S.REM.pdf

54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LAPORAN PROYEK AKHIR REKONDISI DAN MODIFIKASI SISTEM PENGGERAK, SISTEM REM DAN SISTEM KEMUDI MOBIL LISTRIK Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun oleh : Disusun Oleh: ASEP SURANTO I8607008 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of S.REM.pdf

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    LAPORAN PROYEK AKHIRREKONDISI DAN MODIFIKASI

    SISTEM PENGGERAK, SISTEM REM DAN SISTEM KEMUDI

    MOBIL LISTRIK

    Disusun guna memenuhi sebagian syarat

    Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar

    Ahli Madya Teknik Mesin

    Disusun oleh :

    Disusun Oleh:

    ASEP SURANTOI8607008

    PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

    PENGESAHAN

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iv

    MOTTO

    Pergunakanlah waktu sebaik mungkin.

    Jangan menyia-nyiakan kehidupan yang kamu anggap baik.

    Contoh yang baik adalah nasihat yang baik.

    Pengalaman yang pahit membuat seseorang berhati-hati.

    Mengakui kesalahan adalah sesuatu sikap kesatria dan terhormat.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    v

    PERSEMBAHAN

    Laporan Proyek Akhir ini kami persembahkan kepada :

    1. Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih atas semua dukungan, doa, materi dan

    segala bimbingannya.

    2. Istriku yang tercinta terima kasih atas semua doa dan dukungannya.

    3. Semua keluargaku yang tersayang terima kasih atas semua doa dan

    dukungannya.

    4. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret

    Surakarta angkatan 2007 terima kasih atas semua bantuannya.

    5. Teman-teman kelompok Proyek Akhir terima kasih atas semua kerja sama dan

    bantuannya.

    6. Teman-teman yang bergabung di grup TA oto 07 terima kasih atas segala

    saran dan kritik.

    7. Laboran di Lab. Motor Bakar (Mas Sholikin, Mas Mamad, Om Yanto) terima

    kasih atas bantuan yang diberikan.

    8. Semua orang yang telah berjasa bagi penulis atas terselesainya Laporan ini.

    9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Proyek Akhir

    ini.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vi

    ABSTRAKSI

    ASEP SURANTO, 2011, LAPORAN TUGAS AKHIR REKONDISI DAN

    MODIFIKASI SISTEM PENGGERAK, SISTEM REM DAN SISTEM

    KEMUDI MOBIL LISTRIK. Program Studi, Diploma III Mesin Otomotif,

    Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Tugas akhir ini bertujuan untuk merekondisi sistem rem dan memodifikasi

    sistem penggerak dan sistem kemudi mobil listrik. Rem yang digunakan pada

    mobil listrik adalah jenis rem hidrolik dengan tipe tromol pada roda depan dan

    roda belakang. Mobil listrik dilengkapi dengan rem mekanik sebagai rem parkir.

    Penggerak yang digunakan pada mobil listrik adalah gardan dari mobil Marlip

    City Car yang dimodifikasi panjang poros dan rumah porosnya. Sistem kemudi

    yang digunakan pada mobil listrik masih menggunakan sistem kemudi ST20

    dengan modifikasi batang kemudi dan setir kemudi.

    Total biaya yang diperlukan untuk rekondisi dan modifikasi sistem rem,

    sistem penggerak dan sistem kemudi mobil listrik adalah sebesar Rp

    15.910.000,00. Biaya tersebut meliputi biaya penggantian komponen dan biaya

    modifikasi sistem penggerak dan sistem kemudi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

    dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan

    laporan yang berjudul "Rekondisi dan Modifikasi Sistem Penggerak, Sistem Rem,

    dan Sistem Kemudi Mobil Listrik.

    Proyek akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

    Ahli Madya dan untuk menyelesaikan program studi D-III Teknik Mesin Fakultas

    Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Banyak upaya dan usaha keras yang penulis kerjakan untuk mengatasi

    hambatan dan kesulitan yang ada selama pengerjaan proyek akhir ini. Dan berkat

    rahmat Allah SWT dan bantuan dari segala pihak, akhirnya tugas ini dapat

    terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan yang bahagia ini, penulis

    menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.

    2. Bp. Heru Sukanto, S.T., M.T. selaku Ketua Program D-III Teknik

    Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    3. Bp. Jaka Sulistya Budi, S.T. selaku Koordinator Proyek Akhir dan

    Dosen Pembimbing II Proyek Akhir.

    4. Bp. Budi Kristiawan, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I Proyek

    Akhir.

    5. Semua Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas

    Maret Surakarta.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    viii

    6. Bapak, Ibu dan Istriku yang tercinta beserta semua keluarga yang telah

    memberikan dukungan, doa dan bimbingan kepada penulis.

    7. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Otomotif angkatan 2007

    yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    8. Semua orang yang telah memberi kasih sayang, cinta, do'a dan

    semangat buat penulis.

    9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Proyek

    Akhir dan penyusunan laporan ini.

    Penulis yakin tanpa bantuan dari semua pihak, karya ini akan sulit

    terselesaikan dalam hal perancangan, pengujian, pembuatan laporan, dan dalam

    ujian pendadaran. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan

    laporan ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

    kemajuan bersama.

    Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

    pembaca pada umumnya dan serta dapat menambah wawasan keilmuan bersama.

    Surakarta, Juli 2011

    Penulis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

    HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

    ABSTRAKSI ............................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah ........................................................... 3

    1.3 Batasan Masalah ................................................................ 3

    1.4 Tujuan Proyek Akhir ......................................................... 3

    1.5 Manfaat Proyek Akhir ....................................................... 3

    1.6 Metode Penulisan .............................................................. 4

    1.7 Sistematika Penulisan ....................................................... 4

    BAB II DASAR TEORI

    2.1 Sistem Rem ...................................................................... 6

    2.1.1 Prinsip Rem ........................................................... 6

    2.1.2 Jenis Rem .............................................................. 7

    2.2 Sistem Penggerak ............................................................. 13

    2.2.1 Macam Macam Sistem Penggerak ..................... 13

    2.3 Sistem Kemudi .................................................................. 17

    2.3.1 Konstruksi Sistem Kemudi ..................................... 18

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    x

    BAB III REKONDISI DAN MODIFIKASI

    3.1 Rekondisi dan Modifikasi Sistem Rem ............................ 22

    3.2 Modifikasi Sistem Penggerak .......................................... 25

    3.3 Modifikasi Sistem Kemudi ............................................... 26

    BAB IV PROSES PEMASANGAN

    4.1 Pemasangan Gardan Motor Listrik pada Rangka ST20 .... 28

    4.2 Pemasangan Sistem Rem pada Rangka ST20 .................. 28

    4.3 Pemasangan Sistem Kemudi ............................................ 32

    BAB V PERAWATAN

    5.1 Perawatan Rem .................................................................. 35

    5.2 Perawatan Gardan Mobil Listrik ...................................... 40

    5.3. Perawatan Sistem Kemudi Mobil Listrik........................... 41

    BAB VI KESIMPULAN

    Kesimpulan ................................................................................ 43

    Daftar Pustaka

    Lampiran

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Disaat pemerintah sedang gencar menaruh harapan besar dan

    mendukung pengembangan kendaraan listrik semakin jelas akan segera

    memulai peranan utamanya sebagai pengganti era transportasi mesin bakar.

    Akan tetapi belum banyak perusahaan otomotif di Indonesia yang membuat

    dan mengembangkan sarana transportasi mobil listrik sebagai pengganti

    transportasi mesin bakar. Seperti yang diketahui bahwa harga BBM di

    Indonesia sekarang ini termasuk sangat tinggi, sehingga mempunyai

    dampak pada rakyat kecil.

    Kendaraan listrik memiliki efisiensi energi yang paling tinggi

    dibandingkan dengan kendaraan mesin bakar konvensional. Pada mesin

    bakar 85% lebih dari energi yang dihasilkan terbuang menjadi panas, gerak

    dan gesekan komponen. Hanya sekitar 15% yang dapat dikonversikan

    menjadi energi kinetik penggerak kendaraan. Sedangkan pada kendaraan

    listrik justru terjadi kebalikannya dimana sekitar 88% energi yang dipakai

    dikonversikan menjadi energi kinetik penggerak kendaraan. Sehingga untuk

    menggerakan sebuah kendaraan dengan bobot yang sama, kendaraan listrik

    memerlukan energi yang jauh lebih sedikit dan juga tidak mengeluarkan

    polusi kendaraan sama sekali (http://masrahmarlip.blogspot.com).

    Teknologi kendaraan listrik baterai dipercaya akan dengan cepat

    berkembang dan mendominasi sebagai pengganti era transportasi mesin

    bakar, hal ini dikarenakan teknologi kendaraan listrik batterai memiliki

    beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknologi alternatif lainnya.

    Pertama, penggunaan transportasi listrik akan memberikan efisiensi

    rata rata dua kali lipat lebih efisien daripada penggunaan transportasi

    berbasis mesin bakar.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2

    Kedua, sumber energi transportasi listrik jauh lebih fleksibel

    dibandingkan dengan teknologi mesin bakar. Sumber energi bisa didapatkan

    dari sumber berbasis fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas ataupun

    sumber energi terbaharui seperti tenaga air, angin, surya, biofuel, sampah,

    panas bumi dan lain lain tanpa harus merubah teknologi pada kendaraan.

    Fleksibilitas ini sangat memperkuat ketahanan energi nasional dengan

    melepaskan ketergantungan akan satu sumber energi dan beralih pada

    sumber energi yang lain pada saat dibutuhkan.

    Ketiga, penggunaan transportasi listrik akan mengembalikan

    kualitas udara dalam kota karena kendaraan listrik tidak mengeluarkan gas

    sisa pembakaran. Jika energi listrik yang dipakai didapat dari sumber yang

    berkesinambungan yang tanpa emisi dalam prosesnya, maka terjadilah

    mobilitas yang 100% berkelanjutan dari segi energi dan lingkungan. Jika

    pada tahap awal energi listrik yang digunakan masih didapatkan dari proses

    konversi energi fosil maka akan tetap terbentuk polusi, akan tetapi polusi

    tersebut akan jauh lebih kecil, jauh dari kepadatan penduduk dan lebih

    mudah dikendalikan (http://masrahmarlip.blogspot.com).

    Sistem penggerak merupakan komponen utama dalam pembuatan

    mobil listrik. Dalam sistem penggerak terdapat beberapa komponen yang

    saling berkaitan, diantaranya motor penggerak, gardan, dan roda. Ketiga

    komponen tersebut termasuk dalam komponen utama agar mobil listrik

    dapat melaju. Selain sistem penggerak, pada mobil listrik sangat diperlukan

    rem untuk menghentikan laju dari mobil listrik tersebut. Dalam sistem

    pengereman untuk roda depan dan roda belakang menggunakan drum brake

    (rem tromol). Selain kedua komponen tersebut terdapat sistem kemudi yang

    mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Sistem

    kemudi pada mobil listrik ini menggunakan steering dari Mitsubishi Galant

    yang di pasang pada steering gear ST20 dengan tambahan cross joint.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3

    1.2. PERUMUSAN MASALAH

    Perumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana

    mengaplikasikan dan memodifikasi sistem pengereman, sistem penggerak,

    dan sistem kemudi mobil listrik.

    1.3. BATASAN MASALAH

    1. Proyek akhir dibatasi pada proses perangkaian dan rekondisi

    sistem pengereman mobil listrik.

    2. Proyek akhir dibatasi pada proses modifikasi sistem penggerak dan

    sistem kemudi mobil listrik.

    1.4. TUJUAN PROYEK AKHIR

    Tujuan dari proyek akhir ini adalah mengaplikasikan sistem

    penggerak, sistem pengereman, dan sistem kemudi mobil.

    1.5. MANFAAT PROYEK AKHIR

    Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang

    sistem penggerak, sistem pengereman, dan sistem kemudi mobil

    listrik.

    2. Sebagai referensi untuk inovasi pembuatan mobil listrik

    selanjutnya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    1.6. METODE PENULISAN

    Data-data yang didapatkan penulis sebagai bahan-bahan dalam

    penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan dengan metode sebagai

    berikut:

    1. Metode Observasi

    Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

    langsung dan mencatat secara langsung pada obyek yang diteliti

    atau dibuat.

    2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara

    langsung kepada nara sumber atau kepada pihak-pihak lain yang

    dapat memberikan informasi sehingga membantu dalam penulisan

    laporan ini.

    3. Metode Literatur

    Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang

    berasal dari buku-buku yang ada kaitannya dengan obyek

    penelitian.

    1.7. SISTEMATIKA PENULISAN

    Laporan penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika

    sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan

    masalah, tujuan proyek akhir, manfaat proyek akhir, metode

    penulisan, dan sistematika penulisan.

    BAB II DASAR TEORI

    Bab ini berisi tentang dasar teori yang meliputi sistem rem,

    macam macam rem, cara kerja rem, sistem penggerak,

    macam macam sistem penggerak, sistem kemudi, dan

    konstruksi sistem kemudi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    BAB III REKONDISI DAN MODIFIKASI

    Bab ini berisi tentang rekondisi sistem rem, modifikasi sistem

    penggerak dan sistem kemudi mobil listrik.

    BAB IV PROSES PEMASANGAN

    Bab ini berisi tentang proses pemasangan sistem rem, sistem

    penggerak dan sistem kemudi pada mobil listrik.

    BAB V PERAWATAN

    Bab ini berisi tentang perawatan sistem rem, sistem penggerak

    dan sistem kemudi mobil listrik.

    BAB VI KESIMPULAN

    Bab ini berisi tentang kesimpulan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    BAB IIDASAR TEORI

    2.1 Sistem Rem

    Brake system atau sistem rem mutlak diperlukan pada setiap kendaraan,

    karena ketika kendaraan sedang melaju maka untuk menghentikan kendaraan

    tersebut pengemudi harus dengan mudah menghentikannya. Permasalahan

    akan timbul ketika dilakukan pengereman mendadak pada jalan yang licin,

    musim hujan, jalanan penuh salju maka roda akan terkunci dan kendaraan

    sulit dikendalikan.

    Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan dan untuk menghentikan

    kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun.

    Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat

    keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman.

    2.1.1 Prinsip Rem

    Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila motor listrik

    dibebaskan (tidak dihubungkan ) dengan pemindahan daya, kendaraan

    cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud

    untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Motor

    listrik mengubah energi listrik menjadi energi kinetik (energi gerak)

    untuk menggerakkan kendaraan. Sedangkan rem mengubah energi

    kinetik menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya,

    rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan

    melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect ) diperoleh

    dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek (VEDC, 2000).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7

    2.1.2 Jenis Rem

    a. Rem Cakram

    Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang

    terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan

    bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit

    cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc

    pad dan cakram (disc). Permukaan bidang gesek rem cakram selalu

    terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mengurangi

    dan menjamin dari terkena air.

    Komponen Rem Cakram

    Komponen-komponen utama rem cakram terdiri dari piringan

    (disc rotor), pad rem dan kaliper.

    a. Piringan

    Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari

    besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang

    untuk ventilasi. Tipe cakram berlubang terdiri dari pasangan

    piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik

    dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama.

    b. Kampas Rem

    Kampas rem (disc pad) biasa dibuat campuran metalic

    fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan semi

    metalic disc pad. Pada kampas rem diberi garis celah untuk

    menunjukkan tebal kampas rem (batas yang diizinkan). Dengan

    demikian dapat mempermudah pengecekan keausan kampas

    rem. Pada beberapa kampas rem, penggunaan metalic plate

    dipasangkan pada sisi piston dari kampas rem untuk mencegah

    bunyi saat berlaku pengereman.

    c. Kaliper

    Kaliper juga disebut cylinder body, memegang piston-

    piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem

    disalurkan ke silinder. Tenaga hidrolik terbentuk dengan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8

    memberikan tenaga pada pedal rem dan dirubah oleh kaliper

    menjadi gesekan. Tenaga hidrolik bekerja secara merata pada-

    piston dan dasar silinder kaliper untuk menggerakkan piston

    kedepan dan menggerakkan kaliper kedalam, mengakibatkan

    tenaga penjepitan pada cakram. Tenaga jepitan ini mendorong

    kampas rem kearah cakram, menghasilkan gesekan dan

    menghentikan kendaraan (VEDC, 2000).

    Gambar 2.1 Rangkaian rem cakram

    b. Rem Tromol

    Pada tipe rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh

    dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam

    yang berputar bersama-sama dengan roda. Karena self-energizing

    action ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga

    mengembangnya sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil. Ada dua jenis sepatu

    rem yaitu leading shoes- (primer) dan trailing shoes (sekunder). Bila

    ujung bagian atas (toe) pada sepatu rem didorong ke arah tromol rem

    (oleh wheel cylinder) yang berputar. Sepatu rem cenderung melengket

    pada tromol dan berputar. Sepatu rem ini disebut leading shoe.

    Dilain pihak, ujung atas sepatu bagian belakang terdorong ke dalam

    oleh tromol yang cenderung mengembang keluar, ini disebut trailing

    shoe. Kerjanya tromol mencoba mendorong leading shoes berputar

    bersama tromol, dan ini disebut self energizing atau self servo.

    Self energizing bekerja menimbulkan daya pengereman yang cukup

    besar. Leading shoes menghasilkan daya pengereman yang lebih baik,

    dan kelemahannya adalah cepat aus dibandingkan trailing shoes.

    Komponen Rem Tromol

    Komponen utama rem tromol terdiri dari backing plate, silinder

    roda, sepatu rem, kampas dan tromol rem.

    a. Master Silinder

    Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal

    menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan

    sepatu rem.

    Gambar 2.2 Master silinder

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    Bila pedal rem ditekan, maka piston akan bergerak ke

    depan dan menekan minyak rem ke silinder roda.

    Gambar 2.3 Posisi master silinder saat pedal rem ditekan

    Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan bergerak

    mundur pada posisi semula karena ada desakan pegas pembalik.

    Gambar 2.4 Posisi master silinder saat pedal rem dibebaskan

    b. Backing Plate

    Backing plate dibuat dari baja pres yang dibaut pada axle

    housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem

    terkait pada backing plate, maka aksi daya pengereman

    tertumpu pada backing plate. Bila permukaan gesek sepatu rem

    aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem harus diperiksa

    dengan teliti setiap kali rem dibongkar untuk mencegah masalah

    tersebut.

    c. Silinder Roda

    Silinder roda terdiri dari beberapa komponen, setiap roda

    menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang

    menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu

    rem, yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda sedangkan

    sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11

    menggerakkan hanya satu sepatu rem. Bila timbul tekanan

    hidraulis pada master silinder maka akan menggerakkan piston

    cup, piston akan menekan kearah sepatu rem, kemudian

    bersama-sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja,

    maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya

    kekuatan pegas pembalik sepatu rem, dan pegas kompresi yang

    mengkerut. Bleder plug disediakan pada silinder roda gunanya

    untuk membuang udara dari minyak rem.

    d. Sepatu Rem dan Kampas Rem

    Sepatu rem seperti juga tromol memiliki bentuk setengah

    lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja. Kampas

    rem dipasang dengan jalan dikeling (pada kendaraan besar) atau

    dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan

    dengan tromol. Kampas ini harus dapat menahan panas dan aus

    dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien

    tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan

    turun naiknya temperatur dan kelembaban silih berganti.

    Umumnya kampas terbuat dari campuran fiber metalic dengan

    brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan

    ketinggian panas tertentu.

    e. Tromol Rem

    Tromol rem umumnya terbuat dari besi tuang. Tromol rem

    letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan

    berputar bersama roda. Ketika kampas rem menekan permukaan

    bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas

    tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200-300 derajat celcius

    (VEDC, 2000).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    Gambar 2.5 Rangkaian rem tromol

    Gambar 2.6 Sistem kerja rem dari pedal sampai ke silinder roda

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    2.2 Sistem Penggerak (Differensial)

    Differensial merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk

    mengimbangi perbedaan kecepatan yang terjadi pada roda belakang apabila

    kendaraan melalui suatu tikungan jalan. Fungsinya untuk membagi besaran

    gaya dan daya antara roda kanan dan roda kiri, dan gunanya memberi

    fleksibilitas gerakan poros belakang dalam membentuk putaran yang berbeda

    dari keduanya.

    2.2.1 Macam macam sistem penggerak

    Kendaraan dapat berjalan atau bergerak karena ada sistem yang

    memindahkan tenaga / momen / putaran dari mesin atau motor listrik ke

    roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya

    dikelompokkan menjadi beberapa tipe/ jenis, yaitu :

    a. Front Engine Rear Drive (FR)

    Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan

    roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR).

    Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi :

    kopling(clutch), transmisi(transmission), drive shaft/ propeller

    shaft,.differential,.rear.axle dan.roda.(http://smkmuhi.110mb.co

    m).

    Gambar 2.7 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FR

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14

    b. Front Engine Front Drive (FF)

    Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan

    roda depan dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF).

    Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi :

    kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, front

    axle dan.roda.(http://smkmuhi.110mb.com).

    Gambar 2.8 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FF

    c. Rear Engine Rear Drive (RR)

    Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan

    roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR).

    Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front

    Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem

    pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi

    (transmissions),.differential,.rear.axle.dan.roda.(http://smkmuhi.

    110mb.com).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    15

    Gambar 2.9 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe RR

    d. Four Wheel Drive (FWD)

    Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan

    roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel

    Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen

    sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi

    (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama

    ke front drive.shaft (front propeller.shaft), front.differential, fron

    t axle dan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua

    ke rear driveshaft, rear differential, rear axle dan roda

    belakang.(http://smkmuhi.110mb.com).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    Gambar 2.10 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FWD

    e. Sistem Penggerak pada Mobil Listrik

    Tidak ada perbedaan antara differensial mobil listrik dan

    differensial pada mobil penggerak roda belakang pada

    umumnya. Namun pada mobil listrik tidak terdapat poros

    propeler seperti mobil pada umumnya, karena pada mobil listrik,

    motor listrik sudah menjadi satu dengan differensial sehingga

    putaran dari motor listrik langsung di transmisikan ke

    differensial dengan perbandingan putaran 12:3:1 (12 putaran

    motor listrik, 3 putaran gigi reduksi gardan, 1 putaran roda).

    Gardan pada mobil listrik ini menggunakan gardan dari

    mobil marlip city car yang sudah di modifikasi dengan

    pemakaian as roda dari ST20 dan memperpanjang rumah poros

    roda (axle housing) sehingga dapat di tempatkan pada rangka

    ST20.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    Gambar 2.11 Gardan mobil listrik

    2.3 Sistem Kemudi

    Sistem kemudi merupakan alat yang digunakan untuk mengatur arah

    kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Cara kerja dari sistem

    kemudi adalah apabila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering

    coulomn (batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear.

    Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen

    puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering linkage. Steering

    lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan. Jenis

    sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak

    digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang

    banyak digunakan adalah model rack dan pinion. Agar sistem kemudi sesuai

    dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

    a. Kelincahannya baik.

    b. Usaha pengemudian yang baik.

    c. Recovery ( pengembalian ) yang halus.

    d. Pemindahan kejutan dari jalan harus seminimal mungkin.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18

    2.3.1 Konstruksi Sistem KemudiKonstruksi sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

    a. Steering Coulomn

    Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan

    putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn tube yang

    mengikat main shaft ke body. Bagian ujung atas dari main shaft dibuat

    meruncing dan bergerigi sebagai tempat mengikatkan steering

    wheel dengan sebuah mur pengikat.

    Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear

    menggunakan flexibel joint atau universal joint yang berfungsi untuk

    menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel

    yang diakibatkan oleh keadaan jalan.

    Steering coulomn harus dapat menyerap gaya dorong dari

    pengemudi dan dipasangkan pada body melalui bracket coulomn tipe

    breakaway sehingga dapat bergeser turun pada saat terjadinya tabrakan

    (http://smkmuhi.110mb.com).

    Pada kendaraan tertentu, steering coulomn dilengkapi dengan :

    a. Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.

    b. Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi

    menyetel posisi vertical steering wheel.

    c. Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang

    main shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai.

    b. Steering Gear

    Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan

    dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi

    untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.

    Steering gear ada beberapa tipe dan yang banyak di gunakan

    adalah tipe recirculating ball dan rack and pinion. Adapun cara kerja

    dari masing masing tipe steering gear sebagai berikut:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    1.) Tipe Recirculating Ball

    Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke

    worm shaft atau poros cacing, sehingga nut (mur) kemudi akan

    bergerak mendatar kekiri atau kanan. Sementara nut bergerak,

    sektor shaft juga akan ikut berputar menggerakkan pitman arm

    yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang

    kemudi/steering.linkage.(http://smkmuhi.110mb.com).

    Gambar 2.12 Steering gear tipe recirculating ball

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    2.) Tipe Rack and Pinion

    Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda

    gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan

    roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack ini diteruskan ke

    steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok

    (http://smkmuhi.110mb.com).

    Gambar 2.13 Steering gear tipe rack and pinion

    Keterangan:

    1. Ball joint

    2. Tie rod

    3. Pinion

    4. Rack

    5. Karet Penutup (Booth)

    6. Joint Peluru

    c. Steering linkage

    Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan

    tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Gerakan roda kemudi

    harus diteruskan ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil

    bergerak naik turun. Ada beberapa tipe steering linkage yaitu :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    1.) Steering linkage untuk suspensi rigid

    Steering linkage tipe ini terdiri dari pitman arm, drag

    link, knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie

    rod mempunyai pipa untuk menyetel panjangnya rod.

    2.) Steering linkage untuk suspensi independen.

    Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yaitu yang

    disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack dan pinion,

    rack berfungsi sebagai relay rod. Untuk menyetel

    panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara tie

    rod.dan.tie.rod.end.(http://smkmuhi.110mb.com).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    22

    BAB III

    REKONDISI DAN MODIFIKASI

    3.1 Rekondisi dan Modifikasi Sistem Rem

    Sistem rem yang tersedia berikut komponen komponennya sudah

    tidak layak digunakan maka dibutuhkan proses rekondisi sistem rem yang

    bertujuan menormalkan kerja sistem rem kembali.

    Rekondisi dan modifikasi ini termasuk penggantian dan pembersihan

    komponen rem yang masih bisa digunakan. Komponen komponen sistem

    rem yang di rekondisi antara lain:

    a. Kampas rem

    Kampas rem yang tersedia sudah tidak layak dipergunakan kembali

    dikarenakan komponen tersebut sudah berkarat dan mengalami

    keausan.

    Gambar 3.1 Kampas rem ST20 berkarat dan aus

    b. Silinder roda

    Silinder roda diganti karena permukaannya sudah keropos dan

    mengalami keretakan.

    Gambar 3.2 Silinder roda ST20 yang sudah keropos dan retak

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23

    c. Pegas rem

    Pegas rem diganti karena keropos sehingga mudah patah.

    Gambar 3.3 Pegas rem ST20 yang sudah patah

    d. Master silinder rem

    Master silinder rem diganti karena piston rem di dalam master

    silinder macet dan master silinder rem mengalami keretakan.

    Gambar 3.4 Master silinder ST20 yang macet

    e. Pipa rem

    Pipa rem diganti karena sudah patah dan tidak lengkap.

    PIPAREM

    Gambar 3.5 Pipa rem ST20 yang diganti

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    24

    f. Tabung reservoir

    Tabung reservoir dibeli karena komponen tersebut tidak tersedia.

    Gambar 3.6 Tabung reservoir ST20

    g. Rem tangan

    Rem tangan dibeli karena komponen tersebut tidak tersedia.

    Gambar 3.7 Rem tangan ST20

    h. Pedal rem

    Pedal yang sudah tersedia dimodifikasi agar posisi pedal sesuai

    dengan posisi tempat duduk dan pedal kopling dilepas sehingga

    pedal rem dapat dipasang.

    Gambar 3.8 Pedal rem ST20

    Pedal kopling

    Pedal rem

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    25

    i. Tromol rem (drum brake)

    Tromol rem dimodifikasi agar bisa dipasangkan dengan velg

    COLT, dengan cara meratakan permukaan tromol rem ST20 dan

    membuat lubang baut roda dengan PCD 100.

    Gambar 3.9 Tromol depan ST20 yang sudah dimodifikasi

    3.2 Modifikasi Sistem Penggerak

    Sistem penggerak yang telah tersedia yaitu gardan, membutuhkan

    banyak penyesuaian pada saat di pasangkan ke rangka ST20. Penyesuaian ini

    berupa penambahan panjang poros roda dan rumah poros. Pada poros roda

    diganti dengan poros ST20 karena input shaft nya cocok dengan gardan yang

    telah disediakan atau yang telah dibeli.

    Penyesuaian sistem penggerak selanjutnya adalah rumah poros. Panjang

    komponen tersebut disesuaikan dengan panjang chasis ST20. Penambahan

    panjang dilakukan dengan memotong rumah poros dan menyambung dengan

    cara pengelasan, dimana ujungnya memakai rumah poros ST20 agar tidak

    membutuhkan penyesuaian lagi pada saat pemasangan baut penahan pada

    suspensi ST20.

    Panjang awal gardan marlip adalah 97,5 cm dengan panjang rumah

    gardan pada sebelah kiri adalah 49,5 cm dan sebelah kanan adalah 32 cm.

    Panjang rumah gardan marlip sebelah kiri yang dipakai sepanjang 23

    cm dan dibutuhkan sambungan rumah gardan Suzuki ST20 sepanjang 27 cm

    serta lebar pengelasan 0,5 cm jadi total panjang rumah gardan yang telah

    dimodifikasi menjadi 50,5 cm.

    Panjang rumah gardan marlip sebelah kanan yang dipakai sepanjang 5,5

    cm dan dibutuhkan 2 potongan rumah gardan ST20 untuk sambungan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    26

    sepanjang 12,5 cm dan 30 cm, dengan 2 titik pengelasan yang masing-masing

    lebar pengelasan 0,5 cm. Jadi panjang total rumah gardan sebalah kanan

    adalah 48 cm.

    Panjang awal poros roda sebelah kiri adalah 59,8 cm dan diganti dengan

    poros roda Suzuki ST20 dengan panjang 60,8 cm. Panjang awal poros roda

    sebelah kanan adalah 42,3 cm dan diganti dengan poros roda Suzuki ST20

    dengan panjang 59,3 cm.

    Gambar 3.10 Gardan mobil listrik yang sudah dimodifikasi

    3.3 Modifikasi Sistem Kemudi

    Batang kemudi yang dimiliki oleh rangka ST20 tidak memungkinkan

    untuk di gunakan lagi karena porosnya terlalu pendek. Pada struktur bodi

    yang telah dibuat, roda kemudi mengalami pergeseran ke belakang sejauh 80

    cm, maka dari itu batang kemudi diganti menggunakan batang kemudi

    Mitsubishi Galant yang mempunyai panjang 78,5 cm. Disamping itu untuk

    menghubungkan antara ujung batang kemudi dengan poros input

    recirculating ball maka dibutuhkan crossjoint dengan panjang batangnya 37

    cm.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    27

    Gambar 3.11 Crossjoint yang dipakai

    Gambar 3.12 Crossjoint dipasangkan pada recirculating ball

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    28

    BAB IV

    PROSES PEMASANGAN

    4.1 Pemasangan Gardan Motor Listrik Pada Rangka ST 20

    Langkah langkah pemasangan gardan motor listrik pada rangka ST

    20 antara lain:

    a. Memasang rumah poros (selubung) yang telah direkondisi pada gardan.

    b. Memasang as roda ST 20 pada gardan motor listrik.

    c. Memasang gardan motor listrik pada rangka ST 20.

    Gambar 4.1 Pemasangan gardan motor listrik

    setelah direkondisi pada rangka ST 20

    4.2 Pemasangan Sistem Rem Pada Rangka ST 20

    a. Pemasangan sistem rem pada as roda adalah :

    1) Memasang rumah silinder pada backing plate.

    Gambar 4.2 Rumah silinder

    Rumah silinder

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    29

    2) Memasang kampas rem pada backing plate.

    Gambar 4.3 Kanvas rem

    3) Memasang pegas penekan pada kampas rem, agar kampas rem tetap

    pada tempatnya, lalu menguncinya dengan pengunci agar pegas

    penekan tidak lepas.

    Gambar 4.4 Pegas penekan

    4) Memasang pegas pengembali diantara kampas rem, berfungsi

    sebagai pengembali kampas rem keposisi semula setelah melakukan

    proses pengereman.

    Gambar 4.5 Pegas pengembali

    5) Memasang tromol pada as roda.

    6) Memasang mur as roda, pada pemasangan mur as roda ini yang

    pertama adalah kencangkan mur sekuat mungkin dengan

    Kanvas rem

    Pegas penekan

    Pegas pengembali

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    30

    menggunakan kunci roda, kemudian setelah benar-benar kencang

    lalu dikendorkan sedikit. Lalu memasang pen pengunci.

    7) Memasang roda.

    b. Pemasangan pada komponen komponen master silinder:

    1) Memasang seal pada piston, pada waktu pemasangan seal ke piston

    lumasi sedikit piston dengan oli rem agar waktu pemasangan seal

    tidak rusak. Kemudian pasang pegas pada piston.

    2) Memasang piston pada silinder master, sebelum memasukkan

    piston lumasi dahulu silinder master dengan oli rem supaya dalam

    pemasangan mudah, kemudian mengunci dengan snap ring agar

    piston tidak keluar.

    3) Memasang tabung reservoir pada silinder master.

    4) Memasang pipa pipa tekanan keseluruh bagian komponen

    komponen pengereman.

    5) Membleeding sistem rem, proses pengerjaannya dengan cara

    menekan pedal rem berulang kali kemudian kendorkan nepel buang

    udara dengan cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak

    ada lagi gelembung udara (proses bleeding).

    Gambar 4.6 Komponen komponen pada master rem

    3

    2 4

    1

    Keterangan :

    1. Seal piston

    2. Master silinder

    3. Reservoir

    4. Tuas penekan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    31

    c. Pemasangan pada komponen komponen rem tangan :

    1) Memasang tuas rem tangan pada dudukannya.

    2) Memasang penyeimbang pada dudukannya.

    3) Memasang batang tarik diantara tuas rem tangan dengan

    penyeimbang.

    4) Memasang kabel rem pada penyeimbang dan dihubungkan dengan

    komponen komponen rem pada roda belakang.

    5) Menyetel jarak bebas tuas rem supaya pada saat tuas rem ditekan

    kampas rem dapat bekerja dan melakukan pengereman dan

    sebaliknya bila tuas rem dilepas maka tidak terjadi pengereman.

    Gambar 4.7 Sistem pemindah tenaga rem tangan

    Keterangan :

    1. Lengan tangan ( Tuas rem tangan )

    2. Batang tarik

    3. Mur penyetel

    4. Penyeimbang

    5. Kabel rem

    5

    4

    3

    21

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    32

    4.3 Pemasangan Sistem Kemudi

    Langkah-langkah pemasangan sistem kemudi pada rangka ST 20 yang

    sudah direkondisi antara lain:

    a. Memasang ujung cross joint dengan input recirculating ball dengan baut

    penahan.

    b. Memasang ujung cross joint dengan ujung setir (kemudi).

    c. Membuat dinding plat dengan jarak 70 cm dari ujung rangka ST 20,

    sebagai dudukan pedal rem, master silinder dan plat penahan setir

    (kemudi).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    33

    d. Membuat plat dudukan setir (kemudi).

    e. Membuat dudukan penahan setir (kemudi) dengan menambahkan plat.

    Gambar 4.11 Bagian bagian sistem kemudi

    Keterangan :

    1. Batang penghubung

    2. Lengan pitman

    3. Tie rod

    4. Sambungan bola ( Ball joint suspensi )

    5. Sambungan bola ( Ball joint )

    6. Poros utama

    6

    5

    7

    8

    1

    2

    4

    9

    10

    3

    11

    10. Lengan idler

    11. Lengan kemudi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    34

    7. Roda kemudi

    8. Batang kemudi

    9. Roda gigi kemudi

    Gambar 4.12 Gigi kemudi tipe recirculating ball

    65

    4

    7

    3

    2

    1

    Keterangan :

    1. Bantalan bola

    2. Baut kemudi

    3. Sektor

    4. Mur kemudi

    5. Ball

    6. Lengan pitman

    7. Batang kemudi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    35

    BAB V

    PERAWATAN

    5.1 Perawatan Rem

    Setiap kelipatan 10.000 km perlu dilakukan proses pembersihan dan

    penyetelan (cleaning and adjusting) pada rem, proses yang dimaksud

    meliputi:

    a. Pemeriksaan dan penyetelan komponen rem tromol

    1) Mengukur ketebalan kampas rem

    Gunakan penggaris/ jangka sorong untuk mengukur kampas rem.

    Tebal : 5 mm

    Tebal minimum : 2 mm

    Ganti kampas rem bila tebal adalah minimum atau kurang, atau bila

    kampas rem sudah mengeras atau ausnya tidak rata.

    Gambar 5.1 Mengukur tebal kampas rem

    Ukuran ketebalan > 2 mm

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    36

    2) Memeriksa permukaan tromol

    Untuk memeriksa permukaan tromol rem dilakukan dengan melihat

    langsung permukaan gores tromol rem jika permukaan tidak rata maka

    dilakukan perbaikan atau penggantian pada tromol rem.

    3) Memeriksa kerja silinder roda

    Pada pemeriksaan silinder roda meliputi beberapa pemeriksaan antara

    lain:

    Pemeriksaan silinder roda dari kebocoran

    Pemeriksaan dilakukan dengan cara melihal langsung cairan rem

    yang keluar dari silinder roda dan pemeriksaan rembesan cairan

    rem pada pelindung debu. Jika terjadi kebocoran maka dilakukan

    perbaikan dengan cara penggantian sebagian komponen atau

    dilakukan penggantian silinder roda secara keseluruhan.

    Gambar 5.2 Pemeriksaan kebocoran silinder roda

    Memeriksa gerakan piston pada silinder

    Pemeriksaan gerakan dilakukan dengan menekan pedal rem, pada

    saat pedal di tekan maka piston dapat keluar dari silinder secara

    bersama-sama, jika gerakan piston tidak bersamaan atau macet

    maka dilakukan overhaul pada silinder roda.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    37

    4) Penyetelan pada rem tromol

    Untuk mendapatkan kinerja rem tromol secara maksimal maka perlu

    dilakukan penyetelan pada posisi pemasangan kanvas rem. Penyetelan

    dilakukan dengan cara mengatur posisi penyetel kanvas, kanvas rem

    diposisikan hingga mencekam pada tromol rem, kemudian baut

    penyetel dikendorkan hingga roda / tromol rem dapat berputar dengan

    sedikit hambatan.

    Gambar 5.3 Penyetelan posisi tromol

    b. Pemeriksaan komponen master silinder

    Ada beberapa hal yang dilakukan dalam perawatan master silinder antara

    lain meliputi:

    1) Memeriksa master silinder dari kebocoran cairan rem, pemeriksaan

    dilakukan dengan mengamati daerah sekitar master silinder pada saat

    pedal rem di tekan, jika terjadi kebocoran maka master silinder harus

    di perbaiki.

    Gambar 5.4 Kebocoran pada master silinder

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    38

    2) Memeriksa sil pada master silinder, jika sil master silinder sobek atau

    mengeras harus dilakukan penggantian.

    3) Memeriksa pegas master silinder, jika pegas korosi atau tekanan

    pegas lemah maka pegas harus diganti.

    Gambar 5.5 Susunan pegas dan torak master silinder

    4) Memeriksa bodi master silinder dari korosi, jika terjadi korosi ringan

    master silinder harus diratakan permukaan yang terkena korosi, jika

    terjadi korosi berat maka bodi master silinder harus diganti.

    5) Memeriksa torak master silinder dari korosi, jika terjadi korosi pada

    torak master silinder maka torak harus diganti.

    c. Penggantian minyak rem

    Pada perawatan berkala pada kilometer tertentu minyak rem dapat

    diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti

    dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang lebih untuk

    pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup bagus tetapi dalam

    reservoir (pada master silinder) menunjukkan batas minimal atau kurang

    dari tanda full maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yang digunakan

    adalah tipe DOT 3.

    d. Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem

    Pemeriksa sistem rem dari kebocoran dan masuknya udara. Jika sistem

    rem diperbaiki atau ada udara di sistem rem, buanglah udara tersebut.

    Jika saluran rem kemasukan udara, keluarkan udara dengan jalan tekan

    pedal rem berulangkali kemudian kendorkan nepel buang udara dengan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    39

    cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung

    udara (proses bleeding)

    Gambar 5.6 Proses bleeding

    e. Pemeriksaan fungsi dan penyetelan Hand Brake

    Pada saat melakukan pemeriksaan hand brake langkah yang dilakukan

    adalah dengan memeriksa kebebasan roda saat tuas hand brake di

    bebaskan dan memeriksa penghentian roda saat tuas hand brake di tarik.

    Jika pada saat tuas di bebaskan roda tidak dapat berputar maka dilakukan

    pengendoran pada penyetel hand brake, jika pada saat tuas hand brake

    di tarik roda masih dapat berputar maka dilakukan pengencangan pada

    baut penyetel hand brake.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    40

    Gambar 5.7 Tuas hand brake dan batang penyetel

    5.2 Perawatan Gardan Mobil Listrik

    Untuk mendapatkan kinerja gardan mobil listrik secara maksimal

    dan menghindarkan komponen gardan dari kerusakan maka diperlukan

    perawatan, perawatan yang dimaksud meliputi:

    a. Mengganti oli gardan mobil listrik

    Penggantian oli gardan dilakukan setiap kelipatan 5000 km. Tujuan dari

    penggantian oli adalah untuk melindungi gear pada gardan dari gesekan

    atau ketahanan aus. Oli yang digunakan pada gardan adalah oli dengan

    SAE 40 sebanyak 500 ml.

    b. Memeriksa kekencangan baut

    Memeriksa kekencangan baut gardan pada saat melakukan penggantian

    oli.

    c. Memeriksa packing

    Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi packing

    masih layak dipakai atau tidak. Bila pada packing gardan bocor maka

    packing harus diganti yang baru.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    41

    d. Memeriksa bearing

    Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi bearing

    masih layak pakai atau tidak. Bila bearing sudah aus maka harus diganti

    yang baru. Jika masih baik, lumasi bearing dengan grease.

    5.3 Perawatan Sistem Kemudi Mobil Listrik

    Untuk mendapatkan kinerja sistem kemudi secara maksimal dan

    menghindarkan komponen sistem kemudi dari kerusakan maka diperlukan

    perawatan, perawatan yang dimaksud meliputi:

    a. Unit baut kemudi

    Periksa meluncurnya mur pada baut kemudi, mur harus dapat

    meluncur secara lembut.

    Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus, retak dan cacat.

    b. Poros sector

    Kondisi permukaan atau alur roda gigi sektor, retak atau aus.

    Kekocakan atau keausan poros sektor bagian atas roda gigi sektor

    dan tutup sektor (Celah 0,05 - 0,1mm).

    Kondisi alur gigi sektor yang berhubungan dengan lengan pitman,

    aus atau rusak.

    Periksa celah baut penyetel sektor dengan poros sektor, celah

    maksimum 0,05 mm.

    Gambar 5.9 Memeriksa kondisi poros sektor

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    42

    c. Bantalan peluru

    Periksa kondisi bantalan peluru dan jarum, macet atau cacat

    d. Lengan pitman

    Periksa alur gigi lengan pitman, aus atau rusak

    e. Sambungan batang kemudi

    Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus atau rusak

    f. Periksa sil pelumas, bila bibir sil rusak atau cacat harus diganti.

    g. Memeriksa kekocakan ball joint pada sambungan kemudi, bila

    kekocakannya besar ball joint harus diganti.

    h. Pemeriksaan dudukan lengan idler

    Periksa bantalan gesek ( bush ), poros lengan idler, pegas penekan

    kemungkinan retak, macet dan jika berat menggerakkannya harus

    diganti.

    Gambar 5.10 Pemeriksaan dudukan lengan idler

    Tempat-

    tempat

    yang harus

    diberi

    pelumas

    Pegas

    Dudukan pegas

    Poros lengan idler

    Bantalan gesek ( bush )

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    43

    BAB VI

    KESIMPULAN

    1. Rem yang digunakan pada mobil listrik adalah rem tromol untuk roda

    depan dan belakang.

    2. Gardan yang digunakan pada mobil listrik adalah gardan dari mobil listrik

    marlip city car dengan panjang awal 97 cm yang kemudian diperpanjang

    rumah porosnya menjadi 115 cm agar bisa terpasang pada rangka ST20.

    3. Kemudi pada mobil listrik menggunakan batang kemudi dari Mitsubishi

    Galant dengan penambahan cross joint dengan panjang batang 37 cm.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    DAFTAR PUSTAKA

    Masrahmarlip, BBM naik rakyat semakin menderita, diakses dari http: //

    www.masrahmarlip.blogspot.com 23 April 2010.

    Smkmuhi, Modul Pemeliharaan Sistem Kemudi, diakses dari http: //

    www.smkmuhi.110mb.com 6 Mei 2010.

    VEDC, 2000, Casis dan Transmisi.