STANDAR KOMPETENSI

13
STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL

description

STANDAR KOMPETENSI. MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL. Kesadaran Nasional. Peranan Golongan Terpelajar Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional. KOMPETENSI DASAR. MENJELASKAN PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT,SERTA PENGARUH YANG DITIMBULKANNYA DI BERBAGAI DAERAH. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of STANDAR KOMPETENSI

Page 1: STANDAR KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI

MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL

Page 2: STANDAR KOMPETENSI

Kesadaran Nasional

-Peranan Golongan Terpelajar-Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional

Page 3: STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MENJELASKAN PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT,SERTA PENGARUH YANG DITIMBULKANNYA DI BERBAGAI DAERAH

Page 4: STANDAR KOMPETENSI

Kesadaran Nasional

Kesadaran Nasional atau yang kita kenal Nasionalisme adalah kesadaran bersama untuk membentuk suatu bangsa.

Ada 2 faktor yang memengaruhi munculnya kesadaran nasional, yaitu:

-Faktor Internal -Faktor Eksternal

Page 5: STANDAR KOMPETENSI

Faktor Internal

Kenangan kejayaan masa lalu Kesadaran Bangsa Indonesia

yang ingin hidup bebas Perlakuan diskriminatif dari

kolonial dan imperialis Barat Timbulnya kaum cerdik pandai Lahirnya kelompok terpelajar

Islam

Faktor Eksternal

Munculnya kesadaran pentingnya semangat nasional

Perang Dunia 1 menyadarkan para terpelajar

Lahirnya nasionalisme di Asia dan Afrika

Kemenangan Jepang atas Rusia

Faktor Terbentuknya Kesadaran Nasional

Page 6: STANDAR KOMPETENSI

Peranan Golongan Terpelajar

Golongan terpelajar melalui pendidikannya memungkinkan munculnya kesadaran nasional

Kesadaran itu diwujudkan dengan mendirikan organisasi-organisasi pergerakan nasional, antara lain Boedi Oetomo, Indische Partij, PNI, PSII, dan lain-lain.

Di antara golongan tersebut juga terdapat profesional, antara lain Cipto Mangunkusumo, Sutomo, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan lain-lain.

Peran Organisasi-organisasi tersebut sebagai berikut:

Page 7: STANDAR KOMPETENSI

Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional

Perkembangan ini ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Selanjutnya pada 1912 berdirilah partai politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera di Magelang.

Page 8: STANDAR KOMPETENSI

Suwardi Suryoningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah jajahan Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryoningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi “karena boleh memilih”, keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Cipto karena sakit dipulangkan ke Indonesia.

Page 9: STANDAR KOMPETENSI

Organisasi Kedaerahan

Selain itu juga terdapat organisasi yang bersifat kedaerahan, antara lain:

-Sarekat Sumatera (9 Desember 1917) didirikan oleh orang-orang Sumatera -Pasundan (September 1914) didirikan karena pengurusnya tidak puas

terhadap kinerja Boedi Oetomo -Sarekat Ambon (9 Mei 1920) didirikan di Semarang oleh A.S. Patty -Jong Java (7 Maret 1915) didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, R.

Kadarman, dan R. Sunardi ini awalnya bernama Tri Koro Darmo (Tiga Tujuan Mulia)

-dan organisasi lainnya Rukun Minahasa, Perkumpulan Kaum Betawi, Perkumpulan Orang-orang Madura, Perkumpulan Orang-orang Timor

Semua perkumpulan pemuda ini bersatu dan diberi nama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)

Page 10: STANDAR KOMPETENSI

PPPI yang nantinya memprakarsai diadakannya kongres pemuda yang akhirnya menghasilkan Sumpah Pemuda

Hasil dari Kongres Pemuda Kedua ini adalah: - Ikrar Sumpah Pemuda - Menetapkan Bendera Merah Putih sebagai bendera

nasional Indonesia - Menetapkan lagu Indonesia Raya karya W.R.

Supratman sebagai lagu kebangsaan nasional

Page 11: STANDAR KOMPETENSI

Organisasi Keagamaan

Muhammadiyah (18 November 1912) didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan

Nahdatul Ulama (21 Januari 1926) didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari

Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) bersifat nasionalisme radikal Muda Kristen Djawi (MKD-1920) setelah itu berganti nama menjadi

Perkumpulan Pemuda-Pemuda Kristen (PPPK) Jong Islamieten Bond (1 Januari 1925) didirikan oleh Syamsuridjal Persatuan Murid-Murid Diniyah School (PMDS-10 Oktober 1915)

didirikan oleh Zainuddin Labay El Yunasy

Page 12: STANDAR KOMPETENSI

Pergerakan Pemuda Saat Ini

Selain pada jaman kolonialisme, nasionalisme pemuda terlihat akhir-akhir ini, misal pada saat budaya kita diambil bangsa lain, dan yang paling berpengaruh pada Kerusuhan Mei 1998. Pada saat itu mahasiswa tumbuh rasa nasionalisme untuk membela tanah air yang terbebas dari KKN dan ketidakbebasan pers dan media. Tapi sayang mahasiswa dan aparat melakukan tindakan anarkis hingga menimbulkan ratusan korban jiwa. Tapi pada akhirnya perjuangan mahasiswa tidak sia-sia, Presiden H.M. Soeharto lengser dan digantikan Wakilnya B.J. Habibie.

Dampaknya saat ini masih dirasakan bangsa, seperti hutang dan “budaya” korupsi di parlemen.

Page 13: STANDAR KOMPETENSI

Terima Kasih

Sudah menyaksikan presentasi dari kami…Sudah menyaksikan presentasi dari kami…

Sumber: Sumber:

-id.wikipedia.org-id.wikipedia.org

-Masribi, dkk. 2009. IPS Sejarah Kelas 8. Jakarta: RajaGrafindo Persada-Masribi, dkk. 2009. IPS Sejarah Kelas 8. Jakarta: RajaGrafindo Persada