STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LILA DI …repository.unjaya.ac.id/2174/2/BAIQ RISA EWIK...
Transcript of STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LILA DI …repository.unjaya.ac.id/2174/2/BAIQ RISA EWIK...
i
STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LILA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA
TAHUN 2017
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
BAIQ RISA EWIK PRATIWI 1114095
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2017
iv
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan LILA Di Puskesmas MergangsanYogyakarta Tahun 2017”.
Karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada: 1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Alfie Ardiana Sari, M. Keb selaku pembimbing karya tulis ilmiah yang telah
mencurahkan seluruh kemampuan, waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dari awal sampai selesai.
4. Lily Yulaikhah S.SiT, M. Keb selaku penguji yang berkenan memberikan pengarahan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Kepada pihak Puskesmas Mergangsan Yogyakarta yang telah membantu terlaksananya karya tulis ilmiah.
6. Kedua Orang Tua, kakak dan Adik yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan semangat pada penulisan laporan penelitian.
7. Teman-teman mahasiswa angkatan 2014 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah bersedia membantu dan memberikan nasihat serta dorongan pada penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
Yogyakarta, Juni 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................. iv DAFTAR TABEL ...................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii INTISARI .................................................................................................. ix ABSTRACT .............................................................................................. X BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ........................................................................... 7 1. Pengetahuan Kehamilan .......................................................... 7 2. Status Gizi Ibu Hamil .............................................................. 7 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil ........ 13 4. Efek status gizi ibu hamil jika jelek ....................................... 16 5. Cara mengatasi status gizi jelek pada ibu hamil ..................... 17 6. Penilaian status gizi ibu hamil ............................................... 17 7. Penilaian antropometri ......................................................... 17
B. Kerangaka Teori ....................................................................... 22 C. Kerangka Konsep ...................................................................... 23 D. Pertanyaan Penelitian ................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................ 24 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 24 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 25 D. Variabel Penelitian .................................................................... 25 E. Definisi Oprasional ................................................................... 26 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .......................................... 27 G. Metode PengolahanPengolahan Data ........................................ 28 H. Analisa Data ............................................................................. 29 I. Etika Penelitian .......................................................................... 30 J. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 31
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 33 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 33 2. Karakteristik Responden ....................................................... 33 3. Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan LILA .............................. 36
B. Pembahasan .............................................................................. 38 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 44 B. Saran......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1Keaslian Penelitian ......................................................................... 5 Tabel 2Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................... 26 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas
MergangsanYogyakarta Tahun 2017 ........................................... 33 Tabel 4 Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) Di
Puskesmas Maergangsan Yogyakarta Tahun 2017 ....................... 33 Tabel 5 Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) Dilihat
DariKarakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017 .............................................................. 34
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 22 Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................. 23
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Lampiran 4. Surat Balasan Penelitian Lampiran 5. Lembar Permohonan dan Persetujuan Menjadi Responden (informed
consent) Lampiran 6. Lembar Check-list Lampiran 7. Hasil Pengolahan Data Lampiran 8. Lembar Bimbingan
x
STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN LILA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2017
Baiq Risa Ewik Pratiwi1, Alfie Ardiana Sari2
INTISARI
Latar Belakang:Peningkatan prevealensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) ibu hamil pada tahun 2016 di DIY yaitu 13,41% (Dinkes Provinsi, 2016). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Januari 2017 di Dinas Kesehatan Provinsi pada tahun 2017 menunjukkan prevalensi KEK ibu hamil tertinggi di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta sebesar 15,32% dan terendah di Puskesmas Gondokusuman I sebesar 11,46%. Tujuan: Diketahuinya gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuatitatif rancangan penelitian dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Waktu penelitian bulan April tanggal 25 sampai dengan 10 Mei 2017. Populasi sampel ini adalah 32 orang ibu hamil yang sesuai kriteria inklusi. Pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Variabel penelitian yaitu variabel tunggal. Analisis data menggunakan univariat. Hasil: Status gizi ibu hamil yang tidak mengalami KEK (LILA≥23,5 cm) yaitu sebesar 30 orang (93,8%) dan ibu hamil yang KEK (LILA,23,5 cm) yaitu 2 orang (6,3%). Karakteristik ibu hamil sebagian besar mempunyai usia 20-35 tahun sebanyak 6,2%, berpendidikan SMP dan SMA sebanyak 3,1%, pekerjaan sebagian besar pekerja ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 6,2%, dengan jarak kehamilan >2 tahun sebanyak 6,2 %. Kesimpulan: Status gizi ibu hamil yang tidak mengalami KEK (LILA≥23,5 cm) yaitu sebesar 30 orang (93,8%) dan ibu hamil yang KEK (LILA,23,5 cm) yaitu 2 orang (6,3%), sehingga prevalensi ibu hamil yang mengalami KEK di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta sudah mengalami penurunan. Kata Kunci: Status Gizi, Ibu Hamil, LILA
1 Mahasiswa Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Dosen Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
NUTRITIONAL STATUS OF PREGNANT MOTHERS BASED ON MUAC IN COMMUNITY HEALTH CENTER MERGANGSAN YOGYAKARTA,
2017 Baiq Risa Ewik Pratiwi1, Alfie Ardiana Sari2
ABSTRACT
Background:The increasing the prevenence of Chronic Energy Deficiency (CED) of pregnant mothers in 2016 in DIY is 13,41% (Provincial Health Office, 2016). The preliminary study conducted in January 2017 at the Provincial Health Office in 2017 showed the highest prevalence of CED in pregnant mothers in Community Health Center of Mergangsan Yogyakarta as many as 15.32% and the lowest prevalence was in Community Health Center of Gondokusuman I as many as 11.46%. Objective:To identifity the desciption of Nutritional Status of Pregnant Mothers Based on Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) in Community Health Center of Mergangsan Yogyakarta 2017. Method: This research is a descriptive quantitative research design with cross sectional approach. The location of study was in Community Health Center Mergangsan Yogyakarta. Study period was during April research period is 25 to 10 May 2017. Population of samples were 32 pregnant mothers who fulfilled inclusion criteria. Samples were selected by applying accidental sampling technique. Study variable was single variable. Data analysis applied univariate. Result: Nutritional status of pregnant mothers without CED (MUAC≥23,5 cm) were as many as 30 respondents (93,8%) and pregnant mothers CED (MUAC 23,5 cm) were as many as 2 respondents (6,3%). The majority of pregnant mothers characteristics as follows age between 20-35 years old as many as 6.2%, junior high and high school as many as 3.1%, most of the work of housewife as many as 6.2%, with distance of pregnancy >2 years as many as 6.2%. Conclusion: Nutritional status of pregnant mothers without CED (MUAC≥23,5 cm) were as many as 30 respondents (93,8%) and pregnant mothers CED (MUAC 23,5 cm) were as many as 2 respondents (6,3%), So that the prevalence of pregnant mothers who experienced CED at Community Health Center Mergangsan Yogyakarta has decreased. Keywords: Nutrition Status, Pregnant Mothers, MUAC 1Student of (D-3) Midwifery Study Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Lecture of (D-3) Midwifery Study Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara berkembang termasuk Indonesia, masalah gizi masih merupakan
masalah kesehatan di masyarakat dan merupakan penyebab kematian ibu dan bayi
dan masalah tersebut masih tinggi. Penyebab kematian ibu yang masih sering
terjadi yaitu perdarahan, infeksi, gestosis (Manuaba, 2010). Upaya menurunkan
angka kematian ibu dan bayi dengan meningkatakan derajat kesehatan ibu,
perbaikan gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, pelayanan
rujukan. Faktor yang mempengaruhi kematian bayi yaitu tingkat pelayanan
antenatal, status gizi ibu hamil serta kondisi sosial ekonomi.
Kehamilan adalah masa dimana wanita telah menjadi salah satu proses
kehidupan yang penting dan harus dijaga sebaik mungkin untuk persiapan
persalinannya. Saat hamil wanita sangat memerlukan berbagai makanan yang
bergizi untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya. Jika makanan yang telah
dikonsumsi oleh ibunya akan diserap kembali oleh bayinya, maka dari itu jika ibu
mengkonsumsi makanan yang sedikit bayi tetap menyerapnya membuat ibu akan
menjadi lemah, letih, lesu, pucat, dan kurus. Keadaan ini dapat mengakibatkan
terjadinya abortus, berat badan lahir rendah, bayi prematur atau bahkan dapat
mengakibatkan bayi yang akan lahir meninggal. Pada saat persalinan dapat
mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi, atau kesulitan-kesulitan
lainnya yang hingga memerlukan penanganan khusus atau pembedahan (Marmi,
2013).
Kekurangan gizi sebelum hamil atau bahkan saat hamil minggu pertama
kehamilan memiliki risiko tinggi melahirkan bayi yang mengalami kerusakan otak
dan sumsum tulang karena pembentukan sistem syaraf sangat peka pada umur
kehamilan 2-5 minggu pertama (Supariasa, 2012). Rendahnya status gizi ibu
hamil juga mempengaruhi keadaan kesehatan baik ibu maupun bayinya, salah
1
2
satunya bayi dengan BBLR. Oleh karena itu asupan nutrisi yang baik sangat
penting untuk ibu hamil (Chairunisa, Hardiansyah, Dwiriani, 2006).
Penilaian status gizi dapat dinilai dengan menghitung indeks masa tubuh
(IMT), ukuran lingkar lengan atas (LILA) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah. Ukuran LILA setiap ibu hamil berbeda-beda sesuai nutrisi yang
dikonsumsi tiap hari. Ukuran LILA normal ≥23,5 cm, jika ukuran LILA <23,5 cm
maka menunjukkan adanya Kekurangan Energi Kronik (KEK), apabila sudah
seperti itu maka risiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR)
sangat tinggi (Supariasa, 2012).
Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan suatu keadaan dimana seseorang
itu mengalami kekurangan gizi, dengan ditandai Lingkar Lengan Atas (LILA)
kurang dari 23,5 cm (Dinkes Provinsi, 2016). Hasil Riskesdas tahun 2013
menunjukkan bahwa persentase ibu hamil di Indonesia yang mengkonsumsi
energi di bawah 70% Angka Kecukupan Gizi(AKG) adalah 44,8%. Jumlah ibu
hamil KEK yang usia 15-19 tahun di Indonesia mecapai 38,5% (Riskesdas, 2013).
Prevalensi ibu hamil yang mengalami KEK di DIY Tahun 2015 yaitu
13,41%. Pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 mengalami penurunan, akan
tetapi beberapa kabupaten masih menunjukkan angka yang tinggi di atas
prevalensi Provinsi DIY yaitu Kabupaten Kota Yogyakarta (5,7%), Kabupaten
Gunung Kidul (7,3%) dan Kabupaten Kulon Progo (7,0%). Permasalahan tersebut
harus mendapatkan penanganan yang baik, mengingat status kesehatan ibu hamil
sangat menentukan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi (Dinkes
Provinsi DIY, 2016).
Wilayah Puskesmas Mergangsan merupakan daerah dengan prevalensi
kejadian KEK tertinggi. Dari data tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kejadian
KEK yaitu pada Tahun 2014 (11,11%), pada Tahun 2015 (15,32%), pada Tahun
2016 menjadi (16,94%). Wilayah Puskesmas Mergangsan kejadian KEK tertinggi
pertama, dan yang terendah di Puskesmas Gondokusuman 11,46%. Program yang
telah dilaksanakan oleh Puskesmas Mergangsan terhadap kejadian KEK tersebut
yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan konseling gizi pada ibu
hamil saat kunjungan Antenatal Care (ANC) di wilayah Puskesmas Mergangsan
3
Yogyakarta. Masalah gizi pada ibu hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin maka peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran status gizi
ibu hamil berdasarkan LILA di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Banyaknya
faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil maka melalui penelitian ini.
Peneliti ingin mengetahui gambaran status gizi ibu hamil dan karakteristik ibu
hamil yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, gravida, jarak kehamilan di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil adalah
bagaimanakah status gizi ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas
(LILA) di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil berdasarkan Usia di Puskesmas
Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
b. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil berdasarkan Pendidikan di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
c. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil berdasarkan Pekerjaan di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
d. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil berdasarkan jarak kehamilan di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat digunakan dalam
pengembangan penelitian dalam ilmu kebidanan yang berfokus pada
kesehatan ibu dan anak terutama pada masalah gizi ibu hamil.
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pelaksana dan
pengelola status gizi ibu hamil sebagai bahan informasi dalam menentukan
kebijakan sebagai upaya meningkatkan pencegahan terhadap masalah
status gizi ibu hamil serta dapat mengevaluasi program yang sudah
dilaksanakan.
b. Institusi Pendidikan Stikes A. Yani
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan dapat
dijadikan tambahan kepustakaan, yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa untuk meningkatkan dan memahami tentang hal-hal yang
terkait gizi ibu hamil.
c. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi terutama
bagi yang akan meneliti hal-hal yang berkaitan dengan status gizi ibu
hamil.
5
3. Keaslian penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama Judul Metode Hasil Perbedaan Eny , 2016 “Hubungan antara umur dan status gizi ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas dengan jenis BBLR”
Penelitian ini merupakan penelitian analitik cros sectional dengan populasi seluruh bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram pada bulan Januari-April 2011 diambil secara simple random sampling sebanyak 23 bayi. Data bersumber dari data sekunder berupa rekam medik. Variabel bebasnya umur dan status gizi berdasarkan ukuran lingkar lengan atas serta variabel terikatnya jenis BBLR kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Fisher Exact.
Hasil sebagian besar (69,6%) ibu melahirkan dalam kategori umur tidak aman, menyebabkan BBLR prematur (38,5%) dan BBLR dismatur (61,5%)
Perbedaan dalam penelitian ini adalah tempat penelitian, tehnik pengambilan sampel
Emerensiana, 2013 “Gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) di Wilayah Puskesmas Tepur II, Gunungkidul, Yogyakarta”
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif cros sectional dengan populasi seluruh ibu hamil yang ada diwilayah Puskesmas Tepus II, Gunungkidul, Yogyakarta dengan populasi sebanyak 106 ibu hamil.
Hasil penelitian Status gizi ibu hamil berdasarkan LILA yang tidak mengalami KEK sebanyak 41 orang (56,9%) dan yang mengalami KEK sebanyak 31 orang (43,1%)
Status gizi ibu hamil yang mengalami KEK berdasarkan LILA, sebagian besar terjadi pada ibu dengan umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 16 orang (51,6%). Dilihat dari ibu hamil yang mengalami KEK berdasarkan umur, sebagian besar terjadi pada kelompok
Perbedaan dalam penelitian ini adalah tempat penelitian, tehnik pengambilan sampel
6
Nama Judul Metode Hasil Perbedaan umur <20 tahun yaitu sebanyak 31 orang (76,5%). Status gizi ibu hamil yang mengalami KEK berdasarkan LILA, sebagian besar terjadi pada ibu dengan pendidikan SMP yaitu sebanyak 18 orang (58,1%). Dilihat dari ibu hamil yang mengalami KEK berdasarkan pendidikan, sebagian besar terjadi pada pendidikan PT yaitu sebanyak 1 orang (100%). Status gizi ibu hamil berdasarkan LILA, sebagian besar terjadi pada ibu degan pekerjaan IRT yaitu sebanyak 24 orang (77,4%) dan dilihat ibu hamil yang mengalami KEK berdasarkan pekerjaan yaitu sebanyak 24 orang (46,2%)
Nurul Kamariyah, Musyarofah “Lingkar Lengan Atas Ibu Hamiil Akan MempengaruhiPeningkatan Berat Badan Bayi Lahir Di BPS Artiningsih Surabaya”
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional.Populasi adalah semua ibu melahirkan yang tercatat di BPS Artiningsih Surabaya sebesar 33 responden jumlah sample 30 responden. Teknik pengambilan sampel secara probability sampling dengan simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan dari 33 ibu hamilsebagian besar (66,7%) lingkar lengan atas yang kurang, dan sebagian besar (54,1%) melahirkan bayi dengan berat badan bayi rendah, serta hasil Rank Spearman p = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 yang artinya ada hubungan lingkar lengan atas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir di BPS Artiningsih Surabaya Simpulan semakin normal LILA ibu hamil semakin didapatkan berat badan bayi lahir normal. diharapkan ibu hamil yang mempunyai LILA < 23,5 cm mampu meningkatkan konsumsi nutrisi yang lebih baik.
Perbedaan dalam penelitian ini adalah tempat penelitian, tehnik pengambilan sampel
32
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Mergangsan merupakan salah satu kecamatan yang berada
di wilayah Kota Yogyakarta. Kecamatan ini mempunyai luas wilayah
±207.765 m2 dan memiliki jumlah penduduk ±33.865 jiwa atau sekitar 7.223
KK. Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan terdiri dari tiga kelurahan yaitu
Kelurahan Brontokusuman (luas wilayah 80.015 m2), Kelurahan Keparakan
(luas wilayah 52.747 m2), dan Kelurahan Wirogunan (luas wilayah 74.994
m2). Batas wilayah kecamatan Mergangsan yaitu sebelah utara kecamatan
Pakualaman dan kecamatan Gondokusuman, sebelah timur kecamatan
Umbulharjo, sebelah selatan kecamatan Sewon, Bantul, sebelah barat
kecamatan Mantrijeron Kraton dan Gondokusuman (Puskesmas Mergangsan
Yogyakarta, 2017).
Data profil Puskesmas Mergangsan menyatakan bahwa Puskesmas
Mergangsan tidak mempunyai pelayanan rawat jalan. Pelayanan yang ada
meliputi poliklinik umum, poliklinik gigi dan mulut, poliklinik KIA
(Kesehatan Ibu Anak), apotek, dan laboratorium. Pelayanan ibu hamil
dilakukan di poliklinik KIA. Program penanganan KEK ibu hamil yaitu
poliklinik KIA bekerjasama dengan bagian Gizi Puskesmas Mergangsan
dalam melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil
yang mengalami KEK.
2. Karakteristik Responden
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017
dengan jumlah ibu hamil trimester I sebanyak 32 orang yang memenuhi
kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan di ruang KIA (Kesehatan Ibu
Anak) di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Karakteristik responden
meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, dan jarak kehamilan.
33
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
Karakteristik Ibu Hamil Frekuensi (f)
Persentase (%)
Usia 1) <20 tahun 2) 20-35 tahun 3) >35 tahun
0
22 10
0,0 68,8 31,3
Jumlah 32 100 Pendidikan
1) Tidak sekolah 2) SD 3) SMP 4) SMA 5) PT
0 3 4 9
15
0,0 9,4 12,5 28,1 46,9
Jumlah 32 100 Pekerjaan
1) Tidak bekerja 2) Swasta 3) Wiraswsata 4) Petani 5) Lain-lain
0
13 2 0
16
0,0 40,6 6,3 0,0 50,0
Jumlah 32 100 Jarak Kehamilan
1) <2 tahun 2) ≥2 tahun
9
23
26,1 71,9
Jumlah 32 100
(Data primer, 2017)
Hasil dari penelitian berdasarkan tabel 4.1 menggambarkan bahwa rata-
rata ibu hamil trimester I dengan usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 orang
(68,8%), pendidikan perguruan tinggi sebanyak 15 orang (46,9%), pekerjaan
lain-lain sebanyak 16 orang (50,0%), dengan jarak kehamilan >2 tahun
sebanyak 23 orang (71,9%)
3. Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Berdsarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
Status Gizi Ibu Hamil
Frekuensi (f)
Persentase (%)
KEK (LILA <23,5 cm) Tidak KEK (LILA ≥23,5 cm)
2
30
6,3
93,8
Jumlah 32 100
34
(Data primer, 2017) Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.2 menggambarkan bahwa sebagian ibu
hamil yang mengalami KEK (LILA< 23,5 cm) yaitu sebanyak 2 orang (6,3%),
dan yang tidak mengalami KEK (LILA≥ 23,5 cm) yaitu sebanyak 30 orang
(93,8%).
4. Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) Dilihat Dari Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun
2017 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) Dilihat Dari Usia di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
Karakteristik Ibu Hamil
KEK (f)
(%) Tidak KEK
(f)
(%)
Usia 1) <20 tahun 2) 20-35tahun 3) >35 tahun
0 2 0
0,0 6,2 0,0
0 20 10
0,0 62,5 31,2
Jumlah 2 6,2 30 93,7
(Data primer, 2017)
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.3 menggambarkan bahwa sebagian ibu
hamil yang mengalami KEK (LILA <23,5 cm) dengan usia 20-35 tahun yaitu
sebanyak 2 orang (6,3%), dan yang tidak mengalami KEK (LILA ≥23,5 cm)
dengan usia >35 tahun sebnyak 10 orang (31,2%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan atas (LILA) Dilihat Dari Pendidikan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun
2017 Karakteristik Ibu
Hamil KEK
(f) (%) Tidak
KEK (f)
(%)
Pendidikan 1) Tidak Sekolah 2) SD 3) SMP 4) SMA 5) PT
0 0 1 1 0
0,0 0,0 3,1 3,1 0,0
0 3 4 8
15
0,0 9,4 12,5 25,0 46,9
Jumlah 2 6,2 30 93,8 Sumber: data primer, 2017
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.4 menggambarkan bahwa sebagian ibu
hamil yang mengalami KEK (LILA <23,5 cm) dengan pendidikan SMP yaitu 1
orang (3,1%), SMA 1 orang (3,1%), dan ibu hamil yang tidak mengalami KEK
35
(LILA >23,5 cm) tertinggi engan pendidikan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 15
orang (46,9%) dan yang terendah pendidikan SD yaitu sebanyak 3 orang (9,4%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) Dilihat Dari Pekerjaan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2017
Karakteristik Ibu Hamil
KEK (f)
(%) Tidak KEK
(f)
(%)
Pekerjaan 1) Tidak bekerja 2) Swasta 3) Wiraswasta 4) Petani 5) Lain-lain
0 0 0 0 2
0,0 0,0 0,0 0,0 6,2
0 14 2 0 14
0,0
43,8 6,2 0,0
43,8 Jumlah 2 6,2 30 93,8
Sumber: data primer, 2017
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.5 menggambarkan bahwa sebagian ibu
hamil yang mengalami KEK (LILA <23,5 cm) dengan pekerjaan lain-lain yaitu
sebanyak 2 orang (6,2%), dan yang tidak mengalami KEK (LILA >23,5 cm) rata-
rata tertinggi dengan pekerjaan Swasta dan lain-lain yaitu sebanyak 14 orang
(43,8%) dan terendah dengan pekerjaan wiraswsata yaitu sebanyak 2 orang
(6,2%).
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) Dilihat Dari Jarak Kehamilan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
Tahun 2017 Karakteristik Ibu
Hamil KEK
(f) (%) Tidak
KEK (f)
(%)
Jarak Kehamilan 1) <2 tahun 2) ≥2 tahun
0 2
0,0 6,2
8
22
25,0 68,8
Jumlah 2 6,2 30 93,8
Sumber: data primer, 2017
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.6 menggambarkan bahwa sebagian ibu
hamil yang mengalami KEK (LILA <23,5 cm) dengan jarak kehamilan >2 tahun
yaitu sebanyak 2 orang (6,2%), dan yang tidak mengalami KEK (LILA >23,5 cm)
yaitu sebanyak 22 orang (68,8%).
36
B. Pembahasan
1. Status gizi ibu hamil dengan kejadian KEK
Kekurangan status gizi berdasarkan tabel 4 menggambarkan bahwa ibu
hamil yang mengalami KEK (LILA <23,5 cm) yaitu sebanyak 2 orang (6,3%)
dari 32 orang ibu hamil. Penyebab masih terjadinya KEK pada 2 orang ibu
hamil tersebut dikarenakan masing-masing megalami ketidaknyamanan
trimester I dan prilaku kebiasaan dalam mengonsumsi makanan yang dimana
salah satu ibu tersebut dalam mengonsumsi makanan kurang atau malas
makan. Hal ini tidak sesuai sesuai dengan Arisman (2010) yang mengatakan
bahwa pada masa dalam kandungan janin sepenuhnya bergantung pada ibu
untuk keperluan zat-zat gizinya. Barasi (2009) berpendapat bahwa cadangan
nutrisi yang adekuat bersifat penting untuk menunjang implantasi dan
pembentukan organ selama minggu-minggu pertama kehamilan sampai bulan
ketiga kehamilan. Kristiyanasari (2010) mengatakan bahwa kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme energi karena diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembagan janin, pertambahan besarnya organ kandungan,
pertumbuhan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.
Kekurangan zat gizi dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya
usia, dari hasil penelitian ini menggambarkan bahwa 2 ibu hamil mengalami
KEK dengan usia 20-35 tahun dan tidak ada ibu hamil KEK dengan usia >35
tahun. Usia <20 tahun merupakan usia dalam kategori remaja, Azrimaidaliza
(2011) mengatakan bahwa remaja merupakan salah satu kelompok rentan gizi,
masa ini remaja masuk ke dalam fase pertumbuhan cepat kedua dan
selanjutnya pertumbuhan fisik menurun saat masuknya usia dewasa muda, oleh
karena itu remaja membutuhkan makanan yang adekuat tidak hanya dari segi
kuantitas tetapi juga dari segi kualitas. Semakin bervariasi atau beraneka ragam
makanan yang dikonsumsi remaja akan menjamin terpenuhinya kecukupan zat
gizi yang selanjutnya akan berdampak pada status gizi dan kesehatannya. Hasil
ini menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil yang termasuk dalam usia
reproduksi kurang sehat atau berisiko mengalami KEK. Hal ini tidak sesuai
37
dengan Muliarini (2010) mengatakan bahwa ibu hamil yang masih muda atau
sebagian kehamilan remaja (<20 tahun) akan rentan terhadap kekurangan gizi.
Kristiyanasari (2010) mengatakan apabila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi
oleh ibu hamil akan terjadi kekurangan gizi yaitu BBLR. Eny (2016)
mengatakan dari hasil penelitian ada hubungan umur dan status gizi ibu
berdasarkan ukuran lingkar lengan atas dengan jenis BBLR, ibu hamil dan
melahirkan pada umur yang tidak aman serta KEK cenderung melahirkan bayi
dengan BBLR.
Karakteristik pendidikan yaitu dari 2 ibu hamil yang mengalami KEK
berpendidikan SMP 1 orang dan SMA 1 orang ini dikatakan dalam kategori
pendidikan menengah karena pendidikan perguruan tinggi terdapat 15 orang
ibu hamil (46,9%), karena tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi
dalam menerima informasi terutama masalah gizi yang dimana seseorang itu
harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjaga
kehamilannya agar terhindar dari risiko KEK. Hal ini sesuai dengan Marmi dan
Rahardjo (2012) yang masalah kesehatan dan kehamilan yang akan
berpengaruh pada perilaku ibu, baik pada diri maupun terhadap perawatan
kehamilannya serta gizi saat hamil. Hal ini juga didukung dari penelitian
Mahirawati (2014) dengan hasil bahwa ibu hamil yang mengalami KEK
berpendidikan SD sebesar 35,5% dan tidak lulus SD sebesar 29,4%, penelitian
ini didukung dari Muliawati (2013) tentang faktor peneyebab ibu hamil KEK
dengan jumlah responden 30 ibu hamil menyatakan bahwa faktor pendidikan
ibu hamil yang mengalami KEK sebagian besar berpendidikan SMP sebanyak
12 orang (40%), sehingga dapa disimpulkan bahwa tingkat pendidikan sangat
berpengaruh untuk kesehatan terutama tentang gizi.
Karakteristik pekerjaan yaitu dari 2 ibu hamil yang menglami KEK
berasal dari pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, yang dimana 2 ibu hamil ini
harus memerankan perannya yang harus mengurus rumah, suami, yang dimana
Marmi (2014) mengatakan pekerjaan adalah sesuatu yang memang harus
dilakukan oleh setiap orang, tetapi bahi seorang ibu hamil akan sangat
berpengaruh baik bagi ibu maupun janin yang ada alam kandungan. Faktor
38
lingkungan juga sangat berpengaruh dalam kehetan gizi seeorang dalam
bekerja, bagi ibu hamil yang bekerja diluar rumah atau di perkantoran mereka
akan mendapatkan informasi yang lebih luas karena faktor pendidikan yang
mendukung jadi ibu tidak berpatokan pada satu sumber saja, tetapi jika ibu
bekerja hanya dirumah ibuhanya mendapatkan informasi melalui (TV, radio,
Leaflet dan lain-lain). Wanita saat hamil dan melakukan pekerjaan baik itu
ringan maupun erat pekerjaan itu juga sangat mempengaruhi tingkat konsumsi
energi yang lebih besar atau kecil (survei Keehatan Daerah DIY, 2010).
Yuliastuti (2014) mengatakan bahwa beban kerja yang berat, lamanya waktu
bekerja serta peran ganda ibu akan meningkat kebutuhan nutrisi dalam masa
kehamilan sehingga berakibat pada suatu kerentanan terhadap masalah
malnutrisi terutama selama masa kehamilan. Hal ini sama dengan penelitian
Kamariyah (2016) dengan hasil bahwa sebagian besar ibu hamil yang
mengalami KEK adalah ibu yang yang bekerja (69,7%), sedangkan ibu hamil
yang tidak mengalami KEK semuanya tidak bekerja (30,3%).
Karakteristik ibu hamil lainnya dapat dilihat dari hasil penelitian
menggambarkan bahwa dari 2 ibu hamil yang megalami KEK dengan jarak
kehamilan >2 tahun, yang dimana masing-masing ibu ada yang memanag
kebiasaan sebelum hamil memang susah untuk makan dan mempunyai riwayat
KEK sebelumnya, dan ada ibu yang riwayat kehamilan sebelumnya mengalami
keguguran yang disebabkan karena kecelakaan saat mengendarai motor jadi
ibu belum sepenuhnya mengetahui informasi masalah tentang gizi ibu hamil
dan cara merawat kehamilannya. Hal ini tidak sesuai dengan (Kristiyanasari,
2010) yang mengatakan jarak kelahiran yang <2 tahun berisiko karena sistem
reproduksi belum kembali seperti semula dan ibu masih menyusui. Penelitian
yang mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian Mahirawati (2014) yaitu
ibu hamil dengan kehamilan pertama pada usia 20-35 tahun yang mengalami
KEK sebesar 16 orang (31,4%) dari 51 ibu hamil yang dimana ibu hamil yang
KEK ini disebabkan karena nafsu makan yang kurang.
39
2. Status gizi ibu hamil dengan kejadian tidak KEK
Dari hasil penelitian terdapat 2 ibu hamil yang mengalami KEK yaitu
(6,3%) dan 30 ibu hamil yang tidak mengalami KEK yaitu 93,8%, ini sesuai
dengan teori Kristiyanasari (2010) mengatakan apabila kebutuhan gizi tidak
dapat dipenuhi oleh ibu hamil akan terjadi kekurangan gizi yaitu BBLR. Dari
32 orang ibu hamil terdapat 30 ibu hamil yang tidak mengalami KEK dan
sudah memenuhi asupan gizi yang baik.
Selain faktor usia sangat mempengaruhi status gizi faktor pendidikan
juga sangat berpengaruh. Berdasarkan penelitian Sri (2011) menunjukkan
bahwa ada pengaruh antara pendidikan rehadap kejadian KEK. Pendidikan
adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan
perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu
semakin baik pengetahuan gizi dan semakin diperhitungkan jenis serta jumlah
makanan yang dipilih untuk dikonsumsi. Berdasarkan hassil penelitian dari 32
ibu hamil yang tidak mengalami KEK sebanyak 15 (46,9%) dengan perguruan
tinggi. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Siti (2011) yang
menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan status gizi ibu
hamil.
Selain faktor pendidikan sangat mempengaruhi status gizi faktor
pekerjaan juga sangat berpengaruh. Yuliastuti (2014) mengatakan bahwa beban
kerja yang berat, lamanya waktu bekerja serta peran ganda ibu akan meningkat
kebutuhan nutrisi dalam masa kehamilan sehingga berakibat pada suatu
kerentanan terhadap masalah malnutrisi terutama selama masa kehamilan.
Hasil penelitian dari 32 ibu hamil yang tidak mengalami KEK yaitu mulai dari
yang tidak bekerja dan mempunyai pekerjaan yaitu swasta 14 (43,8%) dan
wiraswsata 2 (6,2%). Penelitian ini didukung oleh teori Arisman (2007) yang
mengatakan seseorang yang bekerja dapat meningkatkan pengetahuan karena
pergaulan dan berinteraksi sosial serta mempunyai pengalaman yang luas, dan
seseorang yang tidak disibukkan dengan pekerjaan mempunyai kesempatan
lebih untuk mendapatkan informasi baik melalui tenaga kesehatan atau media
40
informasi (TV, radio, tabloid, atau majalah) dan kegiatan yang lain yang dapat
menambah pengalaman. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kamariyah
(2016) yang menyatakan ada hubungan pekerjaan dengan status gizi ibu hamil.
Sebagian besar (69,7%) tidak bekerja. Seseorang yang tidak bekerja, mereka
tidak mempunyai penghasilan, orang tidak mempunyai pengahasilan krang
mempunyai kemampuan untuk membeli makanan yang berlebih sesuai dengan
gizi yang dibutuhkan.
Selain faktor pekerjaan, faktor jarak kehamilan juga sangat berpengaruh.
Dari hasil penelitian dengan 32 responden ibu hamil terdapat 23 (71,9%) ibu
hamil yang hamil dengan jarak kelahiran >2 tahun. penelitian ini didukung
oleh teori Yuliatuti (2014) yang mengatakan pengaturan jarak kehamilan
dimaksudkan agar tubuh ibu memiliki cukup waktu untuk memulihkan diri.
Jika jarak kehamilan terlalu dekat, kesehatan ibu akan menurun karena tubuh
tidak sempat kembali seperti kondisi semula. Masalah gizi yang timbul
kemudian dapat mempengaruhi kesehatan janin yang dikandung (Yuliastuti,
2014). Ibu membutuhkan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan
tubuhnya pasca melahirkan. Sementara itu, kehamilan meningkatkan
kebutuhan ibu akan energi dan zat gizi.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mengalami berbagai keterbatasan yang mengakibatkan
hasilnya belum sesuai yang diharapkan, keterbatasan tersebut meliputi.
1. Penelitian status gizi ini hanya berdasarkan pengukuran LILA sedangkan
untuk penilaian status gizi ada IMT, berat badan tinggi badan, dan Hb.
2. Penelitian ini hanya mengambil beberapa karakteristik seperti usia,
pendidikan, pekerjaan dan jarak kehamilan, sedangkan masih ada paritas,
penghasilan, sosial ekonomi.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas maka kesimpulan
yang dapat diambil adalah
1. Sebagian besar ibu hamil yang tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis
(KEK) dengan ukuran LILA ≥23,5 cm yaitu sebanyak 30 orang (93,8%), dan
yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebanyak 2 orang (6,3%)
berada pada kelompok usia 20-35 tahun
2. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK)
dengan usia 20-35 tahun sebanyak 2 orang (6,2%), dan yang tidak mengalami
Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebanyak 20 orang (62,5%)
3. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK)
rata-rata berpendidikan SMP dan SMA yaitu SMP 1 orang (3,1%), SMA 1
orang (3,1%), dan yang tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK)
sebanyak 15 orang (46,9%) berpendidikan perguruan tinggi.
4. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK)
rata-rata ibu hamil dengan pekerjaan lain-lain (IRT) yaitu sebanyak 2 orang
(6,2%), dan yang tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan
pekerjaan swasta yaitu sebanyak 14 orang (43,8%).
5. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK)
yaitu dengan jarak >2 tahun sebanyak 2 orang (6,2%), dan yang tidak
mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan jarak kehamilan ≥2
tahun sebanyak 8 orang (25,0%).
41
42
B. Saran
Beberapa saran yang disampaikan dari kesimpulan diatas adalah sebagai berikut
1. Bidan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
Puskesmas yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
diharapkan dapat menetukan kebijakan sebagai upaya meningkatkan
pencegahan terhadap masalah status gizi ibu hamil yang tidak hanya pada
masa kehamilan tetapi juga pada saat pra nikah.
2. Bagian Gizi di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
Megevaluasi program Pemeberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu
hamil yang mengalami KEK, sehingga angka kejadian ibu hamil yang
megalami KEK dapat menurun.
3. Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan
memasukkan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian KEK
pada ibu hamil seperti pandangan terhadap makanan dan gaya hidup.
43
Daftar Pustaka
Arisman, (2010), Gizi Dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta.
Azrimaidaliza, dkk, (2011), Analisis Pemilihan Makanan Pada Remaja di Kota Padang, Sumatra Barat, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional6 (1), 82-94.
Barasi, M, E., (2009), At a Glance, Ilmu Gizi , Erlangga, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, (2015), Situasi dan Analisis Gizi, Infodatin, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Jakarta
Dewi, V. N. L., danSunarsih,T. (2011), Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
Dinkes Provinsi Yogyakarta, (2016), Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015, Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta
Dinkes Kesehatan RI. ((2015), Profil Kesehatan D. I. Yogyakarta Tahun 2014
Ferial, W., Eddyman, (2011), Hubungan Antara Stats Gizi Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di RSUD Daya Kota Makassar, Jurnal alam dan lingkungan2 (3), 11-21.
Kemenkes, (2014), Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Bina Gizi, (online) http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2 diakses pada tanggal 18 Februari 2017 pukul 10.00 wib.
Kristiyanasari,(2010),Gizi Ibu Hamil,Nuha Medika, Yogyakarta.
Kusparlina, E., Pemilu, (2016), Hubungan Antara Umur Dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas Dengan Jenis BBLR, Jurnal penelitian kesehatan suara forikes7 (1), 21-26
Mahirawati, V, K., (2014), Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Kecamatan Kamoning Dan Tambelangan, Kabupaten Sampan, Jawa Timur, Bulletin Penelitian Sistem Kesehatan,17(2), 193-202.
Manuaba, (2010), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Kb, EGC, Jakarta.
Marmi, (2014),Gizi Dalam Kesehatan Reproduks, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Marmi, dan Rahardjo, (2012), Asuhan Neonatus, Bayi Balita, dan Anak Prasekolah, Pustaka Belajar, Jakarta.
Maryuni, (2013),Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Cv. Trans Info Media, Jakarta.
44
Muliarini, P., (2010), Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat Selama Kehamilan, Nuha Medika, Yogyakarta.
Muliawati, Siti, Lestari, Tri, (2014), Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi Kronis Di Puskesmas Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2012, Infokes, 3;66-76.
Noor, Juliansyah. (2010), MetodePenelitian, Kencana, Jakarta.
Nur, R., Arifuddin, A., Novilia, R. (2016), Analisis Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu, Jurnal preventif,7 (1), 1-64.
Nurul, K. M., (2016), Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Akan Mempengaruhi Peningkatan Berat Badan Lahir Di BPS Artiningsih Surabaya, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9 (1), 98-105.
Pantiawati, (2010),Bayi dengan BBLR, Nuha Medika, Yogyakarta.
Prawirohardjo, S. (2009), Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Tridasa Printer, Jakarta.
Proverawati dan Asfuah, (2009),Gizi Untuk Kebidanan, Nuha Medika, Yogyakarta.
Profil Kesehatan Puskesmas Mergangsan Yogyakarta 2017
Riskesdas, (2013), PusatKomunikasiPublikSekretariatJenderalKementerianKesehatan RI, http://sehatnegeriku.kemkes.go.iddiaksespadatanggal 21 Februari 2017 pukul 19.51 wib
Siti Handayani, (2011), Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten, Jurnal Involusi Kebidanan, 1 (1), 42-60.
Sugiyono, (2016), Metode Penelitian, Albeta Bandung.
Survei Kesehatan Daerah: Studi Kasus Kekurangan Energi Kronis (KEK) Wanita Usia Subur (WUS) Penduduk Provinsi DIY Tahun 2010
Supariasa, (2012), Penilaian Status Gizi, EGC, Indonesia.
Yuliastuti, E. (2014), Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin, An. Nada 1 (2), 62-76.