STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT...

115
STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-MANAR TEMBUNG SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Oleh: CUT MAIRANI NIM : 37.15.3.057 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Transcript of STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT...

Page 1: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-MANAR

TEMBUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

CUT MAIRANI

NIM : 37.15.3.057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 2: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki
Page 3: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki
Page 4: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki
Page 5: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Cut Mairani

NIM : 37.15.3.057

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : “Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam

Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Al-Manar Tembung”

Pembimbing : 1. Dr. Nurika Khalila Daulay, M.A

2. Drs. Hendri Fauza, M.Pd

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan

ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dari

ringkasan-ringkasan yang semuanya telah jelaskan sebelumnya. Apabila

dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya

bersedia menerima segala konsekuensinya bila pernyataan saya ini tidak benar.

Demikan surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Medan, Juli 2019

Yang membuat pernyataan

Cut Mairani

37.15.3.057

Page 6: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

i

Page 7: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT kerena atas

Rahmat dan hidayah-Nya kepada Peneliti sehingga dapat menyelesaikan Skripsi

ini yang merupakan tugas untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.

Shalawat dan salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada baginda Nabi

besar Muhammad SAW semoga di yaumul Akhir kelak kita mendapat syafaatnya.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Dalam memenuhi Tugas-Tugas dan melengkapi syarat dalam mencapai

gelar S-1 dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Manajemen

Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, maka Peneliti

mengajukan judul Skripsi yang Berjudul : “STRATEGI KEPEMIMPINAN

KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI

MTs AL-MANAR TEMBUNG”

Medan, Juli 2019

Peneliti,

Cut Mairani

NIM: 37.15.3.05

Page 8: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi

dalam menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus dalam kesempatan kali ini

Peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak rektor yaitu Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag selaku pimpinan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara beserta para Wakil Rektor.

2. Bapak dekan yaitu Dr. H. Amiruddin Siahaan, M. Pd selaku

pimpinan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. H. Abdillah, S.Ag, M.Pd selaku Ketua Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam dan Bapak Dr. M. Rifai, M.Pd selaku

Wakil Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang telah

memberikan nasihat dan arahan dalam menjalankan proses

perkuliahan.

4. Ibu Dr. Nurika Khalila Daulay, MA (Pembimbing I) dan Bapak Drs.

Hendri Fauza, M.Pd (Pembimbing II) yang telah sabar dalam

membimbing Peneliti dan meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Rustam, MA selaku Penasehat Akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Prodi Manajemen Pendidikan

Islam.

7. Ibu Andriani, S.Pd selaku Kepala Madrasa MTs Al-Manar Tembung

dan Guru-guru yang telah memberikan bantuan data dan keterangan

dalam penelitian pada skripsi ini.

8. Yang teristimewa dihati Peneliti yaitu Bapak tercinta H. Amir

Hasanuddin dan Mamak tersayang Hj. Rosni Tarigan, yang telah

melahirkan, mengasuh, membesarkan, mendidik, mendo’akan,

memberi semangat serta menyekolahkan Peneliti sampai perguruan

tinggi hingga selesai, yang selalu memberikan kasih sayang yang

begitu besar, doa dan restunya, jerih payah dan pengorbanannya tanpa

Page 9: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

iv

mengenal lelah dan letih untuk memenuhi kebutuhan Peneliti,

sehingga karya kecil ini Peneliti jadikan sebagai persembahan dan

untuk menjadi kebanggaan keduanya. Tanpa ridho keduanya mungkin

perjalanan pendidikan ini tak sampai pada masa gelar Sarjana, semoga

Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya

kepada Bapak dan Mamak.

9. Keluarga Besar yang tersayang terkhusus kepada Yanti Sri Wahyuni,

Am.Keb selaku kakak tercinta dan tersayang yang telah membantu

Peneliti selama ini, yang selalu mendukung, memberikan nasehat-

nasehat, semangat, dan materi kepada peneliti, kepada abangku yang

tersayang Hasanul Arifin, S.Kom yang telah menyisihkan sebagian

rezekinya kepada Peneliti sehingga Peneliti merasa sangat

berkecukupan, kepada Kakak Ipar Reni Kianuri, Amd.Rad yang

telah berpatisipasi, dan kepada Keponakan aku yang lucu-lucu dan

imut Az-Zahra Husni dan Rafisqi Shakiel.

10. Sahabat-sahabat tercintaku Girls : Atmiati, Chairunnissa Silangit,

Erika Septiani, dan Nur Sya’adah Br Ginting terima kasih banyak

yang Peneliti ucapkan kepada kalian yang telah bersama-sama selama

tiga tahun ini, terima kasih atas kenangan dan hari-hari yang telah kita

lalui bersama-sama selama ini baik suka maupun duka, terima kasih

kepada kalian yang sudah mau berteman dengan Peneliti yang begitu

banyak kekurangan didalam diri ini, yang mau mengajarkan dan

membantu Peneliti dengan sabar dan keikhlasan hati kalian. Semoga

kita semua menjadi orang yang sukses, menjadi wanita-wanita yang

sholehah, mendapatkan pekerjaan yang halal, mendapatkan jodoh yang

sholeh, dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

11. Keluarga besar MPI-1 Stambuk 2015 yang telah memberikan rasa

kekeluargaan, motivasi, dan dukungan kepada Peneliti.

Untuk itu dengan hati yang tulus, Peneliti mengucapkan yang sebesar-

besarnya kepada mereka, semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dengan

berlipat ganda. Peneliti juga meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ini

masih ditemukan berbagai kekurangan dan kelemahan didalamnya, karena

Page 10: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

v

kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, sumbangan saran, kritik

dan pendapat yang sehat dan membangun sangatlah penulis harapkan agar skripsi

ini mampu menjadi karya ilmiah yang baik.

Mudah-mudaan Peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Peneliti

peroleh dan dapat dimanfaatkan demi kemajuan agama, bangsa dan negara.

Medan, 12 juli 2019

Peneliti

Cut Mairani

NIM. 37.15.3.057

Page 11: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

vi

DAFTAR ISI

Abstrak ............................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Ucapan Terimakasih......................................................................................... iii

Daftar Isi........................................................................................................... vi

Daftar Tabel ..................................................................................................... ix

Daftar Gambar .................................................................................................. x

Daftar Lampiran................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Fokus Masalah ..................................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah .................................................... 9

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................. 9

2. Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif .......... 14

3. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah...................................... 15

4. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah ..................................... 16

5. Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................... 18

B. Kinerja Guru .................................................................................. 19

1. Pengertian Kinerja Guru........................................................... 19

2. Indikator Kinerja Guru ............................................................. 20

Page 12: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

vii

3. Penilaian Kinerja Guru ............................................................. 21

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ................... 24

5. Kompetensi Guru ..................................................................... 26

C. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah......................................... 29

D. Penelitiana Relevan ........................................................................ 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .................................................................................. 42

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 43

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 43

D. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 44

E. Analisis Data ........................................................................................ 46

F. Prosedur Penelitian............................................................................... 48

G. Penjaminan Keabsahan Data ................................................................ 49

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Temuan Penelitian................................................................................. 52

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah di MTs Al-Manar Tembung...... 55

2. Kinerja Guru di MTs Al-Manar Tembung...................................... 58

3. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru di MTs Al-Manar Tembung...................................... 62

B. Pembahasan Hasil Temuan.................................................................... 72

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah di MTs Al-Manar Tembung...... 72

2. Kinerja Guru di MTs Al-Manar Tembung...................................... 73

3. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru di MTs Al-Manar Tembung...................................... 75

Page 13: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

viii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 79

B. Saran...................................................................................................... 79

Daftar Pustaka................................................................................................... 81

LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Siswi dari Tahun ke Tahun di MTs Al-Manar Tembung

. ......................................................................................................................... 59

Tabel 4.2 Pembagian Tugas Guru di MTs Al-Manar Tembung ...................... 60

Page 15: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Al-Manar Tembung.............................. 54

Gambar 4.2 Data sebelum kenaikan gaji di MTs Al-Manar Tembung ............ 71

Gambar 4.3 Data sesudah kenaikan gaji di MTs Al-Manar Tembung.............. 71

Page 16: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Panduan Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumentasi

Lampiran 3 Blancko Checklist

Lampiran 4 Pedoman Dokumentasi

Lampiran 5 Dokumentasi Foto

Lampirann 6 Data Jabatan dan Golongan Guru

Page 17: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah

dalam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan, yang berlangsung

disekolah dan diluar sekolah yang selalu dilakukan sepanjang hayat untuk

mempersiapkan peserta didik supaya dapat memainkan peran dalam berbagai

lingkungan hidup secara tepat pada masa yang akan datang. Pendidikan dipercaya

sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia, melalui pendidikan

manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat

bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri,

keluarga, dan masyarakat.1

Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi

yang menjadikan bangsa bermatabat dan menjadikan individunya menjadi

manusia yang memiliki derajat. Sebagai perwujudan keseriusan pemerintah dalam

menangani pendidikan, dapat kita lihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional nomor 20 tahun 2003 pada Bab II pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2

1H. Engkoswara, Aan Komariah dan Riduwan, Administrasi Pendidikan, (Bandung:

Alfabeta CV, 2012), hal. 1 2Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah

Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru dan Dosen, (Bandung: Citra Umbara, 2009), hal. 64

Page 18: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

2

Implementasi dari tujuan Sistem Pendidikan Nasional tersebut harus

melalui proses yang sistematis dan terarah serta berkelanjutan dalam suatu wadah,

baik formal, informal, maupun nonformal. Dalam hal ini pemerintah bertanggung

jawab melakukan pembinaan-pembinaan baik sarana maupun prasarananya.

Mengingat beban yang diemban lembaga pendidikan atau sekolah begitu berat,

maka sekolah harus dikelola secara professional, agar tujuan pendidikan tercapai

sesuai dengan harapan. Untuk itu dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu

mengatisipasi perubahan yang terjadi di dunia pendidikan.

Kepala sekolah adalah salah satu komponen pendidikan yang paling

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kepala sekolah pemimpin

pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam mengembangkan lembaga

pendidikan yaitu sebagai pemegang kendali dilembaga pendidikan.3 Kepala

sekolah juga merupakan faktor penentu dalam mengelola pendidikan

disekolahnya demi tercapainya tujuan pendidikan oleh karena itu, kepala sekolah

dituntut untuk mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang

memadai dan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya mengelola pendidikan

harus mampu berperan sebagai administrator dan supervisor.

Sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah harus mampu mendorong

stafnya untuk memahami tujuan yang akan dicapai, ia harus memberi kesempatan

kepada staf untuk saling bertukar pendapat dan gagasan sebelum menetapkan

tujuan, disamping itu kepala sekolah juga harus mampu membangkitkan semangat

kerja yang tinggi ia harus menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, aman,

dan penuh semangat. Dalam pembinaan tersebut banyak kendala yang dihadapi

3Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep, Strategi, dan

Implementasinya, (Jakarta: Kencana, 2016), hal. 87-88

Page 19: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

3

oleh berbagai sekolah salah satunya adalah disiplin kerja yang seringkali terjadi

pelanggaran disiplin kerja, pelanggaran tersebut dapat dilihat dari adanya guru

yang tidak tepat waktu masuk mengajar dan pulang lebih awal, dalam melakukan

proses belajar mengajar tidak menggunakan rencana pelaksanaan pengajaran

(RPP), pendekatan kepala sekolah yang belum maksimal dan sebagainya.

Kepala sekolah harus membina tenaga pendidik atau guru dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, kepala sekolah dapat langsung

membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran

yang ditentukan bagi murid-murid dan juga peningkatan pengetahuan dan

keterampilan mengajar serta memberikan bimbingan bagi guru yang mengalami

kesulitan. Untuk menghasilkan kualitas guru yang memiliki kompetensi yang

baik, perlu dilakukan adanya pengawasan secara kontiniu (terus-menerus) sesuai

dengan perkembangan kegiatan pembinaan kependidikan.4

Berbagai strategi yang dapat digunakan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja para guru sebagaimana dikemukakan oleh Raihani untuk

merealisasikan peningkatan kinerja guru, kepala sekolah menetapkan strategi atau

menyusun program-program yang meliputi strategi prakondisional, pelayanan

prima, akademik, non-akademik, pendukung, dan evaluative”.5 Sedangkan

menurut Syafaruddin kepala sekolah dapat memiliki dan sekurangnya tiga strategi

yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

keuntungan penting dan memiliki keterbatasan.

4Atmodiwiryo Soebagio, Manajemen Pengawasan dan Supervisi Sekolah, (Jakarta: PT.

Ardadizya Jaya, 2011), hal. 73 5Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, (Yogyakarta: PT. LkiS Pinting

Cemerlang, 2010), hal. 184.

Page 20: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

4

Menurut M. Syaifi menyatakan bahwa strategi kepemimpinan strategi

kepemimpinan merupakan rangkaian dari rencana sebagai sasaran, kebijakan atau

tujuan yang ditetapkan oleh seorang pemimpin sesuai dengan kondisi yang ada,

sehingga mampu mewujudkan/ mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan dalam

kaitannya dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah, maka tujuan yang akan

dicapai yaitu peningkatan mutu sekolah. Kepala sekolah beserta staf harus mampu

menyusun strategi yang tepat agar visi, misi, dan tujuan pendidikan disekolah

tersebut cepat tercapai.6

Menurut Mukhtar menyatakan Strategi kepala sekolah merupakan salah

satu usaha untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran yaitu

melalui pembinaan kemampuan guru dalam proses pembelajaran, meningkatkan

disiplin guru, meningkatkan motivasi guru yaitu menciptakan situasi yang

harmonis, memenuhi semua perlengkapan yang diperlukan serta memberikan

penghargaan dan hukuman, meningkatkan komitmen guru dengan mengadakan

pelatihan, mendatangkan tutor ke sekolah dan memberikan kesempatan untuk

melanjutkan pendidikan, menempatkan guru sesuai bidangnya, dan mengadakan

rapat setiap awal semester.7

Berdasarkan konsep diatas dapat dikatakan bahwa kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru dan mengembangkan sumberdaya manusia yang ada

dilingkungan sekolah untuk melaksanakan berbagai strategi-strategi tersebut

dalam perencanaan dan kebijakan yang dibuatnya, diantara strategi yang dapat

6M. Syaifi, 2017, Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja

Guru di SMAN 3 Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan, di akses di http://digilib.iain-

palangkaraya.ac.id/1038/, Pada Tanggal 18 Februari 2019. 7Mukhtar, 2015, Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada SMP

Negeri di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar, Di akses di

https://media.neliti.com/media/publications/93917-ID-strategi-kepala-sekolah-dalam-

meningkatk.pdf, Pada Tanggal 18 Februari 2019.

Page 21: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

5

dilakukan oleh kepala sekolah adalah dengan cara melakukan pembinaan terhadap

kinerja guru, melakukan pengawasan (supervisi) terhadap kinerja guru,

mengadakan evaluasi terhadap proses dan hasil kerja guru.

Kinerja guru dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan guru dalam

melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya

berdasarkan standart kinerja yang telah ditetapkan selama periode tertentu dalam

kerangka mencapai tujuan pendidikan.8 Hal ini cukup penting dalam rangka

mencapai tujuan sekolah, dengan kinerja yang tinggi berarti para guru benar-benar

dapat berfungsi sebagai pendidik yang tepat guna dan berhasil guna sesuai dengan

sasaran organisasi yang hendak dicapai.

Tingkat keberhasilan guru dalam menyelesaikan pekerjaannya disebut

“level of performance” atau level kinerja, kinerja guru tampak dari tanggung

jawabnya dalam menjalankan amanah, profesi yang diembannya, serta moral yang

dimilikinya. Hal tersebut tercermin dari kepatuhan, komitmen, dan loyalitasnya

dalam mengembangkan potensi peserta didik serta memajukan sekolah dan guru

yang memiliki level kinerja yang tinggi merupakan guru yang memiliki

produktivitas kerja sama atau diatas standart yang ditentukkan.9 Untuk

mengembangkan kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, seorang guru

membutuhkan bantuan berupa bimbingan yang terencana dari seorang kepala

sekolah. Dalam memberikan bantuan kepada guru mengenai proses pembelajaran

8Barnawi dan Mohammad Arifin, Instrument Pembinaan, Peningkatan, & Penilaian

Kinerja Guru Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hal. 14 9Donni Juni Priansa, Menjadi Kepala Sekolah Dan Guru Profesional Konsep, Peran

Strategis, dan Pengembangannya, (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2017), hal. 136

Page 22: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

6

dikelas, kepala sekolah merupakan hal terpenting dalam membantu guru pada saat

mengelola pembelajaran dikelas.

Berkaitan dengan penjelasan diatas kepala sekolah dituntut mempunyai

kemampuan untuk melakukan pembinaan dengan baik dan memotivasi para guru

dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya, walau demikian tidak semua guru

yang mendapatkan pembinaan dari kepala sekolah atau atasan tersebut dapat

meningkatkan kinerjanya, hal ini disebabkan oleh faktor lain juga yang

mempengaruhinya seperti kurangnya penghayatan terhadap keilmuan yang

dimiliki, tidak semangat untuk meningkatkan kinerjanya, kondisi seperti ini bisa

terjadi pada semua jenjang pendidikan termasuk di MTs Al-Manar Tembung.

Berdasarkan observasi awal penelitian menemukan data di MTs Al-Manar

Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang strategi

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru belum berjalan

dengan lancar. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa indikator masalah yang

terdapat di madrasah tersebut yaitu: 1) Guru yang masih kurang menaati peraturan

di sekolah, 2) Tidak teraturnya dalam pengumpulan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dalam melaksanakan proses belajar mengajar, dan (3) Masih

adanya guru yang kurang displin baik dalam ketepatan waktu datang maupun

membuka pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran.

Berdasarkan masalah fenomena diatas tersebut peneliti merasa tertarik

mengadakan penelitian dengan judul “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MTs Al-Manar Tembung”, peneliti

berharap dapat memberikan solusi terhadap problema yang ada untuk perbaikan

situasi kedepannya.

Page 23: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

7

B. Fokus Masalah

Untuk mempermudah peneliti dalam hasil penelitian, maka peneliti

memfokuskan dari latar belakang masalah yaitu Bagaimana Strategi

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Guru

di MTs Al-Manar Tembung.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah diatas maka yang menjadi perumusan masalah

dalam peneltian ini adalah:

1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di MTs Al-Manar

Tembung?

2. Bagaimana kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung?

3. Bagaimana strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah di MTs Al-Manar

Tembung.

2. Untuk mengetahui kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung.

3. Untuk mengetahui strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung.

Page 24: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

8

E. Manfaat penelitian

Berdasarkan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

dikemukakan sebagai berikut:

1. Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan terutama strategi kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di madrasah.

2. Praktis

a. Bagi kepala madrasah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

dasar untuk merumuskan berbagai strategi yang terkait dengan

peningkatan kinerja guru.

b. Bagi lembaga, sebagai bahan belajar untuk meningkatkan SDM

yang efektif.

c. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan juga

sebagai pedoman untuk meningkatkan kinerja.

d. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

pembelajaran serta referensi.

Page 25: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam sekolah, kepemimpinan

merupakan faktor penggerak organisasi melalui penanganan perubahan dan

manajemen yang dilakukan sehingga keberadaan pemimpin bukan hanya simbol

yang ada atau tidaknya, tidak menjadi masalah tetapi keberadaanya memberi

dampak positif bagi perkembangan organisasi. Seorang pemimpin adalah seorang

yang aktif membuat rencana-rencana, mengoordinasi, melakukan percobaan, dan

memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.10

Kepemimpinan itu adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

pemimpin dalam mengelola segala sumber daya yang ada dan mampu

menggerakkan atau mempengaruhi anggotanya sehingga dapat dengan mudah

bekerja sama untuk mencapai tujuan. Adapun menurut Oteng Sutisna menjelaskan

bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mengambil inisiatif dalam situasi sosial

untuk menciptakan bentuk dan prosedur baru, merancang dan mengatur

perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama kearah

tercapainya tujuan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kepemimpinan ialah

kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk

mencapai tujuan, sebagaimana dalam Al-Qur’an ditemukan banyak ayat yang

10

H. Muhaimin, Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hal. 1

Page 26: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

10

berkaitan dengan masalah kepemimpinan Firman Allah dalam Q.S As- Sajdah

ayat 24 yang berbunyi:

Artinya: “Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin yang memberi

petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah mereka

menyakini ayat-ayat Kami”11

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menjadikan diantara Bani Israel

yang mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya menjadi pemuka masyarakat, maksudnya

disini pemimpin berfungsi sebagai pemberi petunjuk bagi masyarakat berdasarkan

perintah Allah. Karena fungsi mereka sebagai pemberi petunjuk maka mereka

harus berada pada posisi yang selalu sabar atas agama mereka dan sabar atas

ancaman dari musuh mereka serta mereka menyakini akan kekuasaan dan keesaan

Allah SWT.

Berdasarkan penjelasan diatas tentang kepemimpinan tersebut, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan dapat dimaknai sebagai

kualitas intelektual seseorang yang digunakan untuk mempengaruhi, memotivasi,

dan mengarahkan kepada orang lain baik secara individual maupun kelompok

serta mampu memfasilitasi dengan cara mengoordinasi segala tugas yang telah

ditetapkkan sebelumnya utuk mencapai tujuan bersama dengan sebaik-baiknya.

Sekolah merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang

pendidikan yang terdiri dari komponen-komponen yang membentuk satu sistem

11

Kementrian Agama RI Direkrorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, (Bogor: Unit

Percetakan Al-Qur’an, 2017), hal. 376.

Page 27: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

11

dan memiliki tujuan yang ingin dicapai, salah satu komponen dari organisasi

sekolah adalah kepala sekolah. Kepala sekolah adalah seseorang yang diberi tugas

untuk memimpin suatu sekolah agar sekolah tersebut dapat melakukan fungsinya

dengan baik dan benar yakni terjadi proses pembelajaran antara guru dan murid.

Kepala sekolah pada hakikatnya merupakan pejabat formal sebab

pengangkatannya melalui proses dan prosedur yang didasarkan atas peraturan

yang berlaku, kepala sekolah adalah jabatan pimpinan yang bisa diisi oleh orang-

orang yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan prosedur.

Kepala sekolah adalah salah satu komponen pendidikan yang paling

berperan dalam meningkatan kualitas pendidikan, hal ini erat hubungannya antara

mutu kepala sekolah dengan beberapa aspek kehidupan seperti disiplin sekolah,

iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dari

pernyataan diatas setiap kepala sekolah harus memiliki perhatian yang tinggi

terhadap peningkatan kualitas pendidikan disekolah dengan ditunjukkan dalam

kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dan sekolahnya secara

optimal yang tentunya dalam fungsi kepemimpinannya kepala sekolah harus

memiliki visi, misi dan strategi manajemen pendidikan secara utuh dan

berorientasi terhadap mutu pendidikan.12

Kepala sekolah juga ialah salah satu personel sekolah yang membimbing

dan memiliki tanggung jawab bersama anggota lain untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan dilembaga yang

dipimpinnya kepala sekolah harus (a) memiliki wawasan jauh kedepan (visi) dan

tahu tindakan apa yang harus dilakukan (misi) serta paham benar tentang cara

12

Ahmad Susanto, hal. 87-88

Page 28: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

12

yang akan ditempuh (strategi), (2) memiliki kemampuan mengkoordinasikan dan

menyerasikan seluruh sumberdaya terbatas yang ada untuk mencapai tujuan atau

untuk memenuhi kebutuhan sekolah (yang umumnya tidak terbatas), (3) memiliki

kemampuan untuk mengambil keputusan dengan terampil (cepat, tepat, dan

akurat), (4) memiliki kemampuan memobilisasi sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan dan mampu menggugah pengikutnya untuk melakukan hal-hal

penting bagi tujuan sekolah atau madrasahnya, (5) memiliki toleransi terhadap

perbedaan pada setiap orang, (6) memiliki kemampuan memerangi musuh-musuh

kepala sekolah seperti ketidakpedulian, kecurigaan, tidak membuat keputusan,

mediokrasi, imitasi, arogansi, pemborosan, kaku, dan bermuka dua dalam

bersikap dan bertindak. Demikianlah bagi seseorang kepala sekolah memimpin

adalah mempengaruhi, kepemimpinan bukan jabatan, posisi, atau bagan air,

kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan lain.13

Sesuai dengan Pasal 12 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun

1990 menyatakan bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainya

dan penyadagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.14

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan aktivitas kepala sekolah

kesehariannya disibukkan dengan kegiatannya mempengaruhi orang-orang yang

menjalankan kegiatan akademik di sekolah, mereka adalah guru dan staf yang ada

disekolah. Pemimpin bekerja sama dengan orang-orang baik secara individu

maupun kelompok untuk memikirkan dan memecahkan masalah mutu pendidikan

disekolah, yang jadi perhatian utama atau yang diprioritaskan dalam aktivitasnya

13

Helmawati, Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah Melalui Manajerial

Skills, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hal. 17-18 14

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan

Dasar (Jakarta: Sinar Grafika), hal. 4

Page 29: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

13

adalah memperbaiki dan meningkatkan mutu belajar dengan memperbaiki kinerja

guru yang menanganinya.

Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Tim Dosen Adpen bahwa

kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan

pelaksanaan pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat

tercapai secara efektif dan efesien.

Dalam kepemimpinannya seorang kepala sekolah juga harus

meningkatkan keprofesionalisme sesuai dengan gaya kepemimpinannya berangkat

dari kemauan dan kesediaan, lebih berorientasi kepada bawahan, demokrasi, serta

lebih berfokus pada hubungan dari pada tugas. Dengan kata lain kepala sekolah

juga harus berupaya menjaga keakraban dengan para tenaga kependidikan agar

tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan lancar karena keakraban akan mendorong

berkembangnya saling percaya antara anggota organisasi, peran kepemimpinan

kepala sekolah harus dipandang sebagai suatu komponen kekuasaan untuk

menciptakan dan memobilisasi kinerja seluruh tenaga kependidikan untuk

melaksanakan dan menyelasaikan tugas dengan sebaik-baiknya

Kepala sekolah dalam perannya menajalankan kepemimpinan pendidikan

atau disebut juga kepemimpinan instruksional, menurut Wahab kepemimpinan

pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam situasi

pendidikan. Disini kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan

kebijakan dan haluan negara dalam mengupayakan pendidikan paling baik bagi

anak-anak sekolah. Komunitas tersebut harus berpatisipasi aktif mendiskusikan

berbagai kebijakan sebelumnya hal itu ditentukkan oleh negara, para kepala

sekolah perlu terus menerus mengikuti perkembangan prakarsa kebijakan yang

sedang dipertimbangkan oleh pemerintah melalui asosiasi pendidikan local dan

Page 30: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

14

nasional, para sekolah memiliki suara dalam mempertimbangkan kebijakan

tersebut.15

2. Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif

Kepala sekolah yang efektif seharusnya mengetahui, menyadari, dan

memahami tiga hal: (1) mengapa pendidikan yang berkualitas diperlukan

disekolah, (2) apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan

produktivitas sekolah, (3) bagaimana mengelola sekolah secara efektif untuk

mencapai prestasi yang tinggi. Indikator kepala sekolah yang efektif secara umum

dapat diamati dari tiga pokok yaitu pertama komitmen terhadap visi sekolah

dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kedua menjadikan visi sekolah sebagai

pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah, dan ketiga senantiasa

memfokuskan kegiatanya terhadap pembelajaran dan kinerja guru dikelas.

Indikator-indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sebagai

berikut yaitu menerapkan pendekatan kepemimpinan partisipatif terutama dalam

proses pengambilan keputusan, memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis,

lugas, dan terbuka, menyiapkan waktu untuk berkomunikasi secara terbuka

dengan para guru, peserta didik, dan warga sekolah lainya, menekankan kepada

guru dan seluruh warga sekolah untuk memenuhi norma-norma pembelajaran

dengan disiplin yang tinggi, menyelenggarakan pertemuan secara aktif, berkala,

dan berkesinambungan dengan komite sekolah, guru, dan warga sekolah lainya

mengenai topik-topik yang memerlukan perhatian, memberikan dukungan kepada

guru untuk menegakkan disiplin peserta didik, memberikan kesempatan yang luas

kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk berkonsultasi dan berdiskusi

15

Op.Cit. Syafaruddin dan Asrul, hal. 140-144

Page 31: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

15

mengenai permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pendidikan dan

pembelajaran disekolah, dan lain sebagainya.16

3. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Setiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang unik dan berbeda-beda

berdasarkan hal tersebut dikenal tiga gaya kepemimpinan yaitu:

a. Gaya kepemimpinan demokratis, ini menyajikan ruang kesetaraan

dalam pendapat sehingga guru, staf, dan pengawai lainnya memiliki

hak yang sama untuk berkontribusi dalam tanggung jawab yang di

embannya. Gaya kepemimpinan ini memandang guru, staf, dan

pengawai lainnya sebagai bagian dari keseluruhan sekolah sehingga

mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai

manusia. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk

mengarahkan, mengontrol, dan mengevaluasi, serta mengkoordinasi

berbagai pekerjaan yang diemban guru, staf, dan pengawai lainnya.17

b. Gaya kepemimpinan laissez faire (kendali bebas), gaya kepemimpinan

ini memberikan kesempatan sebebas-bebasnya kepada bawahan untuk

menyesuaikan pekerjaan atau masalah dan memberi keputusan,

pemimpin hanya berperan salam menentukkan kebijakan secara umum

dan pemimpin dengan gaya ini akan memfasilitasi dan menjamin

kebebasan bawahan dalam bekerja asal target atau tujuan yang

ditetapkan.

16

E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2011), hal. 19-20 17

Euis dan Donni, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah Membangun Sekolah

yang Bermutu, (Bandung: ALFABETA, cv, 2016), hal 178.

Page 32: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

16

c. Gaya kepemimpinan otokratis, gaya kepemimpinan ini menunjukkan

bahwa pemimpin adalah mutlak berkuasa biasanya pemimpin yang

memiliki gaya kepemimpinan ini akan mendikte bawahan, membuat

keputusan sendiri serta tidak melibatkan bawahan untuk berpatisipasi

dalam menyelesaikan masalah dan berpendapat. Kepemimpinan

dengan gaya ini cenderung kurang memperhatikan kebutuhan bawahan

dan tidak berkomunikasi secara efektif.18

4. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sebagai seorang pemimpin fungsi dan tugas kepala sekolah sangat

kompleks demi terwujudnya sekolah yang berkualitas, E. Mulyasa memaparkan

fungsi dan tugas kepala sekolah secara terperinci yaitu:

a. Sebagai pendidik (educator) dengan meningkatkan profesionalisme

tenaga kependidikan disekolahnya, menciptakan iklim sekolah yang

kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan

dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, melaksanakan model

pembelajaran yang menarik, serta mengadakan program akselerasi

(acceleration) bagi siswa yang cerdas diatas rata-rata.

b. Sebagai manajer dengan memperdayakan tenaga kependidikan melalui

kerjasama, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan

untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh

tenaga kependidikan.

c. Sebagai administrator dengan mengelola kurikulum siswa, personalia,

sarana prasarana, kearsipan, dan keuangan.

18

Bahar Agus Setiawan, Transformational Leadership: Ilustrasi di Bidang Organisasi

Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 276-277

Page 33: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

17

d. Sebagai supervisor dengan memperhatikan prinsip-prinsipnya seperti

hubungan konsultasi, kolegial, dan bukan hierarkis, dilaksanakan

secara demokratis, berpusat pada tenaga kependidkan (guru),

dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan, dan merupakan

bantuan profesional.

e. Sebagai leader dengan memberikan petunjuk dan pengawasan,

meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi

dua arah, serta mendelegasikan tugas.

f. Sebagai inovator dengan strategi yang tepat untuk menjalin hubungan

yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh

tenaga kependidikan disekolah, dan mengembangkan model-model

pembelajaran yang inovatif. Ketujuh sebagai motivator dengan strategi

yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga

kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya, motivasi

ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik,

pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara

efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar lewat pengembangan

pusat sumber belajar.

g. Fungsi dan tugas ini akan mendorong kepala sekolah meningkatkan

kreativitasnya dalam mengembangkan sekolah, sehingga mampu

memberikan inspiransi dan motivasi kepada jajaran bawahannya untuk

bangkit mengejar ketinggalan dan kemunduran di segala bidang.19

19

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), hal. 98-120

Page 34: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

18

5. Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang

seharusnya dapat dilakukan seseorang dalam pekerjaan berupa kegiatan, perilaku,

dan hasil yang seharusnya dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Agar dapat

melakukan sesuatu dalam pekerjaannya tentu saja seseorang memiliki

kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai

dengan bidang pekerjaannya. Berikut ini beberapa kompetensi yang muncul dari

dalam diri seorang kepala sekolah yaitu:

a. Kompetensi kepribadian yaitu memiliki integritas kepribadian sebagai

pemimpin, memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri

sebagai kepala sekolah, bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah

dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah.

b. Kompetensi manajerial yaitu menyusun perencanaan sekolah untuk

berbagai tingkatan perencanaan, memimpin sekolah dalam rangka

pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal, mengelola guru

dalam pendayagunaan sumber daya manusia, mengelola sarana

prasarana sekolah, mengelola ketatausahaan sekolah dalam

mendukung pencapaian tujuan sekolah, mengelola sistem informasi

sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan

keputusan, dan lainnya.

c. Kompetensi kewirausahaan yaitu menciptakan inovasi yang berguna

bagi pengembangan sekolah, memiliki motivasi yang kuat dan sukses

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin

Page 35: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

19

sekolah, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam

menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.

d. Kompetensi supervisi yaitu merencanakan program supervisi akademik

dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan

supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan

dan tehnik supervisi yang tepat, menindaklanjuti hasil supervisi

akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme

guru.

e. Kompetensi sosial yaitu bekerjasama dengan pihak lain untuk

kepentingan sekolah dan berpatisipasi dalam kegiatan sosial

kemasyarakatan.20

B. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan

pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,

tetap termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung.

1. Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo, kinerja merupakan

hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan strategis

organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada

ekonomi.21

20

Yusuf Hadijaya, Menyusun Strategi berbuah Kinerja Pendidik Efektif, (Pandan: Perdana

Publishing, 2013), hal. 226 21 Wibowo, Manajemen Kinerja , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 7

Page 36: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

20

2. Menurut Supardi kinerja guru merupakan kemampuan seseorang guru

dalam melaksanakan tugas pembelajaran disekolah dan bertanggung

jawab atas peserta didik dibawah bimbingannya dengan meningkatkan

prestasi belajar peserta didik.22

3. Menurut Jasmani Asf dan Syaiful Mustafa kinerja guru adalah hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan atau

madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai

tujuan pendidikan.23

Kinerja guru menyangkut seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seorang

guru dalam mengembangkan amanah dan tanggung jawabnya dalam mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memandu siswa untuk mencapai

tingkat kedewasaan dan kematangannya. Oleh karena itu kinerja guru itu dapat

diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukan kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan tugasnya di sekolah dan mengambarkan adanya suatu pembuatan

yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa kinerja guru adalah prestasi yang dicapai oleh seoarang

guru dalam mengelola dan melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan

tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan ukuran yang berlaku bagi

pekerjaannya.

2. Indikator Kinerja Guru

Tiap individu kelompok suatu organisasi memiliki kriteria penilaian

tertentu atas kinerja dan tanggung jawab yang diberikan, secara individual kinerja

22

Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 54 23

Jasmani dan Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru dalam

Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 156

Page 37: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

21

seseorang ditentukan oleh beberapa bidang yaitu kemampuan, komitmen, umpan

balik, kondisi yang menghambat, tantangan, tujuan, fasilitas, kekuratan diri, arah,

usaha, daya tahan atau ketentuan, strategis khusus dalam menghadapi tugas.

Kinerja pengawai dapat dilihat dari seberapa kualitas pekerjaan yang dihasilkan,

tingkat kejujuran dalam berbagai situasi, inisiatif dan prakarsa memunculkan ide-

ide baru dalam pelaksanaan tugas, sikap karyawan terhadap pekerjaan dalam,

kerjasama dan keandalan, pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan,

pelaksanaan tanggung jawab, pemanfaatan waktu serta pemanfaatan waktu secara

efektif.

Sedangkan yang dapat dijadikan indikator standart kinerja guru

diantaranya (1) standart pengetahuan, keterampilan, dan disposisi, (2) sistem

penilaian dan evaluasi unit, pengalaman lapangan, dan praktik klinis, (3)

perbedaan, (4) kualifikasi, kinerja, pengembangan fakultas, (5) tata kelola unit dan

sumber daya. Indikator diatas menunjukkan bahwa standart kinerja guru

merupakan suatu bentuk kualitas atau patokan yang menunjukkan adanya jumlah

dan mutu kerja yang harus dihasilkan guru meliputi pengetahuan, keterampilan,

sistem penempatan dan unit variasi pengalaman, kemampuan praktis, kualifikasi,

hasil, pekerjaan, dan pengembangan.24

3. Penilaian Kinerja Guru

Untuk menilai kinerja guru dapat dilihat pada aspek penguasaan –ontent

knowledge, behavioral, dan human relation skill. Menurut Michel dalam Supriadi

menyatakan bahwa aspek yang dilihat dalam menilai kinerja guru yaitu quality of

work, proptness, initiatif, apability, and comunication, dapat dipahami bahwa

24

Ibid, Supardi, hal. 48-49

Page 38: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

22

kinerja guru dinilai dari penguasaan keilmuan, keterampilan, tingkah laku,

kemampuan membina hubungan, kualitas kerja, inisiatif, kapasitas dari serta

kemampuan dalam berkomunikasi. Dimensi atau standart kinerja yang evaluasi

dalam pelaksanan pekerjaan meliputi jumlah volume pekerjaan, kualitas kerja,

kemampuan menyesuaikan diri dan kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama

seperti yang diungkapkan:

a. Quality of work, yang berkenaan dengan volume pekerjaan yang dapat

dikerjakan seorang guru.

b. Quality of work, yang berkenaan dengan ketelitian dan kelengkapan

hasil kerja.

c. Inisiatif, berkenaan dengan keinginan untuk maju, mandiri, penuh

tanggung jawab terhadap pekerjaanya.

d. Adaptability, kemampuan guru untuk merespons dan menyesuaikan

dengan perubahan keadaan.

e. Cooperation, berkenaan dengan kemampuan dan kemauan untuk

bekerjasama dengan pimpinan dan sesama teman kerja.25

Aspek-aspek yang dapat dinilai dari kinerja seseorang guru dalam suatu

organisasi dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1) Kemampuan tehnik yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,

metode, tehnik, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan

tugas serta pengalaman dan pelatihan yang telah diproleh.

25 Ibid, Supriadi, hal. 70

Page 39: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

23

2) Kemampuan konseptual yaitu kemampuan untuk memahami

kompleksitas organisasi dan penyusaian bidang gerak dari unit-unit

operasional.

3) Kemampuan hubungan interpersonal yaitu kemampuan untuk

bekerjasama dengan dengan orang lain, membawa guru melakukan

negonisasi.26

Instrumen sebagai alat penilaian kinerja atau kemampuan guru (APKG)

dan disebut sebagai tiga komponen penting bagi seorang guru dalam proses

pembelajaran yaitu (1) persiapan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran,

dan (3) hubungan antar pribadi. Alat ukur ini bersifat generic esensial yang terdiri

dari tiga macam berupa lembar penilaian perencanaan pembelajaran, lembar

penilaian kemampuan pembelajaran, dan lembar penilaian hubungan antar

pribadi.27

Penilaian kinerja terhadap guru diperlukan karena penilaian kinerja guru

bermanfaat dalam mengetahui tentang perbaikan prestasi kerja, adaptasi

kompensasi, keputusan penempatan, kebutuhan latihan dan pengembangan

perencanaan dan pengembangan karir, penyimpangan proses staffing, ketidak

akurattan informasional, kesalahan desain pekerjaan, kesempatan kerja yang adil,

dan tantangan eksternal.28

Kegunaan penilaian kinerja guru pada umumnya

memenuhi dua tujuan yaitu meningkatkan kinerja guru dengan cara membantu

mereka menyadari dan menggunakan potensi mereka sepenuhnya dalam

26 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke

Praktik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 324 27

Bafadal, Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesional

Guru, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 143 28

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Mnausia, (Yogyakarta:

BPFE, 1995), hal. 135-137

Page 40: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

24

menjalankan misi organisasi serta menyediakan informasi kepada guru dan kepala

sekolah yang akan dipakai dalam keputusan-keputusan pekerjaan terkait.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Menurut Ondi dan Aris Suherman mengatakan guru merupakan ujung

tombak keberhasilan pendidikan yang diangap sebagai orang berperan penting

dalam pencapaian tujuan pendidikan yang merupakan pencerminan mutu

pendidikan, keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak

lepas dari pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal yang membawa

dampak pada perubahan kinerja guru. Beberapa faktor yang mempengaruhi

kinerja guru yang dapat diungkap tersebut antara lain:29

a. Kepribadian dan Dedikasi, kepribadian adalah kesuluruhan dari

individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik jadi, faktor terpenting

bagi seorang guru adalah kepribadiannya. Kepribadian inilah yang

menentukkan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi

anak didiknya, kepribadian inilah yang menentukkan tinggi rendahnya

martabat guru.

b. Pengembangan Profesi, pengembangan profesionalisme guru

menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan

manajemen beserta strategi penerapannya, pengembangan profesional

guru harus memenuhi standart yang dikemukakan oleh Stiles dan

Horsley bahwa ada empat standart pengembangan guru yaitu (1)

standart pengembangan profesi A adalah pengembangan profesi untuk

para guru sains yang memerlukan pembelajaran sains yang diperlukan

29

Ondi Soandi dan Aris Suherman, Etika Profesi Keguruan, (Bandung: ADITAMA,

2010), hal. 213

Page 41: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

25

melalui perspektif dan metode, (2) standart pengembangan profesi B

adalah pengembangan profesi untuk guru sains memerlukan

pengintegrasian pengetahuan sains, pembelajaran, pendidikan, dan

lainnya, (3) standart pengembangan profesi C adalah pengembangan

profesi untuk para guru sains memerlukan pembentukan pemahaman

dan kemampuan untuk pembelajaran sepanjang masa, (4) standart

pengembangan profesi D adalah program profesi untuk guru sains

harus koheren dan terpadu.

c. Kemampuan Mengajar, untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik

guru memerlukan kemampuan Cooper mengemukakan bahwa guru

harus memiliki kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan

tujuan pengajaran, menyajikan bahan pelajaran, memberikan

pertanyaan kepada siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil

belajar.

d. Komunikasi, terbinannya hubungan komunikasi didalam lingkungan

sekolah memungkinkan guru dapat mengembangkan kreativitasnya

sebab ada jalan terjadinya interaksi dan ada respon balik dari

komponen lain disekolah atas kreativitas dan inovasi tersebut.

e. Hubungan dengan Masyarakat, sekolah merupakan lembaga sosial

yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat lingkungannya sebaliknya

masyarakat tidak dapat dipisahkan dari sekolah sebab keduanya

memiliki kepentingan.

f. Kedisplinan, disiplin yang tinggi akan mampu membangun kinerja

yang profesional sebab dengan pemahaman displin yang baik guru

Page 42: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

26

mampu mencermati aturan-aturan dan langkah strategis dalam

melaksanakan proses belajar mengajar, kemampuan guru dalam

memahami aturan dan melaksanakannya tepat, baik dengan personalia

lain di sekolah maupun proses belajar mengajar dikelas sangat

membantu upaya membelajarkan siswa kearah yang lebih baik.

g. Kesejahteraan, faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang

berpenagruh terhadap kinerja guru didalam meningkatkan kualitasnya

sebab semakin sejahteranya seseorang makin tinggi untuk

meningkatkan kinerjanya.

h. Iklim Kinerja, iklim kerja adalah hubungan timbal balik antara faktor-

faktor pribadi, sosial dan budaya yang mempengaruhi sikap individu

dan kelompok dalam lingkungan sekolah yang tercermin dari suasana

hubungan kerjasama yang harmonis dan kondusif antara kepala

sekolah dengan guru, antara guru dengan guru yang lain.30

5. Kompetensi Guru

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competency yang berarti

kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Sedangkan pengertian dari kompetensi

guru profesional yaitu orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus

dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya

sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru dan dosen wajib memiliki

kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang sehat

jasmani dan rohani, memiliki kemampuan untuk menwujudkan tujuan pendidikan

30

Ibid, Ondi Soandi dan Aris Suherman, hal. 215

Page 43: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

27

nasional, serta memiliki sertifikan profesi. 31

Jadi kualifikasi dan kompetensi itu

harus di miliki oleh guru agar dapat dikatakan guru profesional.

Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi

tersendiri seperti yang diungkapkan oleh Syaiful Sagala didalam bukunya yaitu

guru harus memiliki kompetensi di antaranya: 1) kemampuan untuk memandang

dan mendekati masalah-masalah pendidikan dan prespektif masyarakat global, 2)

kemampuan untuk berkerja sama dengan orang lain secara kooperatif dan

bertanggung jawab sesuai dengan peranan dan tugas dalam masyarakat, 3)

kapasitas kemampuan berfikir secara kritis dan sestematis, dan 4) keinginan untuk

selalu meningkatkan kemampuan intelektual sesuai dengan tuntutan zaman yang

selalu berubah.32

Semua itu agar dapat menuju pendidikan yang berkualitas,

efektif, dan efisien, serta mencapai tujuan pembelajaran. Untuk memiliki

kompetensi tersebut guru perlu membina diri secara baik, karena fungsi guru

adalah membina dan mengembangkan kemampuan peserta didik secara

profesional dalam proses belajar mengajar.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru yang profesional harus memiliki

empat kompetensi menurut Jamil Suprihatininggrum guru wajib memiliki

kompetensi yang meliputi di antaranya yaitu:

a. Kompetensi pedagogik merupakan keampuan yang berkaitan dengan

pemahaman siswa dan pengelolaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis. Kompetensi ini mecakup kemampuan pemahaman terhadap

siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

31

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali

Press, 2008), hal. 125. 32

Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal.

209.

Page 44: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

28

kerja, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia.

c. Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan siswa dan masyarakat sekitar.

d. Kompetensi profesinal guru mengambarkan tentang kemampuan yang

harus dimiliki oleh seorang yang mengampu jabatan sebagai seorang

guru yang artinya kemampuan yang ditampilkan itu menjadi ciri ke

profesionalannya dan kompetensi profesional ini merupakan

kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran

bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan

subtansi keilmuan yang menaungi kurikulum tersebut serta menambah

wawasan keilmuan sebagai guru.33

Selain kempetensi guru profesional di atas, ada sepuluh kemampuan dasar

guru yang harus dimiliki oleh guru yang akan berjalan beriringan dengan empat

kompetensi di atas, diantaranya: (1) Menguasai landasan-landasan pendidikan, (2)

Menguasai bahan pelajaran, (3) Kemampuan mengelola program belajar

mengajar, (4) Kemampuan mengelola kelas, (5). Kemampuan mengelola interaksi

belajar mengajar, (6) Menilai hasil belajar siswa, (7) Kemampuan mengenal dan

menterjemahkan kurikulum, (8) Mengenal fungsi dan program bimbingan dan

33

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &

Kompetensi Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 100

Page 45: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

29

penyuluhan, (9) Memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran, (10) Mengenal

dan menyelenggarakan administrasi pendidikan.34

C. Strategi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa

Yunani yaitu “Strategos” ini berasal dari kata “Stratos” yang berarti militer dan

“Ag” yang artinya memimpin, berdasarkan pemaknaan ini maka kata strategi pada

awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen namun lebih dekat dengan

bidang kemiliteran. Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik,

cara. Sedangkan secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam

bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.35

Dalam hal ini, maka seorang pimpinan harus dituntut memiliki kepandaian

dalam menguasai situasi dan kondisi yang dimiliki oleh organisasi sehingga

mampu menerapkan suatu pengembangan program dan menggerakkan sumber

daya organisasi yang dimilikinya. Salah satu faktor yang menentukan efektifitas

pelaksanaan program peningkatan kinerja adalah ketepatan penggunaan strategi,

penggunaan berbagai macam strategi terletak pada seorang pemimpin untuk dapat

memahami beberapa strategi, akan dapat memilih dan menentukan strategi mana

yang akan diutamakan untuk mencapai suatu tujuan.

Keberhasilan suatu organisasi ditentukkan oleh kemampuan pimpinan

organisasi itu menetapkan strategi yang tepat dalam menjalankan organisasinya

dan memanfaatkan lingkungan dengan memilih pengorganisasian sumberdaya

internal yang tepat, ketetapan strategi yang yang ditetapkan pimpinan suatu

34

Ibid, hal. 210. 35

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:

Refika Aditana, 2011), hal. 3

Page 46: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

30

organisasi didasarkan pada pemikiran strategi yang dimilikinya dengan

pengalaman pembelajarannya dalam situasi lingkungan yang terus berubah.

Proses yang dilakukan oleh ahli strategi tersebut digunakan sebagai pemikiran

strategi formal untuk panduan dalam menetapkan keputusan manajemen.36

Adapun pengertian strategi menurut para ahli yaitu:

1. Menurut Chanler strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan

perusahaannya dalam kaitanya dengan tujuan jangka panjang, program

tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumberdaya.

2. Selain itu ada juga defenisi yang lebih khusus misalnya dua pakar

strategi Hamel dan Prahalad yang mengangkat kompetensi ini sebagai

hal penting mereka berdua mendefenisikan strategi yang

terjemahannya adalah “Strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus serta dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para

pelanggan dimasa depan, dengan demikian strategi selalu dimulai dari

apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi”.37

3. Menurut Faulkner dan Johnson strategi memperhatikkan sungguh-

sungguh arah jangka panjang dan cakupan organisasi, strategi juga

secara kritis memperhatikkan dengan sungguh-sungguh posisi

organisasi itu sendiri dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh

36

Sofian Assauri, Strategic Management, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal.

9 37

Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik: Cara Mudah Meneliti Masalah-

Masalah Manajemen Strategik untuk Skripsi, Tesis, dan Praktik Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010), hal. 16

Page 47: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

31

pengadaan keunggulan kompetetif yang secara ideal berkelanjutan

sepanjang waktu.38

Adapun menurut penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi adalah

sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana

tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan

sasaran dengan memperhatikkan keunggulan kompetetif, komparatif, dan sinergis

yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang

keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.

Strategi kepemimpinan adalah tuntutan bagi pemimpin agar bersifat

fleksibel dalam mengatasi sesuatu yang diharapkan dan tuntutan bagi mereka

untuk mempunyai visi helikopter yaitu suatu kemampuan untuk berpandangan

jauh kedepan.39

Strategi kepemimpinan merupakan rangkaian dari rencana sebagai

sasaran, kebijakan atau tujuan yang ditetapkan oleh seorang pemimpin sesuai

dengan kondisi yang ada, sehingga mampu mewujudkan atau mencapai suatu

tujuan tertentu. Tujuan dalam kaitannya dengan strategi kepemimpinan kepala

sekolah, maka tujuan yang akan dicapai yaitu peningkatan mutu sekolah. Kepala

sekolah beserta staf harus mampu menyusun strategi yang tepat agar visi, misi,

dan tujuan pendidikan disekolah tersebut cepat tercapai.

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa bahwa strategi kepemimpinan

adalah rencana atau cara yang dilakukan pemimpin untuk mencapai suatu tujuan

tertentu, tujuan dalam kaitannya dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah

maka tujuan yang akan dicapai yaitu untuk kemajuan suatu lembaga pendidikan.

38

Trison PB, Manajemen Strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis, (Bandug: Tugu

Publisher, 2007), hal. 13-14 39

Tony Bush dan Mariane Coleman, Manajemen Strategi Kepemimpinan Pendidikan,

(Yogyakarta: Ircisod, 2008), hal. 91

Page 48: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

32

Seorang kepala sekolah adalah pimpinan pengajaran yang tugasnya adalah

melaksanakan dan mengawasi aktivitas sekolah dengan menyusun tujuan,

memelihara disiplin, dan mengevaluasi hasil pembelajaran dan pengajaran yang

dicapai. Pada saat ini kepala sekolah didorong untuk menjadi pemimpin yang

memudahkan personil sekolah dengan membangun kerjasama, menciptakan

jaringan kerja, dan mengatur semua komponen sekolah dengan komunikasi yang

baik. Menurut Castetter ada lima cara yang bisa kepala sekolah lakukan dalam

meningkatkan kinerja guru yaitu:

a. Pembinaan Kinerja Guru

Menurut Ali Imron pembinaan guru dapat diartikan sebagai

serangkaian usaha bantuan kepada guru terutama bantuan yang berwujud

layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pemilik sekolah,

pengawas, serta pembinaan layanan untuk meningkatkan proses dan hasil

belajar dan pembinaan guru dapat dilakukan sendiri oleh guru yang

bersangkutan yaitu dengan keaktifan dan kesadaran diri untuk

mengembangkan potensi diri guru yang bersangkutan. Ali Imron

mengelompokkan pembinaan guru menjadi tiga macam pembinaan yaitu

pertama pembinaan kemampuan guru dalam hal memelihara program

pengajaran di kelas, kedua kemampuan guru dalam hal menilai dan

memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak didik, ketiga

memperbaiki situasi belajar anak didik. Dalam hal pembinaan kemampuan

guru dalam memelihara program pengajaran dikelas, kepala sekolah harus

memahami tahap-tahap proses pengajaran sehingga dapat membantu

Page 49: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

33

kepala sekolah untuk melaksanakan pembinaan program pengajaran

kepada guru-guru.40

Selanjutnya kepala sekolah harus memahami faktor-faktor apa saja

yang dapat mempengaruhi belajar anak didik seperti faktor motivasi,

kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal,

tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam

berkomunikasi. Jika kepala sekolah memahami faktor-faktor diatas maka

sangat mudah bagi kepala sekolah untuk melakukan pembinaan kepada

guru maka sekolah hendaknya terbuka tetapi menjaga jarak dengan para

tenaga kependidikan agar mereka dapat mengemukakan berbagai

permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga

kependidikan.

b. Pengawasan atau Supervisi terhadap Kinerja Guru

Salah satu strategi dalam upaya mencapai tujuan pendidikan

nasional tersebut adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan, untuk

dapat mencapai mutu pendidikan diperlukan pendidik yang profesional.

Guru sebagai pendidik harus mempunyai kompetensi dalam pengelolaan

pembelajaran, pengembangan potensi dan penguasaan akademik. Kegiatan

pembelajaran salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru

perlu pembinaan dari kepala sekolah melalui supervisi akademik, kualitas

mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung dapat

mempengaruhi kualitas pembelajaran siswa untuk itu perlu diadakan

40

Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1993), hal. 9

Page 50: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

34

pembinaan tindak lanjut dari kepala sekolah antara lain melalui supervisi

pengajaran.41

c. Pembinaan Displin Tenaga Kependidikan

Dalam meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah harus mampu

menumbuhkan displin tenaga kependidikan terutama displin diri, dalam

hal ini kepala sekolah harus mampu melakukan hal-hal yaitu membantu

tenaga kependidikan mengembangkan pola perilakunya, membantu tenaga

kependidikan meningkatkan standart perilakunya, menggunakan

pelaksanaan atauran sebagai alat. Guru yang dibina kepala sekolah dengan

baik maka dia akan menjadi guru yang profesional di bidangnya, dengan

mengedepankan displin kerja sebagai acuan untuk mencapai target

pengajaran dan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jika semuanya

tercapai maka kualitas pendidik di sekolah yang di topang kinerja yang

baik akan segera tercapai kepala sekolah yang dapat menjadi pioneer

pelaksanaan dan pengawasan dalam hal displin tenaga kependidikan ini.

d. Pemberian Motivasi

Setiap tenaga pendidikan memiliki karakteristik khusus yang satu

sama lainnya berbeda, hal ini memerlukan pelayanan dan perhatian khusus

pula dari pemimpinnya agar mereka dapat memanfaatkan waktu untuk

meningkatkan kinerjanya. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja

produktifitas kerja perlu di perhatikan motivasi para tenaga kependidikan

dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Motivasi yang diberikan

bisa berupa reward, beasiswa pendidikan, penugasan, promosi terhadap

41

Ibid, E. Mulyasa, hal. 111

Page 51: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

35

kinerja guru. Guru akan lebih giat lagi dalam meningkatkan kinerjanya

apabila ada motivasi atau dorongan dari kepala sekolah, hal ini bisa berupa

dengan pembinaan atau dengan dorongan kata-kata.

e. Pemberian Penghargaan

Penghargaan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas

kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif, melalui

penghargaan ini tenaga kependidikan dirangsang untuk meningkatkan

kinerja yang positif dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna apabila

dikaitankan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka, sehingga

setiap tenaga kependidikan memiliki peluang untuk meraihnya. Kepala

sekolah yang mengerti kebutuhan seorang guru maka dia akan

memberikan penyemangat agar guru dapat meningkatkan kinerjanya, hal

ini bisa dengan kenaikan ngaji, kenaikan pangkat, finansial, piagam, dan

harus disesuaikan dengan tugas yang diberikan serta hasil kinerja guru

tersebut.42

Menurut Lashway dalam Jerry untuk mencapai kerja sama dari para

anggota dan mencapai tujuan organisasi, saat ini kepala sekolah memiliki tiga

strategi yaitu:

1) Penggunaan strategi Hirarki oleh kepala sekolah, strategi hirarki

memberikan cara pandang yang luas, cara penerimaan yang luas

dalam mengelola organisasi, menyampaikan janji dan efesiensi,

pengawasan, dan rutinitas yang direncanakan. Kepemimpinan teknikal

kepala sekolah adalah berkaitan dengan tindakan sebagai perencanaan,

42

Ibid, E. Mulyasa, hal.141-143

Page 52: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

36

mengalokasikan, sumberdaya, koordinator, supervisi, penyebar

informasi dan sebagai analisis.

2) Penggunaan strategi transformasional, strategi transformasional

berjalan atas persuasi, idealisme, dan kekaguman intelektual, motivasi

pengawai melalui nilai, simbol, dan membagi visi. Pemimpin

transformasional lebih cepat menerima tujuan kelompok,

memperhatikan harapan kinerja tinggi, menciptakan kekaguman

intelektual, dan menampilkan model yang sesuai melalui perilaku

mereka. Strategi transformasional memiliki kapasitas untuk

memotivasi dan memberikan informasi kepada anggota khususnya

bila organisasi menghadapi dan melakukan perubahan utama.

3) Penggunaan strategi fasilitatif, kepemimpinan fasilitatif sebagai suatu

perilaku dan kemampuan kebersamaan dari sekolah untuk beradaptasi,

pemecahan masalah, dan peningkatan kinerja. Strategi fasilitatif

memberikan kepada guru sebagai teman harian dalam membawa visi

untuk kehidupan. Tindakan kepala sekolah yang menggunakan

strategi fasilitatif bila mana mereka menghadapi hambatan

sumberdaya, membangun tim kerja, memberikkan umpan balik,

koordinasi dan manajemen konflik, menciptakan jaringan komunikasi,

melaksanakan kerjasama politik, dan sebagai model dalam visi

sekolah.43

Sebagian ahli menyebutkan karakteristik sebagaimana dikemukakan diatas

oleh Overton justru menggunakan istilah strategi kepemimpinan dan intinya

43

Jerry H. Makawimbang, Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu, (Bandung: Alfabeta

cv, 2012), hal. 39

Page 53: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

37

adalah pilihan terhadap atas pemikiran dan perilaku kepala sekolah dalam

mempengaruhi staf, para guru, personil pengawai dan murid-murid disekolah.44

Diagram diatas menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kinerja ada

beberapa tahap yang harus dilewati yaitu (1) meningkatkan prestasi bawahan, (2)

meningkatkan kebiasaan kerja, (3) melakukan tindak lanjut yang efektif, (4)

memelihara prestasi yang meningkat. Setelah prestasi kerja dapat ditingkatkan

dapat langsung diupayakan tindak lanjut yang efektif dan disini ada dua strategi

penting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru yaitu pelatihan

dan motivasi kinerja. Pelatihan digunakan untuk menangani rendahnya

kemampuan guru dan mempermudah guru dalam melakukan pembelajaran terkait

dengan tugas pekerjaannya sedangkan motivasi kinerja diguanakan untuk

menangani rendahnya semangat dan gairah kerja.45

D. Penelitian Relevan

Sejumlah penelitian terdahulu yang dinilai relavan dalam penelitian ini

adalah:

1. Zainuddin (2017) “ Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri Kabanjahe”.

Dari hasil wawancara dan studi dokumentasi dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut: (1) Kepemimpinan kepala sekolah di MAN Kabanjahe

adalah kepemimpinan yang demokratis dan kinerja guru di MAN

Kabanjahe secara umum sudah baik, walaupun ada beberapa guru yang

kinerjanya tidak maksimal, dan hal tersebut disebabkan karena faktor-

44

Syafaruddin dan Asrul, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Cita

Pustaka Media, 2013), hal. 145 45 Op.Cit. Barnawi dan Mohammad Arifin, hal. 78

Page 54: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

38

faktor pribadi. (2) Strategi yang dilakukan Kepala Sekolah untuk

meningkatkan kinerja guru di MAN Kabanjahe adalah mengirim guru

ke pelatihan DIKLAT, mengadakan MGMP, mengadakan PKB dan

menyusun RKAL. (3) Pelaksanaan strategi kepemimpinan dalam

meningkatkan kinerja guru memiliki beberapa faktor yang menjadi

penghambat yaitu fasilitas di MAN Kabanjahe yang kurang memadai

dan gangguan masyarakat luar yang tidak suka dengan keberadaan

MAN Kabanjahe. (4) Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk

mengatasi hambatan yang ada adalah dengan melengkapi fasilitas yang

masih kurang memadai dan menyerahkan gangguan dari luar sekolah

kepada pihak komite.46

2. Uci Rahmawati (2016) “Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru di Raudhatul Athfal Al Khairiyah Banjarsari Kidul

Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas”. Hasil penelitian ini

menunjukkan: 1) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru dilihat dari beberapa hal yaitu perencanaan

program pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media

pembelajaran, metode pembelajaran, evaluasi/penilaian pembelajaran,

kedisiplinan serta komunikasi dan interaksi, 2) Guru menjadi lebih

baik, tertib dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya mulia dari

perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi/penilaian pembelajaran, dan

3) Memantau guru saat pembelajaran berlangsung dan secara berkala

46

Zainuddin, Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru

di Madrasah Aliyah Negeri Kabanjahe, 2017,

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/benchmarking/article/view/1134 Di akses Pada Tanggal 22

Februari 2019.

Page 55: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

39

berkeliling melihat kekelas, memberi keleluasaan kepada guru untuk

memilih metode yang tepat, dan Kepala sekolah terbuka memberikan

teladan kepada guru baik dalam hal kedisiplinan maupun dalam

berkomunikasi.47

3. Rochman Hidayati (2016) “Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

Upaya Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri 67 Sungai Raya”.

Hasil Penelitian ini menunjukkan: (1) Kepemimpinan kepala sekolah

dalam upaya meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran

telah dilaksanakan cukup baik meskipun belum ditunjang dengan

fasilitas yang lengkap terutama dalam mengelola waktu antara

melaksanakan tugas tambahan sebagai kepala sekolah serta

melaksanakan tugas akademik sebagai guru, (2) Kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran sudah cukup baik hal ini ditandai dengan

tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas

mengajar, melaksanakan pembelajaran dan pembinaan yang mendidik

bagi peserta didik, serta menerima hasil supervisi untuk peningkatan

kompetensi dan perbaikan kinerja, dan (3) Upaya kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru yaitu dengan melaksanakan penilaian

kinerja guru, melaksanakan supervisi akademik pembelajaran yang

dilaksanakan guru dikelas, melaksanakan tindak lanjut hasil

supervisi.48

47

Uci Rahmawati, Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di

Raudhatul Athfal Al Khairiyah Banjarsari Kidul Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas,

2016, Diakses di http://repository.iainpurwokerto.ac.id/923/1/COVER_ABSTRAK_DAFTAR

ISI_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf Pada Tanggal 22 Februari 2019. 48

Rochman Hidayati, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Upaya Meningkatkan

Kinerja Guru di SD Negeri 67 Sungai Raya, 2016,

Page 56: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

40

4. Idhar (2012) “Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Pada Pembelajaran di MAN 3 BIMA”.

Berdasarkan hasil penelitian yaitu 1) Strategi kepemimpinan kepala

madrasah dalam meningkatkan kinerja guru (pendidik) di Madrasah

memiliki peran yang sangat penting karena peran kepala madrasah

sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja pendidik dalam

pembelajaran, 2) Langkah yang ditempuh kepala madrasah dalam

meningkatkan kinerja pendidik di Madrasah kondisi dan problem yang

dihadapi dapat disimpulkan sebagai menciptakan situasi dan kondisi

sesuai yang kondusif di lingkungan kerja, 3) Faktor pendukung kepala

madrasah dalam meningkatkan kinerja pendidik di Madrasah yaitu

menerapkan prinsip-prinsip penghargaan terhadap pendidik yang

memiliki kreativitas dan inovasi kerja, memiliki anggaran yang cukup

untuk pengembangan madrasah, memiliki sarana dan prasarana yang

menunjang dan memadai, pendidik memiliki semangat dan inovasi

kerja yang tinggi dalam menjalankan tugas, pendidik merespon dengan

baik program-program yang direncanakan oleh kepala madrasah, setiap

program terencanakan dengan baik.49

5. Moch Abdurrozaq (2017) “Strategi Kepala Sekolah Dalam Upaya

Meningkatkan Kinerja Guru Di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo

Kabupaten Pringsewu”. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1)

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:-

SDUuh3XQDQJ:jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/15453/13615+&cd=1&hl=id

&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b Diakses Pada Tanggal 22 Februari 2019. 49

Idhar, Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru

Pada Pembelajaran di MAN 3 BIMA, 2012, http://repositori.uin-

alauddin.ac.id/5888/1/IDHAR_opt.pdf Diakses Pada Tanggal 22 Februari 2019.

Page 57: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

41

Pembinaan kinerja guru dengan cara mengikut sertakan guru-guru

seminar dan pelatihan profesi guru dengan harapan guru memperoleh

ilmu tambahan agar kinerjanya semakin baik, 2) Pengawasan kinerja

guru kepala sekoah sudah melakukanya dengan cara mengawasi secara

langsung proses pembelajaran didalam kelas, 3) Pembinaan displin

tenaga kependidikan kepala sekolah telah melakukanya dengan baik,

hal ini terlihat dari upaya yang dilakukan kepala sekolah yaitu setiap

pagi kepala sekolah berangkat lebih awal agar dapat melihat secara

langsung tingkat disiplin guru dan siswa, kepala sekolah juga dapat

berjabat tangan dengan guru dan siswa, 4) Pemberian motivasi kepala

sekolah sudah memberikanya kepada para guru,guru kegiatan

pemberian motivasi ini dilakukan kepala sekolah disaat tidak ada jam

belajar (istirahat) diruang guru, 5) Pemberian penghargaan kepala

sekolah belum bisa menjalankanya, dengan alasan keuangan sekolah

pemberian penghargaan belum bisa diberikan kepala sekolah kepada

guru yang memiliki kinerja yang baik.50

50

Moch Abdurrozaq, Strategi Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

Di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, 2017, Di akses di

http://repository.radenintan.ac.id/603/1/SKRIPSI_LENGKAP.pdf Pada Tanggal 22 Februari 2019.

Page 58: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa jenis penelitian kualitatif

berdasarkan pada fenomenologi dengan menggunakan empat kebenaran empirik,

yaitu: 1) kebenaran empirik sensoris, 2) kebenaran empirik logis, 3) kebenaran

empirik etik, dan 4) kebenaran empirik transedental.51

Penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan

dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu pendidikan. Penelitian

kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif

dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan.

Adapun alasan peneliti menggunakan metode kulitatif karena strategi yang

dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru madrasah di Al-

Manar Tembung cendrung mengacu pada bentuk fenomenologi.

Ada beberapa pertimbangan peneliti sehingga memilih menggunakan

metode kualitatif dalam penelitian ini, yaitu mengacu pada pendapat yang

dikemukakan Moleong52

sebagai berikut:

1. Menyesuaikan penelitian kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

dengan kenyataan ganda.

2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dan responden.

51

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hal. 51. 52

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2000), hal. 3.

Page 59: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

43

3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan

banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai

yang dihadapi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan MTs Al-Manar terletak di

Desa Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Provinsi

Sumatera Utara. Dengan bangunan di atas tanah kurang lebih 1,254 meter2

milik

Yayasan Ustadz Ngatman Aziz. Adapun letak MTs Al-Manar, batasnya adalah

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Perumahan warga sekitar

2. Sebelah Timur : Jalan Pasar V Tembung

3. Sebelah Selatan : Jalan Pasar VII Tengah Tembung

4. Sebelah Barat : Jalan Pasar V Tembung

Penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan, selanjutnya mengurus

izin penelitian. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 3 (tiga) bulan

dimulai bulan April 2019 s.d Juni 2019.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang menjadi informan penelitian ini adalah mereka

yang mengetahui, memahami dan mengalami permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala madrasah, wkm kepala

madrasah, dan guru di MTs Al-Manar Tembung. Pemilihan subjek penelitian ini

Page 60: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

44

berdasarkan atas pertimbangan bahwa para informan kepala madrasah sangat

terkait erat dengan perannya dalam upaya meningkatkan kinerja gurunya.

D. Tehnik dan Instrument Pengumpulan Data

Proses penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data berulang-

ulang ke lokasi penelitian melalui kegiatan membuat catatan data dan informasi

yang didengar dan dilihat selanjutnya data tersebut dianalisis. Data dan informasi

yang dikumpulkan, dikelompokkan, dan dianalisis kemudian ditemukan makna

berbagai strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan proses

pembelajaran guru agama di MTs Al-Manar Tembung.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan aktivitas pengamatan yang peneliti lakukan

dalam rangka melihat secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh

informan di sekolah. Karena itu, peneliti membuat catatan tentang apa

yang dilihat dan didengar secara langsung strategi kepemimpinan kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru tersebut. Tujuan dari kegiatan

pengamatan adalah untuk merekan secara langsung aktivitas informan

terkait permasalahan dalam penelitian ini kemudian membandingkannya

dengan hasil wawancara dari para informan. Instrumen yang digunakan

adalah camera, buku catatan dan lembar pengamatan observasi.

Page 61: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

45

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.53

Dengan ini peneliti gunakan

untuk menghimpun data mengenai gambaran umum, struktur, kondisi dan

sosiologis geografis dan berkenaan dengan penelitian ini dengan

responden kepala madrasah, guru maupun personel lainnya. Instrumen

yang digunakan adalah lembar pedoman wawancara, alat tulis dan alat

perekam.

3. Studi Dokumentasi

Setelah melakukan observasi dan wawancara peneliti melakukan

studi dokumentasi dengan memperoleh data dan informasi yang

diharapkan dalam penelitian ini juga dilakukan melalui pengkajian

berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk memperoleh data. Studi

dokumen dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji dokumen-

dokumen yang ada kaitannya dengan strategi kepemimpinan kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung.

Data dokumen yang dikumpulkan mencakup dokumen data strategi

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan proses pembelajaran

guru agama yang dilakukan, rencana dan strategi program jangka pendek,

menengah dan panjang. Data ini dipergunakan untuk menambah data yang

ada yang diperoleh melalui wawancara, observasi berperan serta yang

53

Moleong, Op.Cit. hal. 135.

Page 62: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

46

kesemuanya itu untuk memperoleh pengertian yang mendalam. Instrumen

yang digunakan adalah camera, berkas-berkas yang diperlukan untuk

laporan penelitian, dan lembar blanko checklist.

E. Analisis Data

Pada penelitian yang di lakukan ini menggunakan analisis model Milles

dan Huberman yang terdiri dari: (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan (c)

kesimpulan. Yang dimana prosesnya berlangsung secara sirkuler selama

penelitian berlangsung. Pada tahap awal pengumpulan data, fokus penelitian

masih melebar dan belum tampak jelas, sedangkan observasi masih bersifat umum

dan luas. Setelah fokus semakin jelas maka peneliti menggunakan observasi yang

lebih berstruktur untuk mendapatkan data tentang strategi kepemimpinan kepala

sekolah di MTs Al-Manar Tembung yang lebih spesifik.54

1. Reduksi Data

Peneliti menggunakan analisis data berupa reduksi data dengan

mengumpulkan seluruh data, informasi, dan dukumentasi di lapangan atau

di tempat penelitian. Kemudian setelah terkumpul seluruh data maka

peneliti melakukan proses pemilihan dan penyederhanaan tentang data

yang berkaitan dengan judul penelitian atau pembahasan penelitian. Untuk

memudahkan penyimpulan data-data yang telah didapat dari lapangan atau

tempat penelitian maka diadakan reduksi data. Peneliti melakukan reduksi

data dengan mengumpulkan semua catatan di lapangan yaitu di MTs Al-

Manar Tembung, kemudian dianalisis dengan cermat dan lugas kemudian

54

Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Cipta Pustaka,

2007), hal. 147.

Page 63: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

47

menyisihkan data lapangan yang tidak sesuai dengan fokus penelitian dan

berkaitan dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung agar hasilnya

menjadi lebih baik.

2. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data Peneliti menggunakan analisis data

berupa penyajian data yaitu dengan pemilihan dan penyederhanaan tentang

data yang berkaitan dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung. Dengan adanya

penyajian data maka peneliti dapat memahami apa yang sedang terjadi di

ruang lingkup penelitian maupun hal-hal yang berkaitan dengan penelitian

untuk disajikan dan dipergunakan untuk penelitian.

3. Menarik Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan reduksi data kemudian dilanjutkan

dengan penyajian data yaitu semua hasil observasi, wawancara, dan

temuan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan strategi kepemimpinan

kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar

Tembung dan selanjutnya diproses dan dianalisis, maka proses selanjutnya

adalah dengan menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yang berupa data, tulisan, tingkah laku pada

subjek atau tempat penelitan yang terkait dengan Pelatihan dan

pengembangan kepemimpinan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja

guru di MTs Al-Manar Tembung.

Page 64: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

48

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah penelitian yang digunakan

peneliti dalam rangka menggambarkan situasi yang sesungguhnya terjadi. Oleh

karena itu peneliti membagi beberapa setting (deskripsi penelitian) meliputi:

melakukan studi teori, melakukan studi pendahuluan dan membuat rancangan

penelitian.

1. Melakukan Studi Teori

Aktivitas peneliti pada studi teori adalah menelusuri berbagai

referensi di perpustakaan dan internet kemudian mengumpulkannya sesuai

dengan tema penelitian. Kegiatan mengumpulkan dan menelusuri bahan

referensi senantiasa peneliti lakukan dan sesuai dengan perencanaan

dimulai pada tanggal 25 Februari 2019. Kegiatan ini terus berlangsung

sampai pada proses konsultasi bimbingan dengan pembimbing mini riset.

Peneliti terus mengadakan pencatatan hal-hal yang berkaitan dengan

arahan dan bimbingan dari pembimbing. Selain itu peneliti juga

melakukan cross check terhadap semua sumber yang diambil sehingga

diperoleh landasan teori yang kuat dan valid.

2. Melakukan Studi Pendahuluan

Pelaksanaan studi pendahuluan yang peneliti lakukan adalah dengan

mendatangi langsung lokasi penelitian dan mengadakan observasi secara

langsung serta mencatat hal-hal yang penting terkait dengan objek

penelitian ini. Pada kegiatan ini konsentrasi peneliti adalah melakukan

penelusuran pada kegiatan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung. Kemudian akan

Page 65: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

49

dihasilkan kesesuaian dengan bahan-bahan referensi yang sudah

dikumpulkan sebelumnya. Pada studi pendahuluan ini peneliti

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas informan. Hasil-

hasil dari studi pendahuluan selanjutnya dikumpulkan dan

dikategorisasikan.

3. Membuat Rancangan Penelitian

Pada kegiatan perancangan penelitian peneliti menyusun outline dan

garis besar penelitian dalam sebuah proposal yang telah diseminarkan.

Selanjutnya peneliti menggambarkan yang sesungguhnya terjadi dalam

pelaksanaannya peneliti membagi beberapa langkah yang dimulai dari: a)

pengumpulan data awal/studi pendahuluan, b) pengumpulan data pokok, c)

melengkapi/konfirmasi terhadap data, dan d) penulisan laporan penelitian.

Sedangkan setting (tatanan atau deskripsi penelitian) di antaranya adalah

penetapan informan penelitian dan aktivitas penelitian.

G. Penjamin Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif faktor keabsahan data juga sangat diperhatikan

karena suatu hasil penelitian tidak ada artinya jika tidak mendapat pengakuan atau

terpercaya. Untuk memperkuat keabsahan data hasil temuan serta

mempertahankan validitas data penelitian, peneliti menggunakan empat kriteria

sebagai acuan standar validitas seperti yang disarankan oleh Lincoln dan Guba

yang meliputi: “(a) Cradibility, (b) Tranferability, (c) Dependability, dan (d)

Comfirmability.55

Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

55

Salim dan Syahrum, Op. Cit. hal. 165.

Page 66: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

50

1. Cradibility (Kepercayaan)

Setelah peneliti melakukan penelitian maka peneliti meneliti

kembali penelitian dengan turut serta dalam proses komunikasi dalam

proses pengumpulan data dari pihak sekolah atau tempat/lokasi penelitian

yaitu MTs Al-Mannar Tembung hingga data yang dibutuhkan benar-benar

telah diperoleh dengan baik agar tidak terjadi perbedaan atau perbandingan

pendapat antara pihak sekolah dan guru-guru di tempat. Kemudian

menggambarkan tingkat kepercayaan terhadap penelitian terutama

terhadap data dan informasi yang diperoleh dan peneliti memperoleh data

yang berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga

selama penelitian, sehingga data diperoleh dengan baik dan dapat

dipercaya sebagai bukti dari sebuah penelitian. Untuk mempercayai dan

menyakini suatu yang terkait dengan ketepatan dari kesaksiannya sendiri

terhadap logika, kebenaran, dan kejujuran di tempat penelitian.

2. Tranferability (Keteralihan)

Dalam melakukan pemeriksaan dan pengecekan data peneliti

melakukan keteralihan dengan mengusahakan pembaca laporan penelitian

ini agar mendapat gambaran yang jelas tentang penelitian sehingga kita

dapat mengetahui situasi hasil penelitian ini untuk diberlakukan dan

diterima. Dan penelitian strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru ini diharapkan dapat dipahami oleh pembaca

lain, sebab dengan memahami tujuan yang dilakukan maka penelitian ini

dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti yang akan datang.

Page 67: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

51

3. Dependability (Ketergantungan)

Disini peneliti berupaya untuk bersikap konsisten terhadap seluruh

proses penelitian seluruh kegiatan penelitian ditinjau ulang dengan

memperhatikan data yang telah diperoleh dengan tetap

mempertimbangkan kesesuaian dan kepercayaan data yang ada.

Ketergantungan ditujukan terhadap sejauh mana kualitas proses dalam

membuat penelitian, dimulai dari pengumpulan data, analisis data,

perkiraan temuan dan pelaporan yang diminta oleh pihak-pihak atau para

ahli yang berhubungan dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah di

MTs Al-Mannar Tembung.

4. Comfirmability (Kepastian)

Peneliti harus memastikan bahwa seluruh data yang diperoleh dalam

penelitian ini terjamin kepercayaannya sebagai gambaran objektivitas atau

suatu penelitian dan sebagai suatu proses akan mengacu pada hasil

penelitian. Untuk mencapai kepastian suatu temuan dengan data

pendukungnya, peneliti menggunakan teknik mencocokkan atau

menyesuaikan temuan-temuan penelitian dengan data yang diperoleh. Jika

hasil penelitian menunjukkan bahwa data cukup berhubungan dengan

strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di

MTs Al-Manar Tembung, tentu temuan penelitian dipandang telah

memenuhi syarat sehingga kualitas data dapat diandalkan dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Page 68: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

52

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

MTs Al- Manar merupakan lembaga pendidikan menengah pertama yang

diselenggarakan dibawah naungan Yayasan Usatdz Ngatman Aziz yang berlokasi

di Jl. Pancasila Pasar V Tembung, Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Medan Sumatera Utara. Yayasan ini didirikan dalam waktu yang ditentukan oleh

Ustadz Ngatman Aziz pada tahun 2006, pertama kali beliau mendirikan Madrasah

Ibtidaiyah dan Raudhatul Athfal Al- Manar. Pada awal tahun 2011, didirkan

Madrasah Tsanawiyah yang juga dibawah Yayasan Ustadz Dr. Ngatman Aziz,

M.Pd, adapun landasan didirikannya sekolah ini di karenakan masih banyak

kekurangan dari kalangan masyarakat yang berlandaskan ilmu agama dan

kurangnya akhlak perilaku.

MTs Al- Manar didirikan dengan harapan, menumbuhkan kesadaran

generasi muda untuk menggali potensi diri yang berkualitas, untuk menghasilkan

sumber daya manusia yang siap hidup di zamannya dengan perpaduan ilmu, dan

amal dalam setiap langkahnya. Madrasah ini juga didirikan atas dorongan dan

dukungan masyarakat sekitar Al- Manar yang mayoritas beragama Islam, yang

menghendaki didirikannya Sekolah Tingkat Atas Islam.

Dengan model kompleks Al- Manar telah berdiri RA, MI, maka berdirilah

MTs Al-Manar sebagai lembaga pendidikan Islam tingkat menengah pertama.

Status diakui diperoleh pada akreditasi dan izin operasional sekolah pada bulan

April Tahun 2011. Pembangunan fisik untuk sarana sekolah ditingkatkan dari 3

gedung menjadi 2 gedung.

Page 69: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

53

MTs Al-Manar Tembung Tsanawiah Al-Manar yang beralamat di jalan.

Pancasila Pasar V Kelurahan Tembung Kecamatan Percurt Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara yang sudah mendapatkan izin operasinal

dengan Nomor 410 Tahun 2017 Tanggal 29 Maret 2017 dengan NSM

121212070109 dan NPWP 31.571.372.7.125.001 dan MTs Al-Manar sudah

mendapatkan akreditasi dengan nilai B. Email madrasah yaitu

[email protected] dengan kode pos 20371.

Adapun visi yang dikembangkan oleh MTs Al- Manar Tembung adalah

“Membina Akhlak, Meraih Prestasi, Berwawasan Global yang Dilandasi Nilai-

nilai Budaya Luhur Sesuai Ajaran Islam”. Misi MTs Al-Manar yaitu: a)

Menanamkan aqidah melalui pengamatan ajaran islam, b) Mengoptimalisasikan

proses pembelajaran dan bimbingan, c) Mengembangkan pengetahuan di bidang

iptek, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan minat dan potensi siswa

dan, d) Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga madrasah dan

lingkungan. Tujuan MTs Al- Manar yaitu: a) Menjadikan siswa beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, b) Menjadikan siswa sehat

jasmani dan rohani, c) Meningkatkan kemampuan siswa agar memiliki dasar-

dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan, untuk melanjutkan pendidikan

pada jenjang yang lebih tinggi, d) Mengenal dan mencintai agama, bangsa,

masyarakat dan kebudayaan dan, e) Menjadikan siswa kreatif, trampil, dan

bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

Untuk mencapai suatu organisasi madrasah perlu adanya keterlibatan

seluruh anggota dalam mengelola suatu madrasah tersebut. Susunan pengurus

organisasi merupakan langkah dari keberhasilan untuk mencapai suatu tujuan

Page 70: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

54

yang diharapkan dan didalam susunan pengurus organisasi terdapat didalamnya

pembagian tugas, koordinasi, dan kewenangan dalam setiap jabatan. Menurut data

peneliti proleh dari studi dokumen dapat dikemukakan struktur organisasi MTs

Al-Manar Tembung yang tertera dalam gambar berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Al-Manar Tembung

Sumber : Tata Usaha MTs Al-Manar Tembung

Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga

Kab. Deli Serdang

Kementrian Agama

Kab. Deli Serdang

Pengurus

Yayasan

Komite Madrasah

Andriani S.Pd

Kepala Madrasah

Nurhayati S.PdI

Bendahara Madrasah

Siti Maisyarah S.Pd

Wakad Kurikulum

M. Iqbal Harahap S.Pd

Wakad.Bid Kesiswaan

Wali Kelas 7

Ali Ikhsan S.PdI

Wali Kelas 8

M. Iqbal Harahap

S.PdI

Wali Kelas 9

Maisyaroh

Sitompul S.PdI

Guru

Bidang

Studi

Siswa/ Siswi MTs

Al- Manar

Page 71: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

55

Dari gambar struktur organisasi diatas, dapat dilihat bahwa kepala

madrasah dan kepala yayasan sama-sama memiliki fungsi dalam mengelola

sekolah. Kepala madrasah memiliki wewenang dan tanggung jawab yang besar

bagi sekolah, tetapi semua tanggub jawab tersebut tidak mutlak hanya kepada

kepala madrasah saja, melainkan tanggung jawab tersebut dapat dijalankan oleh

guru-guru dan siswa serta masyarakat yang berada di dalam lingkungan lembaga

pendidikan tersebut.

Temuan penelitian diarahkan pada upaya mengungkapkan data dan

informasi penelitian di MTs Al- Manar Tembung yang berpedoman pada tiga

fokus masalah penelitian yaitu tentang strategi kepemimpinan kepala sekolah

dalam meningkatkan kinerja guru yang bertumpu pada kepemimpinan kepala

sekolah, kinerja guru, dan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di MTs Al- Manar Tembung. Deskripsi temuan khusus

penelitian ini, disusun berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi

selama penelitian yang akan di uraikan berikut ini:

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah di MTs Al-Manar Tembung

Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah di MTs Al-Manar

Tembung, perlu di paparkan berdasarkan data dan hasil wawancara serta

dokumentasi sebagaimana yang ditemukan dari lokasi penelitian. Kepemimpinan

kepala sekolah yang digunakan dalam memimpin merupakan aspek penting dalam

memimpin suatu madrasah dan mencoba untuk mempengaruhi perilaku orang lain

agar dapat mencapai suatu tujuan pendidikan di MTs Al-Manar Tembung secara

efektif dan efesien. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah dan

beberapa informan lainnya. Adapun kepemimpinan kepala sekolah yang

Page 72: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

56

dilakukan di MTs Al-Manar Tembung berdasarkan wawancara dengan Kepala

Madrasah, sebagai berikut:

“Kepemimpinan yang saya lakukan dalam memimpin madrasah MTs Al-

Manar Tembung ini yaitu dengan gaya demokratis karena disini saya ikut

berbaur atau berpatisipasi dengan para guru disini, melibatkan para guru

dalam segi apapun itu baik dari segi pengambilan keputusan, menerima

saran atau ide dari guru-gurunya, saling terbuka dengan guru-guru disini

jadi kesannya tidak ada yang di tutup-tutupi atau dirahasiakan, saling

bertukar berpikiran, saling memberikan solusi, dan saling menyemangati.

Saya juga memberikan hak penuh kepada guru di MTs Al-Manar

Tembung disini untuk dapat berkontribusi dalam hal apapun, terus saya

juga memperhatikan kebutuhan mereka tentang apa-apa saja yang kurang

dan yang dibutuhkan oleh mereka. Di Madrasah Al-Manar Tembung kami

mempunyai prinsip, prinsipnya gini pertama ikhlas beramal, yang kedua

jadiin pekerjaan ini untuk amanah sama ibadah, jadi kayaknya tidak

mementingkan diri sendiri sama-sama kita untuk mendidik anak-anak ini

menjadi insan yang cerdas dan tetap mencapai tujuan pendidikan. Jadi

hubungan yang saya lakukan dengan para guru disini tidak kaku dan

kesannya tidak seperti majikan dan bawahan melainkan seperti saudara

sendiri kami disini”.56

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari ibu Siti Maisyarah selaku Wkm

Kurikulum, beliau mengatakan bahwa:

“Kepemimpinan kepala madrasah disini lebih berat ke kepemimpinan

demoktratis kayaknya ya karena ibu itu membantu kami dari segi apapun

itu, membantunya itu salah satunya ya sebagai motivator kami ketika kami

melaksanakan proses belajar mengajar, terus dialah yang memfasilitasi,

memotivator kami sehingga proses belajar mengajar itu semakin baik dan

seperti kegiatan-kegiatan pembelajaran mana-mana yang kurang dia siap

membantu jadi kayak kami kendala kendala apa itu ya disampaikan kepada

madrasahnya sehingga apa yang kami minta itu sesuai dengan apa yang

kami harapkan. Kami disini juga sering sharing hampir setiap hari kami

sharing dengan ibu itu, sharingnya apa kendala yang didalam kelas itu

sering kami ceritakan jadi nanti kadang kepala madrasah minta solusi dari

kami nah kaminya juga begitu kami disini. Jadi kepala madrasah sangat

membantu kami apa yang kami perlukan, apa yang kami inginkan,

semuanya dibantu oleh kepala madrasah”.57

56

Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung Ibu Andriani S.Pd,

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib. 57

Wawancara dengan Wakad Kurikulum MTs Al-Manar Tembung Ibu Siti Maisyarah

S.Pd, Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 09.11 Wib.

Page 73: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

57

Dari hasil wawancara di atas, kepala madrasah memberikan kesempatan

dan kewenangan yang cukup kepada guru untuk menyelesaikan tugas dan

tanggung jawabnya, kepala madrasah juga memberikan nasehat, bimbingan, dan

arahan dalam rangka meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan

tugasnya. Kepala madrasah menggunakan gaya demoktratis hal ini di buktikannya

studi dokumentasi mengenai absensi rapat dan hasil rapat tentang kenaikan kelas,

visi madrasah yaitu evaluasi, tentang hasil belajar siswa, mencetak generasi

akhlaklul karimah, dan berwawasan (dengan cara kuasai bahan, kuasai audiens,

dan tujuan), hal tersebut dapat di lihat dalam lampiran.

Dari pernyataan kepala madrasah dan juga Wkm Kurikulum, bapak Ali

Ihsan selaku guru Al-Qur’an Hadist juga memberikan pernyataan guna untuk

lebih memperkuat hasil wawancara tentang kepemimpinan kepala sekolah sebagai

berikut:

“Kepemimpinan kepala sekolah disini dia lebih ke kepemimpinan

demokratis, kenapa saya bilang begitu karena disinikan kami tempat

duduknya berdekatan dengan meja kepala sekolah jadi kami sama ibu

dekat kali udah seperti saudara sendiri kami disini tapi walaupun kami

disini sudah seperti saudara sendiri kami tetap tau bahwasan ibu itu adalah

atasan dan kami para guru bawahannya, ibu itu juga sering sharing dengan

kaminya disini, kami pun begitu juga dengan ibu itu, jadi selalu ada tiap

hari itu pembicaraan dengan kepala sekolah tentang perkembangan peserta

didik. Ibu itu juga kalau ada pendapat dari kami dari para guru disini, ibu

itu mau menerima pendapat kami bahkan di meja ibu itu banyak itu

berkas-berkas dari pendapat kami dikumpulkannya baru nanti ibu itu

berdiskusi dengan kepala yayasan gimana bagusnya untuk kemajuan

sekolah disini. Jadi kami para guru disini enggak tertekanlah dengan

kepemimpinan ibu itu karena ibu itu merangkul kami kalau ada masalah

gitu sama kami disini langsung minta solusi sama ibu gimana bagusnya,

jadi adapun masalah sama kaminya, kami enggak perlu gitu mendam-

mendam didalam hati. Enggak semacam takut gitu kalau ada permasalahan

di pendam-pendam gitu, enggak sampek kek gitu sih kami disini, kami

kalau ada permasalahan sama diri kami langsung berdiskusi sama ibu itu

dan langsung minta solusi gimana baiknya”.58

58

Wawancara dengan Guru Bahasa Arab MTs Al-Manar Tembung Bapak Ali Ihsan S,Pd.I

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 74: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

58

Dari hasil beberapa wawancara di atas dapat di pahami bahwa

kepemimpinan kepala madrasah di MTs Al-Manar Tembung menggunakan

kepemimpinan dengan gaya demokratis yang maksudnya kepala sekolah bisa

mendekatkan diri dengan para guru, pengawai, dan siswanya, memberikan

kesetaraan kepada para guru dan pegawai sekolah dalam mengeluarkan pendapat

sehingga para guru dan pegawai sekolah memliki hak yang sama untuk

berkontribusi. Selain itu kepala sekolah menggunakan pendekatan kepada guru

guna untuk membimbing atau mengayomi para guru agar melaksanakan tugas dan

kewajibannya.

2. Kinerja Guru di MTs Al-Manar Tembung

Untuk mengetahui kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung, perlu di

paparkan berdasarkan data dan hasil wawancara serta dokumentasi sebagaimana

yang ditemukan dari lokasi penelitian. Peneliti melakukan wawancara dengan

kepala madrasah dan beberapa informan lainnya tentang kinerja guru di MTs Al-

Manar Tembung. Hal ini sebagai mana diungkapkan oleh Kepala Madrasah:

“Kinerja guru disini menurut saya sudah mulai baik yaitu bisa dilihat dari

kepribadiannya, hubungan dengan warga sekolah, terus cara mengajarnya

yaitu sudah menggunakan media dari barang bekas dan sudah sesuai

dengan RPP, tetapi kendalanya dalam pengumpulan RPP mereka itu sering

tidak tepat waktu dan dikatakan baik juga hal itu dibuktikan dengan

bertambahnnya siswa di madrasah ini dari tahun ke tahun, dan dibuktikan

juga dari segi kelulusan siswanya kalau dia melanjutkan pendidikan ke

sekolah menengah atas negeri dia lulus atau dapat diterima di sekolah itu,

beraking, terus kalau dia melanjutkan pendidikan di sekolah swasta dia

rangkingnya dari 1 sampai 10. Terus dikatakan kinerja guru sudah mulai

membaik disini juga sudah menaati peraturan yang ada walaupun ada

sebagian guru yang belum menaati peraturan sekolah, guru ya yang displin

baik dalam disiplin ketaatan tepat waktu datang sekolah, tepat waktu

masuk ke kelas dan tepat waktu dalam memulai pembelajaran dan

mengakhiri pembelajaran, dan lihat juga dari segi absensinya. Guru disini

sering hadir kalau pun ada yang tidak hadir pada saat dia mengajar itu

wajib digantikan dengan guru yang lain. Cuman untuk sekarang ini saya

Page 75: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

59

lagi berusaha untuk meningkatkan kinerja guru ya disini biar lebih

profesional lagi dalam bekerja.”59

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari ibu Purwo selaku guru Bahasa

Indonesia, beliau mengatakan bahwa:

“Kinerja guru disini sudah mulai membaik menurut saya ya, kenapa bisa

dikatakan sudah baik, itu karena dilihat dari kedisplinan para guru ya

disini, terus dilihat dari segi proses belajar mengajarnya sudah sesuai

dengan RPP ya, tetapi sering dalam pengumpulan RPP guru-guru disini

tidak tepat waktu, nah dalam hal ini kami menggunakan media yang

terbuat dari barang bekas, terus dilihat juga dari segi kelulusan siswa-siswa

ya, terus dilihat juga dari segi absensi kaminya disini. Setelah itu kami

disini para guru ya juga kerja sama dengan warga sekolah jadi kami disini

ada pembagian tugas guru biar enggak satu orang aja gitu yang

memengang tanggung jawab semuanya, makanya kepala madrasah

membuat pembagian tugas biar tidak terbebani dan tidak terlalu capek dan

kami disini juga bertanggung jawab terhadap tugas kami sebagai seorang

guru dan yang terakhir kami para guru disini sudah menaati peraturan yang

ada disekolah walau ada sebagian guru yang tidak menaati peraturan di

sekolah”.60

Wawancara di atas menunjukan bahwa Kepala Madrasah melakukan tugas

dan tanggung jawabnya pada bidang pembelajaran, pada kinerja guru di MTs Al-

Manar Tembung sudah mulai membaik hal itu di buktikan dengan hubungan para

guru dengan warga sekolah, mematuhi peraturan yang ada, absensi, dan media

yang terbuat dari barang berkas. Hal ini dapat dilihat di pada lampiran.

Hal ini juga di buktikan dari bertambahnya siswa dari tahun ke tahun

sebagai berikut:

59

Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung Ibu Andriani S.Pd,

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib. 60

Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia MTs Al-Manar Tembung Ibu Puryo

Ningsih S.Pd Pada Tanggal 25 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 76: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

60

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Siswi dari Tahun ke Tahun di MTs Al-Manar Tembung

Tahun Jumlah Siswa Jumlah Siswa

Laki-Laki Perempuan

2013-2014 2 8 10

2014-2015 7 3 10

2015-2016 17 11 28

2016-2017 20 12 32

2018-2019 27 38 65

Sumber Data:Dokumen Tata Usaha MTs Al-Manar Tembung

Berdasarkan tabel diatas bahwasannya bertambahnya siswa dari tahun ke

tahun di MTs Al-Manar Tembung sudah mulai membaik, hal itu dapat dilihat dari

tabel diatas dan minat masyarakat terhadap sekolah tersebut.

Kepala madrasah juga melakukan pembagian tugas kepada para guru di

MTs Al-Manar Tembung agar semua tanggung jawab tidak dibebankan kepada

satu orang, adapun pembagian tugas yang dilakukan oleh kepala madrasah yaitu:

Tabel 4.2 Pembagian Tugas Guru di MTs Al-Manar Tembung

No Nama/Nip Jabatan Dalam

Dinas Tim

1. Andriani, S.Pd Ketua

2. Siti Maysarah, S.Pd Wakil Ketua

3. Purwo Ningsih, S.Pd Wakil Ketua

4. Drs. Abdul Rasyid Pengawas

Kemenag Deli

Serdang

5. Taufik, S.Kom Komite

6. Maisyaroh Sitompul, S.Pd Anggota

7. Rosmanila, S.T Anggota

Page 77: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

61

8. Ali Ikhsan, S.Pd Anggota

9. Iqbal Harahap, S.Pd.I Anggota

Sumber Data:Dokumen Tata Usaha MTs Al-Manar Tembung

Berdasarkan tabel diatas bahwasannya kepala madrasah membuat

pembagian tugas kepada guru-guru di MTs Al-Manar Tembung yaitu salah

satunya adalah Tim Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

dilingkungan Madrasah Tsanawiah Swasta Al-Manar.

Dari pernyataan kepala madrasah dan guru, bapak Iqbal Harahap selaku

guru Aqidah Akhlak juga memberikan pernyataan guna lebih memperkuat hasil

wawancara tentang kinerja guru beliau mengatakan bahwa:

“Kalau di tanyak tentang kinerja guru disini menurut saya sudah mulai

biak karena kami disini dapat dilihat dari kedisplinan kami disinilah, terus

dalam proses belajar mengajar menurut saya mulai baik juga, terus kami

rata-rata para guru disini sudah menaati peraturan yang telah ditetapkan

oleh madrasah karena kami disini enggak berani melanggar peraturan

walaupun ada sebagian guru yang masih ada sih tidak menaati peraturan

madrasah, terus kami juga selalu hadir kalau jadwal kami yang mengajar

kalau pun ada halangan dari kami misalnya sakit itu harus di gantikan

dengan guru yang lain tapi tetap kita yang menentukan bahan pelajaran

untuk anak-anak baru guru pengganti nanti yang tinggal menjelaskan

kepada anak-anak, terus dapat dilihat juga dari segi kelulusan siswanya

dan bertambahnya siswa di madrasah ini dari tahun ke tahun, itu aja sih”.61

Dari pernyataan Guru di atas kinerja guru di madrasah MTs Al-Manar

Tembung sudah mulai membaik yaitu dapat dilihat dari proses pembelajaran yang

sudah baik dan tidak membiarkan kelas kosong dengan mencari guru pengganti

dan mengajarkan bahan ajar yang sesuai dengan RPP yang ada, akan tetapi dalam

pengumpulan RPP guru-guru tersebut sering tidak tepat waktu sehingga proses

pembelajaran tidak berjalan secara maksimal dan dapat berpengaruh pada kinerja

guru. Guru yang sudah sesuai dengan antara latar belakang pendidikannya dengan

61

Wawancara dengan Guru Aqidah Akhlak MTs Al-Manar Tembung Bapak Iqbal

Harahap S.Pd.I Pada Tanggal 25 Mei 2019 Pukul 13.00 Wib.

Page 78: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

62

bidang yang di ajarkannya, peneliti melihat dari jadwal belajar mengajar di MTs

Al-Manar Tembung. Hal ini ditemukan pada saat studi dokumen yang dapat

dilihat pada lampiran.

Dari hasil beberapa wawancara di atas di ketahui bahwa dalam kinerja

guru di MTs Al-Manar Tembung sudah mulai membaik di buktikan dengan

kedisplinan para guru, bertambahnya siswa di MTs Al-Manar Tembung dari tahun

ke tahun, dilihat dari segi kepribadian gurunya, hubungan dengan warga sekolah,

proses belajar mengajar guru yang mandiri terlihat dalam proses pembelajaran

guru menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan

media dari barang bekas, dan guru yang sudah sesuai antara latar belakang

pendidikannya dengan bidang yang di ajarkan. Kepala madrasah masih berusaha

meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung dengan cara memfasilitasi

para guru dalam melakukan tugasnya, memantau dalam pengumpulan RPP dan

lebih mengoptimalkan proses belajar mengajar guru agar guru di MTs Al-Manar

Tembung lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya.

3. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru di MTs Al-Manar Tembung

Strategi ialah suatu rencana yang disusun dan ditetapkan sebagai arah dan

tujuan yang diinginkan. Dari hasil wawancara bersama kepala madrasah tentang

strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs

Al-Manar Tembung, perlu di paparkan berdasarkan data dan hasil wawancara

serta dokumentasi sebagaimana yang ditemukan dari lokasi penelitian. Hal ini

sebagai mana diungkapkan oleh Kepala Madrasah:

Page 79: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

63

a. Pembinaan Kinerja Guru

Didalam pembinaan kinerja guru yang dilakukan kepala madrasah

adalah dengan mengikut sertakan guru-guru yang ada di MTs Al-Manar

Tembung dalam berbagai seminar maupun pelatihan yang telah di

programkan oleh pemerintah, maka beliau menjelaskan sebagai berikut:

“Ya tentu saja, guru-guru yang ada disini kita ikutkan seminar-

seminar dan pelatihan itu semua dalam rangka pembinaan guru

tersebut tetapi tidak semua guru yang mendapatkan pelatihan yang

diadakan oleh pemerintah karena kan saya mengirim guru ya yang

sesuai dengan mata pelajaran dan bahan materi pelatihan tersebut

dan kita juga mengadakan semacam seminar gitu di madrasah ini

pembahasannya itu tentang metode dan strategi pembelajaran dan

itu di undang dari dosen luar untuk mengisi acara seminar

tersebut”.62

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari ibu Siti Maisyarah

selaku Wkm Kurikulum, beliau mengatakan bahwa:

“Iya benar, guru-guru yang ada disini diikut sertakan untuk

pelatihan-pelatihan dan seminar yang telah di programkan oleh

pemerintah dan biasanya kami tiap akhir tahun itu kami

mengadakan semacam seminar itu khusus untuk metode dan

startegi pembelajaran nah itu nanti diundang dari dosen luar untuk

mengisi seminar itu jadi biar tambahlah pengetahuan guru-gurunya,

kayak kurikulum kayak tahun kemaren itu tentang KTSP itu

strategi dan metode apa-apa aja yang biasa digunakan di kelas nah

itu biasanya dosen UIN juga itu dan itu di undang langsung”.63

Wawancara di atas menunjukan bahwa kepala madrasah benar

mengikut sertakan para guru di MTs Al-Manar Tembung untuk pelatihan

yang telah di programkan oleh pemerintah, hal ini ditemukan pada studi

dokumen yang dapat dilihat pada lampiran. Akan tetapi kepala madrasah

mengadakan seminar di dalam madrasah tidak mengundang pembicara

62 Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung Ibu Andriani S.Pd,

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib. 63

Wawancara dengan Wakad Kurikulum MTs Al-Manar Tembung Ibu Siti Maisyarah

S.Pd, Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 09.11 Wib.

Page 80: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

64

acara secara resmi atau secara tertulis, tetapi hanya dilakukan secara

individu saja.

Dari pernyataan kepala madrasah dan juga Wkm Kurikulum, Ibu

Puryo selaku guru Bahasa Indonesia juga memberikan pernyataan guna

untuk lebih memperkuat hasil wawancara tentang pembinaan kinerja Guru

sebagai berikut:

“Iya benar, guru-guru di sini tu di ikut sertakan kepala madrasah

untuk pelatihan tetapi kalau pelatihan kami itu sudah ada satu atau

dua tahun yang lalu lah terakhir pelatihan diberikan sama kepala

madrasah kami kan entah tentang RPP K13 itu pelatihannya

sebelumnya, cara pembuatan soal juga pernah pelatihan. Baru

selaian pelatihan kepala madrasah kami kalau misalnya ada

informasi dari kemenag ada pelatihan ini nah nanti kepala

madrasah akan mengirim gurunya jadi kami kalau bisa, sebisa

mungkin jangan sampai ketinggalanlah dia cepat nanti

mendapatkan format, entah file apa gitu, dan kami disini juga

sistemnya kerja tim jadi tidak ada yang sampai ketinggalan dan jika

ada yang tidak bisa kepala madrasahnya itu langsung membimbing

guru-guru yang disini gitu”.64

Dari hasil beberapa wawancara di atas di ketahui bahwa dalam

pembinaan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung dengan cara

mengikuti seminar-seminar atau pelatihan dan mengadakan seminar

didalam sekolah dengan mengundang dosen dari luar sebagai pembicara

acara, dalam mengikuti seminar dan pelatihan hanya guru-guru tertentu

saja yang diutus untuk mengikuti seminar yang di selenggarakan oleh

pemerintah.

b. Pengawasan terhadap Kinerja Guru

Didalam pengawasan kinerja guru, kepala sekolah melakukannya

dengan cara kunjugan kelas secara langsung disaat proses kegiatan belajar

64

Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia MTs Al-Manar Tembung Ibu Puryo

Ningsih S.Pd Pada Tanggal 25 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 81: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

65

mengajar berlangsung, meskipun tidak semua guru di kunjungi kelasnya.

Untuk guru-guru yang telah dianggap bagus dalam kegiatan mengajar

tidak diawasi lagi, dengan melakukan kunjungan kelas kepala sekolah bisa

secara langsung mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan oleh guru. Hal tersebut berdasarkan pernyataan kepala madrasah

MTs Al-Manar Tembung, beliau mengatakan bahwa:

“Untuk pengawasan biasanya yang saya lakukan adalah saya

melihat langsung ke dalam kelas, jadi saya bisa melihat langsung

kinerja guru yang bersangkutan, tapi tidak semua kelas yang saya

masuki secara langsung. Untuk guru-guru yang saya anggap sudah

baik dalam mengajar biasanya saya tidak mengunjungi langsung ke

dalam kelas, saya mengawasinya melihat dari ke jauhan, palingan

baru nanti kalau ada masalah kompromi atau diskusinya di dalam

kantor aja. Tapi untuk guru yang memang ada kendala didalam

kelas, kesulitan apa yang ada di alami sama gurunya, itu pasti saya

pantau secara langsung”.65

Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa pengawasan yang

dilakukan kepala madrasah di MTs Al-Manar Tembung cenderung ke

individual, berupa kujungan kelas yang dapat dilihat pada lampiran,

percakapan pribadi dan lebih ke internal. Akan tetapi, berdasarkan fakta

dilapangan kepala madrasah cenderung kurang aktif dalam melakukan

pengawasan dan kurang maksimal, terlihat dari ketua yayasan yang

cenderung melakukan pengawasan ke kelas-kelas setiap hari pada tepatnya

waktu pagi.

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari bapak Iqbal Harahap

selaku guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan bahwa:

“Ya pasti mengawasi, kalau dia lebih sering kalau gurunya masuk

disini kalau untuk masuk ke kelas jarangnya, kadang gurunya udah

65

Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung Ibu Andriani S.Pd,

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 82: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

66

siap ngajar balek kemari baru disitu nanti suka nanyak-nanyak tadi

kenapa disitu, kenapa kek gini gitu, dia lebih kek gitu. Kepala

madrasah itu tipe orang yang selalu nerima apapun itu yang

dilakukan oleh guru selama tujuannya bisa tercapai jadi dia enggak

harus banyak tuntutan harus kek gini gitu kalau misalnya dia lihat

enggak cocok makanya dia enggak langsung tegur dikelas gitu, dia

negurnya sendiri-sendiri makanya dia suka nanyak kenapa kek

gitu, dia lebh nerima-nerima aja, cuman dia juga suka mandang-

mandang dari jauh nah gitu-gitu aja, dan lagi pergantian waktu di

tengok siapa yang gak ada guru kalau ibu itu ke gitulah, siapa ada

gurunya di kantor ini ada kelas kosong disuruhnya masuk”.66

Dari hasil beberapa wawancara di atas dapat di pahami bahwa

pengawasan atau supervisi terhadap kinerja guru bahwa kepala madrasah

telah melaksanakan pengawasan kinerja guru secara langsung berupa

kunjungan kelas, akan tetapi kegiatan ini dilakukan setiap seminggu sekali

atau sebulan sekali dan tidak semua guru diawasi kinerjanya bagi guru

yang sudah di anggapnya baik dalam mengajar. Hal ini sebenarnya tidak

baik untuk guru yang lain karena bagaimanapun seorang tenaga pendidik

harus diawasi kinerjanya jika memang kurang baik dapat di perbaiki dan

jika sudah baik dapat terus ditingkatkan lagi. Dan berdasarkan fakta yang

ada di lapangan, menurut peneliti pelaksanaan yang dilakukan beliau

kurang aktif dalam melakukan pengawasan, dilihat dari ketua yayasan

yang cenderung lebih sering melakukan pengawasan ke kelas- kelas setiap

hari.

c. Pembinaan Displin Tenaga Kependidikan

Untuk pembinaan disiplin guru yang kepala sekolah lakukan adalah

dengan cara memantau langsung kehadiran guru tujuan agar kepala

sekolah dapat memantau secara langsung keadaan guru dan siswa dalam

66

Wawancara dengan Guru Aqidah Akhlak MTs Al-Manar Tembung Bapak Iqbal

Harahap S.Pd.I Pada Tanggal 25 Mei 2019 Pukul 13.00 Wib.

Page 83: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

67

hal kedisplinannya. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala

madrasah dan beberapa informan lainnya tentang pembinaan displin

tenaga kependidikan di MTs Al-Manar Tembung. Hal ini sebagai mana

diungkapkan oleh Kepala Madrasah:

“Untuk pembinaan disiplin, biasa yang saya lakukan adalah

memantau langsung kehadiran guru-guru, setiap hari saya

berangkat lebih awal untuk melihat mana guru yang datang tepat

waktu dan mana guru yang terlambat, untuk guru yang terlambat

pertama di tegur terus mengingatkan kembali tugas seorang guru

dan tujuan pendidikan, yang kedua jika sudah di tegur namun tidak

mendengarkan baru dikasih SP yaitu SP pertama sampai ketiga.

Kedisplinan dalam pembelajaran itu juga sama pertama cuman

nanyakan masalah kenapa kamu tidak displin baru mengingatkan

kembali kita sebagai guru itu fungsinya sebagai apa, manfaatnya

untuk anak-anak apa, kemudian kan ada memang tujuan

pendidikan nasional itu apa yang harus kita capai. Karena memang

model Al-Manar pertama kita pendekatan kemudian kita kalau

memang dari cara pendekatan tidak bisa masuklah sesuai dengan

peraturan gitu, jadi kita kasih dulu ini sebelum kasih SP itu kita

kasih dulu ingatan-ingatan yang mungkin kemaren dia lupa,

mungkin dia enggak ingat apa yang menjadi tugas dia jadi, sebelum

ke SP diingatkan kembali”.67

Dari hasil wawancara kepala madrasah di atas, diketahui bahwa

kepala madrasah memantau langsung kehadiran guru-guru di MTs Al-

Manar Tembung dan bagi guru yang datang tidak tepat waktu, kepala

madrasah akan melakukan teguran kepada guru terlebih dahulu setelah

melakukan kesalahan yang sama kepala madrasah akan memberikan surat

peringatan kepada guru tersebut. Hal ini juga di temukan pada studi

dokumen yang dapat dilihat pada lampiran, kepala madrasah memang

memberikan SP kepada guru yang datang tidak tepat waktu dan absen

tanpa keterangan.

67

Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung Ibu Andriani S.Pd,

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 84: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

68

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari ibu Purwo Ningsih

selaku guru Bahasa Indonesia, beliau mengatakan bahwa:

“Kedisplinan guru pertama kehadiranlah ya kami disini pagi jam

07.15 sudah bel dan guru wajib jam tujuh pas sudah sampai, baru

piket kami disini ada jadwal piket kalau pagi tu kami jadwal piket

didepan yaitu menyambut tamu itu pada jam tujuh sudah harus ada

disitu, dan kalau terlambat kami dapat SP langsung dari kepala

yayasan. Pertama ditegur pakek pembicaraan, nanti kalau misalnya

masih ada yang terlambat lagi tanpa ada keterangan baru dapat SP

dan itu juga berlaku juga pada kehadiran, dan kami disini bagi guru

yang tidak hadir wajib mencari guru ganti jadi solusi disini seperti

itu dan kelas itu tidak dibiarkan sampai kosong kalau di tinggalkan

kami dapat SP dan dapat teguran langsung. Itu kalau masalah

kedisplinan jadi termasuk ketatlah karena kami kan ada kehadiran

atau absen jadi tau mana guru yang terlambat”.68

Dari hasil wawancara di atas, kepala madrasah memang melakukan

kedisplinan bagi tenaga kependidikan dan kepala madrasah juga membuat

jadwal piket untuk para guru di MTs Al-Manar Tembung dan jadwal piket

yang di buat oleh kepala madrasah merupakan jadwal piket gabungan yang

terdiri dari RA, MI, dan MTs. Hal ini juga di temukan pada studi dokumen

yang dapat dilihat pada lampiran, kepala madrasah memang membuat

jadwal piket untuk para guru.

Dari hasil beberapa wawancara di atas dapat di pahami bahwa

pembinaan displin tenaga kependidikan dengan cara mengawasi kehadiran

guru secara langsung dan bagi guru yang datang tidak tepat waktu akan di

berikan teguran dan di peringatkan terlebih dahulu, apabila masih terulang

kembali maka akan diberikan surat peringatan satu sampai tiga bagi guru

yang terlambat dan absen tanpa keterangan, jika sudah melewati batas

sampai ketiga kali maka akan diberikan surat keluar.

68

Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia MTs Al-Manar Tembung Ibu Puryo

Ningsih S.Pd Pada Tanggal 25 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 85: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

69

d. Pemberian Motivasi

Dalam pemberian motivasi yang dilakukan kepala madrasah

kepada guru untuk meningkatkan kinerja biasanya kepala madrasah

memberikan masukan-masukan kepada guru agar guru lebih profesional

dalam menjalankan tugasnya. Peneliti melakukan wawancara dengan

kepala madrasah dan beberapa informan lainnya. Adapun pemberian

motivasi di MTs Al-Manar Tembung berdasarkan wawancara dengan

Kepala Madrasah, sebagai berikut:

“Ya, motivasinya seperti yel-yel yaitu semangat, madrasah lebih

bermutu, madrasah hebat, kami sebelum masuk yel-yel dulu “Al-

Manar yes, Al-Manar hebat, Madrasah lebih bermartabat. Cara

saya memotivasi guru disini sebelum masuk ke kelas kita brefing

dulu dan saya memberikan motivasi itu setiap hari”.69

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari ibu Siti Maisyarah

selaku Wkm Kurikulum, beliau mengatakan bahwa:

“Untuk motivasi yang paling kalau misalnya pembelajaran yah

suruh semangat aja, semangat mengajarnya, ikhlas kita, terus

berusaha, yang dituju adalah sasarannya peserta didik yang

memang nanti jadiya anak yang benar, dan yang berprestasi.

Kepala madrasah juga sering memberikan motivasi kepada para

guru disini dan motivasi yang diberikan oleh kepala madrasah juga

sudah sesuai dengan harapan saya jadi gini kayak perlombaan

misalnya perlombaan apa aja gitu ayok cepatlah gurunya yok kita

tunjukkan bahwasannya sekolah kita bisa gitu jadi itulah macam

olimpiade ya udah nantikan mam kalau misalnya ini, enggak apa-

apa yang penting ikutin aja selama anak didik kita bisa kita inikan

ikuti aja, itulah salah satu motivasi belajarnya kamilah sebagai guru

ini oh ternyata kami pun masih dibutuhkan”.70

Dari pernyataan kepala madrasah dan juga Wkm Kurikulum, ibu

Puryo Ningsih selaku guru Bahasa Indonesia juga memberikan pernyataan

69

Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung Ibu Andriani S.Pd,

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib. 70

Wawancara dengan Wakad Kurikulum MTs Al-Manar Tembung Ibu Siti Maisyarah

S.Pd, Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 09.11 Wib.

Page 86: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

70

guna untuk lebih memperkuat hasil wawancara tentang Pemberian

Motivasi sebagai berikut:

“Cara memotivasinya itu kami disini ada yel-yel jadi kami itu

berfokus lagi pada yel-yel kami yaitu madrasah Al-Manar itu hebat,

madrasah itu bermatabat jadi kami harus tunjukkan kepada orang-

orang bahwa anak-anak kami itu baik gitulah, itulah yang

memotivasi kami, yel-yel tadi. Selain yel-yel kepala madrasah

bilang gini kalau selesai rapat buk kinerja kita yang kita harapkan

disini memajukan kecerdesan anak bangsa jadi usahakan supaya

anak-anak kita cerdas jadi kepala madrasah itu sering gitu kalau

selesai rapat memberikan kalimat-kalimat yang dapat

membangun”.71

Dari hasil beberapa wawancara di atas menunjukkan bahwa kepala

sekolah telah memberikan motivasi kepada guru-guru yang di anggap

membutuhkan dengan harapannya bawasannya kinerja guru di MTs Al-

Manar Tembung tersebut akan semakin baik dan kegiatan pemberian

motivasi ini diberikan kepada para guru hampir setiap hari.

e. Pemberian Penghargaan

Dalam pemberian penghargaan guru yang kepala sekolah lakukan.

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah dan beberapa

informan lainnya tentang pemberian penghargaan guru di MTs Al-Manar

Tembung. Hal ini sebagai mana diungkapkan oleh Kepala Madrasah:

“Untuk pemberian penghargaan yah pertama posisi jabatan, yang

kedua kesejahteraan disini dalam artian kenaikan gaji dan kenaikan

gaji itu dalam jangka waktu setahun sekali”.72

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari bapak Iqbal Harahap

selaku guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan bahwa:

71

Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia MTs Al-Manar Tembung Ibu Puryo

Ningsih S.Pd Pada Tanggal 25 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib. 72

Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung Ibu Andriani S.Pd,

Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 87: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

71

“Kalau untuk pemberian penghargaan lebih ke uang sih kalau

ngajian itu lebih di tambah, lebih berat ke finansialnya lah dan

kalau sudah begitu paling kerjaan berikutnya jadi lebih banyak

yaitu jam mengajarnya kalau memang bisa dipakai itu selalu

bertambah”.73

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kepala madrasah

memberikan kenaikan gaji dan jabatan bagi guru yang memiliki kinerja

yang baik di madrasah MTs Al-Manar Tembung seperti dokumen berikut

ini:

Gambar 4.2 Data sebelum kenaikan gaji di MTs Al-Manar Tembung

Gambar 4.3 Data sesudah kenaikan gaji di MTs Al-Manar Tembung

73

Wawancara dengan Guru Aqidah Akhlak MTs Al-Manar Tembung Bapak Iqbal

Harahap S.Pd.I Pada Tanggal 25 Mei 2019 Pukul 13.00 Wib.

Page 88: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

72

Gambar di atas menunjukkan bahwa kepala madrasah memberikan

penghargaan bagi guru berupa kenaikan gaji bagi guru yang memiliki

kinerja yang baik, hal ini dilakukan kepala madrasah pada setiap setahun

sekali agar para guru lebih bersemangat dalam bekerja.

Dari pernyataan kepala madrasah dan juga guru, bapak Ali Ihsan

selaku guru Al-Qur’an Hadist juga memberikan pernyataan guna untuk

lebih memperkuat hasil wawancara tentang Pemberian Penghargaan

sebagai berikut:

“Ya, berupa kenaikan gaji dan dilakukan setiap setahun sekali. Jadi

yang lain dapat termotivasi”.74

Dari hasil beberapa wawancara dan dokumen di atas diketahui

bahwa dalam hal pemberian penghargaan untuk guru di MTs Al-Manar

Tembung dengan memberikan kenaikan gaji yang dilakukan setiap setahun

sekali dan kenaikan posisi jabatan, hal ini dilakukan kepala madrasah

dengan maksud untuk memotivasi guru agar kinerjanya meningkat.

B. Pembahasan Penelitian

Hasil analisis penelelitian ini diarahkan pada upaya menganalisis paparan

penelitian untuk mengungkapkan hasil temuan penelitian yang berpedoman

kepada fokus penelitian yang ada pada bab I. Berdasarkan paparan penelitian di

atas, temuan yang dapat dikemukakan dalam kaitan dengan strategi

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan proses pembelajaran guru

pada mata pelajaran umum di MTs Al-Manar Tembung sebagai berikut:

74

Wawancara dengan Guru Al-Qur’an Hadist MTs Al-Manar Tembung Bapak Ali Ihsan

S,Pd.I Pada Tanggal 22 Mei 2019 Pukul 11.00 Wib.

Page 89: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

73

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah di MTs Al-Manar Tembung

Penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah

di MTs Al-Manar Tembung menggunakan kepemimpinan dengan gaya

demokratis yang maksudnya kepala sekolah bisa mendekatkan diri dengan

para guru, pengawai, dan siswanya, memberikan kesetaraan kepada para

guru dan pegawai sekolah dalam mengeluarkan pendapat sehingga para

guru dan pegawai sekolah memliki hak yang sama untuk berkontribusi.

Selain itu kepala sekolah menggunakan pendekatan kepada guru guna

untuk membimbing atau mengayomi para guru agar melaksanakan tugas

dan kewajibannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perbandingan teori,

kepemimpinan kepala madrasah di MTs Al-Manar Tembung telah

melakukan berbagai upaya positif. Dilihat dari perbandingan dengan teori

menurut Euis dan Donni gaya kepemimpinan demokratis ini menyajikan

ruang kesetaraan dalam pendapat sehingga guru, staf, dan pengawai

lainnya memiliki hak yang sama untuk berkontribusi dalam tanggung

jawab yang di embannya. Gaya kepemimpinan ini memandang guru, staf,

dan pengawai lainnya sebagai bagian dari keseluruhan sekolah sehingga

mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.

Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk

mengarahkan, mengontrol, dan mengevaluasi, serta mengkoordinasi

berbagai pekerjaan yang diemban guru, staf, dan pengawai lainnya.75

75

Euis dan Donni, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah Membangun Sekolah

yang Bermutu, (Bandung: ALFABETA, cv, 2016), hal 178.

Page 90: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

74

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan gaya

kepemimpinan kepala madrasah tidak memberikan efek timbal balik

kepada murid, dilihat dari hubungan kepala madrasah kepada siswa di

MTs Al-Manar Tembung dan tidak memiliki kewibawaan didalam dirinya.

2. Kineja Guru di MTs Al-Manar Tembung

Dari hasil beberapa wawancara di atas di ketahui bahwa dalam

dalam kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung sudah mulai membaik di

buktikan dengan kedisplinan para guru, bertambahnya siswa di MTs Al-

Manar Tembung dari tahun ke tahun, dilihat dari segi kepribadian gurunya,

hubungan dengan warga sekolah, proses belajar mengajar guru yang

mandiri terlihat dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode

pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan media dari barang bekas,

dan guru yang sudah sesuai antara latar belakang pendidikannya dengan

bidang yang di ajarkan. Kepala madrasah masih berusaha meningkatkan

kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung dengan cara memfasilitasi para

guru dalam melakukan tugasnya, memantau dalam pengumpulan RPP,

lebih mendisplinkan para guru dan lebih mengoptimalkan proses belajar

mengajar guru agar guru di MTs Al-Manar Tembung lebih profesional

dalam melaksanakan tugasnya.

Dengan dikatakan kinerja guru baik hal ini sesuai dengan

kompetensi guru menurut teori Jamil Suprihatininggrum guru wajib

memiliki kompetensi yang meliputi di antaranya yaitu kompetensi

pedagogik yaitu kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman siswa dan

Page 91: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

75

pengelolaan pembelajaran peserta didik, kompetensi kepribadian yaitu

kemampuan personal yang mencerminkan (kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan

berakhlak mulia), kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan siswa dan masyarakat sekitar, kompetensi profesinal yaitu

kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran

bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi

di proleh melalui pendidikan profesi.76

Berkenaan dengan kinerja guru Undang-Undang No. 14 Tahun

2005 Bab IV Pasal 20 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar

prestasi kerja guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru

berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil

pembelajran.77

3. Strategi Kepemimpinan Kepala madrasah Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru

Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi kepemimpinan kepala

madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung

yaitu: a) Pembinaan kinerja guru, dalam pembinaan kinerja guru di MTs

Al-Manar Tembung dengan cara mengikuti seminar-seminar atau

76

Jamil Suprihatininggrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &

Kompetensi Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 100 77

Sekretariat Negara RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, (Sekretariat Negara RI, Jakarta, 2005), hal. 10.

Page 92: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

76

pelatihan dan mengadakan seminar didalam sekolah dengan mengundang

dosen dari luar sebagai pembicara acara, dalam mengikuti seminar dan

pelatihan hanya guru-guru tertentu saja yang diutus untuk mengikuti

seminar yang di selenggarakan oleh pemerintah, b) Pengawasan atau

supervisi terhadap kinerja guru bahwa kepala madrasah telah

melaksanakan pengawasan kinerja guru secara langsung berupa kunjungan

kelas, akan tetapi kegiatan ini dilakukan setiap seminggu sekali atau

sebulan sekali dan tidak semua guru diawasi kinerjanya bagi guru yang

sudah di anggapnya baik dalam mengajar. Hal ini sebenarnya tidak baik

untuk guru yang lain karena bagaimanapun seorang tenaga pendidik harus

diawasi kinerjanya jika memang kurang baik dapat di perbaiki dan jika

sudah baik dapat terus ditingkatkan lagi, c) Pembinaan displin tenaga

kependidikan dengan cara mengawasi kehadiran guru secara langsung dan

bagi guru yang terlambat akan di berikan teguran dan di peringatkan

terlebih dahulu, apabila masih terulang kembali maka akan diberikan surat

peringatan satu sampai tiga bagi guru yang terlambat dan jika sudah

melewati batas sampai ketiga kali maka akan diberikan surat keluar. Dan

berdasarkan fakta yang ada di lapangan, menurut peneliti pelaksanaan

yang dilakukan beliau kurang aktif dalam melakukan pengawasan, dilihat

dari kepala yayasan yang cenderung lebih sering melakukan pengawasan

ke kelas- kelas setiap hari, d) Kepala sekolah telah memberikan motivasi

kepada guru-guru yang dianggap membutuhkan dengan harapannya

bawasannya kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung tersebut akan

semakin baik dan kegiatan pemberian motivasi ini diberikan kepada para

Page 93: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

77

guru hampir setiap hari, d) Dalam hal pemberian penghargaan untuk guru

di MTs Al-Manar Tembung dengan memberikan kenaikan gaji yang

dilakukan setiap setahun sekali dan kenaikan posisi jabatan, hal ini

dilakukan kepala madrasah dengan maksud untuk memotivasi guru agar

kinerjanya meningkat. Akan tetapi berdasarkan peneliti amati pada gambar

di atas, tidak adanya kenaikan gaji yang dilakukan oleh kepala madrasah,

hanya saja penggurangan jam mengajar dengan gaji yang tetap pada setiap

bulannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perbandingan teori menurut

Castetter sebagaimana dikutip oleh E. Mulyasa yaitu: a) Pembinaan kinerja

guru yaitu di kelompokkan menjadi tiga macam pembinaan yaitu pertama

pembinaan kemampuan guru dalam hal memelihara program pengajaran di

kelas, kedua kemampuan guru dalam hal menilai dan memperbaiki faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar anak didik, ketiga memperbaiki situasi

belajar anak didik. Dalam hal pembinaan kemampuan guru dalam

memelihara program pengajaran dikelas, kepala sekolah harus memahami

tahap-tahap proses pengajaran sehingga dapat membantu kepala sekolah

untuk melaksanakan pembinaan program pengajaran kepada guru-guru.78

b) Pengawasan atau supervisi terhadap kinerja guru melalui kegiatan

pembelajaran salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru

perlu pembinaan dari kepala sekolah melalui supervisi akademik, kualitas

mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung dapat

mempengaruhi kualitas pembelajaran siswa untuk itu perlu diadakan

78

Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1993), hal. 9

Page 94: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

78

pembinaan tindak lanjut dari kepala sekolah antara lain melalui supervisi

pengajaran. c) Pembinaan displin tenaga kependidikan dalam

meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah harus mampu menumbuhkan

displin tenaga kependidikan terutama displin diri, dalam hal ini kepala

sekolah harus mampu melakukan hal-hal yaitu membantu tenaga

kependidikan mengembangkan pola perilakunya, membantu tenaga

kependidikan meningkatkan standart perilakunya, menggunakan

pelaksanaan atauran sebagai alat. d) Pemberian motivasi meningkatkan

kinerja produktifitas kerja perlu di perhatikan motivasi para tenaga

kependidikan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Motivasi

yang diberikan bisa berupa reward, beasiswa pendidikan, penugasan,

promosi terhadap kinerja guru. Guru akan lebih giat lagi dalam

meningkatkan kinerjanya apabila ada motivasi atau dorongan dari kepala

sekolah, hal ini bisa berupa dengan pembinaan atau dengan dorongan kata-

kata. e) Pemberian penghargaan sangat penting untuk meningkatkan

produktivitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif,

melalui pengharhaan ini tenaga kependidikan dirangsang untuk

meningkatkan kinerja yang positif dan produktif. Kepala sekolah yang

mengerti kebutuhan seorang guru maka dia akan memberikan

penyemangat agar guru dapat meningkatkan kinerjanya, hal ini bisa

dengan kenaikan ngaji, kenaikan pangkat, finansial, piagam, dan harus

disesuaikan dengan tugas yang diberikan serta hasil kinerja guru tersebut.79

79

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), hal 111-141.

Page 95: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

79

Berdasarkan fakta di lapangan, peneliti menemukan bahwa strategi

kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs

Al-Manar Tembung sudah sesuai dengan teori diatas dan kepala madrasah

masih berusaha meningkatkan kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung

dengan memperbarui strategi-strategi yang telah ditetapkan sebelumnya,

akan tetapi kepala madrasah perlu berkontribusi dengan kepala yayasan

dan semua keputusan tergantung kepada kepala yayasan dan membuat

kepala madrasah tidak berperan penuh dalam meningkatkan kinerja guru

di MTs Al-Manar Tembung secara efektif dan efesien.

Page 96: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan menjadi

beberapa point sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala madrasah di MTs Al-Manar Tembung

menggunakan kepemimpinan dengan gaya demokratis yang kepala

madrasah bisa mendekatkan diri dengan para guru, pengawai, dan

siswanya, memberikan kesetaraan kepada para guru dan pegawai

sekolah dalam mengeluarkan pendapat sehingga para guru dan

pegawai sekolah memliki hak yang sama untuk berkontribusi.

2. Kinerja guru di MTs Al-Manar Tembung sudah mulai membaik di

buktikan dengan bertambahnya siswa di MTs Al-Manar Tembung dari

tahun ke tahun, dilihat dari segi kepribadian gurunya, hubungan

dengan warga sekolah, proses belajar mengajar guru yang mandiri

terlihat dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode

pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan media dari barang

bekas, dan guru yang sudah sesuai antara latar belakang pendidikannya

dengan bidang yang di ajarkan.

3. Strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja

guru di MTs Al-Manar Tembung dengan cara pembinaan kinerja guru

yaitu mengikuti seminar dan pelatihan, pengawasan atau supervisi

terhadap kinerja berupa kunjungan kelas setiap seminggu dan sebulan

sekali, pembinaan displin tenaga kependidikan dengan cara mengawasi

Page 97: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

81

kehadiran guru secara langsung, memberikan motivasi, dan pemberian

penghargaan unruk guru berupa kenaikan gaji yang dilakukan setiap

setahun sekali dan kenaikan posisi jabatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian di atas maka

dalam kaitannya dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru di MTs Al- Manar Tembung disarankan:

1. Hendaknya gaya kepemimpinan kepala madrasah menggunakan gaya

kepemimpinan lainnya yaitu gaya kepemimpinan otokrasi lebih

mematuhi apa yang diperintahkan oleh kepala madrasah.

2. Dalam kinerja guru hendaknya lebih meningkatkan ke profesionalan

dalam menjalankan tugasnya, guna untuk memberikan layanan

pendidikan secara efektif dan dapat menghasilkan kinerja yang baik.

3. Dalam strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan

kinerja guru hendaknya kepala madrasah membuat program-program

kinerja terutama dalam perencanaan kinerjanya sehingga peningkatan

kinerja guru dapat terlaksana secara permanen.

Page 98: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

82

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofian, (2013), Strategic Management, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Abdurrozaq, Moch, (2017), Strategi Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan

Kinerja Guru Di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu,

http://repository.radenintan.ac.id/603/1/SKRIPSI_LENGKAP.pdf.

Barnawi dan Arifin M, (2014), Instrument Pembinaan, Peningkatan, & Penilaian

Kinerja Guru Profesional, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Bafadal, (1992), Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam Membina

Profesional Guru, Jakarta: Bumi Aksara.

Danim, Sudarwan, (2002), Menjadi Peneliti Kualitatif Bandung: Pustaka Setia.

Coleman, M, dan Bush, T, (2008), Manajemen Strategi Kepemimpinan

Pendidikan, Yogyakarta: Ircisod.

Euis dan Donni, (2016), Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah

Membangun Sekolah yang Bermutu, (Bandung: ALFABETA, cv.

Engkoswara, Komariah Aan dan Riduwan, (2012), Administrasi Pendidikan,

Bandung: Alfabeta CV.

Fathurrohman P dan Sutikno M. Sobry, (2011), Strategi Belajar Mengajar,

Bandung: Refika Aditana.

Helmawati, (2014), Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah Melalui

Manajerial Skills, Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayati, Rochman, (2016), Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Upaya

Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri 67 Sungai Raya,

Page 99: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

83

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:-

SDUuh3XQDQJ:jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/1545

3/13615+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b.

Hadijaya, Yusuf, (2013), Menyusun Strategi berbuah Kinerja Pendidik Efektif,

Pandan: Perdana Publishing.

Handoko, T. Hani, (1995), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Mnausia,

Yogyakarta: BPFE.

Idhar, (2012), Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru Pada Pembelajaran di MAN 3 BIMA, http://repositori.uin-

alauddin.ac.id/5888/1/IDHAR_opt.pdf.

Imron, A, (1993), Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Pustaka Jaya.

Jasmani dan Mustofa Syaiful, (2013), Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru

dalam Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Kementrian Agama RI Direkrorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, (2017),

Bogor: Unit Percetakan Al-Qur’an

Kompri, (2015), Manajemen Pendidikan Komponen-Konponen Elementer

Kemajuan Sekolah, Yogyakarta: Ar-Ruzz media.

Muhaimin, H, (2009), Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan

Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta: Prenada Media

Group.

Mulyasa, E, (2011), Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Page 100: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

84

Mulyasa, E, (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Makawimbang, Jerry H, (2012), Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu,

Bandung: Alfabeta CV.

Mukhtar, (2015), Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru

pada SMP Negeri di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar,

https://media.neliti.com/media/publications/93917-ID-strategi-kepala-

sekolah-dalam-meningkatk.pdf.

Priansa, Donni Juni, (2017), Menjadi Kepala Sekolah Dan Guru Profesional

Konsep, Peran Strategis, dan Pengembangannya, Bandung: CV Pustaka

Setia.

PB, Trison, (2007), Manajemen Strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis,

Bandung: Tugu Publisher.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru dan Dosen dan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, (2009),

Bandung: Citra Umbara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 Tentang

Pendidikan Dasar Jakarta: Sinar Grafika

Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, (2010), Yogyakarta: PT. LkiS

Pinting Cemerlang.

Rivai, Veithzal, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan

dari Teori ke Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahmawati, Uci, (2016), Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja

Guru di Raudhatul Athfal Al Khairiyah Banjarsari Kidul Kecamatan

Page 101: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

85

Sokaraja Kabupaten Banyumas,

http://repository.iainpurwokerto.ac.id/923/1/COVER_ABSTRAK_DAFT

AR ISI_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf.

Susanto, Ahmad, (2016), Manajemen Penigkatan Kinerja Guru Konsep, Strategi,

dan Implementasinya, Jakarta: Kencana.

Suherman, A, dan Soandi, O, (2010), Etika Profesi Keguruan, Bandung:

ADITAMA.

Suprihatiningrum, J, (2013), Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &

Kompetensi Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Soebagio, Atmodiwiryo, (2011), Manajemen Pengawasan dan Supervisi Sekolah,

Jakarta: PT. Ardadizya Jaya.

Syaifi, M, (2017), Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru di SMAN 3 Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan,

http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1038/.

Syafaruddin dan Asrul, (2013), Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer,

Bandung: Cita Pustaka Media.

Setiawan, Bahar Agus, (2013), Transformational Leadership: Ilustrasi di Bidang

Organisasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Salim dan Syahrum, (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Cipta

Pustaka.

Supardi, (2014), Kinerja Guru, Jakarta: Rajawali Pers.

Umar, Husein, (2010), Desain Penelitian Manajemen Strategik: Cara Mudah

Meneliti Masalah- Masalah Manajemen Strategik untuk Skripsi, Tesis, dan

Praktik Bisnis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 102: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

86

Wibowo, (2010), Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Zainuddin, (2017), Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri Kabanjahe,

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/benchmarking/article/view/1134.

Page 103: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

87

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

BERKENAAN DENGAN STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA

MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-

MANAR TEMBUNG

No Bagian Sesuai Rumusan

Masalah

Bagian-Bagian Pertanyaan

I Kepemimpinan Kepala

Madrasah

1. Bagaimana gaya yang ibu lakukan dalam

memimpin madrasah ini?

II Kinerja Guru 1. Bagaimana kinerja guru di madrasah MTs

Al-Manar Tembung ini?

2. Dari hal apa kinerja guru di madrasah MTs

Al-Manar Tembung ini dikatakan baik?

III Strategi Kepemimpinan

Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Kinerja

Guru di MTs Al-Manar

Tembung?

Pembinaan

1. Apakah ibu membantu dalam pembinaan

kinerja guru di madrasah ini? Pembinaan

seperti apa yang ibu lakukan terhadap kinerja

guru?

Pengawasan terhadap Kinerja Guru

1. Apakah ibu melakukan pengawasan pada

kegiatan pembelajaran dikelas? Bagaimana

ibu melakukan pengawasan pada kegiatan

pembelajaran dikelas?

Pembinaan Displin Tenaga Kependidikan

1. Bagaimana cara ibu melakukan pembinaan

disiplin guru di madrasah MTs Al-Manar

Tembung?

Motivasi

1. Apakah Ibu sering memberikan motivasi

atau reward kepada para guru di MTs Al-

Manar Tembung?

2. Motivasi atau reward seperti apa yang Ibu

berikan kepada para guru

3. Bagaimana cara Ibu memotivasi para guru

Page 104: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

disini?

Pemberi Penghargaan

1. Untuk para guru yang memiliki kinerja yang

baik, apakah Ibu memberikan penghargaan

pada guru?

2. Penghargaan seperti apa yang Ibu berikan?

Page 105: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

LAMPIRAN 2

PANDUAN WAWANCARA, OBSERVASI, DAN STUDI DOKUMENTASI

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-MANAR

TEMBUNG

No. Pertanyaan

Penelitian

Aspek Yang

Diteliti

Teknik

Pengumpulan

Data

Sumber Data

1. Bagaimana

kepemimpinan

kepala

madrasah di

MTs Al-Manar

Tembung?

a. Bagaimana

gaya yang

ibu lakukan

dalam

memimpin

madrasah

ini?

a. Wawancar

a

b. Observasi

c. Studi

Dokument

asi

a. Wawancara

1. Kepala

Madrasah

2. Wakad

Kurikulum

3. Guru

b. Observasi

1. Mengikuti

rapat Rutin

2. Berinteraksi

dengan para

guru.

c. Dokumentasi

1. Agenda rapat

2. Hasil rapat

3. Foto-foto

2. Bagaimana

Kinerja Guru di

MTs Al-Manar

Tembung?

a. Bagaimana

kinerja guru

di madrasah

MTs Al-

Manar

Tembung

ini?

b. Dari hal apa

kinerja guru

di madrasah

MTs Al-

Manar

Tembung

ini

dikatakan

baik?

a. Wawancar

a

b. Observasi

c. Studi

Dokumenta

si

a. Wawancara

1. Kepala

Madrasah

2. Wakad

Kurikulum

3. Guru

b. Observasi

1. Data-data guru

2. Absensi Guru

c. Studi

Dokumentasi

1. RPP guru

2. Roster

pelajaran

3. Media atau

Alat-Alat

4. Tata tertib guru

5. Data

Page 106: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

pembagian

tugas

3. Strategi

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

dalam

Meningkatkan

Kinerja Guru di

MTs Al-Manar

Tembung?

Pembinaan

1. Apakah ibu

membantu

dalam

pembinaan

kinerja guru

di madrasah

ini?

2. Pembinaan

seperti apa

yang ibu

lakukan

terhadap

kinerja guru?

Pengawasan

atau Supervisi

terhadap

Kinerja Guru

1. Apakah ibu

melakukan

pengawasan

atau

supervisi

pada

kegiatan

pembelajaran

dikelas?

2. Bagaimana

ibu

melakukan

pengawasan

pada

kegiatan

pembelajaran

dikelas?

Pembinaan

Displin Tenaga

Kependidikan

1. Bagaimana

cara ibu

melakukan

pembinaan

disiplin guru

a. Wawancar

a

b. Observasi

c. Studi

Dokument

asi

a. Wawancara

1. Kepala

Madrasah

2. Wakad

Kurikulum

3. Guru

b. Observasi

1. Data-data guru

2. Absensi Guru

c. Studi

Dokumentasi

1. Foto surat

pemberitahuan

pelatihan

2. Foto surat

pemberitahuan

olimpiade

3. Data

kunjungan

kelas

4. Surat

peringatan

5. Jadwal piket

guru

6. Data kenaikan

gaji

Page 107: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

di madrasah

MTs Al-

Manar

Tembung?

Motivasi

1. Apakah Ibu

sering

memberikan

motivasi atau

reward

kepada para

guru di MTs

Al-Manar

Tembung?

2. Motivasi

atau reward

seperti apa

yang Ibu

berikan

kepada para

guru ?

3. Bagaimana

cara Ibu

memotivasi

para guru

disini?

Pemberi

Penghargaan

1. Untuk para

guru yang

memiliki

kinerja yang

baik, apakah

Ibu

memberikan

penghargaan

pada guru?

2. Penghargaan

seperti apa

yang Ibu

berikan?

Page 108: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

LAMPIRAN 3

BLANKO CHEKLIST

PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI STRATEGI KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI

MTs AL-MANAR TEMBUNG

No. Dokumen Penelitian Checklist

1. Struktur Organisasi Madrasah

2. Profil Madrasah

3. Data Pendidik

4. Data Siswa

5. Data Sarana dan Prasarana

6. Data Tenaga Kependidikan

Page 109: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

LAMPIRAN 4

PEDOMAN DOKUMENTASI

PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI STRATEGI KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI

MTs AL-MANAR TEMBUNG

No. Indikator Keterangan

1. Profil Madrasah Baik

2. Visi dan Misi Madrasah Baik

3. Ruang Kepala Madrasah Baik

4. Ruang Guru Baik

5. Ruang Tata Usaha Baik

6. Masjid Baik

7. Struktur Organisasi Baik

8. Program Kegiatan Baik

9. Prestasi Peserta Didik Baik

10. Ruang Kelas Baik

Page 110: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

LAMPIRAN 5

DOKUMENTASI FOTO

Gambar 1. Wawancara dengan Kepala Madrasah MTs Al-Manar Tembung

Gambar 2. Wawancara dengan Wakad Kurikulum MTs Al-Manar Tembung

Gambar 3. Wawancara dengan Bapak Ali Ihsan, S. Pd.I Guru Bahasa Arab MTs

Al-Manar Tembung

Page 111: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

Gambar 4. Wawancara dengan Ibu Purwo Ningsih, S.Pd guru Bahasa Indonesia

MTs Al-Manar Tembung

Gambar 5. Wawancara dengan Bapak Iqbal Harahap, S.Pd.I Guru Aqidah-Akhlak

MTs Al-Manar Tembung

Gambar 7. Keadaan Rapat Guru di MTs Al-Manar Tembung

Page 112: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

Gambar 8. Salah satu contoh alat atau media yang terbuat dari barang berkas

(Tabung)

Gambar 9. Data kunjungan kelas yang dilakukan kepala madrasah di MTs Al-

Manar Tembung

Page 113: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

LAMPIRAN 6

Data Jabatan dan Golongan Guru

di MTs Al- Manar Tembung

No NAMA GURU

L/

P

JABATA

N NUPTK/PEG ID

MATA

PELAJARAN

1 Andriani, S.Pd P

Kepala

Madrasah 983476166330072

Bahasa

Inggris

2 Siti Maisyarah,

S.Pd P

Wakad

Kurikulu

m 255776666730003 Matematika

3 Rahmad

Wahyudi, S.Pd L

Operator/

Guru

4

Muhammad

Iqbal Hrp,

S.Pd.I L

Wakad

Kesiswaa

n/ Wali

Kelas VIII 10267219193002

Aqidah

Akhlak

5 Purwoningsih,

S.Pd

P

Guru

Bahasa

Indonesia

6 Ali Ikhsan,

S.Pd.I L

Wali

Kelas VII 10267219193001 Bahasa Arab

7

Maisyaroh

Sitompul,

S.Pd.I P

Wali

Kelas IX 10267228189001

Qur’an

Hadist

8 Muhammad

Irham, S.Pd.I L Guru 10267219184001 Fiqih

9

Nofita Deliana

Hasibuan,

S.Pd.I P Guru 9457761664300013 IPS

10 Nurhanifah

Harahap, S.Pd P Guru PKN

11 Jepri Saputra,

S.Pd L Guru Penjaskes

12

Nurul Ulfa

Fazrina, S.Pd.I P Guru 10267219195001 TIK

13

Rahmat

Wahyudi S.Pd.I L Guru

IPA

Page 114: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama : Cut Mairani

NIM : 37.15.3.057

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 28 Mei 1997

Alamat : Jln. T. Bedussamad No. 142 Perapat

Sepakat Kecamatan Babussalam

Kabupaten Aceh Tenggara

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke/dari : 3 dari 3 bersaudara

Email : [email protected]

No.HP : 0813 6766 2334

Orang Tua

Nama Ayah : H. Amir Hasanuddin

Nama Ibu : Hj. Rosni Tarigan

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Pensiunan

Ibu : Ibu Rumah Tangga

II. Pendidikan

a. SD MIN Kutacane (2003-2009)

b. SMP Negeri 2 Kutacane (2009-2012)

c. MAS Raudhatusshalihin, Jurusan IPA (2012-2015)

d. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (2015-2019)

Page 115: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM …repository.uinsu.ac.id/6826/1/SKRIPSI CUT MAIRANI.pdf · yaitu hirarkikal, transformasional, dan fasilitatif dan setiap strategi memiliki

III. Pengalaman Organisasi

1. Anggota IPMAT Medan (Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Tenggara)

2017-2019

2. Anggota Ikatan Alumni MAS RAUDHATUSSHALIHIN 2015-2019

Demikian riwayat hidup ini saya perbuat dengan penuh rasa tanggung

jawab.

Yang Membuat,

CUT MAIRANI

NIM. 37.15.3.057