staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suratsih... · Web view2. Dari hasil...
Transcript of staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suratsih... · Web view2. Dari hasil...
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKATTAHUN ANGGARAN 2015
PELATIHAN PENYEDIAAN OBJEK BIOLOGI UNTUKKEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMA
Diajukan oleh :Suratsih, M.Si.
Ratnawati, M.Sc.
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTATAHUN 2015
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
1. Prinsip pembelajaran biologi yang ideal adalah pembelajaran yang menginteraksikan antara siswa, objek dan permasalahan biologi, melalui kegiatan pengamatan atau percobaan untuk menggali gejala-gejala pada objek untuk menemukan dan memecahkan masalah serta menemukan konsep sendiri berbasis dari pengalaman empirik tentang objeknya. Bila hal itu tidak atau sulit terjangkau maka pembelajaran dapat dikembangkan berbasis pengalaman sekunder dari media carta, torso, spesimen atau preparat, foto, video, dst. Untuk pembelajaran bagi siswa SMA walaupun sudah mulai mampu berpikir abstrak, tetapi kebutuhan untuk menghadapkan objek riil atau setidaknya media realia masih menjadi kebutuhan yang amat penting.
2. Dari hasil pengamatan dalam berbagai kesempatan, dan hasil komunikasi dengan para Guru Biologi SMA, umumnya pembelajaran masih dominan diberikan secara teoritis tanpa didukung dengan kegiatan yang menunjang untuk mengaktifkan siswa, yang dilengkapi dengan media atau peraga yang memadai.
3. Dalam menerapkan Kurikulum 2013, pada umumnya guru biologi masih kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan standar proses yang diharapkan.
4. Kurikulum 2013 menuntut guru lebih menekankan pada proses, daripada produknya. Guru harus aktif mengembangkan praktikum dalam pembelajaran biologi. Tidak tersedianya objek di sekolah menjadi hambatan besar untuk terselenggaranya pembelajaran khususnya praktikum.
5. Di sisi lain, peran guru bukan lagi indoktrinator, melainkan lebih berperan sebagai fasilitator. Guru dituntut untuk mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat mengantarkan atau memacu siswa bergumul memecahkan masalah-masalah dan menemukan konsepnya sendiri. Hal ini akan dapat dicapai bila guru dapat memberikan pengalaman tentang gejala atau fakta, baik primer (langsung) maupun sekunder (tidak langsung), sebagai pijakan guru dalam membimbing siswa menemukan pengertiannya sendiri. Berdasar pada beberapa fakta tersebut di atas,
maka dirasa perlu untuk memperkenalkan guru-guru tersebut mempersiapkan objek-objek yang diperlukan dalam pembelajaran biologi. Sehingga siswa dapat mempelajari objeknya secara langsung, tidak sekedar gambar yang tidak dapat menggambarkan fakta tentang objek secara utuh. Sehingga nantinya siswa tidak akan salah persepsi yang akan berakibat pada kesalahan penarikan konsep. Selain itu, guru juga diharapkan dapat merancang pembelajaran yang tepat apabila dapat menyediakan objek-objek yang dibutuhkan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasar pemikiran di atas, permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sbb:a. Pengalaman dan penguasaan guru tentang objek dan fenomena biologi
masih kurang. Hal ini menyebabkan kesulitan guru dalam mengarahkan siswa menemukan seperangkat gejala dan fakta pada objek yang memadai untuk mengantarkan siswa membangun konsep.
b. Keterbatasan kemampuan guru untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa membentuk konsep, sekaligus mengevaluasinya.
2. Rumusan Masalah:a. Bagaimana memperkaya pengalaman guru untuk mengenali objek dan
fenomena biologi, dan menyusun kegiatan yang sederhana, cepat dan murah?
b. Bagaimana meningkatkan kemampuan guru menyusun rancangan pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa, sehingga mereka mampu menarik konsep dari fakta-fakta yang disajikan?
3. Tujuan Kegiatan.a. Untuk memperkaya pengalaman guru dalam mengenali objek dan
fenomena biologi, dan menyusun kegiatan yang sederhana, cepat dan murah.
b. Untuk meningkatkan kemampuan guru menyusun rancangan pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa, sehingga mereka mampu menarik konsep dari fakta-fakta yang disajikan.
4. Manfaat Kegiatan.a. Membantu mensukseskan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.b. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bisa dinikmati siswa,
karena siswa terlibat langsung dalam kegiatan, tidak hanya sebagai pendengar.
c. Menciptakan siswa-siswa yang kritis, punya rasa ingin tahu yang besar dan cerdas dalam menyelesaikan masalah, karena dibiasakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kreativitas dan olah pikir.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari makhluk
hidup dan interaksinya dengan lingkungan. IPA berkembang sebagai hasil observasi terhadap
gejala di alam. Konsep IPA dikembangkan berdasar pada fakta-fakta ilmiah.
Sund (1989 ; 4-5) menyatakan sains (IPA) adalah ilmu yang mempelajari sistem jagad raya
melalui koleksi data yang dikumpulkan lewat hasil observasi dan dikontrol lewat kegiatan
eksperimen. Sund (1989:5) juga menyatakan bahwa hakekat IPA merupakan proses, produk
dan sikap ilmiah. Lebih lanjut Sund ( 1973:2) menyatakan bahwa IPA melibatkan kegiatan
operasi mental, ketrampilan memperlakukan objek, pengamatan, pengukuran, penghitungan,
dan cara pendekatan dalam memecahkan masalah IPA. Untuk tingkat pendidikan dasar,
keterampilan proses sains (Sund, 1989 :10) antara lain meliputi keterampilan melakukan
observasi, mengklasifikasikan, mengukur, menyusun hipotesis atau dugaan sederhana,
mendeskripsi gejala, merumuskan kesimpulan data, menemukan dan merumuskan masalah,
menyusun rancangan eksperimen sederhana, melakukan eksperimen dan memformulasikan
produk IPA dari data. Hal ini sangat ideal dijangkau dengan menginteraksikan siswa dengan
objek dan permasalahan biologi secara langsung melalui kegiatan observasi atau bahkan
percobaan. Proses belajar Biologi menurut Djohar (Suratsih, 2010; 2) adalah perwujudan dari
interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan kejadian, proses dan
produk. Pendidikan Biologi harus diletakkan sebagai alat pendidikan, bukan sebagai tujuan
pendidikan, sehingga konsekuensinya dalam pembelajaran hendaknya memberi pelajaran
kepada subjek belajar untuk melakukan interaksi dengan objek belakar secara mandiri,
sehingga dapat mengeksplorasi dan menemukan konsep.
Menurut Nuryani Rustaman (2005; 5), dalam proses belajar terkandung kegiatan
interaksi antara guru, siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru
dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi kelangsungan proses belajar. Perlu dipahami
bahwa interaksi tersebut tidak hanya berupa penyampaian materi pelajaran, melainkan juga
menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Selain interaksi antara guru
dan siswa juga ada interaksi antara siswa dan objek yang dipelajarinya. Bertolak dari
pemikiran di atas, pembelajaran Biologi SMA, dan juga pada tingkatan pendidikan lainnya,
lebih diarahkan untuk memberi kesempatan siswa belajar menggunakan seluruh inderanya,
untuk mengenal gejala dan fakta tentang objek biologi, baik langsung maupun tidak
langsung.
BAB IIIRANCANGAN KEGIATAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
1. Daya Dukung
Modal dasar yang dimiliki untuk mendukung upaya ini antara lain adalah :
a. Adanya kemauan para guru untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam
mengembangkan pembelajaran biologi di sekolah.
b. Adanya Forum Komunikasi antar Guru (MGMP) dapat menjadi wadah untuk
“resources sharing” demi perkembangan bersama.
c. Adanya dukungan para Kepala Sekolah
2. Ketersediaan Sumber Daya
Untuk membantu para guru dibutuhkan narasumber sebagai konsultan atau tutor. Dalam
hal ini, di Jurdik Biologi FMIPA UNY memiliki cukup tenaga (Dosen) yang dapat berbagi
ilmu dengan guru.
B. Strategi Pemecahan Masalah
1. Kegiatan Tutorial
Melalui kegiatan ini guru diberikan tambahan wawasan tentang :
a. Teori dan praktik tentang objek biologi yang dijadikan kajian dalam kurikulum
Biologi SMA, khususnya objek biologi yang sangat dibutuhkan namun tidak dapat
setiap saat ditemukan di lingkungan sekitar.
b. Teori tentang cara atau teknik pengawetan objek makroskopis biologi: Alga
makroskopis, paku-pakuan, lumut, serangga dan organisme ber”eksoskeleton” lain.
2. Kegiatan Workshop
Guru dibimbing melakukan pengawetan objek makroskopis biologi, meliputi :
a. Mencari sumber atau objek.
b. Menyiapkan media pengawetan.
c. Melakukan proses pengawetan dengan teknik awetan basah/kering, dan bioplastik.
d. Mengamati hasil pengawetan yang dilakukan di sekolah atau di Lab- Biologi UNY.
e. Guru dibimbing untuk mampu menyusun rancangan pembelajaran dengan topik
berdasar pada objek yang sudah berhasil mereka sediakan.
C. Khalayak Sasaran
Sebagai khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah para guru
Biologi SMA di Kotamadya Yogyakarta. Pemilihan/penetapan guru dilakukan dengan
beberapa pertimbangan :
a. masih muda,
b. mengajar biologi,
c. aktif mengikuti kelompok kerja guru (MGMP).
Jumlah guru sasaran yang diharapkan berpartisipasi sebanyak 30 orang guru biologi dari
DIY.
D. Metode Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dengan cara :1. Tutorial (Tatap Muka) untuk :
a. Menambah bekal wawasan teoritik dan praktis tentang objek biologi yang menjadi bahan kajian pada kurikulum Biologi SMA
b. Teori tentang cara atau teknik pengawetan objek makroskopis biologi.
2. WorkshopKegiatan ini dimaksudkan sebagai praktek para guru untuk :a. Mencari sumber atau objek baru yang cocok untuk kegiatan
pembelajaran.b. Menyiapkan media pengawetan.c. Melakukan proses pengawetan dengan teknik awetan
basah/kering, dan bioplastik.d. Mengamati hasil pengawetan yang dilakukan di sekolah atau di
Lab. Biologi UNY.e. Menyusun rancangan pembelajaran dengan topik berdasar pada
objek yang sudah berhasil mereka sediakan.
3. PenugasanKegiatan workshop ini dilanjutkan di sekolah masing-masing untuk mengidentifikasi
sumber belajar baru, kemudian menyusun kedalam persiapan pembelajaran dan LKPP
dalam waktu 2 minggu.
E. Rancangan Evaluasi
1. Indikator Keberhasilan
Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini adalah :
a. Guru dapat menemukan dan mengenal tentang objek biologi baru yang sesuai.
b. Guru mampu melakukan pengawetan objek-objek makroskopis biologi.
c. Guru dapat merancang cara pembelajaran yang tepat dengan tersedianya objek-objek
biologi yang ditemukan.
2. Monitoring
Untuk monitoring, instrumen yang digunakan adalah :
a. Pedoman wawancara atau angket untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
tanggapan para guru peserta pelatihan.
b. Pedoman penilaian untuk menilai keberhasilan proses pengawetan objek.
F. Rencana dan Jadwal Kegiatan
Pelatihan ini direncanakan dilaksanakan selama 2 bulan dengan perincian sebagai berikut :
No
Jenis Kegiatan Bulan ke1 2 3 4 5 6
1 Persiapan materi pelatihan,alat dan bahan.
√ √
2 Pendaftaran Peserta √3 Pelatihan √ √4 Evaluasi √5 Pelaporan √
Pelatihan dilakukan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY,
dilanjutkan dengan bimbingan terstruktur baik di sekolah peserta dengan dibantu
mahasiswa KKN ataupun di Laboratorium Biologi, UNY.
G. Organisasi Tim Pelaksana1. Ketua Pelaksana
a. Nama dan Gelar Akademik : Drs. Suratsih, M.Si.b. NIP : 19591103 198601 1 001c. Pangkat/Golongan : Penata Tk.I/IIIdd. Jabatan Fungsional : Lektore. Bidang keahlian : Pendidikan Biologi dan Genetikaf. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologig. No Hp/email : 085878510059/[email protected]. Waktu untuk Kegiatan ini : 5 jam/minggu
2. Anggota Pelaksanaa. Nama dan Gelar Akademik : Ratnawati, M.Sc.b. NIP : 19620216 198601 2 001c. Pangkat/Golongan : Penata Tk I/IIIdd. Jabatan Fungsional : Lektore. Bidang keahlian : Anatomi Tumbuhanf. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologig. No Hp/email : 08174124362
h. Waktu untuk Kegiatan ini : 3 jam/minggu
3. Mahasiswa 1.a. Nama : Susantib. NIM : 10304241007c. Fakultas/Jurusan/Prodi : FMIPA/Pend. Biologi/Biologid. Waktu yang disediakan : 2 jam/minggue. Tugas dalam PPM : Menyiapkan objek contoh.
4. Mahasiswa 2.a. Nama : Sicilia Artya Puspitab. NIM : 10304241001c. Fakultas/Jurusan/Prodi : FMIPA/Pend Biologi/Biologid. Waktu yang disediakan : 2 jam/minggue. Tugas dalam PPM : Menyiapkan objek contoh.
5. Mahasiswa 3.a. Nama : Sri Sugiyantiningsihb. NIM : 10304241018c. Fakultas/Jurusan/Prodi : FMIPA/Pend Biologi/Biologid. Waktu yang disediakan : 2 jam/minggue. Tugas dalam PPM : Menyiapkan objek contoh.
H. Rencana Anggaran
No
Rincian Besarnya (Rp)
1 Alat dan bahan praktikum 1.500.0002 ATK 500.0003 Konsumsi peserta dan pelatih 40 x Rp.20.000 800.0004 Honorarium pembuatan makalah 2x Rp.150.000 300.0005 Penyusunan laporan 500.0006 Komunikasi 100.0007 Dokumentasi 300.000
Jumlah 4.000.000
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN
A. Pengantar
Sebelum PPM dilaksanakan, TIM pengabdi telah mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk terselenggaranya kegiatan ini. Persiapan mencakup keperluan
akademik, administrasi, nonakademik dan SDM yang terlibat. Persiapan akademik
mencakup alat dan bahan yang diperlukan, LKS, materi pelatihan, lembar
penilaian/monitoring dan instrumen lainnya. Persiapan administrasi mencakup keperluan
presensi, keperluan pertanggungjawaban keuangan, dan sertifikat. Persiapan
nonakademik mencakup ruang, konsumsi, dll. SDM yang dipersiapkan mencakup TIM
Pengabdi, mahasiswa pembantu, laboran, dan petugas lapangan lainnya.
B. Waktu Pelaksanaan Pengabdian
Persiapan, pelatihan dan pelaporan direncanakan akan dilaksanakan selama 2 bulan
dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan PPM.
No Jenis kegiatanMinggu ke
1 2 3 4 5 6 7 81 Persiapan materi pelatihan, alat
dan bahan.√ √
2 Pendaftaran Peserta √3 Pelatihan √ √ √4 Evaluasi √5 Pelaporan √
Waktu pelaksanaan PPM berupa tutorial dan workshop pada hari Jumat dan Sabtu, 11-12 September 2015, di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY, mulai pukul 07.30 – 16.30. Kegiatan praktik penyusunan perangkat pembelajaran dan LKS dilanjutkan di masing-masing sekolah peserta untuk menyelesaikan tugas mandiri/terstruktur yang diberikan selama 2 minggu.
C. Tempat Pelaksanaan Pengabdian:
Pelatihan dilakukan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA, UNY,
dilanjutkan dengan bimbingan terstruktur jarak jauh.
D. Peserta Pengabdian:
Pelatihan ini diikuti oleh 17 peserta dari target 30 peserta dari guru-guru biologi SMA di
Gunungkidul Yogyakarta. Oleh karena ada banyak kegiatan yang harus juga dilakukan
oleh guru dalam waktu bersamaan maka kegiatan ini hanya diikuti oleh 17 orang saja.
(Daftar Peserta Terlampir pada Tabel 2).
E. Metode Pembinaan Pengabdian:
Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan cara tutorial (Tatap Muka) dan workshop
untuk :
1. Pembuatan preparat basah untuk tumbuhan
2. Persilangan monohibrid pada tanaman kacang panjang (Vigna unguiculata subsp.
sesquipedalis)
3. identifikasi dan pengawetan objek mikroskopis air tawar / akuarium kultur,
4. identifikasi dan pengawetan objek makroskopis paku-pakuan, lumut, serangga dan
organisme ber”eksoskeleton” lain.
5. menyusun rancangan pembelajaran dengan topik berdasar pada objek yang sudah
berhasil mereka sediakan/identifikasi.
F. Hasil Kegiatan:
Dari pelatihan ini dihasilkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru mampu menyediakan/menemukan objek-objek biologi baru yang cocok untuk
kegiatan pembelajaran topik-topik yang relevan.
2. Guru mampu merancang kegiatan pembelajaran dan LKS dari objek-objek yang
disediakan.
G. Tanggapan Guru:
Pada akhir kegiatan guru diminta tanggapannya terhadap kegiatan pelatihan ini. Secara
umum tanggapan yang diharapkan adalah makna atau manfaat kegiatan dan relevansinya
dilihat dari peluang pengembangan kegiatan ini di sekolah. Secara ringkas hasil tanggapan
guru dapat ditabulasikan sebagai berikut (Tabel 3):
Tabel 3. Angket Tanggapan Peserta.
No. Penilaian terhadap kegiatan pelatihan.Penilaian (%)
Kurang(sekor<2)
Baik(sekor>2)
1. Kegiatan bermanfaat. 0 1002. Mudah diikuti/dilakukan 0 1003. Menyenangkan 0 1004. Memberi pengalaman baru. 0 1005. Kegiatan mengasyikan. 0 1006. Menimbulkan rasa ingin tahu. 0 1007. Mengajak berpikir. 0 1008. Mengembangkan ketrampilan proses
sains.0 100
9. Potensi mengembangkan sikap ilmiah. 0 10010. Menghayati peristiwa alam. 0 100
Tabel 3 menunjukkan bahwa kegiatan pendalaman materi dan pelatihan kegiatan
dinilai sangat positip. Semua bguru memberi persepsi positip terhadap 10 aspek dalam
tabel di atas. Kegiatan dipandang sangat bermanfaat, menyenangkan, memberi
pengalaman baru, mengasyikkan, menimbulkan rasa ingin tahu, menantang untuk
berpikir, mengembangkan ketrampilan proses dan sikap ilmiah dan membantu dalam
menghayati peristiwa alam serta mudah diikuti.
Masukan dari guru adalah sebaiknya kegiatan rutin dilaksanakan untuk topik
yang berbeda, sehingga kemampuan guru berkembang. Atau bisa dilaksanakan dalam
bentuk IHT (in house training) secara periodik, sehingga guru lebih terbimbing dan
termonitor secara langsung. Program IHT ini memang membutuhkan keterlibatan
banyak pihak dan banyak biaya, tetapi berdasar pengalaman memberi impak yang
lebih nyata daripada kegiatan yang hanya sesekali dilakukan tanpa ada monitoring
yang berkelanjutan.
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasar hasil tanggapan guru peserta pelatihan, baik yang terjaring melalui angket
ataupun pendapat lesan dan tertulis, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pelatihan disajikan dengan materi yang menarik dan menyenangkan, diharapkan efek
ini akan terimbas ke siswa ketika guru mampu menyampaikan materi dengan objek
yang dapat disediakan oleh guru.
2. Pelatihan sangat bermanfaat untuk memberi wawasan pada guru peserta pelatihan
bahwa objek-objek biologi sangat mudah diperoleh, dikulturkan dan diawetkan.
3. Kegiatan praktikum merupakan aktivitas yang penting dalam pembelajaran Biologi,
sehingga setelah mengikuti pelatihan ini peserta akan terbuka wawasannya tentang
pengembangan kegiatan praktikum di sekolah.
B. Rekomendasi
Kemampuan dan ketrampilan guru Biologi untuk mengembangkan pembelajaran Biologi
perlu didukung oleh penguasaan materi yang memadahi. Penguasaan ini akan menjadi
dasar untuk mendinamisasi kegiatan pembelajaran, baik dari kedalaman dan keluasan
materi maupun cara pembelajarannya. Berdasar fakta-fakta tersebut di atas maka
direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kegiatan pelatihan semacam ini perlu dilakukan secara kontinyu dengan diperluas
sasaran dan wilayahnya.
2. Perlu diintensifkan kemitraan antara FMIPA UNY dengan Pemda Propinsi atau
Kabupaten/Kota dalam program pre-service, in-service maupun on-service training,
sehingga akan terbentuk mutual relationship antar institusi yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar, GBPP Kelas IV, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Biehler, Rober F and Jack Snowman. 1986. Psychology Applied to Teaching. (Fifth Edition. Boston : Houghton Mifflin Company.
Carin, Arthur A and Robert B.Sund. 1989. Teaching Science Through Discovery. Sixth Edition. Columbus : Merrill Publishing Company.
Moh. Amien, Prawoto dan SitiMariyam. t.th. Hakekat Science. (Seri MKDU Ilmu Alamiah Dasar). FKIE IKIP YOGYAKARTA.
Sund, Robert B and Leslie W, Trowbridge. 1973. Teaching Sciens by Inquiry in theSecondary School. Ohio : Charles E Merill Publishing Company.
Surachman. 1994. Pengembangan Ketrampilan Proses Dalam PBM IPA SD. (Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat). Yogyakarta : IKIP YOGYAKARTA.
Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan PPM
Gb. 1. Guru sedang serius mengikuti penjelasan pelatihan
Gb. 2. Tim Pengabdi sedang menunjukkan contoh produk yang perlu dihasilkan
Gb. 3. Peserta sedang mencermati petunjuk kegiatan
Gb. 4. Peserta sedang mealakukan pengukuran/pengamatan objek belajar yang disiapkan Tim.
Gb. 5. Sambil menghadapi objek peserta menerima informasi terkait dengan objek yang dipelajari.
Gb. 6. Peserta yang lain bergantian mengambil sampel hewan/objek pengamatan
Lampiran 2. Daftar Peserta PPM
No Nama Sekolah1 Rr. Yayuk Sri Rahayu, S. Pd. SMA 2 Wonosari2 Purwanti, S. Pd. SMA 2 Wonosari3 Arif Kurniawan, S. Si. SMA 2 Wonosari4 Dedy Cipto Hartono, S. Pd. SMAN 2 Playen5 Rr. Siti Rokhimah, S. Pd., M. Eng. SMAN 1 Karangmojo6 Agus Suharyanto, S. Pd. SMAN 2 Karangmojo7 Anis Trimayasari, S. Pd. SMAN 2 Karangmojo8 Endang Purwanti, S. Pd. SMAN 1 Patuk9 Suwardi, S. Pd. SMAN 1 Panggang
10 Sugeng Suranto, S. Pd. SMAN 1 Panggang11 Lastini, S. Pd. SMAN 1 Tanjungsari12 Yeni Setyawan, S. Pd. SMAN 1 Tanjungsari13 Sri Suharyanti, S. Pd. SMAN 1 Semin14 Bambang Jaka S., S. Pd. SMAN 1 Semin15 Eni Astuti Noerhayati, S. Pd. SMAN 1 Semin16 Heru Wibowo, S. Pd. SMA Muh. Ngawen17 Siti Amrinah, S. Pd. Si. MA Al Hikmah Karangmojo