Kehamilan dengan anemia defisiensi besi.ppt

36
Oleh: Nikcy Putri Cardinalia Emilda S,Ked Pembimbing: Dr. Pramudya SpOG KEHAMILAN dengan ANEMIA DEFISIENSI BESI

Transcript of Kehamilan dengan anemia defisiensi besi.ppt

Oleh:Nikcy Putri Cardinalia Emilda

S,Ked

Pembimbing:Dr. Pramudya SpOG

KEHAMILAN dengan ANEMIA DEFISIENSI BESI

POKOK BAHASAN PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI FAKTOR RESIKO PATOFISIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PENGARUH DALAM KEHAMILAN TANDA DAN GEJALA PENCEGAHAN PENGOBATAN LAPORAN KASUS

PENDAHULUAN• Anemia pada kehamilan disebut ”Potensial danger

of mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak),

• Anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada hari terdepan (Manuaba, 1998).

• Menurut WHO 4% kematian para ibu di negara yang sedang berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.

• Kebanyakan anemia disebabkan oleh definisi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono, 2000).

DEFINISI• Anemia defisiensi besi adalah anemia yang

disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup.

• Ditandai dengan: -gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, -kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan transferin menurun, -kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding Capacity/TIBC) meninggi-cadangan besi dalam sumsum tulang serta di tempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali

Keadaan dimana kadar haemoglobin, hematokrit dan sel darah merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut. Menurut kemampuan darah untuk mengikat oksigen yang dapat disebabkan oleh menurunnya sel darah merah, berkurangnya konsentrasi haemoglobin atau kombinasi keduanya dalam sirkulasi darah dengan kadar haemoglobin dibawah 11gr% pada trimester I dan III atau kadar haemoglobin kurang dari 10,5gr % pada trimester II (Saifuddin, 2001).

Berkurangnya kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 12 mgr% dimana Hb adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan oksigen keseluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen ( Lis Sinsin ,2008).

Anemia yang secara umum dapat diterima adalah turunnya kadar haemoglobin kurang dari 12,0gr/l00mI darah pada wanita yang tidak hamil., anemia yang terkait dengan kehamilan adalah anemia defisiensi besi hampir 95% (Varney , 2000).

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Winkjosastro, 2002).

 

EPIDEMIOLOGI

WHO melaporkan pada tahun 2001 bahwa prevalensi ADB di lebih banyak terjadi di negara berkembang yaitu 52% sedangkan di negara industri 23%.

Di Indonesia, ADB pada ibu hamil masih tinggi yaitu 40% menurut data 2001.

Sedangkan Dinkes RI tahun 2005 menyatakan bahwa dua juta dari empat juta ibu hamil di Indonesia mengalami ADB.

INSIDENS DAN FREKUENSI

Frekuensi ibu hamil di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5 %, sedangkan di Amerika hanya 6 %. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terhadap ibu hamil merupakan predisposisi anemia defisiensi ibu hamil di Indonesia. (Prawirohardjo, 2002 : 281 )

FAKTOR RESIKO• Kurang Gizi (Nutrisi)• Kurang zat Besi dalam Diit• Malabsorpsi• Karena Pendarahan• Penyakit-penyakit seperti TBC Paru, Cacing

Tambang, Malaria.• Umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun.• Pendidikan rendah• Pekerja berat• Makan < 3 kali dan kurang mengandung zat besi.

ETIOLOGI ANEMIA DALAM KEHAMILAN

AcquiredAnemia defisiensi zat besiAnemia akibat perdarahan akutAnemia karena keganasan atau inflamasiAnemia megaloblastikAnemia hemolitik yang “acquired”Anemia aplastik atau hipoplastik

HerediterThalassemiaSickle-cell hemoglobinopathiesHemoglobinopathie lainAnemia hemolitik herediter

KLASIFIKASIAnemia defisiensi besiAnemia megaloblastik Anemia hipoplastikAnemia hemolitik

(mochtar, 1998)

Klasifikasi anemia yang lain :a. Hb 11 gr% : Tidak anemiab. Hb 9-10 gr% : Anemia ringanc. Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedangd. Hb < 7 gr% : Anemia berat.

PATOFISIOLOGIANEMIA DEFISIENSI BESI1. Cadangan besi diikuti oleh

serum feritin menurun tapi belum ada anemia

2. Serum transferin meningkat3. Besi serum menurun4. Perkembangan normostitik,

diikuti oleh anemian normikromik5. Perkembangan mikrolitik dan

anemia hipokromik

perubahan pertama yang terjadi selama perkembangan kekurangan besi adalah depresi cadangan zat besi pada hati, empedu, dan sumsum tulang dengan menurunnya besi serum dan peningkatan TIBC, sehingga anemia berkembang.

Sel darah merah secara klasik digambarkan sebagai hipokromikmikrositer, tetapi perubahan morfologi karakteristik ini tidak terjadi sampai mikrohematokrit jatuh di bawah nilai normal.

Mikrositik mendahului hipokromik dan angka retikulosit rendah pada anemia defisiensi besi.

Jumlah zat besi yang diabsorbsi tubuh diusahakan untuk mengatasinya dengan cara menggunakan cadangan besi dalam jaringan depot.

TERJADILAH ANEMIA DEFISIENSI BESI

Kebutuhan Zat Besi selama Kehamilan

Minggu

Selama periode kehamilan Kebutuhan setiap hari

Kebutuhan Maternal

(mg)

Kebutuhan Feto-

Plasenta (mg)

Kebutuhan harian

total(mg)

Kebutuhan asupan

harian (mg)

1 – 9 100 40 1.4 10 – 12

10 – 19 200 65 2.6 10 – 12

20 – 29 200 120 3.3 14 – 16

30 – 39 200 200 4.0 18 - 22

FUNGSI Fe/ZAT BESI  Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk

membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai

komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim.

Zat besi juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh.

KEBUTUHAN Fe/ZAT BESI PADA MASA KEHAMILAN

Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%.

Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040 mg.

Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.

Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin, dengan 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.

Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan

Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan, Persalinan, dan Nifas

Pengaruh Anemia terhadap Hasil Konsepsi

TANDA DAN GEJALA

1. Ibu mengeluh cepat lemah2. Sering pusing3. Mata berkunang-kunang4. Malaise 5. Nafsu makan turun (anoreksia)6. Konsentrasi hilang7. Nafas pendek (pada anemia parah) dan8. Keluhan mual muntah lebih hebat pada

hamil muda.

DIAGNOSIS

1. Jumlah darah lengkap (JDL)2. Pewarnaan sel darah merah, mendeteksi

perubahan warna dan bentuk.3. Masa hidup sel darah merah, berguna

mendiagnosa anemia4. Folat serum dan vitamin B12, membantu

mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukan

5. Aspirasi sumsum tulang atau pemeriksaan biopsy sel.

o (Menurut Smetzert, Suzane, 2001 : 364 )

PENCEGAHANAnemia dapat dicegah dengan mengonsumsi

makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat

Besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.

pemberian suplemen Fe dosis rendah 30 mg pada trimester ketiga ibu hamil non anemik (Hb lebih/=11g/dl).

PENGOBATANibu hamil dengan anemia defisiensi besi dapat

diberikan suplemen Fe sulfat 325 mg 60-65 mg, 1-2 kali sehari.

Untuk yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari.

Dan bisa juga diberi vitamin B12 100-200 mcg/hari.

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien:Nama : Ny. NUmur : 23 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Kepuh Kiriman ½ Waru

SidoarjoPendidikan : SMAMenikah : 2 tahun

AUTOANAMNESAKeluhan utama: Ibu mengatakan hamil anak pertama usia

kehamilan 9 bulan mengeluh cepat lelah, pusing, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, serta mata berkunang-kunang

Riwayat menstruasi:Menarche : umur 12 tahunSiklus : teratur, 28 hari sekaliBanyaknya : normal (2-3 pembalut/hari)Lamanya : 7 hariHPHT : 17-04-2011

Riwayat penggunaan KB : Tidak KB.

Riwayat pernikahan : suami ke I, menikah 1 kali selama 2 tahun.

Riwayat penyakit keluarga :

-tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular, mioma, dan kejiwaan.

Riwayat keganasan pada keluarga :

-tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keganasan.

Riwayat alergi :

-tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan, makanan dan cuaca.

Nutrisi Sebelum hamil : Makan 3 kali sehari dengan porsi nasi, lauk,

sayur dan buah , ibu minum 7-8 gelas/hari Saat hamil : Ibu makan 2 kali sehari, ibu kurang nafsu makan,

ibu minum 7-8 gelas/hariEliminasi Sebelum hamil : BAB : 1x/hari BAK : 3-4x/hari

Saat hamil : BAB : 1x/hari BAK : 6-7x/hariIstirahat dan tidur

Sebelum hamil : Ibu tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1 jam

Saat hamil : Ibu tidur malam 5-6 jam/hari, tidur siang 1 jam

Personal Hygiene : Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x sehari,

ganti pakaian 2x sehari, keramas 2x/hari.Aktifitas / olah raga Ibu hanya mengerjakan aktifitasnya

sebagai ibu rumah tangga, ibu jarang berolah raga, bila ibu bekerja terlalu berat ibu merasa pusing dan cepat lelah.

Riwayat Kehamilan Sekarang

Trimester I ANC : 2 kali dibidan Keluhan : Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta makan

menurun Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari, Vitamin B kompleks 3×1 tablet

Trimester II ANC : 1 kali di RSD SIDOARJO Keluhan : Ibu mengatakan pegal-pegal dipinggang sampai

kekaki, penglihatan berkunang-kunang dan cepat lelah

Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari

Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari

Trimester III ANC : 2 kali di RSD SIDOARJO Keluhan : Ibu mengatakan cepat lelah, pegal-pegal

dipinggang kadang-kadang perut terasa sesak Terapi : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari

Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : Composmentis Tensi : 120/80 mmHg Nadi : 80 kali/menit Respiratory rate : 20 kali/menit Temperature : 36,5° celcius Tinggi badan : 155 cm Berat badan : 65 kg Kepala : Normochepali Mata : anemis (+/+), ikterus (-/-) Thorak : Cor → S1,S2 tunggal reguler, murmur (-)

Pulmo → Rhonki (-/-), wheezing (-/-) Abdomen : bising usus (+) normal, nyeri tekan

(-), massa (-) Ekstremitas : edema (+/+)

PalpasiLeopold I :

TFU : 30 cmFundus teraba lunak, kurang bundar, kurang

melenting (bokong)Leopold II

Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tahanan yang besar (punggung)

Pada bagian kanan teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)

Leopold IIIPerut ibu sebelah kanan teraba bundar melenting

(kepala)Leopold IV

Kedua tangan sejajar, tidak dilakukan karena kepala belum masuk PAP

Auskultasi Jantung : detak jantung teratur, tidak terdengar bunyi mur-mur

Paru-paru : tidak terdengar ronchi dan wheezing

DJJ : positif, teratur, 12-11-12Perkusi

Reflek patella positif (+)Reflek babinski negative (-)

Pemeriksaan Penunjang:

HB : 8,4 g/dlHCT : 28,2 %WBC : 11.10 dl/gPLT : 252 dl/gr

Diagnosa Kerja:

G1P0-0 38-39 Minggu Tunggal Hidup Letak Kepala Punggung Kiri + Anemia Defisiensi Besi

Terapi:Sulfat Ferosus 2x1 tab.

TERIMA KASIH