Step 3

2
Step 3. Memisahkan komponen yang berbeda Seperti yang dapat dilihat dari gambar 3.5 (step 2), hasil klorinasi tidak membutuhkan pemisahan, akan tetapi pada proses selanjutnya, hasil proses pirolisis perlu dilakukan pemisahan karena terdapat 3 komponen yang berbeda, yaitu : vinyl chloride sebagai produk, HCl sebagai produk samping, dan dichloroethane untuk diproses kembali. Untuk memisahlan komponen ini diperlukan satu atau lebih tahap pemisahan. Gambar 3.6. Flowsheet proses pemisahan vinyl chloride Pemisahan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan menara 2 menara destilasi seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.6. Destilasi dapat berlangsung karena ketiga komponen memiliki perbedaan volatilias yang besar, seperti yang dapat dilihat pada perbedaan titik didih dalam tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4. Titik Didih dan titik kritis

description

vinyl chloride production seider step 3

Transcript of Step 3

Step 3. Memisahkan komponen yang berbedaSeperti yang dapat dilihat dari gambar 3.5 (step 2), hasil klorinasi tidak membutuhkan pemisahan, akan tetapi pada proses selanjutnya, hasil proses pirolisis perlu dilakukan pemisahan karena terdapat 3 komponen yang berbeda, yaitu : vinyl chloride sebagai produk, HCl sebagai produk samping, dan dichloroethane untuk diproses kembali. Untuk memisahlan komponen ini diperlukan satu atau lebih tahap pemisahan.

Gambar 3.6. Flowsheet proses pemisahan vinyl chloridePemisahan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan menara 2 menara destilasi seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.6. Destilasi dapat berlangsung karena ketiga komponen memiliki perbedaan volatilias yang besar, seperti yang dapat dilihat pada perbedaan titik didih dalam tabel 3.4 berikut.Tabel 3.4. Titik Didih dan titik kritis

Pada kolom destilasi 1, HCl dipisahkan dari 2 komponen lainnya dan pada kolom destilasi 2, vinyl chloride dipisahkan dari dichloroethane. Pada tekanan 1 atm, titik didih HCl sangat rendah, yaitu -84,8oC, dan jika HCl dikondensasi pada temperature 1 atm dibutuhkan proses refrigerasi yang mahal. Pada 26 atm, HCl mendidih pada 0oC, biaya refrigerasinya juga mahal. Patent B.F. Goodrich menyarankan operasi dilakukan pada 12 atm, dimana HCl mendidih pada suhu -26,2oC dan produk bawah (vinyl chloride dan dichloroethane) memiliki titik didih 93oC, pada suhu dan tekanan ini produk bawah sangat jauh dari titik kritisnya pada bagian bawah kolom destilasi. B.F. Goodrich memilih operasi berlangsung pada tekanan tersebut untuk menghindari titik kritis dimana uap dan cairan sulit dipisahkan . Umpan masuk kolom destilasi juga perlu diperhitungkan, jika umpan adalah cairan jenuh, temperaturnya adalah 6oC pada 12 atm, dengan refrigerant untuk mendinginkan. Akan tetapi biasanya umpan yang masuk pada suhu 35oC atau lebih, setelah melewati pendinginan dan kondensasi parsial dengan air pedingin, yang akan meningkatkan beban refrigerator pada condenser pada -26,2oC. jadi yang harus diperhitungakan adalah key differences (suhu, tekanan, dan fasa) antara produk pirolisis dengan umpan masuk kolom destilasi.Pada kolom destilasi 2, produk bawah kolom destilasi 1 dipisahkan menjadi komponen yang murni pada tekanan 4,8 atm. Pada kondisi ini, destilat (vinyl chloride mendekati murni) mendidih pada suhu 33oC dan dikondensasi dengan air pendingin menjadi 25oC. Produk bawahnya mendidih pada suhu 146oC, yang akan diumpankan lagi ke reaktor pirolisis.