Statistik Dan Laporan Kecelakaan Kerja Calon Ahli k3

STATISTIK DAN LAPORAN KECELAKAAN KERJA

STATISTIK

• DATA :• SESUATU YANG DIKETAHUI ATAU

DIANGGAP DAPAT MEMBERIKAN GAMBARAN TENTANG SUATU KEADAAN ATAU PERSOALAN BERKAITAN DENGAN WAKTU DAN TEMPAT DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN

• DASAR SUATU PERENCANAAN • ALAT PENGENDALIAN• DASAREVALUASI

MANAJEMEN

PEMECAHAN MASALAH SECARA STATISTIK

• MENGIDENTIFIKASI MASALAH ATAU PELUANG

• PENGUMPULAN FAKTA YANG TERSEDIA• MENGUMPULKAN DATA ORISINIL YANG

BARU• MENGKLASIFIKASI DAN

MENGIKHTISARKAN DATA• MENYAJIKAN DATA• MENGANALISA DATA

SYARAT DATA YANG BAIK

• DATA HARUS OBJEKTIF, SESUAI DENGAN YANG SEBENARNYA

• HARUS MEWAKILI

• KESALAHAN BAKU HARUS KECIL

• HARUS TEPAT WAKTU

• HARUS RELEVAN

DATA

1.MENURUT SIFATKUALITATIFKUANTITATIF

2.MENURUT SUMBER

INTERNALEKSTERNAL

3.MENURUT CARA PEROLEHAN

PRIMERSEKUNDER

4.MENURUT WAKTU PEROLEHAN

CROSS SECTIONBERKALA

STATISTIK

• ARTISEMPITRINGKASAN BERBENTUK ANGKA

• ARTI LUASSUATU ILMU YANG MEMPELAJARI CARA PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA SERTA PENGAMBILAN KESIMPULAN SECARA UMUM BERDASARKAN HASIL PENELITIAN YANG TIDAK MENYELURUH

STATISTIK DALAM PENGELOLAAN K3

• PENCATATAN– LAPORAN P3K– LAPORAN PENYELIA– KARTU KECELAKAAN

• PELAPORAN– INTERNAL– JAMSOSTEK – CIDERA DAN HILANG HARI KERJA– KEMENTERIAN TENAGA KERJA – CIDERA DAN

HILANG HARI KERJA

TUJUAN

• MENILAI KINERJA PROGRAM KESELAMATAN KERJA DI PERUSAHAAN– MENGIDENTIFIKASI KECENDERUNGAN

TIMBULNYA KECELAKAAN KERJA– MENGETAHUI PENINGKATAN ATAU BERBAGAI

HAL YANG MEMPERBURUK KINERJA K3– MEMBANDINGKAN KINERJA ANTARA TEMPAT

KERJA DAN INDUSTRI YANG SERUPA– INFORMASI PRIORITAS ALOKASI DANA K3– MEMANTAU KINERJA ORGANISASI DALAM

RANGKA PEMENUHAN PENYEDIAAN TEMPAT KERJA YANG AMAN

STATISTIKA DALAM ASPEK K3

A. TINGKAT KEKERAPAN– DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG

TINGKAT KECELAKAAN ATAU CIDERA YANG BERAKIBAT PADA KETIDAKMAMPUAN BEKERJA SELAMA INTERVAL WAKTU TERTENTU

– POINT PENTING• JUMLAH JAM KERJA HILANG AKIBAT

KECELAKAAN KERJA (LTI)• JUMLAH JAM KERJA

• LTI DIPEROLEH DARI LAMANYA SESEORANG YANG MANGKIR BEKERJA AKIBAT KECELAKAAN KERJA

• JUMLAH JAM KERJA DIPEROLEH DENGAN MENGHITUNG– JAM KERJA NORMAL x HARI KERJA x

JUMLAH TENAGA KERJA KESELURUHAN

RUMUS

JUMLAH CIDERA DENGAN HILANG WAKTU KERJA X 1000000

TINGKAT KEKERAPAN =----------------------------------------------------

JUMLAH JAM KERJA TOTAL

• CONTOH– SEBUAH PERUSAHAAN DENGAN TENAGA

KERJA 500 ORANG DAN MEMPUNYAI JUMLAH JAM KERJA 1150000 JUTA JAM KERJA ORANG TERJADI 46 CIDERA/KECELAKAAN YANG MENYEBABKAN HILANG WAKTU KERJA 46. BERAPA TINGKAT KEKERAPAN CIDERA/KECELAKAANNYA ?

TINGKAT KEKERAPAN46 x 1000000 / 1150000 = 40

ARTINYA:PADA PERIODE TERSEBUT TERJADI HILANGNYA WAKTU KERJA SEBESAR 40 JAM PER SEJUTA ORANG KERJA. ANGKA INI MENGINDIKASIKAN BAHWA TENAGA KERJA TIDAK BERADA DI TEMPAT KERJA SELAMA ITU DAN TIDAK MENUNJUKKAN TINGKAT KEPARAHAN KECELAKAAN KERJA

• INTERVAL WAKTU YANG DIGUNAKAN BIASANYA UNTUK PERIODE 1 TAHUN

• MISALNYA : – TERJADI 25 CIDERA/KECELAKAAN DALAM

1 TAHUN UNTUK 1500000 JAM KERJA PEKERJA, MAKA TINGKAT KEKERAPAN ADALAH 25 x 1000000 / 1500000 = 16,67 PER JUTA JAM KERJA PEKERJA

• DI PERUSAHAAN YANG SAMA– TERJADI 20 CIDERA/KECELAKAAN DALAM

1 TAHUN UNTUK 1100000 JAM KERJA PEKERJA, MAKA TINGKAT KEKERAPAN ADALAH 20 x 1000000 / 1100000 = 18,18 PER JUTA JAM KERJA PEKERJA

• MESKIPUN PADA KASUS I TERJADI LEBIH BANYAK KECELAKAAN NAMUN KARENA LEBIH BANYAK PULA JAM KERJA PEKERJANYA MAKA TINGKAT KEKERAPANNYA LEBIH KECIL DAN PADA KASUS KEDUA BERARTI TINGKAT KEKERAPANNYA LEBIH BURUK

• B. TINGKAT KEPARAHAN

• MERUPAKAN INDIKATOR HILANGNYA HARI KERJA AKIBAT KECELAKAAN KERJA PER SEJUTA JAM KERJA PEKERJA

RUMUS

JUMLAH HARI KERJA HILANG

X 1000000

TINGKAT KEPARAHAN =----------------------------------------------------


• CONTOH– SEBUAH TEMPAT KERJA TEREKAM TELAH

BEKERJA 365.000 JAM KERJA ORANG, SELAMA SETAHUN TELAH TERJADI 5 KASUS KECELAKAAN KERJA YANG MENYEBABKAN 175 HARI KERJA HILANG. BERAPA TINGKAT KEPARAHAN ATAU TINGKAT WAKTU KERJA HILANG AKIBAT KECELAKAAN TERSEBUT ?

PERBEDAAN TK. KEKERAPAN VS TK. KEPARAHAN

• TINGKAT KEKERAPAN

• (5 x 1000000)/365000 = 13,70

• TINGKAT KEPARAHAN

• (175x1000000)/365000 = 479

• 479 MENGIINDIKASIKAN BAHWA SELAMA KURUN WAKTU TERSEBUT TELAH TERJADI HILANG WAKTU KERJA SEBESAR 479 HARI PERSEJUTA JAM KERJA ORANG

C. RERATA HILANGNYA WAKTU KERJA (AVERAGE LOST TIME RATE/ALTR)– DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG TINGKAT

KEPARAHAN MASING-MASING CIDERA– ALTR DIKOMBINASIKAN DENGAN TINGKAT

KEKERAPAN AKAN LEBIH MENJELASKAN KINERJA PROGRAM K3

– DIHITUNG DENGAN MEMBAGI JUMLAH HARI HILANG AKIBAT KECELAKAAN DENGAN JAM KERJA YANG HILANG

RUMUS

JUMLAH HARI KERJA HILANG

X 1000000

ALTR = -----------------------------------------------------, ATAU


TINGKAT KEKERAPAN

ALTR = ---------------------------------------------

TINGKAT KEPARAHAN

• CONTOH– PERUSAHAAN DENGAN 500 TENAGA

KERJA MEMPUNYAI JUMLAH JAM KERJA SEBANYAK 1150000 JUTA JAM KERJA ORANG DAN LOST TIME INJURY SEBESAR 46. SELAMA 6 BULAN DIDAPATKAN LAPORAN SEBAGAI BERIKUT :

10 KASUS HILANG WAKTU KERJA DALAM 3 HARI 30






TOTAL HARI HILANG KESELURUHAN 690

• RERATA HILANGNYA WAKTU KERJA = 690/46 = 15

• ARTINYA :– PERUSAHAAN TERSEBUT MEMPUNYAI

WAKTU HILANG KARENA KECELAKAAN KERJA SEBESAR 46 TIAP SEJUTA JAM KERJA ORANG DENGAN RATA-RATA MENYEBABKAN 15 HARI TIDAK MASUK KERJA

D. TINGKAT INSIDEN– DIHITUNG BERDASARKAN PADA 200000

JAM KERJA PEKERJA (SENILAI 100 PEKERJA SELAMA 40 JAM SEMINGGU UNTUK 50 MINGU DALAM 1 TAHUN)

– TIDAK HANYA DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG DISABLING INJURY TAPI JUGA YANG NON DISABLING INJURY

• DISABLING INJURY– CIDERA CACAT YG MENYEBABKAN TIDAK

MAMPU BEKERJA

• NON DISABLING INJURY– MENYEBABKAN SAKIT AKIBAT KERJA– PINDAH KE PEKERJAAN LAIN– PERAWATAN– PENGHENTIAN PEKERJA DR

PEKERJAANNYA

RUMUS

JUMLAH CIDERA & SAKIT

X 200000

TINGKAT INSIDEN = ------------------------------------, ATAU


JUMLAH HARI HILANG x 200000

TINGKAT INSIDEN = ---------------------------------------------

JUMLAH JAM KERJA-PEKERJA

CATATAN– PERHITUNGAN JAM KERJA-PEKERJA

• TOTAL JAM KERJA SELURUH PEKERJA• DIESTIMASIKAN DARI PERKALIAN TOTAL HARI KERJA

PEKERJA PERIDOE WAKTU TERTENTU DENAGAN JAM KERJA UNTUK MASING MASING HARI KERJA

– DISABLING INJURY• DIHITUNG DR BERBAGAI KASUS CIDERA BERAKIBAT CACAT

ATAU KETIDAKBERFUNGSIAN SEBAGIAN ORGAN TUBUH KARENA PEKERJAAN

• MELIPUTI : KEMATIAB KARENA KK, CACAT TOTAL PERMANEN, CACAT SEBAGIAN PERMANEN DAN CACAT TOTAL SEMENTARA

– NON DISABLING INJURY• KECELAKAAN YANG HANYA MENIMBULKAN HILANGNYA

WAKTU BEBERAPA HARI• MISALNYA : KERACUNAN MAKANAN, PINGSAN KARENA

BAHAN BERACUN

• TINGKAT INSIDEN UNTUK KASUS DI ATAS ADALAH SEBESAR (46 x 100)/500 = 9,2 %

• E. FREQUENCY SEVERITY INDICATOR– MERUPAKAN KOMBINASI ANGKA

KEKERAPAN DAN ANGKA KEPARAHAN– FSI = (ANGKA KEKERAPAN x ANGKA

KEPARAHAN) / 1000– ANGKA YANG BERMANFAAT UNTUK

MERANGKING KINERJA ANTAR BAGIAN DI TEMPAT KERJA

F. SAFE T SCORE– INDIKATOR UNTUK MELIHAT TINGKAT

PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK YANG DIBANDINGKAN DAN APAKAH PERBEDAANNYA BERMAKNA ATAU TIDAK

– DIGUNAKAN UNTUK MEMBANDINGKAN KINERJA SUATU KELOMPOK SEKARANG DENGAN KINERJA SUATU KELOMPOK SEBELUMNYA

RUMUS

ANGKA KEKERAPAN SEKARANG – ANGKA KEKERAPAN LALU / ANGKA KEKERAPAN LALU

TINGKAT KEPARAHAN =----------------------------------------------------

1000000 JAM KERJA SEKARANG

INTERPRETASI

• SKOR POSISTIF : LEBIH BURUK• SKOR NEGATIF ; TERJADI

PENINGKATAN• SKOR DIANTARA +2 DAN -2 : TIDAK

ADA PERBEDAAN YANG BERMAKNA• SKOR > ATAU SAMA DENGAN +2 :

MENURUNYA KINERJA/LEBIH BURUK• SKOR < ATAU SAMA DENGAN -2 :

MEMBAIKNYA KINERJA

CONTOH

TAHUN LALU TAHUN INI

LOKASI A 10 KASUS

10000 JAM KERJA

FR = 1

15 KASUS

10000 JAM KERJA

FR = 1,5

LOKASI B 1000 KASUS

1000000 JAM KERJA

FR = 1

1100 KASUS

1000000 JAM KERJA

FR = 1,1

LOKASI A FR (A) MENINGKAT 50 %

FR (B) MENINGKAT 10 %

PELAPORAN

• TUJUAN– MEMILIKI KESERAGAMAN LAPORAN– MEMILIKI DATA KECELAKAAN– MEMUDAHKAN MENGIDENTIFIKASI &

MENGANALISIS KECELAKAAN KERJA GUNA MENEMUKAN PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN (MEMPELAJARI & MENILAI SECARA TEPAT)

– DAPATMEMBERIKAN SARAN PERBAIKAN AGAR KECELAKAAN TIDAK TERULANG KEMBALI (PERENCANAAN)

– MENGENDALIKAN KERUGIAN DARI KECELAKAAN (CONTROL OF ACCIDENT LOSS)

RUANG LINGKUP

• MELIPUTI ANALISIS KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA YANG TERDIRI: – KECELAKAAN KERJA– PAK– PELEDAKAN– KEBAKARAN– BAHAYA PEMBUANGAN LIMBAH– KEJADIAN BAHAYA LAINNYA

DASAR HUKUM

• UU NO. 3 TH 1951 TTG PERNYATAAN BERLAKUNYA UU PENGAWASAN PERBURUHAN TH 1948 NO. 23 DARI RI UNTUK SELURUH INDONESIA (LEMBARAN NEGARA TH 1951 NO. 4).

• UU NO. 1 TH 1970 TTG KESELAMATAN KERJA (LEMBARAN NEGARA TH 1970 NO. 1, TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA NO. 1981).

• UU NO. 3 TH 1992 TTG JAMINAN SOSIALTENAGA KERJA (LEMBARAN NEGARA RI. THN 1992 NO. 14.

• PERMENAKER NO. PER-04/MEN/1993 TTG JAMINAN KECELAKAAN KERJA.

• PERMENAKER NO. PER-05/MEN/1993 TTG PETUNJUK TEKNIS PENDAFTARAN KEPESERTAAN, PEMBAYARAN IURAN, PEMBAYARAN SANTUNAN, DAN PELAYANAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.

UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970 PASAL 11

1. PENGURUS DIWAJIBKAN MELAPORKAN TIAP KECELAKAAN YG TERJADI DALAM TEMPAT KERJA YG DIPIMPINNYA, PD PEJABAT YG DITUNJUK OLEH MENTERI TENAGA KERJA.

2. TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN OLEH PEGAWAI TERMAKSUD DALAM AYAT (1) DIATUR DGN PERATURAN PERUNDANGAN

TATACARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN

(PERMENAKER NO. PER-03/MEN/1998)

• PASAL 2 – 1. PENGURUS/PENGUSAHA WAJIB MELAPORKAN

TIAP KECELAKAAN YG TERJADI DALAM TEMPAT KERJA YG DIPIMPINNYA.

– 2.KECELAKAANKERJA, KEBAKARAN ATAU PELEDAKAN ATAU BAHAYA PEMBUANGAN LIMBAH, KEJADIAN BERBAHAYA LAINNYA.

• PASAL 3 – PENGURUS/PENGUSAHA YG SUDAH/BELUM

MENGIKUT SERTAKAN PEKERJAANNYA DLM PROGRAM JAMSOSTEK (UU 3/92).

PASAL41. DILAPORKAN SECARA TERTULIS KE KAKANDEPNAKER/ KAKADISNAKER DLM WAKTU ≤2 X 24 JAM SEJAK KEJADIAN DGN FORMULIR BENTUK 3 KK2 A.2. DPT DILAPORKAN SECARA LISAN SBLM DILAPORKAN SCR TERTULIS

PASAL51. PENGURUS/PENGUSAHA YG TELAH MENGIKUT SERTAKAN PEKERJAANNYA DLM PROGRAM JAMSOSTEK PELAPORANNYA SESUAI PERMENAKER NO. PER-05/MEN/1993. 2. PENGURUS/PENGUSAHA YG BELUM MENGIKUT SERTAKAN PEKERJAANNYA DLM PROGRAM JAMSOSTEK PELAPORANNYA SESUAI PERMENAKER NO. PER-04/MEN/1993.

LAPORAN MELIPUTI

• I. DATA UMUMA. IDENTITAS PERUSAHAANB. INFORMASI KECELAKAANC. KETERANGAN LAIN

• II. DATA KORBAN (KODE A)1. JUMLAH KORBAN (KODE A)2. NAMA (KODE A)3. AKIBAT KECELAKAAN (KODE A)4. KETERANGAN CIDERA (KODE A)

III. FAKTA YANG DIBUAT1. KONDISIYANG BERBAHAYA2. TINDAKANYANG BERBAHAYA

IV. URAIAN TERJADINYA KECELAKAANV.SUMBER KECELAKAAN (KODE B)VI.TYPE KECELAKAAN (KODE C)VII.PENYEBAB KECELAKAAN (KODE D)VIII.SYARAT-SYARAT YG DIBERIKAN (KODE E)IX.TINDAKAN LEBIH LANJUTX.HAL-HAL LAIN YG PERLU DILAPORKAN

Wajib dilaporkan dlm 2 x 24 jam setelah terjadinya kecelakaan

BENTUK KK2 A

Nomor KLUI :No. Kecelakaan :Diterima tanggal :(Diisi oleh Petugas Kantor Depnaker)

Nomor Agenda Jamsostek :

1. Nama Perusahaan NPP

Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.

Jenis Usaha

No. Tenaga Kerja L P

No. Pendaftaran (Bentuk KKI)

No. Akta Pengawasan

Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI NOMOR : 03/MEN/1998 TANGGAL : 26 Pebruari 1998

LAPORAN KECELAKAAN

FORMULIR BENTUK 3KK2 A

2. Nama Tenaga Kerja No. KPA

Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.

Tmp dan tgl lahir L: P:

Jenis Pekerjaan/Jab

Unit/Bag Perusahaan

3. a. Tempat Kecelakaan

b. Tanggal Kecelakaan Jam :

4. Uraian Kejadian Kec. 1. Bagaimana terjadinya

kecelakaan

F*)G*)

2. Jenis Pekerjaan dan waktu kecelakaan

3. Saksi yg melihat Kec

4. a. Sebutkan : mesin, pesawat, instalasi, alat proses, cara kerja, bahan atau lingkungan yg menyebabkan kecelakaan

H*)

b. Sebutkan : bahan, proses, lingkungan cara kerja, atau sifat pekerjaan yg menyebabkan PAK

E*)

5. Akibat Kecelakaan

a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka

b. Sebutkan bagian tubuh yg sakit

c. Sebutkan jenis PAK

- Jabatan / Pekerjaan

- Lama bekerja

d. Keadaan penderita setelah pemeriksaan pertama

1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja

2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik

6. Nama dan alamat dokter/ tenaga medik yg memberikan pertolongan pertama (dlm hal penyakit yg timbul karena hubungan kerja, nama dokter yg pertama kali mendiagnosa)

7. Kejadian di tempat kerja yg membahayakan K3 (misal: kebakaran, peledakan, rubuhnya bagian konstruksi bangunan, dll)

8. Perkiraan kerugian : a. waktu (dlm hari – orang) b. material

9. Upah Tenaga Kerja

a. Upah (upah pokok dan tunjangan)

Rp.

b. Penerimaan lain-lain Rp.

c. Jumlah a + b Rp.

10. Kecelakaan dicatat dlm Buku Kecelakaan pada No. Unit

11. Kecelakaan lain-lain yg perlu

*) Jika perlu dapat ditambah

Nama dan tanda tangan pimpinan perusahaan

Dibuat dengan sesungguhnya

Jabatan Tanggal

Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke Kandep Tenaga Kerja Setempat

Warna kuning untuk arsip perusahaan Warna Hijau dan Biru untuk Badan

Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero)

PEMERIKSAAN KECELAKAANPEMERIKSAAN KECELAKAAN

KANTOR DEPNAKER AKAN MEMERINTAHKAN PEG. KANTOR DEPNAKER AKAN MEMERINTAHKAN PEG. PENGAWAS UTK MELAKUKAN PEMERIKSAAN & PENGAWAS UTK MELAKUKAN PEMERIKSAAN & PENGKAJIAN KEC SESUAI PER-UU-AN PENGKAJIAN KEC SESUAI PER-UU-AN KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

MENGGUNAKAN FORMULIR LAP PEMERIKSAAN & MENGGUNAKAN FORMULIR LAP PEMERIKSAAN & PENGKAJIAN YI LAMP II UTK KEC KERJA, LAMP III PENGKAJIAN YI LAMP II UTK KEC KERJA, LAMP III UTK PAK, LAMP IV UTK PELEDAKAN, KEBAKARAN & UTK PAK, LAMP IV UTK PELEDAKAN, KEBAKARAN & BAHAYA PEMB LIMBAH SERTA LAMP V UTK BAHAYA BAHAYA PEMB LIMBAH SERTA LAMP V UTK BAHAYA LAINNYALAINNYA

KEPALA KANDEPNAKER PADA SETIAP BULANNYA KEPALA KANDEPNAKER PADA SETIAP BULANNYA MENYUSUN ANALISIS LAP KECELAKAAN DGN MENYUSUN ANALISIS LAP KECELAKAAN DGN MENGGUNAKAN FORMULIR SESUAI LAMP VI DAN MENGGUNAKAN FORMULIR SESUAI LAMP VI DAN MENERUSKAN KE KANTOR WILAYAHMENERUSKAN KE KANTOR WILAYAH

• TUJUAN PENGKAJIAN SERTA ANALISIS STATISTIK TUJUAN PENGKAJIAN SERTA ANALISIS STATISTIK KEC ADALAH UTK MENGETAHUI ANGKA FR & SR KEC ADALAH UTK MENGETAHUI ANGKA FR & SR GUNA PENETAPAN KEBIJAKAN LBH LANJUTGUNA PENETAPAN KEBIJAKAN LBH LANJUT

• KANTOR WILAYAH AKAN MEMBUAT ANALISIS DGN KANTOR WILAYAH AKAN MEMBUAT ANALISIS DGN MENGGUNAKAN LAMP VII DAN MENGIRIMKAN KE MENGGUNAKAN LAMP VII DAN MENGIRIMKAN KE PUSATPUSAT

• PUSAT AKAN MENYUSUN ANALISIS LAP FR & SR PUSAT AKAN MENYUSUN ANALISIS LAP FR & SR KEC TKT NASIONAL KEC TKT NASIONAL

ANALISIS LAPORAN KECELAKAAN

• MEMUAT TENTANG KEJADIAN KEC DIKAITKAN DGN SEKTOR INDUSTRI YAITU :

• JUMLAH KEC • JUMLAH KORBAN ( LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN)• UMUR KORBAN

– KURANG DR 10 THN– ANTARA 11 S/D 20 THN– ANTARA 21 S/D 30 THN– ANTARA 31 S/D 40 THN– ANTARA 41 S/D 50 THN– LEBIH DARI 51 THN

• AKIBAT (MNGL, LUKA BERAT ATAU LUKA RINGAN)

DATA KORBAN

• A1 = JML KORBAN LAKI-LAKI • A2 = JML KORBAN PEREMPUAN• A3 = UMUR• A3.1 = KRG 10 TH• A3.2 = 11 S/D 20 TH• A3.3 = 21 S/D 30 TH• A3.4 = 31 S/D 40 TH• A3.5 = 41 S/D 50 TH• A3.6 = DIATAS 50 TH• A4 = JML KORBAN MATI• A5 = JML KORBAN YG LUKA BERAT• A6 = JML KORBAN YG LUKA RINGAN

BAGIAN TUBUH YANG CIDERA

• KETERANGAN CIDERA/BAGIAN TUBUH YG CIDERA– * KEPALA * MATA– * TELINGA * BADAN– * LENGAN * TANGAN– * JARI TANGAN * PAHA– * KAKI * JARI

KAKI– * ORGAN TUBUH BAGIAN DALAM

BAGIAN TUBUH YANG CIDERA

A7 = KEPALAA8 = MATAA9 = TELINGAA10 = BADANA11 = LENGANA12 = TANGANA13 = JARITANGANA14 = PAHAA15 = KAKIA16 = JARIKAKIA17 = ORGAN TUBUH BAGIAN DALAM

• SUMBER KECELAKAAN / CIDERA (18) YAITU BENDA / KEADAAN YG BERHUBUNGAN LANGSUNG SBG PENYEBAB KECELAKAAN

KONDISI YANG BERBAHAYA

• D1= PENGAMAN YANG TIDAK SEMPURNA• D2 = PERALATAN/BHN YANG TIDAK SEMPURNA• D3 = KECACATAN KETIDAK SEMPURNAAN / KONDISI ATAU

KEADAAN YANG TIDAK SEMESTINYA• D4 = PENGATURAN, PROSEDUR YANG TIDAK AMAN• D5 = PENERANGAN YANG TIDAK SEMPURNA• D6 = VENTILASI TIDAK SEMPURNA• D7 = IKLIM KERJA YANG TIDAK AMAN• D8 = TEKANAN UDARA YG TDK AMAN TINGGI / RENDAH• D9 = GETARAN YANG BERBAHAYA• D10 = BISING (SUARA MELEBIHI NAB)• D11 = PAKAIAN, PERLENGKAPAN YANG TIDAK AMAN• D12 = LAIN-LAIN (BERGERAK / BERPUTAR TERLALU CEPAT)

TINDAKAN YANG BERBAHAYA

• E1 = MELAKUKAN PEKERJAAN TANPA WEWENANG LUPA MENGAMANKAN MEMBERI TANDA / PERINGATAN

• E2 = BEKERJA DENGAN CEPAT• E3 = MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI

(MELEPASKAN, MENGUBAH)• E4 = MEMAKAI PERALATAN YG TIDAK AMAN• E5 = MEMUAT, MEMBONGKAR, MENEMPATKAN,

MENCAMPUR, MENGGABUNGKAN DSB DGN TIDAK AMAN

• E6 = MENGAMBIL POSISI / SIKAP TUBUH YG TDK AMAN• E7 = BEKERJA PD PROYEK YG BERPUTAR / BERBAHAYA

(MEMBERSIHKAN, MENGATUR, MEMBERI PELUMAS) • E8 = MENGALIHKAN PERHATIAN, MENGGANGU,SEMBRONO,

DAN MENGAGETKAN.• E9 = MELALAIKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

YANG DITENTUKAN• E10 = LAIN-LAIN

• TYPE/CORAK KECELAKAAN (10) YAITU CARA KONTAK DR KORBAN DGN SUMBER CIDERA ATAU PROSES GERAKAN

SUMBER BAHAYAB1 = MESINB2 = PENGGERAKMULA& POMPAB3 = LIFTB4 = PESAWATANGKATB5 = CONVEYORB6 = PESAWATANGKUTB7 = ALATTRANSMISIMEKANIKB8 = PERKAKASKERJATANGANB9 = PESAWATUAP& BEJANAB10 = PERALATANLISTRIKB11 = BAHANKIMIAB12 = DEBUBERBAHAYAB13 = RADIASIBAHANRADIO AKTIFB14 = FAKTORLINGKUNGANB15 = BHNMUDAHTERBAKAR& BENDAPANASB16 = BINATANGB17 = PERMUKAANKONDISIKERJAB18 = LAIN-LAIN

HAMBATAN DALAM PELAPORAN KECELAKAAN

• ALASAN KEENGGANAN MELAPORKAN KECELAKAAN. – TAKUT TINDAKAN DISIPLIN. – KHAWATIR CATATAN PENILAIAN NEGATIF(KODUITE). – KHAWATIR AKAN REPUTASI. – TAKUT DIOBATI. – TIDAK MENYUKAI PETUGAS MEDIK. – MENGHINDARI TERHENTINYA PEKERJAAN. – INGIN MENJAGA CATATAN PRIBADI YANG BERSIH. – MENGHINDARI PERTANYAAN. – MELINDUNGI TINGKAH LAKU ORANG LAIN. – TIDAK MEMAHAMI PENTINGNYA LAPORAN KECELAKAAN

PENGGUNAAN STATISTIKA

PRINSIP PENYUSUNAN STATISTIK :

PENGGUNAAN DEFINISI KECELAKAAN YANG SERAGAM, DAN DILAPORKAN SERTA DITABULASI SECARA SERAGAM PULA.

METODE YANG SERAGAM DALAM PERHITUNGAN FREKUENSI DAN TINGKAT KEPARAHAN AKIBAT KECELAKAAN.

KLASIFIKASI INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN YANG SERAGAM PULA.

KLASIFIKASI YANG SERAGAM DARI KECELAKAAN, BERDASARKAN KEJADIAN, SIFAT DAN LOKASI CEDERA.

KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA MASIH TINGGI

Tahun Fatal Cacat Tetap

STMB Jml Kasus Fatal thd Kasus

1999 1476 11.871 78.163 91.510 1.61

2000 1592 12.025 85.285 98.902 1.61

2001 1768 12.566 90.440 104.774 1.69

2002 1903 10.345 91.556 103.804 1.83

2003 1748 10.395 93.703 105.846 1.65

PROSENTASE KECELAKAAN PER TENAGA KERJA

YearAccident

Cases

Total Number of% Accident by

WorkersEnterprises Workers

1999 91.510 80.802 11.094.575 0,82

2000 98.902 84.439 13.552.141 0,73

2001 104.774 93.329 16.356.250 0,64

2002 103.804 100.929 17.369.960 0,60

2003 105.846 109.807 19.337.886 0,55

2004 95.418 118.866 10.939.166 0,48

No YearAccident

Cases

Results

DeathDisability

(Funtion + Total + Temporary)

Recovery (STMB)

Number (%) Number (%) Number (%)

1 1999 91.510 1.476 1.61 11.871 12.97 78.163 85.41

2 2000 98.902 1.592 1.61 12.025 12.16 85.285 86.23

3 2001 104.774 1.768 1.69 12.566 11.99 90.440 86.32

4 2002 103.804 1.903 1.83 10.345 9.97 91.556 88.20

5 2003 105.846 1.748 1.65 7.228 9.82 93.703 88.53

6 2004 95.418 1.736 1.81 9.106 9.54 84,576 88,63

Occupational Accidents in Indonesia(1999 – 2004)

Frequency Rates are decreasing

Frequecy Rate

4.25

2.47

3.76

2.823.083.30

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

1999 2000 2001 2002 2003 2004

Year

Pe

rce

nta

ge

Frequecy Rate

FR = Ttl Cases x 1.000.000 man hours

Fatal Accident Rates per 100,000 workers

13,30

9,04

10,9610,8111,75

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

1999 2000 2001 2002 2003

Tahun

Jml

Ten

aga

Ker

ja (

100

rb)

Kematian terhdp 100 Tenaga Kerja

1.Angka Banyaknya Kecelakaan/Frekuensi Kecelakaan (Frequency Rate) :

yaitu jumlah kecelakaan untuk setiap juta jam manusia sbb :

FR = Banyaknya Kecelakaan x 1.000.000

Jumlah Jam Manusia

2.Tingkat Keparahan/Beratnya Kecelakaan (Seferity Rate) :

yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang hilang untuk sejuta jam manusia sbb :

SR = Jumlah Hari Yang Hilang x 1.000.000

Jumlah Jam Manusia

Statistik Dan Laporan Kecelakaan Kerja Calon Ahli k3

Documents

Transcript of Statistik Dan Laporan Kecelakaan Kerja Calon Ahli k3