step 1-5 tria

9

Click here to load reader

description

n

Transcript of step 1-5 tria

SKENARIO IVPERAWATAN COMPROMISED MEDIC

Pasien perempuan 54 tahun datang ke Klinik Bedah Mulut FKG Unej atas rujukan Klinik rostodontik untuk dilakukan bedah perprostetik pada rahang atas dan rahang bawah. Pasien telah menggunakan full denture pada rahang atas dan bawah sejak 6 tahun yang lalu, tetapi dirasa tidak nyaman saat digunakan karena gigi tiruan tersebut terasa goyang. Pada pemeriksaan intra oral terdapat flabby tissue pada seluruh permukaan edontulous ridge rahang atas maupun bawah dengan ketebalan 3 mm dan mobile. Pasien mempunyai riwayat jantung koroner.

STEP 1(Identifikasi Kata Sulit)

1. Flabby TissueMerupakan respon jaringan ikat yang mengalami hiperplasi yang awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang terus-menerus dan tidak dapat ditolerasi yang terjadi pada residual ridge.

2. Bedah PreprostetikBagian dari bedah mulut dan maxillofacial yang bertujuan untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak seoptimal mungkin sebagai tempat untuk protesa yang baik, nyaman, menunjang retensi serta estetis.

3. Jantung KoronerKeadaan dimana terjadi penyumbatan pada pembuluh arteri koroner akibat arterosklerosis (penumpukan lemak) yang mengakibatkan aliran darah ke otot jantung terganggu.

STEP II(Permasalahan)

1. Apakah penyebab terbentuknya flabby tissue?2. Bagaimana patofisiologi jantung koroner?3. Bagaimana penatalaksanaan penyakit jantung koroner?a. Pemeriksaan Subyektifb. Pemeriksaan Obyektifc. Pemeriksaan Penunjang4. Apakah jenis bedah prostetik yang cocok pada kasus di skenario?5. Apakah ada alternatif lain selain pembedahan?6. Apakah tindakan selanjutnya setelah pembedahan flabby tissue?

STEP III(Analisis Permasalahan / Brain Storming)

1. Penyebab terbentuknya flabby tissue diantaranya :a. Perubahan pada soket tulang alveolar pasca pencabutan.b. Penurunan sisa alveolar secara bertahap.c. Tekanan-tekanan yang berlebihan pada segmen tertentu dari lengkung gigi disebabkan karena tidak adanya keseimbangan kontak dalam posisi eksentrik rahang.d. Trauma dari pemakaian gigi tiruan.e. Perubahan dalam profil jaringan lunak dan fungsi sendi temporomandibula.f. Perubahan dalam perbandingan relatif dari kedua rahang.g. Kebiasaan-kebiasaan buruk dan lamanya pemakaian gigi tiruan.h. Berbagai macam tekanan yang menyimpang, yang jatuh pada jaringan pendukung adalah penyebab yang utama (contohnya gigi asli anterior rahang bawah berlawanan dengan gigi tiruan rahang atas), terutama pula parafungsional yang dilakukan oleh mandibula.i. Adanya degenerasi pada pasien lanjut usiaj. Adanya xerostomia pada pasien lanjut usia sehingga gigi tiruan lebih memperparah flabby tissuek. Pada pasien wanita, adanya pengaruh hormonal, sehingga meningkatkan resiko terjadinya flabby tissue dan resopsi tulang.l. Penurunan sintesis kolagen sehingga terbentuk jaringan yang flabbym. Cetakan yang tidak sempurna pada gigi tiruan sebelumnya sehingga terdapat beberapa daerah yang menyebabkan tekanan yang berlebihan.

2. Kelainan arteri koroner 98% disebabkan oleh arteriosklerosis, yaitu adanya akumulasi plak dari lemak (LDL) yang membentuk lapisan lemak pada permukaan pembuluh darah.Derajat keparahan penyakit jantung koroner dibagi menjadi 6 grade, yaitu: Grade I: Bentukan foam cell Grade II: Bentukan fatty strict Grade III: Extracelular lipid core Grade IV: Terbentuknya lipid core Grade V: Terbentunya fibrosis yang mengelilingi lipid core, yang menyebabkan daerah ini mudah terkena injury. Grade VI: Adanya luka menyebabkan adanya agregasi trombosit sehingga terbentuk trombus yang menyumbat aliran darah.

Pada grade I sampai grade IV biasanya belum timbul gejala (asimptmatik), sehingga pasien sering kali tidak menyadari. Sedangkan pada grade V dan VI timbul gejala-gejala seperti nyeri dada / angina pektoris, yaitu ketidakharmonisan antara kesediaan oksigen dengan oksigen yang dibutuhkan. Rasa nyeri terasa pada dada sebelah kiri yang menyebar ke punggung, lengan hingga ke mandibula sebelah kiri. 3. Penatalaksanaan pada pasien jantung koronera. Anamnesa : Identitas, keluhan utama, riwayat dental, riwayat medis, dan riwayat keluarga. Tanyakan gejala-gejala yang menjurus pada penyakit jantung koroner. Seperti pertanyaan : Apakah sering sesak nafas? Jika iya, maka kemungkinan pasien memiliki asma bronkial atau asma kardial (jantung koroner).Jika pasien dicurigai memiliki penyakit jantung koroner, konsultasikan dengan dokter ahli mengenai resiko terhadap tindakan bedah yang akan dilakukan.b. Pemeriksaan umumPada pemeriksaan ini dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Jika tekanan darah tinggi maka patut dicurigai pasien memiliki penyakit jantung koroner.c. Penatalaksaanaan bedah preprostetik ada pasien jantung koroner.Hal-hal yang harus diperhatikan selama tindakan bedah, yaitu : Sebelum dilakukan pembembedahan, berhentikan pemakaian antikoagulan selama 5-7 hari sebelumnya. Pemerian antibiotik profilaksis Pasien dengan penyakit jantung koroner cenderung mudah lelah, maka prosedur pembedahan dilakukan sesingkat mungkin. Jangan gunakan anastesi lokal yang mengandung adrenalin.4. Flabby tissue pada pasien di skenario merupakan hiperplasi pada gingiva, sehingga bedah prostetik yang sesuai yaitu gingivoplasty. Gingivoplasty adalah pembentukan gingiva untuk menunjang kenyamanan, stabilitas dan estetik gigi tiruan.

5. Alternatif lain pada kasus flabby tissue dengan cara non bedah yaitu dengan memodifikasi cetakan. Selain diperhatikan pada teknik mencetak juga modifikasi pada konstruksi sendok cetak dan bahan cetak. Apapun jenis cetakan yang akan dibuat, sendok cetak merupakan bagian terpenting dari prosedur pembuatan cetakan. Sendok cetak tidak boleh menyebabkan distorsi atau perubahan bentuk pada jaringan dan struktur yang harus berkontak dengan tepi-tepi serta permukaan poles gigi tiruan. Sendok cetak perorangan dibuat dengan tepi-tepi yang dapat disesuaikan sehingga dapat mengendalikan jaringan lunak di sekitar cetakan tetapi tidak menimbulkan distorsi. Namun pada kondisi flabby tissue yang sudah sangat ekstrim tetap harus dilakukan pembedahan.

6. Setelah dilakukan prosedur pembedahan untuk menghilangkan flabby tissue, maka prosedur selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu : Jika ridge terlalu rendah/ datar, dapat dilakukan bone graft. Alternatif lainnya dapat dilakukan vestibuloplasy pada vestibulum yang dangkal. Pembuatan gigi tiruan yang baru.

STEP IV(Mapping)

PemeriksaanSubjektifPenunjangFlabby TissuePJKBedah PreprostetikPenatalaksanaan

Objektif

STEP V(Learning Objectives)

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penatalaksanaan bedah preprostetik pada pasien jantung koroner.2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penatalaksanaan komplikasi bedah preprostetik pada pasien jantung koroner3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam bedah prerostetik dan prosedurnya.

1

52

6