SPO Manajemen Nyeri.docx

3
Jl. Jend. GatotSubroto No. 517 (Papanggungan) Bandung Telp. 022 – 7322877, 7321964, Fax. 022 - 7322468 MANAJEMEN NYERI No. Dokumen 03.07.1.031 No. Revisi -1 Halaman 1 dari 3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Mei 2016 18 JULI 2015 Ditetapkan Direktur Lia Yuliani, dr., MM. PENGERTIAN Nyeri adalah sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensional atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Manajemen nyeri adalah suatu tata cara dalam mengelola rasa nyeri. TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam mengelola nyeri pasien 2. Meningkatkan perasaan nyaman, aman dan meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas fisik yang diperlukan untuk penyembuhan serta mencegah timbulnya gangguan tidur. KEBIJAKAN Surat Keputusan nomor : Skep/43/RS/VII/2011 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan di Rumah Sakit Umum Pindad PROSEDUR 1. Informasikan kepada pasien penyebab

Transcript of SPO Manajemen Nyeri.docx

Page 1: SPO Manajemen Nyeri.docx

Jl. Jend. GatotSubroto No. 517 (Papanggungan) BandungTelp. 022 – 7322877, 7321964, Fax. 022 - 7322468

MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen03.07.1.031

No. Revisi-1

Halaman

1 dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Mei 201618 JULI 2015

DitetapkanDirektur

Lia Yuliani, dr., MM.

PENGERTIAN

Nyeri adalah sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensional atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Manajemen nyeri adalah suatu tata cara dalam mengelola rasa nyeri.

TUJUAN

1. Sebagai acuan dalam mengelola nyeri pasien2. Meningkatkan perasaan nyaman, aman dan

meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas fisik yang diperlukan untuk penyembuhan serta mencegah timbulnya gangguan tidur.

KEBIJAKANSurat Keputusan nomor : Skep/43/RS/VII/2011 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan di Rumah Sakit Umum Pindad

PROSEDUR 1. Informasikan kepada pasien penyebab nyeri yang dialami pasien

2. Batasi lingkungan pasien dan minta keluarga untuk memberi dukungan dengan menemani pasien serta melakukan upaya menangani nyeri dengan therafi non farmakologi

3. Berikan therafi Non Farmakolologi dan Farmakologia. Non Farmakologi (Dilakukan oleh perawat)

1) Ajarkan teknik relaksasi, nafas dalam2) Berikan kompres hangat/dingin3) Lakukan usapan/Touch therafi

b. Farmakologi (Diberikan oleh Dokter)1) Nyeri ringan (Skala nyeri 1-3) : Pemberian

Page 2: SPO Manajemen Nyeri.docx

Jl. Jend. GatotSubroto No. 517 (Papanggungan) BandungTelp. 022 – 7322877, 7321964, Fax. 022 - 7322468

MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen03.07.1.031

No. Revisi-1

Halaman

2 dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Tanggal Terbit

Mei 201618 JULI 2015

DitetapkanDirektur

Lia Yuliani, dr., MM.

OAINS(Obat Anti Inflamasi Non Steroid)2) Nyeri sedang (Skala nyeri 4-6) : Pemberian

OAINS Politherafi(sebaiknya dari kelompok kimia yang berbeda)atau pemberian OPIOID

3) Nyeri berat (Skala nyeri 7-10) : Pemberian OPIOID atau Morfhin

4. Lakukan Assesmen ulang nyeri untuk menilai efektifitas dari therafi yang sudah diberikan, setelah 15 – 30 menit

5. Edukasi pasien dan keluarga teknik mengurangi nyeri bila nyeri kambuh lagi.

UNIT TERKAIT

1. IRI2. IRJ3. IGD4. OK5. HEMODIALISA

DOKUMEN TERKAIT1. Rekam Medik Pasien2. Buku catatan pemberian obat3. Leaflet tentang nyeri4. Tools pengkajian nyeri