Status Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi Dalam Masyarakat

30
Status Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi/ Diferensiasi Dalam Masyarakat

description

Status Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi Dalam Masyarakat. Status Sosial . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Status Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi Dalam Masyarakat

Page 1: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Status Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi/ Diferensiasi

Dalam Masyarakat

Page 2: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Status Sosial

Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.

Page 3: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Macam / Jenis Status Sosial1. Ascribed Status

Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

2. Achieved StatusAchieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

3. Assigned StatusAssigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

Page 4: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Kelas Sosial

Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.

Page 5: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan tersebut.

Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (vertikal).

Page 6: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu, katolik dan kristen protestan.

Page 7: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Aristoteles : Pada jaman kuno di dalam setiap negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.

Adam Smith : Masyarakat di bagi menjadi tiga, yaitu orang-orang yang hidup dari penyewaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja, dan orang-orang yang hidup dari keuntungan perdagangan.

Thorstein Veblen : Membagi masyarakat dalam dua golongan yaitu golongan pekerja yang berjuang mempertahankan hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu luang karena kekayaannya.

Prof. Selo Soemardjan : Pelapisan sosial akan selalu ada selama dalam masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai.

Robert M.Z. Lawang : Pelapisan sosial merupakan penggolongan orang-orang dalam suatu sistem sosial tertentu secara hierarkhis menurut dimensi kekuasaan, privelese, dan prestise

Page 8: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Sifat Pelapisan Sosial

a. Tertutup (closed social stratification) membatasi kemungkinan untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Contoh sistem kasta pada masyarakat feodal, masyarakat apartheid.

b. Terbuka (opened social stratification), setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk naik ke lapisan sosial lebih tinggi. Contoh masayarakat pada negara-negara industri maju.

c. Campuran, adalah kombinasi terbuka dan tertutup dan ini sering terjadi dalam masyarakat. Misalnya untuk hal-hal tertentu bersifat terbuka, tetapi untuk hal-hal tertentu yang lain bersifat tertutup

Page 9: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Hal-hal yang dihargai sebagai pembentuk pelapisan sosial :a.Uang.b.Tanah.c.Kekayaan.d.Ilmu Pengetahuan.e.Kekuasaan.f. Kesalehan.g.Keturunan dari keluarga

terhormat.

Page 10: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Kriteria tinggi rendah pelapisanTalcott Parsons menyebutkan lima kriteria tinggi rendahnya status seseorang, yaitu:1) Kriteria kelahiran: meliputi faktor ras,

jenis kelamin, kebangsawanan, dan sebagainya.

2) Kriteria kualitas pribadi : meliputi kebijakan, kearifan, kesalehan, kecerdasan, usia dan sebagainya.

3) Kriteria prestasi : meliputi kesuksesan usaha, pangkat dalam pekerjaan, prestasi belajar, prestasi kerja, dan sebagainya.

4) Kriteria pemilikan: meliputi kekayaan akan uang dan harta benda.

5) Kriteria otoritas : yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain tersebut bertindak seperti yang diinginkan.

Page 11: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Faktor-Faktor yang dijadikan alasan/ dasar terbentuknya pelapisan sosial :1) Kepandaian.2) Tingkat umur.3) Sifat keaslian keanggotaan di

dalam masyarakat (misalnya cikal bakal, kepala desa dsb).

4) Pemilikan harta.Kriteria Penggolongan Pelapisan Sosial :a. Ukuran kekayaan.b. Ukuran kekuasaan.c. Ukuran kehormatan.d. Ukuran ilmu pengetahuan

Page 12: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Pada masyarakat yang taraf hidupnya masih rendah biasanya pelapisan sosial ditentukan oleh:a. Perbedaan seksual (jenis

kelamin).b. Perbedaan antara pemimpin

dengan yang dipimpin.c. Perbedaan golongan budak

dengan bukan budak.d. Perbedaan karena kekayaan

dan usia.

Page 13: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Cara terbentuknya pelapisan sosial :1) Terbentuk dengan sendirinya, sesuai

dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan. Misal kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat dan harta kekayaan. Misal pada organisasi formal pemerintahan, perusahaan, partai politik, perkumpulan, angkatan bersenjata, dan sebagainya.

2) Dengan sengaja disusun, untuk mengejar tujuan tertentu.

Page 14: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Dua analisis Prof. Soerjono Soekanto tentang proses terbentuknya pelapisan sosial :1) Sistem pelapisan sosial kemungkinan berpokok kepada

sistem pertentangan dalam masyarakat.2) Ada sejumlah unsur untuk membuat analisa pelapisan

sosial yaitu :a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti

penghasilan, kekayaan, kekuasaan, wewenang.b. Sistem pertanggaan yang sengaja diciptakan

sehingga ada prestise dan penghargaan atas posisi pelapisan sosial tertentu.

c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu dikukur adanya perbedaan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, hak milik, wewenang, dan kekuasaan.

d. Lambang-lambang kedudukan, seperti misalnya tingkah laku hidup, cara berpakaian, bentuk rumah, keanggotaan suatu organisasi tertentu.

e. Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan.f. Solidaritas di antara individu-individu atau kelompok-

kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat.

Page 15: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Fungsi Stratifikasi Sosial :1) Alat untuk mencapai tujuan.2) Mengatur dan mengawasi interasksi

antar anggota dalam sebuah sistem stratifikasi.

3) Stratifikasi sosial mempunyai fungsi pemersatu.

4) Mengkategorikan manusia dalam stratum yang berbeda.

Page 16: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Status dalam pelapisan sosial Status dan peranan adalah unsur yang baku dalam

sistem berlapis-lapis dalam masyarakat. Status adalah posisi yang didukuki seseorang

dalam suatu kelompok. Status objektif, yaitu status yang dimiliki

seseorang secara hierarkhis dalam struktur formal suatu organisasi. Misal seorang Gubernur.

Status subjektif, yaitu status yang dimiliki seseorang merupakan hasil penilaian orang lain terhadap diri seseorang dengan siapa ia berkontak atau berhubungan.

Kriteria penentuan status subjektif adalah:1)Kelahiran2)Mutu pribadi3)Pemilikan4)Otoritas

Page 17: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Pelapisan dalam masyarakat dapat dilihat berdasarkan kriteria sosial, politik dan ekonomi. Kriteria politik adalah pembedaan

penduduk atau warga masyarakat menurut pembagian kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi pihak lain menurut kehendak atau kemauan pemegang kekuasaan.

Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada diri seseorang atau sekelompok orang yang mendapat pengakuan dari masyarakat. Kekuasaan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang diakui oleh masyarakat disebabkan oleh rasa takut, rasa cinta, kepercayaan, pemujaan.

Munculnya sistem kekuasaan kemudian menimbulkan lapisan-lapisan kekuasaan yang sering disebut “Piramida Kekuasaan”.

Page 18: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Menurut Max Iver terdapat tiga pola umum “Piramida Kekuasaan” yaitu tipe kasta, tipe oligarkhis, tipe demokratis. Tipe Kasta adalah sistem lapisan

kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku.Susunan dari atas ke bawah adalah:1) Raja.2) Bangsawan.3) Orang-orang yang bekerja di

pemerintahan, pegawai rendahan dan seterusnya.

4) Tukang-tukang, pelayan-pelayan.5) Petani-petani, buruhan tani.6) Budak-budak.

Page 19: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Tipe Oligarkhis adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis-garis pemisahan yang tegas. Akan tetapi dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut terutama dalam hal kesempatan untuk naik lapisan sosial.Susunan dari atas ke bawah sebagai berikut:1) Raja (penguasa)2) Bangsawan dari macam-macam

tingkatan.3) Pegawai tinggi (sipil dan militer).4) Orang-orang kaya, pengusaha dan

sebagainya.5) Pengacara.6) Tukang dan pedagang.7) Buruh tani dan budak.

Page 20: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Tipe Demokratis, adalah sistem pelapisan kekuasaannya terdapat garis pemisah antara lapisan yang sifatnya sangat mobil. Faktor kelahiran tidak menentukan pelapisan tertentu seseorang. Pada tipe ini lebih menekankan pada kemampuan orang untuk menentukan pelapisan sosial.Pada lapisan sosial di lingkungan kraton (masa feodal kerajaan), tidak digambarkan sebagai pelapisan dari atas ke bawah tetapi sebagai lingkaran kambium. Dimana raja merupakan tokoh sentral yang penuh kekuasaan dan mempunyai privelese (hak-hak istimewa).

Page 21: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Pelapisan sosial berdasar kriteria ekonomi membedakan penduduk atau warga masyarakat menurut jumlah dan sumber pendapatan

Sistem pelapisan yang berdasarkan kriteria ekonomi disebut kelas sosial.

Menurut Karl Marx ada dua macam kelas dalam setiap masyarakat, yaitu kelas atas yang memiliki tanah atau alat-alat produksi lainnya dan kelas bawah yaitu kelas yang tidak memiliki alat-alat produksi kecuali tenaga yang disumbangkan dalam proses produksi.

Max Weber menyebutkan adanya kelas yang mendapat kehormatan khusus dari masyarakat yang dinamakan stand.

Joseph Schumpater menyebutkan bahwa sistem kelas diperlukan untuk menyediakan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata.

Hasan Shadily menyebutkan bahwa kelas sosial adalah golongan yang terbentuk karena adanya perbedaan kedudukan tinggi dan rendah, dan karena adanya rasa segolongan dalam kelas itu masing-masing sehingga kelas yang satu dapat dibedakan dari kelas yang lain.

Page 22: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Secara teoritis kelas-kelas ekonomi masyarakat adalah sebagai berikut:1)Kelas Atas (Upper Class), terdiri atas:

a. Kelas atas lapisan atas.b. Kelas atas lapisan menengah.c. Kelas atas lapisan bawah.

2)Kelas Menengah (Middle Class), terdiri atas:a. Kelas menengah lapisan atas.b. Kelas menengah lapisan tengah.c. Kelas menengah lapisan bawah.

3)Kelas Bawah (Lower Class):a. Kelas bawah lapisan atas.b. Kelas bawah lapisan tengah.c. Kelas bawah lapisan bawah.

Page 23: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Pelapisan sosial berdasarkan kriteria sosial, model pelapisannya berhubungan dengan prestise atau gengsi. Prestises atau gengsi pada

masyarakat feodal umumnya diukur dari garis keturunan.

Di Jawa masa kerajaan terdapat pelapisan dari atas ke bawah yakni:1) Raja (Sultan).2) Kaum Bangsawan (Sentono Dalem).3) Priyayi (Abdi Dalem tingkat tinggi)4) Kawulo (wong cilik).

Page 24: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Di Tanah Karo kedudukan pendiri desa (Marge Taneh) jauh lebih tinggi daripada rakyat biasa (ginemgem) dan budak (derip).

Di Timor ada kedudukan USIF (bangsawan) dan TOG (orang-orang biasa).

Di Inggris ada golongan NOBILITY (Bangsawan) dan dibawahnya COMMONER (rakyat biasa).

Pada Zaman Hindu warga masyarakat digolongkan ke dalam 4 tingkatan, yaitu:1) Kasta Brahmana (ahli agama, pendeta).2) Kasta Ksatria (golongan masyarakat bangsawan).3) Kasta Waisya (golongan masyarakat biasa, pedagang,

petani).4) Kasta Sudra (golongan masyarakat pekerja kasar).

Pada sistem kasta yang disebut TRI WANGSA adalah Brahmana, Ksatria, dan Waisya. Sedang lapisan terakhir disebut “jaba”.

Ida (nama untuk Brahmana), Tjokorda, Dewa, Ngahan (nama untuk Ksatria), Bagus, I Gusti, dan Gusti (nama untuk Waisya), Pande, Kbon, Pasek (nama untuk orang Sudra).Gelar-gelar tersebut di atas diwariskan secara patrilineal.

Page 25: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Konsekuensi perbedaan kedudukan dan peran sosial dalam tindakan dan interakasi sosial :a. Orang yang menduduki pelpisan sosial yang

berbeda akan memiliki kekuasaan, privelese dan prestise yang berbeda pula. (Baik privelese ekonomi maupun privelese budaya).

b. Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disosiatif berupa persaingan, kontravensi, maupun konflik.

c. Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidakmampuan mencapai posisi tertentu. Kegagalan itu dapat berupa alkoholisme, kejahatan, drug abuse, prostitusi, korupsi, kenakalan reamaja dan sebagainya.

d. Konsentrasi elite status, yakni pemusatan kedudukan-kedudukan yang penting kepada orang-orang atau segolongan orang tertentu. Akibat logisnya adalah dimungkinkan terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Page 26: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Anilisis Gordon Alport (1958) tentang parasangka atau kecemburuan sosial akibat adanya pelapisan sosial yang dikenal dengan beberapa pendekatan antara lain:a. Pendekatan historis.b. Pendekatan kepribadian (psikologis).c. Pendekatan fenomenologis.d. Pendekatan naïve.e. Pendekatan sosiokultural dan situasional.

Pendekatan historis didasarkan atas teori pertentangan kelas, yaitu konflik antara kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Pertentangan kelas itu diwarnai oleh kondisi saling menyalahkan, timbulnya prasangka dan kecemburuan sosial. Contohnya prasangka orang kulit putih terhadap ras negro, yang secara historis dipengaruhi oleh budaya “Tuan” dan “Budak”.

Page 27: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Pendekatan kepribadian (psikologis) menyatakan bahwa prasangka dan kecemburuan sosial sosial diakibatkan oleh keadaan frustasi yang mendorong tindakan agresif. Menurut teori ini tindakan agresi, prasangka, dan frustasi lebih ditentukan oleh tipe kepribadian seseorang akibat proses sosialisasi yang keliru terhadap lingkungan masyarakatnya.

Pendekatan fenomenologis menyatakan bahwa prasangka dan kecemburuan sosial dipengaruhi oleh bagaimana individu memandang masyarakat dan lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan prasangka dan kecemburuan sosial. Menurut teori ini terjadinya pelapisan sosial, perbedaan kemampuan, dan tindakan individu merupakan gejala-gejala yang bersifat fenomenal atau bersifat umum.

Page 28: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Pendekatan naïve lebih menyoroti objek prasangka atau objek tindakan individu, dan bukan menyoroti pelakunya/ individunya. Bahwa yang menimbulkan prasangka adalah individu itu sendiri yang berprasangka atas perilaku tertentu. Contoh pada masa lalu Pegawai Negri Sipil selalu disangka akan hanya mendukung partai tertentu padahal belum tentu benar.

Pendekatan sosiokultural dan situasional adalah pendekatan yang menyoroti tentang kondisi dan situasi saat ini sebagai penyebab timbulnya perilaku, sikap, prasangka, dan kecemburuan tertentu.

Page 29: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

Faktor-faktornya bisa bervariasi, antara lain:a. Mobilitas sosial, yang menyebabkan

penurunan status sosial sekelompok orang, kadang-kadang melahirkan prasangka dan menyalahkan situasi masyarakat.

b. Konflik antar kelompok. Disebabkan oleh timbulnya prasangka dan perilaku non integratif dari anggota-anggotanya.

c. Stigma perkotaan, bahwa timbulnya prasangka dan ketidakpastian di kota disebabkan oleh noda yang dilakukan sekelompok tertentu

Page 30: Status  Sosial & Kelas Sosial - Stratifikasi / Diferensiasi  Dalam Masyarakat

TERIMA KASIH