Strategi Bertahan Hidup Sopir Bus Kundo Di Kecamatan ...repository.umrah.ac.id/551/1/JURNAL.pdfDari...
Transcript of Strategi Bertahan Hidup Sopir Bus Kundo Di Kecamatan ...repository.umrah.ac.id/551/1/JURNAL.pdfDari...
1
Strategi Bertahan Hidup Sopir Bus Kundo
Di Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun
Suzika Oktoviana1, Nanik Rahmawati
2, Sri Wahyuni
3
Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik, Universitas
Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Bus Kundo merupakan bus kayu yang masih bertahan dengan umur lebih
dari dua puluh tahun. Sopir bus kundo merupakan salah satu pekerjaan yang
mengendarai bus dari kayu yang berusia sudah lebih dari dua puluh tahun yang
berada di Kabupaten Karimun. Lokasi penelitian yaitu Pelabuhan Tanjung Berlian
dan rumah sopir bus Kundo di Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun.
Dengan semakin berkurangnya penumpang yang ingin menggunakan jasa bus
Kundo, sekarang mereka lebih memilih untuk membuka usaha seperti usaha
bengkel, usaha menjual bahan bakar kendaraan, dan sebagainya. Tapi mereka
masih memilih untuk tetap mempertahankan bus Kundo. Dari hasil observasi
yang dilakukan, sopir bus Kundo yang masih beraktivitas berjumlah empat orang
dan tiga darinya telah memiliki keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara dengan
menggunakan pedoman wawancara dan dokumentasi. Analisis data kegiatan
penelitian meliputi pengumpulan data, menganalisis data, dan diakhiri dengan
sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.
Strategi yang dilakukan sopir bus Kundo yakni strategi mempertahankan
asetnya, strategi menghadapi persaingan, dan strategi bertahan hidup dalam
ekonomi keluarga. Teori yang digunakan ialah teori pilihan rasional tampak jelas
dalam gagasan dasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu
tujuan dan ada dua elemen kunci teorinya aktor dan sumber daya. Sehingga dalam
penelitian ini, aktor yang dimaksud ialah sopir bus dengan serangkaian cara untuk
mempertahankan apa yang telah menjadi tujuan dalam pilihannya. Sedangkan
sumber daya ialah bus Kundo, dan juga sumber daya manusia yang mampu
mengoperasionalkan bus hingga saat ini.
Kata kunci: Strategi Bertahan Hidup, Sopir Bus Kundo
2
PENDAHULUAN
Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki keanekaragaman
transportasi umum dari daerah. Transportasi umum dari daerah merupakan ciri
khas masing-masing. Begitu juga di Provinsi Kepulauan Riau, memiliki
transportasi daerah lebih tepatnya di Kabupaten Karimun. Bus Kundo merupakan
transportasi umum yang digunakan oleh masyarakat berupa bus kayu berada di
Kecamatan Kundur Utara, serta lebih dikenal dengan sebutan bus Kundo. Bus
Kundo sangat populer digunakan sebagai transportasi umum pada era 60-an
hingga 90-an. Pada saat itu bus Kundo digunakan masyarakat Pulau Kundur untuk
pergi ke desa-desa yang masih belum bisa dijangkau dengan menggunakan jalan
kaki dikarenakan belum adanya transportasi darat lainnya seperti sepeda motor.
Pada awal tahun 1996 bus Kundo berjumlah 14 bus, namun pada tahun
2000 telah berkurang menjadi 4 bus. Untuk saat ini 10 bus lainnya, tidak
digunakan dan dijual ke luar Tanjungbatu atau Pulau Kundur. Berkurangnya
jumlah bus diakibatkan kurangnya jumlah penumpang, sehingga sedikit demi
sedikit bus tidak bisa digunakan dan akhirnya sebagian bus Kundo dijual oleh
sopir bus Kundo. Hal itu terjadi dikarenakan penumpang lebih memilih
transportasi umum (oplet) untuk digunakan mereka dalam beraktivitas sehari-hari.
Dari hasil observasi juli 2016, jumlah oplet yang ada sebanyak 15 buah sering
ditemukan di Pelabuhan Tanjung Berlian Kecamatan Kundur Utara.
Persaingan penumpang ini bisa dilihat di Pelabuhan Tanjung Berlian,
tempat bus Kundo maupun transportasi umum menunggu penumpang. Hal ini bisa
dilihat dari keberadaan para sopir yang saling menawarkan jasa saat penumpang
baru sampai di Pelabuhan Tanjung Berlian. Dan juga mereka dengan ramahnya
3
menawari jika ada penumpang yang datang dengan sekelompok atau
segerombolan memiliki berbagai urusan di Tanjung Batu Kundur supaya
menggunakan jasa dari para sopir Bus Kundo.
Sehingga membuat sopir bus Kundo memiliki strategi dalam
mempertahankan aset mereka yaitu bus Kundo, karena dulunya bus Kundo sangat
membantu perekonomian mereka dalam memenuhi kebutuhan. Dengan masih
bertahannya bus Kundo yang sekarang memiliki jumlah 4 bus Kundo ini
dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan, dan banyaknya syarat untuk masuk
ke sektor formal (terutama tingkat pendidikan). Sedangkan sebagai sopir bus
Kundo, mereka tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi. Mereka
memiliki keahlian nyetir dan Surat Izin Mengemudi. Dan juga merasa masih
dibutuhkan oleh masyarakat, yakni dengan tarif harga yang cukup ekonomis dan
lebih bersahabat serta kemudahan yang ditawarkan oleh sopir bus Kundo untuk
kenyamanan penumpang yang menggunakan jasanya.
Adanya kepercayaan antara sopir bus Kundo dengan pengguna jasa bus
Kundo sehingga sopir bus Kundo mempertahankan bus Kundo. Bus Kundo juga
merupakan salah satu kearifan lokal, sehingga mereka merasa penting
melestarikan bus Kundo. Ketika tidak dilestarikan atau diusahakan tetap
beroperasi maka warisan budaya lokal ini akan lenyap atau musnah dengan
sendirinya. Dengan semakin berkurangnya penumpang yang ingin menggunakan
jasa mereka, sehingga mereka lebih memilih untuk membuka usaha seperti usaha
bengkel, usaha menjual bahan bakar kendaraan dan sebagainya. Namun mereka
juga tetap mempertahankan bus Kundo.
4
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Pelabuhan Tanjung Berlian di
Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun karena dijumpai para sopir bus
Kundo yang sedang menunggu penumpangnya dan juga lokasi rumah sopir bus
Kundo.
3. Populasi dan Sampel
Informan pada penelitian ini adalah empat orang yang telah berkerja sebagai
sopir bus Kundo selama lebih dari 20 tahun di Kecamatan Kundur Utara
Kabupaten Karimun dengan menggunakan metode purposive sampling.
4. Jenis Data
a)Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara yang
diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam
memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan.
b)Data Sekunder
Data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari literatur dan
dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi. Data sekunder yang
dijadikan sebagai acuan pada penelitian ini yaitu data-data dari instansi atau
lembaga terkait seperti Kantor Kecamatan Kundur dan juga Kantor Bupati
Kabupaten Karimun.
5
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan data pada penelitian ini yang dilakukan yaitu:
a) Observasi
Observasi yang peneliti lakukan ialah berupa pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini dilakukan dengan
memperhatikan element-element penting yakni:
1.Tempat, adalah lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Kundur Utara
Kabupaten Karimun. Tempat yang ada sopir bus Kundo tinggal dan bekerja
sebagai sopir bus Kundo sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
didalam rumah tangga.
2.Pelaku, adalah para sopir bus Kundo
3.Aktivitas, adalah mereka para sopir bus Kundo yang sehari-harinya
bekerja sebagai sopir bus Kundo.
b) Wawancara
Jenis wawancara yang dilakukan wawancara yang tidak terpimpin berupa
wawancara yang tidak terarah dikarena lebih bersifat bebas tidak memerlukan
keterampilan bertanya, dan dapat memelihara kewajaran suasana.
c) Dokumentasi
Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung
merupakan data sekunder berupa sebuah dokumentasi dalam melakukan
penelitian.
6
6. Teknik Analisa Data
Pada penelitian kualitatif, teknik analisa datanya berupa kalimat,
pernyataan, dan narasi yang mau tidak mau sangat bergantung pada budaya yang
berlaku (non-culture), bersifat subjektif, dan terdapat makna lebih dari satu
makna. Teknik analisis data pada penelitian tentang masalah strategi bertahan
hidup sopir bus Kundo ini, yaitu:
a) Reduksi Data
Reduksi data ialah setiap responden yang telah penulis wawancarai,
kemudian penulis akan menyusun kembali jawaban yang telah ada sesuai dengan
indikator pertanyaan yang telah dipaparkan kepada responden.
b) Penyajian Data
Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data
sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan menyajikan data tersebut
didalam Bab IV yang mana jawaban tersebut merupakan terwakilkan beberapa
responden.
c) Vertifikasi Data
Tahap terakhir dalam rangkaian analisis data kualitatif menurut model
interaktif yang dikemukakan oleh Miles & Huberman (dalam Haris Herdiansyah
2010:178). Sebenarnya, hampir semua teknik analisis data kualitatif maupun
analisis kuantitatif selalu berakhir dengan sebuah kesimpulan, dan secara essensial
berisi mengenai uraian dari seluruh subkategori tema yang tercantum pada table
kategori yang sudah terselesaikan disertai dengan hasil dari wawancaranya.
7
TINJAUAN PUSTAKA
Masyarakat merupakan sekumpulan individu-individu yang hidup bersama
dan sling bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama. Dalam
memperoleh kepentingan bersama, mereka memiliki pilihan-pilihan tertentu untuk
mencapai tujuan dari kepentingannya. Sehingga munculnya teori pilihan rasional
yang membahas mengenai tindakan dari aktor yang memiliki tujuan sehingga
aktor akan merasakan puas jika kebutuhan dan keinginannya tercapai.
Teori pilihan rasional atau teori tindakan rasional mengalami perkembang
pesat selama dekade 1980-1990 dengan meminjam penggunaan model-model
yang diterapkan dalam ekonomi. Perkembangan teori pilihan rational tidak
terbatas pada bidang ekonomi saja, tetapi juga di bidang kriminologi, sosiologi,
ilmu politik, agama, dan hukum. (Sindung, 2011:114)
Menurut tokoh utamanya James Coleman, teori pilihan rasional tampak
jelas dalam gagasan dasarnya bahwa “ tindakan perseorangan mengarah pada
suatu tujuan dan tujuan itu (dan juga tindakan itu) ditentukan oleh nilai atau
pilihan (preferensi)”. (Ritzer & Goodman :2011)
Teori pilihan rasional lebih memusatkan perhatian pada aktor. Aktor
dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud.
Artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakannya tertuju pada upaya untuk
mencapai tujuan itu. Aktor pun dipandang mempunyai pilihan (atau nilai,
keperluan). Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan
atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor. Yang penting adalah kenyataan
bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan
pilihan aktor. (Ritzer &Goodman :2011)
8
Aktor dilihat berupaya memaksimalkan ulitilas mereka sebagian dengan
menggerakkan hak untuk mengendalikan diri mereka sendiri dan memperoleh
sebagian hak untuk mengendalikan aktor lain. Karena pemidahan pengendalian itu
tak terjadi secara sepihak, maka dalam kasus norma ini terdapat keseimbangan.
Tetapi, ada pula keadaan dimana norma berperan menguntungkan orang tertentu
dan merugikan orang lain. Selanjutnya, keefektifan norma tergantung pada
kemampuan melaksanakan konsensus itu. Konsensus dan pelaksanaannyalah yang
mencegah tanda-tanda keseimbangan perilaku koletif. (Ritzer&Goodman
2010:397)
Konsep Strategi Bertahan Hidup
Menurut Snel dan Staring dalam Resmi Setia (2005:6) mengemukakan
bahwa strategi bertahan hidup adalah sebagai rangkaian tindakan yang dipilih
secara standar oleh individu dan rumah tangga yang miskin secara sosial ekonomi.
Dan juga mengartikan sebagai kecenderungan pelaku-pelaku atau rumah tangga
untuk mencari pemasukkan dari berbagai sumber daya yang berbeda. Sudah
banyak penelitian mengenai strategi bertahan hidup yang membahas strategi
ekonomi yang terdiri dari strategi aktif, strategi pasif dan juga strategi jaringan.
Strategi Bertahan Hidup Sopir Bus Kundo
1.Strategi dalam mempertahankan aset
Setelah dengan penjabaran dari konsep strategi bertahan hidup sehingga
dalam penelitian ini, Aset yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan bus
Kundo sehingga bagaimana cara seorang sopir bus Kundo untuk mempertahankan
busnya atau asetnya supaya lebih memberikan kenyaman pada penumpang dan
juga lebih bisa menarik para penumpang untuk menggunakan jasanya. Sehingga
9
ada beberapa cara para sopir bus Kundo untuk mempertahankan busnya atau
asetnya dan juga Strategi sopir bus Kundo untuk tetap mengoperasionalkan bus
Kundo.
2.Strategi dalam mempertahankan penumpang
Dalam mempertahankan penumpang, sopir bus Kundo memiliki berbagai
strategi yang bisa menarik perhatian penumpang. Bisa dilihat dari segi layanan
sopir bus Kundo terhadap keluhan-keluhan dari penumpang, masalah biaya sewa
yang sesuai dengan kesepakatan atau pun adanya pengurangan harga (diskon)
yang bisa diberikan untuk penumpang yang sudah bisa menggunakan jasa mereka,
serta juga strategi untuk menarik penumpang dari tampilan yang ada di dalam bus
Kundo seperti warna busnya, kursi untuk penumpang, atau pun pintu belakang
untuk keluarnya.
3. Strategi dalam menghadapi persaingan
Strategi dalam menghadapi persaingan merupakan strategi yang dimiliki
oleh para sopir bus Kundo dalam menghadapi hal-hal yang akan membawa
mereka kepada persaingan sesama mereka ataupun persaingan yang dilakukan
oleh para sopir bus Kundo dengan Angkutan umum yang dikenal sebutan Oplet.
yakni sebagai berikut:
a)Strategi sopir bus Kundo dalam menghadapi persaingan antara para sopir bus
Kundo
b)Strategi sopir bus Kundo menghadapi persaingan transportasi antara oplet
yang selalu digunakan oleh penumpang sedangkan untuk bus Kundo sendiri
penumpang ingin
10
STRATEGI BERTAHAN HIDUP SOPIR BUS KUNDO
DI KECAMATAN KUNDUR UTARA KABUPATEN KARIMUN
Strategi bertahan hidup merupakan kemampuan dari seseorang dalam
mengatasi permasalahan yang melingkupi kehidupan dengan berbagai cara. Cara
dari seseorang yang mampu bertahan hidup selama bertahun-tahun dalam
menyelesaikan permasalahan kehidupan yang tetap ada. Begitu juga dengan
pekerjaan seorang sopir bus yang mampu bekerja sesuai dengan keahliannya
untuk mempertahankan hidupnya.
Strategi bertahan hidup sopir bus Kundo ialah strategi yang dilakukan oleh
sopir bus Kundo dalam mempertahankan kehidupannya. Strategi yang dilakukan
yaitu strategi dalam mempertahankan asetnya, strategi dalam mempertahankan
penumpang, strategi dalam persaingan dan juga strategi bertahan hidup dalam
perekonomian keluarga.
Strategi dalam mempertahankan asetnya
Strategi bertahan hidup dalam mempertahankan asetnya oleh sopir bus
Kundo merupakan kemampuan dari keahlian yang dimiliki oleh seorang sopir
dalam mengatasi atau mempertahankan asetnya. Mereka tetap mempertahankan
asetnya walaupun terhimpit dengan kondisi ekonomi. Aset yang dimaksud dalam
penelitian ini merupakan bus Kundo, bus yang telah dipertahankan oleh busnya
selama lebih dari 20 tahun mampu digunakan sampai sekarang. Strategi yang
dilakukan para sopir bus Kundo dalam mempertahankan asetnya ialah dengan
warna khusus dari pemilik, memiliki musik, lagu melayu, dan juga radio,
pengcekkan dan servis pada bagian-bagian yang sering mengalami kerusakan,
dan diskon harga kepada penumpang
11
Strategi Dalam Mempertahankan Penumpang
Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini ialah bagaimana strategi yang
akan dilakukan oleh sopir bus Kundo supaya bisa meningkatkan rasa nyaman dari
para penumpang. Dari rasa nyaman membuat penumpang ingin menaiki bus
Kundo sekali lagi maupun beberapa kali lagi. Maka dari itu, diperlukan cara-cara
untuk bisa meningkatkan rasa nyaman kepada penumpang. Strategi yang
dilakukan ialah dengan sikap ramah kepada penumpang sehingga belum
ditemukan keluhan negatif, Pembersihan bagian dalam maupun luar supaya
terlihat menarik dan nyaman
Strategi Dalam Menghadapi Persaingan Penumpang
Strategi dalam menghadapi persaingan merupakan strategi yang dimiliki
oleh para sopir bus Kundo dalam menghadapi hal-hal yang akan membawa
mereka kepada persaingan sesama mereka ataupun persaingan yang dilakukan
oleh para sopir bus Kundo dengan Angkutan umum yang dikenal sebutan Oplet.
Hal ini ditemukan dihasil wawancara lapangan dan dijabarkan sesuai dengan poin
seperti berikut ini:
a).Strategi dalam menghadapi persaingan sesama sopir bus Kundo
Strategi yang dilakukan ialah untuk mengurangi persaingan antara sesama
sopir bus Kundo memiliki perbedaan jam kerja dan juga memiliki penumpang
yang berbeda dan juga ketika terjadi perselisihan paham mereka juga cenderung
menyelesaikan dengan kekeluargaan
12
b).Strategi dalam menghadapi persaingan antara bus Kundo dengan
angkutan umum (oplet)
Strategi yang dilakukan ialah para sopir bus Kundo memiliki rute
operasional yang berbeda, memiliki harga sewa yang berbeda, dan juga ketika
terjadi persaingan dikarenakan penumpang, mereka akan menyelesaikan secara
berdiskusi bersama.
Strategi Bertahan Hidup Dalam Perekonomian Keluarga Para Sopir Bus
Kundo
a). Strategi aktif
Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini ialah strategi yang mampu
mengoptimalkan segala kemampuan atau keahlian dari anggota keluarga untuk
menambahkan pendapatan keluarga seperti adanya pekerjaan yang dilakukan oleh
istri atau anak yang akan menambahkan pendapatan keluarga. Peran secara
ekonomi, istri dari 2 orang sopir bus memiliki pendapatan yakni membuka kedai
sembako dan menjual pisang salai. Peran anak mereka juga membantu ekonomi
keluarga dengan pendapatan hasil kerjanya. Peran untuk bus Kundo, istri dari 3
orang sopir bus Kundo ini secara tidak langsung sudah mempromosikan kepada
siapa saja yang berkenan untuk menyewa jasa bus Kundo. Peran anaknya juga
ikut mempromosikan bus Kundo dalam lingkungan mereka serta ada juga yang
terkadang menggantikan sebagai sopir.
b). Strategi Pasif
Strategi yang dilakukan yaitu mengurangi pengeluaran oleh keluarga para
sopir bus Kundo dalam mengurangi atau lebih tempatnya penghematan yang
dilakukan oleh keluarga dalam memenuhi sandang, pangan, pendidikan, dan
sebagainya. Strategi yang dilakukan para sopir bus Kundo yakni dengan
13
melakukan penghematan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam keluarga sopir
bus Kundo dan juga melakukan pengurangan biaya untuk hal yang dianggap
belum penting seperti dalam memilih makanan atau pakaian.
KESIMPULAN
Sopir Bus Kundo merupakan salah satu pekerjaan yang mengendarai bus
dari kayu yang berusia sudah lebih dari 20 tahun lamanya berada di Kecamatan
Kundur Utara Kabupaten Karimun. Walaupun keadaan bus Kundo yang kurang
diminati menyebabkan bus Kundo terpuruk akibat tidak mampu bersaing, tapi
bus Kundo mampu mempertahankan eksistensinya hingga lebih dari 20 tahun
lamanya. Sesuai dengan penjabaran menggunakan teori pilihan rasional yakni
aktor yang dimaksud itu ialah sopir bus Kundo. Sopir bus Kundo yang berperan
sebagai manusia yang memiliki serangkaian cara yang untuk mempertahankan apa
yang telah menjadi tujuannya dalam pilihannya. Sedangkan sumber daya yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah bus Kundo dan juga sumber daya dari aktor
yakni keahlian menyopir. Pengertian sumber daya disini ialah sesuatu yang
menarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor. Keduanya saling berkaitan
karena seorang aktor sangat memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya
sehingga aktor akan memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Sopir bus Kundo
ini tetap mempertahankan bus Kundo selama beberapa tahun disebabkan oleh
adanya rasa kepuasan tersendiri dan juga supaya masih bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan mereka sendiri.
14
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanafiah.2003.Format-format Penelitian Sosial.Jakarta.PT Raja Grafindo
Persada.
Field, John.2016.Modal Sosial.Bantul.Kreasi Wacana
Haryanto, Sindung.2011.Sosiologi Ekonomi.Jogjakarta.Ar-Ruzz Media
Haryanto, Sindung.2012.Spektrum Teori Sosial.Jogjakarta.Ar-Ruzz Media
Herdiansyah, Haris.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta.Salemba
Humanika
Oliver, Sandra.2001.Strategi Public Relations.Jakarta.Erlangga
Usman, Husaini.2009.Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta.PT Bumi Aksara
Ritzer, George-Douglas J.Godman.2010.Teori Sosiologi Modern.Jakarta.Kencana
Ritzer, George-Douglas J.Godman.2014.Teori Sosiologi (Dari Teori Sosiologi
Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern).Bantul.
Kreasi Wacana
Winangsih, Syam-Nina.2012.Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi.Bandung.
Simbiosa Rekatama Media
Kristina Sembiring.2009.Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas
(Aron) di Kelurahan Padang Mas Kecamatan Kabanje Kabupaten
Karo.Dalam Skripsi FISIP Universitas Sumatera Utara (diakses 13 Juni
2016)(Tidak Dipublikasi)
Said Pandapotan Harahap.2010.Evaluasi Pelayanan Angkutan Umum Bus Damri
Pada Ruas Jalan Arteri Kota Medan.Dalam Tesis FT Universitas Sumatera
Utara (diakses 28 September 2016)(Tidak Dipublikasi)
Kartini Putri Pertiwi dan Nurhamlin.2012.Strategi Bertahan Hidup Petani
Penyadap Karet di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur
Kabupaten Kampar.Dalam Skripsi FISIP Universitas Riau (diakses 01
Oktober 2016)(Tidak Dipublikasi)
Rifki Fandi Winarno.201.Strategi Bertahan Hidup Mantan Karyawan PT Kertas
Nusatara Di Desa Pilanjau Kabupaten Berau.Dalam Jurnal FISIP
Universitas Mulawarman Vol.4, No.4, hlm.16-33 (diakses 01 Februari
2017)
15
Suharto,Edi.2002.Copingstrategis.www.policy.hu/Suharto/modul_a/makindo_07.
htm (diakses 13 Juni 2016)
www.bps.go.id (diakses Oktober 2016)
www.keprigov.go.id (diunduh 2013)
Data Sekunder Kantor Camat Kundur Utara Kabupaten Karimun