Standar 1contoh

download Standar 1contoh

of 24

description

jika

Transcript of Standar 1contoh

STANDAR 1

STANDAR 1.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:a. Ketua Sekolah membentuk Tim penyusun draf atas usul dari Ketua Jurusanb. Hasil rumusan Tim didiskusikan dalam forum rapat Sekolah Tinggi yang dihadiri oleh segenap pimpinan Sekolah Tinggi dan Jurusan, dosen dan karyawan, perwakilan mahasiswa dan alumni serta stakeholder yang lain.c. Dari hasil rapat diperoleh berbagai macam masukan untuk perbaikan drafd. Draf akhir oleh Ketua Sekolah dibawa dalam rapat senat Sekolah Tinggi untuk mendapat pengesahan

1.1.2 Visi

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim bercita-cita untuk menjadi perguruan tinggi Islam terkemuka, pelopor pembaharuan pemikiran dan pelaksanaan kehidupan beragama, serta pembina insan yang berakhlak karimah yang bermanfaat bagi diri sendiri, umat, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan berpedoman pada visi tersebut maka, program Studi PAI diharapkan menjadi program studi yang dapat membangun insan-insan pendidikan yang handal dengan menunjukkan penguasaan keilmuan yang luas, berakhlak mulia, serta memiliki profesionalisme yang tinggi dalam khasanah pendidikan, baik praktis maupun teoritis, menuju penciptaan suasana pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman yang memiliki reputasi terpercaya (amanah), unggul/terbaik (hasanah) dan berkeseimbangan (adalah).

1.1.3 Misi

Program Studi PAI mengemban misi sebagai berikut:1. Menyelenggarakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang dilandasi nilai-nilai Islam agar dapat menghasilkan lulusan yang berwawasan luas, berketerampilan tinggi dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, masyarakat, dan Tuhan.2. Mengembangkan Pendidikan Agama Islam secara teoritik dan praktik agar dapat membangun sistem dan operasional pendidikan Islam yang memiliki reputasi terpercaya (amanah), terbaik (hasanah) dan berkesimbangan ('adalah).3. Membangun kehidupan dan pengelolaan kampus yang agamis, dinamis dan harmonis menuju penguasaan ilmu dan pengamalan.

1.1.3 Tujuan

Untuk mewujudkan tujuan STI Tarbiyah, Program Studi PAI secara khusus bercita-cita untuk membina tenaga kependidikan yang berkriteria:1. Mengamalkan syari'at Islam dalam kehidupan pribadi dan keluarga sehingga menjadi suri teladan dalam kehidupan masyarakat.2. Menyampaikan tata kehidupan Islam secara didaktis dan metodis di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat..3. Menguasai ilmu-ilmu bidang pendidikan dan pengajaran, secara teoritis dan praktis.4. Menguasai dan memahami dasar-dasar keislaman serta mengamalkannya.5. Menghayati dan meneliti berbagai masalah pendidikan serta menanggulanginya.6. Dapat menyusun program pendidikan dan pengajaran serta pengembangannya, baik jalur sekolah maupun luar sekolah.Secara khusus tujuan program studi Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk:1. Menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidang pendidikan dengan dukungan kompetensi personal, sosial, profesional dan spiritual.2. Menghasilkan temuan baru dalam ilmu Pendidikan Agama Islam secara kreatif, inovatif dan progressif.3. Menghasilkan lulusan yang memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi sehingga menjadi pelaku sekaligus panutan (tauladan) dalam operasinalisai pendidikan Islam.

1.1.5 Sasaran dan Strategi Pencapaiannya

A. Sasaran1. Terciptanya atmosfir akademik dalam rangka membangun dan mengembangkan Pendidikan Islam melalui penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi;2. Terciptanya sumber daya insani yang mampu menyelenggarakan pengelolaan program studi secara profesional, komunikatif dan akuntabel untuk meningkatkan kualitas pendidikan;3. Terpenuhinya fasiltas sarana, prasarana dan teknologi yang memadai untuk menunjang terwujudnya tri dharma perguruan tinggi;4. Terciptanya kerjasama antara program studi dengan pihak-pihak yang terkait/stakeholder dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan;5. Terciptanya suasana yang kondusif bagi perkembangan kepribadian mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan masa sekarang dan masa depan

B. Strategi PencapaianStrategi pencapaian dilakukan dengan cara sebagai berikut :1. Memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada civitas akademika tentang visi, misi, tujuan dan sasaran2. Penyusunan kurikulum yang relevan dengan visi, misi, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia4. Pemenuhan sarana prasarana5. Penyusunan berbagai macama peraturan untuk terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran.

1.2 SosialisasiUraikan upaya penyebaran/sosialisasi visi, misi dan tujuan program studi serta pemahaman civitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan.

Sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran dilakukan dalam berbagai bentuk dan forum sebagai berikut :a. Melalui foruma.1. Dalam rapat-rapat Sekolah Tinggia.2. Dalam kegiatan Program Pengenalan Kampus bagi mahasiswa baru.b. Melalui berbagai media antara lain banner yang terpasang di ruang kuliah dan ruang kantor, buku pedoman akademik dan leaflet serta profil dalam bentuk buku.STANDAR 2

TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,DAN PENJAMINAN MUTU

2.1 Sistem Tata PamongSistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam Jurusan. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di Jurusan untuk memilih pemimpin dan membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.Sistem tata pamong di Program Studi Pendidikan Agama Islam telah diatur dalam berbagai peraturan Ketua Yayasan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Ketua Sekolah meliputi statuta Sekolah Tinggi, peraturan kepegawaian, peraturan disiplin pegawai, peraturan Ketua Sekolah tentang etika pergaulan mahasiswa, peraturan tata tertib dosen dan mahasiswa dan lain sebagainya. Berbagai aturan tersebut merupakan berisi struktur organisasi dan tugas dan fungsinya yang harus menjadi pedoman kerja maupun perilaku bagi civitas akademika sesuai dengan fungsi dan perannya masing-masing sehingga menciptakan system tata pamong yang kredibel, transparan, bertanggungjawab dan adil. Berbagai aturan tersebut disosialisasikan harus dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika dan didalam pelaksanaannya dilakukan pemantauan atau supervisi di masing-masing unit serta dievaluasi secara konsisten melalui rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Jurusan dan rapat-rapat di tingkat Sekolah Tinggi.Proses pemilihan pimpinan ditingkat Program Studi dilakukan oleh Panitia yang khusus diangkat oleh Ketua Sekolah guna menyelenggarakan pemilihan pimpinan ditingkat Program Studi Panitia yang ditunjuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pemilihan diantaranya melakukan membuat tata tertib pemilihan pimpinan Program Studi, menentukan kriterian pimpinan Sekretaris Prodi, penjaringan calon pimpinan Program Studi, menerima pendaftaran calon pimpinan Program Studi, menyelenggarakan penyampaian visi dan misi calon pimpinan dan menyelengarakan pemungutan suara untuk memilih pimpinan Program Studi.Pemilihan pemimpin ditingkat Program Studi Pendidikan Agama Islam dipilih oleh seluruh dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Kepala Tata Usaha yang mewakili unsur Tenaga kependidikan, sedangkan mahasiswa dalam pemilihan pimpinan Sekolah Tinggi belum diberikan hak untuk memilih karena Statuta Sekolah Tinggi belum memberikan hak pada mahasiswa untuk ikut memilih pimpinan ditingkatan Program Studi. Hasil pemilihan Sekretaris Program Studi dilaporkan oleh Panitia pemilihan kepada Ketua Sekolah, kemudian Ketua Sekolah menyerahkan Hasil Pemilihan Pimpinan Sekolah Tinggi pada rapat senat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, dalam Rapat Senat Sekolah Tinggi Calon yang terpilih pada Pemilihan Pimpinan Program Studi Pendidikan Agama Islam ditetapkan untuk menjadi pimpinan ditingkat Program Studi Pendidikan Agama Islam, kemudian Hasil Rapat Senat Sekolah Tinggi tersebut oleh Ketua Sekolah diusulkan pada Ketua Yayasan untuk mendapatkan Surat keputusan.

2.2 KepemimpinanKepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam Jurusan, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi kedepan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.Jelaskan pola kepemimpinan dalam Jurusan.

Kepemimpinan di tingkat Jurusan tingkat operasional didasarkan pada statuta, peraturan kepegawaian, peraturan Ketua Sekolah ( pedoman akademik, pedoman penulisan skripsi, pedoman dosen )Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yayasan Perguruan Agama Islam hanya mempunyai satu Jurusan yakni Jurusan Strata 1 Pendidikan Agama Islam yang dijabat oleh sekretaris Jurusan. Kepemimpinan di Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah bersifat partisipatif, pengambilan keputusan dilaksanakan secara demokratis dengan pola kepemimpinan tersebut diharapkan semua aspirasi yang ada bisa mendapatkan apresiasi untuk pelaksanaannya disesuaikan dengan skala prioritas tahunan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah.Dalam menjalankan tugas Sekretaris Jurusan membuka jalur komunikasi formal dan informal, melalui rapat rutin pada tingkat Sekolah Tinggi sedang komunikasi informal dilakukan secara kekeluargaan terhadap sesama rekan kerja yang umumnya berkaitan dengan perbaikan proses belajar mengajar, peningkatan efektivitas pembimbingan skripsi, sharing dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul di kelas maupun di luar kelas, serta penelitian atau pengabdian masyarakat yang dilakukan bersama-sama.Sekretaris Jurusan dalam menentukan suatu kebijakan, melibatkan semua dosen hal tersebut dikandung maksud agar kebijakan yang telah dibuat menjadi milik bersama dan diharapkan dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab karena sama-sama terlibat dalam pembuatannya hal tersebut dilakukan guna meminimalisir dampak dari adanya kebijakan.Sekretaris Jurusan selalu melakukan evaluasi baik secara tertutup maupun secara terbuka, secara tertutup dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap aktivitas dosen dalam melakukan kegiatan perkuliahan maupun pembimbingan terhadap mahasiswa bagi para Dosen Pembimbing Akademik (DPA) maupun mencari masukan dari para mahasiswa dan teman sejawat dosen terhadap aktivitas perkuliahan, sedangkan pengawasan secara terbuka dilakukan dengan melakukan cheking terhadap presensi perkuliahan Dosen, materi Perkuliahan maupun pelaksanaan pembimbingan. Pengawasan secara Tertutup maupun secara terbuka dilakukan sebagai sarana evaluasi pelaksanaan perkuliahan sehingga apabila ada permasalahan di cari jalan keluarnya sehingga tidak menganggu proses perkuliahan.Sekretaris Jurusan mempunyai kewenangan untuk menegur atau mengingatkan Dosen apabila dalam melakukan pembelajaran tidak memenuhi standart kehadiran maupun materi yang disampaikan tidak sesuai dengan satuan acara perkuliahan yang ada, apabila setelah ditegur maupun dingatkan Dosen tidak mau merubah perilakunya dalam proses pembelajaran maka sekretaris Jurusan dapat mengusulkan pada Ketua Sekolah untuk memberikan Sanksi sesuai dengan aturan yang ada, selain itu apabila Dosen melakukan hal-hal yang tercela maupun melakukan tindak kejahatan maka Ketua Jurusan mengusulkan pada Ketua Sekolah untuk memberikan Sanksi bagi Dosen yang bersangkutan

Sistem PengelolaanSistem pengelolaan fungsional dan operasional Jurusan mencakup planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal.Jelaskan sistem pengelolaan Jurusan serta dokumen pendukungnya.Pengelolaan Jurusan dimulai dari kegiatan :1. Perencanan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan jangka panjang didokumentasikan dalam Renstra dan Renop, sedangkan pada jangka pendek didokumentasikan dalam Rencana Kerja Tahunan Jurusan Pendidikan Agama Islam.2. Untuk mengorganisir pengelolaan Jurusan dilakukan dalam bentuk tersusunnya struktur organisasi yang jelas berikut dengan job describtion atau pembagian tugas dan kewenangan masing-masing struktur yang telah dibentuk (Peraturan Kepegawaian dan struktur organisasi Sekolah Tinggi)3. Pelaksanaan tugas pengelolaan Jurusan harus didukung oleh sumber daya manusia pendukungnya yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang mencukupi. Oleh karenanya pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia mutlak diperlukan, penerapan punisment and reward harus dapat ditegakkan serta penciptaan suasana yang kondusif dan proses komunikasi harus senantiasa berjalan dengan baik ( Peraturan Kepegawaian Kode Etik Dosen dan pegawai) serta tingkat partisipasi yang maksimal.4. Pengelolaan Jurusan dibarengi dengan kepemimpinan yang mengedepankan akuntabilitas, keterbukaan, integritas, koordinasi dan tanggungjawab pimpinan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.5. Untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pengelolaan Jurusan dilakukan melalui evaluasi dan monitoring yang melibatkan seluruh civitas akademika maupun pengguna lulusan, alumni dan stakeholder lainnya secara berkesinambungan.

Visi, Misi Sasaran dan TujuanPendidikan di STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT,adalah menyiapkanpeserta didik menjadi warga negara yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki integrasi kepribadian yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang ilmu pendidikan Agama Islam.1.VISI PROGRAM STUDIMenjadi penyelengara pendidikan tinggi agama Islam dan pusat pengembangan pendidikan agama Islam yang berkualitas dan kompetitif; mampu menyiapkan tenaga pengajar terdidik yang profesional dan berkualitas serta memiliki kemampuan merespon tantangan pendidikan di masa depan demi terwujudnya masyarakat madani.2.MISIPROGRAM STUDIDalam pencapaian terhadap visi, dirumuskan misi Program Studi sebagai berikut :1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menekankan aspek pengkajian, penguasaan, pengembangan pendidikan agama Islam dan penerapannya; serta menyiapkan tenaga pengajar terdidik yang profesional dalam bidang pendidikan agama Islam yang mampu mengabdi dalam berbagai jalur pendidikan.2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk mendukung pengkajian, pengembangan pendidikan agama Islam dan penerapannya sejalan dengan tantangan pendidikan.3. Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta didik dalam bidang pendidikan agama Islam.3. TUJUAN PROGRAM STUDITujuan Program Studi Pendidikan Agama Islam sebagai pencapaian terhadap Visi dan Misi Program Studi adalah sebagai berikut :Tujuan UmumMembangun Citra diri Program Studi Pendidikan Agama Islam dan menghasilkan lulusan tenaga pengajar terdidik pada bidang pendidikan agama Islam yang bertaqwa, berwawasandalam ilmu pengetahuan dan profesional serta bertanggung jawab dalam mengembangkan dan menerapkan ilmunya.Dari Tujuan Umum tersebut dapat dijabarkan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut :1. Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa terhadap Allah SWT.2. Menumbuh kembangkan rasa kesadaran bernegara dan berbangsa.3. Memiliki pemahaman yang komprehenshif terhadap Ilmu Pengetahuan.4. Menyiapkan tenaga pengajar terdidik dalam bidang pendidikan agama Islam yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang berwawasan dan berakhlakul Karimah.5. Menciptakan tenaga pengajar terdidik yang produktif, inovatif, konstruktif dan prospektif dalam berfikir dan bertindak.6. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial serta bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dalam kehidupanmasyarakat.

Kemahasiswaan

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa

Proses penerimaan mahasiswa baru di STAI Al-Musaddadiyah Garut menggunakan metode seleksi penggalian potensi calon mahasiswa dengan materi Test Potensi Akademik dan Test Potensi Diri, yang diharapkan bisa menjadi tolok ukur dalam penentuan kualitas bahan baku yang diinginkan serta memudahkan dalam proses konseling selanjutnya berdasarkan potensi individual calon mahasiswa setelah diterima. Dengan sistem seleksi tersebut, maka akan mempermudah aspek penetapan, penanganan, dan pengawasan dalam menjaga kualitas lulusan yang diinginkan. Proses belajar mengajar di STAI Al-Musaddadiyah Garut senantiasa mengacu pada muatan kurikulum yang berlaku serta pengembangan kurikulum berkelanjutan yang disesuaikan dengan analisis kebutuhan masyarakat dan pemakai jasa lulusan pada saat mereka menyelesaikan studinya.

Penerimaan mahasiswa dilakukan satu kali penerimaan dalam satu tahun akademik dan waktu penerimaan mahasiswa dilaksanakan pada bulan Mei dan berakhir pada bulan September menyongsong semester akademik ganjil.

Khusus untuk mahasiswa pindahan, baik pindahan dari peguruan lain maupun dari lingkungan internal STAI Al Musaddadiyah sendiri, PS-PAI menetapkan syarat-syarat antara lain IPK minimal 2,0, telah menempuh minimal 2 semester, berasal dari jenjang studi yang sama, dan berkepribadian baik. Untuk melihat kepribadian tersebut, calon mahasiswa pindahan diwawancarai atau jika diperlukan dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh Ketua Program Studi. Keputusan calon mahasiswa pindahan, apakah diterima atau ditolak, ada pada Program Studi, sedangkan pihak institusi hanya menetapkan keputusan diterima atau ditolak secara kelembagaan yang disampaikan kepada calon mahasiswa yang bersangkutan.Pasar masukan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut dilihat dari populasi SLTA/MA dan yang sederajat. Prioritas pasar masukan mahasiswa ini terutama diperoleh dari Kabupaten Garut yang berjumlah 252 S SLTA/MA dan yang sederajat, yang diperkirakan jumlah lulusannya kurang-lebih 30.180 orang, dan karyawan/guru baik pegawai negeri maupun swasta di lingkungan Departemen Agama dan Dinas Pendidikan Kabupaten.Jumlah mahasiswa yang diterima disesuaikan dengan daya tampung yang dimiliki oleh Program Studi, dengan tujuan agar semua mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan mencapai hasil belajar yang baik pula.

Perbandingan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar, yang lulus seleksi, dan yang menjadi mahasiswa dalam 5 tahun terakhir, dapat dilihat pada Tabel berikut.Jumlah Peserta Tes, Lulus Tes, dan yang Menjadi Mahasiswa Baru PS-PAI 5 tahun terakhir

Tahun ajaran Peserta Tes Lulus Tes Mahasiswa Baru2003/2004 80 40 402004/2005 85 45 452005/2006 88 52 522006/2007 89 56 562007/2008 90 60 60

Menurut pola ini, sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru dapat mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran PS-PAI STAI Al Musaddadiyah.

2. Profil Mahasiswa

Dari segi akademis, mahasiswa baru yang diterima di PS-PAI relatif stabil dari tahun ke tahun, khususnya lima tahun terakhir. Jumlah mahasiswa baru tersebut berkisar 47 mahasiswa, seperti tampak pada Tabel 1 di atas. Berdasarkan hal tersebut di atas dan baiknya proses pembelajaran di PS-PAI, jumlah keseluruhan mahasiswa PS-PAI relatif meningkat dari tahun ke tahun.

Dari segi sosio-ekonomi, mahasiswa PS-PAI kurang lebih 75 % berasal dari wilayah Garut, sisanya 25 % berasal dari luar kabupaten Garut, yang berasal dari lingkungan masyarakat perkotaan dan pedesaan, dimana pendapatan keluarganya bersumber dari bidang jasa, pertanian, perindustrian, dan perdagangan. Lingkungan keluarga mahasiswa seperti ini sangat mendukung pencapaian visi dan misi Program Studi.Dan dari segi kepribadian, sepanjang mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa PS-PAI mampu mengembangkan diri secara mandiri dan kreatif sesuai dengan program pendidikan yang ditawarkan program studi.

3. Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi yang Relevan

Selain sebagai peserta didik, mahasiswa PS-PAI juga dijadikan sebagai partner of learning Program Studi. Mereka selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan Program Studi, misalnya dalam penyelenggaraan seminar dan temu ilmiah, baik untuk tingkat internal, regional, maupun nasional; kegiatan penerimaan dan orientasi mahasiswa baru; kegiatan pengisian KRS; kegiatan penelitian; kegiatan praktek keguruan, kegiatan wisuda, kegiatan pengembangan kreativitas; serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat.Maksud dari mengikutsertakan mahasiswa dalam berbagai kegiatan tersebut di atas adalah untuk menempatkan mahasiswa sebagai bagian yang harus ikut bertanggung jawab menyukseskan visi dan misi Program Studi. Mahasiswa adalah bagian dari sivitas akademika yang memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam pelaksanaan dan keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, peran serta aktif dan kontribusinya diperlukan Program Studi dalam mengimplementasikan tridarma.

4. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Selain keterlibatan dalam berbagai kegiatan intrakurikuler, mahasiswa PS-PAI juga berperan serta aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, baik di internal kampus maupun antar kampus, sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian manusia Pancasila yang cerdas berdasarkan prinsip memanusiakan manusia sesuai dengan hakikat manusia.. Kegiatan ekstrakurikuler ini meliputi Kegiatan penalaran dan keilmuan mahasiswa; Kegiatan minat dan bakat mahasiswa; Perbaikan kesejahteraan mahasiswa; dan Bakti sosial mahasiswa. Semua kegiatan ini diwadahi dalam organisasi kemahasiswaan; di tingkat Sekolah Tinggi meliputi Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM); sedang di tingkat Program Studi adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi PAI (HMP-PAI). Kegiatannya dibina ke arah yang mendukung intrakurikuler. Beberapa kegiatan yang berhasil dilaksanakan pada kurun waktu 3 tahun ini antara lain adalah Masa Kuliah Taaruf (MKT), Bedah Buku, Diskusi Panel Kekerasan dalam Pacaran, Bakti Sosial ( Khitanan Masal ), Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), dan Pemantauan Ujian Nasional SMP dan SMA.

5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi)

Penerimaan mahasiswa baru PS-PAI dengan sasaran yang dituju adalah stabilitas jumlah dan kualitas mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut. Program pengembangan mahasiswa dimulai dengan jumlah penerimaan mahasiswa baru yang konsisten dan cenderung meningkat dengan asumsi peningkatan 10% per tahun akademik. Asumsi-asumsi tersebut ditentukan oleh target penerimaan mahasiswa baru pada setiap Program Studi. Berikut contoh proyeksi keberlanjutan penerimaan mahasiswa baru 5 tahun terakhir.

Proyeksi Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut Tahun Ajaran 2003/2004-2007/2008No. Program Studi Tahun Ajaran2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/20081. PAI 85 93 102 113 1242. MUAMALAT 14 16 17 19 213. PGSDI/MI 84 92 101 111 1224. PGTKI 28 31 34 38 41Jumlah 211 232 254 281 308

Keterangan notasi, dalam ringkasan ini, dan selanjutnya digunakan notasi sebagai berikut :t1, t2, , t5 : tahun ke-1 RIP, tahun ke-2 RIP, , tahun ke-5 RIP.P I, PII : Prioritas I, Prioritas II, Y : Yayasan Al-Musaddadiyah GarutS : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah GarutP : Program Studi

Ringkasan Pengembangan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut Tahun Ajaran 2003/2004-2007/2008No Proyek Sasaran Prioritas PelaksanaT1 T2 t3 t4 T5 penyimpangan harus sesuai dengan rencana situasional P I S/P(( proyeksi RIP ((1. Jumlah penerimaan mahasiswa 2. Peningkatan jumlah mahasiswa baru Peningkatan jumlah mahasiswa minimal 10 persen P I P3. Penurunan tingkat drop out Tingkat drop out per tahun maksimal 6 persen PI S/P P I S/P( monitoring Pelaksanaan (4. Efisisensi dan efek-tivitas lama pembe-lajaran Persiapan P I S/P( perbaikan Pelaksanaan (5. Perbaikan seleksi penerimaan maha-siswa baru Persiapan

6. Pelayanan Untuk Mahasiswa (Bantuan tutorial akademik, Informasi dan bimbingan karir, Konseling pribadi dan sosial)

Setiap mahasiswa mendapatkan pelayanan yang adil dan bijaksana dalam bentuk bantuan tutorial yang bersifat akademik, informasi dan bimbingan karir, konseling pribadi dan sosial. Bantuan tutorial dalam bidang akademik diberikan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan. Informasi dan bimbingan karir serta konseling pribadi dan sosial diberikan oleh dosen Penasihat Akademik, Ketua PS-PAI, serta bekerja sama dengan para Pimpinan Sekolah Tinggi dan pihak terkait lain di luar PS-PAI yang dianggap mumpuni di bidangnya.

Dosen dan Tenaga Pendukung

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung

Proses rekrutmen dan seleksi Calon Dosen PS-PA dilakukan secara transparan dan obyektif. Calon dosen haruslah berpendidikan minimal jenjang S2 dengan latar belakang pendidikan agama Islam, linier atau relevan dengan kebutuhan mata kuliah PS. Calon dosen yang mengajukan lamaran kepada Ketua STAI diseleksi melalui wawancara dan presentasi mengajar di hadapan Tim Seleksi STAI. Calon dosen yang dinyatakan lulus seleksi diterima sebagai Dosen Tidak Tetap terlebih dahulu. Setelah menjalani masa mengajar kurang lebih dua semester, maka mereka dapat mengikuti proses seleksi lanjutan untuk menjadi Dosen Tetap Yayasan.

Untuk rekrutmen dan seleksi tenaga pendukung menjadi wewenang Ketua Sekolah Tinggi. Ketua PS dapat mengajukan kebutuhan tenaga pendukung kepada Ketua Sekolah Tinggi. Dalam hal ini Ketua Sekolah Tinggi dapat menugaskan karyawan STAI untuk menjadi tenaga pendukung di PS. Pola penugasan atau pembukaan lowongan karyawan baru pada Sekolah Tinggi dilakukan secara obyektif dan transparan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendukung

Pembinaan dan pengembangan tugas dan karir dosen dilakukan oleh Pembantu Ketua I, yang secara operasional dilakukan oleh PS. Penentuan beban tugas (tridharma), termasuk mata kuliah yang diajarkan, dirancangkan oleh Ketua PS. Usulan rancangan ini selanjutnya ditetapkan oleh Ketua STAI melalui Surat Tugas. Rencana pengembangan keahlian dosen, baik melalui studi lanjut (S2 dan S3), pertemuan ilmiah (seminar, diskusi, dan sebagainya), pelatihan dan penataran, dan lain-lain juga dirancang oleh PS, kemudian diusulkan kepada PK I, yang selanjutnya ditetapkan oleh Ketua STAI. Dosen yang bersangkutan juga dapat mengajukan usulan untuk mengikuti kegiatan ilmiah tertentu, kemudian dipertimbangkan selama kegiatan tersebut bermanfaat untuk kelangsungan PS dan Institusi, sesuai dengan bidang keahlian dosen yang bersangkutan, dan sesuai dengan ketersediaan anggaran. Monitoring pelaksanaan tugas dan program pengembangan keahlian dosen dilakukan juga oleh Ketua PS, sedangkan kebijakan pembinaan dan pengembangan serta sanksinya ditetapkan oleh PK I.

Pengelolaan pengembangan kompetensi akademik dosen dilakukan secara objektif, berdasarkan prestasi yang dimiliki dosen. Pola ini memungkinkan seorang dosen yang berprestasi mengembangkan kompetensi akademiknya lebih cepat daripada dosen yang kurang berprestasi. Pola ini juga dapat memotivasi dosen untuk terus meningkatkan prestasinya, sehingga dapat berkompetisi dengan dosen lain dalam peningkatan kompetensi akademiknya.

Sedangkan pengelolaan tenaga pendukung dilakukan berdasarkan status, kualifikasi keahlian, dan prestasi kerja. Berdasarkan status tenaga pendukung terdiri atas tenaga pendukung tetap dan tidak tetap. Tenaga pendukung tetap diangkat oleh Ketua STAI dan ditempatkan sebagai tenaga pendukung tetap PS, tenaga pendukung tetap dan tidak tetap adalah tenaga outsourcing yang dikontrak oleh STAI dan ditempatkan di PS. Tenaga pendukung berada di dalam bagian administrasi, yang terbagi ke dalam sub bagian administrasi keuangan, bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan, bagian umum dan kepegawaian, bagian perencanaan dan sistem informasi.

3. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung (mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan kecukupan, kesesuaian, rasio dosen-mahasiswa)

Tenaga Pengajar (dosen) untuk selanjutnya disingkat d, dapat dibedakan atas Dosen Tetap (selanjutnya disingkat dt).dan Dosen luar biasa (selanjutnya disingkat d.lb). Dosen Tetap dibedakan dalam dt. Yayasan (dt.y) dan Dosen yang dipekerjakan di PS-PAI STAI Al-Musaddadiyah Garut (disingkat Dpk). Dosen luar biasa adalah dosen yang diangkat tidak tetap.

Hingga saat ini PS-PAI memiliki 9 DT, dan 8 DLB. Jumlah DT memenuhi kecukupan rasio dosen dan mahasiswa yaitu 1:30.

DT memiliki mutu, kualifikasi keilmuan, dan pengalaman memadai dalam mendukung proses pembelajaran. Hal ini tampak dari jenjang pendidikan dan jabatan akademik yang dimiliki oleh dosen tetap, yaitu 2 orang S1, 7 orang S2. Sementara itu jenjang jabatan akademik yang dimiliki DT adalah 3 orang Asisten Ahli, 6 orang Lektor. Kualifikasi di atas cukup memenuhi kebutuhan PS-PAI .

Dalam rangka pengembangan mutu dan kualifikasi keilmuan DT, PS telah dan akan terus meningkatkan kemampuan dosen melalui studi lanjut dan kegiatan pelatihan. Pada saat ini ada 3 orang yang sedang menempuh jenjang pendidikan S2 (di UPI Bandung) dan 1 orang jenjang S3 (di UNINUS Bandung). Diharapkan dengan pola peningkatan kemampuan akademik seperti ini, DT PS-PAI lebih memiliki kemampuan untuk mewujudkan visi dan misi PS.

Sementara itu profil tenaga penunjang tampak pada status kepegawaian, jumlah, dan mutu pendidikan. Tenaga penunjang (karyawan) PS-PAI terdiri atas 17 orang, dengan komposisi pendidikan: 4 orang S2, 9 orang S1, dan 4 orang D2. Karyawan didistribusikan sesuai dengan klasifikasinya ke dalam tugas-tugas pustakawan, laboran/teknisi, dan administrasi.

4. Karya Akademik Dosen (hasil penelitian, karya lainnya)

Selama 3 tahun terakhir, dosen PS-PAI cukup banyak menghasilkan karya akademik (ilmiah). Karya ilmiah tersebut dipublikasikan ke dalam berbagai media publikasi, yaitu seminar, diskusi, penerbitan, dan jurnal nasional (lihat lebih lanjut data borang). Jumlah ini menggambarkan kreativitas dosen dalam meningkatkan kemampuan akademiknya dan mendukung penciptaan visi dan misi PS.

5. Peraturan Kerja dan Kode Etik

Kinerja dan kode etik dosen dan tenaga penunjang telah diatur secara memadai oleh Ketua STAI, dalam bentuk keputusan Ketua STAI Al Musaddadiyah. Dalam hal-hal tertentu, yang sifatnya khusus dapat diatur lebih lanjut oleh Keputusan PK I.

6. Pengembangan staf

Pengembangan staf dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengembangan secara kualitatif dilakukan dengan pendidikan formal maupun informal. Selama 5 tahun terakhir tercatat adanya peningkatan kualitas staf melalui pendidikan formal seperti yang tercatat pada Tabel 3.Peningkatan Kualitas Staf Melalui Pendidikan Formal

Tahun ajaran S1 S2 S32003/20042004/2005 1 22005/2006 1 1 12006/2007 1 12007/2008 2 1

7. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatan

Penambahan dosen dilakukan berdasarkan kualitas dan kuantitas dosen yang bersandar pada perbaikan rasio perbandingan antara mahasiswa dan dosen tetap. Rekruitmen dosen ini juga harus memperhatikan keahlian/spesialisasi dan jenjang jabatan akademik. Untuk PS-PAI dilakukan penambahan dosen rata-rata 2 (dua) orang dosen (dt.y) dengan memberikan prioritas pada dosen senior. Adapun mengenai penambahan dosen tetap yang dipekerjakan (Dpk) sulit direncanakan oleh PS mengingat keberadaannya di luar jangkauan internal PS. Namun demikian, diharapkan pada setiap tahun ajaran jumlah dosen Dpk. pada PS bertambah satu orang dosen.

Adapun rencana pengadaan dosen tersebut diaktifkan sesuai dengan keadaan mahasiswa, dengan prediksi penggunaan dosen seperti yang tertera dalam Tabel 2.2Rencana Dosen PS-PAI STAI Al-Musaddadiyah Garut dalam 5 tahun terakhirNo Program Pendidikan ProgramStudi Tahun Akademik DosenDt.y dt.k d.lb Jumlah1. Sarjana (S1) PAI 2003/2004 8 1 8 172004/2005 9 2 7 182005/2006 11 3 6 202006/2007 13 4 5 222007/2008 15 5 4 24

Pembinaan karier dosen mendapat perhatian yang sebaik-baiknya. Tugas ini dilaksanakan dengan pendekatan yang aktif, artinya inisatif berada pada Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut. Dalam pembinaan karier ini termasuk penentuan tugas pengajaran, pendidikan pascasarjana, dan kenaikan pangkat. Rekruitmen, kenaikan pangkat, beban tugas, kewenangan, dan kewajiban, prosedur dan sebagainya diatur dalam peraturan kepegawaian.

Dalam rangka perbaikan relevansi kurikulum perlu ditingkatkan kemampuan dan wawasan dosen melalui kegiatan penataran yang dilakukan secara terencana di bawah koordinasi Ketua PS-PAI. Penataran ini dibagi atas dua kategori prioritas, yaitu kategori mutlak (PI) yang harus dikuasai oleh dosen, dan kategori pelengkap (PII) yang dimaksudkan untuk memperluas wawasan dosen dan membantu meningkatkan perannya sebagai upaya pembentukan kualitas manusia Indonesia. Yang dimaksud golongan PI adalah sebagai berikut :a. Proses pembelajaran;b. Metode Penelitian.

Sedangkan golongan pelengkap adalah sebagai berikut :a. Metode Pengabdian pada Masyarakat;b. Usaha-usaha menaikkan mutu akademis;c. Prinsip-prinsip dasar Perguruan Tinggi;d. Organisasi dan manajemen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut;e. Kewirausahaan.

Ringkasan Proyek Pengembangan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut Tahun Ajaran 2003/2004-2007/2008No Proyek Sasaran Prioritas Pelaksanat1 t2 t3 t4 t51. Rekruitmen dosen I I I I I P I S/P2. Penataran Mutlak I I I P I S/P Pelengkap I II I II I P II S/P3. Perbaikan peraturan keputusan Persiapan, pelaksanaan, dan monitoring P I S/P4. Pascasarjana (Target Minimal) 1 2 2 2 2 P II S/P

Selama 5 tahun terakhir, PS-PAI masih terus menambah tenaga staf dosen baru, baik dosen tetap maupun tidak tetap mengingat kebutuhan yang ada. Selama 5 tahun terakhir dosen dan tenaga penunjang telah dimanfaatkan secara optimal, terprogram, dan terkendali. Dosen dan tenaga penunjang ditempatkan sesuai dengan fungsinya. Hasilnya adalah sangat mendukung penyelenggaraan proses belajar dan mengajar, serta meningkatkan kualitas lulusan.

Kurikulum

1. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan

Statuta STAI Al Musaddadiyah Garut pasal 27 menyebutkan bahwa Evaluasi atau peninjauan Kurikulum diusahakan sekurang-kurangnya setiap tahun, melalui kegiatan-kegiatan: (1) Mencari informasi/masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan antara lain golongan pemakai (pemerintah, BUMN, perusahaan, dan sebagainya), para ilmuwan (pimpinan Perguruan Tinggi, dosen, himpunan keahlian, konsultan, dan sebagainya), dan subjek pendidikan (mahasiswa dan alumni); (2) Tiap mata kuliah jelas silabusnya, yang singkat maupun yang terperinci; diupayakan buku wajib dan referensi yang up to date (terbitan terbaru) atau jangan lebih tua dari lima tahun; (3) Pengembangan model bentuk dan metode penyampaian dalam proses pembelajaran yang benar dan tepat.

Dalam lima tahun terakhir ini, kurikulum PS-PAI telah ditinjau 3 kali, yaitu pada tahun ajaran 2001 untuk diterapkan mulai tahun ajaran 2002/2004 (SK Ketua STAIM Nomor 138/STAIM/Kep/A.12/IX/2001), pada tahun 2004 untuk diterapkan mulai tahun 2005/2006 (SK Ketua STAIM Nomor 643/STAIM/Kep/A.12/IX/2004), dan pada tahun 2007 untuk diterapkan mulai tahun 2008/2009 (SK Ketua STAIM Nomor 570/STAIM/Kep/A.121/IX/2007). Peninjauan ini disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai, dengan memperhatikan kebutuhan pengguna lulusan dan perkembangan ilmu. Selain itu, pada setiap semester kegiatan pembelejaran di setiap mata kuliah ditinjau dan dipantau pelaksanaannya. Sehingga, sekiranya perlu dapat dilakukan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya. Berikut contoh ringkasan peninjauan/pengembangan kurikulum PS-PAI dalam lima tahun terakhir.

Ringkasan Pengembangan Kurikulum PS-PAI Tahun Ajaran 2003/2004-2007/2008No Proyek Sasaran Prioritas Pelaksanat1 t2 t3 T4 t51. Perbaikan kurikulum Persiapan, perbaikan, dan evaluasi P I S/P2. Menambah Mata Kuliah Pilihan Persiapan, perbaikan, dan evaluasi P II P3. Buku Pedoman Pendidikan Persiapan, perbaikan, dan evaluasi P I S/P

Peninjauan kurikulum di atas mengacu pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 27 Tahun 1995/jo. Nomor 383 tahun 1997, tentang Kurikulum Nasional Program S1 Institut Agama Islam Negeri; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Studi Mahasiswa; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 178/U/2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi; Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PTAI.

Berdasarkan ketentuan di atas, struktur kurikulum PS-PAI terdiri atas kurikulum nasional (inti) dan kurikulum lokal (institusional). Kurikulum nasional (inti) meliputi 27 mata kuliah dengan bobot 72 sks. Kurikulum lokal (institusional) meliputi 27 mata kuliah dengan bobot total 74 sks (termasuk di dalamnya 4 sks mata kuliah pilihan minimal). Semua mata kuliah dikelompokkan ke dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian disingkat MPK, Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan disingkat (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya disingkat (MKB), Mata Kuliah Perilaku Berkarya disingkat MPB dan Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

Total sks yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana PAI minimal 158 sks, dengan nilai sekurang-kurangnya C, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,00.

2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders

PS-PAI selalu berusaha mengembangkan kurikulum yang fleksibel, agar dapat link and match dengan tuntutan dan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, PS menambahkan berbagai mata kuliah praktis, yang sekiranya dapat menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di bidang PAI. Mata kuliah tersebut dipaparkan dalam rangkaian mata kuliah pilihan, dan mahasiswa dapat mengambil minimal 2 mata kuliah (4 sks) dari 6 sks yang tersedia. Selain itu, dalam sejumlah mata kuliah wajib, juga disediakan kesempatan untuk melakukan observasi ke luar perguruan tinggi (seperti SMP/MTs, SMA/MA, SMK, dsb.) agar program pendidikan yang diselenggarakan benar-benar relevan dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.

3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/organisasi)

Struktur dan jumlah mata kuliah serta sks yang ditawarkan cukup banyak, menunjukkan kurikulum PS-PAI menawarkan materi yang luas tetapi cukup mendalam. Selain itu, kurikulum juga diorganisasikan ke dalam kurikulum/mata kuliah wajib nasional (72 sks), wajib PS (76 sks), dan mata kuliah pilihan (6 sks, tetapi hanya wajib ditempuh 4 sks). Keluasan, kedalaman, dan fleksibilitas kurikulum ini menggambarkan kompetensi kurikulum yang relevan dengan keahlian yang diharapkan oleh visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai PS, mahasiswa, dan kebutuhan pengguna.

4. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan

Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan di PS-PAI, lulusan PAI diharapkan berkompetensi tinggi di bidangnya dan menjunjung tinggi etika akadmik. Kompetensi yang diharapkan antara lain, beriman dan bertaqwa terhadap Allah Swt; memiliki rasa kesadaran bernegara dan berbangsa; memiliki pemahaman yang komprehensif tentang ilmu pengetahuan; berwawasan dan berakhalakul karimah; produktif, inovatif, konstruktif dan prospektif dalam berpikir dan bertindak; mampu berinteraksi sosial dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya. Adapun etika PAI yang harus ditegakkan oleh lulusan PS-PAI adalah yang terkait dengan bidang keilmuan dan PAI.

5. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu)

Kurikulum yang disusun dan diimplementasikan sedemikian rupa agar berbagai mata kuliah dapat diintegrasikan dengan baik. Misalnya, untuk mendukung keberhasilan studi mahasiswa, terdapat satu rangkaian mata kuliah penelitian, yang terdiri atas: mata kuliah Statistika I dan II, Metodologi Penelitian, Metodologi Penelitian Pendidikan, kajian Penelitian Pendidikan hingga ke Seminar Proposal. Integrasi materi pembelajaran dengan berbagai disiplin ilmu dikelola melalui upaya peninjauan langsung ke lapangan serta kegiatan seminar dan lokakarya regional dan nasional yang diselenggarakan secara insidental .

6. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga.

Merespon kebutuhan pengguna sebagai calon guru agama di era informasi dan disesuaikan dengan kepentingan perkembangan internal lembaga, maka diterapkan berbagai mata kuliah dan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi kekinian. Beberapa contoh mata kuliah yang termasuk dalam kurikulum lokal, yaitu: Baca Tulis Al Quran, Pengantar Aplikasi Komputer, Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Berbasis Sekolah, Manajemen Sumber Daya Pendidikan, dan sebagainya.

7. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara individual/kelompok mahasiswa tertentu

Mewujudkan harapan/kebutuhan mahasiswa secara individual atau berkelompok dalam menyediakan mata kuliah pilihan tertentu memang sangatlah baik, dan hal ini menjadi pertimbangan seksama PS-PAI. Selama ini, harapan/kebutuhan mahasiswa tersebut baru terpenuhi melalui bimbingan terprogram yang dilakukan dosen PA. Pada saatnya nanti, modifikasi program perkuliahan sebagaimana yang diharapkan mungkin bisa dilaksanakan, tentunya setelah melalui berbagai pemikiran dan perencanaan yang matang.

8. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi, mengembangkanpribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi khusussesuai dengan bidang studinya, mengembangkan kemampuan yang dapat dialihkan, terorientasi ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan.

Kurikulum yang diterapkan ini dirancang untuk memberi peluang kepada mahasiswa untuk mengembangkan peminatan PAI. Selain itu, kurikulum ini juga memberi peluang kepada mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi PAI khusus yang dibutuhkan keahlian PAI yang diharapkannya, sehingga lulusan mudah melanjutkan studi, mendapatkan pekerjaan dan mengembangkan karir di bidang PAI yang diminatinya.

Sarana dan Prasarana

1. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana

PS-PAI menempati Lantai 1 dan 2, yang berlokasi di Kampus STAI Al Musaddadiyah Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut. Total luas tanahnya: 8.000 m2 dan luas bangunan: 3.200 m2 . Persyaratan kelengkapan sarana dan prasarana atas unit kerja yang ada, pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana, mekanisme, aturan, wewenang dan tanggung jawab, pemanfaatan pengelolaan ditetapkan dalam ketentuan tersendiri dengan tetap mengacu pada Peraturan Pemerintah dan peraturan lembaga/yayasan yang berlaku. Semua gedung tersebut adalah milik Yayasan Al Musaddadiyah, yang secara operasional dikelola dan dipelihara secara umum oleh pimpinan STAI. Namun demikian, untuk pengelolaan dan pemeliharaan sehari-hari diserahkan kepada pimpinan PS. Di tingkat PS, pengelolaan dan pemeliharaan lebih lanjut dilaksanakan oleh Kepala Tata Usaha yang dibantu oleh bagian umum. Untuk pemeliharaan kebersihan gedung, PS membagi dua wilayah dan petugas kebersihan. Untuk kebersihan di dalam ruangan pemimpin, Dosen, dan administrasi beserta kebersihan sarananya dilakukan oleh karyawan dasar Subbagian Umum. Sedangkan di luar ruangan-ruangan tersebut, pembersihan dilakukan oleh petugas cleaning service outsourcing. Apabila terjadi kerusakan atau gangguan pada listrik, jaringan komputer, saringan air, sound system, dan software komputer, PS menggunakan teknisi Sekolah Tinggi. Apabila tidak teratasi barulah mengundang teknisi dari luar STAI yang telah menjadi langganan. Untuk kegiatan perkuliahan, mahasiswa PS-PAI menggunakan lantai 1 dan 2, dan untuk kegiatan-kegiatan ilmiah, PS-PAI juga dapat menggunakan beberapa ruang pertemuan bersama, misalnya aula mini STAI di lantai 2 dan aula utama Yayasan Al Musaddadiyah.

2. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan

Sarana dan prasaran PS-PAI terdiri atas 19 ruang kuliah, 1 ruang pimpinan, 1 ruang Program Studi, 1 ruang dosen, 1 ruang LP2M, 1 ruang BPSI, 1 ruang bagian administrasi, 1 ruang laboratorium micro teaching, 1 ruang laboratorium bahasa, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kemahasiswaan, 1 lapangan olah raga, 1 kantin, 1 koperasi.

Secara keseluruhan, deskripsi ruang yang dimanfaatkan sehari-hari oleh PS-PAI dapat digambarkan berikut:Lantai Ruang Pemanfaatan

1 1.1 Ruang Ketua1.2 Ruang Rapat Dosen1.3 Ruang PK I, II dan III1.4 Ruang LP2M1.5 Ruang Office Boy1.7 Ruang Prodi Muamalat1.6 Ruang PS-PAI1.8 Ruang BA2KA1.9 Ruang Administrasi dan BPSI1.10 Toilet Dosen1.11 Lab Komputer/Multi Media1.12 Ruang Lab. Bahasa1.13, 1.14 Ruang Kuliah1.15 Toilet mahasiswa1.16 Gudang1.17 Musholla1.18 Ruang UKM dan Hima Prodi1.19 Ruang Dosen1.20 Ruang Lab. Micro Teaching1.21 Kantin1.22 Ruang BEM/BPM1.23 Lapangan Olahraga1.24 GORLantai Ruang Pemanfaatan2 2.1 Perpustakaan2.2 Aula mini2.3, 2.4., 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 2.10, 2.11 Ruang kuliah

3. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian

Untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian, dilengkapi dengan fasilitas:Kursi Kuliah 760 unitWhite Board 25 unitKomputer 50 unitInternet 8 jaringanTelepon 2 unit 6 saluranOHP 19 unitLCD Projector 3 unitFaximile 1 unitTOA 1 unitLaptop 3 unitLemari 11 unitFiling Kabinet 8 unitMeja 40 unitKursi Kantor 60 unitKursi Tamu 5 unitSound System 1 unitMesin Tik 2 unitTape Recorder 1 unitWireless 1 unit

4. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana

Ditinjau dari jumlah maupun jenisnya, Sarana dan prasarana yang ada cukup sesuai dan memadai.

5. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan, dan pemanfaatannya

Dalam upaya keberlanjutan, PS membuat program pengadaan, pemeliharaan, dan pemanfaatannya. Program pengadaan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan sarana dan prasarana, yang dibahas melalui rapat pimpinan PS dan ditetapkan dalam Anggaran Tahunan PS, yang disetujui oleh pimpinan Sekolah Tinggi. Pemeliharaan dan pemanfaatannya ditetapkan oleh pimpinan PS sesuai dengan peruntukannya yang disetujui oleh Sekolah Tinggi.

Khusus tentang pengembangan prasarana fisik PS-PAI ke depan dilakukan melalui perencanaan yang matang dengan memperhatikan aspek-aspek tingkat kepentingan dan kemampuan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut dalam mengelola prasarana fisik tersebut. Adapun pengembangan prasarana fisik ini meliputi:a. Kelompok bangunan pusat, terdiri atas : Ruang Pimpinan dan Senat Sekolah Tinggi; Ruang lembaga-lembaga; Ruang administrasi Sekolah Tinggi; Ruang pelayanan Sekolah Tinggi, yang antara lain meliputi perpustakaan, aula, mesjid, organisasi kemahasiswaan, gedung olah raga, koperasi, kantin, dan lain-lain.b. Kelompok bangunan pelaksana fungsional pokok (Tridharma Perguruan Tinggi), yang terdiri atas : Ruang kuliah; Ruang laboratorium.c. Kelompok bangunan pelayanan langsung, yang terdiri atas : Ruang pimpinan Program Studi dan pimpinan Sekolah Tinggi; Ruang administrasi akademik, keuangan, kemahasiswaan dan alumni; Ruang pimpinan Program Studi.staf pengajar, ruang seminar, ruang rapat, dan sebagainya.

Ringkasan Rencana Pengembangan Prasarana FisikNo Proyek Sasaran Prioritas Pelaksanat 1 t 2 t3 t4 t5 P I Y( (1. Menambah bangun-an dan lahan untuk laboratorium 2. Menambah bangun-an dan lahan untuk ruang kuliah hingga dicapai 1.5 m2 per mahasiswa persiapan pelaksanaan P II Y

Tata Pamong1. Struktur dan suasana organisasiStruktur organisasi PS-PAI berada di bawah PK I, yang terdiri dari seorang ketua dan seorang sekretaris. Struktur ini merupakan bagian integral dari Struktur organisasi Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut, yang mengacu kepada PP. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan tercantum dalam Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut, sebagaimana tergambar dalam diagram berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi STAIM-G

Melalui sistem dan struktur keorganisasian yang jelas, maka dapat memperjelas dan mempermudah pelaksanaan tugas masing-masing institusi atau unit dalam upaya pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga.

2. Personil beserta Fungsi dan Tugas PokoknyaTugas dan wewenang organisasi tersebut di atas disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Yayasan dan atau Peraturan STAI Al-Musaddadiyah Garut.

Personil PS-PAI terdiri dari:Ketua : Drs. Munip, M.Pd.Sekretaris : Yayah Haryawati, M.Pd.

Ketua PS mempunyai tugas dan fungsi: (1) Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi akademik pada tingkat PS; (2) Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang menyangkut bidang kewenangan dan tanggungjawabnya dengan berkoordinasi dengan pihak Yayasan. Sedangkan Sekretaris PS mempunyai tugas dan fungsi membantu Ketua Program Studi dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

3. Sistem Kepemimpinan, Pengalihan (Deputizing), serta Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas

Sistem kepemimpinan PS-PAI merupakan bagian integral dari kepemimpinan Sekolah Tinggi. Menurut Statuta; (1) Ketua PS berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Sekolah Tinggi melalui Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi; (2) diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi, setelah mendapat pertimbangan Senat Sekolah Tinggi; (3)Masa jabatan Ketua PS adalah 3 (tiga) tahun; (4) Ketua PS dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Sedangkan Sekretaris PS; (1) berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Program Studi; (2) diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan atas usul Ketua PS dan setelah mendapat pertimbangan Senat Sekolah Tinggi; (3) Masa jabatan Sekretaris Program Studi adalah 3 (tiga) tahun; (4) dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Apabila Ketua dan Sekretaris PS tidak mampu menjalankan tugasnya atau terbukti melanggar tugas, maka Ketua setelah mendapat dan pertimbangan rapat Senat Sekolah Tinggi, melalui PK I memberikan sanksi, misalnya peringatan lisan, peringatan tertulis, bahkan diberhentikan sebagai bentuk pertanggungjawabannya.

Pola kepemimpinan PS-PAI bersifat terbuka dan mengutamakan musyawarah. Setiap kebijakan diambil secara demokratis dan transparan, dengan mengutamakan kepentingan orang banyak. Keputusan diambil dengan mengutamakan musyawarah, yang melibatkan berbagai unsur terkait, melalui berbagai forum rapat (mulai dari rapat Senat Sekolah Tinggi, rapat para pimpinan, dan rapat-rapat koordinasi akademik maupun administrasi).

4. Partisipasi Civitas Akademika dalam Pengembangan Kebijakan serta Pengelolaan dan Koordinasi Pelaksanaan Program

Pola yang dikembangkan oleh kepemimpinan PS-PAI adalah partisipasi sivitas akademika dalam mengembangkan kebijakan dan pengelolaan serta koordinasi pelaksanaan program. Oleh karena itu, pemimpin PS-PAI terbuka menerima kritik, saran, dan usulan, atas berbagai kebijakan dan kepemimpinannya. Berbagai masukan yang diterima, pada waktunya dirapatkan, dan apabila perlu digunakan sebagai bahan untuk melakukan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya.

5. Perencanaan Program Jangka Panjang (Renstra) dan Monitoring Pelaksanaannya sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan Program

Perencanaan program jangka panjang dan monitoring pelaksanaan tridarma dalam PS-PAI selalu disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan PS. Demikian pula evaluasi dan pengembangan tata pamong selalu diupayakan untuk mempercepat pencapaian visi, misi, dan tujuan tersebut.

Rencana Strategis dan monitoring pelaksanaannya dapat dilihat dalam Renstra Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut tahun 2002-2012 yang merupakan kerangka gagasan menyeluruh, terpadu dan terarah sebagai pola Strategi Pengembangan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut untuk mewujudkan cita-cita kediriannya.

Pengelolahan Program1. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan

Berdasarkan peraturan yang berlaku dan menjadi pedoman utama pengelolaan program, Efisiensi dan efektifitas kepemimpinan di PS-PAI selalu diupayakan, melalui kebijakan yang tepat, prosedur yang sederhana, pengambilan keputusan secara cepat dan benar. Di samping itu, selalu diadakan rapat terjadwal untuk membahas masalah-masalah tertentu yang urgen dan real, dengan mengedepankan kepentingan bersama dan kemaslahatan umum yang diambil berdasarkan azas musyawarah/demokratis, bukan otoriter.

Kepemimpinan dan pengelolaan lembaga yang ada sekarang cukup memadai dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Dalam menyebarluaskan kebijakan, unsur pimpinan berusaha menempuh sistem dan strategi tertentu antara lain: menyiapkan dan melaksanakan pengendalian administrasi dalam kegiatan organisasi agar terarah sesuai tujuan, menciptakan sistem administrasi yang terpadu dalam menjamin terciptanya pengambilan keputusan yang efektif dan efisien, serta menetapkan sistem administrasi sesuai dengan perkembangan agar dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan benar.

2. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan

Untuk mengetahui berjalan tidaknya program yang telah dicanangkan, PS selalu melakukan Evaluasi secara terjadwal dan berkesinambungan. Evaluasi ini dimulai dari perencanaan program, pelaksanaan, pencapaian sasaran, dan faktor yang mempengaruhi program. Evaluasi ini dilakukan oleh pimpinan PS dan pimpinan Sekolah Tinggi, baik melalui rapat pemimpin, rapat koordinasi akademik, rapat umum dengan semua sivitas akademika, rapat kerja tahunan, dan pelacakan terhadap sasaran program.

Pelacakan sasaran program, termasuk pelacakan lulusan PS-PAI dilakukan melalui kuesioner, pertemuan rutin tahunan dan insidentil yang dimotori oleh Organisasi Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Al Musaddadiyah (IKASTAIM) yang bersifat non struktural dengan orientasi menggalang rasa persatuan dan menjamin komunikasi alumni dalam upaya menunjang pencapaian tujuan pendidikan di lingkungan Sekolah Tinggi. PS dan Sekolah Tinggi benar-benar menyadari bahwa lulusan dengan perannya merupakan salah satu potensi utama untuk terus berkembang. Melalui kerjasama dan hubungan yang dibina secara khusus dengan alumni, PS dan Sekolah Tinggi akan mendapatkan masukan bagi peningkatan kualitas tridarma dan dukungan bagi pengembangan jumlah penerimaan & lulusan STAI Al-Musaddadiyah Garut. Hasil dari pelacakan alumni tersebut telah dimanfaatkan oleh pimpinan Sekolah Tinggi dan PS untuk peningkatan perbaikan program dan perencanaan program yang lebih baik di masa mendatang. Perbaikan program yang telah dilakukan adalah penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana gedung dan ruang kuliah, perbaikan sarana perkuliahan, dan peningkatan pelayanan administratif yang kondusif, cepat, tepat dan ramah.

3. Perencanaan dan Pengembangan Program

Berpijak pada hasil evaluasi program, baik secara internal maupun eksternal, PS-PAI bersama Sekolah Tinggi melakukan perencanaan dan pengembangan program yang lebih terarah, menyangkut proses implementasi tridarma. Dengan tetap mepertimbangkan keterbatasan sumberdaya, baik biaya, waktu, maupun kendala-kendala lainnya, PS melakukan perencanaan dan pengembangan program difokuskan pada visi, misi, tujuan, dan kebutuhan masyarakat pengguna.

Metode perencanaan yang digunakan adalah metode perencanaan strategi, dimana PS dan Sekolah Tinggi dianggap sebagai organisasi yang melayani kebutuhan lingkungan/masyarakat.

Pendekatan perencanaan yang dilakukan dengan menggunakan model fungsi produksi, dimana produksi itu adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Variabel pendukungnya adalah keluaran daripada produksi, yaitu sarjana, hasil penelitian, dan hasil pengabdian pada masyarakat. Adapun variabel independennya ada dua golongan besar, yaitu faktor lingkungan dan variabel sumber. Perencanaan program tersebut meliputi program jangka panjang (10 tahun), yang dijabarkan ke dalam program jangka menengah (5 tahun), yang dijabarkan lagi ke dalam program jangka pendek (1 tahun), yang masing-masing dilakukan secara berkesinambungan.

Sedangkan pengembangan program lima tahunan dilakukan melalui strategi konsolidasi dan peningkatan mutu. Konsolidasi, dapat juga diartikan sebagai stabilitas, dilakukan sebagai upaya untuk memantapkan persyaratan dan mengokohkan eksistensi PS dan Sekolah Tinggi Dan Peningkatan mutu, dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas PS dan Sekolah Tinggi sebagai institusi pendidikan yang mampu menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan masyarakat atas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu bersaing (kompetitif) dalam menarik mahasiswa dan menghasilkan produk sarjana dan profesional unggulan.

Dalam lima tahun terakhir ini, prioritas perencanaan dan pengembangan program tidak dilakukan penentuan prioritas pengembangan berdasarkan bidang (akademis dan administratif dengan berbagai komponennya), tetapi dilakukan berdasarkan tingkat prioritas atas tinjauan rencana/program/proyek. Tentunya dengan metode perencanaan startegi dan pengembangan strategi konsolidasi dan peningkatan mutu. Untuk mencapai sasaran ini dilakukan dengan melihat sistem pendidikan yang komperhensif dan integral dari masing-masing unsur komponen akademis dan administrasi, dengan meninjau keterkaitan antar masing-masing unsur.

4. Kerja sama dan Kemitraan

Dengan berpedoman pada Keputusam Menteri Pendidikan Nasional No 223/U/1998 tentang Kerjasama Antar Perguruan Tinggi dan Statuta STAI Al Musaddadiyah psl. 74, PS-PAI memandang kerja sama dan kemitraan sebagai strategi yang perlu dikembangkan untuk pembinaan dan pengembangan PS. Oleh karena itu, PS telah meningkatkan kerja sama dan kemitraan dengan Perguruan Tinggi/lembaga lain, baik instansi pemerintah maupun swasta. Kerja sama yang telah dilakukan adalah dalam implementasi tridarma. Dalam pendidikan dan pengajaran, kerjasama dilakukan dengan MTs N Garut tentang praktek keguruan, dengan Depag RI tentang peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, dengan MTS,SMP,MA,SMU,SMK di lingkungan Yayasan Musaddadiyah tentang pelatihan aplikasi komputer. Dalam bidang penelitian, kerjasama dilakukan dengan SLTP Al-Fatah Limbangan garut, SMK PBI Limbangan, SMP II Cilawu tentang supervisi sekolah, upaya mengatasi kesulitan belajar siswa, dan pengaruh KTSP terhadap motivasi guru dalam mengajar. Sedangkan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, kerjasama dilakukan dengan MUI Kecamatan Cihurip Kabupaten Garut tentang khitanan masal, Pemda Jabar tentang KKM terpadu, dan Pesantren Al-Bayyinah tentang aksi sosial.

Kerja sama dan kemitraan tersebut, baik kuantitas maupun kualitasnya, masih terus ditingkatkan hingga sekarang, dengan lembaga yang telah bekerja sama maupun lembaga lainnya.

5. Dampak hasil evaluasi Program terhadap pengalaman dan Mutu Pembelajaran Mahasiswa

Hasil evaluasi program tersebut, baik secara internal maupun eksternal, terutama aspek kelemahan (weakness) berkaitan belum optimalnya implementasi program dijadikan tolak ukur oleh PS untuk peningkatan mutu pembelajaran kepada mahasiswa, sehingga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dibuktikan antara lain dengan adanya peningkatan intensitas dan metode pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, dan mutu lulusan.

Proses Pembelajaran1. Misi pembelajaran: Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan, efisiensi internal dan eksternal.

Berdasarkan visi, misi, sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai PS-PAI, maka misi pembelajaran adalah efektifititas dan efisiensi proses pembelajaran, yang didukung dengan sistem belajar interaktif antara lembaga penyelenggaraan dengan mahasiswa, dengan memanfaatkan sarana-prasarana yang memadai. Dalam lima tahun terakhir ini, pelaksanaan misi pembelajaran PS-PAI lebih mengutamakan pengembangan penguasaan kemahiran dan keterampilan calon lulusan, dengan memperhatikan kompetensi yang diharapkan oleh PS-PAI dan lulusan. Untuk itu, pola pelatihan dalam proses pembelajaran terus dikembangkan, dengan dukungan mutu dosen yang memadai, disertai dengan perbaikan kurikulum yang makin disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Mengajar: Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan; kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah; efisiensi dan produktivitas; struktur dan rentang kegiatan mengajar; penggunaan teknologi informasi

Ada tiga cara proses pengajaran dalam PS-PAI, yaitu tatap muka, tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri. Dalam tatap muka, kehadiran mahasiswa merupakan keharusan dengan batas sekurang-kurangnya 75%. Metode pengajaran yang digunakan pada tatap muka ini adalah ceramah, diskusi, kuis, atau simulasi. Tugas terstruktur diberikan dosen setiap mata kuliah dan diwajibkan bagi setiap mahasiswa dalam bentuk pembuatan makalah, resume buku, latihan soal, menjawab kuis, atau membuat analisis kasus tertentu. Tugas ini dinilai sebagai bagian komponen penilaian. Kegiatan mandiri adalah kegiatan akademik yang dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa masing-masing, baik atas anjuran dosen maupun atas inisiatif mahasiswa itu sendiri dalam rangka penguasaan ilmu PAI, berkaitan dengan mata kuliah yang diambilnya.

Strategi dan pendekatan interaktif tetap digunakan dalam ketiga cara tersebut, dimana antara dosen dan mahasiswa sama-sama berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Pengembangan hubungan two ways communication dalam PBM ini terus diupayakan dalam rangka optimalisasi penguasaan mahasiswa terhadap PAI. Dalam 5 tahun terakhir, strategi dan metode ini telah menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini terbukti dengan rata-rata IPK yang diraih mahasiswa di atas rata-rata, yaitu 3,15 (lihat data borang butir 5a).

Setiap dosen pengampu mata kuliah telah membuat satuan acara perkuliahan (SAP) yang antara lain memuat tujuan yang ingin dicapai, yang penyusunannya mengacu pada pokok bahasan yang telah disusun oleh PS-PAI. Atas dasar itu, semua materi mata kuliah telah memiliki kesesuaian dengan tujuannya yang ingin dicapai.

Pelaksanaan proses mengajar dalam 5 tahun terakhir ini sangat memperhatikan efisiensi, peningkatan produktivitas, dan kualitas lulusan. Oleh karena itu, PS-PAI telah menyusun jadwal secara berkesinambungan. Untuk mata kuliah yang memiliki kelas banyak, pengajarannya dilakukan dengan menggunakan kelas pararel. Bagi dosen yang berhalangan hadir diharuskan mengadakan kuliah pengganti, sehingga produktivitas mengajar tetap tercapai.

Proses belajar mengajar didukung oleh teknologi informasi yang cukup memadai, antara lain berbentuk sound system, OHP, LCD, video, laptop, televisi, dan internet. Khusus televisi dan video, dapat digunakan di ruang Laboratorium Audiovisual.

3. Belajar: Keterlibatan mahasiswa; bimbingan skripsi; peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya, keterampilan umum dan yang dapat dialihkan, pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri, kemampuan belajar mandiri, nilai, motivasi, dan sikap

Sesuai dengan pendekatan interaktif kegiatan belajar yang meliputi tatap muka, tugas terstruktur dan tugas mandiri diikuti oleh semua mahasiswa aktif., mahasiswa diwajibkan aktif dalam proses belajar-mengajar , baik di dalam kelas maupun secara mandiri.

Mahasiswa dapat menyusun skripsi yang memiliki bobot 6 sks menjelang akhir studi atau sekurang-kurangnya telah mencapai 158 sks dan IPK sekurang-kurangnya 2,00. Di bawah bimbingan dosen pakar di bidangnya dan setara S2 yang ditugaskan sebagai pembimbing utama, mahasiswa melakukan bimbingan skripsi yang dijadwalkan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu bulan.

Mahasiswa juga memiliki peluang untuk mengembangkan diri, dengan mengikuti perkuliahan mata kuliah pilihan. Diharapkan dengan mata kuliah tersebut, mahasiswa dapat menambah wawasan pengetahuan dan keterampilannya, sesuai dengan minatnya masing-masing (mahasiswa wajib menempuh 2 mata kuliah dari 3 mata kuliah yang ditawarkan). Untuk memberikan nilai tambah kepada mahasiswa berprestasi, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri, menambah wawasan keilmuan, serta meningkatkan keterampilan bersosialisasi. Pada setiap semester diberikan juga kesempatan melibatkan diri sebagai asisten dosen pada berbagai mata kuliah yang ditawarkan.

4. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar: Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa; strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa; penentuan yudisium; penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa.

Penilaian kemajuan, keberhasilan belajar, batas masa studi, dan rentang nilai telah diatur dalam Keputusan Ketua STAI Al Musaddadiyah No. 603/Kep/STAIM/A.23/IX/2000 tentang Pedoman Akademik, dan disempurnakan dalam Keputusan Ketua STAI Al Musaddadiyah No. 1106/Kep/STAIM/A.23/IX/2005.

Strategi penilaian dilakukan dengan mengukur keberhasilan dalam mengerjakan tugas terstruktur serta keberhasilan pada saat tengah semester, pada akhir semester, dan pada saat akhir studi. Metodenya menggunakan penilaian tugas terstruktur, penilaian ujian tengah semester (UTS), penilaian ujian akhir semester (UAS), dan penilaian ujian kesarjanaan.

Keberhasilan belajar mahasiswa di akhir semester ditentukan oleh empat komponen penilaian, yaitu: Nilai tugas terstruktur, nilai Tugas Mandiri, nilai Ujian Tengah semester, dan nilai ujian akhir semester. Komposisi penilaian sepenuhnya diserahkan kepada dosen yang bersangkutan, setelah mendiskusikannya dengan Ketua Program Studi. Sedangkan untuk ujian sarjana ditentukan oleh nilai yang diberikan oleh Tim Penguji Skripsi.

Pada akhirnya, keberhasilan mahasiswa dinyatakan dalam bentuk nilai angka yang dikonversi ke dalam nilai huruf, dengan derajat/tingkat keberhasilan sebagai berikut:

Nilai angka Nilai huruf85,00 100 A70,00 84,99 B55,00 69,99 C40,00 54,99 D< 39,99 E

Nilai lulus adalah sekurang-kurangnya C. Apabila ada mahasiswa yang mendapatkan nilai D dan E, ia dinyatakan tidak lulus dan wajib menempuh kuliah kembali atau menempuh uji kompetensi.

Suasana Akademik

1. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional.

Untuk menciptakan dan memelihara suasana akademik yang kondusif, dan mendorong proses pembelajaran, proses interaktif antara dosen atau antara dosen dan mahasiswa, atau antar mahasiswa, baik di dalam kampus, maupun di luar kampus, sehingga tercipta dan terpelihara dengan baik, PS-PAI telah menyediakan sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, sistem evaluasi, sistem pengawasan dan pengendalian gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus. Sarana dan prasarana tersebut, misalnya ruang pemimpin, ruang dosen, ruang administrasi/pelayanan, ruang kuliah besar sarana pendukungnya, ruang diskusi, perpustakaan, laboratorium, komputer, internet, serta areal lingkungan kampus yang representatif.

Sistem pembelajaran dan evaluasi seperti yang telah diuraikan di atas mendukung terciptanya suasana akademik. Pengawasan dan pengendalian proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Demikian juga upaya mencegah dan mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban cukup berhasil. Semua hal tersebut telah didukung oleh peraturan yang memadai.

2 Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa, dan civitas akademika lainnya.

Dalam 5 tahun terakhir, suasana akademik PS-PAI dapat terlaksana dan terpelihara dengan baik. Proses pembelajaran berjalan tanpa hambatan. Interaksi antar-dosen atau dosen dengan mahasiswa atau antar-mahasiswa terjalin dengan baik dan menunjukkan adanya kualitas akademik cukup tinggi.

3. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Di samping kegiatan tatap muka antara dosen dan mahasiswa di dalam perkuliahan sesuai ketentuan kurikulum, PS-PAI juga telah melaksanakan dan terus mengembangkan pola kebersamaan antar sivitas akademika. Pola ini telah dilakukan dalam wujud pelibatan seluruh sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dalam seminar, diskusi, lokakarya, pelatihan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.

4. Keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus

PS-PAI menyelenggarakan kegiatan seminar, pelatihan, lokakarya, yang melibatkan dosen, mahasiswa, maupun masyarakat luas, yang pembicaranya bervariasi, dari dalam dan luar kampus. PS-PAI juga menyambut baik adanya kegiatan ilmiah dari program studi lain di lingkungan STAIM. Dengan demikian, terbuka kesempatan luas bagi sivitas akademika untuk terlibat dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi), baik sebagai peserta, pemakalah, maupun anggota panitia.

5. Pengembangan kepribadian ilmiah

PS-PAI selalu menumbuhkembangkan budaya berpikir rasional dan logis, menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan, dan menerapkan asas-asas metodologi dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi di kalangan sivitas akademika. Selain itu, ditumbuhkembangkan pula nilai-nilai moral dan etika di kalangan sivitas akademika agar memiliki kepribadian yang utuh dan tangguh.

Sistem Informasi1. Rancangan pengembangan sistem informasi

Penggunaan teknologi informasi menjadi prioritas utama dalam PS-PAI pada lima tahun terakhir ini sehingga dapat mengakses ke berbagai instansi internal maupun eksternal. Untuk akses informasi secara internal, PS-PAI menggunakan intranet/LAN, dan untuk akses eksternal PS-PAI memanfaatkan jaringan internet dan HOTSPOT Yayasan Al Musaddadiyah. PS-PAI telah memiliki situs sendiri, yaitu www.STAIM.page.tl. Meskipun demikian, PS-PAI terus mengembangkan program yang dapat diakses oleh berbagai pihak, antara lain untuk meninjau abstraksi hasil penelitian, jadwal kuliah dan ujian, informasi mengenai kegiatan terbaru di PS-PAI, serta diskusi antar mahasiswa untuk membahas topik-topik tertentu. Saat ini yang juga tengah dikembangkan adalah kemungkinan menyelenggarakan pendidikan melalui internet (e-learning).

Upaya ini ditangani oleh unit tersendiri yaitu Baian Pelayanan Sistem Informasi (BPSI). Selain digunakan untuk manajemen informasi, internet dan intranet juga telah digunakan untuk pengisian rencana studi mahasiswa PS-PAI .

2. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi

Untuk mendukung sistem informasi manajemen dengan menggunakan teknologi informasi tersebut, PS-PAI telah mengembangkan keterampilan SDM-nya, baik dosen maupun karyawan, melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh UPT BPSI maupun pihak luar. Sampai saat ini tersedia SDM yang memadai untuk menyelenggarakan sistem manajemen informasi tersebut.

Jaringan internet dan intranet tersebut berada di ruang sekretariat PS-PAI, di ruang dosen, di ruang perpustakaan, ruang administrasi dan di ruang pimpinan sekolah tinggi.

3. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi

Untuk tujuan efektifitas dan efisiensi penggunaan sarana sistem informasi tersebut, PS-PAI membuat tata tertib penggunaan internet atau intranet, seperti internet hanya digunakan untuk keperluan dinas dan saat dibutuhkan dan program pemanfaatan intranet yang terjadwal, seperti penggunaan intranet untuk pengisian rencana studi, dan sebagainya.

Sistem Jaminan Mutu1. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi

Untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu, PS-PAI terus melakukan beberapa upaya, antara lain pelaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai; mengevaluasi sistem pembelajaran secara periodik dan berkesinambungan; melakukan pengawasan dan pengendalian proses belajar mengajar; memanfaatkan umpan balik mahasiswa, dosen, dan pengguna lulusan untuk perbaikan sistem, proses, dan sarana/prasarana pembelajaran; memberikan sanksi bagi pelanggar yang merusak mutu peserta didik/lulusan.

2. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembagaUpaya penjaminan mutu yang dilakukan PS-PAI dilakukan terus secara berkesinambungan dan sejalan dengan penjaminan mutu oleh sekolah tingi sebagaimana tertera pada Renstra STAIM dan program kerja STAIM tahun 2002-2007 dan 2007-2012.

3. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa

Berdasarkan pengelolaan mutu yang dilakukan oleh PS-PAI, hasil belajar telah berhasil ditingkatkan sehingga menghasilkan IPK rata-rata di atas pencanangan dalam Renstra STAIM (saat ini IPK rata-rata mahasiswa PS-PAI adalah 3,15 ). Di samping itu, mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikannya dalam waktu relatif cepat (antara 4 tahun). Hasil penelitian para mahasiswa berkualitas tinggi, dapat bersaing dengan penelitian dari perguruan tinggi lain. Sejumlah besar mahasiswa sudah mendapatkan pekerjaan pertamanya antara 1-3 bulan kelulusannya, bahkan ada sejumlah mahasiswa yang sudah direkrut oleh instansi luar sebelum mereka lulus kuliah.

4. Metodologi baku mutu

Baku mutu yang ditetapkan untuk penjaminan mutu tersebut dilakukan dengan menggunakan metodologi pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana terus, efektifitas dan efisiensi penataan organisasi program studi, evaluasi kurikulum secara periodik, evaluasi metode dan proses pembelajaran secara menyeluruh, pengkajian ulang sistem dan standar penilaian, optimalisasi pemanfaatan sarana pendukung seperti laboratorium dan perpustakaan, optimalisasi pengembangan sistem manajemen informasi, pembakuan standar nilai, peningkatan jalinan kerja sama dan kemitraan dengan instansi terkait, baik pemerintah maupun swasta.

5. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan

Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan dilaksanakan melalui cara perubahan kurikulum secara berkala, evaluasi dan revisi SAP dan silabus setiap semester melalui rapat koordinasi akademik di tingkat sekolah tinggi, pemantauan tatap muka perkuliahan, dan pengembangan mutu dosen melalui studi lanjut, seminar, lokakarya, pelatihan, dan kegiatan lainnya.

6. Evaluasi internal yang berkelanjutanMenyadari bahwa tidak semua hal dapat segera mendatangkan hasil yang memuaskan pada waktu cepat, maka kekurangan di bidang-bidang tertentu dievaluasi dan diperbaiki secara internal yang berkelanjutan.

7. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program

Dari hasil-hasil evaluasi internal seperti dalam rapat-rapat bidang akademik maupun administrasi dan hasil evaluasi eksternal/akreditasi dilakukan perbaikan dan pengembangan program pendidikan.

8. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu

Dalam pengendalian mutu, PS-PAI mendapatkan masukan dari kesempatan bekerja sama dan kemitraan dengan sekolah tinggi maupun instansi lain.

Penelitian, Pengabdian masyarakat1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, serta efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Sebagai bagian dari tridarma, penelitian dilakukan secara mandiri atau kelompok. Kedua jenis penelitian ini ada yang yang dibiayai oleh secara mandiri, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut, Sponsor, Depag, Diknas, Pemerintah Daerah, maupun instansi lainnya. Hasil penelitian para dosen dipublikasikan melalui Jurnal Ilmiah STAIM At Tafkir (lihat Lampiran 15 dan 16 Borang Akreditasi). Setiap terbit, jurnal disebarluaskan ke berbagai perguruan tinggi. Nampak bahwa sebagian dosen cukup produktif melakukan penulisan di jurnal.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh seluruh sivitas akademika, antara lain oleh lembaga kemahasiswaan yang dipandu oleh dosen baik yang dimiliki STAIM maupun di berbagai institusi di luar STAIM, kegiatan rutin seperti penyuluhan, Praktek Keahlian Profesi dan Kuliah Kerja Mandiri, atau kegiatan lainnya dimana dosen menjadi pembicara dan moderator di berbagai pertemuan semi ilmiah maupun pertemuan populer. Dana untuk pengabdian masyarakat bersumber dari biaya intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

PS-PAI selalu berupaya mengagendakan pelaksanaan penelitian dan pengabdian secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan antara lain dengan pengembangan jalinan kerja sama dengan individu maupun lembaga lain di dalam maupun di luar PS-PAI, penyebarluasan hasil penelitian dalam jurnal ilmiah dan dalam berbagai pertemuan ilmiah.Adapun keberlanjutan pengabdian kepada masyarakat dilakukan antara lain dengan: (1) Kegiatan bakti sosial di berbagai desa binaan sebagai tindak lanjut Kuliah Kerja Mandiri (KKM); (2) pembinaan dan pelatihan guru-guru PAI sebagai tindak lanjut program praktek keahlian profesi (PKP).

3. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama antara dosen dan mahasiswa

Setelah mahasiswa PS-PAI selesai melakukan penulisan skripsi, sejumlah dosen dan mahasiswa melaporkan hasil penelitian tersebut di dalam jurnal. Sedang dalam pengabdian kepada masyarakat, dosen bersama mahasiswa terjun langsung ke lapangan dalam rangka bakti sosial ke berbagai desa dan sekolah/madrasah binaan secara rutin setiap tahunnya. Dosen dan mahasiswa PS-PAI juga berperan serta aktif dalam berbagai kepanitiaan seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh PS-PAI .

4. Kuantitas dan kualitas kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa

Skripsi merupakan kegiatan penelitian yang diwajibkan lembaga kepada mahasiswa PS-PAI. Selain itu, penugasan penelitian juga dilakukan dalam beberapa mata kuliah, seperti Metodologi Penelitian, Metode Penelitian Pendidikan dan Kajian Penelitian Pendidikan. Selain itu, Himpunan Mahasiswa PS-PAI juga melakukan penelitian ilmiah di bawah bimbingan beberapa dosen mengenai proses belajar mengajar, sarana dan prasarana, yang hasilnya diberikan kepada PS-PAI sebagai masukan.

Dalam pengabdian kepada masyarakat, Himpunan Mahasiswa PS-PAI juga menggerakkan mahasiswa lainnya untuk bersama-sama melakukan kunjungan sosial ke berbagai sekolah/madarasah, dalam rangka mengembangkan kepekaan sosial dan menjalin hubungan dengan guru-guru PAI.

5. Hubungan antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

Dalam proses pengajaran, terutama pada mata kuliah Seminar Proposal, setiap mahasiswa PS-PAI sudah diarahkan untuk melakukan persiapan pembuatan skripsi. Mata kuliah ini merupakan elaborasi dari berbagai hasil penelitian.

Dengan terjun langsung ke lapangan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan, lebih memahami kondisi nyata masyarakat, yang dengan sendirinya dapat mengembangkan kepekaan, kepedulian, dan solidaritas sosial. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat, dengan menerapkan ilmu yang telah diperoleh untuk menghadapi beragam permasalahan sosial.

6. Kuantitas dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen

Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal At Tafkir berasal dari penelitian kepustakaan maupun penelitian, dimana setiap dosen rata-rata menulis karya ilmiah satu tulisan per tahun.

7. Hubungan kerja sama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri

Dalam lima tahun terakhir ini, PS-PAI atau dosen PAI telah menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dengan berbagai instransi dalam negeri, antara lain dengan Pemda Kab. Garut, Depag RI dan instansi terkait lainnya. Lembaga luar negeri yang tengah dijajaki kemungkinan kerja samanya adalah dewan masjid Singapura, Malaysia dan Brunei, dalam bidang penyediaan guru-guru agama.

8. Kualitas dan kurun waktu penyelesaian skripsi (termasuk proses penulisan skripsi dan pembimbingannya)

Skripsi yang bermutu tinggi menjadi target utama PS-PAI. Maka skripsi merupakan kegiatan penelitian yang sesungguhnya, bukan latihan meneliti. Mahasiswa dapat memilih berbagai metode untuk melakukan penelitiannya, baik metode kuantitatif maupun kualitatif, atau kombinasi keduanya. Melalui bimbingan intensif dari dosen pembimbing, mahasiswa PS-PAI dapat menyelesaikan penulisan skripsi rata-rata dalam 1-2 semester.

Lulusan dan Keluaran Lainnya1. Hasil Pembelajaran (kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan, kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan; data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa, kepuasan lulusan)

Agar mutu lulusan meningkat dan dapat memenuhi tuntutan pengguna serta bersaing dengan lulusan PS-PAI lainnya, PS-PAI STAIM berusaha meningkatkan daya saing dari waktu ke waktu. Untuk itu, setiap lulusan telah dibekali dengan teori-teori pendidikan secara umum, pendidikan agama Islam secara khusus, dan pengetahuan administratif keguruan. Dari karya ilmiah lulusan (skripsi) diketahui bahwa paparan hasil pemikiran mereka cukup memuaskan. Dari hasil pelacakan data lulusan ditemukan bahwa sebagian besar lulusan merasa puas dengan sistem pendidikan dan pengajaran di PS-PAI .

2. Kepuasan pemanfaatan lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan

Hasil pendataan terhadap pengguna lulusan mengindikasikan bahwa keluhan berarti dari para lulusan PS-PAI hampir tidak ditemukan, bahkan terungkap bahwa mereka puas terhadap kinerja lulusan PS-PAI. Hal ini terbukti dengan banyaknya lulusan yang diterima menjadi PNS di lingkungan Depag maupun Diknas dan tidak sedikit yang direkrut sebagai guru honorer, dari mulai SD/MI, SMP/MTs sampai SMA/MA, baik di sekolah maupun di madrasah, bahkan terbuka peluang untuk berperan serta dalam mengelola institusi pendidikan tempat bekerja. Institusi yang sama juga seringkali meminta lulusan atau calon lulusan dari PS-PAI untuk ditempatkan pada posisi yang tersedia. Hal tersebut tentunya menunjukkan kepercayaan yang besar dari para pengguna.