Standar 6 - Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
-
Upload
ai-ela-ayu-ningsih -
Category
Health & Medicine
-
view
1.039 -
download
3
Transcript of Standar 6 - Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
PETA KONSEP
Standar
Pelayanan
Kebidanan
Standar
Pelayanan
Antenatal
Standar
Pelayanan Umum
Pengelolaan
Anemia pada
Kehamilan
Menyediakan
Tablet Zat Besi
Melakukan
Rujukan untuk
anemia berat
Pemeriksaan
Anemia Secara
Dini ( Cek Hb )
Konseling
Makanan Bergizi
Profesi Bidan
Pelayanan Kebidanan
yang Berkulitas
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar layanan kebidanan merupakan suatu alat organisasi untuk
menjabarkan mutu layanan kebidanan ke dalam terminologi operasional
sehingga semua orang yang terlibat dalam layanan kebidanan akan terikat
dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia layanan kebidanan, penunjang
layanan kebidanan, ataupun manajemen organisasi layanan kebidanan, dan
akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-
masing. 1
Dengan mengetahui standar pelayanan kebidanan dasar kita dapat
menjadikan acuan dalam memperbaiki kinerja pelayanan kebidanan.
Dengan menggunakan standar pelayanan kebidanan dapat menjadikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
Bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofi yang dianut
keilmuan, metode kerja, standar praktik, pelayanan dan kode etik profesi
yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai ciri-ciri yang
mampu menunjukan sebagai jabatan yang profesional. Pengembangan
karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural. Pada saat ini
3
pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan
jabatan fungsional bidan, serta melalui pendidikan berkelanjutan baik
secara formal maupun non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan
kemampuan profesional bidan dalam melakasanakan fungsinya. Fungsi
bidan nantinya dapat sebagai pelaksana, pendidik, peneliti,dan bidan
koordinator. 1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah tentang mutu pelayanan kebidanan, standar
pelayanan antenatal mengenai pengelolaan anemia pada kehamilan , dan
penerapan standar pelayanan antenatal tersebut.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum : Mendapatkan informasi tentang standar mutu
pelayanan kebidanan mengenai pengelolaan anemia pada kehamilan.
2. Tujuan Khusus :
Mendapatkan informasi tentang mutu pelayanan kebidanan
Mendapatkan informasi tentang standar mutu pelayanan
kebidanan mengenai pengelolaan anemia pada kehamilan.
Mendapatkan informasi tentang penerapan standar pelayanan
antenatal mengenai pengelolaan anemia pada kehamilan.
A. Manfaat Penulisan
4
1. Bagi Penulis : Dapat memperoleh gambaran tentang standar
pelayanan kebidanan mengenai pengelolaan anemia pada kehamilan
dan penerapan standar pelayanan antenatal.
2. Bagi Pembaca : Dapat menambah pengetahuan tentang mutu
pelayanan dan standar pelayanan antenatal mengenai pengelolaan
anemia pada kehamilan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap jasa pemakai Pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraanya sesuai
dengan Standar dan kode etik profesi ( Azhrul Aswar,1996 ) 1
Mutu pelayanan kesehatan adalah penampilan yang pantas atau
sesuai ( yang berhubungan dengan Standar-standar ) dan suatu intervensi
yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada Masyarakat
yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan
kekurangan gizi ( Djoko Wijono, 2000 ) 2
Menurut kelompok kami Mutu Pelayanan Kesehatan adalah
pelayanan dan penampilan yang pantas serta memuaskan kepada setiap
pemakai jasa kesehatan yang sesuai dengan Standar dan kode etik profesi.
Dimensi Mutu : 1
6
1. Reliability (Keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, misalnya pelayanan
pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan yang cepat dan tepat, jadwal
pelayanan dijalankan secara tepat, prosedur pelayanan yang tidak
berbelit-belit.
2. Responsiveness (Ketanggapan) yaitu kemampuan untuk membantu
pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, misalnya
kemampuan dokter, bidan/perawat untuk tanggap menyelesaikan
keluhan pasien, petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah
dimengerti, tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.
3. Assurnce (Jaminan) yaitu pengetahuan atau kesopanan petugas serta
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan,
misalnya pengetahuan dan kemampuan medis menetapkan diagnosa,
keterampilan petugas dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan
ramah, jaminan keamanan, kepercayaan status social,dll.
4. Empaty (Empati) yaitu rasa peduli, memberikan perhatian pribadi
kepada pasien, misalnya memberikan perhatian secara khusus kepada
setiap pasien, kepedulian terhadap keluhan pasien, pelayanan kepada
semua pasien tanpa membedakan status,dll.
5. Tangibles (Bukti Langsung) yaitu penampilan fasilitas fisik,
peralatan, personel dan media komunikasi, misalnya kebersihan,
kerapihan dan kenyamanan ruangan, penataan interior dan eksterior
7
ruangan, kelengkapan, persiapan dan kebersihan alat, penampilan
petugas.
B. Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
1. Definisi Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Standar merupakan masalah mutu yang muncul setelah ditemukan
penyimpangan terhadap Standar yang telah ditetapkan. Untuk dapat
melaksanakan program menjaga mutu, seharusnya terlebih dahulu
memahami tentang arti yang dimaksud Standar . 1
Pada akhir-akhir ini batasan pengertian Standar, adalah :
a. Standar pelayanan kebidanan adalah keadaan ideal atau tingkat
pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai
batas penerimaan.
b. Standar pelayanan kebidanan adalah kisaran variasi yang masih
dapat diterima
c. Standar pelayanan kebidanan adalah spesifikasi dan fungsi atau
tujuan yang harus dipenuhi oleh sebuah sarana pelayanan
kesehatan agar pemakai jasa pelayanan kesehatan dapat
memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan.
d. Standar pelayanan kebidanan adalah norma dan tingkat kinerja
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. 1
8
Standar mutu pelayanan kebidanan adalah perumusan
tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai,
berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu standar
pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab profesi bidan
dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat.(Depkes RI). 3
Menurut kelompok kami dari sekian pengertian diatas
walaupun rumusannya berbeda, tetapi pengertian yang terkandung
didalamnya adalah sama. Standar menunjuk pada keadaan yang
sangat ideal yang tercapai sesuai yang telah direncanakan dan
dilakukan sesuai dengan kode etik.
2. Syarat Standar
Standar pelayanan kebidanan mempunyai syarat Standar :
a. Standar Pelayanan Kebidanan mempunyai pernyataan yang
menjadi pedoman pelaksanaan,
b. Standar Pelayanan Kebidanan mengharapkan suatu hasil yang
harus dicapai
c. Standar Pelayanan Kebidanan mempunyai persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi
d. Standar pelayanan kebidanan mempunyai proses, yang merupakan
rangkaian dari langkah-langkah pokok yang dilaksanakan dalam
9
pelayanan kebidanan yang perlu dilakukan untuk penerapan
Standar Pelayanan.
e. Standar Pelayanan Kebidanan harus dapat diobservasi dan diukur
f. Standar pelayanan Kebidanan harus realistik , yaitu kegiatan
pelayanan kebidanan dilaksanakan secara terorganisis atau mandiri
yang hasilnya dapat dinikmati oleh pasien dengan pasti. 1
C. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Pada standar ini Bidan melakukan pelayanan pemeriksaan anemia
secara dini kepada ibu hamil untuk menemukan tanda-tanda adanya
anemia yang merupakan masalah besar yang dapat berpengaruh buruk
terhadap kehamilan/persalinan baik terhadap ibu maupun terhadap
kesehatan bayinya untuk perlu penanganaan dengan hati-hati dengan
mencari penyebabnya dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan untuk
mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung dengan melakukan
tindakan pencegahan dengan memberikan makanan yang bergizi,
penemuan dan penanganannya serta melakukan rujukan sesuai ketentuan
yang berlaku. 1
Tujuan dari Standar 6 ini adalah menemukan anemia pada
kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut yang memadai untuk
mengatasi anemia sebelum peralinan berlangsung. 3
Pernyataan Standar
Bidan melakukan tindakan
pencegahan, penemuan,
penanganan dan/atau rujukan
semua kasus anemia pada
kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Hasil
Ibu hamil dengan anemia berat segera dirujuk.
Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan anemia
Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia/BBLR
10
Prasyarat Standar 6 : 3
1. Ada pedoman pengelolaan anemia pada kehamilan
2. Bidan mampu :
Mengenali dan mengelola anemia pada kehamilan
Memberikan penyuluhan gizi untuk mencegah anemia
3. Alat untuk mengukur kadar Hb yang berungsi baik
4. Tersedia tablet zat besi dan asam folat
5. Obat anti-malaria ( di daerah endemis malaria )
6. Obat cacing
7. Menggunakan KMS ibu hamil/ Buku KIA, kartu ibu.
Upaya melaksanakan Pengelolaan Anemia pada Kehamilan pada
setiap kunjungan antenatal bagi Ibu hamil tersebut diatas adalah untuk
mencapai hasil yang diharapkan sebagai berikut.
1. Terlaksananya rujukan bagi ibu hamil yang ditemukan menderita
anemia berat
2. Terlaksananya penurunan jumlah ibu yang melahirkan dengan
anemia
3. Terlaksananya penurunan jumlah bayi yang baru lahir yang tidak
menderita anemia
Pernyataan Standar
Bidan melakukan tindakan
pencegahan, penemuan,
penanganan dan/atau rujukan
semua kasus anemia pada
kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Hasil
Ibu hamil dengan anemia berat segera dirujuk.
Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan anemia
Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia/BBLR
11
Proses Standar 6 :
Proses dari standar 6 bidan harus melakukan tindakan diantaranya
yaitu :
1. Memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan
pertama, dan pada minggu ke 28. Hb di bawah 11 gr %
pada kehamilan termasuk anemia, dibawah 8 gr% adalah
anemia berat ( lihat standar 4 ). Bila alat pemeriksaan tidak
tersedia, periksa kelopak mata dan perkirakan ada /tidaknya
anemia
2. Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet
selama 90 hari berturut-turut. Bila Hb kurang dari 11 gr%
teruskan pemberian tablet zat besi.
3. Beri penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal,
tentang perlunya minum tablet zat besi, makanan yang
mengandung zat besi dan kaya vitamin C, serta
menghindari minum teh/kopi atau susu dalam satu jam
sebelum/sesudah makan.
4. Jika prevalensi malaria tinggi, selalu ingatkan ibu hamil
untuk berhati-hati agar tidak tertular penyakit malaria. Beri
tablet klorokuin 10 mg/KgBB per oral, sehari satu kali
selama 2 hari. Kemudian dianjurkan dengan 5 mg/KgBB
pada hari ke 3.
12
5. Jika ditemukan /diduga anemia ( bagian dalam kelopak
mata pucat ) , berikan 2-3 kali 1 tablet zat besi per hari.
6. Rujuk ibu hamil dengan anemia untuk pemeriksaan
terhadap penyakit cacing/parasit atau penyakit lainnya, dan
sekaligus untuk pengobatannya.
7. Jika di duga ada anemia berat (misalnya : wajah pucat,
cepat lelah, kuku pucat kebiruan, kelopak mata sangat
pucat) segara rujuk ibu hamil untuk pemeriksaan dan
perawatan selanjutnya. Ibu hamil dengan anemia pada
trimester ke tiga perlu di beri zat besi dan asam folat secara
IM.
8. Rujuk ibu hamil dengan anemia berat dan rencanakan untuk
bersalin di rumah sakit.
9. Sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum
tablet zat besi sampai 2-6 bulan setelah persalinan .
13
BAGAN STANDAR 6 : PENGELOLAAN ANEMIA PADA KEHAMILAN
Ibu melahirkan dan bayi baru
lahir dengan Anemia
Standar Pelayanan
Kebidanan
mutu
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan dan penampilan yang
pantas serta memuaskan kepada setiap pemakai jasa kesehatan yang sesuai
dengan Standar dan kode etik profesi.
Standar merupakan masalah mutu yang muncul setelah ditemukan
penyimpangan terhadap Standar yang telah ditetapkan.
Standar pelayanan kebidanan adalah keadaan ideal atau tingkat
pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas
penerimaan.
Standar mutu pelayanan kebidanan adalah perumusan tentang
penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan
parameter yang telah ditetapkan yaitu standar pelayanan kebidanan yang
menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pernyataan Standar 6 mengenai pengelolaan anemia pada
kehamilan adalah Bidan melakukan pelayanan pemeriksaan anemia secara
15
dini kepada ibu hamil untuk menemukan tanda-tanda adanya anemia yang
merupakan masalah besar yang dapat berpengaruh buruk terhadap
kehamilan/persalinan baik terhadap ibu maupun terhadap kesehatan
bayinya.
Proses Standar 6 mengenai pengelolaan anemia pada kehamilan
yaitu memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama, dan
pada minggu ke 28, beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1
tablet selama 90 hari berturut-turut, beri penyuluhan gizi pada setiap
kunjungan antenatal, tentang perlunya minum tablet zat besi, makanan
yang mengandung zat besi dan kaya vitamin C serta rujuk ibu hamil
dengan anemia berat dan rencanakan untuk bersalin di rumah sakit.
B. Saran
Diharapkan setiap bidan dapat melaksanakan tugasnya sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan dan mampu
menerapkan standar 6 pelayanan antenatal mengenai pengelolaan anemia
pada kehamilan dengan baik dan benar.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Marie,Naomy.2013. Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan
Kesehatan.Penerbit In Media : Jakarta.
2. Wijono,DJ. 1999.Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Universitas
Airlangga : Surabaya.
3. Ikatan Bidan Indonesia.Cetakan ke VI April 2006. Standar Pelayanan
Kebidanan. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia : Jakarta.