107 13 Dewi Untari MR 001108 14 Apriani MR 001110 15 Juni Ekaningsih MR 001111 16 Liana Setiawan MR 001112 17 Budi Evarianthi MR 00115 18 Ria Wulandari MR 001114 19 Sulisna Kristiano MR 001113 20 Tina Krwini MR 001116 21 Triastuti MR 001117 22 Wiwik AR MR 001119 23 Mana LE MR 001120 24 Lisa Santosa MR 001121 25 Gagarini MR 001122 26 Yuliarti MR 001123 27 Sylvie Yasadireja MR 001124 28 Adi Rahayu MR 001126 29 Wahyu Nyaman MR 001127 30 Susilawati MR 001128 31 Ratna Hapsari MR 001129 32 Emmy. S. C MR 001130 33 Endang Troes. S MR 001131 34 Ginarti Budiman MR 001132 35 Atropiana MR 001133 36 Emelia Anita MR 001134 37 Ani Yuliana MR 001135 25 Rika Virgia MR 001136 26 Winda Pingkan MR 001137 27 Pujiasiah MR 001138 28 Trisna Purnawan MR 001125 29 Kubrita MR 001118 30 Airis MR 001139

Page 104: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 93. 40 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60 71. 72. 73. 7 4. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90.

Page 105: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

HASIL WAWANCARA DENGAN

KETUA YAYASAN KESEHATAN PAYUDARA JAKARTA

Dr.Sutjipto,Sp.B (K)Onk

P. Apa yang melatar belakangi berdirinya YKPJ?

J. Jadi gini ya, selama 40 tahun terakhir data-data di seluruh rumah sakit, ehn

pasien kangker payudara selalu dari stadium lanjut.dan ini merata di

seluruh Indonesia, tahun 1966 ada satu studi di RS.Cipto, oleh bagian

bedah. Data-data pasien yang yang dari data tersebut 70% stadium tiga

keatas, sehingga menyebabkan angka pencapaian penyembuhan menjadi

rendah sekali, memang menurut angka statistic dunia khusus di Negara

maju jumlah kangker payudara lebih banyak, tetapi angka kesembuhan

juga lebih banyak, artinya sepaporitnya kalau di Negara berkembang

jumlahnya lebih sedikit angka kesembuhannnya juga sedikit, karena:

1) Pengertian masyarakat yang lebih rendah tentang kangker

2) Akses untuk memperoreh pengobatan yang sempurna lebih jelek kan

dinegara berkembang kemudian juga belum ada program skrining

payudara yang dibiayai oleh pemerintah, program yang resmi gitu, sebab

lain penyakit kangker belum prioritas di Negara berkembang, kerena

mereka memprioritaskan penyakit –penyakit infeksi, penyakit kurang

gizi dan lainnya, seakan akan penyakit kangker secara umum menjadi

Page 106: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

prioritas yang lebih rendah, padahal menurut badan kesehantan seduania

dari WHO penyakit kangker tumbuh menjadi 20% setiap tahun kontinyu.

Sementara penyakit lain lebih rendah, sehingga waktu itu sekitar pada

tahun 2003 setelah sekian tahun saya berprofesi sebagai dokter ahli

bedah umum onkologi yang menangani khusus penyakit ini, saya

berpendapat perlu ada kegiatan-kegiatan yang khusus yang terpokus

untuk dalam rangka penyuluhan ini.

Adapun YKI (Yayasan Kangker Indonesia) lebih banyak menyantuni

pasien-pasien yang telah terkena penyakit, tetapi kegiatan khulu jauh

lebih rendah.

Jadi secara umum penyakit kangker ada problem khilir ada problem khulu.

Problem khilir yaitu bisa berupa pengobatan, rehabilitasi, pengobatan

paska kesembuhan, sedangkan problem khulu yaitu deteksi dini, promosi

pada masyarakat, yaitu tentang bahaya penyakit ini, dan cara

penyembuhannnya. Selama ini orang yang yang datang chek uf, diingat

jantung, chek uf ginjal, jarang sekali yang melakukan mamografhi, baru

ada bukan dicegah tetapi direndahkan atau stop steging.

Wakut itu saya menghadap ibu Linda Agum Gumelar sekitar bulan

desember 2002 saya up rud saya sounding dengan ibu - ibu public pigur

lain, karena gak mungkin saya jalan sendiri. Kemudian waktu itu saya

beserta yang lain membentuk Jakarta Society Of Broscraser, jadi

perhimpunan penyuluhan penanggulangan kangker Payudara, semacam

itulah. Namun demikain pada perkembangannaya, karena kita mengelola

Page 107: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

dana dari public dapat pun ricesing kita mesti berubah menjadi Yayasan.

Waktu itu sejarah berdirinya tanggal 19 desember 2003, beberapa bulan

kemudian kita berubah bentuk menjadi Yayasan Kesehatan Payudara

Jakarta (YKPJ), disahkan oleh mentri hukum dan hak asasi manusia.

P. Apa yang menjadi skala prioritas YKPJ ?

J. Program promosi dikegiatan khulu, nyuluhan – penyuluhan juga

melakukan skrining mamografhi komuniti perempuan tertentu, jadi kami

bentuk penyuluhan

Melakukan skrining pada ibu – ibu tertentu yang mempunyai resiko tinggi

terkena Kangker payudara yaitu ibu – ibu yang berumur 40 tahun keatas.

Sejak tahun lalu kami mempunyai dana dari BHGI breath heath Global

Inisiatif yang didukung oleh Susan comen poundasain. Memberikan

adbokasi uwernes Yaitu memberi tahu dan membantu Negara – Negara

berkembang meningkatkan kepeduluaian mereka terhadap kangker

payudara.. dana tersebutr kita melakukan skrining mamaografhi gratisdi

Jakut, jakbar,yang berhasil 10000.rencanannya 1500 orang.

Visi dan misi kita seperti didalam kompeni profile.

P. Program – program apa saja yang dilakukan YKPJ selama ini ?

J. Program tahunann yaitu kita beri nama program Pita Pink. Berbentuk

talkswow, di radio, kegiatan dengan peliputan acara di televisi dengan

Page 108: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

menggunakan public pigur dan para survevior. Kemudian seminar-

seminar untuk orang awam.

Pada bulan oktober itu adalah bulan kegiatan untuk bread creaser

sedunia,di Jakarta sejak tahun kemaren kita melakukan fun work, jalan

kaki Pita Pink. Menyadarkan masyarakat untuk kepedulian terhadap

kesehatan Payudara.

P. Upaya apa saja yang dilakukan YKPJ dalam membantu pasien yang

kurang mampu ?

J. Membatu pengobatannya, Membatu membelikan obatnya, Membatu biaya

oprasi, Membatu memberikan vitamin, Membatu transport memang tidak

banyak, karena kita lebih fokuskan kegiatanya kegiatan hulu bukan

kegiatan hilir.

P. Target apa saja yang ingin dikedepankan oleh YKPJ ?

J. Target kita yaitu kita punya mimpi tahun 2020 di Jakarta ini yang datang

ini tidak dalam sytadium lanjut, kita kepingin mamamografhi itu

merupakan bagian dari chek uf., karena selama ini hanya di jadikan

sebagian tambahan, supaya pasien - pasien / mantan pasien dapat

berkiprah berkinerja sebagai mana dimasyarakat, jangan sampai menjadi

cacat sosial. Di jauhi masyarakat, tidak mendapat kesempatan kerja yang

optimal, kadang - kadang pasien penderita kangker payudara depresi

tinggi, masalah kita ingin berkiprah di bidang rehabilitasi.

Page 109: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

P. Kendala apa saja yang dihadapi YKPJ ?

J. Kendala - kendala : 1) keterbatasan dana untuk menyantuni, bantuan dana

untuk yang kurang mampu masih agak terbatas, 2) pengertian dan

kesadarn masyarakat masih rendah sehingga sosialisasi penyuluhan terus

menerus harus kita lakukan. Secara kultur masyarakat indonesa ini masih

percaya terhadap pengobatan yang irasional, bukan hal mudah

memmerangi hal tesebut bukan hal yang sederhana mudah dan perlu

waktu, bahwa pengobatan – pengobatan itu harus yang rasional. Dan kita

sangat kecewa terhadap media yang menayangkan pengobatan -

pengobatan yang tradisional / irasioanal.

P. Sejauh mana peran Pembina YKPJ dalam menjalankan Program Pita

Pink?

J. Peranan beliau sangat banyak, terutama dalam kegiatan YKPJ. Selain

selaku Pembina, beliau juga mengarahkan kita terhadap pemerintah,

sehingga ada perhatian dari pemerintah. Contoh kecil : kedatangan Ibu Ani

Yodoyono selaku ibu Negara, melakukan pemeriksaan, dan dianggap tidak

berbahaya. Juga pemerintah pun ikut mendukung. Dalam ranga pencarian

dana, Peranan dewan Pembina sangat besar sekali, terutama untuk

memberikan pasilitas untuk masuk kesegala akses, kepemerintah, kepublik

pigur, ke masyarakat. Sehingga dengan mudah YKPJ masuk keseluruh

lapisan Masyarakat. Sehingga YKPJ pernah diterima Ibu Negara, dan

menteri . itu kalau tidak dari dewan Pembina itu tidak bisa.

Page 110: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

P. Faktor – faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dialami

YKPJ dalam menerapkan strategi komunikasi ?

J. Paktor pendukung : dengan adanya bantuan dari sponsor swasta seperti :

Group matahari, Group estelowder yang memproduksikan kecantiakn

wanita, bekerja sama denagn PT yang memproduksi bra yakual untuk ikut

berpartisipasi mendukung kegiatan – kegiatan YKPJ.

Paktor penghambat : Dulu - Dulu masih tabu, Ada, pengertian yang salah

di masyarakat, kalau dioprasi tambah jadi tambah nyebar, tambah ganas,

Salah satu efek samping sadar Mammografhi.

Ya itu tadi Keterbatasan dana untuk menyantuni, bantuan dana untuk yang

kurang mampu masih agak terbatas, 2) pengertian dan kesadaran

masyarakat masih rendah sehingga sosialisasi penyuluhan terus menerus

harus kita lakukan. Secara kultur masyarakat indonesa ini masih percaya

terhadap pengobatan yang irasional, bukan hal mudah memmerangi hal

tesebut bukan hal yang sederhana mudah dan perlu waktu, bahwa

pengobatan – pengobatan itu harus yang rasiuonal. Dan kita sangat kecewa

terhadap media yang menayangkan pengobatan - pengobatan yang

tradisional irasioanal.

`

Page 111: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.

P. Seberapa lama ibu Linda berkiprah di YKPJ ?

J. Sebab ia sebagai seorang pendiri, ya sejak berdirinya YKPJ tersebut.

P. Dari mana saja sumber dana YKPJ ? Bisa di jelaskan ?

J. Dana masyarakat yang tidak terikat, Sumbangan - Sumbangan dari

pribadi – pribadi, Pun riseng melakukan pertandingan golp. Sudah 2kali

modus show dalam rangka mencari dana untuk kegiatan YKPJ, dan

membantu pengonbatan masyarakat yang tidak mamapu.

Jakarta, 25 Mei 2008

Dr.Sutjipto,Sp.B (K)Onk Desi Lestari Nara Sumber Pewawancara

Page 112: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.
Page 113: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.
Page 114: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.
Page 115: Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18193...tersayang yang selalu tak henti mendukung perjuangan ini melalui doa-doanya.