STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

18
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN OLEH : I GEDE PASEK BUDIYADNYA (09.9.0.02.036)

Transcript of STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

Page 1: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN

OLEH :

I GEDE PASEK BUDIYADNYA (09.9.0.02.036)

AKADEMI FARMASI SARASWATIDENPASAR

2010

Page 2: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang praktikum

mikrobiologi adalah prinsip sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan harus dalam keadan

steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang

mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan

mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut dengan

sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri

masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung

sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikroba,

akan diluluhkan.

Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan mediaum yang berisi zat hara serta

lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh

mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolism dan

pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi zat hara sebagai sumber karbon,

nitrogen, sulfur, fospat, oksigen, hydrogen serta unsur – unsur lainnya. Dalam bahan dasar

medium dapat pula ditambahkan factor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau

nukleotida.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mempelajari macam – macam teknik sterilisasi dan melakukan kerja aseptis.

2. Dapat membuat media pertumbuhan Potato Dextrose Agar.

1Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 3: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

BAB II

ALAT DAN BAHAN

1. Sterilisasi

Alat : a. Autoklaf (Sterilisasi Basah)

b. Oven (Sterilisasi Kering)

Bahan : a. Erlenmeyer

b. Tabung Reaksi

c. Corong Kaca

d. Cawan Petri

e. Batang Pengaduk

f. Baeker Glass

g. Media (Sterilisasi Basah)

h. Alumunium Foil

i. Aquadest

j. Kapas

2. Pembuatan Media (Potato Dextrose Agar)

Alat : a. Timbangan Analitis

b. Kertas Saring

c. Baeker Glass

d. Hot Plate Stirrer

e. Erlenmeyer

f. Tabung Reaksi

Bahan : a. Potato/Kentang (3 gr)

b. Peptone (5 gr)

c. Agar (15 gr)

d. Aquadest ad 1000 ml

e. Dextrose

f. HCl/NaOH

2Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 4: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

BAB III

PROSEDUR KERJA

a. Sterilisasi

Pada Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a. Sterilisasi Basah (Dengan Autoklaf)

1) Bersihkan dan cuci terlebih dahulu alat – alat yang akan disterilkan dan bilas dengan

aquadest.

2) Masing – masing bahan dibungkus dibungkus dengan alumunium foil (tabung reaksi

diisi kapas pada ujungnya).

3) Kemudian ditata di dalam autoklaf untuk sterilisasi, atur suhu dan waktunya (1210C

selama 15 menit).

b. Sterilisasi Kering (Dengan Oven)

1) Bersikan dan cuci terlebih dahulu alat – alat yang akan disterilkan dan bilas dengan

aquadest.

2) Masing – masing bahan dibungkus dibungkus dengan alumunium foil (tabung reaksi

diisi kapas pada ujungnya).

3) Kemudian ditata di dalam oven untuk sterilisasi, atur suhu dan waktunya (1600C –

1800C selama 90 menit)

b. Pembuatan Media (Potato Dextrose Agar)

a. Secara Teori

1) Timbang komponen media dengan menggunakan timbangan analitis untuk volume

yang diinginkan sesuai komposisi berikut:

Potato/kentang 3 gr

Peptone 5 gr

Agar 15 gr

Aquadest ad 1000 ml

3Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 5: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

2) Rebus kentang dalam sebagian aquadest tadi selama 1-3 jam sampai lunak, kemudian

ambil ekstraknya dengan menyaring dan memerasnya menggunakan kertas saring

lalu ditampung di baeker glass.

3) Agar dilarutkan dengan Hot Plate Stirrer delam 50 ml aquadest lalu setelah larut

tambahkan dextrose dan dihomogenkan lagi.

4) Setelah semua larut, ekstrak kentang dan agar-dextrose dicampur dan dihomogenkan.

Atur pH media menjadi 5-6 dengan meneteskan HCl/NaOH.

5) Media dituang ke dalam Erlenmeyer atau ke tabung reaksi kemudian siap disterilkan.

b. Secara Pratik

Karena di Laboratorium sudah tersedia Potato Dextrose Agar (PDA) maka kita tidak

perlu membuatnya kembali (39 gr untuk 1000 ml)

1) PDA yang telah jadi tadi ditimbang dengan timbangan analitik sebanyak 19,5 gr, lalu

masukkan ke dalam beaker glass.

2) Tambahkan aquadest 500 ml aduk menggunakan Hot Plate Stirrer (pada suhu 1050C

dengan putaran 7) sampai mendidih.

3) Setelah larut, masukkan kedalam Erlenmeyer dan sterilkan dalam autoklaf selama 15

menit pada suhu 1210C dan tekanan 1-2 atm.

4) Keluarkan dari Autoklaf, wadahi dengan cawan petri atau tabung reaksi (proses ini

dilakukan di dalam Laminar Air Flow (LAF)). Setelah dingin kemudian masukkan ke

dalam lemari pendingin.

4Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 6: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

BAB IV

LANDASAN TEORI

1) Sterilisasi

Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat – alat atau bahan – bahan dari segala

macam bentuk kehidupan terutama mikroba (terrmasuk spora mikroba). Penyelidikan sesuatu

spesies mikroba selalu didasarkan atas penyelidikan sifat biakan murni spesies tersebut. Oleh

karena itu untuk memisahkan kegiatan mikroba yang satu dengan mikroba lainnya, atau untuk

memelihara sesuatu mikroba secara biakan murni, perlu digunakan alat – alat dan medium steril.

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan

kimiawi.

a. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat

kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.

Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim

dan antibiotika.

b. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran.

Pemanasan

a) Pemijaran (dengan api langsung) : Membakar alat pada api secara langsung,

contoh alat : Jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

b) Panas Kering : Sterilisasi dengan oven kira – kira 60-1800C. Sterilisasi panas

kering cocok untuk alat yang terbuat dari kacamisalnya Erlenmeyer, tabung

reaksi, dll.

c) Uap air panas : Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air

lebih tetap menggunakan motode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.

d) Uap air panas bertekanan : Menggunakan autoklaf.

Penyinaran dengan UV

Sinar ultra violet juga dapat digunakan untuk sterilisasi, misalnya untuk membunuh

mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari

lampu UV.

5Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 7: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

c. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektanantara lain

alcohol.

2) Media Pertumbuhan

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat – zat

makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme

memanfaatkan nutrisi media berupa molekul – molekul kecil yang dirakit untuk menyusun

komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolate mikroorganisme menjadi

kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.

Bahan – bahan media pertumbuhan.

a. Bahan dasar

Air sebagai pelarut.

Agar yang berfungsi sebagai pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh

mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 450C.

Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin Adalah polimer asam

amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannya adalah lebih banyak jenis

mikroba yang mampu menguraikannya dibandingkan agar.

Silika gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya sebagai pemadat

media. Silika gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme

autotrof obligat.

b. Nutrisi atau zat makanan

Media harus mengandung unsur – unsure yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu

berupa unsur makro seperti C,H,O,N,P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur

pelican/trace element.

c. Bahan tambahan

Bahan – bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan

tertentu, misalnya phenol red (indicator asam basa) ditambahkan untuk indicator

perubahan pH akibat produksi asam organic hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan

untuk menghambat pertumbuhan mikroba non targe/kontaminan.

6Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 8: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

Macam – macam media pertumbuhan:

a. Meidum berdasarkan sifat fisik

Media padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media

menjadi padat.

Media setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga

menjadi sedikit kenyal.

Media cair yaitu media yang tidak mengandung agar (Nutrient Broth, Lactose Broth)

b. Medium berdasarkan komposisi

Media sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan

takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.

Media semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,

misal PDA.

Media nonsintetis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak diketahui

secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya : Tomato

Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extrac.

c. Medium berdasarkan tujuan

Media untuk isolasi. Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk

pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.

Media selektif/penghambat. Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah

suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain

dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.

Media diperkaya (enrichment). Media yang mengandung komponen dasar untuk

pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum,

kuning telur. Media diperkaya juga selektif untuk mikroba tertentu (Serum Agar,

Bile Agar).

Media peremajaan kultur.

Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik. Media yang digunakan untuk

mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba (Koser’s Citrate

Medium)

7Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 9: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

Media untuk karakterisasi bakteri. Media yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan spesifik suatu mikroba. Kadang - kadang indicator ditambahkan untuk

menunjukkan adanya perubahan kimia (Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine

Agar).

Media deferensial. Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari

campurannnya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media deferensial,

misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria

berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media disekeliling

koloni.

8Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 10: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

BAB V

HASIL PRAKTIKUM

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini dapat dilihat pada keterangan dibawah ini:

No. Nama Media Gambar Keterangan

1. Potato

Dextrose Agar

Warna : Kuning

Komposisi :

a. PDA 39gr/l =

19,5 gr

b. Aquadest = 500

ml

9Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 11: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

BAB VI

PEMBAHASAN

Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat – alat atau bahan – bahan dari segala

macam bentuk kehidupan terutama mikroba (terrmasuk spora mikroba). Penyelidikan sesuatu

spesies mikroba selalu didasarkan atas penyelidikan sifat biakan murni spesies tersebut. Oleh

karena itu untuk memisahkan kegiatan mikroba yang satu dengan mikroba lainnya, atau untuk

memelihara sesuatu mikroba secara biakan murni, perlu digunakan alat – alat dan medium steril.

Pada dasarnya pemilihan pemilihan metode sterilisasi didasarkan dari jenis dan alat yang

akan disterilkan.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat – zat

makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme

memanfaatkan nutrisi media berupa molekul – molekul kecil yang dirakit untuk menyusun

komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolate mikroorganisme menjadi

kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.

Agar berfungsi untuk pemadat media, dimana agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme

pada umumnya dan mencair pada suhu 450C.

10Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 12: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

BAB VII

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan

kimiawi.

2. Yang menjadi dasar dalam pemilihan metode dalam sterilisasi adalah jenis bahan atau alat

yang akan disterilkan.

3. Sterilisasi adalah upaya pengendalian mikroba, dimana tujuan dari pengendalian mikroba

tersebut adalah untuk dapat memisahkan kegiatatn mikroba yang satu dengan mikroba

lainnya, atau untuk memelihara suatu mikroba secara biakan murni.

4. Medium Potato Dextrose Agar (PDA) pada tahap akhir berwarna kuning.

BAB VIII11

Akademi Farmasi Saraswati 2010

Page 13: STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN baru lagi

DAFTAR PUSTAKA

Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta

Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press, Malang

Hery Tonik & Agus Sunadi. 2010. Tuntunan Praktikum Mikrobiologi, Denpasar

www.google.co.id

12Akademi Farmasi Saraswati 2010