standarisasi-mutu

35
STANDARDISASI STANDARDISASI MUTU SIMPLISIA MUTU SIMPLISIA

description

pharmacy

Transcript of standarisasi-mutu

Page 1: standarisasi-mutu

STANDARDISASISTANDARDISASI MUTU SIMPLISIAMUTU SIMPLISIA

Page 2: standarisasi-mutu

SimplisiaSimplisiaKebanyakan simplisia berasal dari tumbuhan (simplisia

nabati)Tumbuhan simplisia (nabati) ?? (proses selanjutnya)

Serbuk halus (jamu), diseduh sebelum diminum siap pakai (jamu godokan atau infus) produk sediaan farmasi : ekstrak, fraksi, atau bahan isolat senyawa murni.

Simplisia sbg bahan baku (awal) dan produk siap konsumsi langsung, harus memenuhi : Parameter mutu bahan:1)Kebenaran jenis (identifikasi)2)Kemurnian (bebas kontaminasi kimia & biologi)3)Stabilitas (wadah, penyimpanan, transportasi) trilogi produk kefarmasian : Quality-Safety-Efficacy Spesifikasi kimia : komposisi (jenis & kadar) senyawa

Page 3: standarisasi-mutu

StandardisasiStandardisasi Definisi (secara kefarmasian) :Definisi (secara kefarmasian) :

Serangkaian parameter, prosedur dan cara Serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan unsur-pengukuran yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu unsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi syarat standar (kimia, dalam artian memenuhi syarat standar (kimia, biologi dan farmasi)biologi dan farmasi)

Tujuan:Tujuan:Menjamin bahwa produk akhir (obat, ekstrak Menjamin bahwa produk akhir (obat, ekstrak atau produk ekstrak) mempunyai nilai parameter atau produk ekstrak) mempunyai nilai parameter tertentu yang konstan (ajeg) tertentu yang konstan (ajeg) bahan obat yang bahan obat yang berkualitas, aman dan bermanfaatberkualitas, aman dan bermanfaat

Page 4: standarisasi-mutu

Standardisasi Bahan AlamStandardisasi Bahan Alam Definisi :Definisi : Simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai Simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai

bahan baku harus memenuhi persyaratan yang bahan baku harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam monografi terbitan resmi DepKes tercantum dalam monografi terbitan resmi DepKes ((Materia Medika IndonesiaMateria Medika Indonesia).).

Simplisia sebagai produk yg langsung dikonsumsi (ex: Simplisia sebagai produk yg langsung dikonsumsi (ex: serbuk jamu) harus memenuhi persyaratan produk serbuk jamu) harus memenuhi persyaratan produk kefarmasian sesuai peraturan yg berlaku.kefarmasian sesuai peraturan yg berlaku.

Sedangkan Sedangkan ekstrakekstrak dalam bentuk bahan dan produk dalam bentuk bahan dan produk kefarmasian baru harus memenuhi persyaratan :kefarmasian baru harus memenuhi persyaratan :

Monografi bahan baku (simplisia) +Monografi bahan baku (simplisia) + Parameter standar umum dan spesifikParameter standar umum dan spesifik

Page 5: standarisasi-mutu

Standardisasi simplisiaStandardisasi simplisia

Pemenuhan simplisia terhadap persyaratan sebagai Pemenuhan simplisia terhadap persyaratan sebagai bahan dan penetapan nilai berbagai perameternya bahan dan penetapan nilai berbagai perameternya (tercantum dalam monografi MMI)(tercantum dalam monografi MMI)

Kontrol terhadap:Kontrol terhadap: Genetik (bibit)Genetik (bibit) Lingkungan (tempat tumbuh, iklim)Lingkungan (tempat tumbuh, iklim) Rekayasa agronomi (pemupukan, perlakuan Rekayasa agronomi (pemupukan, perlakuan

selama masa tumbuh)selama masa tumbuh) Panen (waktu dan pasca panen)Panen (waktu dan pasca panen)

Usaha menjaga keajegan mutu simplisia

Page 6: standarisasi-mutu

Parameter Standar Parameter Standar Mutu bahan bakuMutu bahan baku

Nama simplisia: bahasa latin, nama nasionalNama simplisia: bahasa latin, nama nasional Uraian: paparan tanaman, hasil determinasi dan Uraian: paparan tanaman, hasil determinasi dan

sinonimsinonim Pemerian: organoleptis, makroskopis dan Pemerian: organoleptis, makroskopis dan

mikroskopismikroskopis Baku pembanding: zat identitas (hasil sintesis Baku pembanding: zat identitas (hasil sintesis

dan hasil isolasi)dan hasil isolasi) Identifikasi: uji pendahuluan golongan senyawaIdentifikasi: uji pendahuluan golongan senyawa Uji kemurnian: kadar abu, cemaran mikroba, Uji kemurnian: kadar abu, cemaran mikroba,

cemaran logam berat, cemaran pestisida, cemaran logam berat, cemaran pestisida, cemaran aflatoksin.cemaran aflatoksin.

Page 7: standarisasi-mutu

Pemerian : Tidak berbau, rasa agak kelatPemerian : Tidak berbau, rasa agak kelat

MakroskopikMakroskopik. Kayu : Berbentuk potongan2 atau kepingan dengan . Kayu : Berbentuk potongan2 atau kepingan dengan ukuran sangat bervariasi atau berupa serutan2; keras dan ukuran sangat bervariasi atau berupa serutan2; keras dan padat; warna merah, merah jingga atau kuning.padat; warna merah, merah jingga atau kuning.

MikroskopikMikroskopik. Xilem : Jelas, radier dengan jari-jari xilem terdiri . Xilem : Jelas, radier dengan jari-jari xilem terdiri dari 1 sampai 3 baris sel yang berisi butir pati kecil, tunggal dari 1 sampai 3 baris sel yang berisi butir pati kecil, tunggal dan berkelompok. Pembuluh kayu atau trakhea : Umumnya dan berkelompok. Pembuluh kayu atau trakhea : Umumnya berkelompok, kadang2 tunggal, garis tengah 25 berkelompok, kadang2 tunggal, garis tengah 25 m sampai m sampai 120 120 m, dinding tebal, berlignin, bernoktah yg berupa noktah m, dinding tebal, berlignin, bernoktah yg berupa noktah halaman dng lubang berbentuk celah, lumen umumnya berisi halaman dng lubang berbentuk celah, lumen umumnya berisi zat yg berwarna merah keunguan, merah kekuningan sampai zat yg berwarna merah keunguan, merah kekuningan sampai merah kecoklatan.merah kecoklatan.

Sappan Lignum(Kayu

Secang)

Page 8: standarisasi-mutu

Serabut xilem : Berkelompok, tersusun radier, t.d 5-40 Serabut xilem : Berkelompok, tersusun radier, t.d 5-40 serabut, dinding serabut tebal berlignin, lumen sempit, serabut, dinding serabut tebal berlignin, lumen sempit, klp serabut diliputi seludang sel parenkim, sel klp serabut diliputi seludang sel parenkim, sel parenkim umumnya berisi hablur kalsium oksalat parenkim umumnya berisi hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, ukuran hablur 3 berbentuk prisma, ukuran hablur 3 m – 20 m – 20 m, m, umumnya 15 umumnya 15 m.m.

Serbuk : Warna merah jingga kecoklatan. Fragmen Serbuk : Warna merah jingga kecoklatan. Fragmen pengenal adl berkas serabut dng seludang hablur pengenal adl berkas serabut dng seludang hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, fragmen pembuluh kalsium oksalat berbentuk prisma, fragmen pembuluh kayu berpenebalan jala; fragmen serabut, umumnya kayu berpenebalan jala; fragmen serabut, umumnya panjang dan lumen sempit.panjang dan lumen sempit. (MMI jilid I (MMI jilid I hal.31)hal.31)

Sappan Lignum(Kayu Secang)

Page 9: standarisasi-mutu

Pemeriksaan Mutu SimplisiaPemeriksaan Mutu Simplisia1.1. Simplisia harus memenuhi persyaratan umum edisi terakhir Simplisia harus memenuhi persyaratan umum edisi terakhir

dari buku-buku resmi DepKes RI : dari buku-buku resmi DepKes RI : Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, dan Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, dan Materia Medika Indonesia (MMI).Materia Medika Indonesia (MMI).

2.2. Tersedia contoh simplisia pembanding Tersedia contoh simplisia pembanding diperbaharui scr diperbaharui scr periodikperiodik

3.3. Harus dilakukan pemeriksaan mutu fisis scr tepat :Harus dilakukan pemeriksaan mutu fisis scr tepat : - - kurang kering/ mengandung airkurang kering/ mengandung air

- termakan serangga atau hewan lain- termakan serangga atau hewan lain

- ada/ tdk pertumbuhan kapang (jamur)- ada/ tdk pertumbuhan kapang (jamur)

- Perubahan warna / bau- Perubahan warna / bau

4.4. Lakukan pemeriksaan lengkap :Lakukan pemeriksaan lengkap :

Organoleptik, Makroskopik dan mikroskopik, Pemeriksaan Organoleptik, Makroskopik dan mikroskopik, Pemeriksaan kimiawi kimiawi fisika, dan Uji Biologi. fisika, dan Uji Biologi.

Page 10: standarisasi-mutu

1. Tidak boleh mengandung organisme patogen2. Harus bebas dr cemaran mikroorganisme,

serangga & binatang lainnya maupun kotoran hewan

3. Tidak boleh ada penyimpangan bau & warna4. Tidak boleh mengandung lendir/menunjukkan

adanya kerusakan5. Kadar abu yg tdk larut dlm asam tdk boleh

lebih dari 2%, kecuali dinyatakan lain

Persyaratan Simplisia

Page 11: standarisasi-mutu

Analisis Obat Bahan AlamAnalisis Obat Bahan Alam Berdasarkan Farmakope Berdasarkan Farmakope Indonesia Indonesia ::1.1. Monografi yang terdiri dari :Monografi yang terdiri dari : a) a)

nama latinnama latin b) b) nama lokalnama lokal c) c) title obat bahan alamtitle obat bahan alam

2.2. DefinisiDefinisi3.3. Penyandraan dari aspek : Penyandraan dari aspek : a) a)

makroskopik b) mikroskopik makroskopik b) mikroskopik 4.4. Pengujian IdentitasPengujian Identitas5.5. Pengujian kemurnianPengujian kemurnian6.6. Penetapan kadarPenetapan kadar7.7. PenyimpananPenyimpanan

Page 12: standarisasi-mutu

JENIS simplisia & KLP zat aktif

KEMURNIAN & MUTU

HarwokoHarwoko, S., S.FarmFarm, Apt, Apt

Page 13: standarisasi-mutu

UJI PENDAHULUANUJI PENDAHULUAN1.1. Uji Organoleptik Uji Organoleptik : untuk mengetahui kekhususan bau : untuk mengetahui kekhususan bau

dan rasa simplisia.dan rasa simplisia.2.2. Uji Makroskopik Uji Makroskopik : menggunakan kaca pembesar atau : menggunakan kaca pembesar atau

tanpa alat, untuk mencari kekhususan morfologi, tanpa alat, untuk mencari kekhususan morfologi, ukuran dan warna simplisia uji.ukuran dan warna simplisia uji.

3.3. Uji MikroskopikUji Mikroskopik menggunakan mikroskop dengan derajat perbesaran menggunakan mikroskop dengan derajat perbesaran

sesuai kebutuhan. sesuai kebutuhan. Simplisia uji berupa sayatan melintang, radial, Simplisia uji berupa sayatan melintang, radial,

paradermal maupun membujur atau berupa serbuk.paradermal maupun membujur atau berupa serbuk. Uji mikroskopik dicari unsur-unsur anatomi jaringan Uji mikroskopik dicari unsur-unsur anatomi jaringan

yang khas.yang khas. Untuk mengetahui jenis simplisia berdasarkan fragmen Untuk mengetahui jenis simplisia berdasarkan fragmen

pengenal yang spesifik bagi masing2 simplisia.pengenal yang spesifik bagi masing2 simplisia.

Page 14: standarisasi-mutu

Lanjutan PengujianLanjutan Pengujian4. Uji Histokimia4. Uji Histokimia Tujuan : Tujuan : untuk mengetahui berbagai macam zat kandungan yanguntuk mengetahui berbagai macam zat kandungan yangterdapat dalam jaringan tanaman. Dengan pereaksi yangterdapat dalam jaringan tanaman. Dengan pereaksi yangspesifik, zat-zat kandungan tersebut akan memberikanspesifik, zat-zat kandungan tersebut akan memberikanwarna yang spesifik pula sehingga mudah dideteksi.warna yang spesifik pula sehingga mudah dideteksi.

Page 15: standarisasi-mutu

Catatan dalam Pengamatan Catatan dalam Pengamatan Makroskopis & OrganoleptisMakroskopis & Organoleptis

Nomenklatur : nama simplisia, tanaman asal, nama Nomenklatur : nama simplisia, tanaman asal, nama latin, sinonim, familia, dll.latin, sinonim, familia, dll.

Ketersediaan, simplisia utuh atau rajangan.Ketersediaan, simplisia utuh atau rajangan. Bentuk, bentuk secara umum dari simplisia.Bentuk, bentuk secara umum dari simplisia. Ukuran, dimensi.Ukuran, dimensi. Kenampakan luar, luasan secara umum, misalnya Kenampakan luar, luasan secara umum, misalnya

berserabut, kasar, tertutup lapisan lilin, dll.berserabut, kasar, tertutup lapisan lilin, dll. Warna, warna bagian luar atau dalam.Warna, warna bagian luar atau dalam. Bau dan rasa, sulit digambarkan.Bau dan rasa, sulit digambarkan.

Page 16: standarisasi-mutu

Uji Makroskopik & OrganoleptikUji Makroskopik & Organoleptik

NoNo UraianUraian Batang Brotowali Batang Brotowali

11 BentukBentuk Potongan.Potongan.

22 PermukaanPermukaan Tidak rata, bertonjolan, beralur Tidak rata, bertonjolan, beralur membujur.membujur.

Lapisan luar mudah terkelupas.Lapisan luar mudah terkelupas.

33 WarnaWarna Hijau kecoklatan.Hijau kecoklatan.

44 Bau dan RasaBau dan Rasa Tidak berbau.Tidak berbau.

Rasa sangat pahit.Rasa sangat pahit.

Page 17: standarisasi-mutu

Uji MikroskopisUji Mikroskopis(Herba Timi)(Herba Timi)

NoNo SusunanSusunan JaringanJaringan UraianUraian11 EpidermisEpidermis Terdiri satu lapis sel, btk Terdiri satu lapis sel, btk

membundar, kutikula tebal membundar, kutikula tebal bergaris. Pengamatan tangensial bergaris. Pengamatan tangensial tampak poligonal memanjang, tampak poligonal memanjang, dinding samping agak lurusdinding samping agak lurus

Rambut penutup Rambut penutup dan Rambut kelenjardan Rambut kelenjar

Serupa dengan yg terdpt pd Serupa dengan yg terdpt pd epidermis daunepidermis daun

22 KorteksKorteks KolenkimKolenkim Tdpt pd sudut2 batang di bwh Tdpt pd sudut2 batang di bwh epidermisepidermis

ParenkimParenkim Terdiri dari bbrp lapis sel. Terdiri dari bbrp lapis sel. Berdinding tipisBerdinding tipis

33 Floem sekunderFloem sekunder SempitSempit

44 Xilem sekunderXilem sekunder Pembuluh kayuPembuluh kayu Penebalan spiral, tangga & jalaPenebalan spiral, tangga & jala

55 EmpulurEmpulur Terdiri dari jar. parenkim yg Terdiri dari jar. parenkim yg umumnya koyakumumnya koyak

Page 18: standarisasi-mutu

PARAMETER STANDARDISASI PARAMETER STANDARDISASI SIMPLISIASIMPLISIA

NON SPESIFIKNON SPESIFIK

- Kadar air - Cemaran logam berat- Kadar air - Cemaran logam berat

- Kadar abu total - Cemaran mikroba- Kadar abu total - Cemaran mikroba

- Kadar abu tak larut asam- Kadar abu tak larut asam

- Cemaran residu pestisida- Cemaran residu pestisida

SPESIFIK SPESIFIK

- Kadar sari larut air dan Kadar sari larut alkohol- Kadar sari larut air dan Kadar sari larut alkohol

- Kadar zat aktif/zat identitas/ profil kromatografi- Kadar zat aktif/zat identitas/ profil kromatografi

Page 19: standarisasi-mutu

Parameter non spesifikParameter non spesifik CCemaran mikrobaemaran mikroba

* * uji angka lempeng totaluji angka lempeng totaluntuk mengetahui jumlah mikroba/ bakteri dalam sampel. untuk mengetahui jumlah mikroba/ bakteri dalam sampel. Batasan Batasan : : 1010 juta juta CFU/ gramCFU/ gram* * uji angka kapanguji angka kapang dan khamir dan khamiruntuk mengetahui adanya cemaran kapang.untuk mengetahui adanya cemaran kapang. BatasanBatasan : : maksimal maksimal 1010.000.000 CFU/ gram. CFU/ gram.* * Most probably number (MPN)Most probably number (MPN)untuk mengetahui seberapa banyak cemaran bakteri untuk mengetahui seberapa banyak cemaran bakteri coliformcoliform (bakteri yang hidup di saluran pencernaan).(bakteri yang hidup di saluran pencernaan).

* * mikroba patogen : mikroba patogen : negatifnegatif* * uji aflatoksinuji aflatoksinuntuk mengetahuntuk mengetahuui cemaran aflatoksin yang dihasilkan i cemaran aflatoksin yang dihasilkan oleh jamuroleh jamur Aspergillus flavus Aspergillus flavus. . Batasan : maksimal 30 bpj.Batasan : maksimal 30 bpj.

Page 20: standarisasi-mutu

Moisture ContentMoisture Content

metode gravimetri metode gravimetri pemeriksaan untuk simplisia yang tidak pemeriksaan untuk simplisia yang tidak

mengandung minyak atsirimengandung minyak atsiri susut pengeringansusut pengeringan= %= % bobot bobot yang hilang yang hilang

selama proses peselama proses pengeringan. ngeringan. Pengukuran Pengukuran dilakukan dengan pengeringan pada temperatur dilakukan dengan pengeringan pada temperatur 105°C sampai b105°C sampai bobotobot konstan konstan

Susut pengeringan = (bobot awal - bobot akhir)/bobot awal x 100%

Page 21: standarisasi-mutu

Kekurangan Kekurangan Bahan lain selain air ikut menguap bersama dengan Bahan lain selain air ikut menguap bersama dengan

uap airuap air

misal: alkohol, asam asetat,minyak atsiri dll.misal: alkohol, asam asetat,minyak atsiri dll. Terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan Terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan

air atau zat yang mudah menguap.air atau zat yang mudah menguap.

Contoh : gula mengalami dekomposisi atau Contoh : gula mengalami dekomposisi atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi.. Bahan yang karamelisasi, lemak mengalami oksidasi.. Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara mengandung bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskandipanaskan

Page 22: standarisasi-mutu

Moisture ContentMoisture Content

Destilasi toluen (Azeotropi)Destilasi toluen (Azeotropi)Metode destilasi ini diguanakan suatu pelarut yang Metode destilasi ini diguanakan suatu pelarut yang

immiscible pada bahan yang telah ditimbang dengan immiscible pada bahan yang telah ditimbang dengan teliti. teliti.

Pelarut yang biasa digunakan adalahtoluene, xylene, Pelarut yang biasa digunakan adalahtoluene, xylene, dan campuran pelarut-pelarut ini dengan pelarut lain. dan campuran pelarut-pelarut ini dengan pelarut lain. Metodeini sering digunakan pada produik-produk Metodeini sering digunakan pada produik-produk bahan pangan yang mengadungsedikit air atau bahan pangan yang mengadungsedikit air atau mengandung senyawa volatil, mengandung senyawa volatil,

Page 23: standarisasi-mutu
Page 24: standarisasi-mutu

Moisture ContentMoisture ContentMetode KimiawiMetode Kimiawi

a.Cara titrasi Karl Fischer a.Cara titrasi Karl Fischer  adalah dengan mentitrasi sampel dengan larutan iodin dalam adalah dengan mentitrasi sampel dengan larutan iodin dalam

metanol. Reagen lain yang digunakan titrasi ini : sulfur metanol. Reagen lain yang digunakan titrasi ini : sulfur dioksida dan firidin. Metanol dan piridin digunakan untuk dioksida dan firidin. Metanol dan piridin digunakan untuk melarutkan iodin sulfur dioksida agar reaksi dengan air melarutkan iodin sulfur dioksida agar reaksi dengan air menjadi lebih baik. Titrasi Karl Fisher digunakan untuk menjadi lebih baik. Titrasi Karl Fisher digunakan untuk penentuan kadar air dalam alkohol, eser-ester, senyawa penentuan kadar air dalam alkohol, eser-ester, senyawa lipida,lilin, tepung gula, pati madu dan bahan-bahan keringlipida,lilin, tepung gula, pati madu dan bahan-bahan kering

b.Cara kalsium karbid:b.Cara kalsium karbid: berdasarkan reaksi antara kalsium: karbid dan air berdasarkan reaksi antara kalsium: karbid dan air

menghasilkan gas asetilin.karbid dan air.Cara ini untuk menghasilkan gas asetilin.karbid dan air.Cara ini untuk menentukan kadar air dalam,sabun, kulit, biji vanili, air buahmenentukan kadar air dalam,sabun, kulit, biji vanili, air buah

Page 25: standarisasi-mutu

Ash ValueAsh Value

Prinsipnya adalah bahan dipanaskan pada Prinsipnya adalah bahan dipanaskan pada temperature dimana senyawa oraganik dan temperature dimana senyawa oraganik dan turunannya terdekstruksi dan menguap hingga tersisa turunannya terdekstruksi dan menguap hingga tersisa unsur mineral organik dan an organik, penetapan unsur mineral organik dan an organik, penetapan kadar abu bertujuan memberi gambaran kandungan kadar abu bertujuan memberi gambaran kandungan mineral internal dan eksternal dalam simplisia. Kadar mineral internal dan eksternal dalam simplisia. Kadar abu diperiksa untuk menetapkan tingkat pengotoran abu diperiksa untuk menetapkan tingkat pengotoran oleh logam-logam dan silikatoleh logam-logam dan silikat

Page 26: standarisasi-mutu

Ash ValueAsh Value Perlu diingat, saat penimbangan kadar abu Perlu diingat, saat penimbangan kadar abu

diakukan sampai diperoleh bobot tetap/konstan diakukan sampai diperoleh bobot tetap/konstan dari alat dan bahan yang digunakan. dari alat dan bahan yang digunakan.

Cara perhitungan kadar abu :Cara perhitungan kadar abu :

Berat abu total Berat abu total  = = [berat total penimbangan – berat cawan kosong][berat total penimbangan – berat cawan kosong]

Kadar abu total Kadar abu total =     =     Berat abu total Berat abu total    x  100%   x  100%

Berat sampelBerat sampel

Kadar abu larut asam Kadar abu larut asam menunjukkan kandungan cemaran menunjukkan kandungan cemaran senyawa silikatsenyawa silikat

Page 27: standarisasi-mutu

Heavy Metal AccumulationHeavy Metal Accumulation

Penetapan logam berat Logam berat Penetapan logam berat Logam berat merupakan bahan berbahaya yang sama sekali merupakan bahan berbahaya yang sama sekali tidak diperbolehkankan ada dalam simplisia. tidak diperbolehkankan ada dalam simplisia. Pengujian ini sangat penting untuk menjamin Pengujian ini sangat penting untuk menjamin keamanan dari bahan baku maupun produk keamanan dari bahan baku maupun produk jamu jadi yang siap dikonsumsi.jamu jadi yang siap dikonsumsi.

Metode : atomic adsorption spectroscopy Metode : atomic adsorption spectroscopy setelah atom difiksasi dengan asam nitrat, setelah atom difiksasi dengan asam nitrat, hidroklorat dan asam sulfat. hidroklorat dan asam sulfat.

Page 28: standarisasi-mutu

Residu PestisidaResidu PestisidaTanaman obat dapat juga tercemar oleh pestisida. Hal ini bisa terjadi antara lain akibat pestisida yang masuk ke dalam tanaman dan terus menumpuk sampai tanaman itu dipanen, baik lewat akar, kulit batang maupun daun tanaman herba. Tanaman obat yang pada waktu dibudidayakan dan dirawatnya memakai pestisida secara intensif, mungkin saja produk herbalnya tercemar oleh residu pestisida.

Pestisida Pestisida Organo fosfat dan organo klorin Organo fosfat dan organo klorin

Metode : TLC, GC, SpektroMetode : TLC, GC, Spektro

Page 29: standarisasi-mutu

Parameter SpesifikParameter Spesifik

Zat identitas, untuk simplisia yang belum Zat identitas, untuk simplisia yang belum diketahui zat aktifnya (zat penanda/marker). diketahui zat aktifnya (zat penanda/marker). Dicari profil kromatografi (minimal profil KLT)Dicari profil kromatografi (minimal profil KLT)

Penetapan kadar, untuk simplisia yang Penetapan kadar, untuk simplisia yang belum diketahui zat aktifnyabelum diketahui zat aktifnya

Wadah dan penyimpanan, memenuhi Wadah dan penyimpanan, memenuhi kriteria tertentu karena dimungkinkan kriteria tertentu karena dimungkinkan mempengaruhi kualitas simplisiamempengaruhi kualitas simplisia

Page 30: standarisasi-mutu

Penetapan kadar sariPenetapan kadar sari

Penetapan kadar sari bahan jamu Penetapan Penetapan kadar sari bahan jamu Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut tertentu. yang dapat tersari dalam pelarut tertentu.

Penetapan kadar sari dapat dilakukan dengan Penetapan kadar sari dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dua cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar sari yang larut dalam etanol. dan kadar sari yang larut dalam etanol.

Page 31: standarisasi-mutu

Penetapan kadar sariPenetapan kadar sari Penentun kadar sari larut air bertujuan untuk mengetahui Penentun kadar sari larut air bertujuan untuk mengetahui

kadar sari dari bahan yang terlarut di dalam pelarut air. kadar sari dari bahan yang terlarut di dalam pelarut air. Penentuan kadar sari larut etanol bertujuan untuk mengetahui Penentuan kadar sari larut etanol bertujuan untuk mengetahui

kadar sari dari yang terlarut di dalam pelarut etanolkadar sari dari yang terlarut di dalam pelarut etanol

hitung rendemen (%) kadar sari

Page 32: standarisasi-mutu

Stabilitas senyawa kimia Stabilitas senyawa kimia bahan alam dipengaruhi :bahan alam dipengaruhi :

Pemanasan, terhadap zat yang tidak Pemanasan, terhadap zat yang tidak tahan panas.ex: minyak atsiritahan panas.ex: minyak atsiri

Udara, senyawa yang mudah teroksidasiUdara, senyawa yang mudah teroksidasi Cahaya, terhadap sinar ultravioletCahaya, terhadap sinar ultraviolet Logam berat, dapat terbentuk ikatan Logam berat, dapat terbentuk ikatan

dengan senyawa alamdengan senyawa alam Derajat keasaman, curcumin stabil dalam Derajat keasaman, curcumin stabil dalam

asamasam

Page 33: standarisasi-mutu

BUDIDAYA PASCA PANENBUDIDAYA PASCA PANEN

KUALITASKUALITASSIMPLISIASIMPLISIA

KANDUNGAN PENAMPILAN EFEKKANDUNGAN PENAMPILAN EFEK

KIMIA FISIS TERAPIKIMIA FISIS TERAPI

Page 34: standarisasi-mutu

PEMILIHAN JENIS SIMPLISIA UNTUK PEMILIHAN JENIS SIMPLISIA UNTUK DIKEMBANGKANDIKEMBANGKAN

- - Tanaman mudah tumbuh dan dibudidayakan Tanaman mudah tumbuh dan dibudidayakan (Purwoceng ?)(Purwoceng ?)

- Memiliki kegunaan lain selain bahan baku obat- Memiliki kegunaan lain selain bahan baku obat- Ramah lingkungan (bukan akar pohon yang - Ramah lingkungan (bukan akar pohon yang

besar)besar)- Kandungan kimia stabil (lakton, kumarin !)- Kandungan kimia stabil (lakton, kumarin !)- Tidak bersifat toksik atau berefek samping - Tidak bersifat toksik atau berefek samping

merugikan (dlingo, daun tapak dara, komfrey)merugikan (dlingo, daun tapak dara, komfrey)- Memiliki kegunaan sesuai dg tren pola penyakit - Memiliki kegunaan sesuai dg tren pola penyakit

di Indonesia (metabolik dan degeneratif, bukan di Indonesia (metabolik dan degeneratif, bukan anti infeksi)anti infeksi)

Page 35: standarisasi-mutu

Thank Thank youyou