BAB V PROBLEMATIKA SOPIR LYN - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/20805/8/Bab 5.pdf · sopir lyn, ada...
Transcript of BAB V PROBLEMATIKA SOPIR LYN - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/20805/8/Bab 5.pdf · sopir lyn, ada...
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
BAB V
PROBLEMATIKA SOPIR LYN
Transportasi merupakan sarana paling cepat untuk mempermudah
masyarakat Surabaya untuk beraktivitas. Perbandingan antara jumlah masyarakat
yang menggunakan kendaraan pribadi dengan angkutan umum yaitu lebih banyak
pengguna angkutan umum. Hal itu disebabkan karena biaya yang dikeluarkan
untuk membeli kendaraan pribadi sangat banyak. Oleh karena itu, warga Surabaya
lebih memilih naik angkutan umum daripada kendaraan pribadi. Disisi lain,
kehidupan para sopir angkutan umum pun akan sejahtera dikarenakan banyak
warga yang berminat untuk menaiki angkutannya.
Namun mulai dari tahun 20-an, banyak warga Surabaya yang beralih ke
transportasi pribadi sebab di pasar bebas sudah mulai melakukan sistem kredit.
Pada saat ini untuk mengkredit sepeda motor tidak perlu biaya banyak sebab
dengan DP (Down Payment) Rp. 0,- bisa membawa pulang satu unit sepeda
motor. Sehingga hal tersebut membuat para warga Surabaya yang awalnya
manaiki angkutan umum (lyn) beralih pada transpotasi pribadi dengan cara kredit
murah. Kejadian tersebut berdampak pada sopir lyn, yang mana keeksistensian
para sopir lyn sudah sangat rendah. Pendapatan sopir lyn pun menjadi berkurang,
sistem perekonomian keluarga para sopir mulai terancam.
Beberapa dampak mengenai kemajuan alat transportasi sangat dirasakan
oleh para sopir lyn di surabaya, diantaranya seperti yang akan dibahas di
penelitian kali ini. Kemajuan alat transportasi berimbas buruk kepada para sopir
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
57
lyn di Surabaya, salah satunya yaitu rendahnya tingkat pendapatan sopir lyn
khususnya di Terminal Joyoboyo. Semakin maju alat transportasi yang
dikembangkan di wilayah Surabaya maka semakin termarginalkan angkutan
umum. Hal tersebut akan berdampak pada perekonomian kehidupan keluarga
sopir lyn meningat kebutuhan para sopir lyn semakin tinggi. Pendapatan mereka
bergantung pada jumlah penumpang, apabila sedikit maka pendapatan sopir lyn
sangat rendah.
Dampak yang sangat dirasakan oleh para sopir lyn yaitu rendahnya jumlah
pendapatan. Dari beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat ekonomi
sopir lyn di Terminal Joyoboyo terdiri dari berbagai macam lapisan. Lapisan
tersebut akan diuraikan ke dalam sebuah analisis bermodel pohon masalah,
berikut uraiannya:
Bagan 5.1
Analisis Pohon Masalah Tentang Rendahnya Tingkat Pendaptan Sopir Lyn
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
58
Bagan pohon masalah di atas dapat dijelaskan bahwa fokus permasalahan
yang peneliti kaji yaitu rendahnya tingkat ekonomi sopir lyn di Terminal
Joyoboyo. Berdasakan pada bagan di atas, maka dapat diuraikan pada penjelasan
berikut ini.
A. Rendahnya Tingkat Pendapatan Sopir Lyn di Terminal Joyoboyo
Bidang ekonomi merupakan suatu bidang yang tidak dapat ditinggalkan
oleh masyarakat, dari bidang ekonomi itu dapat menjadi sebuah pisau indikator
tingkat kesejahteraan masyarakat. Indikator tingkat kesejahteraan itu berguna
untuk mengetahui keluarga itu dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya atau
tidak. Selain itu juga bisa melihat golongan suatu keluarga yakni golongan sangat
mampu, mampu, dan kurang mampu. Dari indikator tersebut juga dapat mengukur
suatu keluarga, dapat dikatakan keluarga itu termasuk keluarga sangat sejahtera,
cukup sejahtera, dan kurang sejahtera. Hal itu dapat ditentukan dari seberapa
banyak pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh masyarakat tersebut.
Pendapatan para sopir setiap hari tidak menentu, ditambah lagi dengan
persaingan transportasi yang lebih layak sangat mempengaruhi pendapatan para
sopir tiap hari. Sehingga para sopir sangat kesulitan ketika hendak pulang
kerumah tanpa membawa pendapatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan sopir
lyn, beberapa dari sopir dan pihak istrinya ada yang tidak mengandalkan atau
tidak bergantung pada pendapatan sopir lyn. Disisi lain, meraka membuka usaha
atau melakukan pekerjaan sampingan yang lain. Berikut ini merupakan data
terkait dengan jumlah dan jenis pendapatan dari para sopir lyn51
:
51
Hasil wawancara menggunakan Form Sensus
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
59
Tabel 5.1
Jenis Pendapatan Perbulan Sopir Lyn
No. Pendapatan Utama Pendapatan Tambahan Total
Pendapatan
1 Sopir lyn Loundry Penyetan
Rp.4.500.000 Rp.1.500.000 Rp.1.250.000 Rp.1.750.000
2 Sopir lyn Carteran Rujak Keliling
Rp.2.520.000 Rp.1.200.000 Rp.120.000 Rp.1.200.000
3 Sopir lyn Dawet
Rp.1.520.000 Rp.920.000 Rp.600.000
4 Sopir lyn Guru
Rp.5.000.000 Rp.1.000.000 Rp.4.000.000
5 Sopir lyn
Rp.1.150.000 Rp.1.150.000
6
Sopir lyn Sopir
Panggilan
Krupuk
Rp.3.200.000 Rp.1.500.000 Rp.800.000 Rp.900.000
7 Sopir lyn Warung
Rp.2.250.000 Rp.1.500.000 Rp.750.000
8
Sopir lyn Sopir
Panggilan
Penyetan
Rp.3.840.000 Rp.1.840.000 Rp.700.000 Rp.1.300.000
9 Sopir lyn Ojek Penyetan
Rp.3.040.000 Rp.1.380.000 Rp.460.000 Rp.1.200.000
10 Sopir lyn Buruh
Rp.3.100.000 Rp.1.100.000 Rp.2.000.000
11 Sopir lyn Buruh
Rp.2.000.000 Rp.1.500.000 Rp.500.000
12
Sopir lyn Sopir
Panggilan
Rp.1.500.000 Rp.1.380.000 Rp.120.000
13
Sopir lyn Sopir
Panggilan
Toko Gaji Anak
Rp.4.600.000 Rp.1.500.000 Rp.1.400.000 Rp.1.500.000 Rp.200.000
14 Sopir lyn Jukir Es batu
Rp.4.065.000 Rp.2.300.000 Rp.1.725.000 Rp.40.000
15 Sopir lyn Buruh Gaji Anak
Rp.3.400.000 Rp.1.800.000 Rp.1.400.000 Rp.200.000
16
Sopir lyn Sopir
Panggilan
Warung
Rp.3.110.000 Rp.750.000 Rp.260.000 Rp.2.100.000
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
60
Rendahnya tingkat ekonomi sopir lyn tidak membuat mereka putus asa,
mereka tetap memperjuangkan dan mempertahankan pekerjaan mereka sebagai
sopir lyn. Bahkan sebagian dari sopir lyn juga memiliki pekerjaan sampingan
yang dibantu oleh istri sehingga keluarga sopir lyn tetap bertahan dalam krisisnya
perekonomian. Untuk mempermudah maka peneliti akan menguraikan dari hasil
data form sensus ke dalam bentuk presentase sebagai berikut :
Diagram 5.1
Jumlah Pendapatan Keluaraga Sopir Lyn (n=16)
Hasil dari penelitian, dan diolah oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa
pendapatan sopir lyn kebanyakan lebih dari 3 juta. Pendapatan itu tidak hanya
pendapatan dari seorang suami saja yang berkerja sebgai sopir lyn, melainkan
pendapatan dari pekerjaan istri. Peneliti menekankan, bahwa pendapatan dari
seorang sopir lyn tidak dapat ditentukan tiap harinya. Sejak mulai tahun 20-an
pesaing antar sopir, baik sopir lyn ataupun ojek semakin meningkat, sedangkan
tingkat penumpang menurun diakibatkan beralih kepada kredit murah sepeda
motor. Jadi pendapatan sopir lyn tergantung dengan nasib, mereka para sopir
angkutan hanya bisa berdoa meminta kepada tuhan akan rejeki yang diterima.52
52
Pak Tolib (angkut P) pada tanggal 13 November 2015
27%
27% 13%
33%
1 juta
2 juta
3 juta
lebih dari 3 juta
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
61
Penghasilan yang didapat oleh para sopir lyn tidak dapat disimpulkan
bahwa keluarga itu termasuk golongan keluarga sejahtera atau tidak. Hal itu
disebabkan jumlah pendapatan bukanlah indikator kesejahteraan. Jumlah
pendapatan akan mempengaruhi jumlah pengeluaran karena semakin banyak
pendapatan maka semakin banyak juga pengelurannya. Tingkat pengeluaran
keluarga sopir lyn dapat dilihat dari diagram berikut ini
Diagram 5.2
Tingkat Pengeluaran Keluarga Sopir Lyn (n=16)
Diagram di atas menjelaskan bahwa paling tinggi tingkat pengeluaran
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sebanyak 1 juta dengan prosentase
40%. Sedangkan prosentase tingkat pengeluaran keluarga sopir lyn 2-3 juta adalah
13% dan 27%. Disisi lain, ada kehidupan keluarga sopir lyn yang pengeluarannya
lebih dari 3 juta dengan jumlah prosentase 20%.
Selain menjadi sopir lyn, ada yang melakukan usaha sampingan lain
seperti: sopir panggilan, ojek, usaha prasmanan, dan lain-lain. Dari beberapa
usaha tersebut rata-rata pekerjaan sambilan sopir lyn yaitu sebagi sopir panggilan.
Upah yang mereka dapatkan ketika mendapatkan pekerjaan sopir panggilan
40%
13%
27%
20% 1 juta
2 juta
3 juta
lebih dari 3 juta
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
62
berkisar antara Rp.150.000,- sampai Rp.350.000.- perharinya tergantung jarak
yang akan ditempuh.
Rendahnya tingkat pendapatan sopir lyn berdampak pada kehidupan
keluarganya. Diketahui bahwa pendapatan tiap sopir lyn mengalami tidak
seimbang antara pengeluaran dan pendapatan yang didapat sopir lyn tiap
bulannya. Berikut ini merupakan pengeluaran dan pendapatan setiap bulan dari
keluarga Tamin (42) dan Retno (38).
Tabel 5.2
Data Pengeluaran dan Pendapatan
Jumlah Pengeluaran Jumlah
Pangan Rp. 750.000,-
Energi Rp. 300.000,-
Pendidikan Rp. 440.000,-
Kesehatan Rp. 80.000,-
Sosial Rp. 2.100.000,-
Total Pengeluaran Rp. 3.670.000,-
Jenis Pendapatan Jumlah
Sopir Lyn Rp. 1.800.000,-
Sopir Panggilan Rp. 260.000,-
Usaha toko Rp. 1.500.000,-
Total Pendapatan Rp. 2.940.000,- Sumber : Diolah dari data Survey Rumah Tangga Keluarga Tamin (42)
Dari data tersebut, diketahui bahwa pengeluaran terbanyak adalah
kebutuhan sosial yang meliputi : Arisan, Kredit motor,angsuran hutang. Hal
tersebut dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain, seperti pendidikan,
kesehatan, energi dan khususnya kebutuhan pangan. Para sopir lyn terpaksa
meminjam uang kepada rentenir yang berada di Terminal Joyoboyo untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Faktor yang menyebabkan terjebaknya para
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
sopir lyn terhadap rentenir adalah rendahnya tingkat pendapatan yang mereka
hasilkan setiap harinya.
Selain kesibukan sebagai sopir lyn, dalam empat hari sekali mereka
melakukan libur satu hari guna berkumpul dengan kelurga. Dalam satu
operasional para sopir lyn bisa beroperasi 3-5 kali putaran, sedangkan satu putaran
mendapatkan hasil Rp.40.000,- sampai Rp.70.000,-. Untuk pekerjaan istri yang
guna membantu perekonomian kelurganya mereka juga melakukan pekerjaan
seperti: buruh pabrik, toko kecil atau warung dan penyetan, adapun yang jual
krupuk dan menerima jasa cuci baju (bukan laundry). Diantara berbagai pekerjaan
tersebut, rata-rata pekerjaan dari istri sopir lyn adalah membuka penyetan dengan
pendapatannya dalam satu bulan adalah Rp.1.200.000,-.
Kehidupan rumah tangga para sopir lyn yang sejak dulu atau kurang lebih
10 tahun melakukan pekerjaan itu merasa bahwa kehidupan keluarganya
tercukupi. Dari hasil observasi dan wawancara, peneliti telah menemukan bahwa
pada tahun 1980-an menjadi sopir lyn pendapatan yang diperoleh dapat
mengungguli pendapatan para pegawai negeri. Jadi pada tahun tersebut banyak
orang yang senang dengan pekerjaannya menjadi sopir lyn karena hidupnya
dijamin sejahtera. Namun pada saat tahun 2000-an nasib sopir lyn tidak jelas
karena kebingungan untuk mencari segelintir penumpang. Pendapatan mereka
semakin hari semakin tipis dan tidak menentu, sedangkan harga kebutuhan pokok
semakin hari terus melonjak naik. Tidak ada pula lembaga atau pihak-pihak yang
membantu mereka atau pemerhati mereka karena dianggap banyak sekali orang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
menjadi sopir lyn dan tetap bertahan dalam minimnya penumpang demi mengais
rizki dari menarik angkut.53
Kebutuhan ataupun pengeluaran setiap kehidupan sopir lyn berbeda-beda,
tergantung dari jumlah warganya, semakin banyak warga dilindungi dan dinafkahi
maka semikin besar jumlah pengelurannya, seperti yang dipaparkan oleh bapak
Tolib (sopir lyn P) pada tanggal 13 November 2015:
“Kalau bicara tentang kebutuhan, cerita mulain sekarang sampai
besokpun belum selesai untuk membahas tentang kebutuhan dokarenakan
banyaknya kebutuhan yanhg diinginkan. Begitu pula dengan pengeluran
yang dialami, saya kurang tahu pasti berapa pengeluaran yang pasti dalam
satu bulan. Saya hanya member nafkah istri saya sehari sebesar Rp. 20.000
tiap hari. Dan saya tidak mau tau, entah uang itu dibuat masak apa saja dalm
sehari, yang pasti dalam satu hari saya memberikan nafkah pada istri saya
sebesar Rp. 20.000 dan untuk uang saku anak saya, saya target satu hari Rp.
15.000. Untuk tanggungan dalam satu bulan, Alhamdulillah kredit
motorsudah lunas dan sekarang hanya memiliki tanggungan listrik dalam
satu bulan senesar Rp.100.000 dan tabungan setiap hari Rp.25.000.”
Keadaan ekonomi keluarga sopir lyn di Terminal Joyoboyo sangatlah tidak
menentu. Tingkat pendapatan dan pengeluarannya pun juga tidak lah sama
tergantung kerja keras masing-masing individu. Berdasarkan data yang diperoleh
dalam rumah tangga keluarga sopir lyn, tidak hanya dari pihak suami saja mencari
nafkah melainkan istri juga.
B. Bergantung Pada Juragan Angkutan
Perjuangan sopir lyn untuk memiliki angkutan sendiri bisa dikatakan
hanya bermodal nekad atau modal keberanian saja. Sebab masing-masing individu
memiliki sifat dan pendapat yang berbeda-beda seperti halnya dalam upaya untuk
memiliki angkutan angkut. Bagi para sopir lyn yang memilliki tekad yang besar,
53
Bapak Muji (di angkut Sedati) pada tanggal 26 Oktober 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
mereka memberanikan diri untuk membeli angkutan dengan cara meminjam uang
di bank. Seperti yang dialami oleh bapak Rudi (lyn G) :
“aku iki wes suwe mbak kerjo angkut ket tahun 80-an. Aku iki asli
Jombang tapi aku mele kerjo nak suroboyo mergane peluanga kerjone akeh
dilala kok ijasahku gak payu, ahire aku melu koncoku sing nyupir angkut,
isuk dekne bengi aku, tak rasakno kok pendapatane iki akeh lek aku nduwe
angkut dewe. Ahire aku nekadno ngedol sawah ambek sisa e ngutang nak
bank gae tuku angkut.”
Pada waktu itu harga satu unit angkut Rp.30.000.000,- sampai
Rp.45.000.000,-, tergantung dari fisik angkutannya. Peminjaman uang di bank
diansur selama 4 tahun dengan biaya perbualan Rp.800.000,-. Namun pada
hekekatnya para sopir lyn ingin memilki angkutan sendiri akan tetapi hal tersebut
terkendala pada modal yang dimiliki oleh para sopir. Disisi lain, juga ada
pengusaha yang menginvestasikan uangnya berupa angkutan umum. Mereka para
pengusaha menjadi solusi bagi para sopir lyn yang tidak mampu membeli dan
akhirnya memilih untuk menyewa angkut tersebut dengan system setoran tiap hari
Rp.50.000,- kepada pemiliknya.
Sopir lyn yang berada di Terminal Joyoboyo rata-rata status
kepemilikannya yaitu sistem sewa kepada juragan angkutannya. Jarang sekali
sopir lyn yang memiliki angkutan sendiri, jadi mereka setiap hari harus
memberikan setoran kepada pemilik angkutannya yang biasa disebut dengan
juragan angkutan. Adapun jumlah nominal uang yang harus disetorkan setiap
harinya kepada juragan angkut yaitu sebesar Rp.50.000,-. Namun dalam realitas
kehidupan yang dijalani oleh sopir lyn tersebut, untuk mendapatkan jumlah unag
tersebut sangat sulit dikarenakan rendahnya jumlah penumpang. Adapun status
jumlah kepemilikan angkutan sopir lyn antara lain:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
Diagram 5.3
Jumlah Kepemilikan Angkutan Lyn (n=16)
Dari tabel prosentase yang ada, peneliti dapat menyimpulkan bahwa rata-
rata kehidupan sopir lyn dalam status kepemilikan angkutan yaitu milik sendiri
dan sewa. Namun disisni lebih utama yang milik sendiri dari pada sewa (ngekos
dan kontrak). Walaupun kehidupan atau nasib sopir lyn saat ini sangat diabaikan
dan jarang sekali menemukan penumpang, rata-rata mereka sudah memiliki
tempat tinggal sendiri. Status kepemilikan yakni angkutan milik sendiri
kebanyakan dari para sopir lyn yang sudah lama bekerja hampir 25 tahunan.54
Kebayakan dari mereka memilih untuk menyewa lyn atau angkutan
daripada beli sendiri. Sebab jika milik sendiri mereka masih perlu biaya untuk
menyervis dan perawatan lain-lain. Sedangkan untuk saat ini penghasilan bagi
pekerja sopir lyn atau angkutan sudah sangat memprihatinkan sebab sudah banyak
masyarakat yang jarang naik lyn atau angkuatan. Hal itu dikarenakan dengan uang
sejumlah Rp. 400.000,-, masyarakat sudah bisa mengkredit sepeda motor.
Para sopir lyn rela mengorbankan uang setorannya ditunda dulu karena
menginginkan pulang dari bekerja membawa uang. Hal tersebut memiliki makna
54
bapak Puriyadi (angkut U) pada tanggal 26 Oktober 2015
60%
40%
0%
milik sendiri
sewa
numpang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
bahwa sopir lyn sedang hutang satu setoran kepada juragan lyn. Kejadian tersebut
dikarenakan pendapatan yang dihasilkan dari mencari penumpang sangat rendah.
Para sopir lyn juga tidak memiliki sumber pendapatan yang lain, seperti pekerjaan
sampingan. Sehingga mereka bergantung pada pendapat dari menarik angkutan
setiap hari. Apabila para sopir lyn yang pendapatannya rendah sehingga tidak bisa
membayar sewa angkutaan, maka bisa membayar diwaktu penumpang penuh. Jadi
bagi mereka yang menyewa mereka harus terbebani uang sebesar Rp.50.000,-.
Gambar 5.1
Keseharian Bapak Robet Sebagai Sopir Lyn
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Para sopir lyn bisa dikatakan masih berada dalam belenggu pada juragan
angkut. Bagi sopir lyn yang tidak memiliki modal untuk membeli angkutan atau
meminjam di bank dikarenakan mereka takut tidak bisa membayar angsuran
peminjaman di bank yang disertai dengan bunga, sedangkan untuk setor biaya
sewa Rp.50.000,- sudah dianggap sulit. Hal tersebut dikarenakan para sopir tidak
memiliki sumber pendapatan yang lain, sehingga mereka tidak hanya bergantung
pada pendapatan menjadi sopir lyn.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
Melihat dari latar belakang atau alasan mereka bertahan menjadi sopir lyn
salah satunya adalah rendahnya pengetahuan atau keterampilan mereka. Para sopir
lyn kurang pengetahuan terkait dengan keterampilan untuk membuka atau
mencari usaha sampingan dari sopir lyn. Hal tersebut dikarenakan belum adanya
pelatihan keterampilan atau berwirausaha bagi sopir lyn.
C. Rendahnya Jumlah Penumpang
Penyebab lain dari rendahnya tingkat ekonomi sopir lyn di Terminal
Joyoboyo dikarenakan rendahnya jumlah penumpang. Persaingan dalam bidang
perekonomian semakin banyak, begitu pula dengan yang dialami para sopir lyn
yang saat ini merasakan dampak dari kemajuan transportasi di Kota Surabaya.
Sehingga mereka para sopir lyn mersakan rendahnya jumlah penumpang yang
menyebabkan rendahnya pendapatan mereka. Jika dibandingkan dengan tahun 80-
90an sangat berbeda jauh antara minat masyarakat terhadap angkutan angkut.
Pada zaman dulu, sopir lyn selalu mendapatkan penumpang penuh
sehingga mereka bisa narik angkit dalam sehari mencapai 5 PP (pulang pergi),
namun pada saat ini, sopir lyn kehilangan keeksistensiannya. Dalam sehari sopir
hanya bisa menarik angkut 1-2 kali PP. Hal tersebut bisa diuraikan kedalam
bentuk skema perbandingan keramian penumpang setiap harinya melalui kalender
musim dibawah ini :
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
selo
Seperti yang ada diskema diatas (skema 01), calendar pada masa pekerja
sopir lyn masih jaya dalam artian pendapatan atau ramainya penumpang bisa
dijadwalkan. satu bulan tanggal berapa saja yang Kolom paling atas
menyimpulkan bahwa dibulan 01-02 dan 07-08 penumpang tidak begitu ramai
dikarenakan pada bulan tersebut para mahasiswa libur semester. Sedangkan pada
bulan 03-06 dan 10-12 penumpang ramai dikarenakan pada bulan tersebut mulai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
selo
S S R K J Sb M
in
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Pendapatan para sopir lyn di
Terminal Joyoboyo tergantung dari
ramainya penumpang. Semakin banyak
penumpang yang naik atau ikut angkut
tersebut, maka semakin banyak pula
pendapatan sopir lyn. Para sopir lyn pun
bisa menjadwalkan dalam satu tahun,
bulan apa saja yang ramai.
Sn S
l
R
Skema 02
Calender Masa Kini
K J S M
Mahasiswa
Skema 01
Calender History
Sumber : Hasil wawancara oleh sopir lyn di
Terminal Kenjeran
Sumber: Hasil wawancara oleh sopir lyn di
Terminal Kenjeran
Keterangan :
: Ramai
penumpang : Sepi penumpang
Pekerja
Hari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
aktif pembelajan bagi mahasiswa. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa
rata-rata dari penumpang angkut adalah mahasisa dan ibu-ibu kepasar maupun
kerja,dan juga para pelajar mulai dari tingkat (SD, SMP, SMA). Untuk bulan 09
penumpang sangat sepi karena bulan tersebut bulan selo, yang mana para sopir
lyn mempercayai bahwa bulan selo tersebut bulan yang jelek untuki berusaha,
berdagang dan mencari penumpang.
Namun, berlangsungnya putaran kehidupan, para sopir lyn pun sudah tak
merasakan ramainya penumpang sehingga mereka tidak bisa menjadwalkan
keramain penumpang, seperti (skema 02) yang memiliki perbedaan dengan
(skema 01), keramain penumpang pada sat ini, tidak bisa dijadwalkan. Sebab,
banyaknya warga yang memiliki kendaraan pribadi. Pendapatan sopir lyn beradu
nasib dan perbanyak berdoa kepada Allah agar didapatkan rejeki yang barokah.55
Penyebab rendahnya jumlah penumpang dikarenakan dari berbagai macam
aspek, salah satunya adalah: aspek fisik dan aspek persaingan. Aspek fisik
mencakup rendahnya fasilitas yang diberikan sopir lyn terhadap penumpang
sehingga penumpang kurang nyaman di dalam angkut. Fasilitas tersebut
diantaranya:
1. Rendahnya Fasilitas
a. Belum Maksimalnya Trayek Lyn
Rendahnya jumlah penumpang disebabkan karena kurangnya minat
penumpang untuk bertransportasi menggunakan angkutan umum. Selain itu,
ketidakfahaman penumpang untuk menaiki angkutan jurusan apa untuk menuju
55
Diskusi para Sopir lyn (DiTerminal kenjeran) pada tanggal 23 Oktober 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
lokasi dikarenakan belum maksimalnya trayek angkutan. Seperti yang telah
diketahui trayek yang di fasilitasi untuk penumpang hanya sekedar berupa
tulisan lokasi awal sampai lokasi akhir, seperti halnya angkutan P (Joyoboyo –
Kenjeran). Bagi penumpang atau pendatang yang hendak menuju ke suatu
tempat tidak akan mengetahui rute detailnya dari masing-masing angkutan. Hal
tersebut dimanfaat oleh sebagian para sopir lyn dengan cara mengatakan bahwa
angkut tersebut jurusan yang dicari penumpang padahal sebenarnya tidak.
Sehingga penumpang harus ganti angkut lagi ditengah perjalanan. Seperti yang
dipaparkan oleh ibu Ana (penumpang lyn V):
“aku sakjane awang-awangen ape numpak angkut, wedi kennek bujuk’i
maneh. Kadang onok sopir iku sing apikan, penumpang e diarahno numpak
angkut opo sing bener, kadang yo onok sopir iku nakalan, angger
dikongkon numpak angkut e ae mbasio guduk jurusane, lah koyok aku
gkngerti dalan yo manut ae mbak, dadakno aku jek leren oper pindo”
Gambar 5.2
Kondisi Angkutan Tidak Ada Trayek Lyn
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Trayek yang ada selama ini kurang maksimal sehingga penumpang tidak
merasakan manfaat dari informasi trayek angkutan tersebut. Ada juga di
sebagian angkut yang tidak memaparkan informasi dari trayek angkut tersebut.
Seakan-akan informasi trayek di angkutan hanya sebagai hiasan. Di Terminal
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
dan di halte belum ada media informasi mengenai trayek lyn. Dari pihak para
sopir lyn juga belum ada inisiatif pembuatan media informasi trayek angkut.
Media informasi trayek angkut yang dimaksud adalah sopir lyn tidak
hanya memfasilitasi dalam bentuk tulisan secara singkat saja. Akan tetapi
menggambarkan lokasi dan jalan apa saja yang menjadi rute atau trayek dari
masing-masing angkut, bisa dikatakan informasi media trayek angkut disajikan
kedalan bentuk denah lokasi atau peta.
b. Kondisi Angkut Yang Tidak Layak Pakai
Angkutan lyn merupakan angkutan umum yang paling lama dan masih
bertahan di tengah-tengah perkembangan transportasi. Namun sedikit dari
penumpang tetap menggunakan lyn untuk menuju lokasi, mulai dari pelajar
sampai ibu-ibu. Disisi lain, banyak keluhan dari penumpang terkait dengan
kelayakan angkutan lyn. Kondisi angkutan lyn di Surabaya hampir semuanya
tidak layak pakai. Mulai dari berkarat, rapuh dan juga tempat duduk penumpang
tidak nyaman.56
Kelayakan kondisi angkutan lyn sangat perlu diperhatikan, sebab terkait
dengan keselamatan penumpang. Oleh karena itu, dilakukan uji KIR guna
mengontrol kelayakan jalan sebuah pengoperasian sopir lyn. Dalam pemantauan
kepengurusan di komunitas induk unit lyn, terdapat beberapa lyn yang tidak ada
lampu sorot, namun sopir lyn tetap nekat beroperasi malam hari. Selain itu, ada
cendela kaca balakang yang pecah dan hanya ditutup dengan plastik.57
56
Kyky, siswa SMKN 8 Surabaya. 57
Hasil pemantauan lapanagn oleh pengurus KAKS
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
Gambar 5.3
Kondisi Angkutan yang Tidak Layak Pakai
Sumber: Dokumentasi Peneliti
c. Belum Maksimalnya Pelayanan
Sebuah pelayan merupakan menjadi penilaian bagi masyarakat untuk
menggunakan transportasi umum. Pelayanan yang nyaman akan membawa daya
tarik agar masyarakat berminat untuk menggunakan jasa sopir lyn. Akan tetapi
dewasa ini peran angkutan kota sebagai salah satu transportasi umum yang
melayani mobilisasi masyarakat semakin menurun. Penurunan jumlah
penumpang yang cukup drastis menyebabkan para sopir lyn mengeluh karena
pendapatan yang mereka dapatkan tiap harinya dirasa sangat kurang untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Melihat dari segi penumpang, mereka merasa pelayanan yang diberikan
oleh pengelola angkot masih kurang. Waktu tempuh yang lama seringkali
membuat para penumpang tidak dapat memperhitungkan jadwal mereka dengan
tepat, sehingga terjadi keterlambatan. Ditambah lagi dengan kondisi fisik lyn
yang sudah rusak semakin menambah perjalanan tidak nyaman.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
Hal tersebut juga berpengaruh kepada para pengguna jalan lain, karena
mereka sering terganggu oleh ulah para sopir lyn yang sering seenaknya sendiri
dalam mengemudikan angkot tanpa mempedulikan pengguna jalan yang lain.
Hal yang sama juga dialami oleh pemilik angkot, dimana dari hari ke hari
mereka semakin tidak puas dengan setoran yang diperoleh oleh sopir lyn,
sementara biaya perawatan lyn dari hari ke hari juga semakin bertambah.
Selain itu, penyebab belum maksimalnya jasa sopir lyn dikarenakan waktu
ngetime58
yang lama. Kemacetan yang terjadi di Surabaya bukan disebabkan
karenakan banyaknya angkutan yang ngetime terlalu lama di pinggir jalan, akan
tetapi tingginya jumlah transportasi pribadi roda dua. Waktu ngetime sopir lyn
lama, dikarenakan mereka butuh penumpang untuk mendapatkan uang setoran.
Banyak penumpang yang mengatakan bahwa waktu ngetime sopir lyn terlalu
lama, terkadang sampai 20 menit belum berangkat dikarenakan belum
mendapatkan tambahan penumpang.59
Sopir lyn memilik teknik mengoperasionalkan angkutannya, yaitu dengan
cara mentarget jumlah penumpang. Misalnya seperti di lyn V; para sopir lyn
mentarget mendapatkan minimal 4 penumpang, jika sudah mencapai 4
penumpang maka lyn tersebut segra berangkat. Namun jika tidak maka sopir lyn
tidak akan berangkat, meskipun dapat satu penumpang. Terkadang sopir lyn
tetap berangkat namun dipetengahan perjalanan mereka akan ngetime lagi.
Jika sopir lyn hanya memuat satu orang maka dia tidak bisa membayar
setoran, upah dari satu penumpang hanya bisa untuk mengganti biaya bensin.
58
Ngetime adalah mencari penumpang. 59
Wawancara kepada Nima, penumpang lyn G, alamat Karamenjangan, usia 35 tahun.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
Dalam sehari sopir lyn mengisi bensin Rp.50.000,- digunakan dalam 3 kali PP
(Pulang Pergi) atau 6 kali perjalanan. Apabila Rp.50.000,- dibagi 6 dari
perjalanan, maka sehari hasil yang didapat yaitu Rp.8.000,-, sedangkan upah
satu penumpang yaitu maksimal Rp.5.000. Namun apabila sopir lyn hanya
mengangkut satu penumpang maka sopir lyn tidak mendapatkan upah jasa
pengantarannya.60
Angkutan lyn lebih diminati oleh kaum perempuan dibandingkan laki-laki.
Mayoritas dari alasan penumpang lebih memilih menggunkan angkutan lyn
daripada tranportasi pribadi adalah tidak bisa naik sepeda motor atau tidak
memilki sepeda motor. Ada yang berasumsi lebih baik naik angkutan umum
daripada naik sepeda motor karena kepanasan dan terkena polusi. Namun pada
kenyataanya, ada sopir lyn yang merokok di dalam angkutan ketika
mendapatkan penumpang. Bagi sopir lyn sebatang rokok merupakan obat untuk
mengatasi ngantuk dan stress. Ketika sopir lyn mendapatkan sedikit penumpang,
rasa sedih, bingung dan ngantuk menjadi satu. Oleh karena itu sopir lyn
membutuhkan sebatang rokok sebagai penenang.
2. Persaingan
a. Kredit Motor Murah
Saat ini Kota Surabaya khususnya Kalibokor Kencana Kelurahan Pucang
Sewu Kecamatan Gubeng, masyarakatnya sangat gemar untuk berkredit. Mulai
dari orang tua bahkan pemuda yang baru lulus sekolah yang memiliki pekerjaan
sudah berani untuk mengkredit sepeda motor atau mobil. Padahal sudah sangat
60
Muhclas, sopir lyn V, usia 55 tahun.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
jelas kalau kredit itu adalah pinjam meminjam yang disertai dengan bunga atau
lebih jelasnya lagi dikenakan biaya tambahan. Sangat menyedihkan kalau
seluruh masyarakat Kota Surabaya sudah merasa diuntungkan dengan cara
transaksi dengan cara kredit contohnya saja; kartu kredit, motor kredit, mobil
kredit, hp kredit, hingga sampai hal-hal yang seharusnya bisa dibeli tunai pun
membelinya dengan cara kredit.
Masyarakat Kalibokor Kencana kebanyakan mengkredit dalam bentuk
barang sepeda motor atau mobil, baik itu orang mampu atau tidak. Masyarakat
Kalibokor Kencana yang tergolong mampu atau tidak mampu, rata-rata
mengkredit sebuah alat transportasi khususnya sepeda motor dan mobil. Hal itu
dikarenakan sepeda motor atau mobil merupakan alat yang sangat dibutuhkan
masyarakat untuk mempermudah atau mempercepat kegiatannya. Bisa jadi
kendaraan tersebut merupakan pengganti kaki untuk mencapai tujuan dengan
cepat.
Adakalanya seseorang terpaksa kredit, karena dia merasa memang sangat
membutuhkan, tetapi adapula yang kredit hanya ingin menumpuk kekayaan.
Adanya kredit ini membuat masyarakat Kalibokor Kencana terlihat kaya raya
dengan segala fasilitas yang mewah tapi semuanya diperoleh dari hasil kredit.
Banyak warga yang berkata kalau tidak kredit mana mungkin bisa beli mobil
baru, rumah mewah, segala macam kebutuhan tersier yang tidak terlalu penting.
Pada dasarnya kredit merupakan hutang yang saat ini sudah menjadi
budaya. Tidak ada harapan untuk kehidupan di masa yang akan datang, sebab
semuanya tidak akan tercukupi jika masyarakat masih menumpuk hutang sampai
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
pada akhir kehidupan. Dari adanya kredit murah sepeda motor dan mobil
membuat masyarakat Kalibokor Kencana berloma-lomba untuk mengkredit.
Ketika para warga banyak yang mengkredit sepeda motor dan mobil, membawa
dampak bagi masyarakat sekitar khususnya pekerja sopir lyn, serta membawa
kemacetan di Kota Surabaya tercinta ini.
Adanya Kredit sepeda motor dan mobil yang murah, dampak yang terjadi
adalah; Pertama, masyarakat tergiur untuk mengkredit, apalagi uang muka untuk
mengambil sepeda motor atau mobil sangat murah dan persyaratannya pun juga
tidak begitu rumit. Tepat ketika akhir tahun, banyak promosi kredit sepeda
motor yang tanpa uang muka. Kedua, pekerja sopir lyn nasibnya teromba-
ambing, sebab masyarakat mulai beralih menggunakan alat transportasi pribadi
setelah adanya kredit sepeda motor atau mobil yang murah.
Pada akhirnya sopir lyn pun kehilangan pelanggan atau penumpang
setianya. Sopir lyn mulai bimbang antara mementingkan penumpang atau diri
sendiri. Seperti yang kita ketahui, bahwa sopir lyn harus menyetorkan uang
terhadap pemilik angkutan sebagai penyewaan tiap harinya. Jadi, jika sopir lyn
mementingkan kepentinagn penumpang, kemungkinan besar sopir lyn akan
mengalami kerugian atau tidak ada pemasukan.
Jika sopir lyn mementingkan dirinya sendiri maka sopir lyn tidak akan
jalan jika penumpangnya belum penuh, walaupun penumpang pertama tadi
sudah menunggu satu jam. Sebab pemasukan untuk seorang sopir belum
kategori yang tercukupi karena penghasilan satu hari harus kepotong
pembayaran sewa angkutan, perawatan angkutannya, dan uang kas. Apabila
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
semua masyarakat beralih menggunakan tranportasi pribadi, maka sopir lyn akan
benar-benar tertindas.
Ketiga, jalan raya di Surabaya akan semakin macet dikarenakan
bertambahnya volume jumlah kendaraan. Selain itu semakin tingginya bangunan
yang mencakar langit di Surabaya menyebabkan penyempitan jalan. Walaupun
ada pelebaran jalan, itu bukan salah satu solusi dari kemacetan yang ada di
Surabaya. Apabila jalan sudah diperlebar tetapi volume kendaraan juga
meningkat maka tetap saja akan terjadi kemacetan. Belum lagi produksi sepeda
motor dan mobil tiap tahun semakin meningkat, ditambah lagi dengan promosi
kredit yang tidak dibatasi setiap tahun maka tetaplah ada kemacetan.
b. Persaingan Angkutan Berbasis Online
Perkembangan Kota Surabaya setiap tahunnya semakin berkembang,
begitu pula dengan jumlah penduduknya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas,
bahwasannya warga Surabaya lebih banyak yang mengkredit sepeda motor
untuk mempermudah aktivitas dibandingkan dengan menggunakan angkutan
umum, sehingga hal tersebut menimbulkan kemacetan. Berbagai macam telah
dilakukan oleh pemerintah Kota Surabaya untuk menangani masalah kemacetan.
Mulai dari pelebaran jalan dan peraturan bagi PNS untuk tidak memakai
kendaraan bermotor ketika berangkat kerja. Saat ini juga terdapat angkutan
online seperti (gojek, uber dan grab) di Kota Surabaya yang berujuan untuk
membantu masyarakat dan mengurangi jumlah kemacetan.
Kehidupan sopir lyn dipenuhi dengan beban, baik beban mencukupi
kebutuhan keluarganya dan beban memenuhi peraturan-peraturan yang telah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
ditetapkan oleh pemerintah bagi sopir angkutan umum. Walaupun sopir lyn tidak
mendapatkan subsidi, tapi para rekan-rekan tetap mematuhi dan melaksanakan
peraturan tersebut. Akan tetapi kesetiaan mereka tidak ada yang memperhatikan,
seperti halnya ketika para sopir lyn mengalami masalah terkait persaingan yang
tidak seimbang diantara angkutan umum.
Dalam sebuah kegiatan tentunya adanya pihak yang berkaitan dan pihak
yang berpengaruh. Begitu pula dalam keberlangsungan operasional sopir lyn
dalam sehari-hari. Adapun bentuk keterlibatannya akan digambarkan melalui
diagram venn yang mana simbol-simbolnya adalah berbentuk lingkaran. Adapun
bentuk keterlibatan peran ditandai dengan jarak yaitu jauh dekatnya sebuah
lingkaran ke lingkaran yang dituju atau sasaran. Sedangkan pihak yang
berpengaruh ditandai denagn ukuran yaitu besar kecilnya sebuah lingkaran
tersebut. Berikut keterlibatan yang terjadi dalam operasional lyn Terminal
Joyoboyobo.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
Diagram 5.4
Diagram Venn Sopir Lyn Terminal Joyoboyo
Diagaram di atas, bisa diketahui bahwa pihak yang terlibat dalam
kehdupan sopir lyn yaitu: ketua kelompok lyn, pemilik lyn, warung, pencari
penumpang, penumpang, DISHUB (Dinas Perhubungan), Pom bensin. Pihak-
pihak tersebut merupakan sebagian ada yang mempengaruhi dan berperan.
Disini sasarannya adalah sopir lyn yang menjadi sasaran para pihak-pihak
tersebut. Seperti DISHUB sangat mempengaruhi berjalannan operasional lyn
namun tidak ada tindakan atau peran, sebab menurut hasil wawancara dengan
Puriyadi (lyn U) pada tanggal 26 Oktober 2015 :
“yang mengurusi lyn-lyn ini ya perorangan, jadi ya pemilik nya atau
penyewanya yang bertannggung jawab, pemilik atau juragan lyn hanya
member fasilitas penyewaan sedangkan ketua kelompok lyn hanya
memfasilitasi dalam pembayaran kepada polsek-polsek. DISHUB hanya
memintai iuran tiap masuk Terminal Jooyoboyo namun DISHUB tidak
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
timbale baliknya pada kita pihak sopir lyn. Orang DISHUB cuma duduk
manis didalam menikmati AC dan kursi empuk.”
Sedangkan pihak Pom bensin, posisinya atau statusnya sama dengan
DISHUB. Member pengaruh yang besar bahkan mematikan para sopir namun
tidak ada perannya sama sekali. Pengaruh yang dirasakan oleh sopir lyn yaitu
pengahasilan yang meraka peroleh dalam satu hari habis buat membeli bensin.61
Begitu pula dengan Samsat dan UPTD Pengujian kendaraan bermotor, kedua
lembaga tersebut berpengaruh pada peraturan ketertiban sopir lyn akan tetapi
tidak berperan di dalam permasalahan yang berkaitan dengan peraturan tersebut.
Adapaun Bidang Angkutan dan UPTD Terminal Joyoboyo merupakan bawahan
dari DISHUB oleh karena itu pengaruh dan perannya hampir sama dengan
DISHUB.
Pihak yang sangat berperan dan mempengaruhi perekonomian sopir lyn
yaitu penumpang dan ketua unit induk lyn. Sudah jelas bahwa penumpang yang
sangat berperan sebab jika tidak ada penumpang maka sopir lyn tidak
mendapatkan pendapatan. Begitu pula dengan pihak yang mencarikan
penumpang dan warung yang sama-sama memiliki peran dan pengaruh namun
bedanya hanya pada sebersar apakah peran dan pengaruh pada sopir lyn?.
Kehadiran angkutan online mendapatkan tanggapan positif dari
masyarakat, baik dari segi pelayanan dan tarif yang sangat murah. Tanpa
disadari adanya angkutan online membuat kehidupan sopir lyn terpinggirkan
sebab masyarakat lebih memilih angkutan online dibandingkan dengan angkutan
61
Tolib (lyn P) pada tanggal 13 November 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
lyn. Sehingga terjadi persaingan anatra angkutan online dan amgkutan
konvensioanal (lyn).
Wali Kota Surabaya yaitu Bu Risma menolak dengan adanya angkutan
berbasis online, pendapat tersebut dikatakan langsung oleh Bu Risma melalui
acara CNN Live dengan tema kontroversi transportasi online. Bu Risma
menolak adanya angkutan online dikarenakan Kota Surabaya sendiri belum
terlalu membutuhkan dengan angkutan online. Berbeda dengan Jakarta yang
termasuk sudah sangat membutuhkan angkutan online untuk mengatasi
kemacetan.
Alasan kedua yaitu Bu Risma khawatir takut ada pergesekan diantara
kedua pihak yaitu angkutan lyn dengan angkutan online. Sebab datangnya
angkutan online akan menimbulkan persaingan besar bagi angkutan lyn yang
sejak dulu sudah menjadi angkutan umum di Kota Surabaya. Timbulnya
persaingan tersebut merupakan persaingan tidak sehat atau tidak seimbang62
sebab dianatara persyaratan dan peraturan diperlakukan sangat beda akan tetapi
jenisnya sama yaitu menjadi angkutan umum.
Pergesekan yang terjadi antara angkutan lyn dan online terlihat dari segi
yang menaungi, angkutan online memiliki subsidi sedangkan angkutan lyn tidak
sama sekali. Akan tetapi angkutan lyn yang mendapatkan beban atau tamabahan
pengeluaran untuk melaksakan peraturan dan persyaratan yang telah ditentukan.
Adapun peraturan dan persyaratan yang menjadi tidak seimbang antara lain
sebagai berikut :
62
Televisi CNN Live
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
1) Tarif batas atas dan bawah
2) Pembentukan trayek
3) Melakukan uji KIR
4) Jumlah pekerja dibatasi
5) Plat nomer berwarna kuning
Adanya persaingan tidak seimbang tersebut yang berdampak pada sopir
lyn yaitu rendahnya jumlah penumpang dikarenakan beralih ke angkutan online.
Hal tersebut mengurangi jumlah pendapatan sopir lyn, bahkan untuk
mendapatkan penghasilan guna membayar setoran sewa lyn mereka rela narik
angkut 3 sampai 4 kali PP. Hadirnya angkutan online membuat masyarakat
mengabaikan angkutan lyn, sehingga para sopir lyn tidak mendapatkan perhatian
dari warga Surabaya dan juga pemerintah kota maupun pemerintah pusat.
Tidak seimbangnya persaingan tersebut belum ada pihak apapun yang
mencoba untuk mendengarkan atau memahami permasalahan para sopir lyn
terkait dengan persaingan yng tidak seimbang. Hal tersebut dikarenakan belum
adanya yang mengadvokasikan permasalahan sopir lyn. Realita yang terjadi,
sopir lyn merasa cemburu atau di anak tirikan oleh pemerintah pusat, sebab
angkutan lyn dan angkutan online sama-sama angkutan umum. Akan tetapi
terdapat perbedaan yang yang beban yang tanggung atau dijalani lebih besar
angkutan lyn dibandingkan angkutan online.
D. Belum Efektifnya Lembaga Koperasi JMS (Jasa Mandiri Sejahtera)
Penyebab rendahnya tingkat ekonomi sopir lyn di Terminal Joyoboyo
adalah belum efektifnya lembaga yang menaungi. Hal tersebut dikarenakan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
84
kurangnya komunikasi antara pemegang lembaga dan para sopir lyn. Seperti
undang-undang PP No. 74 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa semua jenis
angkutan umum atau kendaraan yang berplat nomer kuning harus berbadan
hukum. Namun di Kota Surabaya koperasi untuk angkutan umum di sediakan oleh
pemerintah kota dengan jumlah 5 lembaga koperasi berbadan hukum.
Jika sopir lyn hendak melakukan pengajuan untuk mendirikan lembaga
koperasi berbadan hukum sendiri tidak diperbolehkan maka para sopir lyn harus
bergabung di lima koperasi yang sudah ditunjuk oleh pemerintah. Peraturan yang
mewajibkan angkutan umum harus berbadan hukum tidak ada sosialisasi lebih
lenjut, sehingga para sopir lyn beranggapan berbadan hukum yang dimaksud
adalah angkutan umum yang dimiliki oleh para sopir lyn akan diambil alih oleh
pemerintah pusat tanpa adanya ganti rugi. Seperti anggapan Arifin di dalam forum
diskusi penggalian problem.
“Kita sebenarnya sangat senang dengan adanya kepedulian pemerintah
dengan menyediakan sopir lyn fasilitas koperasi yang berbadan hukum.
Karena menurut kami ketika sopir lyn dinaungi oleh sebuah lemabga
koperasi maka sopir lyn akan mendapatkan uang konpensasi tiap masing-
masing sopir lyn. Akan tetapi, kami para sopir tidak ingin kepemilikan lyn
dibalik nama menjadi milik koperasi.”
Pada hasil diskusi sebelumnya bisa disimpulkan bahwasanya para sopir
lyn merespon positif dan mendukung lembaga tersebut, akan tetapi para sopir lyn
menolak dengan tehnik yang dilaksanakan. Seperti halnya pembalikan nama
kepemilikan angkutan menjadi milik koperasi tanpa ada proses jual beli. Hal
tersebut yang membuat para sopir lyn kurang berminat untuk bergabung dengan
lembaga koperasi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
85
Gambar 5.4
Proses Diskusi dengan
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Fokus lokasi peneliti berada di Terminal Joyoboyo, sedangkan untuk
koperasi yang ditunjuk pemerintah salah satunya berada di Terminal Bratang.
Oleh karena itu peneliti menggunakan Koperasi Jasa Mandiri sebagai lembaga
koperasi bagi angkutan lyn. Penjelasan dari sopir lyn terkait dengan tehnik
bergabung ke koperasi, sangat berbeda dengan yang dipaparkan oleh ketua
koperasi Jasa Mandiri Sejahtera yaitu Andik (43 tahun) di kantor Koperasi JMS :
“tehnik pendaftaran bagi sopir lyn yang bergabung ke koperasi JMS yaitu
dengan persyaratan tertentu dan sopir lyn akan mendapatkan sertfifikat
kepemilikan angkutan lyn yang sudah dilabeli dengan koperasi berbadan
hukum.”
Dari penjelasan tersebut bisa difahami bahwa dalam tehnik bergabung
pada koperasi tidak proses balik nama yang awalnya milik perorangan menjadi
milik koperasi. Bahkan untuk saat ini, koperasi JMS dalam kondisi mati suri
sebab dari sekian sopir lyn yang ada di Surabaya hanya 3-5 sopir lyn yang
brgabung pada koperasi tersebut. Sedangkan dari sopir lyn di Terminal Bratang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
86
tidak ada yang bergabung walupun lokasi koperasi JMS dilingkup Terminal
Bratang.
Bergabung dengan koperasi berbadan hukum merupakan hal yang sangat
penting, karena jika tidak bergabung maka para sopir lyn tidak dapat mengurus
perpanjangan pajak. Sebab salah satu persyaratan untuk memperpanjang pajak
angkutan umum adalah harus bergabung di koperasi berbadan hukum. Namun,
kenyataanya mulai tahun 2014-2017 hanya 3-5 sopir lyn yang bergabung. Jadi
bisa diperkirakan bahwa pihak SAMSAT tetap melayani perpanjangan pajak
angkutan umum walaupun tidak dalam status berbadan hukum.
Menurut para ketua lyn di Terminal Joyoboyo, perbedaan informasi
tersebut dikarenakan ketidakjelasan informasi, sebab sampai saat ini belum ada
penjelasan lebih lanjut terkait tehnik berbadan hukum. Hal tersebut dipicu belum
ada sosialisasi tentang undang-undang PP. no 74 Tahun 2014. Dalam penggalian
data terkait informasi yang berbeda, peneliti mencoba mengkonfirmasikan hal
tersebut kepada pihak yang bersangkutan yaitu Dinas Perhubungan di Bidang
Angkutan. Dari penjelasan staf bidang angkutan yaitu REZA (36 tahun)
mengatakan bahwa.
“pihak Dinas Perhubungan sudah pernah melakukan sosialisasi terkait
dengan PP No. 74 Tahun 2014, pelaksanaan kegiatan tersebut pada tahun
2016”.
Setiap lembaga terkait dengan sopir lyn, terdapat perbedaan di antara
penjelasan masing-masing. Hal tersebut terlihat sangat jelas bahwa semua pihak
tidak melakukan komunikasi secara lanjut.