Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

download Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

of 7

Transcript of Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

  • 7/29/2019 Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

    1/7

    LAPORAN KASUS

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. M

    Umur : 59 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Lamteumen Barat

    Agama : Islam

    Status : Menikah

    Pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Tanggal Periksa : 10 Desember 2012

    ANAMNESIS

    Keluhan utama

    Bercak kemerahan disertai rasa gatal dan luka yang berair di punggung kaki kiri

    dan kanan.

    Riwayat Penyakit sekarang

    Bercak kemerahan di punggung kaki kiri dan kanan dialami penderita

    sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya bercak kemerahan hanya sebesar uang logam,

    karena gatal, penderita menggaruknya sehingga bercak merah meluas. Selain itu

    timbul bintik-bintik berkelompok berisi cairan yang kemudian pecah sehingga

    menjadi basah. Gatal bersifat hilang timbul, bertambah hebat jika penderita

    memakai sandal jepit berbahan karet.

    Penderita sempat berobat ke Puskesmas sekitar 1 minggu yang lalu dan

    mendapat obat minum berwarna putih yang diminum 3 kali sehari dan salep yang

    dioleskan 2 kali sehari (penderita lupa namanya). Setelah menggunakan obat dan

    salep, keluhan membaik tapi kemudian timbul lagi setelah obat dan salep habis.

    1

  • 7/29/2019 Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

    2/7

    Riwayat Penyakit dahulu

    Riwayat alergi disangkal, riwayat asma disangkal, riwayat sering gatal-gatal di

    bagian lain disangkal, riwayat sering bersin-bersin disangkal, riwayat diabetes

    mellitus disangkal.

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan serupa dengan pasien.

    Riwayat kebiasaan

    Penderita mandi 1 kali sehari, menggunakan sabun batang dan digunakan bersama

    anggota keluarga lain. Handuk dipakai sendiri dan dicuci 2 minggu sekali.

    Pakaian dalam diganti setiap habis mandi. Setelah mandi penderita menggunakan

    pakaian bersih.

    Riwayat sosial

    Rumah terbuat dari beton, lantai ubin. atap seng. Jumlah kamar 3 buah dihuni 4

    orang dewasa, dan 2 orang anak-anak. Kamar mandi dan WC terletak di dalam

    rumah namun terpisah. Aktivitas penderita yaitu melakukan pekerjaan rumah

    tangga seperti membersihkan rumah, mencuci, memasak, dan pergi ke pasar.

    Penderita jarang berolahraga. Penderita beristirahat tidur malam 7-8 jam setiap

    hari.

    PEMERIKSAAN FISIK

    Status generalis

    Kesadaran: Kompos mentis

    TD : 140/70 mmHg

    N : 68 x/menit

    R : 20 x/menit

    T : 36,30C

    Kepala : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

    2

  • 7/29/2019 Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

    3/7

    Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

    Toraks : Jantung: SI-II normal, tidak ada bising

    Paru-paru: tidak ada ronki, tidak ada wheezing

    Abdomen : Datar, lemas, bising usus (+) normal

    Hepar dan lien: tidak teraba

    Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema

    Status Dermatologis

    Regio dorsum pedis dextra dan sinistra: Plak eritematosus berbatas jelas, ukuran

    plakat, bentuk seperti tali sandal jepit, erosi (+), skuama (+), krusta (+)

    Diagnosis Banding

    Dermatitis kontak iritan

    Diagnosis kerja

    Dermatitis kontak alergi e.c karet dengan infeksi bakteri sekunder

    Penatalaksanaan

    a. Non medikamentosa

    3

  • 7/29/2019 Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

    4/7

    Memberikan edukasi kepada penderita agar mengurangi kontak dengan

    alergen.

    b. Medikamentosa

    Cetirizin 3 x 1

    bethamethasone cream 2 x aplikasi pada luka

    Prognosis

    Quo ad vitam : bonam

    Quo ad functionam : bonam

    Quo ad sanationam : bonam

    4

  • 7/29/2019 Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

    5/7

    PEMBAHASAN

    Dermatitis kontak alergi adalah reaksi kekebalan tubuh yang terjadi pada

    seseorang yang terlalu sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Bentuk alergi

    berbeda dari satu orang ke orang lain. Dermatitis kontak biasanya hanya terjadi di

    tempat yang berkontak langsung dengan alergen.

    Penyebab dermatitis kontak alergik adalah alergen, paling sering berupa

    bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da, yang juga disebut

    bahan kimia sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh potensi

    sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan luasnya penetrasi di kulit.

    Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi adalah

    mengikuti respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-mediated immune

    response) atau reaksi tipe IV. Reaksi hipersensitivitas di kulit timbulnya lambat

    (delayed hypersensitivity), umumnya dalam waktu 24 jam setelah terpajan dengan

    alergen.

    Sebelum seorang pertama kali menderita dermatitis kontak alergik,

    terlebih dahulu mendapatkan perubahan spesifik reaktivitas pada kulitnya.

    Perubahan ini terjadi karena adanya kontak dengan bahan kimia sederhana yang

    disebut hapten yang akan terikat dengan protein, membentuk antigen lengkap.

    Antigen ini ditangkap dan diproses leh makrofag dan sel Langerhans, selanjutnya

    dipresentasikan ke sel T. Setelah kontak dengan yang telah diproses ini, sel T

    menuju ke kelenjar getah bening regional untuk berdeferensiasi dan berproliferasi

    membentuk sel T efektor yang tersensitisasi secara spesifik dan sel memori. Sel-

    sel ini kemudian tersebar melalui sirkulasi ke seluruh tubuh, juga sistem limfoid,

    sehingga menyebabkan keadaan sensitivitas yang sama di seluruh kulit tubuh.

    Fase saat kontak pertama alergen sampai kulit menjadi sensitif disebut fase

    induksi atau fase sensitisasi. Fase ini rata-rata berlangsung selama 2-3 minggu.

    Pada umumnya reaksi sensitisasi ini dipengaruhi oleh derajat kepekaan individu,

    sifat sensitisasi alergen (sensitizer), jumlah alergen, dan konsentrasi. Sensitizer

    kuat mempunyai fase yang lebih pendek, sebaliknya sensitizer lemah seperti

    bahan-bahan yang dijumpai pada kehidupan sehari-hari pada umumnya kelainan

    5

  • 7/29/2019 Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

    6/7

    kulit pertama muncul setelah lama kontak dengan bahan tersebut, bisa bulanan

    atau tahunan. Periode saat terjadinya pajanan ulang dengan alergen yang sama

    atau serupa sampai timbulnya gejala klinis disebut fase elisitasi, umumnya

    berlangsung antara 24-48 jam.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit adalah kebersihan

    yang kurang dan faktor lingkungan seperti pekerjaan dengan lingkungan yang

    basah, tempat-tempat lembab atau panas, serta pemakaian alat yang salah.

    Pekerjaan penderita adalah ibu rumah tangga, sering mencuci pakaian.

    Gejala dan tanda dematitis kontak antara lain, bintik-bintik atau benjolan

    kemerahan, gatal dan bengkak, keluar cairan dari kulit yang terkena atau timbul

    lenting-lenting dan bula pada kasus yang berat, serta kemerahan atau lenting pada

    kulit terbatas pada area yang terkena saja. Penderita pada umumnya mengeluh

    gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis. Pada yang akut

    dimulai dengan bercak eritema berbatas jelas, kemudian diikuti edema,

    papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan

    erosi dan eksudasi (basah). Pada yang kronis tampak kulit kering, berskuama,

    papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, berbatas tidak jelas. Kelainan ini sulit

    dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis; mungkin penyebabnya juga

    campuran.Kejadian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di

    tangan, misalnya pada ibu rumah tangga. Demikian pula kebanyakan dermatitis

    kontak akibat kerja ditemukan di tangan. Sebagian besar memang oleh karena

    bahan iritan. Bahan penyebabnya misalnya deterjen, antiseptik, getah

    sayuran/tanaman, semen, dan pestisida. Pada paha dan tungkai bawah dapat

    disebabkan oleh pakaian, dompet, kunci (nikel) di saku, kaos kaki nilon, obat

    topikal (misalnya anestesi lokal, neomisin, etilendiamin), semen, dan sepatu.

    Penderita datang dengan keluhan bercak kemerahan di punggung kaki kiri dan

    kanan disertai rasa gatal dialami penderita sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya

    bercak kemerahan hanya sebesar uang logam, karena gatal, penderita

    menggaruknya sehingga bercak merah meluas. Selain itu timbul bintik-bintik

    berkelompok berisi cairan yang kemudian pecah sehingga menjadi basah. Gatal

    bersifat hilang timbul, menghebat jika penderita memakai sandal jepit berbahan

    6

  • 7/29/2019 Status Pasien Kulkel (Akmal Ramadhan)

    7/7

    karet. Penderita sempat berobat ke Puskesmas sekitar 1 minggu yang lalu dan

    mendapat obat minum berwarna putih yang diminum 3 kali sehari dan salep yang

    dioleskan 2 kali sehari (penderita lupa namanya). Setelah menggunakan obat dan

    salep, keluhan membaik tapi kemudian timbul lagi setelah obat dan salep habis.

    setelah di anamnesis kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu

    pemeriksaan gram dan dari pemeriksaan ditemukan koken gram positif.

    Diagnosis dermatitis kontak alergi et causa karet dengan infeksi bakteri

    sekunder ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis.

    Diagnosis banding yang mungkin pada pasien ini antara lain dermatitis

    kontak iritan. Untuk menyingkirkan diagnosis banding DKI dapat dilakukan

    pemeriksaan laboratorium yaitu patch test (tes tempel) dimana antigen standar

    ditempelkan pada permukaan kulit, biasanya punggung, untuk selanjutnya

    dilakukan interpretasi setelah 48 jam dan 72 jam atau 96 jam. Pada penderita

    DKA akan didapatkan reaksi cressendo yaitu reaksi yang lebih berat pada

    interpretasi kedua, sedangkan pada DKI didapatkan reaksi decressendo yaitu

    reaksi yang lebih ringan pada interpretasi kedua. Pada pasien ini tidak dilakukan

    patch test.

    Pengobatan penderita DKA pada prinsipnya adalah menghindari pajanan

    alergen, baik yang bersifat mekanik, fisis, atau kimiawi serta menyingkirkan

    faktor yang memperberat. Obat-obatan hanya membantu mengurangi gejala dan

    komplikasi yang terjadi. Pada pasien ini diberikan cetirizin 3x1 tab dan

    bethamethasone cream. Yang paling penting adalah edukasi ke pasien untuk

    menghindari kontak dengan alergen.

    7