Stabilitas Obat

2
Latar Belakang: Konjungsi enzim yang mengaktivasi prodrug dengan protein fusi antibodi-enzim dapat meningkatkan efikasi anti-tumor dan mengurangi efek toksik dari khemoterapi konvensional. Sephalosporin merupakan pemicu tertinggi bagi aktivasi beberapa prodrug secara enzimatik. Hasil: Sebuah prodrug cephem dari taxol (PROTAX) telah disintesis dengan cara mensubstitusi posisi C-3’ dari cephalothin dengan 2’-(γ-aminobutiril) taxol (k cat /K M = (1,4 ± 0,1) x 10 5 s -1 M -1 ) , yang akan menghasilkan taxol dengan beberapa pemindahan intramolekular. PROTAX bersifat inaktif pada uji perakitan mikrotubule secara in vitro tetapi memiliki aktivitas yang mirip dengan taxol diikuti dengan aktivasi diperpanjang oleh β-laktamase. PROTAX lebih tidak toksik daripada taxol dalam menghambat SK-BR-3 sel tumor payudara secara in vitro tetapi memiliki aktivitas ketika taxol yang mengalami aktivasi diperpanjang dengan protein fusi yang terdiri dari β-laktamase ,mengalami penggabungan dengan fragmen antibodi target tumor. Kesimpulan: Aktivitas polimerisasi tubulin ditiadakan dan sitotoksisitas direduksi oleh PROTAX prodrug dibandingkan dengan taxol. Aktivasi PROTAX oleh β-laktamase akan memberikan aktivitas terhadap taxol bebas. Bahan dan Metode Sintesis kimia: 2’-N-(Carbobenzyloxy)-γ-aminobutyryl taxol (senyawa 2): N-(CBz)-γ-aminobutyric acid (50 mg; 0,21 mmol) dan dicyclohexylcarbodiimide (40 mg; 0,19 mmol) ditambahkan ke dalam larutan taxol (senyawa 1) (50 mg; 0,059 mmol) dalam asetonitril anhidrat (10 ml). Campuran diaduk pada suhu ruangan selama 48 jam. Pelarut diuapkan dan produk dilarutkan dalam EtOAc : heksana (55:45) dan dimurnikan dengan kromatografi cahaya untuk mendapatkan senyawa 2 (42 mg, 66 %); padatan putih; R f = 0.37 ( campuran pengembang EtOAc : hexane = 60:40). Seluruh spektrum 1 H NMR ditentukan dengan spektrometer VarianVXR-300 pada suhu 25 0 C menggunakan DMSO-D6 (mengandung

description

Review Abstrak (Stabilitas Obat)

Transcript of Stabilitas Obat

Latar Belakang: Konjungsi enzim yang mengaktivasi prodrug dengan protein fusi antibodi-enzim dapat meningkatkan efikasi anti-tumor dan mengurangi efek toksik dari khemoterapi konvensional. Sephalosporin merupakan pemicu tertinggi bagi aktivasi beberapa prodrug secara enzimatik.Hasil: Sebuah prodrug cephem dari taxol (PROTAX) telah disintesis dengan cara mensubstitusi posisi C-3 dari cephalothin dengan 2-(-aminobutiril) taxol (kcat/KM = (1,4 0,1) x 105 s-1 M-1) , yang akan menghasilkan taxol dengan beberapa pemindahan intramolekular. PROTAX bersifat inaktif pada uji perakitan mikrotubule secara in vitro tetapi memiliki aktivitas yang mirip dengan taxol diikuti dengan aktivasi diperpanjang oleh -laktamase. PROTAX lebih tidak toksik daripada taxol dalam menghambat SK-BR-3 sel tumor payudara secara in vitro tetapi memiliki aktivitas ketika taxol yang mengalami aktivasi diperpanjang dengan protein fusi yang terdiri dari -laktamase ,mengalami penggabungan dengan fragmen antibodi target tumor.Kesimpulan: Aktivitas polimerisasi tubulin ditiadakan dan sitotoksisitas direduksi oleh PROTAX prodrug dibandingkan dengan taxol. Aktivasi PROTAX oleh -laktamase akan memberikan aktivitas terhadap taxol bebas.Bahan dan MetodeSintesis kimia:2-N-(Carbobenzyloxy)--aminobutyryl taxol (senyawa 2):N-(CBz)--aminobutyric acid (50 mg; 0,21 mmol) dan dicyclohexylcarbodiimide (40 mg; 0,19 mmol) ditambahkan ke dalam larutan taxol (senyawa 1) (50 mg; 0,059 mmol) dalam asetonitril anhidrat (10 ml). Campuran diaduk pada suhu ruangan selama 48 jam. Pelarut diuapkan dan produk dilarutkan dalam EtOAc : heksana (55:45) dan dimurnikan dengan kromatografi cahaya untuk mendapatkan senyawa 2 (42 mg, 66 %); padatan putih; Rf = 0.37 ( campuran pengembang EtOAc : hexane = 60:40). Seluruh spektrum 1H NMR ditentukan dengan spektrometer VarianVXR-300 pada suhu 25 0C menggunakan DMSO-D6 (mengandung 0.05 % (v/v) TMS) sebagai solven. Penetapan perubahan proton difasilitasi dengan 1H-1H spektroskopi terkolerasi (COSY)

2-(-Aminobutyryl) taxol formate (senyawa 3):CBz-aminobutyryl taxol (senyawa 2) (68 rng; 0,063 mmol) dilarutkan dalam 50 mL metanol. 3.5 mL asam formiat dan 10 % Pd/C katalitik ditambahkan, lau diaduk pada suhu ruangan selama 4 jam. Hasil campuran difiltrasi dan dipekatkan dengan bantuan vakum. Residu yang dihasilkan (50 mg senyawa 3) langsung digunakan untuk sintesis senyawa 5.

Cephalothin-2-(-aminobutyryl) taxol prodrug (senyawa 5):50 mg senyawa 3 diresuspensi dalam 40 mL tetrahydrofuran dan senyawa 4 (100 mg; 0,19 nunol), kemudian ditambahkan ke dalam larutan NaHCO3 (0,1 N; 8 ml). Setelah pengadukan pada suhu kamar selama 15 menit, reaksi diakhiri dengan penambahan HCl (0,1 N; 9 ml). Produk diekstraksi dengan EtOAc dan dimurnikan pada kolom C18 dengan 40 % (v/v) asetonitril, 0.1 % (v/v) trifluoroasetat (TFA) daam H2O sebagai fase gerak. Hasil HPLC yang telah dielusi, harus dilipofilisasi untuk mendapatkan taxol prodrug (senyawa 5) (68 mg; 81 %); padatan putih. Dilakukan pula analisis spektrum 1H NMR.