Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

11
Skenario 2 Blok Perawatan Kuratif dan Rehabilitatif III PERAWATAN PERIODONTAL FASE II Seorang perempuan berusia 34 tahun untuk pertama kali datang ke klinik bagian periodonsia atas saran saudaranya untuk dilakukan perawatan pada penyangga gigi. pasien mengeluh gusinya yang kadang-kadang bengkak, sering berdarah saat menggosok gigi dan terasa longgar pada gigi-gigi depan rahang atas dan bawah. Riwayat pasien menceritakan bahwa gusi berdarah sudah terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik umum menunjukkan tidak ada kelainan sistemik dan tidak ada riwayat penyakit keluarga/genetik. Pemeriksaan klinis menunjukkan sebagai berikut: 1) Kebersihan mulut pasien buruk dan terdapat banyak sekali deposit plak pada permukaan gigi-gigi kedua rahang; 2) Banyak terdapat kalkulus pad apermukaan lingual insisivus rahang bawah dan subgingiva di semua sektan; 3) Terdapat resesi gingiva, poket periodontal 4-6 mm dan kehilangan perlekatan di regio rahang atas dan bawah anterior; 4) Terdapat bleeding on probing dalam sulkus gingiva semua gigi; 5) Semua gigi anterior goyang o 2 kecuali gigi caninus atas. Radiografi menunjukkan resorbsi tulang sampai 1 2 panjang akar di regio gigi anterior bawah. Dokter gigi yang memeriksa menjelaskan rencana perawatan yang harus dilakukan mengenai 1

description

Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

Transcript of Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

Page 1: Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

Skenario 2 Blok Perawatan Kuratif dan Rehabilitatif III

PERAWATAN PERIODONTAL FASE II

Seorang perempuan berusia 34 tahun untuk pertama kali datang ke klinik

bagian periodonsia atas saran saudaranya untuk dilakukan perawatan pada

penyangga gigi. pasien mengeluh gusinya yang kadang-kadang bengkak, sering

berdarah saat menggosok gigi dan terasa longgar pada gigi-gigi depan rahang atas

dan bawah. Riwayat pasien menceritakan bahwa gusi berdarah sudah terjadi

sekitar 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik umum menunjukkan tidak ada

kelainan sistemik dan tidak ada riwayat penyakit keluarga/genetik. Pemeriksaan

klinis menunjukkan sebagai berikut: 1) Kebersihan mulut pasien buruk dan

terdapat banyak sekali deposit plak pada permukaan gigi-gigi kedua rahang; 2)

Banyak terdapat kalkulus pad apermukaan lingual insisivus rahang bawah dan

subgingiva di semua sektan; 3) Terdapat resesi gingiva, poket periodontal 4-6 mm

dan kehilangan perlekatan di regio rahang atas dan bawah anterior; 4) Terdapat

bleeding on probing dalam sulkus gingiva semua gigi; 5) Semua gigi anterior

goyang o2 kecuali gigi caninus atas. Radiografi menunjukkan resorbsi tulang

sampai 12

panjang akar di regio gigi anterior bawah. Dokter gigi yang memeriksa

menjelaskan rencana perawatan yang harus dilakukan mengenai penyakitnya

tersebut dan perlu adanya perawatan pada daerah yang dikeluhkan tersebut.

STEP 1

(Identifikasi Kata Sulit)

1. Perawatan Periodontal Fase II

Perawatan periodontal fase II adalah perawatan lanjutan dari evaluasi

perawatan periodontal fase I yang berupa perawatan bedah periodontal dan

dilakukan ketika perawatan periodontal fase I tidak dapat dengan sempurna

menghilangkan penyakit periodontal

2. Poket periodontal

1

Page 2: Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

Poket periodontal adalah ruangan yang terbentuk karena faktor patologis yang

berupa pendalaman sulkus gingiva ke arah apikal karena hilangnya perlekatan

dari junctional epithelium yang sudah tidak pada posisinya semula

3. Bleeding on Probing

Bleeding on probing adalah perdarahan saat dilakukan probing, dimana

merupakan tanda awal peradangan gingiva karena bakteri patogen. Pengamatan

ini dilakukan dengan cara melewatkan atau menjalankan probe sepanjang

sulkus untuk mengetahui inflamasi

4. Resesi Gingiva

Resesi gingiva adalah penurunan margin gingiva lebih ke arah apikal, dimana

akar gigi bisa terbuka

5. Kalkulus

Kalkulus adalah deposit yang menempel pada permukaan gigi dan terbentuk

dari plak yang mengalami pengapuran

6. Resorbsi Tulang

Resorbsi tulang adalah penurunan tulang alveolar yang terbagi menjadi 2 pola

resorbsi, yaitu pola horizontal dan pola vertikal.

STEP 2

(Permasalahan)

1. Apa diagnosa yang tepat dan sesuai dengan skenario ?

2. Apa saja rencana perawatan yang akan dilakukan dan pertimbangan dalam

memilih perawatan tersebut ?

3. Bagaimana prosedur perawatan periodontal fase II yang sesuai dengan

permasalahan pada skenario ?

4. Apa tujuan dari perawatan periodontal fase II yang dilakukan ?

5. Bagaimana instruksi pasca perawatan periodontal fase II ?

2

Page 3: Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

STEP 3

(Analisis Masalah)

1. Apa diagnosa yang tepat dan sesuai dengan skenario ?

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, didapatkan gejala klinis

berupa Oral Hygiene yang buruk, banyaknya kalkulus baik supragingiva

maupun subgingiva, resesi gingiva, poket periodontal 4-6 mm, kehilangan

perlekatan, Bleeding on Probing positif, kegoyangan gigi o2 dan hasil

gambaran radiografi berupa resorbsi tulang sampai ½ panjang akar, maka

diagnosa yang tepat dan sesuai adalah Periodontitis. Selain itu dari

waktu/progresifitas penyakit yang berjalan lambat, menandakan bahwa

keradangan yang terjadi bersifat kronis. Sehingga diagnosa penyakit dari

skenario ini adalah Periodontitis Kronis.

2. Apa saja rencana perawatan yang akan dilakukan dan pertimbangan

dalam memilih perawatan tersebut ?

A. Perawatan Pendahuluan

DHE, karena oral hygiene pasien masih buruk

Scaling and Root planing, karena banyak ditemukannya kalkulus baik

supragingiva maupun subgingiva

Pemeriksaan secara menyeluruh. Pastikan bahwa pasien tidak

memiliki riwayat penyakit sistemik sebelum dilakukan terapi bedah.

Evaluasi kondisi fisik pasien

Berikan antibiotik profilaksis untuk menghindari kontaminasi bakteri

Splinting sementara. Diperlukan stabilisasi sementara terhadap gigi

yang goyang o2 sebelum dan selama perawatan periodontal

Pemberian obat antimikroba, seperti tetrasiklin atau minosiklin secara

topikal untuk mengurangi bahkan menghilangkan iritan.

Evaluasi perawatan periodontal fase I sebelum menentukan perawatan

periodontal fase II, dilihat respon jaringan dan progresifitas penyakit

terhadap perawatan periodontal yang diberikan sebelumnya

3

Page 4: Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

B. Perawatan Periodontal Fase II (Terapi Bedah)

Kuretase karena adanya resesi gingiva dan poket periodontal,

sehingga diperlukan re-attachment dari jaringan ikat gingiva.

Pertimbangan dilakukan kuretase adalah adanya true pocket, absorbsi

tulang alveolar, diperlukannya re-attachment, penghilangan jaringan

granulasi dan akumulasi bakteri untuk menyingkirkan perubahan

patologis berupa kedalaman poket

Flap dengan preservasi papila, dilakukan ketika faktor estetik sangat

dipertimbangkan terutama pada bagian anterior karena teknik ini

dapat meminimalkan resesi gingiva yang merupakan hasil dari

kebanyakan tindakan bedah yang dilakukan. Selain itu, perawatan ini

juga bertujuan untuk meregenerasi tulang dan meningkatkan

aksesibilitas instrument untuk scalling and root planing

Bone graft, dilakukan perawatan ini dikarenakan banyaknya tulang

alveolar yang teresorbsi sehingga diperlukan untuk regenerasi tulang

yang baru. Biasanya perawatan ini, merupakan perawatan lanjutan

dari kuretase

3. Bagaimana prosedur perawatan periodontal fase II yang sesuai dengan

permasalahan pada skenario ?

Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan, maka terapi bedah yang akan

dilakukan adalah kuretase subgingiva. Kuretase subgingiva merupakan

penyingkiran jaringan granulasi yang terinflamasi kronis pada dinding poket

periodontal tanpa dilakukan eksisi, dimana penyingkiran jaringan granulasi

tersebut dimulai dari junctional epithelium sampai hampir ke puncak tulang

alveolar. Berikut merupakan prosedur dari kuretase :

a) Anamnesa dan pemeriksaaan intraoral maupun ekstraoral

b) Diagnosa

c) Indikasi kuretase

d) Perawatan periodontal fase I

e) Evaluasi perawatan periodontal fase I

4

Page 5: Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

f) Perawatan periodontal fase II (Kuretase)

Anestesi lokal

Masukkan kuret sejajar dengan sumbu gigi sampai ke dasar poket

dan sisi tajam kuret berada pada epitel sulkuler dinding poket

Dilakukan pengerokan beberapa kali, dengan cara permukaan luar

gingiva ditekan dari luar dengan jari tangan agar pengerokan

maksimal kemudian dilakukan sapuan kearah luar dan dan koronal

untuk mengambil jaringan granulasi pada daerah tersebut. Lakukan

pengerokkan beberapa kali sampai bersih.

Lakukan pembersihan daerah kerja atau irigasi dengan aquadest

untuk menyingkirkan debris

Dinding poket yang telah dikuret diadaptasikan ke permukaan gigi

dengan jalan menekannya dengan jari selama 3-5 menit.

Aplikasikan eriodontal dressing jika perlu

Instruksikan kontol kembali 1 minggu pasca kuretase

4. Apa tujuan dari perawatan periodontal fase II yang dilakukan ?

Menghilangkan faktor iritan

Menghilangkan jaringan granulasi yang terinflamasi kronis

Menghilangkan perubahan patologis sehingga dapat tercipta kondisi yang

stabil dan mudah dipelihara

Menurunkan kehilangan perlekatan dengan tumbuhnya perlekatan baru

sehingga kedalaman poket juga dapat berkurang

Meningkatkan regenerasi jaringan periodontal

Memperbaiki aksesibilitas dan visibilitas permukaan akar

Mengembalikan fungsi kunyah

5. Bagaimana instruksi pasca perawatan periodontal fase II ?

a) Tidak boleh makan selama 1 jam pasca bedah

b) Menghindari makan makanan yang kasar, lengket, dan panas

c) Menghindari minum minuman beralkohol

5

Page 6: Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

d) Menggunakan obat kumur klorheksidin selama 2 minggu pasca

pembedahan

e) Instruksi DHE untuk kontrol plak secara efektif

f) Menyikat gigi pada bagian yang tidak dilakukan pembedahan

g) Ketika terjadi pembengkakkan dapat dikompres dengan es selama 15

menit setiap 1 jam

h) Istirahat yang cukup, hindari aktivitas fisik yang berat

i) Kontrol 1 minggu pasca pembedahan

STEP 4

(Mapping)

6

Pemeriksaan

Page 7: Step 1-5 Skenario 2 Kurhap 3

STEP 5

(Tujuan Pembelajaran)

Mahasiswa diharapkan mampu memahami mengenai :

1. Macam-macam perawatan periodontal fase II (Gingivektomi, Kuretase, dan

Oprekulektomi), yang meliputi :

a) Dasar pemikiran

b) Indikasi dan kontraindikasi

c) Prosedur perawatan

d) Respon jaringan stelah dilakukan perawatan tersebut

2. Instruksi pasca pembedahan

STEP 7

(Pembahasan)

7

Periodontitis kronis

Perawatan Periodontal Fase I

Evaluasi Perawatan

Macam-macam Terapi Bedah

Dasar pemikiran

IndikasiKontraindikasi

Sembuh Periodontal

Tidak sembuh Periodontal

Perawatan Periodontal Fase II

Prosedur ResponJaringan

Perawatan Periodontal Fase IV

Instruksi Pasca Pembedahan