STRATEGI DAKWAH MAJELIS SYABABUL KHEIR DALAM...
Transcript of STRATEGI DAKWAH MAJELIS SYABABUL KHEIR DALAM...
STRATEGI DAKWAH MAJELIS SYABABUL KHEIR
DALAM MENCIPTAKAN GENERASI MUDA CINTA
SHALAWAT DI BOGOR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos.)
Oleh:
Syarif Hidayatullah
NIM: 11140510000113
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2019 M
i
ABSTRAK
Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir dalam
Menciptakan Generasi Muda Cinta Shalawat di Bogor
Syababul Kheir Adalah majelis yang berdiri pada Bulan
Mei 2010 yang dipimpinan Habib Muhammad Mahdi Bin
Hamzah Assegaf. Kegiatannya Syiar serta Dakwah Islam,
disamping itu merupakan wadah pembinaan generasi muda
guna menciptakan generasi yang berakhlaqul karimah berguna
bagi bangsa terutama Agama.
Berdasarkan konteks diatas maka tujuan penulisan ini
untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun
pertanyaaan mayornya bagaimana strategi dakwah Majelis
Syababul Kheir dalam menciptakan generasi muda cinta
shawalat di Bogor? minornya apakah perencanaan? Bagaimana
inplementasi? Seperti apa evaluasi strategi dakwah Majelis
Syababul Kheir?
Teorinya adalah teori strategi Fred R. David. Bahwa
strategi ada beberapa tahapan-tahapan yaitu perumusan atau
visi misi, penerapan strategi yang berarti kinerja dan evaluasi
merupakan penilaian berjalan atau tidak berjalan dengan baik.
Strategi dawkah Majelis Syababul Kheir
memperkenalkan nabi Muhammad SAW pada anak muda
andai sudah mencintainya niscaya berubah. Cara dakwahnya
menyajikan sesuatu yang baru yang akan mereka cintai dan
merangkul dengan dituruti terlebih dahulu tidak langsung
menolak usul agar tidak kecewa. Jika mereka sudah senang
baru sisipkan dakwah dengan bercerita tentang Rasulullah,
akhlaknya, kisah hidupnya, perjuangannya, keteladananya,
kemuliaannya, dan keistimewahannya. Selanjutnya Tentang
para habaib, para wali dan seterusnya.
Perencanaaan ciptakan brand image, inventarisir, event,
media, program kajian kitab, syiar, paguyuban, milad dan
ramadhan. Implementasinya branding pesonality, format acara,
panggung dan lapangan. Evaluasi rekrut orang tua, pendanaan
dan masalah jamaah liar.
Kata kunci : anak muda, dakwah, cinta, shalawat dan
Rasulullah
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji serta syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
umat manusia. Shalawat dan taslim semoga selalu tercurah
kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa
umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
kehidupan dunia serta akhirat.
Atas selesainya skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan
materil dan moril berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan
terimakasih dengan tulus kepada kedua orangtua penulis, Ibu-
ku Mulyanah dan Amati-ku Gamar yang senantiasa
mencurahkan cinta, kasi sayang, pengertian, serta do’a yang
selalu mengiringi disetiap langkah penulis dalam menjalankan
aktifitas, seingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, guna
memenuhi syarat kelulusan.
Selanjutnya penulis banyak ucapkan terimaksih yang
tulus kepada setiap pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
diantaranya adalah:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc.,
M.A, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
2. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku dekan fakultas
Dakwah dan Ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si, selaku ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam dan pembimbing
akademik yang telah memberikan motivasi serta
dorongan agar skripsi penulis untuk segera
diselesaikan.
4. Bapak H. Zakaria, MA sebagai pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatianya
kepada penulis dalam memberikan pengarahan dan
petunjuk tatacara penulisan skripsi dengan baik.
5. Bapak Keke, terimakasih banyak atas bantuan dan
dukungannya selama proses saya berkuliah di UIN
Syarif Hidayaullah. Semoga selalu diberi keberkahan
hidupnya.
6. Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf, terimasih atas
izinnya meneliti Majelis Syababul Kheir dan kepada
seluruh crew Majelis terutama Bang Ade dan Bang
Syapi’i. Semoga selalu diberi keberkahan hidupnya.
7. Segenap Bapak/Ibu Dosen beserta staf dan jajaranya
Fakultas Dakwah dan Ilmu Konunikasi serta seluruh
civitas akademik Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan ilmu
begitu banyak, berkat do’a dan arahan Bapak/Ibu
iv
sampai sekarang ini sehingga penulis menyelesaikan
studi.
8. Untuk keluarga besar penulis, terimakasih banyak yang
tak terhingga, yang selama ini selalu mendoakan dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan ini.
9. Untuk Almamater keluarga besar MI PUI, Pondok
Pesantren Darut Tafsir, Kahfi BBC Motivator School
dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Guru-guru yang
sudah banyak memberikan kesabdaran dan ilmu
semoga sehat selalu dan istiqomah.
10. Untuk teman-teman Jurusan Komunikasi Peyiaran
Islam, terima kasih banyak. Penulis mendoakan semoga
kebaiakan kita semua dibalas Allah SWT. Dwiki, Mas
Dika, Hanif, Aras, Ihsan, Rofi, Hasyim dan semua yang
tidak disebutkan, terimaksih yang sebesar-besarnya.
11. Untuk teman yang pernah tinggal bareng saling berbagi
kenangan, Faza, Ajir, Lusriadi, Kori, Enje, Bang agung,
bang malik, bang dulenk, Irfan, Ihsan fuad dan Rofa.
Tiba-tiba saya lupa siapa lagi, terimakasih banyak.
12. Untuk keluarga besar LAFOURMI terimaksih atas do’a
dan supportnya. Bang Reddy, Firman, Wisnu, Aan,
Rocky, Ilyas, Zaki dan semua yang tidak disebutkan,
terimaksih yang sebesar-besarnya.
13. Untuk keluarga besar Pondok Pesantren Nurusalam,
Sunanul Khusna dan LAZNAS Dewan Dakwah,
v
terimakasih juga sudah memberikan warna dalam
proses perkuliahan di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta ini.
14. Untuk keluarga besar Ma’had Aljamiah UIN Jakrta,
LDK, MENWA, HIMADA dan semua organisasi yang
pernah penulis ikuti, terimaksih sudah memberikan
pengalaman yang luar biasa hebat yang bisa di terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu
disini, semoga Allah SWT memberikan balasan pahala
yang berlipat ganda. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta , 24 Oktober 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah .............................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaant Penelitian .............................. 7
D. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................ 8
E. Metodologi Penelitian ................................................ 8
F. Sistematika Penulisan .............................................. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Dakwah ...................................................... 15
1. Strategi ............................................................... 15
2. Dakwah .............................................................. 23
3. Strategi Dakwah .................................... ............ 38
B. Majelis Ta’lim ......................................................... 41
C. Generasi Muda ... ..................................................... 45
D. Cinta Shalawat .. ...................................................... 48
vii
BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS SYABABUL
KHEIR
A. Majelis Syababul Kheir ........................................... 51
B. Sejarah Majelis Syababul Kheir .............................. 52
C. Struktur Kepengurusan Majelis Syabaul Kheir ...... 56
D. Program Dakwah Majelis Syabaul Kheir ................. 59
E. Biografi Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf .. ........ 61
F. Jama’ah Syam Mania .............................................. 69
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir ............... 71
B. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Dakwah
Majelis Syababul Kheir ........................................... 87
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................ 127
B. Saran ....................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 130
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : ACC Proposal
Lampiran 2` : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Skripsi
Lampiran 4 : Surat Ujian Skripsi
Lampiran 5 : Transkip Wawancara
Lampiran 6 : Surt Keterangan Penelitian
Lampiran 7 : Bukti Wawancara
Lampiran 8 : Foto-foto Wawancara
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan aktivitas penyampaian ajaran
Islam yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW dan
diteruskan oleh umatnya. Penyampaian dakwah sangat
bergantung pada metode atau strategi yang digunakan oleh
seorang da’i atau orang yang mengajak orang lain ke jalan lurus
untuk menuju pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Strategi dakwah merupakan cara atau siasat yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan dakwah. Tujuan utama
dan tertinggi dari dakwah hanya semata-mata karena mencari
dan mengharap ridho Allah SWT. Namun tujuan usaha dari
dakwah antaranya adalah menyadarkan manusia dengan
mengajaknya dari kondisi gelap atau lalai menuju terang atau
taat dalam menjauhi dan menuruti perintah atau petunjuk Allah
SWT.
Eksistensi dakwah sesungguhnya juga dipengaruhi oleh
perubahan sosio-kultural yang ada. Dengan demikian dalam
dunia dakwah juga perlu mengenal dan memahami perubahan-
perubahan itu, sehingga metode dan materi dakwah dapat
diselaraskan dengan suasana dan keadaan masyarakat yang
berubah.1
1 Ahmad Amrullah, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.
(Yogyakarta: PLP2M, 1985). h. 65.
2
Sehingga bisa dikatakan strategi dakwah yang baik
adalah strategi dakwah yang mampu mengikuti perkembangan
zaman sekaligus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
jamaah hingga mampu menjadi solusi terhadap pemasalahan-
permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan strategi
dakwah yang tepat. Perubahan kondisi sosial-kultur yang
terjadi dibogor khususnya pada anak muda membuat suatu
keprihatinan tersendiri teruntuk para ulama Bogor.
Hal ini yang kemudian menjadi pemikiran para ulama
dalam merangkul anak-anak muda generasi milenial agar
terhindar dari fitnah luar biasa akhir zaman. Mereka tidak
hanya mengajar dilingkup pesantren tetapi keluar dari lingkup
itu untuk meluaskan dakwah. Mereka menyambut dahaga umat
dengan membawa embun kesejukan. Salah satunya yaitu da’i
muda asal bogor, Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf yang
berkata “mereka hanyut dalam arus karena hati mereka kering
dari cinta. Cinta kepada Rasulullah shallahu’alaihi wasallam.
Kalau mereka mengenal rasulullah maka merasa akan
mencintainya. Setelah mencintai, secara otomatis perilaku
mereka akan berubah”.
Keperihatinan ini yang membuat habib Mahdi bergerak
untuk mengajak anak muda, khususnya di bogor untuk
menghadiri majelis. Majelis Syababul Kheir awalnya hanya
dihadiri 3 orang saja, namun seiring dalam perjalannya yang
dibina oleh Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf dengan strategi-
strategi dakwah yang kekinian, kini majelis ini semakin besar
3
hingga jumlah mereka membludak setiap kali kegiatan majelis
berlangsung.
Visi dan misi Habib Mahdi dalam memimpin majelis
ini sangat jelas. Beliau ingin Baginda Nabi Muhammad SAW
dikenal oleh khalayak luas. Memang, semua umat Islam pasti
tahu siapa Nabi Muhammad SAW, namun untuk mencintainya
sepenuh hati dibutuhkan proses yang tidak mudah.
Banyak orang hanya sekedar tahu nama Baginda Nabi
tetapi untuk kisah hidupnya, perjuanganya, keteladannya,
kemuliaannya dan keistimewahannya sungguh masih sangat
terbatas atau sedikit pengetahuan mereka tentang hal itu.
Rasulullah bersabda, “ Tidaklah sempurna iman kalian hingga
aku menjadi orang yang paling dicintainya dibanding anaknya,
orang tuanya dan seluruh manusia” (HR. Bukhari).
Majelis Syababul Kheir bila disandingkan dengan
majelis-majelis lainnya kurang lebih mirip seperti Majelis
Rasulullah-nya habib Munzir Al-Musawa dijakarta atau habib
Hasan dengan Majelis Nurul Mustofa-nya, habib Jamal bin
Thoha Baagil dengan majelisnya An-Waruttafiq di Batu
Malang. Jika yang di Bogor adalah Majelis Syababul Kheir-nya
habib Mahdi bin Hanzah Assegaf dan dakwahnya para habaib
ini sangat diterima di masyarakat Indonesia karena mereka
menyampaikan dakwah kepada masyarakat sesuai keadaan
masyarakatnya.
Cara habib Mahdi menyampaikan dakwah kepada anak
muda dengan cara merangkul yaitu dengan mengajak mereka
4
anak muda menggunakan marawis dan hadroh menjadi
semacam konser dakwah untuk bershalawat dan memuji-muji
Rasulullah hingga berkreasi dengan membuat lagu ciptaan
sendiri dengan judul Qul-Qul La Ilaha Ilallah. Gaya ceramah
Habib Mahdi memiliki keunikan seperti kebiasaan melempar
makanan ke jama’ah, mengangkat dan memutar-mutar sorban
keudara sambil bershalawat bersama dan membuat syiar
dakwahnya seperti konser shalawat untuk anak muda sebagai
selingan dalam acara yang diisi oleh habib mahdi dan para
penceramah tampil menyampaikan materi dakwahnya.
Strategi dakwah yang baru dan menarik untuk diikuti
anak muda. Hasilnya banyak sekali para pemuda yang
meramaikan acara Majelis Syababul Kheir, hal itu yang
menjadi pertanyaan peneliti strategi seperti apakah yang
digunakan Majelis Syababul Kheir sehingga banyak sekali
anak muda di Bogor tertarik menghadiri acara majelisnnya?
Berdasarkan hasil pra-penelitian, peneliti telah mewawancarai
langsung kepada staff admin media Majelis Syababul Kheir,
Bapak Ade. Bapak Ade menjelaskan bahwa jumlah jamaah
yang hadir rutin pada malam minggu dapat mencapai kurang
lebih lima ribu kaum muda dari berbagai daerah di Bogor.
Media-media sosial digunakan seperti Facebook untuk
mempermudah memberikan informasi jadwal atau agenda
acara Majelis Syababul Kheir, begitu juga Instagram
digunakan untuk memberi info jadwal dan live streaming saat
acara berlangsung sehingga pemuda jama’ah Majelis Syababul
5
Kheir yang sedang berhalangan hadir dapat menyaksikan
acaranya melalui streaming.
Media sosial Whatsapp juga digunakan sebagai sarana
silaturahim antar anggota dan koordinasi acara. Selanjutnya
melalui channel Youtube yang diberi nama Tv Syam,
menyajikan kumpulan ceramah-ceramah yang diselenggarakan
oleh Majelis Syababul Kheir yang diupload untuk menjangkau
lebih banyak orang. Strategi ini dilakukan dengan alasan
melihat fenomena kaum muda yang menggunakan media sosial
secara intensif. Dengan demikian, media sosial dijadikan
sasaran oleh Majelis Syababul Kheir dalam berdakwah dengan
cakupan yang lebih luas khususnya di kalangan anak muda.
Acara Majelis Syababul Kheir sendiri selalu berpindah-
pindah dari satu daerah ke daerah lain di kota dan kabupaten
Bogor. Berpindah-pindahnya acara tabligh akbar, shalawat
bersama, atau kajian ceramah ini merupakan strategi Majelis
Syababul Kheir dalam rangka untuk menjangkau seluruh
mad’u yang tersebar di daerah Bogor agar semua warga bogor
terutama anak muda ikut Majelis dan menjadikan bogor
sebagai kota shalawat.
Pemilihan jadwal rutin yang dilakukan Majelis
Syababul Kheir pada malam minggu sebagai syiar dakwahnya
dimaksudkan untuk merubah kebiasaan-kebiasaan kaum muda-
mudi yang seringnya pada malam minggu itu dijadikan sebagai
ajang pacaran, jalan-jalan, dan hal mudharat lainnya, diubah
total menjadi kebiasaan baru yang bermanfaat yaitu hadir di
6
majelis ilmu dan bershalawat namun tidak menghilangkan sisi
keanakmudaannya yang mencintai hiburan dan kebersamaan.
Adapun jadwal lainnya adalah pengajian burdah rutin di
markas besar majelis syabul kheir, habib go to shcool,
pengajian korwil-ranting, paguyuban keluarga crew, program
ramadhan dan puncaknya Milad Majelis Syababul kheir serta
kegiatan-kegiatan dakwah lainnya dimana Majelis Sbabul
kheir diundang dalam suatu acara.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian terhadap strategi dadkwah
Majelis Syababul Kheir dengan judul Strategi Dakwah
Majelis Syababul Kheir dalam Menciptakan Generasi
Muda Cinta Shalawat di Bogor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul
beberapa rumusan masalah antara lain:
1. Bagaimana strategi dakwah Majelis Syababul Kheir
dalam menciptakan generasi muda cinta shawalat di
Bogor?
2. Apa perencanaan, implementasi dan evaluasi dakwah
Majelis Syababul Kheir?
7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi dakwah Majelis
Syababul Kheir dalam menciptakan generasi muda
cinta shawalat di Bogor.
2. Untuk Mengetahui perencanaan, implementasi dan
evaluasi dakwah Majelis Syababul Kheir.
Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan tentang strategi dakwah. Selain itu dapat
dijadikan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya bagi
mahasiswa dan dapat menjadi referensi ilmiah di bidang studi
ilmu dakwah dan komunikasi.
b. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
gambaran dan interpretasi pada masyarakat tentang strategi
dakwah khususnya kepada anak muda. Bagi peneliti dan
akademisi serta umumnya bagi masyarakat luas yang ingin
mengetahui dakwah kepada anak muda.
8
D. Tijauan Kajian Terdahulu
No Penulis Judul Persamaan Perbedaan
1
Edi
Iryanto
Strategi Dakwah
Majelis
Rasulullah SAW
dalam Menjaga
Loyalitas
Jama’ah
penelitian ini
terletak pada
objek
kajiannya
penelitian ini,
terdapat pada
subjek
penelitiannya yaitu
Majelis Rasulullah
SAW
2
Halomoan Strategi Dakwah
Habib Mundzir
Al Musawa
dalam
Pembentukan
Akhlakul
Karimah Jama’ah
Remaja di
Majelis
Rasulullah Saw.
strategi
dakwah
sebagai objek
Majelis
Rasulullah-nya
sebagai subjek
yang diteliti
dengan variabel
dalam
Pembentukan
Akhlakul Karimah
Jama’ah Remaja di
Majelis Rasulullah
Saw.
E. Metodologi Penelitian
1. Subjek dan objek
Objeknya bagian dari subjek yang diteliti secara
terperinci.2 Adapun Objek penelitian dalam skripsi ini adalah
strategi dakwah yang digunakan dalam menciptakan generasi
muda cinta shalawat. Sedangkan Subjek penelitianadalah
tempat memperoleh keterangan.3 Maka subjek penelitian
dalam skripsi ini adalah Majelis Syababul kheir.
2Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Peneliian,(Jakarta: Rajawali,
1978/2003), h.92. 3Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Peneliian,(Jakarta: Rajawali,
1978/2003), h.92.
9
2. Pendekatan dan jenis metode penelitian
Penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif
menekankan analisis proses berpikir secara induktif yang
berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang
diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian
kualitatif bukan berarti tanpa menggunakan dukungan dari data
kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berpikir
formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang
dihadapi4 Sedangkan paradigma yang digunakan adalah
konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivis, pengetahuan
dapat digambarkan sebagai hasil atau konsekuensi dari
aktivitas manusia, pengetahuan merupakan konstruksi
manusia, tidak pernah dipertanggungjawabkan sebagai
kebenaran yang tetap tetapi akan terus berkembang.5 Adapun
metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif,
yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena yang ada yang berlangsung saat ini
atau saat lampau.6 Dengan pendekatan kualitatif dan sudut
pandang konstruktivis, peneliti ingin mendalami tentang
strategi dakwah Majelis Syababaul kheir, dalam hal ini melalui
strategi yang terjadi dalam melakukan strategi dakwah.
4Imam Gunawan, Metode penelitian Kualitatif (Jakarta:bumi
Aksara 2013) h 80. 5Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta:Bumi
Aksara 2013) h 49 6Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosda Karya 2006) h 5
10
3. Tehnik pengumpulan data
Pengumpulan data kualitatif yaitu kegiatan
pengumpulan data harus dilakukan oleh peneliti sendiri dan
tidak boleh diwakilkan.7
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data :
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan.8 Penelitian ini menggunakan
metode observasi dengan terjun langsung ke lapangan dan
mengamati fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan.
Alasan peneliti menggunakan observasi karena dengan
pengamatan, dimungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang
sebenarnya dan menghindari kerancuan yang mungkin dapat
terjadi.
b. Telaah Pustaka
Teknik ini digunakan dengan cara melakukan
penyelidikan bahan-bahan atau materi penunjang untuk
keberhasilan penelitian melalui laporan-laporan ilmiah, buku,
dan sebagainya.
7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.11. 8Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Penada,
2010), h. 115.
11
c. Wawancara
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan
wawancara mendalam (dept interview), memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian melalui metode tanya jawab
berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan langsung baik
dengan menggunakan atau tanpa pedoman wawancara.9
Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber yang
berhubungan dan menguasai tema yang relevan dengan
substansi utama penelitian agar mendapatkan data yang
lengkap dan mendalam. Wawancara dilakukan dengan Habib
Mahdi bin Hamzah Assegaf, staff media dan tim hadrohnya
Majelis Syababul Kheir.
4. Teknik analisis data
Setelah mengamati dan mendapatkan berbagai data
yang dibutuhkan, selanjutnya peneliti melakukan analisis data.
Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,
mengurutkan, mengelompokan, memberi kode atau tanda dan
mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan
berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.10 Oleh
karena itu secara ringkas dalam meganalisa data penulisakan
melakukan tiga tahapan analisa menurut Miles dan Huberman
9Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif
Komunikasi,Ekonomi,Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya
(Jakarta: Kencana, 2010), cet.4 h. 108. 10Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik
(Jakarta: Bumi Aksara,2013), h 209
12
yakni reduksi data (datareduction), paparan data (data display)
dan penarikan kesimpulan (conclusion). Analisis data kualitatif
ini dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan
data berlangsung, artinya kegiatan tersebut dapat dilakukan
selama dan sesudah pengumpulan data. Data yang diperoleh
dari hasil wawancara, dokumentasi, maupun catatan
dilapangan akan diorganisasikan kedalam konsep strategi
dakwah.
5. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di bogor dan waktu
penelitian akan dilakukan sekitar satu tahun.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibuat secara sistematis dengan dibagi
menjadi enambab. Hal ini berdasarkan acuan penulis pada
keputusan rektor uin syarif hidayatullah jakarta nomor: 507
tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi,
tesis, dan disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun
sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari delapan sub bab, yaitu
Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Tinjauan Kajian Terdahulu,
Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini peneliti akan meguraikan Landasan
Teori dan Kajian Pustaka tentang Strategi
Dakwah, Majelis Ta’lim, Generasi Muda dan
Cinta Shawalat.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini akan membahas mengenai
gambaran umum Majelis Syababul Kheir.
Mulai dari Sejarah, Struktur Kepengurusan,
Program Dakwah dan Biografi Habib serta
Jama’ah Syamania.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Berisi uraian penyajian data dan temuan
penelitian. Baik melalui wawancara, observasi,
telaah pustaka dan analisis data dari berbagai
sumber. Semua itu akan dipaparkan pada bab
ini. Adapun data yang dianalisis terkait
bagaimana strategi dakwah Majelis Syababul
Kheir dalam menciptakan generasi muda cinta
shawalat di Bogor dan Apa perencanaan,
implementasi dan evaluasi dakwah Majelis
Syababul Kheir.
14
BAB V PEMBAHASAN
Bagian ini berisi analisis dari peneliti terkait
data, hasil wawancara dan observasi dari subjek
maupun objek penelitian dengan membahas
secara keseluruhan data penelitian yang telah
diuraikan dari bab sebelumnya.
BAB VI KESIMPULAN
Terakhir adalah bab penutup mengenai
kesimpulan dan saran dari penelitian sekaligus
menjadi inti dari strategi dakwah Majelis
Syababul Kheir tentang perencanaan,
implementasi dan evaluasi dakwah Majelis
Syababul Kheir dalam menciptakan generasi
muda cinta shawalat di Bogor.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Dakwah
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa
peperangan, yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan
musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk
semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomu,
sosial, budaya, dan agama. Strategi ini dalam segala hal
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditepapkan.
Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena
pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak
lepas dari strategi. Adapun tentang taktik, sebenarnya
merupakan cara yang digunakan dan merupakan bagian
dari strategi.1
Kamus bahasa Indonesia menyebutkan bahwa
strategi adalah rencana-rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Kata strategi
berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategoes” (status yakni
militer atau memimpin) yang berarti generalship atau
sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat
1Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah,
(Bandung: Pustaka Setia, 1997) 2Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1340
16
rencana perang.3 Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu
rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer
dan material pada suatu daerah tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu.4
Demikian juga halnya pelatih sepak bola, ia akan
menentukan strategi yang dianggap tepat untuk
memenangkan suatu pertandingan setelah memahami
segala potensi timnya.5
Strategi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar
yang menyeluruh dari rangkai tindakan yang akan
dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk mencapai
tujuan.6
Strategi pada hakikatnya merupakan rencana
cermat tentang satu kegiatan guna meraih suatu target atau
sasaran. Sasaran atau target tidak akan mudah dicapai tanpa
strategi, karena pada dasarnya setiap tindakan atau
perbuatan tidak lepas dari strategi, khususnya dalam
strategi komunikasi.7
3Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back to
Basic Approach, ( Jakarta : PT. Gravindo Utama, 2004) Cet, Ke-2,
h.5 4Ziaudin Sardarn, Tantangan Dunia Islam Abad 21, Terjemahan
A.E Priyono dan Ilyas Hasan, ( bandung : Mizan, 1996) h.2 5Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, ( Jakarta : Kencana predia
Media Group, 2007) h. 123 6Wijaya, Amin, Manajemen organisasi.( Logos. Jakarta: 1991 ), h.
130. 7Djaliel, Rafi Udin dan Maman Abdul, Prinsip dan Strategi
Dakwah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), h. 77
17
Definisi strategi menurut para ahli, diantaranya
yaitu sebagai berikut :
1) Onong Uchjana Effendy, mengatakan bahwa strategi
pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen
untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan
yang hanya memberi arah saja, melainkan harus
mampu menunjukkan taktik oprasionalnya.8
2) Prof. Dr. A. M. Kardiman, strategi adalah penentu
tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari
sudut perusahaan atau organisasi serta pemilikan cara-
cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya-
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan
tujuan tersebut.9
3) Anwar Arifin, strategi adalah keseluruhan keputusan
kondisional tentang tindakan yang akan dujalankan,
guna mencapai tujuan.10
4) Endang Soelistiyowati dan Vincent Nugroho, strategi
adalah jalan yang kita tentukan untuk ditempuh setelah
kita memutuskan kemana kita akan pergi. Dengan kata
8Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: Remaja Rosdakarya,2007). Cet. Ke-21, hal. 32 9A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pron
Hallindo, t.t), h. 58 10Anwar Arifin, Dakwah Kontenporer Sebuah Studi dan
Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 227
18
lain, strategi merupahan pilihan yang diambil setelah
kita memutuskan tujuan untuk bereaksi.11
5) Fuad Amsyari, strategi atau taktik adalah metode untuk
memenangkan suatu persaingan persaingan itu
berbentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut suatu
wilayah dengan memakai senjata atau tenaga manusia.
sedangkan dibidang non militer, strategi atau takti
adalah suatu cara atau teknik tertentu untuk
memenangkan suatu persaingan antara kelompok-
kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.12
6) Syarif Usman, Strategi sebagai kebajikan menggerakan
dan membimbing seluruh potensi kekuatan, daya dan
kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan
kebahagiaan.13
7) David Hunger dan Thomas L. Wheelen, strategi adalah
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan,
perumusan strategi (perencanaan strategis atau
11Endang Soelistiyowati dan Vincent Nugroho, Strategi
Komunikasi Untuk Sukses Menjalin Relasi, (Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2012) h. 14 12Amsyari Fuad, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia (
Bandung : Mizan, 1990) hal. 40 13Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembanguan
dalam Islam ( Jakarta: Firman Jakarta, 1998) h. 6
19
perencanaan jangka panjang). Implementasi strategi
dan evaluasi serta pengendalian.14
Dua karakteristik strategi yang penting yakni
pertama, strategi dirancang terlebih dahulu secara sadar dan
sengaja mendahului tindakan yang akan dilakukan
berdasarkan strategi yang dibuat tersebut. Kedua, strategi
kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar
mencapai suatu tujuan. 15
b. Komponen Strategi
Strategi memiliki komponen-komponen strategi
yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan
strategi akan dilaksanakan. Komponen-komponen strategi
yang dimaksud ada tiga macam, yaitu:16
1) Kompetensi yang berbeda, yang dimaksud dengan
kompetensi yang berbeda adalah sesuatu yang
dimiliki pleh perusahaan dimana perusahaan
melakukannya dengan baik dibanding perusahaan
lain. Dalam pengertian lain, kompetensi yang berbeda
bermakna kelebihan suatu perusahaan dibanding
perusahaan lainnya.
14David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategi,
(Yogyakarta: Andi, 2003), hal. 4. 15Ismail Solihin, MAnajemen Stategik, (Bandung: Erlangga, 2012),
h. 25 16Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen,
(Jakarta: Pernada Media Group, 2005), h. 133.
20
2) Ruang Lingkup, maksud dari ruang lingkup tersebut
adalah lingkungan di mana organisasi atau
perusahaan tersebut beraktivitas. Lokal, regional, dan
internasional adalah salah satu contoh dari ruang
lingkup dari kegiatan organisasi. Oleh karena itu,
strategi yang akan mencakup perusahaan dilakukan
mencakup ruang lingkup yang dihadapi oleh
perusahaan.
3) Distribusi Sumber Daya, yang dimaksud dengan
distribusi sumber daya adalah bagaimana sebuah
perusahaan atau organisasi memanfaatkan dan
mendistribusi sumber daya yang dimilikinya dalam
menerapkan strategi perusahaan.
c. Tahapan Strategi
Fred R. David mengatakan bahwa dalam proses
strategi ada tahapan-tahapan yang harus ditempuh, yaitu
perumusan strategi, penerapan strategi dan penilaian
(evaluasi) strategi.17
1) Perumusan Strategi
Menurut Fred R. David Perumusan atau
perencanaan strategi mencakup pengembangan visi dan
misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu
organisasi, kesadaran antara kekuatan dan kelemahan
17Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba
Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 6.
21
internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian
strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi
tertentu untuk mencapai tujuan.18
Menurut Ismail Sholihin rencanaan pada
dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan
diawal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai oleh
perusahaan dimasa mendatang. Hasil akhir yang ingin
dicapai oleh perusahaan dinyatakan dalam bentuk
berbagai tujuan yang hendak dicapai perusahaan dalam
suatu kerangka waktu tertentu.19
Robbins dan coulter mendefinisikan
perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari
penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan
yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi.20
2) penerapan strategi
Menurut Fred R. David, penerapan strategi
sering kali disebut “tahap aksi” dari manajemen
strategis. Menerapkan strategi berarti mobilitasi
18Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba
Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 6. 19Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012),
h. 10. 20Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen,
(Jakarta: Pernada Media Group, 2005), h. 96
22
karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi
yang telah dirumuskan. Sering kali dianggap sebagai
tahap yang paling manajemen strategi, penerapan atau
implementasi strategi membutuhkan disiplin,
komitmen dan pengorbana personal. Penerapan strategi
yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer
untuk memotivasi karyawan, yang merupakan seni dari
pada pengetahuan, strategi tersebut dirumuskan, namun
bila tidak diterapkan tidak ada gunanya.21
Penerapan strategi mencakup pengembangan
budaya yang suportif pada strategi, menciptakan
struktur organisasi yang efektif, pengetahuan ulang
upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran,
pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi,
dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja
organisasi.
3) Penilaian Strategi
Menurut Fred R. David penilaian strategi atau
evaluasi merupakan tahap terakhir dalam manajemen
strategi. Manajer mesti tahu kapan ketika strategi
tertentu tidak berjalan dengan baik. Penilaian atau
evaluasi strategi merupakan cara utama untuk
memperoleh informasi semacam ini. Semua strategi
terbuka untuk di modifikasi di masa yang akan datang
21Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba
Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 7.
23
karena berbagai faktor eksternal dan internal terus
menerus berubah.22
2. Dakwah
a. Pengertian Dakwah
Kata dakwah berasal dari bahasa arab “Da’aa –
Yada’uw” yang dalam bentuk masdar “Da’wah”
mempunyai arti ajakan, panggilan atau undangan.23
Sedangkan orang yang melakuan seruan atau ajakan
disebut da’I, artinya orang yang menyeru. Tetapi karena
perintah memanggil atau menyeru adalah suatu proses
penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan dakwah tertentu,
maka pelakunya dikenal juga dengan istilah muballigh,
yang artinya penyampai atau penyeru. Dengan demikian,
secara etimologi dakwah dan tabligh itu merupakan suatu
proses penyampaian atas pesan-pesan tertentu yang berupa
ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi
ajakan tersebut.24
Definisi tentang dakwah yang dikemukakan oleh
para cendikiawan muslim antara lain ialah sebagai berikut:
1) Ali Mahfud dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin
mengatakan dakwah adalah motivasi manusia
22Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba
Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 7 23Zulkifli Mustan, Ilmu Dakwah (Makasar: Pustakan Al-Zikra,
2005) h 2 24Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009), h
2
24
untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk
agama yaitu menyeru mereka kepada kebaikan dan
mencegah mereka dari perbuatan kemungkaran
agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. 25
2) Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Dakwah mengandung
pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik
dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan
sebagainya yang dilakukan secara sadar berencana
dalam usaha memengaruhi orang lain, baik secara
individual maupun secara kelompok agar timbul
dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap,
penghayatan, serta pengalaman terhadap ajaran
agama sebagai massageyang disampaikan
kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur
pemaksaan.26
3) Imam Al-Ghazali, dakwah adalah program
pelengkap yang meliputi semua pengetahuan yang
dibutuhkan manusia untuk memberi penjelasan
tentang tujuan hidup serta mampu membedakan
nama yang haq dan mana yang bathil.27
4) Ali Aziz, dakwah adalah segala bentuk aktivitas
penyampaian ajaran Islam kepada orang lain
25Ali Mahfud, Hidayatul Al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’ziwa al-
Khitabah (Beirut : Darul Ma’arif,tt,)h 17 26Prof. H.M. Arifin, M.Ed., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar
Studi (Jakarta: Bumi Aksara, Cetakan-5,2000),h.6 27Asgo Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an (Bandung:
Pustaka Setia,2002) hal. 7
25
dengan berbagai cara yang bijaksana untuk
terciptanya individu dan masyarakat yang
menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam
semua lapangan kehidupan.28
5) M. Natsir, dakwah adalah usaha-usaha menyeru dan
menyampaikan kepada perorangan manusia dan
seluruh umat manusia konsepsi islam tentang
pandangan dan tujuan hidup manusia didunia, dan
yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar dengan
berbagai macam cara dan media yang
diperbolehkan akhlak dan membimbing
pengalamannya dalam perkehidupan
bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.
6) Nasarudin Latif mengatakan, mengatakan, bahwa
dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan lisan
maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak,
memanggil manusia lainnya untuk beriman dan
menaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis
akidah dan syariat serta akhlak Islamiyah.29
7) Toha Yahya mendefinisikan dakwah secara umum
sebagai ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara atau
tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian
manusia untuk menganut, menyetujui,
28Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Pedoman Jaya, 2004) hal. 3 29H.M.S. Nasarudin Latief, Teori dan Praktik Dakwah Islamiah,
(Jakarta: PT Firma Dara, 2012), hal.11.
26
melaksanakan suatu ide/ gagasan, pendapat atau
pekerjaan tertentu.30
8) Toto Tasmara, Dakwah adalah suatu proses
penyampaian pesan-pesan berupa ajaran islam yang
disampaikan secara persuasive (hikmah) dengan
harapan agar komunikator dapat bersikap dan
berbuat amal shaleh sesuai dengan ajaran Islam
tersebut.31
9) Dr. Wardi Bachtiar, dakwah adalah suatu proses
upaya mengubah sesuatu situasi kepda situasi yang
lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses
mengajak manusia ke jalan Allah yaitu al-Islam.32
10) Asmuni Syukur, dakwah adalah usaha atau proses
yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana.
Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat
manusia ke jalan Allah. Usaha tersebut dilakukan
dalam rangka mencapai tujuan tersebut, yaitu
bahagia sejahtera di dunia ataupun di akhirat.33
11) K.H Irfan Hielmy, dakwah secara bahasa atau
etimologi berasal dari kata da’a, yad,u da’watan
30H.M.S. Nasarudin Latief, Teori dan Praktik Dakwah Islamiah,
hal 11 31Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, ( Jakarta : C.V Gaya Media
Pratama 1987) h. 38 32Dr. Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah,
(Jakarta: Logos, 1997) h. 31 33Asmuni Syukur, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, ( Surabaya:
Al-Ikhlas, 1983) h. 21
27
yang berarti mengajak, menyeru, memanggil dan
mengundang.34
Memanggil dan menyeru , seperti firman Allah
dalam surat Yunus ayat 25 :
لم ويهدي من يشاء إل صرط إل دار ٱلسه يدعوا وٱلله
ستقيم ٥٢م“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam
(surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya
kepada jalan yang lurus (Islam)”.35
Istilah dakwah dalam Alqur’an diungkapkan
dalam bentuk fi’il maupun masdar sebanyak lebih dari
seratus kata. Alqur’an menggunakan kata dakwah
untuk mengajak kepada kebaikan yang disertai dengan
resiko masing-masing pilihan. Dalam Alqur’an,
dakwah dalam arti mengajak ditemukan sebanyak 46
kali, 39 kali dalam arti mengajak kepada Islam dan
kebaikan, dan 7 kali mengajak ke neraka atau
kejahatan. Di samping itu, banyak sekali ayat-ayat yang
menjelaskan istilah dakwah dalam konteks yang
berbeda.36
34KH. Irfan Hielmy, Dakwah Bil-Hikmah, (Yogyakarta : Mitra
Pustaka, 2002) h. 9 35Al-quran, Surat Yunus ; 25 36Munir Muhammad dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2006), hal.17
28
Intinya dakwah adalah ajakan ke jalan Allah
Swt sebagai kegiatan mempengaruhi manusia,
sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imron ayat
104 :
مرون ة يدعون إل ٱلي ويأ مه
نكم أ ولكن م
ئك هم ٱلمفلحون ول ٤٠١بٱلمعروف وينهون عن ٱلمنكر وأ
“Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” 37
Dakwah merupakan sebuah ajakan, seorang da’i
harus bisa merumuskan tujuan kemana masyrakat itu
akan diajak. Dalam hal ini, ada dua tujuan yakni makro
dan mikro. Untuk tujuan makro sudah cukup jelas yaitu
mengajak manusia kepada kebahagian dunia dan
akhirat, sedangkan tujuan mikronya yaitu tujuan jangka
pendek, yakni menarik hati dan perhatian dari
masyarakat atau jama’ah.38
37Al-quran, Surat Al 'Imran; 104 38Achamad Mubarok, Psikologi Dakwah (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006)h. 13
29
b. Pendekatan Dakwah
Pendekatan dakwah antara lain yang dapat kita
lakukan dalam melakukan proses atau aktivitas
dakwah, yaitu:39
1. Pendekatan Struktural, pengembangan dakwah
melaluinjalur struktural maksudnya adalah
dakwah melalui jalur formal, misalnya yaitu
melalui pemerintahan.
2. Pendekatan Kultural, pengembangan dakwah
melalui jalur kultural maksudnya yaitu dakwah
dengan jalur nonformal, misalnya melalui
pengembangan masyarakat, sosial, kebudayaan,
dan lain sebagainya.
c. Unsur-Unsur Dakwah
Dalam suatu aktivitas dakwah yang berupa
ajakan, melahirkan suatu proses penyampaian, ada
beberapa unsur dakwah yang ada dalam aktivitas
dakwah tersebut, yaitu : 40
a) Subjek Dakwah
Subjek dakwah atau da’i adalah pelaku dakwah.
faktor subjek dakwah ini sangat menentukan
keberhasilan suatu aktivitas dakwah. Maka subjek
39 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, h. 109 40 Achmad Mubarok, Psikologi dakwah (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006). h.13
30
dakwah dalam hal ini da’i atau lembaga dakwah
hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang
profesional. Baik gerakan dakwah yang dilakukan oleh
individual maupun kolektif, profesionalisme sangat
dibutuhkan, termasuk profesionalisme lembaga-
lembaga dakwah. Selain profesional, subjek dakwah
juga harus memiliki kesiapan-kesiapan tertentu,
misalnya dalam hal penguasaan materi, metode dan
psikologi. Hal tersebut sangar menentukan gerakan
dakwah untuk mencapai keberhasilannya.
b) Metode Dakwah
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata
yaitu “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang
berarti jalan atau cara.41 Dengan demikian, metode
dakwah adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan dakwah.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat
125 tentang metode dakwah :
ٱدع إل سبيل رب ك بٱلكمة وٱلموعظة ٱلسنة
علم بمن حسن إنه ربهك هو أ
وجدلهم بٱلهت ه أ
علم بٱلمهتدين ضله ٤٥٢عن سبيلهۦ وهو أ
41 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),
Cet.1, h. 61.
31
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.”42
Dari ayat diatas, dapat kita pahami bahwa
metode dakwah terdapat tiga macam, yaitu: Bil
Hikmah, Mauidzatil Hasanah dan Bil Mujadalah.43
c) Objek Dakwah
Objek dakwah atau mad’u adalah orang yang
menerima pesan-pesan dakwah. masyarakat baik
individu maupun kelompok sebagai objek dakwah yang
memiliki strata dan tingkatan yang berbeda-beda.
Dalam hal ini, hendaknya seorang da’i dapat
memahami karakter dan siapa yang akan diajak bicara
atau siapa yang akan menerima pesan pesan
dakwahnya. Da’i atau subjek dakwah dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwahnya itu perlu
mengetahui klasifikasi dan karakter objek dakwah,
karena hal ini sanga penting agar pesan-pesan dakwah
42 Al-quran surat surat An-Nahl ayat 125 43 Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 243
32
bisa diterima dengan baik oleh mad’u atau objek
dakwah.
Menurut Syekh Muhammad Abduh, bahwa
jama’ah yang dihadapi oleh pembawa dakwah dapat
dibagi atas tiga golongan yang masing-masingnya
harus dihadapi dengan cara yang berbeda-beda dala tiga
golongan tersebut yaitu:44
1) Golongan cerdik-cendikiawan, yang cinta
kebenaran dan dapat berfikir secara kritis, cepat
menangkap arti persoalan.
2) Golongan awam, orang kebanyakan yang belum
dapat berfikir secara kritis dan mendalam, belum
dapat menangkap pengertian yang tinggi-tinggi.
3) Golongan yang tingkat kecerdasannya diantara
kedua golongan tersebut.
Demikian menurut Syekh Muhammad Abduh,
yang kesemuanya dapat disimpulkan dalam kalimat:
“Berbicaralah kepada manusia menurut aqal
(kecerdasan) mereka masing-masing.”.
Golongan macam manapun yang akan dihadapi,
masing-masingnya menghendaki cara yang
mengandung “kemudahan” dan “kesulitannya”
sendiri. Pokok persoalan bagi seorang pembawa
dakwah adalah bagaimana menentukan cara yang tepat
44 Mohammad Natsir,Fiqhud Da’wah,(Jakarta:MEDIA
DA’WAH, 2003),h.162
33
dan efektif dalam menghadapi suatu golongan tertentu
dalam suatu keadaan dan suasana tertentu. Untuk itu, ia
harus menguasai isi dakwah yang akan disampaikan
serta intisari dan maksud-maksud yang terkandung
didalamnya, Harus dapat menilai golongan apa yang
dihadapi, Harus bisa merasakan keadaan dan suasana,
ruang dan waktu, dan harus bisa memilih cara dan kata
yang tepat setelah memahsmksn semua itu.45
d) Materi Dakwah
Materi dakwah atau Madah Ad-Da’wah adalah
pesan-pesan dakwah islam atau segala sesuatu yang
harus disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu
keseluruhan ajaran islam yang ada dalam Kitabullah
maupun Sunnah Rasul-Nya.46
Pesan atau materi dakwah harus disampaikan
secara menarik dan tidak monoton, sehingga dapat
merangsang objek dakwah untuk mengkaji tema-tema
islam yang pada gilirannya objek dakwah akan
mengkaji lebih mendalam mengenai materi agama
islam dan meningkatkan kualitas pengetahuan
keislaman untuk pengalaman keagamaan objek
dakwah.
45 Mohammad Natsir,Fiqhud Da’wah,(Jakarta:MEDIA
DA’WAH, 2003),h.163. 46 Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah,(Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 88.
34
Pada dasarnya keseluruhan materi dakwah itu
bersumber pada dua sumber pokok ajaran islam, yaitu
Alqur’an dan Hadist. Secara konseptual pada dasarnya
materi dakwah islam itu tergantung pada tujuan dakwah
yang hendak dicapai. Namun, secara global materi
dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok,
yaitu masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman
(syari’at), dan masalah budi pekerti (akhlaqul karimah).
Sedangkan menurut Barmawi Umari, selain materi
dakwah yang disebutkan, ada materi dakwah lain yang
menjadi tema pembahasan dakwah islam yang bersifat
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sosial bermasyarakat pada umumnya. Materi dakwah
tersebut antara lain, yaitu masalah aqidah, akhlak,
ahkam, ukhuwah, pendidikan, sosial, kebudayaan,
kemasyarakatan, amar ma’ruf, dan nahi munkar.
Pada dasarnya, materi dakwah yang
disampaikan harus dapat disesuaikan dengan situasi
dan kondisi mad’u sebagai penerima dakwah. dengan
demikian, pesan-pesan dakwah yang disampaikan
dapat diterima dengan baik oleh objek dakwah. dan
pada akhirnya pesan-pesan dakwah yang telah
disampaikan tersebut, dapat diamalkan dan dipraktikan
oleh objek dakwah dalam kehidupan sehari-hari.
35
e) Media Dakwah
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu
median, yang merupakan bentuk jamak dari medium
secara etimologi yang berarti alat perantara.47 Menurut
Wilbur Schramm mendefinisikan media sebagai
teknologi informasi yang dapat digunakan dalam
pengajaran.
Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan
media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi-isi
pesan atau pengajaran seperti buku, film, video, kaset,
slide, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan
media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah kepada penerima
dakwah.48 seperti televisi, radio, video, majalah, surat
kabar, dan lain-lain.
Media dibagi menjadi dua, yaitu ada nonmedia
massa, ada juganmedia massa. Non media massa itu
misalnya seperti utusan, kurir, keluarga, pendidikan
formal, dan lain-lain. Sedangkan media massa itu terdiri
dari cetak dan elektronik, visual, audio, audio visual,
spanduk, buku, dan lain-lain.
Dengan banyaknya media yang ada maka da’i
harus dapat memilih media yang paling efektif untuk
47 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986), h. 17. 48 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 35
36
mencapai tujuan dakwah. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada waktu memilih media dakwah, yaitu:
1) Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah
yang hendak dicapai.
2) Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan
sasaran dakwahnya.
3) Pemilihan media seharusnya dilakukan dengan
cara objektif, artinya pemilihan media bukan atas
dasar kesukaan da’i.
4) Kesempatan dan ketersediaan media harus
diperhatikan.
5) Efektivitas dan efisiensi harus diperhatikan.
d. Metode-Metode Dakwah
Menurut Samsul Munir, secara umum dakwah
islam itu dapat dikategorikan ke dalam tiga macam,
yaitu:
a) Dakwah bi Al-Lisan, yaitu dakwah yang
dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan
antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah,
diskusi, nasihat dan lain-lain. Metode ceramah
ini tampaknya sudah banyak dilakukan oleh para
juru dakwah ditengah-tengah masyarakat, baik
ceramah dimajelis ta’lim, khutbah jum’at di
masjid-masjid atau ceramah di pengajian-
pengajian.
37
b) Dakwah bi Al-Hal, adalah dakwah yang
dilakukan dengan perbuatan nyata yang meliputi
keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal
karya nyata yang dari karya nyata tersebut
hasilnya dapat dirasakan secara konkret oleh
masyarakat sebagai objek dakwah. Dakwah bi
Al-Hal ini dilakukan oleh Rasulullah, terbukti
bahwa ketika pertama kali tiba di madinah yang
dilakukan oleh Nabi adalah membangun masjid
Al-Quba, mempersatukan kaum Anshar dan
Muhajirin. Kedua hal ini adalah dakwah nyata
yang dilakukan oleh Nabi.
c) Dakwah bi Al-Qalam, yaitu dakwah melalui
tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis
di surat kabar, majalah, buku, maupun internet.
Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bi al
qalam ini lebih luas daripada melalui media
lisan, demikian pula metode yang digunakan
tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk
kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja mad’u
atau objek dakwah dapat menikmati sajian
dakwah bi al-qalam ini.
38
3. Strategi Dakwah
Strategi dakwah merupakan cara atau siasat
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dakwah.
Tujuan utama dan tertinggi dari dakwah hanya semata-
mata karena mencari dan mengharap ridho Allah SWT.
Namun tujuan usaha dari dakwah antaranya adalah
menyadarkan manusia dengan mengajaknya dari
kondisi gelap atau lalai menuju terang atau taat dalam
menjauhi dan menuruti perintah atau petunjuk Allah
SWT.
Strategi dakwah artinya metode, siasat, taktik
atau maneuver yang dipergunakan dalam aktivitas
(kegiatan) dakwah.49 Untuk mencapai keberhasilan
dakwah Islam secara makasimal, maka diperlukan
berbagai faktor penunjang diantaranya adalah strategi
dakwah yang tepat sehingga dakwah Islam mengena
sasaran.50
Dakwah merupakan aktivitas penyampaian
ajaran islam yang dilakukan oleh nabi Muhammad
SAW dan diteruskan oleh umatnya termasuk pada diri
kita masing-masing sekalian. Sebagaimana firman
Allah dalam surat al-araf ayat 158 :
49Asmuni Syukir, Strategi Dakwah Islam (Surabaya : Usaha
Nasional, 1983) h.32 50Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah(Jakarta : Amzah, 2009) h 107
39
ي لۥ إلكم جيعا ٱله ها ٱلنهاس إن رسول ٱلله يأ قل ي
ۦ ويميت رض ل إله إله هو يحموت وٱل ملك ٱلسه
ف ي يؤمن بٱلله ٱله م ٱل ورسول ٱلنهب بٱلله امنوا
٤٢١وكمتهۦ وٱتهبعوه لعلهكم تهتدون Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan
dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah
dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan
ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".51
Penyampaian dakwah sangat bergantung pada
metode atau strategi yang digunakan oleh seorang
pendakwah atau da’i atau orang yang mengajak orang lain
ke jalan yang lurus, jalan kebenaran yang menuju pada
kehidupan bahagia dunia dan akhirat yang berdasarkan
jalan Allah SWT.
51 Al-quran, Surat Al-Araf 158
40
Strategi dakwah yang digunakan dalam usaha
dakwah harus memperhatikan beberapa asas dakwah,
diantaranya yaitu:52
a) Asas filosofis: Asas ini membicarakan mengenai
masalah yang erat kaitannya dengan tujuan-tujuan
dakwah yang hendak dicapai dalam proses atau
aktivitas dakwah.
b) Asas kemampuan dan keahlian da’i: Asas ini
menyangkut pembahasan mengenai kemampuan
da’i sebagai subjek dakwah.
c) Asas sosiologis: Asas ini membahas mengenai
masalah-masalah yang erat hubungannya dengan
situasi dan kondisi sasaran dakwah. mislanya
politik pemerintah setempat, mayoritas agama
disuatu daerah, sosiokulutural sasaran dakwah, dan
sebagainya.
d) Asas psikologi: Asas ini membahas mengenai
masalah yang erat kaitannya dengan kejiwaan
manusia. Pertimbangan-pertimbangan masalah
psiokologis harus diperhatikan dalam proses
pelaksanaan dakwah.
e) Asas efektivitas dan efisiensi: maksud dari asas ini
adalah di dalam aktivitas dakwah kita harus
berusaha menyeimbangkan antara biaya, waktu
52 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986), h. 32.
41
maupun tenaga yang dikeluarkan dengan
pencapaian hasilnya. Sehingga hasilnya dapat
maksimal.
B. Majelis Ta’lim
Majelis Ta’lim berasal dari dua kata yakni Majelis
dan Ta’lim dalam teks bahasa Arab berasal dari kata jalasa
yang berarti duduk. Sedangkan kata Majlis merupakan isim
masdhar yang mengandung arti “Tempat Duduk”.53
Menurut akar katanya, istilah majelis taklim
tersusun dari gabungan dua kata: majelis yang berarti
(tempat) dan taklim yang berarti (pengajaran) yang berarti
tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang
ingin mendalami ajaran-ajaran Islam sebagai sarana
dakwah dan pengajaran agama.54
Dalam kamus bahasa indonesia pengertian Majlis
adalah pertemuan tau perkumpulan orang banyak atau
bangunan tempat orang berkumpul.55
Suatu umat tidak akan berdiri tegak kecuali apabila
umat itu dapat berkumpul dalam suatu organisasi, tempat
organisasi itu dapat menjamin adanya ikatan kerja sama
53Mahmud Yunus, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta:
Hilda Karya Agung, Tt), hal. 90 54Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam. Manjemen & Silabus
Majelis Taklim, ( Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Islam Jakarta, 2012) hal. 12 55Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai
Pustaka, 1998), Cet, ke-1, hal. 2
42
yang kukuh-kuat sehingga menjadi satu kesatuan umat
yang hidup laksana satu tubuh.56 Menurut Zakiyah
Daradjat,Majelis ta’lim adalah tempat untuk mengadakan
pengajaran dan pengajian agama Islam.57
M. arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam,
beliau mengememukakan pendapatnya tentang tujuan
majelis ta’lim adalah mengokohkan landasan hidup
manusia Indonesia pada khususnya di bidang mental
spiritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan
kualitas hidupnya secara integral, lahiriyah dan batiniyah,
duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai
tunututan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang
melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang
kegitannya. 58
Menurut M. Habib Chirzin berpendapat bahwa
tujuan majelis ta’lim yang diadakan masyarakat atau
pesantren adalah :
1. Memberikan petunjuk dan meletakan dasar keimanan
dalam ketentuan semua hal ghaib.
2. Memberikan semangat dan nilai yang meresapi seluruh
kegiatan hidup manusia dan alam semesta.
56Syaikh Muhammah Abduh, Tafsir Al-manar, Juz 4, h 26 57Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, ( Jakarta: Bulan Bintang,
2003), hal. 147 58M.Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta,; Bumi
aksara, 1995). Hal 35
43
3. Memberikan inspirasi, motivasi dan stimulasi agar
seluruh potensi jamaah dapat dikembangkan dan
diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan
kegiatan pembinaan pribadi, kerja produktif untuk
kesejakteraan bersama.
4. Memandu segala kegiatan atau aktifitas sehingga
merupakan kesatuan yang padat dan selaras.59
Majelis Ta’lim bila dilihat dari struktur
organisasinya, termasuk organisasi pendidikan luar sekolah
yaitu lembaga pendidikannya yang sifatnya non formal,
karena tidak di dukung oleh seperangkat aturan
akademikkurikulum, lama waktu belajar, tidak ada
kenaikan kelas, buku raport, ijazah dan sebagainya
sebagaimana lembaga pendidikan formal yaitu sekolah.60
Suatu lembaga pendidikan agama dapat disebut
majelis ta’lim apa bila memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Adanya badan yang mengurusi kegiatan secara
berkesinambungan.
b. Adanya guru/ ustad yang memberikan pelajaran secara
rutin dan berkesinambungan.
c. Adanya peserta atau jamaah yang terus menerus
mengikuti pelajaran.
59M. Habib Chirzin, Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP#ES,
1983), Cet ke-3, hal. 77 60Nurul Huda, pedoman Majelis Ta’lim, (Jakarta: Koordinasi
Dakwah Islam (KODI), 1986/1987), hal.3
44
d. Adanya kurikulum yang baik dalam bentuk kitab atau
buku pendoman atau rencana pelajaran yang terarah.
e. Adanya kegiatan pendidikan secara teratur dan berkala.
f. Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakan
kegiatan pendidikan.61
Adapun Kriteria majelis ta’lim dapat dibedakan dari
segi kelompok sosial dan pengikat pesertanya. Ditinjau dari
jenis kelompok sosial pesertanya terdiri atas :
1. Majelis ta’lim kaum bapak, yaitu anggotanya khusus
bapak-bapak.
2. Majelis ta’lim kaum ibu, anggotanya khusus ibu-ibu.
3. Majelis ta’lim kaum remaja, anggitanya para remaja
pria maupun wanita.
4. Majelis ta’lim campuran, anggotanya bapak-bapak,
ibu-ibu, remaja dan anak-anak.
Sedangkan ditinjau dari jenis pengikat peserta,
Majelis ta’lim terdiri atas :
1. Majelis ta’limdiselengarakan oleh Majelis atau
Mushalah.
2. Majelis ta’lim diselengarakan olehRukun Warga (RW)
atau RukunTetangga (RT).
3. Majelis ta’lim diselengarakan oleh kantor atau instansi
tertentu.
61Koordinasi Dakwah Islam (KODI), Pendoman Majlis Ta’lim
,(Jakarta, KODI DKI, 1981), hal. 8
45
4. Majelis ta’lim diselengarakan oleh organisasi atau
perkumpulan tertentu dengan peserta yang terdiri dari
anggota dan simpatisan organisasi tersebut.62
C. Generasi Muda
Remaja dalam bahasa aslinya disebut
adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah
adolescere sesungguhnya memiliki arti yang luas
mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik.
Pandangan di atas didukung oleh Piaget yang
mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah
suatu usia di mana individu menjadi terintegrasi ke
dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak
tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat
orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau
paling tidak sejajar.63
Remaja adalah antara anak dan orang dewasa.
Oleh karena itu, remaja seringkali dikenali dengan fase
:mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja
62Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 1999), Cet, ke 3, hal. 20 63Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja
Perkembangan Peserta Didik (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2011)hal.9
46
masih belum mampu menguasi dan memfungsikan
secara maksimal fungsi maupun psikisnya. 64
Definisi mengenai remaja tidak hanya
melibatkan pertimbangan usia namun juga pengaruh
sosio-historis. Dengan mempertimbangkan kontesk
sosio historis dapat didefinisikan masa remaja sebagai
periode transisi perkembangan masa kanak-kanak
dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-
perubahan biologis, kongnitif, dan sosio emosional.
Tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri
memasuki masa dewasa. 65
Masa remaja menurut Mappiare berlangsung
antara umur 12 tahun sampai 21 bagi wanita dan 13
tahun samapai 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja
ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu usia 12/13
tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal
dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun
adalah remaja akhir. Masa remaja awal (Early
adolescence) kurang lebih berlangsung di masa sekolah
menengah pertama atau sekolah menengah akhir dan
perubahan pubertal terbesar terjadi di masa ini. masa
remaja akhir (late adolescence) kurang lebih terjadi
64Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja
Perkembangan Peserta Didik (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2011)hal.9 65John W.Santrock, Remaja (Jakarta: Penerbita Erlangga, 2007) hal
20
47
pada pertengahan dasawarsa yang kedua dari
kehidupan.66
Masa remaja termasuk masa yang sangat
menentukan oleh karena pada masa ini anak-anak
banyak mengalami perubahan pada psikis dan fisiknya.
Terjadinya perubahan kejiwaan menimbulkan
kebinggungan dikalangan remaja sehingga masa ini
disebut oleh orang barat sebagai periode sturm und
drang. Sebabnya merasa mengalami penuh gejolak
emosi dan tekanan sosial yang berlaku dikalangan
masyarakat.67
Kesimpulannya, Masa remaja adalah suatu
periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Ini berarti anak-anak pada masa ini harus
meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-
kanakan dan juga harus mempelajari sikap dan perilaku
yang baru. Pengganti perilaku dan sikap yang
ditinggalkan akibat dari peralihan ini, remaja hidup
bersikap ambivalensi di satu pihak ingin diperlakukan
dewasa seperti jangan selalu di perintah seperti anak
66John W.Santrock, Remaja (Jakarta: Mohammad Ali dan
Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik
(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011)hal.9Penerbita Erlangga, 2007)
hal 20 67Zulkifli L, Psikologi Perkembangan ( Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2003) cet ke-X, hal 63
48
kecil akan tetapi di lain pihak segala kebutuhannya
masih minta dipenuhi seperti halnya anak-anak.68
D. Cinta Shalawat
Shalawat berasal dari kata shalat dan bentuk
jama’nya menjadi shalawat yang berarti doa untuk
mengingat Allah secara terus menerus.69
Shalawat kepada Nabi memiliki dua bentuk,
yaitushalawat ma’surat dan shalawat ghairu ma’surat.
Shalawat ma’surat adalah shalawat yang redaksinya
langsung diajarkan oleh Nabi SAW, seperti shalawat
yang dibaca dalam tasyahud akhir dalam shalat.
Sedangkan shalawat ghairu ma’surat adalah shalawat
yang disusun oleh selain Nabi SAW, yakni para sahabat,
tabi’in, auliya’, atau yang lainnya di kalangan umat
Islam. Susunan shalawat ini mengepresikan permohonan,
pujian, dan sanjungan yang disusun dalam bentuk
sya’ir.70
Sedangkan shalawat memiliki landasan yang kuat
sebagaimana dalam firman Allah Al-Ahzab ayat 56 dan
21 yang berbunyi:
68M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (
Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1993) cet ke-1, hal 160 69Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: PT. Mahmud
Yunus, 2007), hal. 220 70Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah,
(Yogyakarta: LkiS, 2008), hal. 134-137
49
ين ءامنوا إنه ها ٱله يأ ي ئكتهۥ يصلون عل ٱلنهب ومل ٱلله
٢٥صلوا عليه وسل موا تسليما
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-
Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” 71
سوة حسنة ل من كن يرج أ ا ولهقد كن لكم ف رسول ٱلله
كثيا وٱلوم ٱلأخر وذكر ٱلله ٥٤ٱلله
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.”72
Kemudian sebagaimana firman Allah dalam
surat-surat Al-Quran yang berbunyi :
تدون وٱتبعوه لعلكم ت
"... Ikutilah Dia (Rasulullah) supaya kamu
mendapat petunjuk (Surat al-Araaf : 158).73
71Al-quran, Surat Al –Ahzab; 56 72Al-quran, Surat Al –Ahzab; 21 73Al-quran, SuratAl-Araaf; 158
50
رسلنك إله رحة ل لعلمين و ٤٠١ما أ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
74
Kehidupan kita ini harus selara dengan perilaku
dan mensuri teladani Rasulullah agar dapat mensuri
teladaninya seharusnya kita sering dan selalu
bershalawat kepada Rasulullah bershalawat adalah
salah satu cara untuk menanamkan rasa cinta terhadap
nabi Muhammad Rasulullah bershalawat akan
membuat seseorang rela berkorban dalam menuruti
perkataan dan perbuatan Rasulullah.
Rasulullah lebih suka ummatnya mengikuti
sunnah-sunnahnya. islam berkembang pesat karena
kemulian akhlaq nabi yang kita cintai Muhammad
Rasulullah.
74Al-quran, Surat An-Anbiya: 107
51
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Majelis Syababul Kheir
Syababul Kheir Adalah majelis yang berdiri
pada Bulan Mei 2010 dibawah naungan Yayasan
Pendidikan Syababul Kheir Pimpinan Al-Habib
Muhammad Mahdi Bin Hamzah Assegaf. Dalam setiap
kegiatannya majlis syababul kheir menyelenggarakan
acara tabligh akbar dengan mengajak masyarakat untuk
membacakan sholawat secara bersama-sama sebagai
salah satu cara meningkatkan Syiar serta Dakwah
Islam, disamping itu majelis syababul kheir merupakan
wadah pembinaan generasi muda guna menciptakan
generasi yang berakhlaqul karimah berguna bagi
bangsa terutama Agama.
Dalam perjalanan dakwahnya majlis syababul
kheir menjadi wadah bagi masyarakat serta magnet bagi
para pemuda pemudi dalam mengisi kegiatan yang
lebih positif memanfaatkan waktunya untuk hadir
mengikuti kegiatan majlis, bersholawat bersama,
mendengarkan tausiyyah dari para mubaligh para
habaib, Alim Ulama dan para Asatij lainnya.
Sampai dengan saat ini tidak sedikit jumlah
jamaah syababul kheir & hampir 70% dari mereka
adalah para pemuda dan pemudi bogor sampai
52
tercapaikomunitas dikalangan jamaah majlis syababul
kheir dengan sebutan SYAMMANIA hampir di seluruh
pelosok kota dan Kabupaen Bogor (Bogor Raya)
memiliki struktur kepengurusan tingkat kelurahan
(RANTING) s/d tingkat kecamatan
(KORWIL). syammania memiliki ikatan serta
kedekatan yang erat dengan presiden majlis Al-habib
Mahdi Bin Hamzah Assegaf, terkadang tak jarang di
tengah-tengah jadwal beliau yang padat, beliau hadir di
acara acara pribadi anggota syammania, seperti
pernikahan,tasyakuran hingga ta’jiah ketika ada
diantara anggota keluarga syammania yg terkena
musibah.
Hal tersebut menjadi motivasi Bagi Majlis
Syababul Kheir untuk terus eksis dalam syi’ar serta
dakwah di wilayah Bogor Raya (Kota & Kabupaten).
dengan harapan tercapai semua Misi serta Visi Majlis.
B. Sejarah Majelis Syababul Kheir
Syababul kheir sendiri sebelumnya bernama
syababul mukhtarin, yang artinya Syababul mukhtarin
adalah pemuda –pemuda pilihan sebab tujuannya untuk
merangkul anak-anak muda agar tidak menjadi anak
muda yang mughutarin (tertipu) tapi menjadi anak-anak
muda yang mukhtarin (terpilih), dikatakan mudah
tertipu dalam artian karena anal-anak muda ini banyak
53
menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang sia-sia
seperti santai, hura-hura, pacaran, nongkrong parahnya
sampai tauran dan mengkonsumsi narkoba.
Demi menghilangkan itu semua habib Mahdi
bin Hamzah Assegaf berdakwah mulai saat umur 15
tahun melatih mental dakwah dari yang jumlahnya
hanya tiga orang saja dalam kejadian seseorang yang
berpesta saat orang tahun dengan membeli minuman
keras dua rak mengunakan gajinya. strategi dakwah
yang dilakukan habib Mahdi adalah jangan
menghilangkan sesuatu yang mereka sukai dengan
mendatangan sesuatu yang mereka benci tapi
datangkanlah sesuatu yang akan mereka sukai agar
hilang sesuatu yang dibenci jadi harus menyajikan
sesuatu yang baru. Dalam hal ini habib mandi
menyajika Sissa sebagai siasat dakwahnya.
Kemudian sambil dalam keadaan mereka
minum-munuman, habib mahdi terus bercerita karena
orang indonesia suka diceritakan itupun salah satu
strategi dakwah habib mahdi dalam mengambil hati
mereka. Bercerita tentang Rasulullah, akhlaknya, kisah
hidupnya, perjuanganya, keteladannya, kemuliaannya
dan keistimewahannya. Selanjutnya Tentang para
habaib, para wali dan seterusnya samapi jam 4 subuh
kemudian diajak shalat subuh dalam keadaan seperti itu
dan setelah subuh karena kasing tidak sadarkan dirinya
54
sampai tidur dipinggir jalan hingga siang. subhanaAllah
itu pertemuan terakhir mereka melakukan perbuatan
minum-minuman bahkan sampai sempat berhenti
merokok.
Bemula dari situ mereka membuat perkumpulan
pengajian, nama awal pengajian tersebut adalah
BATAS artinya Bajingan Tapi Santri. Strategi dakwah
lainnya habib mahdi adalah dengan tidak langsung
menolak usul anak muda tapi mengiyakanya dulu
karena habib mahdi tahu kalau usul anak muda
dipatahkan mereka akan cekewa, maka untuk
merangkul mereka dituruti terlebih dahulu sampai
dinamakan syababul mukhtamin yang disingkat syam.
Terus berkembang, sampai lebih dari 10
bermotor-motoran dakwahnya di air mancur bogor,
sambil mengajak anak muda bertobat, melakukan hal
bermanfaat.
Kemudian namanya sekarang menjadi
Syababul Kheir yang merubah namanya adalah habib
Umar Bin Hafiz, ketika beliau diindonesia. Beliau
melihat kekiri, melihat kekanan, keatas hingga melihat
kebawah kemudian masuk kepada isi hatinya, lalu
beliau beri nama syababul kheir pada tahun 2014
sampai saat ini.
Dalam berdakwah selalu ada hambatanya tidak
mulus semua, tidak selamanya manis. Ada lika-likunya
55
banyak pahitnya. Dakwah itu tidak ada yang terus
manis, bukan dakwah namanya kalau tidak ada
rintangan, itu rihlah.
Bogor sebelum ada majelis syababul kheir itu
Aspek (Anti Speaker) karena belum ada majelis
dibogor yang mengunakan hadroh dalam syiar dakwah
keliling-kelilingnya. Sampai pernah majelis syababul
kheir datang ke suatu kampung, ditolak, diusir, tidak
diterima sama kampung tersebut. Mereka yang tidak
senang, tidak suka dan tertarik, sekarang kampung itu
mayoritas hadir di syababul kheir semua insyaAllah.
Banyak yang tidak suka majelis syababul kheir
pereman-pereman yang biasa mensortil barang-barang
narkoba, sabu, minuman keras. Mata bisnis mereka
akan terputus jika anak mudanya menjadi orang bener
karena mata rantai generasi selanjutnya tidak akan ada
lagi yang menjadi konsumen sehingga dipastikan bisnis
mereka tidak akan maju.
Mereka tidak senang sama majelis tapi kami
hadapi dengan senyuman dengan ramah, dan mengajak
mereka untuk ikut mengaji bersama kita akhirnya
mereka ngaji juga sama kita. Jadi lika liku dakwah
banyak sekali, dimulai dari kita tidak disenengin serta
banyak kejadian-kejadian yang menimpah kami.
Saat ceramah pakai motor kemudian habib
mahdi dibonceng karena saat cerama menjelaskan suatu
56
hukum dan akhidah yang mereka tidak terima,
kemudian kita maulidan, mereka tidak suka kita
maulidan, kita shalawatan, mereka tidak terima, pas
jam dua kita pulang dari pondok pedes cibinong pakai
motor ninja kita dijegat 2 orang. Kita berhenti, turun,
diludahin, “cuh..jangan sok jadi orang”. Namun kami
ambil hikmah saja, dulu juga nabi pernah dilemparin,
diludahin. Pernah juga sampai habib mahdi disantet
sama orang, dikerjain orang dengan kelabang, ular, kaki
bernanah.
C. Struktur Kepengurusan Majelis Syababul Kheir
Majelis Syababul kheir memiliki struktur
kepengurusan dalam menjalankan roda organisasinya
demi tercapainya semua yang telah direncanakan.
Berikut struktur kepengurusan untuk saat ini:
Presiden Syababul Kheir : Habib Mahdi Aseggaf
Sekertaris : Sapi’i
Wawan Kurniawan
Bendahara : Fakhrul
Humas Keorganisasian : Yusuf Mustofa
Logistik : Achil
DKM : Adhe Quraysin
Umbul-Umbul : Dicky
Kelistrikan dan penerangan : Heru
57
Service Panggung :Ahmad
Utra
Bunda
Fakhri
Driver : Muhammad Rulli
Satgas : Khoerudin Heru
Patwal : Santoso
Komandan Ring 1 : Edi Sahlan
Komandan Ring 2 : Rahmat Ibrahim
Komandan Ring 3 : Syaifullah
Komandan Ring 3 Banat : Sa’idah
Komandan Ring 4 (Parkir) : Khoer
Komandan Ring 5 (Lalin) : Ahmad
LSM : Hidayat
Hadroh Ahbabul Mukhtar : Kahfi
Humas Bid. Tokoh : Ainul Yaqin Al-Ghadri
Kordinator Acara : Oding Syarifudin
Humas Bid. Jamaah Majlis : USt. Daud
Kordinator Syamania : Ferry
Sekertaris Syamania : Aziz
Bendahara Syamania : Wahyu
58
59
D. Program Dakwah Majelis Syababul Kheir
1. Habib Go To School
Habib Go To School adalah salah satu program
dakwah majelis syababul kheir yang dimana
dakwahnya habib masuk sekolah-sekolah atau
universitas.Program ini bertujuan untuk
meminimalisir kenakalan remaja seperti tauran dan
narkoba.
2. Pengajian Burdah
Pengajian burdah adalah program pengajian
rutin malam kamis majelis syababul kheir khusus
membahaskajian kitab seputar fiqih dan sirah
nabawi untuk semua kalang masyarakat baik wanita
maupun laki-laki dapat hadir di pondok pesantren
Ar-Raudoh.
3. Pengajian Malam Minggu
Program malam minggu adalah pengajian
rutin keliling, dimana majelis syababul kheir
mengadakan ta’limnya keliling seluruh wilayah
bogor untuk menyebarkan syiar secara luas.
4. Sanlat Ramadhan
Program khusus tahunan di bulan ramadhan
yang mana majelis syababul kheir mengadakan
banyak kegiatan seperti Sanlat ramadhan, bukber,
60
kurma (kuliah ramadhan), saur on the road
sepanjang ramahdan di wilayah bogor.
5. Pengajian Milad
Milad adalah pengajian dalam rangkan
peringatan hari lahirnya majelis syababul kheir.
Peringatan ini untuk menyemangati perjuangan
jamaah yang bisa istiqomah sampai sekarang untuk
terus aktif hadir dalam setiap acara kegiatannya
masjelis syababul kheir.
6. Ziarah Kubro
Ziarah kubro adalah program tahunan
dimana setelah semua acara selesai, tepatnya
setelah penutupan milad. Rombongan jamaah
majelis syababul kheir mengadakan ziarah kubro
dengan konfoi bersama-sama berziarah ke makam
wali, ulama dan habaib.
7. Pengajian Paguyuban Crew
Paguyuban keluarga crew adalah program
kumpul bersama seluruh crew berserta keluarganya
sekaligus pengajian crew dalam rangka menyatukan
ukhwah dan meningkatkan ilmu serta efektifitas
kerja crew-crewnya.
8. Pengajian Korwil-Ranting
Pengajian korwil dan ranting adalah
program pengajian bersama yang sifatnya lebih ke
tindakan persuasif yaitu pendekatan secara kemistri
61
kepada jamaah yang terstruktur lewat perkumpulan
korwil dan ranting.
E. Biografi Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf
Nama lengkap beliau ialah Muhammad Mahdi
bin Hamzah bin ‘Alwi Asseggaf. Ayah beliau Habib
Hamzah adalah salah satu tokoh masyarakat di kota
Bogor, sedangkan ibu beliau adalah Syarifah Khodijah
binti Ahmad Al ‘Atthos. Habib Muhammad Mahdi
lahir pada tanggal 14 Juli 1990 di Bogor.
Sejak usia 5 tahun, Habib Mahdi demikian biasa
beliau dipanggil, sudah dididik sangat ketat dan keras
dalam bimbingan keislaman oleh orangtua. Habib
Hamzah orangtua beliau termasuk sosok yang keras
dalam sikap keagamaan di tengah masyarakatnya,
khususnya terhadap kalangan habaib di lingkungannya.
Bila ada di antara mereka yang perilakunya dinilai tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip yang dicontohkan oleh
para salaf mereka terdahulu, tak segan-segan Habib
Hamzah menegurnya.
Demikianlah sosok Habib Hamzah, sang ayah
yang menjadi guru utamanya. Kepada sang ayahlah
Habib Mahdi mendapatkan dasar-dasar syari’at,
terutama mempelajari Al-Qur’an. Pendidikan yang
keras terhadap dasar-dasar agama dari sang ayah telah
melahirkan semangat tersendiri di hati Habib Mahdi
kecil untuk memperdalam ilmu-ilmu syari’at. Itulah
62
sebabnya, tak mengherankan, sejak dari SD, Habib
Mahdi sudah memiliki tekad yang kuat untuk masuk
pesantren. Namun, keinginan itu belum
dapat diwujudkannya, karena sang kakek, Habib
Ahmad Al-Attas, melarangnya untuk belajar ke
pesantren. “Mahdi, kamu cukup belajar di sini sama
Enjid (Kakek),” kata Habib Mahdi mengenang ucapan
kakeknya waktu itu.
Meskipun demikian, tekad kuat yang ada di hati
Habib Mahdi kecil tidak juga hilang, bahkan hasratnya
untuk dapat belajar ke pesantren semakin kuat. Hingga
suatu hari, saat beliau masih di bangku SMP, ada kisah
unik yang selalu dikenang beliau.
Kisah itu berawal dari ketentuan di sekolah
bahwa setiap murid diwajibkan untuk mengenakan
sepatu hitam pada hari Kamis. Seperti biasa, di tiap-tiap
sekolah selalu ada peraturan yang harus ditaati oleh
seluruh siswanya. Dan salah satu peraturan itu adalah
setiap hari Kamis diwajibkan mengenakan sepatu
warna hitam. Kebetulan, saat itu Mahdi kecil hanya
mempunyai sebuah sepatu hitam. Nah, karena hari
Rabu sepatu tersebut dipakai, dan sedari siang hujan
lebat, akibatnya sepatu itu menjadi basah dan kotor.
Sedangkan besoknya beliau wajib mengenakan sepatu
tersebut.
63
Dalam kebingungan, lahirlah satu ide yang
kemudian mengubah jalan hidupnya. Sedikit takut-
takut, beliau pun menoleh ke kiri dan ke kanan. Setelah
dirasa aman dan tidak ada yang memergokinya, beliau
pun membuka tutup mesin cuci, dan… dush! Keluarlah
asap dari mesin cuci tersebut. Rupanya, entah kenapa,
saat ia memutar tombol mesin cuci untuk mencuci
sepatu, mesin tersebut berputar sejenak, namun tak
sampai semenit langsung mati dan mengeluarkan asap.
Karena panik, beliau pun menjerit kaget.
Mendengar jeritan itu, ibunya pun masuk. Dan saat
melihat mesin cucinya telah tak bisa lagi bekerja, beliau
hanya bisa mengelus dada. “Mahdi, ane cape ngurusin
ente. Udah, berangkat ke pesantren sana,” kata ibu
beliau kala itu. “Dan alhamdulillah, waktu itu akhirnya
Kakek pun mengizinkan ane untuk berangkat ke
pesantren,” kata Habib Mahdi.
Tahun itu Habib Mahdi pun berangkat ke
pesantren. Dan pesatren yang menjadi tujuannya adalah
Pesantren Darullughah Wadda`wah (Dalwa) Bangil,
yang didirikan oleh Al-`Allamah Habib Hasan bin
Muhammad Baharun.
Ketika di pesantren, Habib Mahdi berada di
bawah bimbingan langsung Habib Zainal ‘Abidin bin
Hasan Baharun, pengasuh pesantren, selain beliau juga
belajar berbagai disiplin ilmu-ilmu syari’at dari guru-
64
guru utama yang ada di Pesantren Dalwa. “Di
pesantren, tidur hanya dua tiga jam,” kenang Habib
Mahdi.
Di antara aktivitas pesantren yang sangat
digemari oleh Habib Mahdi adalah berziarah ke makam
Habib Hasan Baharun. Bahkan kegiatan ini
dilakukannya hampir setiap malam. “Jam satu malam,
kami datang ke makam Habib Hasan Baharun dan
mengusap debu-debu yang ada nisan makam beliau
dengan tangan kami.” Di saat-saat itulah Habib Mahdi
sering berucap, “Wahai Habib Hasan, ridhoilah kami
menjadi muridmu, meskipun kami tidak mengaji
kepadamu.” Di antara doa yang selalu dipanjatkannya
setiap kalimenziarahi makam Habib Hasan adalah
permohonan kepada Allah agar dijadikan sosok yang
selalu didengar ucapannya di tengah-tengah
masyarakat. “Ya Allah, dengan keberkahan Habib
Hasan, jadikanlah kami selepas dari pesantren ini
orang-orang yang didengar ucapannya di tengah-tengah
masyarakat untuk tegaknya ajaran Rasul-Mu,” kata
Habib Mahdi menirukan doa yang sering diucapkannya
dahulu.
Sebagai salah satu guru utama, figur Habib
Zainal ‘Abidin Baharun sangat banyak mempengaruhi
kepribadian Habib Mahdi. Nasihat-nasihatnya selalu
dijadikan pegangan, terutama dalam berdakwah. Di
65
antaranya, “Barang siapa berkhidmah, niscaya dia akan
dikhidmahi.”
Pesan inilah yang kemudian dijadikan pegangan
dan falsafah Habib Mahdi dalam berdakwah. Khidmah
yang biasa dilakukannya selama di pesantren terhadap
para guru termasuk kepada pesantren dan
lingkungannya diteruskan dengan pengabdian di
masyarakat.
Sejak terjun ke tengah masyarakat, hari demi
hari dipenuhinya untuk melayani masyarakat. Ia
berprinsip, tidak akan duduk manis di majelis ta`lim,
akan tetapi terjun langsung ke tengah-tengah
masyarakat, siang maupun malam. Mengabdi kepada
masyarakat.
Satu ketika, jam dua malam Habib Mahdi
ditelepon oleh seorang muhibbin. Ia melaporkan bahwa
ada seorang temannya ulang tahun dan sedang
merayakan di rumah Fulan dengan pesta minuman
keras. Muhibbin itu berharap agar Habib Mahdi datang
ke tempat itu. Maka saat itu juga Habib Mahdi datang
ke tempat yang dimaksud dengan berpakaian layaknya
anak muda. Kedatangannya tidak lain dimaksudkan
untuk merangkul mereka. “Saya hanya ingin mereka
merasa nyaman dan diperhatikan,” kata Habib
Mahdi. Lambat laun mereka pun menjadi dekat dan
malu untuk melakukan hal serupa. “Dan bahkan
66
alhamdulillah, sekarang mereka aktif dalam kegiatan-
kegiatan pengajian yang kami gelar.”
Hari demi hari pemuda yang datang dan
berkumpul dikediaman Habib Mahdi makin banyak dan
bertambah. Bahkan, pemuda-pemuda yang dulu bangga
dengan status mereka sebagai “preman” itulah yang di
kemudian hari mengusulkan kepada Habib Mahdi agar
dibentuk satu wadah formal bagi mereka. Berangkat
dari itu semua, terbersitlah niat di dalam hati Habib
Mahdi untuk membentuk satu perkumpulan yang
dibentuk agar nantinya dapat menjadi wadah bagi
semua kalangan masyarakat yang ingin belajar dan
memahami agamanya. “Menjadi wadah, baik bagi
kalangan majelis, ormas, maupun dari kalangan mana
pun dan siapa pun yang ingin mencari jati diri untuk
mengenal agamanya.”
Pada akhirnya, nama Syababul Mukhtarin
(Pemuda Pilihan)pun dipilih sebagai nama
perkumpulan tersebut, dengan harapan semoga mereka
akan menjadi pemuda-pemuda yang terpilih yang dekat
dan cinta kepada Allah SWT, cinta kepada Rasul-Nya,
cinta kepada para ulama, cinta kepada tanah air dan
bangsa, dan cinta kepada umat dan sesamanya.
Setelah tekad menjadi bulat dan niat pun
semakin kuat, dan setelah minta restu para guru dan
para alim ulama, Habib Mahdi mengajak anak-anak
67
muda itu berziarah ke Makam Habib Abdullah bin
Muhsin Al-Attas untuk meminta restu para wali,
khususnya Shahib Makam Keramat Empang Bogor,
Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas. Di samping
dengan maksud mengajarkan kepada mereka bahwa
langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan ridha
Allah SWT dalam setiap langkah dan upaya kita adalah
dengan cara mendekat kepada para wali-Nya, kekasih-
kekasih pilihan Allah SWT.
Bersama sekitar seratus pemuda dengan tujuh
puluh motor, waktu itu, Habib Mahdi berkonvoi
menuju Makam Keramat Empang Bogor. Di makam,
Habib Mahdi meminta kepada Allah SWT dengan
kemuliaan dan keberkahan Habib Abdullah bin Muhsin
Al-Attas agar kelak anak-anak muda yang dahulunya
tidak dipandang oleh masyarakat, bahkan dicap buruk
karena masa lalu mereka yang kelam, menjadi orang-
orang yang utama dalam memberikan manfaat kepada
umat pada umumnya, dan masyarakat Bogor, tempat
mereka tinggal, khususnya.
“Alhamdulillah, saat ini Forum Syababul
Mukhtarin sudah memiliki tak kurang dari lima puluh
majelis ta`lim dan diikuti ormas-ormas yang berada di
Bogor dan sekitarnya, bahkan sudah sampai ke
Bandung dan Jadetabek,” kata Habib Mahdi penuh
syukur.
68
Mengenai beragam perbedaan di tengah
masyakat yang begitu plural, bagi Habib Mahdi, hal itu
merupakan keniscayaan yang harus disikapi secara arif
dan bijaksana. Karenanya, dalam setiap gerakan
dakwahnya, dirinya selalu berusaha merangkul semua
kalangan, termasuk kalangan Muhammadiyah, Persis,
dan yang lainnya.
Di saat ia diminta untuk hadir dalam kegiatan-
kegiatan Muhammadiyah atau Persis, misalnya, Habib
Mahdi dengan senang hati memenuhi undangan
mereka. Prinsipnya,menurut Habib Mahdi, semua
kalangan hendaklah saling menghargai, demi
terwujudnya persatuan umat.
“Silakan masing-masing berpegang dengan
keyakinan dan pendapatnya berdasarkan ilmu yang
didapatkannya dari para gurunya masing-masing, tetapi
dengan catatan, ketika sedang duduk bersama,
janganlah masing-masing saling menunjukkan
pendapatnya itu danmenonjolkannya
dengan menyalahkan pendapat pihak lainnya, apalagi
sampai menganggap sesat.”
Terhadap majelis-majelis ta`lim di Bogor, dan
bahkan di Indonesia pada umumnya, Habib Mahdi
memiliki harapan agar semua bersatu, saling
mendukung, dan tidak hanya membesarkan majelisnya,
69
tetapi hendaknya saling membantu dan saling
menguatkan.1
F. Jama’ah Syam Mania
Bagi anak muda, biasanya malam minggu diisi
dengan aktivitas yang tidak ada manfaatnya dengan
berkumpul ditempat –tempat hiburan atau di pinggir
jalan. Mereka berkelompok dengan anak-anak
seusianya dibeberapa tempat sambil naik motor hingga
larut malam. Tapi berbeda yang dilakukan oleh
sekelompok anak muda yang tergabung dengan Majelis
Ta’lim Syababul Kheir yang di kenal dengan nama
Majelis Syam, dan sebutan untuk jamaah pemudanya,
Syam Mania.
Ratusan anak muda bahkan hingga ribuan anak
muda dengan khusyu bersholawat, kepada Nabi
Muhammad SAW. Mereka berkumpul setiap malam
minggu melakukan sholawat dan diakhiri dengan
mendengarkan nasehat dari guru mereka yakni Al-
Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf.
Habib Mahdi mengajak kepada seluruh pemuda
dan pemudi di Bogor untuk tetap bersemangat kibarkan
bendera Rasulullah SAW di kota Bogor.
1 www.syababulkheir.com
70
Lokasi sholawat tidak menetap di satu tempat
tetapi tiap malam minggu berpindah-pindah, dari satu
tempat ke tempat lainnya di wilayah kabutapen Bogor
dan kota Bogor. Walaupun tempatnya jauh, tidak
menetap tetapi antusias anak muda yang tergabung
dangan Syam Mania tetap semangat. Mereka tetap
berangkat dengan kelompok masing-masing dan
berangkat bersama-sama menuju tempat bersholawat.2
Penyebarluasan pengajian diberbagai tempat
membuat jamaah majelis membludak semakin banyak
sehingga hal ini yang kemudian membuat komunitas
disetiap wilayah kota bogor dengan struktur dan
susunan keorganisasian yang sangat jelas terperinci
mulai dari tingkat kelurahan (RANTING) s/d tingkat
kecamatan (KORWIL).
2https://www.kompasiana.com/yosasmat/560600977fafbde60e17ba
ec/majelis-sholawat-syababul-kheir-akan-wujudkan-bogor-sebagai-
kota-salawat.
71
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir
Strategi dakwah yang baik adalah strategi dakwah yang
mampu mengikuti perkembangan zaman sekaligus
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi jamaah hingga
mampu menjadi solusi terhadap pemasalahan-permasalahan
yang terjadi dapat diselesaikan dengan strategi dakwah yang
tepat.
Majelis Syababul Kheir awalnya hanya dihadiri 3 orang
saja, namun seiring dalam perjalannya yang dibina oleh Habib
Mahdi bin Hamzah Assegaf dengan strategi-strategi dakwah
yang kekinian, kini majelis ini semakin besar hingga jumlah
mereka membludak setiap kali kegiatan majelis berlangsung.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh habib Mahdi :
“Nama syababul kheir ditahun 2014 sampe saat inilah
berkembang majelis. Jadi ditahun 2010 kita merintis
2011,2012 kita mulai dakwah door to door mulai dari
3 orang.”1
Dengan semakin banyaknya yang mengikuti kegiatan
majelis, hal ini membuktikan bahwa strategi yang diterapkan
1 Wawancara Presiden Majelis Syababul Kheir, Habib Mahdi
Assegaf pada 24 Januari 2019 pada pukul 22.00 WIB di Ponpes Ar-
Raudoh.
72
dalam Majelis Syababul Kheir berhasil, strategi-strategi yang
digunakan diantaranya diantaranya yaitu :
1. Pendekatan Dakwah
Strategi atau cara dawkah dari Majelis Syababil Kheir
adalah dengan pelan-pelan memperkenalkan siapa nabi
Muhammad kepada mereka, menyelipkan kepada mereka
supaya kenal dengan nabi, faham dengan nabi, cinta dengan
nabi sehingga yang tadinya hanya tau lagu rock, metal dan
lagu-lagu lain sebagainya berubah menjadi tahu shalawat,
maulid.
Seperti perkataan Pimpinan Majelis Syababul Kheir
Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf berkata :
“mereka hanyut dalam arus karena hati mereka kering
dari cinta. Cinta kepada Rasulullah shallahu’alaihi
wasallam. Kalau mereka mengenal rasulullah maka
merasa akan mencintainya. Setelah mencintai, secara
otomatis perilaku mereka akan berubah”.2
Target Majelis Syababul Kheir adalah anak-anak muda
karena Syabab merupakan anak-anak muda. Hal ini seperti
yang dikatakan habib Mahdi, dimana sebelum adanya Majelis
Syababul Kheir anak-anak muda ini banyak menghabiskan
waktunya dengan hal-hal yang sia-sia seperti santai, hura-
2Abdul Kadi Alhabsy, “Majelis Syababul Kheir : Spirit Pemuda di
Kota Hujan” Cahaya Nabawa, Edisi 180, Maret 2019, hlm. 100
73
hura, pacaran, nongkrong parahnya sampai tauran dan
mengkonsumsi narkoba.3
Keperihatinan ini yang membuat habib Mahdi bergerak
untuk mengajak anak muda menghilangkan kebiasaan
buruknya dengan cara menghadiri majelis ta’lim.
Demi menghilangkan itu semua habib Mahdi bin
Hamzah Assegaf berdakwah cara adalah tidak langsung
menghilangkan sesuatu yang mereka sukai dengan
mendatangan sesuatu yang mereka benci tetapi dengan
datangkan sesuatu yang akan mereka sukai agar hilanglah
sesuatu yang dibenci jadi dengan menyajikan sesuatu yang
baru yang akan mengantikan sesuatu yang lama. Memakai
Sissa sebagai siasat dakwahnya untuk menghilangkan minum-
minuman dan narkoba.
Kemudian langkah yang dilakukan habib Mahdi adalah
dengan bercerita, habib mengajak anak muda mengunakan
metode bercerita karena anak muda suka diceritakan itu
menjadi salah satu cara dakwah habib mahdi dalam mengambil
hati mereka. Bercerita tentang Rasulullah, dalam segi
akhlaknya, kisah hidupnya, perjuangannya, keteladananya,
kemuliaannya, dan keistimewahannya. Selanjutnya Tentang
para habaib, para wali dan seterunya.
3 Habib Mahdi, Dokumen wawancara. 24 Januari 2019
74
Strategi dakwah lainnya habib mahdi adalah dengan
tidak langsung menolak usul anak muda tapi mengiyakanya
terlebih dahulu sebagai salah satu bentuk apresiasi
keikutsertaan anak muda yang proaktif dalam membentuk
wadah terkait saat mereka membuat perkumpulan pengajian
nama awal pengajian adalah BATAS artinya Bajingan Tapi
Santri, Habib tidak menolak tapi mengiyakan dulu karena
habib mahdi tahu kalau usul anak muda dipatahkan mereka
akan kecewa, maka untuk merangkul mereka dituruti terlebih
dahulu. Banyak perubahan dari Almahdi, kemudian Syababul
Mukhtarin hingga namanya menjadi Majelis Syabaul Kheir.
Seiring berjalannya waktu jumlah para pemuda yang
tauran, nongkrong sia-sia, pencandu minuman dan obat-obatan
menjadi berkurang dan meninggalkan perbuatan-perbuatan
tercela tersebut berubah jadi hadir majelis ta’lim dan banyak
pula anak pesantren muda mudi hadir majelis membuat
semakin berkembang dengan binaan habib Mahdi Bin Hamzah
Assegaf melalui strategi-strategi dakwah yang dilakukannya.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pendekatan
dakwah yang dilakukan Majelis Syababul Kheir adalah
pendekatan kultural, pengembangan dakwah melalui jalur
kultural maksudnya yaitu dakwah dengan jalur nonformal,
misalnya melalui pengembangan masyarakat, sosial,
kebudayaan, dan lain sebagainya.
75
2. Subjek Dakwah
Dalam melakukan keberhasilan suatu kegiatan atau
lembaga selalu ada orang-orang yang berperan dibalik layar
tersebut dan orang-orang yang berperan dalam menyiarkan
dakwah di Majelis Syababul Kheir ialah Habib Mahdi bin
Hamzah berserta seluruh jajarannya, dari Sekertaris (Sapi’i dan
Wawan Kurniawan), Bendahara (Fakhrul), Humas
Keorganisasian (Yusuf, Mustofa dll), Logistik (Achil dll),
DKM (Adhe Quraysin dll), Umbul-Umbul (Dicky dll),
Kelistrikan dan penerangan (Heru dll), Service Panggung
(Ahmad dll), Utra (Bunda, Fakhri dll), Driver (Muhammad,
Rulli dll), Satgas (Khoerudin Heru dll) Patwal (Santoso dll),
Komandan Ring 1 (Edi Sahlan dll), Komandan Ring 2 (Rahmat
Ibrahim dll), Komandan Ring 3 (Syaifullah dll), Komandan
Ring 3 Banat (Sa’idah dll) Komandan Ring 4 (Khoer),
Komandan Ring 5 (Ahmad dll), LSM (Hidayat dll), Hadroh
Ahbabul Mukhtar (Kahfi dll), Humas Bid. Tokoh (Ainul Yaqin
Al-Ghadri dll), Kordinator Acara (Oding Syarifudin),
Humas Bid. Jamaah Majlis (USt. Daud dll), Kordinator
Syamania (Ferry), Sekertaris Syamania (Aziz), Bendahara
Syamania (Wahyu).
Jika ditotal dalam acara dilingkup pesantren seperti
kajian burdah jumlah subjek dakwah bisa puluhan jika acara
keliling mingguan subjek dakwah bisa mencapai lima puluhan
sampai seratus kalau tabligh akbar. jika acara besar seperti
76
milad yang tamu nya se-Jawa Barat, subjek dakwahnya bisa
ratusan sebagaimana yang disampaikan bang Syafi’i :
“luar biasa, sound, stand, panggung 3, crew nya itu
untuk mengadakan jawa barat bersholawat ada sekitar
seribu orang dari kita aja dua ratus terus pramuka belum
FPI, jawara betawi, beberapa ormas ya hampir seribu
dua ratusan orang dari crew aja”.4
Subjek dakwah atau da’i adalah pelaku dakwah. faktor
subjek dakwah ini sangat menentukan keberhasilan suatu
aktivitas dakwah. Maka subjek dakwah dalam hal ini da’i atau
lembaga dakwah hendaklah mampu menjadi penggerak
dakwah yang profesional.5
Gerakan dakwah yang dilakukan Majelis Syababul
Kheir memiliki kesiapan-kesiapan yang matang dari
keanggotaan yang banyak, materi, metode, asa yang sesuai
4 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya. 5 Achmad Mubarok, Psikologi dakwah (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006). h.13
77
dengan objek dakwah. hal tersebut membuat gerakan
dakwahnya mencapai keberhasilannya dan terus berkembang
semakin hari semakin bertambah jumlah jamaahnya.
3. Metode Dakwah
Setiap kegiatan atau katifitas memiliki caranya masing-
masing dan cara setiap orang berbeda-beda tergantu pada
situasi dan kondisi. Begitupun dengan dakwah, cara dalam
menyampaikan dakwah setiap da’i berbeda-beda namun
dengan tujuan yang sama.
Bapak Ade menjelaskan bahwa jumlah jamaah yang
hadir rutin pada malam minggu dapat mencapai kurang lebih
lima ribu kaum muda dari berbagai daerah di Bogor. Hal
tersebut karena cara atau metode dakwah habib mahdi yang
berwibawa, menarik dan kekinian.
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu
“meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan atau
cara.6 Dengan demikian, metode dakwah adalah cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan dakwah.
Penyampaian dakwah sangat bergantung pada metode
atau strategi yang digunakan oleh seorang pendakwah atau da’i
atau orang yang mengajak orang lain ke jalan yang lurus, jalan
kebenaran yang menuju pada kehidupan bahagia dunia dan
akhirat yang berdasarkan jalan Allah SWT.
6 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),
Cet.1, h. 61.
78
Majelis Syababubul kheir mengunakan 3 metode dalam
berdakwah hal ini dapat dilihat dari program-program yang ada
di Majelis Syababul Kheir, diantaranya :
a. Dakwah bi Al-Lisan, merupakan dakwah dengan cara
memberikan ceramah atau khutbah, diskusi, nasihat dan
lain-lain berisi nasihat-nasihat berupa perintah dan
larangan. Metode ceramah ini dilakukan habib Mahdi
dalam Majelis Syababul Kheirnya. Setiap
penampilannya setelah hadroh dan marawis selalu
diselingi dengan ceramah-ceramah beberapa tokoh-
tokoh termasuk habib.
79
b. Dakwah bi Al-Hal, dakwah yang dilakukan dengan
perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Program-
program dalam majelis syababul kheir banyak menjadi
dakwah bi hal seperti Saur On The Road, Safari
Dakwah, dan lain-lain.
c. Dakwah bi Al-Qalam, dakwah yang dilakukan dengan
mengunakan atau melalui tulisan-tulisanyang
disebarkan di surat kabar, majalah, buku, maupun
internet. Adapun Dakwah bi Al-Qalam yang dilakukan
Majelis Syababul Kheir yaitu dengan menulis di media
sosial baik broadcast, status-status, postingan atau
poster-poster yang memiliki kata-kata dakwah yang
diposting diseluruh akun milik Majelis Syababul Kheir.
80
4. Objek Dakwah
Setiap dakwah memiliki sasaran yang ingin dituju yang
menjadi objek dakwah atau mad’u adalah orang yang
menerima pesan-pesan dakwah. Objek dakwah Majelis
Syababul Kheir adalah menyeluruh masyarakat khususnya
anak muda yang berada di wilayah bogor raya yang sudah
menjadi jamaah tetapnya yang sering disebut syamania.
Namun seperti yang diungkapkan sekertaris bahwa :
81
”enggak anak muda saja tapi menyangkut keseluruhan
umum bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak muda hanya
persentase yang mengikuti 70 persen anak muda dan 30
persennya bapak-bapak dan ibu-ibu.”7
Secara umum seluruh masyarakat luas baik anak muda
maupun orang tua bahkan anak-anak banyak juga yang sering
hadir dalam acara-acara Majelis Syababul kheir. Selain dari
penduduk warga kota bogor, jangkauan jamaah Majelis
Syababul Kheir begitu luas ke berbagai tempat lainnya.
Sebagaimana slogan Majelis Syababul Kheir yang dikatan
habib Mahdi :
“Syababul kheir, tidak kemana- mana tapi ada di mana-
mana itu mottonya, itu salah satu brannya kita. Gak
kemana mana tapi ada dimana mana. Kita dimanado
ada ranting, padahal kita Cuma datang sekali kesana,
sisanya ikut pakai stremming. Dibali pernah acara, ada
ranting disana. Banjar jawabarat ada, kalau dijawab
barat sudah hampir poskonya ada, Jakarta, bekasih,
kemudian beberapa tempat. Terus TKW-TKW yang
ada di Hongkong, yang belajar di singapur, orang bogor
yang kerja di Malaysia , mereka ngaji lewat streming.
Nag kumpulnya kapan? Saat milad syababul kheir.
Berapa jumlahnya? Udah puluhan ribu gak tau berapa
jumlah mereka tahun kemaren sih sampe tujuh puluh
ribu disentul, tahun depan kita gak tau lebih rame lagi.”8
77 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I
pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya. 8 Wawancara Presiden Majelis Syababul Kheir, Habib Mahdi
Assegaf pada 24 Januari 2019 pada pukul 22.00 WIB di Ponpes
Ar-Raudoh.
82
5. Materi Dakwah
Materi dakwah yang disampaikan habib Mahdi dalam
Majelis Syababul Kheir dari berbagai sumber Ahlul Sunnah
Wal Jamaah, kisah para Salafu Shaleh dan habaib-habaib serta
kitab-kitab ulama terdahulu. Sebagaimana yang diungkapkan
sekertaris Majelis yaitu bang Syafi’i :
“kitab burdah, kajian seputar fiqih dan sirah nurul
yaqin. Kalo habib go to school lebih ke umum, tentang
nurul walidayen, adab kepda orang tua dan guru, gitu.
Kalau program tahunan adanya kurma atau kuliah
ramadhan habib datang ke instansi-instansi
pemerintahan dan perusahaan swasta juga BUMN
untuk mengisi tausyah sama kultum seputar Ramadan
pembahsan-pembahsan tentang ramadhan”.9
Materi dakwah atau Madah Ad-Da’wah adalah pesan-
pesan dakwah islam atau segala sesuatu yang harus
disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan
ajaran islam yang ada dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasul-
Nya.10
Spesifiknya seperti yang dijelaskan DKM Majelis
Syababul Kheir, bang Ade :
“kalau untuk malam minggu kita baca kitab juga cuman
lebih dominan waktunya untuk shalawat, jadi untuk
masalah bab pelajaran yang fikih ada juga gak terlalu
banget ditekanin sehingga malam minggu lebih ke
syiarnya bukan ke pelajaran yang bener-bener
9 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I
pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya. 10 Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah,(Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 88.
83
belajarnya kalau ngaji yang bener-benen ngajinya
diburdah itu.”11
Isinya tentang materi atau pesan dakwah yang sering
disampaikan habib Mahdi dalam Majelis Syababul Kheirnya
adalah tentang pembinaan akhlak khususnya anak muda dan
kajian kitab fiqih serta sirah Nabawi. Namun secara khusus
materi-materi Majelis Syababul Kheir disesuaikan dengan
program-program dan jadwal karena mengikuti struktur
manajemen dalam Majelis Syababul Kheir.
6. Media Dakwah
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu median, yang
merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang
berarti alat perantara.12 Sedangkan kata dakwah berasal dari
bahasa arab “Da’aa – Yada’uw” yang dalam bentuk masdar
“Da’wah” mempunyai arti ajakan, panggilan atau undangan.13
Jadi yang dimaksud media dakwah adalah peralatan yang
dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada
penerima dakwah.14 Sebagaimana yang dikatakan DKM
Majelis Syababul Kheir bahwa :
“kita punya tim tersendiri. Yang menghendel bagian-
bagiannya. Dibagian medsos saya punya tim...”15
11 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin
pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng. 12 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986), h. 17. 13Zulkifli Mustan, Ilmu Dakwah (Makasar: Pustakan Al-Zikra,
2005) h 2 14 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 35 15 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin
pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng.
84
Pemanfaatan media dilakukan Majelis Syababul Kheir
dalam memaksimalkan strategi dakwahnya. Beberapa
contohnya diantara media-medianya adalah :
a. Media Cetak, sarana dakwah yang dalam
penyampaiannya melalui tulisan. Majelis Syabaul
Kheir sudah dimuat di liputan Majalah dan koran
b. Media Audio, alat yang digunakan untuk membantu
dalam penyamapaian dakwah melalui suara. Adapun
dalam audio Majelis Syababul Kheir dulu sudah
pernah Membuat CD rekaman, jika sekarang sudah
banyak Mp3-Mp3 yang bersebaran di internet
dtinggal donwload.
c. Media Visual, media yang menampilkan dakwah
dengan gambar-gambar. Majelis Syabaul Kheir
memanfaatkan media visual dengan membuat
Poster, Spanduk, Stiker, Umbul-umbul, Baliho, Baju
Jaket, Bordiran dan lain-lain.
d. Media Audio Visual, media dalam penyampaian
dakwahnya menampilkan unsur gambar dan suara
secara bersamaan. Media Audio Visual Majelis
Syababul Kheir yaitu Tv Channel youtube yang
sering disebut SyamTv.
e. Media Massa, media yang dalam penyampaian
dakwahnya memanfaatkan gelombang suara melalui
udara seperti Radio Majelis Syababul Kheir bisa
85
diakses dengan mudah melalui situ webnya yaitu
www.majelissyababulkheir.com/syam-radio.
f. Media Sosial, Medsos media kekinian yang banyak
digunakan menjadi sasaran dakwah Majelis
Syababul Kheir seperti WhatApp dengan nama
group yaitu Sahabat Syam TV, Instagram dengan
akun @syababul.kheir dan Youtube berchannel
SyamTv.
g. Website, alamat situs jaringan internet. Dalam
pemanfaatan dakwah Majelis Syababul Kheir
menjadikan Website sebagai sarana pemberitahuan
berbagai informasi. Website resmi Majelis Syababul
Kheir yaitu www.syababulkheir.com.
7. Asas Dakwah
a) Asas filosofis: tujuan dakwah yang hendak
dicapai Majelis Syababul Kheir adalah sebagai
wadah pembinaan Akhlak dalam menciptakan
generasi muda cinta shalawat serta mejadikan
bogor kota shalawat.
b) Asas kemampuan dan keahlian da’i: subjek
dakwah Majelis Syababul Kheir memiliki
kepengurusan yang telah terstruktur dengan
ranting dan korwil diberbagai wilayah serta
memiliki sorang habib muda yang sudah
berdakwah sejak umur 15 sampai diusianya
86
yang sekarang 28 sudah memiliki ratusan ribu
jama’ah.
c) Asas sosiologis: program-program Majelis
Syababul Kheir disusun itu karena melihat
perkembangan permasalahan yang ada
dimasyarakat contoh program habib go to
school untuk meminimalisir kenakalan remaja
seperti tauran dan narkoba. Program lainnya
Pengajian Burdah, Pengajian, Malam Minggu,
Sanlat Ramadhan , Pengajian Milad, Ziarah
Kubro, Pengajian Paguyuban Crew dan
Pengajian Korwil-Ranting dan acara Hari Besar
Islam.
d) Asas psikologi: mempertimbangan
permasalahan psiokologis sangat harus terlebih
tergetnya anak muda yang kejiwaannya masih
labil dan membutuhkan bimbingan. Dakwah
awal Majelis Syababul Kheir dengan
pendekatan yang memperhatikan prokologinya
dengan mengunakan apa yang anak muda
senangi, tidak menolak usul anak muda, dan
sekarang dengan hadroh dan marawasi sangat
memperhatikan kesukaan anak muda, isi
materinya pun banyak diselingi cerita karena
habib tau percis orang indonesia sukanya
diceritakan.
87
e) Asas efektivitas dan efisiensi: usaha Majelis
Syababul Kheir dalam menyeimbangkan antara
biaya, waktu maupun tenaga yang dikeluarkan
dengan pencapaian hasilnya. Mulai dari
membuat usaha mandiri, donatur walau belum
ada yang tetap dan sumbangan jamaah. Segi
waktu yang padet namun habib tidak pernah
absen jika absen hanya 3 kali saat umroh dan
jumlah tenaga crew yang banyak serta dibantu
korwil dan ranting juga didukung pemerintah
walau belum maksimal dari sarana dan prasaran
tapi tak mengapa habib tidak pernah meminta
pada penguasa lebih senang pada receh jamaah.
B. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Dakwah
Majelis Syababul Kheir
Dalam menyusun strategi dakwah ada langkah-
langkah yang harus dilakukan agar tepat sasaran dan
berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan tidak
akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya
segala tindakan atau perbuatan itu tidak lepas dari strategi.
Adapun tentang taktik, sebenarnya merupakan cara yang
digunakan dan merupakan bagian dari strategi.16
16Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi
Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 1997)
88
Tujuan utama dan tertinggi dari dakwah hanya
semata-mata karena mencari dan mengharap ridho Allah
SWT. Namun tujuan usaha dari dakwah antaranya adalah
menyadarkan manusia dengan mengajaknya dari kondisi
gelap atau lalai menuju terang atau taat dalam menjauhi
dan menuruti perintah atau petunjuk Allah SWT.
Untuk mencapai visi Majelis Syababul Kheir
sebagai wadah pembinaan Akhlak dalam menciptakan
generasi muda cinta shalawat serta mejadikan bogor kota
shalawat maka Majelis Syababul Kheir menyusun rencana-
rencana, kemudian mengimplementasikan rencanan yang
telah dibuat dengan cermat dan akhirnya mengevaluasi
implementasi rencananya, lebih jelasnya sebagai berikut :
1. Perencanaan Dakwah Majelis Syababul Kheir
a. Menciptakan Brand Image Habib
Hal pertama yang menjadi fokus dalam majelis
syababul kheir adalah menciptakan brand image
terlebih dahulu untuk mempopulerkan majelis. Salah
satu brand image yang dimiliki majelis syababul kheir
adalah memiliki sosok habib yang masih muda
kemudian dari sosok tersebut dikemas dengan segala
macam oleh HMA Official atau Habib Mahdi Assegaf
Tim agar friendly, familyer, berjiwa muda dan energic
agar diterima masyarakat umum.
89
Sebagaimana yang dikatakan sekertaris Majelis
Syababul Kheir :
“perencanaannya lebih kepada mengemas habib
Mahdi, seperti diantaranya memiliki brand
image habib adalah tokoh atau sosok yang
dikenal dibogor orang yang benar-benar
mengoakan shalawat. Kalau misalkan yusuf
Mansur terkenal dengan sedekah, terus Agy
lemah lembutnya, Arifin Ilham dengan
zikirnya. Nah, habib Mahdi terkenal dengan
habaib cinta shalawat dikota bogor gitu. Itu
strateginya jadi lebih menciptakan brad image
habib yang friendly, familyer, berjiwa muda dan
energic agar diterima masyarakat umum”.17
Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki
seseorang tentang dirinya. Gambaran yang dimiliki
seseorang mencakup gambaran fisik seperti Aspek fisik
terdiri dari konsep yang dimiliki individu tentang
penampilan, kesesuaian dengan jenis kelamin, arti
penting tubuh dalam hubungan dengan perilaku, dan
perasaan gengsi di hadapan orang lain yang disebabkan
oleh keadaan fisiknya dan gambaran psikologi seperti
Aspek psikologis terdiri dari konsep individu tentang
harga diri dan hubungannya dengan orang lain, serta
kemampuan dan ketidakmampuannya. Konsep diri juga
merupakan bayangan sebagian besar ditentukan oleh
17 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya.
90
peran dan hubungan dengan orang lain serta reaksi
orang lain terhadap dirinya.18
Gambaran diri yang ingin ditampakan ini pun
tidak lepas dari arahan Ustad helmi kepada kepada tim
HMA Official tentang konsep diri yang ingin
diciptakan majelis syababul kheir yang diwakili oleh
pimpinan majelisnya yaitu habib mahdi bin hamzah
assegaf, sebagai brand image memiliki tujuan agar
menarik anak muda, namun tidak hanya dari sisi
penampilan tetapi ilmunya juga sebagaimana yang
dikatakan bang syafi’i :
“Poinnya adalah ini pengajian anak muda
karena tampilannya yang luar biasa saat
perfome. Ya dikemas seperti itu untuk
menciptakan brad image bahwa habib ini anak
muda, yang gaul tapi punya ilmu yang luar
biasa. Dan itu sempet kita rapat sama ustad
Helmi, kita dikumpulin HMA official , ustad
Helmi bilang “ciptakan habib Mahdi yang
energie, anak muda banget, gaul, frieldy sama
siapapun dekat.19
b. Inventarisasi Kebutuhan Masyarakat
Kebiasaan habib Mahdi saat rapat selalu
ditempat-tempat terbuka yang fress seperti villa, sambil
18 Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak. Edisi Keenam: Jilid
2. Alih bahasa: Med. Meitasari Tjandrasa. (Jakarta: Erlangga) hal
237 19 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya.
91
jalan-jalan membentuk visi dan misi dalam
mengembangkan Majelis Syababul Kheir agar jalan
dakwahnya semakin luas dan diterima masyarakat.
Semua ketua kordinator divisi, pengurus inti
dikumpulkan untuk rapat biasanya sebulan sekali atau
dua bulan sekali membicarakan apa saja yang
dibutuhkan Majelis Syababul Kheir mulai dari
masukan-masukan, pendapat, usulan, aspirasi,
sinegisitas, masalah, hambatan, loyalitas semua dicatat
dan dicabicarakan sampai membuat solusi dan
menawarkan program-program yang terbentuk untuk
dijalankan bersama dengan bimbingan habib Mahdi bin
Hamzah Assegaf dalam majelis syababul kheir.
Rapat dilakukan berdasarkan rujukan setelah
melihat kondisi masyarakat dan berdiskusi dengan
warga-warga bogor kemudian mencatat segala hal
penting yang menjadi persoalan-persoalan yang
dibutuhkan masyarakat.
“perencanaan program yang disusun itu karena
melihat perkembangan permasalahan yang ada
dimasyarakat contoh program habib go to
school untuk meminimalisir kenakalan remaja
seperti tauran dan narkoba, Habib go to school
ini dirintis untuk memberantas seperti itu, atas
dasar mengurangi tingkat tauran dan pengunaan
narkoba diwilayah bogor.”20
20 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya.
92
Akhirnya memikirkan solusi-solusi yang
terbaik dilakukan untuk kemaslahatan bersama di
Bogor karena perencanaan program yang disusun
majelis syababul kheir itu muncul disebabkan
permasalahan yang ada dalam masyarakan sehingga
untuk mencari solusinya maka masjelis syababul kheir
bermusyawarah dan menginventarisi kebutuhan
masyarakat tersebut dengan solusi menawarkan
program-program dakwah yang semoga dapat
meminimalisir dan mengatasi polemik yang terjadi
dimasyarakat khususnya wilayah bogor raya.
Program-program tersebut antara lainnya
seperti Habib Go To School, Pengajian Burdah,
Pengajian, Malam Minggu, Sanlat Ramadhan ,
Pengajian Milad, Ziarah Kubro, Pengajian Paguyuban
Crew dan Pengajian Korwil-Ranting dan acara Hari
Besar Islam.
c. Menyiapkan Event Dakwah
Dalam menyiapkan Event dakwah habib Mahdi
bin Hamzah Assegaf dibantu oleh HMA Official dan
Creaw Majelis Syababul Kheir baik pengurus pusat
maupun ranting dan korwil semuanya bergabung
berdasarkan konsulidasi dan kordinasi tiap acara yang
digelar.
93
Mulai dari penjadwalan yang diatur oleh habib
mahdi dan dibantu oleh ustad ari, untuk pengordinasian
jadwal biasanya pengurus ranting-korwil yang
mengadakan acara akan datang kepengurus pusat pada
malam kamis saat pengajian burdah karena saat itu
khusus waktu habib ada dipondok pesantren Ar-
Raudhah.
Mereka akan meminta jadwal untuk yang baru
atau yang sudah berjalan akan berdiskusi tentang
rundonw, tema acara, penampilan-penampilan dan
sebagainya persiapan acara bersama habib sebelum hari
H sekalian fix apa yang kurang dan apa yang belum
serta permintaan dari habib atau hari pihak
penyelenggara.
Jadwal-jadwal yang dicancel biasanya jarang
sebagaimana pemaparang bang ade dan tidak perlu
nunggu sebulan-dua bulan karena jadwal mengalir jika
kosong, insyaAllah habib dapat mengisi namun jika
jarak masih setahun tapi tidak koosong alias sudah terisi
maka tidak bisa. Dan jikapun habib tidak bisa akan ada
konfirmasi terlebih dahulu namun biasanya jarang
bahkan sangat jarang.
Kemudian semua persiapan diserahkan kepada
pengurus korwil dan ranting lokasi tersebut atau yang
terdekat misal acara diciomas maka majelis syababul
kheir akan mengerahkan kepada pengurus syam bagian
94
ciomas untuk menyelengarakan acara tersebut dan
dibantu korwil dan ranting lainnya dalam
menyukseskan event dakwah yang diadakan.
Susunan yang terlibat saat acara berlangsung
mulai dari Al-Habib Mahdi Aseggaf selaku Presiden
Syababul Kheir dan bagian Sekertaris, Bendahara,
Humas Keorganisasian, Logistik, Umbul-Umbul,
Kelistrikan dan Penerangan, Service Panggung, Driver,
Satgas, Patwal, Komandan Ring 1-5, LSM, Hadroh
Ahbabul Mukhtar, Humas Bid. Tokoh, Kordinator
Acara, Humas Bid. Jamaah Majlis, Kordinator
Syamania, Kepolisian dan pengurus lainnya.
d. Menyiapkan Kegiatan Kajian Kitab
Sebelum melakukan kajian kitab biasanya diisi
hadoh dan mauli. Segala keperluan kegiatan kajian
kitab burdah disiapkan oleh santri-santri mulai dari
menyalakan stangki, membuat kopi jahe, makanan dan
pemasangan kerlap-kerlip lampu sekaligus sound.
Pencerama biasanya habib mahdi dan ada pula yang
menemani seperti habib roqi bafaqih atau pernah juga
syeik ali jaber atau siapapun yang diundang habib
mahdi.
Pengajian bertempat di Pondok Pesantren Ar-
raudhah, cilebut. Pada malam kamis, tepatnya di
masjidnya. Pengajian ini terbuka untuk umum siapa
95
saja boleh ikut jamaah laki-laki dan perempuan dari
ragam penjuru baik dari syam sentul, bogor utara,
ciseeng, dan lain-lain. Dalam rangka mengaji kitab
yang isi pembahasan tentang fiqih dan sirah nabawi dari
kitab-kitab ulama terdahulu seperti nurul yaqin dan
kitab fiqih imam Syafi’i.
e. Menyiapkan Syiar Ramadhan
Bulan ramadhan adalah bulan penuh
keberkahan, dimana semua amal ibadah diberi ganjaran
berlibat ganda. Dalam hal tersebut majelis syababul
kheir memiliki program khusus pada bulan yang spesial
yaitu Saur On The Road, Sanlat (Pesantren Kilat),
kurma (Kuliah Ramadhan) dan Bukber (Buka Bersama)
di pesantren Ar-Raudah sekaligus penutupan Majelis
Syababul Kheir setiap tahunnya.
Saur On The Road, setiap pagi habib mahdi
keliling bogor dengan motor bersama jamaah Majelis
Syababul Kheir untuk membagikan makanan nasi kotak
kepada orang-orang kurang mampu dijalanan agar
dapat bersaur dengan nikmat.
Sanlat (Pesantren Kilat), sebuah program khusus
untuk para santri yang ingin belajar mengaji di
pesantren Ar-Raudhah selama 21 hari gratis hanya
infak buku saja sedangkan tempat tinggal dan makan
serta fasilitas belajar ditanggung. Caranya dengan
96
mendaftarkan diri serta mendapat izin dari orang tua
atau wali santri dan membawa pakaian seadanya.
Kurma (Kuliah Ramadhan) adalah program
dakwah habib mahdi ke perusahaan-perusahaan, intansi
atau lembaga gan menyampaikan kuliah dakwah.
Persiapannya adalah dengan mengundang habib mahdi
dengan penjadwalan terlebih dahulu.
Bukber (Buka Bersama) adalah program
penutupan Majelis Syababul Kheir sekaligus pelepasan
santri Sanlat sampai setelah Lebaran Aktif Kembali
majelis Syababul Kheir. Biasanya dalam penutupan
diundang para habaib seperti habib hanif alatas dan
lain-lain , tokoh-tokoh bogor, ulama-ulama bogor dan
warga masyarakat mulai dari Asyar sampai tarawih
bersama.
f. Perayaan Milad Majelis Syababul Kheir
Milad adalah acara terbesar dalam rangkan
peringatan hari lahirnya majelis syababul kheir yang
bisa mengeluarkan anggaran sampai 1 miliyar dengan
mengundang jawa barat bersolawat. Peringatan ini
untuk menyemangati perjuangan jamaah yang bisa
istiqomah sampai sekarang untuk terus aktif hadir
dalam setiap acara kegiatannya Masjelis Syababul
Kheir.
97
Penyelenggaraan tasyakuran hari jadi majelis
syababul kheir dengan harapan diusianya tersebut
mencapai :
1. Meningkatkan persatuan
2. Menjadikan kota bogor dan kabupaten
bogor pelopor semangat cinta shawalat
3. Menanamkan dalam sanubari masyarakat
kecintaan yang mendalam kepada rasulullah
SAW sebagai suri tauladan
4. Motovasi spiritual serta memberi arahan
yang jelas kepada masyarakat dalam
mengembangkan potensi dirinya sebagai
pemuda dan peran stateginya dalam upaya
perbaikan bangsa.
Kegiantan ini mengundang Alim ulama, habaib,
tokoh masyarakat kota dan kabupaten, Instansi
pemerintahan serta warga masyarakat bogor pada
khususnya dan umumnya warga masyarakat indonesia.
Target kegiatan peserta minimal enam ribu
jamaah dan meningkatkan antusiasme dan motivasi
para pemuda untuk berlomba-lomba dalam karya,
prestasi dan kontribusi sebagai bentuk cinta terhadap
agama orang tua bangsa dan negara tercinta.
Alhamdulillah target tercapai bahkan melebihi
yang diekspektasikan, seperti yang dikatakan oleh bang
syafi’i :
98
“iya, hampir 1 miliyar anggaran luar biasa,
sound, stand, panggung 3, crew nya itu untuk
mengadakan jawa barat bersholawat ada sekitar
seribu orang dari kita aja dua ratus terus
pramuka belum FPI, jawara betawi, beberapa
ormas ya hampir seribu dua ratusan orang dari
crew aja”.21
Susunan kepanitiaan dari habib mahdi selaku
penanggung jawab OC, ketua pelaksana, wakil ketua
pelaksana, sekertaris, bendahara, koordinator-
koordinator seperti bagian keamaman ada jajarnnya
koordinator keamaanan, koordinator satgas, ring 1 -5
dan Stafnya, patwal dan stafnya. Bagian humas, bagian
pubdekdok, bagian pendanaan, baian konsumsi dan
bagian logistik.
Susunan acara dari pukul 18.00 sampai 00.15
mulai dari acara shalat magrib berjamaah, pembacaan
Ratib Al-Athos, sholat isya berjamaah, pembukaan,
Sambutan ketua Panitia, Sambutan Bupati, pembacaan
Maulid Simthuduror dan Shalawat Nabi, Tausyiah
Agama serta tidak lupa diiringi oleh hadroh syababul
mukhtar selama acara berlangsung.
21 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i.
99
g. Paguyuban Keluarga Crew
Paguyuban keluarga crew adalah program
kumpul bersama seluruh crew berserta keluarganya
sekaligus pengajian crew dalam rangka menyatukan
ukhwah dan meningkatkan ilmu serta efektifitas kerja
crew-crewnya. Seperti yang dikatakan bang syafii:
“Paguyuban crew jadi crew itu ada paguyuban
keluarganya sekaligus pengajian karena kan gak
bisa dilepas, namanya guru kit amah gak jamaah
doang, crew nya juga harus ngaji. Termasuk
program, untuk ningkatin efektifitas, ukhwah
itu paguyuban ama simpatisan orang-orang
yang loyal dari dulu-dulu kita undang tuh
termasuk crew yang udah gak aktif kita undang
buat gabung, siapa tau dia punya luang waktu
bisa gabung lagi bisa bantu lagi”.22
Dalam Pengajian crew juga ada bersilaturahmi
dengan mengunjunggi rumah-rumah crew,
mengadakan arisan bersama, makan-makan dan ada
pengajiannya. Seperti yang dikatakan bang Ade :
“kalau pengajian khusus ada satu lagi program
habib keliling khusus untuk mengunjungi
keluarga majelis cuma belum tau kapan mau
berjalannya cuma sudah dicanangkan. jadi
habib datang kerumah-rumah crew, jadi kita
bikin satu wadah nih bagi yang sudah
berkeluarga bikin arisan , nanti sistemnya
22 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya.
100
mereka ketiban bikin acara buat shohibul bait
dateng.”23
h. Pengunaan Media Kekinian
Strategi dakwah memanfaatkan media kekinian
dilakukan oleh majelis syababul kheir. Beberapa
contohnya diantara media-medianya adalah :
1. Media Cetak
Media Cetak Media cetak adalah segala barang
cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana
penyampaian pesan contohnya: surat kabar, brosur,
bulletin, dan lain-lain. Namun Majelis Syababul kheir
untuk media cetak belum memiliki sendiri tapi jika
media lain yang meliput untuk dicetak sering ada
majalah dan koran. Sebagaimana yang dikatakan bang
ade :
“Media cetak belum, tapi untuk media lain
meliput sudah contohnya majalah nabawi”.24
Salah satunya majalah yang sering meliput
adalah majalah cahaya nabawi yang menyiarkan
dakwah-nya melalui media cetak. Liputan Dakwah
23 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin
pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng. 24 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin
pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng.
101
Majelis Syababul Kheir ada pada edisi No.180 Rajab
1440/ Maret 2019 M tentang Majelis Syababul Kheir
Spirit Pemuda di kota hujan di halaman 100 Akhbar.
a. Majalah
Terbitan berkala yang isinya meliputi
berbagai liputan jurnalistik dan pandangan
tentang topik aktual yang patut diketahui
pembaca, menurut waktu penerbitannya
dibedakan atas majalah bulanan, tengah
bulanan, mingguan, dan sebagainya,
menurut pengkhususan isinya dibedakan
atas majalah berita, wanita, remaja,
olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu,
dan sebagainya.25
25 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 899
102
b. Koran
lembaran-lembaran kertas bertuliskan
kabar (berita) dan sebagainya, terbagi dalam
kolom-kolom (8–9 kolom), terbit setiap hari
atau secara periodik; surat kabar; harian.26
Jika media koran yang meliput
Majelis Syababul Kheir sudah banyak muali
dari CNN, TrimbunNews Bogor,
Republika, kompasiana, Radar Bogor dan
lain-lain khususnya koran Bogor.
26 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 754
103
2. Media Audio
Media Audio adalah penerimaan pesan yang
tersampaikan dengan menggunakan indra pendengaran
contohnya: radio, tape recorder, dan lain-lain
Sebagaimana dikatakan oleh DKM Majelis
Syababul Kheir yaitu :
“pastinya dulu kita pernah pakai sistem kaset
tapi seiring perkembangan dakwah kaset udah
kurang efektif”.27
Majelis Syababul Kheir dulu mengunakan
Kaset dari mulai Pita, CD, DVD namun perkembangan
teknologi semakin canggih majelispun tak ingin kalah
dan mengikuti perkembangan jaman dan mengunakan
metode sesuai jamannya agar strateginya masuk, maka
untuk saat ini jika ingin mendapat Audio-audi dari lagu-
lagu hadroh ahbabul mukhtar majelis syababul kheir
tinggal ke webset resmi majelis atau donwload di
webset-webset lain sudah tersebar luas. .
3. Media Visual
Media Visual atau media pandang Media visual
adalah penerimaan pesan yang tersampaikan
27 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin
pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng.
104
menggunakan indra penglihatan contohnya: televisi,
foto, dan lain-lain.
Majelis syababul kheir memiliki tim media
yang mengurusi segala macam dibidang media visual
dalam pengelolaan untuk urusan buat desing sampai
nyetak benner, spanduk, meme dan lain-lain.Isi nya
biasanya adalah jadwal baik jadwal rutin, jadwal off air,
jadwal diluar rata-rata, acara majelis dari pihak lain
yang mengundang, itu semua di buat dan dicetak
kemudian dipasang disetiap daerah-daerah.
Sistem pemasangannya dengan bantuan dari
korwil dan ranting di daerah tersebut, misal di daerah
cibinong mengadakan acara majelis syababul kheir
maka kordinator wilayah cibinong akan memasang
spanduk, baliho dan lain-lain.
Cara kordinasi ini semua bisa berjalan adalah
dari proses rekrutmen sebagaimana yang disampaikan
oleh DKM :
“biasanya habib ini mencari orang-orang yang
mempunyai ghirah dakwah, satu visi saru misi
dalam majelis syababul kheir, dilihat dia nih
mereka aktif didaerah mana? Tinggal di daerah
mana? Nah, habib melihat aa sosok yang
mungkin bisa direkrut sama habib untuk
megang didaerah tersebut. Dibentuklah ranting-
ranting sampai sekarang”.28
28 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin
pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng.
105
Per-ranting bisa sampai 10-20 orang sehingga
untuk urusan kepanitiaan mudah, Majelis Syababul
kheir termasuk majelis yang istimewah yang memiliki
kepengurusan yang sangat rapih dan banyak
anggotanya.
a. Poster
Plakat yang dipasang di tempat umum (berupa
pengumuman atau iklan).29
29 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1024
106
b. Spanduk
Spanduk atau panji adalah kain yg direntangkan
yg berisi slogan, propaganda, atau berita yg perlu
diketahui umum; kain rentang. Sebuah bendera
berukuran panjang yang menampilkan sebuah simbol,
logo, selokan atau pesan lainnya.30
c. Stiker
Stiker adalah jenis label: selembar kertas cetak,
plastik, vinil, atau bahan lain dengan perekat peka
tekanan di satu sisi. Mereka dapat digunakan untuk
30 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1372
107
dekorasi atau untuk tujuan fungsional, tergantung pada
situasinya.31
d. Umbul-umbul
Bendera beraneka warna yang dipasang
memanjang ke atas dan meruncing pada ujungnya,
dipasang untuk memeriahkan suasana serta menarik
perhatian.32
31 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1376 32 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1585
108
e. Baliho
Baliho adalah publikasi yang berlebih-lebihan
ukurannya agar menarik perhatian masyarakat
(biasanya dengan gambar yang besar di tempat-tempat
ramai).33
f. Baju dan jaket
Baju adalah pakaian penutup badan bagian atas
(banyak ragam dan namanya). Sedangkan jaket adalah
baju luar berlengan dengan bukaan di depan (untuk
penahan dingin atau angin).34
33 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 129 34 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 123
109
g. Bordiran
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat
di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum
jahit dan benang.35
35 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 218
110
4. Media Audio Visual
Media Audio Visual adalah media komunikasi
yang dapat dilihat sekaligus didengar jadi untuk
mengakses informasi yang disampaikan, digunakan
indra penglihatan dan pendengaran sekaligus
contohnya : televisi dan film.
a. Tv Channel
Majelis Syababul Kheir pun memiliki Tv
Channel youtube yaitu SyamTv dan sering di Undang
di Tv Channel dan lokal lainnya.
5. Media Massa
a. Radio
Pengertian “Radio” menurut ensiklopedi
Indonesia yaitu penyampaian informasi dengan
111
pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang
memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang
gelombang lebih besar dari 1 mm).
Streaming adalah Istilah yang dipergunakan
untuk mendengarkan siaran secara live melalui Internet.
Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan
menjalankannya di komputer kita bila downloadnya
sudah selesai, dengan streaming kita dapat
mendengarnya langsung tanpa perlu mendownload
filenya sekaligus. Ada bermacam-macam audio
streaming, misalnya Winamp (mp3), RealAudio (ram)
dan liquid radio. Dengan kata lain radio streaming
adalah radio yang bisa didengarkan lewat internet.
Radio Majelis Syababul Kheir bisa diakses
dengan mudah melalui situ webnya yaitu
www.majelissyababulkheir.com/syam-radio.
6. Media Sosial
Media sosial (sering disalahtuliskan
sebagai sosial media) adalah sebuah media daring,
dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media
112
sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia.36
Media sosial teknologi mengambil berbagai
bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog
sosial, microblogging, wiki, siniar, foto atau gambar,
video, peringkat dan bookmark sosial.
Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam
bidang media penelitian (kehadiran sosial, media
kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-
disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema
klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam
artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.
Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun
di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-
generated content".37
a. WhatApp
WhatsApp Messenger adalah aplikasi pesan
untuk ponsel cerdas (smartphone) dengan basic
mirip BlackBerry Messenger. WhatsApp Messenger
36 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 932 37 Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the
world, unite! The challenges and opportunities of Social Media".
Business Horizons 53(1): 59–68.
113
merupakan aplikasi pesan lintas platform yang
memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS,
karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data
internet yang sama untuk email, browsing web, dan
lain-lain. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat
melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto
dan lain-lain.38
b. Instagram
Instagram (juga disebut IG atau Insta) adalah
sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang
memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil
38 Hartanto, AAT: " Panduan Aplikasi Smartphone", halaman
100.Gramedia Pustaka Utama, 2010. ISBN 100-6762-33-5
114
video, menerapkan filter digital, dan membagikannya
ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik
Instagram sendiri.39 Satu fitur yang unik di Instagram
adalah memotong foto menjadi bentuk persegi,
sehingga terlihat seperti hasil kamera
Kodak Instamatic dan polaroid.
c. Youtube
YouTube adalah sebuah situs web berbagi
video yang dibuat oleh tiga mantan
karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs web ini
39 Frommer, Dan (1 November 2010). "Here's How To Use
Instagram". Business Insider. Diakses tanggal 20 Mei 2011.
115
memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan
berbagi video.40
7. Website
Sekumpulan halaman web yang saling
berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang
sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan
40 Hopkins, Jim (October 11, 2006). "Surprise! There's a third
YouTube co-founder". USA Today. Diakses tanggal November
29, 2008.
116
secara perorangan, kelompok, atau organisasi.41
Website resmi Majelis Syababul Kheir adalah
www.syababulkheir.com , namun saat ini belum bisa
diakses dan ada yang meretas kemarin sehingga tim IT
majelis syababul kheir membuat web-web tandingan
agar yang menjadi terending topik tetap dari majelis.
2. Implementasi Dakwah Majelis Syababul Kheir
a. Personality Habib
Pesona habib Mahdi dimasyarakat begitu
populer, hampir seluruh orang khususnya diwilayah
bogor tau habib yang aktif melakukan dakwah
keliling bogor menyiarkan shalawat dan salam
kepada warga dilapangan terutama setiap malam
minggu adalah Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf,
sehingga banyak pemuda bogor berbondong-
bondong dari berbagai penjuru untuk datang
menghadiri majelis syababul kheir.
Keakraban tersebut tidak lepas dari
personality yang dimiliki oleh habib Mahdi yaitu
begitu friendly, familyer, berjiwa muda dan energic
sangat mengispirasi bagi anak-anak muda dan
41 "Definisi situs web" (dalam bahasa Inggris). The Free
Dictionary by Farlex. Diakses tanggal 30 Oktober 2014.
117
diterima oleh semua kalangan masyarakat. Andai
ditanya majelis mana yang kamu ketahui dibogor?
Semua pasti akan menjawab Majelis habib Mahdi
yaitu majelis syababul kheir.
Dalam hal ini habib madi berhasil
membangun citra dan image kepada masyarakat
yang akhirnya menimbulkan keakraban demi
menyatukan semua semua orang dari tempat
berbeda untuk tujuan yang sama, bershalawat dan
salam kepada Rasulullah SAW.
Cara habib Mahdi menyampaikan dakwah
kepada anak muda dengan cara merangkul yaitu
dengan mengajak mereka anak muda
menggunakan marawis dan hadroh menjadi
semacam konser dakwah untuk bershalawat dan
memuji-muji Rasulullah hingga berkreasi dengan
membuat lagu ciptaan sendiri dengan judul Qul-Qul
La Ilaha Ilallah.
Gaya ceramah Habib Mahdi memiliki
keunikan seperti kebiasaan melempar makanan ke
jama’ah, mengangkat dan memutar-mutar sorban
keudara sambil bershalawat bersama dan membuat
syiar dakwahnya seperti konser shalawat untuk
anak muda sebagai selingan dalam acara yang diisi
oleh habib mahdi dan para penceramah tampil
menyampaikan materi dakwahnya.
118
Penampilannya pun mengunakan busana
muslim khas yaman seperti gamis, sorban, udeng-
udeng dan saat memasuki acara diiringi qasidah dan
dikawal bahkan pernah memakai kuda saat milad
sebagai perfoma konsep acaranya.
Perawakan habib mahdi yang tinggi dan
besar menambah wibawa serta diusianya yang
sangat muda saat ini 29 tahun dengan prestasi
majelisnya sudah mewakili majelis Jabodetabek
saat malam munajad di monas menambah jelas
kualitas-nya.
b. Format Acara
1. Pembukaan, sebagaimana acara pada umumnya
yaitu pembukaan yang dipandu oleh
MC(Master Of Ceremony). Sekaligus MC
Membacakan Ayat suci Al-quran saat
Membuka Acara. Adapun dalam acara malam
minggu lainnya MC memberikan kesempatan
membaca Alquran kepada Qori atau Qori’ah
sesudah Pembukaan dengan Basmallah.
2. Sambutan-sambutan dari ketua panitia dan
tokoh-tokoh masyarakat yang berwenang.
119
3. Pembacaan qosidah dan shalawat oleh tim
hadroh ahbabul mukhtar sambil menunggu
habib Muhammad Mahdi bin hamzah Assegaf.
Lagu-lagu qasidah yang dibawakan ada yang
lagu ciptaan sendiri seperti Kuy-kuy La Ilaha
Ilallah, alangkah manisnya negri ini versi
majelis syababul kheir dan lain-lain lagu
qosidah umumnya. Selain lagu ada pula
shalawat yang diiringi hadroh, acara akan terus
seperti itu sampai diisi penceramah-pencerama
dan setelah penceramah selesai maka dilanjut
qasidah lagi. Habib mahdi pun ikut ceramah dan
sering bershalawat diiringi qasidah sepanjang
ceramahnya sehingga mirip konser dakwah.
Personil ahbabul mukhtar adalah tim
qasidah binaan habib mahdi sendiri yang latihan
pada malam ahad bersama habib mahdi
dipondok pesantren Ar-Raudah, orang-
orangnya dari berbagai profesi dan umur
bahkan ada yang masih SD ikut bergabung juga
tampil diacara-acara majelis syababul kheir
sekitar 10 orang lebih. Sistemnya jika dibagi
perkorwil dan ranting siapa yang terdekat
dengan lokasi tersebut tim itulah yang ikut
dalam acara, kecuali khusus untuk malam
minggu pada pengajian keliling ada tim yang
120
tetap, terlebih lagi acara milad ada penyeleksian
dan hampir gabungan yang hadir bisa sampai 50
orang lebih dipanggung.
4. Perfoma ahbabul mukhtar bershalawat
sepanjang acara dan jeda dengan penampilan
ceramah-ceramah, kemudian lajut kembali
qasidahannya.
5. Pembacaan maulid dan shalawat nabi SAW
serta tausyiah agama yang disampaikan oleh
habibana Mahdi Bin Hamzah Assegaf.
6. Penutup dan doa.
c. Konsep panggung
Konsep panggung dibuat sedemikian meriah
dan mengesankan dengan posisi di depan lapangan,
semua lampu dan alat-alat sound dari tim logistik
yang menyiapkan. Banner dipasang dibelakang
panggung dan dibawah panggung memakai karpet
yang dipasang pada level panggung. Atas panggung
mengunakan terpal sebagai lapisan penahan hujan
dan panas jika dari siang, dibawahnya atap ada
lampu-lampu atau ligthing yang dipasang dibesi-
121
besi panggung atas dengan sistem yang diatur
pergerakannya oleh oprator dalam mengendalikan
arah sorot lampu yang nyalanya berwarna warni dan
ber.iringan membuat acara lebih hidup dan meriah
seperti konser dakwah. Ada pula pernak-pernik
yang blink-blink menambah suasana menjadi
syahdu.
Sebagaimana yang dikatakan sekertaris
Majelis Syababul Kheir :
“aplikasinya yang kita lakukan nyalain petasan,
bawa bendera jadi aplikasinya dilapangan
adalah pementasan perfome pada saat tampil
dipanggung dengan berbagai pernak-pernik,
ada blink-blink nya diantaranya lampu-lampu,
organ meriah, terus penyambutan habib dengan
petasan, penutupannya dengan petasan dan lain-
lain. Itu untuk menarik. Itu strategi menarik
anak-anak muda kalau acara majelis itu cakep,
bagus, dekorasinya mantep bahkan di milad
kemarin itu opening ceremony pesen fun fayer
dua yang api , lampu nya pun sampai 50 parlate
lampu warna-warni yang nyala.”42
d. Kondisional lapangan
Acara-acara majelis syababul kheir
keliling selalu dilapangan terbuka agar warga
masyarakat bisa kumpul semua dengan panggung
42 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i.
122
didepan lapangan, diseliling pojok sisi diisi oleh
para penjual mulai dari makanan, minuman, tasbih,
gelang, pernak-pernik, minyak wangi, baju, peci
dan lain-lain. Ada pula pedagang langsung dari
majelis syababul kheir menjual air mineral syam
water, jaket, kaos majelis syababul kheir, posisi
lapangan akan dibagi dua sebelah kiri akhwat dan
kanan ikhwan atau sebaliknya, dan kameramen
menyebar diarea depan dan tengah. Kemudian
satgas dari ring 1 yang paling depan sampai ring 5
yang belakang, dibelakang lapangan banyak jamaah
mengibarkan bendera masing-masing korwil dan
ranting.
Polisi pun mengawal dan kadang dibantu
oleh anak pramuka jika acara besar sedangkan
satgas baik laki-laki maupun perempuan dari
majelis jika acara besar bisa sampai 88 lebih belum
dibantu panitia dan lain sebagainya dalam kegiatan
dilapangan. Ketika acara berlangsung tim LSM
akan mondar-mandir membawakan tempat sedekah
yang terbuat dari kain yang dibegang oleh dua
orang yang keliling agar orang-orang mudah
sedekah.
“kalau secara menyeluruh semua yang didapat
dari majelis syababul kheir itu untuk
mendukung itu semua mendapat dukungan dari
masyarakat, pemerintahan, semua jamaah dari
123
sumbangan mereka yang tidak mengikat. Tiap
acara ada keropak berjalan, kemudian ada HMA
official yang diarahkan untuk fundresing cari
sponsor dan sponsor itu sifatnya bukan
perusahaan tapi lebih ke orang pribadi bukan
perusahan atau pemerintah. Dari pribadi
pengusaha- pengusaha, pemilik perusahaan dan
dari jamaah-jamaah yang menyumbang
meskipun 500 perak itu habib lebih seneng.
Kemudian secara teknis jika sudah selesai
pembangunan dicilebut kita pindah ke
pembangunan lain. Pastinya kita punya proyek
jangka panjang dan setiap harinya harus
kontinu. Habib selalu bilang kalau bisa selama
majlis ta’lim berdiri, selama majelis syababul
kheir berkerja.”43
e. Desain Medsos
Desain medsos majelis syababul kheir dapat
dilihat lewat akun instragram yaitu
@syababul.kheir, Facebook yaitu Majelis Syababul
Kheir, Group WhatApp yaitu Sahabat Syamtv dan
lain-lain. Kurang lebih untuk desain nya tidak jauh
beda menyuguhkan sesuatu yang fress, muda dan
hidup alias penuh warna.
Gambarnya selalu ada foto habib Mahdi
karena branding majelis syababul kheir adalah
habib Mahdi. Ukuran foto habib mahdi dibanding
43 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i.
124
huruf dan warna pasti lebih diperjelas dan tegas
karena orang langsung tahu jika ada foto habib
mahdi itu pasti info pengajian majelis syababul
kheir.
Huruf nya biasanya tidak lebih dari dua jelas
dan ukurannya menyesuaikan dengan gambar foto
dan lain-lain. Warnanya pun tidak begitu banyak
paling 2 variasi dansatu yang mencolok di foto
habib mahdinya. Artinya orang yang membuat
desain sudah faham benar perpaduan gambar, huruf
dan warna.
3. Evaluasi Strategi Dakwah Majelis Syababul
Kheir
Evaluasi tanggal 14 malam senin sore saat
pembukaan Majelis Syababul Kheir sekaligus
pengajian paguyuban crew dengan mengundang
keluarga crew hadir untuk membahas program satu
tahun kedepan.
Sebagaimana yang dikatakan sekertaris Majelis
Syababul Kheir :
“permasalahanya sudah pasti sama gak
mungkin beda, ada jamaah yang bawa senjata
tajam, ada jamaah yang jatuh dari kendaraan,
ada jamaah yang gak disiplin, kita tarik
rangsung, trus area yang terlalu kecil, kesiapan
125
panitia, yang tidak seratus persen power full
untuk acara, itu-itu aja kendalanya.” 44
Keinginan Majelis Syababul Kheir dapat
merekrut orang tua, namun sampai saat ini belum secara
menyeluruh. Masalah pendanaan juga majelis syababul
kheir belum ada donatur tetap hingga saat ini.
Kemudian masalah-masalah lainnya adalah
rombongan jamaah liar atau yang disebut rojali, masih
saja ada padahal habib mahdi telah resmi membubarkan
dan tidak meridhoi jamaah syamania nebeng-nebeng
diangkot, truk dan sebagainya yang membahayakan.
Ada pula masalah jamaah yang selalu menjadi evaluasi
karena sebenarnya permasalahannya itu-itu saja setiap
bulannya, selain yang disebutkan diatas mulai dari
jamaah yang tidak tertib, ada yang bawa senjata tajam,
merokok saat pengajian, bonceng bertiga, tidak bawa
helm, sim dan sebagainya.
Solusi yang sudah ditawarkan sebenarnya sudah
diberikan dari disediakannya angkutan umum,
pengamanan dari satgas dan kepolisian, pencarian dana
dari wirausaha sendiri dan sebagai. Evaluasi lainnya
normalnya sebulan sekali paling jarang dua kali
44 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada
22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i.
126
sebulan, evaluasi selalu menyeluruh untuk semua
agenda Majelis Syababul Kheir.
Majelis Syababul Kheir dalam Evaluasi
insindental atau kondisional masih kurang sebab jarang
sekali ada evaluasi setiap selesai acara, yang ada adalah
evaluasi berkala yang dilakukan sebulan atau dua bulan
sekaligus pengajian crew, hal ini pun sekali lagi
menjadi evaluasi juga kurangnya waktu antara habib
dan crew sehingga perlu sebulan sekali walaupun untuk
majelis sebesar ini dengan SDM yang dapat dikatakan
banyak namun scara kontribusi masih saja hanya orang-
orang itu saja yang memilki ghirah tinggi.
Alhamdulillah, semoga kedepannya lebih banyak lagi
orang-orang yang peduli dan peka kepada dakwah
islam sebagaimana habib mahdi dan jajarannya di
Majelis Syababul Kheir.
127
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi dakwah habib Mahdi dalam Majelis Syababul Kheir
diantaranya :
a. Pendekatan pelan-pelan memperkenalkan siapa nabi
Muhammad SAW kepada anak muda andai mereka
sudah mencintainya niscaya perilaku mereka akan
berubah.
b. Subjek dakwahnya adalah Habib Mahdi bin Hamzah
berserta seluruh jajarannya, Majelis Syababul Kheir.
c. Metode Dakwah Majelis Syabaul Kheir bi Al-Lisan
dengan ceramah ini dilakukan habib Mahdi, bi Al-Hal
dengan Program-program, bi Al-Qalam dengan
broadcast, status-status, postingan atau poster-poster
yang memiliki kata-kata.
d. Objek dakwah Majelis Syababul Kheir adalah seluruh
masyarakat khususnya anak muda.
e. Materi dakwahnya pembinaan akhlak khususnya anak
muda dan kajian kitab fiqih serta sirah Nabawi.
f. Media dakwah Majelis Syababul Kheir ialah Media
Cetak, Media Audio, Media Visual, Media Audio,
Media Massa dan Website.
128
g. Asas dakwahnya yaitu Asas dakwahnya yaitu filosofis,
kemampuan dan keahlian da’i, sosiologis, psikologi,
efektivitas dan efisiensi.
2. Strategi dakwah dalam manajemen Majelis Syababul Kheir
diantaranya :
a. Perencanaan dakwah Majelis Syababul Kheir.
1. menciptakan brand image habib.
2. inventarisasi kebutuhan masyarakat.
3. menyiapkan event dakwah.
4. menyiapkan kegiatan kajian kitab.
5. menyiapkan syiar ramadhan.
6. perayaan milad majelis syababul kheir.
7. paguyuban keluarga crew.
8. manfaat pengunaan media kekinian.
b. Implementasi dakwah Majelis Syababul Kheir.
1. membuat brand image habib yang friendly,
familyer, berjiwa muda energic sangat mengispirasi
bagi anak-anak muda dan diterima oleh semua
kalangan masyarakat
2. punya format acara, konsep panggung serta
kondisional lapangan yang seperti konser shalawat.
c. Evaluasi dakwah Majelis Syababul Kheir.
1. belum dapat merekrut orang tua secara menyeluruh
2. pendanaan belum ada donatur tetap
129
3. masalah rombangan jamaah liar seperti jamaah
yang tidak tertib, ada yang bawa senjata tajam,
merokok saat pengajian, bonceng bertiga, tidak
bawa helm, sim dan sebagainya
A. Saran
Dalam rangka memajukan Majelis Ta’lim sudah sangat
bagus dan bisa dikatakan majelis yang strukturya tertata
dengan baik hanya saja jika bisa Adakan evaluasi insindental
atau kondisional setiap selesai acara majelis agar semakin jalan
sistem kerja dalam struktur dan kontribusi bersama. Juga
rangkul semua kalangan masyarakat di seluruh wilayah
khususnya Bogor raya.
130
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, Ahmad.( 1985). Dakwah Islam dan
Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M
Sardarn, Ziaudin. (1996). Tantangan Dunia Islam Abad
21, Terjemahan A.E Priyono dan Ilyas Hasan, Bandung :
Mizan.
R. David, Fred (2002), Manajemen Strategi Konsep,
Jakarta: Salemba Empat.
Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta
: Kencana predia Media Group.
Mustan, Zulkifli . (2005). Ilmu Dakwah. Makasar :
Pustakan Al-Zikra.
Ali Mahfud, Hidayatul Al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’ziwa
al-Khitabah. Beirut : Darul Ma’arif,tt.
Syukir, Asmuni. (1983). Strategi Dakwah Islam.
Surabaya : Usaha Nasional.
Amin, Samsul Munir. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta :
Amzah.
Abduh, Syaikh Muhammah, Tafsir Al-manar, Juz 4.
Gunawan, Imam. (2013). Metode penelitian Kualitatif.
Jakarta:bumi Aksara.
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tatang, M Arifin. (2003). Menyusun Rencana
Peneliian. Jakarta: Rajawali.
131
Djaliel, Rafi Udin dan Maman Abdul. (1997). Prinsip
dan Strategi Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia,
Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakary.
Wijaya, Amin.( 1991). Manajemen organisasi. Jakarta:
Logos.
Arifin, Anwar. (2011). Dakwah Kontenporer Sebuah
Studi dan Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kardiman, A. M. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta:
Pron Hallindo, t.t.
Fuad, Amsyari. (1990). Strategi Perjuangan Umat
Islam Indonesia. Bandung : Mizan.
Soelistiyowati, Endang dan Vincent Nugroho.( 2012).
Strategi Komunikasi Untuk Sukses Menjalin Relasi. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Usman, Syarif. (1998)). Strategi Pembangunan
Indonesia dan Pembanguan dalam Islam. Jakarta: Firman
Jakarta.
Tisnawati, Ernie dan Kurniawan Saefullah. (2005).
Pengantar Manajemen. Jakarta: Pernada Media Group.
Mustan, Zulkifli. (2005). Ilmu Dakwah. Makasar:
Pustakan Al-Zikra.
Arifin, M.Ed, Prof. H.M. Psikologi Dakwah Suatu
Pengantar Studi. (Jakarta: Bumi Aksara.
132
Muhiddin, Asgo. (2002). Dakwah dalam Perspektif Al-
Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.
Aziz, Ali. (2004). Ilmu Dakwah. Jakarta : Pedoman
Jaya.
Nasarudin Latief, H.M.S. (2012). Teori dan Praktik
Dakwah Islamiah. Jakarta: PT Firma Dara.
Tasmara, Toto. (1987). Komunikasi Dakwah. Jakarta :
C.V Gaya Media Pratama.
Bachtiar, Wardi. (1997). Metodelogi Penelitian Ilmu
Dakwah. Jakarta: Logos.
Syukur, Asmuni. (1983). Dasar-Dasar Strategi
Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.
Hielmy, Irfan. (2002). Dakwah Bil-Hikmah.
Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Munir Muhammad dan Wahyu Ilahi. (2006).
Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Group.
Mubarok, Achamad. (2006). Psikologi Dakwah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yunus, Mahmud. Kamus Besar Bahasa Arab
Indonesia. Jakarta: Hilda Karya Agung, Tt.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam. (2012).
Manjemen & Silabus Majelis Taklim. Jakarta: Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta.
Depdikbud, (1998).Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
133
Daradjat, Zakiyah. (2003). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta:
Bulan Bintang.
Arifin, Muhammad. (1995). Kapita Selekta Pendidikan
Islam. Jakarta : Bumi aksara.
Chirzin , M. Habib. (1983). Pesantren dan
Pembaharuan. Jakarta: LP#ES.
Huda, Nurul. (1987). Pedoman Majelis Ta’lim. Jakarta:
Koordinasi Dakwah Islam (KODI).
Hasbullah. (1999). Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2011).
Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta : PT
Bumi Aksara.
W.Santrock, John. (2007). Remaja. (Jakarta: Penerbita
Erlangga.
L, Zulkifli. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
Sabri, M. Alisuf. (1993). Pengantar Psikologi Umum
dan Perkembangan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.
Huda, Sokhi. (2008). Tasawuf Kultural: Fenomena
Shalawat Wahidiyah, Yogyakarta: LkiS.
Arifin, M. (1991). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:
Bumi Aksara.
Saputra, Wahidin. ( 2011). Pengantar Ilmu Dakwah,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
134
Natsir, Mohammad. (2003). Fiqhud Da’wah, Jakarta:
MEDIA DA’WAH.
Bungin, B. (2013). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi
aksara.
Prastowo, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif.
Jogjakarta: Arruz media.
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Wahab, S. A. (2008). Analisis Kebijaksanaan dari
Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta:
Bumi Aksara.
Supratikno, Hendrawan. (2004). Advanced Strategic
Management; Back to Basic Approach. Jakarta : PT.
Gravindo Utama.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TRANSKIP WAWANCARA
Hasil Wawancara 1
Nama : Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf
Jabatan :Pimpinan Majelis Syababul Kheir
Tanggal : 24 januari 2019
Pukul : 22.00 wib
Tempat : Ponpes Ar-Raudoh
Peneliti : Kenapa berdirinya dan apa awal sejarahnya
majelis syababul kheir ?
Narasumber : Syababul kheir sebelumnya namanya syababul
mukhtarin, Syababul mukhtarin adalah pemuda –pemuda
pilihan. Kita dapat nama syababul mukhtarin diambil dari
seorang ulama habaib yang masyaAllah luar biasa, tujuan
beliau untuk merangkul anak-anak muda agar tidak menjadi
anak muda yang mughutarin (tertipu) tapi menjadi anak-anak
muda yang mukhtarin (terpilih), dikatakan mudah tertipu
dalam artian karena anak-anak muda ini banyak menghabiskan
waktunya hanya untuk santai, hura-hura terus. Lalu kenapa sih
majelis syababul mukhtarim yang sekarang ini syababul kheir
targetnya anak-anak muda? Karena Syabab, syabab itu anak-
anak muda. Kita(habib Mahdi) mulai dakwah dari umur 15
tahun, masih bulak-balik jawa timur-bogor, bogor- jawa timur
waktu ita liburan. Kita punya orang tua, nyuruh kita dakwah,
belajar mental sampe terbentuk majelis ini. dan majelis
syababul mukhtarin setelah 4 tahun jalan mau ke lima tahun
berjalan maka dirubahlah menjadi nama majelis syababul
kheir, yang merubahnya habib Umar Bin Hafiz yang merubah
namanya, lagi itu ana datang ketempat beliau untuk minta nama
buat anak.
Peneliti : ditahrim bib?
Narasumber : ketika beliau diindonesia, datang kunjungan di
daerah gedung usma DPR puncak petemuan ulama muntagho,
ketemu ngobrol. Dikasih namalah ana punya anak ali dan
majelis dikasih nama syababul kheir. Dan itu juga tidak
gampang beliau ngasih nama, beliau ngeliat kekiri, ngeliat
kekanan, liat keatas sampe beliau ngeliat kebawah masuk isi
hatinya beliau kasih nama syababul kheir makanya ditahun
2014 sampe saat inilah berkembang majelis tersebut. Jadi
ditahun 2010 kita merintis 2011,2012 kita mulai dakwah door
to door mulai dari 3 orang.
Peneliti : ohh, siapa aja tuh bib?
Narasumber : orang-orangnya perlu ana sebutkan juga?
Peneliti : iya
Narasumber : yang pertama, ada yang namanya Uya surya,
ada Ahmad, ada Ai’, kemudian datang lagi namanya Hero,
datang lagi namanya zaman dan semuanya bukan orang baik
semua, bukan orang yang sebelum itu memiliki baground
pondok pesantren, ahli majelis pun susah. Ada datang kesana
pun jam 1 malem. Ane di telpon jam 1 melem untuk datang
kesana, habib main, mampir kesini. Dateng, ane bawa Sissa
nih, tiga orang ini lah yang mengenalkan habib ke orang
tersebut jadi ada orang baru kerja baru gajian waktu itu 2 jt
sekian hampir 3jt. Itu semua duitnya dipake beli minuman
hampir hampir tiga rak, dulukan minuman murah gampang.
Yaudah ana gak mungkin datang dengan tangan kosong, harus
ada sesuatu, menyajikan untuk menghilangkan sesuatu yang
mereka sukai, harus mendatangkan sesuatu yang akan mereka
cintai. Jangan menghilangkan yang mereka sukai dan
mendatangkan sesuatu yang mereka benci. Akhirnya kita
dating bawa Sissa, dulu Sissa gak ada yang tau gak ada yang
faham dobogor juga mungkin kaffe Sissa belum ada, ana bawa
dari Surabaya waktu itu mondok tahun 2007, ana juga beli dari
seseorang dan ini juga gak bagus Cuma untuk siasat dakwah
untuk ambil hati mereka singkat ane punya cerita orang
indonesia ini sukanya diceritakan daripada dinasehatin
makanya kita datang kemereka menceritakan, mengajak
mereka, merangkul mereka hingga mereka jatuh hati, jatuh
cinta. Kita dating jam satu sampe jam 4 subuh baru beres. ane
ceritain para habaib, tenyang para wali, yang ane orang lagi
pada mabuk semua ya, bukan dalam keadaan sadar ya , tapi
keadaan tidak sadar. Keadaan sakron susah untuk mengajak
ngbrol yang nyambung tuh susah, ngomong begini dulu harus
diliatin, susah
Penanya : sebelumnya sudah kenal sama habib?
Narasumber : temen tauran dulu waktu sekolah
Peneliti : waktu disurabaya?
Narasumber : oh enggak, waktu sekolah dibogor, ane pernah
sempet sekolah SMP negri dibogor. Ya temen-temen
nongkron. Cuma bedanya kita setelah lulus sekolah kita lari
pondok, mereka lanjut di STM, masuk kerja. Kalau kita masuk
pondok belajar ilmu agama sambil dakwah, sebelumnya
temen- temen sempet kenal dengan majelis aba, kita raih ,
rangkul. Akhirnya singkat cerita ngbrol sampe jam4 , dari 3
orang berteman-berteman berkumpul sampe belasan orang.
Akhirnya mereka bikin kumpulan anak-anak muda, itu tempat
serusak-rusaknya daerah, sebejat bejatnya daerah. Bib
nongkrong, ikut mereka tapi salah satu diantara meraka yang
menyediakan urang saking sangking doh maboknya bener-
bener dalem, dia tidur dipinggir jalan sampe jam 11 siang, dia
mabok ga sadar , ibunya sudah capek, orang tua, istrinyasudah
capek. SubhanaAllah itu pertemuan terakhir dia mabok sampe
sempet berhenti merokok sekarang ikut ngaji sana sini. Dulu
kalau ngaji nih, dipengajian rutinitas dulu orang tua kasih nama
Almahdi, sambil ngaji kita menjelaskan tentang hukum-hukum
ada dibelakang orang ngekelinting ganja, kita abaca shalawa,
dia ngeganja tapi kita biarin
Peneliti : itu pas ada habib ?
Narasumber : ada, udah habib. Dia ngekelinting ganja, ngaji
sambil ngeganja. Bukan habin yang ganja, mereka tanpa
kesadaran habib. Kita tau setelah sekian bulan, mereka bilang
habib kita menyesal kita ngaji sambil ngelinting ganja. Dan itu
polisi bolak-balik lagi nyari dia gembongnya loh,bahkan
diantara mereka ada yang mengumpetkan 2 kg ganja. Dia tobat,
dia nyesel, bener.
Peneliti : dan orangnya masih ada bib?
Narasumber : masih ada,
Peneliti : disini?
Narasumber : gak ada, habaib. Dia nyesel, tobat,
sadar. Sekarang jadi orang MasyaAllah. Jadi ngambil
targetnya anak muda yang susah. Itu Almahdi, jadi sebelumnya
namanya syababul mukhtarin, kemudian pelan-pelan mereka
bikin perkumpulan ini bukan perkumpulan orang-orang bener
ya awalnya pereman-pereman. Bib gimana kita bikin
perkumpulan namanya BATAS, apa tuh BATAS? Bajingan
tapi santri yaa. Kita iyain aja dulu, karena kalau anak muda usul
dipatahkan langsung mereka akan kecewa, maka kita iyakan
kita rangkul, dikembalikan kepada mereka sendiri sampai
dinamakan syababul mukhtarin disingkat Syam. Syam itu
syababul mukhtarin. Nah, kenapa sekarang syababul kheir
nama syamnya masih melekat karena syam ini sudah menjiwa
dikalangan anak muda, kalangan anak muda sudah faham
syam, syam, syam syam ini singkatan syababul mukhtarin.
Ketika dirubah 2004 menjadi syabul kheir maka syam ini
dijadikan komunitas daripada pencinta syababul kheir
disebutlah dengan syamania tahun 2014 dibentuk dibulan
puasa moment nya menyambut bulan puasa. Nah itu awal mula
nama dari syababul kheir habib umar yang menganti.
Peneliti : itu sekalian sejarah syababul kheir, terus
selanjutnya lika-likunya bib?
Narasumber : banyak, yang namanya dakwah itu gak ada
yang manis, yang namanya manis itu bukan dakwah tapi rihlah
jalan- jalan. Dakwah manis, susah, lika-liku pasti ada , kita
pernah datang kesuatu daerah, karena kita kan mengajak anak-
anak muda. Anak- anak muda yang tadinya nongkrong, mabuk,
ganja, sabu, narkoba, mereka itu lepas itu semua dengan cara
kita siasat dakwah kepada anak-anak muda. Dan bogor ini
daerah yang memang sebelumnya ASPEK (anti speaker) belum
ada majelis seperti kita dibogor pakai hadroh,siar keliling
belum ada. Baru pertama kali majelis syababul kheir, sekarnag
baru majelis-majelis yang ada dibogor. Kita tidak bilang yang
ada dijakarta ya, Bogor baru-baru muncul ya. Yang jadi
asbabmajelis syababul kheir. Lika-likunya apa? Ya, kadang-
kadang mereka yang tidak senang, tidak suka dan tertarik.
Pernah kita dating ke suatu kampung, ditolak, ditilak sama
kampung itu. Sekarang kampung itu mayoritas hadir di
syababul kheir semua insyaAllah. Kedua, pereman-pereman
yang biasa mensortil mereka barang-barang narkoba, sabu,
akhirnya mereka terputuskan mereka punya bisnis transaksi
terputus. Mereka tidak senang sama kita orang tapi kita hadapi
dengan senyuman dengan ramah, akhirnya mereka juga ngaji
sama kita. Jadi kalau dibilang-lika liku ya banyak, dimulai dari
kita tidak disenengin sampai disantet orang, dikerjain orang
dengan kelabang, ular, kaki kita bernanah.
Peneliti : kalau kekerasan fisik secara langsung?
Narasumber : pernah kita pulang dakwah tahun 2011
atau 2012 bisa jadi, lupa tepatnya. Kita ceramah pake motor
dibonceng sama orang, karena kita menjelaskan suatu hukum,
suatu akhidah, mereka tidak terima, yang biasa kita maulidan,
mereka tidak suka kita maulidan, kita shalawatan, mereka tidak
terima, kita tegas. Jam dua kita pulang dari pondok pedes
cibinong pakai motor ninja kita dijegat 2 orang. Kita berhenti
dong, turun, diludahin habib, cuh jangan sok jadi orang. Terus
kabur, marah sih marah, kecewa sih kecewa, anak muda. kita
mau kejar juga gak bisa kekejar, ngebut beda motor. Cuma
ngambl hikmah, dulu juga nabi pernah dilemparin, diludahin,
siapa mereka juga kita gak tau. Jadi banyak mereka yang punya
kepentingan, tapi kan kita membantu warga, pemerintah,
porles, aparat pemerintah semuabaik musfidah maupun
musfika dalam membentengi anak muda.
Penanya : terus bib, untuk jangkauannya majelis
syabul kheir dibogor saja atau dimana?
Narasumber : syababul kheir, tidak kemana- mana
tapi ada di mana-mana itu mottonya, itu salah satu brannya kita.
Gak kemana mana tapi ada dimana mana. Kita dimanado ada
ranting, padahal kita Cuma datang sekali kesana, sisanya ikut
pakai stremming. Dibali pernah acara, ada ranting disana.
Banjar jawabarat ada, kalau dijawab barat sudah hampir
poskonya ada, Jakarta, bekasih, kemudian beberapa tempat.
Terus TKW-TKW yang ada di Hongkong, yang belajar di
singapur, orang bogor yang kerja di Malaysia , mereka ngaji
lewat streming. Nag kumpulnya kapan? Saat milad syababul
kheir. Berapa jumlahnya? Udah puluhan ribu gak tau berapa
jumlah mereka tahun kemaren sih sampe tujuh puluh ribu
disentul, tahun depan kita gak tau lebih rame lagi.
Peneliti : terus bib, tentang harapan habib sendiri
untuk majelis ini bagaimana ?
Narasumber : harapan adalah majelis sebagai corong
keberkahan, corong magnet untuk anak muda. Ayo , Udah gak
jamannya anak muda ini nongkrong, anak muda menghabiskan
waktunyanya dengan berhura-hura, bukan jamannya. Sudah
saatnya anak muda masa depan. Dari mana? Dari nabi
Muhammad, yang menjadikan asbab mereka itu jauh adalah
karena tidak kenal siapa nabi Muhammad. Itu yang menjadikan
kenapa mereka mabok, tauran, narkoba karena mereka tidak
kenal dengan rasul SAW. Maka kita akhirnyapelan-pelan
memperkenalkan siapa nabi Muhammad kepada mereka, nah
kita masuk ke seolah-sekolah ada program dari kita namanya
HGTS ( nabib go to school), ana masuk kesekolah-sekolah, ke
kampus-kampus, menyelipkan kepada mereka supaya kenal
dengan nabi, faham dengan nabi, yang tadinya Cuma tau lagu
rok, metal dan lagu lagu lain sebagainya, jadi cinta dengan
shalawat, hadir majelis ta’lim, yang tadinya tauran, mereka
mengurangi jumlah tauran, hadir di majelis ta’lim makanya
pemerintah tau dampak dari pada majelis ini, dampak
positifnya tauran terjadinya kekurangan, kenakalan remaja
terjadinya merosotan jauh, yang tadinya suka nongkrong,
mabuk jadi hobinya shalawatan dan mayoritas 80 persen yang
hadir anak muda dari seratus persen jamaah syababul kheir dan
30 persen dari mereka orang-orang yang punya masa kelam,
orang-orang yang punya masa buruk merubah dampak sosial.
Peneliti : Halangan terbesar dalam proses dakwah?
Narasumber : macem-macem, gak gampang. Contoh lu
punya abang gembong narkoba, ente sebagai pemakai. Dia
sebagai bandarnya, ketika sumber penghasilan dia yaitu antum,
ana rangkul ikut majelis berarti putus mata rantai sumber
penghasilan dia dong, kesel ga dia. Gara-gara dia ngaji. Dulu
juga bogor aspek, gak mudah dakwah dibogor apalagi kita pake
hadroh kayak konser dan cobaan terberat dan terbesar adalah
istiqomah, selama Sembilan tahun, ana baru 4 kali absen gak
dateng majelis, itu empat-empatnya saat umroh gak ada
diindonesia. Setiap tahun ana berangkat mulai dari 2014, dan
empat-empatnya saat umroh. Jadi bukan karena santai-santai.
Dulu ana pernah oprasi tembak ginjal tahun 2017, keluar jam 7
malam, kata dokter mesti istirahat 4 hari gak boleh ada kegiatan
karena buang air kecil masih keluar darah tapi jam 7 keluar jam
8 seperempat sudah dipanggung. Padahal ana disuruh istirahat,
jam 7 keluar jam 8.15 udah dipanggung. Baru keluar pulang
kerumah cari alasan keluar lagi ke majelis. Istiqomh paling
susah, dan semuanya dalam bidang apapun yang kita tekuni ada
yang namanya jenuh, semua pasti ada jenuh. Gimana cara kita
melawan sifat jenuh itu yang harus kita pikirkan? Kalau kita
membiarkan sifat jenuh itu dan kita termakan dengan sifat
jenuh itu, kita akan terbungkus dan apa yang sudah kta
dapatkan hancur karena kita kalah disesi tersebut. Tapi kalau
kita bisa dobrak, makin kuatkan kita bisa lagi naik
peringkatnya, derajatnya, kedewasaannya, keberaniannya,
keistiqomahan, keilmuannya, semua bisa naik. Kalaukita bisa
lewati itu semua, dalam segala hal urusan dunia, urusan
kerjaan, urusan sekolah, semua itu. Jenuh tuh pasti ada, sifat
manusiawi, nah gimana menaklukan sifat jenuh tersebut? Kita
nih orang-orang figur yang harus dipaksa tersenyum depan
orang, gak mungkin ana ada tamu muka cemberut atau kalau
ana liat orang kayak gitu ana juga malas liatnya. Gimana
caranya biar orang senang? Kita harus berusaha tersenyum,
berusaha legowo padahal segudang masalah lagi tersimpan
didada. Dipaksa tersenyum, dipaksa untuk ramah padahal hati
lagi gondok, nah itu yang sulit butuh waktu yang lama untuk
terbiasa. Kalau orang lagi badmood, mending cabut aja tapi kita
gak bisa mau cabut kemana orang-orang lagi nungguin setiap
hari bergelut begitu terus mau kemana kita orang gak mungkin,
mau gak mau mesti di hadapi, hadapi sudah biasa, punya
masalah gak punya masalah sama saja.
Peneliti : berari mendobrak kejenuhan itu harus tetap
jalani?
Narasumber : jalani, bawa enjoy, kita lihat mereka
perjuangannya datang ke majelis dari jauh-jauh naik truk terus
jumlahnya banyak, kadang jalan kaki berkilo-kilo meter.
Melihat itu, alasan apa ana keluar gak mungkin ana gak datang.
Ada yang dari banten ke bogor bayangkan berangkat jam
berapa mereka.
Hasil Wawancara 2
Nama :Adhe Quraysin
Jabatan : DKM Majelis Syababul Kheir
Tanggal : 6 juli 2019
Pukul : 21.00 wib
Tempat : Ponpes Ar-Raudoh
Peneliti : habib biasanya ceramahnya tentang
apa, bang ade?
Narasumber : terserah, tapi kebanyakan tentang
suritauladan, tentang bagaimana kepribadian rasulullah dan
untuk lainnya tinggal minta habib
Peneliti : kalau jadwal gitu bang? harus 2 bulan
sebelmnya atau bagaimana?
Narasumber : tergantung, kalau lagi kosongnya, bisa.
Dilihat jadwalnya. Biasanya pada jauh-jauh hari sebulan biar
jadwalnya yang masih kosong tapi kalau emang lagi kosong
minta seminggu sebelumnya pun bisa. Jadi berebutan juga sih
untuk hari-hari besar islam, hari sabutu malem minggu ada
yang setahun sebelumnnya.
Peneliti : tapi untuk yang dicancel-cance oleh
habib banyak juga?
Narasumber : untuk yang dicancel jarasng sih, kalau
pun dicansek biasanya ada konfirmasi dari kami sebelumnya.
Peneliti : apa ada yang manajemenin jawalnya?
Narasumber : ada, ustad ari yang mengatur jadwalnya
Peneliti : penjadwlannya biasanya memang
malam kamis pas pengajian burdah kah bang?
Narasumber : waktu kosong songnya pas selesai
pengajian burdah seperti hari ini banyak yang datang minta
jadwal, namun kami juga ada kontak manajemen yang bisa
dihubungi untuk penjadwalan. Biasanya selain minta jadwal
juga membahas persiapan jika hari kamis, atau orang-orang
yang ada hajat dengan habib ingin bertemu karena selebihnya
habib padet jadwalnya bisa tiap hari dan sampai malem jam 1
jam 2 dan itu pun pindah-pindah tempat jadi kemungkinan bisa
ditemuinya ya malam kamis ini sehabis pengajian rutin
ditempatnya bisa sampe malam juga ini.
Peneliti : terus tidurnya biasanya kapan bang?
Narsumber : pagi habis subuh baru tidur.
Peneliti : kalau abang di media nya ya?
Narasumber : iya kalau ana bidang media di syamTV
Peneliti : sebagai apa bang adek di majelis
syababil kheir ?
Narasumber : kalau ana di majlis bagian dokumentasi
secara keseluruhan baik dimedianya maupun umumnya
sebagai ketua kordinator menghandel program dakwahnya
habib .
Peneliti : itu mencakup pengajian rutinan atau
apa?
Narsumber : semuanya, itu termasuk ada pengajian
rutinan juga termasuk offair nya juga
Peneliti : bagaimana memanfaatkan media
dakwah di media cetak?
Narasumber : ke media cetak belum, tapi untuk
media lain meliput sudah contohnya majalah nabawi
Peneliti : selain majalah nabawi yang cetak ada
bang ?
Narasumber : hmm..apa iya, pernah di TV juga waktu
itu di president
Peneliti : itu tahun berapa bang ?
Narasumber : 2015-2016 acara dakwahnya
diprogram TV tersebut.
Peneliti : tapi itu TV Channel ya bang?
Narasumber : iya, TV Channel
Peneliti : itu mungkin masuk ke audio visual ya
bang, terus kalau visual yang lain adakah bang? Seperti
spanduk, baliho, foto ?
Narasumber : kalau media kayak seperti itu ya dari
majlis, media kita sendiri. Kalau untuk media patnernya belom
ada sih, jadi kita semua yang mengelolanya untuk urusan
nyetaknya baliho, spanduk, meme dari kita semua.
Peneliti : biasanya apa aja bang yang di
spandukin, di balihiin?
Narasumber : biasanya itu untuk jadwal, jadwal rutin,
kalo untuk spanduk jadwal offair jadwal diluar rata-rata, acara
majelis dari panitia yang ngundang habib biasanya pasang-
pasang baliho disetiap-setiap daerah.
Peneliti : itu didaerah tersebut yang mengadakan
atau didaerah lainnya juga?
Narasumber : didaerah tersebut. Jadi misalnya
didaerah cibinong hari ini ada jadawal biasanya mereka
memasang spanduk didaerah sekitar cibingong, misalnya
besoknya ada didaerah bojong gede mereka memasang lagi jadi
masing-masing ranahnya.
Peneliti : itu dari orang majelisnya atau dari
ranting?
Narasumber : nah itu uniknya disini, dimajelis ini
udah terbentik ranting jadi lumayan sih untuk ranting tersendiri
udah banyak, lupa ada berapa keseluruhannya. Yang jelas dari
kota sampai kabupaten sudah ada korwil sampai ke ranting.
Peneliti : itu cara kordinasiinnya bagaimana?
Narasumber : biasanya habib ini mencari orang-orang yang
mempunyai ghirah dakwah, satu visi saru misi dalam majelis
syababul kheir, dilihat dia nih mereka aktif didaerah mana?
Tinggal di daerah mana? Nah, habib melihat aa sosok yang
mungkin bisa direkrut sama habib untuk megang didaerah
tersebut. Dibentuklah ranting-ranting sampai sekarang.
Peneliti : perranting-perkorwil berapa orang bang yang
direkrut?
Narasumber : perranting mungkin sistemnya begini ya,
secara data base mereka punya dat tertentu sendiri ya, setahu
saya dari korwil tersendiri misal diwilayah cibinong ada
beberapa kelurahan seperti kelurahan harapan jaya, karadenan,
sukahati. Nah, mereka terbentuk dan dari wilayah tersebut
membentuk ranting bisa ada 10 sampe 20an orang dari ranting
tersebut.
Peneliti : itu bang yang tadi spanduk, baliho, poster
selain yang di pasang-pasang, onlinenya banyak ya?
Narasumber :di online banyak, kita main di Instagram,
Group WhatApp, FB, kalau diyoutube paling dikita mainnya
saat live dan bikin konten setelah live.
Peneliti : untuk pemanfaatan media-medianya kan beda
tadi ada FB, IG, WA, youtube. Bagaiman acara memanfaatkan
masing-masing media?
Narasumber : kita punya tim tersendiri. Yang menghendel
bagian-bagiannya. Dibagian medsos saya punya tim, mereka
punya jadwal tersendiri-tersendiri nih biasanya. Jadi enggk
serta merta hari ini buat besok kiri, kita punya jadwal yang
dimana insigenya ini jamaahbanyaknya jam-jam bererapa kita
lebih melihat postingan jadi kita lebih membaca sikonya.
Peneliti : kalo di Facebooknya?
Narasumber : kalo difacebook kita lebih menonjol jadwal
rutin misalnya di majelis burdah, majelis mingguan. Biasa kita
posting dihari selasa sebelumnya karena jadwal burdah
rabunya atau kalau di majelis rutin biasanya kita share di h- 2,
kurang lebih. Cuma kalau memang ada jadwal secara
keseluruhan dari tanggal 1-30 itu kita share dari awal biasanya
seperti itu.
Peneliti : seperti Instagram juga gitu ya bang?
Narasumber : Instagram juga simstemnya seperti itu.
Peneliti : terus ada live streming nya juga bang selalu?
Narasumber : kalau live streming untuk jadwal majelis rutin
harus wajib fardu kudu, Cuma kalau untuk acara offair
tergantung dari panitia atau shohibul bait mereka mau pake jasa
live streming tinggal kordinasi aja.
Peneliri : untuk live streming langsung semua medianya
bang FB, IG dan youtube bareng?
Narasmumber : iya, langsung bareng.
Peneliti : satu komando atau satu orangatau dibagi siapa
yang pegang FB, siapa yang pegang IG dan youtube?
Narasumber : kalau untuk bagian oprator ada lagi, jadi untuk
masalah live streamhng orang nya beda lagi timnya.
Peneliti : kayak gimana sih bang kira-kira pemetaanya?
Narasumber : oh pemetaannya jadi gini, kalo misalnya kita
mau meliput diacara majelis, biasanya saya terdiri dari tim
cameramen, ; biasanya sih kalau mereka butuh dokumentasi
difoto , adadomunentasi juga satu orang, terus bagian operator
untuk live streaming satu orang. Rata-rata sih kita untuk acara
live streaming personilkurang lebih tiga atau empat lah gitu.
Jadi kita punya pembagian jobdesk masing-masing, itu megang
semua media tuh
Peneliti : terus ada berifing dulu gak bang sebelum
tampil?
Narasumber : pasti, sebenernya kita berifing gak mesti
ditempat biasanya kita ada group crew syamTV untuk
pembagian jobdesk masing-masing , dating jam berapa,
laporan-laporang dulu klo udh dilokasi kita udah tugasnya
masing-masing kita dah faham
Peneliti : berarti tiga orang ini tetap bang dan udah tau
jobdesknya masing-masing?
Narasumber : tetap dan udah tau
Peneliti : kalau abang megang apa?
Narasumber : yang menghendel semuanya bagian offair dan
onair jadi semua contac person masuknya ke ane semua.
Peneliti : oke bang, terus pernah ga ada audio visualnya
kayak pembuat kaset ?
Narasumber : pastinya dulu kita pernah pakai sistem kaset
tapi seiring perkembangan dakwah kaset udah kurang
efektif,kita lebih mengedepankan biasanya kita ngasih fashdisk
ke tuan rumah tuh, jadi selesai acara biasanya tuan rumah minta
Peneliti : langsung hard fashdisk ?
Narasumber : langsung fashdisk jadi modelnya gini setiap
liputan kan kita pakai memori 16 gb arau 32 gb selesai acara
biasanyankita langsung kita copypaste file semua dan
fashdisknya dikasih ke tuan rumah.
Peneliti : kalau emang biasanya dia mau di edit dulu,
paling tunggu sabar-sabar aja, biasanya kerjaan juga banyak
bikin meme juga, edit yang lin jadi misalkan mau sabar ggp
sebenernya diedit.
Peneliti : tapi seringnya diedit apa mentahnya?
Narasumber : seringnya sih saya langsung kasih mentahnya
sebab dimentahnya inikan kita udah ada kayak diedit udah ada
watermarknya, gitu.
Peneliti : terus bang pernah gak masuk ke radio?
Narasumber : ke radio udah, di wadiFM sama al-bahjah
Peneliti : itu rutin atau undangan?
Narasumber : nah jadi dulu, ada satu tim di SyamTV ini dia
memang salah satu pengisi di al-bahjah namanya Ustad Tio,
nah juma sekarang beliau ditugaskan di batam. Jadi jadwal
untuk mereka mengundang habib sendiri dibogor kurang
efisien. Dulu sempet kita di al-bahja kita ngasih file-file mentah
untuk diputer di Albahjah
Peneliti : jadi secara umum udah masuk semua media
ya?
Narasumber : iya, udah semua.
Peneliti : Dari cetak, media lain ada yang meliput, terus
visual juga udah spanduk, terus juga audio visual kayak
fashdisk malah ya sekarang, terus ke radio juga udah. Nah bang
pemanfaatan media untuk selanjutnya kira-kira
perencanaannya kayak gimana bang?
Narasumber : kalau unruk pemanfaatan dimedianya kita
sudah punya beberapa program yang mau kita jalan kan.
Contohkan habib ini punya program Habib Go To Schoolsalah
satunya program yang dimana dakwahnya habib masuk
sekolah-sekolah atau ke universitas.
Peneliti : oh iya bang, masuk ke program-program yang
tadi. Mungkin dari yang rutin dulu bang, kira-kira ada apa?
Narasumber : kalau jadwal esmi dari majlis untuk yang rutin
mingguan yaitu burdah dan malam minggu itu, kalau untuk
jadwal rutin bulanan biasanya kan korwil juga ada, Cuma yang
saya liat sekarang jadwal programbulanan dikorwil beda-
beda waktunya terkadang berubah-berubah jadi kita belum bisa
memastikan itu jadwal resmi atau bukan, gitu.
Peneliti : jadi jadwal rutin yang resmi di burdah dan
malam minggu itu ?
Narasumber : iya, itu ibaratnya dimasukin ke jadwal pusat
burdah sama malam mingguan tapi kalau untuk ranting sama
korwil itu mungkin jadwal rutinan ranting dan jawal rutinan
korwil.
Peneliti : tapi itu perbulan?
Narasumber : untuk ranting dan korwil selalu perbulan Cuma
untuk waktunya bisa malam selasa, malam rabu.
Peneliti : apa bisa sebulan dua korwil gitu?
Narasumber : biasanya sih ada
Peneliti : atau gabungan bang?
Narasumber : rata-rata sih yang udah dijalani sih perkorwil
sih
Peneliti : pernah denger kata bang syafi’I, ada pengajian
kamis apa senin gitu bang?
Narasumber : oh ini mungkin pengajian untuk tim crew,
kalau gak salah waktunya bukan senin atau kamis tapi di
minggu sore Cuma belum efektif sampai sekarang.
Peneliti : sampai sekarang, jadi yang rutin mingguan
burdah sama malam minggu, kalau burdah kira-kira bahasnya
tentang apa, bang? Konten-nya?
Narasumber : burdah tersendiri babnya secara keseluruhan
lebih ke pelajaran kitab bab-bab fikih
Peneliti : kalau yang malam minggu materinya?
Narasumber : biasanya habib membaca risalah-risalah
Peneliti : apa tergantung permintaan?
Narasumber : kalau permintaan, enggak sih …kalau untuk
malam minggu kita baca kitab juga cuman lebih dominan
waktunya untuk shalawat, jadi untuk masalah bab pelajaran
yang fikih ada juga gak terlalu banget ditekanin sehingga
malam minggu lebih ke syiarnya bukan ke pelajaran yang
bener-bener belajarnya kalau ngaji yang bener-benen ngajinya
diburdah itu.
Penelitian : jadi kalau pengajian selain burdah dan malam
minggu iru masih tentatif ya bang tapi selalu ada ya bang?
Narasumber : iya ada aja, jadwal dari hari senin sampai
minggu ada aja.
Peneliti : kalau untuk jadwal pondoknya belum tau ya
bang?
Narasumber : jadwal pondok habib itu setiap hari ada jadwal
tersendiri, disitu yang ditunjuk sebagai kordinatornya ada ustad
fahru.
Peneliti : kayak di pesantrenan aja kali jadwalnya
bangun subuh, habis subuh kitab, terus hafalan dll?
Narasumber : iya secara keseluruhan seperti itu.
Peneliti : yang keliling bang, kan tadi kalau burdah
ditempat, kalau yang malam minggu keliling, adakah selain
malam minggu yang keliling?
Narasumber : dulu pernah habib coba jalani rpgram majelis
didaerah bogor barat majelis mingguan dibogor barat jadi
jadwal itu tiap minggu malam senin khusus di bogor barat,
tema nya hampir sama kayak dimalam minggu Cuma makin
kesini-kesini kata habib kalau memang itu ditariknya dimalam
senin dibogor barat jadi jamaah yang bogor barat males untuk
hadir di malam minggu makanya sama habib di off. Jadi
keenakan karena ada majelis malam senin untuk malam
minggunya gak pada datang. Begitu…
Peneliti : terus ada lagi gak bang yang keliling?
Narasumber : ya paling jadwal keliling jadwal undangan
biasa.
Peneliti : terus untuk hari besar islam adakah program
dari majelis ?
Narasumber : kalau hari besar islam program dari majelis
biasanya habib ada program safari dakwah. Contoh dibulan
Malid, habib selama 7 hari keliling dari hari pertama sampai
puncaknya ada jadwal tersendiri habib buat khusus jadi kita
ikut jadwal habib safari dakwah dari tim hadrohnya, tim
medianya, khusus selama satu minggu.
Peneliti : itu kemana aja bang safari dakwahnya?
Narasumber : biasanya sih habib yang ngatur jadwal, ada
beberapa juga yang mengajukan tapi sama habib diolah.
Peneliti : terus bang yang khusus ada gak?
Narasumber : yang khusus ya, kalau pengajian khusus ada
satu lagi program habib keliling khusus untuk mengunjungi
keluarga majelis Cuma belum tau kapan mau berjalannya
Cuma sudah dicanangkan
Peneliti : kelilingnya gimana bang?
Narasumber : jadi habib datang kerumah-rumah crew, jadi
kita bikin satu wadah nih bagi yang sudah berkeluarga bikin
arisan , nanti sistemnya mereka ketiban bikin acara buat
shohibul bait dateng.
Peneliti : banyak juga ya kegiatannya, kalau ahunannya
milad nya ya bang ?
Narasumber : ya milad rutin
Peneliti : itu pas awal puncaknya kapan bang?
Narasumber : mulai puncaknya itu waktu acara di gor
pajajaran bersama habib syech.
Peneliti : itu pertama?
Narasumber : betul, jadi puncaknya majelis ini mulai dikenal
masyarakat mungkin pas kita bikin acara besar-besaran digor
pajajaran bareng habib syech.
Peneliti : itu tahun berapa bang?
Narasumber : itu kalau gak salah tahun 2016 atau 2015 gitu.
Peneliti : tapi sebelum sama habib syech, ada milad nya?
Narasumber : ada, kemaren-kemaren dirumahnya habib. Itu
kita nutup jalan khusus kita bikin acara disitu, rumah habib
ditutup total. Semakin kesini-kesini kita lihat semakin ramai
habib ingin yang lebih wah lah jadi diselanjutnya digor
pajajaran untuk mendobrak disitulah awalnya majelis punya
nama dimasyarakat luas.
Peneliti : dulu juga pernag mengundang habib riziq
Narasumber : nah, disitu apalagi ditambah kita bikin acara
bareng habib riziq digor pecan sari disitu udah mulai waw
syababul kheir habib Mahdi habib Mahdi
Peneliti : terus ada gak bang yang syiarnya keliling
?kayak pawai obor mungkin?
Narasumber : nah, habib setiap di khir tahun baru masehi ya.
Habib sering buat acara ziarah kubra.
Peneliti : yang kemaren ya?
Narasumber : betul, jadi setelah acara majelis selesai, habib
buat acara ziarah kubra tujuannya agar kita lebih intropeksi diri
sekaligus daripada tahun baru banyak acara mudoratnya kita
bikin acara yang banyak manfaatnya.
Peneliti : saya pernah liat bang diinstragramnya saur on
the road, itu termasuk program apa bang?
Narasumber : nah, saur on the road ini mulai kita programkan
sekita 2 tahun lalu lah, belum lama sih jadi sebelum majelis ini
penutupan, kita buat acara saur on the road dulu. Disitu
sebenernya kita lebih mengajaklah, mengajarkan saling berbagi
sesama.
Peneliti : itu tujuannya ya
Narasumber: itu tujuan pertamanya ya jadi selain bisa dakwah
bil kalam kita juga dakwah secara perbuatan langsung.
Peneliti : habib juga turun?
Narasumber : turun langsung.
Peneliti : kalau buka bersama?
Narasumber : ada buka bersama pastinya tapi dirumah
biasanya atau sama korwil korwil setempat. Contoh kemarin
terakhir kita buka bersama di majelis di pondok.
Peneliti : di Ar-Raudoh sekalian penutupan pesantren
kilat ya bang.
Narasumber : betul, sekalian penutupan salatnya di araudah.
Peneliti : kalau akikah selamatan sering liat habib
mengikuti
Narasumber : kalau akikah sih jadwal dari pengundang,
bukan jadwal habib yang minta. Jadi mungkin mereka
mengundang habib dalam acara akhikahan?
Peneliti : kalau syukuran-syukuran gitujuga banyak?
Narasumber : selama jadwal habib gak bentrok kosong habib
pasti dateng.
Peneliti : siap, terus ada program-program lain bang ?
Narasumber : kalau program sementra sih yang ana tau
mungkin sekarang tuh habib go to school sih, untuk program-
program selanjutnya habib menginfokan di media-media resmi
seperti instagram, facebook dan sebagainya dishare.
Peneliti : itu go to school disekolah aja?
Narasumber : jadi gini go to school gak disekolah aja , kita
juga masuk ke ranah universita, contoh waktu itu kita pernah
ke IPB juga terus ke tazkia termasuk ke perkantoran-
perkantoran.
Peneliti : oh, perkantoran-perkantoran juga, itu namanya
program apa bang?
Narasumber : jadwalnya waktu itu pas ramdhan pas ada
moment-moment tertentu aja
Peneliti : ke kantor ngapain?
Narasumber : diperkantoran itukan buat acara ya kayak
semacam kultum atau ceramah. Nah, biasanya mereka
ngundang Cuma jadwalnya gak terlalu banyak juga sih terbatas
waktunya. Kadang-kadang waktunya itu menjelang buka puasa
atau pas lagi moment acara terakhir diperusahaan.
Peneliti : mungkin pas acara bang medianya itu ada yang
online, ada gendang, hadroh terus ada apa lagi bang kira- kira
pas penampilan?
Narasumber : buat medianya, masuk perlengkapan kayak
lampu-lampu. Ada tim logistik tersendiri gitu
Peneliti : itu bagian dari majelis?
Narasumber : bagian dari majelis, kalau untuk urusan dalam
pangung itu tanyanya ke syarif. Dia sebagai kordinator di
malam minggu. Urusan pangung dia ang megang Cuma ada
beberpa inventaris majelisdia pakai misalnya ada umbul-umbul
, ada lampu atau ada lampu lalin, itu inventaris dari majelis
semua, seoerti itu.
Peneliti : kalau untuk pas acara bang yang hadroh itu
anak didik semuanya, ada berapa orang bang?
Narasumber : personil 20an lebih lah
Peneliti : itu datanya ada semua bang?
Narasumber : ada semua. Jadi ada divisi masing-masing biar
lebih rapih.
Peneliti : ya, bang selama perjalanan abang mengikuti
majelis syababul kheir bang, apa kesan pesan abang?
Narasumber : kesannya ya, kalau bolah dibilangan gak bisa
diungkapkan dengan kata-kata perjalanan dakwah yang
awalnya jamaah sekedar 20 orang, 25 orang, yang masa kita
pasang pangung sendiri, kita yang bongkar, kita yang iket,
gulung kabel, kita- kita sendiri yang nyebar info, dulu kan
belom ada BBM, WhatApp dulu kita masih seadanya SMS ,
terus ngajak- ngajak temen “yuk, ngaji yuk..ngaji yuk” itu
ngerasa gimana yah, seneng sendiri. Pengalaman yang gak
bakal bisa kita lupain, perjalanan sampai akhir.
Hasil Wawancara 3
Nama : Syapi’i
Jabatan : Sekertaris Majelis Syababul Kheir
Tanggal : 22 juli 2019
Pukul : 21.00 wib
Tempat : Rumah bang Syapi’i
Peneliti : kemaren sih udah wawancara sama bang ade
qurays, terus ke habib mah di juga kemarin silaturahmi…
Narasumber : kapan?
Peneliti : setelah pembukaan majelis sih bang..
Narasumber : kalau kemarin ana kesana malam senen, ada
paguyuban crew dari abis dzuhur sampe jam 4 bawa hareem
Peneliti : paguyuban bang?
Narasumber : iya, crew jadi crew itu ada paguyuban
keluarganya sekaligus pengajian karena kan gak bisa dilepas,
namanya guru kit amah gak jamaah doang, crew nya juga harus
ngaji.
Peneliti : tapi itu termasuk program ya bang
hitungannya?
Narasumber : termasuk program, untuk ningkatin efektifitas,
ukhwah itu paguyuban ama simpatisan orang-orang yang loyal
dari dulu-dulu kita undang tuh termasuk crew yang udah gak
aktif kita undang buat gabung, siapa tau dia punya luang waktu
bisa gabung lagi bisa bantu lagi.
Peneliti : untuk milad kemarin hampir 1 miliyar ya
bang?
Narasumber : iya, hampir 1 miliyar anggaran luar biasa,
sound, stand, panggung 3, crew nya itu untuk mengadakan
jawabarat bersholawat ada sekitar seribu orang dari kita aja dua
ratus terus pramuka belum FPI, jawara betawi, beberapa ormas
ya hampir seribu dua ratusan orang dari crew aja
Peneliti : kenapa syamania
Narasumber : syam itu kalau mau dijabari namanya syababul
mukhtarin, namun namanya masih melekat di syababul kheir
yang sekarang gak bisa dilepas untuk mengingat tentang
historipendian majelis syababul kheir ini tak terlupakan jadi
pakainya syam.
Peneliti : apatarget anak muda aja bang?
Narasumber : engak anak muda saja tapi menyangkut
keseluruhan umum bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak muda
hanya persentase yang mengikuti 70 persen anak muda dan 30
persennya bapak-bapak dan ibu-ibu.
Peneliti : syam radio masihada bang?
Narasumber : ada, Cuma streaming dan sifatnya masih
tentatif. Dulu pakai aplikasi tapi gak jalan karena memang anak
muda gak mau ribet. Ini fungsinya biar lebih memanfaatkan
teknologi, kedepan rencananya kalau prospeknya bagus kita
bikin radio beneran, karena target kita bukan Cuma anak muda
aja, seluruh masyarakat. yang mereka gak mau repot, gak bisa
internetan jadi nyalain radio bisa, yang kedua dimasyarakat kita
kan banyaknya pegawai, mereka biasa pakai kendaraan umum
baik pakai kendaraan pribadi, radio itu fungsinya untuk meraka
yang sibuksoal waktu tapi masih sempet dengerin dakwahnya
habib Mahdi, gimana caranya? Yaitu streaming. Yang ketiga ,
kita juga pernah menghadirkan CD-nya, sekarang kita hadirkan
radionya. Kalau dimobil, dikendaraan umum pakai headset,
kapan aja waktunya bisa tetap ada.
Peneliti : Perencanaan strategi dakwahapa yang
digunakan di majelis syababul kheir?
Narasumber : kalau strategi dakwah perencanaannya lebih
kepada mengemas habib Mahdi, seperti diantaranya memiliki
brand image habib adalah tokoh atau sosok yang dikenal
dibogor orang yang benar-benar mengoakan shalawat. Kalau
misalkan yusuf Mansur terkenal dengan sedekah, terus Agy
lemah lembutnya, Arifin Ilham dengan zikirnya. Nah, habib
Mahdi terkenal dengan habaib cinta shalawat dikota bogor gitu.
Itu strateginya jadi lebih menciptakan brad image habib yang
friendly, familyer, berjiwa muda dan energie agar diterima
masyarakat umum.
Peneliti : kemudian implementasinya ?
Narasumber : aplikasinya yang kita lakukan nyalain petasan,
bawa bendera jadi aplikasinya dilapangan adalah
pementasanperfome pada saat tampil dipanggung dengan
berbagai pernak-pernik, ada blink-blink nya diantaranya
lampu-lampu, organ meriah, terus penyambutan habib dengan
petasan, penutupannya dengan petasan dan lain-lain. Itu untuk
menarik. Itu strategi menarik anak-anak muda kalau acara
majelis itu cakep, bagus, dekorasinya mantep bahkan di milad
kemarin itu opening ceremony pesen fun fayer dua yang api ,
lampu nya pun sampai 50 parlate lampu warna-warni yang
nyala. Itu diantaranya tujuan kita bikin habib yang energie,
familiyer, friendly dan anak muda. Poinnya adalah ini
pengajian anak muda karena tampilannya yang luar biasa saat
perfome. Ya dikemas seperti itu untuk menciptakan brad image
bahwa habib ini anak muda, yang gaul tapi punya ilmu yang
luar biasa. Dan itu sempet kita rapat sama ustad Helmi, kita
dikumpulin HMA official , ustad Helmi bilang “ciptakan habib
Mahdi yang energie, anak muda banget, gaul, frieldy sama
siapapun dekat”.
Peneliti : bagaimana untuk menetapkan tujuan visi misi?
Narasumber : jadi kebiasaan habib Mahdi itu rapat selalu
ditempat-tempat yang fress seperti villa sambil jalan-jalan, kita
membentuk visi misi saat itu di villa gunung salak.
Peneliti :bagaimana perencanaan program ini disusun?
Narasumber : perencanaan program yang disusun itu karena
melihat perkembangan permasalahan yang ada dimasyarakat
contoh program habib go to school untuk meminimalisir
kenakalan remaja seperti tauran dan narkoba, Habib go to
school ini dirintis untuk memberantas seperti itu, atas dasar
mengurangi tingkat tauran dan pengunaan narkoba diwilayah
bogor.
Peneliti : kalau program pengajian yang burdah bang?
Narasumber : kalau burdah itu, jadi gini kalau pengajian
mingguan di malam minggu dengan ribuan banyaknya jamaah
itu di arahkan utnuk syiar , kalau burdah ditempat dimalam
kamisnya lebih spesifik dengan dikitnya jamaah berada
dilokasi pondok, ruangan tertutup, dengan harapan jamaah
yang hadir lebih fokus dalam mendapatkan pelajaran-pelajaran
yang diberikan.
Peneliti : kemudian bang apa ada program-program
lain?
Narasumber : program tahunan seperti ranlat ramadhan,
rahur on the road, milad
Peneliti : kalau hari besar islam?
Narasumber : hari besar islam itu semua sebenarnya
digabung ke malam minggu ini, malam minggu itu biasanya
diarahkan ke peringatan-peringatan hari besar islam jadi bisa
tentative misal malam minggu nanti habib ngasih penekanan ke
panitia bahwa besok adalah hari raya islam atau nasional , misal
17 agustus. Maka harus sebih special, terus pembukaan majelis
ta’lim dibikin special kayak gitu sebenernya jadi tetep ada hari
besar tapi dialihinnya ke malam minggu Cuma dengan
kemasan yang beda ada temanya hari kemerdekaan dan rata-
rata yang ngundang malam minggu itu dalam rangka isro miraj,
mauli dan hari-hari besar itu. Terus program baru itu pengajian
crew paguyuban dalam rangka menyatukan dan memberi
pengajian kepada crew-crewnya.
Peneliti : terus bang program yang jangka panjang sama
jangka pendek udah ada bang?
Narasumber : jangka panjang program kita adalah
pendidikan formal, yayasan ini bisa dibentuk bisa lembaga
formal tungal SD sampe perguruan tinggi
Peneliti : yang sekarang ada?
Narasumber : yang sekarang ada baru pondik pesantren.
Peneliti : yang jangka pendeknya itu?
Narasumber : iya, dulu pondok pesantren kan informal
sekarang pemerintah melegalkan bahwa ini menjadi lembaga
formal dari kementian agama, tidak beda dengan MTs, MI dan
Aliyah. Jadi diformalkan utnuk pondok-pondok pesantren dan
kedepan program kita bikin pendidikan formal mulai dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dan bahkan diragajaya
itu sudah dibangun peletakan batu pertama sebagai proyek
yang panjang, satu lagi dicigudeg dan kedepannya lagi mau
bikin 30 pondok pesantren sebagai cita-citanya habib. Kita
masukin itu ke program jangka panjang.
Peneliti : terus bagaimana cara membikin formatnya,
anggarannya, pelaksanaan sama program-programnya?
Narasumber : kalau secara menyeluruh semua yang didapat
dari majelis syababul kheir itu untuk mendukung itu semua
mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintahan, semua
jamaah dari sumbangan mereka yang tidak mengikat. Tiap
acara ada keropak berjalan, kemudian ada HMA official yang
diarahkan untuk fundresing cari sponsor dan sponsor itu
sifatnya bukan perusahaan tapi lebih ke orang pribadi bukan
perusahan atau pemerintah. Dari pribadi pengusaha-
pengusaha, pemilik perusahaan dan dari jamaah-jamaah yang
menyumbang meskipun 500 perak itu habib lebih seneng.
Kemudian secara teknis jika sudah selesai pembangunan
dicilebut kita pindah ke pembangunan lain. Pastinya kita punya
proyek jangka panjang dan setiap harinya harus kontinu. Habib
selalu bilang kalau bisa selama majlis ta’lim berdiri, selama
majelis syababul kheir berkerja.
Peneliti : dari program-program disini perencanaanya
seperti apa bang?
Narasumber : rapat-rapat semua ketua kordinator divisi,
pengurus inti, kita kumpulin rapat sebulan sekali atau dua bulan
sekali, keseringan sih dua bulan sekali. Rapat, kita kumpul
bicarain itu kayak kemarin kan paguyuban keluarga crew ini
kita bentuk sesuai dengan kebutuhannya , kebutuhan majelis
bahwa majelis kita ini butuh masukan-masukan, sinegisitas.
Maka kita bentuk paguyuban crew.
Peneliti : kalau agendanya ada bang yang udah dibikin
untuk setahun ini dari pembukaan sampai penutupan?
Narasumber : gak ada, semuanya ngalir begitu aja sesuai
kebutuhan. Jadi kalau butuh seperti ini, harus seprti ini seperti
ini
Peneliti : tapi selalu pada ya bang?
Narasumber : selalu, selalu padat. Gak ada liburnya, karena
semuanya berjalan begitu aja sesuai kebutuhan.
Peneliti : terus program-program yang telah
direncanakan itu bang, apa sesuai rencana yang dirapatin bang?
Narasumber : kalau target dan tujuan sudah jelas Cuma kalau
misal tepat sasaran belum. Contohnya kita berharap bahwa
majelis ini bisa merekrut juga orang tua, tapi sampai saat ini
orang tua belum terekrut. Terus harapan kita pendanaan itu
dibikin strategi untuk mengumpulkan dana hingga harus ada
donator tetap, dan hingga sampai saat ini syababul kheir belum
punya donator tetap, hanya jamaah aja. strategi kita kedepan
bagaimana punya donator tetap. Gitu, gak semua sesuai tujuan
tapi 60 persen sampe pada tujuan. Tingkat keberhasilanya 60
persen, seperti 100 kencleng yang kita sebar paling 60 yang
balik, kendala pasti ada, banyak macam-macam.
Peneliti : untuk kendala bang, apa aja yang dievaluasi?
Narasumber : kendala yang dievaluasi itu, yang paling
banyak itu adalah dana, lagi-lagi dana. Ya, pendanaan. Terus
kendala yang kedua, jamaah yang sulit diatur. Contohnya misal
kemarin ada jamaah yang suka naik-naik mobil nge-BM
tronton. Kita sudah berupaya, tapi tetep aja mereka begitu,
tidak juga sadar. Keluarkan uang 5000 ke’ naik kendaraan
umum secara kolektif tapi mereka tetep naik-naik trek. Yang
notaben nya tingkat kebahayaannya luar biasa lumayan.
Peneliti : terus ada solusi gak dari majelis?
Narasumber : solusi dari majelis karena kita lembaga non
formal, bicaranya majelis ta’lim tp mencoba untuk terstruktur.
Majelis ta’lim kan pendidikan yang digandrungin saja sama
masyarakat tapi tidak secara hukum pemerintah gak hadir
disitu, yak kan? Tapi kita mencoba untuk terstruktur. Coba
terstruktur dengan meminimalisir segala kendalanya. Mencoba
nya dengan cara memperbanyak jumlah crew, berikan mereka
pelatihan, buat satgas kita adakan LDK setahun sekali, agenda
kepemimpinan kita adain diklat sebagai pintu masuknya untuk
kaderisasi dari satgas dan penambahan satgas itu bisa
meminimalisir resiko-resiko itu tadi dan saat ini hanya untuk
mengugurkan kewajiban karena kan besar dan omongan yang
adari masyarakat kendala sebenernya “apa sih majelis, bawa-
bawa bendera gede banget” padahal kita gak nyuruh, kita selalu
himbau ikut majelis syababul kheir bawa atribut sesuai
ketentuan, mengunakan helm, mengunakan kendaraan sesuai
aturan-aturan lalu lintas. Tapi mereka ada ja yang masih tetep,
ada aja yang gak pake helm., ada aja yang bonceng tiga. Itu
sudah dihimbau setiap mem nya acara dibawahnya penguna
motor membawa helm dan mentaati tatatertip peraturan, selalu
kita himbau tapi tetep ada aja jadi fungsi control itu hanya
sebatas terlihat didepan mata satgas saja tapi ketika satgas gak
melihat ya mereka begitu aja. kalau pas kebetulan bareng,
mereka ada yang diatas angkot, BM bahkan uang satgas itu/ kas
satgas dari parkiran dan pedagang yang kita pintain infakyang
gak maks, kita habis pakai untuk mereka biar gak nge-BM, kita
berhentiin mobil. Nah, begitu kendala-kendala yang ada,
solusinya penambahan jumlah crew, satu untuk regenerasi dan
kedua, untuk meminimalisir resiko-resiko tadi. Tapi merekrut
krew pun terkendala juga, ada kendalanya lagi karena yang kita
butuhkan adalah orang-orang yang punya dedikasi tinggi dan
siapa yang mau secara lillah sama-sama berjuang dan crew ini
kan semuanya lillah, gak ada yang dibayar.
Peneliti : semua crew termasuk sekertaris, lilah semua?
Narasumber : lillah semua, bendahara lillah, gak ada yang
dibayar gitu luar biasanya syababul kheir jadi kendalanya
finansial, jamaah yang terlalu banyak jadi kadang-kadang gak
tertib, solusinya penambahan jumlah crew.
Peneliti : terus bang seriap selesai acara kegiatan itu
selalu ada evaluasi?
Narasumber : evaluasi pasti sebulan sekali.
Peneliti : oh jadi gak setiap acara evaluasi tapi langsung
secara menyeluruh sebulan sekali.
Narasumber : secara menyeluruh, karena itu kan rutin,
permasalahanya sudah pasti sama gak mungkin beda, ada
jamaah yang bawa senjata tajam, ada jamaah yang jatuh dari
kendaraan, ada jamaah yang gak disiplin, kita tarik rangsung,
trus area yang terlalu kecil, kesiapan panitia, yang tidak seratus
persen power full untuk acara, itu-itu aja kendalanya. Kalau
untuk evaluasi sebulan sekali menyesuaikan dengan jadwal
pertemuan crew, katak rapat. Keseringan sih 2 bulan sekali,
kadang sebulang sekali juga kita adain dengan harapannya
paguyuban itu kita gak melaksanakan rapat-rapat yang pusing
dan rutin sifatnya sekaligus ngaji karena udah faham
kendalanya harus sudah kita buatkan sistem, mereka sudah
mengerti apa yang mereka lakukan. Kalau ada kekurangan-
kekurangan yaitu udah kita bahas sebelumnya. Dan solusi itu
belum kita pecahkan belum ktetap sasaran, kalau mau dirubah
lagi apa yang dirubah karena kalau mau dirubah birokrasi
pemerintah lah yang justru penting. Contoh misal begini kita
pernah evaluasi rojali (rombongan jamaah liar) yang suka BM
ini, kita kasih masukan saat ini kita coba dekati pemerintah,
kalau toh pemerintah mau hadir dalam setiap apapun
permasalahan masyarakat ya bantulah kita untuk sediakan
mobil pol pp kah, atau mobil kepolisiankah atau bahkan truk
kebersihankah atau kendara-kendaraan besar untuk bisa
menyiapkan bis disetiap malam minggu, di wilayah leweliyang
track nya misalnya LW-bogor, lewiliang sampe lokasi, jam
sekian berangkat. Itu untuk meminimalisir, kalau pemerintah
mau hadir, sok manga tolong dibantu tapi sampai saat ini
belum. Saya rencanakan kalau pemerintah mau bantu nanti
kedepannya kita buat komunikasi seperti apa, disiapkan truk
pol pp kah untuk bawa jamaah-jamaah dari lewiliang ke lokasi
acara, dari cilengsi ke lokasi acara, dari parung kelokasi acara,
itu kan track-track jauh yang paling banyak rojali disitu jamaah
cilengsih, parung, sama lewiliang. Kalau misalnya ada truk-
truk itu untuk meminimalisir gitu, bisa itu dijadikan solusi.
Kalau pemerintah mau bantu untuk menangani batu masalah
kita.
Peneliti : harus ada dukungan dari pemerintah?
Narasumber : iya harus ada dukungan dari pemerintah bukan
kepolisian. Kalau kepolisian dilokasi acara buat apa? Kita
sudah punya satgas banyak. Kepolisian mau ngapain datang
kesana, kita crew satgas lalulintas sudah ada, satgas jamaah ada
dari ring 1 sampai 5, crew parkir ada. Tinggal kepolisian itu
tolong rapih kan jamaah kita kalo bahaya bagaimana dengan
sarana prasaranya.
Peneliti : terus bang tanggapan dari masyarakatnya
bagaimana?
Narasumber : kalau orang tua sih tanggapan dari masyarakat,
sudah bagus banget. Hanya pasti saja ada, yang namanya
dakwah itu modelnya kayak kita mengang bara, ada aja
omongan. Sejauh ini besar harapan dari masyarakat bahwa
majelis ini bisa meminimalisir resiko-resiko kenakalan remaja.
Dan saat ini kita sudah berupaya untuk bisa mengarahkan anak-
anak muda jangan jalan-jalan gak jelas, udah ikut majelis saja.
Positif tanggapan masyarakat, ada omongan tapi persentasinya
gak besar. Itupn kalau misalkan ada kejadian-kejadian
misalnya jatuh dari kendaraan, macet, dan lain-lain kita anggap
biasa aja paling yang biasa nyinyir masyarakat yang emang gak
suka ngaji kali, dan mereka yang belum tau ngarepin apa dari
ngaji padahal kita mau mengarahkan anak-anak muda kearah
positif.
Peneliti : untuk program burdah, pembahasanya kitab
atau bisa beraneka ragam?
Narasumber : kitab burdah, kajian seputar fiqih dan sirah
nurul yaqin. Kalo habib go to school lebih ke umum, tentang
nurul walidayen, adab kepda orang tua dan guru, gitu. Kalau
program tahunan adanya kurma atau kuliah ramadhan habib
datang ke instansi-instansi pemerintahan dan perusahaan
swasta juga BUMN untuk mengisi tausyah sama kultum
seputar Ramadan pembahsan-pembahsan tentang ramadhan.
Kalau pengajian korwil dan ranting lebih ke tindakan persuasif
yaitu pendekatan secara kemistri habib Mahdi kepada jamaah
yang terstruktur lewat pengajian korwil dan ranting, kalo
mingguannya yaitu syiarnya pengajian malam minggu.
Peneliti : terus bang yang membedakan majelis syababul
kheir dengan majelis lainnya, apa bang?
Narasumber : yang bikin beda majelis kita punya habib yang
muda usia 29 tahun tapi memiliki jamaah yang luaar biasa,
target beliau berhasil merekrut jamaah sebanyak-banyaknya itu
yang paling utama. Terus yang kedua, perfome saat
dipanggung lebih entertement lah, fusngsinya untuk
mempengaruhi jamaah. Itu yang bikin beda. Selebihnya secara
subtansi itu yang muda menginspirasi untuk mengajakanak
muda berbuat baik, berbuat baik itu gak mesti nunggu tua,
masih muda pun bisa dan itu yang dilakukan oleh habib Mahdi.
Peneliti : terus bang kalau hadrohnya apa ada latihan?
Narsumber : hadroh ada latihan seminggu sekali tiap malam
rabu atau selasa sore kadang sama habib atau enggak, Cuma
karena kita belom dapat markas lagi. Markas yang kemaren
udah habis kontraknya, rencana bikin markas lagi ada salah
satu.
FOTO DOKUMENTASI
Habib Mahdi Assegaf Pimpinan Majelis Syababul Kheir
Adhe Quraysin DKM Syapi’i Sekertaris