STOMATITIS

22
I. STOMATITIS A. Pengertian Sariawan atau stomatitis aftosa merupakan kelainan yang terjadi pada selaput lendir di dalam mulut. Kelainan tersebut berupa luka yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan cenderung cekung. Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, yang biasanya melibatkan pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan dan bagian atas atau bawah mulut. Kata “stomatitis” secara harfiah berarti radang pada mulut. Radang ini bisa disebabkan oleh kondisi- kondisi dalam mulut itu sendiri, seperti kesehatan mulut yang buruk, gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik, atau akibat luka bakar mulut karena makanan atau minuman panas atau kondisi-kondisi yang mengenali seluruh tubuh, seperti pengobatan, reaksi alergi, terapi radiasi atau infeksi. Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang nyeri, terkait dengan eritematosa (kemerahan), pembengkakan, dan terkadang perdarahan pada daerah yang terkena. Napas tidak sedap (halitosis) juga bisa menyertai kondisi. Stomatitis mengenai semua kelompok usia, dari bayi sampai orang tua. Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita

description

materi pada smf Gigi dan Mulut

Transcript of STOMATITIS

Page 1: STOMATITIS

I. STOMATITIS

A.  Pengertian

Sariawan atau stomatitis aftosa merupakan kelainan yang terjadi pada selaput

lendir di dalam mulut. Kelainan tersebut berupa luka yang berbentuk bercak

berwarna putih kekuningan dengan permukaan cenderung cekung.

Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, yang

biasanya melibatkan pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan dan bagian atas atau

bawah mulut. Kata “stomatitis” secara harfiah berarti radang pada mulut. Radang

ini bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi dalam mulut itu sendiri, seperti kesehatan

mulut yang buruk, gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik, atau akibat luka

bakar mulut karena makanan atau minuman panas  atau kondisi-kondisi yang

mengenali seluruh tubuh, seperti pengobatan, reaksi alergi, terapi radiasi atau

infeksi.

Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang nyeri, terkait dengan

eritematosa (kemerahan), pembengkakan, dan terkadang perdarahan pada daerah

yang terkena. Napas tidak sedap (halitosis) juga bisa menyertai kondisi. Stomatitis

mengenai semua kelompok usia, dari bayi sampai orang tua.

Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang

terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah

parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa

saja, termasuk bayi yang masih berusia 6 - 24 bulan.

B.   Penyebab Stomatitis

1.    Adanya bakteri, virus dan jamur penyebab sariawan

·      Infeksi Virus

Timbulnya sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus adalah karena beberapa

bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk kasus-kasus khusus seperti yang

menyebabkan demam pada herpes, kelenjar, dan penyakit lain yang berhubungan

dengan mulut. Penyakit sistemik yang biasanya menimbulkan gejala klinis

Page 2: STOMATITIS

stomatitis antara lain infeksi herpetic, gonorrhea, measles, leukemia, HIV/AIDS,

kekurangan vitamin C dan lainnya.

·      Infeksi bakteri

Bakteri penyebab sariawan sangat mudah masuk melalui makanan dan minuman

yang biasa dikonsumsi. Sariawan yang disebabkan oleh infeksi bakteri biasanya

terjadi saat seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang

disebabkan oleh bakteri. Jika tidak sering membersihkan rongga mulut secara

teratur bakteri akan mudah berkembang biak di dalam mulut. Biasanya bakteri

akan menempel di rongga mulut, kemudian akan menyebabkan peradangan.

·      Serangan Jamur.

Sariawan jenis ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang

sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan

penggunaan antibiotik dosis tinggi.

2.    Kurangnya asupan nutrisi

Asupan nutrisi berupa Vitamin C, Vitamin B12, dan zat besi sangat penting. Jika

kekurangan maka akan memacu timbulnya sariawan disertai juga dengan bibir

pecah-pecah atau gusi yang mudah berdarah. Sehingga diperlukan asupan nutrisi

yang baik setiap hari untuk mencegah terjadinya sariawan.

3.    Terganggunya imunitas tubuh

Terganggunya imunitas seperti ketika seseorang lambungnya panas, akan

muncul sariawan di lapisan lendir mulut yang disertai dengan nafas panas dan

berbau tidak sedap. Seringkali dijumpai pula gejala tenggorokan terasa kering.

Kebanyakan orang awam menyebut kondisi ini panas dalam.

4.    Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi) .

5.    Alergi terhadap makanan (seperti cabai dan nanas)

6.    Penyebab eksternal lain

Penyebab lain yang paling umum adalah luka yang ditimbulkan akibat tergigit

atau gigi yang miring bisa secara terus menerus mengiritasi struktur-struktur oral,

pemasangan gigi palsu atau kawat gigi. Selain itu kondisi psikologi seseorang

seperti stress juga bisa memperngaruhi timbulnya sariawan.

C.   Klasifikasi Stomatitis

Page 3: STOMATITIS

1.      Stomatitis Primer

·      Recurrent Aphtouch Stomatitis (RAS), merupakan ulcer yang terjadi berulang.

Bentuknya 2 – 5 mm, awal lesi kecil, dan berwarna kemerahan. Akan sembuh ± 2

minggu tanpa luka parut.

·      Herpes Simplek Stomatitis, stomatitis yang disebabkan oleh virus. Bentuknya

menyerupai vesikel.

·      Vincent’s Stomatitis, stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya

tahan tubuh menurun. Etiologinya, bakteri normal yang ada pada mulut, yaitu

bakteri flora. Bentuk stomatitis ini erythem, ulcer dan nekrosis pada ginggival.

·      Traumatik Ulcer, stomatitis yang ditemukan karena trauma. Bentuknya lesi lebih

jelas, dan nyeri tidak hebat.

2.    Stomatitis Sekunder, merupakan stomatitis yang secara umum terjadi akibat

infeksi oleh virus atau bakteri ketika host (inang) resisten baik lokal maupun

sistemik.

D.   Manifestasi Klinis

·      Masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam, hipersensitive dan perasaan seperti

terbakar

·      Stadium Pre Ulcerasi, adanya udema / pembengkangkan setempat dengan

terbentuknya makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 hari

·      Stadium Ulcerasi, pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-

tengahnya, batas sisinya merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1 – 16 hari.

Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1 – 5 minggu.

Gambaran klinis dari stomatitis

·      Lesi bersifat ulcerasi

·      Bentuk oval / bulat

·      Sifat tersebar

·      Batasnya jelas

·      Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)

·      Tepi merah

·      Lesi dangkal

·      Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut

Page 4: STOMATITIS

E.     Mikrobiologi Penyebab Terjadinya Stomatitis

Pada sebagian kasus stomatitis disebabkan oleh mikroorganisme berupa

bakteri, jamur dan virus yang mengiritasi jaringan rongga mulut sehingga

terjadinya sariawan. Begitu juga dengan penggunaan antibiotik berkepanjangan

pada penyakit tertentu dapat mengganggu flora mulut, menciptakan suatu

lingkungan favorit buat jamur untuk berkembang yang dapat bereksaserbasi oleh

terapi steroid secara bersamaan. Sekitar 70 % infeksi oral seperti stomatitis

disebabkan oleh Candida Albicans dan jamur lainnya, 20 % disusun oleh Herpex

Simplex Virus (HSV) dan sisanya disusun oleh bakteri Bacillus gram negatif.

Pada pasien dengan keganasan hematologik, 50 % infeksi oral akibat bakteri

Candida Albicans, 25 % akibat HSV, dan 15 % oleh bakteri Bacillus gram

negatif. Dan termasuk juga bakteri Staphylococcus aureus. HSV merupakan

gejala paling umum pada infeksi oral vital.

Stomatitis dapat berkomplikasi dengan infeksi pada pasien dengan sistim imun

yang menurun. Tidak hanya mulut itu sendiri yang dapat terinfeksi, tetapi

hilangnya epitel oral sebagai suatu protektif barrier terjadi pada infeksi lokal dan

menghasilkan jalan masuk bagi mikroorganisme pada sirkulasi sistemik. Ketika

ketahanan mukosa terganggu, infeksi lokal dan sistemik dapat dihasilkan oleh

indigenous flora seperti mikroorganisme nosokomial dan oportunistik. Ketika

jumlah netrofil menurun sampai 1000/kubik/mm, insiden dan keparahan infeksi

semakin meningkat beresiko tinggi buat perkembangan komplikasi infeksi yang

serius. Beberapa jenis mikroorganisme yang berperan terhadap terbentuknya

sariawan antara lain :

1.    Staphylococcus aureus

Bakteri ini merupakan bakteri pathogen utama pada manusia dapat

menginfeksi jaringan atau alat tubuh lain yang menyebabkan timbulnya penyakit

dengan tanda-tanda yang khas seperti nekrosis, peradangan dan pembentukan

abses dan stomatitis. Kuman ini juga dapat menyebabkan terjadinya septikemia,

endokarditis, abses serebri, sepsis purpuralis, dan pneumonia.

Kebanyakan infeksi yang berasal dari rongga mulut bersifat campuran

(polimikrobal), biasanya terdiri dari dua kelompok mikroorganisme atau lebih.

Karena flora normal dalam mulut terdiri dari kuman Gram-positif dan aerob serta

Page 5: STOMATITIS

anaerob gram-negatif maka yang menyebakan infeksi tentu saja kuman tersebut.

Apabila mikroba anaerob terlibat dalam suatu infeksi polimikrobial atau

campuran, pengaruh dari organisme lain akan meningkat. Mikroba anaerob

cenderung menghambat fagositosis aerob, padahal aerob mengkonsumsi oksigen

sehingga mendukung pertumbuhan mikroorganisme anaerob. Secara umum

biasanya diasumsikan bahwa infeksi mulut disebabkan oleh Streptococcus dan

Staphylococcus. Serta mikroorganisme gram negatif yang terbentuk batang dan

anaerob.

Perubahan pada mikrobiota oral dapat menyebabkan beberapa alasan. Seorang

dengan penyakit periodontal menunjukkan kemungkinan terdapatnya bakteri

oportunistik ini dalam rongga mulut. Penggunaan antibiotik pada penyakit

periodontal atau penyakit infeksi lainnya menyebabkan kecenderungan

pertambahan jumlah Staphylococcus sp pada rongga mulut. Mikroorganisme ini

mudah resisten terhadap antibiotik dan dapat menyebabkan super infeksi.

Pernanahan fokal (abses) adalah sifat khas infeksi Staphylococcus. Dari setiap

fokus, organisme menyebar melalui saluran getah benih ke bagian tubuh lainnya.

Pernanahan dalam vena, yang disertai thrombosis, sering terjadi pada penyebaran

tersebut. Reaksi peradangan berlangsung hebat, terlokalisasi dan nyeri yang

mengalami pernanahan sentral dan cepat sembuh bila nanah dikeluarkan. Dinding

fibrin dan sel-sel disekitar inti abses cenderung mencegah penyebaran organisme

dan sebaiknya tidak dirusak oleh manipulasi atau trauma.

2.    Candida albicans

Candida albicans adalah jamur penyebab keputihan dan sariawan pada

manusia. Candida albicans, yakni fungi serupa ragi yang umumnya ditemukan

dalam mulut, usus, saluran genital dan kerongkongan. Candida albicans yang

berada dalam mulut inilah yang bertanggungjawab atas munculnya sariawan. Cara

mengatasinya dengan mengkonsumsi antibiotic dosis sepat. Sementara itu,

pencegahan bisa dilakukan dengan memperbaiki pola konsumsi. Hindari makanan

yang mengandung susu, cuka, alkohol, acar, selai, sayuran dalam kaleng, dan

lainnya.

Page 6: STOMATITIS

3.    Herpex Simplex Virus (HSV) 

HSV  dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HSV-1 yang umumnya menyerang

bagian badan dari pinggang ke atas sampai di sekitar mulut (herpes simpleks

labialis), dan HSV-2 yang menyerang bagian pinggang ke bawah.

Untuk penyakit herpes dengan gejala stomatitis yang mengenai daerah mulut

dan sekitarnya disebut dengan HSV-I (Herpes Labialis). Untuk virus herpes tipe I

ini penyebab umumnya adalah untuk luka-luka demam (cold sore) di daerah di

sekeliling mulut.

4.    Bacillus

Bacillus sp merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh

pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi),

mampu mendegradasi Xylandan karbohidrat. Bacillus sp mampu tumbuh pada

suhu lebih dari 50 oC dan suhu kurang dari 5 oC, mampu bertahan terhadap

pasteurisasi, mampu tumbuh pada konsentrasi garam tinggi (>10%), mampu

menghasilkan spora dan mempunyai daya proteolitik yang tinggi dibandingkan

mikroba lainnya. Bacillus merupakan bakteri yang bersifat aerob obligat atau

fakultatif, dan positif terhadap uji enzim katalase.

Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang

hidup bebas atau bersifat patogen juga terdapat ditemukan pada infeksi oral

seperti stomatitis. Beberapa spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler

seperti protease, lipase, amilase, dan selulase.

5.    Neisseria gonorrhoaea 

Neisserriae gonorrhoeae termasuk dalam spesies Neisseria yang merupakan

cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Bakteri ini patogen pada manusia

dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada

gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida,

memiliki plasmid. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk tumbuhnya perlu

media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan terhadap kepanasan dan

kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di luar host-nya. Neisseria

gonorrhoaea dapat menyebabkan stomatitis primer, parotitis atau pharyngitis,

terjadi karena terjadi kontak antara mulut dengan alat genital atau via jari tangan.

Page 7: STOMATITIS

6.    Streptococcus sanguinis

Streptococcus sanguinis adalah cocus, gram-positif yang memiliki dinding sel

tebal yang terdiri dari peptidoglikan. Organisme ini berisi banyak enzim yang

meningkatkan jalur metabolik termasuk biosintesis, pentosa fosfat jalur,

glukoneogenesis, fermentasi gula dan karbohidrat, dan sebagainya. Enzim tersebut

digunakan untuk glukoneogenesis memungkinkan bakteri untuk mengubah asam

amino menjadi fruktosa-6-fosfat. 

Streptococcus sanguinis langsung mengikat permukaan dan berfungsi sebagai

tether untuk lampiran dari berbagai mikroorganisme mulut lain yang menjajah

permukaan gigi, membentuk plak gigi.

7.    Helicobacter pylori

Helicobacter pylori termasuk bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bertahan

hidup, namun kadar oksigen yang dibutuhkan lebih rendah dari kadar oksigen

yang ada di atmosfer. Helicobacter pylori adalah bakteri gram. Setiap bakteri

Helicobacter pylori memiliki ukuran panjang 3 mikrometer dengan diameter yang

berukuran setengah mikrometer. Banyak ditemukan di dalam antrum pilorus,

bagian yang memisahkan lambung dari duodenum tetapi juga termasuk bakteri

yang menyebabkan stomatitis.

Page 8: STOMATITIS

F.     Perawatan dan Pencegahan Terhadap Stomatitis

Perawatan sariawan dapat dilakukan dengan :

·       Faktor-faktor local, seperti peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik atau

gigi yang tajam diperbaiki atau dirawat.

·       Sariawan akibat masalah sistemik, seperti AIDS, leukemia dan anemia diobati

oleh spesialis medis yang sesuai.

·       Sariawan juga dapat disembuhkan dengan obat dari luar seperti Albothyl.

Albothyl tergolong obat antiseptik (membunuh kuman dan mencegah infeksi),

hemostatik (menghentikan perdarahan), dan astringent (menciutkan) dan menutup

luka terbuka.

·       Beberapa obat yang dioleskan pada sariawan juga bisa melindungi dari iritasi,

di antaranya obat-obatan orabase.

·       Berkumur dengan air hangat atau obat kumur yang bersifat antimikroba juga

dapat dilakukan untuk menghindarkan dari infeksi, jamur, virus dan bakteri yang

menyebabkan sariawan sehingga proses penyembuhannya pun akan lebih cepat.

·       Guna mempercepat masa penyembuhan sariawan juga dapat mengkonsumsi

vitamin C yang berperan dalam perbaikan jaringan.

·       Khusus untuk jenis sariawan yang berukuran besar, biasanya diobati dengan

cara mengaplikasikan obat-obatan steroid. Obat-obatan ini dapat mempercepat

proses penyembuhan dan mencegah luka sariawan (lesi) agar tidak bertambah

besar.

Page 9: STOMATITIS

Pencegahan stomatitis yang dapat dilakukan antara lain yaitu menghindari

kondisi stres, sering mengonsumsi buah dan sayuran terutama yang mengandung

vitamin B, vitamin C, dan zat besi, menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan

mulut serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan

reaksi alergi pada rongga mulut.

KESIMPULAN

Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, yang biasanya

melibatkan pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan dan bagian atas atau bawah

mulut. penyebabnya antara lain adanya bakteri, virus dan jamur penyebab

sariawan, kurangnya asupan nutrisi, terganggunya imunitas tubuh, gangguan

hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi), alergi terhadap makanan

(seperti cabai dan nanas) dan penyebab eksternal lainnya Klasifikasi stomatitis

antara lain :

1.    Stomatitis Primer

·      Recurrent aphtouch stomatitis (RAS), merupakan ulcer yang terjadi berulang.

·      Herpes simplek stomatitis, disebabkan oleh virus bentuk menyerupai vesikel.

·      Vincent’s Stomatitis, stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya

tahan tubuh menurun.

·      Traumatik ulcer, karena trauma bentuknya lesi lebih jelas dan nyeri tidak hebat.

2.    Stomatitis Sekunder, terjadi akibat infeksi oleh virus atau bakteri ketika host

(inang) resisten baik lokal maupun sistemik.

Gambaran klinis dari stomatitis

·      Lesi bersifat ulcerasi

·      Bentuk oval / bulat

·      Sifat tersebar

·      Batasnya jelas

·      Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)

·      Tepi merah

·      Lesi dangkal

·      Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut

Page 10: STOMATITIS

Pada sebagian kasus stomatitis disebabkan oleh mikroorganisme berupa

bakteri, jamur dan virus yang mengiritasi jaringan rongga mulut sehingga dapat

mengganggu flora mulut, menciptakan suatu lingkungan favorit buat bakteri,

virus, jamur untuk berkembang yang dapat bereksaserbasi oleh terapi steroid

secara bersamaan sehingga terjadinya sariawan. Beberapa jenis mikroorganisme

yang berperan terhadap terbentuknya sariawan antara lain Staphylococcus aureus,

Candida albicans, Herpex Simplex Virus (HSV), Bacillus, Neisseria

gonorrhoaea, Streptococcus sanguinis Helicobacter pylori dan lainnya.

Perawatan sariawan dapat dilakukan dengan :

·       Jika aktor-faktor local, seperti peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik

atau gigi yang tajam diperbaiki atau dirawat.

·       Jika sariawan akibat masalah sistemik, seperti AIDS, leukemia dan anemia

diobati oleh spesialis medis yang sesuai.

·       Oleskan obat-obatan orabase, steroid, albothyl guna melindungi dari iritasi

·       Berkumur dengan air hangat atau obat kumur yang bersifat

·       mengkonsumsi vitamin C yang berperan dalam perbaikan jaringan.

Pencegahan stomatitis dapat dilakukan dengan menghindari kondisi stres,

sering mengonsumsi buah dan sayuran terutama yang mengandung vitamin B,

vitamin C, dan zat besi, menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut serta

menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi

pada rongga mulut.

Page 11: STOMATITIS

II. E. GLOSSITIS

glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang

ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan

daerah kemerahan yang mengkilat.

Glositis adalah suatu keradangan pada lidah. Glossitis bisa bisa terjadi akut atau

kronis. Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau

merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah.

Biasanya kondisi ini bisa menyerang pada semua tingkatan usia. Tetapi

nampaknya kelainan ini sering menyerang pada laki- laki dibandingkan pada

wanita.

Terdapat beberapa penyabab dari glossitis ini, bisa lokal maupun sistemik. Bakteri

dan infeksi virus dapat merupakan penyebab lokal dari glossitis. Trauma atau

iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar,gigi atau peralatan gigi merupakan

penyebab lokal yang lain. Iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan

yang pedas ataupun makan yang berbumbu dapat juga menciptakan kondisi

glossitis ini,Suatu reaksi alergi dari pasta gigi,obat kumur dan bahan bahan lain

yang diletakkan di dalam mulut merupakan salah satu penyebab lokal.

Glossitis sistemik merupakan hasil dari kelainan nutrisi, penyakit kulit dan infeksi

sistemik.Seseorang dengan kekurangan gizi atau malnutrisi atau kurangnya

asupan vitamin B dalam dietnya juga menyebablkana glossitis ini

terbentuk.Penyakit kulit seperti oral lichen planus, erythema multiforme, aphthous

ulcers, and pemphigus vulgaris juga bisa menyebabkan glossitis.Infeksi seperti

syphilis and human immunodeficiency virus (HIV) kemungkinan memberikan

tanda bahwa glossitis ini merupakan gejala yang pertama kali akan muncul

nantinya.

Kadangkala penyebab dari glossitis ini adalah keturunan. Suatu pemeriksaan yang

mendalam merupakan hal yang perlu dilakukan guna untuk mendapatkan

penyebab dari glossitis ini secara pasti. Kadangkala bila penyebabnya tidak jelas

Page 12: STOMATITIS

dan tidak ada kemajuan setelah dilakukan perawatan, maka perlu dilakukan

biopsi. Pada beberapa kasus, glositis akan menyembuh pada pasien dengan rawat

jalan.

Kadangkala rawat inap diperlukan bila pembengkakan pada lidah ini membesar

dan menghalangi jalannya udara yang kita hisap.

ETIOLOGI

Glosstitis biasanya dapat disebabkan oleh

defisiensi zat besi (Fe)

defisiensi vitamin B kompleks, ataupun

karena Crohn disease yang ditandai dengan adanya cobble stone.

 

TANDA DAN GEJALA GLOSSITIS

Tanda dan gejala dari glossitis in bervariasi oleh karena penyebab yang bervariasi

pula dari kelainan ini, tanda dasar kelainan ini adalah bahwa lidah menjadi

berubah warnanya dan terasa nyeri. Warna yang dihasilkan bervariasi dari gelap

merah sampai dengan merah terang.

Lidah yang terkena mungkin akan terasa nyeri dan menyebabkan sulitnya untuk

mengunyah, menelan atau untuk berbicara. Lidah yang mempunyai kelainan ini

permukaannya akan terlihat halus.Terdapat beberapa ulserasi atau borok yang

terlihat pada lidah ini.

Kondisi ini biasanya memperlihatkan gejala rasa perih, sakit, terbakar, atau panas

pada permukaan lidah.

Glossitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan terapi yang diberikan sangat

tergantung dari penyebab utamanya.

 

Page 13: STOMATITIS

PENATALAKSANAAN

Perawatan dari glosotis ini tergantung dari kasusnya. Antibiotics dipergunakan

bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi besi,

maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang

merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini. Pembengkakan dan rasa tidak

nyaman di mulut dilakukan pemberian obat obatan yang diberikan secara oral.

Obat kumur yaitu campuran setengah teh baking soda dan dicampur dengan air

hangat akan membantu keadaan ini..Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa

diberikan kortokosteroid. Diet cair nampaknya harus diberikan pada seseorang

dengan glossitis ini.

Page 14: STOMATITIS
Page 15: STOMATITIS

DAFTAR PUSTAKA

--------. 2013. Bakteriologi Rongga Mulut, (Online), (http://hedisasrawan.blogspot.com,

diakses 22 september 2015)

--------. 2012. Peranan Bakteri Pada Penyakit Stomatitis, (Online),

(http://menghilangkanbaumulut.blogspot.com, diakses 22 september 2015)

--------. 2012. Stomatitis Atau Sariawan, (Online), (http://efendybloger.blogspot.com,

diakses 12 juni 2013)

--------. 2011. Sariawan, (Online), (http://pusatpengobatan.com, diakses 22 september

2015)

--------. 2013. Stomatitis, (Online), (http://emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id,

diakses 22 september 2015)

Mansjoer. Arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta:Media Aesculpius

FKUI

Tim penyusun. 2008. blog Periodontist drgDondy. GLOSSITIS : keradangan pada lidah. Available at http//www. blog Periodontist drgDondy. GLOSSITIS.com

Ahira anne. 2010. Macam-macam penyakit pada lidah. Available at http//www.AnneAhira.com.

Rifansyah Much. 2009. Indra pengecapan. Malang; Universitas negri Malang press.

Rahmadhan Ardyan Gilang. 2009. Glossitis. Available at http//www. Gigi sehat badan sehat.com